LAPORAN PENDAHULUAN LIPOMA DI RSUD Dr. HARYOTO LUMAJANG
MAHFUD ARDIANSYAH NIM.1301460053
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEPERAWATAN MALANG PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN PERIOPERATIF 01!
LAPORAN PENDAHULUAN LIPOMA
A. KONSEP DASAR 1. D"#$%$&$
Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah kulit yang terdiri dari lemak. Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun). Karena lipoma merupakan lemak maka dapat mun!ul dimanapun pada tubuh ini. "enis yang paling sering adalah yang berada lebih ke permukaan kulit (super#i!ial). Biasanya lipoma berlokasi di kepala leher bahu badan punggung atau lengan. "enis yang lain adalah yang letaknya lebih dalam dari kulit seperti dalam otot sara# sendi ataupun tendon.
. E'$()(*$
$enyebab lipoma masih belum diketahui. Banyak orang menghubungkan penyebab dari lipoma adalah konsumsi lemak yang berlebihan dan obesitas tetapi tak ada satupun yang terbukti se!ara ilmiah. Lipoma terkadang bisa diturunkan dalam satu keluarga. %amun ada suatu sindrom yang disebut hereditary multiple lipomatosis yaitu seseorang yang mempunyai lebih dari & lipoma pada tubuhnya.
3. G"+,), K)$%$&
Lioma berbentuk seperti benjolan dengan diameter '-&0 !m terasa kenyal dan lembut. erta bergerak bebas di kulit (#ree mobility o# oerlying skin) namun oerlying skin ini se!ara khas normal. ering terdapat pada leher lengan dan dada. *etapi bisa mun!ul di bagian tubuh manapun. $ada umumnya orang-orang tidak menyadari jika mereka mengidap lipoma sampai benjolannya tumbuh besar dan terlihat. Lipoma bersi#at lunak pada perabaan dapat digerakkan dan tidak nyeri. $ertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Lipoma kebanyakan berukuran ke!il namun dapat tumbuh hingga men!apai lebih dari diameter 6 !m. +emiliki batas dengan jaringan yang tidak nyata. Kapsul yang membungkus merupakan pseudokapsul yang berasal dari jaringan normal yang terdesak oleh pertumbuhan jaringan tumor. ,leh karena berasal dari jaringan
lemak yang tidak rata maka akan mun!ul gambaran pseudolobulated pada palpasi. ,leh karena si#at sel lemak yang lunak seperti !airan maka sering dikatakan sebagai pseudokistik.
4. P,'(#$&$()(*$
Lipoma adalah neoplasma jaringan lunak jinak yang paling sering terjadi pada orang dewasa yaitu sekitar & populasi. Lipoma paling sering ditemukan antara usia 40-60 tahun.& %eoplasma ini jinak tumbuh lambat yang terdiri dari sel-sel lemak matang. imana tampak metabolik sel-sel lipoma berbeda dari sel normal meskipun sel-sel tersebut se!ara histologis serupa. "aringan lemak berasal dari jaringan ikat yang ber#ungsi sebagai depot lemak. "aringan lemak ini adalah jaringan yang spesial terdiri dari sel spesi#ik yang mempunyai askularisasi tinggi berlobus dan ber# ungsi sebagai depot lemak untuk keperluan metabolisme. el-sel lemak primiti# biasanya berupa butir-butir halus di dalam sitoplasma. el ini akan membesar seperti mulberry sehingga akhirnya derajat deposisi lemak menggeser inti ke arah peri#er. "aringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim yang tidak berdi##erensiasi yang dapat ditemukan di dalam tubuh. Beberapa sel-sel ini menjadi jaringan sel lemak yang matang membentuk lemak dewasa. *erjadinya suatu lipoma dapat juga disebabkan oleh karena adanya gangguan metabolisme lemak. $ada lipoma terjadi proli#erasi baik histologi dan kimiawi termasuk komposisi asam lemak dari jaringan lemak normal. +etabolisme lemak pada lipoma berbeda dengan metabolisme lemak normal walaupun se!ara histologi gambaran sel lemaknya sama. $ada lipoma dijumpai aktiitas lipoprotein lipase menurun. Lipoprotein lipase penting untuk trans#ormasi lemak di dalam darah. ,leh karena itu asam lemak pada lipoma lebih banyak dibandingkan dengan lemak normal. /al ini dapat terjadi bila seseorang melakukan diet maka se!ara normal depot lemak menjadi berkurang tetapi lemak pada lipoma tidak akan berkurang bahkan bertambah besar. ni menunjukkan bahwa lemak pada lipoma bukan merupakan lemak yang dibutuhkan oleh tubuh. 1pabila lipoma membesar akan tampak sebagai suatu penonjolan yang dapat menekan jaringan di sekitarnya.
5. J"%$&-+"%$& L$(/,
+elalui mikroskop lipoma terdiri atas sel-sel adiposit yang sudah dewasa berbentuk lobus-lobus dan diliputi oleh kapsul #ibrous. 2ang adakalanya suatu lipoma tidak berkapsul menyusup ke dalam otot. 3mpat jenis lain lipoma mungkin di!atat di atas suatu spesimen biopsi &. 1ngiolipoma 1ngiolipoma arian membentuk dengan !o-e5isting perkembangbiakan askuler. 1ngiolipoma mungkin menyakitkan dan pada umumnya mun!ul tidak lama sesudah pubertas. '. $leomorphi!lipoma $leomorphi!lipoma adalah arian lain di mana biarre sel raksasa multinu!leated
adalah
admi5ed
dengan
adipo!ytes.
%ormal
$leomorphi! presentasi lipoma adalah serupa untuk bahwa dari yang lain lipoma tetapi mereka terjadi sebagian besar di dalam manusia lakilaki usia 70 8 90 tahun. :. 1dipo!ytes epertiga arian sel gelendong lipoma mempunyai gelendong langsing sel yang admi5ed di dalam suatu bagian yang dilokalisir mun!ul adipo!ytes. 4. 1denolipoma 1denolipoma ditandai oleh kehadiran kelenjar di dalam tumor yang gemuk jenis ini sering ditempatkan terletak di atas pro5imial bagian bagian dari empedu. 6. P"/"r$&,,%
;alaupun lipoma bisa didiagnosa dengan pemeriksaan klinis namun untuk menegakkan diagnosis se!ara pasti butuh biopsy dan pemeriksaan histopatologi. <* !an += juga bisa dilakukan untuk mengetahui tentang lipoma. Kadar kolesterol umumnya normal walaupun lipoma seharusnya menjadi tumor dari jaringan lemak.
!. P"%,',),&,%,,%
>ntuk suatu lipoma sebenarnya tidak ada perawatan pada umumnya. %amun jika lipoma tersebut sudah mengganggu menyakitkan atau bertambah besar penatalaksanaan dapat berupa 1. Steroid Injection $erawatan ini menge!ilkan lipoma tetapi idak dengan sepenuhnya menghilangkan tumor itu. *etapi ini mungkin tidak berguna untuk lipoma yang sudah berukuran besar. 2. Liposuction $erwatan ini menggunakan suati jarum dan suatu semprotan besar untuk memindahkan lipoma yang besar. *indakan ini dilakukan dalam keadaan pasien terbius lo!al. Liposu!tion biasa dilakukan untuk menghindari suatu jaringan parut yang besar. %amun masih tetap sukar untuk memindahkan keseluruhan lipoma dengan menggunakan tehnik ini. 3. Surgical Removal $erawatan ini dilakukan dengan operasi lebih besar yaitu lipoma dipindahkan dengan memotong lipoma tersebut. $asien yang menjalani tehnik ini dilkukan pembiusan se!ara lo!al maupun general anesthesia. an biasanya lipoma hilang setelah pembedahan. ndikasi pembedahan pada lipoma antara lain &. 1lasan kosmetik '. >ntuk mengeluasi histology (adakah keganasan pada jaringan) sehingga dapat menyingkirkan kemungkinan liposar!oma. :. "ika menimbulkan gejala yang mengganggu. 4. "ika berkembang menjadi lebh dari 7 !m.
B. K(%&" D,&,r A&2,% K""r,,',% ,. P"%*,+$,% 1suhan keperawatan perioperati# terdiri dari : tahap yaitu mempunyai
pra intra dan pas!a operatie dimana perawat mempunyai peran integral dalam ren!ana asuhan kolaborati# dengan pembedahan. &. $erawatan $reoperati# $erawatan preoperati# meliputi Kelengkapan rekam medis dan status +emeriksa kembali persiapan pasien n#ormed !on!ent • • •
+enilai keadaan umum dan **? +emastikan pasien dalam keadaan puasa $ada #ase preoperati# ini perawat akan mengkaji kesehatan #isik dan • •
emosional klien mengetahui tingkat resiko pembedahan mengkoordinasi berbagai pemeriksaan diagnostik mengidenti#ikasi diagnosa keperawatan yang mengambarkan kebutuhan klien dan keluarga mempersiapkan kondisi #isik dan mental klien untuk pembedahan. '. $erawatan ntraoperati# $erawatan intraoperati# meliputi +elaksanakan orientasi pada pasien +elakukan #iksasi +engatur posisi pasien +enyiapkan bahan dan alat rapping +embantu melaksanakan tindakan pembedahan +emeriksa persiapan instrument $ada #ase intraoperati# perawat melakukan & dari ' peran selama
pembedahan berlangsungyaitu perawat sebagai instrumentator atau perawat sirkulator. $erawat instrumentator memberi bahan-bahan yang dibutuhkan selama pembedahan berlangsung dengan menggunakan teknik asepti! pembedahan yang ketat dan terbiasa dengan instrumen pembedahan.edangkan perawat sirkulator adalah asisten instrumentator atau dokter bedah.
:. $erawatan $ost ,perasi $ada #ase postoperasi setelah pembedahanperawatan klien dapat menjadi komplek akibat #isiologis yang mungkin terjadi.klien yang mendapat anastesi umum !enderung mendapat komplikasi yang lebih besar dari pada klien yang mendapat anastesi lokal. $erawatan post operatie meliputi
+empertahankan jalan napas dengan mengatur posisi kepala. +elaksanakan perawatan pasien yang terpasang
in#us di bantu dengan perawat anastesi +engukur dan men!atat produksi urine +engatur posisi sesuai dengan keadaan. +engawasi adanya perdarahan pada luka operasi +engukur **? setiap &7 menit sekali . D$,*%(&, K""r,,',%
iagnosa keperawatan yang mun!ul pada keperawatan pre operati# intra operati# dan post operati# antara lain &. $re ,perasi 1nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang •
•
prosedur tindakan operasi =esiko injuri berhubungan dengan perpindahan pasien dari
bran!art ke meja operasi '. ntra ,perasi =esiko tinggi kekurangan !airan tubuh berhubungan dengan •
•
perdarahan =esiko tinggi !edera berhubungan dengan pemajaan peralatan hipoksia jaringan perubahaan posisi #aktor pembekuan
•
perubahaan kulit =esiko tinggi in#eksi berhubungan dengan kerusakan kulit dan
pemajaan lingkungan. . I%'"r"%&$ K""r,,',% &. $re ,perasi 1nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang prosedur tindakan operasi *ujuan $asien mengerti tentang prosedur tindakan operasi Kriteria /asil $asien tidak !emas $asien dapat menjelaskan tentang prosedur
tindakan operasi yang akan dilakukan
Bantu
%*3=?3% =1,%1L pasien mengekspresikan 1nsietas berkelanjutan
perasaan marah kehilangan dan memberikan dampak serangan takut jantung Kaji tanda 8 tanda ansietas erbal =eaksi erbal @ non erbal dapat dan non erbal "elaskan
tentang
menujukan rasa agitasi marah dan gelisah prosedur $asien dapat beradaptasi dengan
pembedahan sesuai jenis operasi
prosedur pembedahan yang akan dilaluinya
Beri dukungan pra bedah
dan
akan
merasa
nyaman /ubungan emosional yang baik antara perawat dan pasien akan
mempengaruhi
pasien terhadap pembedahan. Kon#rontasi dapat meningkatkan
/indari kon#rontasi
rasa
marah
kerjasama ,rientasikan
pasien
ke!emasan
diharapkan Berikan kesempatan kepada pasien
apat
untuk
ketegangan
mengungkapkan
ke!emasannya untuk
dan
mungkin
menghilangkan
kekewatiran
priasi
menurunkan
memperlambat penyembuhan terhadap ,rientasi dapat menurunkan
prosedur rutin dan akti#itas yang
Berikan
penerimaan
terhadap yang
tidak
di
ekspresikan pasien Kehadiran keluarga dan teman 8
dengan orang terdekat
teman yang dipilih pasien untuk menemani aktiitas pengalihan akan
menurunkan
terisolasi Kolaborasi pemberian anti !emas +eningkatkan sesuai indikasi seperti diaepam
perasaaan
relaksasi
dan
menurunkan ke!emasan
=esiko tinggi !edera berhubungan dengan prosedur
premedikasi anastesi *ujuan Ketidaktahuan prosedur pasien teradaptasi Kriteria /asil $asien kooperati# terhadap
interensi
premedikasi anastesi $ersiapan prabedah dapat terlaksana se!ara optimal
%*3=?3% "elaskan prosedur rutin prabedah
=1,%1L >ntuk dapat mempersiapkan pasien yang menjalani
$emeriksaan tanda 8 tanda ital
pembedahan dengan baik $rosedur standar untuk
pra bedah
membandingkan hasil **?
iapkan sarana kateter ? dan
sewaktu diruangan >ntuk pemberian !airan dan
obat 8 obat premedikasi dan
pemberian premedikasi sebelum
lakukan pemasangan kateter ?
dilakukan tindakan operasi
dan pertimbangkan pemeberian agen premedikasi Lakukan pemindahan dan
>ntuk menghindari !edera atau
pengaturan posisi saat
trauma yang diakibatkan
pemindahan pasien dari barngkar
penempatan posisi yang salah
ke meja operasi
'. ntra ,perasi &) =esiko tinggi kekurangan !airan tubuh perdarahan *ujuan
berhubungan
dengan
*idak terjadinya kekurangan !airan tubuh selama
pembedahan Kriteria /asil
**? dalam batas normal 1karal hangat $engisian kapiler A : detik $roduksi urine 07 !!@kgBB@"am
%*3=?3% +onitoring tanda 8 tanda ital
=1,%1L >ntuk mengealuasi terjadinya kekurangan !airan tubuh dan untuk
+engobserasi kelan!aran ? line
menetukan interensi selanjutnya >ntuk memastikan kebutuhan
yang terpasang +emonitoring produksi urine
!airan tubuh tetap terpenuhi ebagai indikator akan pemenuhan
selama pembedahan ( 07 !!@kg
kebutuhan !aiaran tubuh
BB@"am ) warna urine +onitoring perdarahan dan
>ntuk mengetahui jumlah
menghitung jumlah pemakaian kasa perdarahan adan sebagai data untuk menentukan interensi Kolaborasi dengan dokter untuk
selanjutnya engan pemberian *rans#usi darah
pemberian trans#usi darah sesuai
akan memper!epat proses
dengan kebutuhan
pengantian !airan tubuh yang hilang
') =esiko tinggi !edera berhubungan dengan pemajaan peralatan hipoksia jaringan perubahaan posisi #aktor pembekuan perubahaan kulit *ujuan *idak terjadinya !edera selama pembedahan Kriteria hasil *idak terjadinya !edera sekunder akibat pengaturan posisi • •
bedah *idak adanya !edera akibat pemasangan alat 8 alat penunjang pembedahan
%*3=?3% Kaji ulang identitas pasien dan
=1,%1L >ntuk men!egah kesalahan
jadwal prosedur operasi sesuai
pasien dan kesalahan dalam
dengan jadwal Lepaskan gigi palsu@ kawat gigi
prosedur operasi +enghindari !edera akibat
kontak lensa perhiasan sesuai
penggunaan alat 8 alat penunjang
dengan protokol operasi $astikan brangkar ataupun meja
operasi >ntuk men!egah pasien jatuh
operasi terkun!i pada waktu
sehingga menimbulkan !edera
memindahkan pasien $astikan penggunaan sabuk
>ntuk menghindari pergerakan
pengaman pada saat operasi
dari pasien pada saat operasi dan
berlangsung $ersiapkan bantal dan peralatan
menghindari pasien jatuh >ntuk menghindari !edera akibat
pengaman untuk pengaturan
penekanan pada posisi operasi
posisi pasien $astikan keamanan elektrikal
pasien yang lama +en!egah !edera pada daerah
selama selama pembedahan
sekitarnya yang tidak mengalami
Letakan plate diatermi sesuai
proses pembedahan "ika tidak diletak dengan benar
dengan prosedur
dapat menimbulkan !edera pada daerah sekitar penempatan diatermi plate dan mengganggu kelan!aran operasi
$astikan untuk men!atat jumlah
>ntuk men!egah tertinggalnya
pemakaian kasa instrument
alat atau bahan habis pakai dalam
jarum dan pisau operasi
anggota tubuh pasien yang
dioperasi :) =esiko tinggi in#eksi berhubungan dengan kerusakan kulit dan pemajaan lingkungan *ujuan tidak terjadinya in#eksi pas!a pembedahan Kriteria *idak adanya tanda 8 tanda in#eksi pas!a operasi di ruangan • Luka bersih tertutup • 1rea sekitar luka bersih • %*3=?3% $astikan semua tim bedah telah ebagai melakukan sesuia
dengan
benar Lakukan
steril
dan
dalam
tangan pen!egahan in#eksi
prosedur
desin#eksi
pembedahan doek
pen!u!ian
=1,%1L langkah awal
yang area >ntuk menjaga area operasi tetap
pemasangan dalam keadaan steril
pada
daerah
pembedahan ntuk men!egah in#eksi akibat dipergunakan $ertahankan pembedahan *utup luka
penggunaan alat kesehatan yang sterilitas
sudah tidak dapat dipergunakan selama engan mempertahankan steriltas
dengan
resiko in#eksi dapat di!egah >ntuk men!egah terpaparnya luka
pembalut atau kasa steril
dengan
dengan lingkungan yang beresiko menyebabkan in#eksi silang
4) =esiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan pemajaan suhu yang tidak baik penggunaan obat@ at anastesi dehidrasi *ujuan tidak terjadinya penurunan suhu tubuh pasien selama pembedahan Kriteria *idak terjadinya hipotermi selama pembedahan • $asien tidak mengeluh dingin •
%*3=?3% Kaji suhu pasien pra bedah
=1,%1L ebagai data untuk menentukan
Kaji
interensi selnjutnya engan pengaturan
suhu
modi#ikasi (
lingkungan sesuai
selimut
dan
lingkungan penghangat
meningkatkan suhu ruangan)
lingkungan merasa pembedahan
membuat nyaman
suhu pasien selama