PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Geotektonik (GL-5211) Hari / Tanggal : Senin, 12 Maret 2018 Pukul : 07.00 - 09.00 Dosen : Dr. Ir. Chalid Idham Abdullah Ruang : Ruang Pasca Sarjana
1.
Jelaskan di mana persamaan dan perbedaan utama antara teori “geosinklin”, hipotesa ”apungan benua” dan teori “tektonik lempeng” ?. Jawaban :
Persamaan teori geosinklin, hipotesa apungan benua dan teori tektonik lempeng adalah, ketiga teori tersebut membahas dan menjelaskan tentang gerak ker ak bumi atau lempeng bumi dan gaya yang menyebabkan terjadinya struktur-struktur tersebut kemudian hubungannya satu terhadap yang lainnya. Ketiganya juga membahas mengenai proses pengangkatan (orogenesa dan epirogenesa) yang membentuk pegunungan lipatan, deformasi, penurunan (pembentukan cekungan), cekungan), vulkanisme, vulkanisme, dan gempa bumi. Hipotesa apungan benua dan teori tektonik lempeng menjelaskan pergerakan secara horisontal atau lateral, yang berbeda dengan teori geosinklin yang menyatakan bahwa bentuk muka bumi saat ini terbentuk oleh pergerakan secara vertikal akibat gaya isostasi dengan kedudukan daratan dan lautan adalah tetap. Gaya isostasi yang dijelaskan dalam teori geosinklin merupakan penyebab adanya depresi yang timbul dari beban sedimen sehingga cekungan mengalami penurunan. Hipotesa apungan benua awalnya menjelaskan bahwa bumi adalah massa padat yang bergerak ber gerak di atas massa cair seperti 'bongkahan es' dari granit yang bermassa jenis rendah yang mengambang di atas lautan basal lautan basal yang bermassa jenis lebih tinggi, namun hipotesa ini tidak mampu menjelaskan sumber energi yang menyebabkan pergerakan tersebut, sehingga hipotesa ini diabaikan. Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang dikemukakan geolog Inggris Arthur Inggris Arthur Holmes tahun 1920 bahwa bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya.
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
1
Hipotesa apungan benua (Continental drift) merupakan awal dari perkembangan teori tektonik lempeng. Fakta apa yang mendasari hipotesa ini ?. Masalah apa yang belum dapat dijelaskan pada hipotesa ini ?. Jawaban : Di sebuah buku yang berjudul “The Origin of the Continent and Ocean” (1912), Wegener memberikan bukti-bukti untuk membenarkan teori apungan benua tersebut, beberapa diantaranya : 2.
a. Kecocokan / kesamaan Garis Pantai Kecocokan garis pantai benua Amerika Selatan Bagian Timur dengan garis pantai benua Afrika Bagian Barat. Wegener menduga bahwa benua benua tersebut diatas pada awalnya adalah satu atas dasar kesamaan garis pantai. Atas dasar inilah kemudian Wegener mencoba untuk mencocokan semua benua benua yang ada di muka bumi.
b. Persebaran Fosil Ditemukannya fosil-fosil yang berasal dari binatang dan tumbuhan yang tersebar luas dan terpisah di beberapa benua : Fosil Cynognathus, suatu reptil yang hidup sekitar 240 juta tahun yang lalu dan ditemukan di benua Amerika Selatan dan benua Afrika. Fosil Mesosaurus, suatu reptil yang hidup di danau air tawar dan sungai yang hidup sekitar 260 juta tahun yang lalu, ditemukan di benua Amerika Selatan dan benua Afrika. Fosil Lystrosaurus, suatu reptil yang hidup di daratan sekitar 240 juta tahun yang lalu, ditemukan di benua benua Afrika, India, dan Antartika. Fosil Clossopteris, suatu tanaman yang hidup 260 juta tahun yang lalu, dijumpai di benua benua Afrika, Amerika Selatan, India, Australia, dan Antartika. Persebaran fosil Cynognathus diketemukan hanya di benua Amerika Selatan dan benua Afrika; fosil Lystrosaurus dijumpai di benua-benua Afrika, India,
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
2
dan Antartika; fosil Mesosaurus di benua benua Amerika Selatan dan Afrika, dan fosil Glossopteris dijumpai di benua benua Amerika Selatan, Afrika, India, Antartika, dan Australia.
c.
d.
Kesamaan Jenis Batuan Jalur pegunungan Appalachian yang berada di bagian timur benua Amerika Utara dengan sebaran berarah timurlaut dan secara tiba-tiba menghilang di pantai Newfoundlands. Pegunungan yang umurnya sama dengan pe gunungan Appalachian juga dijumpai di British Isles dan Scandinavia. Kedua pegunungan tersebut apabila diletakkan pada lokasi sebelum terjadinya pemisahan / pengapungan, kedua pegunungan ini akan membentuk suatu jalur pegunungan yang menerus. Bukti Iklim Purba (Paleoclimatic) Para ahli kebumian juga telah mempelajari mengenai ilklim purba, dimana pada 250 juta tahun yang lalu diketahui bahwa belahan bumi bagian selatan pada zaman itu terjadi iklim dingin, dimana belahan bumi bagian selatan ditutupi oleh lapisan es yang sangat tebal, seperti benua Antartika, Australia, Amerika Selatan, Afrika, dan India Sebaran lapisan es di belahan bumi bagian selatan pada 250 – 300 juta tahun yang lalu serta sebaran fosil Lystrosaurus dijumpai di benua-benua Afrika, India, dan Antartika; fosil Glossopteris dijumpai di benua benua Amerika Selatan, Afrika, India, Antartika, dan Australia
e. Pengapungan Benua dan Paleomagnetisme Kurva dari perpindahan kutub utara magnet bumi berdasarkan hasil analisa arah kemagnetan purba yang terekam dalam batuan lava yang berasal dari hasil analisa batuan-batuan di benua Eropa dan Asia serta batuan-batuan yang berasal dari benua Amerika Utara. Kedua kurva perpindahan kutub utara magnet bumi membentuk sudut UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
3
300 dan apabila dianggap arah kutub utara bumi tetap ditempatnya, maka dengan cara mennyatukan ke dua kurva tersebut dapat menjelaskan adanya perpindahan / pemisahan benua-benua seperti posisi saat ini. 3.
Pertemuan dua lempeng pada sistem konvergen dapat menghasilkan ”Prisma Akresi”. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ”Prisma Akresi” dan bagaimana cara terbentuknya serta struktur-struktur apa saja yang dapat terbentuk?
Jawaban : Prisma Akresi adalah bentuk atau geomorfologi yang terjadi karena adanya aktifitas tektonik sesar-sesar naik (thrusting) yang mengakibatkan proses pengangkatan (uplifting). Yang menyebabkan bagian tepian lempeng daerah tumbukan tersebut mengalami proses pengangkatan. Proses ini umumnya terjadi di kawasan barat Indonesia yaitu di samudra Hindia.
Proses terbentuknya prisma akresi Prisma akresi dibentuk oleh proses tumbukan (collision) antar lempeng benua serta oleh proses penunjaman (subduction) antara lempeng benua dan lempeng samudra. Pada proses tumbukan, karena baik system busur kepulauan ataupun benua tidak terjunjamkan, maka kedua system menjadi terkunci total. Kedua keadaan ini mengakibatkan busur kepulauan dan sediment pinggiran benua tertekan, terdeformasi, tergencet, terlipat, tersesar sungkupkan dan terangkat, membentuk jalur lipatan dan sesar yang menjadi cirri jalur orogenesa. Jalur orogenesa ini kemudian bertumbukan, terakramasi dan bergabung (amalgamasi) dengan benua. Jenis pertambahan dan pertumbuhan benua ini disebut sebagai prisma akresi. Pada proses subduction, seduction menghasilkan kerak prisma akresi melalui proses subduction off-scraping (penyuguan dalam penunjaman) sebagian massa kerak oseanik dikerok-disugu, dicampur dengan massa dari pinggir kontinen, diramu dalam s edimentasi dan tektonik imbrikasi jadilah accretionary widge yang bentuknya membaji mirip geometri prisma.
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
4
Struktur yang dapat terbentuk dari Prisma Akresi a. Pembentukan pola sesar yang dapat searah dengan busur maupun berpotongan menyudut terhadap busur b. Zona melange sebagai akibat proses tektonik atau sedimentasi c. Penghancuran batuan akibat tekanan (melange wedge) d. Pembentukan Busur Vulkanik (Deretan Gunung Api) e. Pembentukan Palung Laut f. Pembentukan cekungan sedimen (Cekungan muka busur, tengah busur, belakang busur serta cekungan muka benua) g. Pembentukan jalur gempa.
4.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Roll - Back” dan apa penyebabnya, serta bagaimana cara terjadinya pada sistem konvergen ?. Jelaskan juga bagaimana hubungannya antara peristiwa “Roll - Back” dengan pembentukan “Marginal Sea” atau “Marginal Basin” pada lempeng bagian atas ( overriding plate) ?.
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
5
Jawaban : Roll-back adalah perpindahan posisi palung menuju ke arah samudera dan dapat membentuk melange, atau suatu gejala interaksi pada batas lempeng yang saling bertumbukan dimana lempeng samudra mengalami penurunan kecepatan. Roll-back terjadi karena perubahan kecepatan lempeng yang bergerak, lempeng samudera bergerak lebih cepat daripada lempeng benua. Lempeng samudera yang semakin cepat menyusup ke bawah lempeng benua menarik pergerakan lempeng
benua menuju lempeng samudera. Kecepatan bagian belakang lempeng benua relatif lebih lambat daripada bagian depan. Penurunan kecepatan tersebut diakomodasi oleh lempeng yang berlawanan dengan gaya regangan. Akibat dari regangan tersebut membentuk suatu daerah dengan bagian kerak yang tipis di belakang busur. Pergerakan lempeng bagian belakang yang relative lebih lambat menyebabkan kecepatan lempeng benua bagian depan ini tidak sama dengan kecepatan lempeng bagian belakang. Adanya perbedaan kecepatan lempeng tersebut diatas menyebabkan timbulnya gaya tensional pada lempeng benua sehingga membentuk suatu cekungan pada lempeng benua atau disebut sebagai marginal basin atau marginal sea.
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
6
5.
Pertemuan dua lempeng pada sistem konvergen menghasilkan model obduksi ofiolit (obducted ophiolited model). Jelaskan apa yang dimaksud dengan model tersebut ?. Sebutkan juga secara lengkap jenis batuan apa saja yang dapat diobduksikan serta beri contoh dimana model ini dapat diterapkan oleh para ahli kebumian ?
Jawaban: Model obduksi ofiolit merupakan model yang menggambarkan proses interaksi dimana terdapat tumbukan berkecepatan tinggi. Proses tersebut tidak menyebabkan terjadinya penunjaman tetapi mengakibatkan kerak samudera menumpangi kerak benua yang membentuk model menyerupai buaya (crocodile type). Hal ini dikarenakan adanya gaya friksi dan densitas kerak samudera yang lebih besar dibandingkan dengan kerak benua sehingga menyebabkan kerak samudera dapat berada diatas kerak benua.
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
7
Ofiolit adalah sekelompok batuan berkomposisi dominan ultramafik-mafik berasal dari bagian paling atas mantel Bumi dan kerak samudera di atasnya (Penrose Field Conference, 1972). Adapun sekuennya dari bawah ke atas, yaitu : a. Kompleks ultramafik (peridotit termetamorfik), terdiri dari lherzolit, hazburgit, dan dunit. Umumnya batuan memperlihatkan struktur tektonik metamorfik (banyak atau sedikit terserpentinisasi). b. Kompleks gabro berlapis dan gabro massif. Gabro memiliki tekstur cumulus (mencakup peridotit cumulus serta piroksenit). Komplek gabro biasanya sedikit terdeformasi dibandingkan dengan kompleks ultramafik. c. Kompleks retas berkomposisi mafik (diabas). d. Kompleks batuan vulkanik berkomposisi mafic bertekstur bantal (basalt). Beberapa ahli menyatakan ofiolit terbentuk pada Mid Oceanic Ridge. Namun demikian, sebagian yang lain (diantaranya Miyashiro, 1973) mengemukakan bahwa ofiolit dapat pula terbentuk pada lingkungan supra subduction zone di cekungan tepi benua. Di samping itu, Raymond (2002) mengemukakan kemungkinan lain dimana sikuen batuan beku intrusi basa – ultrabasa dapat menghasilkan kenampakan yang mirip ofiolit. Segmen lempeng samudera ini, yaitu ofiolit, tersingkap, misalnya di Pegunungan Meratus-Kalimantan Selatan, Sulawesi Timur, sebagian Pegunungan Tengah Papua dan sebagian Timor.
6. Terangkan selengkapnya terjadinya suatu rekahan (rift) dikawasan benua yang pada tahap awalnya dimulai dengan pembumbungan (arching, doming)? Apa nama mekanisme terjadinya rift seperti tersebut diatas? Dan apakah alternatif lainnya sebab terjadinya rift di kawasan benua?
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
8
Jawaban : Mekanisme rifting yang diawali dengan proses pembubungan (doming) disebut sebagai “ Rifted Passive Margin”. Proses pembentukannya diawali dengan (1) Pembubungan (doming), yang terjadi akibat aktifitas magma pada mantel. Proses naiknya magma menyebabkan terjadinya tektonik regangan pada lempeng benua. Akibatnya terjadi penipisan lempeng yang diawali dengan terjadinya rekahanrekahan, arus konveksi dari mantel akan naik menuju daerah dengan tekanan yang rendah sehingga lempeng tersebut akan membumbung. (2) Akibat arus konveksi lempeng benua akan semakin meregang dan membuka diikuti dengan terbentuknya sesar-sesar normal pada daerah tersebut yang kemudian lama-kelamaan akan terjadi pembentukan rift valley. (3) Kegiatan volkanisme serta pembentukan sesar-sesar normal dihasilkan oleh akitifitas magma yang menyebabkan litosfer diatasnya mulai membuka sehingga membentuk kerak baru. Pembentukan kerak baru terjadi karena adanya arus konveksi dari tektonik regangan dan naiknya magma (Spreading). (4) Apabila terjadi terus-menerus maka punggungan tengah samudra akan terbentuk bersamaan dengan sesar-sesar transform ( Lithosphere Activated ). Alternatif lain yang menyebabkan terjadinya rekahan tengah benua adalah terbukanya litosfer oleh tektonik regangan yang terjadi pada daerah tersebut menyebabkan penipisan kerak yang diikuti sesar-sesar normal. Peristiwa ini dikenal dengan Litospheric Activity Rift . Selain itu alternatif lain dapat berupa Plume Tektonik, Roll-back dan Strike Slipe (ex; Pull apart Basin)
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
9
7.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan struktur-struktur “Ramps” , “Roll -over” ”duplex transtension” ?. serta bagaimana cara terbentuknya ?. Jawaban : Pada sistem sesar naik dikenal istilah “ Flat ” dan “ Ramps”. Disebut sebagai “ Flat ” Apabila posisi bidang sesar sejajar bidang lapisan. Sedangkan “R amps” merupakan bidang miring pada sesar yang memotong bidang perlapisan, gayanya didapatkan dari lapisan dibawahnya yang kemudian ditransfer memotong bidang perlapisan. Struktur ramp dan flat terbentuk pada dasar pergeseran. Roll-over merupakan pergeseran pada hanging wall yang menimbulkan rotasi dan membentuk listric fault . Bentukan melengkung pada hanging wall menjelaskan adanya internal strain.
Duplex adalah bidang yang dibatasi oleh sesar baik bagian atas maupun bawah. Duplex transtensional merupakan daerah yang terbentuk karena bagian kanan dan kiri bend tertarik oleh gaya sesar utama terbuka sesarsesar turun yang saling berhadapan dan membentuk cekungan yang dikenal dengan pull-apart basin 8. Sebutkan sekurang-kurangnya tiga hal (faktor) yang mengontrol geometri zona penunjaman menurut Cross dan Pilger (1962)? Dan dalam hal-hal apakah akan diperoleh adanya suatu lempeng kerak samudera yang menunjam terjal? Jawaban : Faktor yang mengontrol geometri zona penunjaman: a. Kecepatan Relatif benturan antara lempeng Interaksi konvergen yang lambat, akibatnya sudut penyusupan terjal dan archtrnech gap sempit. Lempeng samudera akan menunjam sangat terjal atau curam ketika kecepatan relatif benturan antar lempeng berjalan lambat. Perbedaan densitas yang cukup besar menyebabkan kecepatan kerak samudera lambat dan dapat menunjam
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
10
secara terjal atau curam sehingga menghasilkan busur gunung api dekat dengan penunjaman.
b. Kecepatan absolut gerak lempeng yang menumpang Kecepatan absolut daripada lempeng yang menumpang ke arah palung yang lambat. Gerak lempeng yang lambat susah untuk melintasi palung, sehingga menambah pengaruh tarikan gaya berat untuk tenggelamnya le mpeng.
c. Umur dari kerak samudera Lempeng samudera akan menunjam sangat terjal ketika umur dari kerak samudera lebih tua ( > 50 Juta Tahun), hal ini berkaitan dengan densitas pada kerak samudera yang akan meningkat seiring umur dari kerak samudera tersebut. Kerak samudera yang tua memiliki densitas yang cukup besar sehingga saat penunjaman terjadi akan menghasilkan sudut penunjaman yang terjal atau curam.
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
11
9. Jelaskan dengan singkat apa yang dimaksud dengan “ ARC-TRENCH GAP’ dan “TRENCH SLOPE BREAK” pada sistem konvergen dua lempeng litosfer di wilayah Sumatra saat ini serta gejala strukturisasi yang dapat dijumpai pada lapisan-lapisan batuan sedimen dan kristalin berumur Tersier di Kawasan tersebut? Jenis kerak apa yang saat ini mendasari “ ARC-TRENCH GAP” di wilayah yang sama? Gambarkan juga penampang yang sesuai/relevan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas dengan jelas? Jawaban : Rumpang busur vulkanik/magmatic (Arc-Trench Gap) adalah suatu sistem yang berada diantara busur magmatic dan palung atau trench slope break pada kerak benua. Konsep besar pada arc-trench gap dapat dilihat pada gambar dibawah ini;
Gejala Struktur yang terdapat pada system Arc-Trench Gap ini be ragam; a. Pada trench slope break, gejala struktur yang terdapat adalah system sesar anjak. Trench slope break ini merupakan bagian belakang dari geometri Prisma Akresi yang terbentuk karena subduksi. b. Pada bagian depan dari arc-trench gap terdapat Forearc Basin, gejala struktur yang terdapat adalah sesar normal sehingga membentuk suatu basin yang berada di depan dari busur magmatic. Pulau Sumatera bagian barat merupakan model terbaik untuk arc-trench gap, terdapat busur kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau, sala h satunya adalah Pulau Nias. Pulau Nias ini merupakan bagian dari Trench Slope Break.
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
12
10. Sebutkan sekurang-kurangnya 2 (dua) gejala apa yang dapat dijumpai pada kawasan lempeng bagian atas (overriding plate) yang membedakan antara model penunjaman tipe Chili dan model penunjaman tipe Mariana? Jawaban : Gejala-gejala yang dijumpai pada kawasan lempeng yang menunggang yang membedakan penunjaman tipe Chili dan penunjaman tipe Mariana : TIPE CHILI (TIPE CONTINENTAL ARC)
TIPE MARIANA (TIPE ISLAND ARC)
Menghasilkan continental arc
Menghasilkan island arc
Tegasan tektonik kompresi (high stress), apabila tidak terjadi gerak membuka di belakang busur
Tegasan tektonik regangan (low stress) akibat pemekaran di belakang busur (back arc spreading )
Kegempaan sangat kuat
Kegempaan kurang
Topografi rangkaian pegunungan dengan kerak benua yang tebal
Topografi menurun dengan kerak tipis, terdiri dari batuan thoelit sampai intermedier.
Kecepatan pengangkatan beberapa mm/tahun
Kecepatan pengangkatan jauh lebih rendah
Erupsi sedikit vulkanisme andesitandasitis
Erupsi banyak lava tholeit dalam banyak kasus dari gunung api bawah laut
Magma bersuhu rendah melalui proses yang rumit (diferensiasi + kontaminasi) sebelum erupsi, secara eksplosif dari gunung-gunung yang tinggi
Magma dengan suhu tinggi akanmudah naik pada rezim regangan
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
13
11.
Terangkan selengkapnya terjadinya suatu rekahan (rift) dikawasan benua yang pada tahap awalnya dimulai dengan pembubungan (arching, doming) ?. Apa nama mekanisme terjadinya rift seperti tersebut diatas ?. Apakah ada model alternatif yang lain proses terbentuknya rekahan (rift) dikawasan benua ?. Jawaban :
Rekahan di kawasan benua dimulai dengan adanya pembubungan ( doming ) akibat aktifitas magma pada mantel yang berada di bawah kerak benua. Akitifitas magma menyebabkan litosfer diatasnya mulai membuka dan diikuti kegiatan volkanisme serta pembentukan sesar-sesar normal. Kegiatan volkanisme tersebut mengakibatkan pembentukan kerak baru di daerah tersebut. Jika kejadian terus berlanjut maka akan menyebabkan terbentuknya punggungan tengah samudra dan sesar-sesar transform. Peristiwa ini dikenal sebagai Mantle Activity Rift . Proses terjadinya rifting di kawasan benua seperti pada gambar disamping dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Magma yang naik memaksa kerak bergerak ke atas dan menyebabkan rekahan-rekahan pada litosfer yang rigid. Proses ini merupakan proses tektonik regangan pada lempeng benua yang menyebabkan adanya lempeng yang mengalami penipisan. Arus konveksi dari mantel naik ke zona dengan tekanan lebih rendah sehingga mengakibatkan lempeng tersebut membumbung. (Pembumbungan - Doming ). b. Lempeng kemudian semakin membuka menyebabkan runtuhnya batuan pada lempeng. Peristiwa ini disertai vulkanisma dan sesar-sear normal di sekitar depocenter sehingga membentuk rift valley. ( Rifting ). c. Semakin membukanya kerak membentuk lautan sempit. Pembentukan kerak baru terjadi karena adanya arus konveksi dari tektonik regangan dan naiknya magma. (Spreading ). d. Pada akhirnya terbentuk ocean basin dan ridge system. Pemekaran lantai samudera membentuk punggung samudera dan sesar-sesar transform. Alternatif lain yang menyebabkan terjadinya rekahan tengah benua adalah terbukanya litosfer oleh tektonik regangan yang terjadi pada daerah tersebut menyebabkan penipisan kerak yang diikuti sesar-sesar normal. Peristiwa ini dikenal dengan Litospheric Activity Rift .
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
14
12.
H otspot merupakan kegiatan volkanik yang tidak berhubungan dengan tepi lempeng. Jelaskan apa yang dimaksud dengan H otspot ?. Bagaimana hubungannya antara H otspot dengan gerak-gerak lempeng litosfer ?. Jawaban :
Pada tahun 1963, seorang Geofisis berkebangsaan Kanada, J. Tuzo Wilson menyebutkan bahwa hotspot adalah suatu area panas yang sempit karena adanya magma yang terletak di beberapa titik di bawah bumi. Tempat ini menghasilkan panas dan aktivitas volkanik di permukaan bumi. Volkanisme ini menghasilkan gununglaut ( seamount ) yang tingginya dapat sampai melebihi permukaan laut, membentuk kepulauan volkanik. Kepulauan volkanik tersebut secara lambat akan bergerak karena adanya pergerakan dari lempeng (aktivitas tektonik lempeng), menjauhi titik panas (hotspot ). Oleh karena bergeraknya kepulauan volkanik tersebut menjauhi sumber panas, maka supply panasnya akan terhenti, dan gunungapi tersebut akan menjadi dormant, dan bahkan lama kelamaan akan tererosi oleh arus laut. Magma yang lebih ringan dibandingkan batuan disekitarnya ini, perlahan – lahan keluar melewati mantel dan kerak lalu kemudian bererupsi di lantai samudra, membentuk gununglaut yang aktif. Lama-kelamaan, erupsi yang terjadi terus menerus ini akan membuat gununglaut tersebut tumbuh hingga melewati permukaan air, mebentuk kepulauan volkanik. Wilson menyebutkan bahwa pergerakan lempeng yang kontinu membuat kepulauan ini bergerak menjauhi hotspot sehingga kehilangan sumber magmanya, dan proses volkanisme berhenti. Dengan semakin jauhnya kepulauan volkanik tersebut, kepulauan volkanik yang lain mulai tumbuh diatas hotspot , dan siklus ini berulang terus. Proses tumbuh dan matinya gunungapi ini selama jutaan tahun telah meningggalkan jejak kepulauan volkanik dan gununglaut disepanjang lantai Samudra Pasifik.
13. Jelaskan dengan singkat kenapa kerak samudera mempunyai umur yang jauh lebih muda dibandingkan dengan kerak benua?
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
15
Jawaban : Kerak samudra akan memiliki umur yang lebih muda karena kerak samudra akan mengalami interaksi lempeng berupa konvergen (subduksi) yang mengakibatkan kerak samudra masuk ke dalam kerak benua. Proses peleburan kerak samudra tersebut mengakibatkan terbentuknya batuan yang lebih muda lagi dibandingkan dengan batuan penyusun kerak benua yang relatif konstan dan berumur tetap sehingga pasti kerak benua mempunyai umur yang lebih tua dibandingkan kerak samudra.
14.
Coba anda jelaskan apa yang disebut “Active Continental Margin” dan “Passive Continental Margin” ? Berikan contoh daerah tersebut di permukaan bumi ini ? Jawaban :
Active continental margin adalah batas benua yang memiliki aktivitas tektonik aktif, seperti di sepanjang pantai Pasifik. Active continental margin ditandai dengan adanya gempa bumi, gunung berapi, dan sabuk pegunungan. Tidak seperti passive continental margin, active continental margin tidak memiliki continental rise dan abyssal plain. Sebaliknya, continental slope berakhir di palung laut, sedangkan di luar palung, akan memiliki topografi yang berbukit-bukit dan tidak teratur, sering juga ditemukan seamounts vulkanik. Sebagai contog adalah pantai barat Sumatera, Pantai Selatan Jawa, dan Pantai Barat Amerika (Utara & Selatan). Sebuah palung laut adalah sebuah parit sempit yang paralel dengan garis pantai yang bisa mencapai kedalaman 10 kilometer (6 mil) atau lebih dengan kemiringan 15 derajat. Zona Benioff pembentuk gunung berapi dan gempa bumi berhubungan dengan palung samudera Parit-parit. Sebagai contoh adalah Palung Mariana, sebagai bentukan terdalam dari lautan. Passive Continental Margins berkembang di sepanjang garis pantai yang tidak memiliki kegiatan tektonik aktif, termasuk didalmnya adalah garis pantai Samudera Atlantik. Banyak Passive Continental Margins memiliki continental rise, punggungan sedimen dengan sudut sangat rendah yang terbentuk diantara lereng benua dan abyssal plain. Sedimen yang membentuk continental rise diendapkan di kerak samudera oleh arus turbidit, arus kontur (contour currents), yang mengalir sejajar dengan tepi lereng benua, dan arus laut biasa. Sebagai contoh adalah Pantai Timur Amerika (Utara) Abyssal plain adalah hamparan datar dari sedimen yang diendapkan horizontal yang terakumulasi di dasar laut di dasar continental rise. Dataran abyssal bisa sangat tebal dan mengubur kenampakan topografi dasar laut dalam skala besar. Beberapa bagian menunjukkan kenampakan graded bedding yang menunjukkan pengendapan dari arus turbidit. Abyssal plain adalah kenamapakan paling datar di dunia.
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
16
UTS GEOTEKTONIK REZA FARISHY 12015055
17