RHEOTAKSIS PADA IKAN
Disusun oleh : Titin Atinah Kelomo! Asisten
: B1J012024 :" : Sho!hi!hun Nati#
$APORAN PRAKTIK%& EKO$O'I HE(AN
KE&ENTERIAN RISET) TEKNO$O'I DAN PENDIDIKAN TIN''I %NI*ERSITAS JENDERA$ SOEDIR&AN +AK%$TAS BIO$O'I P%R(OKERTO 201"
I,
PENDAH%$%AN A, $ata- Bela!an.
Ikan merupakan organisme akuatik yang memiliki organ kompleks dan terdiri atas beberapa sistem organ yang saling bekerjasama melakukan aktivitas hidup. Ikan juga salah satu hewan vertebrata yang berhabitat hidup di air, baik di air tawar, payau maupun di laut.
Ikan memiliki
tubuh
yang
dapat
dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu : kepala (caput ) , badan (truncus),
dan
ekor
(caudal)
(Radiopoetro,
1!!).
Ikan
merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari "!,### di seluruh dunia. $iasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, !% spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan
(kelas
Chondrichthyes,
#
spesies),
dan
sisanya
tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes ). 'ontoh ikan yang termasuk kedalam ikan bertulang rawan adalah ikan pari. Tingkah laku ikan diartikan sebagai perubahan-perubahan ikan dalam kedudukan, tempat, arah, maupun sifat lahiriah suatu makhluk hidup yang mengakibatkan suatu perubahan dalam hubungan antara makhluk tersebut dan lingkungannya yang pada gilirannya juga berpengaruh kembali pada makhluk itu sendiri. Umpan merupakan salah satu alat bantu yang berpengaruh pada daya tarik dan rangsangan ikan. Umpan merupakan salah satu bentuk rangsangan yang berbentuk fisik/kimiawi yang dapat memberikan respons terhadap ikan-ikan tertentu dalam tujuan penangkapan ikan. Menuru Wibisono, 2! dalam jurnal "alil #l menyatakan bahwa arus merupakan parameter yang sangat penting dalam lingkungan laut dan berpengaruh se$ara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan laut dan biota yang hidup didalamnya, termasuk menentukan pola migrasi ikan. #rus di laut dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu di antaranya adalah angin muson. %elain itu dipengaruhi juga faktor suhu permukaan laut yang selalu berubah-ubah &'urnani et al., 2(()
*rinsip tingkah laku ikan harus didukung oleh pemahaman terhadap indera utama dari ikan &organ fisiologi) khususnya indera penglihatan, pendengaran, pen$iuman, peraba, linea literalis dan sebagainya. +ndera-indera tersebut merupakan indera penting pada ikan berhubungan dengan natural behaviour . itegaskan pula oleh . rimaldi dan . agosti
&2() bahwa tingkah laku
makan ikan merupakan hasil interaksi dari beberapa indera pada ikan bergantung pada habitat dan pengaruh yang dihasilkan oleh makanan.
B, Tu/uan Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui respon suatu organisme
hewan akuatik yang mobil terhadap salah satu faktor penting dalam lingkungan, perairan lotik diantaranya arus air.
II,
TINJA%AN P%STAKA
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari "!,### di seluruh dunia. eara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyleti yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan* biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas +gnatha, !% spesies termasuk lamprey
dan
ikan
hag),
ikan
bertulang
rawan
(kelas
'hondrihthyes, # spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas steihthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak, jukut. -isiologi ikan menakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, penernaan, organorgan sensor, sistem sara/, sistem endokrin dan reproduksi (0usu/, "##3). upi dimasukkan ke Indonesia sebagai ikan akuarium pada sekitar tahun 1"#an, namun kemudian terlepas atau dilepaskan ke
perairan
bebas.
Ikan
ini
membasmi larva nyamuk di penyakit malaria,
semula
alam
akan tetapi tidak
diharapkan
untuk
dapat
mengendalikan
berhasil. Ikan gupi di
akuarium dapat menapai panjang 2# mm, namun di alam kebanyakan hanya tumbuh hingga sekitar 3% mm saja* dan ukuran ini terlalu keil untuk memangsa jentikjentik nyamuk. upi merupakan anggota suku oeilidae yang berukuran keil. 4antan dan betina dewasa mudah dibedakan baik dari ukuran dan bentuk tubuhnya, maupun dari warnanya (dimor5sme seksual). anjang total tubuh ikan betina antara 6 7 2 m, sedangkan jantannya lebih keil, sekitar ",% 7 3,% m. Ikan jantan memiliki warna 7 warni yang emerlang dan amat bervariasi, terutama pada ikan hibrida (0usu/, "##3).
8enurut
9juhanda (1&") berikut adalah klasi5kasi dari
ikan seribu (Lebistes sp.): ingdom : +nimalia hylum
: 'hordata
'lass
: +tinopterygii
rdo
: 'yprinidonti/ormes
-amilia
: oeilidae
enus
: Lebistes
Ikan nilem (O. hasselti) merupakan ikan endemik (asli) Indonesia yang hidup di sungaisungai dan rawarawa. Ikan nilem termasuk
hewan
omnivora,
makanannya berupa ganggang
penempel yang disebut epi5tion dan peri5tion serta mempunyai iri mor/ologi
antara lain bentuk tubuh hampir serupa dengan
ikan mas. $edanya, kepala ikan nilem relati/ lebih keil. udut sudut mulutnya terdapat dua pasang sungut peraba. ;arna tubuhnya hijau abuabu. irip punggung memiliki 3 jarijari keras dan 1"1& jarijari lunak. irip ekor berbentuk agak dan simetris. irip dubur disokong oleh 3 jarijari keras dan % jarijari lunak. irip perut disokong oleh 1 jarijari keras dan & jarijari lunak. irip dada terdiri dari 1 jarijari keras dan 131% jarijari lunak. 4umlah sisik pada gurat sisi ada 3332 keping. 9ekat sudut rahang atas ada " pasang sungut peraba. $entuk tubuh agak memanjang dan pipih, ujung mulut runing dengan monong terlipat,
serta
bintik
hitam
besar
pada
bagian
merupakan iri utama Ikan nilem (+.R jalil, "#13).
ekornya
III, DESKRIPSI $OKASI okasi pengambilan sampel dilakukan di sungai belakang aboratorium
iset Uni0ersitas "enderal %oedirman. ilaksanakan mulai jam pukul 1. sampai dengan pukul (..
I*,
&ATERI DAN &ETODE A, &ate-i #lat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah thermometer, p3
kertas uni0ersal, stopwat$h, seser, penggaris, ember, dan kotak rheotaksis. 4ahan yang digunakan adalah ikan 5ilem &Osteochillus hasselti), ikan seribu & Lebistes sp.) dan ikan 5ila &Oreochromis niloticus). B, &etoe (. jenis ikan yang akan dijadikan eksperimen rheotaksis sebelumnya diukur
panjangnya. 2. 'otak rheotaksis dimasukkan kedalam sungai yang sudah ditentukan. 'otak diletakkan hori6ontal searah dengan arus air sungai dan dijaga ketinggian air dari kotak eksperimen 7-! $m. . 'otak diperiksa kembali apakah ada kerusakan arau kebo$oran, sehingga ikan yang nantinya digunakan eksperimen tidak lepas ke sungai. 8. 'etiga jenis ikan yang digunakan sebagai eksperimen harus sehat dan masingmasing ukurannya hampir sama besar. !. +kan jenis pertama yang menjadi eksperimen dimasukkan sebanyak ( ekor kedalam kotak kontrol dan dibiarkan selama ! menit untuk aklimatisasi. %etelah itu ikan diamati setiap menit selama ( menit. 9. 'riteria yang dipakai dalam eksperimen ini adalah sebagai berikut: a. espon positif, jika ikan menghadap atau menyongsong datangnya arus. b. espon negatif, jika ikan memebelakangi arus. ;. 'emudian ikan jenis pertama dimasukkan kedalam kotak eksperimen dbiarkan ! menit, setelah itu diamati setiap menit selama ( menit. unakan kriteria metode kerja 5o 9. <. Metode kerja 5o !-; dilakukan untuk ikan jenis kedua dan ikan jenis ketiga. 1. iukur ke$epatan arus, suhu, p3 air sungai dan juga habitat serta kekeruhan air. (. %elama
kegiatan
eksperimen
diusahakan
tidak
ada
gangguan
yang
mengejutkan ikan dan dilakukan di tempat yang teduh. ata di$atat dalam tabel.
*,
HASI$ DAN PE&BAHASAN A, Hasil
Tael 1, I!an Lebistes M=5+T *=#'U#5 ( 2 8 ! 9 ; < 1 (
*>%+T+? < ; ; 1 ( < ; ( ( 9
5=#T+? 2 ( 2 8
'>5T>
*>%+T+? 8 1 8 < ! 9 9 ; ! 1
5=#T+? 9 ( 9 2 ! 8 8 ! (
Tael 2, I!an nilem M=5+T *=#'U#5 ( 2 8 ! 9 ; < 1 (
*>%+T+? ( ; 9 ! ; 1 ( 8
5=#T+? 1 ( 1 8 ! ; ( 9
'>5T>
*>%+T+? (( 1 (( ! 9 < ( 8
5=#T+? 1 8 2 < 9 ! ( ;
*>%+T+? ( ( 1 ( ( ( ( ( ( (
5=#T+?
'>5T>
*>%+T+? ( 1 ( ( ( 1 ( 1 1 1
5=#T+? ( ( ( ( (
Tael , I!an Nila
M=5+T ( 2 8 ! 9 ; < 1 (
*=#'U#5
'ama- 1, Pen.amatan -heota!sis aa i!an
'ama- 1, Pen.u!u-an H ai-
B, Pemahasan
Respon
ikan
dalam
menghadapi
beberapa
/aktor
lingkungan salah satunya seperti arus air. Respon ikan ini terdiri dari respon positi/ yaitu pergerakan ikan yang menghadapi kuat arus (
ips lain untuk menari ikan tawes adalah dengan memperhatikan adanya tanaman tepi sungai yang batang atau daunnya masuk ke air. $erdasarkan hasil praktikum rheotaksis pada kotak kontrol maupun kotak perlakuan pergerakan ikan memiliki respon /ositi/ jauh lebih banyak dibandingkan dengan respon positi/ (oedjiran, 1&&). Ikan nilem (O. hasselti) merupakan ikan endemik (asli) Indonesia yang hidup di sungaisungai dan rawarawa. Ikan nilem termasuk
hewan
omnivora,
makanannya berupa ganggang
penempel yang disebut epi5tion dan peri5tion serta mempunyai iri mor/ologi
antara lain bentuk tubuh hampir serupa dengan
ikan mas. $edanya, kepala ikan nilem relati/ lebih keil. udut sudut mulutnya terdapat dua pasang sungut peraba. ;arna tubuhnya hijau abuabu. irip punggung memiliki 3 jarijari keras dan 1"1& jarijari lunak. irip ekor berbentuk agak dan simetris.
irip dubur disokong oleh 3 jarijari keras dan % jarijari lunak. irip perut disokong oleh 1 jarijari keras dan & jarijari lunak. irip dada terdiri dari 1 jarijari keras dan 131% jarijari lunak. 4umlah sisik pada gurat sisi ada 3332 keping. 9ekat sudut rahang atas ada " pasang sungut peraba. $entuk tubuh agak memanjang dan pipih, ujung mulut runing dengan monong terlipat,
serta
bintik
hitam
besar
pada
bagian
ekornya
merupakan iri utama Ikan nilem (umantadinata, 1&1). lasi5kasi ikan nilem (Osteochilus hasselti) 8enurut
.
rimaldi @ . #gosti &2() adalah sebagai berikut :
hylum ubphylum 'lassis ublassis rdo ub rdo -amilia ub /amilia enus pesies
: : : : : : :
: 'hordata ?ertebrata ises >eleostei stariophysi 'yprinoidae : 'yprinidae 'yprininae stehilus : Osteochilus hasselti
+kan nila memiliki $iri morfologis yaitu berjari-jari keras, sirip perut torasik, letak mulut subterminal dan berbentuk merun$ing. %elain itu, tanda lainnya yang dapat dilihat dari ikan nila adalah warna tubuhnya hitam dan agak keputihan. 4agian tutup insang berwarna putih, sedangkan pada nila lokal putih agak kehitaman bahkan kuning. %isik ikan nila berukuran besar, kasar dan tersusun rapi. %epertiga sisik belakang menutupi sisi bagian depan. Tubuhnya memiliki garis linea lateralis yang terputus antara bagian atas dan bawahnya. inea lateralis bagian atas memanjang mulai dari tutup insang hingga belakang sirip punggung sampai pangkal sirip ekor. Ukuran kepala relatif ke$il dengan mulut berada di ujung kepala serta mempunyai mata yang besar &'ottelat et al. (11).
Menurut %aanin &(1<8), ikan nila &Oreochromis niloticus) mempunyai klasifikasi sebagai berikut: ?ilum
: Ahordata
%ubfilum
: Bertebrata
'elas
: >stei$htyes
%ubkelas
: #$anthopterygii
>rdo
: *er$omorphi
%ubordo
: *er$oidea
?amili
: Ai$hlidae
enus
: >reo$hromis
%pesies
: Oreochromis niloticus
upi dimasukkan ke Indonesia sebagai ikan akuarium pada sekitar tahun 1"#an, namun kemudian terlepas atau dilepaskan ke
perairan
bebas.
Ikan
membasmi larva nyamuk di penyakit malaria,
ini
semula
alam
diharapkan
untuk
akan tetapi tidak
dapat
mengendalikan
berhasil. Ikan gupi di
akuarium dapat menapai panjang 2# mm, namun di alam kebanyakan hanya tumbuh hingga sekitar 3% mm saja* dan ukuran ini terlalu keil untuk memangsa jentikjentik nyamuk (0usu/, "##3). upi merupakan anggota suku oeilidae yang berukuran keil. 4antan dan betina dewasa mudah dibedakan baik dari ukuran
dan
bentuk
tubuhnya,
maupun
dari
warnanya
(dimor5sme seksual). anjang total tubuh ikan betina antara 6 7 2 m, sedangkan jantannya lebih keil, sekitar ",% 7 3,% m. Ikan jantan memiliki warna 7 warni yang emerlang dan amat bervariasi, terutama pada ikan hibrida (0usu/, "##3). eperti halnya dengan Ikan neon Parcheirodon innesi merupaka spesies ikan hias dengan potensi
ekonomi
tinggi dan mengalami
peningkatan nilai ekspor relati/ pusat pada beberapa tahun terakhir. Ikan ini berasal dari Rio utumayo, eru >imur dan menjadi
salah
ikan
peliharaan
paling
dikenal
dikalangan
penghobi ikan hias. ermintaan ikan hias tetra di amerika serikat sebagai salah satu pasar ikan hias terbesar, menapai "",! juta ekor pada tahun 1" dan diproyeksikan akan terus meningkat. >ingkat permintaan yang tinggi disebabkan harga ikan neon yang menapai @A 1 atau setara dengan Rp .### untuk setiap ekornya (-irdaus et al., "#13). 8enurut
9juhanda (1&") berikut adalah klasi5kasi dari
ikan seribu (Lebistes sp.): ingdom : +nimalia hylum
: 'hordata
'lass
: +tinopterygii
rdo
: 'yprinidonti/ormes
-amilia
: oeilidae
enus
: Lebistes sp.
$erdasarkan hasil praktikum rheotaksis pada kotak kontrol maupun pada kotak perlakuan pergerakan ikan Lebiste, ikan nilem dan ikan nila memiliki respon positi/ jauh lebih banyak dari pada yang respon negati/. Respon ikan dalam menghadapi beberapa /aktor lingkungan salah satunya seperti arus air. Respon ikan ini terdiri dari respon positi/ yaitu pergerakan ikan yang menghadapi kuat arus (
*I,
$erdasarkan
KESI&P%$AN DAN SARAN A, Kesimulan
hasil
dan
pembahasan
diatas
maka
dapat
disimpulkan bahwa: 1. espon suatu organisme hewan akuatik terhadap arus air pada menit pertama sampai menit ke-( didapatkan hasil ikan seribu & Lebistes) pada kotak kontrol dan kotak perlakuan pergerakannya positif jauh lebih banyak dibandingkan dengan respon negaif. %ama halnya dengan ikan nila dan ikan nilem didapakan hasil yang sama halnya dengan ikan seribu & Lebistes). 3al ini sesuai dengan pernayataan
dalam menghadapi beberapa /aktor lingkungan salah satunya seperti arus air. Respon ikan ini terdiri dari respon positi/ yaitu pergerakan ikan yang menghadapi kuat arus. B. Saran
aran
pada
praktikum
Rheotaksis
yaitu
kotak
untuk
perlakuan Rheotaksis diusahakan ketika praktikum dilakuakan jangan terlalu siang dikarenakan akan mempengaruhi tingkah laku dari ikan yang akan diamati.
DA+TAR RE+ERENSI
#.. "alil &2(). istribusi ke$epatan arus pasang surut pada muson peralihan barat-timur terkait hasil tangkapan ikan pelagis ke$il di perairan %permonde. Makasar. . rimaldi @ . #gosti &2(). C# formi$ine in 5ew "erse y Areta$eous amber &3ymenoptera: ?ormi$idae) and early e0olution of the antsC. Proc. Natl. Acad. Sci. USA 3: (9;f Lumbricus Rubellus %eedling ensity >n =arthworm 4iomass #nd Euantity #s Well#s Euality >f Kascing +n Bermi$omposting >fAattle ?e$es #nd 4agasse MiF. cological !ournal 28-8. adiopoetro. (1;;. Goologi. =rlangga, "akarta %iwi, %.%. (11(. 'un$i eterminasi %erangga. 'anisius, Hogyakarta. %aanin 3. (1<8. Taksonomi dan kun$i identifikasi ikan. "akarta: 4ina Aipta. %oedjiran, .(1<<. Pengantar "ologi. emadja 'arya, 4andung. Gulkifli, 3ilda. (119. #iologi Ling"ungan. epartemen *endidikan an 'ebudayaan, "akarta.
0usu/ bahtiar. "##3. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Pekarangan. 4akarta: +gro 8edia ustaka