LAPORAN PRAKTIKUM PATOFISIOLOGI KLINIK MENGHITUNG KADAR TRIGLISERIDA DAN KOLESTEROL TOTAL
Di susun oleh: Kelompok 1 / Kelas 6A Nia Herlinawaty
(0704015163)
Intan Putri Insyiroh
(0904015142)
Lailatul Mahmudah
(0904015158)
Medita Annisa
(0904015170)
Nurul Ulya
(0904015209)
JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA JAKARTA 2012
BAB I PENDAHULAUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini pola makan di masyarakat sudah banyak berubah, dengan adanya bermacam-macam makanan cepat saji yang kurang baik untuk kesehatan. Pola makan yang tidak seimbang tersebut lebih sering mengarah ke tingginya konsumsi lemak dan protein tinggi yang diikuti rendahnya konsumsi serat serta makan yang berlebihan. Asupan makanan berlebih dapat mengakibatkan kegemukan atau obesitas yang merupakan salah satu faktor resiko dari berbagai macam penyakit degeneratif. Obesitas merupakan kurangnya pengontrolan terhadap pola makan yang dapat berakibat serius terhadap kesehatan. Makanan berlemak jelas mengandung kolesterol. Dalam jumlah normal, kolesterol membentuk dinding sel, hormon, dan jaringan. Tetapi jika kolesterol dan trigliserida dalam jumlah terlalu banyak dapat menyebabkan pembuluh darah tersumbat sehingga mengakibatkan serangan jantung dan stroke. Obesitas mengakibatkan resiko kesehatan yang signifikan dan secara langsung berkaitan dengan faktor resiko kardiovaskuler. Serta meningkatkan kadar trigliserida, menurunkan kolesterol HDL (high density lipoprotein), meningkatkan kolesterol LDL (low density lipoprotein), meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan resiko terkena diabetes. Kesehatan memang sangat penting, maka dari itu kita lebih baik mulai mengontrol pola makan kita menuju pola makan yang seimbang. Selain itu upaya kesehatan di selenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang di laksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Tujuan
-
Untuk menentukan kadar trigliserida menggunakan sampel darah vena
-
Untuk menentukan kadar kolesterol total menggunakan sampel darah vena
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Trigliserida
Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak. Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati dan lemak hewani. Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR'-CH 2-COOR", dimana R, R' dan R" masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak RCOOH, R'COOH and R"COOH bisa jadi semuanya sama, semuanya berbeda ataupun hanya dua diantaranya yang sama. Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon. Asam lemak alami yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan biasanya terdiri dari jumlah atom karbon yang genap disebabkan cara asam lemak d ibiosintesis dari asetilKoA. Sekalipun begitu, bakteria memiliki kemampuan untuk menyintesis asam lemak dengan atom karbon ganjil ataupun rantai bercabang. Karena itu, hewan memamah biak biasanya memiliki asam lemak berkarbon ganjil, misalnya 15, karena aksi bakteria di dalam rumennya. Kebanyakan lemak alami memiliki campuran kompleks dari berbagai macam trigliserida; karena ini, lemak mencair pada suhu yang berbeda-beda. Lemak seperti mentega kokoa hanya terdiri dari beberapa trigliserida, salah satunya mengandung berturut-turut palmitat, oleat, dan stearat. Hal ini menyebabkan terjadinya titik lebur yang tajam, yang menyebabkan coklat meleleh dalam mulut tanpa terasa berminyak. Pada sel, trigliserida (atau lemak netral) dapat melalui membran sel dengan bebas, tidak seperti molekul lainnya, karena karakteristiknya yang non-polar sehingga tidak bereaksi dengan lapisan ganda fosfolipid pada membran.
Trigliserida adalah sejenis lemak dalam darah Anda yang bermanfaat sebagai sumber energi. Bila Anda makan lebih dari yang diperlukan tubuh, kelebihan kalori Anda akan disimpan sebagai trigliserida dalam sel-sel lemak untuk penggunaan selanjutnya. Trigliserida dalam kadar normal sangat diperlukan tubuh. Kadar trigliserida tinggi biasanya disebabkan oleh kegemukan dan gaya hidup kurang berolah raga. Diabetes, gangguan ginjal dan obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan kadar trigliserida. Kadar trigliserida 150 mg/dL atau lebih adalah salah satu faktor risiko sindroma metabolik yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan lainnya. Meskipun kadar kolesterol berlebih tidak baik bagi kesehatan, kadar kolesterol yang rendah ternyata tidak selalu berarti baik bagi tubuh. Kadar kolesterol yang rendah dapat menjadi salah satu petunjuk adanya kelainan dalam tubuh seperti adanya gangguan kekurangan energi yang berat, radang hati, infeksi hati, gangguan fungsi ginjal. Kadar Trigliserida : Kadar Kurang dari 150 mg/dL 150-199 mg/dL 200-499 mg/dL Sama atau lebih dari 500 mg/dL
Kategori Normal Batas normal-tinggi Tinggi Sangat tinggi
Pendistribusian lemak dan kolesterol dalam darah dilakukan melalui dua jalur, yaitu : 1. Jalur eksogen Setelah makanan tersebut diurai oleh tubuh, uraian yang dihasilkan berupa trigliserida dan kolesterol dikemas lagi dalam usus dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserida dalam kilomikron tadi akan mengalami penguraian lebih lanjut oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas yang
dihasilkan akan menembus jaringan lemak di bawah kulit dan sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas. Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati akan diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti pembersih dan membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol yang dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme lagi kemudian menjadi asam empedu yang oleh organ hati akan didistribusikan ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. 2. Jalur endogen Makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan kandungan karbohidrat yang banyak akan diolah oleh hati menjadi asam lemak yang akhirnya akan terbentuk trigliserida. Trigliserida tersebut akan ditransportasikan di dalam tubuh dalam bentuk lipoprotein yang bernama VLDL (very low density lipoprotein). VLDL ini akan dimetabolisme kembali oleh tubuh menjadi IDL (intermeida density lipoprotein) yang akan diproses kembali oleh tubuh menjadi LDL (low density lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. LDL tersebut akan mendistribusikan kolesterol yang dimilikinya ke seluruh jaringan tubuh melalui sistem peredaran darah untuk digunakan tubuh dan sebagian lagi akan dilepaskan di dalam darah. Kolesterol yang dilepaskan tersebut kemudian akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein) yang akan membawa kelebihan kolesterol tersebut dalam darah menuju hati untuk diproses kembali. Kolesterol
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol (bahasa Inggris: waxy steroid ) yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma
darah. Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon. Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron. Nyatanya, semua hormon steroid terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. Saat tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul yang lebih mudah, para ilmuwan menyebutnya sintesis. Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah ( junkfood ). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan
diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoproteinB). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. Dilihat dari struktur kimianya, kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks. Sebagian besar kolesterol yang beredar dalam tubuh manusia dihasilkan dari dalam tubuh (di hati), mencapai 80% dari total kolesterol. Sisanya (20%) diperoleh dari makanan. Meski tampak "jahat" sebenarnya kolesterol memiliki banyak kegunaan dalam tubuh, di antaranya membuat hormon seks, membentuk dinding sel dan lain-lain. Kolesterol tidak larut dalam cairan darah. Untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein. Lipoprotein dapat dianggap sebagai 'pembawa' (carier) kolesterol dalam darah. Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan begitu tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah satunya akibat terlau sering makan makanan mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat. Jika kadar kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar. Kelebihan kolesterol dapat menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dikenal sebagai aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah). Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplai darah ke otot jantung tidak memadai, maka timbul sakit atau nyeri dada yang
disebut sebagai angina. Dan bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot jantung yang disebut infark miokard. Jika infark miokard meluas, maka akan timbullah gagal jantung. Selain kolesterol LDL, faktor resiko lain yang memperbesar terjadinya penyakit jantung adalah kebiasaan merokok, nilai HDL rendah (< 40 mg/dl), memiliki penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang dalam pengobatan). Selain itu penyakit jantung berisiko lebih tinggi pada usia 45 tahun (pria) dan 65 tahun (wanita), yang diketahui memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid (lemak) yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lemak dalam darah. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL (kolesterol jahat), kenaikan kadar trigliserida serta penurunan kadar HDL(kolesterol baik). Idealnya kadar HDL dalam tubuh harus tinggi dan kadar LDL, TG dan kolesterol total tidak boleh berlebih. Ada beberapa jenis kolesterol yang penting untuk diketahui : a. Kolesterol LDL (low density lipoprotein) Kolesterol LDL ini adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak kolesterol di dalam darah. LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat, karena kadar LDL yang tinggi akan menyebabkan mengendapnya kolesterol dalam arteri. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner dan merupakan target utama dalam pengobatan b. Kolesterol HDL (high density lipoprotein) Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit. HDL sering disebut kolesterol baik, karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah arteri kembali ke hati untuk diproses dan dibuang. Jadi HDL mampu mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi (proteksi) dari aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah).
Selain LDL dan HLD ada lagi satu jenis lemak yang berbahaya, yakni trigliserida. Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, minum alkohol, makan gula, makan lemak. Kadar trigliserida yang tinggi banyak dikaitkan dengan pankreatitis atau radang pankreas. Proses biosintesis kolesterol dapat dijelaskan dalam beberapa tahap berikut : 1. Sintesis HMG KoA Proses ini mirip dengan proses pembentukan HMG KoA dalam mekanisme ketogenesis. Hanya berbeda lokasi saja. Ketogenesis terjadi di mitokondria
sedangkan
sintesiskolesterol
terjadi
di
sitoplasma.
Kesimpulannya ada dua lokasi sintesis HMG KoA didalam sel. Yang satu terjadi di dalam mitokondria (ketogenesis) dan yang satunya lagi terjadi di sitoplasma
(sintesis
kolesterol).
Dua
molekul
asetil
KoA
awalnya
berkondensasi membentuk asetoasetil KoA. Dan molekul asetil KoA lainnya ditambahkan sehingga menghasilkan HMG KoA.
2. Pembentukan mevalonat Enzim HMG KoA akan mereduksi HMG KoA menjadi mevalonat. Enzim ini berada diretikulum endoplasma. Pada proses reduksi ini dibutuhkan ekivalen pereduksi yang disuplai oleh NADPH. HMG KoA juga sangat dipengaruhi oleh hormon misalnya seperti hormon insulin dan glukagon. Jika kadar glukagon meningkat, HMG KoA reduktase mengalami fosforilasi dan menjadi tidak aktif sedangkan jika kadar insulin yang meningkat, enzim tersebut akan mengalami defosforilasi dan menjadi aktif. Begitu juga dengan hormon tiroid dan glukokortikoid. Hormon tiroid meningkatkan aktivitas reduktase ini sedangkan glukokortikoid menurunkannya. 3. Produksi unit isoprenoid Selanjutnya mevalonat mengalami fosforilasi oleh ATP. Kemudian mevalonat
kinase
mengkonversi
mevalonat
menjadi
3-fosfo
5-
pirofosfomevalonat. Yang terjadi berikutnya adalah dekarboksilasi oleh enzim fosfomevalonat sehingga terbentuk isopentenil pirofosfat. Kesimpulannya, reaksi pertama dari tahap ini adalah mevalonat diubah menjadi 3-fosfo5pirofosfomevalonat yang kemudian didekarboksilasi menjadi isopentenil pirofosfat. Isopentenil pirofosfat inilah salah satu unit isoprenoid yang dimaksud. Sedangkan unit isoprenoid lainnya adalah 3,3-dimetilali pirofosfat. 3,3-dimetilali pirofosfat diperoleh dari reaksi isomerase yang dikatalisis oleh enzim isomerase isopentenil pirofosfat. Dalam beberapa referensi, unit isoprenoid disebut unit 5-karbon isoprenoid. 4. Sintesis skualen Isopentenil pirofosfat dan 3,3-dimetilalil pirofosfat terkondensasi membentuk geranil pirofosfat (10C). dalam tahap ini terjadi penambahan satu uniy
isoprenoid
lagi
untuk
menghasilkan
untuk
menghasilkan
farnesil pirofosfat. Unit isoprenoid ditambahkan disini adalah satu molekul IPP. Molekul IPP tersebut akan berkondensasi dengan GPP untuk membentuk
farnesil pirofosfat (15C). Dua unit farnesil pirofosfat bergabung dan direduksi sehingga menghasilkan skualen(30C). 5. Pengubahan skualen menjadi kolesterol (langkah terakhir sintesis kolesterol) Enzim skualen monooksigenase mengubah skualen menjadi skualen 2,3 epoksida. Reaksi ini membutuhkan NADPH dan oksigen molekular (O 2). Lalu skualen 2,3 epoksida mengalami siklisasi untuk menghasilkan lanosterol. Pembentukan kolesterol dari lanosterol mengalami reaksi-reaksi penting berikut :
Reduksi atom karbon dari 30 atom karbon dari 30C menjadi 27C.
Penghilangan dua gugus metil dari C4 dan satu gugus metil dari C14
Pemindahan ikatan rangkap dari C8 ke C5
Reduksi ikatan rangkap antara C24 dan C25
Setelah keempat reaksi penting di atas selesai, kolesterol akhirnya terbentuk.
BAB III METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
-
Darah vena manusia
-
Spuit 2ml
-
Kapas alcohol 70%
-
Reagen enzim
-
Tourniquet
-
Tabung reaksi, tabung eppendrof
-
Zentrifugen mikro
-
Fotometer klinikal varta 506
B. Prosedur 1. Pengambilan darah :
Darah diambil kira-kira 1 ml, kemudian darah tersebut disentrifuge pada putaran 4000 rpm selama 15 menit agar diperoleh serum darah.
2. Trigliserida
Atur alat ke nol dengan reagen blanko, masukkan ke dalam kuvet Blanko Reagen
Standar
Sampel
Reagen (ml)
1,0
1,0
1,0
Standar (µl)
-
10
-
Sampel (µl)
-
-
10
10
-
-
Distilled water (µl)
Ambil serum sebanyak 10µl, lalu dicampur reagen enzim sebanyak 1ml, kemudian divorteks dan diinkubasi selama 10 menit kemudian dibaca dengan fotometer klinikal.
Gambar zentrifugen mikro
Gambar alat vortex
3. Kolesterol Total
Ambil serum sebanyak 10µl, lalu dicampur reagen enzim (“kit”) sebanyak 1000µl, kemudian divorteks dan diinkubasi selama 10 menit pada suhu 20-25ºC atau 5 menit pada suhu 37ºC kemudian dibaca dengan fotometer klinikal.
Gambar fotometer klinikal
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Trigliserida
No
Nama Mahasiswa
Kadar Trigliserida (mg/dL)
1
Yunian
467,67
2
Annisa
164,50
No
Nama Mahasiswa
Kadar Kolesterol Total (mg/dL)
1
Yunian
151,90
2
Annisa
260,56
Kolesterol Total
B. Pembahasan Trigliserida
Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang di angkut dalam darah dan disimpan pada jaringan lemak tubuh. Trigliserida ini merupakan asam lemak yang ditemukan di aliran darah dengan kadar normal biasanya tidak melebihi 150mg/dL. Tetapi pada keadaan tertentu seperti kegemukan dan penyakit bawaan lain, kadar trigliserida yang meningkat dapat lebih dari 200mg/dL yang disebut hipertrigliseridemia. Hipertrigliseridemia ini dapat mencapai 500mg/dL, 1000mg/dL, bahkan kadang mencapai 2000mg/dL. Pada proses metabolism lipid, kompleks asam lemak yang larut air diserap ke dalam sel-sel mukosa usus menjadi trigliserida. Trigliserida ini
diserap ke dalam lacteal (pembuluh limfe) sebagai partikel yang disebut kilomikron dan memasuki sirkulasi umum melalui duktus torasikis sebagai salah satu lipoprotein utama dalam darah. Di dalam plasma, kilomikron yang di absorbir dipertahankan sebagai partikel terpisah. Ia cepat disimpan di jaringan adipose, sisanya disimpan di hati dan otot. Lipoprotein lipase yang berfungsi di atas permukaan endotel kapiler bertanggung jawab dalam pengambilan kilomikron ke jaringan ekstra hepatic yang disertai hidrolisa trigliserida dan diresintesa ke dalam sel-sel. Pada praktikum ini, kami melakukan pemeriksaan lemak darah. Dimana kami menentukan kadar trigliserida darah menggunakan sampel darah vena. Penetuan kadar trigliserida ini menggunakan alat fotometer klinikal, dimana pembacaannya berdasarkan intensitas warna. Sebelumnya sampel diambil menggunakan spuit pada pembuluh darah vena di lengan. Kemudian sampel dimasukkan ke alat zentrifuge micron dengan putaran 4000rpm selama 15 menit agar diperoleh serum darah. Serum yang diambil ditambahkan reagen kemudian divortex. Setelah itu didiamkan 5menit lalu dibaca pada fotometer klinikal. Dari hasil yang didapat, ada kejanggalan pada sampel yunian. Dimana kadar trigliseridanya jauh lebih tinggi dengan kadar kolesterolnya yang masih dalam rentang normal. Hal tersebut dapat dikarenakan kadar kurang homogennya sampel atau kurang teliti dalam pengerjaannya. Sedangkan untuk sampel annisa masih direntang batas normal tinggi yaitu 164,50mg/dL. Untuk nilai normal trigliserida adalah kurang dari 150mg/dL. Dan keadaan dimana kadar trigliserida meningkat disebut hipertrigliseridemia. Kolesterol Total
Pemeriksaan kadar kolesterol total juga merupakan bagian dari pemeriksaan hematologi lemak darah. Tahapan untuk memperoleh serum sama seperti pemeriksaan kadar trigliserida. Setelah serum didapat , diambil 10 µl masukkan dalam mikrotube dengan penambahan reagen untuk
kolesterol lalu divorteks agar homogen. Kadar dibaca pada fotometer klinikal. Prinsip dasar fotometri adalah pengukuran penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau zat warna yang dilewatinya. Kebanyakan photometers mendeteksi cahaya dengan photoresistors, dioda atau photomultipliers. Untuk menganalisis cahaya, fotometer bisa mengukur cahaya setelah melalui filter atau melalui monokromator penentuan ditentukan panjang gelombang atau untuk analisis terhadap distribusi spektrum cahaya. Pentingnya
pemeriksaan
kadar
kolesterol
agar
kita
dapat
menggambarkan apakah seseorang beresiko terhadap penyakit jantung. Kolesterol yang kita butuhkan secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat.pada orang dewasa, kadar kolesterol darah harus kurang dari 200 mg/dl, kadar trigliserida dan LDL harus kurang dari 160 mg/dl, dan kadar HDL harus lebih dari 35 mg/dl. Total kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol dan trigliserida, jika kadar total kolesterol lebih dari 240 mg/dl (6,21 mmol/L), pasien harus waspada terhadap penyakit jantung. Dalam melihat hasil pemeriksaan kolesterol, nilai dari masing-masing jenis kolesterol perlu diperhatikan karena kadar kolesterol yang tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya koleterol karena bisa saja yang tinggi adalah HDL kolesterol (kolesterol baik) yang justru bermanfaat bagi kesehatan.
BAB V KESIMPULAN
Untuk menentukan nilai kadar trigliserida dapat menggunakan fotometer klinikal. Nilai normal kadar trigliserida adalah kurang dari 150 mg/dL. Sedangkan kadar yang kami dapat dari kedua sampel yaitu 467,67 mg/dL untuk sampel darah Yunian dan 164,50mg/dL untuk sampel darah Annisa. Hasil dari sampel darah Annisa masuk nilai batas normal-tinggi, sedangkan sampel darah Yunian masuk kategori tinggi. Total kolesterol menunjukkan jumlah antar kolesterol HDL, kolesterol , LDL, dan trigliserida. Nilai normal kadar kolesterol total adalah kurang dari 200mg/dl. Sedangkan kadar yang kami dapat dari kedua sampel yaitu 151,90 mg/dl untuk Yunian dan 260,56 mg/dl utuk Annisa. Hasil dari Yunian masuk nilai batas normal, dan Annisa masuk kategori tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Trigliserida (di akses tanggal 12 Mei 2012, jam 21:00) http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol (di akses tanggal 12 Mei 2012, jam 21:30) http://majalahkesehatan.com/arti-hasil-tes-kolesterol-darah-Anda/ (di akses tanggal
12 Mei 2012, jam 22:00) http://www.deherba.com/bagaimana-pemeriksaan-kolesterol-itu.html
(di
akses
tanggal 13 Mei 2012, jam 19:00) http://jsudarman.wordpress.com/2007/08/13/kolesterol/ (di akses tanggal 13 Mei
2012, jam 19:30) http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=1030
tanggal 13 Mei 2012, jam 20:00)
(di
akses