7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Konsep Konsep Ke Keluar luarga ga Beren Berencana cana dan Kontr Kontrasep asepsi si suntik suntik II.1 II.1.1 .1 Peng Penger erti tian an
Kelu Keluar arga ga bere berenc ncan anaa menu menuru rutt WHO WHO adal adalah ah tind tindak akan an yang yang memb memban antu tu indivi individu du atau pasanga pasangan n suami suami istri istri untuk untuk menghi menghinda ndari ri kelahi kelahiran ran yang yang tidak tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri, serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. keluarga. Kont Kontras rasep epsi si beras berasal al dari dari kata kata kont kontra ra berar berarti ti menc mencega egah h atau atau melaw melawan an,, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan dan sel sperma sperma
(sel (sel pria pria)) yang yang meng mengak akib ibatk atkan an keha kehami milan lan.. aks aksud ud dari dari
kontrasepsi adalah menghindar dan mencegah terjadinya kehamilan s ebagai akibat pertemuan
antara
sel
telur
yang
matang
dengan
sel
sperma
tersebut
(!risnawarman. "##$).
II.1.2 II.1.2 Maca MacamM mMaca acam m Kontr Kontrase asepsi psi a. Metode Metode kontrase kontrasepsi psi seder!an seder!ana a %) etode etode Kalend Kalender er Wanita di ajarkan untuk menghitung kapan ia mengalami ovulasi dengan
meliha melihatt ke belaka belakang ng sekura sekurang& ng&kur kurang angny nyaa pada pada enam enam siklus siklus haid, haid, dan menghitun menghitung g ovulasi ovulasi terjadi %' hari sebelum sebelum hari pertama waktu siklus haid berikutnya terjadi. tress dan sakit menyebabkan siklus s iklus haid menjadi tidak terat teratur ur sehi sehing ngga ga meto metode de ini ini dian diangg ggap ap sebag sebagai ai meto metode de yang yang ting tingka katt keamanany keamananyaa paling paling rendah, rendah, tetapi sangat bermanaat bermanaat untuk mengajarkan mengajarkan klie klien n meng menghi hitu tung ng kapa kapan n masa masa subu suburr mere mereka ka jika jika merek erekaa menc mencob obaa mendapatkan kehamilan ") etode etode *meno *menorea rea laktasi laktasi (*+) eto etode de *meno menorea rea +akt +aktasi asi adal adalah ah kont kontras rasep epsi si yang yang meng mengan anda dalk lkan an pemberian *ir usu bu (*) ecara eklusi, artinya hanya di beri * tanpa tambahan makanan ataupun minuman apa pun lainya. yarat untuk dapat menggunakanya yaitu menyusui secara penuh (ull breast eeding),
8
lebih eekti bila pemberian lebih dari - kali sehari. ara kerjanya yaitu penundaan / penekanan ovulasi. 0ek samping yang di timbulkan tidak ada. (1KK12 dan Kemenkes 3, "#%"). Keuntungan Keuntungan kontrasepsi kontrasepsi ini adalah eektivitas eektivitas tinggi tinggi (keberhasila (keberhasilan n 4- 5 pada enam bulan pascapersalinan), tidak mengganggu senggama, tidak ada eek samping secara sistemik, tidak perlu pengawasan medis, tidak perlu obat atau alat, tidak menggunakan biaya. Keterbatasan etode *menore +aktasi +aktasi (*+) (*+) adalah adalah perlu perlu persia persiapan pan sejak sejak perawat perawatan an kehami kehamilan lan agar agar sege segera ra meny enyusui usui dala dalam m 6# meni menitt pasc pascaa pers persal alin inan an,, mung mungki kin n suli sulitt dilkasanakan kondisi social, eektiitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 7 bulan, !idak melindungi melindungi terhadap termasuk ter masuk virus hepatitis 1/H18 1/H18 dan H8/*9. 6) etode etode suhu suhu tubuh tubuh aat ovulasi peningkatan progresteron menyebabkan peningkatan suhu basal tubuh (1!) sekitar #,":,':. ;eningkatan suhu tubuh adalah indikasi bahwa telah terjadi ovulasi. elama ela ma tiga hari berikutnya (memperhitungkan waktu ekstra dalam masa hidup sel telur) di perlukan pantang berhubungan inti inti.. eto etode de suhu suhu meng mengid iden enti tiik ikasi asi akhi akhirr masa masa subu suburr buka bukan n awal awalny nyaa (
". Metod Metodee Barrier Barrier %) Kond Kondom om Kondom Kondom merupa merupakan kan selubu selubung ng / sarung sarung karet karet sebagai sebagai salah salah satu satu metode metode
kont kontra rasep sepsi si atau atau alat alat untu untuk k menc menceg egah ah keha kehami milan lan dan dan atau atau penu penula laran ran penyakit kelamin pada saat bersenggama (1KK12 dan Kemenkes 3,
9
"#%"). ara kerjanya menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi
perempuan,
mencegah
penularan
mikroorganisme
(
termasuk H18 dan H8/*9) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain. Keterbatasan Kondom adalah cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi, agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung), harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual, malu membeli kondom di tempat umum, pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah. Kontraindikasi adalah kegagalan dalam mempertahankan ereksi dan reaksi alergi. ") 9iaragma 9iaragma sebagai alat kontrasepsi adalah alat dari bahan lateks atau silikon berbentuk kubah dangkal dengan pinggiran leksibel yang di pakai untuk menutupi serviks. !ingkat kegagalan diaragma yang dikombinasikan dengan spermisida pada tahun pertama adalah %75 (!russell, "##$). Keuntungan dari diaragma adalah dibawah kendali wanita, tidak memiliki eek sistemik atau berbagai eek samping yang tidak diinginkan pada tubuh, dapat membantu melindungi serviks terhadap ineksi menular seksual dan kanker dengan berperan sebagai barier, dan spermisida membantu dalam membunuh bakteri, dapat di pasang setelah hubungan seksual lanjut, dapat di gunakan saat wanita sedang haid, jika di gunakan secara tepat, menjadi metode kontrasepsi yang eekti. Kerugiannya harus di pasang terlebih dahulu sebelum hubungan seksual dan perlu pertimbangan, kadang&kadang dapat mengakibatkan peningkatan terjadinya sistitis dan ineksi saluran kemih karena diaragma mungkin mengiritasi kandung kemih dan uretra akibat adanya penekanan, perlu di gunakan bersama spermisida agar benar& benar eekti dan ini di rasa memberatkan, dapat menyebabkan iritasi vagina. Kontraindikasinya abnormalitas kongenital, misalnya deek dinding sputum (jika wanita memiliki dinding vagina tambahan yang membagi vagina menjadi dua), dua serviks, tonus oto buruk, alerg terhadap karet, ketidakmampuan untuk menyentuh area genitalia karena keputusan pribadi atau alasan keagamaan, danya penyakit ineksi saat ini (ineksi vagina,
10
serviks, atau pangul harus diobati terlebih dahulu), perdarahan saluran genitalia yang tidak terdiagnosis harus diperiksa sebelum memasang diaragma, riwayat sindrom syok toksik. Kondisi ini jarang terjadi, tetapi di temukan pada wanita yang terpasang diaragma lebih dari 6# jam, kebersihan diri buruk, prolaps vagina, virgo intacta. ni adalah istilah yang digunakan pada wanita yang beum pernah melakuka hubungan seksual dan memiliki hymen utuh. ebuah diaragma dapat dipasang setelah melakukan hubungan seksual. 6) permisida permisida mencegah kehamilan dengan membunuh sperma dan mengubah pH vagina sehingga lingkungan di dalam vagina tidak menguntungkan bagi sperma. 9ikemas dalam bentuk aerosol (busa), tablet vaginal suppositroria atau dissolvable ilm, dan dalam bentuk krim (aiuddin, "##7). Keuntungannya, meningkatkan eektivitas metode kontrasepsi lain, tidak memiliki eek sistemik, mudah diperoleh dan digunakan, memberi pelumasan, memberi perlindungan terhadap ineksi menular seksual dan H8. Kerugiannya tingkat eektivitas rendah, menimbulkan reaksi alergi lokal. c. Metode Kontrasepsi Modern
%) Kontrasepsi pil ering kali disebut sebagai =pil>, pil kontrasepsi oral kombinasi mengandung dua hormone yaitu estrogen dan progresteron. ;il ini bekerja dalam tiga cara? menghentikan ovulasi, menebalkan mucus serviks untuk menghentikan sperma masuk uterus, dan membantu mencegah terjadinya implantasi dengan mengubah endometrium. 0ektivitas metode ini dalam mencegah kehamilan yaitu antara 4$5 dan 445 walaupun tingkat kegagalan
dapat
meningkat
jika
kepatuhan
pengguna
buruk.
Keuntungannya, memiliki tingkat eektivitas yang tinggi, mudah diperoleh, sesuai, dan eek mudah dibalik, mengurangi dismenore dan menoragi, risiko anemia lebih rendah karena haid lebih sedikit, mengurangi penyakit radang panggul,
memberi
perlindungan
terhadap
osteoporosis,
mengurangi
terjadinya penyakit jinak pada payudara, mengurangi nyeri akibat endometriosis, risiko kista ovarium lebih rendah, memberi perlindungan
11
terhadap kanker ovarium dan endometrium, menurunkan risiko penyakit tiroid kurang akti atau overakti. Kerugiannya harus dikonsumsi secara teratur, tidak memberi perlindungan terhadap ineksi menular seksual dan H8, risiko terjadinya berbagai masalah sirkulasi termasuk migraine, hipertensi, thrombosis vena prounda, emboli paru dan inark miokardium meningkat, risiko terjadinya gangguan hati, seperti ikterus kolestatis, batu empedu, dan adenoma hati meningkat. ") Kontrasepsi mplan mplan adalah alat kontrasepsi bawah kulit yang mengandung progestin yang di bungkus dalam kapsul silastik silikon polidimetri (1KK12 dan Kemenkes 3, "#%"). Keeektian implan mendekati %##5 dalam mencegah kehamilan pertama dengan menghambat ovulasi dan kedua dengan mempertebal mucus serviks. Keuntungannya sangat eekti dan berdaya kerja hingga tiga tahun, begitu di lepas, ertilitas cepat kembali, bebas dari berbagai eek samping akibat estrogen, setelah pemasangan tidak ada sesuatu yang perlu diingat berkenaan dengan kontrasepsi. Kerugiannya pemasangan harus di lakukan di bawah anestesi lokal oleh tenaga kesehatan proessional yang terlatih, perdrahan ireguler, mulai dari amenore hingga perdarahan persisten, kemungkinan sulit untuk megeluarkanya, kadang kala muncul berbagai masalah seperti sakit kepala, jerawat, pertambahan berat badan,
mual,
mastalgia,
rambut
rontok,
dan
nyeri
abdomen.
Kontraindikasinya kehamilan, perdarahan saluran genitalia yang tidak terdiagnosis, hipersensitivitas terhadap berbagai komponen yang terkandung dalam implant, neoplasia akibat hormone seks (termasuk penyakit trooblas), penyakit tromboemboli akti 6) *lat Kontrasepsi 9alam 3ahim (*K93) *lat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim dengan menjepit kedua saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan, terdiri dari bahan planstik polietilena, ada yang dililit oleh temabga dan ada yang tidak. ara kerjanya mencegah terjadinya ertilisasi, tembaga pada *K93 menyebabkan reaksi inlamasi steril, toksik buat sperma sehingga tidak mampu untuk ertilisasi (1KK12 dan Kemenkes 3, "#%"). Keuntungannya eektivitas tinggi yaitu 44,"&44,'5 (#,7,- kehamilan / %## perempuan dalam % tahun pertama), dapat eekti segera setelah pemasangan, metode
12
jangka panjang, sangat eekti karena tidak perlu lagi mengingat&ingat, tidak mempengaruhi hubungan social, meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil, tidak ada eek samping hormonal, tidak mempengaruhi kualitas dan volume *, dapat di pasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi ineksi), dapat digunakan sampai menopause (% tahun atau lebih setelah haid terakhir), tidak ada interaksi dengan obat&obat, membantu mencegah kehamilan ektopik. Kerugiannya menoragi dan dismenore, sedikit meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik, meningkatkan risiko terjadinya ineksi panggul, ekspulsi *K93, perorasi uterus, malposisi *K93, kehamilan yang
diakibatkan
oleh ekspulsi,
perorasi, atau malposisi *K93.
Kontraindikasinya kehamilan ektopik sebelumnya pada ibu nulipara, abnormalitas uterus, misalnya uterus bikornuatum, ineksi panggul atau vagina? setelah diatasi *K93 dapat di pasang, alergi terhadap komponen yang terkandung di dalam *K93, misalnya tembaga, penyakit Wilson, penggantian katup jantung karena peningkatan risiko ineksi. ') Kontrasepsi suntik Kontrasepsi suntik adalah suatu cairan berisi @at untuk mencegah kehamilan selama jangka waktu tertentu (antara %&6 bulan). !erdapat dua jenis kontrasepsi hormone suntikan K1 yaitu suntikan progestin dan suntikan kombinasi. Kontrasepsi suntik progestin # !ersedia " jenis kontasepsi suntik yang hanya mengandung progestin menurut aiuddin ("##7), yaitu ? a) 9epo edroksiprogesteron *setat (9epoprovera), mengandung %A# mg 9;*, yang diberika setiap 6 bulan sekali dengan cara disuntik intramuskular (di daerah bokong). b) 9epo 2oretisteron 0nantat (9epo 2oristerat), yang mengandung "## mg 2oretindron 0nantat, diberikan setiap " bulan dengan cara disuntik intramuskular. untikan 9epo edroksi ;rogesteron *setat (9;*) ialah 6-alfa medroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai eek progestogen yang kuat dan sangat eekti (Wiknjosastro dalam
Bitriyah,
"#%%).
*dapaun
progestogen
sendiri
merupakan
progestational agent yang memiliki eek serupa dengan eek progesteron
13
(9orland dalam Bitriyah, "#%%). ;rogestogen dibagi dalam dua bentuk yaitu progestogen alamiah dan sintetik. ontoh dari progestogen alamiah hanya satu yaitu progesteron. ;rogestogen sintetik dibagi dalam dua bentuk yaitu yang struktur kimianya menyerupai progesteron (turunan progesteron) dan yang struktur kimianya menyerupai testosteron (turunan testosteron). Cntuk edroksiprogesteron *setat merupakan progestogen sintetik turunan progesteron (1a@iad dalam Bitriyah, "#%%). 9epo edroksiprogesteron *setat (9;*) atau biasa disebut 9epo ;rovera merupakan alat kontrasepsi suntik yang berasal dari hormon progesteron yang mengandung %A# mg 9;* yang diberikan setiap tiga bulan dengan cara disuntik intramuskular (aiuddin, "##7). ara kerja 9epoprovera (Wiknjosastro dalam Bitriyah, "#%%) ? a) enghalangi terjadinya ovulasi dengan cara menekan pembentukan Releasing Factor dari hipotalamus. etelah penyuntikan 9;*, dalam waktu "' jam kadarnya dalam serum mencapai "A mg/ml dan kadarnya bertahan cukup lama, kemudian turun perlahan&lahan. 9;* menekan sekresi +H preovulatorik sehingga ovulasi paling sedikit akan tertekan untuk 6 bulan pertama (1a@iad dalam Bitriyah, "#%%). upresi BH tidak terjadi sehebat supresi pada kontrasepsi oral kombinasi, dan karenanya pertumbuhan olikel dipertahankan secara memadai untuk meproduksi kadar estrogen yang sebanding dengan kadar estrogen dalam ase olikuler dini siklus haid normal (pero dalam Bitriyah, "#%%). b) +endir serviks bertambah kental sehingga menghambat pentrasi sperma melalui serviks uteri. c) mplantasi ovum dalam endometrium dihalangi. 9;* menyebabkan perubahan transormasi abortik sekretorik pada endometrium yang lambat laun akan menjadi atroi (1a@iad dalam Bitriyah, "#%%). d) Kecepatan transpor ovum melalui tuba berubah. Keuntungan kontrasepsi ini sangat eekti, pencegahan kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, tidak
14
mengandung estrogen, tidak memiliki pengaruh terhadap *, sedikit eek samping, klien tidak perlu menyimpan obat suntik, dapat digunakan oleh perempuan usia D 6A tahun sampai perimenopouse. (aiuddin, "#%# ? K& '"). ndikasi kontrasepsi suntik progestin yaitu usia reproduksi, nulipara dan yang telah memiliki anak, menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki eektiitas tinggi, menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai, setelah melahirkan dan tidak menyusui, setelah abortus atau keguguran, tekanan darah E %-#/%%# mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit, sering lupa bila menggunakan pil (aiuddin, "#%#?K&'6). Kontraindikasinya hamil atau yang dicurigai hamil, perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya, tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorrhea, menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara, 9 disertai komplikasi (aiuddin, "#%#? K&'6).
0ek amping kontrasepsi suntik tiga bulan ( Depo Medroksiprogesteron Asetat $ menurut Hartanto ("##') adalah ? a)
dan
akan
menghalangi
pengaruh
estrogen
pada
endometrium sehingga di tingkat perier keseimbangan pengaruh estrogen dan progesterone akan terganggu. ekanisme yang pasti tentang terjadinya gangguan pola haid menstruasi pada pemakaian kontrasepsi hormonal belum jelas (*nggraeni, "##4). (%) !idak mengalami menstruasi (amenorrhea) *menore adalah tidak ada menstruasi untuk sedikitnya tiga bulan berturut&turut (Hartanto dalam +aely G Bajarsari, "#%%). Hasil penelitian unir ("##$) yang berjudul = Hubungan Penggunaan Alat
15
Kontrasepsi untik dengan !fek amping Amenorhea Di Polindes Kemuning Kecamatan Palang Kabupaten "uban# menunjukkan bahwa -7,6'5 akseptor menggunakan kontrasepsi suntik depo pro$era dan $6,"45 dari akseptor kontrasepsi suntik mengalami amenorhea. Kejadian yang tinggi dari amenorhea pada pengguna kontrasepsi depo pro$era diduga karena endometrium menjadi tipis dan atropis dengan berkurangnya aktivitas kelenjar (9epkes dalam unir, "##$). Kira&kira setengah wanita yang menghentikan depo pro$era dapat mengharapkan haid kembali normal dalam enam bulan setelah suntikan yang terakhir, tetapi sejumlah "A5 wanita harus menunggu selama satu tahun sebelum pola yang normal dimulai kembali (pero dalam unir, "##$). menunjukkan bahwa dari A$ wanita pengguna 9;*, A% (-4,'$5) responden mengalami spotting sedangkan diantara A$ responden pengguna non 9;*, hanya %4 (66,665) responden yang mengalami spotting . ;enelitian yang dilakukan oleh etyaningrum ("##-) yang berjudul = Hubungan 0ama
Pemakaian
Depo
Medroksiprogesteron
Asetat
dengan
16
1angguan Menstruasi Di Perumahan Petragri&a 2ndah Pur3odadi "ahun +,,/# menyimpulkan bahwa kejadian spotting (bercak&bercak perdarahan) lebih banyak terjadi pada awal penggunaan 9;* dan semakin lama penggunaan 9;* maka kejadian spotting menurun. (6) ;erdarahan di luar siklus haid atau perdarahan yang tidak teratur (metroragia) Metroragia adalah perdarahan pada interval yang tidak teratur terutama pada periode interval yang diharapkan.
17
;enelitian Kundarti dan Wijayanti ("#%") tentang =Hubungan K1 untik 9epo edroksiprogesteron *setat dengan ;eningkatan 1erat 1adan pada *kesptor untik 9i 3umah 1ersalin Kasih bu 9esa Wonoasri Kecamatan menunjukkan hasil bahwa dari %## responden didapatkan $4 akseptor 9;* mengalami peningkatan berat badan dan "% akseptor 9;* tidak mengalami berat badan. Kemudian $4 akseptor tersebut diteliti menurut lama penggunaan K1 suntik 9;* dan menunjukkan hasil akseptor K1 suntik 9;* I 6 tahun yang mengalami peningkatan berat badan ada 6% akseptor sedangkan untuk akseptor K1 suntik 9;* D 6 tahun yang mengalami peningkatan berat badan ada '- akseptor. c) 9yspareunia 9yspareunia pada akseptor suntik 9;* ( Depo Medro%& Progesterone Acetate) meskipun jarang terjadi dan tidak dialami pada semua wanita tetapi pada pemakaian jangka panjang dapat timbul karena aktor perubahan hormonal, sehingga terjadi pengeringan pada vagina yang menyebabkan nyeri saat bersenggama dan akhirnya menurunkan keinginan/gairah seksual. Keadaan ini merupakan keluhan umum yang disampaikan % diantara %#&%## akseptor pengguna 9;* (9avid dalam 2ingsih, "#%") ;enelitian yang dilakukan oleh ugiarti ("##A) yang berjudul = Hubungan Manfaat dan !fek amping Pemakaian DMPA 4Depot Medro%& Progesteron Asetat) terhadap "ingkat Kepuasan Akseptor Di P" "ech Pack Asia Karanga3en Demak# menunjukkan bahwa eek samping yang dialami oleh akseptor 9;* yaitu dispareunia (nyeri saat berhubungan seksual) sebanyak "#5 sehingga akseptor yang mengalami dispareunia disarankan untuk memakai jelly saat melakukan hubungan seksual. d) erawat erawat adalah penyakit kulit peradangan kronik olikel polisebasea yang umunya terjadi pada masa remaja dengan gambaran klinis berupa komedo, papul, pustul, nodus, dan kista pada muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas, dan lengan bagian atas (*nonim dalam !riayu,
18
"##4). 1entuknya seperti bisul berisi dan kadang&kadang jadi keras. ;ada kulit terutama wajah terdapat benjolan kecil, berkepala kuning, berwarna merah jambu, berisi nanah, gatal dan sedikit nyeri (+ingga dalam !riayu, "##4). erawat merupakan suatu kondisi kulit yang umum terjadi pada 6A5 hingga 4#5 remaja. ;rogestogen, khususnya yang lebih androgenik merupakan stimulus ampuh untuk sekresi sebum yang mana cenderung membuat kulit rentan terhadap jerawat. 9;* memiliki aktivitas androgenik yang relati rendah. ebuah survey di *merika erikat pada remaja pengguna 9;* (nJ6A) dan 2orplant (nJ6%) melaporkan tidak ada perbedaan dalam kejadian jerawat sebagai alasan penghentian penggunaan (45 pengguna 9;* dan %#5 pengguna 2orplant) (2ational olaborating entre or Womens and hildrens Health, "##A). e) akit kepala akit kepala pada pengguna 9;* terjadi antara % L %$5 akseptor. ;enyebab belum ada penelitian di kalangan ahli. Hal ini biasanya dikaitkan dengan reaksi tubuh dengan progesteron sehingga hormon estrogen luktuati (mengalami penekanan) dan progesteron dapat mengikat air sehingga sel&sel di dalam tubuh mengalami perubahan sehingga terjadi penekanan pada syara otak (Hartanto, "##'). ara ;enggunaan Kontrasepsi untik ;rogestin menurut aiuddin ("#%#) adalah ? a) Kontrasepsi suntikan 9;* diberikan setiap 6 bulan dengan cara disuntik intramuskular () dalam daerah pantat. *pabila suntikan diberikan terlalu dangkal penyerapan konrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan eekti. untikan diberikan tiap 4# hari. b) 1ersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alcohol yang dibasahi etil / isopropyl alcohol 7#&4#5. 1iarkan kulit kering sebelum disuntik, setelah kering baru disuntik. c) Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung&gelembung udara. Kontrasepsi suntik tidak pelru didinginkan. 1ila terjadi endapan
19
putih pada dasar ampul, upayakan menghilangkannya dan dengan menghangatkannya. Kontrasepsi suntik kom"inasi
Kontrasepsi suntik kombinasi adalah kombinasi antra "A mg edroksi ;rogesteron *setat dan A mg 0stradiol ipinoat yang diberikan secara injeksi intramuskular sebulan sekali (ycloem). ara kerja kombinas ini pada prinsipnya sama dengan kerja pil kombinasi. Mang membedakan adalah lebih secara teknis karena isi dari kontrasepsi suntik ini tidak mengandung
etinilestradiol
maka
risiko
terhadap
hipertensi
dan
vaskularisasi yang disebabkan oleh hormone praktis tidak terjadi. aka kontrasepsi suntik ini lebih aman di pakai untuk perempuan yang hipertensi. 9emikian juga pada perempuan yang mempunyai migraine juga lebih aman menggunakan kontrasepsi ini (eilani, et all , "#%#). ara Kerja kerja dari K1 suntik kombinasi adalah dengan menekan ovulasi, membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu, perubahan pada endometrium (atroi) sehingga implantasi terganggu, menghambat transportasi gamet oleh tuba (aiuddin, "##7). Keuntungannya sangat eekti (#,% L #,' kehamilan per %## perempuan) selama tahun pertama, risiko terhadap kesehatan kecil, eek samping sangat kecil, tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri, tidak perlu dilakukan periksa dalam, jangka panjang, klien tidak perlu menyimpan obat suntik (;inem, "##4). 0ek ampingnya yang timbul sama dengan eek samping kontrasepsi oral kombinasi. ;erdarahan tidak teratur, terjadi terutama selama tiga bulan pertama, dan sebagian besar klien mengalami siklus menstruasi teratur setelah tiga bulan, nyeri tekan payudara, peningkatan tekanan darah, timbul jerawat dan peningkatan berat badan (8arney,dkk. "##$), amenorea, mual/pusing/muntah, perdarahan/bercak (spotting), perubahan suasana hati, penurunan libido (;inem, "##4).
II.1.% &aktor'aktor (ang "er!u"ungan dalam pemeli!an kontrasepsi suntik tiga "ulan
20
a. Umur 9alam K33 ("##$) wanita dengan umur lebih tua tinggal di perkotaan
dan berpendidikan tinggi cenderung mengatakan bahwa umur ideal bagi wanita untuk melahirkan pertama lebih tinggi dibangdingkan wanita yang berumur lebih muda, tinggal di pedesaan dan berpendidikan lebih rendah. asaran K1 pada pasangan usia subur yaitu pasangan yang wanitanya berumur %A L '4 karena kelompok ini merupakan pasangan yang akti melakukan hubungan seksual dan mempunyai kegiatan seksual dapat menyebabkan kehamilan (uratun, "##-). 1erdasarkan penelitian !atago ("#%#) ditemukan kelompok umur produkti antara "A&6A tahun merupakan kelompok umur dengan presentase terbesar menggunakan kontrasepsi suntik hal ini dikarenakan kelompok umur tersebut merupakan kelompok umur reprodukti dan dijadikan sebagai ase untuk menjarangkan kehamilan. ". Pendidikan !ingkat pendidikan seseorang mempengaruhi kehidupan sosialnya, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan semakin banyak inormasi yang didapat, sehingga akan membuka kesadaran untuk memilih kontrasepsi yang terbaik sesuai dengan keinginanya, dengan mempertimbangkan segi kesehatan serta tidak merugikan dirinya (Hartoyo, "##"). emakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan semakin besar kesadaran untuk memilih kontrasepsi yang lebih eekti dan bersiat jangka panjang (Musu, "##%) ;enelitian yang di lakukan ri Cmiyati ("#%#) bahwa tingkat pendidikan rendah lebih besar proporsinya menggunakan alat kontrasepsi hormonal dari pada yang berpendidikan tinggi. ika seseorang berpendidikan tinggi akan lebih memilih alat kontrasepsi yang lebih aman dan mempunyai eektiitas yang baik contohnya C9. c. Peker)aan ;ekerjaan atau sumber penghasilan merupakan suatu tolak ukur keberhasilan pemanaatan pelayanan kesehatan. c arthy dan aine (%44") mengatakan bahwa pekerjaan wanita merupakan salah satu determinan konsektual ekonomi ibu. bu yang bekerja di sector ormal memiliki akses yang lebih baik terhadap berbagai inormasi termasuk kesehatan. ;ekerjaan turut mempengaruhi dan penggunaan jenis kontrasepsi.
21
ebagian besar wanita yang bekerja di rumah memilih kontrasepsi suntik karena praktis bagi mereka dan waktu untuk mengakses ke pelayanan kesehatan lebih singkat. *kseptor yang bekerja diluar rumah membutuhkan alat kontrasepsi yang aman, praktis dalam penggunaannya dan dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama tanpa mengganggu aktiitas mereka dalam bekerja (9alianti, "##7) II.2 Menstruasi * +aid
Haid adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (arwono, "##$). II.2.1 +aid Normal
a. iklus Haid iklus menstruasi merupakan pola ovulasi dan menstruasi setiap bulan, dimana ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang matang dari ovarium dan menstruasi merupakan proses peluruhan darah, lendir, dan sel&sel epitel dari uterus secara periodik dengan rata&rata jumlah kehilangan darah adalah A# ml (ilvana, "#%"). iklus menstruasi bertujuan untuk mempersiapkan uterus untuk kehamilan. Ketika kehamilan tidak terjadi, maka menstruasi tetap terjadi. +ama siklus menstruasi rata&rata adalah "- hari, namun hal ini dapat berbeda pada setiap wanita. Hari pertama perdarahan disebut hari ke&% dari siklus menstruasi atau mens (+owdermilk, "#%6). 1agi uterus, siklus menstruasi terdiri atas tahap&tahap berikut ? %) Base enstruasi Base ini berawal dari hari pertama menstruasi. Mang terjadi dalam ase ini adalah hancurnya (lisis) lapisan atas endometrium dan mengalir keluar dari dalam tubuh. *liran yang keluar ini yang disebut dengan darah menstruasi atau haid, yang terdiri atas darah, lendir (mukus), dan jaringan yang tidak diperlukan ") Base ;rolierati (Bolikuler) ;ada ase ini endometrium mulai menebal dan kadar estrogen dalam darah meningkat serta mencapai puncak pada pertengahan siklus. Kemudian produksi estrogen menurun, olikel menjadi masak dan ovulasi terjadi. 6) Base +uteal (sekunder)
22
;ada ase ini endometrium mulai menebal untuk memelihara embrio jika terjadi ertilisasi. !anpa menstruasi, lapisan atas endometrium akan mengalami lisis dan ase menstruasi dimulai kembali.
b. +ama Haid +ama haid biasanya antara 6&A hari, ada yang %&" hari diikuti darah sedikit& sedikit kemudian dan ada sampai $&- hari. ;ada setiap wanita biasanya lama haid tetap (arwono, "##$) c. 1anyak / umlah Haid umlah darah yang keluar rata&rata %7 cc. pada wanita yang lebih tua biasanya darah yang keluar lebih banyak. ;ada wanita dengan anemi deisiensi besi jumlah darah pada haidnya juga lebih banyak. umlah darah haid lebih dari -# cc dianggap patologik. (arwono, "##$) II.2.2 ,angguan !aid secara umum
;rediksi pola menstruasi tiap bulan terbentuk, sehingga wanita akan khawatir bila terjadi berbagai penyimpangan dari pola tersebut atau apa yang dikatakan normal bagi seluruh wanita yang menstruasi (+owdermilk, "#%6). *dapun masalah& masalah yang terjadi selama menstruasi, yaitu? a. ;erubahan pada iklus enstruasi %) *menorea *menorea merupakan tidak terjadi atau berhentunya aliran menstruasi yang merupakan tanda dari berbagai macam kelainan. *dapun kondisi yang harus dievaluasi untuk menentukan kapan amenorea menjadi permasalahan klinis, yaitu tidak terjadinya menarche maupun karakteristik seks sekunder pada usia %' tahun, tidak terjadinya mens pada usia %7 N tahun, walaupun pertumbuhan
dan
perkembangan
normal
(amenorea
primer),
dan
berhentinya mens selama 7&%" bulan setelah periode menstruasi (amenorea sekunder) *menorea dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu? a) *menorea primer *menorea primer terjadi ketika seorang wanita tidak pernah menstruasi sampai umur %- tahun. !erutama yang disebabkan oleh gangguan poros hipotalamus, hipoisis, ovarium, dan tidak terbentuknya alat genitalia.
23
b) *menorea sekunder *menorea sekunder terjadi ketika seorang wanita pernah beberapa kali menstruasi sampai umur %- tahun dan diikuti oleh kegagalan menstruasi dengan melewati waktu 6 bulan atau lebih. ;enyebabnya sebagian besar bersumber dari penyebab yang mungkin dapat ditegakkan (uiatna, "#%%). ") ;olimenorea iklus menstruasi lebih pendek dari biasanya (kurang dari "% hari pendarahan). ;olimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, akan menjadi pendeknya masa luteal. ;enyebabnya yaitu kongesti ovarium karena peradangan, endometrisis, dan sebagainya. 6) Oligomenorea iklus menstruasi lebih panjang, lebih dari 6A hari. ;erdarahan pada oligemenorea biasanya berkurang. ;enyebabnya adalah gangguan hormonal, ansietas dan stess, penyakit kronis, obat&obatan tertentu, bahaya di tempat kerja dan lingkungan, status penyakit gi@i yang buruk, olahraga yang berat, serta penurunan berat badan yang signiikan. b. ;erubahan umlah 9arah enstruasi %) Hipermenorea atau menoragia Hipermenorea adalah pendarahan menstruasi yang lebih banyak dari normal (lebih dari - hari). !erjadi pada masa menstruasi baik yang teratur atau tidak teratur. ;endarahan semacam ini sering terjadi dan menstruasi biasanya penyebab terjadinya menoragia kemungkinan terdapatnya mioma uteri, polip endometrium, atau hiperplasia endometrium. ") Hipomenorea Hipomenorea adalah pendarahan menstruasi yang lebih pendek dari biasa dan/atau lebih kurang dari biasanya. ;enyebab kemungkinan gangguan hormonal, kondisi wanita dengan penyakit tertentu.
c.
24
%) 9ismenorea 9ismenorea adalah nyeri selama atau sesaat sebelum menstruasi yang merupakan masalah kandungan yang paling sering terjadi pada wanota disegala usia. 3asa nyeri ini biasanya terdapat di area suprapubik atau perut bagian bawah. Wanita menggambarkan nyeri tajam, kram, atau seperti diperas atau sebagai nyeri tumpul menetap. 1agi beberapa wanita, nyeri menjalan ke pinggang bawah atau paha atas. ") indrom premenstruasi dan gangguan disoria premenstruasi 9einisi menyeluruh dari sindrom premenstrual (;) adalah hal yang sulit karena banyak sekali gejala yang berhubungan dengan kondisi ini, dan paling tidak ada dua sindrom berbeda yang telah diketahui, yakni ; dan gangguan disoria premenstrual ( premenstrual d&sphoric disorder , ;99). ; adalah kondisi kompleks yang tidak begitu dimengerti yang terdiri atas satu atau lebih dari sejumlah besar gejala isik dan psikologis yang dimulai pada ase luteal dari siklus menstruasi dan diikuti oleh periode bebas gejala.
Cmumnya siklus menstruasi terjadi secara periodic setiap "- hari (ada pula setiap "% dan 6# hari), yaitu pada hari %&%' terjadi pertumbuhan dan perkembangan olikel primer yang dirangsang oleh hormone BH. ;ada saat tersebut, sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. aat olikel berkembang menjadi olikel de graa yang masak, olikel ini juga menghasilkan hormone estrogren yang merangsang keluarnya +H dari hipoisis. 0strogen yang keluar berungsi merangsang perbaikan dinding uterus, yaitu endometrium, yang habis terkelupas saat menstruasi. selain itu estrogen menghambat pembentukan BH dan memerintahkan hipoisis menghasilkan +H yang berungsi merangsang olikel de graa yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke %'. Waktu sekitar terjadinya ovulasi disebut ase estrus (Kusmiran, "#%%).
25
elain itu, +H merangsang olikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan
kuning
(corpus
luteum).
1adan
kuning
menghasilkan
hormone
progesterone yang berungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. ;eriode ini dise but ase luteal. elain itu, progesterone juga berungsi menghambat pembentukan BH mulai terbentuk lagi dan terjadilah proses oogenesis kembali (Kusmiran, "#%%). enurut Wolenden ("#%#), actor&aktor yang mempengaruhi gangguan siklus menstruasi adalah sebagai berikut ? a. Ketidakseimbangan hormone enstruasi irregular dapat disebabkan terlalu banyak atau sedikit hormone, yang dapat disebebkan oleh masalah tiroid, sindrom polikistik ovarium, obat& obatan, perimenopause, sakit, gaya hidup, olah raga berlebihan, dan stres. b. tres 1eban pikiran sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh, termasuk periode menstruasi. kondisi pikiran yang tidak stabil dapat menyebabkan kelenjar adrenal mengeluarkan kortisol. Hal ini bereek pada estrogen, progesterone dan menurunkan produksi
penyakit
pada
saluran
reproduksi.
isalnya,
ibroid,
kista,
endometriosis, polip, sindrom polikistik ovarium, ineksi pada saluran reproduksi maupun kelainan genetik.
d. ;erubahan rutinitas ;erubahan rutinitas dalam hidup dapat berpengaruh pada kondisi isik. isalnya mereka yang harus berganti jam kerja dari pagi menjadi malam. Hal ini biasa terjadi hingga tubuh menyesuaikan dengan pola atau rutinitas baru. e.
26
melepaskan
II.% -anita Usia Su"ur
Wanita usia subur adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berungsi dengan baik antra umur "#&'A tahun. ;ada wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada pria. ;uncak kesuburan ada pada rentang usia "#&"4 tahun. ;ada usia ini wanita memiliki kesempatan 4A5 untuk hamil. ;ada usia 6#&an presentasenya menurun hingga 4#5. edangkan memasuki usia '#, kesempatan hamil berkurang hingga menjadi '#5. etelah usia '# wanita hanya punya maksimal %#5 kesempatan untuk hamil. asalah kesuburan alat reproduksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. 9imana dalam usia wanita subur ini harus menjaga dan merawat personal hygiene yaitu pemeliharaan keadaan alat kelaminya dengan rajin membersihkanya. Oleh karena itu WC dianjurkan untuk merawat diri. Kurangnya pengetahuan tentang kesuburan alat reproduksi khususnya pada wanita, sering kali dikaitkan dengan berbagai macam penyakit, padahal tingkat masa kesuburan setiap orang berbeda& beda tergantung kondisi isik, mental dan kebersihanya. Ketidaksuburan alat reproduksi sering kali juga dikaitkan dengan berbagai penyakit yang diderita oleh salah satu pasangan yang mengidapnya, diantaranya '#5 lain oleh sebab pria, dan sisa "#5 karena keduanya (Wiknjosastro, "##7).
II. Pengaru! kontrasepsi suntik dengan peru"a!an siklus !aid
Hartanto ("##') mengemukakan tentang eek samping dari kontrasepsi suntik tiga bulanan meliputi gangguan pola haid, peningkatan berat badan, jerawat, keputihan, rambut rontok, perasaan lesu, penurunan libido, sakit kepala, mual dan muntah.
27
hipoisis anterior, penurunan kadar BH akan menghambat perkembangan olikel dan mencegah peningkatan kadar estrogen, kadar estrogen yang rendah akan menyebabkan endometrium menjadi atroi dan mengeluarkan darah dengan pola yang tidak teratur (;rabowo, "##4). 9alam penggunaan jangka panjang 9;* (hingga " tahun) turut memicu terjadinya peningkatan berat badan, kanker, kekeringan pada vagina, gangguan emosi, dan jerawat karena gangguan hormonal yang lama dapat mengacaukan keseimbangan hormone estrogen dan progesterone dalam tubuh sehingga mengakibatkan terjadi perubahan sel yang normal menjadi tidak normal. 1ila sudah " tahun harus pindah ke K1 yang lain, seperti K1 kondom, spiral atau kalender (aiuddin, "##7).
II./ Kerangka Teori Skema 2.1
Penggunaan Kontrasepsi suntik % "ulan
&actor'aktor (ang mempengaru!i
&actor
peru"a!an siklus menstruasi #
predisposisi #
%. ". 6. '. A.
%. Csia ibu ". ;endidikan 6. ;ekerjaan
Ketidakseimbangan hormone tres ;enyakit Peru"a!an Siklus Menstruasi ;erubahan rutinitas
28
!idak ada gangguan
*da gangguan
menstruasi
menstruasi
0sum"er # BKKBN dan Kemenkes I 2312 4 Black 231 4 -ol'enden 2313 4 Sai'uddin 2313$
II.5 Penelitian Terkait
;enelitian ekar 9wi *nggraeni ("##4) dengan judul =*nalisis actor& aktor yang berpengaruh terhadap perubahan pola menstruasi pada akseptor K1 suntik 9epo edroksi ;rogesteron *setat (9;*) di wilayah kerja puskesmas sokaraja % purwokerto> tujuan penelitian adalah untuk menganalisis actor&aktor (usia, stres psikologis, aktivitas yang berlebihan dan penyakit yang menyertainya) yang mempengaruhi pola gangguan menstruasi 9;* akseptor di puskesmas sokaraja % purwokerto. 3ancangan penelitian ini adalah metode survey deskripti, pengambilan sempel dengan cara proposional sampling sebanyak %#$ responden. 9idapatkan hasil penelitian tidak secara signiikan mempengaruhi peruban pola menstruasi pada akseptor K1 suntik 9;*. ;enelitian 0rnawati ("#%#) dengan judul =hubungan antara lama pemakaian K1 suntik 6 bulan dengan gangguan menstruasi di puskesmas mengawi " bandung>.
!ujuan
penelitian
adalah
untuk
mengetahui
hubungan
lama
penggunaan K1 suntik 6 bulan dengan masalah menstruasi. 3ancangan penelitian ini adalah metode deskripti korelati dengan pendekatan cross sectional,
29
pengambilan sempel dengan cara tehnik purposive sampling sebanyak AA responden. 9idapatkan hasil penelitian ada hubungan antara lama pemakaian K1 suntik 6 bulan dengan gangguan menstruasi. ;enelitian ato ("#%') dengan judul =9eterminan ;erubahan iklus enstruasi ;ada ;engguna *lat Kontrasepsi untik di Wilayah Kerja ;uskesmas !araweang Kabupaten ;angkep>. !ujuan penelitian adalah untuk mengetahui actor yag mempengarui perubahan siklus menstruasi pada penggunaan alat kontrasepsi suntik. enis penelitian ini adalah urvey *nalitik menggunakan rancangan ross ectional tudy dengan desain uji hi Puare. ;engambilan sempel dengan cara teknik
*ksidental ampling sebanyak 6# responden.
9idapatkan hasil penelitian menunjukan ada pengaruh stres dan lama pemakaian alat kontrasepsi suntik terhadapat perubahan siklus menstruasi. ;enelitian ("#%A) dengan judul =Hubungan ;enggunaan Kontrasepsi untik 9epo edroksi ;rogesteron *setat (9;*) dengan ;erubahan Bisiologis ;ada Wanita Csia ubur di ;uskesmas 3anomuut Kota anado>. !ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi suntik 9;* dengan perubahan isiologis pada WC. etode penelitian survey analatik dengan desain cross sectional dan uji statistic yang digunakan yaitu uji chi sPuare. ;engambilan sampel dengan cara teknik *ksidental ampling sebanyak A$ responden . 9idapatkan hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara penggunaan kontasepsi suntik 9;* dengan perubahan isiologis pada WC.