LAPORAN PRAKTIKUM MK. ALAT DAN MESIN PERTANIAN I (PRAPANEN) “PENGENALAN MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN” Oleh: Kelompok/ Shift
: 1/ A1
Nama Kelompok
: Lita Fitriyani
Hari, Tanggal Praktikum Co. Ass
(240110140001)
Adimas Putra A
(240110140005)
Asep Nurwanda M
(240110140006)
Rakka Putri Ranati
(240110140015)
Patar Rivaldano
(240110140022)
Tiara Astriana
(240110140025)
: Senin , 21 September 2015 : 1. M. Akbar Anugrah 2. Dadan Hamdani 3. Bima Fajar M 4. M. Dedi Ardana 5. Putri Danisyah
DEPARTEMEN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Traktor pertanian didefenisikan sebagai suatu kendaraan yang mempunyai daya penggerak sendiri, minimum mempunyai sebuah poros untuk menarik serta menggerakan alat atau mesin petanian. Atas dasar bentuk dan ukuran traktor, maka traktor pertanian dapat didefinisikan menjadi tiga jenis yaitu traktor besar, traktor mini dan traktor tangan. Traktor roda dua atau traktor tangan adalah mesin-mesin yang dapat digunakan untuk mengolah tanah dan lain-lain pekerjaan pertanian dengan alat pengolahan tanahnya dipasang di bagian belakang mesin. Mesin ini mempunyai efisiensi tinggi, karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat dilakukan dalam waktu bersamaan. Pengolahan lahan adalah suatu usaha untuk mempersiapkan kondisi tanah bagi pertumbuhan tanaman dengan cara menciptakan kondisi tanah yang siap tanam, walaupun pengolahan tanah sudah dilakukan oleh manusia sejak dahulu kala dan sudah mengalami perkembangan yang demikian pesat baik dalam metode maupun peralatan yang digunakan, tetapi sampai saat ini pengolahan tanah mesin masih belum dapat dikatakan sebagai ilmu yang pasti, yang dapat dinyatakan secara kuantitatif. Belum ada metode yang memuaskan yang tersedia untuk menilai hasil olah yang dihasilkan oleh suatu alat pengolah tanah tertentu, serta belum dapat ditentukan suatu kebutuhan hasil yang khusus untuk lahan kering. Pengertian tenaga alam meliputi pula tenaga yang dihasilkan oleh gerakan air yang mengalir misalnya sungai, danau, angin, gas alam, sinar matahari dan api. Tetapi disini kita hanya akan membicarakan secara lebih mendalam tentang motor-motor penggerak saja. Begitu pula dengan pengertian pertanian. Disini kita hanya membicarakan tentang mesin-mesin pertanian yang banyak digunakan dalam penyediaan bahan makanan.
1.2 Tujuan Tujuan dari praktikum kali ini adalah. 1. Dapat mengetahui jenis mesin dan peralatan pertanian untuk praktikum. 2. Dapat mengetahui fungsi dan kegunaan mesin dan peralatan pertanian. 3. Dapat menggambar mesin dan peralatan pertanian. 4. Dapat mengetahui ukuran dimensi dan spesifikasi mesin dan peralatan pertanian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Traktor Traktor pertanian saat ini menjadi komponen yang tak terpisahkan dari pembangunan pertanian dan pedesaan. Kita saksikan perkembangan yang pesat penggunaan traktor tangan di pedesaan. Kita saksikan bahwa jarang penduduk yang telah merasakan manfaat penggunaan traktor untuk melakukan pekerjaan pengolahan tanah secara cepat kemudian beralih memilih menggunakan hewan atau tenaga otot untuk pekerjaan yang sama. Hal tersebut karena mereka dapat memperbandingkan bahwa ternyata melakukan pengolahan tanah dengan traktor lebih menguntungkan dibanding cara lain. Dari asal katanya, traktor berarti alat peghela. Memang fungsi utama traktor ialah untuk menghela sesuatu. Itulah sebabnya semua traktor tentu pada bagian belakangnya dilengkapi dengan sambungan untuk tempat menggandeng alat yang akan dihela tersebut. Pengertian traktor ialah kendaraan bermesin yang khusus dirancang untuk menjadi penghela. Dari sejarahnya, traktor memang dirancang awalnya untuk mengganti hewan hela dengan mesin yang lebih kuat. Titik gandeng yaitu titik yang menggandengkan implemen atau trailer dengan traktor. Ada dua tipe titik gandeng yaitu tipe drawbar dan tipe three hitch point. Fungsi titik gandeng: ● menyalurkan gaya dari traktor-implemen ● mengatur pergerakan dan posisi relatif antara traktor dan implemen ● mempermudah pertukaran implemen Tipe drawbar hanya digunakan untuk menarik trailer. Sedangkan tipe three point hitch digunakan untuk menarik implemen yang memiliki sambungan sebanyak tiga buah yang sesuai dengan tipe sambungan three point hitch. Umumnya tipe sambungan three point hitch lebih stabil namun kaku dan tidak fleksibel letika membelok sehingga implemen yang tersambung perlu diangkat untuk sementara ketika traktor membelok. Bagian-bagian three point hitch terdiri dari top link dan dua lower link. Lower link terhubung dengan sistem hidraulik yang memungkinkan lower link bergerak dan mengangkat implemen ketika tidak digunakan.
Power take off (PTO) shaft, yaitu poros yang berguna untuk menyalurkan daya mesin keluar dari traktor. Umumnya, poros PTO keluar dari ujung belakang traktor. Manfaat poros PTO ini sangat bervariasi, diantaranya memberikan tenaga untuk implemen yang ditarik hingga menggerakkan mesin bor. Kecepatan PTO yang umum digunakan adalah 540 RPM dan 1000 RPM. Pada saat ini traktor digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan yang paling banyak ialah untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar dibanding pekerjaan lainnya. Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharan tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk pemanen (dengan memasang pisau reaper), untuk memutar perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian. Berdasarkan atas sistem roda penggeraknya, traktor digolongkan atas : a. -
Traktor menggunakan roda karet (wheel type
tractor) Traktor beroda dua, lazim disebut sebagai traktor tangan (hand tractor) biasanya berukuran kecil (<12 hp). Cara pengendaliannya, operator tidak naik di atas traktor tetapi berjalan di belakang. Cocok untuk melakukan usaha pertanian kecil
-
(small farming). Trakor beroda tiga (three cycle tractor), roda depan terdiri satu buah roda atau sepasang yang dipasang secara bergandengan. Dan mempunyai dua roda belakang yang terpisah. Traktor ini mempunyai jari-jari belokan pendek. Cocok untuk
-
mengerjakan kegiatan pemeliharaan tanaman. Traktor beroda empat (four wheel tractor), mempunyai dua roda depan yang terpisah dan dua roda belakang yang terpisah. Cocok untuk menarik beban berat misalkan alat/mesin pengolah tanah. b. Traktor menggunakan roda rantai (track type tractor) Rodanya menggunakan landasan rantai/krepyak besi biasanya traktor ini berdaya besar dan berat. Cocok untuk pekerjaan berat misanya : untuk pembukaan hutan, meratakan tanah serta pekerjaan-pekerjaan sebelum kegiatan pengolahan tanah. Selanjutnya berdasarkan kegunaannya, traktor digolongkan atas:
-
Traktor serba guna (general purpose tractor), dirancang untuk melaksanakan pekerjaan yang sifatnya umum, berdaya sedang sampai besar dengan kedudukan poros dua relatif rendah, misalkan: untuk pengolahan tanah, perataan tanah dan
-
sebagainya. Traktor untuk penggunaan khusus (all/special pupose tractor), dirancang untuk mengerjakan pekerjaan yang sifatnya khusus, mudah dirangkaikan dengan alat/mesin pertanian misalnya : alat/mesin penanam, penyiang, pemberantasan hama serta alat/mesin pemanen. Kedudukan poros roda belakang tinggi dan
-
berdaya rendah, jarak roda bisa diatur. Traktor perkebunan (plantation tractor), dirancang sedemikian sehingga dapat bekerja dengan mudah dan aman di sekitar pohon. Biasanya dibuat dengan konstruksi yang mempunyai pusat titik berat rendah, berdaya besar, serta
-
dilengkapi dengan alat pelindung. Traktor industri (industrial tractor) dibuat khusus untuk industri, atau kegiatan pembangunan. Kekhususannya antara lain selalu dirancang bergardan ganda (four wheel drive), ukuran roda depan dibuat hampir sama dengan roda belakang,
-
berdaya besar. Traktor kebun (garden tractor), tractor berdaya kecil ( 12 hp), untuk melakukan kegiatan-kegiatan ringan, misalnya untuk potong rumput, usaha pertanian kecil. 2.2 Bajak Singkal (moldboard plow) Bajak singkal dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam). Bagianbagian dari bajak singkal satu bottom secara terperinci dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Bagian Bajak Singkal Satu Bottom Pada saat bajak bergerak maju, maka pisau (share) memotong tanah dan. mengarahkan potongan/keratan tanah (furrow slice) tersebut ke bagian singkal. Singkal akan menerima potongan tanah, dan karena kelengkungannya maka potongan tanah akan dibalik dan pecah. Kelengkungan singkal ini berbeda untuk kondisi dan jenis tanah yang berbeda agar diperoleh pembalikan dan pemecahan tanah yang baik. Penahan samping adalah bagian yang berfungsi untuk menahan tekanan samping dari keratan tanah pada singkal, disamping sekaligus menjaga kestabilan jalannya bajak sewaktu bekerja. Bagian yang paling banyak bersinggungan dengan tanah dari bagian ini adalah bagian belakang yang disebut tumit (heel). Untuk menjaga keausan karena gesekan dengan tanah, bagian tumit ini dalam pembuatannya diperkeras. Selain dari bagian-bagian diatas, bajak singkal diperlengkapi dengan alat yang disebut pisau pemotong (coulter). Bagian ini berfungsi untuk membelah tanah atau tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah sebelum pisau bajak memotong tanah. Dengan demikian sisa-sisa tumbuhan diatas tanah dapat dibalik dengan baik dan memperingan pekerjaan pisau bajak. Ada dua bentuk pisau pemotong, yaitu pisau pemotong stasioner (stationary knife) dan pisau pemotong berputar (rolling coulter) seperti terhhat pada Gambar 2.
Stationary knife Rolling colter Gambar 2. Beberapa Jenis dari Pisau Pemotong (Coulter) Ukuran bajak adalah lebar bajak, dinyatakan dalam satuan panjang. Ukuran dari satu bajak adalah dengan mengukur jarak dari sayap (wing) sampai penahan samping. Secara teoritis ukuran ini dapat dianggap sebagai lebar pembajakan atau lebar pemotong tanah. Bajak singkal apabila dilihat dari atas atau samping akan terlihat suatu rongga atau hisapan (suction). Suction ini perlu untuk mencapai kedalaman atau lebar potongan bajak. Besarnya suction ini beragam dari 1/8 sampai 3/16 inci. Ukuran ini disebut juga celah (clearance). Tempat dari suction ini berbeda untuk bajak yang mempunyai roda belakang (real furrow wheel) dan tanpa roda belakang (Gambar 3 dan 4). Disamping untuk pemotongan tanah, hisapan (suction) ini berperan juga dalam menstabilkan jalannya bajak. Hisapan kebawah (Down suction) atau celah vertikal (vertical clearance) beragam dari 1/8 sampai 3/16 inci pada bajak tanpa roda belakang tergantung dari jenis alat dan jenis tanah. Pada bajak dengan roda belakang, hisapan kebawah (down suction) sebesar 1/4 sampai 1/2 inci.
Down suction Side suction Gambar 3. Hisapan (Suction) pada Bajak Singkal yang mempunyai Roda Belakang (Rear Furrow Wheel)
Down suction Side suction Gambar 4. Hisapan (Suction) pada Bajak Singkal yang tidak Mempunyai Roda Belakang Bila bajak singkal bekerja memotong dan membalik tanah maka akan terbentuk alur yang disebut furrow. Bagian tanah yang diangkat dan diletakkan kesamping, disebut keratan tanah (furrow slice). Bila pekerjaan dimulai dari tengah areal secara bolak-balik dan arah perputaran ke kanan, maka akan berbentuk alur balik (Back furrow) (Gambar 5). Bila pekerjaan bolak balik dimulai dari tengah dan arah perputaran ke kiri, maka akan terbentuk alur mati (Dead furrow). Pembalikan tanah umumnya kekanan. Dalam operasional bajak dapat digolongkan atas bajak tarik (trailing moldboard plow) dan bajak yang dapat diangkat secara hidrolik (mounted moldboard plow). Dilihat dari hasil kerjanya dapat digolongkan atas bajak satu arah (one way) dan bajak dua arah (two way). Menggunakan bajak dua arah memberikan keuntungan dalam menghindari terbentuknya alur balik (back furrow).
Gambar 5. Hasil Pembajakan dengan Menggunakan Bajak Singkal
2.3 Bajak Piring (disc plow) Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada disamping rangka atau berada di bawah rangka. Bagian-bagian dari bajak piring dapat dilihat pada Gambar 6, sedangkan hasil pembajakannya dapat dilihat pada Gambar 7. Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga membantu dalam pembalikan potongan tanah. Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear furrow wheel). Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah : a.
Dapat bekerja ditanah keras dan kering
b.
Dapat untuk tanah-tanah yang lengket
c.
Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu
d.
Dapat untuk tanah-tanah berakar
e.
Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam.
Gambar 6. Bagian-bagian Bajak Piring
Gambar 7. Hasil Pembajakan dengan Menggunakan Bajak Piring (Disk Plow) Ada tiga jenis bajak piring yang ditarik dengan traktor, yaitu ; tipe tarik (trailing), tipe hubungan langsung (direct-connected), dan tipe diangkat sepenuhnya (integral mounted). Tipe tarik dapat dibagi lagi atas biasa (reguler) dan satu arah (oneway). Reguler trailing disk plow ditarik di belakang traktor. Alat ini dilengkapi dengan roda yaitu 2 buah roda alur (furrow wheel) dan satu buah roda lahan (land wheel). Kedua roda alur (furrow wheel),berperan untuk menstabilkan jalannya bajak. Pada tanah-tanah berat digunakan heavy way disk plow untuk mendapatkan pengolahan yang dalam. One way disk plow adalah piring bajak yang di susun dalam satu gang melalui suatu poros. Jarak antara piringan adalah 8 sampai 10 inci. Jumlah
piringan dapat beragam dari 2 sampai 35 buah dengan ukuran diameter piring dari 20 sampai 26 inci. Tipe hubungan langsung atau disebut juga semi mounted disk plow di bagian depannya dapat diangkat menggunakan sistem hidrolik traktor sehingga memudahkan alat sewaktu berputar. Alat ini dapat berputar pada areal yang sempit dan juga dapat mundur. Tipe diangkat sepenuhnya ditarik dibelakang traktor dipasang pada tiga titik gandeng dan keseluruhannya dapat diangkat menggunakan sistem hidrolik traktor, sehingga sangat mudah dalam transportasi. Tipe one way disk plow yang kecil dapat juga termasuk Integral mounted., bila dapat diangkat keseluruhannya dengan hidrolik traktor. 2.4 Bajak Rotari / Bajak Pisau Berputar (rotary plow) Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi. Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam. Jenis pertama yang disebut dengan tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine). Pada jenis ini terdapat motor khusus untuk menggerakkan bajak, sedangkan gerak majunya ditarik oleh traktor (Gambar 8). Jenis kedua adalah tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven rotary plow). Alat ini digandengkan dengan traktor melalui tiga titik gandeng (three point hitch). Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari as PTO traktor (gambar 9). Jenis ketiga adalah bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self propelled garden type rotary plow). Alat ini terdapat pada traktor-traktor roda 2. Bajak rotari digerakkan oleh daya penggerak traktor melalui rantai atau sabuk. Dapat juga langsung dipasang pada as roda, sehingga disamping mengolah tanah bajak ini juga berfungsi sebagai penggerak (gambar 10).
Gambar 8. Bajak Rotari Tipe Vertikal
Gambar 9. Bajak Rotari Tipe Tarik Berpenggerak PTO
Gambar 10. Bajak Rotari Tipe Kebun Berpenggerak Sendiri 2.5 Planter Secara umum ada dua jenis mesin tanam bibit atau planter, dibedakan berdasarkan cara penyemaian dan persiapan bibit. Yang pertama, yaitu mesin yang memakai bibit yang ditanam/disemai di lahan (washed root seedling). Mesin ini memiliki kelebihan yaitu
dapat dipergunakan tanpa harus
mengubah cara persemaian bibit yang biasa dilakukan secara tradisional
sebelumnya. Namun demikian waktu yang dibutuhkan untuk mengambil bibit cukup lama, sehingga kapasitas kerja total mesin menjadi kecil. Yang kedua adalah mesin tanam yang memakai bibit secara khusus disemai pada kotak khusus. Mesin jenis ini mensyaratkan perubahan total dalam pembuatan bibit. Persemaian harus dilakukan pada kotak persemaian bermedia tanah, dan bibit dipelihara dengan penyiraman, pemupukan hingga pengaturan suhu. Persemaian dengan cara ini, di Jepang, banyak dilakukan oleh pusat koperasi pertanian, sehingga petani tidak perlu repot mempersiapkan bibit padi sendiri. Penyemaian bibit dengan cara ini dapat memberikan keseragaman pada bibit dan dapat diproduksi dalam jumlah besar. Mesin ini dapat bekerja lebih cepat, akurat dan stabil. Bila dilihat dari jenis sumber tenaga untuk menggerakkan mesin, terdapat tiga jenis mesin tanam bibit yaitu alat tanam yang dioperasikan secara manual, mesin tanam yang digerakkan oleh traktor dan mesin tanam yang memiliki sumber tenaga atau enjin sendiri. Mesin yang diproduksi oleh IRRI atau beberapa produksi China adalah tipe manual. Semua jenis mesin produksi Jepang dan beberapa produksi China adalah memiliki sumber tenaga sendiri. Mesin yang digerakkan oleh traktor, sebelumnya diproduksi di Jepang, tetapi belakangan ini sudah jarang dipergunakan. Berdasarkan sistem pendukungnya, mesin ini dapat dibedakan menjadi yang bergerak dengan roda, dan yang bergerak dengan roda dan dilengkapai dengan papan pengapung. Jenis mesin yang manapun dipergunakan, permukaan lahan sawah harus datar dan rata, kedalam air harus rata, demikian juga kekerasan tanah juga harus sama, karena hal ini akan memberikan kestabilan operasi. Jika tidak, akan banyak terjadi kegagalan penancapan bibit, sehingga akan butuh waktu yang cukup lama untuk penyulaman secara manual (Ginting E, 2003).
BAB III METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Alat ukur (meteran) Alat tulis Kertas Implemen traktor bajak singkal Implemen traktor discplow Implemen traktor rotary Implemen traktor planter 3.2 Metodologi Langkah-langkah melakukan praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
1. Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum. 2. Mengukur setiap implemen dari mulai panjang, lebar, tinggi, dan bagian-bagian penting dari implemen traktor itu sendiri. 3. Mencatat dan menggambar sketsa dari implemen yang sedang diukur. 4. Mendokumentasikan setiap implemen traktor yang digunakan dalam pengukuran praktikum. 5. Membuat gambar setiap implemen traktor dalam bentuk autocad.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil
Bajak piringan (disk plow) Ukuran : - Panjang : 170 cm - Lebar : 100 cm - Diameter piringan : 69 cm - Banyaknya piringan : 3 piringan
Bajak rotary (rotary plow) Ukuran : - Panjang : 182 cm - Tinggi : 115 cm - Banyaknya piringan : 8 piringan - Diameter piringan : 48 cm
Planter -
Panjang : 300 cm Tinggi : 170 cm Diameter tabung I : 36 cm Diameter tabung II : 22 cm
Bajak singkal Ukuran - Panjang - Lebar - Tinggi
: 61 cm : 36 cm : 61 cm
Lita Fitriyani 240110140001 4.2 Pembahasan Pada praktikum kali ini kami diperkenalkan dengan alat-alat dan mesin pertanian seperti traktor, bajak singkal, bajak piring, bajak rotary, dan planter. Setelah kami mengetahui alat-alat tersebut, kami mulai mengukur dan membuat sketsa dari masing-masing alat. Traktor digunakan untuk berbagai keperluan. Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Penggunaan yang paling banyak ialah untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar dibanding pekerjaan lainnya. Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharan tanaman, memutar pompa irigasi, memutar perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian. Pada praktikum kali ini kami dikenalkan dengan dua macam jenis traktor yaitu traktor poros tunggal dan traktor poros ganda. Traktor poros tunggal atau dikenal dengan traktor beroda dua disebut juga sebagai traktor tangan (hand tractor). Tarktor ini biasanya berukuran kecil (<12 hp). Cara pengendaliannya, operator tidak naik di atas traktor tetapi berjalan di belakang sambil mendorong traktor. Traktor beroda dua cocok untuk melakukan usaha pertanian kecil (small farming). Sedangkan traktor poros ganda atau traktor beroda empat mempunyai dua roda depan yang terpisah dan dua roda belakang yang terpisah. Cara pengendaliaannya, operator naik di atas, mengemudikan traktor. Traktor ini cocok untuk menarik beban berat misalkan alat/mesin pengolah tanah. Cara mengoprasikan traktor yaitu: 1. Menghidupkan traktor a. Naik ke traktor dengan posisi maju, karena sekalian melihat bagian pengendali. Hati-hati tidak boleh menyentuh bagian pengendali, baik tangan maupun kaki. b. Semua saklar diposisikan OFF, untuk menghemat strom accu pada saat kunci kontak pada posisi ON c. Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh peralatan traktor tidak berjalan.
d. Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah ON e. Putar kunci kontak kea rah kanan (starter) sampai mesin hidup. 2. Menjalankan traktor lurus arah maju a. b. c. d. e.
Tuas rem parkir dilepas Pedal kopling diinjak penuh Tuas persneleng daya dipindah ke posisi lambat (1) Tuas persneleng utama dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau 4) Pedal kopling utama dilepas pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada
f. g. h. i.
saat mulai jalan. Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi Mata memandang ke depan Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan Memindah posisi gigi persneleng bila diinginkan untuk menambah kecepatan
3. Menghentikan traktor a. b. c. d.
Gas dikecilkan untuk mengurangi kecepatan Injak pedal kopling sehingga posisi transmisi terlepas Injak pedal rem sehingga traktror akan berhenti Persneleng utama dan persneleng daya dinetralkan
4. Menjalankan traktor lurus arah mundur a. b. c. d. e.
Pedal kopling diinjak penuh Tuas persneleng daya dipindah ke posisi lambat (1) Tuas persneleng utama dipindah ke posisi mundur ® Badan diputar ke kiri atau ke kanan sedikit untuk melihat ke belakang. Pedal kopling utama dilepas pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada
f. g. h. i.
saat mulai jalan. Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi Mata memandang ke belakang Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan Lakukan proses penghentian traktor untuk berhenti.
5. Mematikan traktor a. Lakukan proses penghentian b. Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan c. Putar kunci kontak kea rah kiri sampai mesin traktor mati, lalu cabut kunci kontak tersebut d. Sebelum meninggalkan traktor ingat semua tuas dalam kondisi netral e. Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor ( pasang rem oarkir)
f. Turun dari traktor dengan posisi mundur, tidak mrnyentuh bagian pengendali Berikut adalah implement-implemen yang terdapat pada traktor. Pertama implement pada traktor yaitu bajak singkal (moldboard plow) yang berfungsi untuk memotong, membalik, memecah tanah sekaligus menutup gulma dan menjadikannya kompos di bawah tanah serta digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama. Ukuran bajak singkal yang kami ukur yaitu memiliki
panjang 61 cm, lebar 36 cm, dan tinggi 61 cm. Bajak ini dapat
digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah yang dirancang berbeda sesuai dengan kondisi tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak singkal dapat terdiri dari satu atau lebih bottom. Sistem kerja bajak singkal yaitu pada saat bajak bergerak maju, maka pisau (share) memotong tanah dan mengarahkan potongan/keratan tanah (furrow slice) tersebut ke bagian singkal. Singkal akan menerima potongan tanah, dan karena kelengkungannya maka potongan tanah akan dibalik dan pecah. Kelengkungan singkal ini berbeda untuk kondisi dan jenis tanah yang berbeda agar diperoleh pembalikan dan pemecahan tanah yang baik. Bajak singkal memiliki rongga atau hisapan (suction). Tempat dari suction ini berbeda untuk bajak yang mempunyai roda belakang (real furrow wheel) dan tanpa roda belakang. Cara kerja roda belakang bajak semi gendong dikemudikan secara otomatis, dan dihubungkan dengan lengan stasioner pada rakitan penggandengan dengan cara sedemikian sehingga bagian belakang bajak akan mengikuti lintasan traktor pada saat berbelok. Susunan seperti itu memungkinkan kemampuan belok yang bagus dan kemampuan mengikut traktor pada arah lengkung saat membajak mengikuti garis tinggi. Silinder jarak jauh untuk pengangkatan roda belakang ditambah dengan sistem angkat integral untuk penggandengan traktor memungkinkan dilakukannya penaikan atau penurunan ujung depan atau belakang bajak pada saat menurunkan ke tanah atau mengangkatnya. Sedangkan cara kerja bajak semi gendong memiliki roda penara ber-ban karet yang dijalankan pada tanah yang tak terbajak dekat belakang bajak. Beberapa juga memiliki roda penara depan yang arahnya dapat diputar bebas dan dijalankan dalam alur bekas pembajakan sebelumnya. Bajak gendong biasanya memiliki roda alur belakang yang terbuat dari besi untuk
menyerap sebagian gaya dorong samping mata bajak. Roda penara kadang-kadang dipakai terutama untuk bajak gendong yang besar. Implemen pada traktor selanjutnya adalah bajak piring (disk plow) fungsinya sama dengan bajak singkal, yaitu untuk pengolahan tanah pertama tetapi singkalnya diganti dengan piringan. Piringannya berbentuk bulat seperti parabola dengan diameter 69 cm dan berfungsi untuk memotong dan membalik tanah. Bajak piringan memiliki ukuran panjang 100 cm dan lebar 170 cm. Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat berputar. Dengan berputarnya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada disamping rangka atau berada di bawah rangka. Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga membantu dalam pembalikan potongan tanah. Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear furrow wheel). Ada tiga jenis bajak piring yang ditarik dengan traktor, yaitu ; tipe tarik (trailing), tipe hubungan langsung (direct-connected), dan tipe diangkat sepenuhnya (integral mounted). Keuntungan menggunakan bajak piring (disk plow) ini yaitu dapat digunakan ditanah keras, tanah kering, tanah yang lengket, tanah yang berbatu, tanah yang berakar dan tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam. Implemen yang ketiga yaitu bajak putar (rotary plow). Pengolahan tanah dengan bajak akan menghasilkan bongkahan-bongkahan yang besar, sehingga biasanya masih diperlukan tambahan pengerjaan untuk memperoleh keadaan tanah yang lebih halus lagi. Dengan menggunakan bajak putar (rotary plow) pengerjaannya hanya dilakukan sekali tempuh.
rotary plow memiki ukuran
panjang 182 cm dan tinggi 115 cm dari permukaan tanah. Bajak ini memiliki 8 piringan dengan diameter 48 cm. Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk
pertanaman padi. Bajak putar ini dapat digunakan pada tanah yang kering maupun tanah sawah, kadang-kadang juga digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga dapat digunakan untuk melakukan penyiangan atau pendangiran. Penggunaan bajak rotari untuk pengolahan tanah dapat memberikan hasil yang lebih baik. Prinsip kerja dari bajak putar ini yaitu pisau-pisau dipasang pada rotor secara melingkar sehingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah secara bertahap. Sewaktu rotor berputar dan alat bergerak maju maka pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong dalam sekali pemotongan tergantung pada kedalaman dan kecepatan bergerak maju. Gerakan putaran rotorrotor (pisau-pisau) diakibatkan daya dari rotor yang diteruskan melalui sistem penerusan daya khusus sampai ke rotor tersebut. Mesin planter adalah mesin yang berfungsi untuk menanam benih. Terdapat dua jenis mesin planter yaitu mesin dengan cara memakai bibit yang ditanam/disemai di lahan (washed root seedling) dan mesin tanam yang memakai bibit yang secara khusus disemai pada kotak khusus. Mesin dengan cara memakai bibit yang ditanam/disemai di lahan memiliki kelebihan yaitu dapat digunakan tanpa harus mengubah cara persemaian bibit yang biasa dilakukan secara tradisional. Sedangkan pada mesin tanam yang memakai bibit yang secara khusus disemai pada kotak khusus mengharuskan perubahan total dalam pembuatan bibit. Persemaian harus dilakukan pada kotak persemaian bermedia tanah, dan bibit dipelihara dengan penyiraman, pemupukan hingga pengaturan suhu. Persemaian dengan cara ini sangat membantu beban petani dalam meyiapkan bibit. Dilihat dari jenis sumber tenaga untuk menggerakkan mesin, terdapat tiga jenis mesin tanam bibit yaitu alat tanam yang dioperasikan secara manual, mesin tanam yang digerakkan oleh traktor dan mesin tanam yang memiliki sumber tenaga atau enjin sendiri. Berdasarkan sistem pendukungnya, mesin ini dapat dibedakan menjadi mesin yang bergerak dengan roda, dan yang bergerak dengan roda dilengkapai papan pengapung Jenis mesin yang manapun dipergunakan, permukaan lahan sawah harus datar dan rata, kedalam air harus rata, demikian juga kekerasan tanah juga harus sama, karena hal ini akan memberikan kestabilan operasi. Jika tidak, akan banyak terjadi kegagala penancapan bibit, sehingga akan butuh waktu yang cukup lama untuk penyulaman secara manual.
Adimas Putra A 240110140005 4.2 Pembahasan Pemahaman tentang metode-metode pengolahan tanah, berbagai jenis peralatan yang digunakan untuk pengolahan tanah baik untuk lahan kering maupun lahan basah, kinerja dari peralatan pengolahan tanah dan uraian prinsip mekanika pada alat pengolahan tanah sangat dibutuhkan bagi lulusan dalam pekerjaannya baik sebagai perencana maupun sebagai pelaksana dalam usaha manufaktur alat/mesin pengolahan tanah atau usaha pertanian yang memerlukan dukungan mekanisasi pertanian. Pengolahan tanah adalah suatu usaha untuk mempersiapkan lahan bagi pertumbuhan tanaman dengan cara menciptakan kondisi tanah yang siap tanam. Alat-alat pengolahan tanah pertama adalah alat-alat yang pertama sekali digunakan yaitu untuk memotong, memecah dan membalik tanah. Alat-alat tersebut dikenal ada beberapa macam, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bajak singkal (moldboard plow) Bajak piring (disk plow) Bajak pisau berputar (rotary plow) Bajak chisel (chisel plow) Bajak subsoil (subsoil plow) Bajak raksasa (giant plow) Bajak singkal digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat
baik untuk membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah di sebut bottom. Satu bajak terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, 1. Singkal (moldboard), 2. Pisau (share), 3. Penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut penyatu (frog). Unit ini digabungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam). Pada saat bajak bergerak maju, maka pisau (share) memotong tanah dan mengarahkan potongan/keratan tanah (furrow slice) tersebut ke bagian singkal. Singkal akan menerim potongan tanah dan karena kelengkungannya maka potongan tanah akan dibalik dan pecah. Kelengkungan singkal ini berbeda agar diperoleh pembalikannya dan pemecah tanah yang baik. Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya
dapat berputar. Dengan berputarnya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada disamping rangka atau berada dibawah rangka. Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah : a) b) c) d) e)
Dapat bekerja ditanah keras dan kering Dapat untuk tanah-tahah yang lengket Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu Dapat untuk tanah-tanah berakar Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam. Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar.
Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karenaditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi. Secara umum ada dua jenis mesin tanam bibit atau planter, dibedakan berdasarkan cara penyemaian dan persiapan bibit. Yang pertama, yaitu mesin yang memakai bibit yan ditanam/disemai dilahan(washed root seeding). Mesin ini ini memiliki kelebihan yaitu dapat dipergunakan tanpa harus mengubah cara persemaian bibit yang biasa dilakukan secara tradisional sebelumnya.namun demikian waktu yang dibutuhkan untuk mengambil bibit cukup lama, sehingga kapasitas kerja total mesin menjadi kecil. Yang kedua mesin tanam yang memakai bibit yang secara khusus disemai pada kotak khusus. Mesin jenis ini mensyaratkan perubahan total dalam pembuatan bibit. Persemaian harus dilakukan pada kotak persemaian bermedia tanah danbibit dipelihara dengan penyiraman, pemupukan hingga pengaturan suhu. Persemaian dengan cara ini, di Jepang banyak dilakukan oleh pusat koperasi pertanian, sehingga petani tidfak perlu repot mempersiapkan bibit padi sendiri.
Asep Nurwanda M.P 240110140006 4.2 Pembahasan Dalam praktikum Pertama ini, praktikan akan mengukur dimensi dan mencatat spesifikasi mesin dan peralatan pertanian sehingga praktikan dapat memahami fungsi dan kegunaan mesin dan peralatan pertanian tersebut. Dalam pengukuran yang dilakukan, praktikan tidak terlalu mengalami banyak kendala karena alat-alat dan bahan telah tersedia dengan baik. Pengukuran mesin dan peralatan dilakukan menggunakan meteran yang sudah disediakan agar lebih mudah menjangkau bagian-bagian mesin dan peralatan. Pengukuran dilakukan agar mengetahui dimensi suatu mesin dan peralatan petanian, yang dapat membantu pengguna traktor untuk memilih implement yang tepat untuk lahan tertentu. Dalam pengukuran dimensi alat dan mesin ini dibutuhkan ketelitian agar data hasil pengukuran dapat diplotkan kedalam autocad sehingga gambar prototipe dapat terlihat dan dianalisis. Dilihat dari bentuknya, bajak piringan berbentuk piringan cekung yang dapat berputar untuk melempar tanah sedangkan bajak singkal bekerja memotong dan membalik tanah membentuk alur. Dilihat dari fungsi, bajak piring digunakan untuk memotong, mengangkat, memecah dan membalikkan tanah sedangkan bajak singkal digunakan untuk memotong, membalik, memecah tanah sekaligus menutup gulma. Garu piring dan planter merupakan salah satu bahan yang menjadi pengamatan dalam praktikum ini. Garu piring dapat digunakan sebelum pembajakan untuk memotong rumput-rumput pada permukaan tanah, untuk menghancurkan permukaan tanah sehingga keratan tanah lebih berhubungan dengan tanah dasar. Juga dapat digunakan untuk penyiangan, atau untuk menutup biji-bijian yang ditanam secara sebar. Sedangkan transplanter biasa digunakan untuk menanam benih atau biji-bijian kedalam tanah.
Rakka Putri Ranati 240110140015
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini adalah membahas mengenai pengenalan dan mengukur alat dan mesin pertanian. Praktikum kali ini dilaksanakan di gedung 4 FTIP dan hal yang dilakukan pertama kali saat praktikum ini adalah diperkenalkan alat dan mesin pertanian prapanen. Alat dan mesin pertanian prapanen yang diperkenalkan adalah traktor. Traktor ini digunakan untuk penggerak atau penarik alat pengolahan hasil pertanian. Traktor ini digerakkan dengan menggunakan daya yang menggunakan motor bakar (solar) ada juga yang menggunakan motor bakar diesel (bensin). Dengan melalui sistem transmisi kopling - versneling - gigi diferensial - final drive - beroda traktor. Oleh roda traktor gerak putar yang dihasilkan oleh motor bakar setelah diteruskan oleh sistem transmisi, diubah menjadi gerak lurus traktor secara keseluruhan. Berdasarkan atas sistem roda penggeraknya, traktor dibedakan menjadi 3, yaitu traktor beroda dua, traktor beroda tiga, dan traktor beroda empat namun pada praktikum kali ini yang diperkenalkan hanya traktor beroda dua dan traktor beroda empat atau yang biasa disebut roda poros tunggal dan traktor poros ganda. Perbedaan antara traktor poros tunggal dan poros ganda adalah terdapat pada roda atau ban yang digunakan. Traktor poros tunggal hanya memiliki dua ban atau roda sebagai penggeraknya dan sering disebut juga traktor tangan. Cara pengendaliannya adalah dengan cara didorong. Traktor poros tunggal ini cocok untuk usaha pertanian kecil. Traktor poros tunggal yang diperkenalkan dalam praktikum kali ini adalah merk Quick. Sedangkan traktor poros ganda memiliki empat roda atau empat ban sebagai penggeraknya terdapat dua roda belakang dan dua roda bagian depan yang saling terpisah. Cara pengendaliannya adalah dengan cara dikendalikan seperti layaknya mobil. Traktor poros ganda ini cocok untuk menarik beban berat.
Traktor poros ganda yang diperkenalkan dalam praktikum kali ini adalah merk FIAT. Setiap traktor yang diperkenalkan dalam praktikum kali ini memiliki implemen. Implemen pada traktor poros tunggal diantaranya adalah bajak singkal, garu, rotari, dan juga roda sangkar, sedangkan pada traktor poros ganda implemen yang diperkenalkan adalah rotary plow, disk plow, dan planter. Setiap implemen memiliki fungsi dan ukuran yang berbeda. Implemen-implemen ini dapat digunakan untuk mengolah tanah, menanam benih, pemupukan, dan juga memanen. Pada praktikum kali ini implemen yang diperkenalkan dan diukur adalah implemen untuk mengolah tanah dan juga penanaman benih. Implemen yang digunakan untuk mengolah tanah diantaranya disk plow, rotary, garu, roda sangkar,dan juga bajak singkal, sedangkan untuk proses penanaman benih adalah menggunakan implemen traktor planter. Implemen traktor yang pertama kali diukur adalah bajak singkal (moldboard plow). Ukuran bajak singkal yang didapat panjang 61 cm, lebar 36 cm, dan tinggi 61 cm. Bajak singkal ini termasuk jenis bajak yang paling tua dan bajak yang paling umum digunakan petani di Indonesia. Pada pemaparan bajak singkal ini tidak dijelaskan termasuk golongan mana bajak singkal yang diukur oleh praktikan, karena bajak singkal ini terdapat dua golongan diantaranya bajak singkal satu arah dan bajak singkal dua arah. Perbedaannya adalah bajak singkal satu arah pada waktu pengerjaannya pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah dan biasanya dalam pembalikannya dilakukan ke arah kanan. Sedangkan bajak singkal dua arah adalah pada saat pengerjaannya pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah dapat diatur menjadi dua arah, yaitu ke arah kanan maupun ke arah kiri. Kelebihan dari bajak singkal dua arah ini adalah pembalikan tanah yang dilakukan akan seragam untuk seluruh petak tanah, praktis, sehingga pembajakan dapat teratur rata. Kelemahan dari bajak singkal roda dua adalah kontruksinya lebih berat dan rumit. Bajak singkal ini memiliki bagian-bagian yang aktif untuk mengolah tanah, diantaranya adalah pisau baja (share) berfungsi untuk memotong tanah
secara horizontal biasanya terbuat dari logam yang berbentuk tajam, singkal (moldboard) berfungsi untuk mengangkat, menghancurkan, dan membalik tanah yang telah dipotong oleh pisau bajak, bentuknya melengkung, sehingga pada waktu bajak bergerak maju, tanah yang telah terpotong akan terangkat keatas kemudian akan dibalik dan dilempar sesuai dengan arah pembalikan bajak, dan bagian bajak singkal yang terakhir adalah penstabil bajak (land side) yang berfungsi untuk mempertahankan gerakan maju bajak tetap lurus. Implemen kedua yang diukur adalah disk plow atau bajak piringan. Ukuran bajak piringan adalah panjang 100 cm dan lebar 170 cm. Disk plow yang diukur ini memiliki tiga piringan dan setiap piringan memiliki diameter 69 cm. Bajak piringan ini cocok digunakan pada tanah yang lengket, tidak mengikis, dan kering dimana bajak singkal tidak dapat masuk ; tanah yang berbatu atau banyak sisa-sisa akar ; tanah gambut ; serta untuk pembajakan tanah yang berat. Bajak piringan ini memiliki kelemahan yaitu bekas pembajakan tidak rata dan hasil pengolahan tanahnya masih berbongkah-bongkah. Disk plow ini dibedakan menjadi dua berdasarkan tempat kedudukan dan susunan piringannya bajak, yaitu bajak piringan standar yang dimana jenis ini memiliki poros tersendiri terpisah antara piringan satu dengan piringan yang lainnya, dan yang kedua bajak jaringan vertikal dimana setiap piringan dirangkai dalam satu poros. Bajak piringan (disk plow) memiliki bagian-bagian penting diantaranya piringan, poros, dan penggerak piringan. Piringan (disk), berfungsi untuk memotong, mengangkat, menghancurkan, dan membalik tanah yang dibajak. Piringan berbentuk cekung dengan tepi yang tajam. Bagian tepi yang tajam ini berfungsi sebagai alat pemotong tanah, sedangkan piringan yang cekung berfungsi untuk mengangkat, menghancurkan, dan membalik tanah. Lalu bagian yang kedua adalah poros yang berfungsi sebagai tempat bertumpu dan berputarnya piringan, sehingga memungkinkan piringan dapat berputar dengan baik pada waktu yang digunajan untuk melakukan pengolahan tanah, Penggerak piringan (scraper), berfungsi untuk menjaga piringan tetap bersih, bebas dari gumpalan tanah. Tanah yang menggumpal pada piringan akan menyebabkan kemacetan pada bajak piringan.
Hasil kerja dan besarnya kebutuhan daya dalam penggunaan bajak piringan ini akan sangat dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, jenis piringan, cara pemasangan piringan, cara penyetelan bajak, sitem penggandengan, kondisi tanah, jenis tanah, dan lain sebagainya. Implemen ketiga yang diukur adalah bajak putar (rotary plow), ukuran dari bajak putar (rotari plow) ini adalah panjang 182 cm, dan tinggi 115 cm dari permukaan tanah. Bajak putar (rotary plow) memiliki 8 piringan yang berdiameter 48 cm. Bajak putar (rotary plow) dapat digunakan untuk pengolahan tanah kering ataupun tanah sawah. Bajak putar (rotary plow) dapat digunakan untuk melakukan penyiangan. Untuk mengatasi tanah lengket pada pisau dapat diatasi dengan mengurangi jumlah pisau dan mempercepat putaran rotor dan memperlambat gerakan maju. Semakin cepat perputaran rotor makan akan lebih banyak daya yang digunakan tetapi diperoleh hasil penggemburan yang lebih halus. Prinsip kerja dari bajak putar (rotary plow) adalah pisau-pisau dipasang pada rotor secara melingkar hingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah dengan secara bertahap. Pada waktu rotor berputar dan alat bergerak maju, pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong dalam sekali pemotongan tergantung pada kedalaman dan kecepatan bergerak maju. Gerakan putaran rotor yang memutar pisau-pisau diakibatkan daya dari motor yang diteruskan melalui sistem penerusan daya khusus sampai ke rotor tersebut. Sistem penerusan daya untuk ukuran bajak putar kecil yang digerakan dengan traktor tangan biasanya menggunakan sistem hubungan roda cakram dengan rantai. Untuk bajak putar ukuran besar biasanya digerakan dengan menggunakan traktor besar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil kerja dalam penggunaan bajak putar, yaitu:
Sistem pemasangan dari pisau
Pemasangan pisau dengan jumlah yang lebih sedikit akan mengurangi kemungkinan macetnya alat pada waktu kerja di tanah yang basah dan lengket namun hasil pengolahan yang diperoleh adalah bongkahan-bongkahan tanah yang lebih besar.
Tipe tanah Pada tanah berat kandungan lempung lebih banyak, sehingga kohesi partikel tanah cukup besar sehingga kemungkinan hasil pengerjaan tanah bervariasi.
Kecepatan perputaran dari pisau Semakin cepat perputaran pisau akan diperoleh pemotongan yang makin halus, semakin lambat hasil pemotongan yang dihasilkan semakin besar.
Posisi dari penutup (rear shield) Adanya penutup akan memungkinkan tanah yang lebih hancur karena tanah yang terlempar dari pisau terbentur pada penutup. Posisi dari penutup sangat mempengaruhi benturan tanah sehingga memungkinkan adanya benturan yang lebih keras akan menghasilkan penghacuran yang lebih besar. Implemen taraktor yang diperkenalkan terakhir adalah planter. Implemen
traktor planter ini memiliki ukuran panjang 3 meter dan memiliki dua tabung yang masing –masing berdiameter 24 cm dan 35 cm. Tabung disini memiliki fungsi untuk menyimpan benih yang akan disebar. Planter yang diperkenalkan pada praktikum kali ini berfungsi untuk menyebar benih dan juga menyebar pupuk. Namun fungsi planter biasanya adalah untuk meletakan benih yang akan ditanam pada kedalaman dan jumlah tertentu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan mesin penanam (planter) ini, yaitu ukuran, bentuk,
keseragaman bentuk dan ukuran, jumlah persatuan volume, da ketahanan terhadap tekanan dan gesekan. Adapun bagian-bagian dari mesin penanam (planter) diantaranya adalah : - Seed matering devices adalah alat untuk membagi benih dalam jumlah tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh pertumbuhan tanam. Pada alat ini banyaknya benih yang dapat disalurkan bergantung dari kecepatan perputaran dan besar kecilnya bagian dari alat yang mengambil benih dari kotak benih. - Tabung penyalur (seed tube) berfungsi untuk menyalurkan benih ke jalur yang telah dibut oleh furrow opener. Dalam pengalirannya, benih yang dialirkan harus dengan kecepatan yang sama. - Alat pembuat alur (furrow opener). Untuk pertumbuhan tanaman yang baik dituntut suatu kedalaman tertentu. Kedalaman penanaman ditentukan oleh jenis tanaman. Bentuk alat disesuaikan dengan keadaan permukaan tanah (jenis tanah, vegetasi, dan kekasaran permukaan). - Alat penutup alur (seed covering device) berfungsi untuk menutupi benih yang sudah berada dalam alur dengan tanah kembali.
Patar Rivaldano S 240110140022 4.2 Pembahasan Bajak singkal merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan tanah yang digandengkan dengan sumber tenaga penggerak/penarik seperti tenaga penarik sapi, kerbau atau traktor pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan, pemecahan tanah serta pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama. Bajak singkal dirancang dalam beberapa bentuk untuk tujuan agar diperoleh kesesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan pembajakan. Berikut ini bagian- bagian bajak singkal beserta fungsinya: ·
Pisau bajak (share): untuk memotong tanah secara horisontal. Biasanya alat ini terbuat dari logam yang berbentuk tajam. Singkal berfungsi untuk menghancurkan dan membalik tanah, karena bentuknya yang melengkung maka pada waktu bajak bergerak maju, tanah yang terpotong akan terangkat ke atas dan kemudian dibalik dan dilemparkan sesuai dengan arah pembalikan bajak.
·
Penahan samping (landside): berfungsi untuk mempertahankan gerak maju bajak agar tetap lurus, dengan cara menahan atau mengimbangi gaya kesamping yang diterima bajak singkal pada waktu bajak tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah.
·
Penyatu (frog): menyatukan tiga bagian utama yaitu moldboar, share, dan landside.
·
Batang penarik (beam): batang yang dihubungkan dengan penarik bajak singkal.
·
Rangka (frame): rangka dari bajak singkal.
·
Land
wheel:
berfungsi
kedalamannya konstan.
untuk
mengatur
kedalaman
sehingga
·
Mata bajak (point of share): memotong tanah dan mengarahkan lempengan tanah hasil pemotongan ke bagian moldboar.
·
Daun singkal (mold board): Daun singkal adalah bagian yang menerima lempengan tanah dan membalik serta memecahkan lempengan tanah tersebut.
·
Wing of share: ujung dari pisau bajak singkal.
Untuk praktikum pertama ini, praktikan diperkenalkan dengan bajak singkal melakukan pengukuran dimensi pada bajak singkal. Dimensi dari bajak singkal diukur dari ujung paling depan hingga ujung paling belakang, lalu ujung paling kiri hingga paling kanan, dan ujung paling atas hingga paling bawah. Dari pengukuran didapatkan hasil P x L x t yaitu 43 x 36 x 61 (cm). Piringan pada bajak piring merupakan komponen pemotong, pengangkat, dan pembalik tanah pada bajak piring. Beberapa keunggulan bajak piring terhadap singkal antara lain dapat bekerja ditanah lengket dan liat, ditanah kering dan keras dimana singkal tidak bisa masuk kedalam tanah, di tanah kasar dan di dalamnya banyak batu-batu dan akar, menghasilkan bajak yang lebih dalam dari bajak singkal. Namun bajak piring sendiri juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak dapat menutup sisa tanaman / rumput yang telah terpotong, bekas pembajakan tidak dapat betul-betul rata, hasil pengolahan tanahnya masih berupa bongkahanbongkahan. Pada praktikum ini, praktikan dikenalkan dengan bajak piring dan melakukan pengukuran terhadap dimensi bajak piring. Dimensi dari bajak Piring diukur dari ujung paling depan hingga ujung paling belakang, dan ujung paling atas hingga paling bawah. Dari pengukuran didapatkan hasil P x t yaitu 170 x 100 (cm). Bajak piring ini mempunyai 3 piringan dengan diameter 69 cm. Bajak rotary adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar, bajak ini terdiri dari pisau–pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada poros yang berputar karena digerakkan oleh motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi. Meski termasuk golongan bajak,
tetapi bajak rotary berfungsi tidak untuk membalik dan melempar tanah, tetapi hanya untuk memotong tanah saja. Bajak rotary ini terdiri dari pisau-pisau putar yang terpasang pada poros. Semakin cepat putaran poros maka semakin cepat putaran pisau. Dalam penggunaannya seringkali tanah lengket dan menempel pada mata pisau. Untuk mengurangi tanah lengket yang menempel pada mata pisau saat penggunaannya bisa dilakukan dengan mengurangi jumlah pisau atau memperlambat gerakan saat menggunakannya. Prinsip kerja bajak putar : Pisau-pisau dipasang pada poros secara melingkar hingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah secara bertahap. Pada saat poros berputar dan alat bergerak maju, pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong tergantung pada kedalaman dan kecepatan alat. Factor yang mempengaruhi hasil kerja dalam penggunaan bajak rotary adalah : 1. System pemasangan pisau 2. Jenis tanah 3. Kecepatan putaran pisau 4. Posisi penutup ( rear sield ) 5. Kandungan air tanah Bagian – bagian bajak putar : 1. Pisau 2. Poros 3. Penutup belakang / rear shield 4. Roda dukung / land wheel Pada praktikum ini, praktikan dikenalkan dengan bajak piring dan melakukan pengukuran terhadap dimensi bajak Rotary. Dimensi dari bajak Rotary diukur dari ujung paling depan hingga ujung paling belakang, dan ujung paling
kiri hingga paling kanan. Dari pengukuran didapatkan hasil P x L yaitu 192 x 188 (cm). Bajak Rotary mempunyai 8 piringan pisau pada bagian depan dan bagian belakang dengan diameter 48 cm untuk lingkaran luar dan 40 untuk lingkaran dalam. Planter adalah mesin pertanian yang digunakan untuk tanam bibit ke lapangan. Hal ini sangat penting karena mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk transplantasi bibit (bila dibandingkan dengan transplantasi manual), sehingga memungkinkan lebih banyak waktu untuk harvesting. Untuk praktikum pertama ini, praktikan diperkenalkan dengan bajak singkal melakukan pengukuran dimensi pada Planter. Planter memiliki 3 cabang bagian untuk menanam. Dimana tiap-tiap bagian cabang terdapat 2 buah tabung dengan diameter 24 cm untuk tabung yg kecil dan 35 cm untuk tabung yang berukuran besar. Lebar keseluruhan dari planter ini dari ujung kiri sampai ujung kanan adalah 300 cm
Tiara Astriana 240110140025 4.2 Pembahasan Pada praktikum kali ini, kelompok kami melakukan pengenalan dan pengukuran pada alat alat dan mesin pertanian. Diantaranya yaitu Bajak Singkal, Rotari, Disc Flow, dan Planter. Pada pengukuran alat alat tersebut tidak terlalu rinci hanya mengukur panjang,lebar dan tingginya saja. Untuk mengukur luas kerja dari bajak singkal ini kelompok kami memakai alat Meteran yang dapat digulung. 1) Bajak Singkal Bajak Singkal terdiri dari komponen yang saling berkaitan. Setiap bagannya memiliki fungsi yang berbeda beda. Sangat penting untuk mengetahui fungsi dari tiap komponen Bajak Singkal agar dapat melakukan perbaikan, modifikasi, pembuatan alat, dan pengoperasian Bajak Singkal tersebut. Dibawah ini merupakan fungsi dari setiap komponen yang ada pada Bajak Singkal antara lain : 1. Pisau bajak berfungsi untuk memotong tanah secara horizontal. Biasanya alat ini terbentuk dari logam yang berbentuk tajam. 2. Singkal berfungsi untuk menghancurkan dan membalik tanah.karena bentuknya yang melengkung maka pada waktu bajak bergerak maju, tanah yang terpotong akan terangkat ke atas dan kemudian dibalik dan di lemparkan sesuai dengan pembalikan bajak. 3. Landside berfungsi untuk mempertahankan gerak maju bajak agar tetap lurus, dengan cara menahan atau mengimbangi gaya kesamping yang diterima Bajak Singkal pada waktu bajak tersebut digunakan untuk memotong dan membalikan tanah. 4. Furrow wheel berfungsi untuk menjaga kestabilan pembajakan. 5. Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman sehingga kedalaman konstan. 6. Kolter berfungsi untuk memotong seresah dan memotong tanah kearah vertikal sehingga pembalikan tanah menjadi lebih ringan dan biasanya dipasang didepan bajak serta berada sedikit di atas mata bajak. 7. Jointer berfungsi untuk memungkinkan penutupan seresah lebih sempurna dalam pembajakan, terpasang diatas pisau bajak dengan kedalaman kerja +5cm.
Bajak singkal ini dapat digunakan untuk berbagai macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalikan tanah. Penggunaan Bajak Singkal antara lain : 1. Pembalikan tanah lebih seragam pada tiap petak tanah yang diolah 2. Lebih praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur. 3. Tidak menimbulkan alur mati atau alur punggung sehingga menyebabkan pembajakan lebih rata. 4. Untuk mengait dan mencacah gulma, serta pembajakan dibawah vegetasi hijau yang tinggi. Bajak Singkal secara umu dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu : 1. Bajak Singkal satu arah, adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah. 2. Bajak Singkal dua arah, adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu kekiri atau kekanan. Dimensi dari Bajak Singkal diukur dari depan hingga kebelakang, dari bawah hingga keatas, dan dari samping kiri ke samping kanan hingga kelompok kami mendapatkan ukuran yaitu depan-belakang 36cm, atas-bawah 61cm, kiri-kanan 61cm. 2) Bajak Rotari Bajak Rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau pisau yang berputar, bajak ini terdiri dari pisau pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada poros yang berputar karena digerakan oleh motor. Bajak ini banyak ditemukan pada pengolahan tanah sawah untuk penanaman padi. Bajak ini tidak hanya berfungsi untu membalikan dan melemparkan tanah saja, melainkan juga untuk memotong tanah. Dalam penggunaannya sering kali tanah lengket yang menempel pada mata pisau saat penggunaanya bisa dilakukan dengan mengurangi jumlah pisau atau memperlambat gerakan saat menggunakannya. Alat ini tergolong dalam traktor tipe kedua. Bajak Rotary digerakan oleh daya penggerak traktor melalui rantai atau sabuk. Dapat juga dipasang pada roda, sehingga disamping mengolah tanah bajak ini juga berfungsi sebagai penggerak. Cara kerja Bajak Rotary :
Pisau-pisau dipasang pada poros secara melingkar hingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah secara bertahap. Pada saat poros berputar dan alat bergerak maju, pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong tergantung pada kedalaman dan kecepatan alat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kerja dalam penggunaan Bajak Rotary yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.
Sistem Pemasangan Pisau Jenis Tanah Kecepatan Putaran Pisau Posisi Penutup Kandungan Ait Tanah
Bagian-bagian yang terdapat pada Bajak Rotary yaitu : 1. 2. 3. 4.
Pisau Poros Penutup Belakang Roda Dukung
Ada 3 Jenis Bajak Rotary yang harus diketahui yaitu: 1. Tipe Tarik dengan mesin tambahan 2. Tipe tarik dengan penggerak PTO 3. Tipe Kebun dengan berpenggerak sendiri 3) Disc Plow Disc Plow atau Bajak Piring yaitu piringan cekung yang dapat berputar untuk melempar tanah. Putaran yang terjadi dimaksudkan untuk mengurangi gesekan pada tanah sehingga daya memecah tanah lebih ringan. Komponen yang ada pada Disc Plow yaitu sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Penggeruk Bantalan/bearing Kerangka/beam Piring/disk Roda Alur penstabil Roda dukung
Kegunaan dari Disc Plow yaitu, antara lain : 1. 2. 3. 4.
Dapat bekerja di tanah yang keras dan kering. Dapat bekerja ditanah yang lengket Dapat bekerja di tanah yang berbatu. Dapat bekerja di tanah yang berakar.
Kelemahan menggunakan Disc Plow : 1. Tidak dapat menutup sisa tanaman 2. Bekas pembajakan tidak dapat bentul-betul rata. 3. Hasil pengolahan tanahnya masih berupa bongkahan bongkahan. 4) Planter Planter atau mesin penanam benih sangat penting dalam pengelolaan pertanian modern. Dengan mengetahui bagian mesin dan cara kerja serta kinerja, pengelolaannya akan dapat merencanakan dan mengatur penggunaan trasplanter dengan efisien dan ekonomis. Alat penenam benih ini berfungsi untuk meletakan benih yang akan diitanam pada kedalaman dan jumlah tertentu dengan keseragaman yang relatif tinggi.Mekanisme kerja alat akan mempengaruhi penempatan benih di kedalaman tanah, jumlah benih tiap lubang, jarak antar lubang dengan baris, dan jarak antar baris. Beberapa sifat fisis benih yang dapay mempengaruhi alat tanam yaitu: 1. 2. 3. 4.
Ukuran. Bentuk Keseragaman bentuk dan ukuran Tekanan terhadap gesekan.
Penebaran benih dan pola tanaman dengan alat penanam ini dapat digolongkan menjadi 5 macam, yaitu : 1. Broadcasting yaitu benih disebar pada permukaan tanah 2. Drill deedling yaitu benih dijatuhkan secara random dan diletakan pada kedalaman tertentu dalam alur sehingga diperoleh jalur tanaman tersebut. 3. Pesicion drilling yaitu benih ditanam secara tunggal dengan interval yang sama dengan alur. 4. Hill dropping yaitu kelompok benih dijatuhkan dengan secara random dengan interval yang hampir sama dengan alur. 5. Chezktow planting yaitu benih diletakkan pada tempat tertentu sehingga diperoleh lajur tanaman dengan dua arah yang sama.
Lita Fitriyani 240110140001 BAB V KESIMPULAN Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan traktor yang paling banyak ialah untuk pengolahan tanah, selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman, untuk pemeliharan tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk memutar perontok padi, serta untuk pengangkutan, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian. 2. Traktor memiliki beberapa implement seperti bajak singkal (moldboard plow), bajak piring (disk plow), bajak putar (rotary plow), planter, dll. 3. Bajak singkal berfungsi untuk memotong, membalik, memecah tanah sekaligus menutup gulma dan menjadikannya kompos di bawah tanah. 4. Bajak piring (disk plow) fungsinya sama dengan bajak singkal, yaitu untuk pengolahan tanah pertama tetapi singkalnya diganti dengan piringan. 5. Disk plow memiliki tiga jenis yang ditarik dengan traktor, yaitu ; tipe tarik (trailing), tipe hubungan langsung (direct-connected), dan tipe diangkat sepenuhnya (integral mounted). 6. Bajak putar (rotary plow) dapat digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga dapat digunakan untuk melakukan penyiangan atau pendangiran. 7. Mesin planter berfungsi untuk menanam bibit 8. Dilihat dari jenis sumber tenaga untuk menggerakkan mesin, terdapat tiga jenis mesin tanam bibit (planter) yaitu alat tanam yang dioperasikan secara manual, mesin tanam yang digerakkan oleh traktor dan mesin tanam yang memiliki sumber tenaga atau enjin sendiri.
Adimas Putra A 240110140005 Berdasarkan praktikum kali ini, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Perancangan alat tanam dan alat panen yang baik adalah dengan melihat kondisi lapangandan medan tempat alat tanam dan panen tersebut akan dioperasikan. 2. pada alat pengolahan tanah sangat dibutuhkan bagi lulusan dalam pekerjaannya baik sebagai perencana maupun sebagai pelaksana. 3. Pengaturan alat tanam dan panen yang baik akan menghasilkan hasil tanam dan hasil panen yang baik pula.
Asep Nurwanda M.P 240110140006 Dari praktikum pertama yang telah dilakukan dapat saya tarik kesimpulan bahwa: 1. Pengukuran dimensi dan spesifikasi mesin dan peralatan pertanian diperlukan untuk mengetahui implement yang cocok untuk suatu lahan 2. Bajak piringan berbentuk piringan cekung yang dapat berputar untuk melempar tanah sedangkan bajak singkal bekerja memotong dan membalik tanah membentuk alur. 3. Garu piring dapat digunakan sebelum pembajakan untuk memotong rumput-rumput pada permukaan tanah, untuk menghancurkan permukaan tanah sehingga keratan tanah lebih berhubungan dengan tanah dasar. Juga dapat digunakan untuk penyiangan, atau untuk menutup biji-bijian yang ditanam secara sebar. Sedangkan transplanter biasa digunakan untuk menanam benih atau biji-bijian kedalam tanah. 4. Bajak piring digunakan untuk memotong, mengangkat, memecah dan membalikkan tanah sedangkan bajak singkal digunakan untuk memotong, membalik, memecah tanah sekaligus menutup gulma.
Rakka Putri Ranati 240110140015 Kesimpulan yang didapat dari praktikum pengenalan alat dan mesin pertanian adalah : 1.
Alat dan mesin pertanian dapat
digunakan untuk pengolahan tanah, penanaman, pemumupukan, serta pemanenan. 2.
Traktor merupakan salah satu mesin
pertanian yang dapat digunakan untuk penggerak/penarik alat pengolahan pertanian. 3.
Traktor
menurut
sistem
roda
penggeraknya dibagi menjadi tiga, yaitu traktor beroda dua, traktor beroda tiga, dan traktor beroda empat. 4. Traktor beroda dua dapat disebut sebagai roda berporos tunggal dan traktor beroda empat dapat disebut sebgai roda berporos ganda. 5.
Traktor
poros
tunggal
memiliki
beberapa implemen diantaranya bajak singkal, garu, rotari, dan bajak sangkar. 6.
Traktor
poros
ganda
memiliki
memiliki beberapa implement yaitu disk plow, planter, dan rotary plow. 7.
Bajak singkal adalah bajak yang
paling tua berfungsi mengolah tanah pada tahap pertama. 8. Bajak piringan (disk plow) berfungsi untuk pengolahan tanah namun bajak piringan ini cocok untuk bekerja pada tanah yang lengket, tanah berbatu, tanah gambut, serta tanah yang berat. 9.
Bajak putar (rotary plow) berfungsi
untuk pengolahan tanah sama seperti bajak singkal dan juga bajak piringan, namun bajak putar ini cocok untuk pengolahan tanah kering ataupun tanah sawah. 10.
Planter berfungsi untuk meletakan
11.
Pada umumnya, setiap implemen
benih yang akan ditanam. memiliki bagian-bagian yang memuliki fungsi berbeda.
12.
Setiap
prinsip kerja dan ukuran yang berbeda.
implemen
juga
memiliki
Patar Rivaldano S 240110140022 Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bajak singkal terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan yaitu beam, moldboard, frog, landside, point of share, share, wing of share, land wheel, dan frame. 2. Ukuran luas kerja dari tiap bottom tidak sama dengan ukuran jumlah bottom dikalikan jika luas kerja perbottom sehingga harus dilakukan pengukuran menyeluruh. 3. Bajak piring lebih unggul daripada bajak singkal pada ditanah lengket dan liat, ditanah kering dan keras dimana singkal tidak bisa masuk kedalam tanah, di tanah kasar dan di dalamnya banyak batu-batu dan akar. 4. Bajak rotary digunakan untuk memotong tanah, sehingga lebih sering digunakan untuk menanam padi
Tiara Astriana 240110140025 Dari praktikum yang telah dilakukan saya dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Bajak Singkal terdiri dari dua jenis yaitu bajak singkal satu arah dan bajak singkal dua arah. 2. Bajak singkal terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan. 3. Bajak Rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau pisau yang berputar, bajak ini terdiri dari pisau pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada poros Yang berputar karena digerakan oleh motor. 4. Bajak Rotary digerakan oleh daya penggerak traktor melalui rantai atau sabuk. 5. Ada 3 Jenis Bajak Rotary yang harus diketahui yaitu, tipe tarik dengan mesin tambahan, tipe tarik dengan penggerak PTO, tipe kebun dengan berpenggerak sendiri. 6. Disc Plow atau Bajak Piring yaitu piringan cekung yang dapat berputar untuk melempar tanah. 7. Planter atau mesin penanam benih sangat penting dalam pengelolaan pertanian modern. Dengan mengetahui bagian mesin dan cara kerja serta kinerja, pengelolaannya akan dapat merencanakan dan mengatur penggunaan trasplanter dengan efisien dan ekonomis. 8. Mekanisme kerja alat plenter akan mempengaruhi penempatan benih di kedalaman tanah, jumlah benih tiap lubang, jarak antar lubang dengan baris, dan jarak antar baris.
DAFTAR PUSTAKA Ciptohadijoyo, Sunarto. 2003. Mesin Produksi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Koga, Y. 1988. Farm Machinery Vol. II. Tsukuba International Agricultural Training Centre. JICA. Setiawan, R. P. A. 2001. Research Report on Development of Variable Rate Granular Applicator for Paddy Field. Laboratory of Agricultural Machinery:Kyoto University. Srivastava, A. K., C. E. Goering, R. P. Rohrbach. 1993. Enginering Principles of Agricultural Machines. ASAE Texbook Number 6:American Society of Agriculutural Engineers. http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budidaya %20Pertanian/Alat%20Pengolahan%20tanah/index4april.html tanggal 25 September 2015 pukul 16.00 WIB)
(Diunduh
pada
LAMPIRAN
Bajak singkal tampak depan Sumber (Dokumen pribadi, 2015) Bajak singkal tampak atas Sumber (Dokumen pribadi, 2015)
Bajak rotary
Piringan bajak rotary
Sumber (Dokumen pribadi, 2015)
Sumber (Dokumen pribadi, 2015)
Bajak rotary tampak atas
Bajak rotary tampak atas
Sumber (Dokumen pribadi, 2015)
Sumber (Dokumen pribadi, 2015)
Bajak rotary tampak depan
Traktor poros tunggal manual
Sumber (Dokumen pribadi, 2015)
Sumber (Dokumen pribadi, 2015)
Disk Plow tampak samping
Disk Plow tampak depan
Sumber (Dokumen pribadi, 2015)
Sumber (Dokumen pribadi, 2015)
Planter tampak depan Sumber (Dokumen pribadi, 2015) Planter tampak atas Sumber (Dokumen pribadi, 2015)
Planter tampak belakang
Planter tampak samping
Sumber (Dokumen pribadi, 2015)
Sumber (Dokumen pribadi, 2015)
Spesifikasi traktor poros ganda Sumber (Dokumen pribadi, 2015) Traktor poros ganda Sumber (Dokumen pribadi, 2015)