KOMPILASI ARTIKEL PENGENALAN PASAR MODAL PASAR MODAL DAN YUK NABUNG NABUNG SAHAM
PENYELENGGARA
DAFTAR ISI Mengenal Pasar Modal .............................................. ..................................................................... .............................................. .............................................. ............................3 .....3 Belajar saham............................ saham................................................... .............................................. .............................................. .............................................. ......................................7 ...............7 Perusahaan yang ya ng untung itu seperti mesin uang.............................................................. uang...................................................................................9 .....................9 "Yuk Nabung Saham" adalah Kampanye Menyesatkan? ..................................................................13 Pengalaman ‘Orang Bodoh’ Yang Kaya Dari Saham................... Saha m.......................................... ..........................................18 ...................18 Cara Menabung Saham : Penjelasan Penjel asan dan Simulasi........................... Simulasi.................................................. .............................................. ...........................26 ....26 Pengertian Capital Gain dan Capital Loss serta Contohnya...............................................................34 Daftar Pustaka
Mengenal Pasar Modal 1 Firman Maulana10/14/2014 12:42:00 AM Dalam memasuki dunia Pasar Modal, ada dua hal yang diperhatikan, yakni: 1. Fundamental. Fundamental ini bisa dilihat contohnya dari laporan keuangan. 2. Technical. Technical ini bisa dilihat contohnya dari pergerakan harga indeks dan harga saham
Ada dua tipe orang yang memasuki dunia pasar modal, yaitu Investor dan dan Trader . Perbedaan mendasar dan sederhana dari dua tipe ini adalah perilakunya dalam dunia pasar modal. Seorang Trader hampir hampir bisa dipastikan ia akan selalu mengecek grafik harga saham yang sedang berlangsung, bisa jadi ja di ia melihatnya tiap sekian sek ian jam, tiap satu jam, tiap lima menit atau a tau bahkan tiap menit. Seorang Trader biasanya biasanya menginginkan keuntungan secepatnya setelah ia memasuki dunia pasar modal. Berbeda dengan deng an Trader , seorang Investor cenderung lebih sabar dalam meraih keuntungan di dunia pasar modal, sehingga ia tidak selalu mengecek grafik harga saham sesering Trader . Four Big Reason People doesn't doesn't like invest in Capital Market Market
Ada empat alasan utama yang sering dilontarkan seseorang untuk tidak memasuki dunia pasar modal, yakni: 1. Don't know atau tidak tahu. Mereka tidak tahu apa itu pasar modal, bagaimana sistemnya, bagaimana aturan mainnya mainn ya dan sebagainya. sebagainya . 2. Expensive atau mahal. Kebanyakan orang berpendapat bahwa bermain di pasar modal membutuhkan biaya yang amat besar. Namun, faktanya harga termurah untuk membeli satu lembar saham di Indonesia adalah Rp 50,00 (lima puluh rupiah), dengan minimal pembelian 1 lot (1 lot = 100 lembar saham) maka harga paling murah sebesar Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah). Sementara harga termahal untuk satu lembar saham dapat mencapai Rp 1.1 juta yang artinya dengan minimal pembelian 1 lot maka biaya biay a yang harus dikeluarkan dikelua rkan sekitar Rp 110.000.000. 110.000 .000. 3. Capital Loss atau kerugian. Tidak dipungkiri bahwa kerugian bisa saja terjadi dalam dunia pasar modal. Hal lainnya adalah turunnya harga saham secara anjlok (dalam suatu kasus bahkan bisa turun sampai 1500%), namun naik-turunnya harga saham dalam dunia pasar modal adalah suatu hal
4. Don't have time and and money. Tidak mempunyai waktu dan uang. Untuk masalah waktu, maka solusi yang tepat adalah dnegan mengatur kembali penggunaan waktu, sementara untuk masalah uang, tentunya memang menjadi sebuah masalah.
Empat Manfaat Saham Ada empat manfaat saham atau membeli saham, yakni: 1. Be Owner , menjadi pemilik dari suatu perusahaan yang kita beli sahamnya. Bahkan bila kata hanya punya satu lot pun kita sudah menjadi pemilik perusahaan (namun tentunya dengan kepemilikan yang sangat kecil suara kita tak akan didengar). 2. Deviden, dengan bermain di pasar modal dan membeli saham suatu perusahaan, maka kita bisa mendapat deviden dengan besaran tertentu tiap tahunnya. Besaran ini tentunya bergantung pada seberapa banyak saham yang dimiliki di perusahaan tersebut. 3. Capital Gain. Mendapatkan keuntungan, yakni bila harga saham tersebut naik (berkebalikan dengan Capital Loss). 4. RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham. Mereka yang hanya memiliki sedikit saham pun diundang ke RUPS, namun begitu suara mereka tak akan banyak didengar. Konsumsi vs Investor Kebanyakan orang Indonesia masih berpikir saving (menabung), belum ke arah Invest (berinvestasi). (berinvestasi). Mayoritas pula memilih berinvestasi ke dalam tiga hal, yakni deposito, emas, serta tanah. Semua ada risikonya. Deposito bisa hilang saat Bank tersebut bangkrut atau kolaps atau bermasalah (seperti kasus Bank Century). Emas mempunyai risiko kehilangan emas itu sendiri. Sementara tanah, di beberapa kota besar seperti Jakarta, Jakar ta, bila tanah yang dimiliki dimilik i tidak segera dibangun dibang un sebuah bangunan bangun an di atasnya, bisa jadi ada orang lain la in yang seenaknya membangun memb angun di atas tanah kita. ki ta. Begitupun dengan pasar modal, risiko dari bermain pasar modal adalah bangkrut. Struktur Pasar Modal Struktur pasar modal di Indonesia dapat dilihat dari bagan berikut:
Bagan struktur pasar modal di Indonesia. Sumber: http://www.idx.co.id Bila dianalogikan, Bursa Efek Indonesia (BEI / IDX - Indonesia Stock Stock Exchange) ini ibarat pengelola mall / / pusat perbelanjaan di mana ada pembeli, penjual dan ada barang yang dijual, yakni saham. Proses Investasi di Pasar Modal Empat langkah untuk berinvestasi di pasar modal, yakni: 1. Pergi ke sekuritas, yakni tempat di mana kita bisa membuat Rekening Efek. Sekuritas ini banyak jumlahnya. Layaknya sebuah seb uah Bank yang mewajibkan adanya a danya saldo minimal bagi bag i mereka yang akan membuat rekening, maka begitu pula sekuritas, ada saldo minimal yang harus dipenuhi, dari mulai Rp 100.000 sampai dengan Rp.10.000.000,2. Isi form dan lengkapi berkas. Isi form yang diberikan di sekuritas lalu lengkapi berkas-berkas kelengkapannya, dari mulai KTP, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), serta tabungan. Untuk di BEI sendiri, hanya ada lima bank yang bekerjasama dengan BEI, yakni BCA, BNI, Bank Mandiri, Bank Permata, serta CIMB. 3. Setor ke rekening efek. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, saldo minimal yang harus disetorkan berbeda-beda di setiap sekuritas, maka sesuaikanlah dengan kocek kita. 4. Mulai bertransaksi. Setelah semua proses dilalui -biasanya memerlukan beberapa hari- maka kita bisa mulai bertransaksi, bertransak si, berinvestasi di pasar pas ar modal. Prinsip Dasar Investasi 1. Cari perusahaan yang bagus. Ini bisa dilihat dari laporan keuangannya, untuk laporan keuangan sendiri, ada aplikasi layanan yang dapat menunjukkan laporan keuangan suatu perusahaan. Aplikasi ini ada yang gratis ada pula yang berbayar (lebih lengkap, lebih update). 2. Beli sahamnya.
bermain di pasar modal ini. in i. Target ini pula yang mendukung mendu kung prinsip dasar ketiga k etiga (sabar dan tekun). teku n). Saham vs Tabungan Menurut data LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dan KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), dari sekitar 240 juta jiwa orang di Indonesia, terdapat sekitar 150 juta rekening tabungan(rekening, bukan orang yang membuka memb uka rekening, karena bisa b isa jadi satu orang mempunyai mempu nyai rekening di beberapa beb erapa bank), sementara hanya hany a sekitar 400 ribu orang oran g saja yang menjadi investor inv estor saham. Cara Smart Berinvestasi Berinvestasi 1. Baca laporan keuangan suatu perusahaan yang akan kita beli sahamnya. Ada enam hal yang harus diperhatikan ketiga melihat laporan keuangan suatu perusahaan, yakni: - EPS ( Earning per Share). - PER ( Price Earning Ratio). - PBV ( Price to Book Value Value). - ROE ( Return on Equities Equities). - DER ( Debt-Equity Ratio). - Devident Yield. 2. Gunakan alat-alat pendukung untuk memantau perkembangan saham. Aplikasi yang bisa digunakan adalah di antaranya RTI, Yahoo! Finance, Bloomberg, dan lain-lain. 3. Insting. Gunakan insting. Ketika akan membeli sebuah perusahaan yang besar dan sudah dikenal, maka insting lebih digunakan daripada melihat laporan keuangan. Contoh kecil dalam menggunakan insting di pasar modal adalah bila kita ingin membeli saham Unilever, maka dengan menggunakan insting atau logika jelas bahwa selama orang Indonesia masih mandi, Unilever tetap akan hadir di Indonesia Pasar Modal Indonesia Salah satu alasan mengapa orang luar Indonesia menanam di pasar modal Indonesia adalah perkembangan pasar pasa r modal Indonesia di dunia dun ia tinggi, yakni mencapai mencap ai posisi ke-3 di Asia. Berdasarkan data, total saham di BEI sekitar 5.10852,00 trilliun, sementara total saham 20 perusahaan terbesar terbes ar sekitar 2936,80 trilliun. tri lliun. Sementara bila dibandingkan dengan dua perusahaan besar di dunia, yakni Facebook dan Apple. Facebook memiliki saham senilai 1.641 triliun, sementara Apple senilai lebih dari 5.000 triliun. Kisah Menarik Ada sebuah kisah menarik, pada tahun 2012 seseorang dari Nusa Tenggara Timur (NTT) datang ke BEI untuk menanyakan perihal lembaran bukti kepemilikan PT Unilever Indonesia, Tbk. tahun 1992. Saat itu harga sahamnya sekitar beberapa juta saja, namun saat tahun 2012 harganya meningkat menjadi Rp 1 miliar, sementara pada 1 Oktober 2014 mencapai Rp 1.73 miliar. Maka inilah bukti bahwa bila ingin berinvestasi di pasar modal, kesabaran dan ketekunan sangatlah penting.
BELAJAR SAHAM2 Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan yang merupakan klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan. Perusahaan yang sahamnya dapat dibeli di Bursa Efek Indonesia disebut Perusahaan Tercatat. Saham merupakan salah satu produk pasar modal yang menjadi salah satu instrumen investasi untuk jangka panjang. Satuan pembelian saham = 1 Lot (100 lembar) Dengan membeli membeli saham perusahaan, perusahaan, maka kita menjadi menjadi pemilik perusahaan perusahaan tersebut. tersebut.
Keuntungan Saham: 1. Mendapatkan Capital Gain (Keuntungan (Keuntungan dari kenaikan kenaikan Harga) 2. Mendapatkan Dividen (Pembagian (Pembagian keuntungan perusahaan) perusahaan) Risiko Saham:
1. Capital Loss (Kerugian atas penurunan harga) 2. Risiko Likuidasi (Jika (Jika perusahaan perusahaan bangkrut) PASAR MODAL & BURSA EFEK INDONESIA Pasar Modal mempertemukan pihak yang membutuhkan dana jangka panjang dengan pihak yang membutuhkan sarana investasi pada produk keuangan (Saham, Obligasi, Reksa Dana dan lain-lain)
BEI ibarat mal yang menyediakan tempat kepada para pihak untuk bertransaksi. Jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI adalah3 579Perusahaanper tanggal 18 Mei 2018 Untuk memudahkan investor memilih saham, BEI mengeluarkan beberapa indeks daftar saham berdasarkan berbagai berb agai karakteristik, salah sa lah satunya Indeks LQ45 Indeks LQ45 berisi daftar saham yang hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, pe milihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham saham-sah am dengan likuiditas dan d an kapitalisasi pasar yang tinggi dari jumlah keseluruhan saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan daftar Saham LQ45 dilakukan setiap 6 bulan. 1. saham lq 45 : http://bit.ly/2OtjV8u 2. saham yuknabungsaham : http://bit.ly/2D2Rf4X 3. saham di bei : http://bit.ly/2OyvpHK
CARA BELI & JUAL SAHAM 4 Untuk pembelian saham, investor harus menyiapkan dana sesuai harga saham dan membayar biaya transaksi untuk perusahaan sekuritas (fee broker). Sedangkan untuk penjualan saham, total dana yang didapat investor adalah nilai sesuai harga jual saham dikurangi biaya transaksi dan PPh. Biaya transaksi tersebut berbeda-beda di setiap perusahaan sekuritas, namun umumnya 0,2—0,3% dari nilai transaksi pembelian saham (termasuk PPN) dan ditambah PPh 0.1% khusus untuk transaksi penjualan saham Contoh: Pada bulan Januari 2016 investor ingin membeli saham.
Pada bulan Desember 2016 investor ingin menjual saham.
Lo Khenghong: Perusahaan yang untung itu seperti mesin uang5 Rika | 30 August 2012 dibaca sebanyak 66690 kali
Sukses dan nama besar Warren Buffett di dunia investasi menuai kekaguman dari pemain saham di penjuru dunia. Tak sedikit sedi kit investor yang menjadikan menj adikan Buffett sebagai sebaga i panutan, mempelajari strategi stra tegi investasinya, dan menerapkannya. Di Indonesia, salah satu yang terinspirasi oleh Buffet adalah Lo Kheng Hong. Pria berusia 53 tahun ini berpegang pada metode analisis fundamental Buffett. Ia tak bergeming dan tak pernah sekali pun mencoba jurus investasi saham lain. Bagi Lo, Buffett adalah gurunya. Ia hafal di luar kepala banyak petuah Buffett, kisah hidup sang maestro, bahkan menghormati prinsip hidupnya. Rupanya tak sia-sia Lo membaca puluhan buku ‘ajaran’ Buffett, ia menarik pelajaran dari situ dan hasilnya? Lo telah memetik keuntungan besar dari bursa saham. Keuntungannya dari saham berlipat ribuan persen. Nafkah hidupnya pun hanya berasal dari saham. sa ham. Ia mengaku tak punya usaha u saha atau pekerjaan apapun selain berinvestasi saham. Tak heran, pelaku bursa banyak menjuluki ayah dua orang anak ini sebagai Warren Buffett-nya Indonesia. Simak kisah, pandangan hidup, dan strategi investasi Lo dari pengakuannya sendiri kepada KONTAN berikut. Saya ini hanya seorang investor, 100% uang saya taruh di saham. Jadi saya tidak bekerja dan saya tak punya kantor. Saya hanya punya satu sopir untuk mengantarantar saya dan dua pembantu di rumah. Saya bangga jadi investor saham. Kalau mengisi formulir, misalnya di bank pun, saya selalu tulis profesi saya investor saham. Saya ini sudah berinvestasi saham selama 23 tahun. Tentu saja tidak semua investasi saya berhasil, saya pernah jatuh. Saya juga tidak langsung pintar. Semakin lama orang bermain saham, dia bisa belajar dari kesalahannya dan akan semakin
orang lain membelanjakan penghasilannya untuk macam-macam, saya belanjakan sebagian gaji setiap bulan untuk membeli saham. Saya ingat, di awal saya invest , saya mengantre untuk membeli saham penawaran perdana (IPO) PT Gajah Surya Multifinance. Antrenya panjang sekali. Saya semangat membeli, eh nggak tahunya begitu listing saham saham itu jeblok. Hahaha... Tapi saya tetap yakin dan terus berinvestasi sampai akhirnya pendapatan dari saham bisa menghidupi saya. Ketika saya sudah merasa cukup, pada tahun 1996, saya berhenti dari Bank Ekonomi pada saat saya sudah jadi Kepala Cabang. Ada empat alasan kenapa saya memilih menjadi investor saham. Pertama, investor saham bisa menjadi orang terkaya di dunia. Contohnya? Ya, Warren Buffett. Saya belajar dari dia. Selama 10 tahun ta hun terakhir ini, saya sudah su dah baca 40-an buku buk u tentang Buffet. Buku itu tak hanya saya baca sekali, tapi saya ulangi dua tiga kali, benar-benar saya pahami isinya. Kedua, keuntungan perusahaan itu hak si pemegang saham. Bayangkan, yang bekerja direksi dan karyawan, tapi begitu untung yang menerima pemegang saham. Enak kan? Membeli perusahaan yang untung besar itu seperti membeli mesin pencetak uang. Ketiga, dalam jangka panjang imbal hasil saham lebih tinggi dari instrumen investasi lainnya, seperti obligasi, emas, dan properti. Keempat, jadi investor itu waktu luangnya banyak. Anda tahu, di dunia ini ada empat macam manusia. Tipe pertama, orang yang punya banyak waktu tapi tidak punya uang. Contohnya, orang pengangguran. Tipe kedua, yang punya banyak uang tapi tidak punya waktu. Yang ini biasanya para pengusaha. Lalu tiga, orang yang tidak punya waktu dan tidak punya banyak uang juga. Ini kebanyakan para pegawai yang bergaji kecil. k ecil. Tipe terakhir, orang yang punya waktu dan punya uang. Tipe terakhir inilah yang saya inginkan sebagai investor saham. Orang bilang, time is money. Buat saya tidak, waktu lebih berarti dari uang. Uang bisa dicari, tapi uang tidak bisa mengembalikan waktu. Sekarang saya merasa punya banyak waktu. Saya bisa travelling menjelajahi menjelajahi berbagai kota di lima benua. Sekali saya pergi, perg i, tidak sebentar lho, saya say a bisa tinggal sampai sebulan seb ulan di sana. Tapi saya juga memanfaatkan waktu saya untuk membaca. Setiap pagi, bangun, lalu saya pergi ke taman, duduk membaca dan berpikir. Itu hobi saya. Laporan keuangan itu makanan sehari-hari. Saya juga berlangganan empat koran, tiga di antaranya koran bisnis termasuk KONTAN. Semuanya saya baca dari halaman satu sampai habis. Sering saya baru mandi jam satu, kemudian keluar, kadang pergi ke sekuritas. Saya ini manusia gaptek. Saya tidak punya laptop, tidak mengerti apa itu email atau internet apalagi online trading. Jadi saya membeli saham selalu lewat telepon kepada beberapa sekuritas. Saya tidak takut kehilangan momentum meskipun membeli lewat telepon, kan saya bermain saham untuk jangka
Saya punya lima kriteria untuk membeli perusahaan publik. Pertama, lihat manajemennya apakah dikelola orang yang jujur, profesional, berintegritas, dan saya kagumi. Jarang sekali orang membeli saham dengan melihat ini, biasanya orang hanya lihat laporan keuangan. Tapi bagi saya, kalau dalam properti itu ada istilah lokasi, lokasi, lokasi, dalam ekuiti itu harus manajemen, manajemen, manajemen. Kedua, perhatikan usahanya. Di masa depan akan seperti apa bisnis itu? Memang, hari esok itu misteri. Tapi saya sendiri berpendapat, masa depan itu ditentukan juga dari masa lalu. Bagi perusahaan yang sudah s udah memenuhi syarat pertama pe rtama tadi, kita bisa lihat masa lalunya dalam jangka panjang misalnya 5-10 5-1 0 tahun ke belakang. belakang . Kalau itu untung, kemungkinan kemungk inan ke depan juga akan ak an untung. Ketiga, cari perusahaan yang labanya besar. Hitung berapa besar profit margin-nya dan return on equity atau ROE-nya (tingkat pengembalian modal: rasio laba bersih terhadap total modal).
Keempat, pilih perusahaan yang terus bertumbuh dalam jangka panjang. Kelima, cermati valuasi dari PER ( price earning ratio) atau PBV ( price price to book value value), bandingkan dengan kompetitornya. Belilah yang murah. Kesempatan emas untuk membeli saham bagus dengan harga murah tentu saja di tengah kondisi krisis. Saya selalu ikuti prinsip Buffet, be greedy when the others are fearful .
Dengan lima prinsip sederhana itu nyatanya saya berhasil. Pada tahun 2005, saya membeli saham PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI). Waktu itu harga perusahaan ternak ayam terbesar kedua di Indonesia ini baru Rp 250 per saham. Saya kumpulkan pelan-pelan sahamnya sampai akhirnya punya 8,29% saham. Tahun lalu, harga sahamnya sudah mencapai Rp 31.500, jadi naik 12.600%. Keuntungan itu saya realisasikan. Saham itu saya jual karena dia akan merger dengan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA). Saya juga pernah punya saham PT Timah Tbk (TINS). Saya beli di tahun 2002 seharga Rp 285. Dalam dua tahun harganya naik ke Rp 2.900. Saya jual, tapi setelah saya lepas, dia terbang lebih tinggi lagi. Waktu itu ilmu memang belum tinggi. Begitu harga saham naik banyak, saya gemetar. Menyesalkah saya? Begini, kalau investor saham tidak bijak, maka seluruh hidupnya akan berisi penyesalan. Jual sekarang, sek arang, besok harga lebih le bih tinggi lagi. Tahan, enggak engg ak tahunya harga turun tu run terus. Selain dua saham itu, saya pernah mendapat keuntungan cukup besar dari PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Gadjah Tunggal Tbk (GJTL), PT Charoen Pokphan Tbk (CPIN), PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Sekarang, portofolio saya berisi sekitar 20-an saham dengan jumlah saham maksimal 4%. Tidak banyak kelihatannya, kelihatan nya, tapi rata-rata perusahaan peru sahaan besar. Saya juga merotasinya. mer otasinya. Kalau ketemu satu sat u perusahaan bagus, bagus , maka saya cari mana di portofolio porto folio yang sudah menurun menu run dan saya buang satu s atu juga. Saya juga pernah rugi.
Saya sekarang bebas utang. Pernah dengar kisah Jesse Livermore? Dia salah satu investor yang sangat sukses di jaman dulu. Dari tukang tulis papan bursa dia investasi saham dan jadi investor besar. Tapi dia berutang dan d an akhirnya ketika investasinya i nvestasinya gagal, gaga l, dia bunuh diri. Saya tidak mau seperti itu. Kalau tidak punya utang, meskipun saham saya hancur, saya tidak apaapa. Saya masih punya saham itu yang ke depan juga bisa naik lagi. Karena itu, meskipun harga saham jatuh dan uang saya tinggal 15%, saya tetap membeli saham. Tentu saja istri tidak tahu...ha ha ha. Saya membeli saham United Tractors (UNTR), saham bagus yang harganya sudah murah sekali. Waktu itu pernah jatuh sampai Rp 125, tapi saya baru masuk di Rp 250. Padahal, laba operasi per sahamnya sudah 7.800. Saya belikan semua sisa uang saya untuk satu saham itu. Dan benar, UNTR naik terus. Pada tahun 2004, saya akhirnya jual. Waktu itu harga UNTR Rp 1.350, tapi ini harga sesudah stock split. Kalau dihitung itu kira-kira setara Rp 15.000, jadi saya untung sekitar 6.000%. Saya ini tidak sama dengan investor saham umumnya. Saya tidak suka mengejar dividen. Menurut saya, lebih baik saya investasi pada perusahaan yang menggunakan devidennya sebagai modal kerja. Itu akan lebih memberi saya keuntungan. Saya juga tidak mengejar saham-saham IPO. Dari pengalaman, kalau kita beli saham IPO, ketika sahamnya naik ternyata kita cuma dikasih beberapa lot saja. Tapi kalau jeblok, seringnya kita pesan berapa pun dikasih. dikasih . Saat ini, saya melihat IHSG bagus, sudah di atas 4.000 di kondisi krisis seperti ini. Tapi bukan berarti semuanya mahal. Makanya investor harus melakukan pekerjaan rumahnya, risetlah mana yang masih murah. Saya sendiri sekarang memiliki saham di sektor perbankan, consumer goods, peternakan, sawit, bahkan batubara. Sejauh ini, saya masih bermain saham di bursa dalam negeri. Tapi bulan depan saya rencananya akan pergi ke Yunani. Saya akan mendalami bursa di sana, pasti banyak saham bagus yang harganya murah. Ini kesempatan. Terakhir, saran saya bagi investor sekarang: kerjakan PR. Berapa banyak dari investor yang masih baca laporan keuangan? Berapa yang melakukan analisis fundamental? Membeli saham perusahaan tanpa melihat lima hal dasar yang saya sebut tadi itu dan hanya melihat chart menurut saya tidak benar, keliru, dan menyesatkan. Investor harus tahu apa yang dia beli. Main saham itu juga bukan perkara hoki. Tuhan itu maha pengampun, tapi bursa saham tidak punya belas kasihan pada orang o rang yang tidak tahu tah u apa yang dia beli.
RYAN FILBERT Kompas.com - 28/11/2017, 12:00 WIB Sumber: IDX Website - http://yuknabungsaham.idx.co.id(Dok. Asosiasi FinTech)
Bursa Efek Indonesia memulai sebuah gerakan bernama ‘ Yuk Nabung Saham’ semenjak 12 November 2015. Seiring dengan waktu kampanye atau gerakan ini semakin sering didengar oleh masyarakat umum bahwa negara dan Bursa Efek Indonesia mengajak masyarakat jangan hanya menabung uang namun juga menabung saham. Namun beberapa waktu terakhir banyak pihak yang menghubungi saya berupaya untuk mengingatkan, memberikan saran dan dimohon untuk menyampaikan kepada pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ adalah menyesatkan, apalagi saya di bulan Oktober 2017 juga memberikan dukungan pada gerakan tersebut hingga menerbitkan buku berjudul ‘Yuk Belajar Nabung Saham’ Yuk Nabung Saham(Dok. Ryan Filbert) Mengapa kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dapat dikatakan menyesatkan? Mengapa saya sebagai praktisi dan inspirator investasi di Indonesia malah turut mendukung gerakan ini? Saya kira saya perlu mengulasnya menjadi sebuah tulisan pendek untuk menjadi bahan pertimbangan kita bersama. Saya ingin kemukakan diawal ini bahwa kampanye apapun akan memiliki pandangan positif dan negatif tergantung t ergantung dari sudut sud ut pandang nya (point (poi nt of view). Jangankan gerakan ‘Yuk Nabung Saham’ gerakan ‘Menanam Pohon’ pun akan mendapatkan respon negatif bagi orang yang sangat memahami konteks gerakan tersebut dan dapat berdampak positif po sitif maupun tidak ada gunanya bagi ba gi orang lainnya. Apabila Apabil a gerakan menanam pohon hanya menanam pohon yang bentuknya pohon-pohon kecil seperti pohon cabai maka makna dari gerakan menanam pohon akan tidak ada gunanya. Atau gerakan menanam pohon dan tidak dirawat dikemudian hari maka mungkin akan lebih tepatnya gerakan membuang-buang uang karena menanam pohon bisa saja terjadi. Namun bisa juga menjadi sangat negatif meskipun sudah menanam pohon yang bisa berdampak penghijauan maupun menjadi sumber cadangan air tapi menanam pohon yang akarnya bisa merusak jalan sehingga jalanan bergelombang dan mengakibatkan potensi terjadinya kecelakaan. Mengapa saya bisa menganggap bahwa gerakan tersebut menjadi buruk? Adalah karena saya paham bahwa ternyata dalam sebuah gerakan apapun memerlukan ‘terms and condition applied’ sama seperti sebuah program marketing dan iklan! Yes… inilah poin ke 2, sebuah gerakan sebenarnya adalah sebuah judul ataupun sebuah kata-kata pilihan yang dianggap menjual dan mudah diingat sehingga ‘merangsang’ orang lain untuk penasaran (courious) dan bergabung (join). Kembali pada ‘Yuk Nabung Saham’, atas dasar apa sampai nama gerakannya adalah demikian? Ini versi saya, yang saya tidak memvalidasi ini kepada Bursa Efek Indonesia sehingga
masyarakat Indonesia dalam berinvestasi pada pasar modal? Jumlah investor pasar modal saat ini sudah mencapai 1 juta investor, ini adalah berita di Kompas yang lalu. Baca juga : Jumlah Investor Pasar Modal Capai 886.574 Orang. Cukup banyak bukan 1 juta orang? Banyak dan sedikit itu nyatanya adalah relatif, bagi Anda yang punya uang Rp 250.000.000 maka uang Rp 1.000.000 kecil betul? Namun bila Anda memiliki uang hanya Rp 10.000.000 maka uang Rp 1.000.000 sudah sebesar 10 persen dari uang Anda saat ini. Di Indonesia jumlah penduduknya adalah 250 juta penduduk dengan investor atau investasi di pasar modal adalah 1 juta orang saja yang berinvestasi. Jadi mirip dengan kondisi ilustrasi uang diatas sebelumnya bukan? Dan apakah Anda tau bahwa negara Indonesia merupakan negara dengan partisipasi masyarakatnya terhadap sektor pasar modal terendah di Asia Tenggara? Dimana untuk negara tetangga kita adalah 20-30 persen (Sumber dari Ibu Nurhaida – Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 18 Maret 2017 di Bursa Efek Indonesia). Lalu mari berangkat pada data lainnya, apakah Anda tau seberapa besar jumlah simpanan pada tabungan bank masyarakat Indonesia di bank yang ada di Indonesia? Besarnya adalah 4.900 triliun (Sumber LPS akhir tahun 2016). Apakah Anda tau juga berapa banyak korban penipuan investasi bodong atau investasi abalabal di Indonesia? Per September 2017, Satgas Waspada Investasi telah menutup 48 perusahaan yang menjalankan investasi illegal maupun berbentuk skema penipuan investasi dimana salah satunya merugikan 549.000 orang dengan taksiran kerugian 3,8 triliun rupiah. Mari kita ambil benang merah satu persatu dari semua fakta-fakta sederhana ini. Menabung Saham Banknya Vs Menabung di Bank Bank dalam kondisi hari ini telah mengalami perubahan fungsi, Anda suka dan tidak suka, sadar dan tidak sadar maka bank sudah mengalami perubahan fungsi utama. Anda menggunakan bank sebagai alat lalu lintas uang dengan semakin majunya perkembangan teknologi hal tersebut sudah terjadi. Anda membayar tagihan Anda, mengirimkan dana kepada orang lain, membeli sesuatu dan lain sebagainya. Padahal fungsi utama bank dulu memang benar sebagai tempat menyimpan dan meminjam uang, memang itulah salah satu fungsinya sampai dengan saat ini, namun arus pendapatan bank dari hari ke hari semakin beragam, dan bukan tidak mungkin suatu hari suatu saat arus pendapatan terbesar bank bukan lagi dari selisih bunga yang diberikan kepada yang menabung dengan yang dipinjamkan uang oleh bank. Bank adalah sebuah institusi yang menarik, apakah Anda setuju? Saya agak bingung bila ada orang yang sampai dengan hari ini tidak memiliki rekening di bank meski ternyata saya berikan berita sedihnya bahwa di Indonesia baru terdapat 36% penduduk di Indonesia yang memiliki rekening di bank (2014) meski saya yakin saat ini sudah lebih banyak lagi.
mengetahui Bank Rakyat Indonesia (BRI) maka Anda cukup memiliki uang Rp 405 triliun maka BRI bisa menjadi milik Anda (per September 2017). Punya uang sebesar itu? Saya tidak punya, saya tidak tau apakah Anda punya atau tidak. Atau bila Anda punya 405 triliun rupiah pun apakah iya negara mau menjual Bank Rakyat Indonesia kepada Anda? Secara penuh? Wah itu bisa jadi geger se Indonesia. Atau Anda mau buat sebuah bank baru dengan modal 405 triliun untuk menyaingi BRI yang sudah berusia 121 tahun di Indonesia? (BRI lahir di 16 Desember 1895). Bank besar seperti BRI tentunya meyakinkan untuk Anda titipkan uang Anda disana dalam hal ini menabung atau deposito di Bank tersebut bukan? Bila Anda tau bahwa BRI bila Anda ingin beli sepenuhnya 405 triliun tidak diperbolehkan, tapi bila Anda beli sebagian perusahaannya diperbolehkan apakah menjadi suatu hal yang menarik? Itulah yang dikenal dengan membeli saham BRI di Bursa Efek Indonesia. Maka saya punya ilustrasi menarik dalam membeli perusahaan BRI dan 3 bank besar lainnya di Indonesia (BCA, Mandiri dan BNI) untuk 13 tahun kebelakang dengan modal Rp 5.000.000 setiap bulan di Bursa Efek Indonesia : -(Dok. Ryan Filbert) Bila Anda melakukan kegiatan tersebut di BRI selama 13 tahun dengan membeli perusahaannya secara ‘ngangsur’ bulanan sebesar sebesa r Rp 5.000.000 ketika keti ka tahun 2017 bulan Oktober berakhir b erakhir uang Anda And a yang ditotal Rp 780.000.000 telah menjelma menjadi Rp 1.690.463.944. Bila dengan besaran uang yang sama Anda perlakukan dengan membuka rekening deposito atau tabungan di Bank BRI selama 13 tahun dengan kondisi bulanan yang sama maka Anda perlu meminta kepada BRI ‘Mbak, saya minta bunganya dari tabungan saya adalah net tanpa potongan pajak sebesar 12,5 persen setahun ya selama 13 tahun’ Dimana hal itu akan sangat sulit untuk terjadi. Dan kondisi 12,5 persen itu juga belum termasuk ‘bonus’ Anda sebagai pemilik sebagian perusahaan Bank Rakyat Indonesia yang dikenal sebagai pembagian keuntungan tahunan atau Dividen perusahaan BRI. Berinvestasi di pasar saham vs di money game Masyarakat Indonesia begitu luar biasa hartanya, mengapa dapat dikatakan demikian? 4900 triliun dalam tabungan dan 549 ribu orang untuk mengumpulkan 3,8 triliun artinya secara rata-rata mampu berinvestasi pada sebuah peluang investasi adalah 7 juta rupiah kurang dikit per orang adalah angka yang hebat bukan? Ketika sebuah money game atau skema penipuan yang dikenal dengan skema piramida digembar-gemborkan dapat memberikan keuntungan, masyarakat Indonesia mau berkontribusi (berinvestasi) hingga 7 juta rupiah pada perusahaan yang tidak memiliki sebuah kejelasan dan pengawasan. Jangankan bisnis dan investasi, pertandingan apapun tanpa pengawasan akan sangat berbahaya bukan? bukan ? Oleh karena itulah ada yang y ang namanya wasit pada semua se mua pertandingan. Investasi di saham terdapat pengatur dan pengawasan yang sudah lebih terawasi dengan jauh-jauh-jauh lebih baik, bukankah investasi di saham jauh lebih menenangkan dibandingkan mendorong uang sebesar Rp 7 juta rupiah ke tempat yang hanya mengumbar janji besar namun
patokan untuk masa depan sehingga se hingga kinerja keuntungan masa lalu dan baiknya b aiknya semua fakta f akta tersebut tidak serta merta akan menjamin Anda untung di kemudian hari? Benar. Disitulah perlunya menjadi orang yang terlatih dan terdidik. Bisnis apapun perlu pemahaman lebih lanjut. Anda pernah mendengar sebuah jargon ‘Investasi properti pasti untung?’ Apakah benar semua pasti untung? Jelas tidak. Apakah juga dengan ‘Untung besar dari bisnis kuliner?’ Apakah semuanya untung besar? Siapa yang untung besar? Yang untung besar adalah yang sudah membuktikan untungnya besar. Bila Anda katakan bahwa hitung-hitungan dibelakang seperti data perbandingan menabung perusahaan hingga potensi 27 tahun adalah sebuah hal yang tidak perlu kita lihat maka saya ingin mulai hari ini Anda juga tidak lagi perlu mempersiapkan CV (curriculum vitae) dalam melamar pekerjaan maupun mencari kandidat di perusahaan Anda. Loh buat b uat apa? Katakan kepada pembuka lowongan “Buat apa Anda melihat masa lalu saya dalam CV saya? Kinerja saya kedepan di perusahaan ini tidak tida k dicerminkan dari CV saya kebelakang.” ke belakang.” Atau silahkan Anda menerima semua yang melamar pekerjaan di perusahaan Anda karena kinerja masa lalu orang itu tidak akan menjadi jaminan untuk orang itu bekerja lebih baik di tempat Anda sekarang. Bursa Efek Indonesia menjadi sebuah tempat orang-orang yang ingin mencari perusahaan yang menarik untuk di investasikan oleh dana nya dimana telah difasilitasi sedemikian rupa oleh Bursa Efek Indonesia, diatur dan diawasi sedemikian rupa oleh Otoritas Jasa Keuangan dibandingkan Anda berinvestasi ditempat yang belum ada pengawasnya namun hanya mengumbar janji, janji dan janji. Namun karena minimnya pengetahuan pen getahuan hari ini perlu sebuah sebu ah slogan kampanye menarik mena rik yang sudah akrab ditelinga dan bawah sadar masyarakat Indonesia yang sudah lebih akrab dengan konteks menabung. Anda tidak mampu bukan membeli dan membuat perusahaan sekelas BRI atau Astra Internasional dari 0 ataupun sekaligus? Disini Anda menabung jumlah kepemilikan atau keikutsertaan Anda pada sebuah perusahaan yang dalam Bahasa dewa nya dikenal dengan saham perusahaan tersebut. terseb ut. Salah persepsi nya karena konteks menabung diambil sebagai suatu kegiatan yang perlu kepastian dan keamanan. Apakah iya menabung di celengan di rumah Anda dan menabung di bank dijamin dengan kepastian penuh dan keamanan? Jelas di celengan tidak aman, karena bisa saja rumah Anda kemalingan, namun dibank dijamin aman? Bisa saja karena ada penjaminan simpanan (LPS) hingga 2 miliar rupiah, diatas 2 miliar? Tidak juga. Ketika Anda menabung atau mengakumulasi kepemilikan saham di perusahaan Anda mendapatkan sebuah kepastian bahwa jumlah kepemilikan di perusahaan tersebut seiring dengan waktu Anda semakin banyak porsi kepemilikannya namun tidak dengan kepastian untung nya. Mana ada di dunia ini yang dijamin untung? Anda perlu memahami yang mana yang menguntungkan dan tidak untuk terhindar dari yang merugikan bukan? Saya tidak juga membahas
Terlalu kompleks, bagi saya gerakan Yuk Nabung Saham adalah sebuah slogan menarik untuk membuat masyarakat Indonesia menjadi penasaran dan mau mencoba bahwa ada sebuah peluang di Indonesia Indone sia yang selama ini sudah suda h ada dan kita lewatkan peluangnya. pe luangnya. Semua dimulai dengan penasaran dan mencoba, untuk menjadi untung dan berkembang apalagi mahir saya kira sama seperti kita belajar berenang. Anda bisa langsung berenang? Rasanya semua orang mulai dengan terminum beberapa liter air kolam ataupun hingga masuk airnya ketelinga, setelah beberapa saat Anda baru menjadi bisa berenang. Anda tidak akan memulai latihan berenang di kolam sedalam sed alam 10 meter bukan? Ketika Anda mencoba maka disitulah Anda mulai memahami, Anda tidak pernah mencoba mana mungkin Anda akan bisa menjadi ahli. Semua keahlian Anda hari ini diakibatkan serangkaian kegagalan hingga pada akhirnya Anda tidak gagal lagi maka Anda bisa, ketika Anda berhasil berkali-kali maka Anda bukan b ukan beruntung namun na mun itulah yang disebut disebu t ahli. Anda ingin menjadi tambah ahli? Maka ‘cetaklah’ orang-orang lain menjadi sama ahlinya dengan Anda hari ini. Akhir kata saya mendukung Yuk Nabung Saham dengan juga menuliskan langkah-langkah yang benar kalau Anda mau menabung saham dalam buku Yuk Belajar Nabung Saham. Salam investasi untuk Indonesia
Pengalaman “Orang Bodoh” Yang Kaya dari Saham.7 October 2, 2017
Selama ini sosok Investor ritel yang paling dikenal publik adalah bapak Lo Kheng Hong, beliau adalah sosok investor yang bukan hanya sangat sukses, namun juga sangat bersahaja, dan tidak keberatan menceritakan berbagai prinsip-prinsip investasi dan kesuksesannya di bursa saham kepada publik. Beliau adalah sosok yang sangat sederhana, gaya dan pembawaanya juga tidak pernah berubah sejak sej ak pertama kali saya bertemu ber temu beliau sampai dengan denga n kemarin ketika kami samasama diminta untuk menjadi pembicara dalam acara INFEST 2017. Yang tidak banyak diketahui adalah, selain pak Lo Kheng Hong sebenarnya masih banyak investorinvestor sukses lainnya di bursa saham kita, namun bedanya mayoritas dari investor-investor tersebut bukanlah tipe orang yang mengejar popularital atau mau dikenal orang banyak, mereka juga tidak memiliki ‘passion’ ‘pass ion’ untuk mengajar atau berbagi berbag i pengetahuan atau pengalaman p engalaman mereka di acara-acara publik. Sehingga untuk mengenal mereka memang sering kali dibutuhkan ‘koneksi’ yang lebih baik. Setelah hampir 10 tahun saya ‘jatuh-bangun’ di dunia pasar modal, saya memiliki kesempatan untuk bertemu dengan beberapa investor yang masuk dalam kategori tersebut, mereka yang sudah memperoleh kekayaan dalam jumlah besar dari berinvestasi di Bursa Saham Indonesia, namun memilih untuk menyembunyikan indentitasnya, dari sorotan publik. Investor-investor sukses tersebut umumnya memiliki latar belakang yang berbeda-beda, profesi yang berbeda-beda dan metode yang juga berbeda-beda dalam memperoleh keuntungan dari bursa saham. Ada yang senang ‘main’ saham Blue Chip, ada juga yang hobbynya ‘ngumpulin sampah’ (cara beliau mendeskripsikan metode yang digunakannya) investor yang membeli saham-saham di harga 50an dan di pasar nego, ada juga yang dari gaya ngomongnya saya memprediksi kalau investor tersebut adalah ‘bandar saham’, dan banyak metode lainnya. Ada investor yang percaya 100% terhadap analisa fundamental, ada juga yang menggunakan analisa bandarmologi, atau bahkan hanya menggunakan mengg unakan beberapa metode meto de analisa teknikal yang y ang paling dasar. Jadi saya bisa mengambil keputusan bahwa memang ada banyak cara untuk bisa kaya raya dari pasar modal, tugas kita sebagai s ebagai investor adalah ada lah mencari metode mana yang yan g paling cocok dengan deng an kita, dan setia mempraktekan metode tersebut, dan akan ada saatnya kerja keras, dan ketekunan tersebut akan terbayar. Di antara investor-investor yang pernah saya temua saya menemukan salah seorang investor yang memiliki metode yang sangat-sangat sederhana, jauh lebih sederhana dibanding investor-investor sukses lainnya, begitu sederhananya metode tersebut sehingga banyak yang menganggap metode tersebut adalah metode yang ‘bodoh’.
Untuk mempelajari metode tersebut tidak perlu ikut seminar berhari-hari, tidak perlu membuat berbagai perhitungan perhitun gan valuasi dan matematika matemati ka seperti yang dilakukan dilak ukan para analisa sekuritas. se kuritas. Metode beliau dalam memperoleh keuntunngan k euntunngan bisa dirangkum di rangkum dalam 1 kalimat. Ketika punya uang uang lebih, belikan saham BBCA.
Hanya itulah yang beliau lakukan selama bertahun-tahun menjadi investor di pasar modal kita, kalau beliau punya uang lebih dibelikan saham BBCA, beliau membeli saham BBCA hampir setiap bulan, karena memang ada bagian b agian dari pendapatannya pendapa tannya yang dialokasikan dialok asikan untuk investasi. inves tasi. Metode tersebut sudah dilakukannya sejak awal tahun 2000an dan masih terus dilakukannya sampai sekarang. Jadi setiap kali saham BBCA mencetak record tertinggi barunya seperti yang terjadi hari Jumat lalu, saya selalu ingat dengan beliau, sambil terkadang ‘agak menyesal’ karena saya tidak ikut mengalokasikan sebagain dari uang saya setiap bulannya untuk mengikuti metode ‘bodoh’ tersebut.
Keuntungan yang sudah beliau peroleh dari ‘metode bodoh’ tersebut jelas sudah bisa sama-sama kita bayangkan, dalam grafik di atas kita bisa melihat saham BBCA sejak IPO tahun 2000 lalu sampai penutupan akhir bulan September kamarin. Dalam 17 tahun BBCA hanya turun di tahun 2008, sisanya harga saham BCA selalu naik setiap tahunnya. Pada saat IPO harga BBCA ada di level 203/ lembar saham (sudah di dikonversi pasca stocksplit) , dan pada penutupan bulan September 2017 lalu harga BBCA sudah berada di level 20.300 / lembar saham, artinya harga saham BBCA sudah naik 10.000% dalam 17 tahun. Dalam perbincangan saya dengan investor tersebut yang kalau tidak salah terjadi di tahun 2012 lalu, saya menanyakan kepada beliau apa alasan beliau memilih saham BBCA, apa yang membuat beliau begitu yakin dan terus ter us membeli saham BBCA hampir setiap bulan. bula n. Tujuan saya menanyakan hal tersebut karena pada saat itu saya menganggap harga saham BBCA sudah terlalu mahal, dimana di tahun 2012 lalu harga BBCA sudah berada di level 8000an, jadi saya beranggapan sudah sud ah terlambat untuk saya mengikuti metode yang beliau b eliau gunakan. Jadi adi sa a menc encoba oba ‘m ‘men en orek rek’ ilm ilmu beli eliau
una una menda nda atkan tkan ilmun a sehin hin
a sa a u a bisa bisa
Jawaban beliau justru ‘menohok’ saya lagi, beliau mengatakan dia adalah orang sibuk, dan tidak memiliki latar belakang dunia keuangan sama sekali, jadi dia tidak mengerti bagaimana caranya menghitung valuasi, dia juga tidak punya waktu mengamati market setiap hari, atau mempelajari analisa-analisa canggih untuk membeli saham di waktu dan harga yang paling tepat. Beliau mendeskripsikan dirinya sebagai ‘orang bodoh’ di dunia pasar modal, dimana satu-satunya ‘ilmu’ yang dia miliki dan dia percaya adalah: “kalau perusahaannya bagus, cepat atau lambat harga sahamnya akan naik”.Menurut dia daripada uangnya ditabung di Bank, lebih baik dia tabungkan untuk membeli saham perusahaan bagus tersebut. Alasan memilih saham BBCA malah lebih sederhana lagi, karena ‘kebodohan’ nya beliau tidak banyak mengenal emiten-emiten emite n-emiten yang berada di d i bursa kita, dari banyak banya k peliihan hanya BCA yang beliau kenal dan percaya per caya kalau perusahaannya perusah aannya bagus. Alasan lainnya lai nnya adalah beliau juga j uga merupakan nasabah dari Bank BCA, jadi beliau merasa bisa memantau perkembangan perusahaan ‘dari dalam’ dengan melihat bagaimana Bank BCA dioperasikan. Itulah alasan beliau memilih saham BCA, alasan yang sangat sederhana dan semua orang tahu, namun tidak banyak yang mengambil kesempatan tersebut, mungkin karena kita merasa diri kita ‘terlalu pintar’ atau terlalu fokus mencari waktu paling tepat untuk membeli suatu saham, terlalu fokus mencari saham-saham yang akan terbang harganya tepat setelah kita membeli saham tersebut. Dalam perbincangan saya dengan investor tersebut, beliau tidak pernah bercerita seberapa besar untung yang beliau peroleh setelah menggunakan ‘metode bodoh’ tersebut sejak tahun 2000an, namun yang pasti beliau mengatakan bahwa sejak dia tidak pernah menjual 1 lot pun sejak awal dia membeli saham BBBA. Dan dari beberapa orang lainnya saya mendapat info bahwa orang tersebut adalah investor ‘kelas kakap’ yang kerjanya hanya mengumpulkan saham BBCA. Kemungkinan ‘metode bodoh’ itulah yang ditiru oleh pihak BEI ketika mereka merilis program Yuk Nabung Saham, dimana investor i nvestor disarankan disaranka n untuk memilih salah satu saham dengan fundamenal yang baik, dan menglokasikan sebagian dari penghasilannya untuk secara rutin menabung saham tersebut. Strategi nabung saham memang tidak banyak dibahas oleh para praktisi pasar modal, karena selama ini praktisi pasar modal di bursa kita umumnya berasal (atau memiliki latar belakang dari sekuritas), dan kita sama-sama tahu Sekuritas hidup dan bertumbuh dari banyaknya transaksi yang dilakukan oleh investor. Bagi sebuah sekuritas keaktivan investor adalah tujuan utama, karena mereka hidup dari banyaknya transaksi dan bukan dari pembagian persentasi keuntungan yang diperoleh investor. Jadi tidak heran gerakan Yuk Nabung Saham ini baru dimulai Bursa Efek Indonesia dan bukan oleh para analis atau praktisi prak tisi pasar modal/sekuritas modal/seku ritas yang setiap hari har i kerjanya memberikan rekomendasi rek omendasi untuk dengan tujuan memberikan keuntungan bagi para investor, sesering mungkin. Karena BEI adalah pihak yang tidak ‘dikejar setoran’ target transaksi tiap bulannya, target dan tujuan BEI adalah untuk memperkenalkan investasi di bursa efek ke masyarakat seluas mungkin.
investor akhirnya terjerumus di saham-saham gorengan, dan sebagian lagi memilih untuk diam karena kurangnya edukasi yang tersedia untuk mendukung program ini.
Itulah sebabnya pihak Bursa Efek Indonesia meminta perusahaan kami untuk melakukan riset dan meng-edukasi para Investor di bursa kita, dan mencari metode terbaik dalam menabung saham. Kami diminta untuk mencari ‘metode-metode bodoh’ lainnya, dan membantu para investor mencari saham yang akan menjadi ‘The Next BBCA’ di masa yang akan datang. Kebetulan perusahaan kami memiliki keunikan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya, karena tidak seorangpun yang berada di Team Riset Creative Trader yang pernah bekerja di sekuritas. Tidak seorangpun penah mendapatkan ‘title’ atau ‘sertifikasi’ yang umumnya diberikan oleh para analis senior kepada para analis junior. Kami hanyalah sekumpulan orang-orang creative yang kebetulan juga adalah investor dan trader saham. Setiap hari kami fokus mencari metode-metode baru dan creative untuk memperoleh keuntungan di bursa saham, metode-metode yang selama ini tidak pernah diajarkan bahkan dipikirkan orang lain. Dan kami percaya Nabung Saham adalah salah satu metode menguntungkan tersebut. Kami juga beruntung karena dipertemukan dengan pihak MNC Sekuritas, sebuah sekuritas yang memiliki visi jauh kedepan, dan bersedia mensupport kami dari sisi teknologi dalam melaksanakan Riset Yuk Nabung Saham. Pastikan anda membaca: Pengalaman ‘Orang Pintar’ yang Nabung Saham BUMI Dalam beberapa bulan terakhir kami sudah melakukan riset mengenai Nabung saham, project pertama yang kami buat adalah ad alah membuat aplikasi khusus kh usus yang dapat menghitung meng hitung proyeksi keuntungan yang diperoleh dengan menabung saham menggunakan berbagai metode yang kami pikirkan. Setelah aplikasi tersebut selesai dibuat, saham BBCA menjadi saham pertama yang kami jadikan contoh kasus, karena kami sangat penasaran kurang lebih berapa keuntungan yang diperoleh investor yang diceritakan di atas dengan menggunakan ‘metode bodoh’ tersebut. Berikut kami lampirkan hasilnya : NABUNG SETIAP BULAN BULAN DI BBCA SEJAK IPO Simulasi pertama yang kami lakukan adalah dengan menghitung jika sejak IPO BBCA tahun 2000 yang lalu anda memutuskan untuk mengalokasikan uang sebesar 1 juta rupiah setiap bulannya untuk dibelikan saham BBCA, dimana jika ada sisa uang cash dari pembelian tersebut (karena sisa uagnnya tidak cukup untuk dibelikan 1 lot saham BBCA), maka uang tersebut akan disimpan untuk pembelian bulan selanjutnya. sela njutnya. Pertanyaanya, jika kita melakukan hal tersebut secara konsisten setiap bulan sejak IPO tahun 2000 sampai akhir bulan lalu, berapa keuntungan yang kita peroleh ? Apakah hasilnya lebih besar
Dalam tabel di atas kita bisa mendapatkan hasil dari perhitungan yang dilakukan aplikasi tersebut, sejak awal IPO sampai sekarang, BBCA sudah diperdagangkan selama 209 bulan artinya jika setiap bulan kita menabung 1 juta maka total uang yang yan g kita investasikan untuk u ntuk membeli saham BBCA ini sebesar 209 juta sampai akhir bulan September lalu. Hasil dari investasi tersebut ternyata sangat mencengankan, uang 209 juta tersebut sudah berubah menjadi saham BBCA senilai 3.6 Milyar, artinya persentasi keuntungan yang diperoleh sebesar 1.623%. Jangan lupa dalam kasus ini kita tidak sedang membeli saham BBCA senilai 209 juta ketika IPO dan menyimpannya sampai hari ini. Yang kita lakukan hanya membeli saham BBCA senilai 1 juta rupiah setiap awal bulan sejak IPO sampai sekarang, dan dengan metode yang begitu sederhana nilai uang yang kita investasikan sudah naik sebanyak 1.623% dari total yang kita tabungkan. Sebagai perbandingan jika uang yang sama kita masukan ke dalam Deposito setiap bulan, dan bunga dari deposito deposit o tersebut kembali dimasukan dimas ukan ke dalam deposito bulan selanjutnya ditambahkan d itambahkan dengan uang 1 juta yang dialokasikan bulan tersebut. Jika kami mengambil asumsi bunga Deposito sebesar 10% setahun, tanpa dipotong pajak. Maka setelah 209 bulan, uang kita ‘hanya’ bertumbuh sebesar 170% dari modal atau sebesar 567 juta di akhir bulan September lalu. Artinya menabung saham BBCA memberikan hasil 7 kali lipat dibandingkan dengan desposito dengan bunga 10% per tahun, dan 16 kali lipat daripada kita menyimpan cash selama 209 bulan. Berikut kami lampirkan grafik perbandingan antara Nabung Saham, Deposito, dan Simpan Cash
Perhitungan ini menunjukan kepada kita bahwa metode yang begitu sederhana dan terkesan ‘bodoh’ pun bisa menghasilkan menghasilk an keuntungan yang yan g luar biasa. Di tengah keterbatasan kete rbatasan infomasi, investor inve stor ini memilih untuk berinvestasi di perusahaan yang dia tahu, dan karena dia hanya tahu BCA dia memilih hanya berinvestasi di saham BBCA. Padahal dalam periode yang sama dipercaya ada puluhan ribu investor inves tor ritel yang jauh lebih leb ih pintar justru gagal gag al berinvestasi di pasar pas ar modal, karena memilih berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang tidak mereka kenal, hanya karena mengharapkan keuntungan luar biasa dalam jangka pendek. Untuk lebih meyakingkan anda tentang kekuatan dari sistem ‘Menabung Saham’, kami juga melakukan simulasi dengan menggunakan periode-periode lainnya, bagaimana jika kita baru mulai menabung tahun 2010, atau bahkan baru mulai menabung pada tahun 2015 lalu. Berikut kami lampirkan hasilnya :
Dari kedua simulasi di atas kita melihat bahwa meskipun kita ‘terlambat’ memulai dan baru mulai menabung saham BBCA sejak tahun 2015 lalu ketika harga BBCA sudah di 13.000an tetap saja keuntungan yang diperoleh dari menabung saham jauh lebih tinggi daripada deposito. Dengan menggunakan aplikasi tersebut kami menguji beberapa metode yang kami anggap berpotensi memberikan memberika n keuntungan. Bagaimana kalau k alau kita menabung setiap se tiap 3 bulan sekali ? Bagaimana kalau menabung di saham-saham yang harganya sempat turun signigikan, seperti di saham-saham batubara yang sudah turun dari tahun 2010 sampai tahun 2015 lalu ? Bagaimana jika kita hanya menabung saham-saham yang harganya sudah turun dibawah MA 200 ? Dan banyak strategi lainnya. Kami akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam SEMINAR YUK NABUNG SAHAM yang untuk pertama kali diadakan di Jakarta, pada tanggal 28 Oktober 2017. Acara ini terlaksana berkat kerjasama antara anta ra Bursa Efek Indonesia, Creative Creat ive Trading System dan MNC Sekuritas. Acara Acar a ini dapat diikuti oleh setiap Investor atau Calon Investor secara Gratis, cara mendapatkan undangannya dapat bisa dilihat disini Argha J Karo Karo Founder & Creative Director of Creative Trading System. Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher. Big believer of Sowing and Reaping. Just A Simple Man with Extraordinary God
CARA MENABUNG SAHAM: PENJELASAN DAN SIMULASI8 JrPlanner March 8, 2017 Investasi, Saham 22 Comments Pernah dengar kan program dari Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang Yuk Nabung Saham? Ini konsep yang sangat menarik lho, dan ditujukan untuk nasabah-nasabah retail yang bahkan masih awam terhadap pasar modal. Saya jadi tertarik membahas topik ini setelah ikut serta dalam acara Financial Planning for Runner yang disampaikan oleh Pak Nicky Hogan, Direktur Pengembangan BEI. Selain materi yang berhubungan dengan den gan lari, juga ada paparan papa ran singkat mengenai investasi in vestasi saham dan skema ske ma Yuk Nabung Saham yang sangat membuka me mbuka wawasan mengenai investasi. inv estasi. Tapi sebelum kita bicara lebih jauh tentang gerakan investasi saham bernama Yuk Nabung Saham ini, simak dulu tulisan tentang beberapa hal dalam investasi saham yang penting untuk diperhatikan terlebih dahulu. Biar jelas kenapa sih kita perlu investasi melalui cara seperti menabung saham. Sekilas Update Bursa Efek Indonesia (BEI) Per Januari 2017, total ada 535 perusahaan yang telah tercatat di BEI. Dengan kata lain, ada sebanyak 535 perusahaan yang bisa menjadi pilihan kita untuk menginvestasikan uang dalam bentuk kepemilikan saham. s aham.
Hampir semua perusahaan besar di Indonesia telah tercatat sebagai perusahaan terbuka di BEI. Hampir semua perusahaan ini adalah perusahaan yang memproduksi atau menawarkan jasa yang sehari-hari kita gunakan. Saat ini nilai kapitalisasi (nilai keseluruhan) saham yang diperdagangkan di BEI berjumlah Rp 5,749 triliun (Red: Lima ribu tujuh ratus empat puluh sembilan triliun Rupiah. Wow…), dengan nilai transaksi rata-rata per hari di level Rp 5.68 triliun. Ada 114 anggota bursa (perusahaan sekuritas) yang terdaftar di BEI, dimana transaksi saham dari masyarakat bisa dilakukan melalui perantaraan mereka. [BACA JUGA: Apa sih Bitcoin? Gimana sih sejarahnya Bitcoin? Gimana cara beli Bitcoin? Simak lengkapnya di Bitcoin: uang masa depan?] Kinerja IHSG 10 Tahun Terakhir Data yang digunakan adalah dari Desember 2006 sampai dengan Februari 2017, dimana fluktuasinya bisa tercermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan / IHSG di bawah ini.
Bisa dilihat kan jika investasi saham adalah investasi yang menarik karena menawarkan kesempatan untuk memperoleh keuntungan tinggi, sekaligus memiliki resiko yang sepadan karena bisa turun cukup dalam pada waktu-waktu tertentu. Namun harus diperhatikan, diperhatik an, bahwasannya walaupun walaup un terjadi beberapa kali k ali penurunan dalam jangka ja ngka pendek, trend yang terjadi te rjadi selama 10 tahun terakhir te rakhir ini tetap menunjukkan menunj ukkan pola peningkatan. pening katan. Artinya apa? Saham adalah investasi jangka panjang dan tidak cocok dijadikan alat untuk mencapai tujuan jangkan pendek. So, lupakan pembahasan mengenai trading saham saham dulu ya. Itu butuh keahlian dan pengetahuan berbeda. Kali ini kita hanya han ya akan membahas saham secara sec ara murni sebagai sebuah sebu ah instrumen investasi. Untung Rugi Investasi Saham
Investasi saham ini kan ceritanya kita akan menjadi pemilik dari suatu usaha. Namanya juga usaha, ada yang untung dan ada yang rugi. Ada yang untung gede, ada yang untung seadanya atau malah cuma impas saja. Masalah untung/rugi ini juga kadang disebabkan oleh hal-hal diluar kuasa kita seperti keadaan ekonomi atau bahkan info negatif tentang usah kita. Nah investasi saham ini kira-kira ki ra-kira sejalan dengan deng an cerita usaha ini. Naik turunnya tu runnya harga saham mengikuti kinerja perusahaan dan keadaan ekonomi, serta juga sentimen atau rumor yang ada di pasar modal. Kinerja Saham 10 Tahun Terakhir
Di atas adalah infografis mengenai kinerja semua saham yang per Desember 2016 tercatat di BEI. Sekedar keterangan, secara gampang CAGR (compound annual growth rate ) adalah cara menghitung imbal hasil dengan memperhitungkan bunga berbunga. CAGR ini dianggap paling tepat untuk menghitung imbal hasil suatu investasi dalam periode tertentu. Mari kita perhatikan infografisnya, penting banget nih informasinya. Dalam 10 tahun terakhir, dari 537 saham yang ada, ternyata tidak semuanya mengalami kenaikan. Ada 175 saham, atau sekitar 1/3 dari total saham yang ada, mengalami penurunan. Artinya rugi dong?! Ya gitu deh. Sisa 364 saham, atau 2/3 dari total saham yang tercatat, mengalami peningkatan alias berhasil mencetak keuntungan. Secara rata-rata 10 tahun terakhir, pasar saham (yang tercermin dari IHSG), menghasilkan pertumbuhan sebesar sebesa r 11.4% per tahun. Lumayan banget, ban get, jauh diatas inflasi inflas i dan bunga deposito pada periode yang sama. s ama. Ta i itu itu rata rata-r -rat ataa ertu ertumb mbuh uhan an a karen karenaa ada ada ken ken ataa ataan n a ada ada saha saham m an tumb tumbuh uh den den an
rendah. Artinya? Ada 42.3% dari saham di BEI yang bisa memberikan return per tahun lebih baik dari deposito. deposit o. !
Jika standar pertumbuhan atau return dinaikkan ke 10%, masih ada 160 saham (29.7%) yang berhasil masuk di level lev el ini. Dan seterusnya bisa bis a dilihat di infografis. infograf is.
!
Yang paling dahsyat, ada 33 saham, atau 6.1% dari total saham yang ada, ternyata mampu menghasilkan pertumbuhan lebih dari 40% per tahun. Wow…
Apa yang bisa kita pelajari dari gambar di atas? Investasi saham memiliki resiko yang cukup besar, sehingga sikap hati-hati dan teliti mutlak dibutuhkan dalam pemilihan saham. Yang penting nasib saham pilihan tidak masuk dalam golongan 1/3 yang mengalami penurunan, sukur-sukur termasuk dalam golongan saham dengan pertumbuhan >40% per tahun, hehehe… Pilih Saham Anggota LQ45 Pe-er juga emang kalau harus nyari sendiri dan memilih satu-satu saham dari total 537 saham yang tercatat. Biar ngga susah, coba cek daftar saham yang termasuk dalam LQ45 deh. Ini adalah daftar saham yang terdiri dari 45 saham terlikuid dan berkapitalisasi besar di BEI. Daftar ini diupdate setiap 6 bulan sekali (Februari dan Agustus). Sebagian besar saham dalam LQ45 adalah saham perusahaan dengan produk-prduk yang umumnya sudah dikenal dengan baik oleh masyarakat. Jadi minimal kita bisa terhindar dari istilah membeli kucing dalam karung. Perbandingan Investasi Saham Nah sekarang kita bermain bermai n simulasi sedikit nih, dengan de ngan menggunakan real datadari beberapa aset investasi (termasuk saham) selama 10 tahun terakhir.
-
Data kedua yang harus dipahami juga adalah: rata-rata bunga tabungan dan deposito (bunga deposito setelah pajak: 5.52%) dalam 10 tahun terakhir belum mampu mengalahkan inflasi. Artinya untuk tujuan jangka panjang, kedua instrumen ini bukanlah pilihan yang tepat. [Baca juga: Bagaimana deposito bisa mengalahkan inflasi untuk tujuan jangka pendek dalam Deposito vs Inflasi]
Emas masih lumayan, tipis mengalahkan inflasi. Namun perlu diperhatikan, itu terjadi karena adanya peningkatan harga secara signifikan pada periode 2009-2012 lalu. Hanya obligasi negara dan saham yang secara rata-rata bisa memberikan imbal hasil yang cukup signifikan mengalahkan inflasi. Dari contoh di atas, jika 10 tahun yang lalu kita membeli saham dengan uang Rp 100.000, berapa hasil pengembangannya pada saat ini? Dengan investasi saham maka uang itu akan berkembang menjadi Rp 293.190, atau hampir tiga kali lipat dari nilai awal. Pencapaian tertinggi dibanding instrumen investasi lainnya. Ini baru perbandingan dengan menggunakan IHSG sebagai dasar perhitungan ya. Gimana coba kalau menggunakan saham-saham yang masuk level 40% tadi?! Uang Rp 100.000 kita akan berkembang menjadi Rp 2.9juta, 2.9j uta, bertumbuh 29x lipat. lipa t. Wuiiih… Simulasi: Yuk Nabung Saham Nah sekarang gimana skema ske ma dan hitung-hitungannya hitung-hitung annya kalau mau investasi inves tasi saham ala yuk nabung nabu ng saham? Ya simpel aja, cukup alokasikan sejumlah uang secara tetap secara rutin, misalnya per bulan. Bagi yang sudah terbiasa menabung rutin atau melakukan investasi rutin reksadana, ini mah hal gampang. Beda instrumen saja. Biasanya menabung rutin di tabungan, atau rutin beli reksadana atau logam mulia, sekarang rutinnya beli saham. Lebih keren judulnya, hehehe…
nominal tertentu secara rutin setiap bulannya. Tentunya dengan menggunakan data historis asli pergerakan harga saham s aham yang digunakan. digunakan . Asumsinya, kita menabung secara rutin setiap bulannya sebesar Rp 500 ribu. Maksudnya menabung disini adalah kita melakukan pembelian saham tertentu secara rutin setiap bulannya. Lah kan harga sahamnya berbeda setiap bulan, emang cukup duit Rp 500 ribu? Tenang aja, tanpa program autodebet pun pu n bisa dijalankan. Saat membuka akun saham di sekuritas, kita akan memiliki rekening khusus yang biasa disebut Rekening Dana Investor. Nah setiap bulan kita transfer uang Rp 500 ribu ke rekening RDI tersebut, dan dari situ baru dibelikan saham. Jadi kalau ada sisa uang setelah pembelian saham, biarkan saja mengendap dulu. Nanti jika saat pembelian berikutnya berikutny a harga saham sedang tinggi ti nggi dan Rp 500 ribu menjadi menja di kurang, tinggal menggunakan saldo mengendap sebagai tambahan. #1 Menabung Saham Unilever (UNVR)
Dengan membeli saham UNVR secara rutin sebesar Rp 500 ribu per bulan selama 11 tahun (total Rp 66 juta), maka pada akhir tahun 2016 uang kita akan berkembang menjadi Rp 341 juta. Ini sudah meliputi investasi saham pada saat harga UNVR sedang berfluktuasi. Ada yang dibeli di harga rendah dan ada juga yang dibeli pada harga tinggi. Hasil yang diperoleh hampir 3.5x lipat lebih banyak dibandingkan investasi rutin pada deposito dengan tingkat bunga 6%. Ini juga dengan asumsi penempatan deposito bisa dilakukan dengan nominal hanya Rp 500 ribu, plus belum memperhitungkan pajak sebesar 20% #2 Menabung Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Bagaimana dengan BBRI? Apa yang terjadi jika selama 11 tahun terakhir kita berinvestasi saham BBRI secara rutin sebesar Rp 500 ribu setiap bulannya? Hasil yang akan diperoleh adalah sebesar Rp 294 juta. Sedikit lebih rendah daripada hasil investasi saham rutin pada UNVR, namun tetap jauh lebih besar dibandingkan hasil investasi di deposito. Sama seperti UNVR, saham BBRI juga adalah saham langganan LQ45 yang seharusnya lebih memberikan rasa aman pada investornya. Poin penting: Resiko Yang harus tetap diperhatikan adalah faktor resiko investasi. Walaupun kedua saham ini memberikan imbal hasil yang sangat memuaskan, namun tetap harus diingat bahwa investasi ini dijalankan selama 11 tahun. Jangka waktu yang lumayan panjang. Perhatikan grafik yang terkadang menukik dengan tajam. Apa artinya? Dalam jangka pendek saham adalah instrumen yang memiliki risiko tinggi. Jadi pemahaman akan saham itu sendiri dan tujuan investasi menjadi hal yang sangat krusial untuk menjaga agar jantung kita tetap sehat saat pasar saham sedang bergejolak. Jangan terpancing terpancing beli saham hanya hanya dengan pertimbangan harga harga
Resiko lain terkait ke masalah besaran investasi / tabungan rutin ini sendiri. Karena semua saham memiliki harga masing-masing dan pembelian di BEI paling sedikit 1 lot (100 saham), maka besaran investasi rutin r utin yang kecil dengan deng an sendirinya memiliki pilihan p ilihan saham yang terbatas. terb atas. Bukan masalah sih, namun yang perlu diingat adalah, jangan sampai tergoda untuk membeli sahamsaham bernilai kecil namun beresiko tinggi. Tetap fokus pada saham-saham yang lapis atas atau gampangnya pilih dari daftar LQ45. buat belajar dulu lah. Jika nanti sudah lebih paham tentang saham dan resikonya, bisa lah At least buat coba-coba untuk berinvestasi pada saham-saham lapis kedua, hehehe… Keuntungan Tambahan Investasi Saham: Dividen Plus poin lagi dalam berinvestasi saham: ada dividen atau pembagian keuntungan dari perusahaan pada para pemegang sahamnya. sa hamnya. Imbasnya? Hasil investasi inv estasi kita semakin meningkat. menin gkat.
Dalam simulasi di atas, asumsinya kita berinvestasi pada saham pembagi dividen sebesar Rp 10 juta selama 10 tahun. Hasilnya? Selain ada keuntungan dari kenaikan harga saham atau capital gain, ada juga keuntungan dari d ari sisi dividen. Lumayan banget b anget kan? Hasil investasi yang diperoleh tentu akan semakin maksimal jika investasi dilakukan secara rutin seperti pada skema Yuk Nabung Saham. [BACA JUGA: Belum tau apa itu P2P lending yang mulai ngetrend di dunia keuangan Indonesia? Simak yuk definisi lengkap peer-to-peer lending] Penutup Investasi secara rutin dengan jumlah yang sama adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko investasi. Konsep yang ngetop dengan sebutan dollar cost averaging ini ini sering diterapkan dalam berbagai instrumen investasi, in vestasi, seperti emas ataupun ata upun reksadana. Dan saat ini konsep ini dibawa oleh BEI dalam kampanye Yuk Nabung Saham untuk semakin memasyarakatkan investasi saham. Konsep Yuk Nabung Saham ini adalah suatu skema yang sangat menarik untuk diterapkan, dengan memperhatikan faktor-faktor risiko dalam berinvestasi saham. Terima kasih kepada Pak Nicky Hogan yang telah mengijinkan penggunaan materi presentasinya untuk saya bahas dalam tulisan ini. Selamat berinvestasi.
Pengertian Capital Gain dan Capital Loss serta Contohnya9 By Maila Niamas
Pengertian Capital Gain dan Capital Loss serta Contohnya | Dalam pasar modal, kalian pasti mengenal istilah Capital Gain dan Capital Loss. Kedua istilah tersebut banyak dipakai saat kita melakukan Trading Saham. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian dan contoh dari capital gain dan capital loss. Trading saham merupakan jual beli suatu saham dengan jangka waktu yang sedikit atau pendek.
Pengertian Capital Gain Tahukah kamu? Capital gain adalah sebuah keuntungan yang didapatkan seorang investor dari selisih harga jual dikurangi dengan harga beli suatu saham atau properti sewaan tersebut. Seorang yang mendapatkan keuntungan capital gain tersebut, wajib membayar pajak yang berlaku. Capital gain mulai berlaku sejak tanggal 20 September 1985, jika kalian membeli properti sewaan sebelum tanggal tersebut dan suatu hari akan menjualnya maka tidak akan dikenakan capital gain. Namun sebaliknya, jika kalian ka lian membeli suatu properti prope rti sewaan sejak tanggal tangga l tersebut maka kalian akan terkena dampak dari capital gain tersebut. Untuk individu yang memiliki investasi properti lebih dari 12 bulan, maka pada saat mereka menjual properti tersebut, mereka akan mendapatkan diskon sebesar sebesar 50% atas capital gain yang terjadi
Ada beberapa macam biaya yang tidak bisa dimasukkan dalam perhitungan capital gain yaitu bunga pinjaman bank, biaya pengecetan p engecetan yang dibayar dib ayar ketika properti disewakan, d isewakan, dan biaya body bo dy
corporate. Karena ketiga biaya tersebut nantinya akan diklaim dalam pelaporan pajak penghasilan tahunan sebagai pengurang pajak untuk penghasilan kena pajak. Baca juga: 1. Pengertian Deposito Deposito Beserta Manfaat, Manfaat, Jenis-Jenis Jenis-Jenis Dan Karakteristik Karakteristik 2. Pengertian Giro (Rekening Koran) Koran) Beserta Fungsi, Fungsi, Jenis-Jenis Jenis-Jenis Dan Manfaat 3. Pengertian, Perbedaan Perbedaan Cek Dan Bilyet Giro Beserta Beserta Jenis-Jenisnya Jenis-Jenisnya
Contoh Capital Gain 1. Arman membeli saham ACES seharga Rp 800 sebanyak 10 lot, kemudian Arman menjual kembali saham tersebut seharga Rp 1.000 sebanyak 10 lot. Maka Arman mendapatkan keuntungan capital gain sebesar : Rp 1.000.000 – Rp 800.000 = Rp 200.000
Untuk lebih mudahnya mari lihat ilustrasi dibawah ini :
2. A dan B bersama-sama membeli sebuah flat pada tahun 1999 dengan de ngan harga beli $500.000 $50 0.000 dan menempatinya sampai tahun 2006. Karena mereka membeli rumah baru dan pindah, maka mereka memutuskan untuk menyewakan flat tersebut. tersebut. Pada tahun 2010, A dan B menjual flat tersebut dengan harga $800.000. Mereka mengeluarkan biaya sebesar $15.000 $15.0 00 untuk membayar pengacara peng acara dan agen real estate est ate yang berhubungan berhubung an dengan penjualan flat tersebut. Maka keuntungan keuntungan capital gain yang yang didapat oleh A dan B adalah sebesar sebesar : $800.000 – $500.000 – $15.000 = $285.000
Pengertian Capital Loss Capital loss adalah sebuah kerugian yang didapatkan seorang investor dari selisih harga beli dikurangi dengan harga jual suatu saham. Dengan kata lain, Capital loss dapat terjadi jika seseorang menjual saham dengan harga saham lebih rendah dari harga belinya. Contoh Capital Loss 1. Seorang investor membeli sebuah saham ABCD dengan harga sebesar Rp 15.000 per saham dan ia menjual kembali saham tersebut dengan harga Rp 14.500 persaham. Sehingga ia mendapatkan kerugian atau capital loss seharga Rp 500. 2. Andi membeli saham TLDM dengan harga beli seharga $5000 per saham, dan menjual kembali saham tersebut seharga $4950. Maka Andi akan mendapatkan capital loss saham atau kerugian saham sebesar : $5000 – $4950 = $50.
3. April membeli saham kepada JPFA pada harga sebesar Rp 1.200 sebanyak 100 lot dan menjual
Rp 1.200.000 – Rp 1.150.000 = Rp 50.000. Demikianlah artikel diatas yang membahas mengenai Capital Gain dan Capital Loss (Pengertian + Contoh). Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan serta bermanfaat bagi anda yang membacanya.. Terimakasih atas kunjungannya, Jangan lupa Share Share and Vote yaa! yaa! Kunjungi artikel terbaru: 1. “Pengertian dan Contoh” Saham Biasa dan Saham Preferen 2. Pengertian Rapat Umum Pemegang Saham [Lengkap] 3. [Lengkap] Proses Penyusunan Anggaran Menyeluruh 4. Fungsi dan Manfaat Anggaran [Lengkap] 5.
[Lengkap] Pengertian, Jenis-Jenis serta Manfaat Reksa Dana
DAFTAR PUSTAKA Filbert, Ryan. Yuk Yuk Nabung Saham" adalah Kampanye Menyesatkan. 16 September 2018. https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/28/120000726/-yuk-nabung-saham-adalahkampanye-menyesatkan#ampshare=http://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/28/120000726/-yuk-nabung-sahamadalah-kampanye-menyesatkanJrPlanner. Cara Menabung Saham : Penjelasan dan Simulasi. 16 September 2018. https://www.catatankeluargamuda.com/cara-menabung-saham/ Karo Karo ,Argha J. Pengalaman “Orang Bodoh” Yang Kaya Dari Saham. 16 September 2018. http://www.creative-trader.com/pengalaman-orang-bodoh-yang-kaya-dari-saham Maulana,
Firman.
Mengenal
Pasar
Modal.
16
September
2018.
http://www.semogabermanfaat.web.id/2014/10/mengenal-pasar-modal.html Niamas , Maila. Pengertian Capital Gain dan d an Capital Loss serta Contohnya. Contoh nya. 16 September 2018. http://www.akuntansilengkap.com/keuangan/pengertian-capital-gain-dan-capital-loss-sertacontohnya/ Rika. Lo Khenghong: Perusahaan yang untung itu seperti mesin uang . 16 September 2018 . https://lipsus.kontan.co.id/v2/warren_buffett/read/59/Lo-Khenghong-Beli-perusahaan-yanguntung-itu-seperti-beli-m
Daftar Link bermanfaat link idx http://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/profil-perusahaan-tercatat/detail-profile-perusahaantercatat/ http://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/ http://www.idx.co.id/data-pasar/laporan-statistik/ringkasan-performa-perusahaan-tercatat/ http://www.idx.co.id/data-pasar/data-saham/indeks-saham/ http://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/prospektus/ http://www.ksei.co.id/education/akses-facility
tools analisa gratis https://investor2.rti.co.id/analytics/index_anly.jsp
berita berita ekonomi ekono mi dan pasar modal https://www.miraeasset.co.id/ http://www.bisnis.com/ https://investasi.kontan.co.id/rubrik/27/marketrekomendasi/ http://market.bisnis.com/rekomendasi-prediksi http://id.beritasatu.com/marketandcorporatenews https://www.detik.com/tag/saham/ https://www.liputan6.com/bisnis/saham https://id.investing.com/ https://www.bloomberg.com/quote/JCI:IND https://www.indopremier.com/ipotnews/ https://www.cnnindonesia.com/tag/saham https://www.investopedia.com/ https://www.teguhhidayat.com/
Penawaran Umum Saham PT Tertutup menjadi PT Terbuka (Go Public/ Initial Public Offering) https://gopublic.idx.co.id/ https://gopublic.idx.co.id/2016/06/22/frequently-asked-questions/ https://gopublic.idx.co.id/2016/06/23/ipo-success-story/ https://gopublic.idx.co.id/2016/06/22/persiapan-awal/ https://gopublic.idx.co.id/2016/06/22/peraturan-go-public/
link idx ,--./0011123452672340.89:;<,<<=>-896<-<-0.97?3@>.89:;<,< ,--./0011123452672340.89:;<,<<=> -896<-<-0.97?3@>.89:;<,<<=>-896<-<-048-<3@>.97?3 <=>-896<-<-048-<3@>.97?3@8>.89:;<,<<=> @8>.89:;<,<<=> -896<-<-0
http://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/ ,--./00111234526723404<-<>.<;<90@<.79<=>;-<-3;-3A ,--./00111234526723404<-<>.<; <90@<.79<=>;-<-3;-3A093=BA<;<=>.89?79C<>.89:; 093=BA<;<=>.89?79C<>.89:;<,<<=>-896<-<-0 <,<<=>-896<-<-0
http://www.idx.co.id/data-pasar/data-saham/indeks-saham/ ,--./0011123452672340.89:;<,<<=>-896<-<-0.97;.8A-:;0 ,--./001112A;83267234084:6<-37=0
?<63@3-D
tools analisa gratis ,--.;/003=E8;-79#29-32672340<=<@D-36;03=485F<=@D2G;.
berita berita ekonomi ekono mi dan pasar modal ,--.;/001112C39<8<;;8-2672340 ,--./001112H3;=3;267C0
https://investasi.kontan.co.id/rubrik/27/marketrekomendasi/ ,--./00C<9A8-2H3;=3;267C098A7C8=4<;3>.9843A;3 ,--./00342H893-<;<-:267C0C<9A8-<=4679.79<-8=81; ,--.;/00111248-3A267C0-
https://www.liputan6.com/bisnis/saham https://id.investing.com/ ,--.;/001112H@77CH89B267C0I:7-80JKL/LMN ,--.;/0011123=47.98C389267C03.7-=81;0 ,--.;/0011126==3=47=8;3<267C0-
https://www.teguhhidayat.com/
Penawaran Umum Saham PT Tertutup menjadi PT Terbuka (Go Public/ Initial Public Offering) https://gopublic.idx.co.id/ https://gopublic.idx.co.id/2016/06/22/frequently-asked-questions/ https://gopublic.idx.co.id/2016/06/23/ipo-success-story/ https://gopublic.idx.co.id/2016/06/22/persiapan-awal/ https://gopublic.idx.co.id/2016/06/22/peraturan-go-public/ https://gopublic.idx.co.id/2016/06/22/peraturan-terkait-insentif-pajak/
Hubungi Kami di : 1. Telegram : http://bit.ly/2C4iYC5 http://bit.ly/2C4iYC5 2. Instagram : http://bit.ly/2SPiiVq