A.
Latar Belakang Masalah
Sebagai pedoman hidup, Al-Qur'an merupakan petunjuk bagi seluruh umat manusia. M.Quraish Shihab, mengatakan bahwa yang dimaksud petunjuk adalah petunjuk agama atau syari'at, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur keselamatan hidup dari dunia dan akhirat. Peraturan yang merupakan petunjuk ke jalan yang lurus. Sebagaimana Firman Allah swt. dalam Al-Qur'an (Surat Al-Isra' (17) : 9) yang berbunyi:
Artinya: “Sesungguhnya Al-Qur'an memberi petunjuk ke jalan yang lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang mengerjakan amal sholeh bagi
mereka adalah pahala yang besar”. Mengingat demikian pentingnya peran Al-Qur'an dalam memberikan dan mengarahkan
kehidupan
manusia,
maka
belajar
membaca,
memahami,
dan
menghayati Al-Qur'an untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari merupakan kewajiban bagi umat Islam.
1
Sabda Nabi Muhammad SAW :
1
Abuddin Nata, M.A., Al-Qur'an dan Hadits, (Jakarta Utara, PT RajaGrafindo Persada,,1993, hal. 55-56.
1
Artinya : Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. (Shalih, Ibnu ‘Adi dan Baihaqi 2
dari Anas).
Perkembangan agama pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan agama anak untuk masa berikutnya. Di era globalisasi yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi terutama dalam kemajuan media massa (cetak dan elektronik), sehubungan dengan kehidupan anak sehari-hari, pengaruh media massa dapat berdampak positif dan juga negatif. Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril, yang merupakan mukjizat, yang diriwayatkan secara mutawtir, yang ditulis di mushaf, dan membacanya adalah ibadah. Membaca adalah syarat pertama dan utama pengembangan ilmu dan teknologi serta syarat utama membangun peradaban.
3
Tujuan pendidikan baca tulis Al-Qu r’an adalah menyiapkan anak didiknya agar menjadi generasi muslim yang Qur ’ani, yaitu generasi yang mencintai Al- Qur’an, menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan dan sekaligus pandangan hidupnya sehari-hari. 2
Ahdjad Nadjih , Terjemahan al- Jami’ush Shaghir Jilid III, ( Surabaya , PT Bina Ilmu., 1995), hal. 330 3
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Mambaca, Menulis, dan Mencintai Al- Qur’an, ( Jakarta, Gema
Insani, 2004), hlm. 16
2
Sebagai kitab suci dan pedoman hidup, Al Quran tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat Islam. Sejak diturunkan hingga sekarang Al Quran dibaca, dipelajari, dan diamalkan oleh umat Islam dimana saja berada. Membaca Al Quran merupakan ibadah, disamping merupakan sarana untuk mempelajari dan melestarikannya. Metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Dalam proses belajar mengajar metode merupakan faktor yang sangat dominan dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Seorang pendidik atau guru diharapkan memiliki berbagai metode yang tepat serta kemampuan dalam menggunakan metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran Al- Qur’an pada hakekatnya adalah mengajarkan Al- Qur’an pada anak yang merupakan suatu proses pengenalan Al-Qur’an tahap pertama dengan tujuan agar siswa mengenal huruf sebagai tanda suara atau tanda bunyi. Pengajaran membaca Al- Qur’an tidak dapat disamakan dengan pengajaran membaca dan menulis di sekolah dasar, karena dalam pengajaran Al-Qur’an, anak -anak belajar huruf dan kata-kata yang tidak mereka pahami artinya. Yang paling penting dalam pembelajaran membaca Al- Qur’an adalah keterampilan membaca Al-Qur’an dengan baik sesuai dengan kaidah yang disusun dalam ilmu Tajwid.
4
Maka hal ini, begitu pentingnya kemampuan dasar membaca Al-Qur'an, dalam hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI. No. 128 / 44A, secara eksplisit ditegaskan bahwa umat Islam agar selalu berupaya meningkat kemampuan baca tulis Al-Qur'an dalam rangka 4
Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta, Bumi Aksara,, 2004), h. 92. 3
peningkatan dan penghayatan dan pengamalan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Ditegaskan pula dalam Instruksi Menteri Agama RI No. 3 Tahun 1990 yang menyatakan "Agar umat Islam selalu berupaya meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur'an.
Mengingat salah satu metode pendidikan baca tulis Al- Qur’an yang menggunakan yang praktis, efektif, dan efesien serta cepat memahami pembelajaran Al-Qur’an yang dapat menghantarkan anak didikannya mampu mengembangkan baca tulis Al-Qur’an ini yaitu dengan metode Iqro’, namun Iqro’ sebenarnya nama judul sebuah buku yang berisi tuntunan belajar membaca Al- Qur’an dengan cara-cara baru yang berbeda dengan cara-cara lama. Sebagaimana yang dituntunkan oleh AlQawaidul Baghdadiyah. Dengan ditemukannya metode Iqro’ ini yang kemudian dibarengi dengan gerakan Al-Qur’an dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TKA.RAUDHATUL ATHFA) yang merupakan lembaga baru dari pengajaran anak-anak akhir-akhir ini, di seluruh tanah air telah terjadi suasana dan gairah baru dalam mempelajari membaca Al- Qur’an. Kita kini banyak menyaksikan umat Islam Indonesia sejak usia balita sampai lanjut usia bergairah mempelajari Al- Qur’an, dan dengan metode Iqro’ mereka dalam waktu yang relatif singkat (antara 2-8 bulan) telah berhasil mampu membaca Al- Qur’an 6-12 bulan bagi anak-anak di TPA. dan kurang lebih 15 kali pertemuan bagi orang dewasa dengan cara khusus. Dengan demikian apabila metode pembelajaran Iqro’ dapat diterapkan secara cepat (efektif, praktis, dan efesien), diterapkan target mencetak generasi yang Qur’ani dimasa mendatang dapat terwujud. Namun yang menjadikan pokok permasalahan dari
4
pemikiran diatas adalah apakah Aplikasi Metode Iqro’ ini merupakan metode pembelajaran Al-Qur’an yang praktis, efektif, dan efisien, pada saat ini, dimana sesuai dengan apa yang diterapkan? maka berdasarkan permasalahan diatas, penulis terdorong untuk mengadakan penelitian mengenai “ Aplikasi Metode Iqro’ Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al Quran Pada Siswa Taman Pendidikan Al-quran Al-Hidayah Balikpapan Timur.
B. Alasan Memilih Judul
Penulis mengangkat judul ini dengan beberapa alasan yang mendasarinya, Diantaranya : 1. Banyaknya Santri yang lambat dalam membaca Al –Qur’an 2. Metode Iqro
sesuai
dengan keadaan dan kemampuan Santri dalam
mempelajari Al- Qur’an 3.
Memudahkan mempelajari Al- Qur’an pada usia dini
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan membaca Al-Qur ’an Santri/ TK./TPA.Al- Hidayah setelah diterapkannya metode Iqro’? 5
2. Bagaimana aplikasi metode Iqro’ pada Santri/TK./TPA.Al- Hidayah unit 032 ?
3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat aplikasi metode Iqro’ dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur ’an
pada
SantriTK./TPA.Al –
Hidayah?.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan Aplikasi Metode Iqro’ pada SantriTK./TPA.AlHidayh 2. Untuk mendeskripsikan kemampuan membaca Al-Quran SantriTK./TPA.Alsetelah diterapkannya metode Iqro’
Hidayah 3. Untuk
mendeskripsikan
metode iqro’
dalam
faktor pendukung
dan penghambat aplikasi
meningkatkan kemampuan membaca Al Quran pada
santri TK./TPA.Al- Hidayah.
E. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai referensi bagi perkembangan pendidikan di TK./TPA.Al- Hidayah Balikpapan
Timur.
2. Menambah kasanah untuk perkembangan perpustakaan STITBA. 3. Sebagai upaya menambah wawasan pengetahuan bagi penulis khususnya dan informasi berguna bagi penelitian selanjutnya 6
F. Defenisi konsep dan Oprasional
Dalam skripsi disini konsep yang kita angkat adalah Aplikasi metode Iqro’ dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran. Hasil belajar Santri disini jika dioprasionalkan adalah hasil belajar akademik dan non akademik. Sedangkan metode membaca Al- Qur’an yang
langsung memasukkan dan
mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
G. Landasan Teori 1. Tinjauan Pengajaran Membaca Al- Qur’an
Wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad adalah perintah membaca, sebagaimana dalam
Al-Qur’an :
7
surat Al- Alaq 1-5 yaitu:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhan mulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam."
karena
melalui
membaca
Allah
mengajarkan
manusia
sesuatu
atau
pengetahuan yang tidak diketahuinya. Dengan membaca manusia akan memperoleh ilmu pengetahuan. Perintah iqra’ mendorong agar umat manusia berpikir dan bertafakkur mempergunakan potensi akalnya, sementara al qalam menyeru untuk menulis dan mencatat. Dari ayat tersebut apabila bacaan dan materi Al- Qur’an diberikan kepada generasi muda dengan benar, akan lahir generasi yang qur’ani, bersahaja dan progresif. Dan sebaliknya apabila suatu generasi dijauhkan dari Al5
Qur’an maka akan muncul generasi yang sontoloyo.
Umat Islam memerintahkan kepada umatnya agar mempelajari dan mewarisi ajaran-ajaran agama Islam. Mempelajari ajaran agama Islam bagi orang-orang yang beriman merupakan suatu kewajiban dan bersumber pada Al- Qur’an dan Hadits.
5
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an, (Jakarta:Gema Insani, 2004), hlm. 22 8
Ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun adalah ayat 1-5 dari surat Al Alaq, wahyu yang pertama turun berbunyi iqra,…..” bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu”. Dari ayat tersebut dapat disimpulkan adanya perintah membaca, untuk bisa membaca maka harus dilakukan proses belajar.
2. Tinjauan Tentang Metode Iqro’
Metode Iqra’ adalah suatu metode membaca Al-Qur’an
yang
menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku panduan Iqra’ terdiri dari 6 jilid dimulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna. Metode Iqra’ disusun Oleh Ustad As’ad Human yang berdomisili di Yogyakarta. Kitab iqra’ dari keenam jilid tersebut di tambah satu jilid lagi yang berisi tentang do’a-do’a. Buku metode Iqra’ ada yang tercetak dalam setiap jilid dan ada yang tercetak dalam enam jilid sekaligus. Dimana dalam setiap jilid terdapat petunjuk pembelajaranya dengan maksud memudahkan setiap orang yang belajar maupun yang mengajarkan AlQur’an Metode Iqra’ ini termasuk salah satu metode yang cukup dikenal dikalangan masyarakat karena proses penyebarannya melalui banyak jalan, seperti melalui jalur (DEPAG) atau melalui cabang-cabang yang menjadi pusat Iqra’. Adapun metode ini dalam prakteknya tidak membutuhkan alat yang bermacam-nacam, karena hanya ditekankan pada bacaannya (membaca huruf
9
Al-Qur’an dengan fasih). Dalam metode ini sistem CBSA (Cara Belajar Santri Aktif).
6
1. Prinsip dasar metode Iqra’ terdiri dari beberapa tingkatan pen genalan. a. Tariqat Asantiyah (penguasaan atau pengenalan bunyi) b. Tariqat Atadrij (pengenalan dari mudah kepada yang sulit) c. Tariqat muqaranah (pengenalan perbedaan bunyi pada huruf yang hampir memiliki makhraj sama). d. Tariqat Lathifathul Athfal (pengenalan melalui latihan-latihan) 2. Sifat metode iqra’ Bacaan langsung tanpa di eja. Artinya tidak diperkenalkan nama-nama huruf hijaiyah dengan cara belajar siswa aktif (CBSA.) dan lebih bersifat individu
7
H. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1.
Ho
:
Tidak ada hubungan
antara metode pembelajaran iqro dengan
kemampuan membaca Al- Quran Siswa TK./TPA.
Al – Hidayah unit 032
Balikpapan Timur.
6
As'ad, Human, Cara cepat Belajar Membaca Al-Qur'an.AMM (Yogyakarta, Balai Litbang LPTQ. Nasional Team tadarrus, 2000) Hal.1 7 Mukhtar. Materi Pendidikan Agama Islam. (Jakarta, Direktorat Pembinaan Kelembagaan Agama Islam: Universitas Terbuka 1996) Hal. 6
10
2. HI
:
Terdapat Hubungan
kemampuan membaca Al- quran
antara
metode pembelajaran Iqro dengan
Santri TK./TPA. Al – Hidayah unit 032
Balikpapan Timur.
I. sistematika Penulisan
Sistematika di sini dimaksud sebagai gambaran yang akan menjadi pokok bahasan skripsi, dapat memudahkan dalam memahami atau mencerna masalahmasalah yang akan dibahas. Adapun sistematika tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I : Rumusan
yaitu memuat latar belakang, Alasan memilih judul,
masalah,Tujuan Penilitian, Kegunaan penilitian. BAB
II
pembelajaran baca BAB III
:
Landasan Teori yang memuat tentang tinjauan
tulis Al-Qur’an, tinjauan metode Iqro’ : metodologi penelitian yang berisi tentang lokasi, objek
dan subjek penelitian, populasi, sempel, tehnik pengumpulan data tehnik analisis data. BAB IV : Merupakan Pembahasan hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti di lapangan. Pada bab ini akan membahas temuan-temuan penelitian yang telah dikemukakan pada pada bab IV, dan mempunyai arti penting bagi keseluruhan penelitian serta untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini. BAB V
: berisi penutup yang meliputi kesimpulan, saran-
saran dan penutup. 11
J. Metodologi penelitian
1. Lokasi,Objek dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Taman Pendidikan Al- Qur’an Al – Hidayah Unit 032 Balikpapan Timur. b. Objek penelitian Objek Penelitian adalah Aplikasi Metode Iqro’ dalam taman pendidikan Al quran c.
Subjek Penelitian Sebjek penelitian SantriTK./TPA.Al – Hidayah Unit 032 Balikpapan Timur.
2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini seluruh SantriTK./TPA.Al – Hidayah unit 032 Balikpapan Timur. Tahun ajaran 2011-2012 berjumlah 120 orang.mereka terdiri dari santri yang belajar Iqro’1, Iqro 2 , Iqro’ 3, sampai Iqro’ 6. sedang sampel dalam penelitian ini sebanyak jumlah siswa populasi. 3. Data dan sumber data
Dalam Penelitian ini, data terbagi pada data primer (utama) dan data tambahan. a. Data primer (utama) b. Data sekunder ( Pendukung) 4.Tehnik Pengumpulan Data 12
a. Achievement Tests ( Tes Kemampuan ) b. Angket c. Wawancara d. Observasi e. Dokumenter 5. Tehnik Analisa data
Data yang terkumpul di dalam merupakan data yang harus diolah secara teliti, cermat, dan sistimatis. Data diperoleh akan dianalisis dengan analisis dengan tehnik analisis deskriptif Langka – langkah yang akan ditempuh di dalam analisa data adalah sebagai berikut: a. Selekta data Pada langkah ini dilakukan pemeriksaan atau pengecekan seluruh data yang terkumpul, dengan maksud apakah data sudah lengkap dan memenuhi syarat untuk diolah atau belum sesuai dengan yang dikehendaki. b. Tabulasi data Tabulasi data bertujuan untuk menyusun data yang sudah diseleksi dalam bentuk table. c. Membuat kategori data Data hasil belajar SantriTK./TPA.dikategorikan sebagai berikut yaitu tinggi, sedang, rendah dengan acuan kurva normal dari masing – masing data.
Demikianlah gambaran sekilas ini. Semoga Allah SWT. senantiasa memberi bimbingan kepada penulis sehingga apa yang nantinya penulis 13
dapatkan dalam penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi suatu amal dan ilmu yang bermanfaat
Daftar Pustaka sementara
14
Nata Abuddin, Al-Qur'an dan Hadits, Jakarta Utara PT Raja Grafindo Persada 1993 Nadjih Ahdjad, Terjemahan al- Jami’ush Shaghir Jilid III, Jakarta, Surabaya : PT Bina Ilmu. 1995 Syarifuddin Ahmad, Qur’an”,
” Mendidik Anak Mambaca, Menulis, dan Mencintai AlJakarta:Gema Insani. 2004
Syarifuddin Ahmad, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an, Jakarta:Gema Insan. 2004 Human As’ad, Cara cepat Belajar Membaca Al-Qur'an.AMM, (Yogyakarta, Balai Litbang LPTQ. Nasional Team tadarrus). 2000 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. 2005 Mukhtar, Materi
Pendidikan
Kelembagaan
Agama
Islam.
(Jakarta,
Direktorat
Pembinaan
Agama Islam: Universitas Terbuka ).
Darajat Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara. 2004
15