TUGAS V BIMBINGAN DAN KONSELING MEMAHAMI PRINSIP BK
DOSEN : Prof. Dr. FIRMAN, M.S, Kons
OLEH:
DENY YULVAWITA ( 14029057 ) PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2016
Memahami Prinsip BK
Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling prinsip-prinsip yang digunakannya bersumber dari kejadian filosofis, hasil-hasil penelitian dan pengalaman praktis tentang hakikat manusia, perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks sosial budayanya, pengertian, tujuan, fungsi, dan proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Misalnya Van Hoose(1969) mengemukakan bahwa: a. Bimbingan didasarkan pada keyakinan bahwa dalam diri tiap anak terkandung kebaikan-kebaikan, setiap pribadi mempunyai potensi, dan pendidikan hendaklah mampu membantu anak memanfaatkan potensinya itu. b. Bimbingan didasarkan pada ide bahwa setiap anak adalah unik, seorang anak berbeda dari yang lain c. Bimbingan merupakan bantuan kepada anak-anak dan pemuda dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka menjadi pribadi yang sehat d. Bimbingan merupakan usaha membantu mereka yang memerlukannya untuk mencapai apa yang menjadi idaman masyarakat dan kehidupan umumnya. e. Bimbingan adalah pelayanan unik yang dilaksanakan oleh tenaga ahli dengan latihanlatihan khusus, dan untuk melaksanakan pelayanan bimbingan diperlukan minat pribadi yang khusus pula. Semua butir yang dikemukakan oleh Van Hoose itu benar, tetapi butir-butir tersebut belum merupakan prinsip-prinsip yang jelas aplikasinya dalam praktek bimbingan dan konseling. Apabila butir-butir tersebut hendak dijadikan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, maka aspek-aspek operasionalnya harus ditambah. 1. Prinsip – Prinsip Umum Bimbingan dan konseling a. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbingnya b. Bimbingan diberikan agar individu mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi masalah hidup c. Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang dibimbing d. Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu e. Pelaksaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan yang dirasakan individu yang dibimbing. f. Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel g. Program bimbingan harus dirumuskan sesuai dengan program pendidikan dan pe,belajaran di sekolah yang bersangkutan h. Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang ahli dalam bidang bimbingan dan konseling
i.
Untuk menggetahui hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan BK perlu diadakan evaluasi
2. Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Siswa a. Pelayanan BK harus diberikan kepada seluruh siswa b. Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan BK kepada siswa c. Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat kepada siswa d. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah harus dapat memenuhi tuntutan individu yang bersangkutan e. Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri f. Siswa yang telah memperoleh bimbingan harus secara berangsur-angsur dapat menolong dirinya sendiri. 3. Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Pembimbing a. Konselor harus melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing b. Konselor di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman dan kemampuan c. Sebagai tuntutan profesi, konselor harus senantiasa berusaha mengembangkan dirinya dan keahliannya melalui berbagai kegiatan d. Konselor hendaknya selalu memakai informasi yang tersedia tentang siswa yang dibimbing e. Konselor harus menghornati dan menjaga rahasia klien f. Konselor dalam melaksanakan tugasnya hendaknya mempergunakan metode yang sama 4. Prinsip yang Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi Pelayanan Bimbingan dan konseling a. Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan b. Pelaksanaan bimbingan dan konseli ada di kartu pribadi siswa c. Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah d. Harus ada pembagian waktu antar pembimbing, sehingga setiap pembimbing mendapat kesempatan yang sama dalam meeemberikan bimbingan dan konseling e. Bimbingan dan konseling diadakan dalam situasi individu atau kelompok sesuai dengan masalah yang dipecahkan f. Dalam melaksanakan pelayanan BK sekolah harus bekerjasan dengan berbagai pihak. g. Kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama dalam penyelenggaraan bmbingan dan konseling.
Rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya berkenaan dengan sasaran-sasaran pelayanan, masalah klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program pelayanan, penyelengaraan pelayanan.
1. Prinsip-Prinsip yang Berkaitan dengan Sasaran Pelayanan
Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu, baik secara perorangan maupun kelompok. Individu-individu itu sangat bervariasi, misalnya dalam hal umurnya, jenis kelaminnya, status soaial, ekonomi keluarga, kedudukan dan pangkat jabatannya, keterikatannya terhadap lembaga tertentu, dan variasi-variasi lainnya. Berbagai variasi itu menyebabkan individu berbeda dari yang lainnya. Masing-masing individu adalah unik. Secara lebih khusus lagi, yang menjadi sasaran pelayanan pada umumnya adalah perkembangan dan dan perikehidupan individu, namun secara lebih nyata dan langsung adalah sikap dan tingkah lakunya. Variasi dan keunikan individu, aspek-aspek pribadi dan lingkungan, serta sikap dan tingkah laku dalam perkembangan kehidupannya mendorong dirumuskannya prinsip-prinsip bimbingan dan konseling sebagai berikut. a. Bimbingan dan konseling melayani semua individu, tanpa memandang umur, je nis kelamin, suku bangsa, agama, status soasia dan ekonomi. b. Bimbingan dan konseling berurusan dengan sikap dan tingkah laku indi vidu yang terbentuk dari dari berbagai aspek kepribadian yang kompeks dan unik; oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling perlu menjangkau keunikan dan kekomplekan pribadi individu. c. Untuk mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan individu itu sendiri perlu dikenali dan dipahami keunikan setiap individu dengan berbagai kekuatan, kelemahan dan permasalahannya. d. Setiap aspek pola kepribadian yang kompleks seorang individu mengandung faktorfaktor yang secara potensial mengarah kepada sikap dan pola-pola tin gkah lakuyang tidak seimbang. Oleh karena itu, pelayanan bimbingan dan konseling yang bertujuan mengembangkan penyesuaian individu terhadap segenap bidang pengalaman harus mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan individu . e. Meskipn individu yang satu dan yang lainnya adalah serupa dalam berbagai hal, perbedaan individu harus dipahami dan dipertimbangkan dalam rangka upaya yang bertujuan memberikan bantuan atau bimbingan kepada individu-individu tertentu, baik mereka itu anak-anak, remaja ataupun orang dewasa. 2. Prinsip- prinsip yang berkenaan dengan masalah individu Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu tidaklah selalu positif. Faktor-faktor yang pengaruhnya negatif akan menimbulkan hambata-hambatan terhadap kelangsungan perkembangan dan kehidupan individu yang akhirnya menimbulkan masalah tertentu pada diri individu. Pelayanan bimbingan konseling hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas. Prinsip-prinsip yang berkenanaan dengan hal itu adalah: a. Meskipun pelayanan bimbingan dan konseling menjangkau setiap tahap da n bidang perkembangan dalam kehidupan individu, namau bidang bimbingan pada umumnya dibatasi hanya pada hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental dan fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah, serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
b. Keadaan sosial, ekonomi dan politik yang kurang menguntungkan merupakan fakor salah satu pada diri individu dan hal itu semua menuntut perhatian saksama dari para konselor dalam mengentaskan masalah klien. 3. Prinsip - Prinsip Berkenaan dengan Program Pelayanan Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling baik diselenggarakan secara “insidental”, maupun terprogram. Pelayanan insidental diberikan kepada klien yang secara langsung ( tidak terprogram atau tidak terjadwal ) kepada konselor untuk minta bantuan. Konselor memberikan pelayanan kepada mereka secara langsung pula sesuai dengan permasalahan klien pada waktu mereka itu datang. Pelayanan insidental merupakan pelayanan konselor yang sedang menjalankan praktek pribadi. Untuk warga lembaga tempat konselor bertugas, yaitu warga yang pemberian pelayanan bimbingan dan konselingnya menjadi tanggung jawab konselor sepenuhnya, konselor diuntut untuk menyusun program pelayanan. Program ini berorientasi kepada seluruh warga lembaga itu. Prinsip – prinsip yang berkenaan dengan program layanan bimbingan dan konseling adalah: a. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pengembangan; oleh karena itu program biimbingan dan konseling harus disusun dan dipadukan sejalan dengan dengan program pendidikan dan pengembangan secara menyeluruh. b. Program bimbingan dan konseling harus fleksibel, dise suaikan dengan kondisi lembaga ( misalnya sekolah ), kebutuhan individu dan masyarakat. c. Program pelayanan bimbingan dan konseling disusun dan diselenggarakan seca ra berkesinambungan kepada anak-anak sampai dengan orang dewasa; di sekolah misalnya dari jenjang pendidikan taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. d. Terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling hendaknya diadakan penilaian yang teratur untuk mengetahui sejauh mana hasil dan manfaat yang diperoleh, serta mengetahui kesesuaian antara program yang direncanakan dan pelaksanaannya. 4.
Prinsip – Prinsip Berkenaan dengan Pelaksanaan Layanan a. Tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah kemandirian setiap individu, oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk mengembangkan klien agar mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi setiap kesulitan atau permasalahan yang di hadapinya. b. Dalam proses konseling, keputusan yang diambil dan hendak dilakukan oleh klien hendaklah atas kemauan klien sendiri , bukan karena kemauan atau desakan dari konselor. c. Permasalahan khusus yang dialami klien ( untuk semua usia ) harus ditangani oleh ( dan kalau perlu dialihtangankan kepada ) tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan khusus tersebut d. Bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional; oleh karena itu dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah memperoleh pendidikan dan latihan khusus dalam bidang bimbingan dan konseling
e. Guru dan orang tua memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan pelayanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, kerjasama antara konselor dan guru dengan orang tua sangat dperlukan. f. Guru dan konselor berada dalam satu kerangka upaya pelayanan. Oleh karena itu, keduanya harus mengembangkan peranan yang saling melengkapi untuk mengurangi kebodohan dan hambatan-hambatan yang ada pada lingkungan individu/siswa. g. Untuk mengelola pelayanan bimbingan dan konseling dengan baik dan seja uh mungkin memenuhi tuntutan individu, program pengkuran dan penilaian terhadap individu hendaknya dilakukan, dan himpunan data yang memuat hasl pengukuran dan penilaian itu dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik h. Organisasi program bimbingan hendaknya flesibel, dise suaikan dengan kebutuhan individu dengan lingkungannya. i. Tanggung jawab pengelolaan program bimbingan dan konseling hendaknya dilakukan di pundak seorang pimpinan program yang terlatih dan terdidik secara khusus dalam pendidikan bimbingan dab konseling, bekerjasama dengan staf dan personil lembaga di tempat ia bertugas dan lembaga-lembaga lain yang dapat menunjang program bimbingan dan konseling. j. Penilaian periodik perlu dilakukan terhadap program yang sedang berjalan. Kesuksesan pelaksanaan program diukur dengan melihat sikap-sikap mereka yang berkepentingan dengan program yang disediakan ( baik pihak-pihak yang melayani maupun yang dilayani ) dan perubahan tingkah laku me reka yangg pernah dilayani. 5. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling di Sekolah Di sekolah pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik mengingat sekolah merupakan lahan yang secara potensial sangat subur; sekolah memililki kondisi dasar yang justru menuntut adanya pelayanan ini pada kadar yang tinggi. Prinsip untuk menegakan dan menumbuhkembangkan pelayanan bimbingan dan konseling disekolah: a. Konselor harus memulai kariernya sejak awal dengan program kerja yang jelas, dan memilki kesiapan yang tinggi untuk melaksanakan program t ersebut. Koselor juga memberikan kesempatan kepada seluruh persnil sekolahdan siswa untuk mengetahui program-program yang hendak dijelaskan itu. b. Konselor harus selalu mempertahankan sikap profesional tanpa mengganggu keharmonisan hubungan antara konselor dengan personil sekolah lainnya. c. Konselor bertanggung jawab untuk memahami peranannya sebagai konselor profesional dan menerjemahkan peranannya itu dalam kegiatan nyata. Konselor harus pula mampu dengan sebaik-baiknya menjelaskan kepada orang-orang dengan siapa ia akan bekerja sama tentang tujuan yang hendak dicapai oleh konselor serta t anggung jawab yang terpikul di pundak konselor. d. Konselor bertanggung jawab kepada semua siswa, baik siswa-siswa yang gagal, yang menimbulkan gangguan, yang berkemungkinan putus sekolah, yang mengalami permasalahan emosional, yang mengalami kesulitan belajar, maupun siswa-siswa yang memiliki bakat istimewa, yang berpotensi rata-rata, yang pemalu dan menarik
diri dari khalayak ramai, serta yang bersikap menarik perhatian atau mengambilmuka guru, konselor dan personil sekolah lainnya. DAFTAR PUSTAKA Prayitno, Erman Amti.2015. dasar-dasar bimbingan dan konseling.Jakarta: Rineka cipta. Walgito, bimo.2010. Bimbingan dan konseling (studi dan karier). Jakarta: CV Andi Offset.