MAKALAH METABOLISME ZAT GIZI (Gangguan Iodium pada metabolisme tubuh) 22.07 Bebi super bandel bandel No comments
BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih menghadapi masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). GAKI merupakan masalah serius, karena diperkirakan pada saat ini terdapat sekitar 42 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah yang lingkungannya miskin iodium. GAKI adalah sekumpulan gejala yang timbul, karena tubuh seseorang kekurangan unsur iodium secara terus menerus dalam jangka waktu cukup lama. GAKI dapat menyerang siapa saja baik perempuan, pria, anak-anak, dewasa maupun orangtua yang tinggal di daerah kekurangan iodium. GAKI mempunyai dampak serius terhadap kesehatan manusia di antaranya keguguran pada ibu hamil, lahir mati dan cacat bawaan pada janin, kretin (cebol), keterbelakangan mental pada anak dan remaja dan yang paling banyak terjadi adalah pembesaran kelenjar tiroid (gondok). Iodium adalah salah satu mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di air dan merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Iodium diperlukan untuk membentuk hormon tiroksin yang diperlukan tubuh untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan, sejak janin hingga dewasa. Bahan makanan yang kaya iodium di antaranya terdapat pada ikan laut, kerang dan kepiting. Selain itu, kebutuhan iodium dapat diperoleh dari garam yang telah disuplementasi dengan iodium. Di Indonesia, remaja mempunyai risiko tinggi terhadap defisiensi energiprotein, zat gizi besi, vitamin A dan zat gizi mikro lainnya yang dapat mempengaruhi metabolisme
iodium.
BAB II
ISI A. Peranan Mineral Dalam Metabolisme Mineral merupakan kebutuhan tubuh manusia yang mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, seperti untuk pengaturan kerja enzimenzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu pembentukan ikatan yang memerlukan mineral seperti pembentukan haemoglobin. Mineral digolongkan atas mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan tubuh kurang dari 100 mg sehari. Dalam jumlah kecil beberapa mineral dibutuhkan tubuh untuk menjaga agar organ tubuh berfungsi secara normal. Di antaranya berfungsi sebagai koenzim, dan antioksidan. Berdasarkan tingkat asupannya, kelompok mineral ini dibedakan menjadi mineral mayor dan mineral minor. Senyawa yang termasuk mineral mayor dan mineral minor, yaitu : a. Mineral mayor : kalsium, fosfor, kalium, natrium, klorida, magnesium, dan sulfur. b. Mineral minor : boron, kromium, kobalt, copper, fluorida, iodin, besi, mangan,
molybdenum, selenium, silikon, vanadium, dan seng. Seperti halnya vitamin, mineral dibutuhkan tubuh untuk mendukung fungsi metabolisme. Beberapa mineral berperan dalam : a. Membantu sistem kekebalan tubuh (seng, selenium) b. Membantu sistem darah (kalium, kalsium) c. Membentuk tulang (kalsium) d. Mempertahankan kadar gula darah (boron) e. Menjaga fungsi tiroid (yodium) f. Menjaga otot jantung g. Menjaga penyerapan kalsium oleh tulang (magnesium) h. Membentuk darah (besi, tembaga).
Pada kebutuhan sehari‐hari,
mineral
dibutuhkan
dalam
jumlah
kecil
(traceelement ) dan diserap dari makanan dalam bentuk senyawa organik yang aman
bagi tubuh salah satunya adalah Iodium. Iodium merupakan salah satu mineral yang diperhitungkan jumlahnya untuk memenuhi asupan gizi dalam tubuh. Dalam kimia dinyatakan dengan simbol I +. B. Makanan Sumber Iodium Laut merupakan sumber utama yodium. Oleh karena itu makanan laut berupaikan, udang, dan kerang serta ganggang laut merupakan sumber yodium yang baik. Di daerah pantai, air dan tanah mengandug banyak yodium sehingga tanaman yang tumbuh didaerah pantai mengandung cukup banyak yodium. Semakin jauh tanaman itu dari pantai semakin sedikit pula kandungan yodiumnya. Salah satu cara penanggulanan yodium adalah melalui fortifikasi garam dapur dengan yodium. C. Akibat Kelebihan dan kekurangan Iodium
Kekurangan dan kelebihan Iodium dapat sama-sama mengakibatkan penyakit gondok. Penyakit gondok adalah penyakit yang disebabkan pembesaran kelenjar tiroid. 1. Kekurangan Iodium Pengertian tentang Iodine Deficiensi Disorder (IDD) atau Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) adalah sekumpulan gejala akibat tubuh sesorang kekurang yodium secara terus menerus dalam jangka waktu lama. Akibat GAKY yang lazim dikenal masyarakat adalah munculnya kelenjar tiroid atau gondok. Munculnya gondok disebabkan konsentrasi hormon tiroid menurun dan hormon perangsang tiroid/TSH meningkat agar kelenjar tiroid mampu menyerap banyak yodium. Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar tiroid membesar dalam usaha meningkatkan pengambilan yodium oleh kelenjar tersebut. 2. Kelebihan Yodium Konsumsi iodium yang sangat tinggi dan berkembang akan mengakibatkan munculnya ancaman hipertiroidi (induced iodine hyperthyroidi , IIH), yang dapat bermanifestasi pembesaran kelenjar tiroid. Hipertiroidi dapat menurunkan pelepasan hormon tiroid (T4 dan T3) sehingga konsentrasi hormon tirod dalam serum menurun dan menstimulasi tirotropin (TSH), dengan menurunnya hormon
tiroid akan membuat aktivitas metabolisme iodium menurun, sehingga banyak iodium tidak terombak dan hanya menumpuk. D. Pengaruh zat gizi lain terhadap Iodium Di Indonesia, remaja mempunyai risiko tinggi terhadap defisiensi energiprotein, zat gizi besi, vitamin A dan zat gizi mikro lainnya. Metabolisme iodium ternyata diperngaruhi oleh status zat-zat gizi ini. Defisiensi energi-protein menghambat metabolisme iodium melalui pengaruh defisiensi energi-protein pada sistem endokrin yaitu terhadap berat kelenjar, struktur histologi, dan fungsi kelenjar tiroid walaupun dalam jangka waktu yang cukup lama. Mikronutrien lain seperti vitamin A, selenium (Se) dan zinc (Zn) berpengaruh terhadap sintesa hormon tiroid. GAKI dilaporkan berkaitan dengan defisiensi protein-energi, defisiensi Vitamin A dan anemia. Suplementasi vitamin A dilaporkan meningkatkan efikasi iodium. Defisiensi selenium merupakan bagian tak terpisahkan pada enzim glutation peroksidase (GSH-Px) yang berpengaruh pada deiodinasi T4 menjadi T3.(20,21). Zat gizi besi (Fe) berkaitan dengan iodium. Walaupun mekanisme molekuler peran Fe dengan iodium belum begitu jelas, namun beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara kedua mineral tersebut. Defisiensi Fe diduga berperan dalam metabolisme iodium dalam sel tiroid dan defisiensi Fe juga menurunkan efikasi profilaksis iodium. Sintesa hormon tiroid membutuhkan kehadiran Fe dan katalisa enzim tiroperoksiadse (TPO). Anemia zat gizi besi (AGB) menurunkan konsentrasi tiroksin dalam plasma. Di samping itu, penanggulangan defisiensi gizi besi dilaporkan meningkatkan efikasi iodium. E. Metabolisme Iodium dalam Tubuh Tahap pertama pembentukan hormon thyroid adalah pemindahan yodida dari cairan ekstrasel ke sel kelenjar thyroid dan kemudian ke folikel. Membran sel mempunyai kemampuan khas mentransport yodida secara aktif ke bagian dalam f olikel. Hal ini dinamakan pompa yodida atau iodine trapping. Pada kelenjar normal, pompa yodida dapat memekatkan ion yodida sekitar 40 kali konsentrasi yodida dalam darah. Akan tetapi bila kelenjar thyroid menjadi aktif sepenuhnya, rasio konsentrasi dapat meningkat sampai beberapa kali lipat.
Pembentukan dan sekresi tiroglobulin sebagai bahan dasar hormon thyroid dilakukan oleh sel-sel thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140 asam amino tirosin, dan tirosin merupakan substrat utama yang berikatan dengan yodium untuk membentuk hormon thyroid dimana hormon ini dibentuk dalam molekul tiroglobulin. Oksidase ion yodida adalah langkah penting dalam pembentukan hormon thyroid yaitu perubahan ion yodida menjadi bentuk yodium teroksidasi yang kemudian mampu berikatan langsung dengan asam amino tirosin. Proses oksidasi ini dipermudah oleh enzim peroksidase dan hidrogen peroksida yang menyertainya. Pengikatan yodium dengan molekul tiroglobulin dinamai organifikasi tiroglobulin. Yodium yang telah dioksidasi dalam bentuk molekul akan terikat langsung tetapi perlahan-lahan dengan asam amino tirosin, tetapi bila yodium yang btelah teroksidasi disertai dengan sistem enzim peroksidasi, maka proses ini dapat terjadi dalam beberapa detik atau menit. Stadium akhir dari yodinasi tirosin adalah pembentukan dua hormon thyroid yang penting
yaitu
tiroksin
dan
triyodotironin.
Tirosin
mula-mula
dioksidasi
menjadi
monoyodotironin dan diyodotironin. Dua molekul diyodotironin bergabung membentuk tiroksin
(T4),
dan
satu
molekul
diyodotironin
bergabung
dengan
satu
molekul
monoyodotironin membentuk triyodotironin (T3).
Setelah sintesis hormon thyroid berlangsung, setiap molekul tiroglobulin mengandung 5 sampai 6 molekul tiroksin, dengan rata-rata datu molekul triyodotironin untuk setiap tiga sampai empat molekul tiroglobulin dan sekitar 18 molekul tiroksin untuk setiap satu molekul triyodotironin. Dalam bentuk ini, hormon thyroid sering disimpan dalam folikel selama beberapa bulan. Ternyata jumlah total yang disimpan cukup untuk mensuplai tubuh dengan kebutuhan normal akan hormon thyroid selama satu sampai tiga bulan. Oleh karena itu, walaupun sintesis hormon thyroid berhenti seluruhnya, efek defisiensi mungkin tidak ditemukan selama berbulan-bulan. DAFTAR PUSTAKA Anast, C.S, Mohs, J.M., Kaplan, S.L., et al. 1972. Evidence for parathyroid failure in magnesium deficiency. Science, 177, 606-608.
Anonim.2008.Yodium Bagi Kesehatan. http://www.hanyawanita.com/clickwok /health/health14.htm.Diakses pada tanggal 11 April 2011.
Clupst3r. 2009. Gangguan Akibat Kekurangan.Yodium .http://gudangmadu.
blogspot.com/2008/06/gangguan-akibat-kekurangan-yodium.html. Diakses pada tanggal 17 April 2011. Dedy M.1995. Metabolismme Zat Gizi I.Sumber, Fungsi dan Kebutuhan bagi Tubuh Manusia. Pustaka Sinar Harapan.
Tiroid, Pengatur Metabolisme Tubuh Kompas.com - 07/06/2011, 06:12 WIB Indira Permanasari
Kelenjar tiroid di batang tenggorok terkadang luput dari perhatian. Padahal, produk kelenjar itu sangat penting dan dibutuhkan oleh sel tubuh untuk metabolisme, baik lemak, protein, maupun karbohidrat. Gangguan pada kelenjar tiroid a kan mengganggu kerja sel tubuh. Sekitar 300 juta orang di dunia mengalami gangguan fungsi kelenjar tiroid. Lebih dari separuhnya tidak menyadari kondisi mereka. Karena itu, tiap 25 Mei ditetapkan sebagai Hari Tiroid Internasional untuk meningkatkan kesadaran te ntang pentingnya kesehatan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid merupakan kelenjar terbesar di leher. Berbentuk mirip kupu-kupu dengan dua ”sayap” yang mewakili ”cuping” kanan dan kiri kelenjar di sekitar bata ng tenggorok, tepatnya di bawah jakun. Ketua Divisi Metabolik Endokrin Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Imam Subekti mengatakan, fungsi utama kelenjar tiroid adalah mengumpulkan yodium dan mengubahnya menjadi hormon tiroid, yakni tiroksin (T4) dan triyodotironin (T3). Sel tiroid merupakan satu-satunya sel dalam tubuh yang menyerap yodium. Kedua hormon itu dilepaskan ke aliran darah dan diangkut ke seluruh tubuh guna meningkatkan aktivitas selular dan mengontrol metabolisme, seperti mengubah oksigen dan kalori menjadi energi. ”Setiap sel di dalam tubuh bergantung pada hormon tiroid untuk regulasi metabolismenya. Hormon tiroid juga berperan mengatur suhu tubuh,” kata Imam dalam jumpa pers Pekan Kesadaran Tiroid Internasional 2011 beberapa waktu lalu. Kerja kelenjar tiroid dikontrol kelenjar pituitary, kelenjar seukuran kacang di dasar otak. Ketika kadar hormon tiroid dalam tubuh terlalu rendah, kelenjar pituitary memproduksi thyroid stimulating hormone (TSH) yang merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi
lebih banyak hormon tiroid. Jika kadar hormon dalam darah sudah memadai, kelenjar pituitary akan mengurangi produksi hormon TSH. Kerja pituitary diregulasi bagian lain otak, yakni hipotalamus. Hipotalamus merupakan bagian dari otak yang memproduksi TSH releasing hormone (TRH) yang memerintahkan kelenjar pituitary mengeluarkan TSH. Keseimbangan merupakan kata kunci kerja kelenjar tiroid yang sehat. Terlalu berle bihan atau kekurangan produksi hormon tiroid sama-sama menimbulkan berbagai gangguan, antara lain ditandai dengan pembesaran kelenjar ( goiter ). Masyarakat kerap menyebutnya sebagai gondok. Menurut Imam, gangguan tiroid kadang tidak terdiagnosis sehingga dialami penderita bertahun-tahun. Kekurangan tiroid
Salah satu penyebab goiter alias gondok yang paling sering di dunia ialah kekurangan yodium. Kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan hormon tiroid memadai tanpa yodium yang cukup. Untuk mengatasi, di Indonesia, zat ini biasanya ditambahkan pada bahan yang digunakan sehari-hari, seperti garam. Jika kekurangan yodium, kelenjar pituitary melepaskan TSH merangsang kelenjar tiroid meningkatkan produksinya. Rangsangan berlebihan dalam jangka waktu lama mengakibatkan kelenjar tiroid membesar. Imam mengatakan, gejala hipotiroid (kekurangan tiroid), antara lain lemah, le su, sulit berpikir, dan mengantuk terus. Metabolisme tubuh melemah. Gejala ini kerap tidak disadari. Kekurangan tiroid pada perempuan hamil dalam waktu panjang menyebabkan bayi yang dilahirkan mengalami hipotiroid. Jika terlambat diintervensi, bayi akan terganggu pertumbuhan otaknya. Kepala Subdit Pengendalian diabetes dan Penyakit Metabolik Kementerian Kesehatan Tjetjep Ali Akbar mengatakan, untuk menghasilkan generasi muda yang cerdas, pemerintah berencana melakukan penapisan kadar tiroid pada ibu hamil mulai tahun 2014. Hal itu dilakukan lewat pemeriksaan darah untuk melihat kadar TSH. Uji coba diadakan di lima kota, yakni Medan, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Semarang. Penyebab lain goiter ialah tiroiditis Hashimoto akibat otoimun. Terjadi perusakan kelenjar tiroid oleh sistem kekebalan tubuh sendiri sehingga produksi hormon tiroid rendah. Menurut Imam, jika hipotiroid disebabkan defisiensi yodium, akan diberikan suplemen yodium oral. Penanganan hipotiroidisme bisa dengan terapi sulih hormon. Biasanya digunakan L-tiroksin, bentuk sintetis dari T4. Kelebihan tiroid
Sebagian besar kelebihan hormon tiroid (hipertiroidisme) disebabkan penyakit Graves yang merupakan penyakit autoimun. Dalam hal ini, sistem kekebalan tubuh menghasilkan protein thyroid simulating immunoglobulin (TSI) yang menyerupai TSH. TSI juga merangsang kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid dan menyebabkan goiter .
Pada penderita, metabolisme tubuh akan meningkat. Penderita kerap kepanasan, kelelahan di malam hari, kesulitan tidur, tangan bergetar, dan detak jantung tidak beraturan. Terapi dilakukan dengan yodium radioaktif sehingga goiter mengecil. Hipertiroid dapat pula disebabkan gangguan sekresi TSH oleh kelenjar di otak. Pembesaran kelenjar tiroid bisa juga akibat tumor jinak maupun ganas (kanker). Untuk itu, diperlukan tes fungsi tiroid guna memastikan keaktifan kelenjar tiroid. Jika kelenjar tiroid membesar merata dan terjadi hipertiroid, dokter akan melanjutkan dengan tes penyakit Graves. Jika terjadi hipotiroid, kemungkinan terjadi tiroiditis Hashimoto. Untuk memastikan, dapat dilakukan tes darah. Cara lain lewat pemindaian, ultrasonografi tiroid, maupun biopsi aspirasi jarum halus.
Skip to navigation Skip to main content Skip to primary sidebar Skip to secondary sidebar Skip to footer
catatan seorang ahli gizi knowledge is something to be shared
Home Download Guestbook Konsultasi online Survey
Twitter Facebook RSS Feed ← Vitamin A dan Metabolismenya Likopen untuk kesehatan jantung →
Fe dan Metabolismenya Apr 7 Posted by Andi Imam Arundhana S.Gz
4 Votes
Fe merupakan mikroelemen yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia. Fe pada tubuh banyak dijumpai dalam bentuk Heme, mioglobin, enzim, sitokrom P450. Fe juga adalah komponen yang sangat dibutuhkan oleh enzim-enzim tertentu pada proses beta oksidasi. Sebagai penyelamatan Fe, maka Fe yang berlebih dalam tubuh disimpan sebagai Feritin dan Transferin. Feritin dan Transferin merupakan protein yang di simpan dalam hepar, limpa dan sum-sum tulang. Jika kita berbicara tentang Fe, sebagian besar digunakan untuk pertumbuhan, pengangkutan oksigen dalam darah, serta transfer elektron. Fe-Heme dihasilkan dari jaringan hewan, sedangkan Fe-nonHeme dihasilkan dari jaringan tumbuhan. Sehingga dalam tubuh lebih banyak diabsorpsi Fe-Heme karena sudah terikat dengan protein. Untuk meningkatkan absorpsi Fe yang berasal dari jaringan tumbuhan (Fe-nonHeme) maka perlu konsumsi protein khususnya asam amino Metionin dan Sistein yang mengandung Sulfur (S) dan asam Askorbat (vitamin C). Alasan mengapa Fe menjadi sekidit sekali di absorpsi dalam tubuh, karena saat kita makan bersamaan dengan makanan yang mengandung asam oksalat, fitat( asam fitin dalam biji bijian), tanin, serat, pospat (fosfitin dalam kuning telur), pektin dalam buah-buahan cenderung mengendapkan Fe sehingga sukar larut dan sedikit di absorpsi. Untuk itu untuk mengatasinya dengan konsumsi protein dan setelah selesai makan sebaiknya mengkonsumsi vitamin C yang berfungsi melarutkan Fe sehingga mudah di serap. METABOLISME Fe DALAM TUBUH Metabolisme Fe berlangsung di jaringan Hepar. Awalnya Fe dari makanan yang kita makan kemudian masuk melalui Mukosa Intestin. Setelah itu Fe di bawa oleh protein transferin membentuk Fe-transferin menuju ke sitokrom untuk disintesis menjadi enzim-enzim Fe pengangkut, ke sum-sum tulang sebagai hormon dan pada Hb untuk mengangkut oksigen ke dalam eritrosit serta ke organel sel Retikulum Endophlasma (RE). Jika Fe yang dikonsumsi masih tersisa atau berlebih, maka akan disimpan sebagai feritin dalam hepar. Adanya mobilisasi protein Feritin dalam hepar menyebabkan Feri (Fe) dari makanan diubah menjadi Fero (Fe) yang dikatalisis oleh enzim ferireduktase. Hal ini dapat t erjadi jika ada seruloplasmin. Fero lebih mudah diserap daripada Feri. Jika masih ada lagi Fe yang tersisa dari sintesis Feritin, maka akan dikeluarkan melalui keringat dan kulit, laktasi, dan urin.
Kemudian jika Fe yang dibuat dalam Eritrosit (hanya berumur 120 Hari), maka setelah 120 hari, Hemoglobin akan pecah membentuk Heme dan mioglobin, kemudian Heme akan pecah menjadi Fe, dan selanjutnya Fe akan masuk kedalam pull menjadi pull-Fe. Sehingga Fe dalam tubuh bisa bersumber dari heme juga bisa bersumber dari makanan yang kita makan. Full-Fe akan pecah menjadi asam-asam amino, sehingga dalam tubuh ada asam amino yang dapat diproduksi sendiri selain dari makanan yang kita makan yakni Pull-asam amino dan juga PullFe. Jika tubuh kekurangan protein maka produksi Feritin juga akan terganggu. Sehingga protein bukan sebagai sumber energi karena sangat banyak enzim pada jaringan tubuh yang memerlukannya dalam setiap metabolisme. Mengapa jika seseorang yang terinfeksi mengalami defisiensi Fe ??, Karena infeksi akan menyebabkan gen-gen menjadi rusak sehingga Hb tidak dapat berfungsi dan Pull-Fe (hasil dalam tubuh) tidak optimal. Untuk seseorang seperti ini dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi banyak protein yang membantu penyerapan Fe dari makanan. Bagaimana jika protein dalam tubuh sudah berlebih ?? Protein yang berlebih tidak dapat disimpan dalam Hepar, jika protein yang dikonsumsi berlebih maka asam amino akan mengalami glukoneogenesis yang sifatnya glukogenik menghasilkan asam-asam lemak yang sifatnya ketogenik. Sehingga protein dalam tubuh memiliki sifat glukogenik, ketogenik, dan glukoketogenik.
Seri obesitas : Kurang asupan kalsium menaikkan berat badan
In "Nutrition Problem" Tubuh ideal dan Gizi
Seringkali kita merasa ingin merubah penampilan, dengan memperindah bentuk tubuh agar kelihatan ideal, gizi seimbang dan tepat merupakan cara yang efektif yang sangat dibutuhkan
untuk mewujudkan hal tersebut. Tanpa perencanaan program yang matang, kita hanya menghabiskan waktu di gym berlatih, hanya menghabiskan uang di restoran untuk makan makanan enak namun… In "Health and Nutrition"
Susu tinggi kalsium mencegah obesitas pada anak
In "Health and Nutrition" Posted on 7 April 2013, in Material and tagged asam amino, defisiensi, Fe, metabolisme, zat besi. Bookmark the permalink . Leave a comment. ← Vitamin A dan Metabolismenya Likopen uGAKI
(Gangguan Akibat Kekurangan Iodium)
PENDAHULUAN
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang perlu ditanggulangi secara sungguh-sungguh. Penduduk yang tinggal di daerah kekurangan iodium akan mengalami GAKI kronis yang menyebabkan pertumbuhan fisik terganggu dan keterbelakangan mental yang tidak dapat disembuhkan sehingga menjadi beban masyarakat. GAKI mengakibatkan penurunan kecerdasan dan produktivitas penduduk sehingga menghambat pengembangan sumber daya manusia. DEFINISI
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (Iodine Deficiency Disorder) adala h gangguan tubuh yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat men ghasilkan hormon tiroid. Definisi lain, GAKY merupakan suatu masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan Yodium, akibat kekurangan Yodium ini dapat menimbulkan penyakit salah s atu
yang sering kita kenal dan ditemui dimasyarakat adalah Gondok. Dimana akibat defisiensi iodium ini merupakan suatu spektrum yang luas dan mengenai semua segmen usia, dari fetus hingga dewasa. Dengan demikian jelaslah bahwa gondok tidak identik dengan GAKI. Dengan demikian kepentingan klinisnya tidak saja didasarkan atas akibat desakan mekanis yang ditimbulkan oleh gondok, tetapi justru gangguan fungsi lain yang dapat dan sering menyertainya seperti gangguan perkembangan mental dan r endahnya IQ, hipotiroidisme, dan kretin. Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid yang melebihi normal. Hipotiroidi adalah kondisi di mana tubuh tidak memperoleh cukup hormon t iroid. Kondisi ini mengakibatkan penderita menjadi malas, mengantuk, kulit kering, tidal(tahan dingin dan konstipasi). Hormon tiroid berperan dalam proses pertumbuhan otak dan sistim saraf. Oleh karena itu anak penderita hipotiroidi mengalami hambatan dalam pertumbuhan fisik dan keterbelakangan mental. Keterbelakangan fisik dan mental yang dikenal, akan tetapi s eringkali kondisi ini ringan hingga sulit diketahui kecuali dengan diagnosis yang baik. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Faktor – Faktor yang berhubungan dengan masalah GAKI antara lain : • Faktor Defisiensi Iodium dan Iodium Excess Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKI. Hal ini disebabkan karena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis terhadap kekurangan unsur iodium dalam makanan dan minuman yang dikonsumsinya (Djokomoeldjanto, 1994). Hal ini dibuktikan oleh Marine dan Kimbell (1921) dengan pemberian iodium pada anak usia sekolah di Akron (Ohio) dapat menurunkan gradasi pembesaran kelenjar tiroid. Temuan lain oleh Dunn dan Van der Haal (1990) di Desa Jixian, Propinsi Heilongjian (Cina) dimana pemberian iodium antara tahun 1978 dan 1986 dapat menurunkan prevalensi gondok secara drastic dari 80 % (1978) menjadi 4,5 % (1986). Iodium Excess terjadi apabila iodium yang dikonsumsi cukup besar secara terus menerus, seperti yang dialami oleh masyarakat di Hokaido (Jepang) yang mengkonsumsi ganggang laut dalam jumlah yang besar. Bila iodium dikonsumsi dalam dosis tinggi akan terjadi hambatan hormogenesis, khususnya iodinisasi tirosin dan proses coupling (Djokomoeldjanto, 1994). • Faktor Geografis dan Non Geografis Menurut Djokomoeldjanto (1994) bahwa GAKI sangat erat hubungannya dengan letak geografis suatu daerah, karena pada umumnya masalah ini sering dijumpai di daerah pegunungan seperti pegunungan Himalaya, Alpen, Andres dan di Indonesia gondok sering dijumpai di pegunungan seperti Bukit Barisan Di Sumatera dan pegunungan Kapur Selatan. Daerah yang biasanya mendapat suplai makanannya dari daerah lain sebagai penghasil pangan, seperti daerah pegunungan yang notabenenya merupakan daerah yang miskin kadar iodium dalam air dan tanahnya. Dalam jangka waktu yang lama namun pasti daerah tersebut akan mengalami defisiensi iodium atau daerah endemik iodium (Soegianto, 1996 dalam Koeswo, 1997). • Faktor Bahan Pangan Goiterogenik Kekurangan iodium merupakan penyebab utama terjadinya gondok, namun tidak dapat dipungkiri bahwa faktor lain juga ikut berperan. Salah satunya adalah bahan pangan yang bersifat goiterogenik (Djokomoeldjanto, 1974). Williams (1974) dari hasil risetnya mengatakan bahwa zat goiterogenik dalam bahan makanan yang dimakan setiap hari akan menyebabkan zat iodium dalam tubuh tidak berguna, karena zat goiterogenik tersebut merintangi absorbsi dan metabolisme mineral iodium yang telah masuk ke dalam tubuh. Goiterogenik adalah zat yang dapat menghambat pengambilan zat iodium oleh kelenjar
gondok, sehingga konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi rendah. Selain itu, zat goiterogenik dapat menghambat perubahan iodium dari bentuk anorganik ke bentuk organik sehingga pembentukan hormon tiroksin terhambat (Linder, 1992). Menurut Chapman (1982) goitrogen alami ada dalam jenis pangan seperti kelompok Sianida (daun + umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun ketela, kecipir , dan terung) ; kelompok Mimosin (pete cina dan lamtoro) ; kelompok Isothiosianat (daun pepaya) dan kelompok Asam (jeruk nipis, belimbing wuluh dan cuka). • Faktor Zat Gizi Lain Defisiensi protein dapat berpengaruh terhadap berbagai tahap pembentukan hormon dari kelenjar thyroid terutama tahap transportasi hormon. Baik T3 maupun T4 terikat oleh protein dalam serum, hanya 0,3 % T4 dan 0,25 % T3 dalam keadaan bebas. Sehingga defisiensi protein akan menyebabkan tingginya T3 dan T4 bebas, dengan adanya mekanisme umpan balik pada TSH maka hormon dari kelenjar thyroid akhirnya menurun. KLASIFIKASI
Survei epidemiologis untuk gondok endemik biasanya didasarkan atas besarnya kelenjar tiroid, dilakukan dengan metode Palpasi, menurut klasifikasi Perez atau modifikasin ya (1960) : • Grade 0 : Tidak ter aba • Grade 1 : Teraba dan terlihat hanya dengan kepala yang ditengadahkan • Grade 2 : Mudah terlihat, kepala posisi biasa • Grade 3 : Terlihat dari jarak tertentu Karena perubahan gondok pada awalnya perlu diwaspadai, maka grading system, khususnya grade 1 dibagi lagi dalam 2 klas, yaitu: • Grade 1a : Tidak teraba atau teraba tidak lebih besar daripada kelenjar tiroid normal. • Grade 1b : Jelas teraba dan membesar, tetapi pada umumnya tidak terlihat meskipun kepala ditengadahkan. Kelenjar tiroid tersebut ukurannya sama atau lebih besar dari falangs akhir ibu jari tangan pasien. SPEKTRUM GAKI
Macam-macam Gangguan Akibat GAKY : 1. Pada Fetus – Abortus – Steel Birth – Kelainan Kematian Perinatal – Kretin Neurologi – Kretin Myxedematosa – Defek Psikomotor 2. Pada Neonatal – Hipotiroid – Gondok Neonatal 3. Pada Anak dan Remaja – Juvenile Hipothyroidesm – Gondok Gangguan Fungsi Mental – Gangguan Perkembangan Fisik
– Kretin Myxedematosa dan Neurologi 4. Pada Dewasa – Gondok dan segala Komplikasinya – Hipotiroid – Gangguan Fungsi Mental MANIFESTASI KLINIS
Gejala yang sering tampak sesuai dengan dampak yang ditimbulkan , seperti:
Terhadap Pertumbuhan
– Pertumbuhan yang tidak normal. -Pada keadaan yang parah terjadi kretinisme – Keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan – Tingkat kecerdasan yang rendah – Mulut menganga dan lidah tampak dari luar
Kelangsungan Hidup
Wanita hamil didaerah Endemik GAKY akan mengalami berbagai gangguan kehamilan antara lain : – Abortus – Bayi Lahir mati – Hipothryroid pada Neonatal
Perkembangan Intelegensia
– Setiap penderita Gondok akan mengalami defisit IQ Point sebesar 5 Point dibawah normal – Setiap Penderita Kretinisme akan mengalami defisit sebesar 50 Point dibawah normal. Iodium diperlukan khususnya untuk biosintesis hormon tiroid yang beriodium. Iodium dalam makanan diubah menjadi iodida dan hampir secara sempurna iodida yang dikonsumsi diserap dari sistem gastrointestinal. Yodium sangat erat kaitannya dengan tingkat kecerdasan anak. Dampak yang ditimbulkan dari kekurangan konsumsi yodium yang berada dalamtubuh, akan sangat buruk akibatnya bagi kecerdasan anak, karena bisa menurunkan 11-13 nilai IQ anak.. Di antara penyakit akibat kekurangan iodium adalah gondok dan kretinisme. Ada dua tipe terjadinya kretinisme, yaitu kretinisme neurology seperti kekerdilan yang digolongkan dengan mental, kelumpuhan dan buta tuli. Ada pula kretinisme hipotiroid Lokasi dan struktur tiroid (gondok) di mana kelenjar tiroid yang terletak di bawah lar ynx sebelah kanan dan kiri depan trakea mengekskresi tiroksin, triiodotironin dan beberapa hormon beriodium lain yang dihubungkan dengan pertumbuhan yang kerdil dan retardasi mental yang la mbat. Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, kebutuhan tubuh akan yodium memang harus selalu dipenuhi. Karena kalau tidak, hipotiroidisme akan terus ‘mengancam’. Baik bayi, anak, remaja, bahkan dewasa muda tetap mempunyai peluang terserang penyakit gondok, gangguan fungsi mental dan fisik, maupun kelainan pada system saraf. Semua penyakit dan berbagai kelainan lainnya yang disebabkan oleh defisiensi unsur kimia berlambang “I” ini , kini disebut dengan GAKY ( Gangguan Akibat Kekurangan Yodium ). Selain akan mempengaruhi tingkat kecerdasan anak, yang kita tahu selama ini, kekurangan yodium akan
menyebabkan pembesaran kelenjar gondok. Padahal, banyak gangguan lain yang juga bisa muncul. Misalnya saja, kekurangan yodium yang dialami janin akan mengakibatkan keguguran maupun bayi lahir meninggal, atau meninggal beberapa saat setelah dilahirkan. Bahkan, tidak sedikit bayi yang terganggu perkembangan sistem sarafnya sehingga mempengaruhi kemampuan psikomotoriknya.
Pertumbuhan Sosial
Dampak sosial yang ditimbulkan oleh GAKY berupa terjadinya gangguan perkembangan mental, lamban berpikir, kurang bergairah sehingga orang semacam ini sulit dididik dan di motivasi.
Perkembangan Ekonomi
GAKI akan mengalami gangguan metabolisme sehingga badannya akan merasa dingin dan lesu sehingga akan berakibatnya rendahnya produktivitas kerja, yang akan mempengaruhi hasil pendapatan keluarga. TERAPI
FARMAKOLOGI : 1. Parasetamol Sebagai analgetik antipiretik Indikasi : Menurunkan rasa sakit kepala,sakit gigi dan menurunkan panas. Efek Samping : Reaksi hipersensitif, bila diberikan dalam dosis tinggi dapat merusak hati. Kemasan : Botol 60 ml.
2. Amoksisilin Indikasi : Infeksi Saluran Nafas, Saluran Kemih, dan Kelamin. Infeksi l ain seperti Salmonella sp, Shigella, kulit, luka selulitis, furunkulosis. Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap penisilin, gangguan ginjal, leukimia limfatik, superinfeksi. Efek Samping : Reaksi hipersensitif, gangguan gastrointestinal. Interaksi Obat : Probenesid meningkatkan waktu paruh amoksisilin dalam plasma, Alupurinol meningkatkan insiden kemerahan pada kulit, menurunkan efektifitas kontrasepsi oral. Kemasan : Anak 20 mg/kgBB/hari tiap 8. 3. Recovit Kandungan : Vitamin. A 5000 iu, Vitamin B1 10 mg, Vitamin B2 15 mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin B12 5 mg, Vitamin C 200 mg, Vitamin E 15 iu, Vitamin D 400 iu, nicotinamide 50 mg, kalium iodide, calsium pantothenate, ferrofumarete, zink sulfat. Indikasi : Terapi defisiensi multivitamin dan mineral Suplemen vitamin untuk wanita hamil. Dosis : 1x/hari 1 kapsul 4. Sirup vitamin Zn Kandungan : Vitamin. A 1250 iu,Vitamin D 200 iu, Vitamin C 20 iu, Vitamin B1 1 mg, Vitamin B2 1 mg, Vitamin B6 o,6 gr, Vitamin B12 2 µg, Vitamin d-Panthenol 3 mg, Elemental iron + 1,5 mg, Calsium + 20 mg, Phosporus + 15 mg, Manganese + 0,25 mg, Zinc
+ 0,25 mg, Magnesium + 1,5 mg, Potasium + 1,25 mg, Lysine 12, 5 mg, Hydrochloride Inositol 2,5 mg, Choline + 2,5 mg, Indikasi : Sebagai suplement diet untuk profilaksis dan pengobatan, defisisensi Fe dan vitamin serta mineral. Kontarindikasi : Pada penderita haemochromatosis, Haemosiderosis, dan anemia hemolitik. Dosis : 5 ml/hari. NON FARMAKOLOGI : Bahan Makanan yang cukup banyak mengandung Yodium adalah 1. Bahan makanan yang berasal dari laut. Dalam ikan laut bisa mencapai 830 mg/kg. Bandingkan dengan daging yang kandungan yodiumnya hanya 50 mg/kg, dan telur hanya 93 mg/kg. Selain ikan laut, cumi-cumi juga mengandung yodium cukup tinggi, yaitu sekitar 800 mg/kg. Yang paling tinggi kandungan yodiumnya adalah rumput laut (ganggang laut), khususnya yang berwarna coklat. Banyaknya yodium yang dibutuhkan tubuh kita per hari, minimal sekitar 100 mg. Karena itu, kalau kita mengkonsumsi ikan laut basah sebanyak 100 g/hari, artinya sudah mencukupi. Atau, kalau rumput laut coklat diolah menjadi hidangan yang lezat, dengan 2-5 gr/hari/orang, kebutuhan yodium sekeluarga sudah dapat terpenuhi. 2. Sumber yodium lain yang mudah kita temui adalah garam. Yang dimaksud disini adalah garam ber yodium dengan kadar yodium antara 30-80 ppm (part per million).
Pemberian iodium atau hormone tiroid jangka lama akan mengecil kelenjar ini. Pada kasus dengan gondok besar yang disertai dengan gejala penekanan, perlu diadakan tindakan operasi. Tetapi tindakan perorangan ini sulit dijalankan sevara luas, apalagi bila mengingat jumlah penduduk yang terkena. Satu-satunya jalan mengatasinya ialah melalui program pencegahan dengan iodium.7 Pemberian iodium atau hormone tiroid jangka lama akan mengurangi munculnya GAKI. Berbagai cara telah ditempuh untuk menyampaikan unsur iodium ini pada penduduk yang membutuhkannya, misalnya dalam bentuk pil, dimasukkan dalam coklat untuk anak sekolah, dalam air minum, dimasukkan dalam roti, dan dalam garam beryodium Iklan ntuk kesehatan jantung →