KONVERSI LIMBAH KERTAS MENJADI BIOETANOL GEL (BIOGEL) SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF DENGAN METODE HIDROLISIS ASAM DAN SIMULTANEOUS DETOXIFICATIONFERMENTATION TAWAS DAN KARBON AKTIF Falido Wisnu Guntoro, Srifatun Yuliana, Rosyad Adrian Febriansyar, Siti Fatimah,M.Sc. Universitas Muhammadiyah Surakarta Sebagian besar sumber energi yang dimanfaatkan oleh umat manusia berasal dari bahan bakar fosil yang sifatnya tidak dapat diperbaharui (Unrenewable). Kebutuhan dan konsumsi masyarakat terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) juga meningkat sedangkan jumlah ketersediannya berbanding terbalik. Pemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan bahan bakar serta menurunnya produksi minyak bumi. Bioetanol dapat diperoleh dari biomassa berbahan baku selulosa dan glukosa. Limbah kertas dapat dikonversi menjadi bioetanol karena mengandung selulosa yang cukup tinggi. Jumlah produksi kertas pada tahun 2010 mencapai 400 juta ton sehingga berpotensi menghasilkan jumlah limbah kertas bekas yang besar. Jumlah limbah kertas yang terakumulasi berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Kertas diproduksi dari kayu yang memiliki kandungan selulosa yang tinggi. Kandungan selulosa inilah yang membuat limbah kertas berpotensi dikonversi menjadi bioetanol. Proses pembuatan bioetanol melalui 4 tahap, yaitu: pretreatment, hidrolisis asam (HCl), simultaneous detoxification-fermentation tawas dan karbon akif, dan pemurnian. Penggunaan tawas dan karbon aktif untuk menghilangkan logam berat dalam limbah kertas. Bioetanol yang dihasilkan ditambahkan gelling agent berupa Carboxy Methyl Cellullose (CMC) untuk membuatnya menjadi bioetanol gel (BIOGEL). Proses gelling dilakukan dengan menambahkan CMC pada bioetanol dan diaduk dengan kecepatan 1000 rpm, waktu pengadukan selama 15 menit, dan penambahan NaOH 1N dengan variasi volume. BIOGEL mempunyai volatilitas yang lebih rendah dibandingkan bioetanol biasa. Penelitian ini menggunakan variabel tetap massa kertas bekas 250 gram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi asam (1%, 2%, 3%), suhu hidrolisis (120℃ dan 140℃), waktu hidrolisis (1 jam dan 2 jam), waktu fermentasi (3 hari, 5 hari, 7 hari), dan massa gelling agent CMC (1 gram, 1,2 gram, 1,5 gram) terhadap kadar bioetanol dan karakteristik BIOGEL yang dihasilkan. Kata kunci: Bioetanol, Biogel, CMC, Hidrolisis asam, Limbah kertas, Selulosa, Simultaneous detoxification-fermentation.