Pengertian
Demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.
Tujuan
Sebagai pedoman petugas dalam menegakkan diagnosis dan tatalaksanan pasien demam berdarah dengue.
Kebijakan
Referensi
PERMENKES No. 5 tahun 2014 tentang PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Prosedur
Petugas menangani pasien sesuai dengan nomor urut antrian.
Petugas mempersilahkan pasien masuk ke ruang pemeriksaan.
Petugas melakukan anamnesis yang tersusun :
Menanyakan keluhan pasien
Menanyakan riwayat penyakit sekarang
Menanyakan penyakit dahulu
Menanyakan penyakit keluarga
Pada anamnesis ditemukan demam dengan atau tanpa perdarahan (demam bifasik akut 2-7 hari), nyeri kepala, nyeri retroorbital, mialgia/arhtralgia, ruam, gusi berdarah, mimisan, nyeri perut, mual/muntah, hematemesis/melena.
Petugas melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital.
Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan/ yang sesuai dengan keluhan pasien.
Hasil pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan :
suhu > 37,5OC,
ptekie/ ekimosis/ purpura,
perdarahan mukosa,
Rumple Leed +,
Hepatomegali,
Splenomegali,
dapat diperoleh tanda-tanda efusi pluera dan asites.
Petugas merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan)
Pemeriksaan penunjang yang mungkin ditemukan :
Darah Lengkap (leukopenia , Hematokrit meningkat >20 % dan menurun dibandingkan nilai hematokrit sebelumnya > 20% setelah pemberian terapi cairan), trombositopenia (trombosit <100.000sel/mm3), hipoproteinemia, hiponatremi, Pemeriksaan serologi Dengue positif.
Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (jika ada).
Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosis yang ditegakkan.
Non – Medikamentosa
Medikamentosa
Terapi simptomatik dengan analgetik antipiretik (Paracetamol 3x 500-1000 mg)
Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien
Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga pasien dapat mengerti bahwa tidak ada obat/medikamentosa untuk penanganan DBD, terapi hanya bersifat suportif dan mencegah perburukan penyakit. Penyakit akan sembuh sesuai dengan perjalanan alamiah penyakit.
Memberikan informasi kepada pasien tentang kegiatan 3M menguras, mengubur, menutup.
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan melakukan olahraga secara rutin.
Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi. Adapun indikasi rujukan untuk demam dengue adalah :
Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).
Dengan pemberian cairan kristaloid sampai dosis 15 ml/kg/ jam kondisi belum membaik.
Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti kejang, penurunan kesadaran, dan lainnya.
Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub unit farmasi.
Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan diagnosis, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien.
Petugas rekam medis mengambil rekam medis kembali setelah pelayanan di tiap-tiap ruangan.
Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data simpus.
Diagram Alir
Unit Terkait
Sub Unit BP Umum
Sub unit Farmasi
Rekaman Histori Perubahan
NO
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai diberlakukan
DEMAM BERDARAH DENGUE
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
dr. H. SUTARA, MH. Kes.
NIP. 19700915 200604 1 004
UPT. PUSKESMAS MUNDU
UPT PUSKESMAS MUNDU
DEMAM BERDARAH DENGUE
dr. H. SUTARA, MH.Kes
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
2 / 2