PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI, FITB - ITB UJIAN AKHIR SEMESTER GEOTEKTONIK GEOTEKTONIK (GL-5211) SENIN, 18 MEI 2009, PUKUL 0700 ! 0900 D" D" I" I " #$%&' #$ %&' I$% A*+&&%$ S%& 1. Batu Batuan an Ofol Ofolit it ters tersin ingk gkap ap denga dengan n baik baik dan penyeba penyebaran rannya nya cuku cukup p luas luas di Pegunung egunungan an Meratu Meratus s (Kali (Kalimant mantan an Selatan Selatan dan Kalim Kalimanta antan n Timur) dan Sulaesi bagian Timur. !elaskan proses terbentuknya ofolit tersebut" ditin#au dari konsep tektonik lempeng $ !aab % Batuan Ofolit adala& seri batuan mafk ' ultramafk yang berasosiasi dengan kerak samudra. Ofolit terbentuk pada daera& midoceanic midoceanic ridges" dengan sikuen stratigraf berupa sedimen seperti ri#ang dan black black shale shale" siku sikuen en ekst ekstru rusi si sepe sepert rtii la*a la*a bantal bantal basal basalti tik" k" dyke dyke"" gabro" peridotite (serpentinit)" dan dunit. Mekani Mekanisme sme naiknya naiknya ofolit ofolit di atas atas kerak kerak benua benua ini bisa di#ela di#elaska skan n ole& ge#ala obduksi" yaitu naiknya lempengkerak samudra di atas lempeng lempengk kera erak k benua benua pada intera interaksi ksi kon*e kon*erg rgen. en. Obduks Obduksii ini bis bisa a ter#adi sebagai akibat tumbukan antar lempeng dengan kecepatan tinggi.
+ambar 1. Model obduksi ofolit
PROSES TERBENTUKN. TERBENTUKN.A A OFIOLIT DI
KALIMANTAN KALIMANTAN SELAT SELATAN
DAN TIMUR Pada Kapu Kapurr ,k&i ,k&irr &ingg &ingga a Paleo aleose sen n (-/ (-/ Ma)" Ma)" ter# ter#adi adi su subd bduks uksii 0empeng ndo,ustralia ter&adap Sundaland di ilaya& batas timur Kalima Kalimantan ntan (Kalim (Kalimanta antan n Timur Timur dan Kalima Kalimantan ntan Selatan Selatan). ). Proses roses subduksi itu membaa Mikrokontinen Parstenoster ' Kangean yang meru merupa paka kan n
peca peca&a &an n
dari dari
+ond +onda ana na
se&i se&ing ngga ga
memu memunc ncul ulka kan n
magmati magmatisme sme di bagian bagian timur timur Kalim Kalimanta antan n akibat akibat prose proses s subduks subduksii yang meng&asilkan 2ona melange di tempat pertemuan dua bua& lempeng tersebut. Pada umur Paleosen ' 3osen Tenga& (/4 Ma)" ter#adi kolisi antara Mikro Mikroko konti ntinen nen
Parsten arstenoste osterrKange Kangean an
ter&ada ter&adap p
Sundalan Sundaland d
yang
menyebabkan menyebabkan ter#adinya ter#adinya tektonik tektonik kompr kompresi esi se&ingga se&ingga terbentukla& terbentukla& 2ona melange dan ofolit yang tersingkap ke permukaan.
PROS PROSES ES TE TERB RBEN ENTU TUKN KN. .A OF OFIO IOLI LIT T DI TIMUR
SULA SU LA/E /ESI SI BAGI BAGIAN AN
Proses
sub su bduksi ksi
terb terbaa aany nya a
pada
bagi agian
timur
Mikr Mikrok okont ontin inen en Bang Banggai gaiS Sul ula a
Sula ulae esi
beraal aal
(bagi (bagian an dari dari
dari ari
0emp 0empen eng g
,ustralia) pada umur Miosen ,al ole& Sesar Sorong menganan ke ara& ara&
barat arat
yang ang
dipic picu
ole&
perput putaran aran
sear seara& a&
#aru arum
#am
(clockise) pada P&ilipine Sea Plate (PSP). Pada umur Pliosen ,k&ir" ter#adi kolisi antara Mikrokontinen Banggai Sula dengan Sulaesi bagian Timur yang menyebabkan ter#adinya suture yang meng&asilkan kompleks molasse dan ofolit.
+ambar 5. Perkembangan dari Meratus 6ange (BPPK," Pertamina" 1778)
+ambar 9. Perkembangan tektonik dari mikrokontinen BanggaiSula (+errard" et al." 17--). 5. :oba anda #elaskan tentang e*olusi #alur#alur magmatisme di Pulau !aa
se#ak
,al Tersier &ingga
Kuarter.
;an
di mana
letak
perbedaannya dengan pola dari #alur#alur magmatisme di Pulau Sumatera" (#aaban disertai sketsa < gambar) $ !aab %
A%&'' 3&+' 4%&+" %%6' ' P+&%+ J%% 4% %%& T"'" $'% K+%"6" %%&%$ *%%' *"'+6 a. Pada !aman Kapur ,k&ir #alur subduksi berara& barat daya ' timur laut (S= ' >3)" se&ingga #alur magmatisme yang terbentuk #uga berara& S= ' >3. Pola struktur geologi yang terbentuk dikenal dengan sebutan ?Pola Meratus? (Pulunggono @ Martod#o#o" 1774). Beberapa pola struktur geologi yang meakili Pola antara lain %
Meratus
Sesar Kebumen ' Muria (Satyana" 5A)" struktur
pada cekungan aitun dan Biliton (Pulunggono @ Martod#o#o" 1774). b. Pada !aman Tersier #alur subduksi beruba& ara& men#adi barat ' timur yang meng&asilkan #alur magmatisme #uga berara& barat
timur. !alur magmatisme pada !aman tersier dikenal dengan sebutan ?O& A'6 F"%6' ? (6.=. Can Bemmelen" 1747). c. Pada Batas antara !aman Tersier dan Kuarter #alur subduksi berara& barat ' timur" namun lebi& ke ara& selatan dari #alur subduksi !aman Tersier" se&ingga relati mundur ke belakang" &al ini dikenal dengan proses ?roll back? dengan sudut penun#aman lebi& landai dibanding subduksi !aman Tersier. !alur magmatisme yang terbentuk meng&asilkan gunungapi kuarter akti &ingga kini yang dikenal dengan gunungapi tipe :
yaitu gunungapi yang
perna& meletus se#ak ta&un 1/ (;irektorat Culkanologi" 17-5)" antara lain % di !aa Barat (+unung +ede" Tangkuban Para&u" Papandayan" +alunggung" +untur" :ereme" Salak)" di !aa Tenga& (+unung Slamet" Merapi" ;ieng" Muria) di !aa Timur (+unung Bromo" Semeru" kelud" ,r#uno" =elirang" 6aung" #en). 3*olusi #alur magmatisme di Pulau !aa ditampilkan pada gambar 9.
+ambar 9. 3*olusi #alur penun#aman dan magmatisme Pulau !aa dan Sumatera (Katili" 178-)
Perbedaan
antara
!alur
magmatisme
di
Pulau
!aa
apabila
dibandingkan dengan #alur magmatisme Pulau Sumatera
adala&
sebagai berikut % Terdapat perbedaan ara& #alur magmatisme pada 2aman Tersier di Pulau Sumatera dan Pulau !aa. Pada Pulau Sumatera #alur magmatisme berara& baratlaut ' tenggara (>= ' S3) akibat subduksi menyerong" sedangkan di Pulau !aa berara& barat ' timur.
;engan
keberadaan
Sesar
Besar
Sumatera
(Katili"
178-)
memotong #alur magmatisme !aman Tersier di Pulau Sumatera dan cekungan busur belakang" &al ini berpengaru& sebagai cebakan mineralisasi di ilaya& Sumatera" se&ingga di ilaya& ini lebi& berpotensi terdapat #alur mineralisasi" misalnya di ,ce&" Sumatera
Dtara"
magmatisme
di
Bengkulu" Pulau
!aa
0ampung. tidak
ada
Sedangkan
#alur
sesar besar
yang
mengontrolnya.
+ambar 4. Penyebaran #alur gunungapi Kuarter di !aa Barat" menurut pembagian fsiograf (6.=. Can Bemmelen" 1747)
+ambar 4. Penyebaran #alur gunungapi Kuarter di !aa Tenga& dan !aa Timur" menurut pembagian fsiograf (6.=. Can Bemmelen" 1747)
Gambar 5. Elemen tektonik Jaman Tersier di Pulau Sumatera
+ambar A. 6ekonstruksi pada E 4A Ma ;eskripsi pada E 4A Ma % a. ndia mulai menyentu& ,sia. b. Ter#adi peristia deormasi di benua asia" dimana pergeseran ter#adi melalui sesarsesar mendatar yang berukuran raksasa %
Bagian tepi dari ,sia Tenggara
bergeser
termasuk sesar sumatra (semangko).
Bagian tepi timur asia bergeser ke ara& timur.
ke tenggara"
+ambar /. Pola Tektonik Sumatera ;eskripsi Pola Tektonik Sumatera :
Sebagai produk interaksi kon*ergen antara tepi benua asia (tenggara) dengan lempeng Findia ' ,ustralia.
Kedudukannya yang serong ter&adap ara& interaksi menimbulkan pola struktur
perpaduan antara bentuk palungbusur dan sesar
gesermendatar ( strikr slip ).
Pola palungbusur membentuk #alur benioG dan #alur subduksi yang lebar dengan deretan pulaupulau sebela& barat sumatera yang terdiri dari melange.
Pola sesar geser mendatar (strike slip) memotong seluru& pulau" membentuk 2ona sesar yang komplek"
diselingi depresi dan
tinggian setempat. 9. Se#ak dulu kita tela& mengenal ba&a batas ;aratan Sunda (Sundaland) pada 2aman Kapur mengikuti ara& Meratus (Familton" 1787). Tetapi ak&irak&ir ini beberapa peneliti mempunyai &ipotesa ba&a batas tersebut terletak lebi& ke ara& tenggara atau ke ara& timur (ke ara& Sulaesi Selatan Bantimala) $
%#*%
%%
4&%%
"6'*%%
*%'
%6% %"%
%%
%4%
%$&'
:%
*+'%
4%' %&%
+%% $'6% 66% *%6% D%"%6% S+% !aab % ;ata yang men#adi pertimbangan utama bagi para a&li kebumian dalam mengemukakan &ipotesa mengenai batas daratan sunda adala& data subduksi di baa& sundaland pada masa kapur ak&ir sepan#ang 2ona dari baratdaya !aa &ingga Pegunungan Meratus. Subduksi meng&asilkan kompleks akresikolisi termasuk satuan tektonik yang terbentuk ole& oceanic spreading" busur *ulkanik" dan sedimentasi busur depan" serta metamorfsme. Batuan yang di&asilkan antara lain batuan ultrabasa terserpentinisasi" basalt" ri#ang" batugamping" silicieous s&ale" s&ale" breksi *ulkanik" dan batuan metamor tekanan tinggi su&u renda&.
*J'% $'6% 6"*+6 ' %6% %%&%$ *%", ;*% %% %*%"% %6%+ 6% %% 66' %% <%% K%+" %"' %"%$ T%"% %"%$ T'+" &%+6 (&%&+' S+&%' S&%6%, S&%6 M%%%", P+&%+ L%+6 % P+&%+ K%&'%6% S*+6%
"6%
4+%
6
%%
P++%
&-&
M"%6+)
66':%
%'-%' 6%6 %% %% %+%"% = !aab %
=
%"'
Dntuk membuktikan &ipotesa diatas maka dibuktikan dengan Peta ,nomali Bouguer. Berdasarkan peta anomali bouguer" batas sunda land termasuk dalam ilaya& sulaesi barat" &al tersebut men#elaskan
ba&a
ilaya&
sulaesi
barat
dan
sundaland
memiliki densitas yang sama yang dimiliki ole& suatu karakter kontinen. Se&ingga batas pola meratus bergeser keara& lebi& timur. Fal tersebut secara geologi dapat di#elaskan ole& proses amalgamasi.
,dapun yang men#adi elemenelemen tektonik berupa %
Kontinen 3urasia"
Mikrokontinen Paternoster Sulaesi"
Mikrokontinen Paternoster Sulaesi.
Mikrokontinen seraak mensubduksi kalimantan utara" berkolisi dan membentuk suture yang terdapat di central borneo range. Subduksi paternoster ke kalimantan" kemudian mengalami kolisi" mengangkat
ofolit
pegunungan meratus.
yang
membentuk
suture
di
ilaya&
+ambar 8. Batas kerak samudera dan batas kraton berdasarkan Peta ,nomali Bouguer skala 1 % A.. ( sobari dkk, 1993)
+ambar -. 6ekontruksi tektonik pada umur kapur (Fall" 57) 4. Sebagai akibat tumbukan pada 2aman Tersier" struktur apaka& yang berkembang dibagian selatan kaasan ”Central range fold belt” di rian !aya. !aab % Fampir keseluru&an elemenelemen struktur geologi di Papua pada saat sekarang ini termasuk ke dalam e*olusi tektonik Keno2oik (gambar 7). 3*olusi tektonik Keno2oik merupakan &asil dari direct convergence dan oblique convergence antara ndo,ustralia dengan 0empeng Pasifk (Famillton" 1787H ;o et al." 17-7). Pada 0empeng Benua ,ustralia di Papua terdapat fold dan thrust belt yang berumur tersier ak&ir" yaitu Central Thrust Belt (Mobile Belt ) dan Lengguru Fold Belt . Periode tektonik ini menyebabkan penyebaran sedimen klastik yang luas dan tebal menindi& group batuan karbonat dari Iormasi Batugamping >e +uinea. ;i ilaya& Papua sedimen klastik ini terdiri dari Iormasi Klasaman" Steenkol dan Iormasi Buru. Pada bagian
utara
samudera.
Papua
Iormasi
Makats
menindi&
batuan
dasar
Kemudian pada saat ak&ir tersier" Papua Fold dan thrust belt terangkat sedangkan subsidence dan sedimentasi ter#adi pada cekungan di dekatnya. Pengangkatan ter#adi pada dua ta&ap terpisa&"
dan
2ona
yang
mengalami
ta&apan
dua
kali
tela&
teridentifkasi di 2ona interaksi antara Central Thrust Belt dan Lengguru Fold Belt . Central Thrust Belt memiliki trend barattimur yang meman#ang sepan#ang Papua &ingga Papua >e +uinea (gambar 1). Lengguru Fold Belt terletak di sebela& barat Central Thrust Belt dengan trend baratlauttenggara pada daera& le&er burung Papua.
+ambar 7. 3lemenelemen struktur geologi utama Papua
+ambar 1. :entral T&rust Belt
0engguru Iold Belt dan :entral T&rust Belt bertemu pada sesar Terera dan ,iduna di ,iduna Bay. Kedua belt tersebut diisi ole& sedimensedimen Triassic. !ika sedimen Triassic di interpretasikan sebagai endapan rit" maka :entral T&rust Belt dan 0engguru Iold Belt dapat didefnisikan sebagai rit Triassic yang terin*ersikan (gambar 11). ;engan demikian peruba&an trend dari barattimur :entral T&rust Belt men#adi baratlauttenggara 0engguru Iold Belt adala& &asil dari geometri aal rit system.
+ambar 11. Perkiraan 0okasi Triassic 6it (Hobson, 199)
Lengguru Fold Belt pertama kali didefnisikan ole& Cisser dan Fermes (17/5) yang merupakan komplek lipatanlipatan dengan trend baratlauttenggara. Lengguru Fold Belt terli&at terpotong ole& ona Sesar Terera,iduna sepan#ang batas selatan. Batas timur Lengguru Fold Belt dibatasi ole& !ande"an #idge di sebela& selatan dan ole& Sarera Bay di sebela& utara. Central Thrust Belt terletak di sebela& selatan batuan metamor dan op&iolite" se&ingga sepertinya struktur Central Thrust Belt dengan ara& barattimur terbentuk ketika lempeng samudera terobduksi ke 0empeng Benua ,ustralia" kemudian mengin*ersikan sesarsesar e$tensional
Triassic
dan
sedimen
pengisinya.
Pada
saat
itu
sepertinya ba&a lempeng ,ustralia dan Pasifk mengalami direct convergence daripada oblique convergence. Saat
kon*ergensi
terbentuk
di
barat
Papua
(MiosenPliosen)"
peca&an kontinen &asil dari reka&an pada ak&ir Kretasius dan tan#ung
yang terbentuk
berkolisi
dengan Kepala
Burung dan
membentuk sabuk lipatan 0engguru ketika kon*ergen 0empeng ,ustralia dan Pasifk beruba& men#adi oblique convergence dan ter#adila& inverse dari sesarsesar e$tensional berara& baratlaut tenggara. A. Iisiograf Kaasan Timur ndonesia (KT) memperli&atkan posisi Pulau Sumba yang unik pada cekungan muka busur. Dmbgro*e (1747)
suda&
mensinyalir
adanya
problem
geodinamik
pulau
tersebut. :oba sebutkan apa permasala&annya ditin#au dari Teori Tektonik 0empeng $ !aab %
Jang men#adi permasala&an pada Pulau Sumba ditin#au dari Teori Tektonik 0empeng adala& dari segi
"+*%$% '', dimana
pulau sumba aalnya diangga masuk dalam deretan Sunda namun pada saat ini posisinya beruba& dimana letak orearc banda lebi& dekat dengan benua ,ustralia. Fal itu #uga dapat dili&at pada e*olusi tektonik regional Pulau Sumba seperti yang tampak di baa& ini %
T6' R'%& P+&%+ S+*% %U+" A$'" K%+" (80 ! >> M%) Selama ak&ir :retaseus dan aal Paleogene" Sumba merupakan bagian dari busur kepulauan oseanik yang merupakan bagian pinggir
;aratan
Sunda"
k&ususnya
bagian
timur
!aa"
S3
Kalimantan dan S= Sulaesi. Pernyataan ini didukung ole& data stratigraf"
sedimentologi
dan
paleomagnetik
Sumba"
yang
mengindikasikan ba&a Sumba berada dekat sekali dengan busur *ulkanik akti ini pada masa ak&ir :retaceus.
*U+" P%& (>5-5? M%) Pada kala Paleocene" Sumba masi& men#adi bagian dari busur kepulauan akti. Pernyataan ini didukung ole& intrusi ormasi Tanadaro yang meakili plutonik yang eki*alen dengan basal ,l yang tinggi" sama dengan yang ditemukan pada sepan#ang busur ,leutican modern.
+ambar A.1. 6ekonstruksi umur Paleosen
; U+" E (5?-?@ M%) Pada kala 3ocene &ingga sekitar aal Oligocen (91 Ma)" Sumba merupakan bagian sisa dari busur kepulauan. Tumbukan
antara
menyebabkan
ndia
peruba&an
Tumbukan ndia
dan yang
batas
3urasia
dramatis
di
pada
A
Tenggara
Ma ,sia.
dan kontinen 3urasi meng&asilkan tekanan
ter&adap blok ndoc&ina menu#u tenggara di melalui system sesar 6ed 6i*er sepan#ang kurang lebi& 8 km yang mengakibatkan rotasi utama di tenggara
,sia men#adi seara& #arum #am.
;ampak dari ke#adian diatas" ter#adi ekstensi belakang busur di ilaya& daratan Sunda. 3kstensi ini diikuti riting di Sumatera dan !aa serta pembukaan graben disepan#ang bagian timur paparan Sunda. Pada kala ini #uga" bagian barat Sulaesi memisa& (riting) dari Kalimantan se&ingga
meng&asilkan cekungan Makassar.
Secara keseluru&an" ter#adinya migrasi system busur ancestral ke ara& 3S3 merupakan akibat dari tumbukan ndia.
+ambar A.5. 6ekonstruksi umur ,al 3osen
+ambar A.9. 6ekonstruksi umur ,k&ir 3osen
U+" O&' $'% A%& M' (?@ - 20 M%) Pada kala ini" ter#adi tektonik ekstensi di bagian Tenggara ,sia se&ingga Sumba men#adi bagian sisa dari busur kepulauan oseanik pada 91 Ma. Fal ini diketa&ui dari stratigraf Oligocene di Sumba yaitu ormasi Paumbapa yang didominasi batu gamping berlapis dan ree. Fal yang sama berupa endapan karbonat laut dangkal #uga ditemukan di bagian Tenggara ,sia selama kala ini yakni dibagian timur !aa" barat Sulaesi dan Kalimantan.
+ambar A.4. 6ekonstruksi umur ,k&ir Oligosen
+ambar A.A. 6ekonstruksi umur ,al Meosen
U+" M' $'% P&' Pada Miocene ,al (1-Ma) Sumba berada pada daera& yang sekarang men#adi ,lor dan =etar yaitu pada 150S (Iortuin et al." 1778) pada satu blok yang kemudian akan men#adi bagian dari Busur Banda. Pada 1/ Ma blok Sumba bergeser dari area ,lor dan =etar dengan kecepatan A mm
daera&
yang kemudian men#adi Busur Colkanik Banda. Peca&nya Sumba
ini tercermin dari ketidakselarasan antara batuan busur paleogene dan platorm karbonat dan batuan neogene diatasnya" yang sebagian besar merupakan *olcaniclastic" endapan submarine Iormasi Kananggar. !ika Sumba menerus dengan unit paraautoc&t&on pada Timor utara pada ,al Miocene (*an der =erG et al" 1774)" kedua daera& tersebut tentunya tela& terpisa&kan pada 1- Ma dengan ragmen Sumba bergerak
kea ra& orearc. Sumba 6idge dan
basement yang men#adi dasar :ekungan Sa*u kemungkinan merupakan peca&an Blok Sumba. Bukti kunci untuk catatan aktu dari pergerakan Sumba ini datang dari stratigrap&y Iormasi Kananggar (Iortuin et al" 1775" 1774" 1778). Dmur sebelum 1/ Ma merekam ke#adian saat bagian barat daya Blok Sumba tela& bergeser cukup #au& dari busur *ulkanik yang kemudian muncul. Berpinda&nya Blok Sumba men#au& dari busur *ulkanik yang baru terbentuk ini tercermin dari kecepatan subsidence pada bagian timur Pulau Sumba. Fal tersebut
diindikasikan
dengan
&ilangnya
dengan
cepat
oraminiera ke bagian atas dari unit c&alky marl dari Iormasi Kananggar.
+ambar A./. 6ekonstruksi umur ,k&ir Meosen
U+" P&' $'% R;6 Ber&entinya pergerakan Sumba menu#u orearc selama miocene a&ir disertai #uga ole& pemendekan dan pengangkatan pada orearc Sumba. Sumba mengalami uplit yang menerus selama Pliosen dan Kuarter dengan pergerakan ratarata "/A mm
+ambar A.8. 6ekonstruksi umur Pliosen
/. ;ili&at
dari
posisi
geograf"
Pulau
Sumba
dan
Pulau
Timor
merupakan rangkaian pulaupulau bagian selatan dari Pro*insi >usa Tenggara Timur" tetapi dari tatanan geologinya sangat #au& berbeda. :oba #elaskan di mana letak perbedaannya ditin#au dari tatanan stratigraf" struktur dan tektonik. ;an #elaskan #uga secara singkat (disertai sketsa < gambar) e*olusi geodinamikdari Pulau Sumba se#ak umur Kapur &ingga Kuarter. !aab % P. Sumba merupakan ragmen dari island arc sedangkan pulau timor merupakan mikro kontinen dari australia. letak perbedaannya dapat ditin#au dari tatanan stratigraf" struktur dan tektonik yang akan dipaparkan berikut ini.
STRATIGRAFI PULAU TIMOR Pada Kepulauan Timor (+ambar /.1) secara regional stratigrafnya terdiri
dari
Iormasi
Maubisse
yang
memiliki
litologi
batuan
batugamping yang berumur Permian Baa&" dan batuan beku ekstrusi yang dikenal sebagai batuan yang tertua di Timor Barat. Kemudian terdapat Iormasi ,ta&oc yang terdiri dari batupasir arkose yang diperkirakan berumur Permian. Berikutnya terdapat Iormasi :ribas yang berumur Permian ,al terdiri dari batupasir" lanau" serpi& &itam dan batugamping bioklastik.Terdapat pula Iormasi >io yang berumur
Trias Tenga&
terdiri dari batuan
konglomerat batupasir" dan lanau" terak&ir terdapat Iormasi ,itutu yang terdiri dari batugamping berumur Trias.
+ambar /.1. Stratigraf Kepulauan Timor (,udley:&arles" 17/-)
EOLUSI TEKTONIK DAN STRUKTUR TIMOR ;alam pemodelan struktural yang ter#adi di Kepulaun Timor dia#ukan 9 model utama dan 5 model tamba&an ole& 6ic&ardson dan Blundell (177/) (+ambar /.5.)" namun &anya 9 model utama sa#a yang diba&as penulis antara lain% 1 Model o*ert&rust berdasarkan geologi permukaan daera& Timor diman alloct&on terdapat sangat #elas (,udley:&arles and Farris" dalam ;arman Ferman dan Fasan Sidi" 5) 5 Model
mbrikasi
berdasarkan
data
geologi
dan
geofsika
menginterpretasi Kepulauan Timor sebagai akumulasi material
9 Model rebound dimana Kerak kontinen ,ustralia menyusup ke daera& subduksi dekat Selat =etar meng&asilkan pengangkatan Kepulauan Timor.
>amun" sebelumnya 6ic&ardson (+ambar /.9) tela& memberikan gambaran aal mengenai proses collision di daera& busur banda. Proses ini diaali proses subduksi antara kerak benua dari australia dan kerak samudera" yang selan#utnya ter#adi obduksi.
+ambar /.5. Model Tektonik 3*olusi yang dia#ukan Ole& 6ic&ardson dan Blundell" 177/
+ambar /.9. Model Tektonik 3*olusi yang dia#ukan Ole& 6ic&ardson" 1774
STRATIGRAFI SUMBA Stratigraf ak&ir :retaceus
diindikasikan ole& kompleks akresi
Meratus di S3 Kalimantan dan sekuen Balangbaru Lysc& di bagian Barat Sulaesi yang berkorelasi dengan ormasi 0asipu di Sumba. Sedimentologi diketa&ui dari analisa Iormasi 0asipu di Sumba yang didominasi ole& *olcanic mudstones" sandstones" diamictites dan endapan turbidit pada lingkungan depan busur dan diintrusi ole& andesit dan dacitic dikes. Colcaniclastic turbidit dari ormasi 0asipu ini mengindikasikan ba&a sumbernya berasal dari busur kepulauan oseanik.
Stratigraf
pada
Paleocene
merupakan
intrusi ormasi
Tanadaro yang meakili plutonik yang eki*alen dengan basal ,l yang tinggi" sama &alnya dengan yang ditemukan pada sepan#ang busur ,leutican modern. ,ktiftas magma di Sumba pada kala Paleocene seumur dengan subduksi yang meng&asilkan magma di D#ung Pandang dan bagian selatan dataran Sunda yang diakili ole& batuan *ulkanik calcalkaline berumur / Ma. Stratigraf Oligocene di Sumba yaitu ormasi Paumbapa yang didominasi batu gamping berlapis dan ree. ;ari Miocene &ingga Pliocene ter#adi ketidakselarasan antara batuan busur paleogene dan platorm karbonat dan batuan neogene diatasnya" yang sebagian besar merupakan *olcaniclastic" endapan submarine Iormasi Kananggar. ;ari Pliocene &ingga recent ditandai ke&adiran kembali oraminieral c&alk pada Iormasi Kananggar" mengindikasikan ba&a bagian dari :ekungan Sa*u" yaitu bagian sedimen Kananggar" sedimen diendapkan diatas batas ::;.
TINJAUAN TEKTONIK DAN STRUKTUR SUMBA Familton
(1787)
mengusulkan
ba&a
Sumba
merupakan
mikrokontinen dari tenggara 3urasia (Sundaland). Siman#untak (1779) mencatat kemiripan uruturutan stratigraf antara 0ate :retaceous sampai Miocene di Sumba dengan Baratdaya Sulaesi. 3.6ut&erord" K.
Burke"
!.0ytyn
menginterpretasikan
ba&a
Sumba
adala&
ragmen dari T&e +reat ndonesian Colcanic ,rcN yang dekat dengan lepas pantai dari Sundaland. Sumba merupakan ragmen dari sland ,rcN (,leutianType). Selama ak&ir :retaseus dan aal Paleogene" Sumba merupakan bagian dari busur kepulauan oseanik yang merupakan bagian pinggir ;aratan Sunda" k&ususnya bagian timur !aa" S3 Kalimantan dan S= Sulaesi. Pada kala Paleocene" Sumba masi& men#adi bagian dari busur kepulauan akti. Pada kala 3ocene &ingga sekitar aal Oligocen (91 Ma)" Sumba merupakan bagian sisa dari busur kepulauan. Pada kala oligoccen &ingga 3arly Miocene
ter#adi tektonik ekstensi di bagian Tenggara ,sia se&ingga Sumba men#adi bagian sisa dari busur kepulauan oseanik. Pada Miocene ,al (1-Ma) Sumba berada pada daera& yang sekarang men#adi ,lor dan =etar yaitu pada 15 0S (Iortuin et al." 1778) pada sutu blok yang kemudian akan men#adi bagian dari Busur Banda. Pada 1/Ma blok Sumba bergeser dari area ,lor dan =etar dengan kecepatan A mm
peregangan intraarc yang
dimulai pada pertenga&an Miocene yang kemudian diikuti ole& subsidence yang ter#adi dengan cepat pada pulau tersebut. Dmur sebelum 1/Ma merekam ke#adian saat bagian barat daya Blok Sumba tela& bergeser cukup #au& dari busur *ulkanik yang kemudian muncul. Berpinda&nya Blok Sumba men#au& dari busur *ulkanik yang baru terbentuk ini tercermin dari kecepatan subsidence pada bagian timur Pulau Sumba. Ber&entinya pergerakan Sumba menu#u orearc selama
miocene
ak&ir
disertai
pengangkatan pada orearc Sumba.
#uga
ole&
pemendekan
dan
+ambar /.4. Stratigraf Pulau Timor
+ambar /.A. Tektonostratigraf Pulau Sumba
+ambar /./. 3*olusi +eodinamik Pulau Sumba dari Kapur &ingga Kuarter 8. :ekungan Ombilin di Sumatera Barat disebut ole& beberapa a&li kebumian sebagai cekungan antar gunung (inter mountain basin ).
:oba anda ceritakan se#ara& cekungan Ombilin ditin#au dari tatanan struktur dan stratigraf se#ak umur 3osen sampai umur Pleistosen di mana mulai diendapkannya Iormasi Brani" Iormasi Saa&lunto" Iormasi Saa&tambang dan Iormasi Ombilin $. (#aaban &arus disertai sketsa) !aab % :ekungan Ombilin yang terdapat di Sumatera Barat disebut sebagai cekungan antar gunung (inter "ountain basin% karena :ekungan Ombilin
mengalami
A
ase
tektonik
selama
umur
Tersier
diantaranya % a. F% 66' "6%% berlangsung ketidakselarasan antara batuan dasar dengan Iormasi Brani" berupa ase ekstensi yang berara& baratlauttenggara se#ak Paleosen. Pada ase tektonik ini endapan kipas alu*ial Iormasi Brani mulai terbentuk bersamaan dengan pembentukan :ekungan Ombilin. Sesar yang terbentuk adala& Sesar Takung disebela& timur dan Sesar Silungkang di sebela& barat dan merupakan batas cekungan. ;i bagian tenga& cekungan terbentuk pula endapan raa Iormasi Sangkareang yang berupa perselingan batulempung" serpi& dan batupasir. b. F% 66' +% berupa ase kompresi berara& utara selatan" bertlangsung se#ak 3osen menyebabkan struktur c&e*ron dan ketidakselarasan pada Iormasi Sangkareang. Selain itu sesar yang suda& terbentuk reaktiasi sesar mendatar dan sesar naik. c. F% 66' 6'% berupa ase kompresi berara& timurlaut baratdaya
dan
pengendapan berkelok
dari
Iormasi
mengakibatkan endapan
raa
Saa&lunto.
peruba&an men#adi
Iase
ini
lingkungan
endapan
dibeberapa
sungai tempat
di#umpai sesar minor berupa sesar naik yang ter#adi bersamaan saatpengandapan satuan batulempung" batupasir" dan batubara Iormasi Saa&lunto. Selain ase kompresi meng&asilkan pula ase ekstensi. Iase ekstensi ini berara& baratlauttenggara dan meng&asilkan daeara& renda&an di sepan#ang sungai berupa endapan lakustrin dengan di#umpainya lapisan batubara yang cukup tebal. d. F% 66' %6 adala& ase kompresi berara& relati utara selatan yang menyebabkan ketidakselarasan antara Iormasi saa&lunto dan Iormasi Saa&tambang (Oligosen ,alOligosen ,k&ir)" dan men#adikan peruba&an lingkungan pengendapan dari endapan sungai berkelok men#adi endapan sungai terannyam. ;engan asumsi itu :ekungan Ombilin mengalami pengangkatan" selain itu ter#adi pula ase ekstensi yang mempunyai ara& baratlauttenggara. Pada ase ekstensi ini di beberapa tempat ter#adi daera& renda&an yang berupa lakustrin. Fal ini ter#adi karena di#umpai lapisan batubara di beberapa tempat yang diinterpretasikan sebagai enbdapan lakustrin. e. F% 66' &'% adala& ase ektensi yang berara& relati utaraselatan bersamaan dengan terbentuknya Sesar Tan#ung ampalu dan sesarsesar yang berara& utaraselatan. Iase ini berlangsung
se#ak
beruba&nya
lingkungan
men#adi endapan
Miosen
,al
bersamaan
pengendapan
dari
pula
endapan
dengan Lu*ial
marin. Pada ase ini pusat pengendapan
cekungan ombilin beruba& dari baratlaut ke ara& tenggara cekungan. Bagian sebela& baratlaut cekungan diisi ole& sedimen sedimen
yang berumur
Paleogen
dan
dikenal sebagai Sub
:ekungan Talai" sedangkan bagian tenggara cekungan diisi ole& sedimensedimen yang berumur >eogen dan dikenal sebagai Sub
cekungan Sinamar. Selain ase ekstensi di#umpai pula ase kompresii berara& relati timurbarat dan meng&asilkan sesar sesar berara& timurlautbaratdaya yaitu Sesar Ombilin" Sesar Muario" dan Sesar Kuantan. Pada ase ini #uga ter#adi sesarsesar yang suda& terbentuk lebi& aal mengalami reaktiasi.
+ambar 8.1. Kolom Stratigraf :ekungan Ombilin Sumatra Tenga&