MATERI INTI - Ml 3 KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA
/.
DESKRIPSI SINGKAT SINGKAT
Keseha Kesehatan tan kerja merupaka merupakan n penyera penyerasian sian antara antara kapasit kapasitas as kerja, kerja, beban beban kerja dan lingkungan kerja. Di dalam lingkungan kerja terdapat faktor-faktor yang yang dapat dapat menjadi menjadi bahaya bahaya potensia potensial. l. Bahaya Bahaya potensia potensiall tersebu tersebutt dapat dapat menimbulkan gangguan Kesehatan/penyakit pada pekerja. Lingkungan kerja ini meliputi lingkungan fisik, biologi, kimia, ergonomi dan psikososial.
Di dalam dalam modu modull ini ini akan akan dibah dibahas as keseh kesehat atan an lingk lingkun unga gan n kerja kerja yang yang berhubungan dengan penilaian risiko kerja berupa faktor fisik, kimia, biologi dan ergonomi.
Langkah utama dalam kesehatan lingkungan kerja adalah berupa kegiatan peng pengen enal alan an/p /pen enem emua uan n masa masala lah, h, eval evalua uasi si fakt faktor or baha bahaya ya pote potens nsia iall di lingkung lingkungan an kerja dan pengend pengendalian alian untuk penanggulanga penanggulangan n masalah yang ada.
//.
TUJUAN
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu melaksanakan langkah-langkah kegiatan penyehatan lingkungan kerja.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu !. "enjelas "enjelaskan kan dasar-d dasar-dasar asar keseh kesehatan atan lingku lingkunga ngan n kerja #. "enjelas "enjelaskan kan faktor-f faktor-fakto aktorr bahaya bahaya potensial potensial di lingkunga lingkungan n kerja $. "elaksan "elaksanakan akan langkah langkah utama/up utama/upaya aya kesehatan kesehatan lingkun lingkungan gan kerja yang
melipu meliputi ti peng pengen enala alan/p n/pen enem emua uan n masala masalah, h, evalu evaluasi asi fakto faktorr baha bahaya ya poten potensia siall
di lingk lingkun unga gan n kerja kerja dan dan peng pengen enda dalia lian/p n/pena enang nggul gulan angan gan
masalah yang ada. %. "elakuka "elakukan n identifik identifikasi asi bahaya bahaya di lingku lingkunga ngan n kerja, kerja, &. "elaksan "elaksanakan akan pengu pengukura kuran n bahaya bahaya di lingkung lingkungan an kerja '. "emberik "emberikan an rekomen rekomendas dasii perbaikan perbaikan lingk lingkung ungan an kerja kerja
III.
IV.
V.
POKO OKOK BAH BAHA ASAN SAN !.
Dasa Dasar-d r-das asar ar keseh kesehata atan n ling lingkun kunga gan n kerj kerja a
#.
(aktor bahaya potensial fisik di lingkungan kerja
$.
(akto (aktorr bahay bahaya a pote potensi nsial al kimia kimia di di lingk lingkun unga gan n kerja kerja
%.
(akto (aktorr bahay bahaya a poten potensia siall biolog biologii di lingk lingkun ungan gan ker kerja ja
&.
(akto (aktorr bahay bahaya a poten potensia siall ergon ergonomi omi di di lingku lingkung ngan an kerja kerja
'.
)eng )engen enda dalia lian n risi risiko ko di lingk lingkung ungan an kerja kerja
BAHAN AJ AJAR !.
"odu "odull Kese Keseha hata tan n Ling Lingku kung ngan an Ker Kerja ja
#.
Bahan Bahan *aya *ayang ng )o+er )o+er )oint )oint tentang tentang Kese Kesehata hatan n Lingkung Lingkungan an Kerja Kerja
LANGKAH/PROSES !.
(asilita (asilitator tor menje menjelask laskan an seara seara singka singkatt diskrips diskripsi, i, tujuan tujuan,, pokok pokok bahasan bahasan dan metode yang dipakai &
#.
(asil silita itator
memprese resen ntas tasika ikan
tentan tang
dasar-d r-dasar
kese keseh hatan tan
lingkungan kerja !01 $.
(asilitator melakukan revi review ew tentang tentang materi materi dasar-da dasar-dasar sar kesehata kesehatan n lingkungan kerja #&1
%.
(asil silita itator
mempre mprese sen ntas tasika ikan
fak faktortor-ffakto ktor
bahaya
poten tensial ial
di
lingkungan kerja !01 &.
(asil (asilita itato torr mela melakuk kukan an revie+ revie+ tenta tentang ng faktorfaktor-fa fakto ktorr baha bahaya ya potens potensial ial di lingkungan kerja #&1.
'.
(asi (asili lita tato torr
memp mempre rese sent ntas asik ikan an
lang langka kah h
utam utama/ a/up upay aya a
kese keseha hata tan n
lingku lingkunga ngan n
kerja kerja yang yang
melipu meliputi ti
peng pengen enala alan/p n/pen enemu emuan an
masal masalah ah,,
evaluasi faktor bahaya potensial di lingkungan lingkungan kerja dan pengendalian/ pengendalian/ penanggulangan masalah yang ada !&1 2.
(asilitator melakukan review lang langka kah h utam utama a / upay upaya a kese keseha hata tan n lingku lingkunga ngan n
kerja kerja yang yang
melipu meliputi ti
peng pengen enala alan/p n/pen enemu emuan an
masal masalah ah,,
evaluasi faktor bahaya potensial di lingkungan lingkungan kerja dan pengendalian/ pengendalian/ penanggulangan masalah yang ada $&1 3.
(asil (asilita itato torr mempr memprese esenta ntasik sikan an teori teori identif identifika ikasi si baha bahaya ya di lingk lingkun unga gan n kerja !&1
4.
(asi (asili lita tato torr mel melak akuk ukan an review teori teori identifikasi bahaya di lingkungan kerja #01
!0. (asilita (asilitator tor mempresent mempresentasik asikan an teori teori penguk pengukuran uran bahaya bahaya di lingkung lingkungan an kerja !&1 !!. (asil (asilita itato torr melakuk melakukan an review teori teori penguk pengukuran uran bahaya bahaya di lingkung lingkungan an kerja %01 !#. (asilita (asilitator tor memprese mempresentas ntasikan ikan teori rekomend rekomendasi asi perbaika perbaikan n lingkun lingkungan gan kerja #01 !$. !$. (asi (asili lita tato torr mela melaku kuka kan n review teori rekomendasi perbaikan lingkungan kerja $&1
VI. URAIAN MATERI MATERI
KESEHATAN KESEHATAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN KERJA KERJA
1. Dasar Dasar-da -dasar sar Keseha Kesehatan tan Lin Lin!"n !"nan an Ker#a Ker#a Dalam Dalam penjela penjelasan san 5ndang-un 5ndang-undan dang g 6o. $' tahun tahun #004 pasal pasal !'% ayat ! dan $ diseb disebutk utkan an bah+a upaya kesehatan kerja ditujukan ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibat diakibatkan kan oleh pekerja pekerjaan, an, upaya upaya kesehata kesehatan n kerja kerja berlaku berlaku bagi bagi setiap setiap
orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja.
)ermasalahan kesehatan di tempat kerja yang berdampak pada pekerja yang disebabka disebabkan n adanya adanya ketidakketidak-adequat adequat nya nya pengend pengendalian alian faktor faktor risiko lingkung lingkungan an kerja. Lingkungan kerja dikaitkan dengan segala sesuatu yang berada di sekitar pekerja pekerja atau berhubu berhubunga ngan n dengan dengan tempat tempat kerja yang dapat dapat mempeng mempengaruh aruhii pekerja pekerja dalam dalam melaksan melaksanakan akan tugas yang dibebankan dibebankan padanya. padanya. Kinerja setiap tenaga tenaga kerja merupakan merupakan resultante dari lingkungan. lingkungan. Dalam bidang Keseha Kesehatan tan Kerja, Kerja, masalah masalah tersebut tersebut dipelaja dipelajari ri dalam dalam dalam dalam abang abang ilmu terapan terapan yang dikenal dengan 7Industria 7 Industriall Hygiene7 Hygiene7 atau diterjemahkan seara bebas menjadi 8ygiene Lingkungan Kerja.
Keseh Kesehata atan n
lingk lingkun ungan gan kerja kerja memp mempela elajar jarii
kegia kegiatan tan peme pemeah ahan an masal masalah ah
kesehata kesehatan n di lingkun lingkungan gan kerja. kerja. )emeah )emeahan an masalah masalah lingkung lingkungan an kerja kerja pada pada hakekatn hakekatnya ya merupak merupakan an upaya upaya pengura penguranga ngan n terhada terhadap p beban beban tambaha tambahan n bagi bagi pekerja, pekerja, dan atau penyerasia penyerasian n antara kapasitas kapasitas kerja dengan lingkungan lingkungan kerja. Lingku Lingkung ngan an kerja kerja bila bila tidak tidak memen memenuh uhii persy persyara aratan tan dapa dapatt memp mempen enga garuh ruhii kese keseha hata tan n kerj kerja a dala dalam m dua dua bent bentuk uk yait yaitu u kee keela laka kaan an kerj kerja a (Occuati!nal accident" dan penyakit akibat kerja (Occuati!nal diseases"#
Kesehatan kerja merupakan penyerasian antara beban kerja, kapasitas kerja dan lingkun lingkungan gan kerja. kerja. Di dalam dalam lingkun lingkungan gan kerja kerja terdapa terdapatt faktor-f faktor-fakto aktorr lingkung lingkungan an yang dapat menjadi bahaya potensial potensial bagi kesehatan pekerja. Berdasarkan teori Blum yang menyatakan bah+a faktor lingkungan merupakan faktor terbesar yang dapa dapatt memp mempen enga garu ruhi hi statu status s kese keseha hata tan n indi indivi vidu du disa disamp mpin ing g fakt faktor or peril perilak aku, u, pelayanan kesehatan dan yang terkeil pengaruhnya adalah faktor keturunan. 9leh karena itu faktor lingkungan di tempat kerja memberika memberikan n pengaruh pengaruh yang besar terhadap kesehatan kesehatan pekerja, yang meliputi meliputi kesehatan fisik dan psikis.
)enyakit akibat kerja/penyakit hubungan kerja yang disebabkab oleh masuknya atau
terpajannya
pekerja
seara
terus
menerus
dengan
bahaya
potensial/anaman bahaya yang ada di lingkungan kerja. Bahaya potensial di lingkungan lingkungan kerja terdiri dari
a. Bahaya
poten tensia sial
dari
golon longan
fis fisik, ik,
mel melipu iputi
antara tara
lain
bisin ising g,
suhu, vibrasi, radiasi, tekanan, penahayaan. b. Baha Bahaya ya pote potens nsia iall dari dari golo golong ngan an kimi kimia, a, meli melipu puti ti pela pelaru rutt orga organi nik k yang yang terd terdir irii
dari dari
pela pelaru rutt
orga organi nik, k,
meta metano nol, l,
ben: ben:en ena, a,
karb karbon on
tetr tetrak aklo lori rida da,,
toluena, karbon disulfida dan lain-lain . Baha Bahaya ya pote potens nsia iall
dari dari golo golong ngan an biol biolog ogi. i. "eli "elipu puti ti anta antara ra lain lain viru virus, s,
bakteri, aing, )lasmodium dan jamur. d. Bahaya
poten tensial ial
penyera yeras sian ian
alat, lat,
fak faktor tor ara ara,,
ergo rgonomi pros roses
yaitu itu dan
faktor tor
tekn tekno ologi
lin lingkun kungan
dan
kerj kerja a
seni
terh terha adap
kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia. e. Bahay Bahaya a poten potensia siall dari dari fakto faktorr psikos psikososi osial, al, melip meliputi uti bahaya bahaya penyeb penyebab ab stres stres pada pekerja.
Bahaya Bahaya potensia potensiall dapat dapat masuk masuk ke dalam dalam tubuh tubuh sampai sampai terjadin terjadinya ya ganggu gangguan an kese keseha hata tan n mela melalu luii mata mata rant rantai ai yang yang dimu dimula laii dari dari sumb sumber er mela melalu luii medi media a lingkung lingkungan an kemudia kemudian n masuk masuk ke dalam dalam tubuh tubuh melalui melalui kulit, kulit, mulut, mulut, hidung hidung,, dsb. dsb. Setelah Setelah masuk masuk dalam dalam tubuh tubuh terjadi terjadi penolaka penolakan n mekanisme mekanisme tubuh yang disebut antibodi. )ada keadaan dimana antibodi tidak dapat mengatasi bahaya potensial yang masuk ke dalam tubuh maka terjadi gangguan kesehatan/penyakit.
Bahaya potensial tersebut di atas masuk kedalam tubuh manusia melalui media lingkun lingkungan, gan, meliput meliputii udara, udara, tanah, tanah, air, air, bahan/m bahan/mate aterial, rial, makanan makanan/min /minuma uman, n, limbah limbah,, dan dan vektor vektor/bi /bina natan tang g peran perantar tara a penya penyakit kit,, termas termasuk uk pajan pajanan an langsun langsung g sedangkan yang berkontribusi terjadinya gangguan kesehatan/penyakit adalah perilaku.
5ntuk 5ntuk memperke memperkeil il adanya adanya pengaru pengaruh h buruk buruk dari faktor faktor lingkun lingkungan gan terhada terhadap p pekerja, dilakukan upaya kesehatan lingkungan. 5paya kesehatan lingkungan kerja pada pada dasa dasarny rnya a adal adalah ah upay upaya a pemu pemutu tusa san n mata mata rant rantai ai dari dari kemu kemung ngki kina nan n masuknya, terpajanannya terpajanannya bahaya potensial di ;ngkungan ;ngkungan kerja terhadap terhadap pekerja sehingga menegah terjadinya gangguan kesehatan atau penyakit.
6ilai
suatu bahan/:at/kondisifisik yang mana pekerja masih diperbolehkan berada dilingkungan kerja pada batas tertentu dan +aktu tertentu yang diyakini tidak menimbulkan gangguan kesehatan pada hampir semua pekerja
Dalam intervensi kesehatan lingkungan kerja terdapat pendekatan epidemiologi. =pidemiologi kesehatan lingkungan atau =pidemiologi Lingkungan adalah studi atau abang keilmuan yang mempelajari
faktor-faktor
lingkungan yang
mempengaruhi timbulnya kejadian suatu penyakit, dengan ara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk, dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu +aktu dan ka+asan tertentu, untuk upaya promotif lainnya <hmadi, !44!.
)emahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan dan/atau kesehatan kerja serta bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan ataupun dinamika hubungan interaktif tersebut. Lingkungan kerja mengandung potensi bahaya yaitu pada dasarnya komponen lingkungan mengandung agent penyakit. )arameter yang digunakan untuk mengukur agent dapat dilakukan dengan menggunakan teori simpul, sebagai berikut a. )engukuran pada simpul < adalah pengukuran pada sumbernya atau pengukuran emisi b. )engukuran simpul B atau pengukuran berbagai komponen penyebab sakit pada ambient media lingkungan sebelum kontak dengan manusia misalnya
pengukuran
kualitas
air,
udara,
tanah,
makanan,
vektor,
bahan/material dan sebagainya. . )engukuran simpul >, yaitu pengukuran pada spesimen tubuh manusia atau biasa dikenal sebagai $i!%ar&er , seperti pengukuran kadar merkuri pada rambut, kulit dan darah. d. )engukuran pada simpul D, yaitu apabila interaktif itu sudah menjadi !utc!%e berupa kejadian penyakit. >ontoh prevalensi penyakit, jumlah penderita keraunan, jumlah penderita diare, jumlah penderita kanker dalam suatu komunitas.
$. %a!t&r 'aha(a )&tensial %isi! di Lin!"nan Ker#a
Sebelum membahas masalah lingkungan fisik di tempat kerja terlebih dahulu petugas harus mengenal alat-alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran lingkungan kerja.
N&. Na*a Alat ! S!und level %eter' i%act n!ise %eter # Accel!r! %eter $ T)er%!%eter % Sling syc)!%eter*ctgl!$e t)er%!%eter & ,el!%eter' ane%!%eter ' -u.%eter'$ig)t%eter' $rig)tness %eter 2 Pers!nal dust sa%ler' /idget i%inge 3 Gas detect!r tu$e' gas c)r!%at!gra0' gas 4 2.1.
analy1er /icr!wave2%ullertu$es' lu%inescent
Ke"naan Kebisingan Getaranvi$rasi Su)u udara &ele%$a$an +dara Keepatan gerak udara )enahayaan/penerangan De$u ?as dan 5ap @adiasi
Kebisingan
Kebisingan merupakan masalah kesehatan kerja yang sering timbul, baik pada industri besar seperti pabrik baja, pabrik mobil maupun industri rumah tangga, seperti pandai besi, penggergajian kayu, perajin kuningan serta aneka logam lainnya.
?angguan kebisingan dapat dikelompokan seara bertingkat, sebagai berikut
3" Gangguan 4isi!l!gis ?angguan fisiologis adalah gangguan yang mula-mula timbul akibat bising. Dengan kata lain fungsi pendengaran seara fisiologis dapat terganggu. )embiaraan atau instruksi dalam pekerjaan tidak dapat didengar seara jelas, sehingga dapat menimbulkan gangguan lain, misalnya keelakaan. )embiara terpaksa berteriak-teriak, selain memerlukan ekstra tenaga, juga menambah kebisingan. Dilaporkan bah+a kebisingan dapat mengganggu 7 cardiac !utut 7 dan tekanan darah.
5" Gangguan Psi&!l!gis ?angguan fisiologis lama-lama bisa menimbulkan gangguan psikologis. Suara yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan stress, gangguan ji+a, sulit konsentrasi, berpikir dan lain sebaginya. ?angguan psikologis tentu saja dapat menimbulkan akibat yang lebih jauh.
6" Gangguan Pat!l!gis Organis ?angguan kebisingan yang paling menonjol adalah pengaruhnya terhadap alat pendengaran atau telinga, yang dapat menimbulkan ketulian yang bersifat sementara hingga permanen.
*erjadinya ketulian akibat bising ini tidak sekaligus terjadi dalam seketika, tetapi tergantung dari maam dan lama suara serta faktor-faktor lain. )rosesnya bisa dimulai dari tingkat yang ringan sampai menjadi berlarut-larut, yaitu tuli yang menetap.tuli akibat bising termasuk jenis tuli persepsi dan kelainannya terdapat di dalam c!c)lea dan bisa menetap.
Kebisingan dapat diklarifikasikan da lam $ tig a bentuk dasar 3" 7Steady n!ise7 Dinyatakan dalam nilai ambang tekanan suara s!und ressure levels di ukur dalam otave band dan perubahan-perubahan tidak melebihi beberapa dB per detik. >ontohnya adalah suara gergaji berputar. #
7I%ulse n!ise7 "empunayi perubahan-perubahan dalam
!ctave $and yang melebihi
beberapa dB per detik. >ontohnya adalah ketukan-ketukan yang berulang seperti misalnya bising di dalam kamar mesin kapal. $ 7I%act n!ise7 "empunyai perubahan-perubahan yang amat besar dalam !ctave $and# >ontohnya adalah letusan senjata api.
Kelainan yang timbul pada akibat bising terjadi tahap demi tahap sebagai berikut 3" Stadium adaptasi
*idak semua kebisingan dapat mengganggu para pekerja. 8al tersebut tergantung dari beberapa faktor, diantaranya ialah intensitas bising, frekuensi bising, lamanya berada daiam lingkungan bising, sifat bising, +aktu di luar lingkungan bising, kepekaan seseorang dan umur. Di samping
faktor-faktor
tersebut di atas, masih ada beberapa yang menimbulkan trauma akustik, yaitu sifat-sifat fisik suara penyebab frekuensi, intensitas, bahan yang dipakai, sifat perorangan kepekaan perorangan, umur, penyakit telinga sebelumnya.
)engendalian kebisingan di lingkungan kerja dapat dilakukan dengan berbagai ara. Diantaranya adalah dengan menghilangkan kebisingan dari sumber suara. "enghilangkan kebisingan dari sumber suara ialah dengan mengganti beberapa
alat dengan alat lain yang lebih sedikit menimbulkan bunyi.
>ara penggantian atau subtitusi itu antara lain -
ang seharusnya memaku diganti dengan mengelas
-
ang
seharusnya
memaku
dengan
tekanan
angin
diganti
dengan
pemampatan -
"embelah atau memotong dapat diganti dengan mengasah
-
Beberapa alat yang memakai pompa angin dapat diganti dengan listrik.
-
?igi logam yang bergesekan diganti dengan sistim berjalan
-
"engerjakan
besi
dan
logam
lain
selagi
masih panas lebih sedikit
menimbulkan bising daripada selagi logam tersebut dingin.
5ntuk menghilangkan atau mengurangi transmissi kebisingan terhadap manusia dapat dilakukan berbagai usahaC salah satu diantaranya ialah dengan menutup/menyerat mesin atau alat yang mengeluarkan bising.
Kesukaran yang dihadapi dalam meredam bunyi umumnya ialah terletak pada peredam bunyi yang keluar dari lubang-lubang. 5ntuk ini biasanya dipakai pipa yang penampangnya lebih keil atau pipa yang dilapisi peredam bunyi atau diterapkan pada pipa peredam
bunyi
tadi
alat
peredam
bunyi
yang
memungkinkan suara bergerak berkelak-kelok seperti pada knalpot mobil atau sepeda motor. Sedangkan pada tepi-tepi pintu atau elah-elah jendela diberikan pelapis untuk mengurangi lubang-lubang yang tidak diinginkan. Selain itu, mengadakan isolasi mesin terhadap lantai sehingga tidak menimbulkan getaran yang akan merambat keseluruh ruangan tersebut. )ada dasarnya untuk menutup mesin -mesin yang bising adalah sebagai berikut
-
"enutup mesin serapat mungkin.
-
"engolah pintu-pintu dan semua lubang seara akuatik. Bila perlu mengisolasi mesin dari lantai untuk mengurangi penjalaran getaran.
5saha lain dalam mengendalikan bising ialah ditujukan terhadap pekerja atau karya+annya itu sendiri yang terpapar terhadap kondisi bising. >ara ini sebenarnya lebih praktis dalam pelaksanaannya akan tetapi kesukarannya
terletak pada si karya+annya itu sendiri dan di sini berhubungan erat dengan faktor manusia.
Dalam rangka usaha melindungi pekerja dari kebisingan di lingkungan kerja dapat dipakai beberapa ara. Salah satu diantaranya ialah dengan memakai alat pelindung telinga atau 7personal protetive devies7, yaitu dengan menyediakan 7ear defender7 berupa 7ear plugs7. 7ear %u00s7 atau 7)el%et7# >ara lain ialah dengan menghilangkan
pemaparan pekerja
yang terpapar tadi dengan
memberikan libur atau memindahkannya kebagian lain setelah ada keputusan medis. Di samping usaha-usaha tersebut di atas dalam usaha melindungi karya+an dari kebisingan dengan ara melakukan pemeriksaan medis sebaiknya dilakukan sebelum karya+an tersebut bekerja atau diterima kerja re e%l!y%ent serta dengan mengadakan pemeriksaan berkala dan pemeriksaan pasa
kerja atau pemeriksaan
yang dilakukan
bila karya+an tersebut
mengundurkan diri dari pekerjaannya. 8al ini penting untuk menentukan apakah karya+an tersebut menderita penyakit akibat kerja atau tidak sehingga dapat menghindarkan tuntutan yang tidak pada tempatnya selain itu dapat juga untuk menentukan kompensasi terhadap ganti rugi yang dituntut.
Bagi karya+an atau pekerja sektor informasi perlu diari upaya yang lebih pragmatis. )enyuluhan akan bahaya kebisingan harus dilakukan sesering dan seintensif mungkin.
"engingat tingginya angka infektif telinga, maka perlu dipikirkan adanya penjelasan bagi para pekerja. )erhatian perlu lebih diberikan pada kelompok 7risiko tinggi7 ini. Sumbat telinga bagi para pekerja informal dapat menggunakan alat sederhana seperti kapas yang dipadatkan dan atau karet yang dibentuk sedemikian rupa hingga aman digunakan.
2.2.
Tekanan Panas a!a" Lingk#ngan Ke$%a
Suhu tubuh manusia yang dapat kita raba/rasakan tidak hanya didapat dari
metabolisme, tetapi juga dipengaruhi oleh panas lingkungan. "akin tinggi panas lingkungan, semakin besar pula pengaruhnya terhadap suhu tubuh. Sebaliknya semakin rendah suhu lingkungan, makin banyak pula panas tubuh akan hilang.
Dengan kata lain, terjadi pertukaran panas antara tubuh manusia yang didapat dari metabolisme dengan tekanan panas yang dirasakan sebgai kondisi panas lingkungan.
Selama
pertukaran
ini
seimbang
dan
serasi,
tidak
akan
menimbulkan gangguan, baik penampilan kerja maupun kesehatan kerja.
*ekanan panas yang berlebihan akan merupakan beban tambahan yang harus diperhatikan dan diperhitungkan. Beban tambahan berupa panas lingkungan, dapat menyebabkan beban fisiologis, misalnya kerja jantung menjadi bertambah.
Te%at2te%at &er8a 9ang %e%ili&i /asala) Panas -ing&ungan
Banyak
tempat-tempat
yang
memiliki
kegiatan
dengan
menyebabkan
peningkatan panas lingkungan, baik lingkungan kerja dengan industri berat seperti peleburan baja, peleburan timah, pabrik kaa, botol ataupun proses industri keil laiinya, seperti peleburan perak, besi dan ;ain-;ain.
Di tempat terbuka seringkali dijumpai pula masalah panas lingkungan ini. "isalnya pelatihan baris berbaris dalam kemiliteran, para petani yang sedang menangkul, nelayan, kuli bangunan yang bekerja pada terik matahari, dll. *empat kerja sektor informal yang memiliki ruang tertutup dan pengap seringkali memiliki masalah ini, misalnya industri keramik, batu bata, perajin kulitdan ;ain-;ain.
Hu$ungan Intera&ti0 Panas -ing&ungan /anusia
Bila seseorang sedang bekerja, tubuh pekerja tersebut akan mengadakan interkasi dengan keadaan kondisi lingkungan, yang terdiri dari suhu udara, kelembaban, dan gerakan atau aliran udara.
Bila suhu tubuh perlu diturunkan terjadi vasolidatasi pembuluh darah kulit, yang
menyebabkan suhu kulit mendekati suhu tubuh, sehingga panas yang hilang melalui radiasi dan konduksi juga lebih banyak. Sebaliknya pada suhu udara dingin, reseptordingin pada kulit terangsang. Kejut rangsang impuls diteruskan ke neuron peka dingin pada hypothalamus posterior. Sebagai respon, hypothalamus meningkatkan kejut rangsang konstriksi ke pembuluh darah perifer serta menghambat aktivitas kelenjar keringat. *ampak kulit puat karena penyempitaan pembuluh darah .
Sebagai akibatnya, pelepasan panas tubuh melalui kulit berkurang. Kejut-kejut rangsnag ini juga dapat disalurkan melalui susunan saraf otonom. )roses kehilangan panas tubuh ini tidak boleh terjadi seara berlebihan dan harus diegah. Karena itu hypothalamus mengatur agar pembentukan pans meningkat dengan mengeluarkan hormon yang mempengaruhi metabolisme.
"ula-mula hypothalamus akan memproduksi :at yang merangsang sekresi 7*hyroid Stimulating 8ormon *S87 oleh kelenjar )ituitrin
Kehilangan airan yang berlebihan menyebabkan penurunan volume plasma. Keadaan ini juga mempengaruhi 7>ardia output7. Bila keadaan telah lanjut, 7>ardia output7 yang menurun diikuti oleh penurunan sirkulasi ke kulit, dan akibatnya proses berkerignat juga menurun. Bila keadaan telah menapai taraf ini, berarti proses berkeringat juga menurun, atau berarti proses penurunan suhu tubuh yang paling penting terhenti. Karena panas terus diproduksi dari proses metabolisme, shu tubuh juga terus bertambah tanpa ada kesempatan turun, sampai akhirnya seluruh sistem kolaps.
Kamampuan tubuh untuk mengatur pans terbatas. Bila panas yang berlebihan ini tidak epat dibuang, siklus berantai yang buruk akan timbul. ;ni terjadi sebab proses metabolismepun akan dipau sesuai dengan kenaikan suhu, sama seperti pada
kebanyakan reaksi kimia lainnya. Dengan meningkatnya metabolisme, panas yang dihasilkan juga bertambah dan ini akan meningkatkan suhu tubuh lagi.
Bila tidak diatasi, dapat terjadi kegagalan sistim kardiovaskuler, ginjal dan kerusakan 7ireversible7 dari sistem syaraf dan jaringan otot. Siklus ini hanya dapat dihentikan bila kebetulan +aktunya tepat dan dilakukan tindakan yang ermat.
Inde! )en"!"r )anas Lin!"nan Seperti telah disebutkan bah+a suhu dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu udara, kelembaban, gerakan/aliran udara dan radiasi. =fek keempat faktor tersebut pada suhu tubuh merupakan hasil kompensasi dari faktor-faktor tadi. Dapat saja terjadi variasi dari faktor-faktor tersebut, tetapi efek yang dihasilkan akan sama. 5ntuk mengetahui besarnya pengaruh panas lingkungan pada tubuh, para ahli telah berusaha untuk menari metoda pengukuran sesederhana mungkin yang menakup pengaruh keempat faktor diatas, yang dinyatakan dalam bentuk skala atau indeks.
Diba+ah ini akan disebutkan beberapa indeks yaitu 7Predited 4!ur2Sweat Rate7 (P:SR"
Skala )%S@ diranang seara empiris berdasarkan pengamatan banyaknya keringat pada seseorang yang berada dilingkungan panas selama % jam. )engamatan dilakukan dalam berbagai variasi lingkungan, pemakaian energi perbedaan aktivitas, juga perbedaan pakaian memakai pakaian lengkap/tidak. Sebagai obyek pengamatan adalah orang muda, sehat dan telah teraklimatisasi.
+Heat Stress Inde,+ HSI
;ndeks ini diperoleh dari koefisien pertukaran panas lingkungan melalui radiasi dan konveksi @E> dan produksi panas hasil metabolisme ", yang bersamasama menghasilkan sejumlah panas yang harus disalurkan melalui evaporasi = untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh. )engukuran menjadi kurang tepat karena disini perlu diperhitungkan bah+a orang yang diobservasi masih memakai
pakaian +alaupun minimal dan ini mengurangi proses pertukaran panas melalui @,>, dan =.
*et $ul$ Gl!$e Te%erature Inde,+ Inde, /'GT
Kemudian variabel yang diperoleh mengahsilkan suatu nilai yang disebut indeksFB?*. Gariabel yang dipakai yaitu a 7Dry bulb temperatur7 DB
benang.
)angkal
termometer
diletakakn
diatas
mulut
labu
=rlenmeyer yang penuh berisi aHuadestilata. Suhu yang diukur adalah suhu yang berkaitan dengan kelembaban dan lairan udara. 7?lobe bulb temperatur ?
Berdasarkan nilai indeks ini ditentukan batas maksimum kegiatan fisik yang boleh dilakukan, yaitu sebagai berikut a ;ndeks 23 ( #' >
Latihan fisik yang sangat berat dapat merupakan faktor presipitasi terjadinya kejang panas dan sengatan panas karena itu harus +aspada. b ;ndeks 3# ( #4 > )ada orang-orang yang belum terlatih, latihan fisik berat perlu direnanakan denganbijaksana. ;ndeks 3& ( #4 > Latihan fisik yang berat misalnya kegiatan menangkul, lari-lari tidak boleh dilakukan oleh orang yang belum beraklimatisasi kurang dari $ minggu d ;ndeks 3& ( #4 > )ekerjaan diba+ah sinarmatahari harus dihindarkan e ;ndeks 33-40 ( $!-$# > )ekerjaan fisik harus dikurangi pada orang yang baru melaksanakan pekerjaan kurang dari !# minggu. 8anya orang yang telah terlatih baik dan beraklimatissi dapat melakukan kegiatan fisik terbatas dan tidak boleh lebih dari ' jam sehari. f
;ndeks 40 ( $# > Semua pekerjaan fisik harus dihentikan.
Kelainan0an"an a!iat Te!anan )anas Kelainan/gangguan yang tampak seara klinis akibat gangguan mekanisme pengatursuhu, dibagi atas % kategori dasar yaitu
Miliaria R"ra Heat Rash Sering dijumpai dikalangan militer atau pekerja fisik lainnya yang tinggal didaerah beriklim panas. *ampak adanya bintik papulovesikal kemerahan pada kulit yang terasa nyeri bila kepanasan. 8al ini terjadi sebagai akibat sumbatan kelenjar keringat dan terjadi retensi keringat disertai reaksi peradangan.
Ke#an 2anas het ra*2s Dapat terjadi sebagai kelainan tersendiri atau bersama dengan kelelahan panas. Kejang otot timbul seara mendadak, terjadi setempat atau menyeluruh, terutama pada otot-otot ekstrimitas dan abdomen. )enyebab utamanya adalah karena defisiensi garam. Kejang otot yang berat dalam udara panas menyababkan
keringat diproduksi banyak. Bersama dengan keluarnya keringat, hilang sejumlah air dan garam.
Kelelahan 2anas heat e,ha"sti&n Kelelahan panas timbul sebagai akibat kolaps sirkulasi darah perifer karena dehidrasi dan defisiensi garam. Dalam usaha untuk menurunkan panas, aliran darah ke perifer bertambah, yang mengakibatkan pula produksi keringatbertambah. )enimbunan darah perifer menyebabkan darah yang dipompa darijantung ke organorgan lain tidak ukup, sehingga timbul gangguan.
Senatan 2anas heat str&!e4 heat 2(re,ia4 s"n str&!e Sengatan panas adalah suatu keadaan darurat medik dengan angka kematian yang tinggi. )ada Kelelahan panas, mekanisme pengatur suhu bekerja berlebihan tetapi masih berfungsi, sedangkan pada sengatan panas, mekanisme pengatur suhu tubuh sudah tidak berfungsi lagi disertai pula dengan terhambatnya proses evaporasi seara total.
Suhu rektal lebih dari %! > merupakan tanda bahaya dan merupakan anaman serius terhadap nya+a penderita.
menyebabkan kerusakan otak yang ireversibel. )enyembuhan dipersulit pada penderita penyakit jantung, ginjal dan usia tua.
Tinda!an 2enaahan terhada2 an"an 2anas 5ntuk menghidari terjadinya gangguan/kelainan yang tidak kita inginkan, perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu
Air *in"*
jumlah keil tapi frek+ensinya lebih sering, dengan interval #0-$0 menit. Suhu optimum air minum !0-#!>.
Gara* Na5I Kebutuhan rata-rata tiap orang adalah !&-#0 gr/hari dan biasanya sudah ukup dipenuhi dari makanan sehari-hari. )ada pengeluaran keringat yang banyak, perlu menambah pemberian garam, akan tetapi tidak boleh beriebihan karena dapat menimbulkan haus dan mual. )enambahan dapat diberikan melalui makanan atau lebih mudah melalui air minum dengan konsentrasi 0,!I.
Ma!anan Sesudah makan, sebagian besar darah mengalir kedaerah usus untuk menyerap hasil penemaan. Bila latihan fisik dilakukan segera sesudah makan, darah yang mengalirdiperlukan juga otot-otot.
Istirahat ara ini bermanfaat unutk menghindari terjadinya efek kelelahan kumulatif.
Tid"r 5ntuk menghindari efek kelelahan kumulatif diperlukan istirahat tidur sekitar 2 sehari. Selama tidur, tubuh diberi kesempatan untuk membersihkan pengaruhpengaruh atau :at-:at yang kurang baik bagi tubuh yang terdapat pada otot-otot dan organ lain. Aaringan saraf juga mendapat kesempatn istirahat. Sebaiknya suhu ruang tidur diusahakan sejuk.
)a!aian )akaian melindungi permukaan tubuh terhadap radiasi sinar matahari, tetapi juga merupakan penghambat terjadinya konveksi antara kulitdengan aliran udara.
5ntuk mndapatkan efek yang menguntungkan, baju yang dipakai harus ukup longgarterutama dibagian leher, ujung lengan, ujung elanadan sebagainya. Selain itu jenis bahan yang dipakai juga harus yang tidak menghambat evaporasi jangan jenis impermeable.
A!li*atisasi F 8 9 !4'4 memberikan definisi aklimatisai sebagai berikut 7
)enyesuaian yang serupa ini juga terjadi pada seseorang yang biasa bekerja dalam sikap duduk aktivitas fisik ringan ke ekerjaan dengan aktivitas fisik yang lebih berat. *ubuh ynag telah mengalami aklimatisasi dapat melakukankegiatan fisik dalam dalam lingkungan panas tanpa menimbulkan gejala yang merugikan. )erubahan karakteristik yang nyata dan menguntungkan adalah bertambahnya produksi keringat, diserta dengan denyut jantung dan suhu rektal yang tetap rendah. Bertambahnya produksi keringat dapat menimbulkan dehidrasi. Keadaan ini harus dihindarkan dengan minum lebih sering dalam jumlah sedikit tetapi !00 #00 ml tiap !&-#0 menit.
Dalam proses terbentuknya aklimatisasi terdapat perubahan # dua faktor penting yaitu
-
)embentukan keringat terjadi lebih dini dan dalam jumlah yang lebih besar.
-
Kemampuan dalam vasodilatasi pembuluh darah kulit bertambah.
Sirkulasi menignkat dengan bertambahnya volume plasma dan airan interstisial. Keadaan ini menignkatkan 7venous return7 ke jantung.
kegiatan
fisik
berderajat
sedang
selama
periode
adaptasi.
Keberadaan seseorang tanpa kegiatan fisik dilingkungan panas, hanya
menghasilkan aklimatisasi yang ringan.
individu. *ubuh dengan kondisi fisik yang baik dapat mempertahankan
periode aklimatisasi lebih lama. Sifat lain dari aklimatisasi yang perlu diketahui adalah a.
kondisi
fisik yang baik tidak menjamin kemampuan seseorang,
untuk bertahan dalam lingkungan panas tanpa adanya aklimatisasi lebih dahulu. e. )roses aklimatisasi dihambat bila 7intake air7 dan garam adekuat. f. Latihan fisik yang berat pada hari pertama dapat menimbulkan terjadinya gangguan pada tubuh. Keadaan ini juga menghambat aklimatisasi.
$.3 )enaha(aan
)ada umumnya pekerjaan memerlukan upaya penglihatan. 5ntuk melihat
manusia membutuhkan penahayaan. 8anya pekerjaan-pekerjaan tertentu, mungkin tidak memerlukan penahayaan. 9leh sebab itu salah satu masalah lingkungan di tempat kerja yang hams diperhatikan adalah penahayaan. )enahayaan yang kurang memadai dapat merupakan beban tambahan bagi si pekerja. Dengan demikian dapat menimbulkan gangguan 7performane7 penampilan kerja serta pada akhirnya dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Sehubungan dengan masalah tersebut di atas maka pengaturan penahayaan ditempat kerja perlu mendapat perhatian, guna menegah akibat -akibat negatif terhadap pekerjaan maupun pekerja.
Te*2at-te*2at 6an Me*ili!i )&tensi 'aha(a A!iat )enaha(aan 6an K"ran Me*adai. *empat-tempat yang memiliki masalah penahayaan terdapat baik pada industri besar, kantor-kantor, maupun tempat-tempat kerja yang tergolong setor nonformal, seperti pasar-pasar, pengrajin industri keil. Diantara setor informasi tersebut setor pengrajin, seperti pengukir, anyaman serta aneka kerajian dan industri keil lainnya memerlukan perhatian dalam hal penahayaan ini. Bahkan masalah penahayaan ini dapat pula diperluas pada tempat-tempat kerja yang bersifat nonekonomi seperti, anak-anak belajar sekolah, serta kegiatan keluarga lainnya.
Diperkirakan masalah berkenan dengan penahayaan, khususnya pada sektor informal ukup banyak.
Ter*in&l&i dala* 2enaha(aan. Sebelum membahas masalah berkenan dengan masalah penahayaan di tempat kerja, terlebih dahulu dibahas beberapa istilah baku yang berkenaan dengan satuan-satuan penahayaan. a. Lilin andle po+er adalah kekuatan penahayaan yang dinyatakan dalam lilin. Satu lilin adalah panaran ahaya dari lilin standard yang berdiaimeter ! inhi, pada arah hori:ontal. b. Lumen adalah satuan arus ahaya dari sumber ahaya yang dipanarkan
le+at sudut ruang dari satu lilin yang memanarkan rata. . Luminensi adalah ukuran ahaya yang dipanarkan oleh benda berahaya illumination body atau dipantulkan oleh obyek, yang dinyatakan dalam lilin/meter persegi. d. (oot andle
adalah satuan penahayaan dimana seberkas sinar yang
mempunyai kekuatan ! lumen dibagi rata/tegak lurus pada permukaan yang mempunyai luas ! kaki persegi. e. Lu adalah satuan penahayaan yang permeter persegi jatuh arus ahaya sebesar ! lumen. f. ;luminasi adalah kepadatan dari suatu berkas ahaya yang mengenai satu permukaan. g. (oot Lambert adalah perbedaan derajat terang yang relatif antara obyek dan sekelilingnya. h.Kontras adalah perbedaan derajat terang yang relatif antara obyek dan sekelilingnya. i. @eflektan adalah perbandingan dari ahaya pantul dari benda yang terkena ahaya yang menyinari langsung permukaan benda itu.
U&a'a "an#sia #n(#k "e!i)a( bena. Bila seseorang bekerja tidak semua benda dapat dilihat dengan kejelasan yang sama, tergantung pada ukuran obyek, kekontrasan antara obyek dan latar belakang obyek tersebut, +aktu atau lama melihat obyek tersebut, dan tingkatan keerahan brightness. Dengan melihat faktor-faktor di atas maka suatu benda dengan ukuran keil agar dapat terlihat harus mempunyai tingkat kekontrasan yang tinggi dan +aktu melihat yang lama. Sedangkan suatu benda dengan ukuran besar hanya memerlukan tingkat kekontrasan yang rendah untuk dapat terlihat. Suatu obyek hitam yang berada pada dasar putih memiliki tingkat kontras yang besar, sebaliknya benda hitam pada dasar abu-abu mempunyai tingkat kontras rendah. Ketajaman penglihatan dinilai seara relatif !00 I bila tingkat penahayaan sebesar !07 foot andle7 dan obyek yang ber+arna hitam berada diatas dasar putih. Sebagai ontoh dapat digambarkan ketajaman penglihatan dinilai seara !$2I bila tingkat penerangan dinaikan sebesar !00 7foot andle 7 dan obyek ber+arna hitam di atas dasar yang putih. Dengan
tingkat penahayaan sebesar !0 7foot andle 7 dimana suatu obyek berada diatas dasar abu-abu dengan tingkat keerahan '$ I, dengan ketajaman penglihatan relatif bemilai '' I. Aadi ketajaman penglihatan turun darai !00I dikurangi ''I atau
sama dengan $%I. Di dalam realitas, karena desakan
+aktu, misalnya harus menyelesaiakan pekerjaan membuat atau melihat obyek tertentu, diperlukan penahayaan yang tinggi disamping kontras yang besar.
H#b#ngan &en*a)a'aan engan &$+#k(i,i(as.
Penga$#) Pen*a)a'aan 'ang K#$ang Te$)aa& Kese)a(an. "ata manusia sensitif terhadap kekuatan penahayaan, mulaidari beberapa lu di dalam ruangan gelap hingga !00.000 lu di tengah terik matahari. Kekuatan penahayaan ini aneka ragam yaitu berkisar#000-!00.000 lu di tempat terbuka sepanjang siang dan &0 - &00 lu pada malam hari dengan penahayaan buatan. )enambahan kekuatan ahaya berarti menambah daya , tetapi kelelahan relatif bertambah pula. Kelelahan ini diantaranya akan mempertinggi keelakaan. 6amun meskipun penahayaan ukup harus dilihat pula aspek kualitas penahayaan, antara lain fator letak sumber ahaya . Sinar yang salah arah dan penahayaan yang sangat kuat menyebabkan kilauan pada obyek. Kilau ini dapat menimbulkan kerusakan mata. Begitu juga penyebaran ahaya di dalam ruangan harus merata supaya mata tidak perlu lagi menyesuaikan terhadap berbagai kontras silau, sebab keaneka ragaman kantras silau menyebabkan kelelahan mata. Sedangkan kelelahan mata dapat menyebabkan a. ;rritasi, mata berair dan kelompok mata ber+arna merah konjuntivitas. b. )englihatan rangkap.
. Sakit Kepala. d. Ketajaman penglihatan merosot, begitu pula kepekaan terhadap perbedaan ontrast sensitivity dan keepatan pandangan. e.Kekuatan menyesuaikan aommodation dan konvergensi menurun. ?ejala-gejala diatas biasanya banyak terjadi apabila penahaan tidak ukup dan bilamana mata mempunyai pemyimpangan pembiasan yang tanpa dikoreksi oleh pemandangan.
S#"be$ - s#"be$ &en*a)a'aan ; Kepadataan ahaya ditentukan dari sumbernya, yang seara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis a. Sumber penahayaan alam sinar matahari b. Sumber penahayaan buatan.
)enggunaan penahayaan dari sinar matahari sudah mulai berkurang, karena penahayaan tersebut tidak dapat diatatur menurut keinginan si pengguna. 8al ini sangat tergantung pada keadaan uaa. 9leh karena itu sebaiknya suatu perusahaan/industri
atau tempat-tempat kerja,
khusunya
sektor
informal
mempergunakan penahayaan ampuran alam dan buatan.
Sumber penahayaan buatan terdiri dari lampu minyak dan lampu listrik Lampu minyak kini sudah jarang dipergunakan. "eski demikian kebiasaan penggunaan lampu minyak di tempat kerja perlu mendapat perhatian karena umumnya kualitas penahayaan rendah. -
-
Lampu filamen lampu pijar biasa
-
Lampu 7fluoresent7 atau terkenal dengan istilah lampu neon.
-
Lampu 7merury 7
)enggunaan lampu pijar biasa mempunyain beberapa keuntungah antara lain biaya yang murah jika dibandingkan dengan lampu neon atau 7merury7, dan penggunaannya pun mudah. Lampu pijar menghasilkan penahayaan dengan k+alitas yang ukup baik dan nyala seketika +aktu dinyalakan. Sedangkan
kelemahannya antara lain tingkat effesiensi yang tidak begitu baik serta efek penas yang ditimbulkan ke udara ruang kerja ukup tinggi, lebih tinggi bila dibandingkan dengan lampu neon. Lampu neon nampaknya lebih banyak disukai dalam penerapan sistim penahayaan, karena selain tingkat efisien yang tinggi serta jernihnya sinar lampu juga efek panas yang ditimbulkan ke udara ruang kerja lebih rendah dari pada lampu pijar. *etapi kelemahannya ialah biaya pemasangan lebih
mahal
di dibandingkan dengan lampu
pijar
biasa.
)enggunaan lampu7 merury7 hanya digemari oleh perusahaan perusahaan atau industri besar. Sinar yang dihasilkan sedikit ber+arna, menyajikan lampu ini kurang ook untuk penerangan ruang kerja.
Penga(#$an &en*a)a'aan b#a(an. )engaturan penahayaan buatan dapat dilakukan dengan & ara a.)enahayaan langsung diret lighting 40 -!00 I dari ahaya langsung diarahkan ketempat kerja. 0- !0I diarahkan ke atas langit-langit. b.)enahayaan langsung taklangsung diret indiret lighting atau disebut penyebaran merata, seluruh ahaya di panarkan merata keseluruhan ruangan. .)enahayaan setengah langsung semi diret lighting '0 - 40 I dari ahaya diarahkan keba+ah langsung ketempat kerja, !0-%0I diarahkan ke atas. d.)enahayaan setengah tidak langsung semi indiret lighting '0-40I dari ahaya diarahkan keatas langit langit untuk diaburkan, !0-%0I diarahkan ke ba+ah ke tempat kerja. e.)enahayaan tidak langsung indiret lighting
40-!00I dari
ahaya
diarahkan ke atas, 0-!00I diarahkan ke ba+ah ke tempat kerja.
L+kasi a$i s#"be$ &en*a)a'aan a&a( be$#&a ; a. )enahayaan umum dimana penerangan tersebut untuk menerangi seluruh ruangan. b. )enahayaan setempat, dimana penerangan tersebut untuk menerangi satu lokasi pekerjaan tersebut, misalnya pekerjaan reparasi jam lebih memerlukan penahayaan yang sifatnya lokal.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pengaturan penahayaan buatan antara lain a. )embagian Luminensi dalam lapangan penglihatan Lapangan penglihatan yang terbaik adalah dengan kekuatan terbesar ditengah pada daerah kerja yang dilakukan. )erbandingan terbaik antara Luminensi pusat, daerah sekitar pusat dan lingkungan luas sekitarnya adalah !0$!. Kondisi penerangan dinyatakan buruk atau tidak memenuhi syarat bila perbedaan Luminensi melebihi perbandingan %0 ! baik dilapangan penglihatan pekerjaan maupun terhadap lingkungan luar. b. Kesilauan Kesilauan
terjadi
bila
perbedaan
penyebaran
luminensi
melebihi
perbandingan %0 ! baik dilapangan penglihatan pekerjaan maupun terhadap
lingkungan
lauar. 6amun
pada
umumnya
terjadi
karena
keterbatasan kemampuan penglihatan. Kepekaan retina seluruhnya selalu menyesuaikan
dengan luminensi
rata-rata, sehingga
pada lapangan
penglihatan dengan luminensi berbeda, retina terlalu peka untuk luminensi yang tinggi, tetapi sangat kurang peka untuk daerah yang samar-samar. . ahaya Sumber-sumber ahaya yang ukup jumlahnya sangat berguna dalam mengatur penahayaan yang baik. >ahaya dari berbagai arah meniadakan gangguan oleh bayangan. d. Farna >ahaya Farna-+arna
dalam
lingkungan
atau
tempat
kerja
sebagai
akibat
penahayaan menentukan rupa dari pada lingkungan tersebut. Farna ahaya
dan
komposisi
spektrumnya
sangat
penting
dalam
memperbandingkan dan mengkombinasikan +arna-+arna. Fajah lingkungan di tempat kerja tergantung dari sekorasi dan penerangan. Dengan +ajah lingkungan kerja yang baik, dengan adanya kombinasi tata +arna dan dekorasi yang serasi, akan menimbulkan suasana kerja nyaman sehingga kegairahan kerja akan meningkat. e. )anas akibat sumber ahaya Baik
sumber
penahayaan
alam
sinar
matahari
maupun
sumber
penahayaan buatan dapat menimbulkan suhu udara di tempat kerja.
)ertambahan suhu yang
berkelebihan dapat
mengakibatkan ketidak
nyamanan bekerja, dan akan merupakan beban tambahan.
Langka)-Langka) Penga(#$an Se*a$a U"#" Seara garis besar masalah penahayaan dibagi seara k+antitatif dan k+atitatif. K+antitatif menakup besarnya kuat penahayaan, dimana semakin keil kuat penahayaan akan berakibat buruk terhadap pekerja. Sedangkan k+atitatif antara lain menakup masalah kesilauan, kekontrasan, +arna ahaya dan keerahan. 5ntuk mengatasi dan menegah timbulnya masalah di atas, maka perlu ada pengaturan penahayaan ditempat kerja yang memenuhi persyaratan.
"engadakan suatu analisa kebutuhan
-
"enentukan 7foot andle level7
-
"enetapkan tipe dari sumber penerangan
-
"enentukan 7Lay out7 penerangan.
Sedangkan dalam melaksanakan pengaturan penahayaan yang memenuhi syarat, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut a. Sumber penahayaan yang meliputi ;ntensitas atau kekuatan penahayaan Aenis sumber ahaya )engarahan lokasi dari sumber ahaya =fisiensidan efektivitas sumber ahaya b. Keadaan lingkungan atau tempat kerja, yang harus diperhatikan
- Luas tempat kerja -
-
-
-
-
-
-
-
Bagaimana kemampuan penglihatan tenaga kerja, yang ditentukan antara lain umur, keadaan gi:i dan kesehatan mata.
-
Kondisii kesehatan tenaga kerja.
5ntuk masalah tersebut di atas sangat di butuhkan pemikiran para ahli, baik ahli teknik penahayaan maupun medis, sehingga dapat diapai penahayaan yang memenuhi syarat ditempat kerja. Selain tersebut di atas, perlu adanya pengertian bah+a pengaturan penahayaan dan upaya penegahan yang berkaitan dengan penahayaan ini merupakan tanggung ja+ab dan kerja sama antara pekerja dengan pemilik/ pimpinan tempat usaha dan para ahli.
2.4.
Radiasi
Kemajuan pembangunan di ;ndonesia diiringi dengan pemanfaatan dan penerapan llmu )engetahuan dan *eknologi ;)*=K, yang mana dapat berdampak positif maupun negatif. Dampak negatif tersebut meliputi beberapa aspel antara lain faktor fisik yang berhubungan dengan radiasi di lingkungan kerja yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan.
Sebagaimana
diketahui
bah+a
radiasi
disamping
bermanfaat juga dapat menimbulkan bahaya bagi manusia. 5ndang-undang 6omor !0 tahun !442 tentang Ketenaga 6ukliran mengamanatkan bah+a pengamatan dan
pembinaan dalam
pemanfaatan tenaga nuklir/radioaktif
dilaksanakan oleh Badan )enga+as *enaga 6uklir B<)=*=6. Berdasarkan keputusan Kepala Bapeten 6o 0! dan no 0# tahun !444 dinyatakan bah+a nilai
batas dosis 6BD yang diperkenankan untuk pekerja adalah &0 mSv/tahun. 6BD dapat dipantau dengan mengunakan (ilm Badge yang dipakai oleh pekerja selama bekeja yang diambil dan diperiksakan ke laboratorium selama satu bulan satu kali. )enga+asan yang dilakukan oleh B<)=*=6 antara lain inspeksi penggunaan
peralatan,
pemberian
sertifikat/i:in
penggunaan
peralatan
setiaptahun sekali salah satu syaratnya perlu dilakukan kalibrasi, pelatihan petugas proteksi radiasi ))@ Dampak yang dapat ditimbulkan dari radiasi pengion bisa dirasakan langsung seperti kerusakan kulit atau seara tidak langsung berupa terjadinya kanker, kerusakan janin, kerusakan D6< dan kerusakan tulang dan gigi. Seara umum radiasi terbagi atas !. @adiasi pengion ;oni:ing @adiation #. @adiasi non pengion 6on ;oni:ing @adiation.
1. Radiasi )eni&n I+niing Raia(i+n0 Aenis radiasi ini mempunyai kemampuan untuk melepas elektron dari suatu atom memberi suatu ion. ang termasuk dalam radiasi pengion Sinar M Sinar a, Sinar p, sinar y dan lain-lain.
Kelu)an a&i$at radiasi engi!n =fek radiasi terhadap kesehatan dapat akut atau kronis, gejala yang timbul dari ringan sampai berat, tergantung dosis dan +aktu pemajanan. @adiasi yang akut dapat menimbulkan sindrom sistem syaraf pusat, gangguan gastro intestinal penernaan, gangguan sistem hemopoetik. @adiasi yang kronik menimbulkan
-
Leukomogenesis
-
Karsinogenesis
-
Kerusakan genetik.
Pengendalian
-
)engendalian seara teknis =ngineering >ontrol
-
)esa+at ditempatkan pada ruang isolasi
-
9perator harus dilindungi dari pemajanan/pajanan
-
)enggantian operator M ray bila film badge telah menapai 6
-
)emakaian
-
)emakaian
$. Radiasi n&n 2eni&n N&n I&ni7in Radiati&n @adiasi non pengion adalah radiasi tanpa ada pelepasan elektron. *ermasuk dalam radiasi non pengion adalah frek+ensi radio, gelombang mikro, radiasi optik infra merah, ahaya terlihat dan ultra violet. )ersyaratan radias non pengion di tempat kerja Kepmenkes 6o !%0&/#00# tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja, industri dan perkantoran adalah
- "edan listrik sepanjang hari kerja J !0 kG/m dalam +aktu singkat s/d # jam/hah J ma $0 kG/m
- "edan "agnet sepanjang hari kerja J 0,& m* +aktu singkat # jam/hari J & m*. Kel"han8 Bervariasi tergantung intensitas sinar, jenis sinar dan +aktu pemajanan. =fek kesehatan yang negatif
- ?angguan pada mata sementara sampai permanen - ?angguan pada kulit. =fek kesehatan yang positif dapat digunakan untuk pengobatan.
)enendalian0)elind"n8
- )enempatan sumber radiasi seara benar, penentuan daerah terlarang hanya diperbolehkan bagi yang bertugas, terutama pada radar M dan komunikasi.
- ;solasi sumber )erlindungan terhadap radiasi ultraviolet dengan penggunaan kaa mata sunglasses dan sunblok untuk perlindungan kulit.
3. %a!t&r 'aha(a )&tensial Ki*ia di Lin!"nan Ker#a
3.1 De"
Diantara
berbagai gangguan kesehatan
akibat
lingkungan
kerja, debu
merupakan salah satu sumber gangguan yang tak dapat diabaikan. Dalam kondisi kondisi ttt, debu merupakan bahaya yang dapat menimbulkan kerugian besar. *empat kerja yang prosesnya mengeluarkan debu, dapat menyebabkan pengurangan kenyamanan kerja, gangguan penglihatan, gangguan fungsi faal paru, bahkan dapat menimbulkan keraunan umum. *empat-tempat kerja yang berdebu, misalnya kegiatan pertanian, pengusaha keramik, batu kapur, pasarpasar tradisional, pedagang pinggir jalan dan lain-lain.
)enertian de" Debu ialah partikel yang dihasilkan oleh proses mekanis seperti penghanuran batu, pengeboran, peledakan yang dilakukan pada tambang timah putih, tambang besi, tambang batu bara, diperusahaan tempat penggurinda besi, pabrik besi dan baja dalam proses sandblasting dan lain-lain.
Si9at-si9at de" !. Sifat pengendapan
menggumpal.
*urbulensi
udara meningkatkan
pembentukan penggumpalan. Kelembaban diba+ah saturasi, keil pengaruhnya terhadap penggumpalan debu.
Debu mempunyai sifat listrik statis yang dapat menarik partikel lain yang berla+anan. Dengan demikian, partikel dalam larutan debu memperepat terjadinya proses penggumpalan. &. Sifat optis Debu atau partikel basah/ lembab lainnya dapat memanarkan sinaryang dapat terlihat dalam kamargelap.
Maa*-*aa* de" )embagian debu ada yang didasarkan pada sifatnya dan ada yang didasarkan pada efeknya. Seara garis besar ada tiga maam debu, yaitu !. Debu organik seperti debu kapas, debu daun-daunan tembakau dsb. #. Debu mineral, yang merupakan senya+a kompleks seperti Si0 #, Si0$, arang
batu dll. $. Debu metal seperti timah hitam, merury, >d,
5mumnya debu-debu ini dapat menyebabkan penyakit pada paru-paru yang kita kenal dengan )neumooniosis. 6amun ada pula yang menyebabkan keraunan seara umum, akibat absorbsi tubuh melalui permukaan kulit, lambung maupun traktus respiratorius, misalnya keraunan akut yang disebabkan oleh timah hitam.
E9e! terhada2 2erna9asan4 "ekanisme penimbunan debu dalam paru-paru dapat terjadi, yaitu ketika menarik nafas, udara yang mengandung debu masuk kedalam paru-paru. Aalur yang ditempuh adalah hidung, pharin, trahea, bronhus, bronhioli dan alveoli. )artikel debu yang dapat dihirup oleh pernafasan manusia mempunyai ukuran 0,! mikron sampai !0 mikron. )ada hidung dan tenggorokan bagan ba+ah ada ilia yang berfungsi menahan benda-benda asing, yang kemudian dikeluarkan bersama sekret atau +aktu bernafas.
Debu yang masuk kesaluran pernafasan tergantung dari ukuran partikel debu terse but N Debu berukuran &-!0 mikron akan ditahan oleh ilia pada jalan pernafasan
sebelah atas. N Debu berukuran $-& mikron ditahan oleh bagian tengah jalan pernafasan. N Debu berukuran !-$ mikron dapat masuk sampai alveoli paru-paru. N Debu berukuran 0,!-! mikron tidak mudah hinggap dipermukaan alveoli oleh karena debu-debu ukuran demikian ini tidak mudah mengendap.
)artikel-partikel keil ini oleh karena gerakan Bro+n, ada kemungkinan membentur permukaan alveoli dan tertimbun disana. Bila debu masuk dialveoli, jaringan mengeras, yang disebut 4i$r!sis# Bila !0 I alveoli megeras akibatnya mengurangi
elastisitasnya
dalam
menampung
volume
udara
sehingga
kemampuan mengikat oksigen menurun.
(ungsi paru-paru utama adalah untuk melakukan pertukaran udara dari atmosfir kedalam tubuh manusia dan sebaliknya. 5ntuk pertukaran udara dalam paruparu ini hams melalui alveoli. Dalam alveoli in terjadi pertukaran oksigen dari atmosfir dengan >0 # diba+a keseluruh tubuh. Karena tejadinya fibrosis dapat menurunkan vital caacity paru-paru, akibatnya 0 # akan berkurang yang ditangkap sehingga bagian yang memerlukan oksigen seperti otak, jantung akan terganggu.
Debu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan tergantung dari 3# S!lu$ility Kalau bahan-bahan kimia penyusun debu mudah larut dalam air, makabahan-bahan itu akan larut dan langsung masuk pembuluh darah kapiler alveoli.
?olongan debu ini tidak menyebabkan kerusakan atau reaksi fibrosis pada paru. =feknya sangat sedikit atau tidak ada sama sekali pada penghirupan normal. @eaksi jaringan pada paru terhadap jenis debu ini adalah N Susunan saluran nafas tetap utuh N *idak terbentuk jaringan parut fibrosis diparu-paru jadi tidak menyebabkan reaksi fibrosis N @eaksi jaringan potensiil dapat pulih kembali, tak meimbulkan gangguan paru. N *idak merupakan predisposing faktor penyakit tb $" Pr!li0erati0 dust ?olongan debu ini didalam paru akan membentuk jaringan parut atau fibrosis. (ibrosis ini akan membuat pengerasan pada jaringan alveoli sehingga mengganggu fungsi paru. Debu dari golongan ini menyebabkan 0i$r!cystic neu%!c!ni!sis# >ontohnya silia, asbestosis, bauite, kapas, berillium dsb *idak termasuk innert dust dan proliferatif dust yakni kelompok debu yang tidak ditahan didalam paru, namun dapat menimbulkan efek iritasi yaitu debu yang bersifat asam atau asa kuat. N
=fek keraunan seara umum misalnya debu
N
=fek alergis, khususnya golongan debu organik dll
$. Konsentrasi debu Konsentrasi semakin tinggi kemungkinan mendapat keraunan semakin besar. %. 5kuran partikel debu 5kuran partikel debu besar akan ditangkap oleh saluran nafas atas. 5ntuk menghitung konsentrasi debu ini dipakai alat pengukur debu
Ele&tr!
Preciitati!n yaitu yang mempergunakan aliran listrik dan Dust /idget I%inger yang mempergunakan tenaga hisapan udara.
(aktor fisiologis yang mempengaruhi efek biologis ialah 3# Rate !0 in)alati!n Golume penghirupan udara yang mengandung debu hams diperhitungkan
temtama mengingatfrekuensi pemafasan permenit dari orang-orang pekerja berbeda. )erbedaan ini tergantung dari berat ringannya pekerjaan. "isalnya, orang yang terengah-engah, rate of inhalation nya tinggi #. Retenti!n !0 t)e dust aitu daya tangkap dari pam-paru terhadap debu dan mekanisme lainnya. Sebaiknya diketahui ukuran debu yang dapat ditahan atau dikeluarkan oleh debu.
)en&ntr&lan de" dala* r"an !er#a !. "etode penegahannya terhadap transmissi ialah N "emakai metode basah Lantai disiram air supaya debu tidak beterbangan di udara. )engeboran basah (wet drilling untuk mengurangi debu yang ada di udara. Debu yang disemprot dengan uap air akan berfloulasi lalu mengendap. N Dengan alat Scru$$er Electr!resiitat!r Gentilasi umum #. )enegahan terhadap sumber N
Diusahakan debu tidak keluar dari sumber, dengan l!cal e.)auster
N
Substitusi, ontoh pasir diganti dengan bubuk alumina dan lain-lain.
$. )erlindungan diri terhadap pekerja antara lain berupa tutup hidung atau masker.
3.2.
L&a* 'erat
Logam berat adalah logam dengan gravviti diatas %-& seperti batu timah plumbum, air raksa, kadmium, khrom dan ;ain-;ain. Logam ini sangat banyak dipergunakan sehingga dapat menimbulkan keragaman yang berganda. 1.
Ti*ah ) - Keraunan yang akut Keberadaan dekat dengan kabut timah dalam jumlah besar dapat menyebabkan anoreia, muntah-muntah, pusing, mual, sembelit, dan nyeri kelenjar. - Keraunan Kromatis ?ejala a+al termasuk pusing, kurang nafsu makan, kelelahan, gugup, kejang, sembelit, nyei kelenjar, bertambah basi granular erythroyte, anemia, bertambahnya oprophyrin dalam urine. ?ejala berlanjuttermasuk anemia.sakit yang amat perih, kelumpuhan kaki dan
tangan, gangguan syaraf pusat. Keraunan timah yang berkepanjangan bisa mengakibatkan aproseia, kehilangan daya ingat, kejang, ketulian, tidak mampu berkonsentrasi, oma, dan ;ain-;ain dan dapat menyebabkan kematian. Khr&* 5r :;4 5r 3;
#.
- Keraunan akut dapat menyebabkan ganguan ginjal, hematuria, anuria, uremia yang bisa menyebabkan kematian, hepatitis dan radang ginjal. ;ni dapat juga menyebabkan pneumonia radang paru-paru akut, radang kulit dermatitis dan kulit bernanah borok. - Keraunan kromatis dapat menyebabkan gangguan pada perut seperti anoreia kurang nafsu makan, nausea, muntah-muntah, dan ;ain-;ain, terutama dapat menyebabkan kulit jari bernanah . )enghirupan khrom yang berkepanjangan dapat mengakibatkan dinding hidung, bronhitis dan radang paru-paru, dnegan bertambahnya kemungkinan kanker paru-paru. 3.
Air Ra!sa Mer"r( A - Keraunan akut oleh air raksa yang bukan organi dapat menyebabkan buang-buang air, bronhitis, radang paru-paru dan gangguan ginjal yang disebabkan oleh rangsangan stimulasi yang keras terhadap organ pernapasan, dan keraunan khromatik dapat mnyebabkan stomatitis, agitasi, proteinuria, dan sebaginya. - "erury organi terutama bereaksi terhadap system syarah pusat, dan gejala keraunannya adalah kelelahan, kurangnya daya ingat, aproseia, kelumpuhan pada tangan dan kaki, kesulitan berjalan, kesulitan berbiara, kehilangan keseimbangan dan sebagainya.
%. Kad*i"* >d
-
Kadmium dihisap melalui organ pernapasan dan mmenerobos serta terakumulasi didalam tubuh, dan diteruskan ke liver dan ginjal dimana en:im yang berfungsi sebagai :at ytotoi dimatikan. Bila dimasukan kedalam tubuh melalui organ pernapasan, dapat menimbulkan radang paru-paru akut, sulit bernapas, sesak dada dan sebaginya.
&. Menaan "n ?ejala a+al dari keraunan bahan ini adalah asthenia, anoreia kurang,
nafsu makan, sakit kepala, pusaing, rangsangan yang tiba-tiba eitatory paroims, dan sebaginya. ;ni bisa berkembang menjadi gejala yano nirip dengan pakinsonisme, misalnya kesulitan berjalan, kesulitan berbiara, kehilangan keseimbangan tubuh, kejag otot, gangguan otot muka dan ;ainlain.
Tinda!an )eneahan Aalankan system ehaust loal ditempat sumber logam berat dan buang logam berat itu dengan outdoor olletor dan sebaginya sebelum menemari pekerja. ?unakan bahan yang tidak dapat tembus dilantai termpat kerja agar dapat segera menyingkirkan logam berat yang tumpah pada +aktu bekerja.
;solasi sumber logam berat dari para pekerja, sehingga bahan yang berbahaya tidak menemari pekerja
- *utuplah bahan yang berbahaya agar tidak terlihat. - Lakukan tes kesehatan apabila menerima pekerja dan untuk selanjutnya, periksalah kesehatan para pekerja seara rutin.
- Kurangi penerimaan logam berat melalui kulit dan mulut dengan penanganan kebersihan diri seara menyeluruh.
- Aangan lupa memakai alat pelindung masker tahan debu, elemek dan ;ainlain.
6an Har"s Di2erhati!an dala* 'e!er#a
- Simpan logam berat dalam tempat yang dilengkapi dengan system ventilasi. - )astikan bah+a pekerja membaa petunjuk dan peringatan sebelum bekerja. - )akailah pakaian pelindung yang tidak dapat ditembus, untuk menegah penyerapan kedalam kulit, dan pakaian kerja, sarung tangan dan kaos kaki harus tetap bersih.
- Bila bekerja ditempat yang tidak dilengkapi fasilitas penutupan sumber atau system ehaust loal, pakailah alat pelindung yang sesuai.
- Aangan makan atau merokok ditempat kerja. - )ekerja yang menangani logam-logam berat harus diberikan pemeriksaan kesehatan khusus sera rutin, dan mengambil tindakan selanjutnya, menurut
petunjuk dari dokter yang memeriksa, termasuk transfer pekerjaan dan sebaginya.
3.3. )elar"t
Dalam sistem hidup atau alam hayati, air merupakan pelarut utama. Demikian utamanya air, sampai :at yang yang larutpun diusahakan diproses dalam media ini dengan ara mengemulsikannya. )ada suhu fisiologis, airdalam tubuh tetap ber+ujud air, tidak menjadi uap dan tidak pula menjadi es.
6amun demikian, dalam proses di luar tubuh manusia kemampuan air sebagai pelarut ternyata sangatterbatas.
)emakaian pelarut organik, sebagai konsekuensi pemakaian :at-:at organik, dari tahun ketahun enderung meningkat. Sebagai ontoh, di
)ertama tersedianya bahan baku yang melimpah dari sumber minyak bumi dan gas alam yang kemudian memau tumbuhnya industri petrokimia.
-
Kedua produk-produk industri petrokimia ternyata mampu meggantikan
bahan-bahan konvensional seperti logam dengan mutu yang lebih baik
Penggunaan Pelarut Organi& )elarut organik sangat banyak jumlahnya, namun seperti umumnya senya+a organik dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya. Sifat ini amat bergantung pada jenis gugus fungsional yang terikat. ?ugus fungsional inilah yang memberikan sifat khas kepada pelarut organik. Senya+a organik yang gugus fungsionalnya sama akan mengalami reaksi yang sama pula. "isalnya, suatu ester dapat mengalami hidrolisis dengan pembentukan asam dan alkohol. 8idrolisis dapat berlangsung baik seara kimia dengan katalisator maupun seara en:imatis dengan biokatalisator, en:im. Dalam tubuh ester-ester dapat terhidrolisis oleh en:im esterase yang terdapat dalam airan ekstraselluler misalnya dalam plasma atau dalam airan intraseluler.
Berdasarkan gugus fungsionalnya, umumnya pelarut organik dikelompokkan menjadi ! golongan senya+aan sebagai berikut !. hidrokarbon alifatik, ontoh n-heksana #. hidrokarbon alisiklik, ontoh C sikloheksana $. hidrokarbon aromatik, ontoh ben:ena, toluena %. hidrokarbon yang mengandung halogen, ontoh metil klorida, karbon tetraklorida, kloroform, perkloroetilena &. alkohol, ontoh etil alkohol, n-butil alkohol '. aldehid, ontoh formaldehid, asetaldehid 2. keton, ontoh aseton, metil etil keton "=K 3. ester, ontoh etil asetat 4. eter, ontoh di etil eter !0. amina, ontoh anilin, etilendiamin !!. dll yang tidak termasuk kedalam golongan senya+aan diatas, ontoh karbon disulfida
)elarut organik kadang-kadang merupakan ampuran dua atau lebih pelarut dengan perbandingan ttt. ;ni dimaksudkan untuk mendapatkan efek pelarutan yang lebih baik. Berdasarkan kemampuan melarutkan ini, umumnya pelarut
organik dipakai untuk mengekstraksi, melarutkan atau membuat suspensi berbagai material yang tidak larut dalam air seperti lemak, gemuk, wa. lilin dan resin.
Dalam industri pelarut organik banyak digunakan dalam pembuatan tinta etak, at, perekat, polimer, plastik, tekstil, produk-produk pertanian isolasi dan pemurnian minyak atsiri dan senya+aan obat dari tumbuh-tumbahan dan produk-produk farmasi. Beberapa pelarut organik tidak hanya dipakai sebagai pelarut melainkan juga sebagai bahan dasar starting %aterial atau :at antara inter%ediate. Ben:ena misalnya, selain digunakan sebagai pelarut dalam pembuatan plastik, dapat juga dipakai sebagai :at antara dalam pembuatan :at +arna.
Dalam lapangan kerja sektor informal pelarut organik juga banyak digunakan misalnya di bengkel, mebel, industi pertanian, peretakan, pembuatan batik, sanggar seni dsb. Di bengkel misalnya, pelarut organik antara lain berasal dari at. Bermaam-maam at mengandung berbagai pelarut dengan kadaryang berbeda-beda. *oluena, n-heksanal n-butil keton, adalah pelarut-pelarut yang banyak dipakai. )elarut-pelarut seperti ini juga dapat dijumpai di mebel-mebel untuk pernis dan pelitur.
Disamping itu di mebel-mebel banyak dipakai spiritus yang mengandung metanol dengan kadar ukup tinggi. Di peretakan bisa ditemui pelarut tinta etak seperti n- heksana. Bengkel tertentu ser perkloroetilen untuk membersihkan gemuk dari logam peralatan kenderaan bermotor, selain pemakaian bensin bukan ben:ena dan minyak tanah kerosin untuk keperluan yang sama. Sering kedua pelarut terkhir ini dipakai untuk menui tangan. )erkloroetilena biasa juga dipakai sebagai penui kering (dry cleaning oleh binatu. Di sektor pertanian, banyak petani yang memakai pelarut organik untuk mengekstraksi minyak astiri dan senya+aan obat dari tumbuh-tumbuhan seperti minyak engkeh, minyak nilam, minyak kayu putih dll. 6-heksana adalah ontoh pelarut organik yang banyak dipakai untuk mengekstrak minyak astiri dari biji-bijian. Di sentra kerajinan batik, pelrut organik dipakai sebagai pelarut :at organik batik.
berujud air 6;9S8, !432. Selain itu sebagai senya+a organik juga mempunyai sifat mudah terbakardan meledak. Berhubung dengan sifat-sifat ini, meningkatnya penggunaan pelarut organik, disamping memberi keuntungan, ternyata menimbulkan masalah baru bagi manusia. Sekurang-kurangnya ada dua bahaya yang bisa terjadi dalam pemakaian pelarut organik ini, yaitu bahaya keelakaan karena ledakan atau kebakaran dan bahaya kesehatan karena masuknya :at ini kedalam tubuh
Bahan yang mudah menguap, seperti halnya pelarut organik, dengan sendirinya akan mudah terbakar, karena bahan itu lebih epat berampur homogen dengan oksigen diudara.
"udah tidaknya suatu :at menguap dapat diketahui dari titik didihnya. Suatu bahan yang titik didihnya rendah berarti mudah menguap. Sebaliknya, suatu bahan yang titik didihnya tinggi berarti sukar menguap.*itik didih menunjukkan keenderungan :at air berubah menjadi uap. Bahan-bahan yang telah menguap dan berampur dengan oksigen diudara tidak begitu saja dapat terbakar, melainkan jumlahnya harus ttt. Kadar atau konsentrasi ttt itu dikenal dengan Batas Konsentrasi Ba+ah BKB atau -!wer 4la%a$le -i%it (-4-" yang disebut juga -!wer E.l!si!n -i%it (-E-" dan Batas Konsentrasi
=plosion Limit 5=L ;mamkhasani ,!432. BKB adalah batas konsentrasi terendah terkeil suatu gas diudara yang dapat dibakar. Diba+ah harga ini gas tidak dapat dibakar karena terlalu sedikit. Sedangkan BK< adalah batas konsentrasi tertinggi suatu gas diudara yang dapat dibakar. Diatas harga ini gas tidak dapat dibakar karena jumlah oksigen tidak ukup. Dengan demikian maka flamable range berada antara BKB dan BK<. 6ilai-nilai BKB dan BK< biasanya dinyatakan dalam I volume atau ppm.
Selain faktor konsentrasi tersebut, bahaya kebakaran ditentukan juga oleh dua karakteristik lain, yaitu titik nyala (0las) !int" dan titik bakar (igniti!n !int"# *itik nyala adalah suhu dimana suatu :at air mempunyai ukup uap diatas permukaannya yang dapat dibakar, sedangkan titik bakar adalah suhu dimana suatu :at dapat terbakar dengan sendirinya. ;ni berarti pelarut organik yang titik nyala dan titik bakarnya rendah sangat mudah menimbulkan kebakaran.
5ntuk memperoleh gambaran yang lebih jelas marilah kita lihat perbandingan dan ontoh pelarut organik berikut. =terdan alkohol masing-masing mempunyai titik didih $%> dan 24 >. ;ni berarti eter lebih mudah menguap daripada alkohol dan oleh sebab itu lebih mudah terbakar. Lebih mudahnya eter terbakar juga ditunjukkan oleh flamable range nya, yaitu antara !,3&-%3I. Bandingkan dengan alkohol yang lebih sempit, yaitu $,$-!4I. Selain itu, eter akan terbakar dengan sendirinya pada suhu !30> titik bakar, sedangkan alkohol baru terbakar pada suhu %#$>.
Kadang-kadang suatu kebakaran menimbulkan juga ledakan. )eristi+a ini dapat terjadi karena adanya reaksi amat epat yang menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan besar dan suhu tinggi. Beberapa pelarut organik yang dapat membentuk peroksida seperti eter misalnya, berpotensi menimbulkan ledakan bila terbakar.
Besarnya bahaya ini berbeda-beda, tergantung dari toksisitas :at itu sendiri, lama dan besarnya pemaparan. "asuknya :at organik kedalam tubuh sebagian besar melalui pernafasan, hanya sebagian keil yang masuk per oral atau kulit, keuali dalam kasus-kasus ttt seperti pada peristi+a kriminalitas.
Bila pelarut organik mengenai kulit maka akan terjadi efek ganda. )ertama, lapisan lemak pada kulit akan larut sehingga kulit menjadi rusak, teriritasi, mengering dan peeah-peah. Kedua, dengan kerusakan kulit seperti ini akan memudahkan masuknya pelarut atau :at toksik lain kedalam tubuh. Senya+aan fenolik, seperti fenol dan asam salisilat misalnya, dapat menyebabkan keratolisis sehingga :at toksik lain dapat masuk melalui kulit. )emakaian :at aktif permukaan seperti detergen seara berlebihan juga dapat berakibat lenyapnya lapisan lemak pelindung kulit.
)engaruh pelarut prganik terhadap tubuh mungkin hanya berupa efek toksik saja, bisa juga berupa kerja toksik. )ada efek toksik terjadi interaksi kimia yang bolak balik (reversi$le" :at toksik dengan substrat biologi tubuh, sedangkan pada kerja toksik interaksi itu tidak bolak balik (irreversi$le" yang biasanya berupa ikatan kovalen. ;nteraksi reversible biasanya hanya menghasilkan perubahan fungsional saja tanpa merubah struktur substrat seperti yang terjadi interaksi irreversible. )erubahan fungsional substrat biasanya hilang bila :at penyebabnya dikeluarkan dari plasma. )emakaian obat-abatan umumnya berdasar pada interaksi reversible ini.
=fek toksik dan kerja toksik umumnya berlangsung dalam $ fase yaitu 3# 4ase e&s!sisi aitu kontak :at toksik dengan bagian-bagian tubuh, :at toksik hams melarut atau terdispersi seara molekul dengan sempurna untuk memungkinkan penyerapan absorbsi #. 4ase t!&s!&ineti& Setelah diabsorbsi :at toksik di distribusi, dimetabolis dan dapat diekskresi. Dalam fase ini :at toksik sudah siap memberikan efek terhadap tubuh. 6# 4ase t!&s!dina%i&
Oat toksik tersebut harus bertemu dengan reeptor yang sesuai dalam organ sehingga dapat memberikan efek terhadap tubuh.
Dengan gambaran ini jelas bah+a fisiko-kimia :at toksik dan keadaan tubuh sangat berpengamh terhadap toksisitas suatu :at. Daya raun :at yang mudah larut dalam lemak akan berbeda dengan yang mudah lamt dalam air. Oat yang berbentuk larutan akan lebih mudah diabsorbsi daripada bentuk padatannya. Demikian pula keadaan tubuh, kulityang basah oleh keringat pada +aktu bekerja akan lebih mudah ditembus oleh :at-:at beraun daripada yang kering
Di dalam tubuh :at toksik dapat diubah dengan reaksi kimia menjadi :at yang kurang toksik, atau bahkan menjadi material yang lebih toksik. )eristi+a ini bisa terjadi misalnya didalam usus dalam fase eksposisi sebelum diabsorbsi. Disini umpamanya senya+a a:o dari :at +arna bisa tereduksi menjadi amina aromatis yang justru lebih toksik daripada senya+a asalnya.
T!&sisitas a&ut dan &r!nis Dalam garis besamya pengaruh pelarut organik terhadap kesehatan dapat dibedakan atas toksisitas akut dan toksisitas kronis. =fek akut pemaparan pelarut organik berasal dari aksi farmakologik dalam susunan syaraf pusat SS), sedangkan efek kroniknya merupakan manifestasi pemaparan yang berlangsung lama 6;9S8, !432.
Beberapa pelarut organik dapat menyerang berbagai organ tubuh. Serangannya terhadap SS) dapat meyebabkan toksisitas akut dengan gejala-gejala seperti sakit kepala, pusing-pusing, badan lemah, mual dan muntah. Senya+a ini juga dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, saluran penernaan dan saluran pernafasan 6;9S8, !433.
?ambaran efek akut beberapa pelarut organik E0e& t!&sisitas a&ut $e$eraa elerut !rgani&;
Pelarut !rgani&
E0e& sesi0i&
Ben:ena
=ksitasi terta+a, nyanyi, memaki =uforia.hipermobiliti mual,muntah, sakit kepala, konvulsi,
paralisis,
kegagalan
nafas,
koma
yangdapat berakhir dengan kematian "etanol
=fek narkotik dengan tanda-tanda )ening, pingsan, hambatan pernafasan, dapat berakhir dengan kematian
Karbon tetraklorida
iritasi kulit, oedem paru-paru, pingsan, stupor, depresi pernafasan dan dapat berakhir dengan kematian
*oksisitas kronik oleh pelarut organik dapat menyebabkan kanker, gangguan reproduksi seperti mutagenik, ardiovasuler, kerusakan hati, kerusakan ginjal,kerusakan SS) dan hematopoietik.
Beberapa ontoh pelarut organik yang menimbulkan keraunan kronik adalah sebagai berikut
E0e& t!&sisitas &r!ni& $e$eraa elarut !rgani& Pe!a$#( +$ganik
Eek s&esiik
Ben:ena
diurigai arsinogen terhadap hati dan ginjal
Karbon disulfida
psikosis dan neuropati periperal, gangguan psikomotor, intelektual dan perilaku, ataksia dan paralisis
n-heksana
neuropati periperal
*rikloroetilena
neuropsikiatrik dan neuropsikologik seperti perubahan
kepribadian
dan
daya
*oluena
enepalopati, termasuk keemahan intelektual
Milena
kardiovasuler, gangguan @eproduksi
ingat
5paya penegahan Bahaya "elihat besarnya potensi gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh pelarut organiktakdisangsikan lagi betapa perlunya upaya penegahan. Karena pemakaian
pelarut tak dapat dihindari, upaya penegahan bahaya diarahkan pada usaha pengendalian.bekerja, deteksi a+al kelainan atau gangguan kesehatan, disertai dengan upaya promotif dan rehabilitatif. Disamping itu juga pengendalian dilakukan melalui upaya )endidikan Kesehatan
5paya )endidikan Kesehatan ini ditujukan untuk mendidik masyarakat, khususnya pekerja, agarmereka mampu menolong dirinya sendiri untuk hidup sehat dengan menekankan pada segi penegahan. ;ni dilakukan dengan mengadakan
penyuluhan
tentang
bahaya
kesehatan
dan
gejala-gejala
keraunan :attoksikserta upaya penegahannya. Selain itu juga pengetahuan mereka tentang sanitasi dan higiene lingkungan kerja, )$K, gi:i, ara kerja yang benar dan sebagainya perlu ditingkatkan. 6ilai-nilai batas pemajanan seperti 6ilai
=. %a!t&r 'aha(a )&tensial 'i&l&i di Lin!"nan Ker#a
)ekerja yang berhubungan dengan resiko terkena penyakit infeksi dibagi # katagori yaitu 1)
)ekerjaan di bidang kesehatan Dimana pekerja kontak langsung dengan pasien atau bahan-bahan infeksius pada laboratorium
2)
)ekerjaan bukan di bidang kesehatan *erutama mereka yang kontak dengan binatang atau produk dari binatang, pada penangkulan tanah atau perjalanan kedaerah endemik. *ipe tambahan dari pekerja yang berhubungan dengan agent infeksius umumnya terdapat pada negara yang berkembang *ab !3-#. *ahun !44# di
)engendalian dapat ditempuh melalui berbagai jalur atau ara seperti !
)engendalian seara Legislatif )engendalian dengan ara ini menekankan pada pelaksanaan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, mulai dari undang-undang sampai peraturan pelaksanaan teknisnya. Dari jalur ini yang terpenting adalah penetapan nilai-nilai maksimum pemajanan :at toksik, pengaturan limbah industri serta sanitasi dan higiene lingkungan. #
)engedalian searaara ini menekankan pada pengaturan jam kerja, jam istirahat dan lembur. Disamping itu juga ditetapkan persyaratan tenaga kerja seperti jenis kelamin, batas umur dan tingkat kesehatan
$
)engendalian seara Sains dan *eknologi )engendalian ini mengandung dua aspek, yaitu aspek teknik produksi dan aspek lingkungan kerja. )ada aspek teknik produksi, berdasarkan penemuanpenemuan baru, suatu :at toksik mungkin harus dihentikan pembuatanya, atau disubstitusi oleh bahan lain yang lebih aman. Selain itu pengendalian juga dapat dilakukan dengan ara mengisolasi atau mengendalikannya dari jarak jauh.
%
)engendalian dengan )emeriksaan Kesehatan >ara ini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap mereka yang terlibat dalam pemakaian pelarut organik. )emeriksaan dilakukan sebelum 5S dijumpai sejumlah kasus penyakit infeksi pada pekerja yang potensial berhubungan dengan pekerjaannya dan dilaporkan pada =enter 0!r Disease and =!ntr!l and Preventi!n (=D="; data komplit tidak diketahui atau berapa persentase kasus tersebut yang berhubungan dengan pekerjaannya.
)en(a!it-)en(a!it In9e!si )ada )e!er#a Di idan Kesehatan 8a:ard yang terdapat di rumah sakit (N!s!&!%ial" dimana penyakit infeksi sudah lebih diakui sejak pertengahan abad ke!4, dimana Se%%elweis menemukan penyebab Puereral 4ever demam karena baru melahirkan. @isiko infeksi nosokomial berada pada pasien di rumah sakit dan petugas yang mera+atnya.
)roblem yang terjadi bukan hanya pada petugas rumah sakit, juga pada pasien luar pada klinik gigi fig !3-!. @esiko terinfeksi dapat juga terjadi pada petugas di ruangan lain, yaitu di ruangan pusat Renal Dialise' di laboratorium dimana mereka kontak dengan darah, ruangan pera+at, lembaga pendidikan keterbelakangan mental dan di penjara.
Beberapa agent infeksius yang ditularkan dari pasien kepetugas kesehatan 3" Heatitis < 5" Heatitis A 6" Delta Heatitis :" Tu$ercul!sis >" ,irus Ru$ella dan =yt!%egall! ?" Acquired I%%un!de0iciency Syndr!%e
)enyakit ;nfeksi pada pekerja non kesehatan 1)
Penya&it $a&terial
5" Penya&it virus 3)
Penya&it ric)ettsial
:" Penya&it =)la%ydial +#S# >"
Penya&it Parasit
?" In0e&si 8a%ur
Seara rini jenis penyakit tersebut di atas akan di bahas pada "ateri )enyakit
>. %a!t&r 'aha(a )&tensial Er&n&*i di Lin!"nan Ker#a Beberapa faktor bahaya dalam ergonomi sebagai berikut ! ?erakan berulang reetitive %!ve%ent , yaitu menjalankan gerakan #
berulang pada +aktu melakukan pekerjaan. Beban berat, yaitu beban fisik berlebihan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan, seperti menarik, memikul, mendorong dan sebagai. Semakin banyak daya yang harus dikeluarkan, semakin berat beban bagi tubuh.
$
)ostur yang kaku, yaitu sikap tubuh yang janggal dalam melakukan
%
pekerjaan. Beban statis, yaitu diam lama dalam satu posisi sehingga menyebabkan
&
kontraksi otot. Kondisi-kondisi yang dapat meniderai tubuh manusia misalkan tekanan
' 2 3
langsung tubuh tertekan pada suatu permukaan atau tepian. )eralatan kerja yang tidak sesuai dengan kondisi tubuh. Suhu yang ekstrim terlalu panas atau terlalu dingin. 9rganisasi kerja yang tidak sesuai termasuk istirahat dan pengaturan +aktu kerja yang tidak ukup, kerja yang monoton, beberapa pekerjaan yang harus dikerjakan dalam satu +aktu sehingga melebihi beban kerja, prosedur kerja yang tidak standar dan ara kerja yang tidak aman.
4
@anangan tempat kerja yang tidak memadai, misalnya tata letak lingkungan kerja yang tidak aman dan nyaman, anatomi tubuh yang tidak serasi dengan desain pekerjaan.
Jenis 'aha(a Er&n&*i Ketidakserasian antara ukuran tubuh manusia dengan tempat kerja akan mempengaruhi sikap tubuh saat bekerja, dapat menyebabkan berbagai gangguan
muskuloskeletal,
mulai
dari
nyeri
sampai
edera
otot
dan
memperbesar risiko untuk terjadi keelakaan. Aika pekerja melakukan pekerjaan yang melebihi keterbatasan tubuhnya seara fisik, para pekerja itu bisa mengalami idera. F"SDs Fork-related "usuloskeletal Disorders merupakan salah satu idera yang paling banyak di klaim di sarana kesehatan.
)ermasalahan =rgonomi bisa disebabkan oleh baik kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi yang tidak berhubungan dengan pekerjaan seara individu atau bisa juga interaksi keduanya. arpal *unnel Syndrome, yang mana bisa timbul karena pekerjaan dilakukan dengan gerakan yang berulang dan sering, postur yang janggal, getaran, gerakan kuat, stress di tempat kerja, penataan tempat kerja yang jelek. ?ejala-gejala yang timbul dari permasalahan ergonomi
Sakit pada pergelangan tangan, lengan ba+ah, siku, leher, atau punggung yang diikuti ketidaknyamanan
Sakit atau perasaan geli
"ata kering, ?atal, atau sakit.
8ilangnya +arna pada daerah-daerah atau bagian-bagian yang dipengaruhi
)andangan kabur dan membayang
Kejang otot
@asa kebas atau sensasi terbakar pada tangan
Kekuatan genggaman tangan berkurang
Bengkak atau kekakuan pada jaringan pergelangan tangan
>akupan isyarat gerak pada bahu, leher, atau punggung berkurang
Badan lemah dan lelah
@asa tekanan terhadap kepala dan berkaitan untuk timbulnya penyakit
)enyebab utama
)ostur yang janggal
*ugas berulang dan sering
Stress di tempat kerja
?etaran
?erakan yang kuat
)endukung pada pinggang bagian ba+ah tidak memadai
Aenis-jenis permasalahan ergonomi
?angguan otot rangka
Kelelahan mata
@epetitive strain injury
>arpal tunnel syndrome
)enan"lanan %a!t&r Risi!& Er&n&*i ! ?erakan berulang reetitive %!ve%ent
"eranang kembali ara kerja untuk mengurangi jumlah pengulangan gerakan atau meningkatkan +aktu jeda antara ulangan atau menggilirnya dengan pekerjaan lain. # Beban berat Bermaam-maam ara dalam mengangkat beban yakni dengan kepala, bahu, tangan, punggung, dsb. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan edera tulang punggung, jaringan otot, dan persendian akibat gerakan yang berlebihan. )enanggulangannya dilakukan dengan ara mengurangi gaya yang diperlukan untuk melakukan kerja, meranang kembali ara kerja, menambah jumlah pekerja pada pekerjaan tersebut, menggunakan peralatan mekanik. Dalam hal menjinjing beban, beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan ;L9 sebagai berikut
Laki-laki de+asa
%0 kg
Fanita de+asa
!& P #0 kg
Laki-laki !'-!3 thn
!& P #0 kg
Fanita !'-!3 thn
!# P !& kg
9tot lengan lebih banyak digunakan daripada otot punggung.
5ntuk memulai gerakan hori:ontal maka digunakan momentum dengan memanfaatkan berat badan.
)osisi kaki yang benar.
)unggung kuat dan kekar.
)osisi lengan dekat dengan tubuh.
"engangkat dengan benar.
"enggunakan berat badan.
$ )ostur yang kaku "eranang ara kerja dan peralatan yang dipakai hingga postur tubuh selama kerja lebih alami atau netral. )osisi kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu seara seimbang pada dua kaki. %
Beban statis
"eranang ara kerja untuk menghindari terlalu lama bertahan pada satu postur, memberi kesempatan untuk mengubah posisi.
&
Kondisi-kondisi yang dapat meniderai tubuh manusia "emperbaiki peralatan yang ada untuk menghilangkan tekanan atau memberikan bantalan.
'
)eralatan kerja yang tidak sesuai dengan kondisi tubuh "enyerasikan postur tubuh +aktu bekerja dengan peralatan kerja.
2
Suhu yang ekstrim terlalu panas atau terlalu dingin Kontrol temperatur dan lindungi badan.
3
9rganisasi kerja yang tidak sesuai Beban kerja yang layak, istirahat yang ukup, pekerjaan yang bervariasi, otonomi individu, selain itu pekerjaan harus diatur dengan berbagai ara
(rekuensi pergerakan diminimalisasi
Aarak mengangkat beban dikurangi
Dalam memba+a beban perlu diingat bidangnya tidak liin dan mengangkat tidak terlalu tinggi.
4
@anangan tempat kerja yang tidak memadai
*ata letak alat kerja yang aman dan nyaman, dislay harus jelas terlihat pada +aktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku seara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
Salah satu ontoh risiko potensial ergonomi di tempat kerja dan penanggulangannya adalah dalam perenanaan tangga. "enaiki anak tangga merupakan aktivitas fisik yang berisiko. 5ntuk menaiki tangga diperlukan sejumlah
energi. @isiko potensial, diantaranya adalah
kelelahan, keelakaan kerja seperti terpeleset dan terjatuh. Kebutuhan energy akan paling efisien bila sudut kemiringan anak tangga antara #&-
$0 derajat dengan ukuran tinggi anak tangga !2 m dan kedalaman anak tangga #4 m. Seara umum formula tadi dapat disederhanakan dengan # tinggi E kedalaman J '$ m.
!0
)roses kerja )ara pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi +aktu bekerja dan sesuai dengan ukuran antropometrinya. 8arus dibedakan ukuran antropometri
barat
dan
timur.
>ontoh
dalam
proses
kerja
adalah
mengangkat/menggotong pasien. @isiko potensial diantaranya akut idera punggung dan leher, 86) dan kronis gangguan otot rangka seperti pengapuran dan peradangan.
Berkaitan dengan proses kerja di atas terdapat prinsip-prinsip, sebagai berikut
Beban jangan terlalu berat.
Suatu rumus yang mudah diingat QBila anda merasa tidak mampu untuk mengangkatnya sendiri, jangan diteruskan pekerjaan itu, ari bantuan.R
Aangan berdiri terlalu jauh dari pasien.
Aangan mengangkat pasien dengan posisi membungkuk tapi pergunakanlah tungkai ba+ah sambil berjongkok.
)akaian penggotong jangan terlalu ketat sehingga pergerakan paha terhambat baik oleh elana atau gerakan yang tidak bebas.
:. )enendalian Risi!& di Lin!"nan Ker#a
)engendalian
lingkungan
kerja
dimaksudkan
untuk
mengurangi
atau
menghilangkan pajanan terhadap :at/ bahan yang berbahaya di lingkungan kerja. )engendalian lingkungan kerja merupakan tindak lanjut dari kedua tahapan kegiatan sebelumnya dalam rangka meniptakan lingkungan kerja yang sehat. )ada dasarnya pengendalian terhadap bahaya- bahaya di lingkungan kerja dapat dikelompokkan ke dalam # dua kategori yaitu pengendalian lingkungan kerja dan pengendalian perorangan.
a.
)enendalian lin!"nan !er#a
)engendalian lingkungan meliputi perubahan dari proses kerja dan/ atau lingkungan kerja dengan maksud untuk pengendalian dari bahaya - bahaya kesehatan baik dengan meniadakan :at/ bahan yang menimbulkan masalah atau mengurangi :at/bahan tersebut sampai tingkat yang tidak membahayakan kesehatan serta menegah kontak antara :at/ bahan dengan para pekerja. 5paya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mengatasi lingkungan kerja antara lain -
"erubah disain dan tata letak lingkungan kerja yang adekuat Biasanya untuk merubah disain dan tata letak bangunan setelah berlangsungnya kegiatan proses produksi sukar dilakukan. 5ntuk menghindari hal tersebut maka sebelum proses produksi dimulai perlu dipertimbangkan kemungkinan-kemungkinan bahaya yang akan terjadi dan hams dihitung untung ruginya dengan faktor lain yang mempengaruhi keputusan akhir, sebagai ontoh pemilihan peralatn untuk proses produksi, dipiiih yang bebas debu +aiaupun lebih mahal
-
"enghilangkan atau mengurangi bahan-bahan berbahaya pada sumbemya.
>ara yang digunakan adalah -
)enghapusan
atau
pengurangan
:at/bahan
berbahaya
pada
sumbemya. )enghapusan/pengurangan bahan berbahaya tersebut dapat dilakukan dengan penggantian bahan beraun pelarut, bahan bakar, bahan baku, bahan-bahan lainnya dapat merupakan ara yang efektif untuk pengendalian pajanan bahan berbahaya misalnya penggantian arbon tetrahloride >>; % dengan trihloroethylene dalam penggunaannya sebagai bahan pelarut atau pembersih gemuk, atau fiberglas sebagai pengganti asbestos sebagai bahan substisusi. -
Selain terhadap
ara
penggantian
:at-:at
mesin
juga
dapat
berbahaya
dilakukan untuk
ara
menegah
isolasi kontak
dengan pekerja . Berbagai ara isolasi yang dapat digunakan, antara lain sistem tertutup untuk bahan kimia beraun, adanya dinding pemisah antara daerah yang berbahaya dan tidak, penutupan terhadap sebagian atau seluruh proses untuk menegah kontaminasi.
>ara
lain
adalah
dengan
membuat
ventilasi
yang
memenuhi
syarat. "embuat ventilasi yang memenuhi syarat di tempat untuk menjamin suhu yang nyaman, sirkulasi udara segardi ruang kerja sehingga dapat melarutkan :at-:at penemar sampai batas yang diperkenankan serta menegah :at-:at penemar di udara sampai menapai daerah pemafasan pekerja. -
>ara lain adalah dengan ara basah. >ara ini digunakan untuk mengendalikan dispersi debu yang mengotori lingkungan kerja dengan menggunakan airatau bahan basah lainnya. >ara ini banyak digunakan untuk industri keil, misalnya industri kayu, peleburan logam, asbes +et method.
-
)emeliharaan kebersihan lingkungan kerja penting diperhatikan karena mempunyai kontribusi yang ukup besar dalam meniptakan lingkungan kerja dari bahaya potensial, misalnya sampah, debu, kotoran 8ouse keeping and maintenane.
.
)enendalian )er&ranan
)engendalian perorangan dapat dilakukan dengan ara antara lain
-
)enerapan ara-ara kerja yang baik dan benar yang dapat mengurangi penyebaran/pajanan terhadap :at/ bahan yang berbahaya di lingkungan kerja sebanyak mungkin.
-
)enggunaan alat pelindung diri, ang perlu diperhatikan adalah alat pelindung diri tersebut harus telah sesuai dan adekuat untuk bahaya-bahayatertentu, resisten terhadap kontaminan udara, dibersihkan dan dipelihara dengan baik
-
Kebersihan dan kesehatan perorangan merupakan kebersihan diri dan pakaian pekerja, selain kebersihan perorangan.
)emeriksaan kesehatan pekerja seara berkala terutama pekerja yang berhubungan dengan bahan -bahan berbahaya. )ersonal 8ygiene 6amun demikian upaya pengendalian bukan hanya dilakukan sendiri-sendiri melainkan harus dilakukan seara menyeluruh, bersama-sama dan memrlukan pendekatan multi
disipliner.
)ara petugas
kesehatan
hendaknya
dapat
memberikan rekomendasi untuk solusi masalah yang ada seara tepat dan efisien sehingga tidak membebani pengusaha, karena bila pengusaha merasa
terbebani, enderung akan tidak melakukan upaya pengendalian seperti yang direkomendasikan.
E!i"ina(i+n (e$"as#k s#bs(i(#(i+n0 "enghilangkan bahaya dari tempat kerja.
N
Enginee$ing 3+n($+!s; )engendalian enginering meliputi desain atau memodifikasi, peralatan, sistem ventilasi, dan proses yang mengurangi sumbereksposur.
N A"inis($a(i,e 3+n($+!s mengubah ara pekerjaan dilakukan, menakup
pemilihan +aktu pekerjaan, kebijakan-kebijakan dan aturan lain, dan standar praktek kerjaan seperti standar serta proseduroperasi menakup pelatihan, tata raungan kerja, dan pemeliharaan peralatan, dan praktek kesehatan perorangan. N
Pe$s+na! P$+(e*(i,e E4#i&"en( peralatan yang dikenakan oleh individu untuk mengurangi eksposur seperti kontak dengan bahan-kimia atau eksposur bising.
DA%TAR )USTAKA
!.
Kesehatan Kerja dan Kesehatan Lingkungan Kerja, Depkes. !442
#. =nsilopedia ;L9, ;G ed., #000 !.
Keputusan
"enteri
Kesehatan
6o.
!%0&/"enkes/SK/#00#
tentang
)ersyaratan Kesehatan Lingkungan kerja, )erkantoran dan ;ndustri. #.
Keputusan "enteri Kesehatan 6o. 402 *ahun #00# tentang Syarat-syarat dan )enga+asan Kualitas
$.
Keputusan "enteri Kesehatan 6o. 32' *ahun #00! *entang )edoman *eknis
%.
Kesehatan Lingkungan, 8aryoto Kusnoputranto dan De+i Susanna, (K" 5l, #000
&.
)edoman 5mum Kegiatan Surveilans, Ditjen. ))" )L Depkes, #00!
'. "ateri *eknis Langkah-langkah 9perasional
LEM'AR DISKUSI KEL
<. )eserta dibagi menjadi & kelompok diskusi, masing-masing kelompok mendiskusikan tentang !. )enjelasan tentang pengaruh Kesehatan Lingkungan
#. $. %. &.
dengan Kesehatan kerja. )enjelasan tentang penggolongan bahaya kesehatan. )enjelasan tentang dasar-dasar 8ukum yang berkaitan dengan Kesehatan Lingkungan Kerja. )enjelasan tentang simpul-simpul Kesehatan Lingkungan Kerja menurut prof. 5mar )enjelasan tentang ara masuk bahaya kesehatan lingkungan kerja kedalam tubuh pekerja sehingga menyebabkan pekerja menjadi sakit dan mati
B. )eserta dibagi menjadi & kelompok diskusi, masing-masing kelompok mendiskusikan tentang !. "enjelaskan bahaya potensi KimiaC bentuk, penggolongan dan bahayanya. #. "enjelaskan bahaya potensi (isikC bentuk, penggolongan dan bahayanya. $. "enjelaskan bahaya potensi BiologiC bentuk, penggolongan dan bahayanya. %. "enjelaskan bahaya potensi =rgonomiC bentuk, penggolongan dan bahayanya. &. "enjelaskan bahaya potensi psikososialC bentuk, penggolongan dan bahayanya. >. )eserta dibagi menjadi & kelompok diskusi, masing-masing kelompok mendiskusikan tentang !. "enjelaskan tentang langkah upaya pengenalan bahaya kesehatan di lingkungan kerja. #. "enjelaskan tentang evaluasi bahaya potensi di lingkungan kerja. $. "enjelaskan tentang pengendalian bahaya kesehatan di lingkungan kerja %. "enjelaskan tentang upaya-upaya perbaikan lingkungan. &. "enjelaskan tentang jenis <)D alat pelindung diri sesuai dengan bahaya kesehatan di lingkungan Kerja. D. )eserta dibagi menjadi & kelompok diskusi, masing-masing kelompok mendiskusikan tentang !. "enjelaskan tentang langkah identifikasi bahaya Kimia #. "enjelaskan tentang langkah identifikasi bahaya (isika $. "ejelaskan tentang langkah identifikasi bahaya Biologi %. "enjelaskan tentang langkah identifikasi bahaya ergonomi. &. "enjelaskan tentang langkah identifikasi bahaya psikososial