TAHUN XXXVII
EDISI 37 373 3
DESEMBER 2005
PUSDIKLAT BEA DAN DAN CUKAI CUKAI AGEN PERUBAHAN BAGI PEGAWAI DJBC
PROFIL
WAWANCARA
MAULIDIYAH A. SY
FX YUWONO
“...PEREMPUAN JIKA DIBERI KESEMPATAN LUAS, AKAN MENJALANKAN TUGASNYA DENGAN MAKSIMAL...”
“MASIH ADA 3000 PEGAWAI YANG BELUM MENGIKUTI DTSD I”
MENUNGGU IMPLEMENTASI DARI REDAKSI
DARI REDAKSI TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968 MISI: Membimbing dan meningkatkan kecerdasan serta kesadaran karyawan Direktorat Jend eral Bea dan Jende Cukai terhadap tugas negara Mendekatkan Hubungan antara atasan dan bawahan serta antara karyawan Direktorat Jend eral Bea dan Cukai dengan masyarakat IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72 TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483
Keluarga Besar WARTA WAR TA BEA CUK CUK AI M e n gu gu c a p k a n :
Selamat
Ha ri Na Natt al 25 DESEMBER 2005
PELINDUNG Direktur Jenderal Bea dan Cukai: Drs. Eddy Abdurrachman PENASEHAT Direktur Penerimaan & Peraturan Kepabeanan dan Cukai: Drs. M. Wahyu Purnomo, MSc Direktur Teknis Kepabeanan Drs. Teguh Indrayana, MA Direktur Fasilitas Kepabeanan Drs. Ibrahim A. Karim Direktur Cukai Drs. Frans Rupang Direktur Pencegahan & Penyidikan Drs. Endang Tata Direktur Verifikasi & Audit Drs. Thomas Sugijata, Sugijata, Ak. M M Direktur Kepabeanan Internasional Drs. Kamil Sjoeib, M.A. Direktur Informasi Kepabeanan & Cukai Drs. Jody Koesmendro Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai Drs. Sofyan Permana Inspektur Bea dan Cukai Drs. Bambang Heryanto, Ak KETUA DEWAN PENGARAH Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai: Drs. Sjahrir Djamaluddin WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/ PENANGGUNG JAWAB Kepala Bagian Umum: Ariohadi, SH. MA. DEWAN PENGARAH Ir. Oentarto Wibowo, MPA; Ir. Agus Sudarmadi, M.Sc; Ir. Agung Kuswandono, Kuswandono, MA.; Drs. Murjady; Drs. Bachtiar, M.Si.; Sugiarto, SH.; Drs, Sindarto Diwerno Putro, Ak.; Dra. Istyastuti Wuwuh Asri, M.Si.; Suwito, SH; Drs. Ahmad Dimyati PEMIMPIN REDAKSI Lucky R. Tangkulung REDAKTUR Aris Suryantini, Supriyadi Widjaya, Ifah Margaretta Siahaan, Zulfril Adha Putra FOTOGRAFER Andy Tria Saputra KORESPONDEN DAERAH Ignatius Agus Nugraha (Medan), Leksi Andre Serumena (Jayapura), Syamsul Gunawan (Makassar) Bendito Menezes (Denpasar), Bambang Wicaksono (Surabaya) KOORDINATOR PRACETAK Asbial Nurdin SEKRETARIS REDAKSI Kitty Hutabarat PIMPINAN USAHA/IKLAN Piter Pasaribu TATA USAHA Niko Budhi Darma, S. Sos, Untung Sugiarto IKLAN Wirda Renata Pardede SIRKULASI H. Hasyim, Amung Suryana BAGIAN UMUM Rony Wijaya PERCETAKAN PT. BDL Jakarta ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur Telp. (021) 47865608, 47860504, 47860504, 4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353 E-Mailil : - wbc@ E-Ma wbc@cbn cbn.net .net.id .id - majalah_wbc@y ah_wbc@yahoo ahoo.com .com REKENING GIRO WARTA BEA CUKAI BANK BNI CABANG JATINEGARA JAKARTA Nomor Rekening : 8910841 Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
DAFTAR IS ISII 1
DARI REDAK REDAK SI
1
DAFTAR IS ISII 1
5 Laporan Utama Dalam Laporan Utama edisi ini, kami mengangkat topik mengenai peran Pusdiklat di DJBC. Pusdiklat sangat berperan dalam menyiapkan SDM di DJBC, karena pusdiklat terlibat langsung dalam recruitment pegawai melalui seleksi-seleksi yang sesuai dengan keinginan user dalam hal ini DJBC.
22
3 4 26
32
42 44
Wawancara Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) , FX Yuwono Yuw ono Msi mengatakan, saat ini BPPK sedang merancang suatu kurikulum yang berbasis kompetensi. Kurikulum ini diberikan kepada karyawan yang dasar perumusan kurikulumnya didasarkan kompetensi yang dibutuhkan pada semua lini. Lantas sudah sejauhmana sistem ini mulai dikembangkan ?
46
53
57
56
Pengawasan
60
Pabrik psikotropika ketiga yang berhasil diungkap dan terbesar di dunia ini merupakan buah hasil operasi kerjasama internasional yang melibatkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Badan Narkotika Nasional (BNN), Drugs Enforcement Administration (DEA), Narcotics Bureau Hongkong Police (NBHP) dan Australia Federal Police (AFP).
65
68
Profil Partisipasi perempuan di sektor kerja mulai tumbuh dan berkembang pesat.Hampir di semua sektor pekerjaan, sosok perempuan pasti ada, tidak terkecuali Maulidiyah pegawai DJBC pada Pos Lintas Batas di ujung wilayah negara perbatasan IndonesiaMalaysia, Entikong.
WARTA BEA CUKAI
64
66
76
2
62
70
72
70
EDISI 373 DESEMBER 2005
Surat Pembaca
DARI REDAK REDAK SI SURAT PEMBACA KARIKATUR DAERAH DAER AH K E DAERAH DAERAH - Ekspo Eksporr Ilegal Pupuk Bersubsid Bersubsidii - Kunjungan Lapangan ke Total Total E&P Indonesia - Bea Cukai Batam Tegah Tegah Tiga Unit Mobil KOLOM - Mutas Mutasi? i? Membantu Membantu Anak Anak Beradaptasi Dengan Lingkungan Baru - Dilem Dilema a Antara Antara Penerimaan Penerimaan Cukai Rokok dan Pembangunan Kesehatan masyarakat INFO PERATURAN SIAPA MENGAPA - Akh Akhmad mad Rofiq Rofiq - Er Erma man n - Ha Hart rtono ono INFO PEGAWAI - Sambutan Menteri Keuangan Pada Peringatan Ke 59 Hari Keuangan - Mutasi Para pejabat Eselon III III di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai - Pegawai Pensiun Pensiun Per Per 1 Desember Desember 2005 SEPUTAR BEACUKAI RUANG KESEHATAN Keluhan Penderita Endometrios Endometriosis is KEPABEANAN RUU Tentang Perubahan UU Kepabeanan dan Cukai RENUNGAN ROHANI Natal Ditengah Himpitan Hidup PERISTIWA Investasi di Indonesia Meningkat KEPABEANAN INTERNASIONAL Penandatanganan MoU Antara DJBC dengan PNG Customs Service OPINI Obyek Cukai Baru INFORMASI KEPABEANAN & CU K A I Virus, Trojan dan Worm RUANG INTERAKSI Bunuh Diri, Mengapa Diminati ? SELAK Merah Putih berkibar di Ranu Kumbolo Gunung Semeru APA KATA MEREK MEREK A - Fra Frans ns Mohede Mohede - Fua Fuad d Baraja Baraja
Surat Pembaca Kirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamat surat, fax atau e-mail. Surat hendaknya dilengkapi dengan identitas diri yang benar dan masih berlaku.
P EN EN D I D I K A N Kepada Bapak Bapak di Bidang Pengembangan Pengembangan Pegawai : Dalam usaha meningkatkan diri akan pengetahuan tentang kepabeanan dan cukai, serta aplikasinya dalam dunia kerja sehari-hari jelas kita butuh pendidikanpendidikan baik itu bersifat teknis maupun fungsional. Saya sangat berterima kasih kepada DJBC karena DTSD I sudah hampir mampu mentekniskan semua pegawai di jajaran DJBC, begitu juga dengan DTSD II. Tapi, apakah pendidikan teknis hanya itu sajakah ? Saya yang di Timika, Papua (mewakili teman pegawai yang asli Papua) merasa bagi kami sangat sukar sekali untuk menembus yang namanya pendidikan/diklat seperti Intelijen, Kopat, dan lain-lain, apalagi yang namanya PFPB, yang akan membantu dalam menambah pengetahuan dan pengalaman. Saya kira, pendidikan/ diklat tersebut bukan hanya untuk KPBC-KPBC yang di Pulau Jawa saja, tapi hal itu berlaku untuk semua KPBC yang ada di wilayah NKRI ini. Kalau memang harus melalui suatu usulan resmi dari Kantor Pelayanan, berapa lamakah kami harus menunggu ? Jadi, kalaulah itu memungkinkan, bolehkah kami yang di Papua ini (asli papua) juga diperhatikan dalam hal pendidikan atau diklat-diklat tersebut ? Saya rasa Bapak tidak lupa dengan kami yang di Papua ini (asli Papua), untuk dapat sejajar dalam hal kualitas pelayanan dan penerapan peraturan di bidang Kepabeanan dan Cukai dengan pegawai-pegawai Bea Cukai lainnya di tanah air tercinta ini. RICKY WANDOSA - KPBC Amamapare TANGGAPAN : Sehubungan dengan surat Sdr. Ricky Wandosa, NIP 060093177, Pelaksana pada KPBC Amamapare, Amamapare, dengan hormat kami sampaikan sebagai berikut : 1. Dalam upaya penge pengembang mbangan an pegawai, pegawai, DJBC melalui melalui Pusdiklat Bea dan Cukai melaksanakan berbagai jenis diklat yang terdiri dari : · Dik Diklat lat Tekn Teknis is Subst Substant antif if Dasar Dasar : DTSD DTSD I dan dan DTSD DTSD II · Dik Diklat lat Tekn Teknis is Subst Substant antif if Spesia Spesialis lisasi asi : Inteli Intelijen jen,, Post Clearance Audit (PCA), Operator Komputer (konsul), Anjing Pelacak Narkotika (Dog Handler), PPNS, dan lain-lain · Dik Diklat lat Fung Fungsio sional nal Kete Keteram rampil pilan an : Pejab Pejabat at Fungs Fungsion ional al Pemeriksa Barang (PFPB) · Dik Diklat lat Fung Fungsio sional nal Keah Keahlia lian n : Peja Pejabat bat Fun Fungsi gsiona onal l Pemeriksa Dokumen (PFPD) · Pen Penyeg yegara aran/P n/Pena enata taran ran : Peny Penyega egaran ran PP PPNS, NS, Penyegaran Cukai, Penataran Keterampilan Manajemen Kepabeanan, dan lain-lain 2. Penen Penentuan tuan diklat-d diklat-diklat iklat yang yang akan dilaksanak dilaksanakan an setiap setiap tahun dituangkan dalam Kalender Diklat yang dikeluarkan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan c.q Pusdiklat Bea dan Cukai. 3. Perlu juga kami kami sampaik sampaikan an bahwa bahwa masing-m masing-masing asing diklat mempunyai persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh setiap calon peserta, misalnya untuk diklat PFPB, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 87 tahun 1999 tanggal 1 Juli 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil,
a. b. c. d. e. 4.
5.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 32/KEP/M.PAN/3/2003 tanggal 7 Maret 2003 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai dan Angka Kreditnya, dan Keputusan Bersama Menteri Keuangan RI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 149/KMK.01/2004 dan Nomor 15 tahun 2004 tanggal 23 Maret 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai dan Angka Kreditnya, disebutkan bahwa persyaratan untuk dapat diangkat dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea dan Cukai tingkat terampil adalah : Berijazah Berij azah serenda serendah-ren h-rendahnya dahnya Diplom Diploma a II sesuai sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan dan setinggi- tingginya setingkat Diploma III (D-3); Menduduki Mendu duki pangkat pangkat serend serendah-re ah-rendahny ndahnya a Pengatur Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b; Lulus pendid pendidikan ikan dan dan pelatihan pelatihan fungsi fungsional onal di di bidang bidang Kepabeanan dan Cukai; dan Setiap Setia p unsur Penilai Penilaian an Pelaksana Pelaksanaan an Pekerjaan Pekerjaan (DP-3) (DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Memiliki Memil iki pengalama pengalaman n di bidang bidang Kepab Kepabeanan eanan dan Cukai sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. Adapun Adapu n Calon pesert peserta a diklat dipilih dipilih dari dari seluruh seluruh kantor kantor yang menyebar dari KWBC I s.d. XIII sesuai dengan kebutuhan organisasi dan masing-masing kantor, serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Tentun entunya ya akan sangat sangat memudah memudahkan kan bagi kami kami apabila apabila ada usulan serta rekomendasi dari kantor-kantor mengenai diklat-diklat yang dibutuhkan dan pegawai- pegawai yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti diklat tertentu.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih. Kepala Bagian Kepegawaian OENTARTO WIBOWO NIP 060079882
S L O GA GA N B A R U Dalam rangka memperingati Hari Pabean Internasional yang ke-54 pada bulan depan, kecuali lomba-lomba yang telah diadakan oleh Panitia Hari Pabean Internasional, bagaimana seandainya dalam peringatan Hari Pabean Internasional tersebut Panitia mengadakan sayembara baru yakni Sayembara Slogan Baru (MOTTO) bagi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Karena slogan-slogan lama menurut pendapat pendapat kami dalam era reformasi maupun globalisasi ini kurang up to date , perlu adanya slogan baru bagi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang berwawasan moral dan anti KKN, berpijak pada kebenaran dan keadilan sebagai way of life . Dan slogan perlu dipublikasikan melalui iklan layanan masyarakat di televisi agar masyarakat luas bisa lebih mengerti dan memahami tugas-tugas yang dilakukan intansi ini. Bagaimana Panitia HPI ? SARGIYATNO Solo
EDISI 373 DESEMBER 2005
KARIKATUR
WARTA BEA CUKAI
3
KARIKATUR
4
WARTA BEA CUKAI
EDISI 373 DESEMBER 2005
LAPORAN UTAMA
MENJADIKAN
LAPORAN UTAMA
MENJADIKAN
Pusdiklat Sebagaii Investasi Sebaga Investasi DJB DJBC C Banyaknya tuntutan masyarakat akan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), menjadikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) DJBC sebagai agen perubahan sekaligus ujung tombak bagi kemajuan DJBC. ebutuhan akan pegawai bea cukai yang profesional saat ini semakin dirasakan oleh DJBC dalam upaya mensejajarkan diri dengan institusi kepabeanan dan cukai dunia, serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada industri, perdagangan dan masyarakat. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut, Pusdiklat DJBC mempunyai peran cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja melalui kualitas diklat termasuk sarana dan prasarananya. Untuk meningkatkan kualitas diklat sudah pasti harus didorong oleh sebuah visi dan misi yang tentunya dapat mendukung tercapainya visi dan misi dari user yang dalam hal ini adalah DJBC. Karena pada hakekatnya Pusdiklat Bea dan Cukai merupakan unit pendukung (supporting unit) dalam peningkatan kualitas SDM DJBC.
K
mencetak pegawai yang siap pakai sesuai dengan misi dan visinya meliputi beberapa aspek, seperti penyusunan program diklat, penyusunan kurikulum, silabus, metodik, didaktik dan materi diklat, selain itu juga menyiapkan tenaga pengajar dan peserta diklat termasuk pelaksanaan administrasi pembinaan widyaiswara (pengajar). Menurut Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai, Sofyan Permana, Permana , pusdiklat juga sangat berperan sekali dalam menyiapkan SDM di DJBC, karena pusdiklat terlibat langsung dalam recruitment pegawai melalui seleksi-seleksi yang sesuai dengan keinginan user user .. ”Itu dalam hal penerimaan WBC/ATS
PUSDIKLAT SEBAGAI AGEN PERUBAHAN Visi yang diemban oleh Pusdiklat Bea dan Cukai adalah “Pusdiklat “ Pusdiklat yang profesional dan berorientasi ke masa depan di bidang keuangan negara khususnya kepabeanan dan cukai ”. ”. Sedangkan untuk misi Pusdiklat adalah “Mengembangkan “Mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi pegawai DJBC ”. ”. Dengan visi dan misi tersebut maka sebagai agen perubahan tentunya harapan tersebut bisa diwujudkan sehingga keinginan user user untuk untuk mendapat pegawai profesional dapat terpenuhi. Tugas utama pusdiklat agar dapat
SOFYAN PERMANA. Menginginkan Pusdiklat menjadi agen perubahan dan memenuhi semua kebutuhan user.
pegawai baru, lalu untuk yang telah menjadi pegawai, pusdiklat juga terlibat dalam pembentukan pegawai tersebut, misalnya di level pelaksana maka pembentukannya dapat dilakukan oleh level-level manajerial. Selain itu pusdiklat juga berperan dalam pembentukan setiap level sampai dengan level pimpinan,” ujar Sofyan Permana. Perannya yang cukup signifikan dalam mengemban visi dan misinya tersebut, tentunya memerlukan upaya-upaya yang tidak pernah berhenti untuk menuju peningkatan kualitas pusdiklat. Untuk itu, saat ini pusdiklat telah menerapkan tiga aspek pokok agar mutu dan kualitas diklatnya tetap baik. Ketiga aspek tersebut adalah sarana dan prasarana, sistem pengajaran, dan SDM yang memberi pengajaran. Untuk sarana dan prasarana, dimulai dengan kelas-kelas untuk belajar yang memiliki fasilitas cukup lengkap disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi. Untuk sistem pengajaran, meliputi program pelatihan, kurikulum, dan penyedian modul-modul yang disiapkan untuk dapat mengantisipasi perkembangan jaman. “Kita akan melihat trennya bagaimana, sekarang ini rupanya bukan hanya pada pelayanan tapi juga pada situasi dan security security yang yang ada. Untuk itu pengawasan juga semakin menonjol di dunia kepabeanan, sehingga nantinya ke depan proses pelatihan diklat lebih banyak lagi porsinya di bidang pengawasan,” tutur Sofyan Permana.
EDISI 373 DESEMBER 2005
LAPORAN UTAMA
WARTA BEA CUKAI
5
LAPORAN UTAMA
PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI. Sebagai mesin pencetak SDM yang profesional dan siap pakai.
Sedangkan untuk SDM yang memberikan pengajaran, akan dicari orang-orang yang memiliki dedikasi yang memang ingin membaktikan diri kepada DJBC, artinya mereka ini nantinya akan memberikan pengajaran dan melatih pegawai bea cukai menjadi aparat yang profesional sesuai dengan jiwa institusi Bea dan Cukai. Hal ini menurut Sofyan Permana, dikaitkan dengan kondisi sekarang dimana masih banyak pegawai bea cukai yang belum dididik ilmu kepabeanan dan cukainya, sehingga belum menguasai segala peraturan yang ada di DJBC. 6
WARTA BEA CUKAI
Ketiga hal tersebut memang menjadi kunci dari keberhasilan pusdiklat yang bertindak sebagai agen perubahan. Namun ada beberapa faktor lain yang juga menjadi kunci keberhasilannya, seperti, para pengguna jasa lebih responsif dalam penentuan peningkatan SDM, kualitas SDM Pusdiklat meningkat, koordinasi dengan pengguna jasa dan instansi terkait yang semakin baik, ketersediaan dana untuk biaya operasional diklat yang memadai, peraturan tentang kewidyaiswaraan yang jelas, dan optimalisasi
penggunaan sarana dan prasarana diklat.
UNTUK MENCETAK SDM HANDAL Beberapa hal di atas merupakan langkah nyata yang telah dilakukan dan menjadi program reformasi dalam kegiatan pusdiklat. Pemutakhiran kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan jaman dan penyediaan segala fasilitas diklat, merupakan upaya tiada henti yang terus dilakukan Pusdiklat. Ini semua dilakukan agar tujuan dan sasaran dari Pusdiklat dapat tercapai.
EDISI 373 DESEMBER 2005
Karena pusdiklat juga merupakan investasi bagi DJBC dalam mencetak
Berkaitan dengan akhlak dan moral, sebenarnya sudah sejak dulu
tumpuannya ada pada pusdiklat dan sebagai unit pendukung semua itu
Karena pusdiklat juga merupakan investasi bagi DJBC dalam mencetak tenaga kerja yang handal, tentunya peran user user sangat sangat penting, baik dalam penentuan kurikulum secara internal maupun hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan diklat. Peran disini adalah peran dalam hal evaluasi setelah pelaksanaan suatu diklat. Sementara itu, dari pusdiklat sendiri sudah terlebih dulu melakukan suatu evaluasi sebelum user melakukan user melakukan evaluasi, baik dalam hal penyelenggaraan diklat maupun kurikulum yang telah diberikan. Hal ini dimaksudkan agar para pegawai yang mengikuti diklat paham benar akan diklat yang dijalaninya dan menjadi pegawai yang diandalkan karena ilmu dan keterampilannya. Karena memang mencetak pegawai yang siap pakai adalah tugas utama dari pusdiklat. Ada beberapa diklat yang dapat memberikan keterampilan khusus dan siap diterapkan di lapangan oleh pegawai. Namun ada juga diklat yang setelah diikuti pegawai tetapi belum dapat dikatakan siap pakai. “Memang tidak semua pegawai setelah diklat dapat dikatakan sebagai pegawai siap pakai, misalnya untuk pegawai yang baru masuk, belum seratus persen siap pakai karena belum punya pengalaman, maka itu perlu ada magang dan praktek lapangan. Namun bagi pegawai yang telah mengikuti diklat untuk meningkatkan kemampuannya, mereka ini 100 persen dapat dikatakan siap pakai, dan yang penting disini adalah peran pimpinan langsung dalam memberikan bimbingan sehingga mereka dapat bekerja lebih baik lagi,” demikian ungkap Sofyan Permana. Satu hal yang cukup menonjol dalam reformasi di tubuh pusdiklat, adalah bagaimana para pegawai dapat mengatur dirinya sendiri tanpa harus selalu diawasi oleh pimpinan, seperti pada setiap akhir diklat para pegawai diharuskan mengikuti apel bersama. Dalam apel tersebut mereka sendiri yang mengaturnya dan mereka sendiri yang menilai apakah dirinya siap menjalankan kebijakan dengan baik dan benar atau hanya siap jika ada yang mengatur. Ini memang suatu terobosan yang cukup gemilang pada pusdiklat, karena pusdiklat yang dulunya dikenal hanya sebagai tempat menimba ilmu, kini pembinaan moral dan ahlak juga ditanamkan dengan cara menilai diri sendiri apakah hanya handal dalam pekerjaan saja atau handal dalam segala hal termasuk akhlak dan moralnya.
Berkaitan dengan akhlak dan moral, sebenarnya sudah sejak dulu Pusdiklat DJBC ikut berperan, namun karena metode pendidikan yang hanya memberikan penanaman ahlak dan moral yang sedikit, maka terkadang pusdiklat ikut dituding sebagai lembaga yang kurang peduli akan hal tersebut. Kini dengan adanya reformasi pada metode pendidikan dan kurikulum semua itu dapat terjawab, bahwa pusdiklat tidak semata-mata memberikan ilmu teknis saja kepada para pegawai tapi juga menanamkan akhlak dan moral yang terpuji bagi pegawai tersebut.
KUNCINYA, DUKUNGAN SEMUA PIHAK Cukupkah upaya yang dilakukan pusdiklat hanya sampai di situ? Tentu jawabannya tidak. Upaya yang tiada henti seperti yang diutarakan di atas juga terus dilakukan diberbagai bidang. Saat ini pusdiklat menitikberatkan pada daya dan upaya untuk menciptakan SDM bea cukai yang dapat bekerja sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan sesuai dengan perkembangan terakhir, termasuk memiliki dedikasi serta akhlak dan moral yang baik. “Dalam hal ini user juga juga tidak dapat mengandalkan 100 persen dari pusdiklat, tapi bagaimana cara pembinaannya setelah pegawai lepas dari pusdiklat sehingga dapat tetap bekerja dengan baik dan memiliki peranan, untuk itu peran pimpinan juga sangat menentukan hasil dari produk-produk pusdiklat,” ungkap Sofyan Permana. Keinginan user user untuk untuk memiliki pegawai yang handal memang
tumpuannya ada pada pusdiklat dan sebagai unit pendukung semua itu dapat terpenuhi dengan baik selama ini. Mengenai fasilitas yang dimiliki pusdiklat, mulai dari asrama hingga laboratorium semua telah tersedia dengan baik, sedangkan kurikulumnya, user user juga juga telah menjalin kerjasama yang baik dengan pusdiklat. Peran widyaiswara yang vital dalam diklat dari tahun ke tahun terus ditingkatkan. Pengalaman para widyaiswara dalam bekerja, juga keihklasan widyaiswara dalam membaktikan diri untuk memberikan ilmu menjadi nilai tambah dari pusdiklat. Kini tinggal bagaimana pegawai dapat memanfaatkan pusdiklat sebagai tempat untuk memajukan diri dan menjawab semua tantangan dalam tugas. Seleksi yang cukup ketat dari pusdiklat dalam memilih pegawai yang akan mengikuti diklat, mencerminkan pusdiklat hanya menerima pegawai yang memiliki kemampuan dan keinginan untuk maju dan dapat menjawab semua tantangan yang ada. Jika Pusdiklat DJBC sudah menjadi agen perubahan yang handal, tentunya pegawai DJBC juga akan semakin handal dalam menjalankan tugasnya. Tuntutan masyarakat yang kian meningkat tentunya tanpa menemui kesulitan akan segera terpenuhi dan itu semua hanya dapat dilakukan jika mutu pusdiklat juga semakin baik, begitu juga pegawai yang mengikuti diklat pun juga semakin paham akan tuntutan perubahan tersebut. adi FOTO : ISTIMEWA
FASILITAS DIKLAT. Terus diupayakan agar dapat memenuhi standar pendidikan.
EDISI 373 DESEMBER 2005
LAPORAN UTAMA
MENINGKATKAN
WARTA BEA CUKAI
7
LAPORAN UTAMA
MENINGKATKAN
Kualitas Melalui Diklat Upaya mensejajarkan dengan institusi kepabeanan dan cukai dunia tentu tidak segampang yang dibayangkan. Banyaknya tantangan dan tuntutan dalam tugas, mengharuskan seluruh pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) berusaha semaksimal mungkin menambah pengetahuannya agar dapat berperan dalam tugas. ensejajarkan diri menuju tingkatan yang lebih maju merupakan upaya yang dilakukan suatu badan atau organisasi agar dapat diakui oleh masyarakat baik di lingkup nasional maupun internasional. Perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesatnya yang juga dibarengi dengan perkembangan tingkat kepuasan masyarakat, mengharuskan seluruh pelayan publik bekerja secara profesional dan dapat menjawab segala tantangan yang ada.
M
DOK. WBC
OENTARTO WIBOWO. Harapan DJBC saat ini adalah memiliki pegawai yang profesional dan berintegritas tinggi.
8
WARTA BEA CUKAI
DJBC sebagai salah satu institusi pemerintah yang memiliki peran cukup signifikan baik dalam pelayanan kepada dunia usaha, maupun perlindungan kepada masyarakat terhadap masuknya barang-barang terlarang dan diawasi, dalam memberikan pelayanannya sejak dulu sudah berorientasi pada kelancaran arus barang untuk kepuasan masyarakat. Upaya ini dilakukan tentunya dengan dukungan pegawai yang handal dan profesional profesional untuk menjalankan tugasnya. Menciptakan pegawai yang profesional dan handal untuk dapat menjawab segala tantangan yang ada, memang bukan pekerjaan yang mudah. Banyak hambatan yang dijumpai, diantaranya selama ini masih ada pandangan yang menganggap remeh untuk mengikuti suatu diklat, bahkan alasan umur yang sudah tua atau kuatir akan segera dimutasikan terkadang dijadikan alasan pegawai untuk menghindar mengikuti suatu program diklat. Akibatnya, program untuk meningkatkan kualitas pegawai terkesan berjalan lambat. Namun seiring dengan adanya program reformasi di bidang kepabeanan dan cukai sejak tahun 2002 lalu, upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM pegawai bea cukai mulai nampak dijalankan dengan maksimal. Sebenarnya apa upaya yang telah dilakukan agar DJBC dapat memiliki pegawai yang profesional dan handal
untuk menjalankan tugasnya ? Jawabannya hanya satu, diklat ! Sejak dulu diklat memang telah dilaksanakan agar dapat memenuhi kebutuhan tugas, namun sekali lagi masih dirasakan kurang dan belum dapat menjawab segala kebutuhan tugas. Ini diakui oleh seluruh pihak, namun bukan berarti diklat yang lama tidak memiliki arti, semua itu sangat berarti, hanya perkembangan jaman yang membuat diklat tersebut dirasakan masih kurang. Kepala Bagian Kepegawaian DJBC, Ir. Oentarto Wibowo, MPA, DOK. LAN
ANWAR SUPRIJADI. Masih banyak masyarakat yang kurang puas dengan kinerja aparat.
EDISI 373 DESEMBER 2005
DOK. WBC
mengemukakan pendapatnya, berbicara soal sumber daya manusia
DOK. WBC
mengemukakan pendapatnya, berbicara soal sumber daya manusia (SDM) yang baik di DJBC ini, maka kita harus lihat kembali pada visi dan misi yang mana DJBC menginginkan dapat sejajar dengan institusi Bea dan Cukai kelas dunia dibidang kinerja dan citra, sehingga dari dua hal tersebut dapat dilihat bahwa yang diinginkan saat ini oleh DJBC adalah SDM yang profesional dan dapat menegakkan citra. “Profesional disini artinya pegawai tersebut memiliki kompetensi dan kinerja bagus, sedangkan yang menegakkan citra adalah, selain profesional pegawai tersebut juga berintegritas tinggi, ini yang sekarang kita harapkan pada seluruh SDM di DJBC,” tutur Oentarto. Lebih lanjut Oentarto mengatakan, diklat juga menjadi salah satu penentu utama agar dapat mengarah kepada harapan tadi. Namun kita tidak boleh merasa puas pada satu keadaan saja, karena masih banyaknya sorotan masyarakat terhadap kinerja aparat bea cukai dan masih banyaknya kasuskasus yang harus ditangani, membuktikan kalau diklat harus ditingkatkan dan akhir-akhir ini sudah nampak mengarah pada perbaikan yang lebih signifikan.
KERJASAMA DENGAN LUAR NEGERI Inilah yang sekarang harus dilakukan oleh DJBC, pelaksanaan diklat yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan pekerjaan, akan lebih baik jika dibarengi dengan survey perkembangan tingkat kepuasan masyarakat. Namun sekali lagi, tidak semua kebutuhan dapat diselesaikan dengan penyelenggaran diklat. Keterbatasan dana, instruktur dan fasilitas menjadi kendala yang mengakibatkan semua itu harus dicari solusinya. “Selama ini penyelenggaraan diklat memang selalu dikonsultasikan dari pusdiklat kepada Direktorat Jenderal, dengan tidak melepaskan program dari pusdiklat itu sendiri. Kemudian kami meneruskan kepada unit-unit eselon II kira-kira diklat apa yang mereka butuhkan sekarang. Namun karena kendala-kendala tadi, akhirnya kita mensiasatinya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan yang bekerjasama dengan pihak luar namun berkaitan sekali dengan kebutuhan diklat tersebut,” papar Oentarto. Solusi memang selalu ada jika kita menginginkannya, begitu juga dengan kendala-kendala diklat tadi, karena menurut organisasi modern, diklat yang berarti training , selain dilakukan oleh lembaga formal, training training juga juga dapat dilakukan oleh masing-masing pihak yang memang membutuhkannya, seperti P2KP (Program Peningkatan Keterampilan Pegawai) yang dapat
TANTANGAN TUGAS. Semua tuntutan dan tantangan tugas yang ada sekarang dapat terjawab dengan mengikuti diklat.
digunakan sebagai in house training , merupakan salah satu upaya mengatasi kendala-kendala itu. Solusi yang lain adalah bekerjasama dengan luar negeri baik secara bilateral maupun multilateral ataupun juga dengan lembaga Bea dan Cukai dari negara lain. Selain itu lembaga-lembaga internasional regional juga dapat dijadikan solusi, seperti APEC, ASEAN, maupun bantuan dari lembaga pabean negaranegara lain secara bilateral yang selama ini selalu rutin menyelengarakan training dengan DJBC. Diklat-diklat yang bekerjasama
dengan pihak luar negeri memang sangat penting sekali artinya bagi pelaksanaan tugas di lapangan. Bahkan ada beberapa pegawai yang menyatakan kalau dirinya baru mengetahui pentingnya tugas yang dilaksanakan selama ini setelah mengikuti diklat tersebut, padahal sebelumnya banyak juga pegawai yang menganggap remeh diklat-diklat tersebut. Dengan dilaksanakannya diklat yang sesuai dengan kebutuhan tuntutan tugas dan menjalin kerjasama dengan instansi luar negeri, maka diharapkan pencapaian visi dan misi dapat terwujud, sehingga harapan
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
LAPORAN UTAMA FOTO : ISTIMEWA
(BPPK) melakukan uji coba
9
LAPORAN UTAMA FOTO : ISTIMEWA
LAN. Berusaha mencetak pemimpin yang handal dan profesioanl dalam bekerja.
untuk memiliki pegawai yang profesional dalam bekerja serta mampu menjawab semua tantangan yang ada bisa terpenuhi. Berbicara soal menciptakan pegawai yang profesional, dalam hal ini pegawai juga dapat mengikuti diklat peningkatan kemampuan dengan pihak terkait di luar organisasi, seperti diklat yang diselengarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN). Diklat ini memang lebih difokuskan pada level tertentu, yang melalui diklat tersebut dapat menjadikan pegawai sebagai pemimpin yang memiliki kinerja baik dan berintegritas tinggi. Sementara itu, menurut Kepala LAN, Anwar Suprijadi, Suprijadi, dalam penyelenggaraan diklat yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja aparat, sistem pendidikan dan pelatihan yang ada haruslah diubah, maka itu diklat saat ini haruslah mengarah pada bagaimana pegawai dapat menjadi seorang pemimpin atau yang disebut dengan kompetensi. “Yang kita sebut kompetensi ini bukan hanya berdasarkan kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan saja, tapi juga yang penting adalah perilaku, sehingga dengan prilaku yang baik maka citra pelayanan kepada masyarakat akan baik pula,” ujarnya. ujarnya.
DIKLAT DTSD I BELUM BANYAK DIIKUTI Karier seseorang salah satunya, memang dapat ditentukan oleh diklat, karena dengan mengikuti diklat pegawai tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan baik sehingga pantas untuk memimpin suatu organisasi ataupun bidang pekerjaannya. 10
WARTA BEA CUKAI
Namun selesaikah masalah pemenuhan diklat sampai disitu? Tidak! Masih ada satu masalah lagi berkaitan dengan diklat untuk menunjang kinerja pegawai, yaitu diklat diklat DTSD. DTSD. Berdasarkan data dari Bagian Kepegawaian DJBC, masih banyak pegawai yang belum mengikuti Diklat Dasar Subtantif Dasar (DTSD) baik I maupun II, padahal diklat ini dirasakan sangat krusial. Diklat dasar ini (DTSD) merupakan diklat yang harus diikuti oleh seluruh pegawai. Berkaitan dengan masih banyaknya pegawai yang belum mengikuti DTSD, pihak direktorat juga tidak dapat berbuat banyak, walaupun diklat tersebut setiap tahunnya terus dilaksanakan, namun kembali lagi masih ada kendala yang harus dihadapi dalam penyelengggaraan diklat tersebut, utamanya ketersediaan anggaran. Untuk menjawab persoalan tadi, kini telah dilakukan beberapa hal yang dapat menunjang pelaksanakan diklat DTSD. Ada beberapa pegawai yang telah bekerja lebih dari 13 tahun baru memiliki kesempatan mengikuti diklat DSTD, padahal secara kepangkatan mereka sudah dapat dapat menduduki jabatan tertentu. Hal ini yang menyebabkan karier seseorang terhambat hanya karena tidak dapat mengikuti diklat dasar. Akibatnya, jika hal ini didiamkan tentunya akan banyak pegawai yang merasa putus asa yang pada akhirnya kinerja mereka akan menurun. Melihat hal tersebut DJBC bekerjasama dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
EDISI 373 DESEMBER 2005
KURIKULUM
(BPPK) melakukan uji coba diklat jarak jauh dan hasilnya cukup menggembirakan. Menurut Sekretaris BPPK, FX. Yuwono, Yuwono , BPPK sedang melakukan uji coba diklat jarak jauh, sehingga dimungkinkan para pegawai yang belum mengikuti DTSD I dapat mengikutinya melalui cara tersebut. “DJBC sudah melaksanakan uji coba ini di Malang dan hasilnya juga tidak terlalu mengecewakan, memang masih ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki, namun ke depan nanti kita harapkan diklat jarak jauh dapat jadi solusi dari persoalan yang selama ini dihadapi,” kata FX. Yuwono. Diklat dasar memang sangat penting diikuti oleh seluruh pegawai, karena tanpa diklat ini tidak mungkin pegawai tersebut dapat menjadi pemimpin di organisasi tempatnya bekerja, walaupun mereka dapat menjalankan tugas selama ini dengan hasil pengalamannya. Melalui diklat memang salah satunya adalah mencetak pegawai yang handal dalam pekerjaannya, dengan diklat pula seseorang dapat meningkatkan kariernya dengan baik. Untuk itu diklat yang harus diikuti tentunya juga harus mampu mengakomodir segala kebutuhan diklat dan tuntutan pekerjaan. Lantas pertanyaannya mampukah diklat menjawab segala tantangan dalam tugas, tentu jawabannya dapat dibuktikan dari hasil-hasil yang telah diperoleh pegawai selama mengikuti diklat. Kalaupun toh terjadi penyimpangan (pelanggaran) oleh pegawai dalam menjalankan tugasnya, itu bukan dikarenakan kesalahan pada sistem diklatnya, namun berpulang kembali pada diri masing-masing pegawai, sebab pada dasarnya melalui diklat akan menciptakan pegawai berintegritas tinggi, bermoral dan berakhlak baik. Namun tidak terlepas terlepas juga dari peran pimpinan yang tetap dibutuhkan untuk mengawasi pegawai selepas mereka mengikuti diklat. adi
KURIKULUM
Up T o D ate at e Jadi Kunci Keberhasilan Banyak faktor menjadi menjadi penentu keberhasilan keberhasilan diklat. Namun, dari sekian faktor tersebut kunci utamanya adalah pemutakhiran kurikulum disesuaikan dengan perkembangan jaman dan tuntutan pekerjaan. ebagai mesin pencetak tenaga yang profesional, tentunya Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Bea dan Cukai selalu berusaha agar setiap diklat yang diselenggarakan dapat efektif dan bermanfaat bagi pelaksanaan tugas. Dimulai dari kurikulum yang harus disesuaikan, tenaga pengajar yang selalu up to date dalam date dalam memberikan pengalaman dan pengajar, hingga fasilitas yang mendukung diklat yang diselenggrakan. Upaya tersebut tentunya juga harus didukung oleh kebijakan yang memihak sehingga tujuannya tercapai. Sementara itu untuk mencapai tujuan penyelenggaran diklat, pusdiklat memiliki beberapa kriteria, seperti menetapkan standar penulisan modul, mengoptimalkan peranan widyaiswara,
S
WBC/ATS
BAMBANG SEMEDI. Setiap pegawai yang masuk Pusdiklat akan menjadi agen perubahan, mulai dari moral, etika dan pengetahuannya.
melakukan kerjasama dengan unit pengguna, dan memberikan kesempatan mengikuti diklat. Dengan terlaksananya ini maka tujuan pelaksanaan diklat diharapkan berjalan efektif dan pegawai yang mengikuti diklat pun dapat berperan dalam menjalankan tugasnya. Berkaitan dengan efektifitas diklat yang tidak terlepas dari pemutakhiran kurikulum sesuai dengan perkembangan jaman, hal ini sudah dijalankan bahkan untuk ke depan nanti kurikulum yang akan diajarkan merupakan kurikulum yang berbasis agen perubahan.
KURIKULUM BERBASIS AGEN PERUBAHAN Kurikulum berbasis agen perubahan telah dicanangkan saat ini oleh pusdiklat, artinya bagi setiap pegawai pegawai yang mengikuti diklat, baik mental, perilaku, dan moralnya harus dibarengi dengan adanya perubahan, disamping juga perubahan pada kemampuan teknis dan pola pembelajaran para widyaiswara yang up to date. Sementara bagi para siswa juga akan diberikan pembelajaran kemandirian, artinya mereka tidak akan diawasi namun dilatih untuk mengatur diri sendiri sebagai bekal dalam bekerja. Menurut Kepala Bidang Rencana dan Program Pusdiklat Bea dan Cukai, Bambang Semedi, Semedi, dengan dicanangkannya kurikulum yang berbasis agen perubahan, maka siswa yang mengikuti diklat dapat menyerap ilmu yang diberikan yang disesuaikan dengan perkembangan tugas di lapangan yang tidak terlepas dari etika dan moral. “Kurikulum ini akan kita desain. Kita akan duduk bersama dengan temanteman widyaiswara untuk ikut
mensuskseskan program baru kita yang Insya Allah akan Allah akan kita mulai awal tahun tahun depan,” ungkap Bambang Semedi. Hal tersebut merupakan langkah reformasi besar-besaran yang akan dilaksanakan oleh pusdiklat, tanpa menilai kurang pada program yang lama, namun demi tercapainya visi dan misi pusdiklat dan Direktorat Jendaral Bea dan Cukai (DJBC) selaku user , maka hal tersebut memang sudah sepatutnya dilaksanakan.
MENCETAK PEGAWAI SIAP PAKAI Saat ini untuk kurikulum memang sepenuhnya diserahkan kepada user , karena memang saat ini merupakan momentum tepat untuk menjadikan pegawai bea cukai sebagai pegawai yang profesional. Mengenai kurikulumnya telah disesuaikan kepada WBC/ADI
AMIN SAFWAN. Meski kurikulum masih global namun siswa tetap siap pakai, tergantung penempatan mereka.
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
11
LAPORAN UTAMA DOK. PRIBADI
WBC/ADI
global dan saya kira masih butuh penyempurnaan lagi, namun secara
LAPORAN UTAMA DOK. PRIBADI
WBC/ADI
SUYONO SALAMUN. Lulusan STAN untuk bea cukai, kami berani jamin mereka telah siap pakai dan dapat menjalankan tugas dengan baik.
perkembangan yang ada di lapangan, seperti untuk diklat pemeriksaan kapal, diklat ini tidak akan memberikan teori dan pembelajaran saja, tetapi akan dikhususkan pada metode pemeriksaan kapal. “Jadi kalau selama ini hanya diberikan teori saja, sedangkan prakteknya saat PKL hanya sedikit sekali, nah nah ke ke depan nanti antara teori dan praktek akan digabungkan menjadi satu, jadi teorinya seperti ini, dan prakteknya juga seperti ini,” jelas Bambang Semedi. Sementara itu menurut Kepala Balai Diklat Keuangan VII Cimahi, Amir Safwan, kurikulum untuk program di Bea dan Cukai sudah sangat baik karena selalu diperbaharui, bahkan pengajarnya yang merupakan pegawai DJBC langsung memberikan pengajaran kepada calon pegawai bea cukai program diploma I. “Kurikulum untuk program diploma I Bea dan Cukai memang masih global, artinya mereka belum terlalu menjurus kepada tugas utama DJBC, namun mereka tetap siap pakai, karena selain tim pengajar yang langsung diserahkan kepada pejabat bea cukai yang berpengalaman, mereka yang baru lulus pun ternyata bisa langsung menyerap materi pelajaran, karena kurikulum selalu up to date ,” ,” ungkap Amir Safwan. Pernyataan tersebut ternyata juga diamini oleh Sutikno Sutikno,, Pjs Seksi Pencegahan Kanwil V DJBC Bandung yang juga seorang pengajar pada diklat Cimahi. Menurutnya, walaupun kurikulumnya masih secara global, namun dalam memberikan pengajaran pengajar tetap menjelaskan kepada mereka mengenai perkembangan yang ada. “Walaupun kurikulum masih secara 12
WARTA BEA CUKAI
global dan saya kira masih butuh penyempurnaan lagi, namun secara keseluruhan mereka ini siap pakai, dan jika mereka ditempatkan pada tugas yang lebih khusus lagi hanya tinggal menambahkan pengetahuan mereka melalui diklat yang lain,” papar Sutikno Masih dari pengajar diklat Cimahi, Wahjono Joko P, P, yang juga sebagai Kepala Seksi Pabean pada Kanwil V DJBC Bandung mengatakan, kurikulum yang ada sekarang lebih dititikberatkan pada penempatan peserta, sementara mengenai masih globalnya kurikulum untuk level diploma I, Wahjono mengatakan peserta masih harus didik lagi sehingga ada spesialisasi lagi, apakah untuk tenaga pemeriksa atau yang lainnya. “Untuk pendidikan diploma I, kurikulumnya 50 persen dari kuliah umum dan 50 persen dari kuliah kejuruan. Kejuruan tetap ada, tergantung mereka akan ditempatkan dimana dan untuk apa mereka kita siapkan,” kata Wahjono Dengan kurikulum yang masih global pun ternyata tugas masih tetap dapat dijalankan oleh seorang pegawai bea cukai, hal ini tentunya tidak terlepas dari sistem perekrutan yang sedemikian ketat dan transparan. Seperti halnya di sekolah khusus yang mencetak tenaga bea cukai, yaitu Sekolah Tinggi Akuntasi Negara (STAN), (ST AN), dimana ada kriteria tertentu untuk perekrutan calon siswa bea cukai dan lain sebagainya. Menurut Direktur ST STAN, AN, Suyono Salamun,, khusus dari bea cukai, ada Salamun permintaan tersendiri untuk kriteria perekrutannya, seperti tinggi badan minimal 160 cm, laki-laki dan lulus tes aerobik . Ini secara tersirat menunjukan kalau bea cukai menginginkan calon siswa yang kuat dan siap dalam menjalankan tugasnya, sementara untuk kurikulum DOK. PRIBADI
WAHJONO JOKO P. Dalam dunia pendidikan mereka menjalankan apa yang kita sampaikan dan diterima, mengenai praktek tergantung pada habitat mereka.
STAN terlebih dahulu meminta STAN masukan-masukan kepada DJBC terhadap kurikulum yang akan diajarkan nanti, apakah ada penambahan atau koreksi dari kurikulum yang lama. “Saya berani mengatakan lulusan STAN untuk bea cukai sudah siap pakai, karena sejak awal perekrutan hingga kurikulum yang diajarkan telah mengarah pada bidang tugas yang akan diembannya, selain itu tim pengajar untuk bidang bea cukai juga terbilang khusus karena mengirimkan widyaiswaranya untuk materi-materi tertentu yang siap diterapkan,” papar Suyono Salamun. Kalau kurikulum sudah dapat menjawab perkembangan tugas di lapangan, maka diklat juga akan efektif, namun seefektif apakah diklat tersebut, akan dikembalikan lagi kepada pegawai yang mengikutinya, apakah mereka mampu mengikutinya atau mengikuti namun kurang berminat dengan diklat yang telah ditunjuk untuknya. Reformasi kurikulum berarti reformasi pegawai dalam menimba ilmu melalui diklat, perkembangan tugas yang semakin meningkat dan tantangan tugas yang semakin menuntut pegawai untuk mampu mengikutinya, kini sudah dapat terjawab dan harapan DJBC memiliki pegawai yang profesional dan mampu menghadapi tuntutan tugas yang semakin berat juga akan terwujud.
IDEALNYA, SATU WIDYAISWARA UNTUK SATU MATERI
SUTIKNO. Kita dituntut untuk menghasilkan tenaga yang siap pakai dan kita siap menjalankan itu melalu metode pembelajaran.
Jika berbicara reformasi kurikulum yang tiap tahun selalu diperbaharui karena perkembangan tuntutan tugas yang saat ini semakin meningkat, maka tidak terlepas dari peran widyaiswara yang merupakan ujung tombak dari pelaksanaan diklat. Masih minimnya
EDISI 373 DESEMBER 2005
WBC/ADI
jumlah tenaga widyaiswara yang dimiliki pusdiklat saat ini, membuat para
WBC/ADI
jumlah tenaga widyaiswara yang dimiliki pusdiklat saat ini, membuat para widyaiswara berperan kurang efektif, sebab di satu diklat mereka mengajar materi A sementara sementara di diklat di klat lain mengajar materi B. Hal tersebut tentunya juga kurang menguntungkan bagi pelaksanaan diklat, karena idealnya satu materi diberikan oleh satu widyaiswara. Mengenai hal tersebut, Bambang Semedi mengatakan, pusdiklat pada dasarnya tidak menginginkan kondisi seperti itu, namun karena peminat untuk menjadi widyaiswara kurang, maka itu masih akan dicarikan solusi yang lebih baik lagi. Memang sudah menjadi rahasia umum kalau mereka yang ingin menjadi widyaiswara hanya karena ingin memasuki masa pensiun atau memperpanjang masa pensiun. Ini harus diubah, untuk ke depan seorang seorang widyaiswara seharusnya benar-benar orang yang ingin mengabdikan dirinya kepada DJBC melalui sumbangsihnya memberikan pengalaman dalam bentuk pelatihan-pelatihan. Hal ini sependapat dengan Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai, Sofyan Permana,, yang menginginkan untuk ke Permana depannya ada sedikit perubahan pada pada widyaiswara, sehingga akan disaring pegawai yang memang ingin menjadi widyaiswara hanya karena panggilan hati bukan karena terpaksa. “Ke depan nanti kita harapkan ada perhatian lebih kepada para widyaiswara, karena mereka ini salah satu ujung tombak dari keberhasilan diklat, untuk itu mereka juga nantinya pada waktu-waktu tertentu ada kewajiban untuk survey atau mengadakan pertemuan-pertemuan rutin dengan unit teknis terkait,
BADAN DIKLAT CIMAHI. Mencetak tenaga baru yang siap pakai.
utamanya pada saat dikeluarkannya peraturan baru di bea cukai,” ujar Sofyan Permana. Hal tersebut memang penting dilakukan, lanjut Sofyan Permana, ini semata-mata demi pemutakhiran pengetahuan widyaiswara, karena selama ini kegiatan tersebut walaupun sudah berjalan namun masih perlu ditingkatkan. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan widyaiswara memang terus dilakukan seiring dengan reformasi kurikulum yang ada di pusdiklat, sehingga widyaiswara kini tidak hanya mampu memberikan materi dan teori saja tapi juga mampu menjalankan fasilitas pendukung dalam diklat. “Sekarang seluruh widyaiswara sudah mampu menjalankan laptop (komputer jinjing) sebagai alat bantu di kelas yang dulunya hanya
mengandalkan OHP (Over Head Projector) saja. Selain itu, mereka juga diberikan kesempatan untuk meninjau langsung atau turun ke lapangan, sehingga para widyaiswara juga mengerti akan perkembangan tugas yang ada sekarang ini,” demikian sambung Bambang Semedi. Fasilitas untuk diklat di Pusdiklat Bea dan Cukai memang sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, dari tahun ke tahun terus melakukan pembenahan untuk kemajuan, bahkan laboratorium yang ada sudah semakin lengkap, tujuannya agar siswa dapat langsung mempraktekkan teori yang diberikan. Dengan itu semua maka keingian dan harapan dari DJBC untuk memiliki tenaga handal dan profesional dapat terwujud. Yang terpenting, kunci keberhasilan ada pada pelaksanaan reformasi kurikulum dan kualitas para tenaga pengajarnya. adi
A W E M I T S I : O T O F
STAN. Khusus untuk DJBC sejak seleksi hingga kurikulum memiliki kriteria tersendiri dari yang lain.
EDISI 373 DESEMBER 2005
LAPORAN UTAMA
SUDAH SUD AH EFEKTIFK EFEKTIFKAH
WARTA BEA CUKAI
13
LAPORAN UTAMA
SUDAH SUD AH EFEKTIFK EFEKTIFKAH
Diklat Selama Ini ? Hampir seluruh pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah mengikuti diklat untuk meningkatkan keterampilan dan menjawab tantangan pekerjaan di lapangan. Dari sekian diklat tersebut ada yang langsung menjalaninya, namun ada yang menunggu sampai sekian tahun baru dapat menjalaninya. DOK. WBC
efektif dan bermanfaat untuk menunjang tugasnya sehari-hari.
SISTEM PENEMPATAN PASCA DIKLAT
TOLAK UKUR DIKLAT. Bukan hanya dilihat dari cepatnya penempatan, tapi peningkatan kinerja pegawai menjadi lebih profesional.
aat ini bisa dikatakan seluruh pegawai DJBC harus mengikuti diklat untuk meningkatkan kemampuannya, baik itu diklat kemampuan dasar, maupun diklat yang mendukung pekerjaan. Besarnya tuntutan masyarakat kepada pegawai DJBC untuk bekerja secara profesional dan berperan di bidangnya sudah perlu segera diwujudkan untuk bisa menjawab semua tuntutan. Beragam pendapat timbul dari peserta terhadap diklat yang telah mereka ikut. Sampai saat ini masih banyak pegawai mengemukakan, diklat
S
14
WARTA BEA CUKAI
yang diikutinya kurang efektif bahkan cenderung tidak terpakai, terpakai, hal ini disebabkan karena penempatan mereka setelah diklat masih jauh dari yang diharapkan. Jika demikian opini yang keluar, lantas timbul pertanyaan, sudah efektifkah diklat yang mereka ikuti selama ini? Selain opini pegawai yang mengatakan bahwa pelaksanaan diklat dianggap kurang efektif, ada beberapa pendapat pegawai yang mengatakan sebaliknya, bahwa bahwa diklat yang mereka ikuti, meski penempatannya tidak secepat yang diharapkan, namun dirasa tetap
Menurut Kepala Bagian Kepegawaian DJBC, Oentarto Wibowo, Wibowo, lamanya penempatan tersebut bukan dikarenakan kesengajaan atau terdapat diskriminasi terhadap diklat-diklat tertentu yang akan didahulukan, sehingga bisa menimbulkan kesan diklat yang diikuti pegawai kurang efektif. Semua itu dikarenakan mekanisme penempatan pegawai memang tidak sesederhana yang dibayangkan. “Penyelenggaraan diklat memang didasarkan pada kebutuhan yang ada, namun untuk penempatannya kadangkadang tidak bisa langsung. Namun demikian memang ada beberapa jenis diklat yang penempatannya segera, ini dikarenakan kebutuhannya yang memang sangat mendesak.,” jelas Oentarto. Lebih lanjut Oentarto mengatakan, sangat disadari bahwa penempatan pegawai paska diklat belum memuaskan semua pihak, utamanya pegawai negeri yang sudah mengikuti suatu diklat tetapi tidak segera ditempatkan sesuai diklatnya. Kami terus berupaya untuk meningkatkan akurasi perencanaan pengembangan SDM, dalam hal ini penempatan paska diklat yang memang harus selalu selaras dengan kebutuhan organisasi. Penjelasan ini mungkin kurang disosialisasikan oleh pimpinan, sehingga terdapat pegawai yang menilai diklat yang telah diikutinya kurang efektif, atau memang pengalaman mereka yang menciptakan persepsi demikian. Banyaknya pegawai yang telah mengikuti suatu diklat namun hingga kini tidak mendapat kesempatan untuk
EDISI 373 DESEMBER 2005
WBC/ADI
WBC/ADI
layak mengikuti diklat yang akan diselenggarakan atau tidak, terlebih
WBC/ADI
WBC/ADI
CECEP RUSTANDI. Tidak ada yang mubazir dalam penyelenggaraan diklat, soal lama penempatan sebaiknya diambil positifnya saja.
menerapkannya, menambah kesan kalau diklat yang diikutinya hanya sekedar pengetahuan saja. Sebenarnya apa saja harapan pegawai selepas mengikuti diklat dan bagaimana sistem perekrutan untuk mengikuti diklat selama ini, lalu apa pula komentar mereka jika diklat yang telah diikuti belum mendapat kesempatan untuk menerapkannya ? Berikut pendapat peserta diklat yang umumnya mereka sampaikan sesuai kata hatinya dan berharap dapat dapat didengar oleh para penentu kebijakan, utamanya di bidang pengembangan SDM.
HARAPAN SETELAH MENGIKUTI DIKLAT Menurut Indra Gautama. S, S, yang juga merupakan Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen (PFPD) di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tipe A Khusus Soekarno-Hatta, dalam menentukan apakah pegawai tersebut WBC/ADI
JUNI P. KURNIAWAN. Tidak menjamin setiap yang mengikuti diklat akan tahu semua, perlu kemauan untuk menggali potensi yang lebih besar.
layak mengikuti diklat yang akan diselenggarakan atau tidak, terlebih dahulu harus melihat latar belakang pegawai yang bersangkutan sehingga saat mereka mengikuti diklat tidak canggung bahkan buta sama sekali. “Kita ambil contoh diklat PFPD, seharusnya mereka yang mengikuti diklat ini paling tidak pernah bergelut di bidang teknis kepabeanan, jadi bukan mereka yang selalu di perbendaharaan atau tata usaha lalu mengikuti diklat ini, ya ya mereka mereka pasti akan kewalahan mengikutinya,” ujar Indra. Pendapat senada juga disampaikan Bogi Yanuarwito, Yanuarwito, PFPD di KPBC Tipe A Khusus Tanjung Tanjung Priok II. Menurutnya, sistem perekrutan yang lalu kurang transparan dan terkesan tidak jelas, sehingga siapa-siapa saja yang akan mengikuti diklat dirasakan kurang mendukung dari apa yang selama ini mereka jalani. Namun demikian baik Indra maupun Bogi, menilai masih relevan untuk penempatan mereka setelah mengikuti diklat, walaupun berjarak kurang lebih satu tahun, namun mereka dapat melaluinya dengan cara mau belajar dari yang lebih senior dan rajin membaca kembali apa yang sudah mereka dapatkan selama ini. Krisnandari, Sementara itu Retno Krisnandari, PFPD pada KPBC Soekarno-Hatta, menilai kalau diklat yang ada dirasakan kurang efektif. Ada beberapa diklat telah diikutinya namun hingga kini tidak terpakai sama sekali, dan ini menurutnya kurang bermanfaat, karena setiap pegawai DJBC harus siap ditempatkan dimana saja, namun jika diklat yang diikutinya tidak mendukung akan terbuang cuma-cuma. “Setelah mengikuti diklat PFPD satu tahun kemudian saya baru ditempatkan. Ini masih baik walaupun sudah ada beberapa yang lupa, namun diklat lain yang saya sudah ikuti hingga kini tidak kunjung ada penempatannya, kan mubazir bahkan ada pegawai yang hingga dia pensiun tidak pernah mendapatkan kesempatan menerapkan ilmu diklatnya. Ini yang saya kira harus segera diubah,” papar Retno. Ada beberapa nada sumbang yang mengatakan diklat hanya untuk memenuhi panggilan tugas saja. Umumnya mengatakan diklat yang diikuti walaupun dapat meningkatkan kemampuan kinerja tapi dengan sistem penempatannya kurang transparan ini dirasa hanya akan menambah daftar kekecewaan mereka. Mereka pun memberikan contoh yang lebih konkrit lagi pada kasus pegawai yang lainnya, dimana sejak mengikuti diklat hingga pegawai tersebut meninggal tidak pernah diberikan kesempatan, lalu kemana arah perekrutan diklat selama ini ? Mengenai hal ini masih banyak pegawai yang menanyakannya. Menanggapi itu, salah seorang PFPD di KPBC Tangjung Priok II, II, Cecep Rustandi,, mengatakan efektifitas diklat Rustandi tidak harus dilihat dari penempatan
BOGI YANUARWITO. Sistem perekrutan diklat harus transparan sehingga pegawai tidak kewalahan saat mengikuti diklat
mereka setelah mengikuti diklat. Dan walaupun selepas diklat belum mendapat kesempatan menerapkannya, namun tetap bermanfaat untuk meningkatkan kinerja mereka, sebagai contoh, dirinya yang telah mengikuti diklat lain selain PFPD, baru hanya satu yang mendapat kesempatan untuk diterapkan, diterapkan, namun diklat yang lain ternyata dapat mendukung pekerjaannya. “Saya juga pernah ikut diklat intelijen dan Hi Co Scan untuk Scan untuk X-Ray, tapi hingga sekarang belum pernah mendapat kesempatan menerapkan hasil diklat tersebut, namun di tugas saya sekarang ini diklat-diklat tersebut dapat mendukung pekerjaan saya dalam menganalisis dokumen. Jadi menurut saya efektifitas efektifitas suatu diklat dapat diukur dari keinginan pegawai yang telah mengikutinya juga,” kata Cecep. Memang diklat dapat meningkatkan kinerja pegawai, tinggal bagaimana WBC/ATS
RETNO KRISNANDARI. Banyak diklat yang diikuti namun hanya beberapa yang mendapatkan penempatan
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
LAPORAN UTAMA WBC/ATS
akan lebih baik lagi jika hal tersebut disesuaikan sehingga bisa aplikatif.
mutu diklat yang terus mengikuti perkembangan tuntutan tugas. Banyak
15
LAPORAN UTAMA WBC/ATS
INDRA GAUTAMA S. Latar Belakang pegawai, menentukan diklat mana yang dapat diikutinya.
pegawai tersebut dapat menggali kemampuannya untuk lebih maju dari hasil diklat yang diperolehnya. Lambatnya penempatan setelah diklat dapat diatasi dengan berbagai cara, tinggal kemauan saja jawabannya.
TEORI DAN PRAKTEK TIDAK SAMA Mengenai banyaknya perbedaan antara teori dan praktek di lapangan, memang terkadang membuat pegawai mengalami kesulitan. Jika hal ini dikaitkan dengan efektifitas diklat maka banyak yang menilai diklat kurang efefktif dan materinya kurang disempurnakan. Menanggapai hal ini, Indra Gautama mengatakan, teori yang ada di diklat seharusnya disesuaikan juga dengan aplikasi di lapangan, karena banyak kasus-kasus yang ada di lapangan tidak terangkum pada teori dan pada saat penempatan kita merasa kebingungan karena tidak ada bahan acuannya. Jadi DOK. PRIBADI
akan lebih baik lagi jika hal tersebut disesuaikan sehingga bisa aplikatif. Aplikatif memang sangat menentukan tingkat kemampuan pegawai dalam menjalankan tugasnya, hal ini juga diakui oleh siswa diploma I Bea dan Cukai, I Ketut Wira Adnyana, Adnyana, yang mengatakan, materi yang diberikan walaupun masih secara global namun cukup efektif dan dapat menjawab tantangan tugas. Jujur diakuinya, dirinya pun merasa siap pakai setelah mendapatkan penempatannyan nanti.”Sekarang ini kami tinggal menunggu penempatan untuk terjun ke lapangan, jadi kami dapat menerapkan ilmu yang diperoleh. Dari pengamatan kami terhadap hasil diklat yang ada sudah dapat menjawab tuntutan tugas yang akan diberikan,” ujar Wira. Hal senada juga diungkapkan oleh I Putu Dedy Erawan Sugara, Sugara, siswa diploma I Bea dan Cukai. Menurutnya, walaupun masih ada beberapa kekurangan dalam teori, itu semua dapat ditutupi dengan praktek di lapangan. Dengan demikian praktek lapangan merupakan penyegaran dalam diklat akan teori-teori yang selama ini diberikan. Masih berkaitan dengan banyaknya keluhan atas perbedaan teori dan praktek di lapangan, Juni P. Kurniawan, Kurniawan, yang juga seorang Pejabat Fungsional Pemeriksa Barang, pada KPBC Tanjung Priok II, menurutnya akan lebih baik lagi jika pusdiklat bisa memberikan penyegaran, dalam arti ada pendidikan kembali kepada para PFPB yang telah terjun ke lapangan, sehingga selain PFPB ada sedikit penyegaran, tentunya menambah kembali ilmu pengetahuan yang terus di up grade . “Yang “Yan g jelas penempatan sekarang ini tidak berpengaruh sama sekali, semua itu tergantung dari diri pegawai, apakah mereka mau mengembangkan diri atau tidak. Ini juga akan lebih baik lagi jika penyelenggara mau memberikan referensi mengenai perkembangan yang ada, sehingga berbagi pengalaman dengan pengajar dan sesama pemeriksa barang akan menambah wawasan dan kinerja pegawai tersebut,” kata Juni. Lebih lanjut Juni mengatakan, baik penempatan maupun materi diklat, kita kembalikan lagi pada peran diklat itu sendiri, sementara untuk mencetak tenaga yang siap pakai, kita kembalikan kepada pusdiklat. Sejauhmana pusdiklat bisa menyiapkan tenaga pengajar yang dapat mengembangkan pengetahuan pegawai, jika hanya memberikan pendidikan saja tanpa siap dalam prakteknya, ini akan menuju waktu yang lama untuk bisa mapan melaksanakan tugas.
mutu diklat yang terus mengikuti perkembangan tuntutan tugas. Banyak pegawai yang mengeluh atas masa penempatan yang cukup lama namun itu harus diambil positifnya saja, karena semua itu tidak akan sia-sia. Menurut Cecep Rustandi, jika pegawai mengikuti diklat namun tidak mendapatkan kesempatan untuk menerapkannya, berarti DJBC memiliki sumber daya manusia di atas rata-rata dan ini adalah aset yang tiada nilainya. Ini semua memang masalah waktu, tetapi mampukah pegawai memahami itu semua ? Kini tinggal bagaimana kita memahami diklat bukan sekedar memenuhi kebutuhan tugas, namun memenuhi kebutuhan untuk peningkatan ketrampilan pegawai pegawai DJBC. DJBC. Mengenai hal tersebut Imam Santosa, PFPB di KPBC Tanjung Tanjung Priok II, merasa setuju dan berharap penyaluran tetap ada, walaupun harus menunggu lama. Teori dan praktek pada diklat adalah kunci keberhasilan dalam menjalankan tugas, namun semua itu hendaknya juga dilengkapi dengan sistem penempatan yang cukup cepat sehingga efektifitas diklat juga semakin baik. Kebutuhan pegawai dan penempatan pasca diklat memang harus dikoordinasikan, karena semua ini bukan hanya bermanfaat bagi institusi tapi juga bagi diri pegawai. Dengan sistem penempatan yang cukup cepat keinginan untuk mengikuti diklat dari para peserta tentunya akan tinggi, dan tentunya pegawai pun akan belajar dengan sungguh-sungguh karena pekerjaan ke depan nanti sudah menanti dan tentunya dibekali keterampilan baru lagi pasca mengikuti diklat. Mungkin saat ini yang lebih utama lagi adalah mensosialisasikan kepada seluruh pegawai bahwa penempatan diklat yang lama bukan karena keengganan direktorat atau untuk menghambat karier maupun penempatan ilmu dari diklat. Semua itu karena masih banyaknya prosedur yang harus dijalankan dan diterapkan. adi DOK. PRIBADI
PROFESIONAL DENGAN CARA MENGEMBANGKAN DIRI I KETUT WIRA ADNYANA. Siap pakai walaupun teori dalam diklat masih global.
16
WARTA BEA CUKAI
Pegawai yang telah mengikuti diklat memang harus mengembangkan diri, dan tentunya ini dibarengi dengan peningkatan
EDISI 373 DESEMBER 2005
KINERJA DAN
I PUTU DEDY ERAWAN SUGARA. Praktek di lapangan, pengalaman dalam menjalankan tugas.
KINERJA DAN
Produk rodukt tivitas SDM Menghadapi Ta Tanta ntang nga an Global* Oleh: J B. K rist iadi erkembangan global yang pesat belakangan ini mengubah hampir seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat, tak terkecuali perkembangan sumber daya manusia. Era ini kemudian kita kenal sebagai era globalisasi. Dalam era ini, seluruh negara mengikuti perkembangannya. Kalau tidak bisa, maka negara tersebut tidak bisa berkembang, dalam beberapa kasus malah menjadi negara yang terkucilkan. Globalisasi juga terjadi di Indonesia yang ditandai dengan adanya perubahan yang drastis, baik dibidang politik maupun bidang sosial ekonomi. Perubahan politik yang paling cukup menarik adalah pelaksanaan otonomi daerah. Peluang daerah mengatur daerahnya sendiri terbuka luas, campur tangan pemerintah di daerah, berada dalam skala sangat minim. Namun demikian, perubahan tersebut belum dapat dioptimalkan yang dibuktikan masih ada beberapa daerah yang belum melaksanakan prinsip-prinsip pengelolaan pemerintahan yang baik (good governance). Di sisi lain, kondisi sosial ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih, pengangguran, dan kemiskinan masih merupakan problem yang kita hadapi bersama. Ditambah dengan pengaruh faktor eksternal, seperti globalisasi dan persaingan pasar bebas, maka berbagai tantangan yang cukup serius dalam perkembangan sumber daya manusia untuk dapat survive dalam era globalisasi terbentang di depan mata. Beberapa perubahan lingkungan yang berlangsung cepat, antara lain adalah ; 1. Ber Berbag bagai ai kemajua kemajuan n teknolog teknologii telah dicapai pada 10-20 tahun terakhir; 2. Pen Pengar garuh uh globalis globalisasi asi:: perusaha perusahaan an manufaktur multinasional mencari tempat dengan biaya produksi yang murah, sumber bahan baku yang tersedia. Semua ini menimbulkan persaingan bagi negara-negara
P
WBC/ATS
PROF. DR. JB. KRISTIADI. Globalisasi yang terjadi di Indonesia ditandai dengan adanya perubahan drastis di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.
berkembang untuk menarik investasi bagi negerinya. 3. Pen Pengar garuh uh deregu deregulas lasii atau atau berkurangnya pengaturan harga, harga, entry tariff , proteksi dan monopoli yang semakin berkurang, mendorong pertumbuhan berbagai perusahaan baru, contohnya dalam bidang telekomonikasi, penerbangan, perbankan dan sebagainya. 4. Demog Demografi rafi tenag tenaga a kerja kerja globa globall yang yang berubah, mengarah kepada workforce diversity, diskriminasi tenaga kerja yang semakin longgar. 5. Per Peruba ubahan han sistem sistem sosial sosial-po -polit litik ik dunia, seperti Rusia yang menjadi kapasitas, RRC yang menjadi negara industri, berdirinya asosiasiasosiasi regional, bentuk kerjasama ekonomi (EU, NAFTA, AFEC dll) serta liberalisasi dan deregulasi perdagangan membawa paradigma baru di dunia usaha. Globalisasi memberikan peluang sekaligus tantangan kepada semua
orang, tergantung dari antisipasi yang disiapkan untuk menjangkau peluang yang terbuka luas di berbagai bidang, antara lain ; a. Pel Peluan uang g untuk untuk menin meningka gkatka tkan n penempatan jasa tenaga kerja Indonesia (TKI) di negara lain ; b. Kes Kesemp empata atan n kerja kerja bagi SDM SDM kita kita atau peluang bisnis bila SDM maupun dunia usaha benar-benar mampu memanfaatkan peluang tersebut; c. Pas Pasar ar dan dan kompet kompetisi isi terbu terbuka ka luas; luas; d. Rel Reloka okasi si industri industri manufa manufaktu kturr, barang, dan jasa dari negara lain ke Indonesia memacu arus barang dan jasa sekaligus tenaga kerja asing yang mempunyai peluang masuk ke Indonesia; e. Mo Moda dall ker kerja ja.. Pergeseran-pergeseran yang telah disebutkan di atas berdampak kepada semakin banyaknya pilihan bagi konsumen; terjadinya merger, join- venture , dan bahkan divestasi siklus hidup produk menjadi lebih pendek yang menimbulkan fragmentasi pasar. Oleh sebab itu, sumber daya manusia berperan penting dalam mengantisipasi peluang dan tantangan tersebut. Data menunjukan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang dinilai masih tertinggal dalam hal pengembangan sumber daya manusia dibandingkan dengan banyak negara dia Asia bahkan di ASEAN.
ARTI PENTING SDM Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi. Oleh karena itu, sekarang untuk SDM yang handal digunakan terminologi human capital. Manajemen SDM merupakan salah
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
17
LAPORAN UTAMA WBC/ATS
LAPORAN UTAMA WBC/ATS
REWARDS DAN RECOGNIZE. Diberikan kepada yang berprestasi agar tercapainya prinsip organisasi dan manajemen global.
satu strategi yang penting dalam organisasi atau berbagai lingkup lainnya. Aspek manajenem SDM mempunyai peran yang penting dalam mencapai tujuan karena melibatkan banyak aspek, terutama dengan faktorfaktor lingkungan internal organisasi (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan eksternal (peluang dan ancaman). Tantangan Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana merespons perubahan-perubahan eksternal agar faktor-faktor lingkungan internal menjadi kuat dan kompetitif. Beberapa aspek pokok yang saling berkaitan dalam mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia adalah aspek ekonomi dan ketenagakerjaan (terutama penghasilan), pendidikan, dan kesehatan. Dalam perkembangan konsep HDI (Human Development Index), beberapa aspek lain seperti lingkungan, isu gender juga gender juga mendapat perhatian (UNDP 2003). Tantangan Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan aspek-aspek tersebut merupakan hal yang relevan untuk menjadi perhatian kita semua dan perlu dioptimalkan bagi peningkatan kualitas kehidupan masyartakat. Peran strategis SDM dalam organisasi bisnis dapat dielaborasi dari segi teori sumber daya, di mana fungsi 18
WARTA BEA CUKAI
perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya atau kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor eksternal utama. Sumber daya sebagaimana disebutkan di atas, adalah SDM staregis yang memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolak ukur keberhasilan bisnis. Kemampuan SDM ini merupakan competitive advantage dari advantage dari perusahaan/organisasi. Dengan demikian, dari segi sumber daya, strategis bisnis adalah mendapatkan added value yang value yang maksimum dan mengoptimumkan competitive advan- tage . Adanya SDM ekspertis sebagai contoh manajer strstegis (strategic managers) dan SDM yang handal akan memberikan sumbangan dalam menghasilkan added value , dan added value ini value ini merupakan value added perusahaan/organisasi.
PERUBAHAN DAN PERGESERAN MERUPAKAN KECENDERUNGAN GLOBAL Fenomena-fenomena tersebut merupakan tantangan yang harus disikapi dengan bijaksana agar dapat bersaing dan sustainable sustainable sesuai sesuai tuntutan perubahan. Organisasi atau bisnis harus responsif, cepat bereaksi, dan cost effective . Salah satunya melalui reorganisasi atau resizing resizing bila bila
diperlukan. Sebagai contoh, organisasi yang lebih datar (flat organization) kini menjadi norma baru. Sementara, organisasi piramida kini mulai di”datar”kan, dan garis komando mulai ditinggalkan. Namun, dengan operating procedures yang procedures yang jelas. Bila kita mengacu kepada cost effectiveness perampingan effectiveness perampingan personalia (downsizing), kecenderungan bekerja dalam tim, dan orientasi kerja kepada proses semakin menonjol. Maka, istilah pemberdayaan yang kini digunakan dalam banyak aspek, juga merambah ke manajemen SDM.
PENYESUAIAN SRATEGI, STUKTUR, BUDAYA SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENINGKATAN KINERJA DAN PRODUKTIVITAS Tantang bagi manajemen global adalah mengubah konteks yang dalam pengembangan manajemen dikaitkan dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk berpikir ke arah paradigma global dan bukan lagi domestik. Penyesuaian organisasi dana manajenem ke arah strategis/struktur budaya dan SDM menjadi tuntutan yang harus dipenuhi, Sumber daya manusia dalam dunia global termasuk manajer dan karyawan tidak lagi
EDISI 373 DESEMBER 2005
terfokus hanya kepada pemenuhan (kompensasi, manfaat dan hubungan
karena sebagian besar pembinaan dan pengembangan staf dilakukan
dunia bisnis global, menyimpulkan bahwa tanpa fungsi SDM yang
terfokus hanya kepada pemenuhan (kompensasi, manfaat dan hubungan industrial), tetapi harus mencakup pemberdayaan dalam berbagai bidang (sikap, pengetahuan, etika, ketrampilan dan budaya perusahaan global). Dengan dilaksanakannya organisasi dan pengembangan ilmu pengetahuan melalui pelatihan, maka setiap organisasi maupun dunia bisnis harus mempersiapkan SDM nya yang tangguh dan profesional serta berwawasan global. SDM yang di maksud adalah SDM di semua lini suatu organisasi atau perusahaan.
KOMPETITIF Perubahan-perubahan yang mendasar dalam lingkungan bisnis telah menyebabkan pergeseran dalam urutan pentingnya manajemen sumber daya manusia dan fungsi sumber daya manusia. Untuk mampu mengantisipasi perdagangan bebas, kehadiran manajemen profesional berwawasan global sangat dibutuhkan. Saat ini, manajemen tidak seperti yang dahulu lagi. Kita telah menyaksikan suatu revolusi dalam sifat-sifat dasar manajemen yang digerakan oleh perubahan cepat (manajemen akselerasi perubahan) yang di pengaruhi kondisi sosial, ekonomi dan politik. Terobosan baru maupun metode baru untuk membantu perkembangan organisasi atau dunia bisnis telah dilakukan.
SDM SEBAGAI MANAJER Stephen H. Rhinesmith menyatakan terdapat 12 (dua belas) cara untuk mengembangkan manajer global, yaitu : 1. Pen Pencar carian ian Sumb Sumber er Daya Daya Global Global Perusahaan, organisasi atau dunia bisnis global tidak dapat dibatasi secara geografis dalam kebijaksanaan SDM mereka. Dunia bisnis/organisasi global harus mampu merekrut, melatih dan menempatkan para pakar atau ahli mereka yang terbaik serta menempatkan manajer mereka yang paling efektif di lokasi geografis, memenuhi ketentuan pasar, teknologi dan lingkungan. Kualifikasi demikian membutuhkan keterampilan yang terbaik tanpa memperdulikan kebangsaan dan hal ini merupakan suatu proses pencarian sumber daya global. Penggalian atas ketersediaan melalui pencarian sumber daya global adalah sebagai bagian dari fungsi SDM global dan merupakan salah satu perubahan yang pertama bahwa manajer harus melakukan peralihan ke perusahaan atau dunia bisnis global. Perusahaan multi nasional telah memandang diri mereka sangat berhasil mencapai prestasi yang menentukan dalam kebijakan SDM internasional,
karena sebagian besar pembinaan dan pengembangan staf dilakukan melalui proses “benchmarking” “benchmarking” ke ke luar negeri dengan memperkerjakan warga negara untuk magang di luar negeri. Dengan cara meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya manusia global, perusahaan atau dunia bisnis mampu bersaing dengan moto “selalu unggul dalam menghadapi persaingan global”. 2. Penila Penilaian ian dan Sel Seleks eksii Banyak hal yang perlu dilakukan untuk menetapkan metode penilaian dan seleksi yang benar dan tepat agar perolehan SDM dan manajemen global yang profesional, berawasan global dan mandiri. Salah satu diantaranya melalui SMILE yaitu : /keahlian khusus l Speciality (keterampilan, kemampuan atau pengetahuan yang dibutuhkan). /kemampuan l Management Ability manajemen (terutama motivasi dan pengambilan keputusan atau kebijakan). /kelenturan l International Flexibility internasional (kesediaan untuk belajar dan menyesuaikan diri). /kecakapan atau l Language Facility kemahiran dalam berbahasa internasional. /ikhtiar atau usaha l Endeavor (ketekunan dan ketabahan dalam menghadapi resiko ketidakpastian, dan kegagalan yang terjadi dan sulit diramalkan). Bagaimanapun aspek keterampilan tidak selalu mudah untuk dinilai, yang terbaik dan termudah untuk dinilai dan diseleksi diantaranya adalah terhadap pengelolaan proses kompetitif (keahlian khusus), berbahasa dan mungkin ikhtiar atau usaha. 3. Pus Pusat at Orie Orient ntasi asi Glo Global bal Pusat-pusat orientasi global menjadi tempat yang lebih baik bagi perusahaan atau dunia bisnis untuk melakukan penelitian dan pengembangan mengenai keadaan pasar dan opsesi global. Untuk itu, para manajer global yang menjalani program pendidikan dan pelatihan di pusat-pusat orientasi tersebut merupakan nara sumber bagi berbagai informasi dan penjelasan permasalahan saat ini dan masa datang. Belum banyak perusahaan atau dunia bisnis memiliki dan memberdayakan pusat-pusat orientasi ini untuk dilakukan sebagai pasar peneliti dan pengembangan, pengendalian mutu produk, serta pengembangan SDM dalam pendidikan pelatihan. 4. Pen Pengem gemban bangan gan Pola Pola Pikir Pikir Global Global Hampir setiap studi mengenai pengembangan perusahaan atau
dunia bisnis global, menyimpulkan bahwa tanpa fungsi SDM yang terpadu dan kuat, bakat dan pola pikir global untuk mengelola perusahaan atau dunia bisnis global yang sangat kompleks akan mengalami kegagalan dan tidak berkembang. Pendidikan pola pikir global perlu ditumbuh kembangkan agar mencapai hasil yang maksimal. Beberapa hal yang diperlukan dalam pendidikan pola pikir global diantaranya ; teori kekuatan yang mendorong dan menghambat terlaksanannya perdagangan bebas meliputi aspek: (a) perkembangan organisasi dan manajemen global, (b) kompetensi yang harus dimiliki manajemen global yang terlibat dalam pengelolaan daya saing, kompleksitas, penyesuaian organisasi dan perubahan manajemen kearah manajemen global, (c) manajemen akselerasi perubahan, (d) memberdayakan tim multibudaya, (e) pembelajaran organisasi melalui pendekatan terjadi pengembangan dalam pendidikan pola pikir global tersebut diharapkan: (a) berpikir secara sistematis tentang perubahan global, (b) kemampuan mengelola kompleksitas dengan berhasil guna dan berdaya guna, (c) kemampuan mengelola penyesuaian dan pengembangan serta perampingan organisasi, (d) kemampuan mengelola dan mengantisipasi perubahan dengan cepat dan benar, (e) kemampuan mengelola dan mengendalikan tim multi cultural, dan (f) kemampuan mengelola pembelajaran organisasi. 5. Pel Pelati atihan han Bis Bisnis nis Glo Global bal Pengembangan SDM melalui pelatihan bisnis adalah pendidikan, pelatihan dan pengembangan manajemen eksekutif untuk lebih meningkatkan daya saing, kompetensi, dan penguasaan pasar global suatu perusahaan atau dunia bisnis dalam era perdagangan bebas saat ini harus mengetahui wawasan global seperti ; (a) pengetahuan tentang strategi, analisis, struktur pasar, dan produk yang memiliki nilai jual yang tinggi, (b) pengetahuan tentang keuangan, (c) pengetahuan tentang manajemen global dan regional, (d) pengetahuan tentang valuta asing atau valas, (e) pengetahuan tentang perbankan atau moneter, (f) pengetahuan tentang transportasi internasional, (g) perpajakan dan, (h) hukum internasional. Untuk pelatihan bisnis global ini, bila perlu, manajemen eksekutif yang terbaik di sekolahkan di luar negeri dalam rangka “benchmarking” “benchmarking” untuk untuk meningkatkan keahlian, kualitas,
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
19
LAPORAN UTAMA WBC/ATS
terobosan baru yang disampaikan dan bermanfaat bagi kemajuan dan
LAPORAN UTAMA WBC/ATS
PELATIHAN. Dalam manajemen global pelatihan mutlak harus dilakukan agar kinerja dapat meningkat.
pengalaman, dan profesionalisme mereka bagi kemajuan perusahaan di masa datang. 6. Pel Pelati atihan han Mana Manajem jemen en Linta Lintas s Budaya Dilaksanakannya pelatihan seperti ini merupakan suatu kemajuan bagi perusahaan atau dunia bisnis. Mengelola keberhasilan Tim Manajemen Lintas Budaya yang dihasilkan melalui pelatihan, memerlukan penyeimbangan berbagai pengharapan yang berbeda mengenai kepemimpinan, komunikasi, penilaian, dan pengambilan keputusan. Pola pikir yang berbeda sangat mempengaruhi berbagai beasiswa alternatif pengambilan keputusan atas berbagai aspek kehidupan organisasi dan manajemen global. Hal ini pernah dilakukan oleh Henry Ford untuk Ford untuk kemajuan perusahannya dan ternyata berhasil. 7. Pel Pelati atihan han Bud Budaya aya Dan Dan Bahas Bahasa a Dengan adanya upaya pengiriman (scholarship) bagi manajemen eksekutif yang terbaik ke luar negeri, maka pelatihan budaya dan bahasa merupakan suatu kebutuhan penting untuk dilaksanakan dalam dunia bisnis. Hal tersebut dimaksudkan agar manajemen eksekutif yang terbaik tersebut dapat menularkannya kepada setiap manajemen eksekutif lainnya, serta karyawan yang potensial dan berprestasi guna mempertahankan perusahaan tetap solid dan mampu menghadapi tantangan dunia global. 8. Pem Pemben bentuk tukan an Tim Tim Multi Multi Budaya Budaya Pembentukan tim multi budaya dalam suatu perusahaan atau dunia bisnis global, merupakan suatu bidang tugas yang paling vital dalam 20
WARTA BEA CUKAI
upaya meningkatkan kinerja perusahaan atau dunia bisnis. Sebagai contoh, Garce Cocoa telah Cocoa telah menggunakan tim multi budayanya dalam perusahaan dan kelompok fungsional globalnya, baik untuk tim manajemen global senior maupun tim lain manajemen. Belum banyak perusahaan yang melaksanakan pembentukan tim multi budaya tersebut. 9. Per Pertuk tukara aran n Sta Staff Dan Dan Pengembangan Jaringan Pertukaran staf dan pengembangan jaringan masih belum banyak dipraktekkan oleh perusahaan atau dunia bisnis pada era perdagangan bebas saat ini. Bahkan, sebagian persahaan belum menyusun rencana strategis dan pedoman untuk melakukannya. 10. Penggunaan Penasihatan Internasional Organisasi dan manajemen global yang tidak menyesuaikan budaya, kebijaksanaan, dan prosedur perusahaan untuk menghadapi dunia global tanpa batas tidak akan pernah mempunyai kader manajemen global yang berkualitas, profesional dan kompeten. Penasehatan berskala internasional di perusahaan harus mampu memberikan informasi dan masukan kepada manajemen global baik diminta atau tidak, agar perusahaan tetap solid dan mampu mengatasi semua permasalahan serta memiliki keunggulan kompetitif. 11. Perencanaan Karier Karier Internasional Internasional (global) Setiap manajer eksekutif yang telah dikirim keluar negeri, perlu dievaluasi sumbangannya pada organisasi (sharing) dalam bentuk ide, gagasan, metode atau
terobosan baru yang disampaikan dan bermanfaat bagi kemajuan dan peningkatan kinerja perusahaan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam merencanakan karier internasional diantaranya : l Para manajer puncak harus pernah bekerja di luar negeri l Para manajer lokal harus pernah bekerja di luar negeri dan pada kantor pusat perusahaan. l Pengalaman internasional harus pernah diberikan pada awal karier. l Pekerjaan berskala internasional merupakan pengembangan pekerjaan yang harus dilakukan dan dijadikan peluang untuk berkembang. l Organisasi harus senantiasa leluasa untuk memenuhi kewajiban dan kebutuhan SDM global mereka. 12. Manaje Manajemen men Kinerja Pendekatan terpadu terhadap pengembangan manajemen global tidak akan dapat efisien dan efektif, tanpa memasukan perilaku yang diinginkan ke dalam sistem manajemen kinerja organisasi. Ini berarti bahwa manajemen global tidak hanya harus berorientasi pada pelatihan dan kesempatan mengikuti pendidikan dalam dan luar negeri, tetapi juga harus dilatih dan dilatih dan dinasehati/difasilitasi untuk mengambil manfaat dari semua kesempatan. Pada akhirnya harus pula diminta agar kinerja perlu diberikan penghargaan (rewards) dan pengakuan (recog- nize) dan kepada mereka yang berprestasi agar ditanamkan dan ditumbuhkembangkan prinsip untuk tercapainya sukses organisasi dan manajemen global.
SDM SEBAGAI PEKERJA Bila ingin berhasil meningkatkan daya saing SDM, unggul dalam kompetisi, serta memiliki kinerja yang tinggi, diperlukan 12 (dua belas) kemampuan global (RIESENBERGER dan MORAN) yaitu ; a.Memiliki Pola Pikir Global Pola pikir global dimaksudkan kecenderungan untuk melihat dunia dengan cara tertentu sebuah jaringan yang apabila melaluinya kita dapat melihat dunia ini. Untuk dapat melihat pola pikir global, kita harus memeriksa, introspeksi, dan memodifikasi pola pikir yang sudah ada dengan memperluas perspektif kita. b.Sederajat Dalam Bekerja Dengan Mereka Yang Mempunyai Latar Belakang Berbeda. Sederajat dimaksud adalah “tegak sama tinggi dan duduk sama rendah”, ini berarti terdapatnya
EDISI 373 DESEMBER 2005
hubungan kerja yang sederajat dan adil di antara pimpinan, staf,
semangat juang tinggi. Hal tersebut menimbulkan motivasi
membawa dampak terhadap organisasi manajemen global seperti perampingan
hubungan kerja yang sederajat dan adil di antara pimpinan, staf, dan bawahan yang tercermin dalam kehidupan kerja seharihari. Hal tersebut harus terlihat dalam sikap dan perilaku organisasi dan manajemen secara nyata, walaupun terdapat latar belakang yang saling berbeda. c. Mempunyai Orientasi Ke Ke Depan Bagi manajemen eksekutif maupun manajemen global yang penuh dengan berbagai kualifikasi kreativitas lain, tuntutan saling bersaing dengan lembaga atau unit bisnis yang berada dalam medan kompetitif, secara cepat, harus mampu mengatasi tantangan global tersebut serta cepat pula menyelesaikan pekerjaan karena sesudahnya akan timbul lagi tuntutan dan tantangan yang lain. d.Menciptakan Sistem Belajar Dalam melaksanakan tugas, harus mampu terus menerus belajar, mencari perbaikan, baik dalam kehidupan pribadi ataupun organisasi dengan selalu membuka diri, transparan terhadap halhal yang diduga maupun yang tidak diduga dengan belajar dari pengalaman sebelumnya. Dengan kata lain, terus berusaha menjadi yang terbaik. Untuk itu, perlu menyadari bahwa pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan adalah pembelajaran seumur hidup atau tidak ada batasnya untuk belajar, guna mendukung kinerja dalam melaksanakan pekerjaan. e.Mempermudah Perubahan Organisasi Dalam era global perdagangan bebas, proses merupakan kunci bagi penyesuaian diri, daya tahan, dan kelangsungan hidup organisasi. Untuk dapat berhasil di era global perlu lebih menekankan pada proses lintas fungsi ketimbang struktur hierarkis . Hal ini kelihatan mudah tetapi sulit. Seringkali kita mengganti hal-hal yang merupakan kepentingan sendiri, atau kepentingan unit dengan tindakan yang dapat meningkatkan bisnis secara keseluruhan. Untuk melakukan hal tersebut harus difokuskan pada proses yang lebih terpadu, bukan membangun lagi sistem yang lama. f. Motiva Motivasi si Karyawan Karyawan Untuk Untuk Menjadi Lebih Unggul Motivasi karyawan diperlukan untuk meningkatkan kinerja organisasi melalui transfer of technology atau technology atau Know-How kepada karyawan, sehingga mereka menjadi lebih unggul, ulet dalam bekerja, dan memiliki
semangat juang tinggi. Hal tersebut menimbulkan motivasi yang kuat bagi karyawan untuk bekerja lebih giat sehingga meningkatkan kualitas dan produkstivitas kerja. Dengan Knowledge atau Knowledge atau Know-How , hal ini merupakan kebutuhan nyata organisasi, sehingga pimpinan dan karyawan dapat bekerjasama dengan sistem yang terpadu dan bersama menghadapi tantangan global yang semakin deras.
PENUTUP Perdagangan bebas memberikan masalah atau berdampak negatif, bila tidak diantsipasi dan dimanfaatkan sedemikian rupa. Untuk mengatasinya, kita perlu menguasai betul tentang pasar global, dan atau perdagangan bebas, sehingga organisasi tetap eksis dalam operasionalisasi perusahaan atau dunia bisnisnya. Terbukanya perdagangan bebas
membawa dampak terhadap organisasi manajemen global seperti perampingan organisasi, transparansi, dan sebagainya. Dampak lainnya adalah penyesuaian strategi/struktur, budaya bisnis dan SDM. Manajemen profesional berwawasan global (manajemen global) merupakan suatu kebutuhan. Hal ini akan menimbulkan ide-ide, metode, maupun terobosan baru dalam memenangkan persaingan di pasar global. Hal-hal tersebut di atas merupakan faktor yang menentukan dalam peningkatan kinerja dan produktivitas sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan global. Prof. DR. J.B. Kristiadi adalah Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan
* Tulisan Tulisan ini ini diambil diambil dari dari makalah makalah pada pada acara Dialog Interaktif Dengan Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan Pada 28 September 2005 di Departemen Keuangan. WBC/ATS
PASAR GLOBAL. Menuntut SDM yang berkualitas dan Manajemen yang profesional
EDISI 373 DESEMBER 2005
WAWANCARA
WARTA BEA CUKAI
21
WAWANCARA
22
WARTA BEA WARTA B BEA EA CUKAI
EDISI E DISI 3 373 73 D DESEMBER ESEMBER ES EMBER 2005 2005 20 05
FX Yuwono
FX Yuwono SEKRETARIS BPPK
“Kita “Ki ta Sedang Sedang Mera Meranc nca ang Suatu Suatu
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI” Saat ini Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Keuangan (BPPK) Departemen Keuangan Keuangan sedang mengembangkan suatu kurikulum yang berbasis kompetensi kompetensi dimana suatu kurikulum yang diberikan kepada pegawai dasar perumusan kurikulumnya berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan oleh semua lini dari direktorat jenderal terkait dalam rangka meningkatkan SDM di Departemen Keuangan. Tentunya semua itu harus bisa diakomodasikan melalui pelatihan. Lantas Apa yang dimaksud dengan kurikulum berbasis kompetensi kompetensi dan bagaimana bagaimana pelaksanaannya, Redaktur WBC, Supriyadi Widjaya dan Fotografer Andi Tria Saputra mewawancarai, FX Yuwono MSi Sekretaris BPPK di ruang kantornya di Jalan Purnawarman, Purnawarman, Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Selatan. Berikut petikan wawancaranya. wawancaranya. Sejauh ini upaya-upaya apa saja yang dilakukan BPPK untuk meningkatkan mutu para pegawai D e p a r t e m e n K e u a n g a n ( De De p k e u ) khususnya DJBC ?
Sebenarnya itu sudah menjadi tugas pokok dari pada badan diklat dan intinya ada tiga kompetensi atau kapasitas yang ingin ditingkatkan dari Depkeu, pertama pertama pendidikan, pendidikan, kedua pelatihan kedua pelatihan dan ketiga pengembangan. Pendidikan adalah peningkatan pengetahuan, seperti misalnya melalui BPPK adalah pendidikan formal atau melanjutkan pendidikan ke S1, S2 atau S3. Sedangkan untuk D1, melanjutkan lagi ke D3 dan D4 melalui STAN. Ini yang kita sebut capacity building , termasuk didalamnya para pegawai Bea dan Cukai. Pelatihan, berdasarkan literatur adalah untuk meningkatkan skill (keterampilan) dan untuk suatu tugas tertentu pelatihan bisa pendek jangka waktunya dan ini sudah ada pola pelatihannya di Depkeu. Pola pertama adalah pra jabatan, kedua dalam jabatan. Pra jabatan untuk yang akan diangkat pegawai negeri
seperti mahasiswa STAN yang baru lulus harus mengikuti pra jabatan. Sedangkan yang dalam jabatan jabatan itu beraneka ragam, ada pelatihan teknis fungsional atau pelatihan untuk kemampuan teknisnya. Sedangkan untuk pengembangan pada hakekatanya adalah suatu proses pembelajaran seumur hidup, yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas moral dari para pegawai, karena pegawai itu tidak hanya dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas dan keterampilan yang tinggi tapi juga harus bermoral. Mungkin ini paling susah karena moral sangat dipengaruhi lingkungan, tentu saja moral yang sifatnya umum artinya pendidikannya tidak hanya didapat secara formal tapi juga sewaktu kita masih kecil. Ketiga ini juga berlaku untuk Pusdiklat Bea dan Cukai guna memenuhi kompetensi dari para karyawan yang dibutuhkan oleh DJBC. Yang Yang terakhir kita ingin dalam rangka menyiapkan pegawai yang memenuhi syarat kompetensinya melalui pelatihan-pelatihan tadi. Kita sedang merancang suatu kurikulum berbasis kompetensi.
Maksudnya dengan kurik ulum berbasis kompetensi ?
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan suatu kurikulum yang diberikan kepada karyawan yang dasar perumusan kurikulumnya berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan pada semua lini dari DJBC , orang yang punya kompenten adalah orang yang punya keahlian, misalnya kompetensi-kompetensi yang ada sekarang ini di Bea dan Cukai ada kaitannya dengan peranan DJBC memberikan fasilitator dalam perdagangan, memberi pengamanan kepada masyarakat akan barangbarang selundupan, kemudian juga menjadi penerimaan negara. Nah peranan-peranan seperti itu harus diakomodasikan melalui pelatihan, yang dasarnya berupa rumusan fungsi-fungsi yang ada di DJBC. Itulah yang di maksud dengan kurikulum yang berbasis kompetensi. L a n t a s k i r a -k -k i r a k a p a n a k a n dilaksanakan ?
Sekarang sedang dilakukan survey . Jadi proses kurikulum
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
WAWANCARA berbasis kompetensi dimulai dengan, pertama kita pertama kita melakukan ikatan jiwa
keterampilan dan moralnya tadi. Namun sebenarnya dia sudah siap
WIDYAISWARA JUGA
23
WAWANCARA berbasis kompetensi dimulai dengan, pertama kita pertama kita melakukan ikatan jiwa pegawai atau kita sebut dengan penyusunan monografi pegawai DJBC, monografi itu profil dari pegawai misalnya umurnya, pendidikan, jumlah pejabatnya untuk kemudian dicacah menjadi database untuk menghasilkan tiga kesimpulan yang diperoleh dari survey monografi. Pertama Pertama sebagaian sebagaian besar pegawai itu golongan 2, pendidikannya mayoritas diploma atau SMA, umurnya mayoritas dibawah 40. Ini menunjukkan potensi untuk dididik besar, artinya bukan orang tua semua. Setelah kita mengetahui profil pegawai lalu mengadakan survey survey untuk untuk mengetahui kompetensi apa dari mereka yang menjabat, misalnya kalau dia menangani penyelundupan itu kompetensinya apa ? bukan kompetensi teknis, tetapi kompetensi terkait dengan kemampuan individu, seperti cara berkomunikasi, lalu kebutuhan apa yang paling banyak diperlukan, seperti apa kantor yang melayani kebutuhan masyarakat sebab harus ada kerelaan memberikan pelayanan. Itu yang kita sebut dengan soft skill jadi jadi ada hard skill dan soft skill . Yang biasanya didapat melalui sekolah-sekolah adalah hard skill.
keterampilan dan moralnya tadi. Namun sebenarnya dia sudah siap untuk melakukan tugas, karena kurikulum untuk diploma Bea dan Cukai sudah dirumuskan bersamasama DJBC, istilah siap pakai hanya kepada pegawai baru, kalau kita menerima katakanlah dari sarjana atau SMA tentunya kita harus mendidiknya lagi, maka itu cara kita melakukan penerimaan pegawai melalui STAN.
Dengan adanya upaya-upaya ini apakah dijamin pegawai akan menjadi siap pakai?
Bagaimana dengan pemutakhiran kurik ulum, apakah sudah mem enuhi standar yang ada ?
Sebenarnya tujuannya untuk itu, siap pakai. Jika orang baru masuk ke DJBC nah yang kita lakukan diklat itu melalui diploma. Jadi untuk yang disebut siap pakai dilalukan melalui melalui pendidikan program diploma, tetapi untuk pengembangan tidak kita sebut siap pakai lagi karena mereka sudah berada dalam lingkungan DJBC, jadi yang perlu dikembangkan itu adalah
Kurikulum selalu kita kembangkan, kenapa ? Karena kurikulum tadi menggambarkan kemampuan-kemampuan yang harus diajarkan kepada mahasiswa, sementara lingkungan internasional berubah yang tentunya juga merubah peranan DJBC, karena DJBC merupakan salah satu anggota WCO (World Customs Organization ) jadi harus mengikuti perkembangan, setiap kali kita revisi kurikulumnya, termasuk nanti setelah survey kompetensi selesai juga akan merubah kurikulum yang ada saat ini. Kalau dulu kita menyusun kurikulum berdasarkan kebutuhan DJBC tapi kalau sekarang didasarkan pada survey atau bisa dikatakan lebih ilmiah.
“KALAU DULU MENYUSUN KURIKULUM BERDASARKAN KEBUTUHAN DJBC TAPI KALAU SEKARANG DIDASARKAN PADA SURVEY ATAU BISA DIKATAKAN LEBIH ILMIAH..” 24
WARTA BEA CUKAI
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang pesat d a n t u n t u t a n y a n g b es es a r d a r i masyarakat untuk memberikan pelayanan prima, lalu apakah para pegaw ai sudah dapat memenuhi tuntutan itu ?
Untuk itu semua kita telah memiliki program. Ada yang namanya program pengenalan komputer bahkan yang lebih mendalam juga ada, namun tidak di Bea dan Cukai sebab ada di Pusdiklat Keuangan umum, itu bisa dikirim dari direktorat mana saja yang membutuhkan keterampilan untuk jadi programmer dan operator dari sistem informasi. Nah kita ada pendidikan untuk itu. Di Bea dan Cukai sediri ada pelatihan yang terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayananpelayanan Bea dan Cukai.
Bagaimana peran DJBC dan B P PK PK d a l a m p e m u t a k h i r a n kurikulum ?
Pertama, sekarang yang akan dilakukan melalui survey kompetensi, kita melibatkan tiga pihak; Sekretariat BPPK sebagai penyandang dana, Pusdiklat Bea Cukai sebagai pelaksana diklat, dan
WIDYAISWARA JUGA SALAH SATU UNSUR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SEHINGGA SANGAT STRATEGIS. MEREKA JUGA ADA PENGEMBANGANPENGEMBANGAN DARI SEGI PROFESIONALISMENYA MELALUI DIKLAT KEWIDYAISWARAAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH LAN DJBC sebagai user , karena itu kurikulumnya juga didasarkan pada suatu forum yang melibatkan untuk program diploma dengan STAN, Pusdiklat Bea Cukai, dan DJBC. Ini untuk menjamin supaya kurikulumnya relevan jangan sampai kita mendidik tapi tidak sesuai sasaran. Bagaimana dengan widyaiswaranya sendiri, tentunya dibutuhkan tenaga pengajar yang handal ?
Betul, jadi widyaiswara juga salah satu unsur dalam proses belajar mengajar sehingga sangat strategis. Mereka juga ada pengembanganpengembangan dari segi profesionalismenya melalui diklat kewidyaiswaraan yang diselenggarakan oleh LAN (Lembaga Administrasi Negara) sebagai administrasi negara. Kemudian yang terkait dengan kompetensi DJBC selalu ada seminar-seminar mengenai isu-isu yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi DJBC, misalnya nanti ada undangundang di bidang kepabeanan, ini tentu saja harus segera disesuaikan. Karena itu setiap tahun kita membuat modul atau bahan ajar untuk menyesuaikan kondisi yang ada, bahkan sampai sekarang modul kita belum keluarkan karena masih menunggu sampai akhir Nopember. Jika sampai akhir Nopember UU Kepabeanan yang baru belum keluar ya kita terbitkan yang lama, tapi kalau sudah keluar kita akan terbitkan yang baru.
EDISI 373 DESEMBER 2005
Kalau begitu apa indikator k e b e r h a s i l a n B P PK PK d a l a m
evaluasi. Ini semua tidak lain agar dapat memenuhi kebutuhan yang
berlangsung secara kontinyu selain yang tadi menunggu hasil survey
Kalau begitu apa indikator k e b e r h a s i l a n B P PK PK d a l a m m e n y e l e ng ng g a r a k a n d i k l a t ?
Kalau dari segi makro, Depkeu tentu saja dapat mengelola fiskal dengan baik, tapi itukan jauh dengan kita. Apa yang disebut dengan keberhasilan BPPK menurut saya bisa berjenjang. Secara kualitatif dapat dikatakan BPPK berhasil kalau SDM punya knowledge (pengetahuan), keterampilan dan mempunyai akhlak dan moral tinggi. Nah itu yang kita harapkan. Kalau begitu selama ini apa target yang diinginkan user kepada BPPK ?
Sebenarnya user user mengharapkan mengharapkan agar pegawai dilingkungan DJBC dapat memenuhi tiga harapan tadi (pengetahuan, ketrampilan dan moral tinggi), dan berkesempatan mendapatkan peningkatan kemampuan, skill skill dan dan moral. Itu yang diharapkan dari user . Apakah selama ini pernah ada komplain dari us er kepada BPPK?
Tentu saja ada, kemudian indikator kepuasan juga ada. Jadi saya kira dua-duanya ada. Saya sebut indikator, bahwa ada kepuasan, itu paling tidak ketika mereka menerima lulusan Diploma III dan I Spesialisasi Bea dan Cukai khusunya di daerah-daerah. Mereka mendapatkan manfaat yang besar dengan adanya tenaga baru. Nah keluhan itu biasanya saya kira alamiah saja yaitu umumnya mereka sulit ditempatkan di daerah-daerah terpencil, selain itu kalau kita mendidik 1000 tetapi 2 atau 3 orang yang tidak sesuai dengan standar kemampuannya, apakah dari tingkah lakunya dan lain sebagainya. Keluhan lainnya ada pada penyelenggaraan diklat misalnya masih ada 3000 pegawai yang belum mengikuti DTSD I, sementara dalam satu tahun hanya dibuka untuk 150 pegawai, jadi mereka lama sekali untuk dapat diklat DTSD I, untuk itu kita melakukan terobosan-terobosan baru. Karena mereka bertahun-tahun baru bisa mengikuti diklat bahkan ada yang sampai 13 tahun baru mengikuti diklat DTSD 1 . Jadi ini semua juga karena keterbatasan dana. Apakah selam a ini ada evaluasi terhadap pusdiklat-pusdiklat yang a d a d i b a w a h B PP PP K ?
Ada, jadi setiap program diklat selalu ada program evaluasi. Kita sudah punya pedoman untuk
evaluasi. Ini semua tidak lain agar dapat memenuhi kebutuhan yang ada, seperti bahan ajarnya dapat diperbaharui. Jadi setiap tahun ada evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat maupun para pengajarnya. Misalnya, sebelum masuk ada evaluasi pra diklat, kemudian selama diklat juga dievaluasi, bukan hanya pesertanya saja tapi juga para widyaiswaranya. Kita akan meminta peserta memberi angka kepada widyaiswaranya, misalnya dari kemampuan menyampaikan pelajaran ilmu pengetahun seperti apa dan tingkah lakunya, kemampuan komunikasinya seperti apa, penguasaan untuk alat-alat bantu diklat, karena sekarang kita harus mampu menggunakan lap top dan Lcd nah diklat untuk itu juga sudah ada sekarang, jadi widyaiswara sekarang banyak yang mengikuti diklat untuk mampu menggunakan alat bantu diklat. Sejauh ini apakah ada reformasi pendidikan dan kurikulum yang d i l a k u k a n o l e h B P PK PK ?
Ada, selain yang saya sebutkan tadi dengan kurikulum berbasis kompetensi, sekarang ini juga ada diklat jarak jauh. Ini didorong oleh metode diklat dulu yang kurang mampu menampung para pegawai. Misalnya seperti yang sudah saya contohkan tadi dimana masih ada 3000 pegawai yang belum mengikuti diklat DTSD I, nah diklat jarak jauh ini diselenggarakan di kantor-kantor, kemudian ada saat tutornya itu dikumpulkan di balai-balai diklat. Nah ini salah satu cara agar lebih banyak peserta yang ikut. Selain itu juga dapat lebih efisien dalam hal dana, karena mereka tidak perlu datang ke Jakarta, lalu pembimbingnya diwajibkan adalah dari para pimpinannya. Itu reformasi metode, sementara untuk reformasi kurikulum
“SETIAP TAHUN ADA EVALUASI TERHADAP PENYELENGGARAAN DIKLAT MAUPUN PARA PENGAJARNYA. MISALNYA, SEBELUM MASUK ADA EVALUASI PRA DIKLAT, KEMUDIAN...”
berlangsung secara kontinyu selain yang tadi menunggu hasil survey . K e m b a l i k e w i d y a is is w a r a y a n g t a d i dikatakan sebagai ujung tombak diklat, bagaimana cara menentukan seseorang dapat menjadi widyaiwara apakah ada ketentuan khusus ?
Di lingkungan Depkeu kualifikasi untuk menjadi widyaiswara sudah diatur dengan Kep Menkeu Tahun Tahun 1989. Siapapun pegawai negeri boleh menjadi widyaiswara tapi melalui seleksi, pertama seleksi psikologi, setelah psikotes dinyatakan lulus yang disarankan dari kriteria yang ada. Kemudian syarat pokok tes wawancara dan presentasi materi kuliah. Ini untuk menggali potensi yang ada, jangan sampai mereka mau menjadi widyaiswara hanya karena mau pensiun dan tidak ingin ditempatkan di luar Jakarta, Kemudian calon widyaswara ini diminta untuk praktek mengajar dihadapan penguji, baik dengan alat bantu ajar maupun materi yang mereka buat sendiri. Ini ditujukan untuk melihat kemampuan mereka dalam mengajar. Selain itu juga kemampuan Berbahasa Inggris mereka juga menjadi faktor pertimbangan penting. Apa kendala yang selama ini dihadapi BPPK ?
Saya kira ini aspeknya sangat luas. Kendalanya tentu saja pertama pertama mengelola sumber daya manusia pendidikan dan pelatihan sendiri juga harus yang handal, itu tidak semua widyaiswara mempunyai keandalan, misalnya ada yang tidak bersemangat, ada yang tidak mau belajar lagi, itu untuk SDM. Lalu pengelolaannya sendiri masih perlu upayaupaya untuk meningkatkan kemampuan dalam manajemen suatu pendidikan dan pelatihan. Sementara kendala fisiknya, masih banyak fasilitas dirasakan sangat kurang, ketinggalan dalam penyediaan fasilitas terkait dengan alat bantu instruksi, misalnya tidak semua bisa menggunakan laptop laptop dan dan itu juga tidak tersedia. Kemudian fasilitas untuk peserta juga sangat terbatas. Tentunya hambatan yang umum adalah masih minimnya anggaran. A p a h a r a p a n B a p a k u n t u k B P PK PK ke depan ?
Semoga BPPK selalu dapat memenuhi tugas-tugas dalam pengembangan SDM sehingga diakui keberadaannya oleh unit-unit eselon 1 dan itu ditunjukan dengan keandalan SDM Depkeu.
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
25
DAERAH KE DAERAH FOTO TBK
DAERAH KE DAERAH FOTO TBK
PUPUK SUBSIDI buatan PT. Pupuk Kalimantan Timur, Bontang disinyalir diekspor secara illegal ke Malaysia.
EKSPOR ILEGAL PUPUK BERSUBSIDI
Terungkap setelah setelah dalam audit investigasi yang dilakukan dilakukan Bea dan Cukai di PT Pupuk Kaltim Tbk, Tbk, kapal berisi pupuk lolos dari pabrik itu. upuk bersubsidi merupakan pupuk yang jelas-jelas diperuntukkan bagi para petani di dalam negeri. Pemerintah memberikan subsidi untuk membantu para petani memperoleh pupuk dengan harga lebih murah. Namun baru-baru ini terungkap, pupukpupuk tersebut tersebut telah diselundupkan ke luar oleh oknum dalam PT. PT. Pupuk Kaltim Tbk demi semata-mata untuk keuntungan pribadinya. Penyelundupan pupuk bersubsidi bagi petani dalam negeri dengan keterlibatan orang dalam mulai terungkap setelah dalam audit investigasi yang dilakukan oleh Bea
P
No.
Tanggal
dan Cukai di PT Pupuk Kaltim Tbk diperoleh data 96 kapal berisi pupuk lolos dari pabrik itu. Demikian hal itu dijelaskan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Cukai, Eddy Abdurrachman kepada sejumlah wartawan, pada Selasa, 25 Oktober 2005 di Tanjung Balai Karimun. Diselasela acara tersebut Eddy yang didampingi Kakanwil II DJBC Tanjung Tanjung Balai Karimun, Drs. Bambang Prasodjo, di atas kapal Pulau Matak, salah satu kapal penyelundup pupuk yang diamankan, mengungkapkan, data tersebut diperoleh dari audit investigasi
yang dilakukan Bea Cukai terhadap Pabrik Pupuk Kalimantan (PKT)Bontang. “Karena sebagian besar pupuk berasal dari PT Pupuk Kaltim, akhirnya kita lakukan audit investigasi di PKT. PKT. Dari hasil audit investigasi, ada indikasi 96 kapal telah mengekspor pupuk bersubsidi secara ilegal. Kegiatan ke96 kapal tersebut dalam tahun 2004 sampai Juni 2005,” kata k ata Eddy. Dari data yang ditemukan Bea dan Cukai, pupuk urea urea bersubsidi itu beratnya 380.756 matriks ton dan diperkirakan kerugian negara
Sarana
Asal-
Posisi
Jenis
pengangkut
Tujuan
Penangkapan
Barang
1
06 Nov 2005
KM. Mimus
Selat Panjang-Batu pahat, Malaysia
Tg. Sempayan
Kayu Balak Tim jenis Kempas
2
12 Nov 2005
KLM. Cipta Jaya
Kuala Enok- Batu Pahat, Malaysia
Tg. Bakau
Kayu Bakau-bakauan
3
12 Nov 2005
KM. Sumber Berkat
Nipah Panjang-Batu Pahat, Malaysia
PU. Tambelas
Pupuk Urea
26
WARTA BEA CUKAI
EDISI 373 DESEMBER 2005
mencapai 127 miliar. Sedangkan modus penyelundupan yang
Untuk itu, pihak BC Indonesia melakukan kerjasama dengan pihak
Kapal Motor Motor tersebut kedapatan mengangkut pupuk urea Pusri (Pupuk
mencapai 127 miliar. Sedangkan modus penyelundupan yang dipergunakan, menggunakan cara lama dan selalu sama, yaitu menggunakan menggunakan pengangkutan antar pulau. Terbongkarnya penyelundupan pupuk yang melibatkan PT PKT berawal dari ditangkapnya KM Baruna Sejati pada 18 Juni lalu. Kapal tersebut mengangkut 2.950 matriks ton pupuk urea dari pelabuhan khusus PKT dengan tujuan pelabuhan Belawan, Medan. “Modus yang dilakukan seolah-olah mereka mengirim pupuk ke salah satu tempat di Indonesia. Domestik antar antar pulau, tapi, ternyata ternyata dalam perjalanan mereka tidak membawa ke daerah tujuan, tetapi langsung ke Malaysia,” kata Eddy. Modus tersebut pun dijalankan oleh KM Pulau Matak yang ditangkap pada 24 September lalu. Sekitar 600 matriks ton pupuk Urea Prill, Pupuk Kujang milik PT Sumber Mas Timberindo dari pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta dikirim dengan tujuan Dumai. Namun dalam perjalanan, tepatnya pada Oktober dibelokkan ke Malaysia melalui perairan Selat Singapura dan membongkarnya di Johor. Penyelundupan yang dilakukan oleh KM Pulau Matak sebanyak 600 matriks ton negara dirugikan sebesar Rp. 201.599.707. Nahkoda kapal bernama Agung Haryana selanjutnya ditetapkan sebagai tersangka. “Dari 96 kapal kita sudah punya data pelakunya. Saat ini kita masih melakukan investigasi di PKT Bontang dan akan dikembangkan ke pabrik lain. Termasuk ke pabrik-pabrik lain juga akan dilakukan audit investigasi,” kata Eddy. Sementara pemilik KM Baruna Sejati serta nahkodanya, Sandi Wijaya dan Tuen Tinof ditetapkan sebagai tersangka. “Sekarang ada yang di indikasikan sebagai aktor intelektualnya dan semua sudah ditahan di LP Karimun,” kata Eddy.
Untuk itu, pihak BC Indonesia melakukan kerjasama dengan pihak Kastam Diraja Malaysia. Mulai dari barang bukti dan dokumen semua dari Malaysia,” kata Eddy Eddy.. Lolosnya penyelundupan itu, lanjut Eddy,, dikarenakan pelaku Eddy menggunakan ijin perdagangan antarpulau. Sehingga pihak Bea dan Cukai tidak punya kewenangan untuk melakukan pemeriksaan. Namun, begitu pihaknya memperoleh informasi bahwa pupuk tersebut telah di ekspor.maka pihak Bea dan Cukai segera melakukan investigasi. Penyelidikan pun telah dilakukan secara mendalam oleh pihak Bea dan Cukai. Seperti dicontohkan Eddy Eddy,, “Di Indonesia kita cek kapal tersebut apakah pernah melakukan pembongkaran. Ternyata Ternyata tidak ada. Kita cek di Malaysia semuanya ada. Di Sandakan, Sabah ada data kalau kapal itu datang untuk membongkar pupuk, jumlahnya sekian matrik ton dan kita semua punya buktinya itu.”
LAGI, UPAYA EKSPOR PUPUK ILEGAL Sementara itu, pada 12 November 2005 sekitar pukul 19.15 WIB, kapal patroli BC 1002 yang dikomandani Tamudin, tepatnya di sekitar Perairan Pu, Tambelas telah menegah dan memeriksa KM. Sumber Berkat GT-34 No. 132/ Rpd dengan nahkoda Aris dari Nipah Panjang tujuan Batu Pahat, Malaysia.
Kapal Motor Motor tersebut kedapatan mengangkut pupuk urea Pusri (Pupuk Sriwijaya) sebanyak kurang lebih 1.000 karung yang masing-masing karung berisi 50 kg sehingga jumlah jumlah keseluruhan sebanyak sebanyak kurang lebih 50 ton yang tidak dilengkapi dokumen. Dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan nomor 31/MPP/Kep/8/2003 tanggal 22 januari 2003 tentang ketentuan Umum di bidang Ekspor, pupuk termasuk komoditi yang diawasi ekspornya. Kapal motor tadi selanjutnya di kawal ke Kanwil II DJBC Tipe Khusus Tanjung Balai Karimun untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. Diperkirakan muatan tersebut bernilai Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan dalam kasus ini diperkirakan kerugian negara mencapai sekitar Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Dengan modus operandi ekspor tanpa dokumen yang sah, maka pelaku telah melanggar pasal 102 UU No. 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan. Disamping itu selama bulan Nopember berjalan, aparat P2 Kanwil Tanjung Balai Karimun juga berhasil menegah beberapa komoditi, antara lain; kayu balak tim jenis kempas, kayu bakau-bakauan, dan yang baru-baru ini yaitu pupuk urea Pusri. Yang datanya dapat dilihat dalam tabel. Martin Triyanto, Tbk FOTO TBK
KOORDINASI DENGAN KASTAM DIRAJA MALAYSIA Kedua kapal penyelundup pupuk bersubsidi yang ditangkap aparat bea cukai adalah KM Pulau Matak dan KM Baruna Sejati, saat dalam perjalanan pulang ke Indonesia. Diketahui kedua kapal itu berhasil lolos ke Malaysia dan membongkar muatannya disana. Menurut Eddy, pihaknya baru mendapat informasi setelah kedua kapal tersebut melakukan bongkar muat di Malaysia. J
u
Bt g
± 8.500
m
l
To n
a
h
Bag
DIRJEN BEA DAN CUKAI, Eddy Abdurachman, didampingin Kakanwil II DJBC Tanjung Balai Karimun, meninjau hasil tangkapan aparat bea cukai Tanjung Balai Karimun.
Jenis
Tindak
Pelanggaran
Lanjut
P e n a n g k a p BC
Kopat
± 25
Ekspor
Proses Penyidikan Bidang Penyidikan dan barang bukti bukti
1601
Martin Tryanto
± 27
Ekspor
Ekspor Eksp or
Proses Pros es Penyi Penyidika dikan n Bidan Bidang g Penyid Penyidikan ikan dan bara barang ng bukti bukti
7006
R. Syamsul Bahri
Ekspor
Ekspor Eksp or
Proses Pros es Penyi Penyidika dikan n Bidan Bidang g Penyid Penyidikan ikan dan bara barang ng bukti bukti
1002
Tamuddin
± 50
± 1.000
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
27
DAERAH KE DAERAH FOTO: DONNY ERIYANTO
DAERAH KE DAERAH FOTO: DONNY ERIYANTO
KPBC KPBC Balikpapan Balikpapan
KUNJU KU NJUNGA NGAN N L APANGA NGAN N KE
TOTAL E&P E&P INDONES INDONESIIE PECIKO PHASE 4. Instalasi lapangan gas Peciko phase 4 menghasilkan gas 450 MMSCFD dan memiliki turbin yang kemampuannya setara dengan turbin pesawat Boeing 737.
Salah satu tujuan diadakannya kunjungan lapangan ini, untuk menghindari kesalahan mengartikan suatu jenis barang tertentu sehingga dapat tercapai kesamaan persepsi. ntuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai Bea dan Cukai, khususnya dalam mengenali dan mengidentifikasikan barang-barang operasi perminyakan dan gas (Migas) serta mengetahui proses eksplorasi dan produksi migas secara langsung, pihak TOTAL E&P INDONESIE mengundang para pegawai Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tipe A Balikpapan untuk melakukan kunjungan lapangan, ke area proses perminyakan dan gas serta gudang milik TOTAL E&P INDONESIE di Senipah (BSP (BSP process area and warehouse).. warehouse) Kunjungan ini merupakan tindak
U
28
WARTA BEA CUKAI
lanjut dari rangkaian kegiatan “ Program Program pelatihan pengenalan barang-barang operasi eksplorasi dan produksi migas bagi petugas kantor Bea dan Cukai” yang Cukai” yang diselenggarakan atas kerjasama antara KPBC Tipe A Balikpapan dengan TOTAL E&P INDONESIE. Kegiatan dimulai sejak 1 September sampai 27 Oktober 2005 bertempat di aula KPBC Tipe A Balikpapan. Program pelatihan tersebut terdiri dari 9 (sembilan) kali pertemuan dan setiap kali pertemuan dilaksanakan seminggu sekali (tiap hari kamis) dengan pembicara dari pihak TOTAL E&P INDONESIE. Peserta program pelatihan berasal dari seluruh
pegawai KPBC Tipe A Balikpapan ditambah dengan beberapa perwakilan dari Kanwil X Balikpapan. Materi pelatihan meliputi pengenalan profil perusahaan dan aktifitas Group TOT TOTAL, AL, pemahaman dasar prinsip-prinsip Kontrak Kerja Sama (KKS) Migas, pemahaman dasar proses pemboran Minyak dan Gas bumi, pengenalan peralatan dan perlengkapan pemboran (seperti wellhead, main running tool, Christ- mas tree, tubulars dan tubulars dan sub assembly/ downhole equipments ), ), pengenalan peralatan dan perlengkapan konstruksi sumur (terdiri dari struc- tural, gasket, pipes, studbolts, valves dan instrument ) dan pengenalan
EDISI 373 DESEMBER 2005
peralatan dan perlengkapan produksi.
Bekapai. Bekapai dengan luas area sebesar 20 Km2 mempunyai
migas di BSP dari layar monitor pengawas dan panel-panel elektronik
peralatan dan perlengkapan produksi. Kembali pada kunjungan lapangan, berhubung terbentur masalah safety safety maka maka kunjungan lapangan dibagi menjadi tiga gelombang, yakni tanggal 24 September, 1 Oktober, dan 12 November 2005, serta masing-masing gelombang hanya terdiri dari sekitar 10 orang pegawai. Keberangkatan dimulai dari KPBC Balikpapan sekitar pukul 08.00 WITA. Direncanakan perjalanan akan menempuh sekitar 2 jam. Rombongan tiba di Senipah sekitar pukul 10.00 WITA dan disambut langsung oleh Novyal Erwin selaku BSP Site manager. Untuk menghemat waktu, Novyal Erwin langsung memberikan pengarahan dan penjelasan mengenai safety briefing, site presentation dan presentation dan production activi- ties. Safety briefing ini meliputi safety guide (prosedur guide (prosedur keamanan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan), alarm code (untuk code (untuk mengetahui kode-kode alarm apabila terjadi kecelakaan atau musibah), dan muster point (tempat-tempat point (tempat-tempat yang telah ditentukan untuk berkumpul apabila terjadi musibah agar memudahkan untuk evakuasi). evakuasi). “Disini kita tidak dibolehkan untuk membawa barang-barang yang mengandung api, memakai peralatan safety seperti safety seperti helmet , sepatu safety , baju lengan panjang, kacamata safety dan safety dan apabila ditempat bising harus memakai earplug . Apabila terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, maka diharapkan anda mengetahui alarm code dan code dan langsung menuju ke muster point ,” ,” jelas Novyal Erwin kepada rombongan. TOTAL E&P INDONESIE mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1968 dengan ditandatanganinya “Jambi Production Sharing Contract”. Daerah operasi yang paling utama ( main operations ) dari perusahaan ini berada di Delta Mahakam, Kalimantan Timur (Mahakam (Mahakam Con- tract Area ) dan hasil produksinya berupa minyak cair (liquids (liquids ) dalam bentuk gas (sebesar 1400 MMSCFD), crude oil (3000 oil (3000 BOPD) dan crude mix (crude oil dicampur dengan conden- sate ) sebesar 19.000 BOEPD serta condensate (48.000 condensate (48.000 BOEPD). Lapangan Minyak dan Gas TOTAL E&P INDONESIE mempunyai beberapa lapangan minyak (oil (oil field ) diantaranya adalah lapangan minyak tertua yang sampai sekarang masih beroperasi, yaitu Bekapai ( ditemukan tahun 1972 ). Tahun 1974 ditemukan lagi lapangan minyak Handil dan Tambora yang sekaligus dimulai juga beroperasinya
Bekapai. Bekapai dengan luas area sebesar 20 Km2 mempunyai kapasitas produksi 25 MMSCFD (gas) dan 25.000 Bpd (minyak). Sedangkan Senipah yang menjadi obyek kunjungan lapangan merupakan tempat penyimpanan (oil (oil storage ) yang telah diproduksi dari lapangan-lapangan minyak dan gas dari Bekapai dan Peciko serta sekaligus sebagai terminal pemuatan (loading terminal ) sehingga tempatnya dinamakan BSP (Bekapai Senipah Peciko). Senipah sendiri mulai didirikan sejak tahun 1976. Produksi gas dimulai sejak ditemukannya lapangan gas (gas (gas field ) Tambora Tambora pada tahun 1980 dan kemudian di Handil dan Bekapai juga mulai dihasilkan gas sejak tahun 1982. Lapangan-lapangan gas yang ditemukan berikutnya adalah lapangan gas Sisi (1986), Tunu (1990), Nubi (1992), Peciko (1999). Untuk lapangan gas Tunu sekarang ini sudah sampai Phase VIII, sedangkan Peciko sampai tahun 2004 baru memasuki Phase III. Peciko dengan luas area sebesar 250 Km2 mempunyai kapasitas produksi 1350 MMSCFD (gas) dan 30.000 Bpd (condensate ( condensate ). ). Lapangan gas Sisi, Nubi, dan South Mahakam saat ini belum diproduksi karena masih memasuki proses konstruksi dan direncanakan mulai berproduksi pada akhir tahun 2006. Setelah menerima penjelasan dari Novyal Erwin, rombongan selanjutnya menuju ruangan control room . Di ruang ini rombongan bisa melihat segala aktifitas produksi
migas di BSP dari layar monitor pengawas dan panel-panel elektronik yang terhubung dengan layar komputer. Kebocoran minyak atau kebakaran misalnya akan bisa terdeteksi dari control room . Pasalnya, petugas selama 24 jam terus-menerus memonitor dan juga gas detector akan detector akan menginformasikan kejadian tersebut. TOTAL E&P INDONESIE sendir i pada tahun 2004 telah menerima penghargaan “Zero “Zero Accident Award ” dari Menakertrans yang diserahkan langsung oleh Presiden Megawati Soekarno Putri dan tahun 2005 menerima kembali penghargaan “Zero Accident Award” untuk Bekapai yang diberikan oleh Wapres Jusuf Kalla. Selesai dari control room , selanjutnya rombongan menuju ke process area untuk area untuk melihat secara langsung proses produksi migas. Sangat mengagumkan sekali melihat instalasi-instalasi yang terpasang. Turbin-turbin, compressor, condensator dan masih banyak lagi semuanya berukuran raksasa dan berjalan secara otomatis dengan dikendalikan dari control room . “Turbin-turbin ini yang berjumlah tiga buah, kemampuannya, kalau mau, bisa untuk menerangi seluruh Balikpapan,” ujar Djoko Wahyudi, Wahyudi, BSP Warehouse Manager , menjelaskan. Seluruh produksi gas dari instalasi-instalasi tersebut akan disalurkan melalui pipa-pipa ke Bontang (PT Badak NGL) untuk diekspor. PT Badak NGL sendiri yang FOTO: DONNY ERIYANTO
BSP WAREHOUSE. Rombongan sedang mendapat penjelasan mengenai proses penyimpanan di BSP warehouse.
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
29
DAERAH KE DAERAH FOTO: DONNY ERIYANTO
penyimpanan (warehouse (warehouse ). ). Warehouse milik TOTAL E&P INDONESIE
DAERAH KE DAERAH FOTO: DONNY ERIYANTO
TURBIN. Turbin penggerak berkapasitas masing-masing 10 MW, ditambah turbin masing-masing lapangan, kemampuannya akan mampu untuk menerangi seluruh Balikpapan.
akan merubah gas menjadi liquids . Sedangkan untuk produksi minyak dalam bentuk liquids liquids ditampung ditampung di terminal Senipah. Untuk diketahui, selain TOTAL E&P INDONESIE perusahaan lain yang beroperasi di Mahakam Contract Area adalah VICO dan Unocal. Tetapi TOTAL E&P INDONESIE merupakan produsen gas yang terbesar di seluruh Indonesia dengan produksi gas 2400 MMSCFD. Sedangkan untuk produksi minyak (liquids (liquids ), ), TOTAL E&P
INDONESIE adalah yang terbesar keempat setelah Caltex Pasific Indonesia, Pertamina dan CNOOC (SES) BV dengan produksi minyak 61.800 barrel per hari. Selesai istirahat, rombongan masuk ke dalam bus untuk menuju ke BSP warehouse. Dipandu oleh Djoko Wahyudi, rombongan mendapat penjelasan langsung bagaimana proses penyimpanan barang-barang operasi perminyakan tersebut ke dalam gudang FOTO: DONNY ERIYANTO
CONTROL ROOM. Rombongan sedang mengamati proses pengawasan produksi migas yang dipantau dari panel-panel dan monitor komputer di ruang control room .
30
WARTA BEA CUKAI
penyimpanan (warehouse (warehouse ). ). Warehouse milik TOTAL E&P INDONESIE terdiri dari 4 bangunan utama dengan luas seluruhnya sekitar 15 hektar. Pipa-pipa, kabel dan scrap ditaruh di lapangan luar. Warehouse ini menyimpan jenis barang kurang lebih 43 ribu item yang terdiri dari alat-alat produksi, maintenance , dan produkproduk general . Semuanya digunakan untuk melayani pekerjaan untuk lima lapangan migas dan sembilan buah Rig . Kami yang sering bertugas memeriksa barang-barang impor milik TOTAL E&P INDONESIE sangat diuntungkan dengan kunjungan ini karena mendapat penjelasan secara menyeluruh baik mengenai jenis barang, fungsi dan penggunaannya serta cara penamaan setiap barangnya. Seperti diketahui, barang-barang operasi perminyakan rata-rata jenisnya adalah sangat spesifik dan hampir bisa dikatakan tidak pernah ada dijumpai di pasaran. Oleh sebab itu, dalam pemeriksaan fisik rata-rata sering terjadi salah persepsi terhadap jenis barang tertentu antara Bea Cukai dengan pihak TOTAL E&P E&P INDONESIE. Salah satu tujuan diadakannya kunjungan lapangan ini tentunya untuk menghindari kesalahan mengartikan suatu jenis barang tertentu sehingga dapat tercapai kesamaan persepsi. “Proses di warehouse warehouse ini ini merupakan sebagian dari mata rantai keseluruhan proses produksi perminyakan, mulai dari pengiriman barang, proses clearance clearance di di Bea Cukai, masuk warehouse sampai digunakan di lapangan. Jadi apabila salah satu mata rantai ini terhambat maka semuanya akan jadi terhambat. Oleh karena itu kerjasama antara Bea Cukai dengan TOTAL E&P INDONESIE ini merupakan suatu rangkaian dari awal sampai akhir. Apapun bentuk kerjasama ini, ujungujungnya semua pada akhirnya untuk kepentingan penerimaan negara karena 85 persen dari total produksi TOTAL E&P INDONESIE akan disetor ke Pemerintah (dalam hal ini BP Migas). Jadi peran Bea Cukai dalam hal ini sangat besar,” jelas Djoko Wahyudi yang telah bekerja di TOTAL E&P INDONESIE kurang lebih 20 tahun. Puas dengan segala penjelasan, sesuai jadwal sekitar pukul 15.00 WITA rombongan harus pulang kembali ke Balikpapan. Wajah penuh lelah tapi tergurat kepuasan di masing-masing anggota rombongan karena baru saja mendapat pengalaman yang tentu saja berguna sebagai bekal ilmu dalam bertugas di kantor. Donny Eriyanto, KPBC Balikpapan
EDISI 373 DESEMBER 2005
WBC/IFA
WBC/IFA
Bea Cukai Batam
Tegah Tiga Unit Unit Mobil Mobil ASAL SINGAPURA. Tiga unit mobil asal Singapura yang berhasil ditegah KPBC Batam.
Pada manifest diberitahukan sebagai chair, filling cabinet dan sofa. ada 31 Agustus yang lalu, Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Batam, berhasil menegah tiga unit mobil asal Singapura dengan merek Toyota Harier, Toyota Wish dan Toyota Camry.. Diperkirakan, mobil-mobil tersebut Camry akan dipergunakan di Pulau Batam. Mobil-mobil itu diangkut oleh kapal LCT.. Alfa Lima Star dari Singapura ke LCT ke Pelabuhan PTK. KMOB (Pertamina Tongkang – Kabil Marine Oil Base) Kabil dengan modus operandi diberitahukan dalam manifest sebagai chair, filling cabinet dan cabinet dan sofa. Ketiga unit mobil tersebut dikemas dalam kontainer berukuran 20 feet dan 40 feet. Akibat penyelundupan tersebut, kerugian yang diderita negara mencapai 612.287.500 rupiah. Berdasarkan manifest, PT. OWS Ind selaku forwarder , merupakan pihak penerima mobil-mobil tersebut. Tetapi Tetapi PT.. OWS Ind menyangkal sebagai PT pemilik mobil. Pihak OWS mengatakan, mobil-mobil tersebut akan dikirim pada PT.. Delta Gunanusa, dimana alamat PT dan nama perusahaan PT. PT. Delta Gunanusa diduga fiktif. Sesuai Keputusan Menperindag No: 765/MPP/Kep/11/2002 765/MPP/Kep/1 1/2002 tanggal 12 Nopember 2002 tentang Impor Mesin dan Peralatan, dijelaskan bahwa kendaraan bermotor merupakan barang yang dibatasi impornya dan harus mendapat persetujuan impor terlebih dahulu dari Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Dengan demikian, telah melanggar
P
pasal 53 ayat (4) UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan. Barang yang dilarang atau dibatasi untuk diimpor atau diekspor yang tidak diberitahukan atau diberitahukan secara tidak benar dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 68, kecuali terhadap barang yang dimaksud ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Saat ini, tiga unit mobil tersebut
disimpan di KPBC Tipe A Batam dan telah ditetapkan sebagai barang yang dikuasai negara, sesuai keputusan Kepala KPBC Tipe A Batam No. KEP1764/WBC.02/KP.04/2005 tanggal 12 Oktober 2005. Selanjutnya, tiga unit mobil tersebut ditetapkan menjadi barang yang menjadi milik negara sesuai pasal 68 ayat (1) huruf a dan pasal 73 ayat (1) huruf b, Undang-Undang No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan. ifa WBC/IFA
KPBC TIPA A BATAM
EDISI 373 DESEMBER 2005
KOLOM
Oleh: Dyah Er Er naw at i
WARTA BEA CUKAI
31
KOLOM
Oleh: Dyah Er Er naw at i
Mutas Mu tasii ? MEMBAN MEMB ANT T U ANAK BERADAPTASI DENGAN LINGKUN LINGK UNGA GAN N BARU BARU*
“Sherina, mulai bulan depan kita pindah ke Bandung. Bapak mendapat mendapat pekerjaan baru mengurus perkebunan yang luas di sana, sesuai keahlian Bapak,” kata bapak Sherina dengan wajah berbinar. Sherina, gadis murid SD kelas dua itu, sejenak terpana, kemudian dengan sedih berlari ke kamar dan menangis sambil memeluk boneka kesayangannya. uplikan adegan singkat dari film “Sherina” tersebut menggambarkan bahwa peristiwa pindah tugas adalah hal yang menyenangkan bagi ayah Sherina. Dia adalah seorang insinyur pertanian yang selama ini “terpaksa” bekerja di suatu department store namun store namun ternyata menyimpan impian untuk memperoleh pekerjaan yang lebih sesuai dengan keahlian dan panggilan hatinya. Akhirnya impian itu menjadi kenyataan. Tetapi Sherina, anak perempuan semata wayangnya, berpendapat lain. Setelah mendengar kabar itu, Sherina justru menangis sedih. Gadis kecil itu merasa gamang membayangkan dia harus pindah, meninggalkan lingkungan yang membuatnya merasa nyaman selama ini. Pindah ke tempat baru bagi sebagian besar anak memerlukan penyesuaian diri yang lama dan sering menimbulkan “tekanan” tersendiri. Hal tersebut telah menjadi isu dan bahan diskusi yang menarik di kalangan pendidik, sosiolog, maupun psikolog anak. Oleh karena itu orang tua pun perlu memperhatikan hal ini, terutama para orang tua yang bekerja pada instansi yang berpotensi besar untuk sering mengalami mutasi selama berkarir seperti pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) ini. Meskipun berjarak dekat dari tempat tinggal semula (apalagi jauh), berpindah tempat tinggal adalah kejadian besar bagi anak, baik bagi anak yang pergi maupun bagi anak yang ditinggalkan.
C
32
WARTA BEA CUKAI
Bagi yang pindah, berarti dia harus meninggalkan teman-teman sekolah, teman-teman bermain, bapak dan ibu guru, jauh dari eyang, jauh dari sepupu, kehilangan rute bermain sepeda yang begitu dikenalnya, bahkan mungkin harus merelakan si Manis, kucing lucu atau si Tatu, burung kesayangan untuk dipelihara oleh orang lain. Anak yang
MUTASI, SELAIN BERDAMPAK PADA DIRI PEGAWAI YANG BERSANGKUTAN, TERNYATA BERDAMPAK PULA PADA ANAK-ANAK DAN KELUARGA PEGAWAI TERSEBUT harus pindah merasa kehilangan habitat alamiahnya. Sementara itu, bagi anak yang ditinggal pindah oleh teman dekatnya, berarti dia harus memulai lagi segala sesuatunya untuk memperoleh teman dekat baru. Bahkan menurut hasil penelitian, anak yang ditinggalkan cenderung merasakan kesedihan lebih lama dibanding yang pergi.
SITUASI PSIKOLOGIS Kemampuan beradaptasi terhadap situasi ini bersifat sangat individual. Masing-masing anak merespon dan menginterpretasikan kepindahan dengan sudut pandang yang berbedabeda. Pernah ada cerita, dua orang anak perempuan harus mengikuti ayahnya yang mendapatkan promosi, pindah dari kota kecil ke kota besar. Mereka harus meninggalkan 200 teman sekolahnya untuk berbaur dengan 2500 orang di sekolah yang baru. Pada awalnya mereka merasa tidak nyaman, bahkan tidak mau makan siang di sekolah karena belum mempunyai kenalan dan malu duduk sendiri di kafetaria. Lima bulan kemudian, anak yang kecil (12 tahun) sudah dapat menyesuaikan diri, tetapi si kakak (15 tahun) tetap merasa tidak nyaman dan bahkan tetap merasa demikian sepanjang tahun. Si adik mampu merasakan kepindahan sebagai hal yang tak terhindarkan dan bagian dari kehidupan sedangkan anak yang lebih besar menganggap bahwa dia adalah korban dari pekerjaan ayahnya, mutasi ayahnyalah yang mengharuskannya ikut pindah sehingga dia harus mengalami semua hal yang tidak menyenangkannya itu. Para ahli memperkirakan bahwa waktu yang diperlukan bagi anak untuk beradaptasi dengan baik adalah kurang lebih satu tahun dan bahkan memerlukan waktu lebih lama lagi apabila tempat baru mempunyai banyak perbedaan dari tempat lama
EDISI 373 DESEMBER 2005
(budaya, bahasa, iklim, makanan, fasilitas lingkungan, dan sebagainya).
pertanyaan: siapa teman baruku nanti? Bagaimana sekolah baruku nanti?
memeriksa peta dan mencari lokasi tempat lama dan tempat baru di dalam
(budaya, bahasa, iklim, makanan, fasilitas lingkungan, dan sebagainya). Pindah ke luar negeri atau di pelosok tanah air misalnya, seorang anak tidak sekedar mendapat predikat “a new kid in the block ” tetapi juga “a “a stranger ”, ”, orang asing, dan anak merasa berbeda. Selain si anak mungkin harus belajar bahasa baru untuk berkomunikasi. Dia juga harus ke sekolah dengan naik bis sekolah yang selama ini mungkin belum pernah dia lakukan. Anak mengalami perjuangan yang lebih berat untuk beradaptasi karena tempat baru sangat berbeda dari habitat lamanya. Terdapat juga kecenderungan bahwa anak yang sering berpindah tempat belajar dapat menurun prestasi belajarnya. Meskipun kepindahan tersebut bukan satu-satunya faktor, tetapi perlu mendapatkan cukup perhatian. Oleh karena itu guru-guru, pengelola sekolah dan utamanya orang tua mempunyai peran yang besar dalam membantu anak menghadapi masa adaptasi yang harus dijalaninya di tempat baru. Perlu disadari bahwa masa adaptasi terkadang mempengaruhi rasa percaya diri anak, perilaku sehari-hari bahkan kesehatan fisiknya. Menurut Adler dan Walling (ahli psikologi anak) pada umumnya anak akan mengalami tahap-tahap adaptasi sebagai berikut:: 1. co con ntact : perasaan senang menjelajah tempat baru; 2. di disi sint nteg egra rati tion on : membandingkan tempat lama dan baru dan merasa disorientasi, terisolasi atau tertekan; 3. re rein inte tegr grat atio ion n : menolak lingkungan baru, merasa tidak nyaman, marah, curiga dan ada rasa bermusuhan; 4. aut uton onom omy y : memperoleh kembali keseimbangan dan berkurangnya perasaan menjadi orang luar, kepercayaan diri pun pulih kembali; 5. in inde depe pend nden ence ce : menerima dan menghargai perbedaan yang ditemui dan dapat menyesuaikan diri.
PERAN ORANG-ORANG TERDEKAT Orang tua sebagai pihak yang paling dekat dengan anak diharapkan dapat menemani anak pada saat melalui proses adaptasi ini. Orang tua perlu merespon segala pertanyaan dan perhatian anak sesederhana apapun tentang tempat yang baru agar si anak merasa nyaman. Jangan sekali-sekali menambah beban anak dengan memuntahkan gerutuan karena tidak puas dengan keputusan organisasi yang diterima. Seringkali orang dewasa memandang kepindahan melulu dari segi logika, padahal bagi anak tidak demikian. Anak memandangnya sebagai kejadian emosional dan sosial. Pikirannya dipenuhi oleh pertanyan-
pertanyaan: siapa teman baruku nanti? Bagaimana sekolah baruku nanti? Apakah guru-guruku akan baik padaku? Bagaimana kalau aku tersesat saat pergi ke sekolah baru? Adakah tempat bermain sepeda? Orang tua perlu memberi informasi yang menentramkan kepada anak seputar lingkungan barunya. Idealnya anak sudah dapat membayangkan keadaan tempat baru sebelum dia benar-benar tinggal disitu. Orang tua bisa memperlihatkan gambar-gambar atau foto-foto tentang kota, sekolah, toko, tempat belanja, arena bermain yang dapat membantu anak untuk membayangkan bakal tempat barunya. Akan sangat membantu apabila sedini mungkin para orang tua menyisipkan secara terintegrasi konsep tentang pindah tugas dan tempat tinggal pada saat-saat orang tua berinteraksi sehari-hari dengan anak. Misalnya, pada saat bapak atau ibu menemani anak bermain rumah-
PINDAH KE TEMPAT BARU BAGI SEBAGIAN BESAR ANAK MEMERLUKAN PENYESUAIAN DIRI YANG LAMA DAN SERING MENIMBULKAN
“TEKANAN” TERSENDIRI rumahan, dapat ditanamkan pengertian bahwa: orang tinggal di suatu rumah dalam jangka waktu yang berbedabeda; kadang orang untuk sementara waktu meninggalkan rumah (misalnya untuk mengunjungi kerabat, berkemah atau menginap di villa); ada orang yang pindah dari rumah kecil ke rumah yang lebih besar. Perasaan orang berbeda-beda pada saat pindah rumah, pindah rumah bisa berarti berpisah dengan orang-orang, tempat dan hal-hal yang kita telah kita kenal dengan baik, pindah rumah berarti menjumpai hal-hal baru. Tempat lama dan baru kadang sangat berbeda kadang banyak persamaannya, dan orang berpindah dengan berbagai alasan. Dengan memahami aneka konsep pindah tempat tinggal tersebut, akan tertanam dalam benak anak bahwa pindah bukanlah hal yang aneh dan menyeramkan, tetapi sesuatu yang wajar yang dapat saja terjadi pada kita. Untuk anak yang telah memasuki usia sekolah, konsep pindah dapat dihubungkan secara positif dengan pelajaran geografi. Anak dapat diajak
memeriksa peta dan mencari lokasi tempat lama dan tempat baru di dalam peta dan menghitung jarak antara keduanya. Komunikasi orang tua dengan sekolah baru apabila dilakukan sebelum anak masuk ke sekolah tersebut akan membantu orang tua untuk memberi informasi pada anak tentang sekolah baru sehingga anak lebih dapat mempersiapkan diri. Pada hari-hari pertama anak masuk sekolah, boneka kesayangan atau foto orang tua dapat dibawa ke sekolah, benda-benda tersebut dapat menimbulkan perasaan tenang. Untuk anak yang lebih besar, peta tempat tinggal yang lama atau koleksi perangko dapat dibawa pada hari pertama masuk sekolah untuk menjadi bahan memperkenalkan diri kepada teman-teman baru. Tante, eyang atau saudara sepupu dapat pula membantu mempersiapkan mental anak untuk menghadapi suasana baru. Misalnya, di hari terakhir sebelum pindah, pada saat diadakan pesta keluarga kecilkecilan, si tante berkata kepada keponakannya, “Tante tahu kamu sedih akan pindah, meninggalkan tante dan teman-teman, ..tante juga sedih, tetapi teman-teman barumu dan juga guru-guru barumu pasti akan senang sekali mempunyai teman baru sepertimu.”
PERTIMBANGAN YANG INTEGRATIF Mutasi, selain berdampak pada diri pegawai yang bersangkutan, ternyata berdampak pula pada anak-anak dan keluarga pegawai tersebut. Bahkan tumbuh kembang anakpun dapat terkait sejalan proses tersebut. Oleh karena itu membantu anak mempersiapkan diri menghadap suasana baru tidak hanya perlu dilakukan oleh para orang tua saja sebagai orang terdekat anak, melainkan juga oleh anggota keluarga lain, rekan-rekan kerja yang sudah lebih berpengalaman pindah tempat tugas maupun para guru. Dengan memahami serba-serbi tumbuh kembang anak, maka dengan segala keterbatasan yang ada, pemerintah pada umumnya dan pembuat keputusan di bidang pemberdayaan SDM pada khususnya, diharapkan dapat memperoleh tambahan masukan tentang terdapatnya faktor-faktor “non-kedinasan” untuk mendapatkan perhatian lebih. Selain faktor-faktor teknis kedinasan, faktor-faktor “kecil” ini pada gilirannya dapat berpengaruh pada kinerja pegawai dan organisasi secara keseluruhan baik secara positif maupun negatif. Dra. Dyah Ernawati, PNS pada Departemen Agama, Jakarta, pemerhati masalah Pendidikan Usia Dini
* Tulisa Tulisan n diilhami diilhami dari: dari: Mary Mary Recnk Recnk Jalongo (1997), Helping Children to Cope with Relocation.
EDISI 373 DESEMBER 2005
KOLOM
Oleh: T hojib Eff endi
WARTA BEA CUKAI
33
KOLOM
Oleh: T hojib Eff endi
Dilema ANTARA ANTAR A PEN PENERI ERIMA MAAN AN CUKAI ROKOK DAN PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT
alam rangka melaksanakan tugastugas pemerintahan maupun pembangunan di dalam suatu negara termasuk di Indonesia, selalu diperlukan biaya yang diperoleh dari berbagai sumber, sumber, antara lain berasal berasal dari sektor pajak yang dipungut dari kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat. Salah satu jenis pajak yang mempunyai peranan penting sebagai sumber dana dalam pelaksanaan pembiayaan tugastugas tersebut adalah penerimaan cukai. Cukai, walaupun merupakan salah satu dari jenis pajak tidak langsung, berbeda karakteristiknya dengan jenis pajak tidak langsung lainnya. Karakteristik tersebut antara lain, Pertama, cukai bersifat selektif (selectivity of coverage) yaitu cukai hanya dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang ditunjuk secara langsung dalam satu peraturan perundang-undangan dengan tujuan tertentu, dan dalam pemungutannya dipastikan adanya suatu pengawasan fisik dan pengawasan administratif yang dilakukan terhadap Barang Kena Cukai (BKC) tersebut. tersebut. Kedua, cukai dikenakan dalam rangka mengurangi dampak negatif BKC (to internalize negative externalities ) seperti etil alkohol, minuman mengandung etil alkohol dan hasil tembakau. tembakau. Ketiga, untuk mendorong penyerapan tenaga kerja (employment creation) melalui pola perbedaan tarif cukai bagi Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Putih Mesin (SPM) di satu pihak dan Sigaret Kretek Tangan (SKT) di lain pihak, dan Keempat, sebagai sumber penerimaan negara (government revenue). Pada saat ini Indonesia masih termasuk dalam kelompok “extremely narrow” dalam pengenaan cukai karena cukai dipungut hanya terhadap 3 (tiga) jenis ba-
D
34
WARTA BEA CUKAI
rang yaitu Etil Alkohol, Minuman Mengandung Etil Alkohol (bir dan minuman keras lainnya) dan Hasil Tembakau Tembakau (Sigaret dan Hasil Produksi Tembakau Lainnya).
PERANAN PENERIMAAN CUKAI DALAM APBN Sebagai salah satu sumber penerimaan negara, cukai mempunyai peranan yang sangat penting dalam APBN khususnya Penerimaan Dalam
PENERIMAAN CUKAI DARI ROKOK TERUS MENGALAMI PENINGKATAN DARI TAHUN KE TAHUN SECARA SIGNIFIKAN DAN PERANANNYA YANG CUKUP PENTING DI DALAM PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Negeri yang senantiasa mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Apabila dalam TA 1990/1991 penerimaan cukai baru mencapai Rp. 1.799,8 miliar atau menyumbang sekitar 4 persen dari Penerimaan Dalam Negeri maka dalam TA 2004 jumlah tersebut telah meningkat menjadi Rp. 27.700 miliar atau menyumbang sebesar 7,9 persen. Berdasarkan gambaran tersebut di atas, maka cukai menempati posisi strategis
dalam konteks penerimaan negara serta memiliki potensi yang cukup besar dalam peranannya sebagai salah satu sumber dana pembangunan. Sementara itu, perkembangan realisasi cukai rokok mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun dan perbandingannya dengan penerimaan cukai lainnya hampir mencapai tingkat rata-rata 94 persen per tahun. Bila dalam TA 1990/199 1990/1991 1 sumbang sumbangan an cukai rokok terhadap cukai secara keseluruhan adalah sebesar 95,2 persen kemudian setiap tahunnya menunjukkan angka peningkatan (kecuali TA 1991/ 1992), pada TA 2004 realisasi penerimaan cukai rokok mencapai jumlah Rp. 27.700 miliar atau sebesar 98 persen. Sementara itu, jika dilihat dari perkembangan realisasinya penerimaan cukai rokok dalam kurun waktu 15 tahun terakhir telah terjadi peningkatan sebesar 1616,2 persen atau hampir mencapai 17 (tujuh belas) kali lipat, yaitu dari Rp. 1.713,8 miliar pada TA 1990/1991 menjadi Rp. 27.700 miliar pada TA 2004.
POLA KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG CUKAI ROKOK Dalam upaya menghimpun penerimaan cukai rokok sesuai target yang telah ditetapkan, pemerintah melalui Departemen Keuangan cq. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) pada setiap awal tahun anggaran selalu melaksanakan berbagai strategi dan kebijakan yang menyangkut Tarif dan Harga Dasar. Dalam melaksanakan kebijaksanaan tersebut, selalu dipertimbangkan berbagai aspek yang meliputi aspek penerimaan negara, ketenagakerjaan, pengembangan industri, kesempatan berusaha dan persaingan yang sehat, dan
EDISI 373 DESEMBER 2005
juga aspek yang bersifat dilematis dan kontradiktif sebagai barang kena cukai
J u m l a h Pr Pr o d u k s i SK M SK T K L B /
SPM T I S J u m l a h
juga aspek yang bersifat dilematis dan kontradiktif sebagai barang kena cukai yang hingga saat ini diperdebatkan sebagai zat adiktif yang harus diawasi dan dibatasi pemakaiannya. Terhadap aspekaspek tersebut harus dipertimbangkan sesuai dengan bobotnya terhadap arah kebijaksanaan yang akan dipilih dan ditempuh(( set of objectiveness ). ditempuh Pemerintah dalam melaksanakan kebijakan di bidang cukai rokok sering kali berorientasi kepada struktur industri rokok itu sendiri, baik dilihat dari segi obyek/ jenis rokok yang diproduksi maupun dari segi golongan pabrik berdasarkan jumlah produksinya.. Pola kebijakan cukai rokok produksinya untuk jenis rokok kretek buatan tangan berbeda dengan yang diterapkan untuk rokok kretek buatan mesin, demikian juga pola yang diterapkan terhadap pabrik rokok golongan besar berbeda dengan yang diterapkan terhadap golongan kecil. Perbedaan pola kebijakan yang diterapkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek tersebut berakibat kepada bentuk dari kebijakan cukai rokok yang dibuat menjadi terkesan kompleks/rumit. Hal ini tidak dapat dihindari selama pemerintah dalam membuat kebijakan selalu dihadapkan kepada keinginan untuk menciptakan perlakuan yang sama dan adil (equal treatment) dalam perbedaan-perbedaan yang ada atau keinginan untuk mengakomodasikan berbagai kepentingan Sebagaimana diketahui industri rokok di Indonesia dalam dasawarsa dasawarsa terakhir telah menunjukkan perkembangannya yang sangat pesat, saat ini telah mencapai jumlah lebih dari 861 pabrik besar dan kecil. Pada tabel di bagian kanan atas, terlihat jumlah dan komposisi pabrik rokok berdasarkan jenis produksinya dan jumlah produksi pabrik per tahun (tahun 1999). Dari jumlah sebanyak kurang lebih 700 pabrik golongan kecil dan kecil sekali (yang produksinya tidak lebih dari 0,5 milyar atau 500 juta batang per tahun) yang umumnya memproduksi rokok kretek buatan tangan, adalah merupakan usaha dengan modal kecil dan masih ditangani dengan cara-cara tradisional. Dari 700 pabrik tersebut sebanyak 461 pabrik adalah dari golongan kecil sekali yang rumah tangga dengan rata-rata memperkerjakan buruh tidak lebih dari 20 orang. Pola kebijakan cukai rokok yang dibuat oleh pemerintah terhadap golongan pabrik kecil dan kecil sekali semacam ini jelas harus dibedakan perlakuannya dibandingkan dengan pola yang diterapkan kepada usaha golongan besar yang telah menerapkan sistem managemen produksi maupun pemasaran modern dan memiliki peralatan pabrikasi yang canggih. Dalam menetapkan pola kebijakan cukai rokok selama ini yang juga dipakai sebagai pedoman adalah kebijakan yang berorientasi kepada objek atau jenis hasil tembakau. Pada masa sebelum
J u m l a h Pr Pr o d u k s i SK M SK T K L B / (b a t a n g ) K LM
SPM T I S J u m l a h
> 6 milyar
3
3
2
1
9
> 2 > 6 milyar
7
1
2
1
11
> 0 , 5 < 2 m i ly a r
17
9
3
3
32
> 0,02 < 0,5 milyar
57
2 40
38
7
6
348
3 44
51
66
461
597
89
77
861
< 0 ,0 2 m ily a r J UMLAH
84
14
Sumber : Dit. Cukai
diberlakukannya Undang-undang Nomor : 11 Tahun 1995 tentang Cukai (masih berdasarkan Ordonansi Cukai Hasil Tembakau produk kolonial Belanda) dikenal dalam sistem tarif cukai rokok hanya ada 3 (tiga) macam tarif yaitu tarif 70 persen untuk rokok buatan mesin dan tembakau iris, tarif 50 persen untuk rokok buatan tangan dan tarif 40 persen untuk hasil tembakau lainnya. Gambaran ini memperlihatkan ada suatu bentuk atau pola kebijakan cukai rokok yang berorientasi kepada objek / jenis hasil tembakau, dimana terhadap rokok buatan mesin yang umumnya padat modal (capital intensive) dikenakan tarif cukai rokok yang lebih besar dibandingakan tarif yang dikenakan terhadap rokok buatan buatan tangan yang padat padat
UPAYA-UPAYA UNTUK MENGURANGI KONSUMSI ROKOK HARUS DILAKUKAN SECARA KOMPREHENSIF karya (labour intensive) yang umumnya dikelola secara tradisional dengan mengandalkan tenaga manusia sebagai alat produksi yang utama. Dewasa ini pola kebijakan cukai rokok yang berorintasi kepada objek atau jenis hasil tembakau masih juga dianut oleh pemerintah.
DILEMA ANTARA CUKAI ROKOK DAN PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT Penerimaan cukai dari rokok terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun secara signifikan dan peranannya yang cukup penting di dalam pembiayaan pembangunan. Hal ini juga sejalan dengan bertambahnya produksi hasil tembakau yang selalu meningkat dalam kurun waktu yang sama. Di bidang ketenagakerjaan, industri rokok secara langsung menyerap sekitar 184.000 orang dan secara tidak langsung di sektor perniagaan rokok termasuk
pedagang asongan dan pedagang kaki lima menyerap sekitar 1 (satu) juta orang. Di sektor pertanian hasil tembakau menyerap 1,3 juta orang dan di sektor pertanian cengkeh menyerap sekitar 1,1 juta orang tenaga kerja. Jika setiap tenaga kerja menghidupi satu orang istri / suami dengan dua orang anak maka sekitar 13,536 juta orang (7,1 persen) dari seluruh penduduk Indonesia saat ini hidupnya tergantung pada 3,584 juta tenaga kerja yang terserap di sektor industri rokok. Di lain pihak perbuatan merokok adalah suatu perbuatan sadar masyarakat perokok yang sadar akan resiko merokok untuk membakar dan menghirup asap tembakau. Tetapi Tetapi si perokok kemungkinan tidak sadar atau tidak mengetahui bahwa asap tembakau yang dihisap dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain disekitarnya karena bersifat adiktif, karsinogenik dan beracun sejumlah zat kimia yang terkandung dalam asap rokok tersebut baik dalam bentuk partikel maupun dalam bentuk gas. gas. Oleh karena itu jelas bahwa perbuatan merokok adalah perbuatan yang tidak selaras dengan tujuan pembangunan nasional di bidang kesehatan, yaitu tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk di Indonesia. Di samping merugikan kesehatan masyarakat, dalam skala yang luas merokok juga menimbulkan dampak sosial ekonomi yang merugikan si perokok sendiri, keluarga, dan perusahaan tempat kerja si perokok serta merugikan negara pada umumnya, karena : a. Menin Meningkatn gkatnya ya penge pengeluara luaran n keluar keluarga ga si perokok untuk biaya kesehatan akibat merokok. b. Penur Penurunan unan kapa kapasitas sitas produ produksi ksi akiba akibatt karyawan yang sakit. c. Kem Kemung ungkin kinan an terja terjadin dinya ya bahay bahaya a kebakaran dan kecelakaan lainnya. Dengan semakin meningkatnya penerimaan cukai rokok, hal tersebut mencerminkan bahwa jumlah jumlah perokok dan konsumsi rokok nasional makin menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen Kesehatan tahun 1980 kebiasan merokok pada pria mencapai 46,4 persen meningkat menjadi 52,9 persen pada
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
35
KOLOM SKRT Dep. Kes. 1986. Demikian juga kebiasan merokok pada wanita meningkat
Hal ini akan mengakibatkan semakin besarnya jumlah pengangguran, karena
PENUTUP Sebagai sumber penerimaan negara,
KOLOM SKRT Dep. Kes. 1986. Demikian juga kebiasan merokok pada wanita meningkat dari 2,4 persen pada SKRT Dep. Kes. tahun 1980 menjadi 3,6 persen pada tahun 1986. Berdasarkan survei Bank Dunia tahun 1993, konsumsi tembakau per kapita per tahun pada orang dewasa di Indonesia terus mengalami peningkatan, yaitu dari 1 (satu) kilogram/tahun/kapita tahun 1974 menjadi 1,4 kilogram/tahun/kapita tahun 1990 dan bahkan diproyeksikan akan mencapai 1,6 kilogram/tahun/kapita dalam tahun 2000
LANGKAH-LANGKAH MEMBATASI PERMINTAAN TERHADAP ROKOK Berbagai upaya untuk melakukan kebijaksanaan pengawasan di bidang hasil tembakau ( rokok ) antara lain meliputi peningkatan tarif cukai hasil tembakau secara signifikan, melakukan pengawasan terhadap periklanan/promosi rokok, membatasi tempat-tempat untuk merokok seperti di tempat umum, tempat kerja, rumah sakit dan sekolah, dan memberikan informasi kepada masyarakat bahwa merokok akan mengakibatkan dampak negatif yang serius terhadap kesehatan. 1. Pening Peningkat katan an tarif tarif cukai cukai rokok rokok.. Filosofi pengenaan cukai adalah pembatasan konsumsi dan produksi. Salah satu cara yang paling tepat dan legitimate untuk membatasi konsumsi (dan produksi) barang kena cukai termasuk cukai hasil tembakau adalah melalui instrumen tarif. Dengan demikian tarif cukai selain untuk membatasi konsumsi (dan produksi) barang kena cukai juga mengandung peran budgeter , yaitu sebagai alat untuk mencapai target penerimaan negara . Dalam rangka memenuhi target APBN yang selalu meningkat dari tahun ke tahun selama ini Pemerintah menganut kebijaksanaan meningkatkan tarif dan Harga Dasar (Harga Jual Eceran/HJE} rokok. Apabila Apabila kenaikan tarif tersebut masih pada tingkat kemampuan daya dukung produksi pabrik hasil tembakau, maka kenaikan tersebut akan efektif meningkatkan jumlah penerimaan cukai. Namun apabila kenaikan tersebut telah melampaui daya dukung tersebut atau dalam istilah kurva Laffer dikenal sebagai “Prohibitive Range for Government ”, ”, maka kenaikan tarif tersebut justru akan menyebabkan menurunnya produksi yang pada gilirannya juga akan menurunkan penerimaan cukai dan mengurangi mengurangi tenaga kerja ( Agung Permana, 1994 ). Untuk itu apabila kenaikan tarif akan digunakan sebagai instrumen untuk mengurangi permintaan rokok (berakibat pada penurunan produksi) maka harus disadari juga konsekuensinya yaitu berupa menurunnya penerimaan negara dari cukai. Disamping itu kenaikan tarif yang tinggi akan berdampak meningkatnya penyelundupan rokok murah dari luar negeri serta pengurangan tenaga kerja. 36
WARTA BEA CUKAI
Hal ini akan mengakibatkan semakin besarnya jumlah pengangguran, karena sebagian besar industri rokok di Indonesia merupakan industri padat karya (labor intensive) yang membutuhkan banyak tenaga kerja. 2. Melaku Melakukan kan penga pengawas wasan an terha terhadap dap periklanan / promosi rokok Langkah-langkah yang dapat dilakukan terhadap promosi periklanan hasil tembakau adalah melalui pembatasan dan pengawasan tempat dan media periklanan baik media cetak maupun media elektronik. Disamping itu perlu dilakukan pengawasan terhadap peraturan perundangan yang bertujuan untuk membatasi kegiatan promosi rokok melalui penayangan iklan rokok di media elektonik (televisi) pada jam-jam tayang yang telah ditentukan. 3. Label Label Pering Peringat atan an Keseha Kesehata tan n Pada dasarnya label peringatan yang terdapat pada tiap bungkus rokok
PERBUATAN MEROKOK ADALAH PERBUATAN YANG TIDAK SELARAS DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL DI BIDANG KESEHATAN bertujuan untuk menyadarkan kepada perokok bagaimana dampak serius akibat menghisap rokok terhadap kesehatan manusia. Untuk itu label peringatan yang terdapat dalam bungkus rokok merupakan peringatan keras bagi konsumennya. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan. Dewasa ini bentuk peringatan dalam label rokok lebih keras dan lebih jelas yaitu : “MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN “ 4. Iklan Iklan Anti Anti Mero Merokok kok di di Media Media Massa Massa Perlu disosialisasikan iklan anti merokok di media massa baik media cetak maupun media elektronik yang berisi informasi mengenai bahaya merokok terhadap kesehatan. Hal ini juga harus ditunjang oleh perilaku masyarakat secara luas dalam praktekpraktek kehidupan sehari-hari di tengahtengah masyarakat seperti adanya tempat-tempat bebas rokok dan sebagainya. Disamping itu perlu adanya law enforcement terhadap enforcement terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan yang secara tegas dan konsisten memberikan sanksi kepada masyarakat yang merokok di tempat-tempat yang terlarang.
EDISI 373 DESEMBER 2005
PENUTUP Sebagai sumber penerimaan negara, cukai mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam APBN terutama sektor penerimaan dalam negeri yang realisasinya meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun, seiring dengan kenaikan produksi dan konsumsi rokok ditengah-tengah masyarakat. Dari sisi penerimaan negara dan perkembangan ekonomi nasional hal ini sangat menggembirakan, namun di pihak lain kenaikan konsumsi tersebut telah menimbulkan konsekuensi berupa meningkatnya kerugian yang ditimbulkan akibat perilaku merokok. Dalam rangka membatasi dan mengawasi produksi dan konsumsi rokok tersebut, cukai dapat dapat dipergunakan dipergunakan sebagai instrumen yang cukup efektif yaitu dengan menetapkan tingkat tarif cukai. Dengan tingkat tarif cukai yang cukup tinggi, maka permintaan akan hasil tembakau akan menurun karena kenaikan tarif tersebut mengakibatkan semakin mahal harga rokok sehingga diharapkan masyarakat akan mengurangi konsumsi rokok. Di pihak lain, kenaikan tarif yang tinggi (sampai level prohibitive range for government ) justru akan mengakibatkan menurunnya penerimaan cukai. Hal ini akan sangat mengurangi kemampuan pemerintah dalam membiayai pembangunan serta akan mengurangi kesempatan kerja. Upaya-upaya untuk mengurangi konsumsi rokok harus dilakukan secara komprehensif, tidak saja melalui peningkatan tarif cukai tetapi melalui upaya yang lain seperti pengawasan periklanan/promosi rokok, pembatasan tempat-tempat merokok, peringatan yang keras akan bahaya rokok serta pemberian informasi yang cukup kepada masyarakat akan dampak negatif yang serius bagi kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok. Upaya-upaya ini juga hendaknya dilakukan secara inter-departemental sehingga masalah-masalah yang timbul akibat kenaikan tarif cukai yang tinggi seperti pengangguran, penyelundupan rokok, penurunan penurunan penerimaan dapat ditanggulangi bersama secara komprehensif. Untuk menanggulangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh karena mengkonsumsi rokok di dalam masyarakat, perlu diciptakan suatu mekanisme pembiayaan pemeliharaan kesehatan, apakah melalui mekanisme APBN atau mekanisme pembiayaan lain, yang dananya dapat dialokasikan dari hasil penerimaan cukai hasil tembakau (rokok). Secara teknis operasional kebijaksanaan ini dapat dilaksanakan oleh oleh instansi yang berwenang yaitu Departemen Kesehatan melalui koordinasi dan kerjasama dengan Departemen Keuangan serta serta instansi terkait lainnya. Penulis adalah mantan pegawai DJBC, terakhir menjabat sebagai Kepala Seksi Cukai KPBC Juanda, Surabaya
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
37
Direktur Jenderal BEA DAN CUKAI Sekretaris dan Seluruh Staf
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI Pimpinan dan Seluruh Staf KANWIL IV DJBC TIPE A
JAKARTA Pimpinan dan Seluruh Staf KANWIL VIII DJBC TIPE B
DENPASAR Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE C
MERAUKE 38
WARTA BEA CUKAI
EDISI 373 DESEMBER 2005
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A
SAMARINDA Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE B
SAMPIT Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE B
ENTIKONG Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A
PONTIANAK Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE B
BOGOR Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE C
TASIKMALAYA Pimpinan dan Seluruh Staf KANWIL VI DJBC TIPE A
SEMARANG
Direktur dan Seluruh Staf
DIREKTORAT
CUKAI Direktur dan Seluruh Staf
DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENYIDIKAN Pimpinan dan Seluruh Staf
K PB C T I PE A
BATAM Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A
MEDAN EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
39
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A
PEKANBARU Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A
BANDUNG Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A KHUSUS
TANJUNG PRIOK I Pimpinan dan Seluruh Staf KANWIL VII DJBC TIPE A
SURABAYA Direktur dan Seluruh Staf DIREKTORAT
FASILITAS KEPABEANAN Pimpinan dan Seluruh Staf KANWIL II DJBC TIPE KHUSUS
TANJUNG BALAI KARIMUN
40
WARTA BEA CUKAI
Pimpinan dan Seluruh Staf PANGKALAN SARANA OPERASI TIPE B
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE C
PANTOLOAN
BOJONEGORO
EDISI 373 DESEMBER 2005
Pimpinan dan Seluruh Staf
K PB C T I PE A K H U SU S
TANJUN NJUNG G PRI PRIOK OK II Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE C
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A
MANADO
TANJUNG EMAS
TANJUNG BALAI KARIMUN
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE B
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A KHUSUS
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE C
AMAMAPARE
TANJUNG PERAK
SELAT PANJANG
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE B
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A
SABANG
BELAWAN
TANJUNG PINANG
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE C
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A
GRESIK
PEMATANG SIANTAR
BEKASI
Pimpinan dan Seluruh Staf KANWIL XIII DJBC TIPE B
Pimpinan dan Seluruh Staf KANWIL I DJBC TIPE A
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A
BANDA ACEH
MEDAN
DUMAI
EDISI 373 DESEMBER 2005
Direktur dan Seluruh Staf DIREKTORAT
WARTA BEA CUKAI
41
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE B
Selamat
NATAL 2005 & TAHUN BARU 2006
Direktur dan Seluruh Staf DIREKTORAT
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE B
TEKNIS KEPABEANAN
PANGKAL PINANG
Pimpinan dan Seluruh Staf BPIB TIPE A
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE C
JAKARTA
TANJUNG PANDAN
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A KHUSUS
Pimpinan dan Seluruh Staf KPBC TIPE A
TANJUNG PRIOK P RIOK III
BANDAR LAMPUNG
Keluarga Besar Departemen Keuangan - Kantor Menko Perekonomian - Kantor Menteri Negara BUMN - Bappenas, dengan bangga mempersembahkan :
INFO PERATURAN P ER ER AT AT U R A N M E N T E RI RI K E U A N G A N Pe r N o p e m b e r 2 0 0 5 No. Nom or
K EPU T U SA N Ta n g g a l
1. 2.
86/PMK.010/2005 88/PMK.01 88/PMK .010/2 0/2005 005
30- 09 09-05 30-09-05 30-0905
3. 4.
92/PMK 92/P MK.0 .02/ 2/20 2005 05 95/PMK.02/2005
10-1010-1 0-05 05 11-10- 05 05
PE RI H A L
Keringanan Tarif Be Bea Ma Masuk Atas Im Impor Gu Gula Perubahan Peruba han Per Peratu aturan ran Men Menter terii Keua Keuanga ngan n Nomo Nomorr 22/PM 22/PMK.0 K.010/ 10/200 2005 5 Ten entan tang g Pemb Pembeba ebasan san Bea Masuk Atas Impor Beberapa Jenis Suku Cadang Untuk Angkutan Umum Pene Pe neta tapa pan n Je Jeni nis s Ba Bara rang ng Ek Eksp spor or Ter erte tent ntu u Da Dan n Be Besa sara ran n Tar arif if Pu Pung ngut utan an Ek Eksp spor or Penetapan Tarif Pungutan Ekspor Atas Batubara
P ER ER AT AT U R A N D I RE R E K T U R J E N DE D E RA RA L B E A DA DA N C U K A I Pe r N o p e m b e r 2 0 0 5 No Nom or
K EPU T U SA N Ta n g g a l
1.
P-1 -19/ 9/B BC/ C/20 2005 05
300-09 09-0 -05 5
2.
KEPKE P-97 97/B /BC/ C/20 2005 05
07-1 07 -100-05 05
42
WARTA BEA CUKAI
PE R I H A L
Peru Pe rub bah ahan an Ke Keti tig ga Atas Ke Kepu puttus usan an Di Dire rek ktu turr Jen Jende dera rall Be Bea dan dan Cu Cuk kai No Nomo morr Kep Kep-0 -07/ 7/B BC/ C/2 200 003 3 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan Di Bidang Impor . Peru Pe ruba baha han n Pera Peratu tura ran n Dire Direkt ktur ur Jen Jende dera rall Bea Bea dan dan Cuka Cukaii Nomo Nomorr KepKep- 13/ 13/BC BC/2 /200 005 5 Ten Tenta tang ng Pel Pelek ekat atan an Pita Cukai Hasil Tembakau
EDISI 373 DESEMBER 2005
KONSULTASI Kepabea epabeanan nan & Cukai
KONSULTASI Kepabea epabeanan nan & Cukai Dengan ini kami informasikan agar setiap surat pertanyaan yang masuk ke Redaksi Warta Bea Cukai baik melalui pos, fax ataupun e-mail, agar dilengkapi dengan identitas yang jelas dan benar. Redaksi hanya akan memproses pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menyebutkan identitas dan alamat yang jelas dan benar. Dan sesuai permintaan, kami dapat merahasiakan identitas anda. Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Redaksi
B A R A N G P EN E N U M PA PA N G Dengan ini kami kembali mengajukan pertanyaan sehubungan dengan : a. Kami telah telah membaca membaca Kep-78/ Kep-78/BC/1 BC/1997 997 tangal tangal 23 Septem September ber 1997 dan perubahannya dengan Kep-83/BC/2002 tanggal 22 November 2002 tentang Juklak Penyelesaian barang Penumpang....dan seterusnya b. Demi Demikian kian juga juga kami telah telah membaca membaca leaflet leaflet (info (info 7) terbit terbitan an Direktorat Jenderal Bea dan Cukai – Februari 1999
– terdaftar didalam manifest (BC 1.1) diselesaikan dengan Pemberitahuan Impor Barang Tertentu (PIBT): – terdaftar sebagai barang “Lost and Found”, diselesaikan dengan CD. (3) Mengenai batasan batasan waktu tibanya barang penumpang baik sebelum/sesudah kedatangan maksimal selama 60 hari memang tidak diatur dalam ketentuan di atas namun diambil dari ketentuan sebelumnya yaitu Surat Edaran DJBC nomor SE-25/BC/1996 tentang ketentuan barang penumpang. (4) Terhadap barang yang tiba sebelum sebelum kedatangan penumpang, sepanjang dilampiri dengan bukti pemesanan tiket atau bukti lainnya tentang rencana kedatangan penumpang maka dapat diperlakukan sebagai barang penumpang yang penyelesaiannya dimungkinkan untuk dikuasakan kepada orang lain, dengan tetap dilakukan pengawasan atas kebenaran kedatangan penumpang yang bersangkutan. (5) Namun apabila apabila tidak dapat dapat dibuktikan dibuktikan dengan bukti bukti pemesanan tiket atau bukti lainnya tentang rencana kedatangan penumpang, atau ternyata diketahui bahwa yang bersangkutan tidak datang, maka barang dimaksud tidak dapat diperlakukan sebagai barang penumpang dan penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan mekanisme non-barang penumpang.
Dalam leaflet ada item dalam prosedur no. 4 yang berbunyi, “Barang penumpang yang tiba tidak bersama penumpang bersangkutan (paling lama 60 hari setelah atau sebelum kedatangannya), harus dapat dibuktikan dengan paspor, baggage claim tag (tanda tag (tanda bukti barang penumpang) dan tiket bersangkutan. l
l
l
Pertanyaan : Kalau barang penumpang datangnya mendahului penumpangnya sedangkan tiket belum ada dan juga belum pesan, apakah barang bisa dikeluarkan dari Kawasan Pabean, misal dengan surat kuasa kepada orang yang ada di dalam daerah pabean. Ketentuan “paling lama 60 hari setelah atau sebelum kedatangan” tercantum dalam ketentuan mana ? Berkaitan dengan Perusahaan yang memanfaatkan fasilitas Kawasan Berikat (PKB merangkap PDKB) apakah dimungkinkan dalam pengisian Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) point B dengan menyebutkan jenis barang ekspor ”Umum (1)”.
Atas jawaban dari pertanyaan, kami mengucapkan terima kasih. PARIYO - Pelaksana KPBC Jogjakarta
TANGGAPAN : Sehubungan dengan surat dari Sdr. Pariyo, Pelaksana pada KPBC Jogjakarta, dengan ini disampaikan jawaban sebagai berikut: I.
Bara Ba rang ng Pe Penu nump mpan ang g (1) Ketentuan barang barang penumpang penumpang mengacu pada Keputusan Keputusan Menteri Keuangan nomor 490/KMK.05/1996 jo. Keputusan Direktur Jenderal nomor Kep-78/BC/1997 yang telah dirubah dengan Kep-83/BC/2002, dimana pengertian barang penumpang adalah barang impor milik penumpang yang tiba bersama penumpang, sebelum atau setelah kedatangan penumpang bersangkutan, yang dapat berupa: – Barang Keperluan Diri dan Sisa Bekal Penumpang yaitu barang baik dalam keadaan baru maupun bekas pakai yang wajar diperlukan selama dalam perjalanannya. – Barang Bawaan Penumpang yaitu barang yang bukan merupakan barang keperluan diri dan sisa bekal penumpang. (2) Sesuai ketentuan tersebut maka terhadap barang barang penumpang yang tiba tidak bersama penumpang harus dapat dibuktikan dengan passpor, baggage claim tag (tanda bukti barang penumpang) dan tiket yang bersangkutan, dimana apabila:
II. Pengis Pengisian ian PE PEB B (BC (BC 3.0) 3.0) (1) Dalam Keputusan Menteri Keuangan nomor 557/ KMK.04/2002 tentang tata laksana kepabeanan di bidang ekspor, telah ditetapkan bentuk dan format Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB/BC 3.0) serta Petunjuk pengisiannya sebagaimana tercantum pada Lampiran Keputusan. (2) Sesuai bentuk dan format standar baku PEB yang telah ditetapkan tersebut maka terdapat 5 pilihan isian dalam kolom Jenis Barang Ekspor (poin B) yang meliputi: (i) Umum; (ii) Terkena PE; (iii) Mendapat Kemudahan Ekspor; (iv) Tertentu; dan (v) Dari TPB. (3) Dan sesuai dengan dengan Petunjuk pengisian pengisian maka pencantuman nomor 5 diperuntukkan bagi barang ekspor yang berasal dari Tempat Tempat Penimbunan Berikat (termasuk Kawasan Berikat), dimana dalam aplikasi terbaru juga telah disediakan sub menu tersendiri atas barang yang berasal dari TPB tersebut (GB, KB, TBB, dan lain-lain). (4) Kode jenis barang barang bersifat tunggal atau dengan kata lain tidak dimungkinkan terhadap satu jenis barang dicantumkan dua atau lebih kode yang berbeda, sehingga jelas bahwa terhadap barang yang berasal dari Kawasan Berikat harus dicantumkan nomor 5 dan tidak dimungkinkan untuk diisi dengan kode jenis barang ekspor yang lain. Demikian disampaikan untuk dimaklumi. DIREKTUR TEKNIS KEP KEPABEANAN ABEANAN Teguh Indrayana NIP 060054090 EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
SIAPA MENGAPA A
K
H
M
A
D
R
O
F
I
Q
43
SIAPA MENGAPA A
K
H
M
A
D
R
O
F
I
Q
Murah senyum dan ramah dimiliki sosok pegawai yang satu ini ketika ditemui di ruang kerjanya seusai peresmian Musholla Baitut Taubah di KPBC Pasuruan. Selama 14 tahun ia mengabdi di DJBC (sejak tahun 1991- red red)) dan sekarang menjabat sebagai sebagai Kepala Seksi Pabean KPBC Pasuruan dengan pangkat piñata muda Tk I. Sebenarnya, menjadi pegawai Bea dan Cukai bukanlah cita-citanya, ia ingin menjadi seorang Dokter. Meskipun ia berhasil lulus UMPTN di Fakultas Kedokteran UNS, tetapi ia lebih memilih DJBC. Penempatan pertama dilaluinya di bagian Kepegawaian Kantor Pusat DJBC Jakarta selama satu tahun. Kemudian, ia dipindahtugaskan ke Kanwil II DJBC Tanjung Balai Karimun sampai tahun 1994. Setelah itu menjadi PFPB di KPBC Soekarno Hatta hingga tahun 1998. Pada 1998 ia bertugas di KPBC Pangkalan Susu Medan. Ditempat itu ia memperoleh pengalaman yang menarik. “Waktu itu saya baru saja kembali dari kampung. Malam harinya ketika saya jalan-jalan ke luar rumah, lingkungan yang biasanya ramai kok jadi sepi. Tidak ada seorangpun menunjukan batang hidungnya. Pagi harinya saya baru tahu ternyata semalam ada isu akan ada penyerangan GAM karena Pangkalan Susu terletak di perbatasan Aceh,” Aceh,” kenang bapak empat putra ini. Selain kenyang dengan pengalaman tugas yang berpindah-pindah, ia juga mengenyam berbagai diklat dilingkungan kerjanya antara lain Search Course , SGS di Hongkong pada 1992, Pengawas Keuangan Negara BPLK pada 1994, English for Customs IALF Jakarta pada 1994, Commodity Course , SGS Jakarta pada 1994, Penyidik Diklat Resintel Polri pada 1995, Adum/Dik Pim BPLK Medan pada 1999, Business Com Program ELE Jakarta pada 1999, Diklat Juru Sita E
R
M
A
N
Pada 1979, Erman mulai mengawali debutnya di Bea dan Cukai sebagai honorer ABK di Kantor Inspeksi (Kinsp) Bea dan Cukai Batam. Awalnya, Awalnya, Erman bertemu dengan M. Nunung (alm) seorang nakhoda kapal yang meminta Erman untuk menjadi kru kapalnya. Karena kecintaanya pada laut, Erman yang saat itu telah lulus SMP dan tidak meneruskan sekolah, menyanggupinya. Selang empat tahun kemudian (pada 1981) ia resmi menjadi pegawai bea dan cukai dengan pengangkatan di Kanwil Tanjung Balai Karimun dengan menggunakan ijasah SD. Penempatan pertamanya pada saat itu di Kantor Inspeksi Bea dan Cukai Batam sebagai pelaksana di kepegawaian. Kurang lebih 10 tahun bertugas di Kinsp Bea dan Cukai Batam, ia pun dimutasi ke Kinsp Tipe D Tanjung Tanjung Uban, Pulau Bintan, sebagai operator radio dan diperbantukan pada Seksi Pabean. Pada 1996 ia dimutasi kembali ke KPBC Sekupang, Pulau Batam, sebagai pelaksana dibagian dinas luar yakni bertugas menjaga penumpang yang datang dari Singapura dengan menggunakan kapal ferry. Sekitar 1998-1999 KPBC Sekupang ditutup, ia pun dipindahkan kembali ke KPBC Batam dan ditempatkan di bagian umum hingga saat ini. Erman mengaku tidak memiliki pengalaman yang berkesan di tempattempat ia pernah ditugaskan. “Bagi saya semua tempat sama saja dan saya selalu siap dimanapun ditugaskan,” ujar Erman yang menikah dengan Rodiah pada 1982 dan dikaruniai tiga orang anak. Hanya saja, selama menjadi ABK ia sering ikut patroli untuk melakukan pengawasan. Ia bercerita, dulu kapal patroli yang digunakan berupa kapal pompong (kapal kayu dengan menggunakan mesin dalam sehingga jalannya lambat),
H
A
R
T
O
N
O
Saat pendaftaran masuk STAN merupakan saat yang paling berkesan baginya. Pada saat itu (tahun 2000-red) ia memperoleh informasi dari salah seorang temannya bahwa telah dibuka pe ndaftaran untuk STAN. Hartono yang baru lulus SME A di Purwodadi, tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia ingin melanjutkan kuliah tanpa tanpa harus mengeluarkan biaya, sebab orangtuanya hanya bekerja sebagai petani. Ia pun segera melengkapi segala persyaratan untuk masuk STAN. Pada waktu pengumuman kelulusan, ia tidak memiliki ongkos untuk pergi ke Yogyakarta (saat itu Hartono kost di Purwodadi-red). Untunglah ia memiliki teman-teman yang baik yang mau mengongkosi perjalananny a ke Yogya. Yogya. Setibanya di Yogya, ternyata hanya ia yang berhasil lulus. Hartono diterima untuk melanjutkan pendidikan Prodip I STAN di Balikpapan, Kalimantan Timur. Setelah melihat pengumuman kelulusan tersebut, teman-temannya mengajaknya pulang. Namun ia menolak karena ingin shalat jumat terlebih dahulu (kebetulan pengumuman kelulusan dilakukan pada hari jumat-red). Ia meminta agar temantemannya pulang duluan. Ia lupa bahwa ia p ergi ke Yogya Yogya atas biaya teman-temannya . Alhasil, usai shalat jumat ia bingung karena tidak punya ongkos untuk pulang. Untungnya di masjid ia bertemu dengan seorang teman kostnya dan meminjamkan uang. Setibanya dirumah, ia langsung mempersiapkan persyaratan dan berangkat ke Balikpapan tanpa berkonsultasi dan memahami isi pengumuman tersebut, yang menyebutkan bahwa ia harus mengikuti tes aerobik di Yogya. Beruntung BPLK V Balikpapan mau mengusahakannya untuk bisa mengikuti tes aerobik di Balikpapan. Pada 2001, Hartono berhasil lulus dan ditempatkan di KPBC Kotabaru. Namun sewaktu masih kuliah ia pernah magang di Kanwil X Balikpapan dan KPBC Balikpapan. Penempatannya di Kotabaru cukup unik karena dilakukan melalui undian. Menurutnya, hal itu merupakan kebijaksanaan Kanwil daripada harus menunggu keputusan dari Pusat. Lima besar yang nomor undiannya paling tinggi, berhak memilih ingin ditempatkan dimana. “Dan saya termasuk yang lima besar dari bawah,” ujarnya seraya tertawa. Selanjutnya, ia pun diminta untuk mengambil kertas undian lainnya. Setelah dibuka, dikertas tersebut tercantum nama KPBC Kotabaru, Kalimantan Selatan. Di KPBC
44
WARTA BEA CUKAI
EDISI 373 DESEMBER 2005
BPLK Jakarta pada 2000 dan Taining for Tutor BPLK Malang pada 2004.
BPLK Jakarta pada 2000 dan Taining for Tutor BPLK Malang pada 2004. Kesibukan di kantor tidak menyurutkan niatnya untuk terus belajar bidang manajemen di Universitas Narotama, Surabaya. Selain itu ia juga tidak pernah tinggal diam untuk menularkan ilmunya dengan menjadi dosen di Universitas Narotama Surabaya, tenaga pengajar LM PATRA Medan, Diklat Deperindag Surabaya, Diklat Ahli Kepabeanan/PPJK BPPK dan setiap hari selasa pagi ia menyempatkan diri untuk mengisi acara kajian agama di Radio FM Suara Pasuruan. Karena hobinya tersebut, Rofiq memiliki sekaligus bertindak sebagai Direktur Lembaga Pendidikan Insan Terpadu Bina Insan Cendikia (LPIT – BIC) Pasuruan yang hingga saat ini telah menampung anak didik sebanyak 280 orang, mulai dari tingkat Playgroup , TK, SD, dan TPQ, sejak 2002. Rofiq memiliki suatu harapan kepada institusi DJBC yang sangat ia cintai ini dimasa yang akan datang. “Penetapan sistem reward yang baik terhadap pegawai harus diciptakan untuk meningkatkan integritas pegawai,” harap pria kelahiran 14 November 1970. Akhir 2005, Rofiq akan berangkat menunaikan ibadah haji sekaligus menjadi duta haji yang diselenggarakan oleh Masjid Baitut Taqwa Kantor Pusat DJBC. “Semoga menjadi haji yang mabrur,” harap pegawai yang memiliki moto hidup sebaik-baik manusia adalah yang banyak bermanfaat bagi orang lain. Bambang Wicaksono/Sby
berbeda dengan sekarang yang menggunakan speed boat dengan kecepatan tinggi. “Jadi ketika itu tidak mungkin menangkap penyelundup, sebab kapal yang digunakan para penyelundup jalannya secepat kilat,” kata Erman sambil tertawa. Diusianya yang sudah kepala empat, Erman berhasrat untuk melanjutkan pendidikannya dengan mengikuti program paket C dari Depdikbud untuk meraih ijasah SMA. Seminggu tiga kali, sepulang kantor ia menuju SMA I Sekupang untuk mengikuti pelajaran. “Dulu saya tidak bisa melanjutkan SMA karena tidak ada dana,” imbuh Erman yang lahir di Kijang (Bintan), 22 September 1961. Ia mengaku kalau tidak ada halangan, sekitar juni 2006 program paket C-nya akan selesai dan ia akan memperoleh ijasah SMA. Namun ia sendiri merasa ragu apakah nanti ijasahnya akan berlaku di Bea dan Cukai. “Kalau berlaku berarti ada kemungkinan pangkat saya bisa naik terus, tapi kalau tidak ya mandek ,” ,” ungkap Erman yang merasa bersyukur pada 1998 bisa mengikuti ujian penyesuaian ijasah SMP di Tanjung Uban, P. Bintan. Diakhir wawancara ia berharap agar institusi Bea dan Cukai di masa yang akan datang bisa lebih maju, terutama dari segi SDM. Ia juga berharap agar institusi memperhatikan para pegawainya yang sebentar lagi akan memasuki masa pensiun seperti dirinya. “Mudah-mudahan ijasah saya bisa berlaku di Depkeu, terutama di Bea dan Cukai,” harapnya. ifa
Kotabaru penempatan pertamanya di bagian pabean. Namun, karena sistem rolling tiap empat bulan sekali, Hartono yang lahir di Grobogan pada 10 Pebruari 1982, pernah merasakan bekerja bidang lainnya seperti P2, Perbendaharaan, Umum dan OKDD. Dari sekian banyak bidang, ia sangat berkesan ketika ditugaskan di P2. Ia mengisahkan pengalamannya ketika hendak melakukan checking kapal di Satui, Kalsel, dengan menggunakan kapal klotok (kapal kayu). Selesai melakukan checking di pagi hari, hujan turun dengan lebat dan cuaca pun berkabut. Karena tidak ada kompas dan sinyal radio, maka kapal pun bergerak tak tentu arah. Hingga sore hari kapal belum juga sampai kedaratan, Hartono dan teman-temannya pun kelaparan. “Setelah kabut hilang, kami baru sadar bahwa telah salah arah,” kenang Hartono yang hobi olahraga ini. Tak hanya itu, pengalaman lainnya ketika melakukan pengawasan di IBT (Indonesia Bulk Terminal) Terminal) di Mekar Putih, Kalsel. Pada saat itu, ia dan kawan-kawannya memaksakan diri untuk melakukan checking padahal cuaca sedang tidak bagus. Dengan menggunakan kapal klotok mereka berangkat. Begitu kapal berada ditengah laut tiba-tiba cuaca berubah menjadi ganas, ombak yang besar mengayun-ayunkan kapal klotok yang ditumpanginya. Berulang kali kapalnya tidak bisa mendekati mother vessel karena dihantam ombak. Mereka pun memutuskan untuk kembali ke darat. “Kru dan Kapten mother vessel pun keluar dan meneropong kapal kami, mungkin takut takut kalau kapal kami karam dan tenggelam,” katanya sambil tertawa. Di akhir wawancara ia mengaku kerasan bekerja di lingkungan KPBC Kotabaru. Selain suasana yang nyaman dan tentram, ia dapat belajar banyak mengenai kepabeanan. ifa
info buku BILA ANDA BERMINAT,
MAJALAH WARTA BEA CUKAI MENYEDIAKAN BUKU SEBAGAI BERIKUT:
BUNDEL WBC 2004 Bundel Majalah Warta Bea Cukai Tahun 2004 (Edisi Januari - Desember)
Rp.. 100 Rp 100.00 .000 0
CATATAN: Ongkos kirim buku wilayah Jabotabek Rp. 25.000
LANGGANAN MAJALAH WARTA BEA CUKAI
No Lama Berlangganan 1 3 Bulan (3 edisi) 2 6 Bulan (6 edisi) 3 1 Tahun (12 edisi)
Diskon
0% 5% 10%
Harga Jabotabek Rp. 40 40..500 Rp. 78 0 78..00 000 Rp. 1150 50 .000 50.000
Harga luar Jabotabek Rp. 43 43..500 Rp. 84 0 84..00 000 Rp. 1162 62 .000 62.000
Sudah Termasuk Termasuk Ongkos Kirim
MAJALAH WARTA BEA CUKAI Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jl. A. Yani (By Pass) Jakarta Timur 13230 Telp. (021) 47860504, 4890308 ex. 154 Fax. (021) 4892353 / E-mail: wbc.cbn.net.id dengan Hasim / Kitty EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
INFO PEGAWAI
SAMBUTAN
45
INFO PEGAWAI
SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN PADA PERINGATAN KE-59 HARI KEUANGAN TANGGAL 30 OKTOBER 2005 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saudara-saudara, arilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT SWT,, karena hari ini, kita masih diberi kesempatan untuk kembali memperingati Hari Keuangan guna mengenang pertama kali beredarnya Uang Republik Indonesia, 59 tahun yang lalu. Peringatan kali ini berlangsung pada Bulan Suci Ramadhan, semoga dapat membawa berkah bagi kita semuanya. Untuk menyegarkan kita terhadap makna Hari Keuangan ini, marilah kita merefleksikan ke masa dalam 59 tahun yang lalu, ketika seluruh rakyat Indonesia bahu-membahu
M
46
WARTA BEA CUKAI
EDISI 373 DESEMBER 2005
berjuang menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan, sekalipun maut
fiscal tetap mengacu pada tumbuhnya keadilan ekonomi, sehingga masyara-
pajak. Untuk itu pelayanan yang prima merupakan ujung tombak dan menjadi
berjuang menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan, sekalipun maut menjadi taruhannya. Di masa itu, mata uang Rupiah memiliki peranan yang sangat penting dalam mempersatukan bangsa, bahkan menjadi symbol kedaulatan negara. Hal ini sejalan dengan semagat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang diperingati tiga hari lalu, yaitu Satu Bangsa, Satu Tanah Tanah Air, dan Satu Bahasa, Indonesia. Selain itu, dengan semangat kebangsaan dan kepercayaan terhadap berlakunya mata uang sendiri tersebut, bangsa Indonesia dapat tegak berdiri serta mampu mengisi kemerdekaannya dengan pembangunan di berbagai bidang untuk mensejahterakan rakyat. Saudara-saudara sekalian, Pemerintah dan DPR baru saja menyelesaikan pembahasan RAPBN 2006, yang tentunya akan segera disahkan menjadi Undang-Undang. Sebagaimana kita maklumi, APBN menjadi instrumen penting dalam pelaksanaan berbagai program stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. APBN juga berfungsi sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan stimulus yang terbatas dari APBN tersebut, diharapkan akan mampu memberikan rangsangan kepada dunia usaha dan investasi dalam menggerakkan roda perekonomian di masa mendatang. Namun demikian, pergerakan dunia usaha dan investasi akan tetap mengacu pada bagaimanakah mekanisme pengelolaan anggaran negara. Mekanisme pengelolaan anggaran negara yang menerapkan azas kemandirian, tanpa bergantung pada utang misalnya, dapat menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan dunia usaha serta investor. Akan tetapi, penerapan azas kemandirian tersebut bukan merupakan suatu hal yang mudah dijalani. Butuh tanggungjawab dan kerja keras seluruh jajaran Departemen Keuangan untuk menciptakan kemandirian dalam bidang pengelolaan keuangan dan kekayaan negara. Penerimaan dalam negeri khususnya dari sektor perpajakan merupakan salah satu solusi yang dapat diandalkan. Namun, penerimaan negara tidak akan datang dengan sendirinya, harus diupayakan dengan semangat kerja yang tinggi dan pemberian pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Saudara-saudara sekalian, Berkenaan dengan fenomena tersebut, saya menghimbau agar seluruh jajaran Departemen Keuangan terus meningkatkan pelayanan publik secara lebih professional dan transparan. Di tengah-tengah suasana keprihatinan atas berbagai masalah yang dihadapi bangsa ini, kita harus mampu meyakinkan masyarakat bahwa kebijakankebijakan yang dipersiapkan di bidang
fiscal tetap mengacu pada tumbuhnya keadilan ekonomi, sehingga masyarakat yang lebih mampu melalui mekanisme perpajakan akan dapat memberikan kontribusi yang lebih bagi terselenggaranya pembiayaan pembangunan, dan tercapainya kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, agar kita dapat lebih memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, tema yang dipilih pada Hari Keuangan tahun ini adalah Menuju Otoritas Fiskal dan Pengelolaan Keuangan Negara yang Profesional, Transparan, dan Akuntabel. Tema tersebut harus dapat memberikan semangat bagi seluruh jajaran Departemen Keuangan untuk tanpa lelah melaksanakan kerja keras guna mewujudkan pengelolaan keuangan negara yang mampu menciptakan stabilitas ekonomi serta mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Untuk mengaktualisasikan semangat kerja kita tersebut, maka perlu terus kita pupuk reference values (nilai-nilai acuan) yang kondusif sebagai berikut : Pertama adalah profesionalisme. Inti dari profesionalisme adalah integritas, disiplin, dan kompetensi. Seseorang yang professional, selain memiliki technically competency, dia juga harus disiplin. Disiplin itu artinya memiliki kontrol diri yang tinggi dan penuh integritas. Sikap ini harus diterapkan oleh segenap jajaran pegawai di lingkungan Departemen Keuangan terutama dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Yang kedua adalah transparansi, sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan reformasi. Transparansi merupakan unsur yang crucial terutama berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang sifatnya public domain. Jika kita memiliki integritas yang baik serta transparan, maka kita tidak perlu khawatir dengan reference values yang ketiga yaitu akuntabilitas. Jika kita telah dapat memenuhi criteria dimaksud, maka saya berkeyakinan bahwa berarti kita akan akuntabel di mata publik. Yang keempat adalah kemandirian. Kemandirian yang dimaksudkan di sini adalah independen dan percaya diri. Namun, bukan berarti menjadi pemain sendirian. Kerjasama dan koordinasi tetap diperlukan, baik itu sifatnya perorangan antara sesama individu, antara atasan dan bawahan, maupun antar lembaga. Kelima adalah pelayanan publik yang prima. Dalam bahasa manajemennya adalah service excellent atau customer orientation. Hal ini penting mengingat Departemen Keuangan pada hakekatnya memiliki misi kontrak sosial untuk melayani masyarakat. Sebagai ilustrasi, apabila kita tidak melakukan atau memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, akibatnya adalah pada menurunnya partisipasi masyarakat untuk memenuhi kewajiban membayar
pajak. Untuk itu pelayanan yang prima merupakan ujung tombak dan menjadi unsur yang sangat penting bagi stabilitas fiscal serta penerimaan negara. Saudara-saudara sekalian, Saya sangat optimis apabila seluruh reference values yang telah disebutkan di atas tadi benar-benar dipahami, dihayati, dan diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, bukan hal yang mustahil Departemen Keuangan dapat segera mewujudkan visinya yaitu : Menjadi pengelola keuangan dan kekayaan negara bertaraf internasional yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat, serta instrumental bagi proses transformasi bangsa menuju masyarakat adil, makmur, dan berperadaban tinggi. Tetapi, saya tekankan bahwa tanggung jawab itu berada di pundak kita masingmasing, dan kita harus bekerja keras serta bahu-membahu untuk mencapai visi tersebut. Bersama kita bisa. Saudara-saudara, Sebelum mengakhiri sambutan ini, sebagai tambahan, hari ini, saya atas nama Pemerintah akan menyampaikan untuk pertama kalinya Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun (LKPP) 2004. LKPP Tahun 2004 merupakan laporan keuangan lengkap yang pertama kali berhasil disusun dan disajikan Pemerintah. Saya harapkan di masa-masa mendatang, LKPP akan dapat disajikan dengan lebih baik lagi. Selain itu, saya juga ingin menyampaikan selamat kepada Saudara-saudara yang hari ini memperoleh penghargaan Satyalencana Karya Satya, penghargaan Kantor Pelayanan Percontohan tahun 2005, maupun yang memperoleh Piagam Penghargaan Pensiun. Saya yakin, tanpa dedikasi, kerja keras dan sikap profesionalisme Saudarasaudara, keberadaan Departemen Keuangan tidak akan menjadi seperti sekarang ini, yaitu tetap mampu mengemban tugas meskipun bebannya dari waktu ke waktu makin bertambah berat. Ucapan selamat juga saya tujukan kepada saudara-saudara yang memperoleh penghargaan atas prestasinya menjadi pemenang dalam Lomba Karya Tulis Perpajakan yang bertema “Dengan Pajak Kita Wujudkan Kemandirian Bangsa”. Akhir kata, saya ucapkan selamat hari ulang tahun Keuangan yang ke-59, Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan kepada kita semua dalam melaksanakan pengabdian kepada bangsa dan negara. Sekian dan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
EDISI 373 DESEMBER 2005
Menteri Keuangan Jusuf Anwar WARTA BEA CUKAI
INFO PEGAWAI Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 517/KM.1/UP.11/2005
47
INFO PEGAWAI Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 517/KM.1/UP.11/2005 Tentang MUTASI PARA PEJABAT ESELON III DI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI N o.
NAMA/
J A B A TA TA N D A N T E M PA PA T K E D U D U K A N
NIP
LAMA
B A RU
Direkt orat J enderal Bea dan Cukai : S e k r e t a r i a t D ir i r e k t o r a t J e n d er er a l :
1 2 3
4 5
Drs. R.P. Jusuf Indarto 060061439 Drs. Zaenuri, M.M. 060035298 Drs. Purwanto 060060010 Drs. Nofrial, M.A. 060040274 Soedirman A. Ghani, S.E. 060034883
Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Kantor Wilayah IV DJBC Tipe A Jakarta Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah III DJBC Tipe B Palembang Kepala Subdirektorat Pengolahan Data dan Dukungan Teknis Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Soekarno-Hatta Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah IV DJBC Tipe A Jakarta
Kepala Bagian Kepegawaian Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian Perlengkapan
Kepala Bagian Organisasi dan Tatalaksana Tatalaksana Kepala Bagian Umum
D I R EK EK T O R A T T E K N I S K E PA PA B E A N A N :
6 7 8
Drs. Nirwansyah Rachim 060044385 Drs. Iswan Ramdana 060044391 Ir. J.B. Bambang Widyastata 060059708
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Tanjung Tanjung Priok III Kepala Subdirektorat Manajemen Risiko Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai Kepala Subdirektorat Nilai Pabean Direktorat Teknis Kepabeanan
Kepala Subdirektorat Klasifikasi Barang Kepala Subdirektorat Nilai Pabean Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi Barang Tipe A Jakarta
DIREKTORAT FASILITAS KEPABEANAN :
9 10 11
Drs. Irwin Helfian Dalimi 060044470 Drs. Samsuar Said, M.Sc. 060034705 Dra. Cantyastuti Rahayu 060044456
Kepala Subdirektorat Fasilitas Pertambangan Direktorat Fasilitas Kepabeanan Kepala Bidang Keuangan PTRI Brussel
Kepala Subdirektorat Pembebasan
Kepala Bidang Verifikasi Kantor Wilayah IV DJBC Tipe A Jakarta
Kepala Subdirektorat Kemudahan Ekspor II
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Kudus Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Jakarta
Kepala Subdirektorat Cukai Hasil Tembakau
Kepala Subdirektorat Fasilitas Pertambangan
DIREKTORAT CUKAI :
12 13
Drs. Patarai Pabottinggi 060061502 Drs. Soegito 060044378
Kepala Subdirektorat Aneka Cukai
D I R EK EK T O R A T P EN EN G E GA GA H A N & P E N Y I D I K A N :
14 15 16 17
Drs. Nasar Salim 060062027 Usman Pasaribu 060050136 Cyrus Fidelis Sidjabat, S.H., M.P.A. 060034127 Ir. Achmad Budiyanto, M.M. 060070101
Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Kantor Wilayah V DJBC Tipe A Bandung Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Tanjung Balai Karimun Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Merak Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok
Kepala Subdirektorat Intelijen Kepala Subdirektorat Pengawasan Barang Larangan dan Pembatasan Kepala Subdirektorat Penyidikan Kepala Subdirektorat Sarana Operasi
D I R EK EK T O R A T V E RI RI F I K A S I & A U D I T :
18 19 20
Drs. Sindarto Diwerno Putro 060054841 Drs. Kushari Suprianto 060079942 Nirwala Dwi Heryanto, S.E. 060079963
Kepala Subdirektorat Audit Direktorat Verifikasi dan Audit Kepala Bidang Verifikasi dan Audit Kantor Wilayah IX DJBC Tipe B Pontianak Kepala Subdirektorat Verifikasi Direktorat Verifikasi dan Audit
Kepala Subdirektorat Verifikasi Kepala Subdirektorat Audit Kepala Subdirektorat Perencanaan dan Evaluasi Audit
DIREKTORAT KEPABEANAN INTERNASIONAL :
21 22 23
Drs. Julius Johny Da Costa, M.A. 060044384 Ir. Agung Kuswandono, M.A. 060079971 Ir. Oentarto Wibowo, M.P.A. 060079882
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Bekasi Kepala Subdirektorat Kemudahan Ekspor II Direktorat Fasilitas Kepabeanan Kepala Bagian Kepegawaian Sekretariat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kepala Subdirektorat Kerjasama Internasional I Kepala Subdirektorat Kerjasama Internasional II Kepala Subdirektorat Kerjasama Internasional III
DIREKTORAT PENERIMAAN DAN PERATURAN KEPABEANAN DAN CUKAI :
24 25
Drs. Hanafi Usman 060044454 Drs. Djoko Sutojo Riyadi 060044386
48
WARTA BEA CUKAI
26
Drs. Mursito, M.M. 060044453
Kepala Subdirektorat Pembebasan Direktorat Fasilitas Kepabeanan Kepala Subdirektorat Klasifikasi Barang Direktorat Teknis Kepabeanan
Kepala Subdirektorat Penerimaan Kepala Subdirektorat Peraturan Kepabeanan dan Cukai
EDISI 373 DESEMBER 2005
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Jambi
Kepala Subdirektorat Keberatan dan Banding
26
Drs. Mursito, M.M. 060044453
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Jambi
Kepala Subdirektorat Keberatan dan Banding
DIREKTORAT INFORMASI KEPABEANAN DAN CUKAI :
27 28 29
Susiwijono, S.E. 060078074 Ir. Agus Sudarmadi, M.Sc. 060079885 Drs. Slamet Rochim 060062026
Kepala Seksi Intelijen I
Pj. Kepala Subdirektorat Manajemen Risiko
Kepala Subdirektorat Penerimaan Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah VIII DJBC Tipe B Denpasar
Kepala Subdirektorat Otomasi Sistem dan Prosedur Kepabeanan dan Cukai Kepala Subdirektorat Pengolahan Data dan Dukungan Teknis
KANTOR WILAYAH I DJBC TIPE A MEDAN :
30 31 32 33 34 35 36
37
38
Nanang Tadjudin, S.H. 060034205 Drs. Nurkiswar Eddy, M.M. 060040547 Sahat Simamora, S.H. 060040301 Drs. Supraptono 060062025 Drs. Muzlie Muchlis, Ak., M.M. 060054078 Drs. Eddy Kusuma 060071334 Drs. Surendro Suprijadi, M.M. 060035493 Dr. Djafar Albram, S.H., S.E., M.M., M.Hum. 060041444 Sudi Rahardjo, S.IP. 060035365
Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah XIII DJBC Tipe B Banda Aceh Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Kantor Wilayah XIII DJBC Tipe B Banda Aceh Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Kantor Wilayah III DJBC Tipe B Palembang Kepala Bidang Verifikasi dan Audit Kantor Wilayah VIII DJBC Tipe B Denpasar Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah I DJBC Tipe A Medan Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Kantor Wilayah I DJBC Tipe A Medan Kepala Bidang Pencegahan dan Sarana Operasi Kantor Wilayah II DJBC Tipe Khusus Tanjung Balai Karimun Kepala Seksi Pabean IV Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Belawan Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Makassar
Kepala Bagian Umum Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Kepala Bidang Verifikasi Kepala Bidang Audit Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Belawan Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Medan Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Teluk Nibung Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Teluk Bayur
K A N T O R W I L A YA YA H I I D J B C T I P E K H U S U S T A N J U N G B A L A I K A R I M U N :
39 40 41 42 43
44 45 46 47
Drs. Tarsiwan 060034166 Ir. Barid Effendi 060079947 Septia Atma, S.Sos. 060051392 Hartono Singgih, S.H. 060035359 Rambang Firstyady 060079879 Drs. Cece Kuswandi, M.Si. 060040671 Ir. Padmoyo Triwikanto, M.M. 060079944 Ariohadi, S.H., M.A. 060035491 Sugiarto, S.H. 060035488
Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah XI DJBC Tipe B Makassar Kepala Subdirektorat Aneka Cukai Direktorat Cukai Kepala Seksi Pencegahan III Direktorat Pencegahan dan Penyidikan Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Amamapare Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Tanjung Priok III Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Sorong Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah II DJBC Tipe Khusus Tanjung Balai Karimun Kepala Bagian Umum Sekretariat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kepala Subdirektorat Penyidikan Direktorat Pencegahan dan Penyidikan
Kepala Bagian Umum Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Pj. Kepala Bidang Pencegahan dan Sarana Operasi Kepala Bidang Penyidikan dan Barang Bukti Kepala Bidang Verifikasi dan Audit
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Tanjung Balai Karimun Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Batam Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Dumai Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Pekanbaru
Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe
K A N T O R W I L A YA YA H I I I D J B C T I P E B PA PA L E M B A N G :
48 49
50 51 52 53 54 55
Drs. Sjamsul Bachri 060044390 Sumantri, S.H., M.H. 060040838 Drs. Argandiono 060071415 Ir. Purwidi, M.M. 060079875 Drs. Zulfikri 060044381 Amrullah Saidi, S.H. 060052370 Mulia Simandjuntak, S.H., M.Hum. 060034175 Drs. Zulkarnain 060044478
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Teluk Bayur Kepala Subdirektorat Subdirektorat Pengawasan Pengawasan Barang Larangan dan Pembatasan Direktorat Pencegahan dan Penyidikan Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Kantor Wilayah XI DJBC Tipe B Makassar Kepala Seksi Audit Kantor Wilayah III DJBC Tipe B Palembang Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah III DJBC Tipe B Palembang Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Sampit Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Kantor Wilayah XII DJBC Tipe B Ambon Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Pekanbaru
Kepala Bagian Umum Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai
Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Pj. Kepala Bidang Verifikasi dan Audit Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Palembang Kepala Kantor Pelayanan Bea dan B Pangkal Pinang Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Jambi Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Bandar Lampung
Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe
K A N T O R W I L A YA YA H I V D J B C T I P E A J A K A R TA TA :
56
Ir. B.M. Ganot Wibowo 060058782
Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi Barang Tipe A Jakarta
Kepala Bagian Umum
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
INFO PEGAWAI 57
Drs. Muryadi 060044466
Kepala Subdirektorat Cukai Hasil Tembakau Direktorat Cukai
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai
49
INFO PEGAWAI 57 58
59 60 61 62 63
64 65
Drs. Muryadi 060044466 Ir. Rahmat Subagio 060079871 Ir. Weko Loekitardjo 060079876 Drs. Soenardi Djoko Warsono 060054086 Drs. Nasir Adenan, M.M. 060062022 Ir. Iwan Riswanto 060079936 Drs. Bambang Irawan Aribasar 060045072 Drs. Gunawan 060044473 Pudjo Wibowo, S.E. 060041109
Kepala Subdirektorat Cukai Hasil Tembakau Direktorat Cukai Kepala Bidang Penyidikan dan Barang Bukti Kantor Wilayah II DJBC Tipe Khusus Tanjung Balai Karimun Kepala Bidang Verifikasi dan Audit Kantor Wilayah XI DJBC Tipe B Makassar Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kepala Bidang Keuangan Kedubes RI Jepang Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Pinang Kepala Subdirektorat Keberatan dan Banding Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan da Cukai Kepala Bidang Verifikasi Kantor Wilayah VI DJBC Tipe A Semarang Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Pantoloan
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan
Kepala Bidang Verifikasi Kepala Bidang Audit Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Tanjung Priok I Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Tanjung Tanjung Priok II Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Tanjung Priok III Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Jakarta Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Priok
K A N T O R W I L A YA YA H V D J B C T I P E A B A N D U N G :
66 67 68 69 70 71
72 73
74
Walter Gultom, S.H., M.M. 060040576 Maman Anurachman, S.H. 060051196 Drs. Siswo Murwono 060066144 Drs. Pardamean Sidabutar 060057652 Drs. Achmad Riyadi 060060032 Dra. Istyastuti Wuwuh Asri, M.Si. 060034276 Sonny Subagyo 060062080 Tambos Maringan Naiborhu, S.H., L.L.M. 060040560 Drs. Ganjar Nugraha 060059697
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Bogor Kepala Seksi Intelijen Kantor Wilayah V DJBC Tipe A Bandung Kepala Bidang Audit Kantor Wilayah I DJBC Tipe A Medan Kepala Bidang Audit Kantor Wilayah VI DJBC Tipe A Semarang Kepala Bidang Keuangan Kedubes RI Singapura Kepala Subdirektorat Kerjasama Internasional I Direktorat Kepabeanan Internasional Kepala Subbagian Mutasi Sekretariat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Belawan
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai
Kepala Bidang Verifikasi Kantor Wilayah V DJBC Tipe A Bandung
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Purwakarta
Pj. Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Kepala Bidang Verifikasi Kepala Bidang Audit Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Soekarno-Hatta Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Bekasi Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Bogor Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Merak
K A N T O R WI WI L A YA YA H V I D J B C T I P E A T A N U N G S E M A R A N G :
75 76 77 78
79 80
81 82 83 84
Setijono, S.H. 060034348 Drs. Hery Susanto 060062028 Edy Setyo 060035997 Ir. R. Basuki Aribawa, M.A. 060079962 Gamal Saktaji, S.E. 060079948 Maimun, S.E., M.B.A. 060040158 Drs. Amin Shofwan 060044464 Drs. Hery Susanto, M.Si. 060050201 Drs. Efratha Simanjuntak 060044476 Harmanto, S.H. 060040539
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Gresik Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah VII DJBC Tipe A Surabaya Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Medan Kepala Bidang Verifikasi dan Audit Kantor Wilayah II DJBC Tipe Khusus Tanjung Balai Karimun Kepala Bidang Verifikasi dan Audit Kantor Wilayah X DJBC Tipe B Balikpapan Kepala Bagian Organisasi dan Tatalaksana Tatalaksana Sekretariat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Kediri Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Tanjung Bara/Sangata Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Cilacap Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Kotabaru
Kepala Bagian Umum Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Kepala Bidang Verifikasi
Kepala Bidang Audit Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Emas Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Kudus Kepala Kantor Pelayanan Bea dan B Cilacap Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Surakarta Kepala Kantor Pelayanan Bea dan B Yogyakarta
Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe
KANTOR WILAYAH VII DJBC TIPE A TANUNG SURABAYA :
85 86 87
50
88
Drs. Mangarapot Siregar 060044498 Drs. Sumardjana, M.M. 060035913 Wahidin, S.E., M.Si. 060079878
WARTA BEA CUKAI
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Tanjung Perak Kepala Bidang Verifikasi Kantor Wilayah I DJBC Tipe A Medan Kepala Bidang Verifikasi dan Audit Kantor Wilayah XIII DJBC Tipe B Banda Aceh
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kepala Bidang Verifikasi Kepala Bidang Audit
EDISI 373 DESEMBER 2005
Drs. Dwi Tjahjono Sukarso 060044461
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Bandar Lampung
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Tanjung Perak
88 89 90 91 92 93
Drs. Dwi Tjahjono Sukarso 060044461 Ir. Edi Burman, M.M. 060079970 Drs. Hasjrat Tapadji 060044382 Drs. Roeslan Montjo Soetedjo 060044452 Drs. Bambang Sudjatmoko 060059690 Bambang Prijo Koesoemo, S.H. 060051197
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Bandar Lampung Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah VI DJBC Tipe A Semarang Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Kantor Wilayah VI DJBC Tipe A Semarang Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Juanda Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Malang Kepala Kantor Pelyanan Bea dan Cukai Tipe B Sintete
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Khusus Tanjung Perak Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Gresik Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Juanda Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Malang Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Kediri Kepala Kantor Pelayanan Bea dan B Pasuruan
Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe
KANTOR WILAYAH VIII DJBC TIPE B DENPASAR :
94
I Wayan Pasek Utara, S.H. 060035500
95
Ngadiman, S.H. 060041389 Ir. Mathias Buluama, M.A. 060079977 Ir. Aziz Syamsu Arifin 060079907 Drs. Adams Rudhy Kembuan, M.A. 060044497
96 97 98
Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Kantor Wilayah VIII DJBC Tipe B Denpasar Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah IX DJBC Tipe B Pontianak Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah I DJBC Tipe A Medan Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah XII DJBC Tipe B Ambon Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah VIII DJBC Tipe B Denpasar
Kepala Bagian Umum
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Kepala Bidang Verifikasi dan Audit Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Ngurah Rai
K A N T O R W I L A YA YA H I X D J B C T I P E B P O N T I A N A K :
99 100 101 102 103 104 105
106
Drs. Soedjita 060035513 Harjono, S.H., M.M. 060035503 Gusli M. Tambunan, S.H., M.H. 060050131 Drs. Eksi Nugroho Heru Prasetiyo 060079881 Drs. Posman Pohan Siahaan 060047795 Eisenhower 060051278 Drs. Sunarto, M.M. 060040351 Hardijanto, S.IP., M.M. 060040750
Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah XII DJBC Tipe B Ambon Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Ambon Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Entikong Kepala Seksi Audit Impor Kantor Wilayah IV DJBC Tipe A Jakarta Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah IX DJBC Tipe B Pontianak Kepala Seksi Pencegahan Kantor Wilayah V DJBC Tipe A Bandung Kepala Subbagian Pembakuan Prestasi dan Sarana Kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kepala Subbagian Kelembagaan Sekretariat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kepala Bagian Umum Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Pj. Kepala Bidang Verifikasi dan Audit Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Pontianak Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Entikong Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Sintete Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Sampit
K A N T O R WI WI L A YA YA H X D J B C T I P E B B A L I K PA PA PA N :
107 108 109
110 111 11 1 112 113 114 115 116 117 118
Drs. Rudy Hernanto, M.M. 060071586 Ir. Hendi Budi Santosa, M.Eng. 060079938 Mohammad Aflah Farobi, S.Sos., M.M. 060076059 Ir. Arzul Akbar, M.M. 060079868 Drs. Hudi Harjanto, M.P.M. 060040116 Drs. Samsu 060060059 Muqoddam, S.H. 060035380 Joseph Didit Krisnadi, S.H. 060035376 Drs. Bambang Wahyudi 060057707 Oyong Mardias, S.H. 060040278 Munady Radiani, S.H. 060049005 Drs. Martediansyah, M.A. 060079904
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Pasuruan Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Pangkal Pinang Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Sabang
Kepala Bagian Umum Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Pj. Kepala Bidang Verifikasi dan Audit
Kepala Seksi Verifikasi Impor Direktorat Verifikasi dan Audit Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah X DJBC Tipe B Balikpapan Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai II Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Cirebon Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Kantor Wilayah X DJBC Tipe B Balikpapan Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Kendari Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Gorontalo Kepala Seksi Pembebasan Relatif I Direktorat Fasilitas Kepabeanan Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Nunukan Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Kepabeanan Internasional
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Banjarmasin Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Kotabaru Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Balikpapan Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Samarinda Kepala Kantor Pelayanan Bea dan B Bontang Kepala Kantor Pelayanan Bea dan B Tanjung Bara/Sangata Kepala Kantor Pelayanan Bea dan B Tarakan Kepala Kantor Pelayanan Bea dan B Nunukan
Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe
K A N T O R W I L A YA YA H X I D J B C T I P E B M A K A S S A R :
119
Ir. Azhar Rasjidi, M.A. 060079946
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah X DJBC Tipe B Balikpapan
Kepala Bagian Umum
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
INFO PEGAWAI 120
Ir. Deci Arifinsyah, M.A. 060079896
Kepala Seksi Pemantauan Penerimaan Direktorat Penerimaan dan Peraturan
Pj. Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai
51
INFO PEGAWAI 120
Ir. Deci Arifinsyah, M.A. 060079896
121
Ir. Tahi Bonar Lumban Raja 060079943
122
Drs. Gery Korimba Kusbiyono 060079890 Drs. Abdul Latief Naleng 060062024 Ir. Dwi Restu Nugroho, M.A. 060079941 Drs. Wellington, M.M. 060045603 Iskandar, S.E., M.B.A. 060079965 Drs. R.M. Nadjib, M.Si. 060045470
123 124 125 126 127
Kepala Seksi Pemantauan Penerimaan Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kepala Seksi Keberatan dan Banding I Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kepala Seksi Perencanaan Audit Direktorat Verifikasi dan Audit Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Banjarmasin Kepala Seksi Kerjasama WCO III Direktorat Kepabeanan Internasional Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Jayapura Kepala Seksi Ekspor dan Cukai Kantor Wilayah VIII DJBC Tipe B Denpasar Kepala Seksi Pembebasan Minyak dan Gas Bumi Direktorat Fasilitas Kepabeanan
Pj. Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai
Pj. Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan
Pj. Kepala Bidang Verifikasi dan Audit Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Makassar Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Kendari Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Bitung Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Gorontalo Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe B Pantoloan
K A N T O R W I L A YA YA H X I I D J B C T I P E B A M B O N :
128 129 130
131
132
133 134 135 136
M. Sadiatmo S., S.E. 060050123 Ir. Iyan Rubiyanto, M.A. 060079873 Marisi Zainudin Sihotang, S.H., M.M. 060063452 Drs. Meidy Kasim, M.A. 060079968 Ir. Bahaduri Wijayanta Bekti Mukarta, M.A. 060079949 Drs. R. Syarif Hidayat, M.Sc. 060079967 Drs. Effendy Saleh, M.M. 060035755 Sudardjo, S.H. 060041119 Ir. Agus Hermawan, M.A. 060079903
Kepala Subbagian Pengadaan I Sekretariat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kepala Seksi Analisis Tarif, Harga, dan Produksi Direktorat Cukai Kepala Subbidang A dministrasi Tenaga Pengajar dan Peserta Pusdiklat Bea dan Cukai BPPK Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Audit Kantor Wilayah VIII DJBC Tipe B Denpasar Kepala Seksi Perizinan dan Fasilitas Direktorat Cukai
Pj. Kepala Bagian Umum
Kepala Subbagian Umum Balai Pengujian dan Identifikasi B arang Tipe A Jakarta Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Ternate Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Yogyakarta Kepala Subbagian Umum Kepegawaian Sekretariat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan B Ternate Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Sorong Kepala Kantor Pelayanan Bea dan A Jayapura Kepala Kantor Pelayanan Bea dan B Amamapare
Pj. Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Pj. Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan
Pj. Kepala Bidang Verifikasi dan Audit
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Ambon Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe Cukai Tipe
K A N T O R WI WI L A YA YA H X I I I D J B C T I P E B B A N D A A C E H :
137
Syamsul Arifin, S.IP., M.M. 060035494
138
Ir. Hari Sumanto 060079877
139
Supri Ady, S.H., M.M. 060051365
140
K. Iwanto Saksono, S.E. 060079958 Safuady, S.T. 060089910 Ir. Muhamad Purwantoro, M.A. 060079897
141 142
Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Tanjung Priok II Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Soekarno-Hatta Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai V Kantor Pelayanan Bea dan Cukai A Khusus Tanjung Perak Kepala Seksi Verifikasi Ekspor Direktorat Verifikasi dan Audit Pelaksana pada Kantor Wilayah XIII DJBC Tipe B Banda Aceah Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Bontang
Pj. Kepala Bagian Umum
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai
Pj. Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan
Pj. Kepala Bidang Verifikasi dan Audit Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Sabang Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Lhok Seumawe
B A D A N P E N DI DI D I K A N D A N P E L A T I H A N K E U A N GA GA N :
143
Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Teluk Nibung
Drs. Rochmadi, M.Si. 060035290
Kepala Bidang Rencana dan Program Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai
DIPERBANTUK AN PADA DEPARTEMEN DEPARTEMEN LUA R NEGERI NEGERI :
144 145 146
Drs. Maryanto, M.M. 060041376 Hendra Prasmono, S.H., M.IH. 060068593 Dr. Ir. Benediktus Jarot Jatmika, M.A. 060079959
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah XI DJBC Tipe B Makassar Kepala Seksi Pencegahan dan Penyidikan KPBC Tipe A Khusus Soekarno-Hatta Kepala Seksi Penilaian Pabean II Direktorat Teknis Kepabeanan
Kepala Bidang Keuangan PTRI Brussel
Kepala Bidang Rencana dan Program Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai BPPK
Widyaiswara Madya pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai BPPK
Pj. Kepala Bidang Keuangan Kedubes RI Singapura Pj. Kepala Bidang Keuangan Kedubes RI Jepang
PEMBEBASAN DARI JABATAN :
147
52
Bambang Semedi, S.H. 060034200
WARTA BEA CUKAI
EDISI 373 DESEMBER 2005
PEGAWAI PENSIUN T.M.T 0 1 DES DESEMBER EMBER 20 05 PE PERIODE RIODE T.A T.A 2 00 5
PEGAWAI PENSIUN T.M.T 0 1 DES DESEMBER EMBER 20 05 PE PERIODE RIODE T.A T.A 2 00 5 N O.
NAMA
NIP
G OL
J A B AT A N
K ED U D U K A N
1.
Muhamad Sjahriddin, BA
060034967
IV/a
KPBC Tipe A Bandung
2. 3.
Welmintje Agustina Feoh Oberlin Lintong S.
060025235 060045400
III/ c I II/b
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Arman Santosa Rohadi Lili Hasrimurti D Ramelan Sjafrial Raimon Rusli Kamartin Muhammad B. Sarimin
060044279 060040766 060044632 060056719 060057512 060067385 060032267
III/b I II/b I II/b II/d II /d II/d II /b
Kepala Seksi Tempat Penimbunan VI Pelaksana Korlak Administrasi Im Impor & Ekspor Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana
Kanwil VIII DJBC Denpasar KPBC Tipe B Teluk Ni Nibung KPBC Tipe A Khusus Tg. Perak KPBC Tipe A Khusus Tg. Priok III KPBC Tipe A Khusus Tg. Priok II KPBC Tipe A Bekasi KPBC Tipe A Bandar Lampung KPBC Tipe A Pekan Baru KPBC Tipe B Pangkal Pinang
SEPUTAR BEACUKAI WBC/ATS
Upacara Hari Keuangan RI ke 59 yang jatuh pada 30 Oktober 2005 diselenggarak diselenggarakan an pada 31 Oktober 2005, tahun ini dilaksanakan di dalam gedung dan dipimpin langsung oleh Menteri Keuangan Jusuf Anwar yang bertindak sebagai Inspektur Upacara. Upacara bertemakan “Menuju Otoritas Fiskal Dan Pengelolaan Keuangan Negara Yang Profesional, Transparan Dan Akuntabel” diselenggarakan di Auditorium Dhanapala Gedung D Departemen Keuangan, Jakarta Pusat. Upacara dihadiri seluruh pejabat eselon I, II, III, IV dilingkungan Departemen Keuangan dan para penerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 10, 20, 30 tahun mengabdi dan penghargaan Pensiun serta penghargaan Kantor Pelayanan Percontohan. Tampak pada gambar, Menteri Keuangan Jusuf Anwar menyematkan dan menyerahkan Satyalancana Karya Satya piagam kepada Kepala Keuangan yang saat itu dijabat Joko Warsono. JAKARTA.
WBC/ATS
Menteri Keuangan Jusuf Anwar pada 11 Nopember 2005 berkenan menyediakan waktu Silahturahmi Idul Fitri 1 Syawal 1426 H bagi Keluarga Besar Departemen Keuangan di Ruang Graha Sawala, lantai 1 Gedung Utama Depkeu Lapangan Banteng Timur Jakarta Pusat. Tampak pada gambar, Menteri Keuangan didampingi Sekretaris Jenderal Depkeu J.B. Kristiadi dan beberapa pejabat eselon I lainnya dilingkungan Departemen Departemen Keuangan sedang memberi salam. Dari DJBC yang hadir dalam silahturahmi ini diantaranya diantaranya Sekretaris Direktorat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Syahrir Djamaluddin Djamaluddin (gambar kanan), Direktur Cukai Frans Rupang, Rupang, Kepala Pusdiklat Sofyan Permana, Kepala Kanwil IV DJBC Jakarta Erlangga Mantik dan beberapa para pejabat eselon III lainnya. JAKARTA.
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
53
SEPUTAR BEACUKAI WBC/ATS
SEPUTAR BEACUKAI WBC/ATS
Pengurus masjid Baitut Taqwa pada 21 Oktober 2005 dalam Gema Ramadhan 1426 H menyelenggarakan silahturahmi keluarga besar DJBC dengan buka puasa bersama Dirjen Bea dan Cukai di Auditorium gedung utama KP-DJBC. Buka puasa bersama bertemakan “ Kokohkan Diri Layani Masyarakat”, diawali sambutan Dirjen Bea dan Cukai Eddy Abdurrachman dan dilanjutkan dengan pemberian bea siswa SD, SMP dan SMA secara simbolis untuk putra-putri karyawan 5 perusahaan yang menjadi mitra Bea dan Cukai yaitu diantaranya PT. Topik Abadi, PT. Jenggala Manik, PT. Karya Kemuning (gambar kiri). Acara dilanjutkan dengan ceramah agama yang dibawakan oleh Ust Sahidi S.Ag dari yayasan Al-Mimbar Bekasi dan dilanjutkan dengan santapan buka puasa bersama seluruh pegawai yang hadir dalam lingkungan Kantor Pusat, Staf Inti, dan para pejabat dan pegawai dilingkungan Kantor Wilayah Jakarta (gambar kanan). Acara Acara dimeriahkan pula dengan penampilan tim Nasyid anak-anak jalanan Seroja. JAKARTA.
WBC/ATS
Masih dalam acara Gema Ramadhan, diselenggarakan Talk Show pada Show pada 21 Oktober 2005 bertemakan “Keluarga Sebagai Pencetak Generasi Berkualitas”. Acara diselenggarakan di Auditorium gedung utama KP-DJBC menghadirkan pembicara Ustadzah Yoyoh Yusro (Anggota DPR-MPR komisi VIII) dan artis Cece Kirani, serta sebagai moderator Nugroho Sumohardjo (gambar kiri). Acara dibuka oleh Wakil Ketua Masjid Joko Soetoyo Riyadi, dihadiri seluruh pegawai Bea dan Cukai. Usai Moderator menutup acara Talk Show, Ny Eddy Abdurrachman menyerahkan kenang-kenangan kepada pembicara dan foto bersama (gambar kanan). Tampak hadir dalam acara Ny. Jody Koesmendro, Ny. Endang Tata, Ny. Ibrahim A. Karim, dan Ny. Syahrir Djamaluddin. JAKARTA.
WBC/ATS
Di halaman Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dilaksanakan Sholat Ied pada 3 Nopember 2005. Sholat Ied dipimpin oleh Ust. Akhmad Khusairy Suhail, MA dari Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikmah Jati Asih Bekasi, dihadiri Direktur Jenderal Bea dan Cukai Eddy Abdurrachman, Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Syahrir Djamaluddin, Direktur P2 Endang Tata, Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai, Jody Koesmendro serta para pejabat eselon III dan IV lainnya (gambar kiri). Gambar kanan, usai Sholat Ied Dirjen Bea dan Cukai menuju Auditorium KP-DJBC untuk mengikuti acara Halal Bil Halal dengan keluarga besar DJBC. Hadir dalam acara tersebut Staf Inti dan para pejabat Kanwil dan pejabat eselon III dan IV. Tampak hadir pula mantan Direktur P2 H. A Parinding dan mantan Kepala Kantor Tanjung Tanjung Priok I dan II yakni Slamet Sosilo dan Nirwansyah. Acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan bersama. JAKARTA.
54
WARTA BEA CUKAI
EDISI 373 DESEMBER 2005
WBC/ATS
FOTO : DONNY E.
WBC/ATS
FOTO : DONNY E.
Ramadhan tahun ini para pegawai KPBC tipe A Balikpapan melakukan acara buka puasa bersama yang dilakukan dua kali berturut-turut. Buka puasa pertama diselenggarakan pada 12 Oktober 2005 di Aula Kanwil X Balikpapan bersama pegawai Kanwil X Balikpapan dengan mengundang beberapa anak yatim. Besok harinya buka puasa bersama dengan Total E&P INDONESIE yang bertempat di Ballroom Hotel Adika Bahtera Balikpapan. Tampak pada gambar kanan, para hadirin sedang menikmati hidangan buka puasa sambil mendengarkan lantunan musik Islami dari penyanyi. Kiriman Donny E, KPBC Balikpapan BALI KPAPAN.
Gema Ramadhan DJBC juga menyelenggarakan bazaar pada 21 Oktober 2005 di Auditorium gedung B KP-DJBC. Bazaar tersebut diikuti 23 stand berbagai makanan kering, lauk pauk, baju muslim, pernik-pernik, bunga dan buku-buku islam. Bazaar dihadiri para pengunjung di lingkungan KP-DJBC dan sekitarnya, Dharmawanita dan keluarga besar pegawai Bea dan Cukai. Tampak Tampak pada gambar, Kasubdit Pita Cukai Mulyati sedang melihat stand buku-buku islam. JAKARTA.
FOTO : HAQUL YAKIN
Pada 3 Oktober 2005, bertempat diruang Aula Kanwil III Palembang, berlangsung acara serah terima, dari pejabat Kepala Kanwil lama, Drs Zeth Likumahwa (nomor 7 dari kiri) kepada pejabat yang baru Heru Santoso, SH (nomor 6 dari kiri). Pada gambar kiri, pejabat Kakanwil lama dan pejabat Kakanwil baru bersama dengan para Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai dilingkungan Kanwil III DJBC Palembang foto bersama. Pada waktu yang sama pula, di ruang Aula KPBC tipe A Palembang, berlangsung acara perpisahan Kepala Kantor Drs. Baharuddin Husin yang telah memasuki masa pensiun. Gambar kanan, Drs. Baharuddin Husin (baju safari biru) foto bersama dengan para staf KPBC Palembang. Haqul Yakin. PALEMBANG.
FOTO : BAMBANG WICAKSONO
Bertempat di Masjid Baitut Taqwa Kanwil VII DJBC Surabaya, pada 19 Oktober 2005, Kepala Kantor Wilayah Surabaya Zeth Likumahwa bersama pejabat di lingkungan Kanwil Surabaya melakukan buka puasa bersama. Buka puasa bersama diisi dengan pemberian santunan anak yatim piatu dan ceramah agama. Tampak pada gambar, para anak yatim yang menerima santunan. Bambang Wicaksono/Sby SURABAYA.
Dalam bulan suci Ramadhan 1426 H KPBC Kediri menyelenggarakan silaturahmi dengan PT PT.. H.M. Sampoerna di Aula KPBC Kediri pada 11 Oktober 2005. Dalam acara silaturahmi diisi dengan penyerahan kenangkenangan yang diserahkan ol eh pejabat dari PT. H.M. Sampoerna kepada Kepala KPBC Kediri Amin Sofwan (gambar kiri) dan selanjutnya acara ceramah agama ol eh Ust. Drs. A. Karim yang didampingi oleh Kepala KPBC Kediri Drs. Amin Sofwan, dan dihadiri seluruh karyawan dan karyawati. Acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan sholat magrib yang dipimpin Kepala Kantor Kediri sebagai imam (gambar kanan). Kiriman KPBC Kediri KEDIRI.
FOTO : KIRIMAN
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
55
RUANG KESEHATAN
Anda Anda Bertanya Bertanya DokterMenjawab Menjawab Dokter
terjadi perlengketan di sekitar daerah tersebut.
RUANG KESEHATAN
Anda Anda Bertanya Bertanya DokterMenjawab Menjawab Dokter Dokter Menjawab DIASUH OLEH PARA DOKTER DI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC
KELUHAN PENDERITA
ang saya ketahui wanita yang menderita endometriosis biasanya akan mengeluh merasa sakit atau nyeri sewaktu haid. Tanda lainnya, sakit perut dibagian bawah saat buang air besar, waktu haid yang cukup lama disertai keluarnya banyak darah dan sulit hamil. Yang ingin saya tanyakan, apakah penyakit ini bisa dihilangkan dan apakah bisa menyebabkan kemandulan ?
Y
JAWAB :
Endometriosis adalah suatu keadaan dimana sel-sel yang sama dengan sel-sel yang melapisi bagian dalam rahim (endometrium) terdapat
di jaringan-jaringan lain, misalnya di indung telur, liang senggama, bahkan di usus ataupun penggantung usus. Sebagaimana halnya dengan endometrium di dinding rahim bereaksi terhadap hormon yang mengatur siklus seksual (haid dan kehamilan), maka endometrium yang salah tempat itu juga ikut bereaksi terhadap hormon seksual. Itu sebabnya pada saat sedang haid kadang terjadi rasa nyeri bukan di daerah rahim saja tetapi juga di daerah lain sehingga rasa nyerinya lebih hebat dan lebih menyeluruh di bagian perut. Pendarahan haid pun dapat terjadi di jaringan lain tersebut sehingga dapat menyebabkan iritasi jaringan di sekitarnya akibatnya bisa FOTO : ISTIMEWA
56
WARTA BEA CUKAI
terjadi perlengketan di sekitar daerah tersebut. Perlengketan ini menyebabkan rasa tidak enak atau sakit. Keluhankeluhan yang ada pada setiap wanita dapat bervariasi tergantung pada organ mana yang terkena, antara lain: Nyeri perut bagian bawah l biasanya tepat sebelum dan selama haid berlangsung. Haid yang tidak teratur atau l perdarahan yang banyak. Nyeri pada saat berhubungan l intim Buang air kecil terasa nyeri l Bila endometriosis terletak di l daerah usus dapat menyebabkan diare atau sulit buang air besar, nyeri pada saat buang air besar dan pada kasus tertentu bisa terjadi perdarahan melalui anus pada saat haid. Penyebab endometriosis ini tidak diketahui dengan pasti. Tapi ada beberapa teori, antara lain : jaringan endometrium yang seharusnya keluar dengan darah haid melalui vagina, mengalami penyimpangan arah menuju ke tuba fallopi (saluran telur) yang kemudian masuk ke dalam rongga panggul dan menempel pada permukaan organ di daerah tersebut. Biasanya, 1 dari 5 wanita usia reproduksi mengalami gangguan ini. Wanita yang belum mempunyai anak atau menunda kehamilan sampai di atas 30 tahun mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengalami keadaan ini. Kasus yang berat sering menjadi penyebab kemandulan. Untuk menghilangkan penyakit ini, dengan pilihan terapi yaitu terapi hormon atau tindakan pembedahan. Pilihan terapi tergantung pada usia penderita, organ mana yang terkena keluhan yang ditimbulkan dan rencana kehamilan. Pada kasus yang ringan pengobatan tidak selalu diperlukan. Pemberian terapi hormon dimaksud untuk menghentikan haid beberapa waktu dengan harapan jaringan endometrium di tempat lain tersebut dapat mati. Tetapi Tetapi bila dengan terapi hormon ini jaringan tersebut masih ada, maka dapat dilakukan pembedahan laser pada saat lapuraskopi. Pada endometriosis yang berat dan tidak berencana hamil lagi maka dapat disarankan untuk pengangkatan rahim, indung telur dan jaringan-jaringan yang terkena endometriosis. Walaupun terapi endometriosis ini memberi hasil baik, tetap ada kemungkinan untuk terulang kembali sampai pada usia menjelang menopause. Endometriosis tidak timbul lagi bila indung telur sudah tidak berfungsi (menopause) atau diangkat.
EDISI 373 DESEMBER 2005
PENGAWASAN
PENGAWASAN
Joint Operation UNGKAP PABRIK EKSTASI DAN SHABU
TERBESAR DI DUNIA Pabrik yang berlokasi di Serang, Banten, merupakan pabrik pertama di dunia yang memproduksi dua jenis psikotropika sekaligus yakni ekstasi dan shabu-shabu. perasi kerjasama internasional yang melibatkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Badan Narkotika Nasional (BNN), Drugs Enforcement Administration (DEA), Narcotics Bureau Hongkong Police (NBHP) dan Australia Federal Police (AFP), berhasil mengungkap pabrik yang memproduksi psikotropika terbesar di dunia. Keterangan di media massa yang menyebutkan bahwa pabrik psikotropika yang berada di Indonesia merupakan pabrik terbesar ketiga di dunia adalah keliru. Yang benar adalah merupakan pabrik psikotropika ketiga yang berhasil diungkap dan yang terbesar di dunia. Jika dibandingkan dengan pengungkapan pabrik psikotropika yang pertama dan kedua, yang berlokasi di Fiji dan China (dimana dikedua pabrik tersebut yang diproduksi hanya shabushabu), pabrik ketiga yang berlokasi di Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Serang, ini merupakan yang terbesar karena pabrik tersebut memproduksi dua jenis psikotropika sekaligus, yakni ekstasi dan shabu-shabu. Dengan menggunakan mesin yang memiliki kekuatan 24 putaran (yang berarti dalam satu menit mampu memproduksi 24 tablet ekstasi), maka dapat dipastikan dalam satu minggu, satu juta tablet ekstasi dapat dihasilkan dengan keuntungan sebesar 100 milyar rupiah per minggu. Tak hanya itu, kehebatan lain dari mega lab yang lab yang terdapat dalam pabrik ini adalah telah menghasilkan shabu-shabu seberat 148 kg dengan nilai yang mencapai US$ 10.500.000. Di dalam pabrik yang berdiri di tanah seluas empat hektar ini, satuan petugas juga menemukan barang bukti lainnya berupa ketamin seberat 280 kg dengan nilai US$ 16.800.000 (satu gram ketamin harganya US$ 150). Tak heran, jika ji ka Presiden SBY menaruh perhatian khusus terhadap temuan pabrik ini dengan langsung meninjau ke lapangan sehari setelah penggerebekan pabrik milik Benny Sudrajat cs. di lakukan (12/11). Pada 17 Nopember lalu, Direktur
O
Jenderal Bea dan Cukai, Eddy Abdurrachman, Anggota DPR-RI Komisi I, III dan XI, Japan Police, DEA, Hongkong Police, AFP AFP,, perwakilan dari Bapenas dan Imigrasi, rekan-rekan pers, serta beberapa LSM Anti Narkoba mengunjungi bekas pabrik kabel tersebut. Pada pers Dirjen Bea dan Cukai, Eddy Abdurrachman mengatakan, keberhasilan ini berkat kerjasama yang solid antara aparat penegak hukum internasional. Khusus untuk masalah narkotika, community community yang yang terbentuk untuk menanganinya sangat kuat. Sehingga, pertukaran informasi secara intelijen terjadi sangat intens. Eddy mencontohkan, customs world sendiri world sendiri memiliki RILO sebuah badan yang khusus menangani masalah narkotika yang berkedudukan di China.
OPERASI INTELIJEN
Sejak operasi penggerebekan yang terjadi pada 11 November 2005, hingga berita ini diturunkan, Polri telah berhasil menangkap 11 orang tersangka, dua orang lainnya masih buron. Yusuf Indarto, Kabid P2 Kanwil IV DJBC mengatakan, upaya pengungkapan jaringan pembuat narkoba ini tak lepas dari solidnya kerjasama internasional dimana DJBC turut berperan didalamnya. Ia menjelaskan, peranan institusi Bea dan Cukai dalam mengungkap hal ini dikarenakan adanya dua objek yang masuk dalam pengawasan Bea dan Cukai. Objek tersebut adalah mesin pembuat shabu-shabu dan ekstasi serta bahan baku berupa ketamin (ketamin merupakan salah satu jenis psikotropika WBC/ATS
Bangunan pabrik yang digunakan sebagai tempat pembuatan ekstasi dan shabu-shabu dijaga ketat oleh petugas keamanan. PABRIK.
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
57
PENGAWASAN WBC/ATS
PENGAWASAN WBC/ATS
MEGA LAB.
Lab tempat pembuatan Shabu-Shabu dan Ekstasi.
yang menjadi bahan dasar pembuat shabu-shabu dan ekstasi-red). Yusuf mengatakan, informasi akan masuknya mesin berawal dari informasi intelijen yang diberikan oleh DEA pada BNN yang terjadi pada pertengahan Mei 2005. Menurut informasi DEA, akan ada shipment kontainer shipment kontainer yang berasal dari Taiwan, yang diperkirakan berisi mesin dan equipment equipment pembuat pembuat ekstasi dan shabu-shabu. Karena BNN melihat bahwa barang yang akan datang merupakan barang barang impor serta diperkirakan menuju Pelabuhan Tanjung Tanjung Priok, maka BNN melakukan koordinasi dengan Bea dan Cukai, khususnya P2 Kanwil IV DJBC. Ketua Pelaksana Harian (Kalakhar) BNN, Kapolri Jenderal Sutanto pun langsung menset menset -up team yang team yang bertugas melakukan pengawasan. Dengan mengeluarkan Surat Perintah No: Sprin/ 156/V/2005/DIT IV/BNN dan Surat Perintah No: Sprin/264/VII/2005/DIT Sprin/264/VII/2005/DIT IV/ BNN, terbentuklah dua tim yang terdiri dari Tim BNN (Tim I) dan Bea dan Cukai (Tim II). Surat perintah tersebut diantaranya menugaskan pada tujuh orang pegawai Bea dan Cukai untuk melakukan operasi intelijen. Ketujuh pegawai bea dan cukai tersebut adalah Yusuf Indarto, Kabid P2 Kanwil IV DJBC sebagai Ketua Pengendali Operasi Tim II, Gatot Haryo Sutejo sebagai Koordinator Operasi Tim II, serta lima orang anggota yang terdiri dari Purbo Waluyo, Tri Edi Santosa, Awan Raharjga, Aris Paruntung, Titis A. Priatmoko. Pembentukan Tim Bea Cukai tersebut sifatnya sangat rahasia, sehingga hanya diketahui oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Direktur P2 dan Kepala Kantor Wilayah IV DJBC. Atas perintah Kapolri, operasi intelijen yang dilakukan Tim I dan Tim II merupakan operasi yang bersifat rahasia untuk menghindari bocornya informasi. Dengan dibantu DEA dan AFP, Tim I dan tim II bertugas melakukan kegiatan 58
WARTA BEA CUKAI
intelijen dengan melakukan surveillance , menyusun strategi dan menganalisa tindakan yang akan diambil (tak hanya pada prosedur kepabeanan saja melainkan juga setelah barang keluar dari pelabuhan). Pada 31 Mei target datang melalui Pelabuhan Tanjung Priok II. PT. SCA selaku importir mengajukan dokumen PIB melalui EDI dengan pemberitahuan pemberitahuan barang sebagai mesin bubut. Karena merupakan importir umum, maka kargo pun terkena jalur merah sehingga
dilakukan pemeriksaan. Untuk menghindari kecurigaan, pemeriksaan terhadap kargo dilakukan dengan mengunakan hi co scan x-ray container . Setelah dilakukan hi co scan , nampak pada image image berupa berupa tabung dengan 43 baut yang diperkirakan sebagai mesin pembuat shabu. Image Image tersebut tersebut sama persis dengan informasi dan gambar mesin yang diberikan oleh DEA. Kemudian tim I dan tim II melakukan kegiatan intelijen berikutnya. Diantaranya adalah dengan mengikuti perpindahan WBC/ATS
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Eddy Abdurachman mengunjungi pabrik ekstasi dan shabu-shabu di Serang, Banten. KUNJUNGAN DIRJEN BC.
EDISI 373 DESEMBER 2005
WBC/ATS
mesin dari satu tempat ke tempat lainnya. Setelah SPPB (Surat Pemberitahuan
WBC/ATS
mesin dari satu tempat ke tempat lainnya. Setelah SPPB (Surat Pemberitahuan Pengeluaran Barang) terbit, mesin tersebut keluar dari Tanjung Priok dan masuk ke Gudang Alun di Jl. Agung Barat I Blok A 3 No 26-27 Sunter, Jakarta Utara. Duapuluh satu hari kemudian (22/6), mesin tersebut dipindahkan ke Gudang Nila Kandi Blok A-5 Muara Baru, Jakut. Pada 29 Juni, mesin dipindahkan lagi dan bermuara di Gudang miliki eks PT. Semako di Jl. Cikande Rangkas Km 9, Serang, Banten. Pengawasan secara hot pursuit pun pursuit pun terus dilakukan selama 24 jam tanpa terputus, antara lain dilakukan dengan menggunakan mobil CCTV milik Bea dan Cukai. KETAMIN
Sementara itu, pada 25 Juli 2005, NBHP memberikan informasi pada BNN bahwa akan ada shipment shipment dari dari Malaui, Afrika Selatan berupa precursor precursor (bahan (bahan baku psikotropika) yang menuju Asia Tenggara dimana kemungkinan besar Indonesia menjadi salah satu tujuan shipment tersebut. shipment tersebut. Tim pun kembali melakukan kegiatan intelijen dengan melakukan tracking shipment tersebut. shipment tersebut. Sampai akhirnya diketahui, precursor precursor tersebut tersebut dimuat dalam kontainer PONU 0849816 ukuran 20 feet atas nama PT. DKM, membawa 400 kantong masing-masing diberitahukan berisi 50 kg soya bean (kedelai) yang beratnya setara dengan 20 ton, diangkut dengan menggunakan Kapal Molvolta. Dari Malaui, kapal tersebut transit di Singapura dan kargo pun berpindah ke kapal Pancaran Sinar VOY 463 dengan tujuan Indonesia. Setelah diikuti, ternyata kapal menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, baru setelah itu kapal menuju Pelabuhan Tanjung Tanjung Priok I, UTPK II dan kargopun dibongkar. Setelah memastikan lokasi kontainer ditimbun, pengawasan pun dilakukan oleh tim II selama 24 jam. “Pengawasannya tidak dilakukan oleh Polri tapi oleh Bea dan Cukai untuk menghindari kecurigaan,” ujar Yusuf. Setelah importir mengajukan customs clearance (karena clearance (karena merupakan importir umum), kargo tersebut terkena jalur merah sehingga dilakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan dilakukan secara normal untuk menghindari kecurigaan. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, apa yang tertera pada dokumen ternyata sesuai dengan kenyataannya, ke 400 kantong tersebut berisi kedelai. Namun tim tidak berputus asa, setelah dilakukan kegiatan intelijen, tim menemukan 28 kantong soya bean dengan berat berbeda, yakni 60 kg. Di dalam kantong soya bean yang bean yang beratnya 60 kg tersebut terdapat 10 kg bubuk putih (yang belakangan, setelah dilakukan pemeriksaan di lab BNN ternyata Ketamin). Dengan demikian, dari 400 kantong soya bean , 28 kantong
KETAMIN.
Ketamin yang berhasil disita petugas.
diantaranya berisi ketamin masing-masing seberat 10 kg, sehingga berat ketamin secara keseluruhan mencapai 280 kg. Setelah itu dengan metode control delivery , pengawasan intelijen tetap terus dilakukan selama 24 jam. Kantongkantong soya bean yang bean yang berisi ketamin tersebut sengaja dilepas dan diikuti sampai ketujuannya. Pada 3 Agustus, kontainer yang berisi soya bean tersebut bean tersebut dibawa ke Jl. Raya Industri II Blok A-3 Komplek Pergudangan Jatake Jati Uwung, Tangerang. Tangerang. Dari Jatake, ketamin tersebut dipindahkan lagi ke Jl. Raya serang Km. 22. Sampai akhirnya ketamin tersebut bermuara juga di Cikande. “Pada awalnya kami sama sekali tidak tahu kalau mesin dan ketamin itu ternyata saling terkait. Barulah setelah ketamin tersebut diangkut juga ke pabrik yang berada di Cikande, kami sadar bahwa mesin dan ketamin tersebut saling terkait. Sambil menunggu sampai pabrik tersebut berproduksi, pengawasan dan pemantauan pun terus dilakukan, antara lain dengan memanfaatkan mobil CCTV yang dimiliki Bea dan Cukai,” imbuh Yusuf. Akhirnya, saat yang dinantipun tiba, pabrik mulai beroperasi. Limbah yang dihasilkan selama proses produksi pun diambil dan di tes. Hasilnya, limbah tersebut mengandung MDME (sejenis psikotropika). Setelah yakin dengan temuan tersebut, pada 11 November 2005, tepatnya pukul 17.00 WIB, pabrik tersebut di grebek grebek satuan satuan petugas. Di dalam pabrik, para tersangka pada saat itu sedang melakukan proses pembuatan shabu-shabu dan ekstasi. Yusuf mengatakan, pada awalnya tim memang sengaja melepas mesin dan
ketamin tersebut demi mengungkap jaringan dibelakangnya. “Kalau waktu itu kita tangkap, terus dia mengaku bahwa mesin itu untuk membuat lem, kita bisa apa? Sebab yang mengimpor itu perusahaan yang sah,” ujar Yusuf. Ia mengaku, jika tidak ada informasi dan koordinasi internasional dari DEA maupun Hongkong police , belum tentu barang-barang tersebut dapat terdeteksi. Ia mengusulkan agar PBB sebagai badan dunia, seharusnya juga bisa berfungsi seperti BNN dalam hal penanganan masalah narkotika yang bersifat internasional. Sehingga, jika ada informasi apapun dan dari negara manapun, dapat dilakukan sharing information . Untuk itu ia sangat bersyukur BNN memiliki suatu jaringan internasional yang cukup luar biasa, sehingga dapat dilakukan sharing information dan information dan kerjasama yang solid dengan pihak internasional. Selain itu, BNN juga mampu merangkul semua institusi yang ada di Indonesia untuk mengatasi masalah narkotika bersama-sama. Ketika ditanya apakah pengungkapan pabrik psikotropika ini merupakan kejadian yang bersejarah bagi Bea dan Cukai, Yusuf mengatakan, sepanjang pengetahuannya, sejak awal berdirinya Bea dan Cukai, penemuan ini merupakan suatu sejarah. Ia membayangkan jika masalah ini tidak berhasil diselesaikan secara tuntas, berapa juta generasi muda yang akan hancur. Sehingga dengan keberhasilan ini, tugas Bea dan Cukai sebagai commu- nity protector , yakni melindungi masyarakat dari bahan-bahan yang berbahaya, dapat terwujud. ifa
EDISI 373 DESEMBER 2005
KEPABEANAN
WARTA BEA CUKAI
59
KEPABEANAN
Perwakilan pemerintah dihadiri oleh Menkeu beserta jajarannya. HADIR.
RAPAT PANSUS DPR-RI
RUU Tenta RUU Tentang ng Per Peruba ubaha han n UU Kepabea Kepabeanan nan dan dan Cukai DJBC harus dapat membuat suatu hukum kepabeanan yang dapat mengantisipasi perkembangan masyarakat dalam memberikan pelayanan dan pengawasan yang lebih cepat, lebih baik dan lebih murah. ada 16 – 17 Nopember lalu, bertempat di Gedung Nusantara II, DPR-RI dan pemerintah mengadakan rapat panitia khusus (Pansus) mengenai Rancangan UndangUndang (RUU) tentang Perubahan Undang-Undang No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan dan UndangUndang No. 11 Tahun 1995 tentang Cukai. Selain mengupas pemandangan umum panitia khusus DPR-RI mengenai RUU tentang perubahan UU Kepabeanan dan Cukai, rapat pada hari itu juga mendengarkan jawaban pemerintah atas pemandangan umum yang diberikan oleh anggota DPR-RI. Hadir pada hari itu, para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berasal dari fraksi Partai Golkar, PDIP, PBR, PDS, PKS, PAN, PKB, PD, PPP dan BPD. Sementara dari pemerintah diwakili oleh pejabat Departemen Keuangan yang dihadiri oleh Menteri Keuangan Yusuf Anwar didampingi Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Eddy Abdurrachman, Direktur Jenderal Pajak, Hadi Purnomo, Sekretaris Jenderal Depkeu, JB. Kristiadi, Inspektur Jenderal. Agus Muhammad, para staf ahli dan pejabat eselon II dan II di lingkungan Departemen Keuangan. Menteri Keuangan, Yusuf Anwar mengatakan, sebelum kedua RUU ini diajukan oleh pemerintah kepada DPR-RI
P
60
WARTA BEA CUKAI
telah dilakukan pembahasan dan penyebarluasan dengan instansi terkait, seperti akademisi, masyarakat usaha dan masyarakat pada umumnya, seperti KADIN, GINSI, INSA, GAPRINDO, Media Massa Nasional, Pelindo II dan lainnya. PENYELUNDUPAN
Mengenai masalah penyelundupan, pemerintah dalam tanggapannya mengemukakan bahwa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang salah satu fungsinya sebagai fasilitator perdagangan, harus dapat membuat suatu hukum kepabeanan yang dapat mengantisipasi perkembangan dalam masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan dan pengawasan yang lebih cepat, lebih baik dan lebih murah. Sejak berlakunya Undang-Undang No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, masyarakat menganggap bahwa rumusan tindak pidana penyelundupan yang diatur dalam pasal 102 Undang-Undang No. 10 Tahun 1995 yang menyatakan bahwa barangsiapa yang mengimpor atau meng- ekspor atau mencoba mengimpor atau mengekspor barang tanpa mengindahkan ketentuan-ketentuan Undang-Undang ini dipidana karena melakukan penyelundupan, adalah kurang tegas. Sebab, dalam penjelasan dinyatakan bahwa pengertian “tanpa mengindahkan”
adalah sama sekali tidak memenuhi ketentuan atau prosedur. Hal ini berarti jika memenuhi salah satu kewajiban seperti menyerahkan pemberitahuan pabean tanpa melihat benar atau salah, tidak dapat dikategorikan sebagai penyelundupan sehingga tidak memenuhi rasa keadilan masyarakat. Dengan demikian, dalam RUU Kepabeanan ini telah dirumuskan dengan tegas perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai tindak pidana penyelundupan untuk menghindari interpretasi yang berbeda yang dapat disalahgunakan. Oleh sebab itu pengertian penyelundupan tidak didefinisikan dalam ketentuan umum. Selain penegasan penegasan kriteria kriteria perbuatan penyelundupan, juga sanksi yang dikenakan secara kumulatif diperberat untuk menimbulkan efek jera bagi pelakunya. Selanjutnya Yusuf menjelaskan bahwa penyelundupan sangat bervariasi baik jumlah, modus, dan pelakunya, mulai dari penyelundupan berskala kecil yang dilakukan oleh rakyat kecil di daerah perbatasan sampai dengan penyelundupan berskala besar. Untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat maka dibuatlah sanksi pidana penjara paling singkat dua tahun dan pidana penjara paling lama 10 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.
EDISI 373 DESEMBER 2005
5.000.000.000 (lima milyar rupiah) agar aparat hukum dapat menerapkan sanksi
payment for customs clearance sebesar clearance sebesar 2,3 persen dari nilai impor atau ekspor.
menyertakan masukan atau keterangan atau penjelasan DJBC dalam bentuk box
5.000.000.000 (lima milyar rupiah) agar aparat hukum dapat menerapkan sanksi hukum secara proporsional. Menurut Yusuf, penyelundupan dapat terjadi di bidang impor maupun di bidang ekspor yang keduanya dapat membwa dampak kerugian yang sama bagi perekonomian nasional sehingga tidak diadakan perbedaan sanksi. Selain itu, terhadap penyelundupan dengan modus pengangkutan antar pulau untuk barang-barang tertentu (yang potensial untuk diselundupkan karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dipasar internsional), selama ini belum ada produk hukum terhadap pengawasan pengangkutan antar pulau. Dengan demikian, untuk mengisi kekosongan hukum tersebut, dalam RUU ini diatur pengawasan pengangkutan barang tertentu dalam daerah pabean Indonesia. HASIL SURVEY LPEM UI
Selain masalah penyelundupan, Yusuf juga memberikan penjelasan atas pertanyaan dari fraksi PDIP mengenai hasil survey LPEM UI (Lembaga Penelitian Ekonomi dan Manajemen Universitas Indonesia) yang terkait dengan pungutan tidak resmi (pungutan liar) atau informal/un-official payment yang payment yang terkait dengan proses pelayanan kepabeanan (customs clearance ). ). Menurutnya, survey yang dilakukan LPEM UI tersebut dilakukan dalam rangka monotoring iklim investasi (climate (climate investment monitoring ) dan sama sekali tidak ditujukan/dimaksudkan untuk melakukan survei tentang customs customs (DJBC). (DJBC). Aspek yang diteliti terkait dengan masalah taxation, customs, infrastructure, labor regulation dan regulation dan investment policy . Hasil survei yang terkait dengan DJBC hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan hasil survei tersebut. Hasil survey yang dikutip media tersebut, pada saat itu masih berupa pre eliminary report yang report yang masih perlu klarifikfasi dan penajaman kembali. Yusuf menambahkan, maksud pernyataan yang disampaikan oleh LPEM UI yakni the estimation of informal payment for customs clearance could be as much as US $ 800 million adalah million adalah perkiraan informal payment yang payment yang dikeluarkan untuk proses customs clearance dapat clearance dapat mencapai tujuh trilyun rupiah atau besarnya bisa berkisar antara 0 (nol) rupiah sampai dengan tujuh trilyun rupiah. Sedangkan yang dikutip oleh media massa adalah seakan-akan besaran informal payment yang payment yang telah dikeluarkan untuk proses customs celarance sebesar celarance sebesar tujuh trilyun rupiah. Perhitungan dan asumsi yang digunakan oleh LPEM UI tersebut berasal dari 600 perusahaan yang dilakukan survei dimana 350 perusahaan merupakan importir atau eksportir dan hanya 325 perusahaan saja yang menjawab kuesioner. Dari total responden dapat disimpulkan bahwa perkiraan informal
payment for customs clearance sebesar clearance sebesar 2,3 persen dari nilai impor atau ekspor. Dengan asusmi non-oil non-oil impor impor in 2004 yang besarnya US$ 35 billion maka perkiraan informal payment could be as much as US $ 800 million atau million atau setara dengan tujuh trilyun rupiah. Selain itu, ada beberapa hal yang akhirnya diakui oleh pihak LPEM UI setelah dilakukan klarifikasi dengan DJBC, antara lain terdapat perbedaan dan kesalahan penafsiran dari istilah/terminologi customs clearance , dimana yang dimaksud LPEM UI adalah hanya yang terkait dengan pelayanan kepabeanan (pelayanan di bea dan cukai) sedangkan dalam pengertian sebagian besar responden adalah keseluruhan proses pengurusan (handling ) barang impor/ekspor atau yang dikenal dengan istilah import clearance (kegiatan dari kapal sandar sampai dengan pengeluaran barang impor). Diakui LPEM UI bahwa customs clearance merupakan clearance merupakan sebagian kecil dari proses pengurusan barang impor/ekspor dan Bea Cukai bukan satu-satunya instansi pemerintah di pelabuhan terkait dengan pengurusan barang impor/ekspor. Selain itu ada kerancuan dengan yang dimaksud informal payment atau payment atau un- official payment , dimana beberapa komponen biaya resmi/legal ada yang ikut diperhitungkan oleh sebagian besar responden, seperti halnya biaya PNBP untuk pengiriman PIB EDI, biaya/fee untuk pengurusan barang yang dibayarkan kepada perusahaan pengurusan jasa kepabeanan (PPJK) Atas hasil survei yang masih prelimi- nary report tersebut report tersebut telah dilakukan klarifikasi dan pembahasan bersama antara LPEM UI dengan DJBC pada tanggal 8 Juli 2005, dengan kesimpulan bahwa perlu dilakukan pelurusan atas hasil survei tersebut di dalam final report survey dimaksud survey dimaksud dengan cara
menyertakan masukan atau keterangan atau penjelasan DJBC dalam bentuk box atau “catatan” tersendiri di dalam final report survey tersebut. survey tersebut. CUKAI
Mengenai batasan objek cukai dalam RUU Perubahan UU Cukai ini, telah diakomodir sebagaimana dalam pasal 2. Sesuai dengan penjelasan pasal 4 ayat (2) UU Cukai bahwa penambahan atau pengurangan jenis barang kena cukai sebagaimana dimaksud pada ayat ini, dikemukakan oleh pemerintah kepada DPR dalam rangka pembahasan dan penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara. Selain itu, peningkatan penerimaan cukai dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, melalui perluasan cara pelunasan cukai seperti telah diakomodir dalam pasal 7 ayat (3) yaitu berupa pembubuhan tanda pelunasan cukai lainnya. Kedua, melalui penyempurnaan sistem penagihan utang cukai, kekurangan cukai dan sanksi administrasi dimana di dalam RUU ini hanya mengatur sampai terbitnya surat tagihan. Tata cara penagihannya sendiri mengacu pada Undang-Undang Penagihan Pajak dengan surat paksa. Ketiga, peningkatan penerimaan cukai dapat dilakukan dengan pengawasan pembukuan melalui audit cukai yang diakomodasi dalam pasal 39 RUU ini. Lebih lanjut Yusuf mengatakan, nilai tambah RUU ini dalam meningkatkan penerimaan negara di sektor cukai antara lain dilakukan melalui perluasan objek cukai, mempersingkat jangka waktu penundaan pembayaran cukai, pengenaan bunga atas keterlambatan pembayaran utang cukai, pemberatan sanksi yang bertujuan meningkatkan kepatuhan yang dapat mengurangi tingkat kebocoran penerimaan cukai. ifa WBC/ATS
SUASANA RAPAT PANSUS
EDISI 373 DESEMBER 2005
RENUNGAN ROHANI
WARTA BEA CUKAI
61
RENUNGAN ROHANI
Ditengah Himpitan Hidup Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud (Luk. 2 : 10,11).
A
las Roban, tengah malam, 7 November 2005. Kami sedang dalam perjalanan balik ke Jakarta setelah beberapa hari mengunjungi keluarga yang merayakan Idul Fitri di Jawa Timur. Tiga Tiga kendaraan yang y ang kami tumpangi merayap perlahan di tengah gulita dengan guyuran hujan lebat. Air serasa ditumpahkan dari langit, menghalangi jarak pandang hingga hanya beberapa meter saja. Melalui Handy Talkie , kami tetap berusaha menjalin komunikasi dengan keluarga yang berada di mobil lainnya. Canda ria siang tadi tak terasa lagi. Kesunyian berubah mencekam karena tiba-tiba kami merasa sendirian berjalan merayap di tengah dentuman air. Dari HT kami mendengar bahwa wiper kendaraan wiper kendaraan ketiga patah disambar angin. Tak Tak berapa lama kemudian mobil kedua mogok. Langit gelap makin kelam. Perjalanan ‘mudik’ Maria dan Yusuf di tengah malam gelap menuju Bethlehem kembali terbayang. Pikiran sempit ini tak pernah bisa menggambarkan seutuhnya pengalaman yang mereka berdua alami. Yang jelas waktu itu, 2000-an tahun yang lalu jalanan tak beraspal, dengan kendaraan berupa keledai. Perjalanan dari Nazareth ke Bethlehem menempuh jarak sekitar 130 km. Bukan hal yang mudah untuk seorang yang sedang hamil tua. Perjalanan itu sendiri dimaksudkan untuk memenuhi perintah Kaisar Agustus, melakukan sensus yang pertama kali di dunia. Perjalanan yang sangat historis bagi sejarah penyelamatan umat manusia, kisah yang selalu diceritakan dari keturunan 62
WARTA BEA CUKAI
ke keturunan. Di tengah malam kelam di Bethlehem, Maria merasakan sakit tanda waktunya bersalin. Mereka mengetuk pintu-demi pintu, tetapi ternyata semuanya tertutup. Tepatlah kata nubuatan para nabi ratusan tahun sebelumnya, “Ia datang kepada kepunyaanNya, tetapi kepunyaanNya itu tidak mengenal Dia...”. Hati manusia bagai pintu yang telah terkunci terhadap kebenaran. Sang Penyelamat sudah ditolak bahkan sebelum Ia lahir ke dunia. Tetapi Tetapi rencana Tuhan takkan terhalangi oleh kerasnya hati manusia. Tuhan menunjukkan kasih setiaNya dalam wujud bayi mungil, Yesus. Tidak di
NATAL ADALAH HARAPAN rumah yang layak, Ia lahir di kandang domba yang hina, beralaskan lampin, terbaring dalam palungan. Adakah yang lebih hina dari itu? Tuhan telah mengambil posisi yang paling rendah untuk mengangkat manusia yang dikasihiNya. Ia meninggalkan ke-Allahan-Nya dan mengosongkan diri dengan mengambil rupa seorang hamba (Flp. 2 : 6,7). Ah… kisah Natal memang selalu sarat makna dari waktu ke waktu. Desember ini kembali kita terpesona dengan aroma Natal. Semarak Natal kembali terasa di gereja, hotel-hotel sampai mall. Berbagai persiapan dilakukan untuk menyambut Sang Bayi. Terkadang Terkadang
persiapan dan perayaan Natal lalu melupakan sosok sentral dalam Natal itu sendiri. Natal dibuat sedemikian megah dan meriah bahkan menjadi komoditas perdagangan yang sungguh kontras dengan keadaan aslinya yang penuh keprihatinan. Natal jaman ini penuh kerlap-kerlip lampu warna-warni, aneka kue, baju baru, kado hadiah, pesta dan caviar . Memang, tidak sedikit juga yang mencoba merayakan Natal Natal ‘di kandang domba’. Akan tetapi, karena tidak gegap gempita, jadilah Natal mereka tenggelam. Meski demikian, ada satu hal yang pasti. Kehadiran Natal selalu memaknai setiap masa dan kejadian. Natal selalu membawa harapan baru bagi setiap keadaan. Harapan yang ada dalam kenyataan bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Allah yang peduli. Tuhan yang tahu akan keadaan manusia dan mau solider dengan penderitaan manusia. KesolideranNya nyata dari cara Ia hadir ke dunia, ketaatan dalam pelayanan, sampai penyerahan nyawa-Nya di kayu salib. Tidak ada penolakan sedikitpun atas berbagai-bagai penderitaan dan cobaan yang dialamiNya dalam karya penyelamatan. Itulah Tuhan yang solider dengan anak-anak-Nya, yang bahkan tidak mengenalNya. Berbicara mengenai penderitaan, bukanlah hal yang aneh bagi bangsa kita saat ini. Penderitaan fisik karena penyakit dan kemiskinan begitu mudah ditemui dimana-mana. Dari mobil-mobil kita memandang mereka meminta di sepanjang jalan, menghuni kolongkolong jembatan, menyanyikan lagulagu dengan suara cempreng demi koin-koin rupiah. Itulah Yesus, yang
EDISI 373 DESEMBER 2005
juga dapat kita temui di rumah-rumah sakit terbaring dalam ikatan penyakit. Di
Media informasi turut andil memperparah penyakit mental bangsa. Di
kematian adalah tujuan pasti dari hidup. Kematian seperti mudik, membutuhkan
juga dapat kita temui di rumah-rumah sakit terbaring dalam ikatan penyakit. Di tempat lain ada Yesus yang menggali tanah-tanah kering untuk mencoba menanam benih yang tak pernah menghasilkan buah. Yesus yang menderita ada dimana-mana. Renungan Natal kali ini tak melupakan penyakit mental bangsa yang sedikit demi sedikit mulai meletupkan bahayanya entah disadari atau tidak. Atau mungkin dianggap hal kecil yang biasa-biasa saja. Beberapa waktu yang lalu, sebuah koran nasional memberitakan pembunuhan seorang kepala RT hanya karena ia meminta bagian Rp.10 ribu dari dana kompensasi BBM yang diterima seorang warganya. Sang warga marah lalu menyerang Pak RT sampai terbunuh. Lalu berita seorang ibu yang membunuh anak-anaknya karena tidak kuat menahan beban ekonomi. Tragisnya, ia pun berusaha bunuh diri. Kasus pembunuhan dan bunuh diri meningkat tajam. Kenaikan harga BBM berkorelasi positif dengan bertambahnya jumlah pasien mental di RS Jiwa. Sungguh bangsa kita sedang menderita penyakit mental. Beban hidup yang berat telah membuat orang kehilangan akal. Ditengah keadaan seperti ini, kewarasan pun menjauh. Masyarakat dengan mudah diprovokasi, diajak untuk saling memusuhi, hanya dengan iming-iming nasi kotak atau uang beberapa ribu rupiah. Begitu gampang orang disuruh untuk berdemonstrasi, membuat kekacauan, membakar rumah ibadah, sampai melenyapkan nyawa orang lain. Menghadapi persoalan kejiwaan masyarakat tidaklah mudah. Akan tetapi hal ini akan semakin sulit, jika orang-orang yang merasa dirinya berpendidikan, ikut-ikutan terhasut bahkan menghasut untuk membuat kekacauan. Tidak sedikit cendekiawan dan agamawan yang justru menyulut api kebencian lewat khotbahkhotbah di rumah ibadah. Bukannya menebar pesan perdamaian yang dihembuskan dari surga.
Media informasi turut andil memperparah penyakit mental bangsa. Di tengah kesulitan yang menghimpit, masyarakat yang haus akan jalan keluar, disuguhi oleh tayangan serba instan. Dalam sekejap seseorang yang tidak dikenal, menjadi bintang. Berbagai kuis sms bermunculan, yang tentu saja memancing harapan masyarakat untuk mendapat durian runtuh. Masyarakat tidak dididik untuk mengembangkan diri, menggali potensi yang ada ditengah keterbatasan untuk memajukan diri. Di tingkat pimpinan bangsa, keadaan tidak lebih baik. Komaruddin Hidayat menyatakan keprihatinannya dengan keadaan ini. Menurutnya, banyak pemimpin bangsa yang tidak memperhatikan rakyat, dan lebih memupuk dan menumpuk kemewahan. Memang tidak ada salahnya dengan keinginan, sepanjang ditempuh dengan benar secara sosial dan legal. Dalam bukunya “Psikologi Kematian”, Komaruddin Hidayat mengatakan bahwa
A W E MI T IS : I S A R T S U L LI
kematian adalah tujuan pasti dari hidup. Kematian seperti mudik, membutuhkan persiapan. Kalau setiap orang sadar akan hal ini, tentu orang tidak akan korupsi karena hartanya tidak akan dibawa mudik ke alam sana. Psikologi kematian pun relevan untuk menyelesaikan berbagai penyakit bangsa. Setiap orang bila menyadari tujan akhir dari hidup ini, tentu tidak akan melakukan perbuatan-perbuatan yang menyedihkan Tuhan. Bukankah mengasihi itu lebih baik daripada menyakiti? Hidup sewajarnya lebih menenangkan daripada hidup berkelimpahan dalam ketakutan? Mengatasi penyakit mental bangsa kita tidaklah mudah. Tak ada yang patut disalahkan. Kalaupun kita menderita karenanya, itu bukanlah hal yang aneh. Mengikuti Tuhan bukan berarti semuanya menjadi indah dan lapang. Dia tak pernah menjanjikan langit selalu cerah, tetapi Ia menjanjikan kekuatan bila penderitaan menerpa. Natal adalah harapan. Sungguhpun hidup ini amat sulit, kedatangan Yesus membuktikan Dia selalu ada dalam setiap keadaan. Bersyukur dikala sukacita adalah wajar. Tetapi Tetapi bila penyakit bangsa kita mendatangkan penderitaan, masihkah kita menadahkan tangan dalam kepasrahan padaNya? Ia mungkin tidak akan turun dari langit memberikan berkat atau membela saat diperlukan. Tetapi satu hal yang pasti, bertahan dalam Tuhan ketika penderitaan datang akan mendatangkan damai sejahtera. Damai yang akan dibawa ke dalam nirwanaNya. Itulah harapan yang dibawa oleh Natal. Selamat menikmati berkat-berkat Natal setiap hari. Jangan lupa membagikannya bagi setiap orang. (PWK KP-DJBC)
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
63
PERISTIWA WBC/ZAP
dan evaluasi terhadap perda (Peraturan Daerah)
PERISTIWA WBC/ZAP
MENKO PEREKONOMIAN BESERTA STAFF
memberikan keterangan kepada pers mengenai kinerja Kementerian Ekonomi Kabinet Indonesia bersatu
INVESTASI DI INDONESIA
MENI NINGK NGKA AT
dan evaluasi terhadap perda (Peraturan Daerah) “Sesuai dengan Undang-Undang, pemerintah dapat melakukan pembatalanpembatalan perda yang melanggar ketentuan Undang-Undang, jika perda tersebut menimbulkan distorsi bagi keuangan,”papar Ical kepada wartawan. Sesuai dengan aturan yang berlaku lanjut Ical, Menteri Keuangan melakukan evaluasi terhadap perda-perda yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku dan Menteri Keuangan dapat memberikan rekomendasi perbaikan maupun pembatalan terhadap perda yang bersangkutan yang usulannya disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk ditindaklanjuti. Ical menyatakan, semenjak berlakunya Otonomi Daerah pada tahun 2001 hingga Oktober 2005, Menteri Keuangan telah melakukan rekomendasi pembatalan terhadap 469 Perda.”Dari jumlah tersebut sebanyak 170 perda telah direkomendasikan oleh Menkeu Menkeu untuk dibatalkan pada periode Oktober 2004 hingga Oktober 2005,” tandas Ical. Sementara itu dibidang Kepabeanan, Ical menambahkan dari survey yang dilakukan oleh lembaga independen, waktu untuk penyelesaian impor diperlukan 5,4 hari dan 3,8 hari untuk ekspor. Survey ini menurut Ical hampir sama dengan survey yang dilakukan oleh Bank Dunia sebelumnya. Sementara pengusaha di kawasan berikat hanya memerlukan waktu 4,5 hari untuk impor dan 3,2 hari untuk ekspor. zap
Ditengah berbagai kritikan terhadap kinerja kementerian bidang perekonomian perekonomi an Kabinet Indonesia bersatu, nilai investasi di Indonesia menunjukan peningkatan. erpilihnya duet SBY SBY-JK -JK sebagai presiden dan wakil presiden RI melalui pemilihan yang demokratis, di klaim oleh Menko Perekonomian Aburizal Bakrie telah memberikan kemajuan dan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Ical, sapaan Aburizal Bakrie mencontohkan, naiknya IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang mencapai 1104 menunjukkan kenaikan mencapai 31 persen dalam rentang hampir satu tahun. Kenaikan IHSG yang melebihi angka 1000, masih menurutnya, baru pertama kalinya terjadi dalam sejarah pasar modal Indonesia. Lebih lanjut Ical menyampaikan bahwa dibidang investasi, realisasi investasi domestik dan asing sampai periode Januari hingga September 2005 tumbuh sebesar 123 persen, yang terdiri dari investasi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) sebesar Rp. 11,97 triliun atau US$ 1,26 miliar dan investasi PMA (Penanaman Modal Asing) sebesar Rp 72,53 triliun atau US$7,64 miliar. Realisasi kedua bentuk investasi tadi lanjut Ical, meningkat 20,97 persen untuk PMDN dan 159 persen untuk PMA jika
T
64
WARTA BEA CUKAI
WBC/ATS
dibandingkan periode yang sama pada tahun 2004. Dalam pemaparannya kepada pers mengenai Kinerja Kementerian Ekonomi dalam laporannya berjudul Percepatan Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Tengah Berbagai Tekanan Eksternal yang berlangsung di Graha Sawala Departemen Keuangan tanggal 14 November 2005, Ical menambahkan bahwa ekspor Indonesia mengalami pertumbuhan yang relatif tajam. Menurutnya total ekspor tumbuh sebesar 23,9 persen dan ekspor non migas tumbuh sebesar 24,5 persen dalam periode Januari hingga Agustus 2005. “Yang “Y ang perlu dicatat adalah kontribusi net ekspor terhadap pertumbuhan mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 2,8 persen pada triwulan ke II tahun 2005 akibat pertumbuhan impor yang amat tajam,”ujar Ical. MENCIPTAKAN IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF
Upaya pemerintah untuk mengurangi hambatan investasi yang berasal dari berbagai pungutan di daerah, pemerintah lanjut Ical telah melakukan pengawasan
KEGIATAN EKSPOR INDONESIA
yang meningkat tajam sebesar 23,9 persen dan ekspor non migas tumbuh sebesar 24,5 persen dalam periode Januari hingga Agustus 2005.
EDISI 373 DESEMBER 2005
KEPABEANAN INTERNASIONAL
KEPABEANAN INTERNASIONAL
Penandatanganan MoU ANTARA DJBC DENGAN PNG CUSTOMS SERVICE Memorandum of Understanding (nota Understanding (nota kesepahaman) ini akan lebih mempererat kerjasama bilateral antara DJBC dengan Papua New New Guinea Customs Service of the Independent state of Papua New Guinea. irektur Jenderal Bea dan Cukai Drs. Eddy Abdurachman bersama dengan Acting Commissioner of Papua New Guinea Customs Service of the Independent State State of Papua New
D
WBC/ATS
PAUL IRAMU
mengatakan, kerjasama antar dua instansi Kepabeanan ini akan lebih mendalam lagi.
Guinea (PNG Customs Service) Mr, Paul Iramu, menandatangani nota kesepahaman antara dua instansi kepabeanan. Nota kesepahaman ini merupakan hasil dari tindak lanjut bentuk kerjasama yang telah ada sebelumnya yang hanya berkaitan dengan masalah kepabeanan di daerah perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini. Nota kesepahaman yang ditandatangani di ruang rapat Loka Utama DJBC pada tanggal 23 November 2005 ini juga disaksikan oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Papua Nugini untuk Indonesia dan beberapa staff inti dilingkungan DJBC. Dalam wawancara dengan WBC, Paul Iramu mengatakan bahwa pihaknya merasa perlu untuk menjalin kerjasama dengan DJBC mengingat dua negara yang berbatasan darat dan laut ini, sering ditemukan berbagai tindak pelanggaran dibidang kepabeanan, selain itu juga kerjasama ini untuk meredam kejahatan yang sifatnya transnasional. Lebih lanjut Iramu mengatakan kerjasasama yang terjalin dengan DJBC sebelum adanya nota kesepahaman ini
hanya berkisar pada masalah perbatasan saja, namun dengan adanya nota kesepahaman ini maka kerjasama antar dua instansi kepabeanan ini akan lebih mendalam lagi. Sementara itu Direktur Jenderal Bea dan Cukai Eddy Abdurachman dalam sambutannya mengatakan kelegaannya atas berhasil dirampungkannya nota kesepahaman antara DJBC dengan instansi Kepabeanan Papua Nugini yang telah dirintis beberapa waktu lalu “Kerjasama ini memang sudah selayaknya ada, mengingat dua negara yang berbatasan langsung ini perlu mendapat perhatian dua instansi kepabeanan, dan dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman ini, maka kerjasama yang baik antar dua instansi ini akan terjalin lebih baik, baik itu dalam bidang perbatasan dan juga dalam bidang kepabeanan,”ujar Eddy dalam sambutannya didepan anggota delegasi dari Papua Nugini dan juga staff inti DJBC. Acara penandatanganan ini dilanjutkan dengan acara ramah tamah antara dua pimpinan instansi Kepabeanan dan anggota delegasi. zap
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
65
OPINI
Oleh: Galih Elham Set iaw an, S. S.E. M.M.
OPINI
Oleh: Galih Elham Set iaw an, S. S.E. M.M.
OBY OB YEK CUK CUKAI AI
BARU encana pemerintah untuk menjalankan APBN-P tahun anggaran 2005 menimbulkan konsekuensi dengan adanya peningkatan target penerimaan negara pada berbagai sektor penerimaan di dalam APBN. Hal tersebut membuat beberapa pihak pada kalangan birokrat bersiap-siap untuk menggunakan jurus baru agar dapat semaksimal mungkin memasukkan uang ke dalam kas negara. Demikian pula tidak ketinggalan dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang telah bersiap mengajukan rancangan amandemen Undang-undang Nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai guna menambah jenis obyek cukai baru serta mengubah ketentuan mengenai batasan pengenaan tarif cukai yang pada gilirannya akan meningkatkan penerimaan negara dari sektor cukai (Kompas , 13/05/ 2005). Langkah-langkah tersebut diambil guna meningkatkan penerimaan dalam rangka pencapaian target cukai yang telah ditetapkan. Akankah langkah yang bakal ditempuh dalam rangka menggenjot penerimaan cukai tersebut dapat berjalan dengan mulus? Menyangkut soal cukai, filosofi yang dianut selama ini dalam pemungutan dan penetapan obyek cukainya mengacu pada undang-undang yang telah ada dan menyiratkan bahwa sebenarnya fungsi cukai itu lebih dititikberatkan pada fungsi pengaturan, pengawasan dan pembatasan peredaran suatu jenis barang tertentu dikarenakan karakteristik barang tersebut yang mempunyai sifat membahayakan bagi kesehatan atau dapat menimbulkan dampak sosial yang negatif bagi masyarakat. Fungsi serta peranan cukai tidak hanya semata-mata ditetapkan guna menarik uang atas konsumsi suatu barang tertentu yang dilakukan masyarakat sehingga dapat menambah pundi-pundi pemasukan keuangan negara. Bahkan di jaman seperti saat ini dimana kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kehidupan yang lebih baik mulai tumbuh, maka fungsi kontrol dan peranan cukai harusnya lebih dapat diarahkan untuk melindungi berbagai kepentingan masyarakat di bidang ketenagakerjaan, kese-
R
66
WARTA BEA CUKAI
hatan masyarakat, distribusi pendapatan dan pengawasan peredaran barangbarang tertentu yang dikenakan cukai. Namun, apabila cukai hanya dipandang sebagai kumpulan penghasil angka-angka saja maka jiwa dan kodratnya akan berubah sehingga orientasi yang dilakukan adalah pada tataran bagaimana menambah obyek penghasil cukai, bukannya pada tingkatan intensifikasi kepatuhan pada pelaksanaan peraturan di bidang cukai. Hal tersebut tentu saja berbeda dengan fungsi pajak yang secara tegas tidak menekankan adanya kaidah-kaidah pokok seperti yang dimaksudkan dalam pengertian yang terkandung pada filosofi, falsafah dan definisi cukai itu sendiri. Dengan demikian penambahan obyek cukai baru tidak dapat dilakukan semudah penambahan obyek obyek pajak dengan cara mengamandemen peraturan yang ada
MASIH TERDAPAT BANYAK CARA LAIN AGAR PENERIMAAN CUKAI DAPAT LEBIH MENINGKAT dikarenakan filosofi, falsafah serta definisi yang sangat berbeda yang berlaku secara umum di dalam sistem keuangan negara kita. Perbedaan tersebut sudah barang tentu mengandung batasan-batasan serta ruang lingkup tersendiri terhadap karakteristik masing-masing pungutan yang akan dikenakan. Atas dasar itulah, kemudian timbul pertanyaan, adakah peluang DJBC berhasil dalam mengusulkan penambahan jenis obyek cukai baru di luar kelompok Barang Kena Cukai yang telah ditetapkan sebelumnya? Sepanjang penetapan obyek cukai baru sebagai Barang Kena Cukai tersebut mengacu pada filosofi cukai itu sendiri, tentunya tidak akan menjadi masalah. Namun, apabila kemudian ada penetapan
penambahan obyek cukai baru yang ternyata melenceng dari kaidah dan filosofi tentang cukai, maka tak pelak lagi pasti akan menimbulkan masalah dan sebuah pertanyaan pertanyaan mendasar: Kalau kemudian semua barang bisa dikenakan cukai, lalu apa bedanya cukai dengan pajak atau pungutan lainnya? Wacana yang berkembang selama ini telah secara serta merta mengarah pada penetapan pengenaan cukai pada beberapa jenis barang seperti media cakram, ban, semen, minuman ringan dan lain sebagainya. Wacana itu sebenarnya masih perlu untuk dikaji secara mendalam terutama apabila dilihat dari kaca mata daya beli masyarakat yang masih lemah, iklim investasi yang menginginkan adanya tax holiday , pembangunan perumahan layak huni bagi rakyat miskin, tingkat keselamatan moda transportasi darat khususnya jalan raya serta pertumbuhan tenaga kerja yang dimungkinkan dapat diserap pada sektor industri tersebut. Apakah kita secara sadar tega melihat orang naik angkot yang memakai ban gundul, sejumlah rakyat yang membangun rumah dengan tanah liat, mahalnya minuman ringan pelepas dahaga maupun matinya sektor industri dan banyaknya pengangguran akibat penutupan pabrik yang dikarenakan harga jual produknya terlalu tinggi? Untuk meningkatkan pendapatan dari sektor cukai tidak selalu harus dilakukan dengan jalan ekstensifikasi obyek cukai, akan tetapi masih terbuka kesempatan yang lebar guna melakukan intensifikasi pemungutan cukai terhadap barang kena cukai yang telah ada selama ini. Berdasarkan analisa sederhana yang telah dilakukan maka terdapat beberapa langkah yang dapat ditempuh guna mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor cukai, langkah-langkah itu di antaranya adalah : 1. Men Mengin ginten tensif sifkan kan peng pengawa awasan san peredaran hasil tembakau yang tidak dilekati pita cukai dengan cara melakukan operasi pasar langsung kepada para agen dan penjual eceran, pengawasan produksi dan
EDISI 373 DESEMBER 2005
pembukuan hasil produksi di pabrik pengolah hasil tembakau,
cukai dari produk minuman mengandung alkohol, sudah pada saatnya
tahun ke tahun pelanggaran yang terjadi cenderung meningkat
pembukuan hasil produksi di pabrik pengolah hasil tembakau, pengawasan jalur distribusi rokok dan tembakau iris antar daerah sentra produksi dan pengawasan pendirian tempat pengolahan hasil tembakau tanpa ijin. Sampai dengan saat ini di daerah tertentu masih didapati produk tembakau berupa rokok maupun tembakau iris yang dijual tanpa dilekati pita cukai, produk tersebut biasanya dijual dengan mencantumkan cita rasa rokok merek terkenal seperti Djarum, Dji Sam Soe, Marlboro, Gudang Garam dan lain sebagainya. 2. Mel Melaku akukan kan eva evalua luasi si terh terhada adap p penetapan tarif cukai yang berlaku saat ini. Mengingat perkembangan teknologi produksi dan kebutuhan akan lapangan kerja maka selayaknyalah apabila barang kena cukai yang diproduksi menggunakan tenaga mesin dikenakan tarif di atas lima kali lipat daripada barang kena cukai produksi pabrik yang mempekerjakan tenaga manusia. Sebagai perbandingan, rokok yang beredar saat ini untuk jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT) tarif cukai tertingginya sebesar 22 persen sementara tarif tertinggi Sigaret Kretek Mesin (SKM) hanya sebesar 40 persen. Kalkulasi perbandingan perbedaan tarif tersebut bisa dikatakan masih jauh dari unsur keadilan serta kurang mendukung program penciptaan tenaga kerja, ditambah lagi penerimaan negara dari barang kena cukai yang diproduksi menggunakan mesin juga menjadi kurang optimal. Disamping strategi penerapan tarif cukai, masih terdapat komponen Harga Jual Eceran (HJE) yang dapat dijadikan strategi jitu dalam rangka mendorong penerimaan negara (Kompas ,25/05/2005 ,25/05/2005 dan 31/05/2005). 3. Mempe Memperket rketat at pengawasa pengawasan n distribusi distribusi pita cukai hasil tembakau baik yang dipesan oleh pengusaha besar maupun kecil karena disinyalir negara selama ini telah dirugikan milyaran (bahkan mungkin triliunan) rupiah akibat adanya praktik jual beli pita cukai palsu maupun asli namun palsu. Pengawasan tidak hanya dilakukan pada daerah pemasaran maupun pabrik tempat melekati pita cukai, namun juga harus dilakukan mulai dari tempat di mana pita cukai itu dicetak (Peruri) hingga sampai ke tangan pengusaha bersangkutan. Tidak tertutup kemungkinan pada jalur inipun terdapat kejanggalan yang berpotensi merugikan keuangan negara. Serta tak ketinggalan memperketat pengawasan terhadap pemusnahan pita cukai yang dilakukan perusahaan rokok golongan besar dan menengah karena diduga selama inipun mereka dapat menyalahgunakan kelonggaran yang telah diberikan kepadanya. 4. Unt Untuk uk menceg mencegah ah terjad terjadiny inya a pelarian pelarian
cukai dari produk minuman mengandung alkohol, sudah pada saatnya jikalau kemasan-kemasan minuman tersebut juga harus ditempeli dengan pita cukai. Apapun alasannya, pelekatan pita cukai pada kemasan MMEA maupun Etil Alkohol akan mempermudah pengawasan dan efektif meminimalisir kerugian negara karena adanya pelarian cukai yang seharusnya dibayarkan dari setiap tetes hasil produksinya. Pengawasan juga harus dilakukan pada jalur distribusi mulai keluar pabrik hingga alat angkut dan tempat tujuannya, disamping meningkatkan pengawasan terhadap tempat-tempat penjualannya serta legalitas perijinan yang dimilikinya. 5. Mem Memper perban banyak yak petug petugas as yang yang dapat dapat berperan aktif di bidang cukai. Selama ini berdasarkan statistik penempatan pejabat dan pegawai di lingkungan DJBC, selalu lebih banyak jumlah pegawai yang menangani bidang
WACANA PENAMBAHAN JENIS OBYEK CUKAI BARU PERLU DIKAJI SECARA LEBIH MENDALAM DAN MENYELURUH DARI BERBAGAI ASPEK DAN SISI KEHIDUPAN pabean dibandingkan pegawai yang menangani permasalahan cukai. Potensi dan realisasi penerimaan cukai yang besar belum mendapatkan perhatian serius dari pembuat kebijakan kepegawaian untuk menambah porsi jumlah pegawai di bidang cukai sebagaimana mestinya. Bahkan terkadang pegawai yang bekerja pada bidang cukai dianggap sebagai pegawai kelas dua, lebih parah lagi apabila tujuan penempatan pegawai di bidang cukai adalah sekedar untuk menjalani hukuman yang dijatuhkan kepadanya. Sudah pada saatnya apabila putra putri terbaik yang bekerja pada DJBC ditempatkan di bidang cukai guna optimalisasi penerimaan cukai, memberikan segala kemampuan akademis dan daya kritis analisisnya bagi perkembangan DJBC secara menyeluruh melalui jalur cukai. 6. Dereg Deregulasi ulasi perat peraturan uran di bidang bidang cukai sangat diperlukan, selama ini hampir semua pelanggaran di bidang cukai selalu dikategorikan sebagai tindak pidana yang harus diselesaikan di pengadilan. Hal tersebut berdasarkan fakta di lapangan tidak akan mudah menyelesaikan masalah, malahan dari
tahun ke tahun pelanggaran yang terjadi cenderung meningkat jumlahnya. Perlu dirumuskan tentang landasan hukum guna memberikan alternatif kebijakan yang dapat ditempuh pejabat DJBC dalam menyelesaikan setiap kasus di bidang cukai tanpa melalui jalur pengadilan (kewenangan untuk memberikan diskresi) dengan tetap mengutamakan penyelamatan atas hak-hak keuangan negara dan dapat menimbulkan efek jera bagi pelakunya. Penetapan tarif cukai, harga jual eceran minimum dan penggolongan pengusaha barang kena cukai beserta penggolongan produknya yang selama ini telah berjalan perlu ditinjau ulang dengan mengadakan suatu pengkajian empiris tingkat efektifitas serta nilai tambah yang didapatnya. Berdasarkan data penerimaan cukai tahun 2000 hingga 2004 yang diolah dengan menggunakan metode regresi sederhana, didapat angka pertumbuhan tingkat penerimaan negara dari sektor cukai yang meningkat secara signifikan dengan distribusi pengusaha penghasil barang kena cukai yang lebih banyak dibandingkan dengan peningkatan jumlah barang produksinya. Ini mencerminkan bahwa peningkatan penerimaan cukai tidak hanya didapat dari peningkatan jumlah barang kena cukainya akan tetapi juga didapat dari distribusi jumlah pengusaha dan intensifikasi tingkat kepatuhan reksan cukai dalam membayar kewajiban cukainya. Hal tersebut tentunya hanya bisa dicapai dengan upaya dan kerja keras dari berbagai pihak yang bekerja langsung di lapangan. Sebagai akhir dari tulisan ini, adanya wacana penambahan jenis obyek cukai baru di samping Barang Kena Cukai yang telah ada saat ini perlu dikaji secara lebih mendalam dan menyeluruh dari berbagai aspek dan sisi kehidupan. Jangan sampai hanya karena mengedepankan salah satu sisi penerimaan cukai akan tetapi justru mengorbankan kepentingan rakyat yang lebih besar, mematikan iklim investasi serta menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Masih terdapat banyak cara lain agar penerimaan cukai dapat lebih meningkat, diantaranya dengan diberlakukannya kenaikan Harga Jual Eceran, kenaikan secara proporsional tarif cukai serta intensifikasi pengawasan peredaran barang kena cukai. Saat ini bidang cukai memerlukan penanganan yang intensif serta kebutuhan akan adanya sumber daya manusia yang mumpuni dan mampu bekerja keras guna guna mengembangkan pengelolaan sumber-sumber cukai yang telah ada menjadi penerimaan negara yang dapat diandalkan dengan meminimalisasikan dampak negatifnya bagi perekonomian bangsa ini. Penulis adalah Korlak Adm Kepabeanan dan Cukai, KPBC Tasikmalaya
EDISI 373 DESEMBER 2005
INFORMASI KEP KEPABEANAN ABEANAN & CUKAI
WARTA BEA CUKAI
67
INFORMASI KEP KEPABEANAN ABEANAN & CUKAI
Virus,
Trojan dan Worm Apa anda mengetahui apa yang di maksud dengan virus, Trojan dan worm? Seberapa seringkah anda mendengar hal itu? Apakah anda pernah menjumpai ke-tiga hal tersebut? Apakah anda tahu apa yang terjadi di meja kerja anda dan sebenarnya apa yang menyudutkan anda hingga terkadang notebook atau PC anda tiba-tiba menjadi kendala? Baiklah dari semua pertanyaan itu mari kita jawab satu-persatu dengan kesabaran dan logika yang kita miliki untuk memaham memahamii itu. ampir semua sistem administrator harus menghadapi virus yang menyerang sistemnya. Fakta ini sangat memperihatinkan, karena code yang kecil ini bisa mengakibatkan sebuah kerusakan yang sangat besar. Kerugian dalam hal ini seperti biaya untuk melakukan recovery data maupun filesystem sangatlah besar besar,, produktivitas pun menjadi terganggu, lalu bagaimana kita melakukan hal-hal preventif untuk menangani ini, sebelumnya kita kenali dulu apa sih mereka itu?
H
l
l
VIRUS
Adalah sebuah program yang dapat kita bagi menjadi tiga bagian fungsional yaitu replikasi, penyembunyian jejak dan peledak. Mengapa definisi diatas tampak begitu sulit dimengerti? Baiklah kita perlahan-lahan akan temukan jawabannya: replikasi: virus biasanya l menggunakan suatu metode replikasi, yaitu suatu cara untuk mereproduksi atau menggandakan dirinya sendiri. Replikasi terjadi pada saat virus di load atau di muat ke dalam memori dan biasanya memiliki akses ke ke siklus-siklus
SERANGAN VIRUS.
sistemnya. 68
kerja CPU. Suatu virus tidak dapat menyebar dengan hanya berada di sebuah hardisk . File yang terinfeksi harus di eksekusi agar virus tersebut menjadi aktif. Penyembunyian jejak, untuk memudahkan replikasi, suatu virus harus memiliki satu atau beberapa metode untuk menyamarkan keberadaannya seperti, manipulasi atribut atau memiliki extention yang hampir mirip dengan file-file yang dimiliki oleh program-progam di hardisk. Peledak, biasanya virus akan aktif ketika tanggal yang di set pada programnya sama dengan PC contohnya seperti virus michaelangelo . Virus akan memainkan perannya ketika event-event tertentu, bisa saja hanya hanya bunyi bel kecil atau bahkan menghapus seluruh data di hardisk anda, jahat bukan??
Tahukah anda mengapa terkadang virus tidak dapat terdeteksi oleh antivirus? Nah begini ceritanya: beberapa virus memiliki langkah-langkah khusus untuk melawan pendeteksian. Virus ini memantau sistem untuk melihat adanya indikasi dari aktifnya sebuah proses
Hampir semua sistem administrator harus menghadapi virus yang menyerang
WARTA BEA CUKAI
scanning virus dan kemudian melakukan tindakan-tindakan pencegahan untuk memastikan dirinya tak terdeteksi. Virus mendeteksi aktivitas sistem setelah virus tersebut aktif di memori. Jika virus mendeteksi bahwa sebuah proses scan telah dimulai, maka virus itu akan mencoba untuk membuat scanner virus berpikir seakan-akan ada virus lain yang sedang berada di sistem tersebut, dengan melaporkan kepada sistem bahwa virus yang di temukan membutuhkan pembersihan destruktif yang akan membuat sistem tersebut rusak jika virus itu tidak di temukan. WORM
Dulu, worm komputer dianggap sebuah aplikasi yang bisa mereplikasikan dirinya sendiri melalui sebuah koneksi network yang permanent atau dial-up. Tidak seperti virus yang menyebarkan dirinya didalam hardisk atau filesystem di komputer, worm adalah sebuah program yang bisa mendukung dirinya sendiri (self- supporting program). Worm biasanya me-maintain sebuah copy (salinan) yang fungsional dari dirinya sendiri didalam memory yang aktif, worm bahkan tidak meng-copy dirinya kedalam hardisk. Namun beberapa tahun belakangan ini batas antara worm-worm dan virus menjadi semakin kabur ketika virus melissa muncul. Virus melissa adalah sebuah hybrid (kombinasi) worm&virus yang bisa menginfeksi sebuah system, dengan memodifikasi kutipan-kutipan dari pertunjukan televisi The simpsons. Selain meng-infeksi melissa juga menggunakan address book pada Microsoft outlook dan outlook express untuk mengirimkan dirinya sendiri (sifat worm) ke klien yang lain, yang kemudian akan segera terinfeksi oleh dokumen attachment. Code Red, adalah worm yang menerima banyak perhatian dengan
EDISI 373 DESEMBER 2005
menggunakan serangan DoS (Denial of Service), deface halaman web dan
melemah dan serangan tersebut tak kan berhenti hingga penyusup dapat
tidak hanya sebuah tindakan sekuritas yang baik, access control harus
menggunakan serangan DoS (Denial of melemah dan serangan tersebut tak tidak hanya sebuah tindakan sekuritas kan berhenti hingga penyusup dapat Service), deface halaman web dan yang baik, access control harus sebuah trojan horse yang di eksekusi melumpuhkan targetnya. dibedakan dari atribut-atribut file setelah serangan utama dilakukan. (seperti atribut read only atau system) NIMDA adalah worm yang tidak Sampai disini tahukah anda DoS itu kalah jahatnya, setelah menginfeksi yang dengan mudah dapat di rubah apa? Mau di jelaskan kah? Baiklah, situs-situs web nimda menawarkan oleh virus. Access yang sebenarnya Denial of Service adalah aktifitas kode-kode yang sudah terinfeksi perlu untuk di kelola melalui sebuah menghambat kerja sebuah layanan kepada klien-klien web. Setelah system operasi multiuser yang atau mematikan-nya, sehingga user terinfeksi, klien-klien ini akan akan memungkin para admin untuk mebuat yang berhak atau berkepentingan tidak mencari lebih banyak lagi situs-situs level-level permission file yang dapat menggunakan layanan tersebut. yang vulnerable, sehingga siklus infeksi berdasarkan user per user. Dampak akhir dari aktifitas ini menjurus akan terus berlanjut Verifikasi checksum l kepada terhambatnya aktifitas korban Checksum atau cyclic redundancy yang dapat berakibat sangat fatal check (CRC) adalah sebuah verifikasi TROJAN (dalam kasus tertentu). Pada dasarnya Sebuah Trojan horse adalah sebuah secara matematika terhadap data Denial of Service merupakan serangan aplikasi yang menyembunyikan sebuah didalam sebuah file, CRC yang sulit diatasi, memungkinkan isi hal ini disebabkan dari file untuk oleh resiko dinyatakan layanan publik sebagai sebuah dimana admin kuantitas numeric. akan berada pada Jika satu byte data kondisi yang di dalam file membingungkan tersebut berubah, antara layanan maka nilai CRC dan kenyamanan juga akan terhadap berubah, keamanan. meskipun ukuran Seperti yang file tidak akan kita tahu, kenyaberubah. manan berbanding Pemantauan l terbalik dengan Proses keamanan. Maka Pemantauan resiko yang proses mengamati mungkin timbul aktivitas system selalu mengikuti dan menghalangi hukum ini. Berikut semua proses beberapa aktifitas yang DoS yaitu: mencurigakan, 1. Ak Akti tifi fita tas s ’flo ’flooocontohnya di BIOS ding’ terhadap computer desktop suatu server. saat ini memiliki 2. Me Memu mutu tusk skan an setting antivirus. DETEKSI. Virus mendeteksi aktivitas sistem setelah virus tersebut aktif di memori. koneksi antara Jika di aktifkan, 2 mesin. setting ini 3. Men Menceg cegah ah korba korban n untuk untuk dapa dapatt kejutan yang sangat tidak memungkinkan computer tersebut menggunakan layanan. menyenangkan. Kejutan tersebut untuk menghalangi semua percobaan 4. Mer Merusa usak k sistem sistem agar agar korba korban n tidak tidak adalah berupa sebuah proses atau write ke master boot record. Jika suatu dapat menggunakan layanan. sebuah fungsi, yang secara khusus virus boot sector mencoba mengcopy ditambahkan oleh si programmer dirinya kedalam master boot record Selain DoS, yang terbaru adalah Trojan, untuk melakukan sesuatu tanpa tanpa BIOS akan menghalangi usaha ini DDos (Distributed Denial of Service) pengetahuan user. Aplikasi yang dengan memuncul kan prompt untuk dengan system yang terdapat banyak tersembunyi tersebut itulah yang meminta persetujuan dari user. titik (multitude) serangan yang dinamakan Trojan horse. Selain cara-cara pencegahan diatas menyebar. Menyerang satu titik yang Sebuah Trojan yang murni berbeda masih ada beberapa lagi yang lazim dijadikan target serangan dengan cara dengan virus karena Trojan tidak kita lakukan sehari-hari untuk mengirimkan satu pesan (intruksi atau melakukan replikasi atau menempelkan memproteksi PC kita yaitu dengan apapun yang bersifat responsif atau dirinya sendiri ke file lain. Trojan adalah menambahkan program scanner tidak) secara bersamaan ke dalam aplikasi yang berdiri sendiri yang antivirus dan menjalankan proteksi suatu system sehingga akan menimbul bagian peledaknya dimasukan kedalam virus pada firewall seperti firewall kan shutdown pada system penerima source code aslinya. Trojan tidak desktop mcaffee atau zonealrm pro dll. (target) tersebut karena harus membutuhkan aplikasi lain untuk Bila ada pertanyaan atau anda menerima begitu banyak flood, seperti melakukan aktivitas perusakannya. ingin bertukar ilmu menyangkut PC apabila satu kelas dengan jumlah murid dan teknologi informasi silahkan 40 orang berukuran dewasa atau kecil hubungi kami di http:// TINDAKAN PENCEGAHAN masuk kedalam ruangan melewati pintu Setelah anda paham betul tentang helpdesk.customs.go.id, mudahdengan ukuran setengah meter secara implikasi program-program tersebut lalu mudahan kita dapat saling bekerja bersamaan, nah seperti itu lah yang bagaimana cara mencegah agar sama, terima kasih terjadi, dapat anda bayangkan bukan kemungkinan terserang tidak terlalu Referensi: Chris Brenton & Cameron Hunt bagaimana sibuk dan lelah nya suatu menimbulkan akibat-akibat yang fatal. “Network security” S ybex Tahun Tahun 2003. system untuk menangani masalah Acces control l tersebut hingga akhirnya system Membuat kebijakan access control Yossef ariyansyah ST. DIKC Network TeaM EDISI 373 DESEMBER 2005
RUANG INTERAKSI
WARTA BEA CUKAI
69
RUANG INTERAKSI
Oleh: Rat Rat na Sugeng
BUNUH DIRI Mengapa Me ngapa Dimina Diminatti ? Sampai tahun 1998 angka bunuh diri di Jakarta adalah 1 per 100.000 penduduk
alam minggu, 1 Oktober 2005, ketika tengah banyak keluarga bersantai bersama untuk makan malam bersama, di Jimbaran, di KutaMatahari Square, Denpasar Bali, terdengar letusan bersamaan yang kemudian dikenal sebagai Bom Bali II. Televisi dengan segera memberikan informasi tentang peristiwa ini, bahkan CNN pun malam itu telah mendapatkan berita yang hangat dalam Breaking News . Bom bunuh diri, begitu media cetak dan massa menyebutnya. Kemudian dalam renungan kita semua berpikir, keberanian apa yang mendorong orang untuk bunuh diri. Bunuh diri dalam kesehatan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup bermakna, dan merupakan skenario yang rumit dalam perkembangan dan perubahan gaya hidup. Bunuh diri muncul sebagai campuran berbagai reaksi: mulai dari kemarahan, stres, keanehan, anxietas , ketegangan, ketakutan dan kesedihan. Pertanyaan demi pertanyaan muncul, “mengapa terjadi?”, “dapatkah dicegah?”, “Dapatkah anak muda dicegah untuk bunuh diri?”, “Apakah ada solusi lain selain bunuh diri ?”. Meski bunuh diri dan percobaan bunuh diri merupakan bagian kehidupan dunia, banyak riset yang mencoba meneliti, mengapa bunuh diri menjadi wabah di dunia ini, khususnya mengapa bunuh diri dengan bom menjadi pandemic di dunia.
M
LATAR BELAKANG
Kata bunuh diri dalam bahasa Inggris adalah suicide . Kata ini pertama kali dikemukakan oleh Sir Thomas Browne di tahun 1642 dalam Religio i. Kata SUI berarti diri sendiri dan Medic i. CAEDES berarti pembunuhan. Sejak itu kata ini digunakan dalam perdebatan di banyak bidang seperti medik, sosial, psikologik, administratif, legal, spiritual dan religi. Semua agama menghargai hak 70
WARTA BEA CUKAI
untuk hidup. Pada abad ke-6 Gereja Kristen mengatakan bahwa bunuh diri adalah tindakan yang tidak dapat diterima, dan merupakan bentuk pembunuhan, tidak bermoral. Islam memandang bunuh diri sebagai perbuatan dosa, karena membunuh diri sendiri, dengan demikian ia meniadakan keterampilannya dan kualitas dirinya, juga menyengsarakan keluarga dan masyarakatnya. Urusan menghentikan kehidupan bukanlah urusan manusia. Bunuh diri juga dilakukan oleh sekelompok orang oleh suatu alasan tertentu, dikenal sebagai suicidal cluster . Jika bunuh diri dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berjanji untuk mati bersama dalam waktu yang
MUNGKINKAH BUNUH DIRI DAPAT DICEGAH ? bersamaan disebut sebagai suicidal pact . Mungkin bentuk terakhir ini yang dilakukan oleh bom bunuh diri di London maupun Bali. BEBERAPA FAKTA
Menurut WHO (World Health Organization) hampir sejuta orang melakukan bunuh diri selama tahun pertama millennium ini. Dengan jabaran 1 (satu) orang orang mati setiap 40 detik dan percobaan bunuh diri setiap 3 detik. Kebanyakan bunuh diri dilakukan oleh laki-laki, 60 persen kematian terjadi pada usia produktif. Di Asia Tenggara Tenggara angka bunuh diri besarnya 8-50 per 100.000 penduduk. Di Indonesia, bunuh diri dimasukkan dalam kategori kematian karena kecelakaan (laporan WHO). Angka bunuh diri di Indonesia tidak pasti. Sampai tahun 1998 angka bunuh diri di Jakarta adalah 1 per 100.000 penduduk, sementara di Gunung Kidul
9 per 100.000 penduduk. Cara bunuh diri terbanyak adalah dengan menggantung diri atau menggunakan racun. PERJALANAN BUNUH DIRI
Manusia bersifat unik. Demikian juga alasan untuk bunuh diri, ditambah kekuatan dan kelemahan pribadi individu serta situasi kehidupannya. Salah satu faktor yang mendorong pikiran bunuh diri adalah rendahnya toleransi terhadap rasa permusuhan yang mendalam, harapan dalam kehidupan yang gagal, konflik interpersonal, masalah kesehatan jiwa, problema perilaku penggunaan narkotika dan HIV/AIDS. Biasanya bermula dari pikiran tentang ‘meneruskan hidup’ atau ‘mengakhiri hidup’. Pikiran Pikiran ini berulang datang, meski tak semua orang dengan pikiran berulang seperti ini bertindak bunuh diri. Beberapa orang dapat bertindak sangat impulsif setelah mempunyai pikiran dasar berulang tadi. Pikiran berulang akan membawa seseorang ke arah ketidak berdayaan, keputus asaan, ditambah lagi bila tak ada afeksi, cinta, perhatian dari orang yang dekat. Bisikan diri makin lama makin kencang, sehingga sampai pada pikiran ‘buat apa hidup’, lalu tersusunlah rencana untuk bunuh diri. Cara bunuh diri pun dipilih, mau terhormat ? Maka ia memilih alasan yang menguatkan untuk menyetujui perbuatannya : ‘membela kelompok’. SIAPA YANG MELAKUKAN BUNUH DIRI ?
Berawal dari tulisan Emile Durkheim di tahun 1897, dan aliran Freudian, dikategorikan empat jenis orang yang melakukan bunuh diri yakni mereka yang egoistik (tidak berintegrasi dengan lingkungan sosial), altruistik (integrasi diri secara berlebihan dalam kelompoknya), fatalistik suatu sikap berlebihan terhadap aturan, dan anomik yang tanpa aturan dan norma dalam masyarakat. Disini seseorang diperhitungkan dengan masyarakat atau kelompoknya.
EDISI 373 DESEMBER 2005
Di Indonesia kebanyakan bunuh diri berkaitan dengan masalah kesehatan
bunuh diri dan masuk dalam kehidupan berkualitas.
Kita masih punya keluarga. Keluarga adalah suporter dalam hidup.
Di Indonesia kebanyakan bunuh diri berkaitan dengan masalah kesehatan jiwa, keretakan dalam keluarga, penggunaan alkohol dan narkotika pada kelompok sosial ekonomi rendah, sikap tidak menghargai norma agama dan tak mampu berintegrasi dengan masyarakatnya (laporan WHO). APA YANG DAPAT DILAKUKAN ?
Rumitnya dorongan bunuh diri yang bergejolak dalam diri individu dan kendornya ikatan masyarakat, maka pertanyaan yang muncul adalah : mungkinkah bunuh diri dapat dicegah ? atau, dapatkah hidup diselamatkan ? Harus dijawab dengan ‘ya’. Setiap anggota masyarakat dapat memberikan tindakan efektif sehingga dapat menyelamatkan orang dari kematian prematur, memecah dorongan untuk
bunuh diri dan masuk dalam kehidupan berkualitas. Untuk mencegah bunuh diri, perlu diidentifikasi berbagai dimensi masalah hidup, memahami faktor risiko, mengembangkan intervensi dan memapankan aktivitas dalam masyarakat yang dapat berjalan dan dikembangkan. Menindaklanjuti kalimat diatas, maka diperlukan orang yang mau mendengar masalah yang dihadapi, memberikan keluasan wawasan, mendorong mereka ke arah alternatif yang disukai dan memberikan rasa berharga. Orang yang mau mendengarkan ada di tengah keluarga, mereka yang tak menebar nasehat tetapi mengajak berjalan bersama dengan aktivitas keseharian, teratur, dan menghargai pikiran orang lain, memahami perasaannya.
Kita masih punya keluarga. Keluarga adalah suporter dalam hidup. Tempat kita merasa nyaman untuk pulang, tempat teduh dan damai dari hingar bingar konflik. KEMANA MENCARI PERTOLONGAN ?
Setiap pikiran berulang bunuh diri bukanlah hal sepele yang dilewatkan begitu saja. Tanggapi dengan serius, terimalah dengan lapang, dengarkan dengan hati. Bila tak ada keluarga yang dapat memberi ketentraman pikiran berulang ini, para konselor, psikolog klinis dan psikiater akan membantu. Di Jakarta mereka dapat ditemui di rumah sakit besar, praktek swasta, dan klinik konseling. Di seluruh provinsi Indonesia saudara dapat menghubungi bagian psikiatri di rumah sakit pemerintah, dan rumah sakit swasta besar.
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
71
SELAK DOK. PRIBADI
SELAK DOK. PRIBADI
Merah Putih Berkibar DI RANU KUMBOLO GUNUNG SEMERU C
AT(Customs Adventure Team ) Mountain, itulah aku menamakan tim-ku untuk mengikuti kegiatan Jambore Jejak Petualang 2 yang diadakan oleh Stasiun TV swasta TV 7 di Gunung Bromo, Ranu Pane dan Ranu Kumbolo Gunung Semeru, Jawa Timur,, beberapa hari menjelang HUT Timur Kemerdekaan RI ke-60. Di usia menjelang senja ini aku dan istriku serta seorang temanku dari Aktivis Sampah Plastik Bali turut serta dalam kegiatan Jambore tersebut. Usia bukanlah suatu penghalang untuk menjadi seorang petualang rimba belantara menembus lebatnya hutan Gunung Semeru bak seekor kucing hutan yang lincah menerobos rimbunnya pepohonan di Gunung Semeru. 14 AGUSTUS 2005
Kami berangkat dari Pulau Dewata, Bali, hari menjelang sore matahari mulai sembunyi di ufuk barat sepanjang perjalanan dari dari kota kota 72
WARTA BEA CUKAI
Denpasar menuju Pelabuhan Gilimanuk yang hanya ditempuh dengan waktu kurang lebih tiga jam. Sepanjang perjalanan tak hentihentinya aku menikmati panorama alam Dewata yang begitu indah dengan deburan ombak yang gemuruh dan di sisi kanan jalan pohon kelapa melambai-lambai ditiup angin pantai seakan-akan mengucapkan selamat jalan. Hutan di sepanjang perjalanan masih cukup asri dengan tatanan sawah yang berbentuk ular seakan kita memasuki dunia lain yang tidak akan kita jumpai di pulau manapun di Indonesia, itulah Pulau Dewata. Tepat pukul 20.00 WITA kami tiba di Pelabuhan Gilimanuk dengan kapal fery dan menyeberang ke Ketapang Banyuwangi Jawa Timur. Kapal fery yang dinaiki kondisinya cukup memprihatinkan dan sudah tidak laik laut lagi, seharusnya kapal fery tersebut sudah harus dipensiunkan. Dalam hatiku cukup khawatir dengan keadaan saat itu,
bagaimana tidak, dengan ombak yang sedang bergolak, bagaimana kalau kapal fery ini tiba-tiba dihantam ombak dan pecah lalu tenggelam. Itulah yang dirasakan oleh ku. Untunglah sampai Pelabuhan Ketapang bayangan buram itu tidak terjadi, tepat pukul 21.30 WITA kami mulai bertolak dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Gunung Bromo, Pasuruan Jawa timur. Di sepanjang jalan Pantura dari Banyuwangi kondisi jalan-jalan banyak yang berlobang dan kurang terawat, apakah termakan usia atau dari pihak Pemda setempat yang kurang peduli terhadap kondisi jalan Pantura yang cukup ramai dilalui kendaraan, mestinya jalan itu harus terawat mengingat itu adalah jalur Pantura yang cukup padat oleh arus lalu lintas baik yang datang dari Bali atau sebaliknya. 15 AGUSTUS 2005
Tepat pukul 07.00 WIB kami tiba di Cemara Lawang Gunung Bromo
EDISI 373 DESEMBER 2005
untuk registrasi ulang pada Panitia Jambore, meski saat itu suhu
mulai mendirikan tenda menghadap ke danau, sengaja aku memilih
16 AGUSTUS 2005
Pagi mulai tiba, kulihat air danau
untuk registrasi ulang pada Panitia Jambore, meski saat itu suhu mencapai 18°C bukan suatu kendala untuk tetap tegar dan semangat mengikuti acara ini. Saat kami memasuki Cemara Lawang kulihat ratusan tenda kubah berwarna-warni menghiasi kanan kiri jalan, mereka adalah para pendaki dari pelosok negeri ini yang datang lebih awal. Mereka peserta dari kota Jakarta, Ujung Pandang, Banjarmasin, Medan, Bandung, Bogor, Jogja. Semarang, Surabaya, Malang, Jember, Bondowoso dan daerah lainnya di Indonesia, timku sendiri dari Pulau Bali. Setelah mendaftar ulang kami menerima topi rimba, kaos dan handuk dari panitia TV7, lalu aku ditanya oleh presenter Jejak Petualang TV 7, Ferisa Djohan, lalu aku jelaskan bahwa kami dari Tim Bea dan Cukai Kantor Wilayah VIII Denpasar Bali. Setelah itu kami menyiapkan ransel serta peralatan lainnya untuk bersiap-siap berangkat mengikuti kegiatan Jejak Petualang. Pukul 10.00 WIB, panitia mulai memberangkatkan seluruh peserta untuk mengikuti rute yang ditentukan oleh panitia, Subhanallah…. itulah ucapan dalam hatiku betapa besar ciptaan Yang Maha Kuasa atas kebesaranNya, lautan pasir yang menghampar begitu luas bagai sebuah karpet permadani coklat yang dihiasi oleh kabut yang mulai menipis terbawa oleh angin, meski sudah tak terhitung lagi mengunjungi Gunung Bromo namun aku masih tetap mengaguminya. Para peserta berjalan satu persatu bak seekor ular yang meliukliuk di lautan pasir dengan ransel di pundak. Mereka tetap bersemangat tanpa menghiraukan beban yang dibawanya, sekali-kali mobil TV7 yang membawa cameraman melintas di hadapanku dan pergi menghilang di sudut tikungan yang menantikan peserta lainnya yang dating. Tiba di bagian belakang Gunung Bromo jalan mulai menanjak dan aku mulai sedikit lelah, untungnya tanjakan tersebut tidak terlalu panjang dan tinggi sehingga aku dengan mudah dapat melewatinya meski keringat bercucuran, demikian juga dengan istriku dan temanku yang mulai kelelahan, maklum tim kami usianya rata-rata di atas empat puluh limaan. Tepat pukul 16.00 WIB kami tiba di Ranu Pane, berarti kami berjalan menembus lautan pasir Gunung Bromo sekitar enam jam, hari pun mulai redup, matahari takut oleh kehadiranku dan bersembunyi di balik bukit, yang datang datang hanya hembusan angin dingin yang mulai menyelimuti Ranu Pane. Kami lalu
mulai mendirikan tenda menghadap ke danau, sengaja aku memilih tempat di tepi danau agar lebih mudah mengambil air untuk keperluan masak dan menikmati panoramanya. Jam 19.00 WIB seluruh peserta berkumpul untuk menyaksikan atraksi jaran kepang ( kuda lumping ) yang dibawakan oleh penduduk setempat dari suku Tengger. Tengger. Acara tersebut mulanya membuat seluruh peserta tertawa terpingkal-pingkal terutama karena salah satu peserta dari Malang kerasukan penunggu setempat dan berguling-guling serta merobek bendera regu dan menariknarik peserta wanita dari Bandung. Namun akhirnya seluruh peserta termasuk panitia TV 7 merasa ketakutan, tapi ternyata yang kerasukan tadi hanya berpura-pura kerasukan, langsung peserta tadi digotong ramai-ramai diceburkan ke dalam danau yang saat itu sangat dingin sekali. Malam mulai merangkak sunyi dengan sinar bulan yang temaram, sepi, hening dan redup yang ada hanya desahan angin yang melintas di atas tenda kami serta riak air danau yang terhempas angin malam yang dihiasi tirai kabut tipis membuat suasana Ranu Pane menjadi hening. Yang ada hanya kumandang petikan gitar dengan lagu-lagu Bimbo yang dibawakan oleh peserta dari Bandung, aku pun mulai terhempas terhempas dalam sleeping bag untuk mengusir dingin yang mulai turun.
16 AGUSTUS 2005
Pagi mulai tiba, kulihat air danau mengeluarkan kabut tipis, semakin lama semakin hilang tersudut oleh datangnya sinar mentari dan saat itu suhu mencapai 10° 10°C. C. Tiba-tiba aku mendengar dari salah seorang peserta, “Ada buaya buntung ……!!!”, teriaknya, kami pun terperanjat dan langsung keluar tenda, ternyata salah seorang peserta dengan badan agak gemuk sedang mandi di danau dan hanya mengenakan celana dalam saja. Aku dan istriku serta para peserta lainnya tertawa tertawa terpingkal-pingkal sambil berteriak, “huuuhhhh…!!!. Dalam hatiku, adaada saja anak-anak gunung ini, lalu istriku mulai menyiapkan kopi dan sarapan pagi untuk persiapan melakukan perjalanan panjang menuju Ranu Kumbolo di Gunung Semeru. Jam 08.00 WIB seluruh peserta mulai berjalan meninggalkan Ranu Pane menembus rimbunnya pepohonan, jarak antara Ranu Pane ke Ranu Kumbolo sekitar 12 km dengan ketinggian 2900 dpl dan ditempuh dengan waktu 6 - 8 jam. Aku beserta peserta lainnya mulai menapak bukit yang dikelilingi oleh lebatnya hutan pinus dan cemara, jalan pun mulai berbelok-belok turun naik silih berganti. Kulihat jauh di bawah sana yang ada hanya pucukpucuk cemara yang bergoyanggoyang diterpa angin dari lembah bukit. Jalan yang kami lalui tak hentiDOK. PRIBADI
JEJAK PETUALANG.
Aku (belakang) mengenakan baju hitam disamping kiri presenter TV 7 Riyani Djangkaru dan kru Jejak Petualang. EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
SELAK FOTO : ISTIMEWA
Djohan dan Ida Bahari serta Ulung Satria.
73
SELAK FOTO : ISTIMEWA
GUNUNG SEMERU
hentinya tikungan dan menanjak, sekali-kali kameraman TV7 mengambil gambar langkahku yang mulai gontai kelelahan, demikian juga dengan peserta lain yang mulai letih. Sambil istirahat sejenak kutatap puncak Mahameru yang berdiri kokoh dengan hamparan pasir yang menghiasi bibir kawah. Sekali-kali puncak Mahameru mengeluarkan asap hitam pekat berbentuk bunga cendawan dengan selang waktu tiga menit asap tersebut kembali keluar menghiasi bibir puncak. Suatu panorama yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, itulah kebesaran Sang Pencipta. Awan hitam pun semakin tipis lalu menghilang terbawa angin, demikian 74
WARTA BEA CUKAI
seterusnya hingga puncak Mahameru hilang dari pandangan mata yang disembunyikan oleh tebalnya kabut yang mulai merangkak turun. Jalan menuju Ranu Kumbolo cukup menguras habis tenagaku yang mulai uzur, namun semangatlah yang mendorong aku tetap tegar dan kuat untuk melalui jalan setapak. Meski beban dipundakku mencapai 30 kg, bukanlah suatu penghalang untuk tetap berjalan, demikian juga dengan peserta lainnya dibelakangku masih banyak yang jalan beriringan dengan beban yang tidak kalah beratnya denganku dan mereka sangat bersemangat yang sekali-kali diejek oleh presenter Jejak Petualang TV7 seperti Riyani Jangkaru, Ferisa
Djohan dan Ida Bahari serta Ulung Satria. Kulihat dari atas, kilauan air Danau Ranu Kumbolo memantulkan kilauan cahaya membentuk warna pelangi dan disekeliling danau berdiri tenda-tenda kubah yang berwarnawarni dari para pendaki lain yang datang lebih awal dan mereka akan mendaki Puncak Mahameru. Tepat pukul 16.00 WIB kami tiba di lokasi perkemahan TV7 Ranu Kumbolo, berarti kami menempuh perjalanan sekitar 7 jam, lokasi perkemahan adalah sebuah padang rumput savana yang cukup luas sekitar 25 Ha. Di sisi kanan kiri berdiri bukit-bukit kecil dengan hiasan rumput yang menghiasi atas bukit dan di sudut timur perkemahan terlihat air danau yang tenang dan biru memantulkan cahaya. Kami pun mulai mendirikan tenda pada blok regu Ungu yang telah ditentukan oleh Panitia dan bergabung dengan tim dari Ujung Pandang, Jogja, Semarang, Malang dan Jakarta. Selesai menyantap makanan yang disiapkan oleh istriku, matahari mulai sembunyi dibalik bukit yang ada dibelakang tenda kami. Angin mulai merangkak turun menghempas rumput-rumput savana yang ada disamping tenda dengan pantulan sinar rembulan yang datang menerobos menerangi tenda-tenda peserta serta menyinari pucuk-pucuk pinus yang bergoyang-goyang diterpa oleh angin dingin yang mulai merasuk ke dalam tubuh dan tulang. Pukul 19.30, api unggun mulai menyala menerangi lokasi perkemahan, semua peserta berkumpul mengelilinginya, kami dengan tim Ungu duduk berhimpitan untuk mengusir hawa dingin yang datang, saat itu suhu mencapai 8°C dan panasnya api unggun sedikit membuat hangat tubuhku demikian juga dengan para peserta termasuk crew TV7 yang tak luput juga dari rasa dingin dengan kamera di tangan yang terbalut sarung. Tangan kru TV 7 mengambil akting para peserta yang mengisi kegiatan acara api unggun, aku dan tim-ku telah sepakat menyiapkan acara tarian “Kecak“ dari Bali yang cukup dikenal. Meski kurang sempurna (maklum latihannya pada saat di gunung) tim Ungu sangat antusias mengikuti tarian kecak tersebut demikian juga dengan seluruh kru TV 7 turut menarikannya, dari masing-masing peserta ada yang memakai seragam SD, Badut dan sebagainya sehingga suasana malam itu begitu bergembira meski hawa dingin mulai menyerang. Malam pun mulai larut dengan sinar rembulan purnama menerangi ratusan tenda yang berdiri kokoh,
EDISI 373 DESEMBER 2005
kulihat di sudut bukit kilauan cahaya yang gemerlap tersembul keluar dari
melantun hingga selesai. Akhirnya bendera terlepas dari jeratan tali
Ayek-ayek yang jaraknya lebih pendek namun cukup sulit dan
kulihat di sudut bukit kilauan cahaya yang gemerlap tersembul keluar dari puncak Mahameru menerangi bibir kawah dan sekelilingnya. Dingin mulai merayapi tubuhku dan berhasil menerobos dalam tenda kami, saat itu jam menunjukan pukul 01.00 WIB diniha ri. Suhu menca pai 5°C 5°C cukup membuat kedinginan, kukenakan sleeping bag dan jaket untuk mengusir hawa hawa dingin yang mulai menyerang namun dingin tetap hadir ditubuhku. Kunyalakan api unggun di depan tenda yang sedikit dapat mengurangi hawa dingin. Akhirnya suara gemuruh angin yang tadinya jelas kini hilang dari pendengaran seiring dengan mataku yang mulai berat lalu terpejam bersama dengan sinar rembulan yang mulai redup. 17 AGUSTUS 2005
Waktu menunjukkan pukul 05.15 WIB, aku bangun dan memasak air untuk membuat wedang jahe yang sengaja kubawa dari Bali. Betapa terkejutnya aku, air yang dimasak tadi malam di dalam nesting ternyata menjadi es dan berbentuk panic. Kulihat thermometer suhu mencapai minus 3°C, akupun tertegun menatapnya, lalu aku keluar tenda, kulihat semua permukaan tenda para peserta penuh dengan kristal-kristal putih yang mengeras. Ternyata Ternyata embun yang semalam turun beku menjadi es, demikian juga padang rumput savana yang ada di sekelilingku menjadi putih berkilauan bagaikan permadani dengan hamparan mutiara. Jam 07.30 WIB seluruh peserta berkumpul di lapangan guna mengikuti upacara hari Kemerdekaan RI ke-60. Barisan berbentuk huruf U dengan inspektur upacara Bambang selaku Kabag. Rumah Tangga dan penanggung jawab acara TV7, dan komandan upacara dari anggota kopassus, sementara aku ditunjuk menjadi komandan kompi II dengan jumlah seluruh peserta 1030 orang peserta, dibagi menjadi 5 kompi. Jam 08.00 WIB upacara dimulai. Dengan penuh khidmat seluruh peserta upacara dapat mengikutinya dengan baik, lagu Indonesia Raya berkumandang menggema mengisi kesunyian lembah Ranu Kumbolo Gunung Semeru. Tiba-tiba tali pengikat kain yang berwarna merah putus, jadilah putih di atas dan merah di bawah. Lalu inspektur upacara memerintahkan pengibaran Merah Putih untuk diulangi. Setelah selesai diperbaiki dengan peniti, upacara pun dilanjutkan, lagu Indonesia Raya berkumandang kembali, lagi-lagi bendera tersangkut pada tali penyangga tiang bendera dan sulit untuk ditarik ke atas sementara lagu Indonesia Raya tetap
melantun hingga selesai. Akhirnya bendera terlepas dari jeratan tali pancang tiang bendera, bendera Merah Putih pun berkibar dengan gagahnya dan berdiri kokoh di hamparan padang savana Ranu Kumbolo G. Semeru. Selesai upacara bendera, masingmasing peserta menyiapkan regunya untuk mengikuti pertandingan tarik tambang dan sandal bakiak raksasa. Ternyata tim unguku tidak beruntung sama sekali, dengan kata lain kalah sebelum bertempur. Bagaimana tidak, saat perlombaan tarik tambang dimulai, juri menghitung 1..2..3… dan bruukk….!!, timku jatuh berhamburan ditarik oleh lawan dari tim hijau. Meski tim kalah telak, aku puas dengan kekompakan seluruh peserta dari berbagai daerah, itulah kebersamaan, demikian juga lomba sandal raksasa, timku mengikuti dengan semangat dengan gerak langkah yang harus sama maka sandal dapat dengan mudah dijalankan, namun salah satu anggota timku terjatuh dan karet pengikat putus, kami pun semuanya terjatuh. Dengan pandangan hampa kulihat peserta lain sudah memasuki garis finish, lagi-lagi timku gagal, itulah perjuangan. Tepat pukul 11.00 WIB seluruh peserta berangsur-angsur meninggalkan lokasi perkemahan, tapi kali ini jalan untuk pulang tidak melalui jalan semula melainkan potong kompas melalui Gunung
Ayek-ayek yang jaraknya lebih pendek namun cukup sulit dan menegangkan. Untuk jarak kurang lebih 2, 5 km tidak terlalu jauh, namun sudut kemiringan mencapai 50 derajat ini yang sangat berat kulalui dan tanjakan kali ini sangat panjang sehingga tenagaku mulai habis terkuras. Demikian juga dengan istriku yang mulai lemah, jalan 10 menit lalu berhenti untuk istirahat, demikian seterusnya hingga tiba di puncak G. Ayek-ayek. Kulihat jauh dibawah sana hamparan perkebunan sayur dari penduduk setempat terhampar dengan hijau kemilau diterpa mentari sore menghiasi perjalanan pulang ke Ranu Pane sebagai base camp terakhir para peserta. Jalan yang terus menurun sejauh 8 km tidak begitu menyulitkan aku berjalan, meski kadang lututku sekali-kali terasa nyeri tapi itu bukan suatu kendala, demikian juga istriku. Akhirnya tepat pukul 15.00 sore kami tiba di pos terakhir Ranu Pane yang disusul oleh para peserta lainnya. Sebelum meninggalkan Ranu Pane untuk kembali ke Bali, kutatap jauh ke puncak Mahameru yang berdiri kokoh menembus pekatnya awan dan dinding langit, sambil memuji Engkau Maha Maha Besar ya Allah. Sampai jumpa lagi pada Jambore Jejak Petualang 3 di Gunung Rinjani, Lombok. Eddy Nazmudin Kepala Seksi Intelijen Kanwil.VIII DJBC Denpasar selaku Aktivis Pemerhati Lingkungan DOK. PRIBADI
SATU TIM.
Aku dan istriku membelakangi badai kabut yang mulai datang. EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
PROFIL
Maulidiyah A.SY, SH
75
PROFIL
Maulidiyah A.SY, SH KEPALA SEKSI KEPABEANAN DAN CUKAI II KPBC TIPE B ENTIKONG
“
...Setingg ... Setinggii Apapun Apapun Karir Karir Saya,
SAYA ADALAH IBU DARI ANAK-ANAK SAYA...” Memilih tokoh profil seorang perempuan pada edisi kali ini bukanlah suatu kebetulan. WBC WBC sengaja sengaja mengangkatnya sehubungan dengan peringatan Hari Ibu yang jatuh jatuh pada 22 Desember. Desember. Maulidiyah Maulidiyah A.SY, SH menjadi pilihan. elalu siap untuk ditempatkan dimana saja dan kapan saja, sudah pasti menjadi konsekuensi bagi seorang pegawai negeri. Tidak terkecuali bagi Maulidiyah A. SY, SY, SH. Baginya penugasan yang diberikan kepadanya adalah amanah yang harus ia jalankan sebaikbaiknya, sesulit apapun medan tugas yang ia hadapi. Bagi Lily sapaan akrab Maulidiyah, tempat ia bertugas saat ini di KPBC Entikong merupakan tempat tugas yang menantang, dimana karakteristik pekerjaan dan keadaan disana menuntutnya harus tegas kepada para pelintas batas yang terkadang menyalahgunakan aturan. Perasaan galau memang sempat ia alami ketika mendapat penempatan di Entikong. Dari informasi yang ia terima, terima, daerah tersebut karakternya unik dan sikap penduduknya sangat spontan terhadap isu-isu perubahan. Hingga saat ini pun sikap masyarakat di sana masih menjadi kendala yang cukup dominan bagi Lily dan rekan-rekannya. Tidak jarang pekerjaan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia menuai resiko yang cukup membahayakan dirinya. Seperti yang Lily alami, saat ia harus menghadapi kenyataan rumah dinas pegawai Bea dan Cukai di Entikong diserang massa, tidak terkecuali rumah yang ditempatinya. Kendaraan dinas yang ia tumpangi saat dalam perjalanan bersama beberapa pegawai dari Kantor PPLB (Pos Pengawasan Pengawasan Lintas Batas) Batas) ke kompleks perumahan Bea dan Cukai digedor-gedor sekelompok preman. “Saya dan teman-teman diancam masyarakat yang sedang emosional dan menggebrak-gebrak meja saya, pernah
S
76
WARTA BEA CUKAI
dibawakan pisau sambil berteriak bunuh bea cukai…bakar !!! Saat itu mereka mabuk karena lebih dulu menenggak alkohol,”ujar Lily kembali. Saat kejadiaan itu berlangsung, Kepala Kantor kami, Pak Gusli Tambunan secepatnya menghubungi Kapolsek dan Korem disana untuk minta perlindungan. Akhirnya keributan tadi dapat diredam dan sampai saat ini pihaknya terus menjalin hubungan baik dengan Kepolisian dan pihak Danramil. Sikap masyarakat perbatasan setiap ada peraturan yang dinilai mempersulit mereka dalam mencari nafkah langsung komplain dan menolak. Seperti aturan larangan impor gula pasir. Mereka anggap, pekerjaan memasukkan komoditi gula dari Malaysia masuk ke Indonesia suatu hal biasa, tidak perlu diawasi Bea dan Cukai. Sehingga keberadaan Bea dan Cukai dianggap menghambat mereka mencari rezeki. Padahal apa yang dijalankan Lily beserta rekan-rekannya semata-mata menjalankan peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Ketika maraknya kasus penyerangan ke kantor PPLB, akhirnya Kakanwil IX DJBC Pontianak yang ketika itu dijabat Drs. Teguh Teguh Indrayana bersama unsur Muspida dan Kanwil Perindustrian dan Perdagangan mengeluarkan kebijakan dengan sepengetahuan Kantor pusat DJBC. Kebijakan itu mengatur para pelintas batas batas yang hendak hendak membawa barang, khususnya komoditi gula dari Malaysia masuk ke Indonesia harus dicatat dalam buku biru. Pelintas batas hanya boleh dalam satu bulan membawa satu karung gula, tidak boleh lebih. Dengan adanya kebijakan tersebut, lanjut Lily, kondisi di Entikong kini sudah
cukup kondusif walaupun masih ada beberapa yang ‘nakal’. Terkadang Lily merasa iba dan kasihan ketika melihat seorang ibu tua yang menggendong barang komoditi dari Malaysia ke Indonesia. Hanya karena si ibu tadi ingin menghindari pemeriksaan bea cukai, ia harus rela menempuh perjalanan melalui pegunungan dengan medan sulit dan terjal. Si ibu tadi, lanjut Lily, sering terjatuh dan terseok-seok karena beban berat yang di bawanya. “Aturannya, jika komoditi itu dibawa untuk konsumsi pribadi tak apalah, namun terkadang ada pihak tidak bertanggung jawab menggunakan cara seperti itu untuk kepentingan pribadi dan memperalat orang-orang seperti ibu tadi,”ujar Lily dengan logat khas Pontianaknya. Bagi Lily, penempatannya di Entikong, yang berada di ujung perbatasan, menjadi sarana baginya untuk menunjukkan bahwa perempuan mampu dan bisa menjalankan tugas yang notabene kebanyakan didominasi kaum pria,”Keterlibatan saya di Entikong, merupakan bentuk dari emansipasi wanita di DJBC, yang kebanyakan pegawainya adalah pria. pria. Sejauh ini Alhamdulilah saya bisa menjalankan tugas saya,” ujar Lily AKTIFITAS DI PAGI BUTA
Bagi istri dari Syech Khairil Anwar SH, menjalankan aktifitas aktifitas di Kantor Bea dan Cukai diperbatasan yang dimulai sejak pukul lima subuh bukanlah suatu hal baru lagi. Ketika masih kecil sampai masa remaja, Lily sudah terbiasa melakukan aktifitas pada dini hari. Lily yang menghabiskan masa kecilnya sampai dewasa di Pontianak, mengaku ketika masih kecil hingga remaja, sudah
EDISI 373 DESEMBER 2005
DOK PRIBADI
DOK PRIBADI
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
77
PROFIL DOK PRIBADI
mengetahui perkembangan anaknya dari guru pembimbingnya. Hal ini ia lakukan
PROFIL DOK PRIBADI
USAI PELANTIKAN putra pertama dalam program diklat pendidikan dasar keimigrasian di Jakarta. ((dari dari kiri-kanan) Putra kedua, Syech Firdaus Kharami, putra pertama, Syech Mukhamar Reza Kharami, Maulidiyah.A.SY, Maulidiyah.A.SY, Suami, Syech Khairil Anwar
membantu ibunya membuat kue-kue seperti getuk lindri, pastel, lemper sampai nasi uduk untuk dijual. Semua aktifitas tersebut dilakukannya pada dini hari bersama saudara-saudaranya. “Karena sejak kecil sudah terbiasa melakukan aktifitas pada dini hari, saya sudah tidak canggung lagi untuk beraktifitas di perbatasan pada pukul lima pagi,”ujar Lily. Lily mengatakan ketika sebagian orang masih terlelap tidur, pada pukul 03.00 ia sudah bangun dan mempersiapkan diri untuk menjalankan tugas pada pukul lima. Udara dingin yang semakin dingin sering ia rasakan ketika harus menumpang ojek motor dari rumah dinasnya ke kantornya di wilayah perbatasan. Tak Tak heran, banyak sekali para pengendara ojek yang menyatakan salut pada aktifitas Lily, bahkan tak jarang mendapat tumpangan ojek gratis karena kedekatannya dengan masyarakat setempat. Kedekatannya dengan masyarakat setempat adalah kunci untuk bisa mensosialisasikan pekerjaannya kepada masyarakat sekaligus sosialisasi peraturan yang berkaitan dengan kepabeanan bagi pelintas batas. Menurutnya, sosialisasi dengan masyarakat setempat setidaknya menjadi satu cara supaya masyarakat mengerti aturan membawa barang dari luar negeri dalam jumlah banyak dan ada prosedurnya dan cara ini dirasakannya cukup efektif. Kebiasaan membantu ibunya membuat kue dan makanan untuk dijual, telah menjadikan sosoknya sebagai perempuan yang pandai memasak, bahkan dikalangan rekan-rekan kerjanya, masakan yang Lily buat dikenal enak. “Waktu masih staf di TU Kanwil Pontianak, saya masih berjualan nasi uduk, 78
WARTA BEA CUKAI
madu,botok (lauk dari kelapa parut.red) dan buntil (sayur daun singkong bungkus.red). Herannya teman-teman semua pada beli, mungkin kasihan kali ya dengan saya ?,” Lumayanlah hasilnya untuk tambah-tambah ketika itu,” papar Lily yang kini menjabat Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai II KPBC tipe B Entikong. Kebiasaan melakukan aktifitas mulai pukul lima pagi hingga pukul lima sore di PPLB Entikong, Entikong, ternyata tidak membuat perempuan kelahiran Pontianak 45 tahun silam ini menghentikan hobi memasaknya. Lily, masih sempat memasak untuk keperluan keluarganya jika sedang pulang ke Pontianak berkumpul bersama suami dan anaknya, serta memasak untuk rekan-rekan pegawai di PPLB mengingat masih banyak pegawai yang masih bujangan dan jauh dari keluarga. “Mereka bilang masakan saya enak, bedanya kalau dulu orang mesti membeli dagangan makanan saya, sekarang gratis saya bagikan untuk sarapan teman-teman ”imbuh Lily diiringi tawa. KAGUM DAN MENIRU FIGUR SANG IBU
Walaupun pekerjaannya berada di perbatasan, Lily tidak melupakan kodratnya sebagai seorang istri bagi suami dan ibu bagi kedua anaknya. Ketika ia pulang ke Pontianak dua minggu sekali, perannya adalah sebagai istri dan ibu yang mengurus kepentingan keluarga dan memantau pendidikan dan perkembangan anak-anaknya. Pendidikan dan komunikasi dengan suami dan anak-anaknya adalah hal yang benar-benar ia perhatikan karena baginya anak adalah segala-segalanya. Walaupun kesibukan terkadang menuntutnya berpisah dari keluarga beberapa saat, namun ia masih menyempatkan diri untuk
mengetahui perkembangan anaknya dari guru pembimbingnya. Hal ini ia lakukan sejak kedua anaknya masih TK (T (Taman aman Kanak-Kanak) hingga perguruan tinggi. Bahkan anak pertamanya yang bernama Syech Mukhamar Reza Kharami kini telah bekerja sebagai pegawai Imigrasi kelas I di Pontianak. ”Prinsip yang saya pegang teguh adalah setinggi apapun karir saya, saya adalah ibu dari anak-anak saya yang tidak dapat tergantikan oleh siapapun. Walaupun anak-anak saya jauh dari pengamatan saya, tapi saya tahu apa yang dikerjakannya, dan saya memberikan mereka kebebasan dan mengajari mereka untuk mandiri. Saya akan mengetatkan pengawasan sepanjang memang diperlukan,”ujar Lily menjelaskan motto hidupnya. Lily mengacu pada pengalaman ibunya Hajjah Halimah dalam mendidik kesebelas anaknya. Ia mengaku salut kepada ibunya yang telah berhasil mendidik dan membesarkan anakanaknya. Sosok ibu, menurut Lily, sangat tegas dan disipilin mendidik anak-anaknya. Cara itu Lily terapkan untuk mendidik mendidik anak-anaknya. Sedangkan ayahnya, H. Abdul Syukur M.Zein, pegawai pada Pengadilan Negeri Sintang, Kalimantan Barat, diakui Lily adalah sosok yang pendiam dan penuh pengertian namun bersikap tegas dan sarat dengan nasehatnasehat.. “Alhamdulilah dari sebelas bersaudara yang masih hidup delapan orang adalah sarjana dengan berbagai disiplin ilmu dan si bungsu kini menjadi polisi di Poltabes Pontianak,” kata Lily. Lily menambahkan, keceriaan dan kehangatan di keluarga sering terjadi pada saat Lily pulang ke rumah di Pontianak. Pontianak. Tidak jarang kehangatan keluarga terjadi di dapur ketika suami dan anak-anak membantunya memasak. ”Suami dan anak-anak saya mau membantu saya memasak di dapur, dan didapur itulah terkadang jalinan komunikasi dengan keluarga terjadi,”ujar Lily. Menurutnya sang suami suami, Syech Khairil Anwar,mendukung Anwar,mendukung segala karirnya dan terbiasa dengan pekerjaan yang harus selalu berpindah-pindah, mengingat suaminya adalah pegawai negeri di Pengadilan Negeri Pontianak, juga sering berpindah-pindah tugas. Bagi rekan sekerjanya, Lily adalah sosok yang memiliki sifat keibuan. Dan itu tercermin saat bulan puasa tiba. Walaupun letih dan lelah ia rasakan setelah beraktifitas, ia masih sempatkan diri mempersiapkan makan sahur dan berbuka puasa bagi para pegawai yang bertugas di perbatasan, mengingat mereka masih ada yang bujangan dan jauh dari keluarga, maka Lily memperlakukannya seperti anak sendiri. Bahkan Lily tidak segan-segan mengajak orang-orang di sekitar Kompleks Bea dan Cukai Entikong untuk makan di rumahnya. Tak heran kalau ia dikenal tidak hanya oleh rekan-rekan kerjanya, tetapi juga oleh
EDISI 373 DESEMBER 2005
DOK PRIBADI
masyarakat setempat mengenal baik sosok Lily
DOK PRIBADI
masyarakat setempat mengenal baik sosok Lily Ketika ditanya apakah menemui kendala dalam menjalankan peran ganda, baik sebagai seorang istri dan ibu dari anak-anak dan sebagai wanita karir, ia pun mengaku, tidak ada menemui kendala. Kalau masih ada sedikit kekurangan disana-sini menurutnya itu wajar dan alami. “Hambatan pasti ada, tetapi coba kita jadikan hambatan itu menjadi tantangan dan tantangan menjadi peluang,”ujar Lily. BERI KESEMPATAN SAMA PADA PEREMPUAN
Sifat mandiri yang mendarah daging pada diri Lily diakuinya adalah warisan dari sang ibu. Lily pun mengisahkan ketika ia harus menerima kenyataan melahirkan kedua anaknya tanpa didampingi suaminya yang ketika itu bertugas di Sintang Kalimantan Barat yang jaraknya cukup jauh dengan Pontianak. Menurutnya ketika itu ia harus berjuang melahirkan kedua anaknya tanpa didampingi suami, hanya ditemani rekanrekanrekan sekerja. Menurut Lily yang mengawali karirnya di Bea dan Cukai 20 tahun silam, perempuan Indonesia yang jumlahnya hampir separuh dari penduduk Indonesia harus mendapat kesempatan yang sama untuk maju, mengingat saat ini banyak perempuan Indonesia yang berprestasi berprestasi baik di bidang akademis maupun juga pekerjaan. Sehingga dirinya sangat menyayangkan jika potensi perempuan Indonesia tidak diberdayakan. Baginya, partisipasi perempuan di sektor kerja mulai tumbuh dan berkembang pesat dan hampir di semua sektor pekerjaan, sosok perempuan pasti pasti ada. Potensi perempuan Indonesia saat ini sudah maju. Kini tinggal tergantung pada diri mereka masing-masing untuk mau atau tidak membekali diri mereka dengan berbagai bekal pengetahuan dan keterampilan agar tidak ‘cengeng dan manja.
SAAT MENERIMA
kunjungan Komisi IX DPR RI, Lily bersama Sekditjen DJBC ketika itu Thomas Sugijata pada 2 September 2004 di Entikong.
Mengenai peran perempuan di birokrasi, Lily menjelaskan bahwa kini ‘ruang’ bagi perempuan di sektor birokrasi sudah ada tapi belum seluas yang diharapkan. “Pada prinsipnya perempuan jika diberi kesempatan luas ia akan berusaha menjalankan tugasnya dengan maksimal dan tidak kalah dengan pria,”ujar Lily yang mengawali karirnya sebagai tata usaha pada Kanwil IX Pontianak. Ketika ditanya apabila peluang sebagai Kepala Kantor menghampirinya, Lily dengan diplomatis menjawab, “Insya Allah saya akan menjalankan tugas itu sebaikbaiknya jika ditunjuk, tapi untuk posisi tersebut saya tidak terlalu berambisi. Saat ini masih banyak rekan-rekan yang lebih senior yang pantas untuk menjadi kepala kantor,’ tutur Lily yang sebelumnya pernah menjadi pelaksana pada Kanwil Pontianak tahun 1986 dan menjadi Korlak di KPBC Pontianak tahun 2003. Selama menjadi pegawai DJBC, Lily mengakui, diskrimasi pekerjaan tidak ia temui, bahkan rekan kerjanya selalu membantu dan mendukungnya untuk menyelesaikan pekerjaan dan kerap kali terjadi kerjasama yang DOK PRIBADI
PADA WAKTU SENGGANG
di PPLB Entikong.
kadang Lily gunakan untuk berbincang dengan para ibu pemikul barang
solid diantara rekan kerjanya. Sebagai perempuan, Lily membekali dirinya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang bisa mendukungnya menjalankan tugas, baik itu melalui lembaga pendidikan formal dengan menamatkan strata satu bidang ilmu hukum pada Universitas Panca Bhakti Pontianak dan berbagai diklat jenjang yang diselenggarakan oleh DJBC. Selain pendidikan formal, ia membekali diri dengan pendidikan yang sifatnya non formal melalui kursus-kursus dan melahap berbagai informasi dari media massa yang tidak jarang pula diselingi dengan diskusi dengan orang yang lebih faham dalam suatu bidang. Ada suatu kisah yang tidak dapat ia lupakan ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Dirjen Bea dan Cukai Drs. Edy Abdurrachman dan beberapa pejabat pemerintah lain berkunjung ke PPLB Entikong. Ketika itu Lily mendapat tugas dari Kakanwil untuk melakukan segala persiapan penyambutan sampaisampai ia harus rela untuk membeli taplak meja ke pasar yang jaraknya cukup jauh. Meski sempat teman-temannya ada yang menyangsikan, apakah mungkin presiden mau bertandang ke kantor mereka sampai-sampai harus dadakan menyiapkan taplak meja baru. Usaha Lily membeli taplak ternyata tidak siasia, karena rombongan presiden secara khusus menghampiri kantor Bea dan Cukai di Entikong dan melihat keadaan KPBC Entikong. Menurut Lily, presiden menaruh perhatian penuh pada instansi-instansi yang berada di perbatasan, dan merupakan suatu kehormatan baginya bisa berjabat tangan langsung dengan RI 1. “Saya ketika itu tidak menyangka presiden mau singgah ke kantor kami dan saya mendapat kesempatan berjabat tangan dengan beliau, sampai-sampai teman saya ada yang bergurau, tidak siasia kamu beli taplak meja ke pasar, akhirnya kantor kita didatangi presiden dan kamu bersalaman dengan presiden,” kenang Lily sambil tersenyum. zap
EDISI 373 DESEMBER 2005
WARTA BEA CUKAI
79
APA KATA MEREKA
F
R
A
N
S
M
O
H
E
D
E
APA KATA MEREKA
F
R
A
N
S
M
O
H
E
D
E
“Udah Oke” dah oke,” itulah jawaban yang dilontarkan oleh salah satu personil grup vokal Lingua, Frans Mohede atau yang lebih sering dikenal dengan Frans Lingua ketika ditanya pendapatnya mengenai petugas bea cukai Indonesia. Pria bertubuh tegap ini mengaku selama melakukan perjalanan ke luar negeri dirinya tidak pernah merasa dipersulit dengan petugas Bea dan Cukai di bandara ketika pulang dari luar negeri. Menurut suami dari Amara yang juga personil grup Lingua petugas Bea dan Cukai Indonesia ramah dan bersahabat sehingga tidak ada kesan angker ketika barang bawaannya di periksa oleh petugas. “Petugas (Bea Cukai.red) kita ramah dan gak seperti di negara lain yang kesannya angker sehingga terkadang kita sendiri jadi takut walaupun kita gak bawa barang yang ‘aneh-aneh’,”ujarnya. Ketika ditemui WBC pada malam final Indonesian Idol di JHCC beberapa waktu lalu, pemilik nama lengkap Francois Mohede ini berpesan, agar petugas Bea Cukai dapat menjalankan tugasnya lebih maksimal lagi dan lebih waspada terhadap masuknya barang illegal dari luar negeri melalui bandara. zap
“U
F
U
A
D
B
A
R
A
J
A
“Kalau Bisa Bisa Cukai Rokok Lebih Lebih Tinggi Tinggi Lagi” ungkin sebagian dari kita ada yang mengetahui bahwa artis yang selalu berperan menjadi seorang ayah yang bijaksana dan suami yang setia pada setiap sinetronnya ini juga merupakan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3). “Selain syuting untuk bulan Ramadhan yang kejar tayang, dibulan puasa saya juga memberikan ceramah dan juga penyuluhan mengenai bahaya yang ditimbulkan oleh rokok kepada masyarakat,” ujar Fuad disela-sela rehat syuting KaruniaMu yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta. Ketika ditanya alasannya mengapa memilih terjun di LM3, Fuad mengatakan bahwa masalah rokok ini sudah menjadi perhatiannya sejak dulu dan banyak bahaya yang dirasakan oleh tubuh ketika sebatang rokok dihisap oleh seorang perokok,”Begitu banyak racun yang masuk dan ada ditubuh seseorang ketika dia merokok,”papar Fuad. Lebih lanjut Fuad mengatakan, sebagai institusi yang menangani pengenaan cukai pada rokok, Fuad mengusulkan agar cukai rokok tarifnya dinaikan menjadi seratus persen. Hal ini menurut Fuad agar pertumbuhan perokok pemula dapat ditekan semaksmal mungkin, sehingga tercipta generasi muda yang sehat tanpa rokok. “Usul saya ya…seperti itu tadi, bea cukai menaikan tarif cukai rokoknya seratus persen agar jumlah perokok pemula dapat ditekan”, ujar Fuad kembali. Ketika ditanya mengenai petugas Bea dan Cukai di bandara, pemeran Pak Senyum pada sinetron Ramadhan ‘Jendela Hati’ mengatakan, petugas sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan ramah kepada para penumpang yang baru datang dari luar negeri. “Saya merasakan keramahan itu.” zap
M
80
WARTA BEA CUKAI
K
E
EDISI 373 DESEMBER 2005
P
U
T
U
S
A
N
&
K
E
T
E
T
A
P
PERATURA N MENTERI KEUANGA N REPU BLIK INDO NESIA
A
N
K
E
P
U
T
U
S
A
N
&
K
E
T
E
T
A
P
A
N
PERATURA N MENTERI KEUANGA N REPU BLIK INDO NESIA NOMOR 70 / PMK .010 / 2 005 TENTANG PENETAP PENET APAN AN TARIP BEA M ASUK AT ATAS AS IMPOR BARANG DALA DALA M RANGK A A S E A N I N T E G R A T I O N S Y S T E M O F P R E F E R E N C E S (AISP) U NTUK NEGARA -NEGARA -NEGARA ANGGOTA ANGGOT A BA RU ASEAN (CAMBODIA, LAOS, MYANM MY ANM AR, DAN DAN V IETNA M) MENTERI KEUANGAN REPUBLI REPUBLI K IN DONE DONESIA, SIA, Menimbang :
a.
b. c.
bahwa dalam rangka mengur mengurangi angi kesenjan kesenjangan gan pembang pembangunan unan antara Cambod Cambodia, ia, Laos, Laos, Myanmar Myanmar dan dan Vietnam Vietnam (CLMV) dengan ASEAN-6, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 460/KMK.01/2004 tentang Penetapan Tarif Tarif Bea Masuk Atas Impor Barang Dalam Rangka ASEAN Integration System of Preferences (AISP) U ntuk ntuk Negara-negara Anggota Baru ASEAN (Cambodia, Laos, Myanmar, dan Vietnam) telah ditetapkan skema tarif Bea Masuk atas impor barang dalam rangka ASEAN Integration System of Preferences (AISP), yang berakhir pada tanggal 29 Mei 2005; bahwa peneta penetapan pan tarif tarif Bea Masuk dalam dalam rangka rangka skema AISP sangat sangat bermanfaat bermanfaat bagi negara-ne negara-negara gara ASEAN baru, sehingga kebijakan tersebut perlu diperpanjang; bahwa berdasa berdasarkan rkan pertimbang pertimbangan an sebagaima sebagaimana na dimaksud dimaksud dalam dalam huruf huruf a dan b, perlu menetap menetapkan kan Peraturan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Atas Impor Dalam Rangka ASEAN Integration System of Preferences (AISP) untuk Negara-Negara Baru Anggota ASEAN (Cambodia, Laos, Myanmar dan Vietnam);
Mengingat :
1. 2. 3. 4. 5.
Undang-Undang Undang-Undan g Nomor 10 Tahun Tahun 1995 1995 tentang tentang Kepabeanan Kepabeanan (Lembara (Lembaran n Negara Republi Republik k Indonesia Indonesia Tahun Tahun 1995 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612); Kepu Ke putu tusan san Pre Presid siden en Nomor Nomor 187 187/M /M Tah Tahun un 2004 2004;; Keputusan Keputu san Menteri Menteri Keuangan Keuangan Nomor 101/KMK. 101/KMK.05/1997 05/1997 tentang Pemberi Pemberitahua tahuan n Pabean Pabean sebagaima sebagaimana na telah telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.04/2005; Keputusan Keputu san Menteri Menteri Keuangan Keuangan Nomor Nomor 546/KMK.01/2 546/KMK.01/2003 003 tentang tentang Peneta Penetapan pan Tarif Tarif Bea Masuk Atas Impor Impor Barang Barang dalam Rangka Common Effective Preferential Tariff (CEPT); Keputusan Keputu san Menteri Menteri Keuangan Keuangan Nomor Nomor 547/KMK.01/2 547/KMK.01/2003 003 tentang tentang Peneta Penetapan pan Tariff Tariff Bea Masuk Atas Barang Barang Impor; Impor;
M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN KE UANGAN TENTANG PENETAPAN PENETAPAN TARIF BEA MASUK ATAS ATAS IMPOR BARANG DALAM RANGKA ASEAN INTEGRATION SYSTEM OF PREFERENCES PRE FERENCES (AISP) (AI SP) UNTUK NEGARA-NEGARA NEGARA-NE GARA BARU ANGGOTA ANGGOT A ASEAN (CAMBODIA, LAOS, MY MYANMAR, ANMAR, DAN VIETNAM). V IETNAM). Pa s a l
1
Menetapkan besarnya tarif Bea Masuk atas impor barang dari Negara Cambodia, Laos, Myanmar, dan Vietnam dalam ASEAN Integration System of Preferences (AISP) sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini. Pa s a l
2
Dalam hal tarif bea masuk yang berlaku umum dan atau CEPT lebih rendah dari tarif Bea Masuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan ini, maka tarif yang berlaku adalah tarif Bea Masuk yang paling rendah. Pa s a l
3
Pengenaan tarif Bea Masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2 dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Tarif Bea Masuk Masuk dalam dalam rangka AISP hanya hanya diberlakuka diberlakukan n terhadap terhadap impor impor barang barang yang dilengkap dilengkapii dengan dengan Surat Keterangan Asal (Form D) yang telah ditandatangani oleh pejabat berwenang di negara ASEAN bersangkutan; 2. Surat Keteran Keterangan gan Asal (Form (Form D) sebagai sebagaimana mana dimaksud dimaksud dalam butir 1 tidak tidak diperlukan diperlukan dalam dalam hal hal : a. tarif Bea Masuk dalam dalam AISP sama besar besar dengan tarif Bea Masuk Masuk yang berlaku umum dan /atau /atau CEPT; CEPT; b. impor barang barang yang nilai pabeannya pabeannya tidak melebihi melebihi US$ 200 (dua ratus dollar dollar Amerika Serikat). Serikat). Pa s a l
4
Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, terhadap impor barang yang pemberitahuan impor barangnya (PIB-nya) telah mendapat nomor pendaftaran dari Kantor Pelayanan Bea dan Cukai pelabuhan pemasukan, berlaku tarif Bea Masuk sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini. Pa s a l
5
Direktur Jenderal Bea dan Cukai diinstruksikan untuk melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan ini. Pa s a l
6
Keputusan Menteri Keuangan ini berlaku selama 12 (duabelas) bulan terhitung sejak tanggal 29 Mei 2005. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 16 Agustus 2005 MENTERI KEUANGAN REPUBLI REPUBLI K I NDONES NDONESIA IA ttd; J USUF ANWAR ANWAR
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
1 1
K
E
P
U
T
U
S
A
N
&
K
E
T
DA F T A R A I S P I N D ON ON E S I A U N T U K
E
T
A
P
A
N
CAMBODIA
( L I S T O F A I S P I N D O N E SI SI A T O CA CA M B O D I A )
No
Po s T a r i f HS Code
2
44.21 4421.10.00.00 4421.90 4421.90.10.00
3
4421.90.40.00
4 5
4421.90.50.00 4421.90.70.00
6 7 8 9
4421.90.91.00 4421.90.92.00 4421.90.93.00 4421.90.99.00 46.02
1
10
4602.10 4602.10.10.00 48.20
11
4820.10.00.00
12 13
4820.20.00.00 4820.90.00.00 48.21
14
15 16
17
4821.10 4821.10.10.00
4821.10.90.00 4821.90 4821.90.10.00
4821.90.90.00 64.06
6406.10 18 19 20
6406.10.10.00 6406.10.90.00 6406.20.00.00
21
6406.91.00.00 6406.99 6406.99.10.00 6406.99.20.00
22 23
2 2
U R A I A N
B A R A N G
Barang lainnya dari kayu lainnya. - Gantungan pakaian - Lain-lain : -- Kelos, cop dan kumparan, gulungan benang jahit dan sejenisnya -- Tangkai permen, tangkai es krim dan sendok es krim -- Paving blok dari kayu -- Kipas dan handscreen, bingkai dan gagangnya ny a se sert rta a bag bagia ian n da dari ri bi bing ngka kaii da dan n ga gaga gang ng -- Lain-lain : ---Perlengkapan kuda dan banteng ---Tasbih ---Manik-manik lainnya ---Lain-lain Keranjang, ba barang an anyaman da dan ba barang la lainnya, dibua dibuatt secara secara langs langsung ung menja menjadi di berben berbentuk tuk dari da ri ba baha han n any anyam aman an at atau au di dibu buat at da dari ri ba bara rang ng dala lam m pos 46.01; barang dari lo loo ofah. - Dari bahan nabati : -- Dari rotan Buku da daftar, bu buku ka kas, bu buku ca catatan, bu buku pesanan, pesan an, buku tand tanda a terima, terima, blok kert kertas as surat, surat, blok bl ok ke kert rtas as me memo mo,, buk buku u har haria ian n dan dan ba bara rang ng sema se maca cam m it itu, u, bu buku ku tu tulilis, s, bl blok ok ke kert rtas as is isap ap,, penj pe njililid id (le (lemb mbar aran an lep lepas as ata atau u lain lain-l -lai ain) n),, map, map, penyimpan penyi mpan berk berkas, as, formu formulir lir berma bermacamcam-maca macam m bisn bi snis is,, kar karbo bons nset et be bers rsel ela a lem lemba bara ran n kos koson ong g dan da n bara barang ng tul tulis is-m -men enul ulis is lai lainn nnya ya,, dari dari ker kerta tass atau at au ker kerta tass kar karto ton; n; alb album um unt untuk uk con conto toh h atau atau untu un tukk kol kolek ekssi da dan sa samp mpul ul bu bukku, da darri ker kerta tass atau kertas karton. -Buku daftar, buku kas, buku catatan, buku pesana pes anan, n, buk buku u kuit kuitans ansi, i, ker kerta tass sura surat, t, ker kertas tas memo me mo,, buku buku har haria ian n dan dan bara barang ng sem semac acam am itu itu - Buku tulis - Lain-lain Label ke kertas atau ke kertas ka karton da dari se segala jenis, dicetak maupun tidak. - Dicetak : -- Label yang membentuk bagian kemasan untuk perh pe rhia iasa san n ata atau u unt untuk uk be bend nda a kec kecilil be beru rup pa barang pe perhiasan pr pribadi at atau ba barang kepe ke perl rlua uan n pri priba badi di ya yang ng bi bias asa a dib dibaw awa a dal dalam am saku, dalam tas tangan atau di badan -- Lain-lain - Lain-lain : -- Label yang membentuk bagian kemasan untuk perh pe rhia iasa san n ata atau u unt untuk uk be bend nda a kec kecilil be beru rup pa bara ba rang ng pe perh rhia iasa san n pri priba badi di ata atau u unt untuk uk ba bara rang ng kepe ke perl rlua uan n pri priba badi di ya yang ng bi bias asa a dib dibaw awa a dal dalam am saku, dalam tas tangan atau di badan -- Lain-lain Bagian da dari al alas ka kaki (t (termasuk ba bagian at atas dipa di pasa sang ng so soll mau maupu pun n tid tidak ak se sela lain in so soll lua luar) r);; sol dal dalam am yan yang g dapa dapatt dile dilepas pas,, bant bantala alan n tumi tumitt dan da n bar baran ang g sem semac acam am it itu; u; pe pelilind ndun ung g kak kaki, i, pembal pem balut ut kaki kaki dan bar barang ang sem semaca acam m itu, itu, ser serta ta bagiannya. - B ag agian atas sepatu dan bagiannya, selain pengeras : -- Dari logam -- Lain-lain - So Sol luar dan hak, dari karet atau plastik - Lain-lain : -- Dari kayu -- Dari bahan lain : ---Dari logam ---Sol-dalam dari karet atau plastik
D ES CR I PT I ON
O F G O O D S
Other articles of wood. - Clothes hangers - Other : -- Spools, cops and bobbins, sewing thread reels and the like -- Candy-sticks, ice-cream sticks and ice-cream spoons -- Wood paving blocks -- Fans and handscreens, frames and hand ha ndle less th ther eref efor or an and d par partts of su such ch frames and handles -- Other : ---Horse and bullock gear ---Prayer beads ---Other beads ---Other Basketwork, wi wickerwork an and ot other ar articles, made direc directly tly to to shape shape from from plaiting plaiting mate ma teri rial alss or or mad made e up up from from go good odss of headin ing g 46.01; artic iclles of loofah. - Of vegetable materials : -- Of rattan Registers, ac account bo books, no note bo books, or order books, book s, receip receiptt books, books, lette letterr pads, pads, memor memorandum andum pads pa ds,, dia diari ries es an and d sim simila ilarr art artic icle les, s, ex exer erci cise se book bo oks, s, bl blot otti ting ng-p -pad ads, s, bi bind nder erss (l (loo oose se-l -lea eaff or othe ot her) r),, folde folders rs,, file file cover covers, s, man manif ifol old d business busi ness form forms, s, inter interleave leaved d carbo carbon n sets sets and othe ot herr arti articl cles es of of stat statio iona nary ry,, of pa pape perr or or pape pa perb rboa oard rd;; album albumss for for samp sample less or for for collllec co ecti tion onss and and book book cov cover ers, s, of of pape paperr or pape perrboar ard. d. -Registers, account books, note books, order books,, rece books receipt ipt boo books ks,, lett letter er pad pads, s, mem memora orandu ndum m pads pa ds,, diar diarie iess and and simi simila larr arti articl cles es - Exercise books - Other Paper or paperboard la labels of all ki kinds, whether or not printed. - Printed : -- La L abels that form part of packing for jewe je wellller eryy or or for for sm smal alll obj objec ects ts of pe pers rson onal al adornment or or fo for ar articles of of pe personal us use norm no rmal ally ly ca carr rrie ied d in in the the po pock cket et,, in in the the handbag or on the person -- Other - Other : -- La L abels that form part of packing for jewe je wellller eryy or or for for sm smal alll obj objec ects ts of pe pers rson onal al ador ad ornm nmen entt or fo forr arti articl cles es of of pers person onal al use use norm no rmal ally ly ca carr rrie ied d in th the e poc pocke ket, t, in th the e handbag or on the person -- Other Parts of of fo footwear (i(including up uppers wh whether or or nott att no attac ache hed d to to sol soles es ot othe herr tha than n out outer er so sole les) s);; remova rem ovable ble inin-sol soles, es, hee heell cush cushion ionss and and sim simila ilarr arti ar ticl cles es;; gai gaite ters rs,, leg leggi ging ngss and and si simi mila larr articl art icles, es, and par parts ts the thereo reof. f. - U pp ppers and parts thereof, other than stiffeners : -- Of metal -- Other - Ou Outer soles and heels, of rubber or plastics - other : -- Of wood -- Of other materials : ---Of metal ---In-soles of rubber or plastics
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
Bea Masuk Import Duty (% ) 0 0 0 0 0
0 0 0 0
0
5 5 5
5
5 5
5
5 5 5 5 5 5
K 24
6406.99.90.00 65.07
25
6507.00.10.00
26
6507.00.90.00 94.01
E
29 30
9401.50.10.00 9401.50.90.00 9401.80 9401.80.10.00 9401.80.90.00 94.03 9403.30
31 32 33 34
9403.30.10.00 9403.30.20.00 9403.40.10.00 9403.40.20.00 9403.50
35 36
9403.50.11.00 9403.50.19.00
37 38
9403.50.91.00 9403.50.99.00 9403.80
39
9403.80.10.00
40
9403.80.90.00
U
T
U
S
A
N
&
---Lain-lain Ikat ke kepala, pe pelapis to topi, tu tutup to topi, da dasar topi to pi,, ran rangk gka a top topi, i, kl klep ep da dan n tali tali dag dagu, u, un untu tukk tutup kepala. - Kl K lep topi diwarnai dan klep topi menutupi bebera beb erapa pa bagi bagian an waja wajah h diant diantara ara ali aliss dan dan dagu dagu - Lain-lain Tem emp pat dud duduk uk (sel elai ain n ba bara rang ng yan ang g dim dimak aksu sud d da dari pos 94.0 94.02), 2), dap dapat at diubah diubah menj menjadi adi tempa tempatt tidur tidur, maupun tidak dan bagiannya. -Te -T empat duduk dari tanaman beruas, osier, bambu atau bahan semacam itu : -- Dari rotan -- Lain-lain - Tem empa patt dudu dudukk lain lainny nya, a, den denga gan n rang rangka ka kay kayu u - Tempat duduk lainnya : -- Baby walkers -- Lain-lain Perabotan lain dan bagiannya. -Perrabotan kayu dari jenis yang digunakan -Pe di kantor : -- Dirakit -- Tidak dirakit -- Dirakit -- Tidak dirakit - P er erabotan kayu dari jenis yang digunakan di kamar tidur : -- Pe Perangkat kamar tidur : ---Dirakit ---Tidak dirakit ---Lain-lain : ---Dirakit ---Tidak dirakit - P er erabotan dari bahan lainnya, termasuk tana ta nama man n ber berua uas, s, os osie ierr, bam bambu bu at atau au ba baha han n semacam itu : -- Perangkat kamar tidur, ruang makan atau ruang keluarga dari rotan -- Lain-lain
9401.50 27 28
P
K
E
T
E
T
A
P
A
N
---Other Head-bands, lilinings, co covers, ha hat fo foundations, hatt fram ha frames es,, peak peakss and and chi chins nstr trap aps, s, fo forr hea head d gear. - Ti Tinted vi visors and vi visors co concealing an any pa part of the the face face betwee between n the eye eyebro brows ws and and the chin chin - Other Seat Se atss (ot (oth her th tha an th thos ose e of of hea headi ding ng 94. 4.02 02), ), whethe whe therr or not vonve vonverrt rrtibl ible e into beds, beds, and and parts thereof. -Sea -Se ats of cane, osier, bamboos or similar materials : -- Of rattan -- Other - Ot Othe herr seat seats, s, wit with h wood wooden en fra frame mess : - Other seats : -- Baby walkers -- Other Other furniture and parts thereof. -Woo -Wo oden furniture of a kind used in offices : -- Assembled -- Not assembled -- Assembled -- Not assembled - Wo Wooden furniture of a kind used in the bedroom : -- Be Bedroom sets : ---Assembled ---Not assembled ---Other : ---Assembled ---Not assembled - F ur urniture of other materials, including cane ca ne,, osi osier er,, bam bambo boo o or or sim simililar ar ma mate teri rial alss :
5 5
5 5 5 5
5 5 5 5
5 5 5 5
-- Bedroom, dining room or living room sets of rattan -- Other
DA F T A R A I S P I N D O N ES ES I A U N T U K
5
5 5
LAOS
( L I S T O F A I S P I N D O N E SI SI A T O L A O S )
No
Po s T a r i f HS Code
U R A I A N
07.13 1 2 3
4 5 6 7
0713.90 0713.90.10.00 0713.90.90.00 0803.00.00.00 09.01
0901.11 0901.11.10.00 0901.11.90.00 0901.21 0901.21.10.00 0901.21.20.00 09.10
8
0910.10.00.00 10.08
9
1008.90.00.00 12.02
10
1202.10 1202.20.00.00 13.01 1301.90
B A R A N G
Sayuran polongan kering, dikupas, dikuliti atau dibelah maupun tidak. - Lain-lain : -- Untuk disemai -- Lain-lain Pisang, termasuk plantain, segar atau kering. Kopi, digongseng atau dihilangkan kafeinnya maupun maupu n tidak; tidak; seka sekam m dan dan kulit kulit kopi; pengg pengganti anti kopii meng kop mengand andung ung kop kopii deng dengan an per perban bandin dingan gan berapapun. - Kopi, tidak digongseng : -- Ti Tidak dihilangkan kafeinnya : ---Arabika WIB atau Robusta OIB ---Lain-lain -- Ti Tidak dihilangkan kafeinnya : ---Tidak ditumbuk ---Ditumbuk Jah ahe, e, saffr fron on,t ,tur urme merric (cur urccum uma) a),, th thyyme me,, da daun un sal alam am,, kar karii dan dan rem emp pah ah--re rem mpah la lain inn nya ya.. - Jahe Buckwheat, millet dan biji canary; Serealia lainnya. - Serealia lainnya Kacang ta tanah, titidak di digongseng at atau di dimasak secara sec ara lai lain, n, dik dikuli uliti ti ata atau u pec pecah ah mau maupun pun tid tidak. ak. - Berkulit : - Dikuliti, pecah maupun tidak Lak, getah alam, damar, getah-damar dan oleoresins (misalnya, getah balsem). - Lain-lain :
D ES CR I PT I ON
O F G O O D S
Dried leguminous vegetables, shelled, whether or not skinned or split. - Other : -- For sowing -- Other Bananas, including plantains, fresh or dried. Coffee , whether or not roasted or decaffeinat decaf feinated; ed; cof coffee fee husk huskss and and skins skins;; coffe coffee e substi sub stitut tutes es con conta taini ining ng cof coffee fee in any any proportion. - Coffee, not roasted : -- No N ot decaffeinated : ---Arabica WIB or Robusta OIB ---Other --Not decaffeinated : ---Unground ---Ground Gin inge gerr, saf afffro ron, n, tu turm rme eri ricc ( cur urccum uma a ), thy hyme me,, bayy lea ba leavves es,, cur currry and and ot othe herr spi spice ces. s. - Ginger Buckwheat, mi millet and ca canary seed; ot other cereals. - Other cereals Ground-nuts, no not ro roasted or or ot otherwise co cooked, whethe whe therr or or not not she shelle lled d or or brok broken. en. - In shell : - Shelled, whether or not broken Lac, natural gums, resins, gum-resins and oleoresins (for example, balsams). - Other :
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
Bea Masuk Import Duty (% )
5 5 5
5 0 0 0 5
3 3
5
5
K 11 12 13 14
1301.90.10.00 1301.90.20.00 1301.90.30.00 1301.90.90.00 14.04
15 16 17
1404.90 1404.90.10.00 1404.90.90.00 2006.00.00.00
18 19 20 21
24.01 2401.10 2401.10.10.00 2401.10.20.00 2401.10.30.00 2401.10.90.00
E
P
U
T
U
S
A
N
&
-- Kemenyan -- Getah damar -- Resin Cannabis --Lain-lain Produk nabati tidak dir iriinci atau termasuk pos lainnya. - Lain-lain : -- Daun si sirih, da daun bi biri da dan da daun pi pinang -- Lain-lain Sayuran, buah, kacang, kulit buah dan bagian lain la in da dari ri ta tana nama man, n, di diaw awet etka kan n de deng ngan an gu gula la (kering, berkilau atau kristal). Tembakau belum dipabrikasi; sisa tembakau. - Te Tembakau, bertangkai / bertulang daun : -- Je J enis Virginia, diolah dengan udara panas -- Jenis Virginia, tidak diolah dengan udara panas -- La Lain-lain, diolah dengan udara panas -- La Lain-lain, tidak diolah dengan udara panas
K
E
T
E
T
A
P
A
N
-- Gum benjamin -- Gum damar -- Cannabis resin --Other Vegetable products not elsewhere specified or included. - Other : -- Betel le leaves, bi biri le leaves an and be betel-nut le leaves -- Other Vegetables, fruit, nuts, fruit-peel and other part pa rtss of pl plan ants ts,, pre prese serv rved ed by su suga garr (dr (drai aine ned, d, glace or crystallised). Unmanufactured tobacco; tobacco refuse. - To Tobacco, not stemmed / st stripped : -- Vi V irginia type, flue-cured -- Virginia type, not flue cured -- Ot Other, flue-cured -- Ot Other, not flue-cured
5 5 5 5
5 5
0 5 5 5
DA F TA T A R A I S P I N D O N E SI SI A U N T U K M Y A N M A R
(LIST OF AISP INDONESIA TO MYANMAR)
No
Po s T a r i f HS Code
03.01 1
0301.91.00.00
03.02
2
0302.19.00.00
3
0302.29.00.00 03.04
4
0304.10.00.00 03.05
5
0305.20.00.00
6
0305.30.00.00
7
0305.51.00.00
8 9 10
11 12
0305.59 0305.59.10.00 0305.59.90 0305.59.90.10 0305.59.90.90 03.06
0306.12.00.00 0306.14.00.00 0306.21
4 4
U R A I A N
B A R A N G
Ikan hidup. - Ikan hidup lainnya : -- Ikan trout ( Salmo trutta, Oncorhynchus mykiss myk iss,, Onco Oncorhy rhynch nchus us cla clarki rki,, Onco Oncorhy rhynch nchus us aguabonita,Oncorhynchus gilae, Oncorhynchus apac ap ache he dan dan Onc Oncor orhy hync nchu huss chr chrys ysog ogas aste terr ) Ikan, segar atau dingin, tidak termasuk poto po tong ngan an ik ikan an ta tanp npa a tul tulan ang g dan dan da dagi ging ng ik ikan an lainnya dari pos 03.04. - Ika Ikan n salem salem (s (salm almoni onidae dae), ), tida tidakk terma termasuk suk hat hatii dan telur : -- Lain-lain - Ik Ikan an pip ipih ih ( Pl Pleu eurron one ect ctid idae ae,, Bo Botthi hida dae, e, Cynoglos Cyno glossidae sidae,, Soleidae, Soleidae, Scoph Scophthalm thalmidae idae dan dan Cith Ci thar arid idae ae), ), ti tida dakk ter terma masu sukk hat hatii dan dan telu telurr : -- Lain-lain Potongan ikan tanpa tulang dan daging ikan lain la inny nya a ( dic dicin inca cang ng ma maup upun un ti tida dakk ), ), seg segar ar,, dingin atau beku. - Segar atau dingin Ikan, ke kering, as asin at atau da dalam ai air garam; ik ikan diasap dia sapi, i, dima dimasak sak mau maupun pun tid tidak ak sebe sebelum lum ata atau u sela se lama ma pro prose sess peng pengas asap apan an;; tepu tepung ng,, tepu tepung ng kasa ka sarr dan dan pel pelle lett dari dari ika ikan n yan yang g laya layakk unt untuk uk dikonsumsi manusia. - Ha Hati dan telur, kering, diasapi, asin atau dalam air garam. - Po Potongan ikan tanpa tulang, kering, diasin atau dalam air garam, tetapi tidak diasapi - Ik Ikan an ke keri ring ng,, asi asin n mau maupu pun n tid tidak ak te teta tapi pi ti tida dakk diasapi : -- Ikan cod ( Gadus morhua, Gadus Ogac, Gadus macrocephalus ) -- Lain-lain : ---Sirip ikan hiu ---Lain-lain: ----Ikan teri ----Lain-lain Krustasea, berkulit maupun tidak, hidup, sega se garr, ding dingin in,, beku beku,, keri kering ng,, asin asin ata atau u dala dalam m airr gar ai garam am;; kru krust stas asea ea,, ber berku kulit lit,, diku dikuku kuss ata atau u dire di rebu bus, s, di ding ngin in,, bek beku, u, ke keri ring ng,, dia diasi sin n at atau dalam air garam maupu maupun n tidak; tidak; tepun tepung, g, tepun tepung g kasa ka sarr dan dan pelle pellett dari dari kru krust stas asea ea,, laya layakk untu untukk dikonsumsi manusia. - Beku : -- Lobster (Homarus spp.) -- Kepiting - Tidak beku : -- lobster ka karang da dan ud udang la laut be besar la lainnya (Pal (P alin inur urus us spp spp., .,Pa Panu nulir lirus us spp spp., ., Jas Jasus us spp spp): ):
D ES CR I PT I ON
O F G O O D S
Live fish. - Other live fish : -- Trout ( Salmo trutta, Oncorhynchus mykiss, Oncorh Onc orhync ynchus hus cla clarki rki,, Onc Oncorh orhync ynchus hus aguabonita, Oncorhynchus gilae,Oncorhynchus apac ap ache he an and d Onc Oncor orhy hync nchu huss chr chrys ysog ogas aste terr ) Fish, fresh or chilled,excluding fish fillets and an d oth other er fi fish sh me meat at of he head adin ing g 03. 03.04 04..
Bea Masuk Import Duty (% )
0
- Sal Salmon monida idae, e, excl excludi uding ng live livers rs and roe roess : -- Other -Flat -Fl at fi fissh (P (Ple leur uro one neccti tida dae e , Bo Botthi hida dae e, Cynoglos Cyno glossidae sidae,, Soleidae, Soleidae, Scoph Scophthalm thalmidae idae and and Cith Ci thar arid idae ae), ), ex excl clud udin ing g live livers rs an and d roe roess : -- Other Fish fillets and other fish meat ( whether or nott min no mince ced d ), ), fre fresh sh,, chi chilllled ed or fr froz ozen en..
5
- Fresh or chilled Fish, dr dried, sa salted or or in br brine; sm smoked fifish, whethe whe therr or not coo cooked ked bef before ore or duri during ng the the smok sm okin ing g proce process ss;; flour flours, s, meal mealss and pel pelle lets ts of of fish fi sh,, fit fit for for hum human an con consu sump mpti tion on..
5
- Li Livers and roes of fish, dried, smoked, salted or in brine. - Fi Fish fillets, dried, salted or in brine, but not smoked - Dr Drie ied d fis fish, h, wh whet ethe herr or or not not sa salt lted ed bu butt not not smoked : -- Cod ( Gadus morhua, Gadus ogac, Gadus macrocephalus ) -- Other : ---sharks fins ---Other: ----Teri fish ----Other Crustaceans, whether in shell or not, live, fres fr esh, h, chi chilllled ed,, froz frozen en,, drie dried, d, sal salte ted d or in brin br ine e ; cru crust stac acea eans ns,, in she shellll , coo cooke ked d by stea st eami ming ng or by bo boililin ing g in in wat water er,, whe wheth ther er or not chille chilled,fro d,frozen, zen,dried dried,, salted salted or in in brine; brine; flou fl ours rs,, meal mealss and and pell pellet etss of cru crust stac acea eans ns,, fit fit for human consumption. - Frozen : -- Lobsters (Homarus spp.) -- Crabs - Not frozen : -- Rock lo lobster an and ot other se sea cr crawfish (Pal (P alin inur urus us spp spp., .,Pa Panu nuliliru russ spp. spp.,J ,Jas asus us spp spp.) .)::
5
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
5
5
5 5 5 5
5 5
K 13 14 15
16 17 18
19 20 21 22 23
0306.21.30.00 0306.21.90.00 0306.22 0306.22.90.00 03.07
0307.10 0307.10.10.00 0307.10.20.00 0307.10.30.00 0307.21 0307.21.10.00 0307.21.20.00 0307.60 0307.60.10.00 0307.60.20.00 0307.60.30.00 04.07
24 25 26
0407.00.11.00 0407.00.12.00 0407.00.19.00
27 28 29
0407.00.91.00 0407.00.92.00 0407.00.99.00 04.10
30 31
0410.00.10.00 0410.00.90.00 05.02
32
0502.10.00.00 05.05
33 34
35
36 37 38
E
0505.90 0505.90.10.00 0505.90.90.00 05.06
0506.90.00.00 05.07
0507.90 0507.90.10.00 0507.90.20.00 0507.90.90.00 05.11
0511.91
P
U
T
U
S
A
N
&
---Segar atau dingin ---Lain-lain -- Lo Lobster (Homarus spp.) : ---Lain-lain Moluska, be berkulit ma maupun titidak, hi hidup, se segar, ding di ngin in,, bek beku, u, ke keri ring ng,, asi asin n at atau da dala lam m air air garam; gar am; inv invert ertebr ebrat ata a air air sel selain ain kru krust stase asea a dan dan molu mo lusk ska, a, hi hidu dup, p, se sega garr, din dingi gin, n, be beku ku,, ker kerin ing, g, asin as in at atau au da dala lam m air air ga gara ram; m; te tepu pung ng,, tep tepun ung g kasa ka sarr dan dan pe pellllet et da dari ri in inve vert rteb ebra rata ta ai airr sel selai ain n krus kr usta tase sea, a, la laya yakk un untu tukk di diko kons nsum umsi si ma manu nusi sia. a. -Tiram : -- Hidup -- Segar, dingin atau beku -- Ke Kering, asin atau dalam air garam - Ke Kera rang ng,, term termas asuk uk ker keran ang g rat ratu, u, dar darii gene genera ra Pecten, Chlamys atau Placopecten : -- Hi Hidup, segar atau dingin: ---Hidup ---Segar atau dingin - Siput, selain siput laut : -- Hidup -- Segar, dingin atau beku -- Ke Kering, asin atau dalam air garam Telur un unggas berkulit, se segar, di diawetkan at atau dimasak. - Untuk ditetaskan : -- Telur ayam -- Telur bebek -- Lain-lain - Lain-lain : -- Telur ayam --Telur bebek -- Lain-lain Produk ya yang da dapat dim dima akan be berasal da dari he hewan, tidak tid ak diri dirinci nci ata atau u terma termasuk suk dal dalam am pos pos lain lainnya nya.. - Sarang burung - Lain-lain Bulu atau bulu kasar dari babi, babi ternak dan bab babii huta hutan; n; bulu bulu ber berang ang-be -beran rang g dan dan bul bulu u bina bi nata tang ng lai lainn nnya ya yan yang g dapa dapatt dibu dibuat at si sika kat; t;si sisa sa dari bulu atau bulu kasar semacam itu. - Bu B ulu dan bulu kasar serta sisanya dari babi, babi ternak dan babi hutan Kulit dan bagian lainnya dari unggas, masih berbul ber bulu u ata atau u ber berbul bulu u halu halus, s, bul bulu u ung unggas gas dan bagian bag iannya nya ( ping pinggir girann annya ya dip dipang angka kass maup maupun un tida ti dak) k) da dan n bul bulu u halu halus, s, ti tida dakk dik diker erja jaka kan n leb lebih ih lanj la njut ut sel selai ain n dib diber ersi sihk hkan an,, disu disuci ci-h -ham amak akan an atau ata u dikerj dikerjaka akan n untuk untuk peng pengawe aweta tan; n; bubu bubukk dan dan sisa dari bulu atau bagiannya. - Lain-lain : -- Bulu bebek -- Lain-lain Tulang dan teras tanduk, tidak dikerjakan, dihilang hil angkan kan lem lemakn aknya, ya, dik dikerj erjaka akan n secar secara a seder seder-hana ha na ( tet tetap apii tida tidakk dipo dipoto tong ng men menja jadi di ber berbe benntuk), tuk ), dike dikerja rjakan kan den dengan gan asam asam ata atau u dihil dihilang angkan kan gelatinnya; bubuk dan sisa dari produk tersebut. - Lain-lain Gading, kulit kura-kura, whalebone dan whal wh aleb ebon one e hair hair,, tand tanduk uk,, tand tanduk uk ber berca caba bang ng,, kuku kuk u (bina (binatan tang g seje sejenis nis kud kuda a atau atau sapi sapi), ), kuk kuku u burung bur ung,, cakar cakar bur burung ung dan paru paruh h burung burung,, tidak tidak dikerjakan atau dikerjakan secara sederhana tetapi tidak dipotong menjadi berbentuk; bubuk dan sisa dari produk tersebut. - Lain-lain : -- Tanduk, ta tanduk be bercabang, ku kuku ( binatang seje se jeni niss kud kuda a ata atau u sap sapi) i),, kuk kuku u bur burun ung, g, ca caka karr burung dan paruh burung -- Kulit kura-kura -- Lain-lain Produk hewani tidak dirinci atau termasuk dala da lam m po pos lai lain; n; bi bina nattan ang g ma mati da dari ri Ba Bab b1 atau ata u 3, tid tidak ak laya layakk untuk untuk dik dikons onsums umsii manus manusia. ia. - Lain-lain : -- Produk dari ikan atau krustasea, moluska atau in invertebrata air air la lain inn nya; bi binatang
K
E
T
E
T
A
P
A
N
---Fresh or chilled ---Other -- Lo Lobsters (Homarus spp.) : ---Other Molluscs, whether in shell or not, live, fresh, chilled, froz fr ozen en,, dri dried ed,, sal salte ted d or or in in bri brine ne ; aqu aquat atic ic in inve vert rteb eb-rates rat es oth other er tha than n crus crusta tacea ceans ns and mol mollus luscs cs , lilive ve,, fres fresh, h, ch chilille led, d,fr froz ozen en,, dried, salted or in brine ; flou fl ours rs , mea meals ls , and and pe pellllet etss of of aqu aquat atic ic inve in vert rteb ebra rate tess oth other er tha than n cru crust stac acea eans ns,, fit fit for for huma hu man n co cons nsum umpt ptio ion. n. -Oysters : -- Live -- Fresh, chilled or frozen -- Dr Dried, salted or in brine - Sc Scal allo lops ps,, incl includ udin ing g quee queen n scal scallo lop ps, of the the genera pecten, Chlamys or Placopecten : -- Li Live, Fresh or chilled : ---Live ---Fresh or chilled - Snails, other than sea snails : -- Live --Fresh, chilled or frozen -- Dr Dried, salted or in brine Birds’ eg eggs, in in sh shell, fr fresh, pr preserved or or cooked. - For hatching : -- Hens’ eggs -- Ducks eggs -- Other - Other : -- Hens’ eggs -- Ducks eggs -- Other Edible pr products of of an animal or origin, no not elsewh els ewhere ere spe specif cified ied or inc includ luded. ed. - Birds’ nests - Other Pigs’, hogs’ and boars’ bristles or hair ; badger bad ger hai hairr and and other other bru brush sh mak making ing hai hair;w r;was aste te of suc such h bris bristl tles es or or hair hair.. - Pi Pigs’, hogs’ and boars’ bristles and hair and waste thereof Skins and other parts of birds, with their feathe fea thers rs or dow down n , fea feathe thers rs and pa part rtss of of feathe fea thers rs (wh (wheth ether er or or not not with with trim trimmed med edg edges) es) and an d dow down, n, no nott furt furthe herr wor worke ked d than than cle clean aned ed,, disi di sinf nfec ecte ted d or tre treat ated ed for for pre prese serv rvat atio ion; n; powder pow der and and waste waste of of feathe feathers rs or or part part of feathers. - Other : -- Duck feathers -- Other Bones and horn-cores, unworked, defatted, simply sim ply prep prepare ared d ( but not not cut cut to shape shape ), ), trea tr eate ted d with with aci acid d or deg degel elat atin inis ised ed;; powd powder er and wast waste e of these these prod product ucts. s.
-- Tortoise-shell -- Other Animal products not elsewhere specified or incclu in lude ded; d; dea ead d ani anima mals ls of Ch Cha apt pter er 1 or or 3, 3, unfit unf it for for hum human an con consum sumpti ption. on. - Other : -- Product of fish or crustaceans, moll llu uscs or other aq aquatic invertabrates; de dead an animals
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
5
5 5 5
5 5 5 5 5
0 0 0 0 0 0 0 0
5
5 5
- Other Ivory, tortoise-shell,whalebone and whalebone hair ha ir,, horn horns, s, ant antle lers rs,h ,hoo oove ves, s, nai nails ls,, claw clawss and and beaks, bea ks,unw unwork orked ed or or simp simply ly prep prepare ared d but but not not cut cut to shape shape;; powder powder and and waste waste of of these these produ products cts..
- Other : -- Horns, an antlers, ho hooves, na nails, cl claws an and beak be akss
5 5
5
5 5 5
5 5
K 39 40 41
0511.91.10.00 0511.91.40.00 0511.91.90.00 06.04
42
0604.99.00.00 07.08
43 44
0708.10.00.00 0708.20.00.00 07.09
45
0709.51.00.00 07.12
46 47 48 49 50 51
0712.31.00.00 0712.32.00.00 0712.33.00.00 0712.39 0712.39.10.00 0712.39.20.00 0712.39.90.00 07.13
52 53
0713.20 0713.20.10.00 0713.20.90.00 07.14
54
0714.90 0714.90.90.00 08.01
55 56
0801.11.00.00 0801.19.00.00
57
0801.22.00.00
58
0801.32.00.00 08.04
59 60 61
0804.50.00 0804.50.00.10 0804.50.00.20 0804.50.00.30 08.09
62
0809.40.00.00 08.12
63
0812.90.00.00 08.13
64
0813.50.00.00 09.01
6 6
E
P
U
T
U
S
A
N
&
mati dari Bab 3 : ---Binatang mati dari Bab 3 ---Fish bladder ---Lain-lain Daun, da dahan da dan ba bagian la lainnya da dari ta tanaman, tanpa ta npa bun bunga ga atau atau kun kuncup cup bun bunga, ga, dan rum rumput put,, lumut lum ut moss mosse e dan dan lumut lumut lic lichen hen,, dari dari jeni jeniss yang yang coco co cokk untu untukk kara karang ngan an bun bunga ga ata atau u kepe keperl rlua uan n pajang paj angan, an, seg segar ar,k ,keri ering, ng, dic dicelu elup, p, dik dikela elanta ntang, ng, diresapi atau diolah secara lain. - Lain-lain : -- Lain-lain Sayuran polo lon ngan, dikupas atau tidak, segar atau dingin. - Kacang kapri (Pisum sativum) - Ka Kacang (Vigna spp., Phaseolus spp.) Sayuran lainnya, segar atau dingin. - Ja Jamur dan cendawan tanah : --Jamur dari genus Agaricus Sayuran kering, utuh, potongan, irisan, pataha pat ahan n atau atau dalam dalam bentu bentukk bubuk, bubuk, tet tetapi api tida tidakk diolah lebih lanjut. - Jam Jamur ur,, jamur jamur kupi kuping ng (Aur (Auricu icular laria ia spp. spp.),j ),jamu amurr j jel elii (T (Tre reme melllla a spp spp.) .) da dan n cen cenda dawa wan n tan tanah ah : -- Ja Jamur dari genus Agaricus -- Ja Jamur kuping (Auricularia spp.) -- Jamur jeli (Tremella spp.) --Lain-lain : —Other : ---Cendawan tanah ---Shiitake (dong-gu) ---Lain-lain Sayuran polongan kering, dikupas, dikuliti atau dibelah maupun tidak. - Chickpeas (garbanzos) : -- Untuk disemai -- Lain-lain Ubii kay Ub kayu, u, ar arro row wro root ot,, sal salep ep,, jer jerus usal alem em ar arti ticcho hokke, ubii jal ub jalar ar se sert rta a aka akarr-ak akar aran an da dan n bon bongg ggol ol-bong bo nggo gola lan n sem semac acam am it itu u yan yang g men menga gand ndun ung g bany ba nyak ak pa pati ti at atau au inu inulin lin,, seg segar ar,, din dingi gin, n, be beku ku atau ata u kerin kering, g, dala dalam m bentu bentukk irisa irisan n maupu maupun n tidak tidak atau dalam bentuk pelet; empulur sagu. - Lain-lain : -- Lain-lain Kelapa, ka kacang Br Brasil dan ka kacang me mede, se segar atau at au ke keri ring ng,, dik dikup upas as at atau au di diku kuliliti ti ma maup upun un tidak. - Kelapa : -- Diparut dan dikeringkan -- Lain lain - Kacang Brazil : -- Dikupas - Kacang mede : -- Dikupas Korma, buah ara, nanas, alpokat, jambu, mang ma ngga ga da dan n man mangg ggis is,, seg segar ar at atau au ke keri ring ng.. - Ja Jambu, mangga dan manggis : -- Jambu -- Mangga -- Manggis Aprikot, ceri, persik ( termasuk nektarin ), plum dan sloe, segar. - Plum dan sloe Buah dan buah bertempurung, diawetkan seme se ment ntar ara a (mi (misa saln lnya ya,, den denga gan n gas gas be bele lera rang ng dioks dio ksida ida dal dalam am air gar garam, am, dal dalam am air bel belera erang ng atau ata u dala dalam m laru laruta tan n peng pengawe awett lain lainnya nya), ), tet tetapi api tidak co cocok un untuk ko konsumsi la langsung. - Lain-lain Buah, kering, selain yang disebut dalam pos 08.01 sampai dengan 08.06; campuran dari buah bert be rtem empu puru rung ng at atau au bu buah ah ke keri ring ng da dari ri Ba Bab b in ini. i. - Campuran dari buah bertempurung atau buah kering dari Bab ini Kopi, digongseng atau dihilangkan kafeinnya maupun mau pun tida tidak; k; sekam sekam dan dan kulit kulit kopi kopi;; pengga pengganti nti kopi ko pi meng mengan andu dung ng kop kopii denga dengan n perba perband ndin inga gan n berapapun. proportion. - Kopi, tidak digongseng :
K
E
T
E
T
A
P
A
N
of Chapter 3 : ---Dead animals of Chapter 3 ---Fish bladder ---Other Foliage, br branches an and ot other pa parts of of pl plants, withou wit houtt flower flowerss or flow flower er buds buds,, and gra grass sses, es, mosses mos ses and ich ichens ens,, being being goo goods ds of of a kind kind suit su itab able le for for bou bouqu quet etss or orn ornam amen enta tall purpos pur poses, es, fre fresh, sh, dri dried, ed, dye dyed, d, blea bleache ched, d, impregnated or otherwise prepared. - Other : -- Other Leguminous vegetable, shell lle ed or unshelled, fresh or chilled. - Peas (Pisum sativum) - Be Beans (Vigna spp., Phaseolus spp.) Other vegetables, fresh or chilled. - Mu Mushrooms and truffles : --Mushrooms of the genus Agaricus Dried vegetables, whole, cut, sliced, broken or in powde powderr, but not not furth further er prep prepare ared. d. - Mus Mushro hrooms oms,wo ,wood od ears ears (Au (Auric ricula ularia ria spp spp.), .),jel jelly ly fung fu ngi( i(T Tre reme melllla a spp spp.) .) an and d tru truff ffle less : -- Mu Mushrooms of the genus Agaricus -- Wo Wood ears (Auricularia spp.) -- Jelly fungi (Tremella spp.) ---Truffles ---Shiitake (dong-gu) ---Other Dried leguminous vegetables, shelled, whether or not skinned or split. - Chickpeas (garbanzos) : -- For sowing -- Other Man anio iocc, arr arrow owrroo oott,s ,sal alep ep,, jer jeru usa sale lem m ar arti ticcho hokkes es,, swee sw eett pot potat atoe oess and and si simi mila larr roo rootts and and tu tube bers rs with wi th hi high gh st star arch ch or in inul ulin in co cont nten ent, t, fr fres esh, h, chilille ch led, d,fr froz ozen en or dr drie ied, d,wh whet ethe herr or or not not sl slic iced ed or in the form form of pelle pellets ts;; sago sago pith. pith. - Other : -- Other Coconuts, Br Brazil nu nuts an and ca cashew nu nuts, fr fresh or dr drie ied, d, wh whet ethe herr or or not not sh shel elle led d or or pee peele led. d. - Coconuts : -- Desiccated -- Other - Brazil nuts : -- Shelled - Cashew nuts : -- Shelled Dates, figs, pineapples, avocados, guavas, mang ma ngoe oess and and ma mang ngos oste teen ens, s, fr fres esh h or or dri dried ed.. - Gu Guavas, mangoes and mangoesteens : -- Guavas -- Mangoes -- Mangoesteens Apricots , cherries , peaches ( including nectarines), plums and sloes, fresh. - Plums and sloes Fruit and nuts provisionally preserved ( for exam ex ampl ple, e, by by sul sulph phur ur dio dioxi xide de gas gas,, in bri brine ne,, in sulphu sul phurr wate waterr or or in oth other er pre preser servat vative ive soluti sol utions ons ), but uns unsuit uitabl able e in tha thatt sta state te for for immediate consumption. - Other Fruit, dried, other than that of headings 08.01 to 08.06; mixtures of nuts or dried frui fr uits ts of th this is Ch Chap apte terr. - Mi Mixtures of nuts or dried fruits Chapter Coffee , whether or not roa decaff dec affein einate ated; d; coff coffee ee husks husks and and skin skin subs su bsti titu tute tess conta contain inin ing g coffe coffee e - Coffee, not roasted :
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
5 5 5
5 5 5 5
5 5 5 5 5 5
5 5
5
0 5 5 0
0 0 0 5
5
5
K 65 66 67 68
69 70 71 72
0901.11 0901.11.10.00 0901.11.90.00 0901.12 0901.12.10.00 0901.12.90.00 09.04
0904.11 0904.11.10.00 0904.11.20.00 0904.11.90.00 09.06 0906.10.00.00 09.09
73 74 75
0909.20.00.00 0909.30.00.00 0909.50.00.00 09.10
76 77
0910.30.00.00 0910.50.00.00
78
0910.99.00.00 10.08
79
1008.10.00.00 11.02 1102.20.00.00 12.02
80
81 82
1202.10 1202.10.10.00 1202.10.90.00 12.07
83
1207.50.00.00
84
1207.99.90.00 12.11
85 86
1211.20 1211.20.10.00 1211.20.90.00 14.04
87 88
1404.90 1404.90.10.00 1404.90.90.00 15.13
89
1513.11.00.00 15.16
1516.20 90 91
1516.20.11.00 1516.20.12.00
92
1516.20.21.00
93 94
1516.20.29.00 1516.20.30.00
95 96
1516.20.41.00 1516.20.42.00
E
P
U
T
U
S
A
N
&
-- Ti Tidak dihilangkan kafeinnya : -- Ar Arabika WIB atau Robusta OIB -- Lain-lain -- Di Dihilangkan kafeinnya : -- Ar Arabika WIB atau Robusta OIB -- Lain-lain Lada dari genus Piper; kering atau dihancurkan at atau au bu bua ah yan yang g dig digil ilin ing g da darri gen genus us Capsicum atau dari genus Pimenta. - Lada : -- Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk : ---Putih ---Hitam ---Lain-lain Kayu manis dan bunga kayu manis. - Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk Biji adas ma manis, ba badia ian n,adas pe pedas, ke ketumbar, jintan hitam atau jin inttan; buah juniper. - Biji ketumbar - Biji jintan hitam - Biji adas pedas; buah juniper Jah ahe, e, saffr fron on,t ,tur urme merric (cur urccum uma) a),, th thyyme me,, da daun un sal alam am,, kar karii dan dan rem empa pahh-re rem mpah la lain inn nya ya.. - Turmeric (Curcuma) - Kari - Rempah-rempah lainnya : -- Lain-lain Buckwheat, millet dan biji canary; Serealia lainnya. - Buckwheat Tepung serelia selain gandum atau meslin. - Maizena (tepung jagung) Kacang ta tanah, titidak di digongseng at atau di dimasak secara sec ara lai lain, n, dik dikuli uliti ti ata atau u pec pecah ah mau maupun pun tid tidak. ak. - Berkulit : -- Cocok untuk disemai -- Lain-lain Biji Bi ji dan bu bua ah lai lainn nnyya yan yang g men menga gand ndu ung mi miny nya ak, pecah maupun tidak. - Biji moster - Lain-lain : -- Lain-lain Tanaman dan bagiannya(termasuk biji dan buah), yang terut terutama ama dipak dipakai ai dalam dalam pembuat pembuatan an wewawewangian, ngi an, dal dalam am far farmas masii ata atau u unt untuk uk ins insekt ektisi isida, da, fungisida fungi sida atau untuk tujuan yang semac semacam am itu, itu, segar seg ar atau atau ker kering ing,, baik baik dipo dipoton tong, g, diha dihancu ncurka rkan n atau dijadikan bubuk maupun tidak. - Akar ginseng : -- Be B entuk potongan, hancur atau bubuk -- Lain-lain Produk nabati tidak dir iriinci atau termasuk pos lainnya. - Lain-lain : -- Daun sirih, daun biri dan daun pinang -- Lain-lain Minyak kelapa ( kopra ), ), ke kernel ke kelapa sa sawit atau babassu babassu dan dan fraksinya, fraksinya, dimurn dimurnikan ikan maupun maupun tida ti dak, k, te teta tapi pi ti tida dakk dim dimod odif ifik ikas asii sec secar ara a kim kimia ia.. - Mi Miny nyak ak ke kela lap pa (ko kopr pra a) da dan n fr frak aksi siny nya a: -- Minyak mentah Lema Le makk da dan n min inyyak he hew wan anii at atau au na naba bati ti dan fr frak ak-sinya,, sebagian sinya sebagian atau selur seluruhny uhnya a dihidro dihidrogenas genasi, i, diin di inte terr-es este terrif ifik ika asi si,, dir diree-e este terrif ifik ika asi ata atau u diel di elai aidi dini nisa sasi si , dim dimur urni nika kan n mau maupu pun n tid tidak ak,, tetapi tidak diolah lebih lanjut. - Minyak dan lemak nabati serta fraksinya : -- Le Lema makk dan dan min minya yakk dir diree-es este teri rifi fika kasi si se sert rta a fraksinya : -- Dari kacang kedelai -- Dari minyak-kelapa sawit, mentah -- Da Dari ri mi miny nyak ak ke kela lapa pa sa sawi wit, t, se sela lain in me ment ntah ah : ---Dalam ke kemasan de dengan be berat be bersih tidak melebihi 20 kg ---Lain-lain -- Dari kelapa -- Dari minyak kernel kelapa sawit : ---Mentah ---Dimurnikan, dijernihkan dan dihilangkan
K
E
T
E
T
A
P
A
N
-- No N ot decaffeinated : -- Ar Arabica WIB or Robusta OIB -- Other -- De Decaffeinated : -- Ar Arabica WIB or Robusta OIB -- Other Pepper of th the ge genus Piper; dr dried or or crushed or gr grou oun nd fr frui uitts of th the e gen genu us Ca Capsic icu um or or of the genus Pimenta. - Pepper : -- Neither crushed nor ground : --White ---Black ---Other Cinnamon and cinnamon-tree flowers. - Neither crushed nor ground Seeds of of an anise, ba badian, fe fennel, co coriander, cumin or caraway; juniper berries. - Seeds of coriander - Seeds of cumin - Seeds of fennel; juniper berries Gin inge gerr, saf afffro ron, n, tu turm rme eri ricc ( cur urccum uma a ), thy hyme me,, bayy lea ba leavves es,, cur currry and and ot othe herr spi spice ces. s. - Turmeric (Curcuma) - Curry - Other spices : -- Other Buckwheat, mi millet and ca canary seed; ot other cereals. - Buckwheat Cereal flours other than of wheat or meslin. - Maize (corn) flour Ground-nuts, no not ro roasted or or ot otherwise co cooked, whethe whe therr or or not not she shelle lled d or or brok broken. en. - In shell : -- Suitable for sowing -- Other Oth the er oil oil se seed edss an and d ole oleag agin inou ouss fr frui uits ts,w ,wh het ethe herr or not broken. - Mustard seeds - Other : -- Other Plants and parts of plants ( including seeds and fruits fruits ), of a kind kind used used primarily primarily in perfum per fumery ery,, in pha pharma rmacy cy or for ins insect ectici icidal dal,, fungicidal fungi cidal or similar similar purp purposes oses,fres ,fresh h or dried dried,, whethe whe therr or not not cut, cut, crus crushed hed or or powde powdered red.. - Ginseng roots : -- Cu C ut, crushed or powdered form -- Other Vegetable products not elsewhere specified or included. - Other : -- Betel leaves, biri leaves and betel-nut leaves -- Other Coconut ( copra ), ), pa palm ke kernel or or ba babassu oi oil and fractions fractions thereo thereof, f, whether whether or not refined, refined, butt not bu not ch chem emic ical ally ly mo modi difi fied ed.. -Coccon -Co onu ut (cop oprra) oi oill an and d it itss fr fra act ctio ions ns : -- Crude oil Anim An ima al or ve vege gettabl ble e fa fatts an and d oi oils ls an and d the heir ir fractions frac tions,, partly partly or wholly wholly hydr hydrogena ogenated, ted, inte in terr-es este terrif ifie ied d , re-es re-este teri rifi fied ed or or elai el aidi dini nise sed, d, wh whet ethe herr or or not not re refi fine ned, d, bu butt not not further prepared. -Veg -Ve getable fats and oils and their fractio ion ns : -- Re Re-e -est ster erif ifie ied d fats fats an and d oil oilss and and the their ir fraction : -- Of soya bean -- Of palm oil, crude -- Of pal alm m oil oil,, oth other er th than an cr crud ude e: ---In pa packing of of a net we weight no not ex exceeding 20 kg ---Other -- Of coconut -- Of palm kernel oil : ---Crude ---Refined, bl bleached an and de deodorised (R (RBD)
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
0 0 0 0
5 5 5 5 5 0 0 5 0 5 5 0
5 5 5 5
0 0
5 5
0
5 5 5 5 5 5 5
7 7
K
97 98
1516.20.51.00 1516.20.52.00
99 100
1516.20.61.00 1516.20.69.00
101
1516.20.71.00
102
1516.20.72.00
103 104 105
1516.20.73.00 1516.20.81.00 1516.20.82.00
106
1516.20.83.00 15.17
107 108 109 110
1517.10.00.00 1517.90 1517.90.10.00 1517.90.20.00 1517.90.30.00
111 112 113
1517.90.41.00 1517.90.42.00 1517.90.43.00
114
1517.90.51.00
115
1517.90.61.00
116 117
1517.90.71.00 1517.90.72.00
118 119
1517.90.79.00 1517.90.81.00
120
1517.90.82.00
121
1517.90.83.00
122
1517.90.84.00
123
1517.90.85.00
124 125 126
1517.90.86.00 1517.90.89.00 1517.90.90.00 15.20
127 128
1520.00.10.00 1520.00.90.00 16.04
129
1604.11 1604.11.10.00 17.02
1702 17 02.3 .30 0
8 8
E
P
U
T
U
S
A
N
&
baunya ---Dari olein kernel kelapa sawit : ----Mentah ----Dimurnikan, dijernihkan dan dihilangkan baunya ---Dari minyak illipenut ---Lain-lain -- Lain-lain : ---Lemak di dihidrogenasi da dalam be bentuk se serpih, dala da lam m kem kemas asan an de deng ngan an be bera ratt ber bersi sih h kur kuran ang g dari 10 kg ---Lemak di dihidrogenasi da dalam be bentuk se serpih, dala da lam m kem kemas asan an de deng ngan an be bera ratt ber bersi sih h 10 10 kg kg atau lebih ---Minyak jarak dihidrogenasi (opal wax) ---Dari stearin kernel kelapa sawit, mentah ---Dari st stearin ke kernel ke kelapa sa sawit, di dimurnikkan ni an,, dij dijer erni nihk hkan an da dan n dih dihil ilan angk gkan an ba baun unyya ---Olein atau stearin ke kernel ke kelapa sa sawit lain la inny nya a yan yang g dih dihid idro roge gena nasi si da dan n dim dimur urni nika kan, n, dijernihkan, serta dihilangkan baunya Margarin; ca campuran at atau ol olahan ya yang da dapat dimaka dim akan n dari dari lem lemak ak ata atau u miny minyak ak hew hewani ani at atau au naba na bati ti at atau au da dari ri fr frak aksi si le lema makk ata atau u min minya yakk yang yan g berbed berbeda a dalam dalam bab bab ini, ini, selain selain lemak lemak atau atau miny mi nyak ak ata atau u frak fraksi siny nya a yang yang dap dapat at dim dimak akan an dalam pos 15.16. - Ma Margarin, tidak termasuk margarin cair - Lain-lain : -- Ghee tiruan -- Margarin cair -- Ol Olahan pelepas cetakan -- La L ard tiruan; shortening : ---Lard tiruan hewani ---Lard tiruan nabati ---Shortening ---Campur ---C ampuran an atau olahan olahan dari lemak atau atau minyak nabati atau dari fraksinya : ---Campuran atau olahan padat ---Campuran atau olahan cair : ----Dengan bahan utama minyak kacang tanah ----De ---Denga ngan n bahan bahan utama utama miny minyak ak kelap kelapa a sawit sawit : -----Mentah -----Lain-lain, dalam kemasan dengan berat bersih tidak melebihi 20 kg -----Lain-lain ----Dengan bahan utama minyak kernel kelapa sawit mentah ----Dengan bahan utama olein kernel kelapa saw awit it yan ang g dim dimur urn nik ika an, dij ije ern rnih ihkkan da dan dihilangkan baunya ----Dengan bahan utama olein kernel kelapa sawit mentah predominates ----Dengan bahan utama olein kernel kelapa saw awit it yan ang g dim dimur urn nik ika an, dij ije ern rnih ihkkan da dan dihilangkan baunya ----Dengan bahan utama minyak kedelai atau minyak kelapa predominates ----Dengan bahan utama minyak illipenut ----Lain-lain -- Lain-lain Gliserol, kasar; air gliserol dan larutan alkali gliserol. - Gliserol kasar - Lain-lain Ikan diolah atau diawetkan; kaviar dan penggant ga ntii kav kavia iarr ya yang di diol olah ah da darri tel telu ur ik ikan an.. - Ik Ikan an,, utuh utuh ata atau u dala dalam m poto potong ngan an,, teta tetapi pi tid tidak ak dicincang : -- Salmon : ---Dalam kemasan kedap udara Gula lainnya, termasuk laktosa, maltosa, glu lu-kosa dan frukt fruktosa osa murni kimia kimiawi, wi, dalam bentu bentukk padat; pad at; siro sirop p gula gula tidak tidak menga mengandu ndung ng tamb tambaha ahan n bahan perasa perasa atau atau pewarna; pewarna; madu tiruan,d tiruan,dicamicampur dengan dengan madu alam maupu maupun n tidak; tidak; kara karamel. mel. honey; caramel. - Gl Gluk ukos osa a dan dan si siro rop p glu gluko kosa sa,, tid tidak ak me meng ngan andu dung ng fruktosa atau dalam keadaan kering mengandung
K
E
T
E
T
A
P
A
---Of palm kernel olein : ----Crude ----Refined, bleached and deodorised (RBD)
N
5 5
---Of illipenut oil ---Other -- Other : ---Hydrogenated fa fats in in flflakes, in in pa packages of a net net wei weigh ghtt of of less less th than an 10 kg kg
5 5
---Hydrogenated fa fats in in flflakes, in in pa packages of a net net we weig ight ht of 10 kg or mo more re
5
---Hydrogenated castor oil (opal wax) ---Of palm kernel stearin, crude ---Of pa palm ke kernel st stearin, re refined, bl bleached and an d deo deodo dorris ised ed (RB RBD D) ---Other hydrogenated and refined, bleached and an d deo deodo dori rise sed d pal palm m ker kerne nell ole olein in or stearin Margarine; ed edible mi mixtures or or pr preparations of of animal ani mal or veg veget etabl able e fats fats or oil oilss or or of frac fr acti tion onss of of dif diffe fere rent nt fa fats ts or oi oils ls of th this is Chapte Cha pterr, other other than than edible edible fats fats or or oils oils or thei th eirr fra fract ctio ions ns of hea headi ding ng 15. 15.16 16..
5 5 5
- Ma Margarine, excluding liquid margarine - Other : -- Imitation ghee -- Liquid margarine -- Mo Mould release preparations -- Im I mitation lard; shortening : ---Imitation lard of animal origin ---Imitation lard of vegetable origin ---Shortening ---Off mixtures ---O mixtures or preparation preparationss of vegetable vegetable fats or oils or of their fractions : ---Solid mixtures or preparations ---Liquid mixtures or preparations : ----In which ground-nut oil predominates ----I ---In n which which palm palm oil oil predom predomina inates tes : -----Crude -----Other, in packings of net weight not exceeding 20 kg -----Other ----In which crude palm kernel oil predominates ----In which refined, bleached and deodorised (RBD (R BD)) pal palm m ker kerne nell ole olein in pr pred edom omin inat ates es
5
5
5
5 2,5 2,5 5 5 2,5 0 0 0 0 0 0 0
----In which crude palm kernel olein
0
----In which refined, bleached and deoderised (RBD (R BD)) pal palm m ker kerne nell ole olein in pr pred edom omin inat ates es
0
----In which soya bean oil or coconut oil
0
----In which illipenut oil predominates ----Other -- Other Glycerol, crude; glycerol waters and glycerol lyes. - Crude glycerol - Other Prepared or preserved fish; caviar and cav avia iarr sub subst stit itut utes es pr prep epar ared ed fr from om fis ish h eg eggs gs.. - Fi Fish sh,, whol whole e or in in piec pieces es,, but but not not minc minced ed :
0 0 5
-- Salmon : ---In airtight containers Other sugars, includin ing g chemic ica ally pure lactose, lacto se, malto maltose, se, gluco glucose se and and fruct fructose, ose, in solid sol id form; form; sugar sugar syru syrups ps not not contai containin ning g added added flavouring flavo uring or colouri colouring ng matter; matter; artificial artificial honey,, whether honey whether or not not mixed mixed with with natural natural Gluc Gl ucos ose e and and gl gluc ucos ose e syr syrup up,, not not co cont ntai aini ning ng fructose or containing in the dry state less
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
5 5
0
K 130 131
1702.30.10.00 1702.30.20.00 17.04
132 133 134
1704.90 1704.90.10.00 1704.90.20.00 1704.90.90.00 19.02
135 136 137
1902.19 1902.19.10.00 1902.19.20.00 1902.19.90.00 19.03
138 139 140
141 142 143 144 145
146 147 148
1903.00.00.10 1903.00.00.20 1903.00.00.90 19.05
1905.90 19 1 905.90.30.00 1905.90.40.00 1905.90.50.00 1905.90.80.00 1905.90.90.00 20.07
2007.91.00.00 2007.99 2007.99.10.00 2007.99.90.00 20.08
2008.40 149 150
2008.40.11.00 2008.40.19.00
151 152
2008.40.91.00 2008.40.99.00 20.09
153
2009.11.00.00
154
2009.21.00.00
155 156
2009.41.00.00 2009.49.00.00 2009.8 .80 0
157 158
2009.80.10.00 2009.80.90.00 21.03 2103.10.00
E
P
U
T
U
S
A
N
&
frukto fru ktosa sa kura kurang ng dari dari 20 % menuru menurutt beratn beratnya: ya: -- Glukosa -- Sirop glukosa Kembang gu gula ( termasuk coklat pu putih ), ), titidak mengandung kakao. - Lain-lain : -- Permen mengandung obat -- Coklat putih -- Lain-lain Passta, di Pa dima massak at atau au di diis isii ma maup upun un ti tida dakk(de den nga gan n daging dag ing ata atau u bahan bahan lain lainnya nya)) atau atau diola diolah h secar secara a lain la in,, sepe sepert rtii spag spaget eti, i, mak makar aron oni, i, mi, mi, las lasag agne ne,, gnocch gno cchi, i, rav raviol ioli,c i,cann annell elloni oni;; co cousc uscous ous,, dio diolah lah maupun tidak. - Pa Past sta a ment mentah ah,, tidak tidak dii diisi si at atau dio diola lah h seca secara ra lain : -- Lain-lain : ---Tanghun ---Bihun ---Lain-lain Tapioka dan penggantinya diolah dari pati, dala da lam m be bent ntuk uk se serp rpih ih,, but butir ir,, pea pearl rlss, has hasil il ayakan atau bentuk semacam itu. - Seperti mutiara - Serpih, hasil ayakan - Lain-lain Roti, kue kering, kue, biskuit dan produk roti lainny lainnya, a, mengan mengandung dung kaka kakao o maupun maupun tidak tidak;; wafe wa ferr komu komuni ni,, selo selong ngso song ng kos koson ong g dari dari jen jenis is yang yan g cocok cocok unt untuk uk kepe keperlu rluan an farm farmasi asi,, seali sealing ng wafers,ric wafer s,rice e paper dan dan produk produk yang yang semacam semacam itu - Lain-lain : -- Kue -- Kue kering -- Produk roti yang dibuat tanpa tepung -- Pr P roduk makanan garing lainnya -- Lain-lain Selai, jeli buah, marmelade, pure dan pasta dari da ri bua buah h atau atau kac kacan ang, g, dip diper erol oleh eh dar darii pema pema-sakan, saka n, mengandu mengandung ng tambaha tambahan n gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak. - Lain-lain : -- Buah jeruk -- Lain-lain : ---Butiran dan pasta buah selain mangga,nanas atau stroberi ---Lain-lain Buah Bu ah,, ka kaccan ang g da dan n ba bagi gia an tan anam aman an la lain inny nya a yan ang g dapat dap at dima dimakan kan,, diola diolah h atau atau diaw diawetk etkan an seca secara ra lain, lai n, men mengan gandun dung g tam tambah bahan an gul gula a ata atau u baha bahan n pema pe mani niss lain lainny nya a atau atau alk alkoh ohol ol mau maupu pun n tida tidak, k, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. - Pir : -- Mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau alkohol : ---Dalam kemasan kedap udara ---Lain-lain -- Lain-lain : ---Dalam kemasan kedap udara ---Lain-lain Jus buah (termasuk grape must) dan ju juss sayuran,, tidak ran tidak dife diferme rmenta ntasi si dan dan tidak tidak men mengan gandun dung g tambahan tamb ahan alkoh alkohol, ol, mengand mengandung ung tambah tambahan an gula gula atau pe pemanis la lainnya ma maupun titidak. - Jus orange : -- Beku - Jus grapefruit : -- De D engan nilai Brix tidak melebihi 20 -J us nanas : -- De D engan nilai Brix tidak melebihi 20 -- Lain-lain - Jus bu buah ah at atau au Jus sayu yura ran n la lain inn nya ya,, dar darii sat satu u jenis : -- Jus blackcurrant -- Lain-lain Saus Sa us dan dan ola olaha hann nnya ya;; camp campur uran an bum bumbu bu dan dan camp ca mpur uran an ba baha han n pen penye yeda dap; p; te tepu pung ng mo most ster er dan tepu tepung ng kasa kasarr moster moster sert serta a moster moster olah olahan. an. - Kecap :
K
E
T
E
T
A
P
A
N
than tha n 20% by weig weight ht of of fructo fructose se : -- Glucose -- Glucose syrup Sugar confectionery ( including white chocolate ), not containing cocoa. - Other : -- Medicated sweets -- White chocolate -- Other Passta, wh Pa whet ethe herr or not coo ookked or stu tufffe fed d (wi witth meatt or other mea other subs substan tances ces ) or or otherw otherwise ise prep pr epar ared ed,, such such as as spag spaghe hett tti, i, mac macar aron oni, i, noodle noo dles,l s,lasa asagne gne,, gno gnocc cchi, hi,rav raviol ioli, i, can cannel nellon loni; i; couscous, whether or not prepared. - Un Unco cook oked ed pas pasta ta,, not not stuf stuffe fed d or othe otherw rwis ise e prepared : -- Other : ---Bean vermicelli (tang hoon) ---Rice vermicelli (bee hoon) ---Other Tapioca and substitutes therefor prepared from fr om star arcch, in th the e for form m of of fla flakkes es,, gr grai ains ns,, pearls, sifting or in similar forms. - Pearl - Flakes, siftings - Other Bread, pastry, cakes, biscuits and other bakers’ bake rs’ ware wares, s, whethe whetherr or not cont containin aining g coco co coa; a; com commu muni nion on waf wafer ers, s, emp empty ty cac cache hets ts of of a kind kin d suita suitable ble for pha pharma rmaceu ceutic tical al use, use, sea sealin ling g wafers, wafer s, rice rice paper paper and similar similar produc products. ts. - Other : -- Cakes -- Pastries -- Bakery products made without flour -- Ot O ther crisp savoury food products -- Other Jams, fruit jellies, marmalades, fruit or nut pure pu ree e and and frui fruitt or nut nut pas paste tes, s, obt obtai aine ned d by cooking,w cook ing,whethe hetherr or not not containi containing ng added added sugar sugar or other sweetening matter. - Other : -- Citrus fruit -- Other : ---Fruit grains and pastes other than of mango, pineapple or strawberries ---Other Fru ruit it,, nu nutts and ot oth her edi dibl ble e pa parrts of pl pla ant ntss, otherw oth erwise ise pre prepar pared ed or or pres preserv erved, ed, whe whethe therr or not con conta taini ining ng add added ed sug sugar ar or oth other er swee sw eete teni ning ng mat matte terr or spi spiri rit, t, not not els elsew ewhe here re specifie ied d or included. - Pears : -- Containing added sugar or other other sweetening matter or spirits : ---In airtight containers ---Other -- Other : ---In airtight containers ---Other Fruit ju juic ice es ( including grape must ) and vegeta veg etable ble juic juices, es, unf unferm erment ented ed and and not not containing cont aining added added spirit, spirit, whethe whetherr or not contai containing ning added su sugar or or ot other sw sweetening ma matter. - Orange juice : -- Frozen - Grapefruit juice : -- Of O f a Brix value not exceeding 20 - Pineapple juice : -- Of O f a Brix value not exceeding 20 -- Other -Juic -Ju ice e of an anyy ot oth her sin ingl gle e fr frui uitt or veg ege eta tabl ble: e: -- Blackcurrant juice -- Other Sauc Sa uces es and and pre prepa para rati tion on the there refo for; r; mix mixed ed cond co ndim imen ents ts an and d mix mixed ed sea seaso soni ning ngs; s; mu must star ard d flour flo ur and and meal meal and prep prepare ared d musta mustard. rd. - Soya sauce :
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
0 0
5 5 5
5 5 5
5 5 5
5 5 5 5 5
0 0 5
5 5 5 5
0 5 5 5 5 5
9 9
K 159 160 161 162 163
2103.10.00.10 2103.10.00.20 2103.10.00.90 2103.20.00.00 2103.30.00.00
164 165
2103.90 2103.90.10.00 2103.90.20.00
166 167
2103.90.30.00 2103.90.90.00 21.06
168 169 170
2106.90 2106.90.10.00 2106.90.20.00 2106.90.30.00
171
2106.90.51.00
172
2106.90.52.00
173
2106.90.53.00
174
2106.90.71.00
175
2106.90.79.00
176
2106.90.99.00 22.01
177
2201.10.00.00 22.02
2202.10 178
2202.10.10.00
179
2202.10.90.00 22.07
2207.20
180
2207.20.11.00
181 182 183
2207.20.19.00 2207.20.90.00 2209.00.00.00 29.05
184
2905.11.00.00
40.01
185 186 187
4001.21 4001.21.10.00 4001 40 01.2 .22 2 4001.22.20.00 4001.22.30.00
1 10 0
E
P
U
T
U
S
A
N
&
-- Manis -- Asin -- Lain-lain - To Tomato ketchup dan saus tomat lainnya -Te -T epung mo moster da dan te tepung ka kasar mo moster se serta moster olahan - Lain-lain : -- Saus cabe -- Bumbu campuran dan penyedap campuran termasuk terasi including belachan -- Saus ikan -- Lain-lain Olahan makanan yang tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya. - Lain-lain : -- Dadih buncis kering dan batang dadih buncis -- Si S irop yang diberi perasa atau pewarna -- Non-dairy creamer -- Ola Olahan han dari dari jeni jeniss yang yang diguna digunakan kan dala dalam m pempembuatan minuman : manufacture of beverages : -- Olahan tidak beralkohol : ---Olahan yang digunakan sebagai bahan baku dala da lam m pe pemb mbua uata tan n ko kons nsen entr trat at ca camp mpur uran an ---Konsentrat campuran untuk diencerkan dengan air guna pembuatan minuman ---Produk dengan bahan dasar ginseng ---Ola --Olahan han bah bahan an pem pemani aniss yang yang men mengan gandun dung g pemanis tiruan dan bahan makanan : ---Mengandung sakarin atau aspartam sebagai pemanis - Lain-lain -- Lain-lain : ---Lain-lain Airr,termasuk ai Ai air mi mineral al alam at atau bu buatan da dan air soda, soda, tidak tidak mengandu mengandung ng tambaha tambahan n gula atau bahan pemanis lainnya maupun pemberi rasa; es dan salju. - Air mineral dan air soda Air, termasuk air mineral dan air soda, meng me ngan andu dung ng ta tamb mbah ahan an gu gula la at atau au ba baha han n pemanis lainnya atau pemberi rasa, dan minuman yang yan g tidak tidak mengand mengandung ung alkoh alkohol ol lainny lainnya, a, tidak tidak termasuk term asuk jus jus buah atau atau sayuran sayuran dari dari pos 20.09. 20.09. -Airr, termasuk air -Ai air mineral da dan ai air so soda, me mengandu nga ndung ng tamb tambaha ahan n gula gula atau atau baha bahan n pemani pemaniss lainnya atau pemberi rasa : -- Air mineral pancar dan air soda,diberi rasa -- Lain-lain Etil alkohol yang tidak didenaturasi dengan kad adar ar al alkkoh ohol ol 80 80% % at ata au le lebi bih h me menu nuru rutt volu vo lume meny nya; a; eti etill alko alkoho holl dan dan alko alkoho holl lain lainny nya, a, didenaturasi berapapun kadarnya. - E titil alkohol dan alkohol lainnya, didenaturasi, berapapun kadarnya : --Et -Etilil alko alkoho holl diden didenat atur uras asi, i, term termas asuk uk alko alkoho holl dimetilasi : -- Etil alkohol dengan kadar alkohol melebihi 99% menurut volumenya -- Lain-lain -- Lain-lain Cuka dan pe pengganti cu cuka diperoleh da dari as asam asetat. Alkohol asiklik dan turunan halogenasi, sulfonasi, ni nitrasi at atau ni nitrosasinya. - Al Alkohol monohidrat jenuh : -- Metanol (metil alkohol) II. ALKOHO ALKOHOL L DAN DAN TURUN TURUNAN AN HALO HALOGEN GENASI ASI,, SULFON SUL FONASI ASI,, NITRAS NITRASII AT ATAU NITRO NITROSAS SASINY INYA A Karet al alam, ba balata, ge getah pe perca, gu guayule, chicle dan getah alam semaca chicle semacam m itu, dalam benbentukk as tu asa al at atau pe pela latt, lem lemba barran ata tau u st stri rip. p. - Ka Karet alam dalam bentuk lain : -- Smoked sheets : ---RSS Grade 1 ---T --Tec echn hnic ical ally ly Spe Speci cifi fied ed Nat Natur ural al Rub Rubbe berr (TSN (TSNR) R):: ---Standard Indonesian Rubber lainnya ---Standard Malaysian rubber
K
E
T
E
T
A
P
A
N
-- Sweet -- Salted -- Other - To Tomato ketchup and other tomato sauces -Musstard flflour an -Mu and me meal an and pr prepared mu mustard
5 5 5 5 5
- Other : -- Chilli sauce -- Mixed condiments and mixed seasonings,
5 5
-- Fish sauce -- Other Food preparations not elsewhere specified or included. - Other : -- Dried bean curd and bean curd sticks -- Fl F lavoured or coloured syrups -- Non-dairy creamer -- Pre Prepar parati ations ons of of a kind used used in in the -- Non-alcoholic preparations : ---Preparations to be used as raw material in pr prep epar arin ing g co comp mpos osit ite e co conc ncen entr trat ates es ---Composite concentrates for simple dilutio ion n wit with h wa water to make beverages ---Ginseng based products ---Sw --Sweet eeteni ening ng pre prepar parati ations ons co consi nsisti sting ng of artificial sweeteners and foodstuffs : ---Containing saccharin or aspartame as a sweetener - Other -- Other : ---Other Waters, in includin ing g na natural or or artificial mineral miner al waters waters and aerat aerated ed waters, waters, not not containing added sugar or other sweetening matter nor flavoured; ice and snow. - Mineral waters and aerated waters Waters, including mineral waters and aerated wate wa ters rs,, con conta tain inin ing g add added ed su suga garr or or oth other er sweetening matter or flavoured, and other non-al non -alcoh coholi olicc bevera beverages ges,, not inclu includin ding g fruit fruit or vegetab vegetable le juices juices of headin heading g 20.09. 20.09. -Wa -W aters, in incclu lud ding mineral waters and aerated waters wat ers,, contai containin ning g added added sugar sugar or or othe othe sweetening matter or flavoured : -- Sparkling mineral waters and aerated waters, flavoured -- Other Undenatured ethyl alcohol of an alcoholic str tren eng gth by vo volu lume me of 80 80% % vol or hig ighe herr;e ;etthy hyll alco al coho holl and and othe otherr spir spirit its, s, den denat atur ured ed,, of any any strength. - E th thyl alcohol and other spirits, denatured, of any strength : -- De Dena natu ture red d ethyl ethyl alc alcoh ohol ol,, inclu includi ding ng methylate spirits : -- Ethyl alcohol strength by volume of exceeding 99% vol -- Other -- Other Vinegar and substitutes for vinegar obtained from acetic acid. Acyclic alcohols and their halogenated, sulphonated, ni nitrated or or ni nitrosated de deriv iva atives. - Sa Saturated monohydric alcohols : -- Methanol (methyl alcohol) II. ALCOHO ALCOHOLS LS AND TH THEIR EIR HALO HALOGEN GENAT ATED, ED, SULPHO SUL PHONA NATED TED,, NITRA NITRATED OR NITROSATED DERIVATIVES Natural ru rubber,balata, gu gutta-percha, gu guayule, chicle chic le and simil similar ar natural natural gums, gums, in primary primary form fo rmss or or in in pla plattes es,, she sheet etss or or str strip ip.. - Na Natural rubber in other forms : -- Smoked sheets : ---RSS Grade 1 ---T --Tec echn hnic ical ally ly Spe Speci cifi fied ed Nat Natur ural al Rub Rubbe berr (TSN (TSNR) R):: ---Other standard Indonesian Rubber ---Standard Malaysian rubber
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
5 5
5 5 5
5 5 5 5 5 5
0
0 0
5 5 5 5
2,5
5 5 5
K 188 189 190 191 192
E
4001.22.40.00 4001.22.50.00 4001.22.60.00 4202.19.20.00 4204.00.00.00
44.18 193
4418.20.00.00 44.20
194
196
4420.10.00.00 44.21 4421.10.00.00 4421.90 4421.90.10.00
197 198 199
4421.90.20.00 4421.90.30.00 4421. 1.9 90.4 .40 0.00
200 201 202
4421.90.50.00 4421.90.60.00 4421.90.70.00
203 204 205 206 207
4421.90.91.00 4421.90.92.00 4421.90.93.00 4421.90.94.00 4421.90.99.00 46.02
195
208
209
210
4602.10 4602.10.10.00 48.04
4804.21 4804.39 4804.39.90.00 48.08
4808.10.00.00 48.18
211
4818.10.00.00 4818.4 4818 .40 0
212
4818.40.10.00
213
4818.40.20.00
P
U
T
U
S
A
N
&
---Specified Singapore rubber ---Thai tested rubber ---Standard Cambodia rubber ---Dari nikel atau aluminium Barang dari kulit samak atau dari kulit komp ko mpos osis isi, i, da dari ri je jeni niss yan yang g dig digun unak akan an da dala lam m mesin atau peral peralatan atan meka mekanik nik atau atau penggu penggunaan naan teknik lainnya. Pro Pr odu dukk pe perrtu tukkan anga gan n dan dan ba baha han n ban bangu gun nan ru ruma mah h darri kay da kayu, u, te term rmas asuk uk pa pane nell ka kayu sel elul uler er,, rakitan raki tan panel panel lantai lantai papan, papan, atap atap sirap sirap dan shake. shake. - P in intu dan kusennya serta ambang bawah pintu Tatak aka an kay ayu u da dan n kay ayu u be bert rtat ata ah; kot ota ak dan pe petti untuk perhi perhiasan asan atau baran barang g tajam tajam dan baran barang g semaca sem acam m itu, itu, dari dari kay kayu; u; pat patung ung dan orn orname amen n lain la inny nya, a, dar darii kayu kayu;; pera perabo bota tan n dari dari kay kayu u yang yang tidak termasuk Bab 94. - P at atung kecil dan ornamen lainnya, dari kayu Barang lainnya dari kayu lainnya. - Gantungan pakaian - Lain-lain : -- Kelos, co cop dan kumparan, gu gulungan be benang jahit dan sejenisnya -- Batang kayu korek api -- Pasak atau paku kayu untuk alas kaki -- Tan ang gka kaii pe perrme men n, tan angk gkai ai es kri rim m da dan n sen end dok es krim -- Paving blok dari kayu -- Ke Kerai dan alat kelengkapan kerai -- Kipas da dan ha handscreen, bin bing gkai da dan ga gagangnya serta bagia ian n dari bingkai dan gagang
K
E
T
E
T
A
P
A
N
---Specified Singapore rubber ---Thai tested rubber ---Standard Cambodia rubber ---Of nickel or aluminium Articles of leather or of composition leather, of a kind kind use used d in ma mach chin iner eryy or me mech chan anic ical al appliances applia nces or of other other technic technical al uses. uses.
Buil Bu ild der ers’ s’ jo join iner eryy an and d car carpe pen ntr tryy of of wo wood od,, inclu inc ludi ding ng cel ellu lula larr woo wood d pan panel els, s, as asssem emb ble led d parquet par quet panels, panels, shingle shingless and shakes. shakes. - Do Doors and their frames and thresholds Woo ood d ma marrqu que etr tryy an and d in inla laid id wo wood od;; cas askket etss and casess for case for jewellery jewellery or cutler cutleryy, and simil similar ar articl art icles, es, of woo wood; d; sta statue tuette ttess and and othe otherr orna or name ment nts, s, of of wood wood;; wood wooden en arti articl cles es of of furniture not falling in Chapter 94. - St Statuettes and other ornaments, of wood Other articles of wood. - Clothes hangers - Other : -- Spools, co cops an and bo bobbins, se sewing th thread reels and the like -- Match splints -- Wooden pegs or pins for footwear -- Ca Cand ndyy-ssti ticcks ks,, ic icee-cr crea eam m sti ticcks an and d ic icee-cr crea eam m spoons -- Wood paving blocks -- Bl Blind and blind fittings -- Fans an and ha handscreens, fr frames an and ha handles therefor and parts of such frames and handles -- Lain-lain : -- Other : ---Perlengkapan kuda dan banteng ---Horse and bullock gear ---Tasbih ---Prayer beads ---Manik-manik lainnya ---Other beads ---Tusuk gigi ---Toothpicks ---Lain-lain ---Other Kerran Ke anja jang ng,, ba bara ran ng any anyam aman an da dan n bar baran ang g lai lainn nnyya, Ba Basske ketw twor orkk, wic wickker erw wor orkk and and ot othe herr ar arti ticcle less, dibuat dib uat seca secara ra langs langsung ung menj menjadi adi berbe berbentu ntukk dar darii made mad e directl directlyy to shape shape from from plaiti plaiting ng bahan bah an anyam anyaman an atau atau dibua dibuatt dari dari barang barang dala dalam m materi mat erials als or or made made up from from goods goods of of headin heading g pos 46.01; barang dari loofah. 46.01; articles of loofah. - Dari bahan nabati : - Of vegetable materials : -- Dari rotan -- Of rattan Kertas dan ke kertas ka karton kr kraft titidak di dilapisi, Uncoated kraft paper and paperboard, in ro rolls dala da lam m gulu gulung ngan an ata atau u lemb lembar aran an,, se sela lain in yan yang g or she sheet ets, s, oth other er tha than n that that of of head headin ing g 48.0 48.02 2 or dimaksud pada pos 48.02 atau 48.03. 48.03. - Ke Kerrtas atau ker erta tass ka kart rto on kkrraf aftt la lain inny nya a -Othe -Ot herr kr kraf aftt pap paper er or pap paper erb boa oarrd wei weigh ghin ing g dengan berat 150 g/m.atau kurang : 150 g/m.or less : -- Tidak dikelantang : -- Unbleached : ---Lain-lain : ---Other : ----Lain-lain ----Other Kertas dan kertas karton, bergelombang (dengan Paper and paperboard, corrugated (with or atau ata u tanp tanpa a dile dilekat katii lemb lembara aran n yang yang dat datar ar per per-withou wit houtt glue glued d flat flat sur surfac face e shee sheets ts), ), cr crepe eped, d, mukaan muk aannya nya), ), diki dikisut sutkan kan,, dikeru dikerutka tkan, n, diemb diembos os crinkl cri nkled, ed, embo emboss ssed ed or perf perfora orated ted,, in rolls rolls or or ata tau u di dipe perrfo forras asi, i, da dala lam m gu gulu lung ngan an at ata au she hee ets ts,, oth other er th than an pap aper er of the kin ind d des desccrib ibed ed lembaran, se selain kertas da dari je jenis ya yang in in heading 48.03. diuraikan dalam pos 48.03. - K er ertas da dan ke kertas ka karton be bergelombang, - Co Corrugated paper and pa paperboard, whether or diperforasi maupun tidak not perforated Kerrtas to Ke toil ile et da dan n ker erttas sem ema aca cam m it itu, u, gu gump mpal alan an Toi oile lett pape perr and sim imil ilar ar pape perr, ce cell llu ulo lose se selu se lulo losa sa at atau au we web b dar darii ser serat at se selu lulo losa sa,, dar darii wadd wa ddin ing g or or web webss of of cel cellu lulo lose se fi fibr bres es,, of of a ki kind nd jenis je nis yan yang g digun digunaka akan n untuk untuk kep keperl erluan uan rum rumah ah used use d for for house househol hold d or san sanit itary ary pur purpos poses, es, in tangg ta ngga a at atau au san sanite iterr, dala dalam m gul gulung ungan an den dengan gan rolls rol ls of a widt width h not not exc exceed eeding ing 16 cm, or cut leba le barr tid tidak ak me mele lebi bihi hi 16 cm cm,, at atau di dipo poto tong ng to si size ze or sh shap ape; e; ha hand ndke kerc rchi hief efs, s, cl clea eans nsin ing g menurut uk ukuran at atau be bentuk te tertentu; tissues, to towels, ta tablecloths, se serviettes, sapu sa puta tang ngan an,, tisu tisu pem pembe bers rsih ih,, hand handuk uk,, tapl taplak ak napk na pkin inss for for babi babies es,, tamp tampon ons, s, bed bed she sheet etss and and meja, mej a, serb serbet, et, pop popok ok bayi bayi,, tamp tampon, on, sep seprei rei dan simila sim ilarr hous househo ehold, ld, san sanita itary ry or hos hospit pital al keperl kep erluan uan ruma rumah h tangga tangga sema semacam cam itu, itu, bara barang ng articl art icles es,, articl articles es of app appare arell and clot clothin hing g keperl kep erluan uan san sanite iterr at atau au rum rumah ah sak sakit, it, pak pakaia aian n access acc essori ories, es, of pap paper er pul pulp, p, pap paper er,, cel cellulo lulose se dan aks akseso esori ri paka pakaian ian,, dari dari pulp pulp ker kerta tas,k s,kert ertas, as, waddin wad ding g or web webss of cel cellul lulose ose fib fibres res.. gumpalan selulosa atau web dari serat selulosa. - Kertas toilet - Toilet paper - Sa Sani nite terr da dan n tam ampo pon, n, po popo pokk ba bayi yi da dan n pe pemb mbeb ebat at -San -Sanit itar aryy to towe wels ls an and d ta tamp mpon ons, s, na napk pkin inss an and d na nappuntuk unt uk bayi bayi dan bar barang ang sa sanit niter er sema semacam cam itu : kin lin liners ers for bab babies ies and sim simila ilarr sani sanitar taryy arti article cless : -- Popok bayi dan pembebat untuk bayi dan -- Napkins and napkin liners for babies and barang saniter semacam itu similar sanitary articles -- Pembalut saniter, tampon dan barang -- Sanitary towels, tampons and similar semacam itu articles
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
5 5 5 5 5
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0
5
5
5 5 5
1 11 1
K 48.19
214
4819.10.00.00 48.23
215
4823.19.00.00 64.01
216
6401.92.00.00
217
6401.99.00.00 64.02
218
6402.30.00.00 64.03
219
6403.12.00.00
220
6403.19 6403.19.10.00
221 222
6403.19.90.00 6403.20.00.00
64.04
223
6404.11.00.00
224
6404.19.00.00 64.05 6405.10.00.00
225 226 227
6405.20.00.00 6405.90.00.00 64.06
6406.10 228 229 230
6406.10.10.00 6406.10.90.00 6406.20.00.00 73.23
231
7323.94.00.00
232
79.07 7907.00.20.00
1 12 2
E
P
U
T
U
S
A
N
&
K
E
T
E
T
A
P
A
N
Kardus, kotak, peti, tas dan kemasan lainnya Cartons, boxes, cases, bags and other packing dari kertas dari kertas,, kertas kertas kar karton ton,, gumpal gumpalan an selul selulosa osa conta con taine iners rs,, of pape paperr, paper paperboa board, rd, cel cellul lulose ose atau at au we web b dar darii ser serat at se selu lulo losa sa;; kot kotak ak ar arsi sip, p, wadd wa ddin ing g or or web webss of of cel cellu lulo lose se fi fibr bres es;; box box tala ta lam m sur surat at dan dan ba bara rang ng se sema maca cam m itu, itu, dar darii file fi les, s, le lett tter er tra trays ys,, and and sim simililar ar ar arti ticl cles es,, of kert ke rtas as at atau au ke kert rtas as ka kart rton on,, dar darii jen jenis is ya yang ng pap aper er or pa pape perb rboa oard rd,, of of a ki kind nd us used ed in digu di guna naka kan n di di kan kanto torr,d ,dii tok toko o ata atau u sej sejen enis isny nya. a. offi of fice ces, s, sh shop opss or or the the lik like. e. - Ka Kardus, kotak dan peti, dari kertas atau - Ca Cartons, boxes and cases, of corrugated kertas karton bergelombang paper or paperboard Kertas, ke kertas ka karton, gu gumpalan se selu lulo lossa da dan Other paper, pa paperboard, cellulose wa wadding and web we b da dari ri se sera ratt se selu lulo losa sa la lain inny nya, a, di dipo poto tong ng webs we bs of ce cellllul ulos ose e fib fibre res, s, cu cutt to to siz size e or or menuru men urutt uku ukuran ran ata atau u bent bentuk; uk; bar barang ang lai lainny nnya a shape; sha pe; oth other er art articl icles es of pa paper per pul pulp, p, pa paper per,, darri pul da pulp p ke kert rtas as,, ker kerta tass, ker kerttas kar arto ton, n, pap aper erb boa oarrd, cel ellu lulo losse wa wadd ddin ing g or web ebss of gumpa gum palan lan selu selulos losa a atau atau web dari dari sera seratt selulo selulosa sa cellul cel lulose ose fib fibres res.. bentuk pita atau gulungan - Ker Kerta tass berp berpere ereka katt ata atau u kert kertas as ade adesif sif,, dala dalam m - Gum Gummed med or adh adhesi esive ve pap paper er,, in in stri strips ps or strip atau gulungan : rolls : -- Lain-lain -- Other Alas kaki tahan air dengan sol luar dan bagian Waterproof footwear with outer sole less and ata tass dar darii kar kare et at atau da darri pla plassti tikk, bag bagia ian n upp up per erss of of ru rubb bber er or of of pla plassti ticcs, the the upp pper erss atas at asny nya a tid tidak ak di dip pas asan ang g pad pada a sol sol da dan n tid tidak ak of wh whic ich h are are ne neit ithe herr fix fixed ed to th the e sol sole e nor nor dira di raki kitt deng dengan an car cara a dija dijahi hit, t, dik dikel elin ing, g, dip dipak aku, u, asse as semb mble led d by st stit itch chin ing, g, riv rivet etin ing, g, nai naililing ng,, dise di sekr krup up,, ditu ditusu sukk atau atau pro prose sess sema semaca cam m itu. itu. scre sc rewi wing ng,, plug pluggi ging ng or or sim simila ilarr proc proces esse ses. s. - Alas kaki lainnya : - Other footwear : -- Menutupi mata kaki tetapi tidak menutupi -- Covering the ankle but not covering the knee lutut -- Lain-lain -- Other Alas kaki la lainnya dengan sol lu luar dan ba bagian Other footwear wi with ou outer so soles and up uppers atas dari karet atau plastik. of rubber or plastics. - Alas kaki lainnya, dilengkapi logam pelindung - O th ther footwear, incorporating a protective jari metal toe-cap Alas ka kaki de dengan so sol lu luar da dari ka karet, pl plastik, Footwear with ou outer so soles of ru rubber, pl plastics, kulilitt sama ku samakk atau atau kul kulit it kom kompo posi sisi si dan dan bag bagia ian n leat le athe herr or or com compo posi siti tion on lea leath ther er an and d uppe uppers rs of atas sepatu dari kulit samak. leather. - Alas kaki olah raga : - Sp Sports footwear : -- Bot sk ski, al alas ka kaki un untuk lilintas al alam da dan bo bot -- Ski-boots, cr cross-country sk ski fo footwear an and papan luncur salju snowboard boots -- Lain-lain : -- Other : ---Alas kaki ol olahraga la lainnya di dilengkapi pa paku, ---Other sp sports fo footwear fifitted wi with st studs, bata ba tang ng dan dan sej sejen enis isny nya a (unt (untuk uk con conto toh h sepa sepatu tu barr and ba and the the like like(f (for or exa examp mple le foo foott ball ball sep epak ak bo bola la,, sep sepat atu u la lari da dan n sep sepat atu u gol golf) f) sho hoe es, s,ru run nni ning ng sho hoes es an and d gol golff sh shoe oess) ---Lain-lain ---Other - Al A las kaki dengan sol luar dari kulit samak, - Fo Footwear with outer soles of leather, and dan da n bag bagia ian n at atas asny nya a te terd rdir irii dar darii pe peng ngik ikat at uppe up perrs whi whicch con conssis istt of of lea leath ther er str trap apss dari da ri ku kulit lit sa sama makk yan yang g men menyi yila lang ng pu pung nggu gung ng acro ac ross ss th the e ins inste tep p and and ar arou ound nd th the e big big to toe e kaki dan sekeliling jempol Alas ka kaki de dengan so sol lu luar da dari ka karet, pl plastik, Footwear with ou outer so soles of ru rubber, pl plastics, kulilitt sama ku samakk atau atau kul kulit it kom kompo posi sisi si dan dan bag bagia ian n leat le athe herr or or com compo posi siti tion on lea leath ther er an and d uppe uppers rs of atasnya dari bahan tekstil. textile materials. - Al Alas as ka kaki ki de deng ngan an so soll lua luarr dar darii kar karet et at atau au -Footw -Foo twea earr wi with th ou oute terr sol soles es of ru rubb bber er or plastik : plastics : -- Alas kaki olah raga; sepatu tenis, sepatu -- Sports footwear; tennis shoes, basketball bola bo la ba bask sket et,, se sepa patu tu se sena nam, m, se sepa patu tu la lati tiha han n shoe sh oes, s, gy gym m sho shoes es,, tra train inin ing g sho shoes es an and d the the dan sejenisnya like -- Lain-lain -- Other Alas kaki lainnya. Other footwear. - De D engan bagian atasnya dari kulit samak atau - Wi With uppers of leather or composition kulit komposisi leather - De Dengan bagian atasnya dari bahan tekstil - Wi With uppers of textile materials - Lain-lain - Other Bagian dari alas kaki (termasuk bagian atas dipa- Parts of footwear (including uppers whether or sang sol maupun tidak selain sol luar);sol dalam not attached to soles other than outer soles); yang dapat dilep dilepas, as, bant bantalan alan tumit dan baran barang g removable remo vable in-s in-soles, oles, heel cush cushions ions and simil similar ar semacam semac am itu; pelind pelindung ung kaki, kaki, pembalu pembalutt kaki dan dan artic articles; les; gaiter gaiters, s, leggings leggings and similar similar barang semacam it itu u, serta bagiannya. articles, and parts thereof. - Bagian atas sepatu dan bagiannya, selain - U pp ppers an and pa parts thereof, ot other than pengeras : stiffeners : -- Dari logam -- Of metal -- Lain-lain -- Other - So S ol luar dan hak, dari karet atau plastik - Ou Outer soles and heels, of rubber or plastics Barang untuk penggunaan di atas meja, di dapur Table, kitchen or other household articles and parts thereof, of iron or steel; iron or steel atau barang keperluan rumah-tangga lainnya dan scoure urers rs and and scou scourin ring g or poli polishi shing ng bagiannya, dari besi atau baja; wol besi atau wool ; pot sco wol baj baja; a; pen penggo ggoso sokk pot pot dan ban bantal talan an gos gosok ok pads, pa ds, glo gloves ves and the lik like, e, of iro iron n or or stee steel. l. atau pemoles, sarung tangan dan semacamnya, dari besi atau baja. -- Dari besi (selain besi tuang) atau baja, -- Of iron (other than cast iron) or steel, dienamel enamelled Barang lain dari seng. Other articles of zinc. - Barang keperluan rumah tangga dan bagiannya - Domestic articles and parts thereof
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
5
5
5 5 5
2,5 2,5 5 5
2,5 5 5 5 5
2,5 2,5 2,5
2,5 0
K 233
7907.00.30.00
234 235
7907.00.90.00 8005.00.00.00
83.06
236
8306.21.00.00 83.09
237
8309.10.00.00 84.52
238 239
8452.10.00.00 8452.90 8452.90.10.00
240 241 242 243
8452.90.91.00 8452.90.92.00 8452.90.93.00 8452.90.94.00
244
8452.90.99.00 85.04 8504.3 .31 1
245 246 247 248 249
8504.31.10.00 8504.31.20.00 8504.31.30.00 8504.31.40.00 8504.31.50.00
250
8504.31.90.00 8521.90
251
8521.90.11.00
252
8521.90.19.00
253
8521.90.91.00
254
8521.90.99.00 85.26
255
8526.92.00.00 89.03
256
8903.91.00.00
257 258
8903.92.00.00 8903.99.00.00 95.03
259 260
9503.41.00.00 9503.49.00.00 96.08
261
9608.10.00.00
E
P
U
T
U
S
A
N
&
- Ta Talang, bubungan atap, rangka langit-langit dan da n ko komp mpon onen en ba bang ngun unan an pa pabr brik ikas asii lai lainn nnya ya - Lain-lain Foil timah (dicetak atau diberi alas kertas, kertas kert as karton, karton, plastik plastik atau atau bahan bahan alas semac semacam am itu, it u, mau maupu pun n tida tidakk ), ), deng dengan an ket keteb ebal alan an tid tidak ak mele me lebi bihi hi 0, 0,2 2 mm mm (ti (tida dakk ter terma masu sukk ala alasn snya ya); ); bubuk dan serpih timah. and flakes. Lonceng, gong dan se sejenisnya, ta tanpa lilistrik, dari da ri log logam am tid tidak ak mul mulia ia;; patu patung ng dan dan orn ornam amen en lain la inny nya, a, dar darii loga logam m tida tidakk muli mulia; a; bin bingk gkai ai fot foto, o, gamb ga mbar ar da dan n sem semac acam am it itu, u, da dari ri lo loga gam m tid tidak ak mulia; cermin dari logam tidak mulia. -- Di Disepuh dengan logam mulia Sumbat, penutup dan tutup ( termasuk sumbat taju ta juk, k, top topii sekr sekrup up dan dan sum sumba batt yang yang dit ditua uang ng-kan ka n ), ), kap kapsu sull unt untuk uk bo boto tol, l, su sumb mbat at be beru rulilirr, peny pe nyin ingk gkup up su sumb mbat at,, se sege gell da dan n ak akse seso sori ri peng pe ngep epak akan an la lain inny nya, a, da dari ri lo loga gam m tid tidak ak mu mulilia. a. - Sumbat tajuk Mesin jahit, selain dari mesin penjahit buku yang dimaksu dimaksud d dalam pos 84.40; 84.40; perabot perabotan, an, dasar dan tut tutup up dira diranca ncang ng seca secara ra khu khusus sus unt untuk uk mesin jahit; jarum mesin jahit. - Me Mesin jahit tipe rumah tangga - Ba Bagian lain dari mesin jahit : -- Da D ari mesin pada subpos 8452.10 -- Lain-lain : ---Bagian dan aksesori kepala mesin ---Arm bed, kaki dan pedal ---Untuk penyangga, roda gaya dan beltguard ---Lain-lain, digunakan dalam pembuatan mesin jahit ---Lain-lain Transformator el elektris, ko konverter st statis (m (misalnya, rectifier) dan induktor. -- Me Memp mpun unyyai kap apas asit ita as pen enga gatu turran da daya ya ti tida dakk melebihi 1 kVA : -- Instrumen transformator potensial -- In Instrumen transformator arus -- Transformator flyback -- Transformator frekuensi menengah -- Transformator step up/down, slide regulator, stabilisator -- Lain-lain - Lain-lain : -- La Laser disc player : -- Untuk digunakan khusus dalam si sinematografi, televisi, penyiaran -- Lain-lain -- Lain-lain : ---Untuk digunakan khusus dalam sinematografi, televisi, penyiaran ---Lain-lain Aparatus ra radar, ap aparatus ra radio pembantu na navigasi ga si da dan n apa apara ratu tuss rad radio io ken kenda dalili jar jarak ak ja jauh uh.. --Aparatus radio kendali jarak jauh Yacht dan kendaraan air lainnya untuk pelesir atau olah raga; sampan dan kano. -- Perahu layar, dengan atau ta tanpa motor pembantu -- Perahu mo motor, se selain pe perahu mo motor tempel -- Lain-lain Mainan lainnya; model yang diperkecil (“skala”)) dan model la” model rekr rekreas easii semacam semacam itu, itu, dapat dapat digera ge rakk kkan an ata atau u tida tidak; k; puz puzzl zle e dari dari seg segal ala a jeni jenis. s. - Mainan berbentuk binatang atau makhluk bukan manusia : -- Diisi -- Lain-lain Bolpoin; pena dan marker felt tipped serta pena marker marker porous poroustipped tipped lainny lainnya; a; pulpen, pulpen, pena stililog st ogra raff dan dan pena pena lai lainn nnya ya;; dupl duplic icat atin ing g styl stylo; o; pensil pen sil put putar ar atau atau pen pensil sil dor dorong ong;; tang tangkai kai pen pena, a, tang ta ngka kaii pen pensi sill dan dan ta tang ngka kaii sem semac acam am it itu; u; bagian bag ian (te (terma rmasuk suk tut tutup up dan jep jepit) it) dar darii bara barang ng terrseb te ebut ut di at atas as,, sel elai ain n yan ang g di dima makksud dalam pos 96.09. - Bolpoin
K
E
T
E
T
A
P
A
N
- Gu Gutters, ro roof ca capping, sk skylight fr frames an and othe ot herr fa fabr bric icat ated ed bu builildi ding ng co comp mpon onen ents ts - Other Tin foil (whether or not printed or backed with paper paper,, paperbo paperboard, ard, plasti plastics cs or similar similar back ba ckin ing g mate materi rial als) s),, of a th thic ickn knes esss (ex (excl clud udin ing g anyy bac an backi king ng)) not not ex exce ceed edin ing g 0.2 0.2 mm mm;; tin tin po powd wder erss
5 2,5 0
Bells, gongs and th the lilike, no non-electric, of base ba se met metal al;; stat statue uett ttes es and and oth other er orn ornam amen ents ts,, of bas base e meta metal; l; phot photog ogra raph ph,, pictu picture re or or simi simila larr fram fr ames es,, of of bas base e met metal al;; mir mirro rors rs of ba base se me meta tal. l. -- Pl Plated with precious metal Stoppers, caps and lid idss ( includin ing g crown cork co rks, s, scr screw ew cap capss and and pour pourin ing g stop stoppe pers rs), ), caps ca psul ules es fo forr bot bottl tles es,, thr threa eade ded d bun bungs gs,, bun bung g cove co vers rs,, sea seals ls an and d ot othe herr pa pack ckin ing g acc acces esso sori ries es,, of ba base se me meta tal. l. - Crown corks Sewing machines, other than book-sewing machines mach ines of heading heading No.84.40 No.84.40;; furniture, furniture, bases bases and cov covers ers spe specia cially lly des design igned ed for for sewi sewing ng machines; sewing machines needles. - Sewing machines of the household type - Other parts of sewing machines : -- Of O f machinery of subheading 8452.10 -- Other : ---Head parts and accessories ---Arms beds, foot and pedals ---For stands, flywheels and beltguards ---Other, used in the manufacture sewing machine ---Other Electrical tr transformers, st static co converters (for example, rectifiers) and inductors. -- Hav avin ing g a po pow wer ha hand ndli ling ng capa paccit ityy no nott exceeding 1 kVA : -- Instruments potential transformers -- In Instrument current tranformers -- flyback transformers -- Intermediate frequency transformers -- Step up / down transformers, slide regulators, stabilizers -- Other - Other : -- La Laser disc players : -- For sp special us use in in ci cinematographic, television, broadcasting -- Other -- Other : ---For special use in cinematographic, television, broadcasting ---Other Radar ap apparatus, ra radio na navigational aid aid appa ap para ratu tuss and and ra radi dio o rem remot ote e con contr trol ol ap appa para ratu tus. s. -- Ra R adio remote control apparatus Yachts and other vessels for pleasure or sports; rowing boats and canoes. -- Sailboats, with or or without auxiliary motor -- Motorboats, ot other th than ou outboard mo motor bo boats -- Other Other toys; reduced-size (“scale”) models and simi similar lar recre recreati ationa onall models, models, worki working ng or not; no t; puz puzzl zles es of of all all kind kinds. s. - Toys representing animals or non-human creatures : -- Stuffed -- Other Ball point pens; felt tipped and other poroustip poro ustipped ped pens and and markers; markers; founta fountain in pens, styl st ylo o grap graph h pens pens and and oth other er pen pens; s; dup duplilica cati ting ng stylos sty los;; prope propellin lling g or sli slidin ding g penci pencils; ls; penh pe nhol olde ders rs,, pen penci cill-ho hold lder erss and and si simi mila larr hol holde ders rs parts pa rts ( inclu includin ding g caps caps and cli clips ps ) of the forreg fo egoi oing ng ar arti ticcle les, s, ot oth her th than an th tho ose of heading 96.09. - Ball point pens
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
2,5
2,5
2,5 0 0 5 0 0 0
0 5 0 0 5 0 5 5 5 5 5 0 0 0
0 0
5
1 13 3
K
262
E
P
U
T
U
S
A
N
96.09
Pensil (selain pensil dari pos 96.08), crayon, inti pen inti pensi sil, l, pas paste tel, l, ara arang ng gam gamba barr, kapu kapurr tuli tuliss ata tau u ka kapu purr ga gamb mbar ar da dan n kap apur ur pen enja jahi hit. t.
9609.90.90.00
-- Lain-lain
&
K
E
T
E
T
A
P
A
N
Pencils (other than pencil ilss of heading 96.08), cray cr ayon ons, s, pen penci cill lead leads, s, pas paste tels ls,, draw drawin ing g cha harrcoa oals ls,, wr writ itin ing g or or dr draw awin ing g cha chalk lkss an and d tailors’ chalks. -- Other
0
DA F T A R A I S P I N D O N ES ES I A U N T U K V I E T N A M
( L I S T O F A I S P I N D O N ES ES I A T O V I E T N A M )
No
Po s T a r i f HS Code
07.08 1
0708.90.00.00 07.13 0713.3 .31 1
2 3 4 5
6
7 8
9 10
0713.31.10.00 0713.31.90.00 0713.39 0713.39.10.00 0713.39.90.00 08.01 0801.32.00.00 09.01
0901.11 0901.11.10.00 09.06 0906.10.00.00 09.09 0909.10 0909.10.10.00 0909.10.20.00 11.06
11
1106.30.00.00 11.08
12
1108.14.00.00 12.02
13 14 15 16
1202.10 1202.10.10.00 1202.10.90.00 1202.20.00.00 12.07 1207.40.00.00 15.15
1515.90 17 18 19
20 21
1515.90.91.00 1515.90.92.00 1515.90.99.00 15.21 1521.90 1521.90.10.00 1521.90.20.00 20.08
1 14 4
U R A I A N
B A R A N G
Sayuran polo lon ngan, dikupas atau tidak, segar atau dingin. - Sayuran polongan lainnya Sayuran polongan kering, dikupas, dikuliti atau dibelah maupun tidak. - Ka Kaccan ang g (Vig igna na sp spp. p.,, Ph Phas aseo eolu luss spp pp.) .) : -- Ka Kaccan ang g dar darii spe spessie iess Vig Vigna na mun ungo go (L. L.)) He Hepp pper er atau Vigna radiata (L.) Wilczek: -- Untuk disemai -- Lain-lain -- Lain-lain : ---Untuk disemai ---Lain-lain Kelapa, ka kacang Br Brasil dan ka kacang me mede, se segar atau keri kering, ng, dikup dikupas as atau atau dikul dikuliti iti maupun maupun tidak tidak.. - Kacang mede : -- Dikupas Kopi, digongseng atau dihilangkan kafeinnya maupun maupu n tidak; tidak; seka sekam m dan dan kulit kulit kopi; pengg pengganti anti kopii meng kop mengand andung ung kop kopii deng dengan an per perban bandin dingan gan berapapun. - Kopi, tidak digongseng : -- Ti Tidak dihilangkan kafeinnya : -- Ar Arabika WIB atau Robusta OIB Kayu manis dan bunga kayu manis. - Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk Biji adas ma manis, ba badia ian n,adas pe pedas, ke ketumbar, jintan hitam atau jin inttan; buah juniper. - Biji adas manis atau badian : -- Dari adas manis -- Dari badian Tepung, tepung ka kasar dan bu bubuk dari sa sayuran polong pol ongan an keri kering ng dari dari pos pos 07.1 07.13,d 3,dari ari sagu sagu ata atau u dari da ri ak akar ar at atau au bo bong nggo goll dar darii pos pos 07 07.1 .14 4 at atau au dari produk Bab 8. - Dari produk Bab 8 Pati; inulin. Starches; inulin. - Pati : -Starches -Starches : -- Pati ubi kayu (cassava) Kacang ta tanah, titidak di digongseng at atau di dimasak secara sec ara lai lain, n, dik dikuli uliti ti ata atau u peca pecah h maup maupun un tid tidak. ak. - Berkulit : -- Cocok untuk disemai -- Lain-lain - Dikuliti, pecah maupun tidak Biji Bi ji dan bu bua ah lai lainn nnyya yan yang g men menga gand ndu ung mi miny nya ak, pecah maupun tidak. - Biji wijen Lemak dan minyak nabati tertentu lainnya ( ter terma masu sukk min minya yakk joj jojob oba a ) dan dan fr frak aksi siny nya, a, dimurnikan ma maupun titidak, te tetapi titidak dimodifikasi secara kimia. - Lain-lain : -- Lain-lain : ---Minyak mentah ---Fraksi dari minyak tidak dimurnikan ---Lain-lain Malam na nabati ( selain tr trigliserida ), ), ma malam lebah, malam seran serangga gga lainnya lainnya dan sperma spermaceti, ceti, dimu di murrni nikkan at ata au diw diwar arna naii mau maup pun tid idak ak.. - Lain-lain : -- Malam lebah dan malam serangga lainnya -- Spermaceti Buah, kacang dan bagian tanaman lainnya yang
D ES CR I PT I ON
O F G O O D S
Leguminous vegetable, shell lle ed or unshelled, fresh or chilled. - Other leguminous vegetables Dried leguminous vegetables, shelled, whether or not skinned or split. -Bean -Be anss (V (Vig igna na spp pp., ., Ph Pha aseo eolu luss spp pp..) : -- Be Bean anss of of the the spe peccie iess Vig Vigna na mu mun ngo (L (L..)H )Hep eppe perr or Vigna radiata (L.) Wilczek : -- For sowing -- Other -- Other : ---For sowing ---Other Coconuts, Br Brazil nu nuts an and ca cashew nu nuts, fr fresh or dried, dried, wheth whether er or or not not shelled shelled or peeled peeled.. - Cashew nuts : -- Shelled Coffee , whether or not roasted or decaffeina decaf feinated; ted; cof coffee fee husk huskss and and skins skins;; coffe coffee e substi sub stitut tutes es con conta taini ining ng cof coffee fee in any any proportion. - Coffee, not roasted : -- No N ot decaffeinated : -- Ar Arabica WIB or Robusta OIB Cinnamon and cinnamon-tree flowers. - Neither crushed nor ground Seeds of of an anise, ba badian, fe fennel, co coriander, cumin or caraway; juniper berries. - Seeds of anise or badian : -- Of anise -- Of badian Flour,meal an and powder of the dried leguminous vegeta veg etable bless of head heading ing 07.1 07.13, 3, of sago sago or or of root ro otss or or tu tube bers rs of he head adin ing g 07. 07.14 14 or of th the e products of Chapter 8. - Of the products of Chapter 8 -- Manioc (cassava) starch Ground-nuts, no not ro roasted or or ot otherwise co cooked, whethe whe therr or or not not she shelle lled d or or brok broken. en. - In shell : -- Suitable for sowing -- Other - Shelled, whether or not broken Oth the er oil oil se seed edss an and d ole oleag agin inou ouss fr frui uits ts,w ,wh het ethe herr or not broken. - Sesamum seeds Other fixed vegetable fats and oils ( inc inclu ludi ding ng jo jojo joba ba oi oill ) and and th thei eirr fac facti tion ons, s, whether or or no not re refin ine ed, bu but no not ch chemically modified. - Other : - Other : ---Crude oil ---Fraction of unrefined oil ---Other Vegetable wa waxes ( other th than tr triglycerides ), ), beeswax, bees wax, other other insect insect waxes waxes and and spermaceti spermaceti,, whet wh ethe herr or or not not ref efin ined ed or co colo lour ured ed.. - Other : -- Bee wax and other insect waxes -- Spermaceti Fruit, nuts and other edible parts of plants,
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
Bea Masuk Import Duty (% )
5
5 5 5 5
0
0 5
5 5
5 0
5 5 5 5
0 2,5 2,5
0 0
K
E
P
U
T
U
S
A
N
&
K
E
T
E
T
A
P
A
N
2008.11
dapat dima dapat dimaka kan, n, diol diolah ah atau atau dia diawet wetkan kan sec secara ara lain, lai n, men mengan gandun dung g tamb tambaha ahan n gul gula a ata atau u baha bahan n pema pe mani niss lain lainny nya a atau atau alk alkoh ohol ol mau maupu pun n tida tidak, k, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. - Ka Kaca cang ng,, kaca kacang ng tan tanah ah dan dan kac kacan ang g lain lainny nya, a, dicampur maupun tidak : -- Kacang tanah :
otherwise otherw ise pre prepar pared ed or or pres preserv erved, ed, whe whethe therr or not con conta taini ining ng add added ed sug sugar ar or oth other er swee sw eete teni ning ng mat matte terr or spi spiri rit, t, not not els elsew ewhe here re specifie ied d or included. - Nu Nuts ts,, grou ground nd-n -nut utss and and othe otherr seed seeds, s, whe wheth ther er or not mixed together : -- Ground-nuts :
22
2008.11.20.00
---Mentega kacang
---Peanut butter
5
23
2008.11.90.00 24.01 2401.10
---Lain-lain Tembakau belum dipabrikasi; sisa tembakau. - Te Tembakau, bertangkai / bertulang daun :
---Other Unmanufactured tobacco; tobacco refuse. - To Tobacco, not stemmed / st stripped :
5
24
2401.10.10.00
-- Je J enis Virginia, diolah dengan udara panas
-- Vi V irginia type, flue-cured
0
25
2401.10.20.00
-- Jenis Virginia, Virginia, tidak diolah dengan dengan udara panas
-- Virginia type, not flue cured
5
26
2401.10.30.00
-- La Lain-lain, diolah dengan udara panas
-- Ot Other, flue-cured
5
27
2401.10.90.00 2401.20
-- La Lain-lain, tidak diolah dengan udara panas - Te Tembakau, tanpa tangka /tulang i daun sebagian atau seluruhnya :
-- Ot Other, not flue-cured - Tobacco, partly or wholly stemmed/stripped :
5
28
2401.20.90.00 2401.30
-- La Lain-lain, tidak diolah dengan udara panas - Sisa tembakau :
-- Ot Other, not flue cured - Tobacco refuse :
5
29
2401.30.10.00
-- Tangkai tembakau
-- Tobacco stems
0
30
2401.30.90.00 24.02
-- Lain-lain Cerutu, cheroot, cerutu kecil dan sigaret, dari da ri te temb mbak akau au at atau au pe peng ngga gant ntii te temb mbak akau au..
-- Other Cigars, cheroots, cigarillos and cigarettes, of to toba bacc cco o or to toba bacc cco o su subs bsti titu tute tes. s.
0
31
2402.10.00.00
- C ig igars, cheroots and cigarillos, containing
0
2402.20
- C er erutu, cheroot dan cerutu kecil, mengandung tembakau tobacco - Si Sigaret mengandung tembakau :
- Ci Cigarettes containing tobacco :
32
2402.20.10.00
-- Beedies
-- Beedies
5
33
2402.20.90.00 2402.90
-- Lain-lain - Lain-lain :
-- Other - Other :
5
34
2402.90.10.00
-- Cerutu, cheroot dan cerutu kecil dari pengganti tembakau substitutes
-- Cigars, cheroots and cigarillos of tobacco
5
35
2402.90.20.00 24.03
-- Si S igaret dari pengganti tembakau Tembakau dipabrikasi lainnya dan pengganti tembak tem bakau au dipabr dipabrika ikasi; si; temb tembaka akau u “dihomo “dihomogen geniisasi sa si”” at atau au “d “dib iben entu tukk ke kemb mbal ali” i”;; eks ekstr trak ak da dan n esens tembakau. and essences. - Te Tembakau ro rokok,mengandung pe pengganti tembak tem bakau au maup maupun un tida tidak, k, dala dalam m perba perbandi ndinga ngan n berapapun : -- Dikemas untuk penjualan eceran :
-- Ci C igarettes of tobacco substitutes Other manufactured tobacco and manufactured tobacc tob acco o substit substitute utes; s; “homog “homogeni enised sed”” or “rec “r econ onst stit itut uted ed”” tob tobac acco co;; tob tobac acco co ex extr trac acts ts
5
2403.10
- Smoking tobacco, whether or not containing tobacc tob acco o substi substitut tutes es in any any propo proporti rtion on :
-- Packed for retail sale :
36
2403.10.11.00
---Tembakau campuran
---Blended tobacco
5
37
2403.10.19.00
---Lain-lain ---Temb ---T embaka akau u dip dipabr abrika ikasi si lain lainnya nya unt untuk uk pem pem-buatan sigaret :
---Other ---Other ---Ot her man manufa ufactu ctured red tob tobacc acco o for for cig cigare arette tte making :
5
38
2403.10.21.00
----Tembakau campuran
----Blended tobacco
5
39
2403.10.29.00
----Lain-lain
----Other
5
40
2403.10.90.00
----Lain-lain - Lain-lain :
----Other - Other :
5
41
2403.91.00.00
--”Homogenised” or or “r “reconstituted” to tobacco
0
2403.99
-- Tembakau “d “dihomogenisasi” at atau “d “dibentuk kembali” -- Lain-lain :
-- Other :
42
2403.99.10.00
---Ekstrak dan esens tembakau
---Tobacco extracts and essences
2,5
43 44 45
2403.99.30.00 2403.99.40.00 2403.99.50.00
---Manufactured tobacco substitutes ---Snuff --Smokeless to tobacco, in including ch chewing an and
5 5 5
46
2403.99.60.00
-- Pe P engganti tembakau dipabrikasi ---Bubuk tembakau hirup -- Tembakau titidak be berasap, te termasuk te tembakau kunyah dan tembakau hisap sucking tobacco -- Ang Hoon
-- Ang Hoon
5
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
1 15 5
K 47
E
2403.99.90.00 64.06
6406.10.10.00 6406.10.90.00 6406.20.00.00
51 52 53
6406.99.10.00 6406.99.20.00 6406.99.90.00 73.23
54 55
7323.93.10.00 7323.93.90.00 84.50
56
8450.11 8450.11.10.00 84.83
8483.1 .10 0 57
8483.10.10.00
58
8483.10.21.00
59
8483.10.22.00
60 61
8483.10.23.00 8483.10.24.00
62 63 64
8483.10.31.00 8483.10.39.00 8483.10.90.00
65
8483.60.00.00 85.04 8504.22
66
8504.22.11.00
67 68
8504.22.19.00 8504.22.90.00 8504.34
U
T
U
S
A
N
&
-- Lain-lain Bagian dari alas kaki (termasuk bagian atas dipasang sol maupun tidak selain sol luar); sol dalam yang dapa dapatt dilepa dilepas, s, bant bantalan alan tumit dan bara barang ng semacam semac am itu; pelind pelindung ung kaki, kaki, pembalut pembalut kaki kaki dan barang se semacam ititu, se serta ba bagiannya. - B ag agian atas sepatu dan bagiannya, selain pengeras : -- Dari logam -- Lain-lain —O —Other 2, 2 ,5 - So S ol luar dan hak, dari karet atau plastik - Lain-lain : -- Dari logam -- So Sol-dalam dari karet atau plastik -- Lain-lain Barang untuk penggunaan di atas meja, di dapur atau barang keperluan rumah-tangga lainnya dan bagiannya, dari besi atau baja; wol besi atau wool; wol baj baja; a; pen penggo ggoso sokk pot pot dan ban bantal talan an gos gosok ok atau pemoles, sarung tangan dan semacamnya, dari besi atau baja. -- Perangkat dapur -- Lain-lain Mesin cu cuci titipe rumah ta tangga atau binatu, te termasu ma sukk me mesi sin n yan yang g da dapa patt dig digun unak akan an un untu tukk mencuci dan mengeringkan. - Mesin Mesin,, yang yang mempu mempunyai nyai kapa kapasita sitass linen linen kering kering tidak melebihi 10 kg : -- Me Mesin otomatis penuh : ---Mempunyai ka kapasitas linen kering tidak melebihi 6 Kg 6 Kg Poros tr transmisi (t (termasuk po poros be berputar da dan poros engko engkol) l) dan engko engkol; l; rumah bant bantalan alan dan bant ba ntal alan an po poro ross po polo los; s; gir da dan n gea gearrin ing; g; screw scre w atau roller roller screw screw;; gear box box dan pengubah pengubah kecepa kec epatan tan lai lainny nnya, a, terma termasuk suk tor torak ak konv konvert erter; er; roda ro da ga gayya da dan n pu puli li,, ter terma massuk bl blok ok pu puli li;; kop opli ling ng da dan n por poros os pe perran angk gkai ai ( ter terma massuk sambungan universal ). - Po Porros tr tran anssmi missi (te (terrma massuk po porros be berrpu puttar da dan n poros engkol) dan engkol : -- Un Untuk mesin pengolah tanah -- Un Unttuk me messin ken end dar araa aan n da dari ri Ba Bab b 87 : -- Untuk mesin kendaraan dari pos 87.01 kecuali 8701.10 atau 8701.90 -- Untuk mesin kendaraan dari subpos 8701.10 atau 8701.90 (keperluan pertanian) -- Untuk mesin kendaraan dari pos 87.11 -- Untuk mesin kendaraan lain dari Bab 87 -- Un Unttuk me messin pe peng ngge gera rakk ken kenda darraa aan n air air : ---Dengan keluaran tidak melebihi 22,38 kW ---Lain-lain ---Lain-lain
6406.10 48 49 50
P
69
8504 04..34 34..11.00
70 71
8504.34.19.00 8504. 4.3 34.2 .20 0.00
- K op opling da dan po poros pe perangkai (t (termasuk sa sambungan universal) Transformator el elektris, ko konverter st statis (m (misalnya, rectifier) dan induktor. -- Mempu Mempunyai nyai kapasitas kapasitas pengaturan daya melebihi melebihi 650 kV kVA A tet tetapi api tid tidak ak mel melebi ebihi hi 10. 10.000 000 kV kVA A: ---Step-voltage regulator : ----Dengan high side voltage 66.000 volt at atau lebih ----Lain-lain -- Lain-lain -- Mempu Mempunyai nyai kapasitas kapasitas pengaturan daya melebihi melebihi 500 kVA : 500 kVA : ---Mempun ---M empunyai yai kapas kapasitas itas penga pengatura turan n daya daya tidak melebihi 15.000 kVA : -----Me Mem mpu puny nyai ai ka kap pas asit itas as pe peng ngat atu ura ran n da daya ya me mele le-bihi bi hi 10 10.0 .000 00 kV kVA A at ata au hig high h sid side e vol volttage 66.000 volt atau lebih ----Lain-lain -----M --Mem empu pun nya yaii kap kapa asi sittas pe peng ngat atur uran an da dayya mel meleebihi 15.000 kVA
K
E
T
E
T
A
P
A
N
-- Other Parts of footwear (including uppers whether or not attached to soles other than outer soles); removable remo vable in-s in-soles, oles, heel cush cushions ions and simil similar ar articles; artic les; gaiter gaiters, s, leggings leggings and similar similar article less, an and pa parts th thereof. - U pp ppers and parts thereof, other than stiffeners : -- Of metal
5
- Ou Outer soles and heels, of rubber or plastics - other : -- Of metal -- In In-soles of rubber or plastics -- Other Table, kitchen or other household articles and parts thereof, of iron or steel; iron or steel pot scourers and scouring or polishing pads, pa ds, glo gloves ves and the lik like, e, of iro iron n or or stee steel. l.
2,5
-- Kitchenware -- Other Household or laundry-type washing machines, incl in clud udin ing g mac machi hine ness wh whic ich h bo both th wa wash sh an and d dry dry.. - Machines, Machines, each of a dry linen capa capacity city not exceeding 10 kg : -- ul ully-automatic machines : ---Each of of a dry lilinen ca capacity not ex exceeding Transmission sh shafts (i(including ca cam sh shaft an and crankk shaft cran shafts) s) and cran cranks; ks; bear bearing ing housi housings ngs ball ba ll and pl plai ain n sha shafft bea bearrin ing; g; gea earrs and and ge gear arin ing; g; ball or roller roller screws screws;; gear boxes boxes and and other speed spe ed chan changer gers, s, inclu includin ding g torqu torque e conve converte rters rs;; flyywh fl whee eels ls an and d pul ulle leys ys,, in incl clud udin ing g pu pull lley ey bloc bl ockks; clu clutc tche hess and and sha hafft cou coup pli ling ngss (including universal joints). -Tran -Tr anssmi misssio ion n sha shaft ftss (in (incl clud udin ing g cam cam sha haffts and crank shafts) and cranks : -- Fo For earth moving machinery -- For th the e en engi gine ness of vehi hiccle less of Ch Chap apte terr 87 : -- For engines of vehicles of heading 87.01 except 8701.10 or 8701.90 -- For engines of vehicles of subheading 8701.10 or 8701.90 (for agricultural purposes) -- For engines of vehicles of heading 87.11 -- For engines of other vehicles of Chapter 87 -- Fo Forr mar marin ine e pro propu puls lsio ion n eng engin ines es : ---Of an output not exceeding 22.38 Kw ---Other ---Other blocks - Cl Clutches an and sh shaft co couplings ( including universal joints ) Electrical tr transformers, st static co converters (for example, rectifiers) and inductors. -- Having a power power handling capacity capacity exceeding exceeding 650 kV kVA A but not exc exceed eeding ing 10, 10,000 000 kV kVA A: ---Step-voltage regulators : ----2Of a high si side vo voltage of of 66 66,000 vo volts or or more ----Other -- Other -- Having a power power handling capacity capacity exceeding exceeding ---Having a power ---Having power handli handling ng capac capacity ity not exceeding 15,000 kVA : -----a --avi ving ng a po pow wer ha hand ndli ling ng ca capa paccit ityy ex exccee eedi ding ng 10, 0,00 000 0 kV kVA or of hig high h sid side e vol volttag age e of of 66,000 volts or more ----Other ------Ha Havvin ing g a po powe werr han hand dli ling ng cap apa aci city ty ex exccee eedi ding ng 15,000 kVA
M E N T E R I K E U A N G A N R E P U B L I K I N D O N E SI SI A , TTD,JUSUF ANWAR
1 16 6
B O N U S WART WARTA A B EAC EACUK UK AI ED EDISI ISI 37 3 DESEMBER DESEMBER 2005
2,5
2,5 2,5 2,5
0 0
5
0 0 0 0 0 0 0 0 2,5
0 0 0
5 5 5