UPAYA GURU DALAM MENCIPTAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN SITI PATIMAH, AGUNG RIMBA KURNIAWAN PGSD FKIP UNIVERSITAS JAMBI E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan merupakan dambaan bagi semua siswa, Dalam mewujudkannya sangat membutuhkan peranan dari guru. Dengan terwujudnya kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, secara langsung Guru dapat meningkatkan minat dan movitasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 64 /I Muara Bulian, bertujuan untuk mengetahui Upaya yang dilakukan Guru dalam menciptakan suasana pembelajar yang menyenangkan. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Deskriptif Kualitatif dan Penentuan subjek penelitian ini informan yang akan dijadikan sebagai sumber untuk mendapatkan informasi dalam penelitian ini adalah guru. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa dalam menciptakan Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan Guru harus; 1) Menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat; 2) Menciptakan suasana rileks; 3) Memotivasi siswa; 4) Menggunakan Ice Breaking; 5) Menggunakan Metode yang Bervariatif; 6) Pemilihan Media Pembelajaran, sehingga Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dapat tercipta.
Kata Kunci: Pembelajaran yang Menyenangkan, Upaya guru
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Dalam pembelajaran, guru berhadapan dengan sejumlah peserta didik dengan berbagai macam latar belakang, sikap, dan potensi, yang kesemuanya itu berpengaruh terhadap kebiasaannya dalam mengikuti pembelajaran. Misalnya masih banyak peserta didik kurang bernafsu untuk belajar dan membolos terutama pada mata pelajaran, dan guru yang menurut mereka
sulit atau menyulitkan. Untuk kepentingan tersebut guru dituntut untuk bisa menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Karena dengan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan di lain sisi Guru juga dapat meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan belajar dengan sungguh-sungguh.
1
Oleh sebab itu, setiap guru sebaiknya memiliki rasa ingin tahu, mengapa dan bagaimana anak belajar dan menyesuaikan dirinya dengan kondisi-kondisi belajar dalam lingkungannya. Sehingga tujuan utama dari kegiatan pembelajaran dapat dicapai dengan baik.
samping itu, pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menjadi hadiah, reward bagi peserta didik yang pada gilirannya akan mendorong motivasinya semakin aktif dan berprestasi pada kegiatan belajar berikutnya (Ismail, 2008: 47). Menurut Rusman (2010: 326), pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat hubungan yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Dengan kata lain, pembelajaran menyenangkan memiliki pola hubungan yang baik antara guru dan anak.
Tujuan Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Upaya yang telah dilakukan Guru dalam menciptakan Kegiatan pembelajar yang menyenangkan di kelas V/b SD Negeri 64/I Muara Bulian. Manfaat Manfaat dari penelitian ini yaitu agar guru maupun calon guru dapat mengetahui upaya yang bisa ditempuh dalam menciptakan suasana kegiatan pembelajaran yang menyenangkan sehingga bisa meningkatkan kemampuan mengajar, mampu mengembangkan potensi diri peserta didik, dan mengembangkan kreativitas sehingga mampu menjadi seorang guru yang profesional.
Pembelajaran yang menyenangkan atau juga diistilahkan dengan joyful learning merupakan strategi, konsep dan praktik pembelajaran yang sinergi dengan pembelajaran bermakna, pembelajaran kontekstual, teori konstruktivisme, pembelajaran aktif (active learning) dan psikologi perkembangan anak. Anak akan bersemangat dan gembira dalam belajar karena mereka tahu apa makna dan gunanya belajar, karena belajar sesuai dengan minat dan hobinya (meaningful learning) karena mereka dapat memadukan konsep pembelajaran yang sedang dipelajarinya dengan kehidupan sehari-hari, bahkan dengan berbagai topik yang sedang “in” berkembang di dalam masyarakat).
KAJIAN TEORI Pembelajaran yang Menyenangkan Menurut Iif Khoiru Ahmadi (2011: 31), menyenangkan berarti sifat terpesona dengan keindahan, kenyamanan, dan kemanfaatannya sehingga mereka terlibat dengan asyik dalam belajar sampai lupa waktu, penuh percaya diri, dan tertantang untuk melakukan hal serupa atau hal yang lebih berat lagi. Pembelajaran menyenangkan adalah suatu proses pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai maksimal. Di
Pembelajaran yang menyenangkan merupakan salah satu model dalam pembelajaran yang mendukung pengembangan berpikir kreatif dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dengan adanya modelmodel pembelajaran yang dapat menyenangkan dan menarik perhatian anak, diharapkan anak merasa senang dan bahagia (enjoy) dalam mengikuti aktivitas. Lebih jauh lagi, anak dapat mengembangkan kreativitasnya dalam 2
mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, pembelajaran yang diberikan guru dapat mencapai sasaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Indrawati, dkk. (2009: 16) menyatakan ciri-ciri suasana belajar yang menyenangkan adalah: a. b. c. d. e. f. g. h.
Rileks Bebas dari tekanan Aman Menarik Bangkitnya minat belajar Adanya keterlibatan penuh Perhatian peserta didik tercurah Lingkungan belajar yang menarik (misalnya, keadaan kelas terang, pengaturan tempat duduk leluasa untuk peserta didik bergerak) i. Bersemangat j. Perasaan gembira k. Konsentrasi tinggi
Dave Meier dalam Indrawati, dkk. (2009: 16) memberikan pengertian menyenangkan sebagai suasana belajar dalam keadaan gembira. Dapat diartikan bahwa suasana gembira di sini bukan berarti suasana ribut, hura-hura, kesenangan yang sembrono dan kemeriahan yang dangkal. Rose and Nocholl dalam Jamal Ma’mur Asmani (2011b: 84–85) mengatakan bahwa ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan adalah:
Selanjutnya ciri suasana belajar yang tidak menyenangkan adalah: a. Tertekan b. Perasaan terancam c. Perasaan menakutkan d. Merasa tidak berdaya e. Tidak bersemangat f. Malas/tidak berminat g. Jenuh/bosan h. Suasana pembelajaran monoton i. Tidak menarik
a. Menciptakan lingkungan tanpa stress (rileks). b. Materi yang diberikan relevan tingkat perkembangan anak. c. Belajar secara emosional, seperti adanya humor dan dukungan semangat. d. Melibatkan semua indera dan otak kiri (analitis) maupun kanan (sosial). e. Menantang peserta didik dan mengekspresikan apa yang sedang dipelajari.
Menurut Syaiful Sagala (2009: 176), menyenangkan dalam pembelajaran dapat dilihat dari: (a) tidak tertekan, (b) bebas berpendapat, (c) tidak mengantuk, (d) bebas mencari obyek, (e) tidak jemu, (f) banyak ide, (g) santai tapi serius, (h) dapat berkomunikasi dengan orang lain, (i) tidak merasa canggung, (j) belajar di alam bebas, dan (k) tidak takut.
Pendapat di atas hampir sama dengan pandangan Mohammad Jauhar (2011: 164), yang menyatakan bahwa ciri pokok pembelajaran yang menyenangkan, ialah: adanya lingkungan yang tidak membuat tegang, aman, menarik, tidak membuat ragu anak untuk melakukan sesuatu, menggunakan semua indera, dan terlihat anak antusias dalam beraktivitas. pembelajaran yang menyenangkan dapat membuat anak berani bertanya, mencoba/berbuat, mengemukakan pendapat/gagasan,dan berani mempertanyakan gagasan orang lain.
Dalam rangka menciptakan Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru antara lain: 1. Menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat 3
Menciptakan awal yang berkesan adalah penting karena akan mempengaruhi proses selanjutnya. Jika awalnya baik, menarik, dan memikat, maka proses pembelajaran akan lebih hidup dan memberikan sapaan hangat kepada peserta didik. Karena sapaan hangat dan raut wajah cerahmemantulkan energi positif yang dapat mempengaruhi semangat peserta didik.
memecahkan kebekuan, kekalutan, kejemuan dan kejenuhan suasana sehingga menjadi mencair dan suasana bisa kembali pada keadaan semula (lebih kondusif). Jika sentuhan aktivitas ini diterapkan pada proses pembelajaran di kelas, maka besar kemungkinannya siswa kembali pada kondisi (semangat, motivasi, gairah belajar, kejemuan dan lain sebagainya) yang lebih baik. Ice breaking dapat dilakukan dalam berbagai bentuk aktivitas, misalnya dalam bentuk cerita lucu dan bermakna dari guru, tebakan berhadiah, ataupun game-game. Aktivitas bisa dilakukan dalam waktu antara 5 – 15 menit tergantung pada kebutuhan. Ice breaking bisa dilakukan pada saat kapan saja tergantung pada kondisi dan keperluan, serta bisa dilakukan oleh guru siapa saja. Dalam pelaksanaannya memang membutuhkan keterampilan dan kreativitas guru, terutama dalam memilih aktivitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
2. Menciptakan suasana rileks Ciptakanlah lingkungan yang releks, yaitu dengan menciptakan lingkungan yang nyaman. Oleh karena itu aturlah posisi tempat duduk secara berkala sesuai keinginan peserta didik. Selain itu, ciptakanlah suasana kelas dimana peserta didik tidak takut melakukan kesalahan. 3. Memotivasi siswa Motivasi adalah sebuah konsep utama dalam banyak teori pembelajaran. Motivasi ini sangatlah dikaitkan dengan dorongan, perhatian,kecemasan, dan umpan balik/penguatan. Adanya dorongan dalam diri individu untuk belajar bukan hanya tumbuh dari dirinya secara langsung, tetapi bisa saja karena rangsangan dari luar, misalnya berupa stimulus model pembelajaran yang menarik memungkinkan respon yang baik dari diri peserta didik yang akan belajar. Respon yang baik tersebut, akan berubah menjadi sebuah motivasi yang tumbuh dalam dirinya, sehingga ia merasa terdorong untuk mengikuti proses pembelajaran dengan penuh perhatian dan antusias.
5. Menggunakan Metode yang Bervariatif Metode adalah cara atau teknik untuk mencapai tujuan khusus tertentu. Karena dalam pembelajaran itu biasanya terdapat lebih dari satu metode yang digunakan. Meskipun pada dasarnya satu metode bisa digunakan untuk mencapai lebih dari satu tujuan, akan tetapi untuk pertimbangan variasi dan motivasi belajar siswa sebaiknya pembelajaran menggunakan metode yang bervariasi. Dengan metode yang bervariatif guru tidak hanya terpaku menggunakan satu metode saja tetapi dapat melakukan beberapa metode seperti metode ceramah, selain itu metode Tanya jawab, metode diskusi, metode latihan, metode demonstrasi dan eksperimen, metode karyawisata, metode kerja
4. Menggunakan Ice Breaking Ice breaking merupakan sentuhan aktivitas yang dapat digunakan untuk 4
kelompok. Dari satu metode guru dapat melakukan dengan hal yang berbeda dan hrus lebih kreatif lagi.
sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Hasil pengamatan kemudian diakumulasi sebagai data pelengkap kemudian diredaksikan dalam hasil penelitian. 2. Wawancara yaitu peneliti melakukan wawancara langsung dengan guru kelas V/b SD Negeri 64/I Muara Bulian , terkait dengan Upaya guru dalam menciptakan Kegiatan pembelajar yang menyenangkan di kelas V/b SD Negeri 64/I Muara Bulian. 3. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan mencatat dokumen-dokumen yang relevan dalam pembahasan hasil penelitian ini.
6. Pemilihan Media Pembelajaran Menentukan jenis media pembelajaran harus diperhatikan dengan benar, yang akan guru buat itu apakah semacam alat bantu guru dalam mengajar (presentasi) ke siswa atau kita arahkan untuk bisa dibawa pulang siswa untuk belajar mandiri di rumah atau sekolah. Para guru dapat menyadari bahwa kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam setiap proses pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran menyenangkan guru dituntut tidak hanya memerankan diri sebagai pengajar atau pendidik, tetapi juga sebagai fasilitator siswanya.
dan
motivator
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif deskriptif yang mana analisis datanya dilakukan dengan cara non statistik, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggambarkan data yang diperoleh dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan dalam kategori-kategori untuk memperoleh kesimpulan. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Nasution (2002: 128) bahwa data kualitatif terdiri dari kata-kata bukan angka-angka dimana mendeskripsikan memerlukan interpretasi sehingga diketahui makna dari kata-kata tersebut. Selanjutnya diolah melalui:
bagi
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif, sebab penelitian bertujuan mendeskripsikan Upaya guru dalam menciptakan Kegiatan pembelajar yang menyenangkan di Kelas V/b SD Negeri 64/I Muara Bulian. Data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari informan yaitu guru dan siswa dengan perilaku yang diamati. Dalam kegiatan pengumpulan data telah menggunakan metode lapangan. Dalam hal ini penulis menempuh teknik sebagai berikut:
1. Reduksi data. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan dapat ditarik dan diverifikasi. 2. Display data. Display data merupakan proses menampilkan data secara sederhana dalam bentuk kata-kata, kalimat naratif, tabel, matrik dan
1. Observasi yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian atau pengamatan 5
grafik dengan maksud agar data yang telah dikumpulkan dikuasai oleh peneliti sebagai dasar untuk mengambil kesimpulan yang tepat. 3. Verifikasi Data. Penarikan kesimpulan/Verifikasi, merupakan tahap final dari rangkaian proses data kualitatif. Data yang disajikan pada akhirnya disimpulkan dalam suatu kata-kata. Pada tahap penarikan kesimpulan ini perlu memperhatikan tujuan penelitian dan teori tertentu, sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya relevan dengan tujuan penelitian, yakni memperoleh kejelasan tentang Upaya guru dalam menciptakan Kegiatan pembelajar yang menyenangkan di kelas V/b SD Negeri 64/I Muara Bulian.
1. Guru selalu Menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat Menyapa merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk membangun hubungan baik dengan siswa. Hubungan yang terjalin harmonis antar guru dan siswa, nantinya dapat menciptakan kedekatan hati. Sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal dan guru dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan di kelas. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa kegiatan menyapa sangatlah penting, biasanya guru menyapa siswa dengan menanyakan hal sederhana, seperti menanyakan tentang tugas atau keadaan mereka saat itu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Guru dalam Pembelajaran di Kelas Menciptakan suasana rileks Menciptakan suasana rileks dengan menciptakan lingkungan yang nyaman. Hal ini dapat dilakukan seperti menata ruang kelas dibentuk secocok mungkin, mengatur ventilasi dan tata cahaya. Dari hasil observasi mempelihatkan bahwa guru telah berusaha menciptakan suasana rileks, dengan menata kelas mulai dari menempelkan ornamen-ornamen hiasan di dinding kelas, menata tempat duduk membentuk U dengan tujuan agar siswa dapat lebih mudah menangkap materi pembelajaran, dan guru senantiasa memberikan saran jika siswa melakukan kesalahan ketika dalam menjawab sebuah pertanyaan dari guru, Dengan demikian siswa tidak akan takut untuk mencoba menjawabnya lagi dilain waktu.
Hasil Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap ibu Erlina Efliani, S.Pd selaku Wali kelas V/b SD Negeri 64/I Muara Bulian, Memperlihatkan bahwa guru selalu berupaya dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Ada beberapa langkah yang telah diterapkan guru dalam upaya menciptakan Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, yaitu: 1) Menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat; 2) Menciptakan suasana rileks; 3) Memotivasi siswa; 4) Menggunakan Ice Breaking; 5) Menggunakan Metode yang Bervariatif; 6) Pemilihan Media Pembelajaran. Untuk lebih jelaskan maka penulis akan memberikan deskripsi terkait beberapa upaya menciptakan Kegiatan pembelajaran menyenangkan yang telah diterapkan guru di kelas V/b SD Negeri 64/I Muara Bulian, yaitu:
6
kebosanan, meningkatkan minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar mengaktifkan siswa. Dari Kegiatan wawancara, Guru menjelakan bahwa dalam melakukan variasi dalam pembelajaran, guru dituntut untuk lebih banyak mengetahui apa yang disukai oleh siswanya dalam belajar sehingga guru mampu menciptakan keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton dan suasana yang tidak membosankan.
3. Guru dalam pembelajaran di kelas Selalu Memotivasi siswa Pembelajaran tidak akan bermakna jika para siswa tidak termotivasi untuk belajar. Maka dari itu perlunya dorongan untuk membangkitkan siswa. Guru wajib berupaya sekeras mungkin untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil Hasil wawancara, Guru menjelaskan bahwa guru selalu memotivasi tidak hanya sebatas pemberian kata-kata semangat tetapi juga pemberian penghargaan dengan bertepuk tangan saat siswa mampu menjawab pertanyaan dengan benar (reward). Dalam hal ini Guru selaku pengajar hendaknya selalu memberikan penguatan dan berusaha mencari penguatan yang bervariasi agar siswa lebih termotivasi lagi dalam belajar.
6. Pemilihan Media Pembelajaran Media Pembelajaran diartikan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Bedasarkan hasil observasi dan wawancara, dapat diketahui bahwa guru sering menggunakan media pembelajaran dan guru secara kreatif membuat beberapa Media pembelajaran sederhana. Karena penggunaan media pembelajaran akan mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran. Di sisi lain guru hendaknya dapat memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.
4. Guru dalam Pembelajaran di Kelas Menggunakan Ice Breaking Ice breaking dapat mengembalikan konsentrasi siswa yang sudah tidak fokus. Ice breaking dapat dilakukan kurang lebih 15 menit. Berdasarkan hasil observasi, memperlihatkan bahwa guru secara langsung memimpin dalam pemberian Ice breaking, Dengan bernyanyi bersama, dan pemberian games atau kuis sederhana. Dan dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa guru Menggunakan Ice Breaking untuk mengatasi rasa bosan dan ngantuk pada siswa saat kegiatan pembelajaran.
Pembahasan 1. Guru selalu Menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat Berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara, memaparkan bahwa kegiatan menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat Sangatlah penting. karena dengan kegiatan ini akan membangun hubungan yang baik antar Guru Dan siswa. Dan
5. Guru dalam Pembelajaran Menggunakan Metode yang Bervariatif Menggunakan Metode yang Bervariatif dapat menghilangkan 7
Menciptakan awal yang berkesan akan mempengaruhi proses selanjutnya. Jika awalnya baik, menarik, dan memikat, maka proses pembelajaran akan lebih hidup dan menggairahkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Thomas G, yang menyatakan bahwa “Kualitas hubungan guru murid adalah penting bila Guru ingin efektif dalam mengajar apapun, mata pelajaran apapun, semuanya dibuat menarik mengasyikkan anak-anak apabila diberikan oleh guru yang telah mempelajari bagaimana menciptakan hubungan saling menghargai antar guru dan murid”.
yang menarik, bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi tinggi. 3. Guru dalam pembelajaran di kelas Selalu Memotivasi siswa Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. peran guru sebagai pengajar dalam memberi penguatan Menurut Uzer Usman (2002: 80) mengatakan bahwa: Memberi penguatan merupakan segala bentuk respon, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima (siswa) atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi.
2. Guru dalam pembelajaran dikelas selalu menciptakan suasana yang rileks Berdasarkan hasil Observasi dan wawancara diketahui bahwa guru selalu berusaha untuk menciptakan suasana yang rileks, dengan menata kelas mulai dari menempelkan ornamen-ornamen di dinding kelas, menata tempat duduk membentuk U dengan tujuan agar siswa dapat lebih mudah menangkap materi pembelajaran, dan guru senantiasa memberikan saran jika siswa melakukan kesalahan ketika dalam menjawab sebuah pertanyaan dari guru, Dengan demikian siswa tidak akan takut untuk mencoba menjawabnya lagi dilain waktu. Indarawati dan Wawan (2009:24) menyatakan bahwa pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar
4. Guru dalam Pembelajaran di Kelas Menggunakan Ice Breaking Berdasarkan hasil wawancara, Guru menyatakan bawah penggunaan Ice Breaking dalam pelajaran sangat berguna untuk menghilangkan rasa bosan siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Hidayatullahti (2012) menyatakan bahwa ice breaking dibutuhkan untuk menyegarkan suasana belajar, menghilangkan kejenuhan pada siswa dan membangkitkan semangat belajar siswa, karena pada saat itu siswa mengalami kejenuhan dan merasa bosan terhadap pelajaran sehingga membutuhkan penyegaran untuk mengembalikan potensi atau kemampuan dalam menangkap pelajaran dengan baik.
8
5. Guru dalam Pembelajaran Menggunakan Metode yang Bervariatif Metode adalah cara atau teknik untuk mencapai tujuan khusus tertentu. Dengan metode yang bervariatif guru tidak hanya terpaku menggunakan satu metode saja tetapi dapat melakukan beberapa metode seperti metode ceramah, selain itu metode Tanya jawab, metode diskusi, metode latihan, metode demonstrasi dan eksperimen, metode karyawisata, metode kerja kelompok. Dari satu metode guru dapat melakukan dengan hal yang berbeda dan harus lebih kreatif lagi. PernyataanPernyataan tersebut, terkait peran guru sebagai pengajar dalam mengadakan variasi Menurut Hamid Darmadi (2010: 3) mengatakan bahwa: Kegiatan dalam pembelajaran variasi merunjuk pada tindakan dan perbuatan guru yang disengaja maupun secara spontan, yang dimaksud untuk mengacu dan mengingat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Guru sebagai pengajar selalu berusaha untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Untuk mempermudah terciptanya Hal tersebut, Guru telah menerapkan Keenam Upaya dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di kelas V/b SD Negeri 64/I Muara bulian, yaitu: 1) Guru selalu menyapa siswa dengan ramah dan semangat, upaya ini dilakukan untuk membangun hubungan yang harmonis antar guru dengan siswanya; 2) Guru selalu menciptakan suasana yang rileks di dalam kelas, mulai dari menempelkan ornamen-ornamen di dinding kelas hingga memberikan saran dan arahan jika siswa melakukan kesalahan; 3) guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas selalu memberikan motivasi atau penguatan, dengan pemberian wejangan dan tepuk tangan saat siswa mampu menjawab pertanyaan dengan benar (reward); 3) Guru pada kegiatan pembelajaran menggunakan ice breaking, untuk mengatasi rasa bosan pada siswa saat kegiatan pembelajaran, dengan bernyanyi bersama dan mengadakan games/kuis di sela waktu belajar; 4) Guru dalam pembelajaran di kelas menggunakan metode variatif, Dalam hal ini guru di tuntut untuk memahami apa yang siswa senangi; 6) Guru memilih media pembelajaran, langkah ini dilakukan untuk menyesuaikan media yang tepat untuk materi pembelajaran, sehingga pengunaan Media pembelajaran dapat meningkatkan minat dan Hasil Belajar siswa.
6. Pemilihan Media Pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara, Diketahui bahasa guru sering mengunkan media pembelajaran sebagai penunjang dan sebagai cara untuk meningkatkan minat belajar dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi belajar. Miarso (2009, p.459), menyebutkan bahwa “Media mem- bangkitkan keinginan dan minat baru. Dengan menggunakan media pendidikan, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap. Akibatnya keinginan dan minat untuk belajar selalu muncul”.
Saran Saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah bagi Guru maupun calon guru, harus senantiasa berusaha dalam meningkatkan kreatifitasnya dalam pengajaran agar para siswa tertarik akan 9
materi yang disampaikan sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah perlu diadakan pengkajian lebih lanjut dan mendetail mengenai Upaya guru dalam menciptakan kegiatan yang menyenangkan.
Elvira, Nira dan Anik Ghufron. (2015). “pengaruh penggunaan media Powerpoint terhadap minat dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD”. Dalam Jurnal Inovasi teknologi pendidikan. [Online] 2(1), 11 halaman. Tersedia http://journal.uny.ac.id/index.php/ji tp
DAFTAR PUSTAKA
Nida.
Indrawati, M.Pd dan Wawan Setiawan. 2009. Modul Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Diterbitkan oleh PPPPTKIPA.
2011. “Varian Ice Breaker: Segarkan Aktivitas Pembelajaran”. http://komunikasi.um.ac.id
Amri, Sofan dan Lif Khoiru Ahmadi. 2012. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Kurniawan, Deni. 2014 .Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan Penilaian) Bandung: Alfabeta
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. BandungBandung : Pustaka Setia
Nur jaya, Hasna. (2017).” Keterampilan dasar guru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan”. Dalam Jurnal Pendidikan dan llmu Pengetahuan. [Online] 17(1), 13 halaman. Tersedia: http://journal.umsurabaya.ac.id/index.php/didaktis/a rticle/download/1555/1275
Novia, Ayu dan Dedy Hidayatullah. (2015). “Penerapan Ice Breaking (penyegaran pembelajaran) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A MTS An-Nur Pelopor Bandar jaya”. Dalam jurnal pendidikan Fisika. [Online] 3(1), 10 halaman. Tersedia di ojs.fkip.ummetro.ac.id
Trinova, Zulvia. (2012)." Hakikat Belajar dan Bermain Menyenagkan Bagi Peserta Didik". Dalam jurnal AlTa’lim. [Online] 1(3), 7 halaman. Tersedia tarbiyahiainib.ac.id Emadila, rina. (2014). “Penerapan metode pembelajaran berbasis joyfull learning untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika kelas IV SDN 24 Sungai Geringging”. Skripsi: Bukittinggi: Program studi pendidikan matematika Jurusan Tarbiyah-STAIN Sjech M. Djamil Djambe.
10
11