BAB III TEORI UTILITAS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. Te Teori ori Utilitas Utilitas dalam dalam Pengambila Pengambilan n Ke!t!san Ke!t!san Rasion Rasionali alitas tas menjad menjadika ikan n kehidu kehidupan pan sebagai sebagai sebuah sebuah permai permainan, nan,dim dimana ana setiap setiap
pemain mengetahui dengan tepat bahwa setiap permainan lainnya/pesaing mengetahui cara bermain dengan baik. Ibarat permainan sepak bola, pelatih mengetahui taktik dan stra strate tegi gi yang yang akan akan dite ditera rapk pkan an oleh oleh lawa lawan. n. Mo Mode dell ini ini memb memban antu tu para para manag anager er memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam,tetapi mereka tidak membuat keputus keputusan. an.Peng Pengamb ambila ilan n keputus keputusan an merupak merupakan an suatu suatu tugas tugas yang yang sulit sulit dala dala kaitan kaitannya nya dengan kepastian masa depan dan konflik nilai-nilai atau hasil tujuan. B. Prinsi Prinsi dalam dalam Teori Utilit Utilitas as eori !tilitas atau teori manfaat yang diharapkan,di mana mereka mengusulkan
teori utilitas yang diharapkan sebagai teori perilaku "seharusnya#,ini tidak dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana orang-orang benar-benar berperilaku,tetapi bagaimana orang akan berperilaku jika mereka mengikuti persyaratan tertentu dalam pengambilan keputusan rasional. $alah satu tujuan utama teori ini untuk menyediakan serangkaian asumsi eksplisit atau aksioma-aksioma yang mendasari pengambilan keputusan. %ormul %ormulasi asi teori teori utilit utilitas as yang yang dihara diharapka pkan n didasa didasarka rkan n pada pada enam prinsi prinsip p dasar dasar dalam dalam tingkah laku memilih berikut& '. (da (da urut urutan an alt alterna ernattif. if. Per Pertam tama
par para
peng pengam ambi bill
kepu keputu tusa san n
rasion sional al haru haruss
memb memban andi ding ngkan kan seti setiap ap dua dua alte altern rnat atif if dan dan memi memili lih h sala salah h satu satu alte altern rnat atif if dan dan mengabaikan yang lain. ). *omina *ominasi/ si/+eku +ekuasa asaan. an. Menuru Menurutt teori teori utilit utilitas as yang yang dihara diharapkan pkan,sa ,sanga ngatt rasion rasional al para para pengambil keputusan seharusnya tidak memilih strategi yang didominasi,bahkan jika strategi hanya dominasi lemah. . Cancellation. Pemilihan antara dua alternatif seharusnya bergantung hanya pada hasil yang berbeda dari kedua alternatif tersebut,tidak pada hasil yang sama untuk kedua alternatif. . Transitivitas . ika pembuat keputusan yang rasional harus lebih suka hasil ( ke ,dan hasil hasil ke 0 ,maka orang seharusnya lebih memilih hasil ( dari pada hasil 0.
1. Kontinuitas. !ntuk setiap sesuatu hasil,seorang pembuat keputusan harus selalu lebih suka bertaruh antara hasil terbaik dan erburuk utnuk hasil yang pasti di antara jika peluang atau hasil yang pasti diantara jika peluang atau hasil terbaik cukup baik. 2. Invariance. Prinsip invariance menetapkan bahwa pembuat keputusan seharusnya tidak dipengaruhi oleh cara alternatif penyajian.Pembuat keputusan seharusnya lebih mementingkan substansi. ". "onto# Teori Utilitas dalam Pengambilan Ke!t!san +onsep utilitas yang didefinisikan sebagai ukuran preferensi utilitas terhadap
barang atau layanan adalah nilai barang atau layanan tersebut menurut persepsi pengguna. Misalnya ,nilai Rp '33.333 bagi orang kaya hanya setara dengan sekali makan siang. etapi bagi orang miskin,Rp '33.333 tersebut bisa berarti makan siang. eori utilitas tersebut dihadapkan pada beberapa pilihan,maka yang ia pilih adalah utilitas tinggi. Misalnya premi asuransi mobil atau jiwa seharga '13 juta adalah ,2 juta/tahun. Makan peserta asuransi akan dihadapkan pada alternatif antara kehilangan Rp.,2 juta 4berarti Rp.'3.333 perhari5 dan kehilanan mobil seharga Rp.'13 juta. entu siapapun akan memilih kehilangan ,2 juta daripada kehilangan Rp.'13 jut(. (lternatif adalah antara kehilangan Rp '3.333 perhari dan memperoleh pertanggungan yang kecil. Peserta asuransi akan menjatuhkan pilihan asuransi yang memberikan manfaat lebih.
BAB $ PARADOKS RASIONALITAS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
erdapat kesenjangan yang besar antara konsep rasionalitas yang diasumsikan ilmu ekonomi dan konsep rasionalitas yang digunakan manusia dalam mengambil keputusan di dunia nyata. 6rang dihadapkan pada suatu permainan, dan mereka akan mendapatkan imbalan sesuai dengan keputusan yang diambil dan hasil yang diperoleh dari permainan tersebut. anyak kasus yang terjadi dimana prinsip-prinsip rasionalitas dilanggar. Inilah yang disebut paradoks. (da beberapa paradoks dalam pengambilan keputusan seperti yang dijelaskan di bawah ini.
A.
T#e Allais Parado% $esuai dengan prinsip cancellation, pemilihan antara dua alternatif seharusnya hanya
bergantung pada bagaimana kedua alternatif tersebut berbeda, bukan pada faktor yang sama untuk kedua alternatif tersebut. erbagai faktor yang sama untuk kedua alternatif seharusnya tidak memengaruhi pilihan yang dibuat seseorang yang rasional. Pada tahun '71, Maurice (llais memublikasikan artikelnya yang secara serius menantang prinsip cancellation. (rtikelnya menjelaskan apa yang sekarang dikenal dengan (llais Parado8 suatu paradoks 4keadaan yang bertentangan5 yang menunjukkan bagaimana prinsip cancellation biasanya dilanggar. Paradoks juga disebut anomali, yaitu suatu keadaan tidak biasanya. (llais Parado8 dapat diilustrasikan seperti berikut. (lternatif ( & 9 '.333.333 pasti (lternatif & peluang '3: mendapatkan 9 ).133.333, peluang ;7: mendapatkan 9 '.333.333 dan peluang ': mendapatkan 3:. $ebagian besar orang memilih hasil yang pasti, yaitu alternatif ( walaupun alternatif memiliki nilai harapan yang lebih besar daripada 9 '.333.333. +ita dapat mem5 alternatif secara aktual lebih besar 9 '3.333 daripada hasil yang pasti dalam alternatif ( dengan mengalikan peluang setiap hasil yang mungkin dalam alternatif dengan bayarannya & => 45 ? 43,'35 49).133.3335@43,;75 49'.333.3335@43,3'5 4935 ? 9'.'3.333 $ebagian besar orang tetap memilih untuk menerima bayaran 9'.333.333 yang terjamin.
B.
Ellsbergs&s Parado% Pelanggaran prinsip cancellation lainnya yang terkenal didokumentasikan oleh *aniel
=llsberg 4'72'5 dalam Plous 4'7;5. =llsbergAsparado8 dapat diilustrasikan sebagai berikut. (sumsikan sebuah kendi terdiri dari 73 bola. iga puluh bola tersebut berwarna merah dan sisanya bola hitam atau kuning, dalam proporsi yang tidak diketahui. $atu bola diambil dari kendi, dan warna bola tersebut akan menentukan bayaran anda sesuai dengan skema yang ditampilkan pada skema .' Barna apa yang akan dipertaruhkanC Merah atau hitamC $ebagia besar orang memilih merah untuk menghindari ketidakpastian komposisi antara bola hitam dan bola kuning. (kan tetapi, asumsikan (nda dihadapkan dengan bayaran skema dalam skema .).Barna apa yang akan dipertaruhkanC *alam situasi kedua, sebagian besar orang memilih mempertaruhkan bola hitam atau kuning dibandingkan bola merah atau kuning-kembali untuk menghindari ketidakpastian berkaitan dengan rasio bola hitam dan kuning. *engan kata lain, banyak orang memilih alternatif ' dalam masalah pertama dan alternati
(lternatif Pertaruhan (lternatif ' & $ebuah bola merah (lternatif ) & $ebuah bola hitam
3 bola Merah 9'33 93
23 bola Ditam 93 9'33
+uning 93 93
S'ema (.* Ini adalah skema bayaran dari bagian kedua =llsbergAs Parado8. Perubahannya hanya
bahwa bola kuning bernilai 9'33 dibandingkan 93. (lternatif Pertaruhan
3 bola Merah 9'33 93
23 bola Ditam 93 9'33
+uning 9'33 9'33
(lternatif ' & $ebuah bola merah atau kuning (lternatif ) & $ebuah bola hitam atau kuning ". Intransiti+itas Prinsip pembuatan keputusan rasional lainnya adalah prinsip transiti
(sumsikan anda memilih antara tiga pelamar pekerjaan 4$kema .5, dan (nda memiliki informasi mengenai kecerdasan dan pengalaman kerja setiap pelamar. (sumsikan lebih jauh bahwa aturan keputusan (nda adalah sebagai berikut. ika perbedaan dalam IE antara dua pelamar lebih besar daripada '3 poin, pilih pelamar yang lebih cerdas. ika perbedaan antara pelamar sama atau lebih kecil daripada '3 poin, pilih pelamar dengan pengalaman kerja yang lebih lama. S'ema (.(
P=G(M(R
D.
( 0
*IM=F$I Intelegensi 4IE5 ')3 ''3 '33
Pengalaman 4ahun5 ' )
Pre,eren-e Re+ersals $alah satu studi pertama yang mendokumentasikan preferensi preference dipublikasikan
oleh Gichtenstein dan $lo