6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. ZAT ZAT BE BESI SI (FE) (FE) A.1Definisi
Tablet tambah darah adalah suplemen yang mengandung zat besi. Zat besi merupakan mineral yang dibutuhkan oleh semua sistem biologi di dalam tubuh. Zat Zat besi besi meru merupa paka kan n unsu unsurr esen esensi sial al untu untuk k sint sintes esis is hem hemoglo oglobi bin, n, sint sintes esis is katekolamin, produksi panas dan sebagai komponen enzim-enzim tertentu yang diperlu diperlukan kan untuk untuk produk produksi si adeno adenosin sin trifos trifosfat fat yang yang terliba terlibatt dalam dalam respiras respirasii sel (Jordan, 2003 !oebroto, 200"#.
Gambar 2.1. Table Za besi (D!"#menasi Priba$i% 2&1') $esi merupakan mineral makro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh
manusia yaitu sebanyak 3-% gram. &ada 'anita de'asa terdapat 3%-%0 mg per kg berat badan (lmatsier, 200) &oed*iadi, 200%#.
A.2S#mber Za Besi
+eanekaragam +eanekaragaman an konsumsi konsumsi makanan makanan berperan berperan penting penting dalam membantu ) meningkatk meningkatkan an penyerapan penyerapan zat besi di dalam tubuh. +ehadiran protein he'ani, itamin , itamin , asam folat, dan zat gizi mikro lain dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. anfaat lain dari mengkonsumsi makanan
7
sumber sumber zat besi besi adalah adalah terpenu terpenuhiny hinyaa ke/uku ke/ukupan pan itami itamin n , karena karena makana makanan n sumber zat besi biasanya *uga merupakan sumber itamin (lmatsier, 200)#. Terdapat beberapa sumber zat besi diantaranya yaitu 1. Zat besi yang yang berasal berasal dari he'ani he'ani yaitu yaitu daging, daging, ayam, ayam, ikan, ikan, telur. telur. 2. Zat Zat besi besi yang yang bera berasal sal dari naba nabati ti yaitu yaitu ka/an ka/angg-ka ka/a /ang ngan an,, sayur sayuran an hi*au, dan pisang ambon. +andungan besi beberapa bahan makanan dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 2.1. Nilai Besi Berbaai Baan *a"anan (m+1&& ram) Baan *a"anan Tempe +a/ang +edelai urni +a/ang kedelai,kering +a/ang hi*au +a/ang merah +elapa tua,daging dang segar ati !api 4aging !api Telur $ebek Telur yam 5kan segar yam 6ula +elapa
Nilai Fe 10,0 7,0 ),8 %,0 2,0 7,0 ),) 2,7 2,7 2,8 2,0 1,% 2,7
Baan *a"anan $iskuit Jagung kuning, pipil lama 9oti putih $eras setengah giling +entang 4aun ka/ang pan*ang $ayam !a'i 4aun katuk +angkung 4aun singkong &isang ambon +e*u
Nilai Fe 2,8 2,: 1,% 1,2 0,8 ),2 3," 2," 2,8 2,% 2,0 0,% 1,%
!umber 4aftar +omposisi $ahan akanan 4epkes dalam lmatsier, 200) supan zat besi selain dari makanan adalah melalui suplemen tablet zat besi. !uplem !uplemen en ini biasany biasanyaa diberik diberikan an pada pada golong golongan an ra'an ra'an kurang kurang zat besi besi yaitu yaitu balita, anak sekolah, 'anita usia subur dan ibu hamil. &emberian suplemen tablet zat besi pada golongan tersebut dilakukan karena kebutuhan akan zat besi yang sangat besar, sedangkan asupan dari makan sa*a s a*a tidak dapat men/ukupi kebutuhan tersebut (&usdiknakes, 2003#.
A.,K!m-!sisi Za Besi $alam T#b#
Zat besi terdapat dalam berbagai *aringan tubuh berupa ($hakta, 2010# 1.
!eny enya'a a'a besi esi fung fungsi sio onal, nal, yaitu aitu besi besi yang ang membe embent ntu uk seny senya' a'aa yang ang berfungsi dalam tubuh (hemoglobin, mioglobin, mioglobin, dan enzim-enzim#.
8
2.
!enya'a besi /adangan, senya'a besi yang dipersiapkan bila masukan besi
3.
berkurang (feritin dan hemosiderin#. !enya'a besi transport, besi yang berikatan dengan protein tertentu dalam fungsinya untuk mengangkut besi dari satu kompartemen ke kompartemen lainnya (transferin#. $esi dalam tubuh tidak pernah terdapat dalam bentuk logam bebas ( free
iron#, tetapi selalu berikatan dengan protein tertentu, besi bebas akan merusak *aringan karena mempunyai sifat seperti radikal bebas ($hakta, 2010#. A.F#nsi Uama Za Besi $alam T#b# Zat besi berfungsi untuk membentuk eritrosit, sementara eritrosit bertugas
mengangkut oksigen dan zat-zat makanan ke seluruh tubuh serta membantu proses metabolisme tubuh untuk mengahasilkan energi, *ika asupan zat besi ke dalam tubuh berkurang dengan sendirinya eritrosit *uga akan berkurang, tubuh pun akan kekurangan oksigen sehingga timbul ge*ala-ge*ala anemia (!amuel, 200)#. A.'Pen/era-an Za Besi Zat besi biasanya diabsorpsi di duodenum dan *e*unum proksimal, meskipun
bila diperlukan usus ke/il yang lebih distal dapat mengabsorpsi zat besi. bsorpsi meningkat sebagai respons simpanan zat besi yang rendah atau kebutuhan zat besi yang meningkat. bsorpsi total meningkat sampai 1-2 mg;hari pada 'anita normal yang sedang menstruasi. $ayi dan orang de'asa muda *uga membutuhkan zat besi yang meningkat selama masa pertumbuhan /epat.
Zat besi dapat dibagi men*adi dua *enis, *ika ditin*au berdasarkan mekanisme penyerapannya. 4ua *enis zat besi tersebut, yaitu 1. eme 5ron eme iron merupakan zat besi yang terdapat di dalam hemoglobin dan mioglobin. !umber dari eme 5ron adalah daging-dagingan. eme 5ron diserap sebagai iron phorpyrin complex yang dipe/ah oleh enzim heme
9
oxygenase di dalam sel mukosa usus. !enya'a ini akan meninggalkan sel mukosa dalam bentuk kimia yang sama dengan non heme iron. +andungan heme di dalam heme iron dapat terdenaturasi oleh proses pemanasan pada suhu tinggi dan 'aktu yang la ma sehingga berpengaruh terhadap bioaailabilitas heme iron. $ioaailabilitas heme iron tidak dipengaruhi oleh komposisi bahan makanan. 2.
$ioaailabilitas
non
heme
iron
dipengaruhi
oleh
keberadaan senya'a inhibitor (fitat, tanin#. &enyerapan non heme iron akan semakin meningkat ketika kebutuhan tubuh akan zat besi *uga semakin meningkat. Jika suplai zat besi dari makanan telah habis terserap maka
proses
penyerapan zat
besi
akan berhenti dan
menyebabkan konstipasi (9usiman, 2007#. bsorbsi zat besi dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu 1.
+ebutuhan tubuh akan besi, tubuh akan menyerap sebanyak yang dibutuhkan. $ila besi simpanan berkurang, maka penyerapan besi akan
2.
meningkat. 9endahnya
asam
klorida
pada
lambung
(kondisi
basa#
dapat
menurunkan penyerapan. sam klorida akan mereduksi =e 3> men*adi 3.
=e2> yang lebih mudah diserap oleh mukosa usus. danya itamin gugus ! (sulfidril# dan asam amino sulfur dapat meningkatkan absorbsi karena dapat mereduksi besi dalam bentuk ferri men*adi ferro. ?itamin dapat meningkatkan absorbsi besi dari makanan melalui pembentukan kompleks ferro askorbat. +ombinasi 200 mg asam askorbat dengan garam besi dapat meningkatkan penyerapan
:.
besi sebesar 2%-%0 persen. +elebihan fosfat di dalam usus dapat menyebabkan terbentuknya
%. ). 8.
kompleks besi fosfat yang tidak dapat diserap. danya asam fitat *uga akan menurunkan ketersediaan zat besi. &rotein he'ani dapat meningkatkan penyerapan zat besi. =ungsi usus yang terganggu, misalnya diare dapat menurunkan penyerapan zat besi.
10
7.
&enyakit infeksi *uga dapat menurunkan penyerapan zat besi. Zat besi diserap di dalam duodenum dan *e*unum bagian atas melalui proses
yang kompleks. &roses ini meliputi tahap-tahap utama sebagai berikut a. $esi yang terdapat di dalam bahan pangan, baik dalam bentuk =e 3> atau =e2> mula-mula mengalami proses pen/ernaan. b. =e3> di dalam lambung akan larut dalam asam lambung, kemudian diikat oleh gastroferin dan direduksi men*adi =e 2>. /. =e2> di dalam usus dioksidasi men*adi =e 3>. =e3> selan*utnya berikatan dengan apoferitin yang kemudian ditransformasi men*adi feritin, membebaskan =e2> ke dalam plasma darah. d. &ada plasma, =e2> dioksidasi men*adi =e3> dan berikatan dengan transferitin. Transferitin mengangkut =e2> ke dalam sumsum tulang untuk bergabung membentuk hemoglobin. $esi dalam plasma ada dalam keseimbangan. e. Transferrin mengangkut =e2> ke dalam tempat penyimpanan besi di dalam tubuh (hati, sumsum tulang, limpa, sistem retikuloendotelial#, kemudian dioksidasi men*adi =e 3>. =e3> ini bergabung dengan apoferritin membentuk ferritin yang kemudian disimpan, besi yang terdapat pada plasma seimbang dengan bentuk yang disimpan. &enyerapan besi dipengaruhi oleh banyak faktor. &rotein he'ani dan itamin meningkatkan penyerapan. +opi, teh, garam kalsium, magnesium dapat mengikat zat besi sehingga mengurangi *umlah serapan, oleh sebab itu sebaiknya tablet zat besi ditelan bersamaan dengan makanan yang dapat memperbanyak *umlah serapan, sementara makanan yang mengikat zat besi sebaiknya dihindarkan, atau tidak dimakan dalam 'aktu bersamaan. 4isamping itu, penting pula diingat tambahan besi sebaiknya diperoleh dari makanan. A.0Trans-!r Za Besi Zat besi ditranspor dalam plasma dengan terikat transferring -@ yang khusus
mengikat besi ferric. +ompleks besi transferring-ferric memasuki sel eritroid de'asa melalui mekanisme reseptor khusus. 9eseptor-reseptor transferinglikoprotein membran integral yang ada dalam *umlah yang sangat besar di sel-sel eritroid
yang
berpoliferasi
mengikat
kompleks
besi-transferrin
dan
menginternalisasi zat besi tersebut, merilisnya di dalam sel. Transferrin dan reseptor transferring didaur ulang, dan membentuk suatu mekanisme yang efisien
11
untuk menggabungkan zat besi ke hemoglobin untuk pembentukan sel-sel darah merah. A.Pen/im-anan Zat besi disimpan, terutama dalam bentuk ferritin, dalam sel-sel mukosa
usus dan dalam makrofag di dalam hati, limpa, dan tulang. !intesis apoferritin diatur oleh kadar zat besi bebas. pabila kadar ini rendah, sintesis apoferritin dihambat dan keseimbangan ikatan zat besi bergeser menu*u transferring . pabila kadar zat besi bebas tinggi, maka lebih banyak apoferrin yang diproduksi sebagai usaha untuk mengamankan lebih banyak zat besi dan melindungi organ-organ dari efek-efek toksik kelebihan zat besi bebas. A.E"sresi Za Besi Tidak ada mekanisme untuk mengekskresi zat besi. !e*umlah ke/il zat besi
akan hilang melalui eksfoliasi sel-sel mukosa usus ke dalam feses, dan sisanya diekskresi ke dalam empedu, urine, dan keringat.
!alah satu komposisi yang terdapat dalam makanan salah satunya adalah Phitic Acid , senya'a-senya'a yang telah terbukti menghalangi pertumbuhan tumor dalam berbagai penelitian he'an. Phitic Acid ini berfungsi untuk mengikat zat besi (lmatsier, 200)#. Zat besi merupakan komponen yang sangat penting dari hemoglobin. emoglobin merupakan alat transportasi bagi oksigen. Aksigen yang masuk ke paru-paru akan bersenya'a dengan hemoglobin men*adi bA 2 yang kemudian disalurkan oleh darah ke seluruh tubuh, dimana oksigen dilepaskan ke *aringan *aringan yang memerlukan. Zat besi *uga berfungsi dalam proses oksidasi reduksi dalam sel yang berhubungan dengan pembentukan energi. 4alam hal ini, zat besi merupakan kofaktor dari beberapa enzim yang terlibat dalam metabolisme energi (inarno dan ariani, 2007#.
12
+ebutuhan akan besi meningkat selama masa pertumbuhan. Jika tidak terdapat /ukup besi untuk memenuhi kebutuhan tubuh, maka *umlah hemoglobin dalam sel darah merah berkurang dan olume sel darah merah ( eritrosit # *uga menurun. al ini disebabkan hemoglobin untuk mengisi sel berkurang. +eadaan seperti ini, dikenal sebagai anemia defisiensi zat besi (!uhard*o dkk, 200)#. Zat besi dalam makanan dapat berbentuk heme yang berikatan dengan protein dan terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari he'ani. Bebih dari 3%C heme ini dapat diabsorbsi langsung. $entuk lain adalah non heme yaitu senya'a besi anorganik yang kompleks terdapat dalam bahan makanan nabati yang hanya dapat diabsorbsi %C (ulya'ati, 2003#. =armakodinamik zat besi, penggantian besi terutama diberikan untuk memperbaiki atau mengendalikan anemia defisiensi zat besi, yang didiagnosis dengan sediaan apusan darah. 9espon pertama yang terukur terhadap keberhasilan terapi zat besi dapat dilihat dalam 'aktu kurang dari seminggu, ketika retikulokositosis ter*adi dengan /epat, yaitu karena sel-sel darah merah yang mengandung hemoglobin yang baru dibentuk dari sumsum tulang memasuki aliran darah. +adar hemoglobin akan meningkat se/ara signifikan dalam 'aktu 2: minggu (lmatsier, 200)#. lur per*alanan besi dalam tubuh dapat dilihat pada gambar berikut. =e dalam saluran /erna
=e diangkut transferin mukosa
!el mukosa usus halus =e pindah ke alat transport transferin reseptor +elebihan disimpan sebagai feritin =e dalam alat transport transferin reseptor
=e diba'a darah oleh transferin
!ebagian hilang melalui sel usus halus yang dibuang
13
Kelebihan disimpan sebagai feritin & hemosiderin
Sebagian hilang dalam keringat,
ati E limfa mengeluarkan =e dari sel darah merah dan mengikatkan ke transferin
!ebagian tulang melalui darah
!umsum tulang mengikatkan =e ke b sel darah merah
enyimpan kelebihan sebagai metalotionin 4arah mengangkut =e sebagai b sel darah merah
6ambar 2.2 !kema &er*alanan Zat $esi di dalam Tubuh (Dhitney E 9olfes, 2007# 4alam tubuh, besi disimpan dalam bentuk feritin atau hemosiderin dalam hati, limpa, dan sumsum tulang. !impanan zat besi sebagai feritin dan hemosiderin sebanyak 30C di hati, 30C di sumsum tulang belakang dan selebihnya di dalam limpa dan otot. 4ari simpanan besi tersebut hingga %0 mg sehari dapat dimobilisasi untuk keperluan tubuh seperti pembentukan b (lmatsier, 200)#. etabolisme besi termasuk unik karena ke/ilnya pertukaran besi dengan lingkungan setiap harinya. al ini tergambar dari hanya 1 mg yang harus diserap tubuh untuk mempertahankan keseimbangan besi karena ekskresi. 9angkaian metabolisme besi di dalam tubuh terdiri dari lima tahap yaitu penyerapan, transportasi, pemanfatan;penga'etan, penyimpanan dan ekskresi. A.1& *eab!lisme Za Besi Diamba 5iamin 6 $alam Pemben#"an Ka$ar 4em!l!bin (4b)
&enyerapan mineral dalam usus halus dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah adanya interaksi dengan zat gizi lain. 5nteraksi ini dapat dalam bentuk interaksi sinergistik. 5nteraksi zat besi sinergistik terlihat antara zat besi dengan itamin . ?itamin mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyerapan besi terutama dari besi non heme yang banyak ditemukan dalam
1
makanan nabati. $ahan makanan yang mengandung besi heme yang mampu diserap sebanyak 38C, sedangkan bahan makanan golongan besi non heme hanya %C dapat diserap oleh tubuh. &enyerapan besi non heme dapat ditingkatkan dengan kehadiran zat pendorong penyerapan seperti itamin dan faktor-faktor pendorong lain seperti daging, ayam, dan ikan. ?itamin bertindak sebagai enhancer yang kuat dalam mereduksi ion ferri men*adi ion ferro, sehingga mudah diserap dalam p lebih tinggi dalam duodenum dan usus halus. ?itamin menghambat
pembentukan
hemosiderin
yang
sukar
dimobilisasi
untuk
membebaskan besi bila diperlukan. bsorpsi besi dalam bentuk non heme meningkat empat kali lipat bila ditambah itamin . ?itamin berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke ferritin (lmatsier, 200)#. $anyaknya besi yang dimanfaatkan untuk pembentukan hemoglobin umumnya sebesar 20-2% mg per hari. &ada sumsum tulang yang berfungsi baik, dapat memproduksi sel darah merah dan hemoglobin sebanyak enam kali. $esi yang berlebihan disimpan sebagai /adangan dalam bentuk feritin dan hemosiderin di dalam sel retikuloendotelial sumsum tulang, hati, dan limpa. Transportasi zat besi dari sel mukosa ke sel-sel tubuh berlangsung lebih lambat dibandingkan penerimaannya pada saluran /erna, bergantung pada simpanan besi dalam tubuh dan kandungan besi dalam makanan. Ba*u transport besi diatur oleh *umlah dan tingkat ke*enuhan transferin. Ba*u transport besi *uga dipengaruhi peranan beberapa itamin yaitu itamin . ?itamn *uga dapat men/egah anemia dengan /ara meningkatkan penyerapan besi dari usus atau dengan membantu mobilisasi besi dan disimpan tubuh (=ishman, hristian dan Dest, 2000#.
1!
Vitamin C
Vitamin C
6ambar 2.3 bsorbsi Zat $esi dan ?itamin di sus alus (ndre's, 200%# &enyerapan besi ter*adi terutama melalui mukosa duodenum dan *e*unum proksimal. &enyerapan ter*adi se/ara aktif melalui proses yang sangat kompleks dan terkendali. $esi heme dipertahankan dalam keadaan terlarut oleh pengaruh asam lambung. &ada brush border dari sel absorptif (terletak pada pun/ak ili usus, disebut apical cell #, besi ferri direduksi men*adi besi ferro oleh enzim ferrireduktase, mungkin dimediasi oleh protein. Transpor melalui membran difasilitasi oleh divalent metal transporter (4T 1# yaitu dibantu oleh peran itamin yang salah satunya adalah itamin . +emudian besi bentuk ferri diikat oleh apotransferin dalam kapiler usus. !ementara besi non heme di lumen usus akan berikatan dengan apotransferin membentuk kompleks transferin besi yang kemudian akan masuk ke
16
dalam sel mukosa dibantu oleh itamin (4T 1#. $esi non heme akan dilepaskan dan apotransferin akan kembali ke dalam lumen usus. A.11 Keb##an Za Besi -a$a Ib# 4amil
+ebutuhan akan zat-zat selama kehamilan meningkat, peningkatan ini ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan *anin untuk bertumbuh (pertumbuhan *anin memerlukan banyak darah zat besi, pertumbuhan plasenta dan peningkatan olume darah ibu#, *umlah enzim 1000 mg selama hamil (risman, 2008#. +ebutuhan zat besi akan meningkat pada trimester dua dan tiga yaitu sekitar ),3 mg per hari. ntuk memenuhi kebutuhan zat besi ini dapat diambil dari /adangan zat besi dan peningkatan adaptif penyerapan zat besi melalui saluran /erna. pabila /adangan zat besi sangat sedikit atau tidak ada sama sekali sedangkan kandungan dan serapan zat besi dari makanan sedikit, maka pemberian suplemen sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil (risman, 2008#. +ebutuhan zat besi menurut Daryana, (2010# adalah sebagai berikut 1. Trimester 5 +ebutuhan zat besi F 1 mg;hari, (kehilangan basal 0,7 mg;hari# ditambah 30-:0 mg untuk kebutuhan *anin dan sel darah merah. 2. Trimester 55 +ebutuhan zat besi F % mg;hari, (kehilangan basal 0,7 mg;hari# ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan conceptus 11% mg. 3. Trimester 555 +ebutuhan zat besi F % mg;hari, (kehilangan basal 0,7 mg;hari# ditamabah kebutuhan sel darah merah 1%0 mg dan conceptus 223 mg.
A.12 A"iba $ari Ke"#ranan $an Kelebian Za Besi
4efisiensi zat besi merupakan defisiensi gizi yang paling umum ter*adi, baik di negara ma*u maupun di negara sedang berkembang. 4efisiensi besi terutama menyerang golongan rentan, seperti anak-anak, rema*a, ibu hamil dan menyusui serta peker*a berpenghasilan rendah, se/ara klasik defisiensi besi dikaitkan dengan anemia gizi besi.
17
bah'a defisiensi besi berpengaruh luas terhadap kualitas sumber daya manusia, yaitu terhadap kemampuan bela*ar dan produktiitas ker*a. +ehilangan besi dapat ter*adi karena konsumsi makanan yang kurang seimbang atau gangguan absorbsi besi. 4i samping itu kekurangan besi dapat ter*adi karena perdarahan akibat /a/ingan atau luka, dan akibat penyakit-penyakit yang mengganggu absorpsi, seperti penyakit gastro intestinal. +ekurangan gizi pada umumnya menyebabkan pu/at, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan,
menurunnya
kebugaran
tubuh,
menurunnya
kemampuan
ker*a,
menurunnya kekebalan tubuh dan gangguan penyembuhan luka. 4isamping itu kemampuan mengatur suhu tubuh menurun. &ada anak-anak kekurangan zat besi menimbulkan apatis, mudah tersinggung, menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan bela*ar (lmatsier, 200)#. +elebihan besi *arang ter*adi karena makanan, tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi. 6e*alanya adalah rasa mual, muntah, diare, denyut *antung meningkat, sakit kepala, mengigau, dan pingsan. dapun penilaian status gizi se/ara langsung yang lain adalah pemeriksaan biokimia, yang memberikan hasil yang tepat dan ob*ektif. $erdasarkan pendapat !upariasa dkk (2002# dapat disimpulkan bah'a pemeriksaan biokimia yang sering digunakan adalah pengukuran kadar berbagai zat gizi dan subtansi kimia yang lain dalam darah dan urin, misalnya pemeriksaan hemoglobin dalam darah. emoglobin dapat diukur se/ara kimia dalam *umlah b;100 ml darah dan dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pemba'a oksigen pada darah. asil pengukuran kadar hemoglobin tersebut dibandingkan dengan standar normal yang telah ditetapkan. emoglobin se/ara luas digunakan sebagai parameter untuk menetapkan prealensi anemia (lmatsier, 200)#. nemia ditandai dengan rendahnya konsentrasi hemoglobin atau hematokrit nilai ambang batas yang disebabkan rendahnya produksi sel darah merah dan b, meningkatnya kerusakan eritrosit (haemolisis# atau kehilangan darah yang berlebihan. 4efisiensi zat besi berperan besar dalam ke*adian anemia. 4efisiensi zat besi ter*adi saat *umlah zat besi yang diabsorsi tidak memadai untuk
18
kebutuhan tubuh. al ini disebabkan oleh rendahnya asupan zat besi, penurunan bioaailabilitas zat besi dalam tubuh, peningkatan kebutuhan zat besi karena perubahan fisiologi seperti kehamilan dan proses pertumbuhan (=+ 5, 2008#. A.1, U-a/a Pen7eaan $an Penan#lanan Anemia Za Besi -a$a Ib# 4amil
paya yang dapat dilakukan untuk men/egah dan menanggulangi kurang zat besi pada ibu hamil menurut 4epartemen +esehatan (1"""# adalah 1. eningkatkan konsumsi zat besi dari sumber alami, terutama makanan sumber he'ani (heme iron# yang mudah diserap seperti hati, daging, ikan. !elain itu perlu ditingkatkan *uga, makanan yang banyak mengandung itamin dan itamin (buah-buahan dan sayuran# untuk membantu penyerapan zat besi dan membantu proses pembentukan b. 2. =ortifikasi bahan makanan yaitu menambahkan zat besi, asam folat, itamin dan asam amino esensial pada bahan makanan yang dimakan se/ara luas oleh kelompok sasaran. &enambahan zat besi ini umumnya dilakukan pada bahan makanan hasil produksi industri pangan. 3. !uplementasi besi-folat se/ara rutin selama *angka 'aktu tertentu, bertu*uan untuk meningkatkan kadar b se/ara /epat. 4engan demikian suplementasi zat besi hanya merupakan salah satu upaya pen/egahan dan penanggulangan kurang zat besi yang perlu diikuti dengan /ara lainnya.
B. P89G8A* TAB:ET TA*BA4 DA8A4 (TAB:ET FE) B.1D!sis $an 6ara Pemberian Table Za Besi -a$a Ib# 4amil
&en/egahan anemia defisensi besi dapat dilakukan dengan suplementasi besi dan asam folat. DA mengan*urkan untuk memberikan )0 mg besi selama ) bulan untuk memenuhi kebutuhan fisiologik selama kehamilan.
19
literatur yang mengan*urkan dosis 100 mg besi setiap hari selama 1) minggu atau lebih pada kehamilan (bdulmuthalib, 2012#. enurut 4epkes 95 (1"""# tablet zat besi diberikan pada ibu hamil sesuai dengan dosis dan /ara yang ditentukan yaitu a. 4osis pen/egahan diberikan pada kelompok sasaran tanpa pemeriksaan b. 4osisnya yaitu 1 tablet zat besi 200 mg (setara dengan )0 mg besi elemental dan 0,2% mg asam folat# berturut-turut selama minimal "0 hari masa kehamilan mulai pemberian pada 'aktu pertama kali ibu memeriksa kehamilannya (+1# sampai :2 hari setelah melahirkan. b. 4osis pengobatan diberikan pada sasaran b G11grC pemberian men*adi 3 tablet sehari selama "0 hari kehamilannya. !ebaiknya ibu hamil mulai minum tablet zat besi begitu mengetahui hamil dan setiap hari satu tablet paling sedikit "0 tablet selama masa kehamilannya. Bebih baik bila lebih dari "0 hari sampai melahirkan (4epkes, 2002#. &ada beberapa orang, pemberian tablet zat besi dapat menimbulkan ge*ala seperti mual, nyeri di daerah lambung, muntah, dan kadang-kadang ter*adi diare atau sulit buang air. ntuk men/egah timbulnya ge*ala tersebut, dian*urkan agar tablet zat besi diminum dengan air putih setelah makan pada malam hari. !etelah minum tablet zat besi, feses akan men*adi hitam, hal ini sama sekali tidak membahayakan. ntuk penyerapan zat besi, tidak dian*urkan minum tablet zat besi bersama-sama dengan susu, teh, kopi, atau obat maag (4epkes, 1"""#. Dalaupun kandungan zat besinya berbeda, tablet zat besi tidak akan menyebabkan tekanan darah tinggi dan kebanyakan darah (4epkes, 1"""#.
B.2Disrib#si
4istribusi yang dimaksud adalah pengiriman tablet zat besi dari tingkat pusat sampai ke tempat-tempat sasaran pelayanan dimana tablet zat besi diberikan langsung ke sasaran (4epkes, 1"""#. lur distribusi tablet zat besi terlihat pada bagan berikut Tk. &usat Tk. &roinsi;4ati 5
&rodusen
20
Tk. +abupaten
6udang =armasi +ab;+odya
Tk. +e/amatan
&uskesmas
,
Tk. 4esa
&osyandu
asyarakat
$idan di 4esa;&olindes
&ustu
&os Abat 4esa
!asaran
6ambar 2.: lur 4istribusi Zat $esi (4epkes, 1"""# Tenaga pelaksana distribusi tablet zat besi yaitu puskesmas, bidan di desa, kader, dukun bayi, dan tenaga lainnya (4epkes, 2007#. B.,Pen7aaan $an Pela-!ran
enurut 4epkes (1"""# pen/atatan distribusi tablet =e pada beberapa tingkat administrasi kesehatan adalah sebagai berikut 1.
&osyandu &emberian tablet zat besi untuk ibu hamil sampai masa nifas yang dilakukan di posyandu di /atat dalam H$uku $antu 5bu amilH. &en/atatan di posyandu dilakukan oleh kader, kemudian direkapitulasi oleh bidan di desa atau petugas pustu.
2.
4esa &emberian tablet besi kepada kelompok sasaran dilakukan pula oleh bidan di desa;&olindes (&ondok $ersalin 4esa#, petugas &ustu (&uskesmas &embantu# dan di/atat pada H9egister +ohort 5buH. asil
3.
rekapitulasi dilaporkan ke puskesmas. &uskesmas &etugas;bidan;pelaksana +5 dan 6izi memberikan tablet zat besi kepada ibu hamil sampai nifas di puskesmas serta di/atat pada H9egister
21
+ohort 5buH. 9ekapitulasi dilakukan oleh bidan (pelaksana +5# dan atau petugas gizi puskesmas berdasarkan hasil dari posyandu dan serta ditambah dengan hasil yang dilaksanakan oleh puskesmas sendiri dalam H9egister 6iziH. B.*!ni!rin Ke-a#an
enurut 4epkes (1"""#, monitoring kepatuhan konsumsi tablet =e yaitu a. Ter*adinya perubahan 'arna hitam pada tin*a menun*ukkan bah'a sasaran minum tablet zat besi, adanya zat besi dalam tin*a dapat diketahui *uga dengan tes fifi. b. 4engan memba'a kemasan kembali kepada petugas, menun*ukkan berapa *umlah tablet zat besi yang telah dikonsumsi oleh sasaran. /. !uperisi dan monitoring berlaku untuk melihat apakah tablet besi betul betul dikonsumsi oleh sasaran. d. 4engan melihat perkembangan kesehatan kelompok sasaran, dapat diketahui *uga sasaran mengkonsumsi table zat besi atau tidak. 6. FAKT98 ;ANG BE84UBUNGAN DENGAN KEPATU4AN IBU 4A*I: DA:A* *ENGK9NSU*SI TAB:ET FE
enurut $art (1"":# kepatuhan pasien didefinisikan sebagai se*auh mana perilaku indiidu tersebut sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional kesehatan. +epatuhan sulit diukur karena tergantung pada banyak faktor, diantaranya pasien seringkali tidak mengakui bah'a mereka tidak melakukan apa yang dian*urkan dokter. ntuk itu diperlukan pendekatan yang baik dengan pasien agar dapat mengetahui kepatuhan mereka dalam melakukan pengobatan tersebut. enurut
22
yang ditimbulkan tablet tersebut dapat memi/u seseorang untuk kurang mematuhi konsumsi tablet zat besi se/ara benar sehingga tu*uan dari pemberian tablet tersebut tidak ter/apai. 6.1 Penea#an 6.1.a Definisi
&engetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini ter*adi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu ob*ek tertentu. &enginderaan ini ter*adi melalui pan/a indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, pen/iuman, rasa dan raba. !ebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. &engetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang (
da enam tingkatan pengetahuan yang di/akup dalam domain kognitif, yakni (
2. emahami emahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk men*elaskan se/ara benar tentang ob*ek yang diketahui dan dapat menerapkan materi tersebut se/ara benar. 3. enerapkan enerapkan diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipela*ari pada kondisi yang sebenarnya. plikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
23
:. nalisis nalisis adalah suatu kemampuan untuk men*abarkan materi atau ob*ek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lainnya. %. !intesis !intesis menun*uk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 4engan kata lain, sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada. ). Ialuasi Ialuasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan *ustifikasi atau penilaian terhadap suatu ob*ek atau materi. &enilaian-penilaian ini didasarkan
pada
suatu
kriteria
yang
ditentukan
sendiri
atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. 6.1.7 In$i"a!r Penea#an
5ndikator-indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan atau kesadaran terhadap kesehatan dapat dikelompokkan men*adi (Da'an dan 4e'i, 2010# 1. &engetahuan tentang sakit dan penyakit yang meliputi penyebab penyakit, ge*ala atau tanda-tanda penyakit, /ara pengobatan dan tempat men/ari pengobatan, /ara penularan dan /ara pen/egahan suatu penyakit. 2. &engetahuan tentang /ara pemeliharaan kesehatan dan /ara hidup sehat meliputi *enis-*enis makanan bergizi, manfaat makanan bergizi bagi kesehatan, pentingnya olahraga bagi kesehatan, bahaya merokok, minuman keras, narkoba dan lain sebagainya. 3. &engetahuan mengenai kesehatan lingkungan meliputi manfaat air bersih, /ara pembuangan limbah yang sehat, manfaat pen/ahayaan dan penerangan, rumah yang sehat dan akibat polusi yang ditimbulkan bagi kesehatan.
2
6.1.$ Fa"!r
Tingkat pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut (
:. $udaya $udaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang karena informasi yang baru akan dipilih sesuai dengan budaya dan agama yang dianut. %. !umber informasi !umber informasi merupakan tingkat pengetahuan dimana baik atau tidaknya pengetahuan tergantung pengetahuan kepada masing-masing indiidu dalam memahami dan menerima informasi yang diterima. 6.1.e Pen#"#ran Penea#an
2!
&engukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan 'a'an/ara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari sub*ek penelitian. +edalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut di atas (Da'an dan 4e'i, 2010#. enurut rikunto, pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu (Da'an dan 4e'i, 2010# 1. $aik asil persentase 8)C - 100C 2. ukup asil persentase %)C - 8%C 3. +urang asil persentase G %) C 6.2 Si"a6.2.a Definisi !ikap merupakan suatu respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau
ob*ek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang, setu*u-tidak setu*u, baik-tidak baik, dan sebagainya#.
terhadap pertanyaan atau ob*ek yang dihadapi. 3. enghargai yaitu memberikan nilai positif terhadap ob*ek atau stimulus, membahasnya dengan orang lain dan bahkan menga*ak atau mempengaruhi orang lain.
26
:. $ertanggung *a'ab yaitu bertanggung *a'ab terhadap apa yang telah diyakininya. 6.2.$ Pen#"#ran si"a&engukuran sikap dapat dilakukan se/ara langsung ataupun tidak
langsung. &engukuran sikap se/ara langsung dapat dilakukan dengan menga*ukan pertanyaan-pertanyaan tentang stimulus atau ob*ek yang bersangkutan. &ertanyaan se/ara langsung *uga dapat dilakukan dengan /ara memberikan pendapat dengan menggunakan kata Lsetu*uH atau Ltidak setu*uH terhadap pernyataan-pernyataan terhadap ob*ek tertentu (
Perila"#
&erilaku merupakan hasil pengalaman dan proses dengan lingkungannya, yang ter'u*ud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan sehingga diperoleh keadaan seimbang antara kekuatan pendorong dan kekuatan penahan (aulana, 200"#. enurut
27
dalah suatu praktek yang sudah berkembang dengan baik artinya tindakan sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. enurut $e/ker dalam =itriani (2011#, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan sebagai berikut 1.
2.
&erilaku hidup sehat erupakan perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. &erilaku sakit (illness behavior # &erilaku sakit ini men/akup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit, persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab
3.
dan ge*ala penyakit, pengobatan penyakit, dan sebagainya. &erilaku peran sakit (the sick role behavior # &erilaku ini meliputi tindakan untuk memperoleh kesembuhan, mengenal;mengetahui fasilitas atau sarana pelayanan;penyembuhan penyakit yang layak, mengetahui hak dan ke'a*iban orang sakit.