Mata Kuliah
: Dasar Teknologi Pembelajaran
Profi/Kelas/SKS
: S-2 TP / A / 2 (Matrikulasi)
Kode Mata Kuliah
: TPD8222
Dosen Pengampu
: Dr. Christina Ismaniati, M.Pd
Hari/Tgl/Jam
: Selasa/09 Januari 2018/13.40-15.20
Ruang
: 1.02.5.01.11
Nama Mahasiswa
: A.A. Gede Puja Wiguna
NIM
: 17707251015
Jawaban. 1. Teknologi pembelajaran dirumuskan dengan berlandaskan lima bidang garapangkan yaitu : Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, dan Penilaian. Masingmasing kawasan teknologi pembelajaran bersifat sali ng melengkapi dan setiap kawasan memberikan kontribusi terhadap kawasan yang lain dan kepada penelitian maupun teori yang digunakan bersama oleh semua kawasan. a. Kawasan Desain, didalmnya terdapat (1) Desain Sistem Pembelajaran yang meliputi
langkah-langkah
penganalisaan,
perancangan,
pengembangan,
pengaplikasian dan penilaian pembelajaran. (2) Desain pesan meliputi prinsip prinsip perhatian, persepsi dan daya serap yang mengatur penjabaran bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima. (3) Strategi Pembelajaran untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pelajaran. (4) Karakteristik pemelajar yang merupakan segi-segi latar belakang pengalaman pemelajar yang berpengaruh terhadap efektivitas proses belajarnya. b. Kawasan Pengembangan, teknologi sangat berperan didalam melangsungkan pengembangan pembelajran. Dapat diorganisasikan dalam empat bidang garapan, diantaranya (1) Teknolgi cetak untuk memproduksi bahan, seperti buku-buku dan bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui proses pencetakan mekanis dan fotografis. (2) Teknologi Audiovisual untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. (3) Teknologi berbasis computer, merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada
mikroprosesor. (4) Teknologi terpadu, merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan computer. c. Kawasan pemanfaatan, adalah tentang bagaimana menggunakan proses dan sumber untuk belajar yang terdiri dari; (1) Pemanfaatan Media, penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar. Prinsip-prinsip pemanfaatan juga dikaitkan dengan karakteristik pemelajar. Seorang yang belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat memahami media belajar. (2) Difusi Inovasi. Proses berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi agar terjadi suatu perubahan. Tahap awal dalam proses ini ialah membangkitkan kesadaran melalui desiminasi informasi. Proses tersebut meliputi tahap-tahap seperti kesadaran, minat, percobaan dan adopsi. (3) Implementasi dan Pelembagaan, merupakan penggunaan
bahan
dan
strategi
pembelajaran
dalam
keadaan
yang
sesungguhnya. Sedangkan pelembagaan ialah penggunaan yang rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi. (4) Kebijakan dan Regulasi, adalah aturan dan tindakan dari masyarakat yang mempengaruhi difusi atau penyebaran dan penggunaan teknologi pembelajaran. d. Kawasan Pengelolaan, meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Didalamnya terdapat empat kategori dalam kawasan pengelolaan yaitu : pengelolaan proyek (perencanaan, monitoring dan pengendalian proyek desain dan pengembangan), pengelolaan sumber (perencanaan, pemantauan, dan pengendalian sistem pendukung dan pelayanan sumber), pengelolaan sistem
penyampaian
(perencanaan, pemantauan, pengendalian cara bagaimana distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan), dan pengelolaan informasi (perencanaan, pemantauan dan pengendalian cara penyimpanan, pengiriman/pemindahan atau pemrosesan informasi dalam rangka tersedianya sumber untuk kegiatan belajar). e. Kawasan penilaian, proses penentuan memadai atau ti daknya pembelajaran dan belajar. Terdapat empat subkawasan yaitu; (1) Analisis Masalah, yang mencakup cara penentuan sifat dan parameter masalah dengan menggunakan strategi pengumpulan infomasi dan pengambilan keputusan. (2) Pengukuran
Acuan-Patokan (PAP), meliputi teknik-teknik untuk menentukan kemampuan pemelajar menguasai materi yang telah ditentukan sebelumnya. PAP memberikan informasi tentang penguasaan seseorang mengenai pengetahuan, sikap, atau keterampilan yang berkaitan dengan tujuan. (3) Penilaian Formatif dan Sumatif, berkaitan dengan pengumpulan informasi kecukupan dan penggunaan informasi ini sebagai dasar pengembangan selanjutnya. Sedangkan penilaian sumatif berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan untuk pengambilan keputusan dalam hal pemanfaatan.
2. faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan proses belajar peserta didik salah satunya adalah bahan ajar dan media pembelajaran yang seyogyanya dirancang dengan berorientasi
pada
peserta
belajar
( student
centered
learning ),
sehingga
penulisannyapun perlu menggunakan cara-cara yang dapat memudahkan peserta belajar memahami isinya. Penggunaan epitome, perumusan tujuan, kegiatan apa yang harus dilakukan, pemberian rangkuman, balikan dan latihan sangat diperlukan. Bahan ajar untuk pembelajaran koginitif (pengetahuan) akan berwujud teori-teori atau konsepkonsep keilmuan. Bahan ajar untuk pembelajaran psikomotorik (keterampilan) akan berwujud cara atau prosedur mengerjakan dan menyelesiakan sesuatu. (Erekson, 2006) Sedangkan bahan ajar untuk pembelajaran afektif (sikap) akan berwujud nilai-nil ai atau norma-norma. Bila dilihat dari fungsi bahan ajar tentu saja sebagai bahan, informasi, alat yang digunakan untuk mebantu guru dalam melaksnakan kegiatan belajar. Teori belajar yang dipandang cocok dalam mengembangkan bahan ajar adalah teori kognitif, dimana dengan makin bertambahnya umur seseorang maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya. Hal tersebut menurut Piaget bahwa perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf, dengan mengembangkan suatu bahan ajar yang berorientasi pada peserta didik mengingat perkembangan peserta didik berbanding lurus dengan peningkatan kemampuan kognitifnya maka bahan belajar juga harus dapat mangakomodasi hal itu. Contohnya ketika akan menyusun buku pelajaran matematika untuk SD maka hal yang harus diperhatikan adalah komponen-komponen dan karakteristiknya, pendekatan yang deduktif, urutan penyajian yang konkrit ke abstrak, kompleks, materi sistematis berdasarkan analisis instruksional, meyertakan ilustrasi berupa visual yang baik dan
menggunakan bahsa sederhana, jelas serta paling penting sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif.
3. Proses-proses dan sumber-sumber belajar yang tepat harus dirancang dan dikembangkan mengacu pada bagaimana sebenarnya seorang learners belajar agar proses belajarnya menjadi efektif.
Peranan media dalam hal ini sangat dapat
memberika pengaruh yang baik terhadap hasil belajar, hal ini akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya. Ketika fungsi-fungsi media pelajaran diaplikasikan ke dalam proses belajar mengajar maka akan terlihat peranannnya sebagai berikut : a. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan. b. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa. c. Media sebagai sumber belajar bagi siswa. Bertolak dari fungsi dan peranan media diharapkan pemahaman guru terhadap media menjadi lebih jelas, sehingga tidak memanfaatkan media secara sembarangan. Guru dapat mengembangkan media sesuai kemampuannya dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip dan faktor-faktor dalam memilih dan menentukan media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Langkah-langkah dalam pemanfaatan media. a. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media. b. Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan memanfaatkan media massa yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan. c. Persiapan kelas. Siswa atau kelas harus mempunyai persiapan dalam menerima pelajaran dengan menggunakan media tertentu. d. Langkah penyajian dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pengajaran. e. Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran. f. Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar di evaluasi sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.
Aspek lain yang juga harus dipertimbangkan dalam proses-proses dan sumber-sumber belajar adalah kemudahan guru atau peserta
didik dalam memahami dan
memanfaatkannya. Tidak akan terlalu bermanfaat apabila media pembelajaran yang dikembangkan ternyata tidak mudah dimanfaatkan, baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Media yang dikembangkan atau dibeli tersebut hanya akan berfungsi sebagai pajangan saja di sekolah. Atau, dibutuhkan waktu yang memadai untuk melatih guru tertentu sehingga terampil untuk mengoperasikan peralatan pemanfaatan medianya.
4. Kritik terhadap teknologi pembelajaran yang berpotensi mengakibatkan dehumanisasi kian mencuat ke permukaan. Semakin kuatnya gejala "dehumanisasi", tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan teknologi tersebut. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan penyimpangan dikalangan peserta didik dan masyarakat umum. Tentu saja diperlukan siasat dan tindakan preventif dalam memastikan hal tersebut tidak terjadi, peran manusia dalam hal ini guru sebagai pendidik dan role model tidak akan pernah bisa digantikan keberadaannya bahkan oleh teknologi tercanggih sekalipun karena di abad-21 serta era disrupsi sekarang ini juga dituntut penguasaan keterampilan-keterampilan kecakapan untuk bertahan dalam arus global di era abad-21, penguatan karakter moral bagi anak bangsa, seperti cinta tanah air, budi pekerti luhur, jujur, adil, empati, penyayang, hormat, pengampun dan rendah hati, dimana aspek-aspek tadi hanya bisa dibelajarkan oleh figure seorang guru yang mengajar di depan kelas sebagai teladan bagi peserta didik. (Zubaidah, 2016) Peningkatan kinerja guru dalam hal merancang pembelajaran yang dapat mengakomodasi unsur-unsur moral tadi tentu akan sangat diperlukan. Aplikasi teknologi dalam bidang pendidikan dapat menolong para tenaga pengajar menciptakan proses belajar yang lebih menarik dan bernilai manusiawi. Teknologi pembelajaran bagi pengajar memiliki manfaat luar biasa terutama dalam meminimalisir waktu pembelajaran dan meningkatkan efektifitas yang pada akhirnya dapat menambah produktifitas tenaga pengajar. Banyak inovasi didalam Teknologi Pembelajaran yang fokus dalam nilai-nilai kemanusiaan. Artinya peserta didik adalah orang yang tidak dijejali ilmu saja atau dengan kata lain adalah memanusiakan peserta didik seperti memberikan penguatan karakter moral, seperti cinta tanah air, budi pekerti luhur, jujur, adil, empati, penyayang, hormat, pengampun dan rendah hati. Hal ini sesuai dengan bentuk inovasi yang dibuat dengan melihat peserta didik dari segi behaviourisme.
Secara singkat dapat di samapikan bahwa hasil inovasi Teknologi Pembelajaran (TP) menempatkan peserta didik sebagai pemegang control dalam proses pembelajaran yang diharapkan bisa menjadi jawaban untuk menangkal isu dehumanisasi agar tidak suatu saat menjadi momok di dunia pendidikan.
5. Evaluasi terhadap produk sumber belajar Untuk melakukan analisis terhadap hasil penilaian bahan ajar, dapat kita lakukan melalui contoh tabel berikut: Jenis Bahan Ajar Cetak
: Modul/Handout/Lembar kerja.
Judul
: Modul Biologi kelas XII SMA
Standar Kompetensi/
: 1. Memahami
teori
evolusi
serta
implikasinya
pada
Salingtemas Kompetensi Dasar
: 1.1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusi biologi 1.2 Mengkomunikasikan hasil studi evolusi biologi 1.3 Mendeskripsikan kecenderungan baru tentang teori evolusi
No.
Aspek
Kriteria
Keterangan
Kesimpulan
Penilaian
1
Kecermatan isi
1. Valid
1. Iya
2. Selaras nilai social
2. Tidak
3. Mutakhir
3. Iya
1. Keluasan sesuai
1. Iya
2. Aspek-aspek social kurang mendapat perhatian
dengan tujuan
2
Ketepatan cakupan isi
instruksional 2. Kedalaman sesuai
2. Iya
dengan tujuan instruksional 3. Keutuhan konsep
3
Ketercernaan
1. Logis 2. Runtut
3. Iya 1. Iya
3. Untuk mendukung
2. Tidak
pernyataan-
3. Cukup contoh &
3. Iya
sangat
ilustrasi 4. Format konsisten
4. Iya
5. Ada penjelasan
5. Iya
relevansi 6. Ada penjelasan
6. Iya
Penggunaan bahasa
1. Iya
pemahaman
3. Untuk alasan efisiensi dan
2. Iya
3. Kalimat efektif
3. Tidak
suatu bahan
4. Paragraph memiliki
4. Iya
ajar, maka
gagasan utama 5. Kalimat-kalimat
efektivitas
sangat perlu
5. Iya
diperhatikan
dalam gagasan
pengunaan
terpadu
kalimat-
6. Iya
agar efektif
koheren 1. Narasi tidak terlalu
kalimat dalam penulisannya
dalam paragraph
1. Iya 2. Proporsi
padat 2. Ada bagian kososng
2. Tidak
dalam
3. Kalimat pendek
3. Iya
penyusunan
4. Grafik dan gambar
4. Iya
5. Penomeran benar
5. Iya
6. Penomeran konsisten
6. Iya
7. Huruf menarik
7. Iya
8. Huruf tidak
8. Iya
membingungkan 9. Ada alat bantu dibagian awal,
bahan ajar sangat penting
bermakna Perwajahan
ilustrasi yang
2. Kata singkat dan lugas
6. Kalimat-kalimat
5
contoh &
peserta didik
komunikatif
4
dibutuhkan
akan membantu
manfaat 1. Ragam Bahasa
pernyataan logis
dan harus diperhitungkan dngan baik agar tidak ada bagian yang kosong tidak
9. Iya
terisi.
pembahasan, dan akhir
6
7
Ilustrasi
Kelengkapan komponen
2. Lebih baik
1. Ada ilustrasi
1. Iya
2. Ilustrasi menarik
2. Tidak
3. Ilustrasi komunikatif
3. Iya
1. Ada uraian
1. Iya
3. Keberadaan umpan
2. Ada latihan
2. Iya
balik sangat penting
3. Ada umpan balik
3. Tidak
4. Ada penguatan
4. Iya
menggunakan ilustrasi yang kontekstual
untuk mendapatkan perhatian peserta didik
Dari tabel diatas kita dapat melakukan analisis penilaian. Setelah melakukan penilaian terhadap bahan ajar, maka kita lakukan analisis terhadap berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar. Setela h itu baru dihasilkan sebuah keputusan atau kesimpulan terhadap bahan ajar, apakah sudah mencapai tingkat kelayakan, kesesuaian dengan tujuan dan ketepatan terhadap isi dan materi serta apakah perlu dilakukan perbaikan atau tidak.
Referensi :
Erekson, T & Shumway, S.(2006). Integrating the Study of technology into the Curriculum : A Consulting Teacher Model. Zubaidah, Siti. (2016). Keterampilan Abad Ke-21: Keterampilan Yang Diajarkan Melalui Pembelajaran. Makalah yang dipresentasikan di Universitas Negeri Malang, Malang, Indonesia.