ACARA IV PENGOLAHAN OLEORESIN
A. Pendahulu Pendahuluan an 1. Latar Belakang
Komoditas jahe ( Zingiber officinale Rosc.) Rosc.) terus berkembang dari segi jumlah, jenis, kegunaan maupun mengenai nilai ekonominya. Produksi jahe di Propinsi Jawa Tengah Tengah dari tahun 199 sampai dengan !""1 #ukup tinggi tinggi,, yaitu yaitu $.!!% $.!!% ton sampai sampai dengan dengan &.&9! &.&9! ton. ton. Produk Produksi si jahe jahe se#ara se#ara maksim maksimal al juga juga #ender #enderung ung meningk meningkat at dari dari tahun tahun ke tahun, tahun, ke#uali ke#uali
pada pada
tahun !""1 terjadi sedikit penurunan ('ata P Jawa Tengah). *kspor jahe +ndone +ndonesia sia pada pada tahun tahun 1999 1999 men#ap men#apai ai %.19 %.19 ton, ton, sebagia sebagian n besar besar dalam dalam bentuk jahe segar dan jahe kering ('ata 'epartemen Pertanian). Produk olah olahan an jahe jahe lain lainny nyaa yang yang dapa dapatt dike dikemb mban angk gkan an adal adalah ah oleo oleore resin sin jahe. jahe. -leoresin jahe merupakan #ampuran resin dan minyak atsiri yang diperoleh dari dari ekstra ekstraksi ksi serbuk jahe dengan dengan menggu menggunak nakan an
pelaru pelarutt organi organik. k. esin esin
terse tersebu butt terdi terdiri ri dari dari komp kompon onen en/k /kom ompo pone nen n akti akti00
beru berupa pa 0enol 0enol yang ang
terkandung terkandung dalam oleoresin seperti gingerol, shogaol , dan zingerone dan zingerone yang member memberika ikan n rasa rasa pedas. pedas. Kompon Komponen en minyak minyak atsiri jahe jahe adalah adalah apinene, camphe camphene, ne, phelle phellendr ndren ene, e, mycene, mycene, cineol cineol,, methyt methythe-p he-pten tenone one,, borneo borneol, l, linalool, citral, C 10 Ca-aldehid, α dan β-zingibe β-zingiberon rone, e, α-curcume α-curcumene, ne, 10 dan Ca-aldehid, farnesene, sesuiterpene sesuiterpene alkohol alkohol yang yang memberik memberikan an
karakteristik karakteristik aroma
jahe. Kayumanis merupakan salah satu tanaman yang kulit batang, #abang dan dahannya dahannya digunakan sebagai bahan rempah/rempah rempah/rempah dan merupakan salah satu komoditas ekspor +ndonesia. Kayu manis adalah salah satu jenis rempah/remp rempah/rempah ah yang banyak digunakan digunakan sebagai sebagai bahan pemberi aroma dan #itarasa dalam makanan dan minuman, dan bahan aditi0 pada pembuatan par0um serta obat/obatan. Produk oleoresin dari ekstraksi kulit kayu manis memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan penggunaan kulit kayu manis yaitu lebih ekonomis, lebih mudah dikontrol dan lebih bersih.
erai dapur (Cymbopogon citratus) termasuk dalam $ tanaman utama diantara berma#am/ma#am tanaman di daerah tropis selain kunyit, temulawak, ken#ur, akar wangi, lengkuas dan lain/lain. erai dapur merupakan
salah
satu
komoditi
yang
mempunyai
potensi
untuk
dikembangkan penggunaannya, baik sebagai bahan makanan maupun sebagai bahan baku industri. ebagai bahan makanan, serai dapur banyak digunakan sebagai bumbu dalam beberapa makanan olahan. edangkan sebagai bahan baku industri serai dapur dapat diolah menjadi minyak serai dapur maupun menjadi sitral. Pengembangan serai dapur disamping memberikan komoditi alternati0 kepada petani, juga merupakan diersi0ikasi ekspor yang berarti akan menjadi salah satu sumber deisa di sektor nonmigas. 2.
Tujuan Tujuan dari praktikum 2#ara +3 Pengolahan -leoresin adalah a. 4empelajari dan mengenal ekstraksi rempah untuk mendapatkan
oleoresin. b. 4empelajari teknologi pengolahan oleoresin. #. 4engamati randemen, #ur#umin, warna dan aroma oleoresin. B. Tnjauan Pu!taka -leoresin merupakan #ampuran resin dan minyak atsiri yang diperoleh dari ekstraksi dengan menggunakan pelarut organik. Jahe mengandung resin yang #ukup tinggi sehingga bisa dibuat sebagai oleoresin. Keuntungan dari oleoresin
adalah lebih
higenis
dan
mempunyai kekuatan lebih
bila
dibandingkan dengan bahan asalnya. Penggunaan oleoresin dalam industri lebih disukai karena aromanya lebih tajam dan dapat menghemat biaya pengolahan. 2lat yang digunakan terdiri dari sebuah ekstraktor yang dilengkapi dengan sebuah pengaduk dan koil pemanas. umber panas berasal dari sebuah ketel uap yang juga digunakan pada ketel suling. *kstraktor ini juga ber0ungsi sebagai alat pemisah yang memisahkan oleoresin dan pelarut (2rmando, !""5). -leo 6 minyak, resin 6 gum, jadi oleoresin adalah #ampuran minyak dan resin atau gum diperoleh hasil ekstraksi, pemekatan dan stadarisasi minyak atsiri (minyak essential dan komponen non olatile dari rempah/rempah. -leoresin biasanya berbentuk #airan kental, pasta atau padat. Penggunaan
oleoresin sebagai 0laor pada industri pengalengan daging, minuman segar, bahan baku obat, kosmetik, par0um, industri kembang gula dan roti. *kstraksi oleoresin dapat dilakukan ! tahap7 yakni7 ekstraksi tahap satu dan ekstraksi multi tahap. *kstraksi tahap 1 7 tahap esktraksi dengan pelarut yang #ukup, sehingga semua 8at terlarut (bahan akti0 oleoresin) dapat terekstrak. 2mpas hasil ekstraksi oleoresin masih mengandung pelarut yang juga masih mengandung 8at terlarut (solute) oleoresin. *kstraksi multi tahap 7 dimana pelarut yang sama dipakai berulang/ulang sampai proses ekstraksi selesai (idjanarko, !""5). *kstraksi oleoresin dilakukan menggunakan pelarut organik yang mempunyai titik didih rendah sehingga pelarut dapat mudah dipisahkan dari oleoresin. Pelarut etanol merupakan pelarut yang mempunyai polaritas tinggi sehingga dapat mengekstrak oleoresin lebih banyak dan mempunyai titik didih rendah. Pemisahan pelarut merupakan tahapan penting dalam pembuatan oleoresin. :ara pemisahan pelarut akan menentukan kandungan sisa pelarut yang masih tertinggal di dalam oleoresin. Kandungan sisa pelarut dalam oleoresin berpengaruh terhadap mutu oleoresin. 4akin tinggi sisa pelarut dalam oleoresin akan memberi peluang untuk menguapkan komponen kimia sebagai pembawa aroma dan 0laor (Khasanah dkk, !"11). Jahe ( Zingiber !fficinale, Rosc) termasuk 0amili Zingiberaceae yang dapat tumbuh di daerah tropis dan sub tropis. Tanaman ini sudah banyak digunakan sebagai obat tradisional dengan #ara pengolahan yang sederhana dan si0atnya turun temurun. erdasarkan hasil penelitian para ahli, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, jahe memiliki e0ek 0armakologis yang berkhasiat sebagai obat dan mampu memperkuat khasiat obat lain yang di#ampurkannya. Jahe memiliki kandungan minyak atsiri dan oleoresin yang ampuh menyembuhkan berbagai penyakit. Pemakaian jahe sebagai tanaman obat semakin berkembang pesat seiring dengan mulai berkembangnya pemakaian
bahan/bahan
berkembang se#ara
alami
komersial
untuk
pengobatan.
Peman0aatan
jahe
dengan pengolahan yang menggunakan
teknologi tepat guna. Penyulingan minyak jahe dan oleoresin yang berasal dari
rimpang jahe juga semakin berkembang untuk dijadikan bahan baku pembuatan obat di perusahaan 0armasi. Komponen senyawa kimia yang terkandung pada jahe terdiri dari minyak menguap, minyak tidak menguap dan pati. 4inyak atsiri termasuk minyak menguap dan merupakan komponen yang memberi bau khas, sedangkan oleoresin termasuk minyak tidak menguap yang memberi rasa pahit dan pedas ('aryono, !"1"). Pembuatan oleoresin jahe pada prinsipnya adalah mengekstraksi tepung jahe kering berukuran butir "/%" mesh dengan pelarut organik etanol, aseton, etilenklorida, isopropanol, atau heksan. ;asil akhir dari proses ini adalah berupa #airan pekat berwarna #okelat tua yang mengandung minyak atsiri 1$$<. *kstraksi oleoresin jahe terbaik adalah apabila menggunakan pelarut etanol dengan perbandingan jahe 7 etanol 6 1 7 $/&, dan dilakukan selama !/!,$ jam, dengan rendemen sekitar ,9 < (ukmana, !""). Komponen yang berharga dalam kulit kayu manis adalah minyak atsiri dan oleoresin. Kandungan utama minyak atsiri adalah sinamaldehid , sedangkan resin antara lain mengandung coumarin. Pemakaian kulit kayu manis dapat dalam bentuk asli atau bubuk, minyak atsiri, atau oleoresin. 4inyak atsiri kayu manis dapat diperoleh dari kulit, ranting, atau daunnya dengan #ara penyulingan. ementara itu, oleoresin hanya berasal dari kulit dan didapatkan dengan #ara ekstraksi menggunakan pelarut organik tertentu. Kulit kayu manis dapat digunakan dalam bentuk aslinya, baik berupa potongan maupun bubuk, misalnya untuk berma#am/ma#am roti, masakan daging dan ikan, dan minuman (teh, kopi, dan kakao). Pemakaian oleoresin kayu manis sama dengan bubuknya, tetapi jumlahnya hanya sedikit karena konsentrasinya tinggi. =mumnya, oleoresin digunakan dalam industri makanan. 4inyak kulit kayu manis banyak digunakan sebagai pemberi rasa dan aroma dalam industri makanan, minuman, 0armasi, rokok, dan kosmetika (Kardinan, !""%). Pengambilan oleoresin dari kulit kayu manis dapat dilakukan dengan dua #ara yaitu metode ekstraksi satu tahap dan dua tahap. *kstraksi satu tahap (*kstraksi langsung) adalah proses pengambilan oleoresin se#ara langsung dengan penambahan
pelarut
dengan proses
penyulingan
yang
mana
menghasilkan oleoresin murni dengan perbandingan minyak atsiri dan damar seperti aslinya yang terkandung dalam bahan baku. Proses ekstraksi dua tahap adalah proses pengambilan oleoresin dengan melakukan penyulingan terlebih dahulu untuk mendapatkan minyak atsiri kemudian dilakukan proses pengambilan oleoresin se#ara ekstraksi yang menghasilkan oleoresin dengan kandungan minyak atsiri dan damar dengan perbandingan tertentu. Proses ekstraksi oleoresin meliputi persiapan bahan, ekstraksi, 0iltrasi dan eaporasi. 2dapun 0aktor/0aktor yang berpengaruh antara lain7 ukuran dan jenis bahan, lama waktu pengontakan (lama waktu ekstraksi), jenis pelarut, konsentrasi pelarut, dan temperatur. Komponen oleoresin yang dihasilkan tergantung pada jenis pelarut yang digunakan dengan melihat tingkat kepolaran senyawa yang ada (ari, !"1"). ereh dapur (Cymbopogon citratus) adalah salah satu tanaman penghasil minyak atsiri dan oleoresin. 'i +ndonesia, spesies yang lebih dikenal adalah "est #ndian $emongrass dan masyarakat umumnya menggunakannya sebagai #ampuran bumbu dapur dan rempah/rempah karena mempunyai aroma khas seperti lemon. 2roma ini diperoleh dari senyawa sitral yang terkandung dalam minyak atsiri sereh. 4inyak atsiri yang terkandung dalam sereh dapur memiliki khasiat sebagai antijamur dan antibakteri. erai dapur merupakan salah
satu
komoditi
yang
mempunyai
potensi
untuk
dikembangkan
penggunaannya, baik sebagai bahan makanan maupun sebagai bahan baku industri. ebagai bahan makanan, serai dapur banyak digunakan sebagai bumbu dalam beberapa makanan olahan. edangkan sebagai bahan baku industri serai dapur dapat diolah menjadi minyak serai dapur maupun menjadi sitral. Pengembangan serai dapur disamping memberikan komoditi alternati0 kepada petani, juga merupakan diersi0ikasi ekspor yang berarti akan menjadi salah satu sumber deisa di sektor nonmigas (Kawiji dkk, !"1")
C. "et#de Peneltan
1.
2lat
a. =nit ekstraksi b. otary eaporator #. Timbangan d. >elas ukur 1"" ml e. :orong 0. *rlenmeyer $"" ml g. patula h. topwat#h i. Termometer j. Kertas saring !.
ahan a. Pelarut( etanol 9&< dan "< ) b. Jahe kering (ampas jahe) #. ereh dapur d. Kulit batang kayu manis
.
:ara Kerja a.
Jahe Kering (2mpas Jahe) 'itimbang jahe kering (ampas jahe) 1"" gram
'itambahkan etanol "< sebanyak % kali jumlah bahan (?w). 'itimbang sereh dapur 1"" gram 'iekstraksi pada suhu %" o: selama $,$ jam 'itambahkan etanol "< sebanyak % kali jumlah bahan (?w). 'isaring dengan kertas saring 'iekstraksi pada suhu & o: selama $,$ jam 'iperoleh 0iltrat 'isaring dengan kertas saring 'ieaporasi b.
'iperoleh 0iltrat ereh 'apur 'iperoleh oleoresin 'ieaporasi 'iamati dan dihitung randemen 'iperoleh oleoresin
'iamati dan dihitung randemen
#.
Kulit atang Kayu 4anis 'itimbang kulit batang kayu manis 1"" gram
'itambahkan etanol 9&< sebanyak % kali jumlah bahan (?w).
'iekstraksi pada suhu $" o: selama $ jam
'isaring dengan kertas saring
'iperoleh 0iltrat
'ieaporasi
'iperoleh oleoresin $. HASIL $AN PE"BAHASAN
'iamati dan dihitung randemen
*kstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun #air dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. *kstraksi terdiri dari beberapa jenis di antaranya maserasi, re0lu@s, perkolasi, so@hlet, digesti, dan in0usa. 4aserasi merupakan proses ekstraksi dengan perendaman sampel menggunakan pelarut organik pada temperatur ruang. 4aserasi digunakan untuk penyaringan simplisia yang mengandung 8at akti0 yang mudah larut dalam #airan penyaring, tidak mengandung ben8oin, stirak, dan bahan sejenis yang mudah mengembang. e0luks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan pelarut akan terdestilasi menuju pendingin dan akan kembali ke labu. 4etode ekstraksi perkolasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru sampai sempurna (e%hausti&e e%traction) yang umumnya dilakukan pada suhu ruangan. Perkolasi bertujuan supaya 8at berkhasiat tertarik seluruhnya dan biasanya dilakukan untuk 8at berkhasiat yang tahan ataupun tidak tahan pemanasan. 4etode so@hlet yaitu ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru, umumnya dilakukan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik (kondensor). 'igesti merupakan maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinyu) yang dilakukan pada suhu lebih tinggi dari suhu ruangan, se#ara umum dilakukan pada suhu %"A: B $"A:. +n0usa merupakan proses ekstraksi dengan merebus sample (khusunya simplisia) pada suhu 9"":. Tahap pertama di dalam proses ekstraksi pada umumnya adalah penghan#uran se#ara mekanis, yaitu bahan mentah dihan#urkan menjadi ukuran ke#il yang dikehendaki agar mendapatkan permukaan pers entuhan yang luas untuk ekstraksi. 'alam beberapa penggunaan ekstraksi se#ara praktek bahan padat menahan pelarut dalam jumlah yang berbeda di dalam beberapa tahap pabrik, sebagai #ontoh ini mungkin disebabkan oleh peningkatan konsentrasi bahan yang terpisahkan yang berkekentalan tinggi.
Tabel %.1 ;asil Pengamatan -leoresin 2mpas Jahe Kering
1.
perlakuan a. aktu ekstimasi " menit b. uhu ekstimasi %"C : #. pengadukan / !. erat bahan yang akan di e@trak (a) 1"" gr . erat oleoresin yang didapat (b) !,$ gr %. andemen oleoresin b?a D 1""< !,$ gr $. 'en#ity / &. 3olume etanol yang digunakan (d) %"" ml . 3olume etanol hasil destilasi (e) !5& ## 5. Presentase etanol yang hilang !5,$ < ( d/e )?dD1""< 9. arna :okelat kekuningan 1". 2roma Eingerol umber 7 Faporan ementara Pembahasan Pada praktikum ini beberapa perlakuan pengolahan oleoresin dengan berbagai sampel di antaranya sampel yang digunakan adalah ampas jahe kering, sereh, kayu manis. Pada ( Ta%el &.1) hasil pengolahan oleoresin pada ampas jahe didapatkan data waktu ekstraksi selama " menit dengan suhu %"o: dengan mengunakan berat bahan 1"" g yang menghasilkan berat oleoresin sebesar !,$$ gram randemen oleoresin yang didapat dengan rumus berat bahan?berat oleoresin dikali 1""< sebesar !,$ <. 3olume etanol yang digunakan sebesar %"" ml dan olume ethanol yang digunakan %""/ !5& ? %"" @ 1"" < !5& ## menghasilkan warna oleoresin #oklat kekuningan. 'ari hasil praktikum diperoleh rendemen ampas jahe kering yaitu !,$<. ;asil praktikum belum sesuai teori yaitu sebesar &,9< karena terjadi penyimpangan yang sangat jauh terhadap rendemen ('aryono, !"1"). ;al ini bisa terjadi karena beberapa pengaruh antara lain, jenis pelarut yang digunakan, jenis bahan, metode yang digunakan, lamanya waktu, konsentrasi pelarut, suhu ekstraksi, dan karena semua bahan belum terekstraksi sehingga mengakibatkan jumlah rendemen oleoresin yanng didapat lebih besar. arna oleoresin ampas jahe kering menurut *-2 adalah #oklat tua. edangkan hasil praktikum adalah #oklat kekuningan. ;al ini tidak sesuai dengan standar *-2 dikarenakan pengaruh suhu yang digunakan pada saat penelitian. Karena pada saat praktikum hanya menggunakan suhu %" o: sehingga warnanya masih
kekuningan.
Gaktor/0aktor
yang
mempengaruhi
rendemen
antara
lain
konsentrasi pelarut, lama waktu dan tingginya suhu yang digunakan dalam ekstraksi. -leo 6 minyak, resin 6 gum, jadi oleoresin adalah #ampuran minyak dan resin atau gum diperoleh hasil ekstraksi, pemekatan dan stadarisasi minyak atsiri (minyak essential dan komponen non &olatile dari rempah/rempah. -leoresin biasanya berbentuk #airan kental, pasta atau padat. Penggunaan oleoresin sebagai fla&or pada industri pengalengan daging, minuman segar, bahan baku obat, kosmetik, par0um, industri kembang gula dan roti. 'ari hasil penelitian didapatkan oleoresin dari banyak senyawa polar sehingga pelarut dengan polaritas yang tinggi (etanol) dapat mengekstrak oleoresin lebih banyak dibandingkan jenis pelarut yang lain (a#eton dan n/ he@ane). emakin tinggi suhu maka jumlah oleoresin yang tere@trak pun semakin banyak namun juga dapat menyebabkan kerusakan oleoresin yang tidak tahan pada suhu di atas %$C:. suhu %"C: merupakan suhu optimum yang memberikan konsentrasi tertinggi pada semua jenis pelarut. Kondisi e@traksi terbaik untuk menghasilkan randemen oleoresin jahe yang tertinggi dan bermutu baik diperoleh pada kombinasi perlakuan jenis pelarut etanol,waktu dan suhu didapatkan randemen konsentrasi oleoresin 1!,!< berat jenis ",9$$ gr?ml (2li#ia, !"1). Teknik pengolahan oleoresin jahe yang la8im dan sering digunakan yaitu
teknik
ekstraksi
yang
menggunakan
pelarut
organik.
Prinsip
kerjanya diawali dengan penggilingan rimpang jahe kering yang tidak dikupas
kemudian
elanjutnya
menghan#urkannya
dilakukan
menggunakan
pelarut
ekstraksi
hingga
oleoresin
diperoleh
dari
serbuk
serbuk jahe. jahe
dengan
organik (etanol atau aseton). Kemudian hasilnya
disaring untuk mendapatkan #airan berwarna #oklat kekuningan atau #oklat gelap yang terdiri dari oleoresin dan sisa pelarut. Tahap terakhir dari pengolahan
jahe
menjadi
oleoresin ini adalah proses penguapan pelarut
dengan prinsip perbedaan titik didih. Kondisi optimal untuk ekstraksi ampas jahe kering berdasarkan konsentrasi yang dihasilkan, suhu optimal proses ekstraksi oleoresin jahe
adalah pada suhu %" o: selama $,$ jam. ;al ini karena pada suhu diatas %$ o:, terjadi kerusakan komponen penting yang terdapat pada oleoresin. erta pelarut yang paling e0ekti0 adalah etanol. ;al ini dikarenakan etanol mempunyai tingkat kepolaran paling tinggi, dan komponen pada oleoresin sebagian besar bersi0at polar. ehingga etanol mampu mengekstrak paling banyak dibanding dengan pelarut yang lain. Karakteristik mutu oleoresin jahe menurut *-2 adalah sebagai berikut 7 Karakteristik
yarat
arna dan bau
:okelat tua, kental, kental sekali dengan aroma dan bau jahe
Kadar minyak atsiri
15 ml B !$ ml?1"" g
+ndeks bias minyak
1.%55" B 1.%9"
Putaran optik minyak
(/"o:) B (/&"o:)
isa pelarut
esuai dengan 'ederal 'ood, (rug, and Cosmetic Regulation
Kelarutan
2lkohol7 larut dengan ada endapan H en8yl ben8oat7 larut dalam semua perbandingan
umber 7 ukmana, !"" Tabel %.! ;asil Pengamatan -leoresin erai 'apur 1 Perlakuan a. aktu ekstimasi " menit &C: b. uhu ekstraksi / c. Pengadukan ! erat bahan yang akan di e@trak (a) 1"" gr erat oleoresin yang didapat (b) $5,&5 gr % andemen oleoresin b?a D 1""< $&,&5gr $ 'en#ity & 3olume ethanol yang digunakan (d) %"" ml 3olume ethanol hasil destilasi (e) !& ## 5 Presentase etanol yang hilang 1< ( d/e )?d@1""< 9 arna ;ijau tua 1" 2roma :itondro umber 7 Faporan ementara Pembahasan Pada (Ta%el &.2) pada pengolahan oleoresin bahan baku sereh didapatkan data waktu ekstraksi sebesar "" menit dengan suhu & o: dengan
berat bahan yang diekstrak 1"" gram, mendapatkan berat oleoresin $5,&5 gr menjadikan randemen yang didapat $5,&5 <. 3olume etanol yang digunakan sebesar %"" ml dan olume ethanol yang digunakan %""/ !5& ? %"" @ 1"" < !& ## menghasilkan warna oleoresin hijau tua. 'ari hasil praktikum diperoleh rendemen sereh dapur yaitu $5,&5 <. ;asil praktikum belum sesuai teori yaitu sebesar ",11%< karena terjadi penyimpangan yang sangat jauh terhadap rendemen (ohaeti, !"1"). ;al ini bisa terjadi karena beberapa pengaruh antara lain, jenis pelarut yang digunakan, jenis bahan, metode yang digunakan, lamanya waktu, konsentrasi pelarut, suhu ekstraksi, dan karena semua bahan belum terekstraksi sehingga mengakibatkan jumlah rendemen oleoresin yanng didapat lebih besar. erai atau Cymbopogon citratus menghasilkan rendemen minyak serai dapur sebesar ",%/",&<. Kondisi optimal untuk ekstraksi ampas jahe kering berdasarkan konsentrasi yang dihasilkan, suhu optimal proses ekstraksi oleoresin jahe adalah pada suhu %" o: selama $,$ jam. ;al ini karena pada suhu diatas %$o:, terjadi kerusakan komponen penting yang terdapat pada oleoresin. Karakteristik oleoresin sereh dapur menurut I+ Io. "&/9$/199$, penampilannya #air, warnanya kuning tua sampai merah, aroma lemon. endemen ",%
pengadukan, pada proses penyaringan biasanya mengunakan kertas saring akan lebih #epat mengunakan pompa a#uum. Gitrat diuapkan sampai semua ethanolnya menguap atau eaporasi dan oleoresinya yang tertingal. Tabel %. ;asil Pengamatan -leoresin Kulit atang Kayu 4anis 1 perlakuan a. aktu ekstimasi "" menit b. uhu ekstimasi $" C: #. pengadukan / ! erat bahan yang akan di e@trak (a) 1"" gr erat oleoresin yang didapat (b) &,$ gr % andemen oleoresin b?a D 1""< &,$< $ 'en#ity & 3olume etanol yang digunakan (d) %"" ml 3olume etanol hasil destilasi !& ## 5 Presentase etanol yang hilang 15,$ < ( d/e )?dD1""< 9 arna :oklat kehitaman 1" 2roma sinnamaldehid umber 7 Faporan ementara Pembahasan Pada (Ta%el &.') pada pengolahan oleoresin bahan baku kayu manis didapatkan data waktu ekstraksi sebesar "" menit dengan suhu $" o: dengan berat bahan yang diekstrak 1"" gram, mendapatkan berat oleoresin &,$ gr menjadikan randemen yang didapat &,$ <. 3olume etanol yang digunakan sebesar %"" ml dan olume ethanol yang digunakan %""/ !5& ? %"" @ 1"" < !& ml menghasilkan warna oleoresin #oklat kehitaman. ;al ini belum sesuai teori oleoresin hasil ekstraksi kayu manis dengan pelarut ethanol adalah 1,5< (2bdullah, 199") sedangkan pada hasil praktikum sebesar &,$ <. ;al ini karena dipengaruhi beberapa 0aktor antara lain, jenis pelarut yang digunakan, jenis bahan, metode yang digunakan, lamanya waktu, konsentrasi pelarut, dan suhu ekstraksi. 4enurut (2ri0an, !"1"), suhu optimum yang digunakan untuk ekstraksi oleoresin kayu manis adalah $"o:. erbeda dengan praktikum hanya menggunakan suhu %"o:. +ni juga salah satu 0aktor yang menyebabkan perbedaan rendemen antara teori dengan praktikum. Pada suhu rendah
memungkinkan bahan yang menguap lebih sedikit. ehingga rendemen oleoresin kayu manis lebih banyak. Pada tiga tabel tersebut dapat digabungkan menjadi data dari randemen paling tinggi adalah pada olahan oleoresin sereh yaitu sebesar $5, &5<, setelah itu pada pengolahan jahe kering sebesar !, $< barulah pada olahan kayu manis yang randemenya &,5. edangkan pada data presentase etanol yang di gunakan dari yang terbesar ke yang terke#il adalah yang pertama sereh yaitu sebesar 1< setelah itu pada olahan jahe kering sebesar !5,$< barulah kayu manis sebesar 15,$<. yang mempengharui besar randemen yang didapat pada oleoresin adalah berat bahan awal dan berat hasil oleoresinya jika berat oleoresin yang dihasilkan semakin bayak maka randemen ya pun semakin besar.dan yang mempengarui besar presentase etanol yang hilang adalah olume etanol yang digunakan awalnya dan olume etanol yang sesudah digunakan. Gaktor/0aktor yang mempengarui banyak sedikitnya randemen adalah jenis pelarut yang digunakan, suhu yang digunakan serta bahan yang digunakan dan lama waktu e@traksi dan jumlah bahan yang digunakan apakah sedikit atau banyak semakin banyak bahan yang di e@trak tentu akan memakan waktu yang lama dan menggunakan pelarut yang tidak sedikit pula. =ntuk menghasilkan oleoresin
dengan
rendemen
yang
tertinggi
maka ekstraksi dilakukan dengan ukuran serbuk jahe sebesar !"/" mesh dan rasio pelarut 17$. *kstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol selama
!% jam. aktu ekstraksi oleoresin yang
terlalu lama
akan
menyebabkan minyak atsiri menguap dan mengalami oksidasi sehingga berbau tengik. -leoresin yang dihasilkan dari proses ekstraksi tersebut masih mengandung pelarut organik, sehingga pelarut ini harus dihilangkan dengan diuapkan
menggunakan #ara distilasi akum. Perolehan oleoresin dengan
randemen tertinggi di#apai dengan menggunakan pelarut etanol, randemen yang dihasilkan sebesar 111!< dari bahan kering. Re(eren! SNI k#)#dta! #le#re!n ka*u )an!
'ari #ontoh standar mutu diatas dapat di ambil parameter penentu mutu pada oleoresin yaitu dari penampakan ada warna bentuk bau, pada warna setiap komoditas
berbeda/beda bentuk hampir semua
oleoresin #air kental,
kandungan minyak atsiri, indeks bias dan sisa pelarut maksimal yang sesuai dengan peraturan negara importer.
E. +e!),ulan
'ari praktikum a#ara +3 Pengolahan -leoresin dapat disimpulkan sebagai berikut 7
1. 4etode ekstraksi oleoresin antara lain 7 meserasi, so@hlet, perkolasi dan re0luks, digesti, dan in0usa.. !. Pada hasil pengolahan oleoresin pada ampas jahe menghasilkan berat oleoresin sebesar !,$$ gram randemen oleoresin yang didapat dengan rumus berat !,$ < dengan warna #okelat kekuningan dan aroma 8ingerol. . Pada hasil pengolahan oleoresin pada sereh dapur menghasilkan berat oleoresin sebesar $5,&5 gram randemen oleoresin yang didapat dengan rumus berat $5,&5 < dengan warna hijau tua dan aroma #itondro. %. Pada hasil pengolahan oleoresin pada kulit batang kayu manis menghasilkan berat oleoresin sebesar &,$ gram randemen oleoresin yang didapat dengan rumus berat &,$ < dengan warna #okelat kehitaman dan aroma sinnamaldehid.
$A-TAR PSTA+A
2li#ia. )urnal *e+nologi imia (an #ndustry, 3ol.!, Io Tahun !"1, ;al 55/9$ 2ri0an, Gahmi dan 'eddy Kurniawan ikanta. !"1". 'ormulasi i+roen+apsul !leoresin ayumanis Cinnamon burmanni/ dan Ceng+eh Caryophillus aromaticus $inn/. Jurusan Teknik Kimia P' +++ Teknik, =I'+P emarang. 2rmando, !""5. emprodu+si inya+ tsiri er+ualitas. Kanisius. Jakarta. 'aryono, *lianto 'wi. !"1". !leoresin dari )ahe engguna+an 2roses 3+stra+si dengan 2elarut 3tanol. 4alang.
Galehetia udi, Pengambilan -leoresin 'ari 2mpas Jahe (;asilsamping Penyulingan 4inyakjahe) 'engan Proses *kstraksi. T*KI+K B 3ol. " Io. Tahun!""9, +I"5$!/1&9 Kardinan, 2gus. !""%. *anaman 2enghasil inya+ tsiri. Kanisius Jakarta. Kawiji dkk. !"1". 2engaruh 2erla+uan 4al ahan a+u (an "a+tu (estilasi 5erai (apur Cymbopogon Citratus/ *erhadap ara+teristi+ 'isi+o+imia inya+ 5erai (apur $emongrass !il/. urakarta. Khasanah, Fia =mi dkk. !"11. Redu+si 5isa 2elarut 3tanol !leoresin ayu anis. urakarta. ukmana, ahmat. !"". 6saha *ani )ahe (ileng+api dengan 2engolahan )ahe 5egar . eri udi 'aya .emarang. ari, *llyta. !"1". !ptimasi iner7a lat 3+stra+si dalam 2erolehan !leoresin ulit ayu anis pada 5+ala 2ilot 2lant. Jurnal *kotrans. Padang. =tami, ohula. !"1!. #n+orporasi inya+ tsiri )ahe erah (an $eng+uas erah 2ada 3dible 'ilm *apio+a +lmu dan Teknologi Pangan =niersitas ebelas 4aret, urakarta, Jawa Tengah. idjanarko, imon. !""5. 3+stra+si !leoresin tau ahan +tif *umbuhan. Teknologi Pertanian =niersitas rawijaya, 4alang, Jawa Timur.