“Membangun Kerukunan Beragama Dalam Kehidupan Sehari-hari”
Nama
: Aldo Yoga Pradana
Kelas
: X AK!
P"MBA#ASAN !$ Penger%ian Kerukunan An%ar &ma% Beragama
Kerukunan [dari ruku, bahasa Arab, artinya tiang atau tiang-tiang yang menopang rumah; penopang yang memberi kedamain dan kesejahteraan kepada penghuninya] secara luas bermakna adanya suasana persaudaraan dan kebersamaan antar semua orang walaupun mereka berbeda secara suku, agama, ras, dan golongan. Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. Langkahlangkah untuk mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih. edangkan kerukunan umat bragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. !mat beragama dan pemerintah harus melakukan upaya bersama dalam memelihara kerukunan umat beragama, di bidang pelayanan, pengaturan dan pemberdayaan. ebagai contoh yaitu dalam mendirikan rumah ibadah harus memperhatikan pertimbangan "rmas keagamaan yang berbadan hokum dan telah terda#tar di pemerintah daerah. $emeliharaan kerukunan umat beragama baik di tingkat %aerah, $ro&insi, maupun 'egara pusat merupakan kewajiban seluruh warga 'egara beserta instansi pemerinth lainnya. Lingkup ketentraman dan ketertiban termasuk mem#alisitasi terwujudnya kerukunan umat beragama, mengkoordinasi kegiatan instnsi &ertical, menumbuh kembangkan keharmonisan saling pengertian, saling menghormati, saling percaya diantara umat beragama, bahkan menerbitkan rumah ibadah. esuai dengan tingkatannya (orum Krukunan !mat )eragama dibentuk di $ro&insi dan Kabupaten. %engan hubungan yang bersi#at konsultati# gengan tugas melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat, menampung aspirasi "rmas keagamaan dan aspirasi masyarakat, menyalurkan aspirasi dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan. Kerukunan antar umat beragama dapat diwujdkan dengan; *. aling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama +. idak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu . elaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan /. ematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya maupun peraturan 'egara '$ Kerukunan An%ar &ma% Beragama di ndonesia
Kerukunan merupakan kebutuhan bersama yang tidak dapat dihindarkan di engah perbedaan. $erbedaan yang ada bukan merupakan penghalang untuk hidup rukun dan berdampingan dalam bingkai persaudaraan dan persatuan. Kesadaran akan kerukunan hidup umat beragama yang harus bersi#at %inamis, 0umanis dan %emokratis, agar dapat ditrans#ormasikan kepada masyarakat dikalangan bawah sehingga, kerukunan tersebut tidak hanya dapat dirasakan1dinikmati oleh kalangan-kalangan atas1orang kaya saja.
Karena, Agama tidak bisa dengan dirinya sendiri dan dianggap dapat memecahkan semua masalah. Agama hanya salah satu #aktor dari kehidupan manusia. ungkin #aktor yang paling penting dan mendasar karena memberikan sebuah arti dan tujuan hidup. etapi sekarang kita mengetahui bahwa untuk mengerti lebih dalam tentang agama perlu segi-segi lainnya, termasuk ilmu pengetahuan dan juga #ilsa#at. 2ang paling mungkin adalah mendapatkan pengertian yang mendasar dari agama-agama. 3adi, keterbukaan satu agama terhadap agama lain sangat penting. Kalau kita masih mempunyai pandangan yang #anatik, bahwa hanya agama kita sendiri saja yang paling benar, maka itu menjadi penghalang yang paling berat dalam usaha memberikan sesuatu pandangan yang optimis. 'amun ketika kontak-kontak antaragama sering kali terjadi sejak tahun *456-an, maka muncul paradigma dan arah baru dalam pemikiran keagamaan. "rang tidak lagi bersikap negati# dan apriori terhadap agama lain. )ahkan mulai muncul pengakuan positi# atas kebenaran agama lain yang pada gilirannya mendorong terjadinya saling pengertian. %i masa lampau, kita berusaha menutup diri dari tradisi agama lain dan menganggap agama selain agama kita sebagai lawan yang sesat serta penuh kecurigaan terhadap berbagai akti&itas agama lain, maka sekarang kita lebih mengedepankan sikap keterbukaan dan saling menghargai satu sama lain. ($ )enis * )enis Kerukunan An%ar &ma% Beragama •
•
Kerukunan antar pemeluk agama yang sama, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat penganut satu agama. isalnya, kerukunan sesama orang 7slam atau kerukunan sesama penganut Kristen. Kerukunan antar pemeluk agama yang sama juga harus dijaga agar tidak terjadi perpecahan, walaupun sebenarnya dalam hal ini sangat minim sekali terjadi kon#lik. Kerukunan antar umat beragama lain, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat yang memeluk agama berbeda-beda. isalnya, kerukunan antar umat 7slam dan Kristen, antara pemeluk agama Kristen dan )udha, atau kerukunan yang dilakukan oleh semua agama. Kerukunan antar umat beragama lain ini cukup sulit untuk dijaga. eringkali terjadi kon#lik antar pemeluk agama yang berbeda.
+$ Man,aa% Kerukunan An%ar &ma% Beragama • •
•
•
erciptanya suasana yang damai dalam bermasyarakat oleransi antar umat )eragama meningkat enciptakan rasa aman bagi agama 8 agama minoritas dalam melaksanakan ibadahnya masing masing eminimalisir kon#lik yang terjadi yang mengatasnamakan Agama
$ Kendala-Kendala Kerukunan An%ar &ma% Beragama !. /endahn0a Sikap 1oleransi
enurut %r. Ali asrur, .Ag, salah satu masalah dalam komunikasi antar agama sekarang ini, khususnya di 7ndonesia, adalah munculnya sikap toleransi malas-malasan 9la:y tolerance sebagaimana diungkapkan $. Knitter. ikap ini muncul sebagai akibat dari pola perjumpaan tak langsung 9indirect encounter antar agama, khususnya menyangkut persoalan teologi yang sensiti#. ehingga kalangan umat beragama merasa enggan mendiskusikan masalah-masalah keimanan. entu saja, dialog yang lebih mendalam tidak terjadi, karena baik pihak yang
berbeda keyakinan1agama sama-sama menjaga jarak satu sama lain. asing-masing agama mengakui kebenaran agama lain, tetapi kemudian membiarkan satu sama lain bertindak dengan cara yang memuaskan masing-masing pihak. 2ang terjadi hanyalah perjumpaan tak langsung, bukan perjumpaan sesungguhnya. ehingga dapat menimbulkan sikap kecurigaan diantara beberapa pihak yang berbeda agama, maka akan timbullah yang dinamakan kon#lik. '. Kepen%ingan Poli%ik
(aktor $olitik, (aktor ini terkadang menjadi #aktor penting sebagai kendala dalam mncapai tujuan sebuah kerukunan anta umat beragama khususnya di 7ndonesia, jika bukan yang paling penting di antara #aktor-#aktor lainnya. )isa saja sebuah kerukunan antar agama telah dibangun dengan bersusah payah selama bertahun-tahun atau mungkin berpuluh-puluh tahun, dan dengan demikian kita pun hampir memetik buahnya. 'amun tiba-tiba saja muncul kekacauan politik yang ikut memengaruhi hubungan antaragama dan bahkan memorak porandakannya seolah petir menyambar yang dengan mudahnya merontokkan
%i kalangan 7slam, pemahaman agama secara eksklusi# juga ada dan berkembang. )ahkan akhir-akhir ini, di 7ndonesia telah tumbuh dan berkembang pemahaman keagamaan yang dapat dikategorikan sebagai 7slam radikal dan #undamentalis, yakni pemahaman keagamaan yang menekankan praktik keagamaan tanpa melihat bagaimana sebuah ajaran agama seharusnya diadaptasikan dengan situasi dan kondisi masyarakat. ereka masih berpandangan bahwa 7slam adalah satu-satunya agama yang benar dan dapat menjamin keselamatan menusia. 3ika orang ingin selamat, ia harus memeluk 7slam. egala perbuatan orang-orang non-uslim, menurut perspekti# aliran ini, tidak dapat diterima di sisi Allah. $andangan-pandangan semacam ini tidak mudah dikikis karena masing-masing sekte atau aliran dalam agama tertentu, 7slam misalnya, juga memiliki agen-agen dan para pemimpinnya sendiri-sendiri. 7slam tidak bergerak dari satu komando dan satu pemimpin. Ada banyak aliran dan ada banyak pemimpin agama dalam 7slam yang antara satu sama lain memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang agamanya dan terkadang bertentangan. entu saja, dalam agama Kristen juga ada kelompok eksklusi# seperti ini. Kelompok >&angelis, misalnya, berpendapat bahwa tujuan utama gereja adalah mengajak mereka yang percaya untuk meningkatkan keimanan dan mereka yang berada
ejarah perjumpaan agama-agama yang menggunakan kerangka politik secara tipikal hampir keseluruhannya dipenuhi pergumulan, kon#lik dan pertarungan. Karena itulah dalam perkembangan ilmu sejarah dalam beberapa dasawarsa terakhir, sejarah yang berpusat pada politik yang kemudian disebut sebagai ck 9+66+, Amerika erikat, yang mungkin oleh sebagian orang dipandang sebagai sebuah
Balaupun berbagai hambatan menghadang jalan kita untuk menuju sikap terbuka, saling pengertian dan saling menghargai antaragama, saya kira kita tidak perlu bersikap pesimis. ebaliknya, kita perlu dan seharusnya mengembangkan optimisme dalam menghadapi dan menyongsong masa depan dialog. $aling tidak ada tiga hal yang dapat membuat kita bersikap optimis. Pertama, pada beberapa dekade terakhir ini studi agama-agama, termasuk juga dialog antaragama, semakin merebak dan berkembang di berbagai uni&ersitas, baik di dalam maupun di luar negeri. elain di berbagai perguruan tinggi agama, 7A7' dan eminari misalnya, di uni&ersitas umum seperti !ni&ersitas Cajah ada, juga telah didirikan $usat tudi Agama-agama dan Lintas )udaya. eskipun baru seumur jagung, hal itu bisa menjadi pertanda dan sekaligus harapan bagi pengembangan paham keagamaan yang lebih toleran dan pada akhirnya lebih manusiawi.
3uga bermunculan lembaga-lembaga kajian agama, seperti 7nter#idei dan (K)A di 2ogyakarta, yang memberikan sumbangan dalam menumbuhkembangkan paham pluralisme agama dan kerukunan antarpenganutnya. Kedua, para pemimpin masing-masing agama semakin sadar akan perlunya perspekti# baru dalam melihat hubungan antar-agama. ereka seringkali mengadakan pertemuan, baik secara reguler maupun insidentil untuk menjalin hubungan yang lebih erat dan memecahkan berbagai problem keagamaan yang tengah dihadapi bangsa kita dewasa ini. Kesadaran semacam ini seharusnya tidak hanya dimiliki oleh para pemimpin agama, tetapi juga oleh para penganut agama sampai ke akar rumput sehingga tidak terjadi jurang pemisah antara pemimpin agama dan umat atau jemaatnya. Kita seringkali prihatin melihat orang-orang awam yang pemahaman keagamaannya bahkan bertentangan dengan ajaran agamanya sendiri. 7nilah kesalahan kita bersama. Kita lebih mementingkan bangunan-bangunan #isik peribadatan dan menambah kuantitas pengikut, tetapi kurang menekankan kedalaman 9intensity keberagamaan serta kualitas mereka dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama. Ketiga, masyarakat kita sebenarnya semakin dewasa dalam menanggapi isu-isu atau pro&okasi-pro&okasi. ereka tidak lagi mudah disulut dan diadu-domba serta diman#aatkan, baik oleh pribadi maupun kelompok demi target dan tujuan politik tertentu. eskipun berkali-kali masjid dan gereja diledakkan, tetapi semakin teruji bahwa masyarakat kita sudah bisa membedakan mana wilayah agama dan mana wilayah politik. 7ni merupakan ujian bagi agama autentik 9authentic religion dan penganutnya. Adalah tugas kita bersama, yakni pemerintah, para pemimpin agama, dan masyarakat untuk mengingatkan para aktor politik di negeri kita untuk tidak memakai agama sebagai instrumen politik dan tidak lagi menebar teror untuk mengadu domba antarpenganut agama. 3ika tiga hal ini bisa dikembangkan dan kemudian diwariskan kepada generasi selanjutnya, maka setidaknya kita para pemeluk agama masih mempunyai harapan untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan pada gilirannya bisa hidup berdampingan lebih sebagai kawan dan mitra daripada sebagai lawan. 5$ 6ara Men7aga Kerukunan An%ar &ma% Beragama •
•
enjunjung tinggi toleransi antar umat )eragama di 7ndonesia. )aik yang merupakan pemeluk Agama yang sama, maupun dengan yang berbeda Agama. Dasa toleransi bisa berbentuk dalam macam-macam hal. isalnya seperti, pembangunan tempat ibadah oleh pemerintah, tidak saling mengejek dan mengganggu umat lain dalam interaksi sehari 8 harinya, atau memberi waktu pada umat lain untuk beribadah bila memang sudah waktunya mereka melakukan ibadah. )anyak hal yang bisa dilakukan untuk menunjukkan sikap toleransi. 0al ini sangat penting demi menjaga tali kerukunan umat beragama di 7ndonesia, karena jika rasa toleransi antar umat beragama di 7ndonesia sudah tinggi, maka kon#lik 8 kon#lik yang mengatasnamakan Agama di 7ndonesia dengan sendirinya akan berkurang ataupun hilang sama sekali. elalu siap membantu sesama dalam keadaan apapun dan tanpa melihat status orang tersebut. 3angan melakukan perlakuan diskriminasi terhadap suatu agama, terutama saat mereka membutuhkan bantuan. isalnya, di suatu daerah di 7ndonesia mengalami bencana alam. ayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Kristen. )agi Anda yang memeluk agama lain, jangan lantas malas dan enggan untuk membantu saudara sebangsa yang sedang kesusahan hanya karena perbedaan agama.
3ustru dengan membantu mereka yang kesusahan, kita akan mempererat tali persaudaraan sebangsa dan setanah air kita, sehingga secara tidak langsung akan memperkokoh persatuan 7ndonesia. •
•
0ormatilah selalu orang lain tanpa memandang Agama apa yang mereka anut. isalnya dengan selalu berbicara halus dan sopan kepada siapapun. )iasakan pula untuk menomor satukan sopan santun dalam berakti&itas sehari harinya, terlebih lagi menghormati orang lain tanpa memandang perbedaan yang ada. 0al ini tentu akan mempererat kerukunan umat beragama di 7ndonesia. )ila terjadi masalah yang membawa nama agama, tetap selesaikan dengan kepala dingin dan damai, tanpa harus saling tunjuk dan menyalahkan. $ara pemuka agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan peranannya dalam pencapaian solusi yang baik dan tidak merugikan pihak 8 pihak manapun, atau mungkin malah menguntungkan semua pihak. 0al ini diperlukan karena di 7ndonesia ini masyarakatnya sangat beraneka ragam.
8$ 2ak%or-2ak%or Pen0ebabkan 1imbuln0a Masalah Kerukunan An%ar &ma% Beragama
*. ikap prasangka stereotype etnik dan dijiwai oleh suasana persaingan yang tajam +. $enyiaran agama yang ditujukan kepada kelompok yang sudah menganut agama . $enyendirian rumah beribadah, pendirian rumah ibadah kelompok minoritas ditengah kelompok mayoritas juga dapat mengganggu hubungan antar umat beragama, keyakinan yang bersi#at mutlak ini menimbulkan penolakan yang bersi#at mutlak pula terhadap kebenaran agama lain yang diyakini oleh pemiliknya sebagai kebenaran mutlak. 9$ Pola Pembinaan Kerukunan #idup Beragama
*. anusia 7ndonesia satu bangsa, hidup dalam satu negara, satu ideologi $ancasila. 7ni sebagai titik tolak pembangunan. +. )erbeda suku, adat dan agama saling memperkokoh persatuan. . Kerukunan menjamin stabilitas sosial sebagai syarat mutlak pembangunan. /. Kerukunan dapat dikerahkan dan diman#aatkan untuk kelancaran pembangunan. 5. Ketidak rukunan menimbulkan bentrok dan perang agama, mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara. E. $elita 777@ kehidupan keagamaan dan kepercayaan makin dikembangkan sehingga terbina hidup rukun di antara sesama umat beragama untuk memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa dalam membangun masyarakat. F. Kebebasan beragama merupakan beban dan tanggungjawab untuk memelihara ketentraman masyarakat. !$ Kesimpulan
%ari pembahasan dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa kerukunan umat bragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. berbagai macam bahasan mengenai kerukunan antar umat beragama, yaitu @ Kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapai
kerukunan umat beragama di 7ndonesia ada beberapa sebab, antara lain; rendahnya sikap toleransi, kepentingan politik dan sikap #anatisme. Adapun solusi untuk menghadapinya, adalah dengan melakukan dialog antar pemeluk agama dan menanamkan sikap optimis terhadap tujuan untuk mencapai kerukunan antar umat beragama. !!$ Saran
udah saatnya bukan perbedaan lagi yang kita cari atau yang kita bicarakan, tapi persamaanlah yang seharusnya kita cari karena dari persamaanlah hidup ini akan saling menghargai, menghormati dan selaras. Lewat persamaan kita bisa jalin persaudaraan dan mempererat tali silahturahi, denga begitu aka tercpta kerukunan dengan sendirinya.