FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SAINS AL- QUR’AN JAWA TENGAH DI WONOSOBO
Akuntansi Manajemen
Page 1
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)
Mata Kuliah Fakultas Progdi / Smt. Bobot SKS Pengampu
: Akuntansi Manajemen : Fakultas Ekonomi : Akuntansi dan Manajemen / IV : 3 SKS : M. Elfan Kaukab, S.E., M.M.
DESKRIPSI SINGKAT Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol. MATERI PERKULIAHAN
BAB
POKOK BAHASAN
1
Karakteristik Akuntansi Manajemen
HAL-HAL YANG DITERANGKAN
2
Informasi Akuntansi Penuh
3
Informasi Akuntansi Diferensial
Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen manajemen sebagai sebagai suatu tipe tipe akuntanasi akuntanasi Perkembangan peran akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi Akuntansi manajemen manajemen sebagai sebagai suatu tipe tipe informasi Tipe informasi akuntansi manajemen Manfaat informasi akuntansi manajemen Trend yang mempengaruhi manajemen Dampak perkembangan teknologi informasi terhadap kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi Respon akuntansi manajemen terhadap kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi
Konsep informasi akuntansi penuh Manfaat informasi akuntansi penuh Rekayasa informasi akuntansi penuh
Proses pengambilan keputusan Peran informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan Konsep informasi akuntansi diferensial Biaya diferensial sebagai bagian informasi akuntansi diferensial Page 2
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)
Mata Kuliah Fakultas Progdi / Smt. Bobot SKS Pengampu
: Akuntansi Manajemen : Fakultas Ekonomi : Akuntansi dan Manajemen / IV : 3 SKS : M. Elfan Kaukab, S.E., M.M.
DESKRIPSI SINGKAT Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol. MATERI PERKULIAHAN
BAB
POKOK BAHASAN
1
Karakteristik Akuntansi Manajemen
HAL-HAL YANG DITERANGKAN
2
Informasi Akuntansi Penuh
3
Informasi Akuntansi Diferensial
Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen manajemen sebagai sebagai suatu tipe tipe akuntanasi akuntanasi Perkembangan peran akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi Akuntansi manajemen manajemen sebagai sebagai suatu tipe tipe informasi Tipe informasi akuntansi manajemen Manfaat informasi akuntansi manajemen Trend yang mempengaruhi manajemen Dampak perkembangan teknologi informasi terhadap kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi Respon akuntansi manajemen terhadap kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi
Konsep informasi akuntansi penuh Manfaat informasi akuntansi penuh Rekayasa informasi akuntansi penuh
Proses pengambilan keputusan Peran informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan Konsep informasi akuntansi diferensial Biaya diferensial sebagai bagian informasi akuntansi diferensial Page 2
4
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
5
6
Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial dalam Perencanaan Perencanaan Jangka Pendek Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial dalam Keputusan Investasi
7
Penggunaan Informasi Akuntansi Penuh dalam Penentuan Harga Jual
8
Penggunaan Informasi Akuntansi Penuh dalam Penentuan Harga Harga Transfer
Akuntansi Manajemen
Manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan Pengaruh pajak penghasilan terhadap pengambilan keputusan
Perkembangan metode pengendalian biaya Konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban pertanggungjawaban Manfaat informasi akuntansi pertanggungjawaban pertanggungjawaban Asumsi perilaku dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban pertanggungjawaban tradicional Activity-based Activity-based reponsibility reponsibility accounting accounting system Rekayasa informasi akuntansi akuntansi pertanggungjawaban pertanggungjawaban
Perencanaan laba jangka pendek Rekayasa parameter untuk perencanaan laba jangka pendek Analisis biaya-volume-laba biaya-volume-laba
Investasi Informasi akuntansi manajemen Pajak penghasilan dan keputusan investasi Biaya kesempatan dan pajak penghasilan Criteria penilaian investasi Asumsi yang melandasi present value value dan discounted cash flows method Biaya modal (cost of capital) Pengambilan keputusan investasi dalam lingkungan manufaktur maju
Keputusan penentuan harga jual Manfaat informasi biaya penuh dalam keputusan penentuan harga jual Metode penentuan harga jual
Latar belakang timbulnya masalah harga transfer Konsep harga transfer Masalah yang dirundingkan dalam penentuan harga transfer Metode penentuan harga transfer Masalah dalam penentuan harga transfer Pengelolaan harga transfer
Page 3
9
Penggunaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban dalam Penilaian Kinerja
10
Penggunaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban dalam Penyususnan Anggaran
Definisi penilaian kinerja Manfaat penilaian kinerja Tahap penilaian kinerja Ukuran kinerja Peran informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaiankinerja pusat pertanggungjawaban Prduktivitas sebagai pengukur kinerja Aspek perilaku dalam penilaian kinerja dengan menggunakan informasi akuntansi
Definisi anggaran Mengapa prusahaan menyusun anggaran? Karakteristik anggaran Kedudukan anggaran dalam perencanaan menyeluruh perusahaan Fungsi anggaran Organisasi penyususnan anggaran Aspek teknis dalam peyususnan anggaran Aspek perilaku dalam penyusunan anggaran
MATERI BACAAN ACCA. Management Accounting . 1st ed. London: BPP Learning Media, 2009. Maher, Michael W., Clyde P. Stickney, Roman L. Weil, Sidney Davidson. Managerial Accounting . 4th ed. New York: Harcourt Brace Jovanovich, 1991. Mulyadi. Akuntansi Manajemen. Ed. 3. Jakarta: Salemba Empat, 2001. Supriyono. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi Maju dan Globalisasi . Yogyakarta: BPFE, 1994.
Akuntansi Manajemen
Page 4
BAB I KARAKTER AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut: akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi. Akuntansi manajemen merupakan salah satu tipe akuntansi yang memiliki karakteristik berlainan dengan akuntansi keuangan. Karena akuntansi manajemen dimanfaatkan oleh pemakai dalam pengambilan keputusan yang sangat berbeda dengan akuntansi keuangan, maka karakteristik akuntansi manajemen berbeda dengan karakteristik akuntansi keuangan dalam hal: dasar pencatatan yang digunakan, fokus dan lingkup informasi, sifat laporan yang dihasilkan, keterlibatan dalam perilaku manusia, dan disiplin sumber yang melandasi. Akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi merupakan sistem pengolahan informasi keuangan yang terutama ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan bagi keperluan manajemen. Peran akuntansi manajemen dalam membantu manajemen untuk perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan berkembang melalui tiga tahap berikut ini: pencatat skor, penarik perhatian manajemen, dan penyedia informasi bagi pengambil keputusan. Akuntansi manajemen dapat dipandang pula sebagai suatu tipe informasi yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi yang ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan bagi kepentingan manajemen. Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen adalah: (1) kemajuan teknologi informasi, (2) implementasi JIT manufacturing , dan (3) meningkatnya tuntutan mutu, (4) meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya daur hidup produk, (5) diperkenalkannya computer-integrated manufacuring . Perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak terhadap teknologi pembuatan produk sejak saat didesain dan dikembangkan, diproduksi, sampai dengan didistribusikan kepada customer . Di samping itu, perkembangan teknologi informasi mempunya dampak terhadap sistem pengolahan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen: (a) informasi biaya produk yang lebih cermat, (b) informasi biaya overhead yang teliti, (c) informasi biaya daur hidup produk. Untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi di dalam perusahaanperusahaan yang menggunakan teknologi informasi maju, akuntansi manajemen melakukan berbagai perubahan yang sifatnya mendasar sebagai berikut: (1) pembebasan akuntansi Akuntansi Manajemen
Page 5
manajemen dari dominasi akuntansi keuangan, (2) teknologi informasi, (3) activity-based cost system, (4) target costing , (5) product-life cycle costing . Sebagai suatu tipe informasi, akuntansi manajemen merupakan informasi kuantitatif, yang berupa informasi keuangan, yang dimanfaatkan oleh manajemen dalam menjalankan fungsi pokok manajemen: perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan. Akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi dikelompokkan menjadi t iga golongan: informasi
akuntansi
penuh,
informasi
akuntansi
diferensial,
dan
informasi
akuntansi
pertanggungjawaban. Informasi akuntansi penuh dimanfaatkan untuk keperluan pelaporan keuangan, baik kepada pihak ekstern maupun kepada pihak intern, analisis kemampuan untuk menghasilkan laba, pemenuhan jawaban atas pertanyaan “berapa biaya sesuatu”, penentuan harga jual dalam cost-type contact , penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual dalam perusahaan yang diatur oleh peraturan pemerintah.
Catatan
Akuntansi Manajemen
Page 6
BAB II INFORMASI AKUNTANSI PENUH
Informasi akuntansi penuh adalah seluruh aktiva yang digunakan, seluruh pendapatan yang diperoleh, dan/atau seluruh sumber daya yang digunakan untuk suatu objek informasi.
Informasi akuntansi penuh yang terdiri dari aktiva disebut dengan aktiva penuh ( full assets), yang merupakan aktiva yang langsung digunakan oleh suatu objek informasi ditambah bagian yang adil aktiva tidak langsung yang dibebankan kepada objek informasi tersebut.
Informasi akuntansi penuh yang terdiri dari pendapatan disebut dengan pendapatan penuh (full revenues), yang merupakan pendapatan yang langsung didapat oleh suatu objek informasi ditambah bagian yang adil pendapatan tidak langsung yang didapat oleh obek informasi tersebut.
Informasi akuntansi penuh yang terdiri dari biaya disebut dengan biaya penuh ( full costs), yang merupakan biaya yang langsung digunakan oleh suatu objek informasi ditambah bagian yang adil biaya tidak langsung yang dibebankan kepada obek informasi tersebut. Objek informasi dapat berupa produk, keluarga produk, departemen, divisi, aktivitas, atau perusahaan sebagai keseluruhan. Informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa lalu bermanfaat untuk pelaporan
keuangan, analisis kemampuan menghasilkan laba ( profitability analysis), menjawab pertanyaan “berapa biaya sesuatu?”, dan penentuan harga jual dalam cocst-type contract . Informasi akuntansi penuh yang berupa informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah. Dalam pelaporan keuangan, informasi akuntansi penuh masa lalu yang bermanfaat adalah aktiva penuh, pendapatan penuh, dan biaya penuh. Untuk menjawab pertanyaan “berapa biaya sesuatu”, informasi akuntansi penuh yang bermanfaat adalah biaya penuh masa lalu. Penentuan harga jual dalam cost-type contract memerlukan informasi akuntansi penuh berupa biaya penuh masa lalu. Pertanyaan “Berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu” dapat dijawab dengan menyajikan informasi biaya penuh yang bersangkutan dengan objek biaya. Biaya penuh yang telah dikeluarkan untuk sesuatu berperan bagi manajemen dalam: Akuntansi Manajemen
Page 7
1. Evaluasi konsumsi sumber daya yang dikorbankan untuk sesuatu, 2. Penyediaan informasi untuk memungkinkan manajemen melongok struktur biaya perusahaan pesaing yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa, (c) pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri, 3. Penentuan harga jual produk atau jasa, 4. Penyediaan kemudahan dalam penghilangan pemborosan dengan menyediakan informasi biaya untuk aktivitas-bukan-penambah nilai, 5. Penyediaan informasi untuk improvement terhadap tingkat kemampuan produk atau jasa dalam menghasilkan laba dengan memantau total biaya daur hidup produk atau jasa, 6. Penyediaan informasi untuk memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan tentang biaya mutu ( quality costs), 7. Cost reimbursement , 8. Inventory costing . Dalam penyusunan program, manajemen memerlukan informasi akuntansi penuh masa yang akan datang berupa aktiva penuh, pendapatan penuh, dan biaya penuh. Dalam penentuan harga jual normal, informasi akuntansi penuh masa yang akan datang yang bermanfaat adalah aktiva penuh dan biaya penuh. Biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual normal dapat dihitung dengan salah satu dari tiga pendekatan: full costing , variable costing , atau activity-based costing . Dalam penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah, informasi akuntansi penuh masa yang akan datang yang bermanfaat adalah aktiva penuh dan biaya penuh. Biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah dihitung dengan menggunakan pedekatan full costing .
Catatan
Akuntansi Manajemen
Page 8
BAB III INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
Informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga tipe: (1) informasi akuntansi penuh ( full accounting information), (2) informasi akuntansi diferensial ( differential accounting information ), dan (3) informasi akuntansi pertanggungjawaban ( responsibility accounting information ). Masing-masing tipe informasi akuntansi manajemen tersebut terdiri dari pendapatan, biaya, dan/atau aktiva. Informasi akuntansi diferensial terdiri dari informasi pendapatan diferensial, informasi biaya diferensial, dan/atau informasi aktiva diferensial bermanfaat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan jangka pendek. Pengertian informasi biaya diferensial tidak selalu sama dengan biaya variabel, biaya tetap, biaya tambahan ( incremental costs), biaya kesempatan (opportunity costs), dan biaya keluar dari saku ( out-of-pocket cost ). Informasi akuntansi diferensial bermanfaat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri, menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk, menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan, dan menerima atau menolak pesanan khusus. Keputusan membeli atau membuat sendiri dibagi menjadi dua: (1) yang tidak memerlukan investasi dalam aktiva tetap dan (2) yang memerlukan investasi dalam aktiva tetap. Dalam pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri yang tidak memerlukan investasi dalam aktiva tetap, informasi akuntansi yang bermanfaat untuk dipertimbangkan adalah biaya diferensial yang berupa biaya terhindarkan dan biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan produk yang dibeli dari pemasok luar. Jika biaya terhindarkan akibat pembelian suatu produk dari pemasok luar lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan produk yang dibeli dari pemasok luar, maka alternatif membeli dari pemasok luar dapat dipilih. Sebaliknya, jika biaya terhindarkan akibat pembelian suatu produk dari pemasok luar lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan produk yang dibeli dari pemasok luar, maka alternatif membeli dari pemasok luar tidak menguntungkan dan oleh karena itu, sebaiknya tidak dipilih. Dalam pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri yang memerlukan investasi dalam aktiva tetap, informasi akuntansi yang bermanfaat untuk dipertimbangkan adalah biaya diferensial yang berupa penghematan biaya terhindarkan dan biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan produk yang dibeli dari pemasok luar dibandingkan dengan aktiva diferensial. Jika jumlah nilai tunai selisih (positif) biaya terhindarkan akibat pembelian suatu produk dari pemasok luar dengan biaya yang Akuntansi Manajemen
Page 9
dikeluarkan untuk pengadaan produk yang dibeli dari pemasok luar selama umur ekonomis fasilitas produksi lebih besar dari aktiva diferensial, maka alternatif membeli dari pemasok luar dapat dipilih. Sebaliknya jika jumlah nilai tunai selisih (negatif) biaya terhindarkan akibat pembelian suatu produk dari pemasok luar dengan biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan produk yang dibeli dari pemasok luar lebih kecil daripada aktiva diferensial, maka alternatif membeli dari pemasok luar tidak menguntungkan dan oleh karena itu, sebaiknya tidak dipilih. Dalam pengambilan keputusan menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk , informasi akuntansi diferensial yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pengolahan lebih lanjut tidak memerlukan tambahan fasilitas produksi, dan dengan memproses lebih lanjut pendapatan diferensial lebih besar dibandingkan dengan biaya diferensial, alternatif pengolahan lebih lanjut suatu produk dapat dipilih. Sebaliknya, jika dengan memproses lebih lanjut pendapatan diferensial lebih kecil dibandingkan dengan biaya diferensial, alternatif pengolahan lebih lanjut suatu produk tidak dapat dipilih. Jika pengolahan lebih lanjut memerlukan tambahan fasilitas produksi, dan dengan memproses lebih lanjut pendapatan diferensial lebih besar dibandingkan dengan biaya diferensial, alternatif pengolahan lebih lanjut suatu produk dapat dipilih jika jumlah nilai tunai laba diferensial selama umur ekonomis tambahan fasilitas produksi tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan aktiva diferensial. Sebaliknya, jika dengan memproses lebih lanjut jumlah nilai tunai laba diferensial lebih kecil bila dibandingkan dengan aktiva diferensial, alternatif pengolahan lebih lanjut suatu produk sebaiknya tidak dipilih. Dalam pengambilan keputusan menghentikan atau melanjutkan kegiatan usaha suatu bagian perusahaan, informasi akuntasi diferensial yang bermanfaat untuk dipertimbangkan adalah pendapatan diferensial dan biaya terhindarkan. Jika dengan penghentian produksi atau kegiatan tersebut fasilitas produksi tidak dapat dimanfaatkan untuk kegiatan usaha bisnis yang lain, maka jika biaya terhindarkan (yang merupakan manfaat yang diperoleh) lebih besar daripada pendapatan yang hilang (yang merupakan pengorbanan) akibat dihentikannya produksi prosuk atau kegiatan usaha departemen tertentu, maka alternatif penghentian tersebut sebaiknya dipilih. Namun jika biaya terhindarkan lebih kecil dari pendapatan yang hilang akibat dihentikannya produksi produk atau kegiatan usaha departemen tertentu, maka alternatif penghentian tersebut sebaiknya tidak dipilih. Ika dengan penghentian produksi atau kegiatan tersebut fasilitas produksi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan usaha bisnis yang lain, maka jika biaya terhindarkan (yang merupakan manfaat yang diperoleh) ditambah dengan biaya kesempatan lebih besar daripada pendapatan yang hilang (yang merupakan pengorbanan) akibat dihentikannya produksi produk atau kegiatan usaha departemen tertentu, maka alternatif penghentian tersebut sebaiknya dipilih. Namun jika biaya terhindarkan Akuntansi Manajemen
Page 10
ditambah biaya kesempatan lebih kecil dari pendapatan yang hilang akibat dihentikannya produksi produk atau kegiatan usaha departemen tertentu, maka alternatif penghentian tersebut sebaiknya tidak dipilih. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, informasi akuntansi diferensial yang bermanfaat untuk dipertimbangkan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial (yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan khusus tersebut), maka pesanan khusus sebaiknya diterima. Di lain pihak, jika pendapatan diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya diferensial, maka pesanan khusus sebaiknya ditolak.
Catatan
Akuntansi Manajemen
Page 11
BAB IV INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap pusat pertanggungjawaban tertentu. Dalam hubungannya dengan wewenang yang dimiliki oleh seorang manajer, aktiva, pendapatan, dan/atau biaya terkendalikan dan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya tidak dikendalikan. Aktiva, pendapatan, dan biaya dikendalikan adalah aktiva, pendapatan, dan biaya yang dapat secara signifikan dipengaruhi oleh seorang manajer dalam jangka waktu tertentu. Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan tahap perkembangan mutakhir cara pengendalian biaya yang tidak hanya terbatas pada pengendalian biaya produksi saja, namun meliputi pengendalian biaya non produksi. Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban, informasi akuntansi dihubungkan dengan manajer yang memiliki wewenang atas terjadinya informasi tersebut untuk dimintakan pertanggungjawaban kepada manajer yang bersangkutan. Sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional memusatkan pengendalian manajemen terhadap biaya, sedangkan
activity-based responsibility accounting system memusatkan
pengendalian manajemen terhadap aktivitas yang menjadi penyebab terjadinya biaya, dengan tujuan untuk menurunkan biaya secara bersinambung. Sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional dirancang berlandaskan atas beberapa asumsi tentang perilaku manusia berikut ini: (1) pengelolaan berdasarkan penyimpangan (management by exception ) merupakan pengendalian operasi secara efektif yang memadai, (2) pengelolaan berdasarkan tujuan ( management by objective ) akan menghasilkan anggaran yang disepakati, biaya standar, sasaran organisasi, dan rencana yang dapat dilaksanakan, (3) struktur pertanggungjawaban sesuai dengan struktur hirarkhi organisasi, (4) manajer dan bawahannya bersedia untuk menerima tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka melalui hirarkhi organisasi, (5) sistem akuntansi pertanggungjawaban mendorong kerja sama, bukan kompetisi. Sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan/atau pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi, dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan biaya dan/atau pendapatan yang dianggarkan. Sistem akuntansi pertanggungjawaban menghasilkan keluaran Akuntansi Manajemen
Page 12
berupa informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berguna untuk penyusunan anggaran, dan untuk menilai serta memotivasi kinerja manajer. Activity-based responsibility accounting system adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dilakukan menurut aktivitaspenambah dan bukan-penambah nilai untuk memungkinkan manajemen merencanakan pengelolaan aktivitas dan memantau hasil perbaikan bersinambung atas berbagai aktivitas untuk pembuatan produk atau penyerahan jasa.
Catatan
Akuntansi Manajemen
Page 13
BAB V PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PERENCANAAN JANGKA PENDEK
Perencanaan laba jangka pendek dilakukan oleh manajemen dalam proses penyusunan anggaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran, manajemen selalu menghadapi pertanyaan “what if”, yaitu pertanyaan apa yang akan terjadi jika sesuatu dipilih oleh manajemen. Perencanaan laba jangka pendek dapat dilaksanakan dengan mudah jika didasarkan pada laporan laba-rugi proyeksi, yang disusun berdasarkan metode variable costing . Dalam perencanaan laba jangka pendek, manajemen mempertimbangkan berbagai usulan kegiatan yang berakibat terhadap perubahan harga jual, volume penjualan, biaya variabel, dan/atau biaya tetap yang akhirnya akan berdampak terhadap laba bersih. Oleh karena itu dalam perencanaan jangka pendek manajemen membutuhkan informasi akuntansi diferensial yang berupa: taksiran pendapatan diferensial dan biaya diferensial yang berdampak terhadap laba bersih. Dampak terhadap laba bersih ini yang menjadi salah satu pertimbangan penting manajemen dalam memutuskan berbagai usulan kegiatan dalam proses penyusunan anggaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran, manajemen memerlukan berbagai parameter (angka yang menggambarkan suatu keadaan) seperti: impas, margin of safety , titik penutupan usaha, dan degree of operating leverage . Impas memberikan informasi tingkat penjualan suatu usaha yang labanya sama dengan nol. Parameter ini memberikan informasi kepada manajemen, dari jumlah target pendapatan penjualan yang dianggarkan, berapa pendapatan penjualan minimum yang harus dicapai agar usaha perusahaan tidak mengalami kerugian. Margin of safety memberikan informasi berapa volume penjualan yang dianggarkan atau pendapatan penjualan tertentu maksimum boleh turun agar suatu usaha tidak menderita rugi. Titik penutupan usaha memberikan informasi pada tingkat penjualan berapa suatu usaha secara ekonomis sebaiknya ditutup karena pendapatan penjualannya hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tunai saja. Degree of operating leverage memberikan informasi berapa kali lipat presentase tertentu perubahan pendapatan penjualan mengakibatkan perubahan laba bersih. Laba kontribusi per satuan sumber daya yang langka memberikan informasi kemampuan suatu produk dalam memanfaatkan sumber daya yang langka untuk memberikan kontribusi dalam menutup biaya tetap dan menghasilkan laba. Berbagai parameter tersebut memberikan bantuan yang penting bagi manajemen dalam mempertimbangkan berbagai usulan kegiatan dalam proses penyusunan anggaran perusahaan. Akuntansi Manajemen
Page 14
Analisis biaya-volume-laba menghasilkan informasi dampak perubahan harga jual, biaya, dan/atau volume penjualan terhadap laba bersih. Dalam penyusunan anggaran, berbagai kemungkinan pilihan harga jual, volume penjualan, dan biaya selalu oleh manajemen. Dengan analisis biaya-volume-laba, manajemen akan dengan cepat mengetahui dampak rencana perubahan harga jual, volume penjualan, dan biaya secara individual maupun bersama-sama terhadap laba bersih perusahaan dalam tahun anggaran.
Catatan
Akuntansi Manajemen
Page 15
BAB VI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM KEPUTUSAN INVESTASI
Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Sekali investasi diputuskan maka perusahaan akan terikat pada jalan panjang di masa yang akan datang yang sudah dipilih, yang tidak mudah untuk disimpangi. Investasi banyak mengandung risiko dan ketidakpastian. Investasi dibagi menjadi empat golongan: investasi yang tidak menghasilkan laba, investasi yang tidak dapat diukur labanya, investasi dalam penggantian ekuipmen, dan investasi dalam perluasan usaha. Dalam investasi penggantian ekuipmen dan perluasan usaha informasi biaya merupakan informasi penting yang perlu dipertimbangkan. Informasi akuntansi manajemen yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan investasi adalah informasi akuntansi diferensial yang terdiri dari aktiva diferensial berupa tambahan investasi pada awal umur proyek dan biaya diferensial dan pendapatan diferensial selama umur ekonomis proyek. Informasi biaya yang bermanfaat dalam keputusan investasi adalah informasi biaya masa yang akan datang, dapat berupa full cost information (dalam hal investasi perluasan usaha) dan dapat berupa differential cost information (dalam hal investasi penggantian ekuipmen). Pajak penghasilan perlu dipertimbangkan dalam keputusan informasi, karena setiap rencana investasi yang mengakibatkan pengurangan biaya disatu pihak, akan berakibat pula dalam kenaikan pajak penghasilan dengan adanya kenaikan laba akibat penghematan biaya. Begitu juga sebaliknya, setiap investasi yang mengakibatkan tambahan biaya, akan berakibat penurunan pajak penghasilan dengan adanya penurunan laba akibat tambahan biaya. Ada empat metode yang umum digunakan sebagai kriteria penilaian usulan investasi: payback method, rate of return on invesment, present value method, dan discounted flows method . Dari keempat metode tersebut, dua metode yang disebut terakhir memperhitungkan seluruh arus kas selama umur proyek dan telah memperhitungkan nilai waktu uang. Biaya modal merupakan pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari pemilik modal. Oleh karena itu, agar investasinya menghasilkan kembalian ( return) yang memadai perlu dipertimbangkan tarif kembalian investasi yang terdiri dari biaya modal ditambah tingkat keuntungan wajar dari investasi tersebut. Jika investasi dilakukan dengan dana yang Akuntansi Manajemen
Page 16
seluruhnya diperoleh dari pinjaman, maka biaya modal dihitung sebesar tarif bunga efektif (biaya bunga dikurangi dengan penghematan pajak dari pembayaran bunga). Jika investasi dilakukan dengan dana yang seluruhnya diperoleh dari saham istimewa, maka biaya modal dihitung dengan cara membagi dividen saham istimewa dengan harga pasar saham istimewa pada saat kini, tanpa dipengaruhi oleh pajak, karena dividen saham istimewa bukan merupakan unsur biaya yang digunakan untuk menghitung laba kena pajak. Jika investasi dilakukan dengan dana yang seluruhnya diperoleh dari saham biasa, maka biaya modal dihitung dengan rumus k = (D/p) + t dimana k adalah biaya modal saham biasa, D adalah dividen per lembar saham yang kini dibayarkan kepada pemegang saham biasa, p adalah harga pasar per lembar saham yang berlaku kini, dan t adalah tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata yang diharapkan untuk dividen saham biasa. Jika investasi dilakukan dengan dana yang diperoleh dari pinjaman, saham istimewa, dan saham biasa, maka biaya modal dihitung sebesar biaya modal rata-rata yang dihitung dengan mengalikan tarif biaya modal masing-masing sumber pembelanjaan tersebut dengan angka penimbang (menurut proporsi modal yang ditanamkan dalam investasi tersebut).
Catatan
Akuntansi Manajemen
Page 17
BAB VII PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PENUH DALAM PENENTUAN HARGA JUAL
Dalam penentuan harga jual, manajer penentu harga jual menghadapi banyak ketidakpastian. Biaya, meskipun bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan harga jual, merupakan informasi yang berada di tangan, yang mampu mengurangi ketidakpastian yang dihadapi oleh manajer penentu harga jual. Oleh karena itu dalam pengambilan keputusan penentuan harga jual, manajer penentu harga jual senantiasa memerlukan informasi biaya penuh yang dimanfaatkan untuk: 1. Titik awal untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapi oleh pengambil keputusan 2. Dasar yang memberikan perlindungan bagi perusahaan dari kemungkinan kerugian 3. Memungkinkan manajer penentu harga jual melongok struktur biaya perusahaan pesaing 4. Dasar untuk pengambilan keputusan perusahaan memasuki pasar. Informasi akuntansi penuh dimanfaatkan oleh manajemen untuk: 1. Penentuan harga jual normal Dalam berbagai penentuan harga jual tersebut, informasi akuntansi penuh yang digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan harga jual produk atau jasa adalah informasi akuntansi penuh masa yang akan datang, kecuali dalam penentuan harga jual cost-type contract . 2. Penentuan harga jual dalam cost-type contract Penentuan harga jual cost-type contract menggunakan biaya penuh masa lalu sebagai dasar penentuan harga jual yang dibebankan kepada pembeli. Dalam penentuan harga jual pesanan khusus, informasi akuntansi yang dipakai sebagai dasar adalah informasi akuntansi diferensial. 3. Penentuan harga jual dalam perusahaan yang diatur dengan peraturan Pemerintah. Penentuan harga jual dalam keadaan normal menggunakan formula cost-plus pricing , yang harga jual dihitung dengan menambahkan laba yang diharapkan dengan biaya penuh yang bersangkutan dengan produk atau jasa. Biaya penuh dapat dihitung dengan pendekatan full costing atau variable costing , sedangkan laba yang diharapkan dihitung berdasarkan hasil kali tarif kembalian investasi yang diharapkan dengan capital employed . Akuntansi Manajemen
Page 18
Dalam cost-plus pricing , harga jual dihitung dengan formula umum sebagai berikut: Biaya langsung yang berhubungan dengan volume produk atau jasa
Rp xx
Markup x % dari biaya langsung yang berhubungan dengan volume produk atau jasa
Rp xx+
Total harga jual
Rp xx
Volume produk atau jasa
Rp xx:
Harga jual produk atau jasa per satuan
Rp xx
Presentase markup dihitung dengan formula umum sebagai berikut: Biaya tidak langsung
Rp xx
Laba yang diharapkan
Rp xx+
Jumlah
Rp xx
Biaya langsung yang berhubungan dengan produk atau jasa
Rp xx:
Persentase markup dari biaya langsung yang berhubungan dengan produk atau jasa
Rp xx
Jika digunakan pendekatan full costing , yang diperhitungkan dalam biaya langsung yang berhubungan dengan produk yang dimasukkan dalam formula umum perhitungan harga jual adalah biaya produksi, sedangkan yang diperhitungkan dalam biaya tidak langsung yang dimasukkan dalam formula umum perhitungan markup adalah biaya non produksi (biaya administrasi dan umum dan biaya pemasaran). Jika digunakan pendekatan variable costing , yang diperhitungkan dalam biaya langsung yang berhubungan dengan produk yang dimasukkan dalam formula umum perhitungan harga jual adalah biaya variabel, sedangkan yang diperhitungkan dalam biaya tidak langsung yang dimasukkan dalam formula umum perhitungan markup adalah biaya tetap. Dalam perusahaan bengkel dan perusahaan lain yang menjual jasa reparasi, harga jual ditentukan untuk jasa dan bahan atau suku cadang yang diserahkan kepada pelanggan. Jasa reparasi diukur dengan waktu yang digunakan untuk menyerahkan jasa kepada pelanggan, formula umum perhitungan harga jual waktu adalah sebagai berikut:
Akuntansi Manajemen
Page 19
Upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsungselama tahun anggaran
Rp xx
Biaya kesejahteraan tenaga kerja langsung
Rp xx+
Jumlah
Rp xx
Jumlah jam kerja tenaga kerja langsung selama tahun anggaran
Rp xx:
Biaya tenaga kerja langsung per jam
Rp xx
Markup = y % dari biaya tenaga kerja langsung
Rp xx+
Harga jual jasa per jam
Rp xx
Presentase markup dihitung dengan formula sebagai berikut: Biaya tidak langsung
Rp xx
Laba yang diharapkan
Rp xx+
Jumlah
Rp xx
Biaya tenaga kerja langsung
Rp xx:
Presentase markup dari biaya tenaga kerja langsung
Rp xx
Harga jual material dan suku cadang dihitung dengan menambahkan markup di atas harga faktur pembelian material dan suku cadang. Presentase markup dihitung dengan membagi taksiran biaya toko suku cadang dengan taksiran harga suku cadang yang akan dibeli dalam tahun anggaran. Penentuan harga jual dalam cost-type contract didasarkan pada biaya penuh sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk membiayai proyek. Biaya penuh sesungguhnya tersebut ditambah dengan laba yang diharapkan, yang merupakan presentase tertentu yang disetujui dalam kontrak dari biaya penuh, untuk menghitung harga jual yang dibebankan kepada pemilik proyek. Jika perusahaan menerima pesanan khusus, harga jual produk tidak dibebani tugas untuk menutup biaya penuh produk. Dalam mempertimbangkan pesanan khusus, manajer penentu harga jual dapat menetapkan harga jual hanya di atas biaya variabel, karena laba kontribusi yang dihasilkan dari pesanan khusus akan mengakibatkan kenaikan laba, asalkan manajer tersebut yakin bahwa pesanan yang reguler mampu menyerap seluruh biaya tetap.
Akuntansi Manajemen
Page 20
Dalam perusahaan yang harga jual produk atau jasanya diatur dengan peraturan Pemerintah, harga jual ditetapkan berdasarkan cost-plus pricing . Setiap perubahan harga jual produk atau jasa dalam perusahaan ini harus didasarkan pada taksiran perubahan biaya penuh masa yang akan datang. Meskipun dalam contoh-contoh perhitungan harga jual produk atau jasa dalam bab ini, informasi akuntansi dipakai sebagai dasar untuk penentuan harga jual, namun harga jual yang dihitung berdasarkan informasi akuntansi ini tidak selalu yang menjadi harga jual produk atau jasa yang dipasarkan. Banyak faktor yang menentukan harga jual produk atau jasa yang terbentuk di pasar. Harga jual yang dihitung dengan berbagai formula yang menggunakan informasi akuntansi penuh dan informasi akuntansi diferensial tersebut di atas memberikan informasi bagi manajer penentu harga jual untuk memungkinkannya melakukan penyesuaian-penyesuaian harga jual produk atau jasanya di pasar, sehingga kemungkinan kerugian atau laba yang dihadapi di pasar akibat keputusan harga jual dapat diperhitungkan dengan baik.
Catatan
Akuntansi Manajemen
Page 21
BAB VIII PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PENUH DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER
Perusahaan yang mengalami perkembangan pesat dalam bisnisnya, seringkali menempuh diversifikasi usahanya untuk memasuki berbagai pasar. Diversifikasi merupakan suatu usaha menajemen puncak untuk menghadapi ketidakpastian yang semakin tinggi dalam menghadapi teknologi dan lingkungan bisnis yang semakin kompleks. Semakin luas proses diversifikasi yang dilakukan oleh manajemen puncak, semakin diperlukan berbagai alat untuk mengintegrasikan unitunit organisasi yang telah dibentuk. Harga transfer merupakan salah satu alat untuk menciptakan mekanisme integrasi dalam perusahaan yang mendiversifikasi bisnisnya. Diversifikasi bisnis dilakukan dengan membentuk pusat-pusat laba. Proses pembentukan pusat-pusat laba disebut dengan divisionalisasi. Divisionalisasi tidak selalu diikuti dengan desentralisasi wewenang manajemen puncak kepada para manajer divisi yang dibentuk. Divisionalisasi yang diikuti dengan desentralisasi wewenang manajemen puncak akan mengakibatkan divisi-divisi seolah-olah sebagai perusahaan yang bebas ( independent companies) yang diukur kinerjanya berdasarkan laba yang diperoleh divisi. Harga transfer merupakan harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba dalam perusahaan yang sama. Harga transfer berperan untuk mempertegas diversifikasi dan sekaligus berfungsi sebagai salah satu alat untuk menciptakan mekanisme integrasi. Harga transfer memiliki tiga karakteristik: 1. masalah harga transfer hanya timbul jika divisi yang terlibat diukur kinerjanya berdasarkan laba yang mereka peroleh dan harga transfer merupakan unsur yang signifikan dalam membentuk biaya penuh produk yang diproduksi di divisi pembeli 2. harga transfer selalu mengandung unsur laba di dalamnya 3. harga transfer merupakan alat untuk mempertegas diversifikasi dan sekaligus merupakan salah satu alat untuk menciptakan mekanisme integrasi. Dua macam keputusan yang harus dipertimbangkan jika antar pusat laba terjadi pembelian dan penjualan barang: (1) keputusan pemilihan sumber ( sourcing decision) dan (2) keputusan penentuan harga transfer ( transfer pricing decision).
Akuntansi Manajemen
Page 22
Ada dua masalah yang selalu dirundingkan oleh manajer divisi yang terlibat dalam transfer barang atau jasa antar mereka: (1) dasar penentuan harga transfer dan (2) besarnya laba yang diperhitungkan dalam harga transfer. Ada dua dasar yang dapat dipakai sebagai landasan penentuan harga transfer: biaya ( cost-based transfer price ) dan harga pasar ( market-based transfer price). Besarnya laba yang diperhitungkan dalam harga transfer dipengaruhi oleh dua faktor: (1) dasar yang digunakan untuk menentukan laba yang diperhitungkan dalam harga transfer dan (2) besarnya laba yang diperhitungkan dalam harga transfer. Laba yang diperhitungkan dalam harga transfer dapat ditentukan berdasarkan presentase tertentu dari biaya penuh atau berdasarkan aktiva penuh. Dalam penentuan harga transfer berdasarkan biaya, terdapat berbagai pilihan tipe biaya yang digunakan sebagai dasar: (1) biaya sesungguhnya atau (2) biaya standar. Tipe biaya manapun yang dipilih, biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga transfer dapat direkayasa dengan salah satu dari tiga costing method : (1) full costing , (2) variable costing , atau (3) activitybased costing . Dalam penentuan harga transfer berdasarkan harga pasar, harga transfer dihitung dengan menggunakan metode harga pasar minus. Harga yang berlaku di pasar dikurangi dengan potongan volume dan berbagai biaya yang dapat dihindari oleh divisi penjual untuk mendapatkan harga barang atau jasa yang ditransfer dari divisi penjual ke divisi pembeli. Jika produk yang ditransfer memiliki harga pasar, harga pasar produk merupakan biaya kesempatan ( opprtunity costs) baik bagi divisi penjual maupun bagi divisi pembeli, sehingga harga tersebut merupakan dasar yang adil sebagai dasar penentuan harga transfer bagi divisi yang terlibat. Karena penentuan harga transfer memerlukan proses negosiasi antar manajer divisi yang terlibat, perlu dibuat aturan negosiasi, sehingga masing-masing manajer menggunakan dasar yang sama untuk membahas berbagai unsur yang akan diperhitungkan dalam harga transfer. Di samping itu, karena terdapat kemungkinan terjadinya perselisihan pendapat antara manajer divisi yang terlibat, perlu dibentuk lembaga arbitrase untuk memberi kesempatan kepada para manajer tersebut untuk mengajukan dan menyelesaikan berbagai perbedaan yang tidak dapat mereka selesaikan dalam proses negosiasi. Catatan
Akuntansi Manajemen
Page 23
BAB IX PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik afektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Penilaian kinerja bermanfaat untuk: 1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum, 2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti: promosi, transfer, dan pemberhentian, 3. Mengidentifikasi
kebutuhan
pelatihan
dan
pengembangan
karyawan
dan
untuk
menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan, 4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasannya menilai kinerja mereka, 5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. Penilaian kinerja dilaksanakan dalam dua tahap utama: 1. Tahap persiapan a. Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggung jawab, b. Penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja, c. Pengukuran kinerja sesungguhnya. 2. Tahap penilaian a. Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, b. Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari yang ditetapkan dalam standar, c. Penegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan. Akuntansi Manajemen
Page 24
Terdapat tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja secara kuantitatif: 1. Ukuran kriteria tunggal Ukuran kriteria tunggal ( single criterion) adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja manajer. 2. Ukuran kriteria beragam Ukuran kriteria beragam (multiple criterion) adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran untuk menilai kinerja manajer. 3. Ukuran kriteria gabungan. Ukuran kriteria gabungan ( composite criterion) adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran, memperhitungkan bobot masing-masing ukuran, dan menghitung rata-ratanya sebagai ukuran menyeluruh kinerja manajer. Informasi akuntansi pertanggungjawaban memiliki peran besar di dalam pengukuran kinerja pusat laba. Manajer pusat pendapatan diukur kinerjanya dengan menggunakan seluruh pendapatan yang diperoleh pusat pendapatan, baik dari transaksi penjualan kepada pihak luar maupun kepada pihak dalam perusahaan. Manajer pusat biaya diukur kinerjanya dengan menggunakan biaya yang dapat dikendalikan dengan wewenang manajer yang bersangkutan. Untuk menentukan terkendalikan atau tidaknya biaya, berbagai masalah yang timbul adalah: (1) perilaku biaya, (2) hubungan biaya dengan pusat biaya, (3) jangka waktu, (4) tanggung jawab ganda. Manajer pusat laba diukur kinerjanya dengan menggunakan kembalian, investasi,
residual income, atau
produktivitas. Dalam penggunaan kembalian investasi sebagai ukuran kinerja pusat laba, diperlukan kebijakan manajemen yang bersangkutan dengan: (1) penentuan komponen yang digunakan untuk menghitung laba, (2) penentuan aktiva yang diperhitungkan ke dalam investment base, (3) pengukuran nilai aktiva yang diperhitungkan ke dalam invesment base. Kembalian investasi sebagai pengukur kinerja pusat laba memiliki tiga kelemahan: 1. Kembalian investasi tidak mendorong manajer pusat laba untuk melakukan investasi dalam proyek yang akan berakibat menurunkan kembalian investasi pusat laba, meskipun proyek tersebut menaikkan profitabilitas perusahaan sebagai keseluruhan, 2. Kembalian investasi mengakibatkan manajer pusat laba memusatkan perhatiannya kepada sasaran jangka pendek dengan mengorbankan sasaran jangka panjang,
Akuntansi Manajemen
Page 25
3. Kembalian investasi sebagai pengukur kinerja pusat laba sangat dipengaruhi oleh metode depresiasi aktiva tetap, sehingga kinerja manajer pusat laba tidak dapat dicerminkan dengan kembalian investasi. Residual income dihitung dengan mengurangi laba yang diperoleh pusat laba dengan beban modal (capital charge). Sebagai ukuran kinerja pusat laba, residual income memiliki keunggulan dibandingkan dengan kembalian investasi. Residual Income memiliki keunggulan keunggulan tersebut meliputi 1. Penggunaan residual income sebagai pengukur kinerja pusat laba mengakibatkan semua pusat lab amemiliki sasaran laba yang sama untuk investasi yang sebanding, 2. Residual income dapat menggunakan tarif beban modal yang berbeda untuk aktiva yang memiliki risiko yang berbeda. Residual income memiliki kelemahan sebagai berikut: 1. Residual income dapat mendorong manajer pusat laba memusatkan orientasinya ke tujuantujuan jangka pendek, karena laba dan komponen yang digunakan untukm menghitung laba hanya dibatasi dengan periode akuntansi yang tidak lebih dari satu tahun kalender, 2. Residual income sebagai pengukur kinerja pusat laba sangat dipengaruhi oleh metode depresiasi aktiva tetap, 3. Tidak seperti halnya dengan kembalian investasi yang berupa ratio atau presentase, residual income berupa angka absolut, yang tidak dapat digunakan untuk membandingkan kemampuan berbagai pusat laba dalam menghasilkan laba. Pusat pertanggungjawaban dapat diukur kinerjanya dengan menggunakan produktivitas, jika keluaran pusat pertanggungjawaban tersebut dapat diukur secara kuantitatif. Produktivitas berhubungan dengan produksi keluaran secara efisien dan terutama ditujukan kepada hubungan antara keluaran dengan masukan yang digunakan untuk menghasilkan keluaran tersebut. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan mengukur perubahan produktivitas sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap usaha untuk memperbaiki produktivitas. Produktivitas diukur dalam bentuk ratio antara keluaran dengan masukan. Jika keluaran dan masukan yang digunakan dalam formula tersebut dinyatakan dalam kuantitas fisik, maka ratio produktivitas yang dihasilkan berupa ukuran produktivitas operasional ( operational productivity measure ). Jika digunakan keluaran dan masukan dalam rupiah, ratio produktivitas yang dihasilkan berupa ukuran produktivitas keuangan (financial productivity measure ). Akuntansi Manajemen
Page 26
Kemungkinan orang memberikan reaksi yang merugikan dengan disajikannya data kinerja mereka dalam ukuran akuntansi. Alasan yang dikemukakan adalah (1) hubungan antara struktur organisasi dengan struktur pelaporan keuangan, (2) tingkat partisipasi dalam penetapan standar, (3) tingkat pemahaman manajemen terhadap informasi akuntansi dan sistem akuntansi.
Catatan
Akuntansi Manajemen
Page 27
BAB X PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENYUSUSNAN ANGGARAN
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuntitatif yang lain. Penyusunan anggaran (budgeting ) seringkali diartikan sama dengan perencanaan laba ( profit planning ). Untuk menjamin terlaksananya berbagai program yang disusun dalam proses perencanaan jangka panjang, manajemen menyusun anggaran yang berisi rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut. Dalam proses penyusunan anggaran tersebut ditunjuk manajer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana kerja dan dialokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan kepada manajer yang bersangkutan. Anggaran menjamin pelaksanaan rencana kerja dengan biaya sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran. Anggaran memiliki karakteristik yang berbeda dengan perkiraan ( forecast ). Anggaran berisi kuantifikasi keuangan rencana kerja untuk mencapai sasaran jangka pendek perusahaan. Di samping rencana kerja yang dicantumkan dalam anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan, rencana kerja tersebut juga dinyatakan dalam satuan lain di dalam anggaran. Prakiraan, di lain pihak, dapat dinyatakan dalam rupiah atau dalam satuan lain. Sekali periode anggaran ditetapkan, dalam jangka panjang periode tersebut akan tetap dipertahankan, karena berdasarkan jangka waktu tersebut pengukuran kinerja manajer dilaksanakan. Berbeda dengan prakiraan, jangka waktu yang dicakup dalam prakiraan dapat berubah, mengikuti kebutuhan pemakai informasi. Perbedaan yang mencolok antara anggaran dengan prakiraan adalah adanya komitmen manajemen dalam anggaran. Proses penyusunan anggaran yang berhasil adalah yang dapat menjadikan setiap manajer dalam organisasi perusahaan memiliki persepsi yang jelas mengenai peran mereka masing-masing dalam mencapai sasaran anggaran. Dengan persepsi yang jelas tentang sasaran anggaran yang harus dicapai dan dengan alokasi sumber daya yang memadai untuk mencapai sasaran tersebut, manajer akan memiliki komitmen, suatu kesanggupan, untuk mencapai sasaran anggaran. Proses penyusunan anggaran yang mengakibatkan para manajer Akuntansi Manajemen
Page 28
memiliki komitmen untuk mencapai sasaran anggaran menghasilkan anggaran yang berupa self imposed budget . Anggaran semacam ini menimbulkan motivasi dalam diri setiap manajer untuk mencapai sasaran anggaran. Perbedaan lain antara anggaran dan prakiraan adalah tidak adanya proses penelaahan dan persetujuan dalam penyusunan prakiraan. Prakiraan ditujukan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang berdasarkan berbagai asumsi kondisi tertentu. Anggaran merupakan rencana aktivitas yang akan menjadi pedoman untuk melaksanakan serangkaian aktivitas tertentu di masa yang akan datang. Sekali anggaran ditetapkan, pencapaian sasaran anggaran hanya dapat dilakukan melalui serangkaian aktivitas yang telah ditetapkan sebelumnya dalam anggaran. Penelaahan anggaran dilakukan melalui proses negosiasi antara manajer atas dan manajer bawah mengenai efektivitas aktivitas yang diusulkan oleh manajer bawah untuk mencapai sasaran anggaran dan usulan jumlah sumber daya yang dipandang memadai untuk melaksanakan aktivitas tersebut. Negosiasi ini juga dapat digunakan oleh manajer atas untuk menilai sampai seberapa jauh manajer bawah memiliki persepsi yang benar mengenai sasaran anggaran. Karena anggaran berisi komitmen manajer penyusun anggaran, maka anggaran merupakan tolak ukur terbaik kinerja manajer. Oleh karena itu, tidaklah mudah melakukan revisi anggaran, selama kondisi yang dipakai sebagai dasar penyusunannya tidak mengalami perubahan yang signifikan. Jika anggaran sering direvisi, anggaran tidak lagi dapat dipakai sebagai tolak ukur kinerja manajer. Dalam pelaksanaan anggaran dikonsumsi berbagai sumber daya yang diukur dengan menggunakan informasi akuntansi. Hasil pengukuran konsumsi sumber daya ini dikomunikasikan oleh fungsi akuntansi manajemen kepada penyusun anggaran, agar mereka memperoleh umpan balik dengan segera hasil pelaksanaan anggarannya. Penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan anggaran dianalisis dan dicari penyebabnya untuk dasar bagi penyusun anggaran dalam merancang tindakan koreksi yang diperlukan dan untuk penilaian kinerja penyusun anggaran. Di lain pihak, hasil prakiraan tidak pernah dibandingkan dengan apa yang diprakirakan dan tidak pernah dilakukan analisis untuk menemukan penyebab terjadinya penyimpangan prakiraan. Kalau penyusun prakiraan melakukan evaluasi terhadap hasil prakiraan yang dibuatnya, tujuannya adalah untuk memperbaiki kemampuannya dalam menghasilkan prakiraan yang teliti, bukan untuk tujuan penilaian kinerja penyusun prakiraan. Proses penyusunan anggaran merupakan tahap akhir proses perencanaan menyeluruh perusahaan (total business planning ). Ditinjau dari jangka waktu yang dicakup, anggaran mencakup Akuntansi Manajemen
Page 29