BAB 7 DIMENSI – DIMENSI ORGANISASI SEKOLAH ISI BAB
Mendefinisikan Organisasi dan Perilaku Organisasi Ciri – ciri Utama Organisasi Sekolah sebagai Organisasi Konteks Kontemporer bagi Sekolah Implikasi – Implikasi Praktis
Joan Joan Andrew Andrewss telah telah menjad menjadii kepala kepala Sekola Sekolah h Menenga Menengah h Lincol Lincoln n selama selama tiga tiga tahun. tahun. Selama masa jabatannya, dia merasa frustasi karena dia tidak berhasil mengajak guru – guru untuk menjadi menjadi pembimbing pembimbing cheerleader cheerleader sekolah sekolah .
Setiap Setiap saat dia mendapatkan mendapatkan
berbagai alasan guru menolak tugas itu. itu. Yang paling membingungkan Joan adalah setiap guru yang baru masuk terlihat antusias menjadi pembimbing cheerleader tetapi setelah bebe bebera rapa pa wakt waktu u berl berlal alu u antu antusi sias asme meny nyaa menu menuru run. n.
Joan Joan memu memutu tusk skan an mela melakuk kukan an
investigasi permasalahan tersebut. Dalam waktu singkat, ia sudah menemukan bahwa ada kelompok kecil guru yang berpengaruh mempengaruhi guru – guru lain untuk menolak tugas ini. Anggota kelompok ini yakin bahwa pemandu sorak ini termasuk olah raga. Dan oleh karena itu mereka beragumen bahwa kegiatan cheerleader harus diperlakukan sama sama sepe sepert rtii olah olah raga raga.. Sehi Sehing ngga ga pemb pembim imbi bing ng pema pemand ndu u sora sorak k ini ini seha seharu rusn sny ya mendapa mendapatka tkan n posisi posisi sebagai sebagai pelatih pelatih..
Para Para guru guru tadi tadi berharap berharap sikap mereka mereka yang
mempengaruhi mempengaruhi guru guru – guru guru lain untuk menolak menolak tugas tugas sebagai sebagai pembimbing pembimbing pemandu sorak sorak akan meneka menekan n manajem manajemen en sekola sekolah h mempert mempertimb imbang angkan kan posisi posisi pembim pembimbin bing g ini sebagai pelatih. Masalah yang dialami Joan ini merupakan contoh yang istimewa tentang tentang pengaruh kondisi sekolah terhadap perilaku sekolah. Memahami dan mempengaruhi perilaku adalah unsur – unsur kepemimpinan yang pentin penting. g.
Ketika Ketika karya karyawan wan memutu memutuska skan n melakuka melakukan n
sesuat sesuatu u atau tidak tidak melakuk melakukan an
sesuat sesuatu, u, keputus keputusanny annyaa itu didapat didapat dari dari pengaru pengaruh h – pengaru pengaruh h kolekt kolektif. if. keyakinan, keyakinan, keinginan keinginan – keinginan individu individu
Keyakin Keyakinan an –
sering sering terjalin terjalin dengan tekanan – tekanan
sosial dan pertimbangan – pertimbangan politis untuk menentukan rangkaian kegiatan
1
seseor seseorang. ang.
Maka Maka apabil apabilaa anggota anggota staf pengaja pengajarr menyat menyatakan akan tidak bersedia bersedia menjad menjadii
pembimbing pembimbing cheerleade cheerleaderr maka, kepala sekolah sekolah perlu perlu mencari mencari tahu faktor faktor – faktor apa apa yang menyebabkan guru mengampil keputusan demikian. Kesadaran Kesadaran ini memberi memberi peluang kepada kepala sekolah untuk mengembangkan mengembangkan berbagai kemungki kemungkinan. nan.
Tiga Tiga tugas tugas penting penting kepal kepal sekola sekolah, h, - memahami memahami peril perilaku aku pegawa pegawai, i,
identifikasi masalah, dan pengembangan solusi – solusi difasiltitasi oleh pengetahuan pemimpin tentang sekolah dan distrik – distrrik sekolah sebagai organisasi.
Mendefinisikan Organisasi dan Perilaku Organisasi
Ada dua unsur yang berulang – ulang disebutkan disebutkan di semua definisi organisasi organisasi yaitu: sifat sosial dari kesatuan – kesatuan ini dan (2) kenyataan bahwa entitas – entitas ini ada untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu. Berikut dua contoh definisi definisi organisasi:
Organisasi adalah hasil penemuan sosial yang menyelesaikan tujuan – tujuan melalui usaha kelompok. (Johns, 1988, hal. 9 – 10)
Sebuah organisasi bisa didefinisikan sebagai unit sosial yang dirancang secara bebas untuk mencapai beberapa tujuan tertentu (Reitz. 1987. hal 13)
Di dalam bentuk yang paling dasarnya, organisasi bisa dipandang sebagai sistem – sistem struktur independen yang yang dikenal sebagai kelompok. Dan di semua organisasi, kelompok – kelompok ini terdiri dari individu – individu (Berren . 1976) Hall Hall (1991 (1991))
meng menggam gamba bark rkan an keba kebany nyaka akan n organ organis isas asii yang yang ada ada di dalam dalam
masyarakat kontemporer:
Organisasi – organisasi berada disekitar kita. Kita lahir didalamnya dan biasanya mati pula di dalamnya. Ruang kehidupan kita diantaranya diisi oleh oleh organisasi – organisasi. Tidak ada kesempatan melepaskan diri darinya. Organisasi – organisasi itu tidak bisa dihindari seperti ha lnya kematian dan pajak.
2
Tetapi, walaupun walaupun kita menghabisk menghabiskan an seluruh seluruh hidup untuk untuk organisa organisasi si – organisas organisasii itu, kebany kebanyaka akan n dari dari kita kita tidak tidak mema memaham hamii bagai bagaima mana na entit entitas as – enti entita tass ini ini memb membant antu u membentuk nilai – nilai dan keyakinan – keyakinan kita serta akhirnya membentuk perilaku kita. Kontak kita dengan organisasi dan kepercayaan kita padanya terbentang luas melebihi melebihi dunia kerja kita. kita. Beragam organisas organisasii mulai dari agen – agen pemerintah pemerintah sampai ke gereja – gereja, hingga ke klub – klub daerah, hingga ke pabrik – pabrik, sebenarnya mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Perilaku Organisasi adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi sikap – sikap dan perilaku individu dan kelompok yang membentuk organisasi (Johns, 1988). Agar perilaku perilaku organisasi organisasi terjadi harus harus ada tiga unsur yaitu: yaitu: individu individu – individu, individu, sebuah orga organi nisa sasi si,, dan dan inte intera raks ksii dianta diantara ra indiv individ idu u - indivi individu du dan organi organisa sasi si.. terilustrasikan dalam gambar 7 – 1.
Gambar 7 – 1 Komponen – Komponen Perilaku Organisasi
(1)
(3)
(2)
ORGANISASI INDIVIDU INTERAKSI
Tujuan – tujuan
Pengalaman
Sasaran – sasaran
Kebutuhan
Iklim
3
Hak Hak ini ini
Hubungan antara pegawai dan organisasi organisasi justru justru menjadi menjadi lebih komplek karena faktanya bahwa bahwa individu individu adalah adalah anggota anggota kelompo kelompok k formal formal dan dan inform informal. al.
Kelomp Kelompok ok –
kelompok kelompok merangkum nilai nilai – nilai, keinginan keinginan – keinginan, kebutuhan kebutuhan – kebutuhan dan lain – lain sama halnya halnya dengan individu dan organisasi. Gambar 7 – 2 mengilustrasikan interaksi yang terjadi di antara individu – individu, kelompok – kelompok dan organisasi.
Gambar 7 – 2 Interaksi diantara Individu, Kelompok dan Organisasi
ORGANISASI
[A]
[B] [D]
INDIVIDU
KELOMPOK [C]
A = Interaksi di antara Organisasi Organisasi dan Individu B = Interaksi di antara Organisasi dan Kelompok C = Interaksi di antara Individu dan Kelompok D = Interaksi di antara Individu, Kelompok, dan Organisasi
4
Ciri – ciri Penting Organisasi
Seperti halnya manusia, organisasi – organisasi juga berbagi hal – hal umum, u mum, tetapi setiap organisasi organisasi bisa dibedakan dibedakan satu sama lainnya lainnya baik melalui karakteristik karakteristik yang terlihat terlihat ataupun tidak terlihat yang membuat organisasi – organisasi itu unik. Pemahaman dasar tentang perilaku organisasi merupakan fundamen dari kajian administrasi sekolah.
Teori Organisasi
Teori organisasi meliputi susunan pengetahuan yang sistematis tentang pengetahuan yang terakumulasi dala konteks perilaku organisasi. Teori eori organi organisas sasii adalah adalah produk produk penelitia penelitian. n.
Pada Pada awalny awalnya, a, pengar pengaruh uh teori teori klasik klasik
(birok (birokras rasi) i) mencip menciptak takan an citra citra sebuah sebuah organi organisas sasii rasiona rasionall dimana dimana manaje manajemen men ilmiah ilmiah dianggap sebagai sebagai faktor kunci yang berkaitan berkaitan dengan keberhasila keberhasilan n lembaga.
Tetapi
analisa menemukan bahwa kehidupan organisasi sebenarnya lebih rumit dan kurang bisa diprediksi. Perubahan ini didasarkan atas keyakinan bahwa masalah fundamental fundamental dalam semua semua organi organisas sasii adalah adalah perkem perkembang bangan an dan pemeli pemelihar haraan aan dinami dinamiss serta serta hubungan hubungan harmonis (Hoy (Ho y, Misket)
Budaya Organisasi
Pemaham Pemahaman an tentan tentang g budaya budaya organi organisas sasii sesungg sesungguhny uhnyaa tidak tidak lepas lepas dari dari konsep konsep dasar dasar tent tentang ang buday budayaa itu itu sendi sendiri ri,, yang yang meru merupa pakan kan sala salah h satu satu term termin inol ologi ogi yang yang bany banyak ak digunakan dalam bidang antropologi. Dewasa ini, dalam pandangan antropologi sendiri, konsep budaya ternyata ternyata telah mengalami pergeseran pergeseran makna. Dulu orang berpendapat berpendapat budaya meliputi segala manifestasi dari kehidupan manusia yang berbudi luhur dan yang bersifatrohani, seperti : agama, kesenian, filsafat, ilmu pengetahuan, tata negara dan sebagainya. Tetapi pendapat tersebut sudah sejak lama disingkirkan. Dewasa ini budaya diartikan diartikan sebagai manifestasi manifestasi kehidupan setiap orang dan setiap setiap kelompok kelompok orang-orang. orang-orang. Kini budaya dipandang sebagai sesuatu yang lebih dinamis, bukan sesuatu yang kaku dan statis statis.. Budaya Budaya tidak tidak tidak tidak diarti diartikan kan sebagai sebagai sebuah sebuah kata kata benda, benda, kini kini lebih lebih dimakn dimaknai ai
5
sebagai sebuah kata kerja yang dihubungkan dengan kegiatan manusia.Dari sini timbul pertanyaan, apa sesungguhnya budaya itu ? Value alue (nilai (nilai)) merupa merupakan kan suatu suatu ukuran ukuran normati normatiff yang yang mempeng mempengaru aruhi hi manusi manusiaa untuk untuk melaksanakan tindakan yang dihayatinya. sharing atau Dalam budaya organisasi ditandai adanya adanya sharing atau berbagi nilai dan keyakinan yang sama dengan seluruh anggota organisasi. Misalnya berbagi nilai dan keyakinan yang sama melalui pakaian seragam. Namun menerima dan memakai seragam saja tidaklah cukup. Pemakaian seragam haruslah membawa rasa bangga, menjadi alat kontrol dan membentuk membentuk citra organisasi. organisasi. Dengan demikian, demikian, nilai pakaian seragam tertanam menjadi basic Dengan memahami konsep dasar budaya secara umum di atas, selanjutnya kita akan beru berusa saha ha mema memaham hamii buday budayaa dalam dalam konte konteks ks orga organi nisa sasi si atau atau bias biasaa dise disebu butt buday budayaa organisasi (organizational (organizational culture). culture). Adapun pengertian organisasi di sini lebih diarahkan dalam pengertian organisasi formal. Dalam arti, kerja sama yang terjalin antar anggota memiliki unsur visi dan misi, sumber daya, dasar hukum struktur, dan anatomi yang jelas dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Sejak lebih dari seperempat abad yang lalu, kajian tentang budaya organisasi menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan ahli maupun praktisi manajemen, terutama dalam rangka memahami dan mempraktekkan mempraktekka n perilaku organisasi. Budaya organisasi dapat dipandang sebagai sebuah sistem. Budaya organisasi mencakup umpan balik ( feed back ) dari masyarakat, profesi, hukum, kompetisi dan sebagainya. Sedangk Sedangkan an diliha dilihatt dari dari proses proses,, budaya budaya organi organisas sasii mengacu mengacu kepada kepada asumsi, asumsi, nilai nilai dan norma, misalnya nilai tentang : uang, waktu, manusia, fasilitas dan ruang. Sementara dilihat dari out put, berhubungan dengan pengaruh budaya organisasi terhadap perilaku organisasi, teknologi, strategi, image, produk dan sebagainya. Dilihat Dilihat dari dari sisi sisi kejela kejelasan san dan ketaha ketahanann nannya ya terhada terhadap p peruba perubahan, han, budaya budaya organi organisas sasii menjadi ke dalam dua tingkatan yang berbeda. Dikemukakannya, bahwa pada tingkatan
6
yang lebih dalam dan kurang terlihat, nilai-nilai yang dianut bersama oleh orang dalam kelompok dan cenderung bertahan sepanjang waktu bahkan meskipun anggota kelompok sudah berubah. Pengertian ini mencakup tentang apa yang penting dalam kehidupan, dan dapat sangat bervariasi dalam perusahaan yang berbeda : dalam beberapa hal orang sangat mempedulikan uang, dalam hal lain orang sangat mempedulikan inovasi atau keseja kesejahte hteraan raan karyawa karyawan. n. Pada Pada tingkat tingkatan an ini budaya budaya sangat sangat sukar sukar berubah berubah,, sebagia sebagian n karena anggota kelompok sering tidak sadar akan banyaknya nilai yang mengikat mereka bersama. Pada tingkat yang terlihat, budaya menggambarkan pola atau gaya perilaku suatu organisasi, organisasi, sehingga sehingga karyawan-kary karyawan-karyawan awan baru secara secara otomatis otomatis terdorong terdorong untuk mengikuti mengikuti perilaku perilaku sejawatnya sejawatnya.. Sebagai Sebagai contoh, katakanlah katakanlah bahwa orang dalam satu kelompok telah bertahun-tahun menjadi “pekerja keras”, yang lainnya “sangat ramah terh terhada adap p orang orang asin asing g dan lain lainny nyaa lagi lagi sela selalu lu menge mengena nakan kan pakai pakaian an yang yang sanga sangatt konservatif. Budaya dalam pengertian ini, masih kaku untuk berubah, tetapi tidak sesulit pada tingkatan nilai-nilai dasar. dasar. Organisasi yang memiliki budaya yang kuat ditandai dengan adanya kecenderungan hampir semua manajer menganut bersama seperangkat nilai dan metode menjalankan usaha organisasi. Karyawan baru mengadopsi nilai-nilai ini dengan sangat cepat. Seorang eksekutif baru bisa saja dikoreksi oleh bawahannya, selain juga oleh bossnya, jika dia melanggar norma-norma organisasi. Gaya dan nilai dari suatu budaya yang cenderung tidak banyak berubah berubah dan akar-akarny akar-akarnyaa sudah mendalam, walaupun terjadi penggantian penggantian manajer manajer.. Dalam Dalam organi organisas sasii dengan dengan budaya budaya yang yang kuat, kuat, karyawan karyawan cenderu cenderung ng berbar berbaris is mengikuti penabuh genderang yang sama. Nilai-nilai dan perilaku yang dianut bersama membuat orang merasa nyaman dalam bekerja, rasa komitmen dan loyalitas membuat orang berusaha lebih keras lagi. Dalam budaya yang kuat memberikan struktur dan kontrol yang dibutuhkan, tanpa harus bersandar pada birokrasi formal yang mencekik yang dapat menekan tumbuhnya motivasi dan inovasi. Budaya Budaya yang yang strate strategis gis cocok cocok secara secara ekspli eksplisit sit menyatak menyatakan an bahwa bahwa arah arah budaya budaya harus harus menyelarask menyelaraskan an dan memotivasi memotivasi anggota, anggota, jika ingin meningkatkan meningkatkan kinerja organisasi organisasi.. Konsep utama yang digunakan di sini adalah “kecocokan”. Jadi, sebuah budaya dianggap
7
baik apabila cocok dengan konteksnya. Adapun yang dimaksud dengan konteks bisa berupa kondisi obyektif dari organisasinya atau strategi usahanya. Budaya yang adaptif berangkat dari logika bahwa hanya budaya yang dapat membantu orga organi nisa sasi si menga mengant ntis isip ipas asii dan berad beradapt aptas asii denga dengan n peru peruba bahan han lingk lingkun ungan gan,, akan akan diasos diasosias iasikan ikan dengan dengan kinerj kinerjaa yang yang superi superiror ror sepanj sepanjang ang waktu. waktu. Budaya Budaya adaptif adaptif ini merupakan sebuah budaya dengan pendekatan yang bersifat siap menanggung resiko, percaya, dan proaktif terhadap kehidupan individu. Para anggota secara aktif mendukung usaha satu sama lain untuk mengidentifikas mengidentifikasii semua masalah dan mengimpleme mengimplementasi ntasikan kan pemecahan yang dapat berfungsi. Ada suatu rasa percaya (confidence (confidence)) yang dimiliki bersama. Para anggotanya percaya, tanpa rasa bimbang bahwa mereka dapat menata olah secara efektif masalah baru dan peluang apa saja yang akan mereka temui. Kegairahan yang menyebar luas, satu semangat untuk melakukan apa saja yang dia hadapi untuk mencapai keberhasilan keberhasilan organisasi. organisasi. Para anggota ini reseptif terhadap perubahan dan inovas inovasi. i. Jenis Jenis budaya budaya ini menghar menghargai gai dan mendor mendorong ong kewira kewirasw swast astaan, aan, yang yang dapat dapat membant membantu u sebuah sebuah organi organisas sasii beradap beradaptas tasii dengan dengan lingku lingkungan ngan yang yang beruba berubah, h, dengan dengan memungkinkannya mengidentifikasi dan mengeksploitasi peluang-peluang baru. Contoh peru perusa saha haan an yang yang menge mengemb mbang angka kan n buday budayaa adapt adaptif if ini ini adala adalah h Digital Digital Equipment Equipment Corporation deng dengan an buday budayaa yang yang memp memprom romos osik ikan an inova inovasi si,, peng pengam ambi bila lan n resi resiko, ko, pembahasan yang jujur, kewiraswastaan, dan kepemimpinan pada banyak tingkat dalam hierarki. Selanj Selanjutny utnya, a, kita kita akan membica membicarak rakan an tentan tentang g proses proses terbent terbentukny uknyaa budaya budaya dalam dalam organisasi. Munculnya gagasan-gagasan atau jalan keluar yang kemudian tertanam dalam suatu suatu budaya budaya dalam dalam organi organisas sasii bisa bisa bermul bermulaa dari dari mana mana pun, dari perora peroranga ngan n atau atau kelomp kelompok ok,, dari dari tingk tingkat at bawa bawah h atau atau punca puncak. k. Sumb Sumber er-s -sumb umber er pembe pembent ntuk uk buday budayaa organisasi, diantaranya : (1) pendiri organisasi; (2) pemilik organisasi; (3) Sumber daya manusia asing; (4) luar organisasi; (4) orang yang berkepentingan dengan organisasi stake holder ); ( stake ); dan (6) masyarakat. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa proses budaya dapat terjadi dengan cara: (1) kontak budaya; (2) benturan budaya; dan (3) penggalian budaya. Pembentukan budaya tidak dapat dilakukan dalam waktu yang sekejap, namun
8
memerlukan waktu dan bahkan biaya yang tidak sedikit untuk dapat menerima nilai-nilai baru dalam organisasi. Setelah Setelah mapan, budaya organisas organisasii sering sering mengabadikan mengabadikan dirinya dalam sejumlah sejumlah hal. Calon Calon anggota anggota kelompo kelompok k mungki mungkin n akan akan disari disaring ng berdas berdasarka arkan n kesesu kesesuaia aian n nilai nilai dan perilakunya dengan budaya organisasi. Kepada anggota organisasi yang baru terpilih bisa diajarkan gaya kelompok secara eksplisit. Kisah-kisah atau legenda-legenda historis bisa diceritakan terus menerus untuk mengingatkan setiap orang tentang nilai-nilai kelompok dan apa yang dimaksudkan dengannya. Para manajer bisa secara eksplisit berusaha bertindak sesuai dengan contoh budaya dan gagasan budaya tersebut. Begitu juga, anggota senior bisa mengkomunikasikan nilai-nilai pokok mereka secara terus menerus dalam percakapan sehari-hari atau melalui ritual dan perayaan-perayaan khusus. Orang-orang yang berhasil mencapai gagasan-gagasan yang tertanam dalam budaya ini dapat dapat terkena terkenall dan dijadi dijadikan kan pahlawa pahlawan. n. Proses Proses alamiah alamiah dalam dalam identi identifik fikasi asi diri diri dapat dapat mendo mendoro rong ng anggo anggota ta muda muda untu untuk k menga mengamb mbil il alih alih nila nilaii dan dan gaya gaya ment mentor or merek mereka. a. Barangkali yang paling mendasar, orang yang mengikuti norma-norma budaya akan diberi diberi imbala imbalan n (reward ) sedangk sedangkan an yang yang tidak, tidak, akan akan mendapa mendapatt sanksi sanksi ( punishment punishment ). ). Imbalan (reward (reward ) bisa berupa materi atau pun promosi jabatan dalam organisasi tertentu punishment ) tida seda sedangk ngkan an untu untuk k sanks sanksii ( punishment tidak k hanya hanya diber diberik ikan an berda berdasa sarr pada pada atur aturan an organisasi yang ada semata, namun juga bisa berbentuk sanksi sosial. Dalam arti, anggota isolated di lingkungan organisasinya. tersebut menjadi isolated di Dalam suatu organisasi sesungguhnya tidak ada budaya yang “baik” atau “buruk”, yang ada hanyalah budaya yang “cocok” atau “tidak cocok” . Jika dalam suatu organisasi memil memilik ikii buday budayaa yang yang cocok cocok,, maka maka mana manaje jeme menny nnyaa lebi lebih h berf berfok okus us pada pada upaya upaya pemeliharaan nilai-nilai- yang ada dan perubahan tidak perlu dilakukan. Namun jika terjadi terjadi kesalahan kesalahan dalam memberikan memberikan asumsi asumsi dasar yang berdampak berdampak terhadap terhadap rendahnya rendahnya kualitas kinerja, maka perubahan budaya mungkin diperlukan.
9
Karena Karena budaya budaya ini telah telah berevol berevolusi usi selama selama bertah bertahun-t un-tahun ahun melalu melaluii sejuml sejumlah ah proses proses belajar yang telah berakar, maka mungkin saja sulit untuk diubah. Kebiasaan lama akan sulit dihilangkan. Dengan memahami konsep tentang budaya organisasi sebagaimana telah diutarakan di atas, selanjutnya di bawah ini akan diuraikan tentang pengembangan budaya organisasi dalam dalam konteks konteks persek persekola olahan han.. Secara Secara umum, umum, penera penerapan pan konsep konsep budaya budaya organi organisas sasii di sekola sekolah h sebena sebenarny rnyaa tidak tidak jauh jauh berbeda berbeda dengan dengan penera penerapan pan konsep konsep budaya budaya organ organisa isasi si lainnya. Kalaupun terdapat perbedaan mungkin hanya terletak pada jenis nilai dominan yang dikembangkanny dikembangkannyaa dan karakateris karakateristik tik dari para pendukungnya. Nilai-nilai Nilai-nilai yang dikembangkan di sekolah, tentunya tidak dapat dilepaskan dari keberadaan sekolah itu sendiri sebagai organisasi pendidikan, yang memiliki peran dan fungsi untuk berusaha mengembangkan, melestarikan dan mewariskan nilai-nilai budaya kepada para siswanya. Nilai-nilai yang mungkin dikembangkan di sekolah tentunya sangat beragam. Di seko sekola lah h terj terjadi adi inte intera raks ksii yang sali saling ng mempen mempenga garu ruhi hi anta antara ra indi indivi vidu du deng dengan an lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial. Lingkungan ini akan dipersepsi dan dirasakan dirasakan oleh individu tersebut tersebut sehingga menimbulkan menimbulkan kesan dan perasaan perasaan tertentu. tertentu. Dalam hal ini, sekolah harus dapat menciptakan suasana lingkungan kerja yang kondusif dan menyenangkan bagi setiap anggota sekolah, melalui berbagai penataan lingkungan, baik fisik maupun sosialnya. Lingkungan kerja yang kondusif baik lingkungan fisik, sosial maupun psikologis dapat menumbuhkan dan mengembangkan motif untuk bekerja dengan baik dan produktif. Untuk itu, dapat diciptakan lingkungan fisik yang sebaik mungkin, misalnya kebersihan ruangan, tata letak, fasilitas dan sebagainya. Demikian pula, lingkungan sosial-psikologis, seperti hubungan antar pribadi, kehidupan kelompok, kepemimpinan, pengawasan, promosi, bimbingan, kesempatan untuk maju, kekeluargaan dan sebagainya. “ Pentingnya membangun budaya organisasi di sekolah terutama berkenaan dengan upaya penca pencapa paia ian n tuju tujuan an pendi pendidi dikan kan seko sekola lah h dan penin peningk gkat atan an kine kinerj rjaa sekol sekolah. ah. Buday Budayaa organisasi di sekolah berkorelasi dengan peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa serta kepuasan kerja dan produktivitas guru. Lima dimensi budaya organisasi di sekolah
10
yait yaitu u : tant tantan angan gan akade akademi mik, k, pres presta tasi si kompa kompara rati tif, f, pengha pengharrgaan gaan terh terhad adap ap pres presta tasi si,, komunit komunitas as sekola sekolah, h, dan persep persepsi si tentan tentang g tujuan tujuan sekola sekolah. h. Studi Studi yang yang dilaku dilakukann kannya ya memfokuskan memfokuskan tentang tentang new mission statement, goals based on outcomes for students, curriculum alignment corresponding with those goals, staff development, and building level decision-making . Budaya organisasi di sekolah juga memiliki korelasi dengan sikap guru dalam bekerja. Upaya untuk mengembangkan budaya organisasi di sekolah terutama berkenaan tugas kepala sekolah selaku leader dan manajer di sekolah. Dalam hal ini, kepala kepala sekola sekolah h hendakny hendaknyaa mampu mampu meliha melihatt lingkun lingkungan gan sekola sekolahny hnyaa secara secara holist holistik, ik, sehingga diperoleh kerangka kerja yang lebih luas guna memahami masalah-masalah yang sulit dan hubungan-hubungan yang kompleks di sekolahnya. Melalui pendalaman pemahamannya tentang budaya organisasi di sekolah, maka ia akan lebih baik lagi dalam membe memberi rikan kan pena penajam jaman an tent tentang ang nila nilai, i, keyaki keyakina nan n dan sika sikap p yang yang pent pentin ing g guna guna meningkatkan stabilitas dan pemelih Iklim Organisasi
Owens Owens mendef mendefini inisik sikan an iklim iklim organi organisas sasii sebaga sebagaii studi studi persep persepsi si indivi individu du mengena mengenaii berbagai aspek lingkungan organisasinya. Iklim organisasi itu adalah yang menyangkut semua lingkungan yang ada atau yang dihadapi oleh manusia di dalam suatu organisasi tempat mereka melaksanakan pekerjaannya. Iklim organisasi sebagai kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi, mempengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan dalam pengertian satu set karakteristik atau sifat organisasi . Iklim organisasi merupak merupakan an suatu suatu konsep konsep yang yang meluki melukiska skan n sifat sifat subjek subjektif tif atau atau kualita kualitass lingku lingkungan ngan organisasi. Unsur-unsurnya dapat dipersepsikan dan dialami oleh anggota organisasi dan dilaporkan melalui koesioner yang tepat. Iklim Iklim organi organisas sasii merupak merupakan an satu satu set perlen perlengkap gkapan an dari dari suatu suatu lingkun lingkungan gan kerja kerja yang yang dirasakan secara langsung atau tidak langsung oleh karyawan yang bekerja di lingkungan ini dan beranggapan akan menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi tingkah laku mereka dalam bekerja.
11
SEKOLAH SEBAGAI ORGANISASI
Meskipun sekolah adalah kesatuan yang tidak mencari keuntungan dan bahkan sekolah itu itu meyedi meyediak akan an jasa jasa bukan bukan produ produk k – produ produk, k, tapi tapi sekol sekolah ah ( dan dan sist sistem em sekol sekolah ah)) merupakan organisasi.
Dimensi Sosial
Konsep sistem sosial didasarkan pada gagasan bahwa kelompok individu yang memiliki hubungan sering membentuk interaksi secara acak dari pada mempengaruhi perilaku. (Hoy (Hoy & Misk Misket et 1984) 1984)..
Terda erdapat pat dua tipe tipe kelo kelomp mpok ok yait yaitu u Kelo Kelomp mpok ok form formal al dan dan
kelompok kelompok informal. informal. Kelompok Kelompok formal adalah kelompok kelompok yang mempunyai mempunyai status legal. Sedangkan Sedangkan kelompok informal informal seringkali seringkali tidak terlihat. terlihat. Formasi Formasi unit – unit sosial di dalam organisasi kadang – kadang merujuk sebagai organisasi informal (Blau & Scott, 1962) Hoy dan Miskel (1984) mengidentifikasikan dua sumber untuk proses – proses struktur hubungan sosial di sosial di dalam yang mengorganisasikan manusia secara sosial ”(1) ”(1) struktur kelompok dan (2) budaya kelomp kelompok” ok” (hal 51). 51).
Struk Struktur tur itu mengena mengenaii pola – pola pola
interaksi (misalnya bagaimana dan dimana anggota – anggota bertemu) dan budaya yang memberi nilai – nilai, keyakinan – keyakinan dan kebutuhan – kebutuhan anggota. Di dalam pandangan dimensi sosial sekolah, dua poin penting perlu diperhatikan: (1) Guru menjadikan dirinya profesional dan (2) sejarah menunjukkan bahwa guru hanya mempuny mempunyai ai kekuata kekuatan n kecil kecil untuk untuk mempen mempengar garuhi uhi kebijak kebijakan an di sekola sekolah h (stinn (stinnett ett & Henson, 1982).
Dimensi Profesional
Sekolah – sekolah adalah organisasi – organisasi intensif dimana mayoritas pegawainya diklasifikasikan sebagai sebagai profesional. Dalam hal ini sama dengan rumah sakit atau klinik kesehat kesehatan an mental. mental.
Bebera Beberapa pa pengarang pengarang (misa (misalny lnyaa Mintzber Mintzberg, g, 1979) 1979) menyebut menyebutkan kan
organisasi – organisasi organisasi ini sebagai birokrasi birokrasi – birokrasi profesional. profesional. Klasifikasi ini telah menimbulkan sejumlah permasalahan dalam hubungan antara administrasi dan guru. Dua karakte karakteris ristik tik yang yang digunak digunakan an untuk untuk mengide mengidenti ntifik fikasi asikan kan organi organisas sasii – organisasi profesional: (1) adanya tujuan – tujuan yang berhubungan dengan produksi,
12
aplikasi atau komunikasi pengetahuan dan (2) 50 persen atau lebih staf dikelompokkan sebagai profesio profesional nal (Etzioni, (Etzioni, 1964).
Etzioni (1964) (1964) mengklasif mengklasifikasi ikasikan kan guru – guru
(sama dengan pekerja – pekerja sosial dan perawat – perawat) sebagai semi profesional, praktisi – praktisi yang mempunyai sedikit kebebasan dari pengawasan atau kontrol masyarakat masyarakat dibandingkan dibandingkan profesi profesi – profesi tradision tradisional. al. Bennet dan LeCompte LeCompte (1990) menjelaskan kondisi ini: Para praktisi semi profesional bukanlah tipe pegawai mandiri, mereka di batasi oleh layanan birokratisasi dan dibayar dengan gagi bukan dari pembayaran klien (hal.124)
Dimensi Politik
Knezevich (1984) menggambarkan politik pendidikan sebagai berikut:
Politik berhubungan dengan kekuatan mengambil keputusan, distribusi dan pembatasannya di antara orang – orang yang menjadi bagian organisasi, komunitas, negara, agama dan bangsa. (hal 491)
Dimensi politik seringkali berkaitan dengan interaksi – interaksi antara sekolah dan sistem – sistem politik dimana sekolah berada. Tetapi terjadi juga cukup banyak politik – politik internal dimana administratur, guru – guru dan para pegawai lainnya bersaing untuk untuk kekuas kekuasaan aan dan keterk keterkena enalan lan (Knezevi (Knezevich, ch, 1984).
Persat Persatuan uan guru, misalny misalnyaa
merupakan isu profesional dan politik bagai baga i para administratur. administratur. Politik – politik organisasi diikat bersama bersama oleh beberapa asumsi dasar. dasar. Pertama, organisasi tidak memiliki semua sumber daya yang diperlukan untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan. Kedua, organisasi terdiri terdiri dari individu – individu dan koalisi – koalisi (kelompok-kelompok) yang mempunyai berbagai nilai, keyakinan, kebutuhan, kecende kecenderun rungan, gan, perseps persepsii dan keingina keinginan. n.
Ketiga Ketiga,, tujuan tujuan – tujuan tujuan dan keputus keputusan an –
keputusan organisasi berasal dari proses negosiasi dimana beragam individu dan koalisi menggunakan kekuasaan (Bolman & Deal, 1989).
13
Pentingnya Adaptabilitas Organisasi
Isu
–
isu
yang
paling
banyak
dihadapi
administratur
sekolah
adalah adaptabilitas organisasi. Sekolah – sekolah umum secara berulang terus di kritisi kritisi karena menjadi lembaga – lembaga yang statis yang gagal mengikuti perubahan cepat masyarakat. Ada tiga konflik dasar yang bisa di perkirakan: (1) inovasi kontra tradisi (2) pemenuhan diri sendiri kontra partisipasi (3) desentralisasi kontra integrasi. Kondisi – kondisi kondisi ini terlih terlihat at di pendidi pendidikan kan umum.
Upaya Upaya reform reformasi asi sering sering terbent terbentur ur dengan
budaya organisasi yang tidak fleksibel; program – program pengembangan staf yang sering hanya untuk organisasi; dan saran – saran tentang desentralisasi berkenaan dengan otoritas dan pengawasan. Perubahan Perubahan menuntut strategi strategi – strategi strategi intensif dan prencanaan yang baik untuk membu membuat at cara cara alte altern rnat atif if bagi bagi para para prak prakti tisi si dala dalam m meli melihat hat duni duniaa kerj kerjany anya. a.
Yang
terp terpent entin ing, g, peru peruba bahan han meme memerl rluk ukan an penga pengamb mbil il resi resiko ko di posis posisii kepem kepemim impi pinan nan adminis administra tratur tur – admini administr stratu aturr yang yang meliba melibatka tkan n yang yang lainny lainnyaa mencipt menciptakan akan jaring jaringan an penduku pendukung, ng, komuni komunikas kasii yang yang efekti efektif, f, mentol mentolera eransi nsi kesala kesalahan, han, member memberii penguat penguatan, an, mencanangkan harapan tinggi, dan memimpin dengan teladan (Myers & Robbins, 1991). Penelitian tentang sekolah – sekolah efektif menidentikasikan bahwa kepemimpinan yang efektif merupakan komponen penting dalam perubahan dan perbaikan intruksional (Hall & Hord, 1987)
Manajemen Para Profesional
Seperti dikemukakan di awal bahwa sekolah – sekolah dianggap sebagai organisasi yang didominasi para profesional. Walaupun dengan karakterisasi ini, guru – guru sejak sejak dulu memili memiliki ki kebebas kebebasan an terbat terbatas as dalam dalam menjal menjalanka ankan n profes profesiny inya. a.
Hubunga Hubunganny nnyaa dengan dengan
administrasi menjadikannya sebagai bawahan. Pada hakikatnya, guru – guru diharapkan memperoleh dan menggunakan pengetahuan teknis dengan cara yang baik. Pada kenyataannya, dunia kerja guru diisi dengan tujuan – tujuan ambiguitas dan tujuan – tujuan yang bertentangan bertentangan (Griff (Griffin, in, 1985). Seperti Seperti halnya pada profesi profesi lain, mengajar juga dihadapkan pada tantangan – tantangan yang menolak solusi – solusi teknis (Schon, 198).
14
Upaya yang lebih baru guna mencapai otonomi guru mengalami kemajuan di kekuatan guru. bawah bawah label label kekuatan
Seja Sejak k tahu tahun n 1960, 1960, tawa tawarr – mena menawa warr kolek kolekti tiff antar antaraa
persatuan – persatuan guru dan dewan pimpinan sekolah berlangsung seru dimana guru mencoba memperoleh kekuatan (misalnya, (misalnya, untuk memperoleh memperoleh suara dalam meratifika meratifikasi si kebijakan kebijakan – kebijakan, kebijakan, aturan – aturan, aturan, dan regulas regulasii – regulasi) regulasi)..
Apabila Apabila mengajar mengajar
diterima sebagai sebuah profesi dan jika untuk memasuki profesi itu didasarkan pada standa standarr pengeta pengetahuan huan dan keteram keterampil pilan an yang yang tinggi tinggi,, maka maka guru guru akan mendapa mendapatka tkan n kekuasaan sebagai ahli dalam menjalankan tugas – tugasnya. Pada hakikatnya kekuasaan mencipt menciptaka akan n rasa rasa cukup cukup dan mening meninggik gikan an penting pentingny nyaa pengeta pengetahuan huan profes profesion ional al dan kompetensi (Bennis, 1989). Bandingkan dengan persatuan yang berdasarkan perjuangan kekuasaan pada dua puluh lima tahun yang lalu, kekuatan guru menawarkan peluang untuk menegakkan hubungan baru antara guru – guru dan administratur – administratur.
Pencarian Organisasi Profesional
Sejuml Sejumlah ah pengar pengarang ang telah telah menyeb menyebutk utkan an perbeda perbedaan an yang yang tegas tegas antara antara birokr birokrasi asi dan organi organisas sasii profes profesion ional. al. Campbel Campbelll et. al. (1990) (1990) menemu menemukan kan bahwa bahwa aspek aspek – aspek aspek birokrasi birokrasi benar benar – benar tidak sama dengan dengan profesionalis profesionalisme. me.
Banyaknya Banyaknya aturan aturan dan
peratur peraturan an yang yang mengat mengatur ur perila perilaku ku guru guru adalah adalah contohny contohnya. a.
Sebali Sebalikny knyaa organ organisa isasi si
profesional profesional cenderung cenderung menerapkan menerapkan aturan – aturan formal formal (By waters, waters, 1991). Di lain pihak, hal ini benar adanya, adanya, karena para profesional profesional cenderung cenderung menggunakan menggunakan asosiasi – asosiasi sukarela dengan tujuan bisa melakukan pengendalian sendiri (misalnya, asosiasi pengacara; Conley (1991) menjelaskan model profesional sebagai berikut: ...... guru adalah pembuat keputusan yang secara kreatif mengadaptasi pengetahuan menjadi situasi – situasi masalah masalah yang unik dan bervariasi, meningkatkan keterampilan melalui ”pengetahuan teksbook” dan terus – menerus berinisiatif membuat keputusan profesional dan membuat keputusan. (hal. 48)
Transformasi sekolah – sekolah menjadi organisasi – organisasi profesional masih perlu dipertanyaka dipertanyakan. n.
Pergerakan Pergerakan dari birokratik birokratik – seperti seperti struktur struktur menjadi menjadi budaya budaya –
budaya budaya profes profesion ional al bisa bisa terhamb terhambat at dengan dengan keberad keberadaan aan mekanis mekanisme me kebijak kebijakan an yang yang memperbolehkan national, negara, dan agen – agen lokal mengatur sekolah – sekolah.
15
IMPLIKASI – IMPLIKASI PRAKTIS
Beberapa pesan kunci dari bab ini adalah:
Pertama, sekolah – sekolah jelas merupakan organisasi. Mereka memiliki atribut – atribut seperti kebanyakan organisasi, namun sekolah – sekolah juga juga merupakan merupakan kesatuan kesatuan – kesatu kesatuan an yang unik.
Sekola Sekolah h mempuny mempunyai ai
karakteristik khusus yang nampak berbeda dari kebanyakan organisasi. Misalnya, sekolah itu adalah lembaga yang didominasi para profesional, lebih dari setengah pegawainya diklasifikasikan sebagai profesional.
Kedua, Sekolah Sekolah – sekolah sekolah dan sekolah pemerintah pemerintah adalah unik. Apabila Apabila sekolah – sekolah itu disimpan dibawah mikroskop, perbedaan budaya, iklim, iklim, kepemimpinan kepemimpinan dan lain – lain akan kelihatan kelihatan jelas jelas sekali. sekali. Oleh karena, karena, hati – hati hati untuk untuk menggenera menggeneralis lisir ir sekolah sekolah – sekola sekolah. h.
Sebagai Sebagai
seoran seorang g prakti praktisi, si, setiap setiap lingku lingkungan ngan instit institusi usiona onall tempat tempat dimana dimana anda bek beker erja ja haru haruss dipa dipand ndan ang g dari dari dua dua pers perspe pekt ktif if yaitu aitu:: (1) (1) apa apa yang ang menjadikan organisasi ini sama dengan organisasi – organisasi lain? (2) Hal apa saja yang unik dari organisasi ini? Organisas Organisasii – organisas organisasii mengeliling mengelilingii kita, dan menjadi menjadi bagian penting dalam kehidupan kehidupan pribadi pribadi dan profes profesional ional kita. kita.
Mereka Mereka menjadi menjadi alat utama untuk mencapai mencapai
masyara masyarakat kat yang lebih lebih baik baik (Hall, (Hall, 1991). 1991).
Tetapi etapi lebih lebih tepatny tepatnyaa lagi, lagi, perila perilaku ku anda anda
sebagai pemimpin akan berlangsung dalam konteks organisasi. Keberhasilan anda akan diperkaya dengan pemahaman tentang bagaimana para pegawai berhubungan dengan organisasi, bagaimana setiap individu menjadi anggota kelompok formal dan informal, bagaimana kelompok – kelompok berinteraksi dan menjalankan kekuasaan serta tentang bagaimana anda memimpin individu – individu dan kelompok – kelompok tersebut mencapai tujuan – tujuan lembaga.
16
17