Mata Kuliah Tanggal/Jam Pengajar Referensi
: Sistim dan Perlengkapan Kapal : 2 - 4 Februari 2011 : Ir. Mukti Wibowo : - Marine Auxiliary Machinery and System – M.Khetagurov - Bureau Veritas rules and Regulation - Peraturan Biro Klasifikasi Indonesia - SOLAS – consolidated edition - Ship Knowledge a Modern Encyclopedia
1. PERLENGKAPAN JANGKAR DAN ALAT TAMBAT (ANCHOR AND MOORING EQUIPMENT) UMUM
Perlengkapan Jangkar dan alat tambat merupakan bagian dari Perlengkapan Kapal yang sangat penting. Perlengkapan ini dipasang dikapal untuk kebutuhan operasi pada saat kapal berlabuh didaerah perairan ataupun pada saat sandar di Pelabuhan. Ketentuan pemasangan perlengkapan tersebut diatur didalam peraturan klasifikasi (Classification Rules and Regulation ) seperti BKI (Indonesia), Bureau Veritas (France), American Bureau of Shipping (USA), Lloyd Register (Inggris), Det Norske Veritas (Norwegia), Germanischer Lloyd (Jerman) dll, kecuali BKI klasifikasi yang tersebut diatas merupakan anggota IACS (International Association Classification Society) badan klasifikasi dunia. Selain peraturan klasifikasi, ketentuan mengenai pemasangan alat tersebut juga dipersyaratkan dalam peraturan SOLAS (Safety of Life at Sea) peraturan yang mengatur persyaratan perlengkapan kapal untuk keselamatan dikapal. Kedua peraturan tersebut dijadikan acuan dalam pembuatan desain perlengkapan termasuk penentuan jumlah dan berat jangkar, panjang dan ukuran rantai jangkar serta mekanisme mesin jangkar dan kapasitasnya. Sehingga pihak pembuat akan menyiapkan seluruh konstruksi peralatan tersebut untuk kegunaan pemakaian dilaut/dikapal (marine use) dengan kata lain material yang digunakan disesuaikan dengan cuaca dilaut. JANGKAR KAPAL (SHIPS ANCHOR)
Jangkar merupakan alat labuh yang mempunyai bentuk dan berat khusus yang akan diturunkan kekedalaman air sampai dengan dasar, sehingga pada saat jangkar diturunkan maka kapal sangat terbatas pergerakkannya dengan posisi jangkar dan panjang rantai yang diturunkan, hal ini untuk menahan supaya kapal tidak bergerak dan tetap dalam posisinya, gerakan kapal diakibatkan oleh : 1. Dorongan akibat arus air dibagian bawah garis air kapal 2. Dorongan angin terhadap bagian kapal diatas garis air 3. Dorongan akibat pergerakan pitching dan rolling karena gelombang Dorongan tersebut secara umum akan ditahan oleh sistim jangkar lengkap dengan perlengkapan mesin jangkar yang kadang kala didaerah tertentu juga ditambah dengan tali tambat lain (mooring rope) supaya kapal benar-benar tidak berubah posisinya. Jangkar dirangkaikan dengan rantai jangkar yang pergerakan turun dan naik diatur dengan menggunakan Mesin Jangkar (Anchor windlass) yang dipasang diatas forecastle deck. 1
Nama Jangkar sesuai penempatannya pada kapal dan kegunaan yang disesuaikan dengan daerah operasi kapal. Biasanya kapal-kapal besar seperti kapal niaga pelayaran besar (ocean going ship) dilengkapi dengan tiga tipe Jangkar : JANGKAR UTAMA/HALUAN (BOWER ACHOR) Merupakan jangkar utama (seluruh kapal diatas 250 dwt ) dilengkapi dua buah Jangkar haluan yang diposisikan dikiri (PS) dan kanan (SB) haluan kapal. Jangkar ini digunakan pada saat berlabuh didaerah labuh (anchorage area). Kedua jangkar tersebut memilik berat yang sama yang Berat nya diatur sesuai dengan ketentuan Klasifikasi. Untuk kapal pelayaran besar dilengkapi pula dengan Jangkar cadangan, hal ini diperlukan karena apabila salah satu jangkar utama hilang maka untuk penggantian akan lebih mudah, karena jangkar cadangan memilik ukuran berat dan bentuk yang sama. JANGKAR ARUS (STREAM ANCHOR) Untuk kapal pelayaran besar (ocean going ship) ukuran tertentu dilengkapi dengan satu buah Jangkar arus yang dipasang dibagian buritan kapal (aft ship). Jangkar ini digunakan untuk membantu jangkar haluan pada saat berlabuh didaerah yang memiliki arus yang sangat kuat, dan untuk menahan posisi kapal bagian buritan supaya tetap dalam posisinya. Jangkar arus ini ditempatkan digeladak buritan kapal, jangkar arus memilik berat minimum lebih kurang sepertiga berat jangkar haluan, pada kapal-kapal ukuran besar berat jangkar arus/buritan sama dengan berat Jangkar Haluan/utama. JANGKAR CEMAT (KEDGES ANCHOR) Pada kapal tertentu dilengkapi dengan Jangkar cemat yang memilik berat setengah berat Jangkar Arus. Jangkar cemat digunakan untuk membebaskan kapal pada saat kapal kandas didasar yang berpasir. JENIS JANGKAR (ANCHOR TYPES)
STOCKLESS ANCHOR, merupakan jenis jangkar haluan yang banyak digunakan pada kapal – kapal ukuran besar, jankar tipe ini memiliki tiang jangkar yang dapat bergerak Jangkar type ini sangat efektif bekerjanya, pada saat jangkar diturunkan maka bagian lengan akan bergerak kearah bawah dikarenakan adanya engsel pada bagian mahkota jangkar (crown), lengan dapat bergerak dengan sudut mencapai 45 derajat. Dengan posisi demikian maka bagian lengan jangkar akan menancap ke dasar laut lebih efektif. Sehingga pada saat tertarik oleh rantai jangkar dengan posisi tiang jangkar sejajar dasar laut maka jangkar akan semakin menancap. Untuk melepas dan mengangkat jangkar, posisi rantai jangkar ditarik tegak dan saat tiang jangkar pada posisi kearah tegak maka lengan jangkar akan terungkit sehingga cengkeraman jangkar lepas dan jangkar ditarik keatas.
2
DANFORTH STOCK ANCHOR, merupakan jenis jangkar yang memilik daya cengkeram lebih baik dibanding dengan Stockless Anchor, namun karena adanya tongkat jangkar maka kedua lengan jangkar tidak dapat menancap kedasar laut. Selain hal tersebut tiang jangkar tidak dapat langsung masuk ke Hawse Pipe (urlup jangkar) dikapal. Jangkar jenis ini biasanya dipakai oleh kapal-kapal jenis khusus dengan ukuran panjang kapal sampai 100 ft. MUSHROOM ANCHOR, jangkar jenis ini hanya digunakan untuk kapal-kapal tertentu yang banyak beroperasi didaerah sungai atau didaerah perairan yang memiliki dasar yang berlumpur. Karena bentuknya menyerupai mangkuk maka jenis ini akan bekerja baik pada daerah lumpur. Masih banyak jenis jangkar yang digunakan pada kapal, dikarenakan jangkar merupakan perlengkapan kapal yang diatur oleh peraturan Klasifikasi maka jangkar kapal harus memilik sertifikat yang dikeluarkan oleh Klasifikasi. BERAT JANGKAR (ANCHOR WEIGHT )
Berat jangkar dan jumlah jangkar harus memenuhi peraturan klasifikasi. Sebagai contoh diambil dari peraturan Bureau Veritas (Perancis) dan Biro Klasifikasi Indonesia. BUREAU VERITAS : Sesuai Rules and Regulation Bureau Veritas, berat dan jumlah jangkar ditentukan sesuai table dengan menghitung nilai “Equipment Number” dengan formula sebagai berikut : EN=
∆
2/3
+ 2 h B + 0,1 A
Keterangan : = displasemen kapal B = lebar kapal pada bagian tengah kapal 2 A = luas (m ) penampang samping kapal yang merupakan bagian lambung, bangunan atas dan deck house diatas garis muat musim panas yang memiliki lebar lebih besar dari B/4 h = tinggi (m) dari garis muat musim panas s/d bangunan atas tertinggi h=a+Σhn a = jarak lambung timbul dari garis muat musim panas h n = tinggi (m) bangunan atas atau deck house pada centerline yang memiliki lebar lebih besar dari B/4, dan apabila dibagian bawah bangunan tersebut ada bangunan dengan lebar B/4 atau kurang dari B/4 maka bangunan yang dibawah diabaikan. ∆
Setelah nilai EN diketahui maka tabel 1 : Equipment dapat dipakai untuk menentukan Berat dan Jumlah Jangkar, panjang segel rantai dan diameter rantai jangkar.
3
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA Peraturan BKI menentukan berat jangkar sesuai dengan tabel dengan mengetahui terlebih dahulu nilai “Z” :
Z = D 2/3 + 2 h B + A/10
Keterangan : D = displasemen kapal B = lebar kapal pada bagian tengah kapal 2 A = luas (m ) penampang samping kapal yang merupakan bagian lambung, bangunan atas dan deck house diatas garis muat musim panas yang memiliki lebar lebih besar dari B/4 h = tinggi (m) dari garis muat musim panas s/d bangunan atas tertinggi h = f b + Σ h n f b = jarak lambung timbul dari garis muat musim panas h n = tinggi (m) bangunan atas atau deck house pada centerline yang memiliki lebar lebih besar dari B/4, dan apabila dibagian bawah bangunan tersebut ada bangunan dengan lebar B/4 atau kurang dari B/4 maka bangunan yang dibawah diabaikan.
RANTAI JANGKAR (ANCHOR CHAIN)
Rantai Jangkar merupakan peralatan penghubung antara Kapal dengan Jangkar. Rantai jangkar terdiri dari beberapa bagian panjang rantai yang dinamakan length atau segel. Setiap length atau segel rantai akan disambung satu dengan yang lain serta pada ujungnya terpasang Jangkar dan pada ujung yang dikapal terpasang pada bak rantai (Chain Locker). Panjang setiap length/segel rantai oleh klasifikasi ada yang ditentukan 27,45 m dan ada yang 25 m. Klasifikasi Jerman GL menentukan panjang satu segel adalah 25 m yang juga digunakan oleh Biro Klasifikasi Indonesia. Sedangkan klasifikasi lain seperti LR dan BV menentukan panjang setiap length/segel adalah 27,45 m. Pada saat ini sesuai dengan ketentuan yang ada 1 segel atau length adalah 27,50 m. Sebagai contoh, kapal peneliti pelayaran besar (ocean going ship) berukuran ∆ 175 ton menurut ketentuan klasifikasi BV harus memiliki jumlah jangkar 2 dengan berat masing2 360 kg dan panjang rantai 247,5 m atau 9 length/segel maka pada sisi kiri (PS) dapat menggunakan 5 segel = 137,5 m dan pada sisi kanan (SB) menggunakan 4 segel =110 m. Berat jangkar sesuai tabel adalah minimum 180 kg dan maksimum 46 ton, panjang rantai jangkar minimum total 220 m dan maksimum yang dipasang pada kapal sesuai dengan tabel adalah 28 length/segel dengan panjang setiap sisi masing-masing 14 length/segel = 385,5 m. 4
Rangkaian Jangkar pada setiap sisi terdiri dari JANGKAR - SEGEL - SWIVEL – SEGEL – RANTAI - SEGEL – (BEBERAPA SEGEL DAN RANTAI) – SEGEL TERAKHIR yang dikaitkan pada kaitan di Chain Locker, yang digulung atau ditarik dengan menggunakan mesin jangkar (anchor windlass) Setiap segel rantai terdiri dari rangkaian mata rantai, setiap mata rantai memiliki stud link yaitu pada mata rantai terdapat stud atau dam ditengahnya yang berfungsi memperkuat mata rantai dan menahan supaya mata rantai tidak berputar, mata rantai dikedua ujung setiap segel tidak memiliki stud atau dam dan b erukuran diameter lebih besar 10 %. Jumlah mata rantai pada setiap segel memilik jumlah ganjil supaya ujung-ujung sambungan akan memilik posisi yang sama dan kedudukan rata . Pada ujung segel akan disambungkan dengan length/segel rantai yang berikutnya, atau untuk ujung daerah jangkar akan disambung dengan perantara swivel jangkar, dan pada ujung yang dikapal akan dikaitkan pada bak rantai (chain locker). Penyambung length/segel rantai menggunakan mata rantai khusus yang biasanya menggunakan KENTER SHACKLE atau disebut segel kenter. KENTER SHACKLE, adalah mata rantai untuk penyambung yang mempunyai ukuran yang sama dengan mata rantai yang akan disambung, konstruksi mata rantai ini setengah bagian dapat digeserkan melintang untuk memasukkan mata rantai yang akan disambung. Secara memanjang mata rantai ini tidak dapat digerakkan, dan apabila rantai yang akan disambung sudah dikaitkan maka bagian tengah akan dipasang stud / dam melintang yang dikunci dengan pen (biasanya berjumlah dua pen) kemudian pen tersebut dicor dengan timah panas supaya tidak terlepas.
PEMELIHARAAN RANTAI JANGKAR (ANCHOR CHAIN MAINTENANCE)
Sesuai dengan ketentuan dari peraturan klasifikasi misalnya Bureau Veritas, kondisi mata rantai jangkar akan diperiksa. Untuk periode setiap tahun (annual survey) mata rantai yang terlihat yaitu didaerah length atau segel pertama dekat dengan jangkar diperiksa secara visual dan apabila terlihat ada keausan atau bagian stud atau dam yang terlepas maka segel tersebut direkomendasikan untuk segera diganti dalam kesempatan pertama yaitu pada saat kapal dok. Persyaratan pemeriksaan rantai jangkar secara keseluruhan harus dilaksanakan setiap lima tahun (pada saat special survey) dengan cara seluruh rantai jangkar lengkap dengan swivel dan dan kenter segel harus digelar dan dikalibrasi ukuran diameter mata rantainya. Pada umumnya pemilik kapal yang sudah memilik sistim perencanaan pemeliharaan, pengecekan rantai mereka laksanakan setiap dua setengah tahun pada waktu kapal naik dok.
5
Diameter minimal yang diijinkan oleh klasifikasi (Bureau Veritas) adalah d = 0.88 D (m/m)
d = diameter mata rantai saat kalibrasi D = diameter original mata rantai (rantai baru) Namun demikian didalam operasional ada kalanya sebelum diameter mata rantai mencapai diameter minimal, posisi segel dapat dirubah dengan membalik posisi segel, misalnya jumlah segel 7 segel maka posisi awal segel 1 dirubah menjadi posisi segel ke 7 dan segel ke 7 menjadi posisi segel 1. Hal ini dapat dilakukan karena keausan mata rantai biasanya terjadi pada ujung segel misalnya segel 1, 2, 3 karena segel ini yang paling sering digunakan. Apabila pada pemeriksaan diatas dok pada saat rantai jangkar digelar dan didapatkan bahwa sebagian besar mata rantai dalam suatu segel memiliki diameter dibawah diameter minimum, maka ratai sepanjang segel tersebut harus dig anti. Sebelum rangkaian rantai jangkar dipasang dikapal, seluruh rantai dibersihkan dan dilapisi cat khusus untuk rantai jangkar (bitumastic paint) dan pada posisi mata rantai sambungan biasanya diberi tanda dengan cat berwarna putih. Pemeliharaan juga berlaku terhadap kenter shackle dan swivel jangkar, untuk swivel yangkar apabila bagian yang berputar mengalami keausan, dan diameter poros atau lubang porosnya maka direkomendasikan untuk diganti. Pemeliharaan tersebut diatas dilakukan untuk menghindarkan rantai jangkar putus atau jangkar terlepas yang dapat membahayakan kapal dan kerugian material. Sebagai catatan pihak pemilik kapal dan nahkoda kapal, hasil kalibrasi terakhir diameter rantai jangkar yang dibuat oleh pihak galangan dan sudah diperiksa oleh surveyor klasifikasi, catatan tersebut harus disimpan diatas kapal. PERENCANAAN SISTIM JANGKAR
Perencanaan pemasangan Sistim jangkar, penambatan dan perlengkapan mesin jangkar dikapal harus memenuhi dan memperhatikan beberapa ketentuan : 1. Dapat segera menurunkan Jangkar Utama dan sejumlah panjang rantai jangkar yang dibutuhkan sesuai kedalaman serta dapat memperlambat laju penurunan rantai jangkar (pengereman) secara baik dan sempurna. Hal ini sangat ditentukan dari kondisi mesin jangkar. 2. Dapat mengangkat/menggulung jangkar beserta rantainya sesuai waktu yang ditentukan oleh peraturan klasifikasi. . Hal ini juga sangat ditentukan dari kondisi mesin jangkar. 3. Menempatkan dan menahan rantai jangkar supaya tidak lepas (terulur). Untuk ini perlu dilengkapi dengan stoper rantai jangkar, sehingga posisi rantai dan jangkar lebih aman pada saat kapal sedang berlayar dengan kondisi gelombang laut. 6
4. Menempatkan Jangkar pada posisi lambung kapal secara kuat dan baik pada lambung kapal. Bentuk Jangkar sangat berpengaruh, sehingga perencanaan penempatan jangkar harus diperhatikan. 5.Dapat secara mudah melepaskan rangkaian jangkar dan rantai jangkar dari kapal. Perencanaan rangkaian rantai harus dilengkapi dengan kenter shackle. 6.Secara mudah jangkar dapat dilepaskan dari rangkaian rantai jangkar. Pemasangan / penyambungan antara rantai dan jangkar harus dilengkapi dengan shackel sambungan.
LAMPIRAN : 1. BUREAU VERITAS Rules for the Classification of the steel ship – Section 4 – EQUIPMENT 2. BIRO KLASIFIKASI INDONESIA Rules for the Classification and construction of Seagoing steel ship – Section 18 – EQUIPMENT 3. SHIP KNOWLEDGE A MODERN ENCYCLOPEDIA
7