Analisis Usaha Tani Tani dan Pemasaran Buah Naga di Kabupaten Lombok Tengah January 20, 2011 by ichageneh I. PENDAHULUAN .. Latar Belakang
Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi nasional abad ke-21, masih akan tetap berbasis pertanian secara luas. Namun, sejalan dengan tahapan-tahapan perkembangan ekonomi maka kegiatan jasa jasa dan bisnis yang berbasis pertanian juga akan semakin meningkat, yaitu yaitu kegiatan agribisnis akan menjadi salah satu kegiatan unggulan (a leading sector) pembangunan sector) pembangunan ekonomi nasional dalam berbagai aspek yang luas !aragih, 2001". #egiatan ekonomi yang berbasis pada tanaman pangan dan hortikultura merupakan kegiatan yang sangat penting strategis" di $ndonesia. %isamping melibatkan tenaga kerja terbesar dalam kegiatan produksi, produknya juga merupakan bahan pangan pokok dalam konsumsi pangan di $ndonesia. %ilihat dari sisi bisnis, kegiatan ekonomi yang yang berbasis tanaman pangan dan hortikultura merupakan kegiatan bisnis terbesar dan tersebar luas di $ndonesia. Perannya sebagai penghasil bahan pangan dan pokok, menyebabkan setiap orang dari 200 juta penduduk $ndonesia terlibat setiap hari dalam kegiatan ekonomi tanaman pangan pangan dan hortikultura !aragih, 2001" Pengembangan komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan dapat dirancang sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru dalam perekonomian nasional. Perkembangan agribisnis buah-buahan akan memberi nilai tambah bagi produsen produsen petani" dan industri pengguna serta dapat memperbaiki keseimbangan gi&i bagi konsumen. Potensi pengembangan tanaman buah-buahan di $ndonesia didukung didukung oleh banyak 'aktor (ukmana, (ukmana, 200)". $ndonesia memiliki kondisi agroekologi yang dapat menghasilkan hampir semua jenis buah, termasuk jenis buah yang berasal dari daerah subtropis. *ahan pertanian di $ndonesia yang dapat digunakan untuk mengembangkan tanaman buah-buahan sekitar )),) juta hektar, antara lain lahan kering tegalan" seluas 1+, juta kektar dan lahan pekarangan seluas , juta hektar. /eskipun hampir semua jenis buah-buahan dapat dihasilkan di $ndonesia, namun produktiitas hasil buah-buahan nasional masih rendah rata-rata , tonha. tonha. Peningkatan produksi buah-buahan nasional masih masih sangat dimungkinkan, dengan penggunaan penggunaan bibit arietas unggul" dan penerapan teknologi modern. %i negara-negara maju, penggunaan arietas unggul dan penerapan teknologi modern dapat menghasilkan produksi buah-buahan sebesar 10 tonha (ukmana, 200)". #omoditas hortikultura, khususnya buah-buahan memiliki prospek dalam se ktor pertanian. Pengembangan buah-buahan berpola agribisnis dan agroindustri sangat cerah karena permintaan terhadap komoditas tersebut cenderung naik, baik di pasar pasar dalam maupun luar negeri. Potensi sumber daya alam di dalam negeri masih memeberikan peluang untuk meningkatkan produksi aneka jenis buah-buahan 3riyantoro, 200+".
4anaman buah naga (dragon fruit) yang a5alnya dikenal sebagai tanaman hias ini sudah cukup lama dikenal masyarakat 4ai5an, 6ietnam, maupun 4hailand. 4erlebih saat diketahui bah5a buahnya dapat dikonsumsi, semakin banyak yang mengenalnya. 7agi masyarakat di negara tersebut, usaha budidaya tanaman buah naga terus dilakukan karena sangat menguntungkan #ristanto, 2008". Prospek buah naga di pasar domestik cukup baik karena penggemarnya berangsur-angsur meningkat. 9al tersebut dapat dilihat dengan semakin membanjirnya buah naga di supermarket atau pasar s5alayan di beberapa kota di $ndonesia. 7uah naga $nggris: pitaya" adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. 7uah ini berasal dari /eksiko, 3merika 4engah dan 3merika !elatan namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara 3sia seperti 4ai5an, 6ietnam, ;ilipina, dan /alaysia. 7uah ini juga dapat ditemui di Okina5a, $srael, 3ustralia
ilayah pengembangan usahatani buah naga terdapat di empat kecamatan antara lain : #ecamatan Priggarata, #ecamatan #opang, #ecamatan 7atukliang, dan #ecamatan Jonggat. %alam upaya pengembangan buah naga, keadaan iklim di #abupaten *ombok 4engah sangat mendukung pembudidayaannya. Jenis buah naga yang dibudidayakan di #abupaten *ombok 4engah yaitu jenis buah naga berdaging putih, buah naga berdaging super merah. 4anaman yang buahnya ber5arna merah menyala dan bersisik hijau ini memang belum lama diusahakan. 9al ini disebabkan karena
tanaman buah naga merupakan tanaman pendatang baru bagi dunia pertanian dan melengkapi koleksi tanaman yang diusahakan.
Pengembangan komoditas buah naga khususnya buah naga yang ada di #abupaten *ombok 4engah umunya masih menggunakan teknik dan peralatan usahatani yang sederhana serta sistem pemasarannya masih terbatas, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan petani. Prospek usahatani buah naga di masa yang akan datang cukup prospekti' jika dikelola dengan baik dan pro'essional. 9al ini disebabkan karena kandungan gi&i pada buah naga cukup tinggi, serta termasuk kategori buah yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. 7erdasarkan uraian diatas yang menjadi permsalahan dalam penelitian ini adalah : 1" !eberapa besar pendapatan petani dan e'isiensi usahatani buah naga di #abupaten *ombok 4engah?@ 2" 7agaiman polasaluran dan e'isiensi pemasaran buah naga di #abupaten *ombok 4engah?@ dan )" #endala yang dihadapi oleh petani dalam usahatani dan lembaga pemasaran dalam memasarkan buah naga di #abupaten *ombok 4engah?. .%. Tu&uan dan $an'aat Penelitian .%.. Tu&uan Penelitian
1. /engetahui pendapatan dan e'isiensi usahatani buah naga di #abupaten *ombok 4engah. 2. /engetahui polasaluran dan e'isiensi pemasaran buah naga di #abupaten *ombok 4engah. ). /engetahui kendala yang dihadapi oleh petani dalam usahatani dan lembaga pemasaran dalam memasarkan buah naga di #abupaten *ombok 4engah. .%.#. $an'aat Penelitian
1. /edia latihan bagi mahasis5a untuk meningkatkan kemampuan daya menganalisis permasalahan yang dijumpai sesuai dengan ilmu yang diperoleh selama kuliah. 2. 7ahan in'ormasi bagi petani buah naga dalam mengelola usahanya. ). !ebagai bahan in'ormasi bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan usahatani buah naga.
. !ebagai sumber in'ormasi bagi peneliti yang berminat mengkaji masalah yang sama pada aspek yang berbeda dimasa yang akan datang. II. TIN(AUAN PU)TAKA #.. Dasar Teori #... Usahatani Buah Naga Usahatani
Bia*a Produksi+ Produksi+ dan Pendapatan #..,.. Bia*a Produksi
7iaya produksi merupakan nilai dari semua korbanan ekonomi yang diperlukan dan dapat diukur ataupun diperkirakan untuk menghasilkan suatu produk. #eberhasilan suatu usahatani dilihat dari kemampuan memberi pendapatan yang tinggi. Pendapatan yang diterima mampu untuk mencukupi keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam usahatani minimal berada dalam keadaan yang lebih baik dari semula. /enurut 9erjanto 1" dalam Puspitade5i 2008" biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan petani dalam proses produksi. /enurut !uproyo 1" dalam Puspitade5i 2008" biaya yang dikeluarkan dalam berusaha tani meliputi : 1. Pengeluaran untuk input bibit, pupuk, dan obat-obatan". 2. Pengeluaran untuk tenaga kerja luar keluarga. ). Pengeluaran untuk pajak, se5a tanah dan bunga modal. . Penyusutan alat-alat. 7iaya produksi terdiri dari 9erjanto, 1 dalam Puspitade5i , 2008" : 1. 7iaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi, misalnya biaya penyusutan alat tahan lama, biaya se5a atas pabrik dan peralatan yang dise5a, pajak bumi dan bangunan, se5a atas modal pinjaman dan lainlain. 2. 7iaya ariabel adalah biaya yang jumlahnya dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi, misalnya biaya untuk pembelian bibit, upah tenaga kerja baik tenaga kerja luar maupun tenga dalam kelurga dan sebagainya. ). 7iaya total adalah keseluruhan dari biaya-biaya yaitu biaya tetap dan biaya ariabel. #..,.#. Produksi
Produksi adalah total 'isik yang diperoleh produsen dalam melakukan kegiatan usahatani. %alam memperoleh produksi yang maksimal, seorang petani akan mengalokasikan input atau 'aktor produksi see'isien mungkin guna tercapainya keuntungan yang maksimal. Optimalisasi penggunaan 'aktor produksi pada prinsipnya adalah bagimana menggunakan 'aktor produksi tersebut see'isien mungkin. %alam terminologi ilmu ekonomi, maka pengertian e'isiensi ini dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu !oekarta5i, 11" : 1. ='isiensi teknis yaitu jika 'aktor produksi yang dipakai menghasilkan produksi yang maksimal. 2. ='isiensi harga atau e'isiensi alokati' yaitu jika nilai dari produk marginal sama dengan harga 'aktor produksi yang bersangkutan. ). ='isiensi ekonomi yaitu jika usaha pertanian tersebut mencapai e'isiensi teknis dan sekaligus juga mencapai e'isiensi harga. ;aktor-'aktor yang mempengaruhi produk pertanian dibedakan menjadi dua yaitu :
1. ;aktor biologi, seperti lahan pertanian dengan macam tingkat kesuburannya, bibit, arietas, obat-obatan, dan sebagainya. 2. ;aktor social ekonomi, seperti biaya produksi, harga, tenaga kerja, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, resiko ketidakpastian, kelembagaan, tersedianya kredit dan sebagainya. #..,.%. Pendapatan
Pendapatan terdiri dari pendapatan kotor dan pendapatan bersih. /enurut !oekarta5i 18" pendapatan kotor usahatani (gross farm income) dide'inisikan sebagai nilai produksi total usahatani dalam jangka 5aktu tertentu baik yang dijual atau yang tidak dijual. Pendapatan bersih (net farm income) dide'inisikan sebagai selisih pendapatan kotor usahatani dengan pengeluaran total usahatani. %alam pengelolaan usahatani pada hakekatnya petani menjalankan perusahaan petani oleh karena itu setiap kegiatan harus memperhatikan secara ekonomis apakah produksi akan dijual seluruhnya atau dikonsumsi. 7esar kecilnya nilai produksi tergantung dari jumlah menggunkan sumberdaya dengan e'isien untuk memperoleh keuntungan. %engan kata la in akti'itas petani adalah mengeluarkan uang dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih banyak. Oleh karena itu, analisis ekonomi sangat penting untuk menilai usahatani. 3nalisis ekonomi adalah analisis yang membahas hasil total atau produktiitas atau semua sumberdaya yang dipakai dalam usahataninya #adariah, 1". ;aktor-'aktor yang mempengaruhi pendapatan petani ada yang tidak dapat dikuasai oleh petani yaitu tendensi harga yang umum berlaku di pasaran dan keadaan yang menyimpang dari biasanya. 3da pula 'aktor-'aktor yang sampai batas-batas tertentu masih dapat dikuasai petani seperti cara pemasaran dan e'isiensi penggunaan alat 9adisapoetra, 18 dalam
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran (adiosunu, 18+". /enurut #otler 1" pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang di dalamnya indiidu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, mena5arkan, dan mempertukarkan yang bernilai dengan pihak lain. %e'inisi pemasaran ini pada konsep intinya adalah kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands). -ungsi Pemasaran
;ungsi pemasaran ditujukan untuk memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen dengan melakukan tindakan atau perlakuan terhadap barang tersebut. !ecara teoritis, 'ungsi'ungsi pemasaran dapat digolongkan dalam tiga golongan antara lain *imbong, 18 dalam Puspitade5i, 2008" : 1. ;ungsi pertukaran (Exchange Function) merupakan kegiatan untuk memperlancar pemindahan hak milik atas barang dan jasa dari produsen ke konsumen. 3dapun 'ungsi pertukaran itu sendiri terdiri atas 'ungsi penjualan dan pembelian. 2. ;ungsi 'isik (physical Function) adalah semua kegiatan yang langsung berhubungan dengan barang dan jasa sehingga menimbulkan kegunaan tempat, kegunaan bentuk dan kegunaan 5aktu. 3dapun 'ungsi 'isik meliputi 'ungsi penyimpanan, 'ungsi pengolahan, dan 'ungsi pengangkutan. ). ;ungsi 'asilitas (Facillitating Function) adalah semua tindakan yang memperlancar kegiatan pertukaran yang terjadi antara produsen dan konsumen. ;ungsi 'asilitas terdiri atas empat 'ungsi yaitu standarisasi dan grading, penanggungan resiko, pembiayaan dan in'ormasi resiko. )aluran Pemasaran
Panjangnya suatu saluran pemasaran akan ditentukan oleh banyaknya tingkat perantara yang dilalui oleh suatu barang dan jasa. !aluran pemasaran langsung adalah saluran pemasaran yang produsen secara langsung menjual produknya kepada konsumen. Pengecer merupakan saluran perantara yang dalam pasar industrial, perantara tersebut adalah agen-agen penjualan atau pialang. %istributor dan dealer industrial merupakan saluran dua tingkat. !aluran tiga tingkat terdapat tiga perantara yaitu grosir, pengecer, dan pedagang pemborong atau jobber. Pemborong tersebut membeli barang pada pengecer kecil, yang pada umumnya tidak dapat dilayani oleh pedagang grosir *imbong, 18 dalam Puspitade5i, 2008". %alam rangka kegiatan untuk memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen, maka salah satu 'aktor penting yang harus diperhatikan adalah memilih secara tepat saluran distribusi yang akan digunakan. !aluran distribusi yang terlalu panjang menyebabkan makin banyak rantai yang ikut dalam kegiatan pemasaran. 9al ini berarti bah5a kemungkinan penyebaran barang produsen secara luas tetapi sebaliknya menimbulkan biaya yang lebih besar sehingga dapat menyebabkan harga yang mahal sampai ke tangan konsumen. !ebaliknya saluran distribusi yang terlalu pendek kurang e'ekti' untuk penyebarluasan, tetapi karena mata rantai pemasaran lebih pendek maka biaya produksi dapat ditekan sehingga harga ke konsumen dapat lebih rendah. Oleh karena itu, penetapan saluran pemasaran oleh
produsen sangatlah penting sebab dapat mempengaruhi kelancaran penjualan, tingkat keuntungan, modal, resiko, dan sebagaianya /ursid, 1) dalam
/argin pemasaran adalah selisih harga dari dua tingkat rantai pemasaran atau selisih harga yang dibayarkan di tingkat pengecer konsumen" dengan harga yang diterima oleh produsen. %engan kata lain, margin pemasaran merupakan perbedaan harga ditingkat konsumen harga yang terjadi karena perpotongan kura permintaan primer dengan kura pena5aran turunan" dengan harga di tingkat produsen harga yang terja di karena perpotongan kura pena5aran primer dengan permintaan turunan" 9astuti dan (ahim, 200". E'isiensi Pemasaran
='isisensi pemasaran merupakan tolak ukur atas produktiitas proses pemasaran dengan membandingkan sumberdaya yang digunakan terhadap keluaran yang dihasilkan sela ma berlangsungnya proses pemasaran %o5ney dan !teen, 1 dalam 9astuti dan (ahim, 200". %ari sudut pandang marketing mix, e'isiensi pemasaran menurut %o5ney dan =rickson 12" dalam 9astuti dan (ahim 200" dapat dilihat dari masing-masing elemen, yaitu : 1. ='isiensi produk merupakan usaha untuk menghasilkan suatu produk melalui penghematan harga serta penyederhanaan prosedur teknis produksi guna keuntungan maksimum. 2. ='isiensi distribusi dinyatakan sebagai produk dari produsen menuju ke pasar sasaran melalui saluran distribusi yang pendek atau berusaha menghilangkan satu atau lebuh mata rantai pemasaran yang panjang di mana distribusi produk berlangsung dengan tindakan penghematan biaya dan 5aktu. ). ='isiensi harga yang menguntungkan pihak produsen dan konsumen diikuti dengan keuntungan yang layak diambil oleh setiap mata rantai pemasaran sehingga harga yang terjadi di tingkat petani tidak berbeda jauh dengan harga yang terjadi di tingkat konsumen. . ='isiensi promosi mencerminkan penghematan biaya dalam melaksanakan pemberitahuan di pasar sasaran mengenai produk yang tepat, meliputi penjualan perorangan atau missal dan promosi penjualan. #.%. Kerangka Pendekatan $asalah
Obyek dalam penelitian ini adalah usahatani buah naga. !alah satu tujuan dari usahatani buah naga adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bagi masyarakat dan juga untuk meningkatakan pendapatan petani. %alam kegiatan usahatani buah naga, petani selalu dihadapkan pada suatu tindakan untuk mengambil keputusan yaitu apakah akan melakukan usahatani buah naga atau tidak. Petani dalam mengelola usahanya pada prinsipnya bertujuan untuk memperoleh hasil sebagai balas jasa dari modal dan tenaga kerja yang telah dikorbankan.
tersebut akan mempengaruhi pendapatan bersih yang diterima oleh petani. %alam hal ini adalah pendapatan usahatani yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
1.
11. ='isiensi pemasaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan petani dan lembaga pemasaran dalam menyalurkan buah naga kepada konsumen dengan harga yang 5ajar tanpa merugikan berbagai pihak yang terlibat dalam pemasaran. 12. /argin pemasaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah selisih harga ditingkat petani buah naga dengan harga ditingkat konsmen akhir. 1). %istribusi keuntungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbandingan antara keuntungan pemasaran buah naga pada biaya terendah dalam keuntungan pemasaran buah naga pada biaya tertinggi yang dinyatakan dalam rupiah. 1. !hare harga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persentase harga buah naga yang diterima petani dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen akhir. 1. 6olume penjualan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah besarnya penjualan buah naga yang dijual oleh petani atau lembaga pemasaran. 1+. #endala yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masalah yang dihadapi petani dalam usahatani dan lembaga pemasaran dalam memasarakan buah naga. III. $ETDL/I PENELITIAN %.. $etode Penelitian
/etode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripti' yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristi5a pada masa sekarang. 4ujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, 'aktual dan akurat mengenai 'akta-'akta, si'at-si'at serta hubungan antar 'enomena yang diselidiki Na&ir, 188". %.#. Unit Analisis
Penelitian ini dilaksanakan di #abupaten *ombok 4engah. %ari duabelas #ecamatan yang ada di #abupaten *ombok 4engah ditetapkan tiga #ecamatan secara !urposi"e Sampling# sebagai daerah penelitian yaitu #ecamatan Jonggat, #ecamatan Pringgarata, dan #ecamatan 7atukliang dengan pertimbangan bah5a ketiga #ecamatan tersebut memiliki usahatani buah naga yang sudah berproduksi dan sudah di pasarkan *ampiran 2". Pada tiap-tiap #ecamatan yang ditetapkan secara !urposi"e Sampling# sebagai daerah penelitian yaitu : %esa Puyung dan %esa Perina untuk #ecamatan Jonggat, %esa /urbaya untuk #ecamatan Pringgarata, dan %esa 4ampak !iring untuk #ecamatan 7atukliang dengan pertimbangan bah5a ketiga #ecamatan tersebut memiliki usahatani buah naga yang sudah berproduksi dan sudah di pasarkan *ampiran 2".
%.%.#. Penentuan (umlah 0esponden
(esponden dalam penelitian ini adalah semua petani yang mengusahakan usahatani buah naga. Penentuan responden untuk lembaga pemasaran dilakukan dengan metode Snow $all Sampling# yaitu menelusuri rantai pemasaran buah naga dari petani responden sampai ke konsumen akhir. %.1. (enis dan )umber Data %.1.. (enis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitati' dan data kuantitati'. %ata kualitati' adalah data yang bukan dalam bentuk angka seperti : pengelolaan usahatani, kendala dalam usahatani dan lain-lain. !edangkan %ata kuantitati' adalah data dalam bentuk angka seperti total biaya, produksi, nilai produksi, pendapatan dan lain-lain. %.1.#. )umber Data
!umber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. %ata primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari petani responden dengan melakukan 5a5ancara yang berpedoman pada da'tar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. %ata sekunder adalah data yang diperoleh dari dinasinstansi yang ada kaitannya dengan penelitian ini seperti 7adan Pusat !tatistik Nusa 4enggara 7arat, $nstansi atau dinas lain dilokasi penelitian. %.2. 3ariabel dan 4ara Pengukurann*a
jumlah tenaga kerja yang digunakan dengan jumlah upah harian yang dibayarkan dan dinyatakan dalam satuan rupiah@ biaya lain-lain adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk membayar sejumlah sarana atau kegiatan untuk membantu kelancaran usahatani buah naga meliputi biaya transportasi, biaya air, biaya listrik yang dinyatakan dalam satuan rupiah. )..2. Jumlah produksi adalah jumlah buah naga yang dihasilkan dalam satu kali proses produksi yang dinyatakan dalam #ilogram #g". )..). Nilai produksi adalah besarnya nilai ekonomi usahatani buah naga. Pengukurannya dilakukan dengan cara mengalikan jumlah produksi dengan harga per kilogram buah naga dan dinyatakan dalam satuan rupiah. )... Pendapatan adalah selisih antara total penerimaan dengan total pengeluaran yang dinyatakan dalam satuan rupiah. )... (C (atio adalah perbandingan antara total nilai produksi penerimaan" dengan total biaya produksi pengeluaran" usahatani buah naga. %.5. 4ara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik surei yaitu 5a5ancara secara langsung dengan responden dengan berpedoman pada da'tar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya Na&ir, 188". %.,. Analisis Data
)..1.
4otal Penerimaan : T0 6 P 8 9 : ;T-47T34<
#eterangan : $
D %ncome Pendapatan usahatani buah naga"
4( D &otal Re"enue 4otal penerimaan" 4C D 4otal Cost 4otal biaya" P D !rice 9arga" E D 'uantitas Jumlah" 4;C D 4otal ;iFed cost 4otal biaya tetap"
46C D 4otal 6ariabel Cost 4otal biaya ariabel". )..2.
%engan kriteria keputusan sebagai berikut : Jika (C (atio A 1, maka usahatani buah naga e'isien atau layak untuk diusahakan. Jika (C (atio G 1, maka usahatani buah naga tidak e'isien atau tidak layak untuk diusahakan. )..).
#eterangan : /P D /argin Pemasaran Pr D 9arga konsumen akhir P' D 9arga dari produsen 1. %istribusi #euntungan 7esarnya distribusi keuntungan tiap saluran pemasaran dapat diukur dengan rumus : DK 6 ;; π=4< terendah< ;;π =4< tertinggi<
#eterangan : %# D %istribusi keuntungan D #euntungan pemasaran C D 7iaya pemasaran
#riteria keputusan : Jika %# H 0, berarti distribusi keuntungan antar lembaga pemasaran adil. Jika %# I 0, berarti distribusi keuntungan antar lembaga pemasaran tidak adil. 1. !hare 9arga 7esarnya share harga yang diterima petaniprodusen " dan harga eceran yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus : )p 6 P' 8 >>? Pr
#eterangan : !p D 7agian harga yang diterima produsen P' D 9arga ditingkat produsen Pr D 9arga ditingkat konsumen #riteria keputusan : Jika K A +0 berarti pemasaran buah naga adil. Jika K I +0 berarti pemasaran buah naga tidak adil. 1. 6olume Penjualan 7esarnya penjualan dapat dilihat dari jumlah produksi buah naga yang dijual produsen maupun lembaga pemasaran yang dinyatakan dalam kilogram. )...
3nonim. 2008. 7uah naga. http:555.5ikipedia.orgbuah naga. 3riyanto, 9. 200+. $udidaya &anaman $uah*uahan . P4. Citra 3ji Parmana. Logyakarta. 9adisapoetra, 18 dalam
9astuti %. (. dan (ahim 3. 200. dalam %o5ney dan =rickson. 12. ana/emen 0gri*isnis (edisi kedua) (ter/emahan1 0lfonsus Sirait). =rlangga. Jakarta. 9erjanto, =. 1 dalam Puspitade5i >. 2008. Skripsi. 0nalisis 2sahatani dan !emasaran 3amur &iram di !ulau ,om*ok . ;akultas Pertanian. .9. 18 dalam Puspitade5i >. 2008. Skripsi. 0nalisis 2sahatani dan !emasaran 3amur &iram di !ulau ,om*ok . ;akultas Pertanian. . 2008. Skripsi. 0nalisis 2sahatani dan !emasaran 3amur &iram di !ulau ,om*ok . ;akultas Pertanian. . 2008. Skripsi. 0nalisis 2sahatani dan !emasaran 3amur &iram di !ulau ,om*ok . ;akultas Pertanian.
Like this@ *ike 7e the 'irst to like this post. Posted in
Leae a 0epl*
=nter your comment here...