MAKALAH KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN GURU BK DAN PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN YANG MENDIDIK
MAKALAH INI DISUSUN KEPADA FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH DASARDASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
DOSEN PPENGAMPU: HASTIN BUDISIWI S.Psi, M.Pd,
DISUSUN OLEH KELOMPOK 5: 1. 2. 3. 4.
DIAH RETNO UTAMI EKA NUR AFRILIATI PUPUT AYU R. PUTRI DIAN KAMELIA
(1115500020) (1115500026) (1115500065) (1115500066)
SEMESTER 2B PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL Page 1
2016 DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
1
DAFTAR ISI.......................................................................................................
2
KATA PENGANTAR..........................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................
4
A. Latar belakang.............................................................................
4
B. Rumusan Masalah.......................................................................
4
C. Tujuan..........................................................................................
4
PEMBAHASAN.................................................................................
5
2.1 Karakteristi Kepribadian Guru BK.............................................
5
2.2 Peran Guru Dalam Pembelajaran Yang Mendidik......................
7
BAB II
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 11 A. Kesimpulan.................................................................................. 11 B. Saran............................................................................................ 11 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 12
Page 2
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah ini , maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Hastin Budisiwi, S.Psi, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini. Serta kepada pihak-pihak tertentu yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Page 3
Tegal, 1 Juni 2016 Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memiliki karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya manusia.Kepribadian guru akan turut mGuru sebagai teladan bagi siswa-siswanya harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan dalam seluruh segi kehidupan. Karenanya guru harus selalu berusaha memilih dan melakukan perbuatan yang positif. Di samping itu guru juga harus mampu Page 4
mengimplementasikan nilai-nilai tinggi terutama yang diambil dari ajaran agama, misalnya jujur dalam perbuatan dan perkataan, tidak munafik.menentukan apakah para guru dapat disebut sebagai pendidik yang baik atau sebaliknya.Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah adalah memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa atau anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah.Melalui bidang pendidikan, guru mempengaruhi aspek kehidupan, baik sosial, budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Peran guru
ini antara lain meliputi guru sebagai pendidik pengajar,
pembimbing, pelatih, penasihat, pembaharu, model dan teladan, pribadi dan guru sebagai peneliti dan masih banyak lagi B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana karakteristik kepribadian guru BK ? 2. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran yang mendidik ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui karakteristik kepribadian guru Bimbingan dan Konseling. 2. Untuk mengetahui peran guru dalam pembelajaran yang mendidik BAB II PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Kepribadian Guru Bimbingan dan Konseling Sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses ke arah kematangan atau kemandirian, untuk mencapai kematangan tersebut, seorang individu memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Perkembangan seorang individu tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) warga masyarakat. Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar jangkauan kemampuan, maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku konseli, seperti terjadinya stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi atau penyimpangan perilaku. Seorang guru bimbingan dan konseling harus memilki kompetensi dalam bidangnya termasuk kompetensi kepribadian yaitu : Page 5
a. Pengetahuan mengenai diri sendiri (self knowledge) Pengetahuan diri sendiri mempunyai makna bahwa konselor mengaetahui secra baik tentang dirinya, apa yang dilakukan, mengapa melakukan itu, masalah yang di hadapi, dan masalah klien yang terkait dengan konseling. b. Kompetensi Kompetensi mempunyai makna sebagai kualitas fisik, intelektual, emosional, sosial, dan moral yang harus di miliki konselor untuk membantu klien. c. Kesehatan psikologis yang baik. Antara lain : 1. Mencapai pemuasan kebutuhannya seperti kebutuhan rasa aman, cinta, memelihara, kekuatan, seksual, dan perhatian di luar hubungan konseling. 2. Tidak membawa pengalaman masa lalu dan masalah pribadi di lua konseling ke dalam konseling. 3. Menyadari titik penyimpangan dan kelemahan yang apat membantu mengenai situasi yang terkait dengan masalah. 4. Tidak hanya mencapai kelestarian hidup, tetapi mencapai kehidupan dalam kondisi yang baik. d. Dapat di percaya (trustworthiness) Dapat di percaya mempunyai makna bahwa konselor bukan sebagai satu ancaman bagi klien dalam konseling, akan tetapi sebagai pihak yang memberikan rasa aman. e. Kejujuran (honest) Kejujuran mempunyai makna bahwa seseorang konselor harus terbuka, autentik, dan sejati dalam penampilannya. f. Kekuatan atau daya (strength) Keberanian konselor untuk melakukan apa yang di katakan oleh dirinya yang paling dalam, dapat membatu konselor dalam keseluruhan konseling. g. Kehangatan (warmth) Kehangatan mempunyai makna sebagai satu kondisi yang mampu menjadi pihak yang ramah, peduli dan dapat menghibur orang lain. h. Pendengar yang aktif (active responsiveness) Konselor sebagai pendengar yang baik memiliki kualitas sebagai berikut : 1. Mampu berhubungan dengan orang-orang yang bukan dari kalangannya sendiri saja dan mampu berbagi ide-ide, perasaan dan masalah yang sebenarnya bukan masalahnya. 2. Menantang klien dalam konseling dengan cara-cara yang bersifat membantu. 3. Memperlakukan klien dengan cara-cara yang dapat menimbulkan rasa respon yang bermakna. 4. Berkeinginan untuk berbagi tanggung jawab secara seimbang dengan klien dalam konseling. i. Kesabaran (patience) Konselor yang sabar mempunyai kualiatas sebagai berikut : 1. Memiliki toleransi terhadap ambiguitas (bermakna ganda) yang terjadi dalam konseling sebagai konsekuensi dari kompleksnya manusia. Page 6
2. Mampu berdampingan dengan klien dan membiarkannya untuk mengikuti arahnya sendiri meskipun mungkin koselor mengetahui adanya jalan yang lebih singkat. 3. Tidak takut akan pemborosan waktu dalam minatnya terhadap pertumbuhan klien. 4. Dapat mempertahankan kritikan dan pertanyaan yang akan di sampaikan dalam sesi dan di gunakan kemudian. j. Kepekaan( sensitivity) Kepekaan mempunyai makna bahwa konselor sadar akan kehalusan dinamka yang timbul dalam diri klien dan konselor sendiri. k. Kebebasan Kebebasan konselor tampak dalam kualitas sebagai berikut: 1. Menempatkan nilai tinggi terhadap kebebasan dalam hidupnya 2. Dapat membedakan antara manipulasi dan edukasi dalam konseling 3. Memahami perbedaan antara kbebasan yang dangkal dengan yang sesungguhnya dan membantu klien dalam konseling dan menghargai perbedaan itu 4. Mencoba dan menghargai kebebasan yang benar dalam hubugan konseling l. Kesadaran horistik yang utuh Konselor yang memiliki kesadaran horistik ditandai dengan kualitas : 1. Sangat menyadari akan dimensi kepribadian dan kompleksitas keterkaitannya 2. Mencari konsultasi secara tepat dan membuat rujukan secara cerdas 3. Sangat akrab dan terbuka terhadap berbagai teori tentang perilaku dan bahkan mungkin m. n. o. p. q. r.
memiliki teori sendiri Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan hak asasinya. Memiliki integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat. Memiliki sifat demokratis. Emosi yang stabil Menampilkan toleransi tinggi terhadap individu yang menghadapi stress dan frustasi. Mampu berkomunikasi dengan efektif.
2.2 Peran Guru Dalam Pembelajaran Yang Mendidik Dalam proses pembelajaran setiap guru pasti mempunyai keinginan agar semua siswanya dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan memuaskan. Akan tetapi sering kali harapan tersebut kandas atau tidak dapat terwujud, karena siswa seringkali mengalami berbagai macam kesulitan dalam belajar. Menurut Abu Ahmadi (1977) mengemukakan berbagai jenis gejala pertanda siswa mengalami kesulitan dalam belajar: 1. Hasil belajarnya rendah, dibawah rata-rata kelas 2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukannya 3. Menunjukan sifat yang kurang wajar: suka menentang, dusta, tidak mau menyelesaikan tugas-tugas, dan lain-lain 4. Menunjukan tingkah laku yang menyimpang seperti suka membolos, suka mengganggu, dan sebagainya Page 7
Terkadang siswa yang mengalami kesulitan belajar ada yang mengerti bawa di mempunyai masalah tetapi tidak tahu bagaimana mengatasinya, ada juga yang tidak tahu kepada siapa dia harus meminta bantuan untuk menyelesaikan masalahnya.Makadari itu, seorang guru harus mampu berberan dalam mendidik siswanya. Dalam pelaksanaan bimbingan disekolah seorang guru mempunyai dua peranan yaitu : Tugas dalam layanan bimbingan dikelas dan diluar kelas. 1) Tugas dalam layanan bimbingan dikelas Dalam pelaksanaan tugas bimbingan disekolah, seorang guru perlu mempunyai gambaran yang jelas. Kejelasan tugas ini dapat memicu atau memotifasi guru untuk berperan aktif dalam kegiatan bimbingan dan guru bertanggung jawab atas pelaksaan tugas itu. Perilaku guru dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswanya, sepertihalnya dengan guru yang mempunyai sifat otoriter akan menimbulkan suasana menjadi tegang, dan hubungan antara guru dan siswapun menjadi tersa kaku, siswa menjadi merasa terbatas akan keterbukaan siwa untuk menyelesaikan masalah atau kesulitan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Oleh karena itu guru harus dapat menerapkan fungsi kegiatan bimbingan. Hal hal yang harus diperhatikan guru dalam proses belajar mengajar sesuia dengan fungsinya (Rochman Natawidjaja:1985) : a) Perlakuan terhadap siswa didasarkan atas keyakinan bahwa siswa sebagai individu memiliki b) c) d) e) f) g) h) i) j) k) l)
potensi untuk berkembang dan maju serta mampu mengarahkan dirinya untuk mandiri. Sikap yang positif dan wajar terhadap siswa. Memperlakukan siswanya secara hangat, ramah, rendah hati, dan menyenangkan. Dapat memahami siswa secara empatik. Mengarahkan martabat siswa sebagai individu. Menampilkan dirinya secara asli (genuine) atau tidak berpura-pura didepan siswa. Kokonkretan dalam meyatakan diri. Menerima siswa secara apaadanya. Memperlakukan siswa secara permissive. Peka terhadap perasaan yang dinyatakan siswa, dan membantu siswa menyadari perasaanya. Mengembangkan siswa menjadi individu yang lebih dewasa. Menyesuaikan diri terhadap keadaan yang khusus.
Peran guru dalam proses membimbing atau melaksanakan proses belajar mengajar menurut, Abu Ahmadi (1977) : 1.
Menyediakan kondisi yang memungkinkan setiap siswa merasa nyaman,dan dapat
2.
meningkatkan motivasi belajar siswa serta menumbuhkan rasa percaya diri terhdap siswa. Mengusahakan supaya siswa dapat memahami dirinya, kecakapan-kecakapan ,sikap, minat, dan
3. 4.
pembawaannya. Mengembangkan sikap-sikap dasar bagi tingkah laku sosial yang baik. Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Page 8
5.
Membantu memilih provesi yang cocok , sesuai dengan bakat kemampuan, dan minatnya.
Disamping itu , guru juga dapat melakukan tugas tugas dalam proses pembelajaran seperti berikut: a) Melaksanakan kegiatan diagnostik kesulitan belajar dengan cara guru mengidentifikasi sumber sumber kesulitan belajar yang dialami oleh siswa, melalui : 1. Menandai siswa yang dianggap mempunyai masalah dengan cara melalui prestasi belajar siswa yang paling rendah atau dibawah nilai rata-rata kelasnya. 2. Mengidentifikasi mata pelajaran siswa yang memiliki nilai rendah atau dibawah rata-rata kelas. 3. Menelusuri letak kesulitan siswa yang menyebabkan nilainya rendah. 4. Melaksanakan tindak lanjut,apakah perlu tambahan pelajaran secara khusus, atau dengan cara lainnya. b) Guru memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya terhadap murid dalam memecahkan masalah pribadinya. c) Guru sebagai mediator dan fasilitator Sebagai mediator guru guru hedaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Sedangkan sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dalam proses belajar mengajar. 2) Tugas guru dalam operasional bimbingan diluar kelas Dalam layanan bimbingan atau proses belajar mengajar tugas seorang guru tidak ada batasantidak hanya didalam kelas saja akan tetapi juga diluar kelas. Tugas tugas bimbingan itu antara lain sebagai berikut : a. Memberikan pengajaran perbaikan (remidial teaching). b. Membeikan pengayaan dan pengmbangan bakat siswa. c. Melakukan kunjungan rumah (home visit) d. Menyelenggarakan kelompok belajar yang bermanfaat untuk : 1. Membiasakan anak untuk bergaul dengan teman-temannya tentang bagaimanamengemukakan 2. 3. 4. 5.
pendapat dan menerima pendapat dari lawannya. Merealisasikan tujuan pendidikan dan pengajaran melalui belajar secara kelompok. Mengatasi kesulitan-kesulitan bersama-sama dengan teman-temannya. Belajar hidup bersama agar nantinya tidak canggung dalam masyarakat yang lebih luas. Memupuk rasa gotongroyong atau menumbuhkan sifat solidaritas yang tinggi.
Beberapa contoh jenis kegiatan guru yang dicantumkan diatas dapat membuktikan bahwa profesi atau tugas guru dalam proses belajar mengajar sangatlah besar dan penting. Hal ini disebabkan oleh posisi guru yang memungkinkan bergaul lebih banyak dengan siswa sehingga mempunyai kesempatan tatap muka lebih banyak dibandingkan dengan anggota sekolah lainnya.
Page 9
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses ke arah kematangan atau kemandirian, untuk mencapai kematangan tersebut, seorang individu memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Perkembangan seorang individu tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) warga masyarakat. Seorang guru bimbingan dan konseling harus memilki kompetensi dalam bidang kepribadian : kejujuran, dapat di percaya, memiliki naluri yang kuat. Dalam proses pembelajaran setiap guru pasti mempunyai keinginan agar semua siswanya dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan memuaskan. Akan tetapi sering kali harapan tersebut kandas atau tidak dapat terwujud, karena siswa seringkali mengalami berbagai macam kesulitan dalam belajar.Guru dapat melakukan tugas tugas dalam proses pembelajaran seperti berikut: Melaksanakan kegiatan diagnostik kesulitan belajar dengan cara guru mengidentifikasi sumber kesulitan belajar peserta didik, Guru memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya terhadap murid dalam memecahkan masalah pribadinya, dan Guru sebagai mediator dan fasilitator B. Saran Sebagai guru kita harus mampu menjalankan tugas dan kewajibannya pada peserta didik. Seorang guru harus memiliki kepribadian yang baik agar bisa mencontohkan perilaku yang baik Page 10
untuk peserta didikya. Peran pendidik tidak hanya berorientasi pada nilai akademik yang bersifat pemenuhan aspek kognitif saja, melainkan juga berorientasi pada bagaimana seorang peserta didik bisa belajar dari lingkungan, pegalaman dan kehebatan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA Arnian (2009). Makalah Peran Guru Kelas Dalam Bimbingan Konseling. From http://makalahdi.blogspot.com/2009/11/makalah-peran-guru-kelas-dalam.html diakses tanggal 11 desember 2009 Rustanti.( 2007). Peran Guru Kelas Dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar.from http://re-searchengines.com/rustanti40708.html, diakses tanggal 11 desember 2009 Hikmawati fenti.2013.bimbingan dan konseling edisi revisi.jakarta: rajawali pers Kosasi raflis.2004.profesi keguruan.jakarta:PT Rineka cipta.soetjipto.2004.profesi keguruan.jakarta: PT Rineka cipta
Page 11