WAHANA KENDALI MUTU
STATISTIKA DASAR Tujuan Memahami konsep Statistika dasar Bahasan Mengapa menggunakan statistika Data
WAHANA KENDALI MUTU
STATISTIKA DASAR Tujuan Memahami konsep Statistika dasar Bahasan Mengapa menggunakan statistika Data
WAHANA KENDALI MUTU
TEKNIK DASAR STATISTIK DASAR BERFIKIR STATISTIK
POPULASI
PENGAMBILAN CONTOH
OBSERVASI
DATA
CONTOH
MEMBUAT HAL-HAL YANG TIDAK
TINDAKAN
JELAS MENJADI JELAS MELALUI
PROSES
PENGAMBILAN CONTOH DAN PEMROSESAN DATA
KEPUTUSAN
ANALISA
INFORMASI
WAHANA KENDALI MUTU
Mengapa Perlu Mengumpulkan Data ? 1.
Untuk mengumpulkan fakta-fakta tentang suatu masalah atau kesempatan yang dapat dikuantifikasi
2.
Untuk menyampaikan fakta-fakta ini dalam bahasa yang sama
3.
Untuk menetapkan informasi mendasar tentang sebuah proses
4.
Untuk mengukur jumlah dan arah perubahan -perubahan yang terjadi
5.
Untuk membandingkan gambaran proses sebelumnya dan sesudahnya
6.
Untuk memfasilitasi analisa keuntungan (Cost Benefit Analysis) dari solusi yang diusulkan
7.
Untuk menkualifikasi dampak dari sebuah solusi
WAHANA KENDALI MUTU
MAKNA STATISTIK Kita hidup dalam dunia yang tidak teratur, sebagai contoh kita pergi ke kantor tiap hari. Walaupun kita sudah mengambil jalan dan kendaraan yang sama, selalu kita mendapatkan waktu perjalanan yang tidak sama setiap harinya, dalam pengertian statistik ini disebut : Dispersi ( Ketidak teraturan )
WAHANA KENDALI MUTU
STATISTIK DASAR MEDIAN X
=
Nilai tengah dari suatu penyebaran, yang tersebar dari nilai terendah sampai tertinggi
MEAN
=
X1 + X2 + X3 + X4 + X5
X
=
∑X i
= (IN GENERAL)
5 n = Nilai rata-rata dari suatu penyebaran RANGE
= X5 – X1 = X maximum – X minimum (IN GENERAL) = Jarak nilai terendah sampai tertinggi dari suatu penyebaran
STANDARD DEVIATION
=
( X1-X )2 + (X2 -X )2 +….+ (X5 -X )2 =
∑ (Xi - X)
(IN GENERAL)
n = Penyimpangan yang tetap jaraknya dari nilai rata-rata penyebaran 5
PROGRESSION
X1
X2
X3
X4
X5
X MEDIAN
X MEAN
A B
2 1
2 5
5 5
8 5
8 9
5 5
5 5
DISPERSION STANDARD DEVIATION 6 2,68 8 2,53 WAHANA KENDALI MUTU RANGE
DATA DAN JENISNYA DATA STATISTIK
DATA STATISTIK ( BILANGAN )
DATA STATISTIK ( SUMBER )
BILANGAN
( ANGKA KUANTITATIF; NUMERICAL DATA )
VERBAL
( ATRIBUT, KUALITATIF, KATEGORI, LANGUAGE DATA )
DISKRIT
: HASIL PERHITUNGAN
KONTINU
: HASIL PENGUKURAN
INTERN
EKSTERN
PRIMER : Dikeluarkan dan dikumpulkan oleh badan yang sama SEKUNDER : Yang lain. WAHANA KENDALI MUTU
Jenis Data DATA KUALITATIF (Berupa Kategori )
DATA KUANTITATIF (Berupa Bilangan)
DATA DISKRIT (Hasil Penjumlahan)
DATA KONTINYU (Hasil Pengukuran)
WAHANA KENDALI MUTU
JENIS DIAGRAM DIAGRAM PARETO
DIAGRAM PENCAR
100
Y
50 0 A B
C D E F G Lain-Lain
X HISTOGRAM
FLOW CHART
SPESIFIKASI I S N E U K E R F
KARAKTERISTIK
DIAGRAM SEBAB AKIBAT BAGAN KENDALI ABNORMAL AKIBAT
PENYEBAB
ABNORMAL
WAHANA KENDALI MUTU
TUJUH ALAT DASAR JENIS ALAT 1. LEMBAR PENGUMPULAN DATA 2. STRATIFIKASI
(SEVEN BASIC TOOLS) KEGUNAAN
MEMPERMUDAH PENGUMPULAN DATA MENGELOMPOKKAN DATA SEHINGGA PERSOALAN MENJADI LEBIH JELAS/SEDERHANA
3. DIAGRAM PARETO
MENUNJUKKAN URUTAN PERSOAL AN/PENYEBAB UTAMA (MEMPER- SEMPIT PERSOALAN/PENYEBAB)
4. DIAGRAM SEBAB - AKIBAT
MENEMUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASALAH
5. DIAGRAM PENCAR
MENENTUKAN ADA TIDAKNYA KORELASI DAN DERAJAT KORELASI ANTARA DUA FAKTOR
6. HISTOGRAM
MENGGAMBARKAN BENTUK DISTRIBUSI/PENYEBARAN DATA
7. BAGAN KENDALI & GRAFIK
MENUNJUKKAN BATAS MAKSIMUM DAN BATAS MINIMUM DAERAH PENGENDALIAN SERTA MEMPER-LIHATKAN PERKEMBANGAN YANG DINAMIS SUATU PROSES
GARIS
WAHANA KENDALI MUTU
TUJUH ALAT BARU (SEVEN MANAGEMENT TOOLS) JENIS ALAT 1. DIAGRAM HUBUNGAN
Mencari langkah-langkah pemecahan yang tepat dengan menyingkapkan hubungan sebab akibat secara menyeluruh suatu problema atau situasi yang ruwet (kompleks) yang sebabakibatnya jalin menjalin secara rumit.
(RELATION DIAGRAM) 2. DIAGRAM AFINITAS (AFINITY DIAGRAM; KAWAKITA JIRO
KEGUNAAN
DIAGRAM)
Menjelaskan problema yang harus di- pecahkan dengan menggabungkan data verbal sesuai dengan afinitas (kaitan) timbal baliknya.
3. DIAGRAM POHON (TREE DIAGRAM)
Untuk menelusuri langkah-langkah dan rencana yang paling cocok untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran.
4. DIAGRAM MATRIKS (MATRIX DIAGRAM)
Memperlihatkan ada tidaknya dan sejauh mana hubungan antara unsur-unsur dalam baris-baris dan kolom-kolom pada titik potong kedua unsur yang bersangkutan (titik-titik gagasan).
5. ANALISIS DATA MATRIKS
Untuk menata dengan meneliti hubung an antara unsur-unsur dalam diagram matriks, apabila hubungan-hubungan tersebut (titik-titik potong) merupakan bilangan tetap (fix quantity).
(MATRIX DATA ANALYSIS)
6. METODE PDPC (Process Decision Program Chart) 7. DIAGRAM PANAH (Arrow Diagram)
wkm/swh/prm/7bt/v/01
Metode ini digunakan untuk menetap- kan proses pencapaian sasaran, dalam persoalan yang diperkirakan akan memberikan berbagai akibat, bersamaan dengan berkembangnya persoalan tersebut. Untuk membuat jadwal kerja harian yang optimal dan mengendalikan perkembangan pelaksanaannya secara efisien.
WAHANA KENDALI MUTU
WAHANA KENDALI MUTU
FLOW CHART ( BAGAN ALIR ) Flow chart adalah bagan langkah/urutan dari proses.
yang
menggambarkan
semua
Fungsinya : =
=
Untuk mengetahui / menerangkan bagaimana langkah-langkah yang bervariasi dalam suatu proses berhubungan satu sama lain Dengan mudah diketahui pada langkah mana
START ( MULAI )
yang potensial menjadi sumber masalah ACTIVITY ( KEGIATAN ) TIDAK
Simbol-simbol yang digunakan Flow Chart. DECISION ( KEPUTUSAN )
STOP
WAHANA KENDALI MUTU
PROSES MENGHIDUPKAN TV TEKAN TOMBOL “ON”
GAMBAR MUNCUL ?
MULAI
TIDAK
Ya Ya
STEKER SUDAH MASUK STOP KONTAK ?
Ya
TIDAK
GAMBAR BAGUS ? TIDAK ATUR TOMBOL PENGATUR
MELIHAT ACARA TV
Ya
MASUKKAN STEKER KE STOP KONTAK
GAMBAR MUNCUL ?
TIDAK
PANGGIL TEKNISI
Ya
GAMBAR BAGUS ?
TIDAK
Ya SELESAI
WAHANA KENDALI MUTU
PROSES REGISTRASI TERAPI RONTGEN PERMINTAAN RONTGEN OLEH DOKTER UGD
TERSEDIA FORMULIR ?
TIDAK
MEMEPEROLEH FORMULIR
MENGISI DATA PASIEN
Ya PERMOHONAN DI ISI LENGKAP ?
DOKTER MELENGKAPI FORMULIR
TIDAK
MENANYAKAN PADA DOKTER UTK INFORMASI
MELENGKAPI FORMULIR
Ya
PASIEN MAMPU DATANG KE RUANG RONTGEN ?
TIDAK
MENCARI BANTUAN
MENGANTAR PASIEN KE RUANG RONTGEN
PETUGAS MENDAFTAR PASIEN
Ya PASIEN DATANG KE RUANG RONTGEN REGISTRASI SELESAI PERMOHONAN DIBERIKAN KEPADA PETUGAS
WAHANA KENDALI MUTU
WAHANA KENDALI MUTU
LEMBAR PENGUMPULAN DATA Data sangat berguna untuk bermacam-macam tujuan. Tanpa adanya data sangatlah sulit untuk mengambil keputusan. Data merupakan dasar dari tindakan kita. Sering kita melihat slogan yang berbunyi : BERBICARALAH DENGAN DATA ( SPEAK WITH DATA/TALK FACT ) Kegunaan data antara lain : Untuk membantu mengetahui situasi keadaan yang sebenarnya Untuk tujuan analisa, yaitu misalnya untuk mengetahui hubungan antara suatu masalah/akibat dengan faktor penyebab Untuk dasar pemecahan persoalan atau pembuatan keputusan
Data tidak tersedia begitu saja, data perlu dicari dan dikumpulkan. Lembar pengumpulan data merupakan suatu formulir yang sangat efisien dan efektif untuk tujuan pengumpulan data. Lembar pengumpulan data disusun sesuai sesuai kebutuhan kebutuhan data macam macam apa yang diperluka diperlukan. n. Oleh karena karena itu tujuan tujuan pengumpulan data lebih dahulu harus jelas. WAHANA KENDALI MUTU
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN LEMBAR PENGUMPULAN DATA 1. Maksud pembuatan harus jelas : • Apa yang ingin diketahui • Apa data yang ingin diperoleh sudah cukup lengkap sebagai dasar untuk bertindak. 2. Stratifikasi / pengelompokan data harus baik : • Mudah dipahami dan diisi • Memberikan data yang lengkap tentang apa yang ingin diketahui 3. Dapat diisi dengan cepat dan mudah
WAHANA KENDALI MUTU
FUNGSI LEMBAR PENGUMPUL DATA : 1. Untuk memeriksa distribusi proses produksi 2. Untuk memeriksa kerusakan / kecacatan barang-barang 3. Untuk memeriksa lokasi kerusakan / kecacatan 4. Untuk memeriksa penyebab – penyebab kerusakan / kecacatan 5. Untuk pemeriksaan final dari akhir suatu rangkaian proses produksi 6. Untuk memeriksa kebutuhan – kebutuhan yang lain
WAHANA KENDALI MUTU
CONTOH LEMBAR PENGUMPULAN DATA ( CHECK SHEET ) Check sheet untuk memeriksa kerusakan pada drum No
JENIS KERUSAKAN
PERHITUNGAN
JUMLAH
%
5
7,58
1
Tab seal rembes
||||
2
Drum rembes
|||| |||| |||| |||| ||||
25
37.88
3
Cat drum buram
|||| |||| ||||
15
22,73
4
Drum penyok
|||| |||| |||| |||| |
21
31,82
66
100
Jumlah
WAHANA KENDALI MUTU
PT KONTRAKTOK BANGUN CABANG PERALATAN Nama Alat Merk / Tipe No. Register : 00567
No
DAFTAR PERIKSA
: Buldozer : Komatsu / D10
BAGIAN
JUMLAH
Ser. No. Hour Meter : 115.765 Tanggal Periksa KONDISI BAIK
RUSAK
: D10 – 05567 : 260802
KETERANGAN / TINDAKAN
A
ENGINE
1
V. BELT
2
2
RADIATOR
1
X
3
PLATINA
1
X
4
BUSI
4
B
RANGKA BAWAH
1
FRAME
1
X
LENGKAP
2
TIE ROD
1
X
LENGKAP
3
PROPELER SHAFT
2
X
LENGKAP
4
WHEEL & RIM
4
X
LENGKAP
5
WHEEL SHAFT
2
X
LENGKAP
X
PUTUS 1 BUAH
X
GANTI SEMUA
Diketahui / disetujui
Jakarta, 26 Agustus 2002 Diperiksa oleh
(________________)
(____________________)
WAHANA KENDALI MUTU
LEMBAR PERIKSA Nama Produk : Balok Beton Jumlah yang diperiksa: Nama GKM : OKE PUNYA
JENIS KERUSAKAN
Tanggal Pengumpul data
PERHITUNGAN
: 26/8/2002 : Gt
SUB TOTAL
Keropos
||||| ||||| ||||| |||||
20
Beton Bunting
||||| ||||| ||||| |||
18
Melendut
||||| ||||| ||||| ||||| ||
22
Retak
||||| |||
8
Lain – lain
||||
4 TOTAL
Jumlah produk yang ditolak
||||| ||||| ||||| ||||| ||||| ||||| |||
72 33 WAHANA KENDALI MUTU
GAMBAR PERIKSA PADA DRUM “A” TAB SEAL REMBES
A
DRUM PENYOK
WAHANA KENDALI MUTU
GAMBAR PERIKSA PEMASANGAN KERAMIK LANTAI : RUANG SERBA GUNA
Pemeriksaan :
Cacat : : rusak/ tidak sempurna : 9 lokasi
Tanggal : 28 Agt 2002
: pecah
Petugas : Edhie
: 3 lokasi
WAHANA KENDALI MUTU
DATA PENGEPONAN BULAN FEBRUARI 03
No
Pelat pec
Jml pelat
Gagal
Menit
1
U'01
10
5
180
2
V'98
15
6
120
3
W'98
10
4
120
4
X'99
10
3
120
45
18
540
Jumlah
WAHANA KENDALI MUTU
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN LEMBAR PENGUMPULAN DATA 1.
Maksud pembuatan harus jelas : - Apa yang ingin diketahui - Apa data yang ingin diperoleh sudah cukup lengkap sebagai dasar untuk bertindak.
2.
Strafikasi / pengelompokan data harus baik : - Mudah dipahami dan diisi - Memberikan data yang lengkap tentang apa yang ingin diketahui
3.
Dapat diisi dengan cepat dan mudah
WAHANA KENDALI MUTU
WAHANA KENDALI MUTU
STRATIFIKASI DEFINISI Pengelompokan data yang belum teratur menjadi kelompok-kelompok data sejenis yang lebih kecil Tergores
Mesin
Cacat
Berlubang
Baik
Retak
MANFAAT 1. Untuk mengetahui/melihat persoalan secara lebih terperinci 2. Memperjelas pilihan dalam pemecahan masalah
WAHANA KENDALI MUTU
MENURUT JENISNYA DATA DAPAT DIBAGI DALAM TIGA KELOMPOK A. KELOMPOK NOMINAL Nama-nama barang, nama mesin, nama karyawan, nama jenis tinta, nama jenis kertas, nama pekerjaan, nama alat-alat tulis dsb. B. KELOMPOK ORDINAL Tingkat Sekolah Tingkat Jabatan Bobot penilaian
: TK, SD, SMTP, SMTU, Perguruan tinggi : operator, kepala regu, kepala seksi, kepala bagian, dan kepala divisi : Buruk, kurang, sedang, cukup, baik sekali.
C. KELOMPOK INTERVAL Data hasil perhitungan yang dinyatakan dengan angka, angka-angka tersebut disusun dengan suatu jarak atau interval sehingga dapat diketahui berapa frekwensi atau jumlahnya. Contoh : Jumlah karyawan yang berumur : 20 tahun – 24 tahun = 50 orang 25 tahun – 29 tahun = 30 orang 30 tahun – 34 tahun = 20 orang Dst. WAHANA KENDALI MUTU
STRATIFIKASI TIPE : NOMINAL – ORDINAL - INTERVAL PRODUKSI CONE BLOCK Produksi Pemeriksaan
: Tanggal 1 s.d. 28 Februari 2002 : Tanggal 1 Maret 2002 Pemeriksa : Achmad F. TEBAL
No
1-7
8 - 14
15 - 21
22 - 28
5
1000
1100
1050
1200
SUB TOTA L ( buah ) 4350
6
950
1200
1150
1000
4300
7
1050
1050
1100
1150
4350
5
1150
1000
1050
1100
4300
6
1000
1050
1100
1200
4350
7
1200
1000
1050
1100
4350
5
500
750
700
900
2850
6
550
700
750
850
2850
7
550
650
600
700
2500
JUMLAH
7950
8500
8550
9200
34200
JENIS BARANG
TANGGAL PRODUKSI
( Cm ) 1
2
3
Conblock abu-abu
Conblock merah
Conblock hitam
Keterangan : Paraf
WAHANA KENDALI MUTU
STRATIFIKASI PRODUKSI PENGOLAHAN MINYAK No
JENIS MINYAK
SPESIFIKASI
1
KEROSENE
2
TANGGAL PRODUKSI 1 - 15
16 - 28
SUB TOTAL ( BBC )
LIGHT- HEAVY
10000 15000
15000 20000
25000 35000
SOLAR
LIGHT- HEAVY
7500 6000
8000 6500
15500 12500
3
PREMIUM
LIGHT- HEAVY
6000 4500
5000 4500
11000 9000
4
GAS
LIGHT- HEAVY
8000 8500
8000 8500
16000 17000
5
COKE
LIGHT- HEAVY
7000 6500
7000 6500
14000 13000
79000
89000
168000
JUMLAH
WAHANA KENDALI MUTU
WAHANA KENDALI MUTU
DI A GRA M PA RET O M EN U N J U K K A N U RU T A N PERSOA L A N U T A M A ( MEMPERSEMPIT PERSOAL AN ) 44
100 %
H A L M U 36 J
81,82%
63,64%
28
16 16
36,37%
12 8
0
F I T A L U M U K E S A T N E S O R P
8
WAHANA KENDALI MUTU
“ Vital Few Trivial Many” Lebih baik kita mengerjakan sedikit hal tapi bermanfaat besar dari pada mengerjakan banyak hal tetapi hasilnya sedikit. MENCAPAI HASIL MAKSIMAL MELALUI SUMBER YANG MINIMAL
“Ambeg Parama Arta” Pandai mendahulukan mana yang penting atau sering dikenal pula dengan prinsip skala prioritas.
WAHANA KENDALI MUTU
KONSEP “PENTING SEDIKIT” (Prinsip Prioritas) HUBUNGAN SEBAB – AKIBAT : ADALAH 20 % - 80 %
20 %
MANY 80 %
FEW
SEBAB
AKIBAT WAHANA KENDALI MUTU
2. 2. SEJARAH SEJARAHDIAGRAM DIAGRAMPARETO PARETO
Vilfredo Pareto Ekonom Italia tahun 1897 “ Pembagian atau distribusi pendapatan masyarakat tidak merata”. M.C. Lorenz Ekonom Amerika tahun 1907. “Pendapatan masyarakat atau tingkat kemakmuran yang tinggi hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat”. Dr. J.M. Juran (ahli quality control) “Vital Few Trivial Many” (Pareto Analysis) atau “sedikit tapi utama, banyak tapi remeh” “ banyak kejadian / kasus, kerusakan-kerusakan dan biaya-biaya atau kerugian ditimbulkan oleh hal-hal yang jumlahnya tidak seberapa banyak”
WAHANA KENDALI MUTU
PARETO ANALYSIS (Prinsip Prioritas) M EN U N J U K K A N U RU T A N PERSOA L A N U T A M A H A L M U J
170 • • • 100 80 60 40 20
•
• 100 %
F I T A L U M U K E S A T N E S O R P
0
WAHANA KENDALI MUTU
2. 2.PROSEDUR PROSEDURUNTUK UNTUKMEMBUAT MEMBUATDIAGRAM DIAGRAMPARETO PARETO
1. Tentukan lebih dahulu hal-hal apa yang akan diteliti dan Buat rancangan mengenai Lembar Penghitungan Data
Lembar Penghitungan Data No.
Jenis Absen
Perhitungan
Sub Jumlah
1
Mangkir
||||| ||||| ||||| ||||| ||||| |
26
2
Ijin
||||| ||
7
3
Cuti hamil/bersalin
||||| ||||| ||||| ||||| |||
23
4
Sakit
||||| ||||| ||||| ||||| ||||| ||||| ||||| ||||| ||||| ||||
49
5
Lain-Lain
|||
3
JUMLAH
108 WAHANA KENDALI MUTU
2. 2.PROSEDUR PROSEDURUNTUK UNTUKMEMBUAT MEMBUATDIAGRAM DIAGRAMPARETO PARETO
2. Masukan data pada Tabel kedalam Tabel Pareto dengan menyusun item-item tersebut secara berurutan dari jumlah yang paling besar sampai jumlah yang paling kecil. Item-item yang sangat kecil dikelopokan menjadi item Lain-lain dan ditempatkan dipaling akhirPenghitungan Data
Tabel Pareto No.
Jenis Absen
Jumlah
Jumlah Kumulatif
Persentase
Persentase Kumulatif
1
Sakit
49
49
45,3
45,3
2
Mangkir
26
75
24,1
69,4
3
Cuti hamil/ Bersalin
23
98
21,3
90,7
4
Ijin
7
105
6,5
97,2
5
Lain-Lain
3
108
2,8
100
TOTAL
108
-
100
WAHANA KENDALI MUTU
2. 2.PROSEDUR PROSEDURUNTUK UNTUKMEMBUAT MEMBUATDIAGRAM DIAGRAMPARETO PARETO
Lanjutan
3. Buatlah diagram balok pada kertas yang telah diberi garis tegak dan datar tersebut diatas, berdasarkan Tabel Pareto a.Garis Tegak Garis tegak sebelah kiri dengan skala yang menunjukkan jumlah total. Garis tegak sebelah kanan dengan skala 0% sampai 100% menyatakan persentase kumulatif. b.Garis Datar Menunjukan item yang diteliti. 4. Buatlah grafik atau diagram balok. 5. Gambarlah pula garis kumulatifnya pada diagram balok tersebut. 6. Tulislah keterangan-keterangan yang diperlukan didalam diagram tersebut. WAHANA KENDALI MUTU
PERIODE 1 MEI s.d. 31 JULI
108
Jumlah yang diteliti 108
100 % 97,22 %
100 90
N A W A Y R A K H A L M U J
t i f a l m u u s K i r G a
80 70
F I T A L U M U K E S A T N E S R E P
60 50 40 30
90,74%
69,44 %
45,37 %
20 10 0
Sakit
Mangkir
Cuti hamil/bersalin
Ijin
Lain-Lain
WAHANA KENDALI MUTU
Pengaruh Besar
Pengaruh Kecil
Dengan energi yang sama maka bila kotak yang tinggi dikerjakan / dipecahkan maka hasilnya akan lebih besar dari pada mengerjakan kotak pendek dimana hasilnya atau pengaruhnya kecil.
WAHANA KENDALI MUTU
4. TIPE – TIPE DIAGRAM PARETO a. Diagram Pareto menunjukkan akibat suatu masalah. Diagram yang berhubungan dengan hasil atau produk yang kurang memuaskan. 1. Kualitas : Jumlah kerusakan, cacat, kesalahan, keluhan, produk yang dikembalikan/ditolak, perbaikan. 2. Biaya : Jumlah kerugian, pemborosan biaya, biaya bunga ( piutang macet), biaya stock (dead-stock) 3. Pengiriman : Keterlambatan pengiriman 4. Keselamatan: Jumlah kecelakaan, kekeliruan kerja. b. Diagram Pareto yang menunjukkan penyebab-penyebab suatu masalah 1. Operator : Giliran kerja/shift, kelompok kerja, umur karyawan, pengalaman, ktrampilan 2. Mesin : Perlengkapan, peralatan, mesin-mesin, organisasi, model, instrumen 3. Bahan baku : Pabrik, produsen, jenis bahan baku 4. Metode kerja : Kondisi kerja, orde kerja. WAHANA KENDALI MUTU
EVALUASI DENGAN DIAGRAM PARETO Diagram Pareto sebelum perbaikan 550
Diagram Pareto setelah perbaikan 100 %
100 % 550 500
250
Penurunan 9 %
250
150
0
I
II
III
IV
0%
I
II
III
IV
0%
WAHANA KENDALI MUTU
WAHANA KENDALI MUTU
BAHAN
ORANG
AKIBAT
LINGKUNGAN
CARA ALAT
Untuk menentukan faktor-faktor yang berakibat pada karakteristik kualitas (misalnya suatu penyimpangan) Diagram ini menunjukkan hubungan antara sebab (faktor-faktor yang mengakibatkan sesuatu pada kualitas) & akibat (kualitas, karakteristik kualitas). Terdapat faktur utama yang perlu diperhatikan untuk mengenali faktor-afktor yang berpengaruh/berakibat pada kualitas yaitu : Bahan, Orang, Cara, Alat & Lingkungan
WAHANA KENDALI MUTU
DIAGRAM SEBAB AKIBAT MANUSIA
BAHAN
PENGALAMAN KURANG MUDAH ROBEK
PENGETAHUAN KURANG
KURANG PERHATIAN
PENDIDIKAN RENDAH
KERTAS KURANG BERMUTU
CEROBOH KURANG TANGGUNG JAWAB
MOTIVASI KURANG MALAS
CEPAT KABUR
FRUSTASI
PENCARIAN FILE LAMBAT
BUKU REGISTER JADI SATU LEMARI ARSIP TIDAK CUKUP
SISTEM KURANG COCOK TIDAK ADA SUBJEK PENGELOMPOKAN SURAT
SEMPIT MUTU BINDER KURANG BAIK PELUBANG KERTAS SERING RUSAK
TIDAK ADA JU KLAK
RUANGAN
PANAS
KOTOR
TIDAK PUNYA HACK MACHINE
CARA
ALAT
LINGKUNGAN
WAHANA KENDALI MUTU
MENCARI FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB ( ANALISA SEBAB AKIBAT ) MANUSIA
BAHAN mudah menguap
kurang kepedulian thd. loses
kurang tanggap
pengukuran minyak, air, density, temperatur kurang teliti
tercampur dengan bahan lain
mengantuk
SELISIH BONGKAR PREMIUM MASIH TINGGI
lampu senter kurang terang
SOP belum sepenuhnya dilaksanakan
sistem berbeda hasil perhitungan berbeda
pemeriksaan compartement pada saat dry, pembacaan triming kurang teliti
perubahan cuaca panas/dingin alat ukur tidak standar tank table diragukan
SOP belum sepenuhnya dilaksanakan
LINGKUNGAN
METODA ALAT
WAHANA KENDALI MUTU
LA N G K A H PEM BUA TA N
LA N G K A H 1 : M EN EN TUK A N PERSO A LA N PENCARIAN FILE LAMBAT (persoalan yang
akan diamati)
LANGKAH II Mencari faktor - faktor utama yang berpengaruh atau berakibat pada persoalan. Faktor utama tersebut ditulis didalam kotak diatas dan dibawah garis panah dan di hubungkan ke garis anak panah induk contoh : ORANG
BAHAN
PENCARIAN FILE LAMBAT
CARA
ALAT
LINGKUNGAN
WAHANA KENDALI MUTU
LANGKAH III Mencari dan merinci lebih jauh faktor - faktor yang berpengaruh pada faktor utama dengan teknik sumbang daran. Faktor - faktor ini ditulis di kiri dan kanan anak panah cabang. Proses demikian di teruskan sampai menemukan faktor pada garis anak panah ranting. LANGKAH IV Menentukan penyebab - penyebab utama dengan menganalisa data secara kritis. Kemudian menentukan urutan prioritas dengan diskusi (bila tidak tercapai dengan diskusi, di tempuh dengan cara voting/ ambil suara). Bila analisa data tidak dapat di lakukan karena kurang tersedianya data, diambil perhitungan suara untuk : a. menetapkan penyebab utama b. menetapkan proiritas penyebab uatam LANGKAH V Mengurutkan prioritas atas penyebab - penyebab utama, yaitu penyebab - penyebab yang diduga sangat menentukan (biasanya berkisar antara dua sampai lima buah). Caranya melalui diskusi atau dengan voting WAHANA KENDALI MUTU
SUMBANG SARAN (BRAINSTORMING) (DONALD L. DEWAR, THE QUALITY CIRCLE GUIDE TO PARTICIPATION MANAGEMENT) 1. Adalah suatu teknik untuk mengumpulkan ide yang sebanyak-banyaknya dari sekelompok orang 2. Hampir dapat dipastikan bahwa akan lebih efektif untuk memperoleh pendapat melalui beberapa orang dari pada satu orang 3. Keefektifan brainstorming dalam membuka kreatifiatas berpikir tidak perlu diragukan lagi 4. Sebelum brainstorming, tentukan dahulu topiknya sejelas mungkin 5. Brainstorming akan lebih efektif apabila aturan-aturan dibawah ini dapat dipenuhi : a). Setiap anggota harus bertanggung jawab atas ucapannya b). Setiap anggota, secara bergililr diminta untuk menyampaikan satu pendapat, sampai akhirnya semua pendapat dituangkan c). Setiap anggota hanya boleh menyampaikan satu pendapat pada setiap giliran, walaupun ia punya pendapat lebih dari satu.
WAHANA KENDALI MUTU
d). Usahakan untuk memperoleh pendapat sebanyak mungkin. Anggota yang tidak menyampaikan pendapat pada gilirannya, harus mengucapkan : “pas”, dan kesempatan diteruskan pada anggota berikutnya e). Jangan meremehkan pendapat orang lain f) Beri dorongan/rangsangan agar anggota berani memberikan/mengajukan pendapat g) Ambillah keuntungan dari pendapat orang lain 6.
Selama brainstorming berjalan, tidak dibenarkan menanggapi pendapat anggota yang sedang berbicara. Kalau ini terjadi, pimpinan sidang harus segera menegur dengan kata-kata : “no comment, please”.
7.
Proses brainstorming akan lebih cepat apabila pendapat disampaikan secara tertulis
8.
Apabila diperkirakan semua pendapat telah disampaikan, maka brainstorming dianggap selesai
9.
Pendapat yang telah terkumpul, kemudian diteliti dan disaring untuk dibahas
10. Apabila sampai tidak terdapat kata sepakat, baru diadakan “voting”. Hanya suara yang mendukung yang dicatat (suara yang tidak mendukung tidak dicatat) 11. Dengan demikian, maka pembahasan berikutnya hanya berkisar pada hal-hal yang telah mendapat persetujuan WAHANA KENDALI MUTU
Hal - hal yang perlu diingat : HAL - HAL YANG PERLU DIINGAT : Topik brainstorming harus disampaikan pada anggota sebelum Topik brainstorming harus disampaikan pada anggota sebelum pertemuan diselenggarakan pertemuan diselenggarakan Gunakan lembaran kertas yang lebar untuk menulis/ semua pendapat menjadi catatan G Gunakan lembaranmencatat kertas yangsehingga lebar untuk menulis/mencatat semua penyajian usaha merangsang untuk menemukan ide-ide pendapat sehinggaDalam menjadi catatan penyajian baru, bersikaplah seolah-olah sama sekali tidak ada hambatan. G Dalam usaha merangsang untuk menemukan idee-ide baru, bersikaplah seolah-olah sama sekali tidak ada hambata
G
WAHANA KENDALI MUTU
Sumbang Saran ( Brain Storming ) Definisi Sumbang Saran Kreatif adalah teknik kreatif untuk mengumpulkan gagasan secara Perorangan mengenai suatu masalah.
Syarat Sumbang Saran 1. Kedudukan semua anggota sama dan sejajar. 2. Hindari adanya peninjau / pihak luar yang ikut campur. 3. Pimpinan harus mendorong partisipasi aktif anggota.
Manfaat Sumbang Saran 1. Menemu kenali penyebab dan pola perbaikan. 2. Mengembangkan kedisiplinan, kebersamaan & pola berfikir kreatif anggota.
WAHANA KENDALI MUTU
WAHANA KENDALI MUTU
30
Spec
20
10
0
Histogram merupakan diagram yang terdiri atas grafik balok dan menggambarkan penyebaran / distribusi datadata yang ada. Dengan menggunakan histrogram, dapat diketahui nilai rata-rata dan derajat penyebaran data WAHANA KENDALI MUTU
Letak dan Penyebaran Proses Target
Letak
Penyebaran
WAHANA KENDALI MUTU
Jenis-jenis Distribusi Histogram bisa bermanfaat untuk menjelaskan distribusi data
Distribusi Normal Berbentuk Lonceng
Bentuk tidak simetrisi
Puncak Multipel dari multipel proses
Bentuk bergerigi
WAHANA KENDALI MUTU
Contoh Kasus Sebuah perusahaan maskapai penerbangan ingin mengetahui apakah benar bahwa rata-rata pilotnya terlalu gemuk. Kemudian ditetapkan bahwa data yang akan diambil berdasarkan besar angka selisih antara tinggi (dalam cm) dikurangi berat (dalam kg)
WAHANA KENDALI MUTU
Langkah Pembuatan Histogram Cara Manual 1. Mengumpulkan data 2. Menemukan nilai maksimum dan minimum 3. Hitung interval 4. Tentukan besar kelas 5. Perhitungan besar kelas 6. Petakan data pada Histogram
WAHANA KENDALI MUTU
1. Pengumpulan data Dikumpulkan seluruh data dari 100 karyawan atau N = 100 (minimum data untuk pembuatan histogram adalah 50)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 77 120 105 97 88 85 92 89 101 88
2 82 117 111 96 98 91 98 94 105 94
3 115 98 97 91 89 97 93 97 112 96
4 105 91 91 93 108 102 97 98 117 97
5 100 93 92 97 101 121 102 91 82 94
6 96 92 91 102 89 124 109 94 103 91
7 93 88 103 109 103 93 110 97 113 93
8 87 84 101 108 104 78 94 96 97 95
9 83 89 109 104 95 79 95 97 93 89
10 99 97 107 97 89 84 96 91 92 107
M in 77 84 91 91 88 78 92 89 82 88
Max 115 120 111 109 108 124 110 98 117 107
WAHANA KENDALI MUTU
2. Menemukan nilai maksimum dan minimum Temukan angka maksimum dan minimum Dari tabel didapat angka maksimum = L = 124 angka minimum = S = 77 Range (selisih bilangan terbesar dengan bilangan terkecil) = L - S = 124 - 77 = 47
WAHANA KENDALI MUTU
3. Hitung interval Hitung panjang kelas/interval (h)
h=
Range Jumlah Kelas
Jumlah kelas (K) didapat dari tabel berikut : Jumlah data (N)
Jumlah Kelas (K)
Harga K yang bisa diambil
50 ~ 100 100 ~ 250 Lebih dari 250
6 ~ 10 7 ~ 12 10 ~ 20
10
ambil K = 10 maka
h=
47 10
= 4,7
(dibulatkan = 5) WAHANA KENDALI MUTU
4. Tentukan besar kelas Tentukan kelas dengan satu sisi sebagai patokan. Kita ambil angka terkecil sebagai patokan, maka didapat: Kelas Pertama
=S ±
h 2
= 77 ±
5 2
didapat kelas pertama = 74,5 ~ 79,5 (dapat juga dibulatkan) Maka kelas yang ada : 1. 74,5 ~ 79,5 2. 79,5 ~ 84,5 3. 84,5 ~ 89,5
WAHANA KENDALI MUTU
5. Perhitungan besar kelas Hitung jumlah data masing-masing kelas dan buatlah tabel untuk perhitungan tsb. Nomor Kelas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kelas 74,5 ~ 79,5 79,5 ~ 84,5 84,5 ~ 89,5 89,5 ~ 94,5 94,5 ~99,5 99,5 ~ 104,5 104,5 ~ 109,5 109,5 ~ 114,5 114,5 ~ 119,5 119,5 ~ 124,5
Titik Tengah (T) 77 82 87 92 97 102 107 112 117 122 TOTAL
Jumlah Data lll llll llll llll l llll llll llll llll llll llll llll llll llll llll llll llll ll llll llll llll lll lll
frekuensi (f) 3 5 11 24 25 12 10 4 3 3 100 (=N)
u
f.u
f.u2
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-12 -15 -22 -24 0 12 20 12 12 15 -2 f.u
48 45 44 24 0 12 40 36 48 75 372 f.u2
WAHANA KENDALI MUTU
Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi
X = harga rata-rata =
T u=0
+
S = deviasi standar (untuk populasi)
f.u ( -------- x h) N
=h
f.u f.u2 ----- - (------)2 N N
X =
-2 97 + ( ------ x 5) 100
=5
372 -2 ----- - (------)2 100 100
= X =
97 - 0,1 96,9
= =
5 (1,93) 9,65 WAHANA KENDALI MUTU
6. Petakan data pada Histogram Frekuensi 30
N = 100 X = 96,9 s = 9,65
batasan
20
10
0
74,5
84,5 79,5
94,5 89,5
104,5 114,5 124,5 99,5 109,5 119,5 Angka pembanding WAHANA KENDALI MUTU
Menetapkan Batas Kemudian Maskapai penerbangan tersebut menetapkan peraturan bahwa hanya Pilot berukuran fisik antara 95 hingga 105 yang diijinkan terbang maka perlu ada modifikasi dalam grafik Histogram.
WAHANA KENDALI MUTU
Mengkaji bentuk Histogram Dengan melihat bentuk histogram, kita bisa memperoleh informasi tentang kenyataan populasi (penyebaran) data. Bentuk-bentuk histogram berikut merupakan bentuk khas yang sering dijumpai dan dapat dijadikan kunci untuk menganalisa histogram secara lengkap.
WAHANA KENDALI MUTU
MENGKAJI HISTOGRAM Jenis Histogram Dengan melihat bentuk histogram, kita bisa memperoleh informasi tentang kenyataan populasi (penyebaran) data. Bentuk-bentuk histogram berikut merupakan bentuk khas yang sering dijumpai dan dapat dijadikan kunci untuk menganalisa histogram secara lengkap. a.
Bentuk normal (simetris/bentuk lonceng) Harga rata-rata histogram terletak di tengah range data. Frekuensi data paling tinggi di tengah dan menurun secara bertahap dan simetris pada kedua sisinya. Catatan : Bentuk ini merupakan bentuk yang paling sering dijumpai
b.
Bentuk Multimodel Kelas dengan urutan nomor genap mempunyai frekuensi lebih kecil/sedikit dibanding dengan kelas di sisi luarnya Catatan : Bentuk ini bisa terjadi bila jumlah data menentu pada masing-masing kelas atau ada kecenderungan pengumpulan/pembulatan data yang kurang tepat
c.
Bentuk Miring Kanan (Miring Kiri) Harga rata-rata histogram terletak jauh disebelah kiri dan tengah-tengah range. Frekuensi di sisi kanan turun sedikit demi sedikit sedang di sisi kiri secara menyolok sehingga bentuknya tidak simetris. Catatan : Bentuk ini mungkin disebabkan adanya batasan yang lebih ketat untuk batas bawah/sisi kiri.
WAHANA KENDALI MUTU
d.
Bentuk Curam di Kiri (Curam di Kanan) Harga rata-rata histogram terletak jauh di sebelah kiri dari tengah-tengah range dan frekuensi di sisi kiri turun menjadi nol secara tiba-tiba.
e.
Catatan : Bentuk ini mungkin disebabkan adanya batasan yang tidak boleh dilampaui di sisi kiri (data di bawah batas bawah tidak dipakai) Bentuk Plateau Bentuk ini terjadi bila frekuensi di masing-masing kelas hampir sama dan hanya pada ujung-ujung yang berbeda cukup banyak. Catatan : Bentuk ini mungkin disebabkan adanya penggabungan beberapa kumpulan data yang mempunyai harga rata-rata yang berdekatan
f.
Bentuk Dengan Puncak Terpisah Pada bentuk ini terdapat puncak kecil yang terpisah dari bentuk histogram yang normal. Catatan : Bentuk ini terjadi bila terdapat penambahan kumpulan data dalam jum-lah kecil dengan distribusi yang berbe-da. Hal ini bisa juga terjadi bila terdapat kesalahan pengukuran, pemasukan da-ta dari proses lain atau ada ketidak-normalan dalam proses
g.
Bentuk Dengan Dua Puncak Pada bentuk ini frekuensi di bagian tengah agak rendah dan terdapat dua puncak di masing-masing sisinya. Catatan : Bentuk ini dapat terjadi bila ada penggabungan dua kumpulan data yang harga rata-ratanya berbeda jauh.
WAHANA KENDALI MUTU
WAHANA KENDALI MUTU
BAGAN KENDALI (CONTROL CHART) Nilai data UCL 3σ x
2σ x CL LCL
Limit Aksi
Jumlah data
Limit Peringatan
Bagan Kendali (Control Chart) merupakan grafik garis dengan pencantuman batas maksimum dan batas minimum yang merupakan batas daerah pengendalian. Bagan ini menunjukkan perubahan data dari waktu ke waktu tapi tidak menunjukkan penyebab penyimpangan, meskipun adanya penyimpangan itu akan terlihat pada bagan kendali tersebut.
WAHANA KENDALI MUTU
1.
JENIS BAGAN KENDALI (CONTROL CHART)
BAGAN KENDALI
JENIS DATA
Bagan x – R
Data diukur
Contoh : Panjang, lebar (mm) Isi/volume (cc) Berat (g) Energi (KWH)
Bagan pn dan p
Data dihitung
Contoh : Jumlah kerusakan Jenis kerusakan
Bagan u
Data dihitung
Contoh : Jumlah cacat lubang pada lembaran logam dari ukuran yang berbeda-beda (bila besaran tempat terjadinya kerusakan seperti panjang, berat, volume,dll, tidak tetap/bisa berubah)
Bagan c
Data dihitung
Contoh : Jumlah cacat lubang pada lembaran logam dengan ukuran tertentu (bila besaran tempat terjadinya kerusakan seperti panjang, lebar, volume,dll, selalu tetap/tidak berubah) WAHANA KENDALI MUTU
BAGAN KENDALI X - R Bagan kendali bentuk ini merupakan bagan yang paling umum untuk data yang diukur. Bagan kendali X bar – R merupakan bagan kendali yang sekaligus menyatakan harga rata-rata (x) dan range (R). Bagan X bar menunjukkan adanya perubahan pada harga rata-rata, sedang bagan R menunjukkan adanya perubahan pada dispersi. Xbar/R Chart for APH
0.04
UCL=0.0362
0.03 0.02 0.01
n a e M e 0.00 l p m -0.01 a S -0.02
Mean=0.0035
LCL=-0.0292
-0.03
Subgroup
0.06
0
5
10
15
UCL=0.0568
e 0.05 g n 0.04
a R 0.03 e l p 0.02 m a 0.01 S 0.00
R=0.0174 LCL=0
WAHANA KENDALI MUTU
2. CARA PEMBUATAN BAGAN KENDALI X – R (X – R CONTROL CHART) Langkah 1 Kumpulkan data, umumnya diperlukan lebih dari 100 buah. Data dan cara pengambilannya, serupa dengan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Langkah 2 Bagi data tersebut dalam beberapa sub group Pemilihan sub group dapat didasarkan pada urutan pengukuran atau lot dan tiap sub group terdiri atas 2 sampai 5 buah data. Di dalam pengelompokkan data dalam sub group, haruslah diperhatikan hal-hal berikut: a. Data yang diperoleh dengan kondisi teknis yang sama, kelompokkan ke dalam satu sub group. b. dalam satu sub group, jangan dimasukkan data dari lot atau sifat yang berbeda. Karena itu, umumnya data dikelompokkan dalam satu sub grup menurut hari, waktu, lot dan sebagainya. Jumlah data di dalam masing-masing sub group dinyatakan sebagai = n, sedang jumlah sub group = k. WAHANA KENDALI MUTU
NO SUB GRUP
X1
X2
X3
X4
X5
X
R
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
14,0 13,2 13,5 13,9 13,0 13,7 13,9 13,4 14,4 13,3 13,3 13,6 13,4 13,9 14,2 13,6 14,0 13,1 14,6 13,9 13,3 13,9 13,2 13,2 13,3
12,6 13,3 12,8 12,4 13,0 12,0 12,1 13,6 12,4 12,4 12,8 12,5 13,3 13,1 12,7 12,6 13,2 12,9 13,7 13,0 12,7 12,4 12,3 12,8 12,8
13,2 12,7 13,0 13,3 12,1 12,5 12,7 13,0 12,2 12,6 13,0 13,3 12,0 13,5 12,9 12,4 12,4 13,5 13,4 13,0 12,6 12,7 12,6 12,9 12,2
13,1 13,4 12,8 13,1 12,2 12,4 13,4 12,4 12,4 12,9 13,0 13,5 13,0 12,6 12,9 12,5 13,0 12,3 12,2 13,2 12,8 12,4 13,1 12,3 12,3
12,1 12,1 12,4 13,2 13,3 12,4 13,0 13,5 12,5 12,8 13,1 12,8 13,1 12,8 12,5 12,2 13,0 12,8 12,5 12,6 12,7 12,8 12,7 12,6 13,0
13,00 12,94 12,0 13,18 12,72 12,60 13,02 13,18 12,78 12,80 13,04 13,14 12,96 13,18 13,04 12,66 13,12 12,92 13,28 13,14 12,82 12,84 12,78 12,74 12,72
1,9 1,3 1,1 1,5 1,2 1,7 1,8 1,2 2,2 0,9 0,5 1,1 1,4 1,3 1,7 1,4 1,6 1,2 2,4 1,3 0,7 1,5 0,9 1,1 1,1
TOTAL
ΣR= ΣX =
33,8
323,50 RATA RATA
X= 12,95
R = 1,35
WAHANA KENDALI MUTU
Langkah 3 • Tabelkan data yang ada dan rencanakan lembarannya sehingga hasil perhitungan x (harga rata-rata sub grup) dan R (range) dapat dengan mudah dicantumkan. Tabel di bawah ini menunjukkan data pengukuran berat tuangan, yang diukur 5 kali sehari. Disini harga n = 5 dan k = 25 Langkah 4 • Hitung harga rata-rata x yaitu = x Hasil akhir x mempunyai ketelitian 1 tingkat lebih tinggi dari harga x (jumlah desimal satu lebih banyak). Perhitungan x dilakukan sebagai berikut : x = x1 + x2 + x3 + … + xn n Jadi harga x untuk data dalam sub grup no.1 adalah : x1 = 14,0 + 12,6 + 13,2 + 13,1 + 12,1 5 = 13,00 Untuk sub grup no.2 : x2 = 13,2 + 13,3 + 12,7 + 13,4 + 12,1 5 = 12,94 Langkah 5 • Hitung harga Range = R (selisih harga terbesar dan terkecil) Harga R dihitung sebagai berikut : R = x (terbesar) – x (terkecil) Untuk sub grup no.1 : R = 14,0 – 12,1 = 1,9 Untuk sub grup no.2 : R = 13,4 12,1 = 1,3
WAHANA KENDALI MUTU
Langkah 6 • Hitung harga rata-rata total = x, yaitu jumlah harga x dibagi harga k (jumlah sub grup) Jadi : x = x1 + x2 + x3 + … = xn k Harga x mempunyai ketelitian 2 tingkat lebih tinggi dari harga x, sehingga : x = 13,00 + 12,94 + 12,90 + … + 12,72 25 = 12,940 Langkah 7 • Hitung harga rata-rata range = R, yaitu jumlah R seluruh sub grup dibagi dengan k. Jadi : R = R1 + R2 + R3 + … + Rn k Harga R mempunyai ketelitian satu tingkat di atas harga R, maka didapat : R = 1,9 + 1,3 + 1,1 + … + 1,1 25 = 1,35
WAHANA KENDALI MUTU
Langkah 8 Hitung batas-batas pengendalian Pakailah rumusan berikut untuk bagan pengendalian X dan R. Koefisien A2, D4 dan D3 yang dipakai dalam rumusan tercantum dalam tabel berikut : Batas pengendalian X : n A2 D3 D4 Garis tengah GT = X 2 1,880 3,267 Batas pengendalian atas = BPA = X + A2R 3 1,023 2,575 Batas pengendalian bawah = BPB = X - A2R 4 0,729 2,282 5 0,577 2,115 Batas pengendalian R : 6 0,483 2,004 Garis tengah GT = R 7 0,419 0,076 1,924 Batas pengendalian atas = BPA = D4R 8 0,373 0,136 0,864 Batas pengendalian bawah = BPB = D3R 9 0,337 0,184 1,816 10 0,308 0,223 1,777 Maka untuk data pada tabel di atas di dapat : Batas pengendalian X : GT = X = 12,940 BPA = X + A2R BPB = X - A2R = 12,940 + 0,577 x 1,35 = 12,940 – 0,577 x 1,35 = 12,940 + 0,779 = 12,940 – 0,779 = 13,719 = 12,161 WAHANA KENDALI MUTU
Bagan X : GT = x = 12,940 A2R = 0,577 x 1,35 = 0,779 BPA = X + A2R = 12,940 + 0,779 = 13,719 BPB = X - A2R = 12,940 - 0,779 = 12,161 Bagan R :GT = R = 1,35 BPA = D4R = 2,115x 1,35 = 2,86 BPB =D3R = (tidak perlu dihitung bila n∗6)
WAHANA KENDALI MUTU
Langkah 9. Tuliskan keterangan-keterangan yang perlu. Di sebelah kiri dari masing-masing bagan, tuliskan X dan R sedang n di kiri atas. Cantumkan juga karakteristik dan riwayat pengumpulan data.
14
n=5
BAGAN PENGENDALIAN BERAT TUANGAN
BPA = 13,719 X = 12,94
X 13 12
BPB = 12,161
3 R
R = 1,35
2 1 0
5
10
15
20
25
No sub group WAHANA KENDALI MUTU
3. KASUS-KASUS YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN 1. Terdapat titik di luar batas pengendalian, baik batas pengendalian atas maupun bawah. 2. Terdapat 7 titik berturut-turut yang naik/turun 3. Terdapat 7 titik berturut-turut yang selalu berada di atas / bawah garis tengah. 4. Terdapat siklus yang selalu terulang
WAHANA KENDALI MUTU
WAHANA KENDALI MUTU
REG RE GRE RES SSI ON ( SCATTE ATTER R DI AG AGRAM RAM ) Equa quatt ion : Y = k + A * X1 12 10 ) Y ( E S N O P S E R
8 6 4 2 0 80
90
100
110 120 PRE REDI DI CTO CTOR R(X)
130
140
TUJUAN : UNTUK MELIHAT HUBUNGAN ATAU KORELASI ANTARA DUA VARIABEL WAHANA KENDALI MUTU
NO. SALESM SALESMAN AN
CARA PEMBUATAN DIAGRAM PENCAR CONTOH PERMASALAHAN :
Langkah 1 Kita ingin mengetahui dan melihat apakah ada korelasi antara hasil penjualan dengan jumlah kunjungan salesm salesman an - sales sales call calls sMengumpulkan data, misalnya ada 40 orang salesman, mengenai : hasil penjualan mereka dan jumlah kunjungan. Dibuatkan tabel seperti di bawah ini.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
JUMLAH MLAH KUN KUNJUNGAN HASIL ASIL PENJ PENJUALAN ALAN 90 130 140 100 123 121 133 95 88 135 117 125 92 132 105 129 102 118 107 135 125 131 137 100 128 85 110 113 139 80 122 130 127 95 103 115 105 135 124 97
4 3 8 5 7 6 8 3 2 10 4 5 3 7 5 11 4 3 2 12 6 9 7 7 8 3 5 4 10 2 9 10 8 8 3 5 4 11 9 1
WAHANA KENDALI MUTU
(Y)
12 11
Langkah 2
10
Membuat diagram antara hasil penjualan dengan jumlah kunjungan. Caranya dengan menggambar titik-titik data ke dalam sumbu tegak dan datar - ordina ordinatt (Y) dan dan absis absis (X) (X) -. Sumbu
tegak untuk hasil penjualan Sumbu datar untuk hasil kunjungan
9 8 7 ) Y ( n a l a u j n e P l i s a H
6 5 4 3 2 1
0
80
90
100
110
12 0
Jumlah Kunjungan (X)
130
140
150
(X)
WAHANA KENDALI MUTU
Jenis Korelasi
WAHANA KENDALI MUTU
Langkah 3 Menghitung - secara sederhana - korelasi antara hasil penjualan dengan jumlah kunjungan. Buatlah garis median tegak dan garis median datar. Garis median : Garis yang membagi titik-titik menjadi dua bagian yang sama. Median Tegak
(Y) 12 n a l i l ) s a u Y a j ( H n e P
11
n1 = 18
IV
I
n4 = 2
10 9 8 7
Median Datar
6 5 4 3 2 1 0
II
III n3 = 18 80
90
n2 = 2 100
110
120
130
Jumlah Kunjungan (X)
140
150
(X)
WAHANA KENDALI MUTU
Langkah 4 Tandai masing-masing sektor, mulai dari kanan atas, berputar searah dengan jarum jam, yaitu : I, II, III, IV Langkah 5 Hitung masing-masing titik di dalam setiap sektor, yaitu : n1, n2, n3, n4 Langkah 6 Hitung n+ dan n- : n+ = n1 + n3 n- = n2 +n4 Jadi untuk contoh persoalan : n+ = 18 + 18 = 36 n- = 2 + 2 = 4
WAHANA KENDALI MUTU
TABEL UJI TANDA Maksimum K
Jumlah
Maksimum K
Data
Langkah 7 Bandingkan harga yang lebih kecil diantara n+ dan ndengan harga maksimum jumlah data pada TABEL UJI TANDA
Jumlah
Maksimum K
Data
Jumlah Data
-
-
36
11
66
-
-
37
12
67
24 25
8
0
38
12
68
25
9
1
39
13
69
25
10
1
40
13
70
26
11
1
41
13
71
26
12
2
42
14
72
27
13
2
43
14
73
27
14
2
44
15
74
28
15
3
45
15
75
28
16
3
46
15
76
28
17
4
47
16
77
29
18
4
48
16
78
29
19
4
49
17
79
30
20
5
50
17
80
30
21
5
51
18
81
31
22
5
52
18
82
31
23
6
53
18
83
32
24
6
54
19
84
32
25
7
55
19
85
32
26
7
56
20
86
33
27
7
57
20
87
33
28
8
58
21
88
34
29
8
59
21
89
34
30
9
60
21
90
35
31
9
61
22
91
35
32
9
62
22
92
36
33
10
63
23
93
36
34
10
64
23
94
36
35
11
65
24
95
37
WAHANA KENDALI MUTU
Jadi untuk contoh persoalan :
n+ = 36
Harga yang lebih kecil = 4 n– = 4 K = n+ + n– = 36 + 4 = 40, pada tabel uji tanda : K = 40, ditentukan dengan maksimum jumlah data = 13
LANGKAH 8. Interpretasi dari perhitungan korelasi. Bila harga maksimum jumlah data > harga yang lebih kecil di antara n+ dan n– , maka berarti : ADA KORELASI. Bila harga maksimum jumlah data < dibandingkan dengan harga yang diantara n+ dan n– , maka berarti : TIDAK ADA KORELASI. LANGKAH 9. Untuk contohpersoalan: hargamaksimumjumlahdata = 13 ; hargayang lebih kecil diantaran+ dan n– = 4. Jadi13 lebihbesardari 4, maka ADA KORELASI. Atau denganperkataanlain, ada hubunganantarahasil penjualandenganjumlahkunjungan.Hasil penjualanakan meningkat kalau jumlah kunjungan juga bertambah. Sebaliknya, hasil penjualan akan rendah, bila jumlah kunjungan juga sedikit.
WAHANA KENDALI MUTU
DIAGRAM SCATER DENGAN METODE MATEMATIS •
KOEFISIEN KORELASI r=
n xy - x y {n x2 – ( x)2} {n y2- ( y)2}
nilai r •
-1 < r < 1
PERSAMAAN REGRESI y = a +bx b = n xy - x y n x2 – ( x)2 a= y-b x n WAHANA KENDALI MUTU
DIAGRAM SCATER DENGAN METODE MATEMATIS Dengan Analisa Regresi , kita bisa mendapatkan : •Persamaan regresi : persamaan yg merumuskan hubungan antara X & Y Y = a+ bX •Nilai prediksi Y untuk X tertentu, dg menggunakan persamaan regresi tsb dg memasukkan nilai X ke persamaan diatas , didapatlah nilai Y •Koefisien korelasi : suatu nilai yang menggambarkan bagaimana hubungan antara X & Y (sangat positif, negatif , dll) nilai r2 berkisar antara –1 sampai +1 jika nilai r2 mendekati –1, maka korelasi sangat kuat scr negatif jika nilai r2 mendekati +1, maka korelasi sangat kuat scr positif jika r2 mendekati 0, maka korelasi hampir tidak ada
WAHANA KENDALI MUTU
CORRELATIONS OF : Y = F ( X1, X2, X3, X4,….. ) I SI GAW A DI AGRAM FOR SALES ( X 2 )
PRODUCT
L i f e T i m e
T e m O p p r e r a a t t i u r o n e
P a c k a g i n g Q u a l i t y
CHANNEL
S A E Var iation Of Quality Range of Coverage
B o x D e s i g n
( X 3 )
Product Obsolance
( X 1 )
PRICE
P r i c P a e y m S D t e o r u i s c H i n t T t c t o g h e r u r u n e r m e t
No Supply Chane Strategy
Basedline P ric Discount System
No SPG
Payment System
L e a k Packaging
PPN Effect
( A g L a c A U X 4 e n t k o g e n r f S n t e s ) S ' u s p o a l Regulations Limit p e s n s p o i v r t F o e f r o r c t o e
Not Knocking Customer's doors
Difficult tobe Pertamina's Agent Cycle of Order Time
Deliv ery of Un-order Product
ADMINISTRATION
LOW SALES (Y)
On Time Deliv ery
Right Quantity
Sales Activity No Grand Strategy
Pr oduct Av ailability
Number of S taff
Lack of Continuous
Weak Customer
SALES PROMOTION
SUPPLY
WAHANA KENDALI MUTU
Pejualan & Kunjungan No. Salesman
Penjualan ( Milliar )
Kunjungan ( Sales calls )
1
4
90
2
3
130
3
8
140
4
5
100
5
7
123
6
6
121
7
8
133
8
3
95
9
2
88
10
10
135
11
4
117
12
5
125
13
3
92
14
7
132
15
5
105
16
11
129
17
4
102
18
3
118
WAHANA KENDALI MUTU
Regr ession Kunj unga n & Penj ualan Pen j u a lan ( M ) = - 8 .6 0 5 + 0 .1 2 6 7 K u n j u n g a n
( K ali ) S
12
2 .0 1 9 1 7
R- Sq
5 4 .0 %
R- Sq ( a d j )
5 2 .8 %
10
) M 8 ( n a l a 6 u j n e P 4 2
0 80
90
100
110
Kun j un gan
120
130
140
( K ali )
WAHANA KENDALI MUTU
Pennjualan Dengan Komplain Penjualan ( M )
Complain ( Kali )
20
21
20
22
18
31
18
19
19
21
20
18
20
19
18
29
18
19
19
21
25
10
23
11
WAHANA KENDALI MUTU
Regr ession Com plain & Penj uala n Pe nj u a l an ( M ) = 2 5 .6 4 - 0 . 2 8 9 3 Co mp l a i n ( Ka l i ) S
25 24
1 .3 5 8 0 8
R- Sq
6 4 .3 %
R- Sq ( a d j )
6 0 .7 %
23
) M 22 ( n 21 a l a u 20 j n e P 19 18 17 16 10
15
20
25
30
Com p lain ( Kali )
WAHANA KENDALI MUTU
Biaya Penjualan dan Biaya Pelayanan Bulan
Penjualan( Milyar)
Biaya Pelayanan(Milyar)
1
96
6
2
83
22
3
126
18
4
61
8
5
59
12
6
90
10
7
82
17
8
88
11
9
86
16
10
76
23
11
102
7
12
108
12
13
96
24
14
70
16
15
80
9
16
113
11
17
76
22
18
74
11
19
98
16
WAHANA KENDALI MUTU