BAB IV. IV. BAT BATANG TEKAN AKSIAL SENTRIS S ENTRIS 4.1 Konsep Perencanaan Batang Tekan * Kuat tekan komponen komponen struktur yang memikul memikul gaya tekan ditentukan: ditentukan:
- Bahan :
- Geometri :
1. Tegangan leleh
1. Penampang
2. Tegangan sisa
2. Panang Komponen
3. Modulus elastisitas
3. Kondisi uung uung dan penompang
52
* Kondisi Batas : - Ter!apainya Ter!apainya Batas Kekuatan - Ter!apainya Ter!apainya Batas Kesta"ilan
* Batas Kesta"ilan : Kondisi tekuk #"atas kesta"ilan yang perlu diperhitungkan : - Tekuk Tekuk lokal elemen plat - Tekuk lentur - Tekuk Tekuk torsi atau kom"inasi lentur dan torsi
Tekuk $entur o
Kemungkinan-kemungkinan Kemungkinan-kemungk inan kondisi "atas - Ter!apainya Ter!apainya "atas kekuatan : * Komponen Komponen struktur men!apai tegangan lelah tanpa masalah kesta"ilan * Berdasarkan kekuatan penampang - Komponen struktur mengalami tekuk lentur elatis : * Berdasarkan persamaan kesta"ilan %uler - &ipengaruhi oleh ketidaksempurnaan a'al
4.2 Kuat Tekan Rencana Batas Kekuatan
Metoe LR!" (u (n
) .+, y (n ) g !r ) g
) 1 untuk ! /2, 1 $k
y
i min
%
! )
&imana : (u
)
Gaya tekan "er0aktor
)
Gaya tekanan yang "ekera
(n
)
Kuat tekan nominal
)
aktor reduksi kekuatan
g
)
$uas "esar penampang
y
)
Tegangan leleh "aa
4.# Batas kesta$%&an e&ast%s Metoe LR!" (u (n ) .+, y (n ) g !r ) g
) 1.2, ! ntuk ! 4 1.2 1 $k y ! ) 5 min % g
) 1.2,
y P %uler
1 P %uler (n ) 1.2, &imana : %
)
modulus elastisitas "aa
2 %5 P %uler
)
Kekuatan "atang memikul "e"an sampai leleh $K
)
Koe0isien tekuk
Batas kesta$%&an e&ast%s AIS'(LR!" (n ) g 0 !r
2
ntuk kondisi tekuk elastis: ! 4 1., .+66 !r )
P %uler y ) .+66
2
!
g
1 (n )
P %uler 1.1,
Batas kesta$%&an %ne&ast%c LR!" Nu
Nn)
c *+.,/
Nn * Ag cr * Ag +.2-
c 1.2 1.4#
* 1.0 +.0 c
Batas kesta$%&an %ne&ast%c AIS'( LR!" ungsi interpolasi dengan angka keamanan "er0ariasi seperti pada 7&
!c3 * +.0-,
52
6!/
4.4 !aktor Pan7ang Tekuk komponen struktur dengan gaya
aksial murni umumnya merupakan
komponen pada struktur segitiga 8rangka-"atang9 atau merupakan komponen struktur dengan kedua uung sendi.ntuk kasus-kasus ini/0a!tor panang tekuk ditentukan tidak kurang dari panang teoritisnya dari as-ke-as sam"ungan dengan komponen struktur lainnya.
LK * k c I 8 L BATAS KELANGSINGAN o
ntuk "atang-"atang yang diren!anakan terhadap tekan/ngka per"andingan kelangsingan di"atasi : Lk
2++
r 3%n o
4.o
57 8B69 menyatakan : ; KL/r preferably should not exceed 200<
Tekuk Loka& Tekuk lo!al teradi apa"ila tegangan pada elemen-elemen penampang men!apai tegangan kritis plat.
o
Tegangan
kritis plat tergantung
dari per"andingan te"al
dengan
le"ar/per"andingan panang dan te"al/kondisi tumpuan dan si0at material. o
Peren!anaan dapat disederhanakan dengan memilih per"andingan te"al dan le"ar elemen penampang yang menamin tekuk lokan tidak akan teradi se"elum tekuk lentur.=al ini diatur dalam peraturan dengan mem"atasi kelangsingan elemen penampang komponen struktur tekan. =b / t <
r
Besarnya ditentukan dalam Ta"el 6.,-1 o
Pemakain penampang yang
memiliki kemungkinan tekuk lo!al dan
interaksi tekuk lo!al dengan tekuk lentur tidak diatur pada peraturan 5ndonesia.57 mem"erikan aturan dalam ppendi> B,.3
Tekuk Lentur Tors% o
Pada umunya kekuatan komponen struktur dengan "e"an aksial tekan murni ditentukan oleh tekuk lentur.%0isiensi sedikit "erkurang apa"ila tekuk lokal teradi se"elum tekuk lentur.
o
Be"erapa enis penampang "erdinding tipis seperti/$/ T/ ?/ dan yang umumnya mempunyai kekakuan torsi ke!il/mungkin mengalami tekuk torsi atau kom"inasi tekuk lentur- torsi.
o
ntuk
kepraktisan
peren!anaan/peraturan
tidak
menyatakan
perlu
memeriksa kondisi tekuk torsi #lentur-torsi apa"ila tekuk lokal tidak teradi ke!uali untuk penampang $-ganda atau T.
o
ntuk komponen struktur dengan penampang $-ganda atau T harus di"andingkan kemungkinan teradinya tekuk lentur pada kedua sum"u utama dengan tekuk torsi#lentur-torsi.
PENAMPANG MA9EM:K Penampang strutur yang terdiri dari "e"erapa elemen yang dihu"ungkan pada tempat-tempat tertentu/kekuatannya harus dihitung terhadap sum"u "ahan dan sum"u "e"as "ahan. kL x o
Ke&angs%ngan ara; su3$u $a;an
x = I < k,L ky
o
Ke&angs%ngan ara; su3$u $e$as $a;an
y = i y
3 o
%/*
Ke&angs%ngan %ea&
2
/ =
%
2
o
E&e3en $atang ;arus &e$%; sta$%& ar% $atang 3a7e3uk %/
<
>1.2 %
> 1.2
% -+
%
Ko3ponen Tekan ? 'onto; Soa& 1. Tentukan gaya aksial terpaktor8(u ) u (u9 dari kolom yang di"e"ani se!ara aksial pada gam"ar di"a'ah ini 80y)2, MPa9
4m
Propil yang digunakan 5@ A,.3.1.1, &engan penampang se"agai "erikut:
) 13, !m
5>
) 1+/ !m
iy
) 6/A !m
a6 Menentukan ras%o ke&angs%ngan ntuk kondisi yang uung-uungnya epit dan sendi k:)/+ Panang tekuk :
$k
) k.l
) 8/+9 8A m9 ) 3/2 m $k
32 )
) A,/A,
iy
6/A
$k
32 )
iy
) 16/2 1+/
&ari rasio kelangsingan didapat tekuk teradi pada arah sum"u y 8)sum"u lemah9 karena : $k
$k C iy
5y
$6 Menentukan c 1 Lk @ / c * %/ 1
*
E 2-+
4-4-6
2+++++
* +-11 !6
Menentukan a/a ukung no3%na& tekan !ek apakah per"andingan le"ar terhadap te"al penampang le"ih 8kelangsingan plat 9 ke!il dari r.
$
*
t
2 *
* . 21-6
2-+ r *
* 1-.,1 /
r . . .
DK
9a% t%ak ter7a% tekuk &oka&ru3us N u * Ag.cr * Ag.
y
"apat %gunakan
1.4# +.2- C c C 1.2 3aka * 1.0 +.0 c ) 2E+.3 Kn
6 Menentukan ga/a aks%a& ter@aktor ? Nu (u n (u
n ) aktor reduksi kekutan ) .+, (u 8.+,9 82E+.39 (u ) 2,23. Kn
Komponen Tekan : !ontoh soal 2 Tentukan pro0il 5@ untuk memikul "e"an F "e"an aksial tekan "erikut: "e"an mati 8&$9 )A Kn / "e"an hidup 8$$9) 6 Kn $k ) 3 m/ 0y ) 2, MPa. 7olusi :
a6 D%tung $e$an u&t%3ate (u ) 81.29 8A9 81.9 869 ) 1 Kn
$6 Perk%raan &uas pena3pang /ang %$utu;kan engan 3enga3su3s%kan ke&angs%ngan aa& $k
$k ) , atau imin )
imin
) ,
1 $k
y
imin
%
! ) 1 $k 8,9
3
2,
) !m ,
)
2
) .,3 1.A3
1.A3
) ) 1. F .6 ! 1. F .6 > .,3 ) 1.1+ (u n . (n
n g !r ( u g 4
n !r 1 > 1 3 g 4 2,
8.+,9
1.1+ +6E, mm2 ) +6.E, !m 2
!6
"ar% ta$&e prop%&IF! #-+.2-+..14 "engan $esaran pena3pang? g ) 11., !m 2 5y ) !m 5> ) 1A. !m
d9
'ek ke&angs%ngan p&at pena3pang? "
0)
2, )
t
r C 0
) +.E3 r ) 281A9
2, ) 1,.+1 0y
DK
sumsi tidak teradi tekuk lokal terpenuhi.
e6 'ek ke&angs%ngan ter;aap tekuk g&o$a&? $k
3 )
) ,
imin
&isini ke"etulan asumsi dan hasil perhitungan kelangsingan "erdasarkan penampang yang dipilih sudah sama/ sehinga "esaran F "esaran ! dan tidak perlu dihitung kem"ali.
0 6
'ek kapas%tas pena3pang? (u ) g . !r
811., > 1 29 82, > 1 -39 )
1.1+ ) 2162., Kn (u n . (n
8.+,9 82162.,9 (u ) 1 Kn 1+A. Kn
DK
Penampang yang dipilih ternyata memenuhi persyaratan dan !ukup e0isien.
Ko3ponen Tekan ?Soa& # &isain pro0il "aa kanal untuk menahan "e"an seperti pada gam"ar di"a'ah ini. Gaya upli0t k(/ dimana ,, k( adalah "e"an hidup/ sisanya "e"an mati. 0y) A MPa. 60 KN
Plat t = 10
1
mm
4
6M 30 KN
30 KN
7olusi: a9 =itung "e"an ter0aktor (u ."e"an tekan pada struktur adalah :12 k( , (u ) 1/2
,, 8129 1.
8129 ) 1++ Kn
"9 Karena
panang
"entang
!ukup
"esar/diperkirakan
persyaratan
kelangsingan akan menentukan .perkirakan ratio kelangsingan mendekati nilai maksimum yang diiinkan untuk "atang tekan utama : $k ) 2 /sumsi k ) 1.
I min
$k
imin 4
)
2 !9
d6
)3 2
'o$a pro@%& ' 4+ engan $esaran($esaran pena3pang s$$ ? h ) A mm
g ) E1, mm
" ) 1 mm
i>
) 1AE mm
t ) 1A mm
iy
) 3/A mm
'ek ke&angs%ngan pe&at pena3pang? "
1
0 )
) t
2, ) /11
r
1+
0 H r ' )
)1,/1+ 0y
. .. ..
h
)
OK
32+ ) 23/A3 r )
) t
,
1A
) A2/ 0y
r H r . . . . . OK sumsi tidak teradi tekuk lokal terpenuhi
e6
'ek ke&angs%ngan ter;aap tekuk g&o$a& ? $k
)
imin 0 6
) 1E6/A 3/A
'ek kapas%tas pena3pang ? 1 $k
!
)
0y
imin
E
1 )
A 81E6/A9
) 2/+E
2
) 1/2, !2 ) 1.2, x 2/+E2 ) 1/AA
A
(n)
A g f cr )/+, x E1, x
) 2+E ) 2+E/ k 1/AA
(u
1++/ ) /3 1 . . . . . OK
)
n (n
2E+/
Pro0il A memenuhi persyaratan dan ekonomis .
Ko3ponen tekan ? 'onto; Soa& 4. Be"erapa "esar gaya tekan ultimate yang dimiliki penampang "erikut ini/panang "entang 2/A m
60 L. 40. 60. 7
7
y ) 2A Mpa
40
k > ) k y ) 1.
Besar penampang:
a9
g ) ,, mm
i> ) 1+/6 mm
i! ) 2/ mm
5y ) 23 mm
iy ) 11/1 mm
in ) +/, mm
5y ) +6 mm
e
) 1/, mm
'ek tekuk &oka&
0 )
2 ) +/,6
6
0
H
r . . . . .
r
)
) 0y
OK
2 ) 12/E1 2AE
"9
Est%3as% 7arak kope& 3%n%3u3 K!Li
KLk ) /6, i x
imin
Li
2A ) /6,
+/,
1+/6
Li ) 6+E mm 2A m"il 3 daerah $i )
) + mm 3
!9
'ek kesta$%&an e&e3en(e&e3en $atang K!Li
1
)
+
)
)EA/12 C ,
i min
d9
......
tidak sta"il
+/,
24++ 'o$a 0 aera; ?Lt * 0
* 4+ 33
A )
) A6/ H ,
......
sta"il DK
+/,
e9
Ke&angs%ngsn ara; su3$u $a;an k$>
x
2A
)
) i x
09
1+/6
'ek)e&e3en(e&e3en $atang ;arus &e$%; sta$%& ar% $atang 3a7e3uk x
12+/3A )
I
g6
) 12+/3A
) 2/+, C 1/2
OK
A,/,
Ke&angs%ngan ara; su3$u $e$as $a;an 5I ) 285y 18e> /,t929 ) 28+6 +,,81/, /,>69 29 ) A1+1 mm A 5I iy )
A1+1 )
) 16/+ mm
g
131
k.$ky
y )
2A )
i y
) 13A/3+ 16/+
;6
Ke&angs%ngan %ea& m 2 y
iy )
12
2
2 2
)
A,/,2 ) 1A1/6
13A/3+ 2
%6
'ek ? e&e3en e&e3en $atang ;arus &e$%; sta$%& ar% $atang 3a7e3uk iy
1A1/6 )
1
76
) 3/1, C 1/2
DK
A,/,
Kesta$%&an $atang 3a7e3uk iy ) 1A1/6 C > ) 12+/3A Tekuk teradi pada sum"u "e"as "ahan
iy
0 y
%
!y )
1A1/6
2A
)
) 1/,3
2
) 1/2, !y2 ) 1/2, > 1/,3 2 ) 2/E2 2A
(n ) A g f cr ) /+, x 131 x
) E12,/, ) E1/3 k 2/E2
k6
Pengecekan tekuk &entur tors% (ult ) /+,. g . 0 !lt 0 !ry 0 !rJ
A0 !ry.0 !rJ. =
0 !lt )
1 2= G
80!ry 0 !rJ9
2
0 !rJ ) r n2 G G )
2.1, )
281 I9 1
) 6E23 Mpa 281 /39 1
1
6
"t3 ) 2
) 2L
.63
3
3 t
y ) ey -
63
A 3
) 22 mm A
2
6 ) 2/A -
2
) 1/E mm 2
> ) 5> 5y 2
> y2
r n )
23 +6 1/E2
) 82/,,9 ) E,,/E mm 2 G
6E3 > 22
0 !ry )
) 2 n
. r
) 13,,/A2 Mpa 82 > ,,9E,,/E
>2 y2 = ) 12 n
r 0 y 0 !ry )
)1
) /6 E,,/E
2A )
1/E2
) +2/1E Mpa 2/E2
0 !ry 0 !rJ 0 !lt )
A0 !ry.0 !rJ. = 1 -
2=
80!ry 0 !rJ9
+2/1E 13,,/A2 )
A > +2/1E > 13,,/A2 > /6 1-
28/69
2
1 F 8+2/1E 13,,/A29
) +/, Mpa
(n ) /+, > 131 > +/, ) +E+3/+ ( ) +E/+ K( Kondisi "atas yang menentukan adalah tekuk lentur F torsi dan gaya tekan ultimate yang "isa dipikuloleh "atang ini adalah +E/+ K(.
Ko3ponen tekan ? conto; Soa& -
Batang kanal tersusun seperti pada gam"ar diren!anakan memikul gaya tekan 2, K(. ek apakah "atang terse"ut mampu memikul gaya terse"ut 0 y ) 2A Mpa dan panang "atang 3m.
40
35
7
35
Besaran penampang : g ) 2 mm 2
i> ) 1, mm
5> ) 1A1 mm 2
iy ) 1/A mm
5y ) 6 mm 2
e ) 13/3 mm
'ek tekuk &oka& ?
a9
36
0 )
0 )
36
r1 )
), 6
0 y F 6
A
2,,
r2 )
), ,
Est%3as% 7arak kope& 3%n%3u3 ?
"9
k $1
k $> ) 6,
imin
i>
k $1
3 ) 6,
1/A $1
!9
) 2+/3+ 0 H r1 DK
1, ) 1, mm
'ek a3$%& # aera; ? 3 $1 )
) 1 mm 3
) 1A/ ' H r2 DK 0 y
d9
'ek kesta$%&an $atang ?
K!Li
1
)
1
) i min
e9
) E/1 C , . . . . . .
"atang tidak sta"il
1/A
'o$a a3$%& 0 aera; se;%ngga : 3 $1 )
) , mm
K!Li
1
)
,
) i min
09
1/A
K!Lx 3
>
)
) i x
) 2 1,
'ek kesta$%&an $atang ?
1
200 )
1 h9
tidak sta"il
Ke&angs%ngan ara; su3$u $a;an su3$u <(<6 ?
g9
) A+/+ H , . . . . .
) A/12, C 1/2
DKN. 7ta"il O
A+/+
Ke&angs%ngan ara; su3$u $e$as $a;an su3$u /(/6 ? m
iy )
2 y
$ky
1
2
y )
2
iy ) iy
2
1 5y ) 2 5y 1 e
5y
t
) 2 g
2 1 29 2
5y ) 2 > 6 2 813/3
) 2 > 2
2 ) +61+3/ mm
+61+3/
iy ) 12A ) 2,/, mm
A
) 12A mm2
32
iy )
2 A+/+2
2,/,1
2
) 126/A
'ek kesta$%&an $atang ?
i9
iy
"2#$0% ) ) 2/A C 1/2
1
DKN. 7ta"il O
A+/+
iy 8126/A9 H iy 829 adi tekuk teradi pada arah sum"u "ahan OO iy
0 y
%
!y )
2
2A
)
) 2/2
2
!> ) /6 !y ) 1/+A ) 1/2, !>2 ) 1/2, > 1/+A 2 ) 3/E+ 2A
(n )
A g f cr )/+, x 12A x
) 3,,6/6E ) 3/,,+ k 3/E+
!> C 1/ maka : (u
)
(n
) /EAA H1 N.. DKO 3/,,+
Per;%tungan %3ens% pe&at kope& ?
9
S/arat kekakuan pe&at kope& 5 p
51
51 ) 5y ) 6 mm A
$1
$1 ) , a ) 2e t ) 2813/39 2 ) A/ mm
4 1 a
6 5 p 4 1 A/ , 4 2AAA mm A
5 p ) 2 > 1#12 t h 3 m"il t ) 6mm 8sama dengan te"al 0lens9 maka didapatkan h ) 36/6 mm maka am"il h ) A mm
ek kekuatan pelat kopel : &u ) /2 ( u ) 1/2 K( untuk daerah ada 6 kopel maka masing-masing kopel memikul /161 K(. Kekuatan geser pelat kopel : h
' )
A )
t
ki %
pI ) 1/1
) ,/61 6
pI ) 1/1
,
ki ) , ), ) +/+ 2 2 a #h A/ #A
0 y +/+ > 2 > 1 ,
,
Mulai
' H pI
) E3/,, 2A
nalisis 7truktur Perm"e"anan =itung gaya tekan aki"at masing-masing "e"an "erkera : ( > ( / ($r / ( /(% > A > 6 ) ,2A1 ( n ) 2 > /, >yang / 0 /, >/( / y > ' ) 2 &/ $ r >'2A
maka :
=itung gaya tekan ultimate ;( u< dari kom"inasi
) ,2/A2 K(
gaya yang paling menentukan
n
/161 ) ) /33 H 1 N..DK O n ,2/A2
=itung (u yang di"utuhkan ) ( u
=itung ;imin< yang di"utuhkan :
Lkr
KL6r
%3%n * * !LHF'DART "ESAIN KHMPHNEN TEKAN 2++ Lk KL6 %/3%n * * 2++ 2++ &ata tipe "atang Q ukuran pro0il
m"il pro0il yang memiliki :
%< 8 %< 3%n %/ 8 %/ 3%n
2
=itung nilai per"andingan le"ar#te"al web dan 0lange dari pro0il “”
=itung (ilai maksimum “ ) r ”
1
1 Tidak Pemeriksaan kekompakan pro0il : “ =
2
”
r
=itung kapasitas tekan penampang terhadap kondisi tekuk lentur :
!/ Nn< * Ag. !cr< *
Ag <
Nn * Ag. !cr< *
!/
Ag
/
=tung kapasitas tekan penampang terhadap kondisi tekuk-lentur-torsi :
Nu&t * Ag.@ c&t * Ag
!cr/ = @ crJ
1 ( 1
4@ cr/ @ crJ D @cr/ = @ crJ62
2D
=itung Kapasitas Tekan Penampang
Nn * 3%n Nn) Nn/) Nu&t6 Tidak 2
(n penampang terpilih 4 ( n yang di"utuhkan aki"at "e"an F "e"an yang "erkera Ra 7elesai
'onto; 1 ? Ana&%s%s Batang Tekan Pada !ontoh 5 ini akan dianalisis suatu komponen struktur tekan menggunakan metode :
. 57 B. 7(5 8$S&9
'. 7(5 87&6 A. Metoe AIS' LR!"6 Kolom 5@ > 3 > 12 > 2 (u ) 3, K(
% ) 2. Mpa
t ' ) 12 mm
"0 ) 1, mm
i > ) 2A+ mm
r ) 2+ mm
t0 ) 2 mm
iy ) +/, mm
d ) ,++ mm
g ) 1E2/, > 1 2 mm2
0 y ) 2A Mpa lens :
@e" :
"0
d F 28t 0 r9
1, )
t0
) 6/,
)
2
16 )
12
,
,
) 1/E6
)
2A
"0
) A1
t' 16
0 y
,++ F 282 2+9
0y
16
) A3
2A
d F 28t 0 r9
H
, H
t0
0 y
t'
0 y
Panang as-as kolom/ $ ) 3 mm K ! ) 1 y bf b
r L
tw
tf
rah F > : 8sum"u kuat9 $ k !
0 y
)
3 > 1
2A
) i>
0 !r ) 8/,+
) /133 2A+ >
%
2 > 1
3
!2
9 0 y ) 8/,+/13329 > 2A
) /EE > 2A
) 23+ Mpa
(n ) g 0 !r ) 1E2/, > 1 2 > 23+ ) A,+2 K( ( u
3, )
(n
) /E H 1 NN..DK OOOO /+, > A,+2
rah F y : 87um"u lemah9 $ k !
0 y
! )
3 > 1
2A
) iy
0 !r ) 8/,+
% !2
) /A+3 +/, >
9 0 y ) 8/,+/A+329 > 2A
2 > 1
3
d
x
) /E1 > 2A
) 21+ Mpa
(n ) g 0 !r ) 1E2/, > 1 2 > 21+ ) A1E2 K( ( u
3, )
(n
) /E+ H 1 NN..DK OOOO /+, > A1E6
B. Metoe SNI LR!"6 Kolom : 5@ > 3 > 12 > 2 (u ) 3, K(
% ) 2. Mpa
t ' ) 12 mm
"0 ) 1, mm
i > ) 2A+ mm
r ) 2+ mm
t0 ) 2 mm
iy ) +/, mm
d ) ,++ mm
0 y ) 2A Mpa
) 1E2, mm 2
lens :
@e" :
"0
d F 28t 0 r9
1, )
t0 16
) 6/,
)
2 )
12
, ) 1/E6
2A 16
, )
) A3
0y 2A d F 28t 0 r9
,
H t0
H 0 y
t'
Penampang kompak bf b
r tw
d
x
tf
Panang as-as kolom/
$ ) 3 mm k ! ) 1 8lihat gam"ar 6.-19
rah F > : 7um"u kuat
! )
0 y
3 > 1 )
0 y
Penampang tidak kompak y
$ k !
) A1
t' 16
0 y "0
,++ F 282 2+9
2A ) /133
5>
2 > 1 3
2A+ >
%
! H /2,/maka ) 1 0 y
2A
0 !r )
)
) 2A Mpa
1 (n ) g. 0 !r ) 1E2, > 2A ) A2 K( (u
)
(n
3, ) /+E H1 NNN..DK /+, > A2
ray F R : 7um"u lemah $ k !
0 y
! )
3 > 1
2A
) 5>
) /A+3 +/, >
%
2 > 1
3
1A3 /2, H ! H 1/2/maka ) 1/ F /6 ! 1A3 ) 1/ F /6 > /A+3 ) 1/12 0 y 0 !r )
2A )
) 21A Mpa
1/12 (n ) g. 0 !r ) 1E2, > 21A ) A12 K( (u 3, ) ) /EE H1 NNN..DK (n /+, > A12
'. Metoe SNI AS"6 Kolom : 5@ > 3 > 12 > 2 (' ) 2, Ton
) 1 kg#!m 2
0 y ) 2A kg #!m 2 % ) 2/1 > 1 Kg#!m2 i> ) 2A/+ !m iy ) /+, !m
g ) 1E2/, !m 2 Panang as-as kolom/
$ ) 3 !m
K ! ) 1 8Ta"el : panang tekuk/ PPBG hal 1+9 Kesimpulan :
7trength ratio
57 8$S&9 rah - > rah -y /E /E+
7tress ratio
7(5 8$S&9 rah - > rah - y /+E /EE
7(5 87&9 rah - > rah -y /+1 /E,