mengelilinginya. B. /enutupan sistem koligente dan ligasi dari pembuluh darah yang terpotong. . @ekonstruksi kapsular 0
%. blasi termal Terapi
ablasi
termal,
termasuk
%ryoablasi
dan
ablasi
radiorekuensi menjadi terapi alternati nerektomi parsial. eduanya dapat diberikan per kutan maupun melalui laparoskopik sehingga mengurangi resiko morbiditas dan penyembuhan yang lebih %epat. Terapi ini ideal untuk pasien berusia tua atau memiliki resiko operasi yang tinggi tetapi ingin menjalani terapi akti, pasien yang mengalami rekurensi lokal stelah menjalani nerektomi parsial sebelumnya dan pasien dengan kanker
ginjal
herediter
yang
disertai
gejala
lesi
multio%al
dan
membutuhkan nerektomi parsial multiple.! /rosedur ablasi termal 0%ryoablasi termasuk pembekuan yang %epat dan pen%airan lambat dan pengulangan siklus tersebut. memiliki resiko tinggi terjadinya kekambuhan pada tumor dengan ukuran besar 0C!,' %m atau tumor dengan bentuk yang ireguler atau iniltrati.!
d. Dbser+asi 5anya ada sedikit inormasi mengenai ke%epatan pertumbuhan tumor Grawitz karena hampir selalu dilakukan eksisi begitu tumor Grawitz terdeteksi. 3osniak melakukan penelitian dimana ditemukan bahwa selama periode obser+asi, didapatkan tumor tumbuh dengan lambat dan se%ara +ariati tumbuh hingga 1,1 %m tiap tahunnya, dengan ratarata ke%epatan pertumbuhan tumor #,!( %m per tahun. 3eberapa hasil penelitian telah membuktikan bahwa massa ke%il dalam jumlah banyak akan tumbuh relati lambat. 5al ini menjadikan obser+asi sebagai salah satu strategi manajemen untuk pasien yang tidak bisa menjalani operasi atau ablasi termal.! 3eberapa penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan tumor yang ke%il, padat, berbatas tegas, homogen yang terjadi pada indi+idu yang tua atau memiliki resiko operasi yang buruk dapat dilakukan obser+asi dan pen%itraan ginjal serial dengan inter+al tiap ( bulan sampai 1 tahun.
berukuran besar 0C! %m, berbatas tidak tegas, dan non homogen, serta bagi pasien berusia muda dengan tumor padat berukuran ke%il yang memiliki gambaran radiograi konsisten dengan karakteristik tumor Grawitz.! 2./.2 Tatala%sana !nt!% t!mo" g"a0it 'ang te"lo%alisi" stadi!m lan+!t a. Trombus +ena %a+a inerior $alah satu itur unik dari tumor Grawitz adalah seringnya pertumbuhan massa kedalam lumen pembuluh darah +ena, yang disebut juga trombus tumor +ena. -''" penderita tumor Grawitz dan trombus +ena %a+a inerior dapat diterapi dengan pembedahan agresi termasuk nerektomi radikal dan trombektomi +ena %a+a inerior.! danya trombus tumor +ena harus di%urigai pada pasien dengan tumor ginjal yang mengalami edema ekstremitas bawah, +arikokel yang terbatas pada sisi kanan atau +arikokel yang tidak hilang saat berbaring, pelebaran dari +ena superisial abdomen, proteinuria, emboli paru, massa pada atrium kanan jantung, atau hilangnya ungsi ginjal yang terlibat. $tadium dari trombus +ena ka+a inerior ini terdiri dari) 0* perluasan ke ostium dari +ena renalis 0** perluasan ke atas, sampai bagian bawah hati 0*** keterlibatan bagian intrahepatik dari +ena ka+a inerior, tapi di bawah diaragma, dan 0*4 meluas pada +ena di atas diaragma.! @* merupakan pemeriksaan non in+asi dan akurat untuk mengetahui dan melihat seluas mana trombus tumor +ena. !
26
Gambar 2.12) *lustrasi tumor Grawitz pada ginjal kanan dengan trombus tumor yang meluas melalui +ena renalis ke dalam +ena %a+a inerior dan berakhir di atrium kanan.0
melalui injeksi subkutan. /asien dengan beban tumor rendah, yaitu pada pasien dengan tumor primer yang sudah di ambil, metastase nodul ataupun paru ; paru saja, dan kondisi umum yang baik disarankan menerima terapi intereron.9 *nterleukin2 0*62 adalah T%ell growth a%tor yang diproduksi ketika limosit T terakti+asi. 7i merika, *nterleukin2 0*62 diberikan dengan injeksi bolus intra+ena dengan dosis (##### ; 2#### *F=kg33 setiap 8 jam selama ' hari 01' dosis. 3ahaya dari pengobatan ini adalah toksisitas. Gejala toksisitas *62 disebut vascular leak syndrome yang meliputi hipotensi, oligouria dan kerusakan multi organ menyebabkan tingginya angka kematian dalam pengobatan. *62 banyak diberikan karena agen lain tidak bisa membentuk respon yang lama sebaik *62. ! d. gen biologis yang baru
Gambar 2.1!) Target Terapi pada lintasan 456 0.on ippel 0indau arsinoma Ginjal $el :ernih 0
hipoksia, kemudian akan meningkatkan +as%ular endithelial growth a%tor 04&G? dan platelet deri+ed growth a%tor 0/7G?. $iat hiper+askuler karsinoma sel ginjal diduga disebabkan meningkatnya 4&G? dan /7G? yang nantinya akan memi%u angiogenesis di dalam tumor.9 gen oral seperti 3e+a%izumab dan $unitinib dapat menghambat reseptor 4&G? dan /7G? sehingga dapat men%egah angiogenesis dan progresi tumor. $oraenib merupakan agen lain yang dapat menghambat 4&G? dan /7G? juga turut men%egah progresi penyakit. 9 mTD@ 0mamallian +arget of Rapamycin merupakan protein kinase yang terlibat dalam jalur 4&G? untuk memi%u terjadinya angiogenesis. 7ua analog dari inhibitor mTD@) temsirolimus dan e+erolimus.!,9 2.15 Kompli%asi 4ari%o%ele akut &dema ektremitas bawah ?raktur patologis Dbstruksi ureter oleh blood %lots − − − −
2.11 P"ognosis ?aktor
prognostik
yang
penting
untuk
menentukan
angka
kelangsungan hidup pada pasien dengan karsinoma sel ginjal meliputi tanda dan gejala spesiik, aktor yang terkait dengan tumor, dan pemeriksaan laboratorium. $tadium patologis terbukti telah menjadi satu ; satunya aktor prognostik yang penting untuk karsinoma sel ginjal. /enentuan stadium berdasarkan sistem TN sangat jelas membagi grup pasien berdasarkan hasil dari penyakit ini.! /enemuan
$tad.
$tadium TN ngka elangsungan
@obson
02##9
5idup ; 'tahun 0"
Terbatas pada organ
*
T12N##
#9#
*n+asi lemak perinerik atau
**
T!aN##
'##
*n+asi +ena renalis L %abang
***
T!aN##
-#(#
*n+asi +ena ka+a inerior di
***
T!bN##
!#'#
***
T!%N##
2#-#
lemak pada sinus ginjal
bawah diaragma *n+asi +ena ka+a inerior di atas diaragma atau in+asi 29