PENATALAKSANAAN DEMAM DENGUE DAN DEMAM BERDARAH DENGUE
No. Dokumen SOP
/UKP/BTP/ 2017
No. Revisi
00
Tanggal Terbit
2 Februari 2017
Halaman
1/2 SUYUTI
Puskesmas Batupanga 1.
Pengertian
NIP.196612311986021065 Demam Dengue dan Demam berdarah Dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitn nyamuk Aedes agypthi ETIOLOGI Virus Dengue memiliki 4 jenis serotype : DEN-1, DEN-2, DEN-3,DEN-4 infeksi salah satu serotype akan menimbulkan antibody terhadap serotypeyang bersangkutan,namun tidak untuk serotype lerinfeksi ainnya, sehingga seseorang dapat terinfeksi demam Dengue 4 kali selama hidupnya. Indonesia merupkan Negara yang endemis untuk Demam Dengue maupun Demam Berdarah Dengue.
ANAMNESIS DAN DAN PEMERIKSAAN FISIK Keluhan Demam Dengue ( dengan atau tanpa pendarahan) : demam bifasik akut 2-7 hari, Nyeri kepala, nyeri netroorbital,mialgia/atralgia, ruam,guzi berdarah, mimisan,nyeri
perut,mual/muntah,
hematemesis
dan
melena. Factor Risiko a. Tinggal di daerah endemis dan padat penduduknya b. Pada musim panas (28-32 (28- 32 ◦ C) dan kelembaban tinggi c. Sekitar rumah banyak genangan air
Pemeriksaan Fisik Tanda patonomonik untuk demam dengue a. Suhu > 37,5 ◦ C b. Ptekie, ekimosis, purpura 1
dapat
juga
c. Perdarahan mukosa d. Rumple Leed (+) Tanda patognomonis untuk demam berdarah a. Suhu > 37,5 c b. Ptekie, ekimosis, pulpura c. Perdarhan mulosa d. Rumple Leed (+) e. Splenomegali f.
Hepatomegali
g. Untuk mengetahui terjadi kebocoran plasma, diperiksa tanda-tanda epusi pleura dan asites h. Hematemesis atau melena KRITERIA DIAGNOSIS Kriteria WHO, diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal dibawah ini terpenuhi : a. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik/ pola pelana b. Terdapat minimal atau satu manifestasi perdarahan berikut -
Uji bendung positif
-
Petekie, akimosisatau purpura
-
Perdarahan mukosa atau dari tempat lain
-
Hematemesis atau melena
c. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000 ul) d. Terdapat minimal satu tanda-tanda kebocoran plasma sebagai berikut : -
Peningkatan hematokrit > 20% disbanding standard sesuai dengan umur dan jenis kelamin
-
Penurunan hematokrit > 20% setelah mendapat terapi cairan dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya.
-
Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, asistes atau hipoprotenemia
KLASIFIKASI
Derajat DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap derajat sudah ditemukan
trombositopenia 2
dan
hemokonsentrasi)
berdasarkan
klasifikasi WHO 1997 : a. Derajat I : Demam disertai dengan gejala konstitusional yang tidak khas dan satu-satunya menifestasi perdarahan ialah uji bending. b. Derajat II : seperti derajat I namun disetai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain c. Derajat III : Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat, dan lambat, tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis disekitar mulut, kulit dingin dan lembab. d. Derajat IV : syok berat, nadi tak teraba, tekanan darah tak teratur 2.
Tujuan
Sebagai
acuan
penerapan
langkah-langkah
untuk
menegakkan
diagnose danmemberikan terapi pada demam dengue dan demam berdarah dengue. 3.
Kebijakan
4.
Referensi
a. Kapita
selekta
FKUI
jilid
I,
edisi
ke-3
;
Buku
pedoman
penatalaksanaan ISPA dan Diare, Depkes RI b. Devisi infeksi Dan Pediatri Tropik, Departemen ilmu mutu Kesehatan Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo. FKUI Tentang Diagnosis dan Tata Laksana Terkini Dengue c.
Devisi Penyakit tropik dan Infeksi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. RS Dr.Cipto Mangunkusumo tentang Diagnosis Dan Terapi Cairan pada Demam Berdarah Dengue
d.
Kepmenkes
RI
Nomor.HK.02.02/MENKES/514/205
tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 5.
Langkah-
a. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor urut
langkah
b. Pasien melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan nama, tanggal lahir, nomor rekam medis, alamat (minimal nama dan tanggal lahir) dan mencocokkan dengan rekam medis c. Petugas melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan d. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah e. Petugas mengukur suhu tubuh pasien f.
Petugas mengukur nadi pasien
g. Petugas melakukan anamnesa pada pasien 3
h. Petugas menanyakan keluhan utama pasien, sejak kapan demam, apakah karakteristik demam sesuai dengan bifasik akut 2-7 hari i.
Petugas menanyakan keluhan utama penyerta nyeri kepala, nyeri retroobital, mialgia,.muntah, hematemesis dan dapat juga melena
j.
Petugas menanyakan adanyafaktor resiko tinggal di daerah endemis dan
padat
penduduknya,
pada
musi
panas
(28- 32 ◦c) dan
kelembaban tinggi, sekitar rumah banyak genangan air k. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah terdapat petekie, ekimosis, purpura, perdarahan mukosa, hepatomegali, Splenomegali, efusi pleura, dan ascites. l.
Petugas memeriksa Rumple Leed
m. Petugas memeriksakan pemeriksaan penunjang Darah lengkap leukopenia, trombositopenia, (trobosit < 150.000/mL), dan bukti kebocoran plasma pada DBD dengan menifestasi hematokrit di atas 20% dari nilai hematokrit sebelumnya setelah pemberian terapi cairan > 20 % dari nilai hematokrit sebelumnya setelah pemberian terapi cairan n. Petugas menegakan diagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan o. Petugas menentukan terapi sesuai bagan alur penanganan pasien demam degue/demam berdarah degue 1. Terapi simptomatik dengan analgetikantipiretik (Paracetamol 3 x 500-1000 mg) 2. Pemeliharaan volue cairan sirkulasi
Gambar
1.
Alur 4
penanganan
pasien
dengan
demam
dengue/demam berdarah dengue 3.
Pemeriksaan penunjang Lanjutan
p. Petugas memberikan edukasi tentang perjalanan penyakit dan tata laksana DD dan DBD, sehingga pasien dapat mengerti bahwa tidak ada obat/medikamentosa untuk penanganan DBD, terapi hanya bersifat suportif dan mencegah perburukan penyakit akan sembuh sesuai dengan perjalanan alamiah penyakit q. Petugas menanyakan modifikasi gaya hidup dengan melakukan kegiatan 3M menguras, mengubur, menutup, serta meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkomsumsi makanan bergizi dan melakukan olagraga secara rutin r.
Petugas merujuk apabila : 1. Terjasi perdarahan masif (hematemesis, melena) 2. Dengan pemberian cairan kristaloid sampai dosis 15 ml/kg/jam kondisi belu membaik 3. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti kejang, penurunan kesadaran, tanpa syok, dan lainnya
s. Petugas menulis hasil pemeriksaan dignosa dan terapi pada rekam medis pasien t. 6
Unit Terkait
Petugas menulis hasil pemeriksaan pada buku register
a. Poli MTBS, b. Poli Anak dan Remaja c. BPU d. Poli PTM dan lansia e. Layanan 24 jam f.
Laboratorium
g. Apotek
5