KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah Inayah,, Taufik aufik dan Hinaya Hinayahny hnyaa sehing sehingga ga kami kami dapat dapat menyel menyelesa esaikan ikan penyusun penyusunan an makala makalah h Asuhan Asuhan Keperaw Keperawata atan n Pada Pada Pasien Pasien dengan dengan Asfik Asfiksia sia dalam dalam bentuk bentuk maupun maupun isinya yang sangat sederhana !em"ga makalah ini dapat dipergunakan untuk membantu pr"ses belajar mengajar Harapan kami sem"ga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pemba#a, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang $leh kerena itu kami harapkan kepada para pemba#a untuk memberi memberikan kan masuka masukan%m n%masu asukan kan yang yang bersif bersifat at membang membangun un untuk untuk kesemp kesempurn urnaan aan makalah ini
&engkulu, 'uni ()*+ Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
** ATAR &-AKA./ *( T0'0A. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
(* K$.!-P T-$RITI! (( PR$!-! K-P-RA1ATA. BAB III PENUTUP
2* K-!IMP0A. 2( !ARA. DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut 1H$, setiap tahunnya, kira%kira 23 42,5 juta6 dari *() juta bayi
lahir mengalami asfiksia, hampir * juta bayi ini kemudian meninggal7i Ind"nesia, dari seluruh kematian bayi, sebanyak +83 meninggal pada masa ne"natal 4usia di bawah * bulan6 !etiap 5 menit terdapat * ne"natus yang meninggal Penyebab kematian ne"natal di Ind"nesia adalah berat bayi lahir rendah (93, asfiksia (83, trauma lahir, tetanus ne"nat"rum, infeksi lain, dan kealainan #"ngenital&erbagai upaya yang aman dan efektif untuk men#egah dan mengatasi penyebab utama kematian bayi baru lahir, meliputi pelayanan antenatal yang berkualitas, asuhan persalinan n"rmal atau dasar, dan pelayanan asuhan ne"natal "leh tenaga pr"fessi"nal 0ntuk menurunkan angka kematian bayi baru lahir karena asfiksia, persalinan harus dilakukan "leh tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan dan keterampilan
manajemen
asfiksia pada bayi
baru lahir, kemampuan
dan
keterampilan ini harus digunakan setiap kali men"l"ng persalinan$leh karena itu, keterampilan dan kemampuan penanganan resusitasi pada ne"natal sangat penting dimiliki "leh setiap tenaga pr"fessi"nal yang terlibat dalam penanganan bayi baru lahir 1.2 TUJUAN PENULISAN MAKALAH 1.2.1 TUJUAN UMUM Memahami k"nsep asuhan keperawatan pada pasien Asfiksia 1.2.2 TUJUAN KHUSUS a Memahami pengkajian b Memahami perumusan diagn"sa keperawatan # Memahami peren#anaan d Memahami implementasi e Memahami e:aluasi
1
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1. KONSEP TEORITIS 2.1.1. DEFINISI !uatu keadaan bayi baru lahir yang mengalami gangguan tidak segera
bernafas se#ara sp"ntan dan teratur setelah lahir Asfiksia dapat terjadi selama kehamilan atau persalinan Asfiksia dalam kehamilan dapat disebabkan "leh penyakit infeksi akut atau kr"nis, kera#unan "bat bius, uremia, t"ksemia gerapi darum, anemia berat, #a#at bawaan atau ter"ma Asfiksia dalam persalinan dapat disebabkan "leh pertus lama, ruktura akteri yang membakar, tekanan terlalu kuat kepada anak pada plasenta, pr"lapsus, pemberian "bat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada waktunya, plasenta pre:ia, s"lusia plasenta, pala#enta tua 4ser"tinus6 4 2.1.2. ETIOLOGI Asfiksia ne"nat"rum dapat terjadi selama kehamilan, pada pr"ses persalinan dan melahirkan atau peri"de segera setelah lahir 'anin sangat bergantung
pada
pertukaran plasenta untuk "ksigen, asupan nutrisi dan
pembuangan pr"duk sisa sehingga gangguan pada aliran
darah
umbilikal
maupun plasental hampir selalu akan menyebabkan asfiksia 4Parer, ());6 Penyebab asfiksia menurut M"#htar 4*9;96 adalah < * Asfiksia dalam kehamilan a Penyakit infeksi akut b Penyakit infeksi kr"nik # Kera#unan "leh "bat%"bat bius d 0remia dan t"ksemia gra:idarum e Anemia berat f =a#at bawaan g Trauma ( Asfiksia dalam persalinan a Kekurangan $ Partus lama 4 rigid ser:iks dan at"nia> insersi uteri6 • Ruptur uteri yang memberat, k"ntraksi uterus yang terus%menerus • •
mengganggu sirkulasi darah ke plasenta
2
• •
• • •
Tekanan terlalu kuat dari kepala anak pada plasenta Pr"laps fenikuli tali pusat akan tertekan antara kepala dan panggul Pemberian "bat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada waktunya Perdarahan banyak < plasenta pre:ia dan s"luti" plasenta Kalau plasenta sudah tua < p"stmaturitas 4ser"tinus6, disfungsi
uteri b Paralisis pusat pernafasan Trauma dari luar seperti "leh tindakan f"r#eps • Trauma dari dalam < akibat "bat bius • 2.1.3. PATOFISIOLOGI Pernafasan sp"ntan && tergantung pada k"ndisi janin pada masa
kehamilan dan persalinan&ila janin kekurangan $( dan kadar =$( bertambah, timbulah rangsangan terhadap ner:us :agus sehingga 7'' 4denyut jantung janin6 menjadi lambat 'ika kekurangan $( terus berlangsung maka ner:us :agus tidak dapat dipengaruhi lagi Timbulah kini rangsangan dari ner:us simpatikus sehingga 7'' menjadi lebih #epat akhirnya ireguler dan menghilang 'anin akan mengadakan pernafasan intrauterin dan bila kita periksa kemudian terdapat banyak air ketuban dan mek"nium dalam paru, br"nkus tersumbat dan terjadi atelektasis &ila janin lahir, al:e"li tidak berkembangApabila asfiksia berlanjut, gerakan pernafasan akan ganti, denyut jantung mulai menurun sedangkan t"nus neur"muskuler berkurang se#ara berangsur%angsur dan bayi memasuki peri"de apneu primer 'ika berlanjut, bayi akan menunjukkan pernafasan yang dalam, denyut jantung terus menurun, tekanan darah bayi juga mulai menurun dan bayi akan terluhat lemas 4flas#id6 Pernafasan makin lama makin lemah sampai bayi memasuki peri"de apneu sekunder !elama apneu sekunder, denyut jantung, tekanan darah dan kadar $( dalam darah 4Pa$(6 terus menurun &ayi sekarang tidak bereaksi terhadap rangsangan dan tidak akan menunjukkan upaya pernafasan se#ara sp"ntan Kematian akan terjadi jika resusitasi dengan pernafasan buatan dan pemberian tidak dimulai segera
3
2.1.4. WOC Paralisis Pusat Pernafasan
Persalinan lama, lilitan tali pusat, persentasi janin abn"rmal
$bat%"batam
ASFIKSIA
'anin kekurangan $(
Paru%paru terisi #airan
dan kadar =$( meningkat $bstruksi jalan nafas
/g metab"lisme dan perubahan asam basa
MK: Be!"#$% &$'$% %$($! )"*$+ e(e+)"(
Asid"sis respirat"rik
.apas #epat
7ipsneu !uplai $( dalam darah menurun
/g perfusi :entilasi
MK: Re!"+, +e)"*$+ !e"-$%/$% !0#0 )00#
.apas #uping hidung, sian"sis, hip"ksia
7'' dan T7 menurun
MK: Ke)"*$+ e(e+)"($% ,'$ %$$!
MK: G$%//0$% Pe)0+$$% G$!
2.1.5. MANIFESTASI KLINIS 7istres pernafasan 4Apneu > megap%megap6 • 7etak jantung 4tak terukur 6 • Refleks > resp"ns bayi lemah • T"nus "t"t menurun • 1arna kulit biru > pu#at •
2.1.6. KOMPLIKASI
4
-dema t"tal, perdarahan "tak, anusia dan "liguria, hiperbilirubinumia, enter"k"litis, nekr"tikans, kejang, k"ma Tindakan bag and mask berlebihan dapat menyebabkan pneum"t"raks
2.1.. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK ab"rat"rium &iasanya ditemukan menurunya kadar hemat"krit dan
peninggian tr"mb"sit akibat hiperakti:itas sumsum tulang ab"rat"rium 0ntuk menunjukan adanyan #airan spinal yang ber#ampur • darah atau ?ant"kr"m disertai dengan peninggian jumlah sel darah merah •
dan pr"tein, serta penurunan gluk"sa 0!/ 0ntuk memantau berbagai perubahan yang terjadi akibat perdarahan.
2.1.. PENATALAKSANAAN MEDIS a Memberikan jalan nafas dengan penghisap lender dan kasa steril b P"t"ng tali pusat dengan teknik asepti# dan anti septik # Apabila bayi tidak menangis lakukan #ara sebagai berikut * Rangsangan taktil dengan #ara menepuk%nepuk kaki, mengelus%elus
dada, perut atau punggung ( &ila dengan rangsangan taktil belum menangis lakukan m"uth t" m"uth d Pertahankan suhu tubuh agar tidak memperburuk keadaan asfiksia dengan #ara < * Membungkus bayi dengan kain hangat ( &adan bayi harus dalam keadaan kering 2 'angan memandikan bayi dengan air dingin gunakan minyak atau baby "il untuk membersihkan tubuhnya @ Kepala bayi ditutup dengan baik atau t"pi kepala yang terbuat dari plasti# e Apabila nilai apgar pada menit ke lima sudah baik 48%*)6 lakukan perawat selanjutnya < * Membersihkan badan bayi ( Perawatan tali pusat 2 Pemberian A!I sedini mungkin dan adekuat @ Melaksanakan antr"p"metri dan pengkajian kesehatan + Memasang pakaian bayi 5 Memasang peneng 4tanda pengenal6 bayi
5
f Mengajarkan dengan "rang tua>ibu #ara < * Membersihkan jalan nafas ( Menetakkan yang baik 2 Perawatan tali pusat @ Memandikan bayi + Meng"bser:asi keadaan pernafasan bayi g Menjelaskan pentingnya < * Pemberian A!I sedini mungkin sampai usia ( tahun ( Makanan bergii bagi ibu 2 Makanan tambahan buat bayi diatas usia B @ bulan h Apabila nilai apgar pada menit kelima belum men#apai nilai n"rmal, persiapkan bayi untuk dirujuk kerumah sakit 'elaskan kepada keluarga bahwa anaknya harus dirujuk kerumah sakit 2.2. PROSES KEPERAWATAN * P-./KA'IA. Tanggal pengkajian < Ruang <
tanggal masuk n"m"r register
< <
a Identitas "rang tua Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa b Identitas bayi baru lahir .ama, jenis kelamin, dan tanggal lahir # Keluhan utama Pada klien dengan asfiksia yang sering tampak adalah sesak nafas d Riwayat Persalinan &agaimana pr"ses persalinan, apakah sp"ntan, premature, aterm, letak bayi belakang kaki atau sungsang e Pemeriksaan fisik< * Keadaan umum tampak lemah ( Kepala < bentuk mes"#ephal, ubun%ubun besar sudah menutup 2 Mata < sklera tak ikterik, k"njungtifa tak anemis @ Hidung < bentuk simetris, ada #uping hidung, nampak megap%megap, belum napas + Telinga < bentuk simetris, tak ada k"t"ran 5 Mulut < bibir sian"sis, membran muk"sa tak kering 8 eher < tak ada pembesaran kelenjar tir"id ; 7ada < bentuk simetris, ada retraksi dada 9 Crekuensi nafas D 2) kali>menit, atau apena 4henti napas E () detik6 *) 'antung < denyut jantung D *)) kali>menit
6
** Paru%paru < masih terdengar suara nafas tambahan 4 r"nkhi basah B6 *( Abd"men < mete"rismus B tali pusat berwarna putih dan masih basah *2 Kulit < warna kulit sian"si *@ -?tremitas < tak ada t"nus "t"t, t"nus "t"t sedikit>lemah *+ Refleks < tak ada reflek m"r"
( 7IA/.$!A * 7? I < &ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan "bstruksi jalan nafas ( 7? II < /angguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan perfusi :entilasi 2 7? III < Resik" ketidak seimbangan suhu tubuh berhubungan dengan penurunan suplai $( dalam darah @ 7? IF < Ketidak efektifan p"la nafas berhubungan dengan dipsneu 2 P-R-.=A.AA. ."
Tujuan dan kriteria hasil
7? I .$= <
Inter:ensi .I= <
∗
Respirat"ry status <
∗
Fentilati"n Respirat"ry status <
∗
Airway paten#y Aspirati"n #"ntr"l
∗
∗
∗
tra#heal su#ti"ning Auskultasi suara
Memenuhi kebutuhan "ral pasien
∗
Mengetahui status se#ret yang terdapat dalam
nafas sebelum dan
br"nkus
sesuadah
Mendem"nstrasikan batuk efektif dan suara
Pastikan kebutuhan "ral >
Kriteria hasil < ∗
Rasi"nal
∗
su#ti"ning &erikan $( dengan
nafas yang bersih, tidak
menggunakan
ada sian"sis dan
nasal untuk memfasilitasi
∗
dispneu Menunjukkan jalan
∗
nafas efektif Mampu
∗
nas"tra#heal M"nit"r status $(
∗
klien &uka jalan nafas,
su#ti"n
mengidentifikasi fakt"r
7
∗
Memenuhi kebutuhan $( pasien
∗
∗
Mengetahui kebutuhan $( pasien Memanfaatkan jalan nafas
∗
Mengurangi tekanan
pen#egah
gunakan teknik
pada paru
#hin lift > jaw thrust bila perlu P"sisikan pasien
∗
∗
Membantu mengefektifkan
untuk
pernafasan
memaksimalkan :entilasi Identifikasi pasien
∗
∗
Mengeluarkan sputum
∗
Mengeluarkan sekret
∗
Mengetahui adanya
perlunya pemasangan alat ∗
jalan nafas buatan akukan fisi"l"gi
∗
dada bila perlu Keluarkan sekret dengan batuk > su#ti"n Auskultasi suara
∗
bunyi nafas tambahan ∗
Men#egah terjadinya kekurangan #airan akibat sesak nafas
nafas Atur intake untuk
∗
#airan meng"ptimalkan keseimbangan II
.$= <
.I= <
∗
Respirat"ry status < gas
∗
e?#hange Respirat"ry status <
∗
:entilati"n Fital sign status
∗
∗
gunakan teknik #hin lift>jaw ∗
∗
thrust M"nit"r rata%rata,
Mendem"nstrasikan
dan usaha
peningkatan :entilasi
respirasi M"nit"r suara
∗
8
Mematenkan jalan nafas Mengetahui adanya tanda%tanda sesak nafas
kedalaman, irama
Kriteria hasil < ∗
&uka jalan nafas,
∗
!uara nafas bersih
∗
Mengetahui adanya
dan "ksigenasi yang ∗
∗
∗
adekuat Mendem"nstrasikan batuk efektif Tanda%tanda :ital dalam rentang n"rmal Memelihara kebersihan
∗
nafas M"nit"r p"la
bradipena, takipneu, kusmaul, dll
nafas ∗
Mendilatasi br"nkus
∗
Mengetahui adanya
&erikan br"nk"dilat"r
∗
∗
kesulitan bernafas
=atat pergerakan
paru%paru dan bebas
dada, amati
dari tanda%tanda distres
kesimetrisan,
pernafasan
penggunaan "t"t tambahan, retraksi "t"t supradaukular dan inter#"stal
III
.$= < ∗ ∗
.I= < Term"regulasi Term"regulasi <
newb"rn Kriteria hasil < !uhu kulit n"rmal ∗ !uhu badan 25) = % 28) ∗ ∗
∗ ∗ ∗ ∗
∗
= TTF dalam batas n"rmal Hidrasi adekuat Tidak hanya menggigil /ula darah 7&. Keseimbangan asam
∗
Pantau suhu bayi
∗
baru lahir sampai ∗
stabil Pantau T7, nadi,
bayi baru lahir ∗
∗
∗
dan nutrisi
masukan #airan ∗
benar Memenuhi kebutuhan #airan
keadekuat
dan nutrisi Tempatkan bayi
Agar tindakan dapat dilakukan dengan
dan RR dengan tepat Tingkatkan
Mengetahui suhu
∗
Agar bayi terasa nyaman
bayi baru lahir
basa 7&. &ilirubin 7&.
pada ruangan is"lasi atau bawa ∗
Mempertahankan kehangatan tubuh
pemanas Pertahankan panas tubuh bayi
9
∗
∗
bayi Mengethui suhu bayi
M"nit"r suhu
∗
∗
bayi min tiap jam M"nit"r T7,
∗
nadi, RR M"nit"r warna
∗
dan suhu kulit !elimuti pasien
∗
Mengetahui T7,
∗
nadi, RR Mengetahui warna
∗
kulit dan suhu bayi Menjaga agar kehangatan tubuh bayi
untuk men#egah hilangnya kehangatan tubuh IF
.$= <
.I= <
∗
Respirat"ry status <
∗
Fentilati"n Respirat"ry status <
∗
Airway Paten#y Fital sign status
∗
∗
thrust bila perlu P"sisikan pasien
batuk efektif dan suara
:entilasi Identifikasi pasien
∗
∗
nafas yang paten Tanda%tanda :ital
∗
∗
Mengurangi tekanan pada paru
∗
Membantu mengefektifkan
perlunya
pernafasan
pemasangan alat ∗
dalam rentang n"rmal 4T7, nadi, pernafasan6
nafas
untuk memaksimalkan
sian"sis dan dipsneu Menunjukkan jalan
Memanfaatkan jalan
#hin lift > jaw
Mendem"nstrasikan
nafas bersih, tidak ada
∗
gunakan teknik
Kriteria hasil < ∗
&uka jalan nafas,
∗
jalan nafas buatan akukan fisi"l"gi
∗
Mengeluarkan sputum
∗
Mengeluarkan sekret
∗
Mengetahui adanya
dada bila perlu Keluarkan sekret dengan batuk >
∗
su#ti"n Auskultasi suara
∗
nafas Atur intake untuk #airan meng"ptimalkan
10
∗
bunyi nafas tambahan Men#egah terjadinya kekurangan #airan akibat sesak nafas
keseimbangan
@ IMP-M-.TA!I Implementasi sesuai dengan inter:ensi yang sudah dibuat dan disesuaikan dengan k"ndisi klien + -FA0A!I * 7iharapkan jalan napas bayi kembali efektif ( 7iharapkan p"la napas bayi kembali n"rmal 2 7iharapkan petukaran gas kembali n"rmal @ 7iharapkan tidak terjadi #idera pada bayi
11
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN Kanker merupakan massa jaringan abn"rmal tumbuh terus menerus,
tidak pernah mati Tumbuh dan tidak terk""rdinasi dengan jaringan lain, akibatnya merugikan tubuh dimana ia tumbuh Kanker aring adalah keganasan pada pita suara, k"tak suara 4laring6 atau daerah lainnya di tengg"r"kan Penyebab utama dari kanker laring tidak diketahui Kanker laring mewakili *3 dari semua kanker dan terjadi lebih sering pada pria, fakt"r%fakt"r penyebabnya adalah Tembakau, Alk"h"l dan efek k"mbinasinya, Ketegangan :"#al, aringitis kr"nis, Pemajanan industrial terhadap karsin"gen, 7efisiensi nutrisi 4rib"fla:in6 dan, Predisp"sisi keluarga 3.2. SARAN 3.2.1. B$/" Pe%0'"! 7iharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang askep
terkhusus dengan pasien Asfiksia dapat diterapkan asuhan keperawatan 3.2.2. B$/" Pe-$$ 7iharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai askep terkhusus dengan pasien Asfiksia
12
DAFTAR PUSTAKA
.urarif, Amin Huda Hardhi Kusuma()*2 APLIKASI
NANDA NIC-NOC
Y"gyakarta < Medi A#ti"n
GR,
Arief
1eni
Kristiyana
&
ASUHAN
http<>>wwwriyawan#"m>p>asuhan%keperawatan%asfiksia%*html,
diakases
KEPERAWATAN ANAK
!ari())9 NEONATUS
Y"gyakarta < .0HA M-7IKA
pada tanggal ** 'uni ()*+
13