1
AKHLAK TERHADAP SESAMA MANUSIA
DOSEN PEMBIMBING Ida Windi Wahyuni,S.Ag,M.Si NAMA KELOMPOK IV : IQBAL AL ANSHARI NPM : 143410686 IVAN TOFANI NPM:143410765 SEPTIA FANNY NPM :143410606 REKSY DWI PERMANA NPM: 143410542
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu. Segala Puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang senantiasa mencurahkan rahmat-Nya dan karunia-Nya, Shalawat serta Salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W.,keluarganya,para sahabat,dan seluruh umatnya.Kami bersyukur kepada illahi Rabbi yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada kami,sehingga Makalah yang berjudul “Akhlak Terhadap Sesama Manusia” dapat diselesaikan. Materi dalam makalah ini disusun berdasarkan Studi Pusaka dan Referensi-referensi yang sesuai dengan tujuan,agar pada umumnya dapat memahami tentang Akhlak,dan Manusia dalam Akhlak tersebut. Kami menyadari,bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu kepada para pembaca pada khususnya, kami mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan Makalah ini. Semoga Makalah ini benar-benar bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat pada umumnya. Amin.
Pekanbaru,07 September 2014
Penyusun
3
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................... 2 DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 4
1.1
LATAR BELAKANG .......................................................... ................................................................. ............ 4
1.2
RUMUSAN MASALAH ................................................................ ................................................................ .. 5
1.3
TUJUAN MAKALAH ........................................................ ................................................................. ............ 5
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 6
2.1 DEFINISI AKHLAK ............................................................................................................................................... 6 2.2 AKHLAK TERHADAP SESAMA MANUSIA ........................................................... ....................................................... 7 2.2.3 Akhlak Baik dan Buruk Terhadap Sesama Manusia .............................................................................. 8
2.3 AKHLAK KEPADA SESAMA MANUSIA (ORANG TUA,SAUDARA ,TERTANGGA ) ................................................................. 10 2.3.1 Akhlak terhadap Orang tua ................................................................................................................ 10 2.3.1.1 Peranan orang tua dalam kehidupan seorang anak ...................................................................................... 10 2.3.1.2 Cara berbuat baik kepada orang tua ....................................... ...................... ...................... ..................... .... 11 2.3.1.3 Cara Membiasakan Diri Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua .................... ...................... ...................... ... 12
2.3.2 Akhlak terhadap Saudara ................................................................................................................... 13 2.3.2.1 Peranan Saudara dalam kehidupan sehari-hari..................... ...................... ..................... ...................... ....... 13 2.3.2.2 Cara-Cara berbuat baik kepada saudara........................ ..................... ...................... ...................... .............. 13
2.3.3 Akhlak terhadap Tetangga ................................................................................................................. 14 2.3.3.1 Peranan Tetangga dalam kehidupan seseorang ................... ...................... ...................... ..................... ....... 14 2.3.3.2 Cara-Cara Berbuat Baik Kepada Tetangga ..................... ..................... ...................... ...................... .............. 14 2.3.3.3 Membiasakan Diri Untuk Berbuat Baik Terhadap Tetangga ...................... ...................... ..................... ....... 15
2.4 AKHLAK TERHADAP SESAMA MUSLIM.................................................................................................................. 16 2.4.1 Peranan Persaudaraan sesame Muslim .............................................................. ................................ 16 2.4.2 Cara Berbuat Baik Terhadap Sesama Muslim ..................................................................................... 16 2 .4.3 Membiasakan Diri Untuk Berbuat Baik Terhadap Sesama Muslim ................................................... 17
2.5 AKHLAK TERHADAP KAUM LEMAH ......................................................................................................... ............. 17 2.5.1 Pengertian dan c ara berbuat baik kepada k aum lemah ........................................................... .......... 17 2.5.2 Membiasakan Diri Berbuat Baik Kepada Kaum Lemah ...................................................................... 18 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................................ 20
3.1 KESIMPULAN .................................................................................................................................................. 20 3.2 SARAN.......................................................... ................................................................. ................................ 20 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................................... 21 LAMPIRAN ..................................................................................................................................................... 22
4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dalam persoalan Akhlak, manusia sebagai makhluk yang berakhlak berkewajiban menunaikan dan menjaga akhlak yang baik serta menjauhkan dan meninggalkan akhlak yang buruk. Akhlak merupkan dimensi nilai dan Syariat Islam. Kualitas keberagamaan justru ditentukan oleh nilai akhlak. Jika syariat berbicara tentang syarat rukun ,sah atau tidak sah , maka akhlak menekankan pada kualitas dari perbuatan.Misalnya beramal dilihat dari keikhlasannya,sholat dilihat dari kekhusuannya, berjuang dilihat dari kesabarannya, haji dilihat dari konsistensiny, ilmu dilihat dari konsistensinya dengan perbuatan,harta dilihat dari aspek mana dari mana untuk apa, jabatan dilihat dari ukuran apa yang telah diberikan,bukan apa yang diterima. Dengan demikian, dikarenakan akhlak merupakan dimensi nilai Syariat Islam,maka Islam sebagai agama yang bisa dilihat dari berbagai dimensi,sebagai keyakinan,sebagai ajaran dan sebgai atura. Agama Islam sebagai aturan atau sebagai hukum dimaksud untuk mengatur tata kehidupan manusia. Sebagai aturan,agama berisi perintah dan larangan, ada perintah keras (wajib) dan larangan keras (haram), ada juga perintah anjuran (sunat) dan larangan anjuran (makhruh). Apalagi pada zaman sekarang ini,banyak diantara kita kurang memperhatikan masalah akhlak. Disatu sisi, kita mengutamakan tauhid yang memang merupakan perkara pokok/inti agama ini, untuk kita mempelajarinya namun disisi lain dalam masalah akhlak kurang diperhatikan.Sehingga tidak
5
dapat pula disalahkan bila ada keluhan –keluhan yang terlontar dari kalangan awam. Seharusnya,ucapan yang dilontarkan tersebut menjadi cambuk bagi kita untuk memperbaiki diri dan membenahi akhlak kita. Bahkan diagama Islam sangat mementingkan akhlak.yang perlu kita ingat bahwa, tauhid sebagai isi pokok atau inti, Islam yang memang seharusnya kita utamakan, namun tidak bearti mengabaikan perkara. Dan akhlak mempunyai hubungan yang erat, Tauhid merupakan realisasi akhlak seorang hamba terhadap ALLAH,dan ini merupakan pokok inti akhlak seorang hamba.Seorang yang bertauhid dan baik akhlaknya,bearti ia adalah sebaik-baik manusia. Semakin sempurna tauhid seseorang,maka semakin baik akhlaknya, dan sebaliknya bila seseorang yang memiliki akhlak buruk bearti lemah tauhidnya Sehubungan dengan hal tersebut maka pembahasan akan dititikberatkan pada ‘’Akhlak Terhadap Sesama Manusia”.
1.2 Rumusan Masalah Dalam makalah ini permakalah merumuskan masalah 1.) Apa pengertian akhlak ? 2.) Bagaimana hubungan akhlak terhadap sesama manusia ?
1.3 Tujuan Makalah Dari rumusan masalah yang telah kami buat,pemakalah dapat mengambil tutuan dalam pembuatan makalah ini yaitu: 1) Untuk mengetahui pengertian akhlak. 2) Untuk mengetahui hubungan akhlak terhadap sesama manusia
6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Akhlak
Kata “Akhlak” berasal dari Bahasa Arap, Jamak dari Khuluq, yang artinya tabiat, budi pekerti ,watak , atau kesopanan. Sinonim Akhlak ilalah tatakrama,kesusilaan,sopan santun( Bahasa Indonesia), moral ,ethic (Bahasa Inggris), ethos,ethikos (Bahasa Yunani).Adapun menurut beberapa para ahli pengertian akhlak sebagai berikut.
1. Imam Al- Ghazali Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia), yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang gampang dilakukan, tanpa melalui maksud untuk memikirkan (lebih lama) maka jika sifat tersebut melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama dinamakan akhlak yang baik. Tetapi manakala ia melahirkan tindakan yang jahat maka dinamakan akhlak yang buruk . 2. Al-Qurtuby Akhlak adalah suatu perbuatan manusia yang bersumber dari adab kesopanannya yang disebut akhlak ,karena perbuatan itu termasuk bagian darinya. Menekankan bahwa akhlak itu merupakan bagian dari kejadian manusia.Oleh karena itu kata al 3. Abu Bakar jabir Al-Jazairy Akhlak adalah bentuk kejiwaan yang tertanam dalam diri manusia yang menimbulkan perbuatan baik dan buruk, terpuji dan tercela dengan cara disengaja. 4. Ibnu Maskawaih Akhlak adalah sikap jiwa seseorng yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa mellui pertimbangan terlebih dahulu
7
5. Prof.DR.Ahmad Amin Akhlak adalah kehendak yang dibiaskan Artinya bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu,maka kebisaan itu dinamakan akhlak. 6. Muhammad bin Ilaan Ash-Shadieqy Akhlak adalah suatu pembawaan dalam diri manusia yang telah menimbulkan perubahan baik, dengan cara yang mudah (tanpa dorongan dari orang lain). Al-Qurthuby menekankan bahwa akhlak itu merupakan baian dari kejadian manusia oleh karena itu,kata al-khuluk tidak dapat dipisahkan pengertiannya dengan kata al-khiqah,yaitu fitrah yang dapat mempengaruahi perbuatan setiap manusia Imam Al-Ghazaly menekankan bahwa, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang dapat dinilai baik dan buruknya dengan menggunakan ukuran ilmu pengetahuan dan norma agama Muhammad bin Ilaan Ash-Shadieqy,Ibnu Maskawaih, dan ,Abu Bakar Al-Jazary menekankan bahwa,akhlak adalah keadaan jiwa yang selalu menibulkan perbuatan yang gampang dilakukan.
2.2 Akhlak Terhadap Sesama Manusia Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial (al insanu iijtma’iyyun bi at tob’i. Integritas
manusia dapat dilihat secara bertingkat ,integritas pribadi,integritas keluarga dan integritas sosial. Diantara ketiga lembaga pribadi, keluarga, dan ,asyarakat terdapat hubungan saling memperngaruhi . Hubungan antar anggota masyarakat ada yang diikat oleh faktor domisili pertenggaan, ada juga yang terikat oleh kesamaan profesi, atau kesamaan asal usul dan kesamaan sejarah.
8
Dalam perspektip ini kita mengenal ungkapan yang mengatakan bahwa seorang pemimpin adalah anak zaman, artinya yaitu suatu kualitas masyarakat seperti apa akan melahirkan pemimin seperti apa.Seorang penulis juga dapat dikatan sebagai anak zamannya, ini artinya pemikiran yang muncul dari seorang penulis mencerminkan keadaan masyarakat pada zamannya. Bagi orang yang sadar akan makna dirinya sebagai makhluk sosial maka ia bukan hanya dibentuk oleh masyarakatnya, tetapi secara sadar berusaha membangun masyarakat sesuai dengan konsep yang dimilikinya. Pada dasarnya Islam juga mengajarkan kita bahwa antara induvidu dengan induvidu yang lain bagaikan struktur bangunan (ka al jasad al wahid), jika satu organ tubuh yang menderita sakit maka organ tubuh yang lainnya juga ikut merasakannya dan keseluruhan organ tubuh melakukan solidaritas . Dari sudut tanggung jawab anggota masyarakat, suatu masyarakat itu diibaratkan seorang kapten kapal dengan penumpang perahu, jika ada seseorang penumpang di bagian bawah melubangi kapal karena ingin cepat memperoleh air, maka penumpang yang di bagian atas harus mencegahnya,sebab jika tidak , maka kapal tersebut akan tenggelam . Akhlak terhadap masyarakat bertujuan memihara keharmonisan tatanan masyarakat agar sebagai lembaga yang dibutuhkan oleh semua masyarakat dapat berfungsi secara optimal.
2.2.3 Akhlak Baik dan Buruk Terhadap Sesama Manusia
Adapun akhlak yang baik terhadap sesama manusia antara lain: 1. Belas kasihan atau sayang (Asy-Syafaqah) Adalah sikap jiwa yang selalui ingin berbuat baik dan menyatuni orang lain. 2. Rasa persaudaraan (Al-Ikhaa) Adalah sikap jiwa yang ingin berhubungan baik dan bersatu dengan orang lain,karena ada keterikatan bathin dengannya. 3. Memberi nasihat (An-Nashiihah) Adalah suatu upaya memberi petunjuk-petunjuk yang baik kepada orang lain dengan menggunakan perkataan.Pada hal ini
9
diharapkanagar orang tersebut berhenti melakukan suatu perbuatan tersebut. 4. Memberi pertolongan (An-Nashru) Adalah suatu upaya untuk membantu orang lain,agar tidak mengalami suatu kesulitan 5. Menahan amarah (Kazmul Ghaizhi) Adalah upaya untuk menahan emosi , agar tidak dikuasai oleh perasaan marah terhadap orang lain. 6. Sopan santun (Al-Hilmu) Adalah sikap jiwa yang lemah lembut terhadap orang lain,sehingga dala perkataan dan perbuatannya selalu mengandung adab kesopanan yang mulia 7. Suka emaafkan (Al-Afwu) Adalah sikap dan perilaku seseorang yang suka meaafkan kesalahan orang lain yang pernah diperbuat terhadapnya.
Disamping terdapat akhlak baik terhadap sesaa anusia ada juga sifat buruk terhadap sesama manusia antara lain yaitu:
Mudah marah (Al-Ghadhab), yaitu kondisi emosi seseorang yang tidak dapat ditahan oleh kesadarannya, sehingga menonjolkan sikap dan perilaku yang tidak menyenangkan orang lain. Kemarahan dalam diri setiap manusia, merupakan bagian dari kejadiannya. Oleh karena itu, agama Islam memberikan tuntunan, agar sifat itu dapat terkendali dengan baik;
Iri hati atau dengki (Al-Hasadu atau Al-Hiqdu), yaitu sikap kejiwaan seseorang yang selalu menginginkan agar kenikmatan dan kebahagiaan hidup orang lain bisa hilang sama sekali;
Mengadu-adu (An-Namiimah), yaitu suatu perilaku yang suka memindahkan perkataan seseorang kepada orang lain, dengan maksud agar hubungan social keduanya rusak;
Mengumpat (Al-Ghiibah), yaitu suatu perilaku yang suka membicarakan perkataan seseorang kepada orang lain;
10
Bersikap congkak (Al-Ash’aru), yaitu suatu sikap dan perilaku yang menampilkan kesombongan, baik dilihat dari tingkah lakunya maupun perkataannya;
Sikap kikir (Al-Bukhlu), yaitu suatu sikap yang tidak mau memberikan nilai materi dan jasa kepada orang lain;
Berbuat aniaya (Azh-Zhulmu), yaitu suatu perbuatan yang merugikan orang lain, baik kerugian materiil maupun non materiil. Dan ada juga yang mengatakan, bahwa seseorang yang mengambil hak-hak orang lain, termasuk perbuatan dzalim (menganiaya).
2.3 Akhlak kepada sesama manusia (OrangTua,Saudara,Tertangga) Ahlak terhadap sesama manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu:
Akhlak terhadap Orang Tua
Akhlak terhadap Saudara dan
Akhlak terhadap Tertangga
Akhlak terdap sesama muslim
Akhlak terhadap Kaum Lemah
2.3.1 Akhlak terhadap Orang tua
2.3.1.1 Peranan orang tua dalam kehidupan seorang anak
Tidak dapat dipungkiri, bahwa manusia lahir ke dunia ini adalah melalui ibu-bapak.Susah dan payah dialami oleh ibu dan bapak untuk memelihara anaknya, baik ketika masih dalam kandungan, maupun setelah lahir ke dunia.Pertama-tama ibu harus mengandung kita selama kurang lebih 9 bulan.Selama dalam kandungan, ibu menanggung kepayahan, keletikan dan kesakitan.
11
Sementara agar beban yang ditanggung oleh ibu-bapak jangan terlalu berat, maka tiap sebulan sekali atau setengah bulan sekali diperiksa ke dokter.Hal ini dilakukan demi keselamatan bayi yang ada dalam kandungan.Demikian pula ketika hendak melahirkan, perasaan gelisah, takut, sakit menjadi satu, dan nyawa ibulah sebagai taruhannya.Bersamaan itu pula bapak berdoa agar istrinya melahirkan dengan selamat, dan anak yang lahir ke dunia juga dalam keadaan selamat dan sehat. Setelah bayi lahir ke dunia, lalu dipelihara dan dijaganya dengan penuh perhatian, disusui, disuapi makanan, dimandikan, diayun dan dibuai ketika menangis, agar cepat diam dan tidur.Kalau bayi sakit, ibu dan bapak gelisah pula, mereka mencarikan obat agar cepat pulih kembali kesehatannya.Selanjutnya, ibu dan bapak mengajarkan kita duduk, berdiri, berjalan, bercakap-cakap, bermain-main dan menjaga agar kesehatan kita tetap baik dan pertumbuhan fisik dan rohaninya tetap normal.
Ibu-bapak kita benar-benar berjasa, dan jasanya tidak bias dibeli sama sekali dan tak dapat diukur oleh apapun juga. Merekalah yang mengusahakan agar kita dapat makan dan membelikan pakaian untuk kita. Selanjutnya kita dimasukkan ke lembaga pendidikan, mulai dari sekolah pendidikan das ar sampai menengah dan mungkin sampai ke perguruan tinggi, agar kita berakhlak baik, teguh mengamalkan ajaran-ajaran agama dan mempunyai masa depan yang gemilang.
2.3.1.2 Cara berbuat baik kepada orang tua Adapun cara-cara berbuata baik kepada ibu-bapak diantaranya:
a. Mendengarkan nasihat-nasihatnya dengan penuh perhatian, mengikuti anjurannya dan tidak melanggar larangannya;
12
b. Tidak boleh membentak ibu-bapak, menyakiti hatinya, apalagi memukul. Ibu dan bapak harus diurus atau dirawat dengan baik; c. Bersikap merendahkan diri dan mendoakan agar mereka selalu dalam ampunan dan kasih sayang Allah S.W.T.; d. Sebelum berangkat dan pulang sekolah hendaklah membantu orang tua; e. Menjaga nama baik kedua orang tua di masyarakat; f. Memberi nafkah, pakaian, dan membayarkan hutangnya kalau mereka tidak mampu atau sudah tua; g. Menanamkan hubungan kasih sayang terhadap orang yang telah ada hubungan kasih sayang oleh ibu-bapaknya;
2.3.1.3 Cara Membiasakan Diri Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua Membiasakan diri berbuat baik kepada kedua orang tua adalah perbuatan yang amat mulia.Bahkan dianjurkan setiap setelah shalat mendoakan kedua orang tua. Apabila kedua orang tua itu telah meninggal misalanya, maka kita sebagai anaknya berkewajiban berbakti kepada mereka seperti:
a. Menyembahyangkan jenazahnya; b. Memintakan ampunan kepada Allah; c. Menyempurnakan janjinya; d. Memuliakan sahabatnya; e. Menghubungi anak keluarganya yang bertalian dengan keduanya.
13
2.3.2 Akhlak terhadap Saudara
2.3.2.1 Peranan Saudara dalam kehidupan sehari-hari Peranan saudara dalam kehidupan kita sangatlah penting, karena pada dasarnya kita adalah makhluk sosial yang senantiasa saling bantu-membantu dalam menempuh kehidupannya, terutama saudaranya yang terdekat. Oleh karena itu, saudara masih ada hubungan darah dengan kita, maka merekalah yang paling pertama kita minta bantuannya.Lebih-lebih bila kita sedang mendapat musibah atau bencana lainnya, misalnya sakit, kecurian dan sebagainya. Karena itu, hubungan antara saudara dengan saudara haruslah dipelihara dengan sebaik-baiknya, jangan sampai retak, jangan sampai timbul hal-hal yang menyebabkan tali silaturahmi terputus, apalagi kalau sampai timbul perpecahan atau permusuhan dan percekcokan satu sama lain.
2.3.2.2 Cara-Cara berbuat baik kepada saudara Adapun cara-cara untuk berbuat baik kepada saudara diantaranya:
a. Menghormati dan mencintai mereka. Karena kita dengan saudara asalmulanya dari ayah dan ibu. Mencintai mereka sama dengan kita mencintai diri sendiriMenghormati saudara yang lebih tua sebagaimana menghormati orang tua, mengindahkan nasihat-nasihatnya dan tidak menentang perintahnya; b. Mencintai dan menyayangi yang lebih kecil dengan penuh kasih sayang sebagaimana orang tua menyayangi mereka;
14
c. Saling bantu-membantu sekuat tenaga, sabar terhadap mereka. Jika bersalah, berilah peringatan secara halus dan ramah-tamah.
2.3.3 Akhlak terhadap Tetangga
2.3.3.1 Peranan Tetangga dalam kehidupan seseorang Kita hidup ditengah-tengah masyarakat, laksana ikan dengan air.Harus saling menghidupi dan menjernihkan. Tidak boleh sombong kepada orang lain, terutama dengan kerabat dan tetangga. Mereka ini adalah saudara kita yang paling dekat dan cepat menolong dikala kita mendapat musibah atau malapetaka.Meskipun mempunyai family sekian banyak dan terkemuka, tetapi tak mustahil tempat tinggalnya berjauhan. Oleh karena itu, dikala kita mendapat musibah sepe rti sakit, meninggal dunia, atau kesusahan-kesusahan lainnya, maka yang paling duluan tampil datang adalah tetangga kita.Karena itu berlakulah kepadanya secara baik menurut tuntunan agama.
2.3.3.2 Cara-Cara Berbuat Baik Kepada Tetangga Adapun cara-cara yang dilakukan untuk berbuat baik kepada tetangga antara lain sebagai berikut :
a) Menolong dan membantunya bila membutuhkan pertolongan, walaupun mereka tidak mau membantu kita; b) Member hutang bila meminta bantuan hutang kepada kita; c) Ikut meringankan beban dan kesengsaraan bila tetangga itu miskin dan sengsara, sekiranya kita mempunyai kelebihan; d) Menjenguknya bila sakit atau membantunya dengan obat;
15
e) Bila tetangga ada yang meninggal dunia, hendaknya ikut belasungkawa, dan mengantarkan jenazahnya ke kuburnya; f) Bila tetangga mendapat kesenangan atau nasib baik dan menggembirakan, sebaiknya menyampaikan ucapan selamat kepadanya; g) Ikut meringankan beban musibah tetangga yang meninggal; h) Bila ingin membuat rumah bertingkat, sebaiknya minta izin atau sepengetahuan tetangganya, disamping minta izin kepada pemerintah; i) Menghindari perkataan atau tindakan yang menyakitkan tetangga. Bila berkata atau bertindak salah, sebaiknya segera minta maaf; j) Jika boleh memamerkan sesuatu yang dibeli atau yang dimiliki kepada tetangga, baik berupa makanan ataupun yang lainnya, bila kita tidak ingin memberinya; k) Jangan menyalakan atau membunyikan radio tape recorder atau TV terlalu keras, yang dapat membisingkan tentangga.
2.3.3.3 Membiasakan Diri Untuk Berbuat Baik Terhadap Tetangga Adapun cara untuk membiasakan diri untuk berbuat baik terhadap tetangga sebagai berikut:
a. Supaya senantiasa berbuat baik terhadap tetangga dalam segala situasi, dalam kehidupan sehari-harinya hingga meninggalnya tetangga itu; b. Setiap orang muslim wajib memuliakan tetangganya, karena memuliakan tetangga merupakan salah satu akhlak mulia, yang harus dimiliki setiap muslim;
16
c. Kita diperintahkan agar suka member makanan kepada tetangga, terutama tetangga yang terdekat.
2.4 Akhlak Terhadap Sesama Muslim 2.4.1 Peranan Persaudaraan sesame Muslim Diantara sesama muslim yang lain adalah bersaudara. Oleh sebab itu, kita harus bersikap baik terhadap sesama muslim. Mereka itu bagaikan satu anggota badan, bilamana yang satu sakit atau ditimpa musibah, maka yang lain ikut merasakannya. Misalnya, kalau gigi seorang sakit, maka anggota badan yang lainnya ikut pula merasakannya. Demikian pula umat Islam, kalau ada salah seorang dari umat Islam ditimpa malapetaka, maka yang lain harus ikut merasakannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara bergotong royong dalam meringankan bebannya.
2.4.2 Cara Berbuat Baik Terhadap Sesama Muslim Adapun cara yang dilakukan untuk berbuat baik terhadap sesama muslim
a. Member salam; b. Memenuhi undangannya, terutama hari pertama dalam walimatul uruz; c. Saling member nasihat; d. Menjenguk ketika sakit, sambil mendoakan; e. Mengantarkan jenazah orang islam; f. Tidak bermusuhan selama 3 hari; g. Tidak boleh bersikap sombong; f. Tidak melahirkan kegembiraan disaat orang Islam yang lain ditimpa kesusahan; g. Mau membela sesama muslim;
17
h. Menjunjung tinggi kehormatan, harta dan jiwa; i. Mau mengusahakan perdamaian kalau terjadi perselisihan diantara sesama muslim; j. Menutupi rahasianya; k. Memberi bantuan disaat membutuhkan; l. Menyantuni orang-orang miskin dan lemah di kalangan umat Islam; m. Ikut membahagiakan sesama muslim.
2 .4.3 Membiasakan Diri Untuk Berbuat Baik Terhadap Sesama Muslim
Adapun cara-cara yang dilakukan untuk membiasakan diri untuk berbuat baik terhadap sesama muslim antara lain :
Harus saling memaafkan;
Harus saling menyelamatkan;
Jangan suka memfitnah;
Jangan berbuat dzalim;
Jangan berburuk sangka;
Jangan merusak
2.5 Akhlak Terhadap Kaum Lemah 2.5.1 Pengertian dan cara berbuat baik kepada kaum lemah Kaum lemah adalah orang-orang yang belum memiliki kemampuan dalam segala hal atau bidang tertentu.Tidak memiliki kemampuan ini biasanya menjadi penghambat untuk mencapai keinginannya (cita-citanya).Sebagai contoh yang termasuk orang-orang lemah misalnya, orang bodoh (tak berilmu pengetahuan), orang miskin (tak berharta), dan sebagainya.
18
Ajaran Islam telah menegaskan, bahwa siapa yang menolong orang lemah, niscaya Allah akan memberikan pertolongan. Sebaliknya mereka yang tidak mau menolong kaum lemah, niscaya Allah tidak menyukainya. Pertolongan itu tidaklah hanya dilakukan terhadap sesama pemeluk agama Islam belaka, tetapi setiap pemeluk agama Islam harus pula melakukan pertolongan kepada sesama umat manusia, sekali pun lain agama.Bukankah agama Islam memerintahkan agar kita tetap berbakti kepada orang tua, sekali pun kedua-duanya berlainan agama dengan kita, juga memerintahkan kepada kita agar tetap berbuat baik kepada tetangga, sekali pun mereka itu orang-orang yang musyrik.Demikian pula terhadap seluruh umat manusia, baik Islam maupun bukan, kita harus selalu berakhlak baik kepada mereka, harus berkata dengan perkataan yang bagus dan harus memperlakukan mereka dengan layak. Pada hakikatnya menolong manusia berarti juga menolong diri sendiri. Misalnya kita menjadi orang kaya yang sibuk dengan pekerjaannya, kemudian kita menolong beberapa orang yang menganggur dengan memberikan pekerjaan kepada mereka dalam satu perseroan terbatas yang kita pimpin. Tentu saja kerja mereka memberikan keuntungan kepada kita.Disinilah letak rahasinya, kita memperoleh rahmat Allah baik langsung maupun tidak, di dunia dan kelak di akhirat. Sewajarnyalah bagi setiap pemuda dan pemudi yang masih berusia muda belia, segar bugar, sehat jasmani dan rohaninya mempunyai rasa kasih sayang kepada orang-orang lemah. Misalnya kepada orang cacat fisiknya atau mentalnya, orang yang lanjut usia, dan orang yang ditimpa kemiskinan. Generasi tua telah memberikan tauladan yang baik yang patut ditiru oleh generasi yang lahir pada periode berikutnya.
2.5.2 Membiasakan Diri Berbuat Baik Kepada Kaum Lemah
19
Adapun cara yang dilakukan untuk membiasakan diri untuk berbuat baik kepada kaum lemah antara lain sebagai berikut: a) Menunjukkan kepada orang lain yang tersesat, dan menuntut orang buta di jalan yang ramai; b) Memberikan tempat duduk kepada orang yang telah tua, orang buta, anak-anak dan wanita waktu berdesak-desakan kendaraan dalam bis, kereta api, dan sebagainya; c) Memberi sedekah kepada peminta-minta dengan sikap yang baik; d) Memberikan bantuan kepada panti asuhan yatim piatu dan rumah miskin; e) Memberikan bantuan kepada korban bencana alam, berupa uang, pakaian, dan obat-obatan; f) Menganggap pembantu rumah tangga sebagai anggota keluarga sendiri; g) Suka menolong orang lain yang sangat memerlukan bantuan, diantaranya membantu orang miskin, orang cacat mental, orang cacat jasmani, dan lain-lain
20
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan Akhlak adalah tabiat, budi pekerti ,watak , atau kesopanan. Aklah terhadap sesama manusia dapat dikolompokkan menjadi lima (5) yaitu akhlak terhadap orang tua , akhlak terhadap saudara dan akhlak terhadap tetangga, akhlak terhadap sesama muslim dan akhlak terhadap kaum lemahAkhlak terhadap sesama manusia daoat dibagi menjadi dua bagian yaitu akhlak baik dan buruk.
3.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
http://alfanbactiar028.blogspot.com http://ayatcahyadi1.blogspot.com
22
LAMPIRAN
23