TANDA TANDA DAN GEJALA GEJAL A GANGGUAN JIWA JI WA
GANGGUAN PENAMPILAN DAN PERILAKU
Deskripsi singkat tentang penampilan pasien secara umum baik fisik maupun psikis serta perilaku dan aktivitas motorik. Pena Penamp mpil ilan an pasi pasien en seca secara ra fisi fisik, k, apak apakah ah tamp tampak ak sesu sesuai ai umur umur,, post postur ur tubu tubuh h [endom [endomorfi orfik k (pikni (piknis), s), mesomo mesomorfik rfik (atleti (atletis), s), ektomo ektomorfik rfik (leptos (leptosom) om)], ], roman roman muka muka (lebih (lebih tua/lebih muda/sesuai umur), dandanan (rapi/waar/n!entrik/berlebihan), pakaian (lusuh/rapi waar/tak sepadan), perawatan dan kebersihan diri, rambut, kuku (bersih terawat/kotor/berbau tak tak sedap sedap), ), warn warnaa ramb rambut ut,, kond kondisi isi kuli kulitt (norm (normal al/b /bert ertat ato/ o/nee needle dle tracks tracks//wrist wrist cuttin cutting g ), ), penampilan ender (kewanita"wanitaan/kelaki"lakian/sesuai ender) dan kebugaran (tampak sehat/sakit). Penampilan psikis misaln!a tidak tenang, lamban bereaksi, pandangan kosong, sangat gembira gembira,, tegang, tegang, semas, semas, takut, takut, tidak tidak ramah, ramah, sinis, sinis, permusu permusuhan han,, marah, marah, curiga curiga,, apatis, apatis, bingung, canggung, seduksi, murung, menangis. #erlalu #erlalu kritis, teliti, atau rewel mungkin merupakan merupakan tanda obsesif"kompulsi obsesif"kompulsif. f. $emunduran $emunduran dalam tingkat tingkat kebersihan kebersihan dan kerapian kerapian dapat merupakan tanda adan!a depresi atau ski%ofrenia. &anita berapakaian, bersolek dan berperilaku sedemikian rupa, seakan"akan hendak membangkitkan rangsangan seksual, maka ma ka perlu dipertimbangkan kemungkinan adan!a histeria. 'eorang wanita !ang mempun!ai ketakutan ketakutan seksual mungkin mungkin berpakaian berpakaian netral atau tak menarik agar orang lain tidak tertarik kepadan!a. ara berpakaian kekanak"kanakan menunukkan adan!a regresi ke masa kanak" kanak. kanak. eberapa eberapa orang pria homoseksual homoseksual dikenal dengan pakaian pakaian !ang ekhibisionistik ekhibisionistik.. au badan !ang tidak enak karena tidak mandi"mandi merupakan tanda dini suatu gangguan iwa. 'eorang penderita paranoid mungkin memakai kacamata hitam agar dapat memata"matai orang lain tanpa dapat dimata"matai orang lain.
1
Perilaku dan aktivitas motorik, misaln!a waar, gemulai, kaku, terhambat, canggung, kida kidal, l, asim asimet etri ri psik psikom omot otor or,, clumpsy, clumpsy, semp sempo! o!on onga gan, n, mannerism, mannerism, peril perilak aku u stere stereot otip ipik ik,, ekopraksia, ekopraksia, hiperaktivit hiperaktivitas, as, gesit, gesit, restlessness, restlessness, agitasi, permusuhan, permusuhan, rigiditas, rigiditas, negativisme, negativisme, lethargy, lethargy , fleksibilitas cerea, katalepsi, kataple*i, stupor, tiks, tremor, gerakan chorea"atetosis, ada gerakan spontan, sikap curiga terdapat pada paranoia, sikap seduktif pada histeria, apatis pada gangguan konversasi/berbahasa (dapat pula pada la belle belle indiffe indiffere rence nce), ), punnin punning g (permai (permainan nan kata"ka kata"kata ta !ang !ang mempun mempun!a !aii arti ganda) ganda) pada pada sindrom sindrom lobus lobus fronta frontalis. lis. +uga +uga diperhatikan ga!a beralan (gait), gerak motorik halus, dan motorik kasar. 'ikap 'ikap pasien pasien terhadap terhadap pemeri pemeriksa ksa,, !aitu !aitu ada tidakn! tidakn!aa kontak kontak mata. mata. enghi enghinda ndari ri kontak mata dapat mencerminkan hostilitas, rasa malu atau kecemasan. #atapan mata !ang terus terus meneru meneruss mungk mungkin in men!i men!ingk ngkap ap suatu suatu kecuri kecurigaa gaan. n. -eraka -erakan n mata mata !ang !ang tidak tidak biasa biasa terdapat pada gangguan kognitif, halusinasi visual, mania. #atapan mata !ang menelaah mencerminkan kebingungan. 'ikap kooperatif, bersahabat, perhatian, berminat, terus terang, mera!u mera!u,, berusah berusahaa supa!a supa!a disena disenangi ngi,, seduks seduksi, i, berhat berhati"h i"hati, ati, defens defensif, if, mengel mengelak, ak, curiga, curiga, bermusuhan, agresif, bergurau, merendahkan, merendahkan, sinis, kebingungan, apatis.
GANGGUAN WICARA DAN BAHASA
Deskripsi tentang karakteristik fisik dari pembicaraan. Pembicaraan dapat dinilai dari kuantitasn!a, kecepatan produksi, arus, artikulasi, ritme, dan kualitasn!a. Gangguan Gangguan artikula artikulasi si disa disart rtri ri ( slurring slurring of speech) speech) mengin mengindik dikasik asikan an adan! adan!aa kelain kelainan an
neurologi, intosikasi khususn!a sedativa"hipnotika dan alkohol. disebut dysprosody" pengucapan kata"kata dengan penghentian diantara Gangguan Gangguan ritm! ritm! disebut suku kata, sering terdapat pada pasien multiple sklerotik, pembicaraan staccato0 (bicara pendek"pendek pada pasien epilepsi psikomotor) dan mumbling0 (seperti mengomel atau mulu mulutt
berg berger erak ak"g "ger erak ak
samb sambil il
bica bicara ra
pada pada
pasi pasien en
1unt 1untin ingt gton on00s
chor chorea ea). ).
2fasi fasiaa
2
motorik/ekspresif sulit mengekspresikan pembicaraan sehingga tidak lancar, dapat terhenti, kurang dalam pemakaian kata penghubung, kata keterangan, kata depan, !ang diucapkann!a han!a antara kata benda dan kata kera. $eadaan ini disebut telegram st!le, menunukkan kerusakan pada area roca di daerah frontal dari hemisfere dominan. #idak dapat mengerti apa !ang diucapkan orang lain dinamakan afasia reseptif/sensorik, kerusakann!a pada area &ernicke0s di lobus temporalis hemisfere dominan !ang bertanggung awab untuk mengartikan pembicaraan. Paraphasia adalah kelainan dimana seseorang menggunakan kata !ang salah, mengatakan kata"kata baru, kata benda diganti dengan kata lain !ang tidak tepat atau mendistorsi struktur fonetik dari suatu kata. isaln!a 'a!a menulis dengan rumput03 'a!a menulis dengan peta0. Dalam
berbicara
uga
terlibat
afek.
4espon
!ang
lambat
terhadap
pertan!aan/pembicaraan mengindikasikan adan!a afek !ang depresi atau pada seseorang dengan inteligensi !ang kurang, pasien mania responn!a lebih cepat. Pasien retardasi mental, demensia menawab pertan!aan !ang konkret, pendek dan sederhana, sedangkan pada pertan!aan !ang kompleks menadi lambat dan ragu"ragu. $erasn!a pembicaraan uga sebagai indikator gangguan psikiatrik. Pasien mania bersuara keras dan kasar. 'ebalikn!a nada !ang lirih, ragu"ragu mungkin menunukkan depresi atau an*ietas. 5ntonasi pembicaraan uga mencerminkan afek. Pasien depresi atau ski%ofrenia mungkin berbicara monoton, tetapi pasien mania atau gangguan somatisasi berintonasi atau bermodulasi sangat kuat. Pasien an*ietas dan tereksitasi sering berbicara dengan nada tinggi.
3
GANGGUAN PR#SES BERPIKIR Gangguan $ntuk %ikiran! dalam kategori ini termasuk semua pen!impangan dari
pemikiran rasional, logis, dan terarah pada tuuan. 6. Drisim atau %ikiran &ristik! tidak adan!a sangkut paut antara proses mental individu dan pengalamann!a !ang sedang beralan. Proses mentaln!a tidak sesuai dengan atau tidak mengikuti ken!ataan, logika atau pengalaman. ontoh, seorang kepala kantor pemerintah mengatakan 7'eorang pegawai negeri dan warga"warga !ang baik harus kebal korupsi, biarpun gain!a tidak cukup, biarpun keluargan!a menderita3 bila tidak tahan silahkan keluar..8 9. Pikiran autistik! pen!ebab distorsi arus asosiasi adalah dari dalam pasien itu sendiri dalam bentuk lamunan, fantasi, waham, atau halusinasi. ara berpikir seperti ini han!a memuaskan keinginann!a !ang tak terpenuhi tanpa memperdulikan keadaan sekitarn!a3 hidup dalam alam pikirann!a sendiri. :. Bntuk %ikiran n'n ralistik! bentuk pikiran !ang sama sekal tidak berdasarkan pada ken!ataan, umpan!a men!elidiki sesuatu !ang spektakuler/revolusioner bila ditemukan3 mengambil kesimpulan !ang aneh serta tidak masuk akal. (erupakan geala !ang menonol pada ski%ofrenia hebefrenik di samping tingkah laku kekanak"kanakan). Gangguan k'ntinuitas dinilai relevan/irelevan (isi pikiran atau ucapan !ang tidak ada
hubungann!a dengan pertan!aan atau dengan hal !ang sedang dibicaraka), goal directed atau tidak (berbicara dengan terarah ada tuuan), logis atau tidak (berbicara sesuai logik). "
Prs(rasi! pengulangan !ang diluar konteks dari kata"kata, frasa atau ide, berulang"
"
ulang menceritakan suatu idea, pikiran atau tema secara berlebihan. Bnturan)%ng*alangan +blocking ,! alan pikiran tiba"tiba berhenti atau berhenti di
"
tengah sebuah kalimat. Tangnsial! memberikan awaban !ang sesuai dengan topik umum tetapi tidak secara langsung menawab pertan!aann!a.
4
"
Pikiran $r%utar-%utar (circumstantiality) menuu secara tidak langsung kepada ide
pokok dengan menambahkan ban!ak hal !an remeh"remeh, menemukan dan !ang tidak
"
relevan. Rambling:menceritakan dengan bertele"tele. L'g'ra! ban!ak bicara, kata"kata dikeluarkan bertubi"tubi tanpa kontrol, mungkin
"
koheren ataupun inkoheren. Pikiran mla.ang ( flight of ideas) perubahan !ang mendadak lagi cepat dalam pembicaraan, sehingga suatu ide !ang belum selesai diceritakan sudah disusul oleh ide !ang lain atau proses pikir !ang tidak mengarah pada tuuan karena distractibility. Dinilai pula henda!a berbahasa, seperti
"
As'siasi l'nggar (derailment ) mengatakan hal"hal !ang tidak da hubungann!a satu sama
"
lain. ila ekstrem maka akan teradi inkoherensi. Ink'*rnsi (word salad ) gangguan dalam bentuk bicara, sehingga satu kalimatpun
"
sudah sukar ditangkap atau diikuti maksudn!a. As'siasi $un.i (clang association) mengucapkan perkataan !ang mempun!ai persamaan
" "
bun!i. N'l'gism! membentuk kata"kata baru !ang tidak dipahami oleh umum. Main-main &ngan kata-kata! men!aak (membuat saak) secara tidak waar.
Gangguan isi %ikiran! baik pada isi pikiran nonverbal, maupun pada isi pikiran !ang
diceritakan, misaln!a 6. Kgm$iraan .ang luar $iasa atau kstasi (ecstasy) dapat timbul secara mengambang pada orang normal selama fase permulaan narkosis (anasthesia umum), bisa uga disebabkan narkotika ( feeling high atau flight ) atau kadang"kadang timbul sepintas lalu pada ski%ofrenia. 9. /antasi! isi pikiran tentang suatu keadaan atau keadian !ang diharapkan atau diinginkan, tetapi dikenal sebagai tidak n!ata. :. /'$i! rasa takut !ang irasional terhadap sesuatu benda atau keadaan !ang tidak dapat dihilangkan biarpun pasien berusaha dan tahu bahwa hal itu irasional. 2dapun fobi bermacam"macam diantaran!a. " 2gorafobi terhadap ruang !ang luas " 2ilurofobi terhadap kucing " 2krofobi terhadap tempat !ang tinggi 5
" " " " " " " " " " " " " " " " " " " @.
2lgofobi terhadap perasaan n!eri 2strafobi terhadap badai, guntur, kilat akteriofobi terhadap kuman ;ritrofobi terhadap mukan!a akan adi merah 1antufobi terhadap 7hantu8 1ematofobi terhadap darah $ankerofobi terhadap pen!akit kanker $laustrofobi terhadap ruangan !ang tertutup isofobi terhadap kotoran dan kuman onofobi terhadap keadaan sendirian enofobi terhadap orang asing ?oofobi terhadap binatang #$ssi! pikiran !ang kukuh (persistent) timbul, biarpun tidak dikehendakin!a, dan
diketahuin!a bahwa hal itu tidak waar atau tidak mungkin. A. Pr'ku%asi! pikiran terpaku han!a pada sebuah ide saa, !ang biasan!a berhubungan dengan keadaan bernada emosional !ang kuat. 5ni belum merupakan, namun dapat menadi obsesi. B. Pikiran .ang tak mma&ai + inadequate) pikiran !ang eksentrik, tidak cocok dengan ban!ak hal, terutama dalam pergaulan dan pekeraan seseorang. C. Pikiran $unu* &iri ( suicidal thoughts/ideation) mulai dari kadang"kadang memikirkan hal bunuh diri sampai terus menerus memikirkan cara bagaimana ia dapat melakukan bunuh diri. . Pikiran *u$ungan (ideas of reference) pembicaraan orang lain, benda"benda atau suatu keadian dihubungkan dengan dirin!a, misaln!a burung bersiul dianggap sebuah berita bagin!a. E. Pikiran %ngaru* (ideas of influence) pikiran atau ke!akinan tentang orang lain atau kekuatan lain mengontrol beberapa aspek dari perilaku seseorang. 6F. Rasa trasing (alienasi) perasaan bahwa dirin!a sudah menadi lain, berbeda, asing, misaln!a heran siapakah dia itu sebenarn!a3 rasan!a ia berbeda sekali dari orang lain3 heran mengapa orang lain sudah menadi asing, berbeda dan aneh.
6
66. Pikiran is'lasi s'sial ( social isolation) rasa terisolasi, tersekat, terkunci, terpencil dari mas!arakat3 rasa ditolak, tidak disukai oleh orang lain3 rasa tidak enak bila berkumpul dengan orang lain3 lebih suka men!endiri. 69. Pikiran rn&a* &iri! merendahkan, menghinakan dirin!a sendiri,, men!alahkan dirin!a tentang suatu hal !ang pernah atau tidak pernah dilakukann!a. 6:. Mrasa &irugikan 'l* 'rang lain! mengira atau men!angka ada orang lain !ang telah merugikann!a,
sedang
mengambil
keuntungan
darin!a
atau
!ang
sedang
mencelakakann!a. 6@. Mrasa &ingin &alam $i&an s0ual! acuh"tak"acuh tentang hal seksual3 kegairahan seksual berkurang secara umum (hipose*ualitas) 6A. Rasa sala*! sering mengatakan ia telah bersalah. 5ni bukanlah waham dosa. 6B. Psimism! mempun!ai pandangan !ang suram mengenai ban!ak hal dalam hidupn!a. 6C. Sring 1uriga! ketidakperca!aan pada orang lain. 5ni bukan waham curiga. 6. Wa*am +&lusi,! ke!akinan tentang suatu isi pikiran !ang tidak sesuai dengan ken!ataann!a atau tidak cocok dengan intelegensi dan latarbelakang kebuda!aann!a, biarpun dibuktikan kemustahilan hal itu. +enis waham antara lain. " &aham kearan misaln!a pasien !akin bahwa ada orang atau komplotan !ang sedang mengganggun!a atau bahwa ia sedang ditipu, dimata"matai atau dikear. " &aham somatik atau hipokondrik ke!akinan tentang (sebagian) tubuhn!a !ang tidak mungkin benar, misaln!a bahwa ususn!a sudah busuk, otakn!a sudah cair, ada seekor kuda di dalam perutn!a. " &aham kebesaran !aitu bahwa ia mempun!a kekuatan, pendidikan, kepandaian, atau keka!aan !ang luar biasa, umpama bahwa ia adalah 4atu 2dil, dapat membaca pikiran orang lain, mempun!ai puluhan rumah atau mobil. " &aham keagamaan waham dengan tema keagamaan. " &aham dosa ke!akinan bahwa ia telah berbuat dosa atau kesalahan !ang besar, !ang tidak dapat diampuni atau bahwa ia bertanggung awab atas suatu keadian !ang tidak baik, misaln!a kecelakaan keluarga, karena pikirann!a !ang tidak baik. " &aham pengaruh !akin bahwa pikirann!a, emosi atau perbuatann!a diawasi atau dipengaruhi oleh orang lain atau suatu kekuasaan !ang aneh. " &aham sindiran (ideas of reference) !akin ia dibicarakan orang lain. " &aham nihilistik !akin bahwa dunia ini sudah hancur atau bahwa ia sendiri dan/atau orang lain sudah mati. 7
6E. Kkuatiran .ang ti&ak 2a3ar tntang ks*atan 4isikn.a! takut kalau"kalau kesehatan fisikn!a tidak sesuai lagi dengan keadaan badann!a !ang sebenarn!a. 9F. I&-i& ti&ak 2a3ar! masih berupa ide"ide dari proses berpikir !ang tidak sekukuh waham dapat berupa ide hipokondrik, ide bunuh diri, ide mebunuh, dan lain"lain. 96. Isi %ikiran .ang miskin ( poverty of content ) isi ikiran !ang tidak ka!a ide, han!a minimal ide"iden!a.
SENS#RIUM DAN /UNGSI K#GNITI/ a5 Gangguan k2as%a&aan atau ktr3agaan &an ksa&aran $esadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan
lingkungann!a serta dengan dirin!a sendiri (melalui pancainderan!a) dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungann!a serta terhadap dirin!a sendiri (melalui perhatian). Ksa&aran .ang mnurun adalah suatu kesadaran dengan kemampuan persepsi,
perhatian dan pemikiran !ang berkurang secara keseluruhan (secara kuantitatif). #ingkat penurunan kesadaran !aitu 6. 2pati individu mulai mengantuk dan acuh"tak"acuh terhadap rangsang !ang masuk3 diperlukann!a rangsang !ang sedikit lebih kuat dari biasan!a untuk menarik perhatiann!a. 9. 'omnolensi elas sudah mengantuk dan diperlukan rangsang !ang lebih keras untuk menarik perhatiann!a. :. 'opor han!a berespon dengan rangsang !ang keras, ingatan, orientasi dan pertimbangan sudah hilang. @. 'ubkoma tidak ada lagi respons terhadap rangsang !ang keras. A. $oma bila sudah dalam sekali, maka refleks pupil (!ang sudah melebar) dan refleks muntah hilang lalu timbul refleks patologis. +alann!a penurunan kesadaran itu mungkin naik"turun berganti"ganti (fluktuasi) atau terus menerus rendah. $esadaran menurun mungkin karena adan!a gangguan iwa primer atau karena gangguan otak seperti infeksi, gangguan peredaran darah, tumor dan keracunan (dari dalam, contohn!a eklamsi atau dari luar, misaln!a obat"obatan)
8
Ksa&aran .ang mninggi! keadaan dengan respons !ang meninggi terhadap rangsang3
suara"suara terdengar lebih keras3 warna"warni kelihatan lebih terang3 disebabkan oleh berbagai %at !ang merangsang otak (psikostimulan, misaln!a amfetamin dan kafein) atau oleh faktor psikologis. Ti&ur! ditandai oleh menurunn!a kesadaran secara reversibel, biasan!a disertai posisi
berbaring dan tak bergerak. -angguan tidur dapat berupa insomnia (sukar tidur, biasan!a karena sebab psikologik)3 beralan sewaktu tidur (somnambulisme)3 mimpi buruk (nightmare) atau pavor nokturnus, sering pada anak"anak dan biasan!a hilang dengan sendirin!a3 dan narkolepsi (serangan tidur bersamaan dengan kataple*i, kelumpuhan tidur atau halusinasi hipnagogik) Hi%n'sis adalah kesadaran !ang sengaa diubah (menurun dan men!empit, artin!a
menerima rangsang han!a dari sumber tertentu saa) melalui sugesti3 orang !ang dalam hippnosis kelihatan seperti tidur dan mudah sekali disugesti3 setelah hipnosis timbul amnesia. Dis'siasi! sebagian tingkah laku atau peristiwa terpisahkan dari kesadaran secara
psikologis. $emudian teradi amnesia, sebagian atau total. Disosiasi dapat berupa 65 Trans +trance)! keadaan kesadaran tanpa reaksi !ang elas terhadap lingkungann!a3
biasan!a mulai dengan mendadak3 mungkin teradi imobilitas dan roman mukan!a kelihatan seperti bengong (kehilangan akal) atau melamun3 dapat ditimbulkan oleh hipnosisi atau upacara keperca!aan (misal kuda kepang, mkesurupan, tari keris, dan meditasi). 75 Sn3akala *istrik +hysterical twilight state,! kehilangan ingatan karena faktor psikologis. Disosiasi teradi mengenai suatu waktu tertentu dan biasan!a selektif. 85 /ugu! suatu periode penurunan kesadaran dengan pelarian secara fisik dari suatu keadaan !ang menimbulkan ban!ak stres, tetapi kebiasaan dan keterampilan sehari"hari tetap ada.
9
95 Srangan *istrik! suatu penampilan emosional !ang elas dan mempun!ai unsur
menarik perhatian. :5 Lain-lain! umpaman!a somnambulisme, sindrom -anser, menulis automatis atau automatisme !ang lain (misaln!a pada permainan 7+aelangkung8, 7mangkok beralan8, dan 7tari mea8) $esadaran pada trance, fugue, serangan epilepsi psikomotor, senakala histerik, somnambulisme disebut ua 7kesadaran !ang berkabut8 (clouding of conciousness) dan/atau !ang 7men!empit8. Ksa&aran .ang ti&ak n'rmal +;$ru$a*<,! gangguan kualitatif dari kesadaran, tidak
normal tetapi tidak menurun, tidak meninggi, bukan disosiasi, tetapi kemampuan mengadakan hubungan dengan dan pembatasan terhadap dunia luar dan dirin!a sendiri sudah terganggu pada taraf 7tidak sesuai dengan ken!ataan8 (secara kualitatif), seperti pada psikosis ski%ofrenik. $arena belum ada istilah !ang tepa, maka dipakai kata 7berubah8. $5 K'nsntrasi adalah kemampuan untuk mengarahkan, mempertahankan, men!eleksi
perhatian. Gangguan %r*atian tidak mampu memusatkan (memfokus) perhatian pada han!a satu hal/keadaan atau laman!a memusatkan perhatian itu berkurang atau da!a konsentrasi terganggu. Gekas lengah artin!a perhatian sangat mudah tertarik kepada rangsang !ang tidak penting atau !ang tidak relevan dalam keadaan itu (intensitas perhatian berkurang). 15 #rintasi! adalah kemampuan seseorang untuk mengenal lingkungan (tempat), waktu dan dirin!a sendiri dan uga hubungann!a dengan orang lain. Dis'rintasi atau gangguan orientasi timbul sebagai akibat gangguan kesadaran dan dapat men!angkut waktu (tidak tahu"menahu tentang am, hari, pekan, bulan, tahun, atau musin), tempat (tidak tahu"menahu dimana ia berada), atau orang (tentang dirin!a sendiri atau orang lain, tidak tahu identitasn!a atau salah menafsirkan identitas orang lain)3 hal ini perlu dibedakan dari 7ilusi8 dan 7depersonalisasi8
10
&5 Mm'ri atau &a.a ingat! terbagi menadi da!a ingat segera, angka pendek, angka
sedang, dan angka segera. Gangguan &a.a ingat 5ngatan berdasarkan tiga proses utama, !aitu pencatatan atau registrasi (suatu pengalamn dicatat atau diresgistrasi dalam susunan saraf pusat)3 penahanan atau retensi (catatan tadi disimpan atau ditaham)3 dan pemanggilan kembali atau recall (catatan itu diingat atau dikeluarkan kemballi). -angguan ingatan teradi bila terdapat gangguan pada salah satu atau lebih dari ketiga unsur tersebut, misaln!a pada pencatatan, karena kekurangan perhatian atau dihambat oleh rangsangan lain (cara belaar !ang salah)3 pada penahanan karena keadaan otak sendiri3 dan pada pemanggilan kembali karena gangguan emosi atau kelelahan. 'eing satu faktor mempengaruhi pencatatan dan pemanggilan kembali kedua"duan!a, misaln!a gangguan emosi dan kelelahan. Gangguan ingatan umum tidak terbatas pada suatu waktu tertentu saa (seperti pada amnesia histerik), dan dapat meliputi 6. Hang baru saa teradi (ingatan segera) keadian beberapa menit !ang lampau 9. Hang terasi beberapa am atau minggu !ang lalu (ingatan angka pendek) :. Hang sudah lama teradi, beberapa bulan atau puluhan tahun lalu (ingatan angka panang) Amnsia! adalah ketidakmampuan mengingat kembali pengalaman, mungkin bersifat
sebagian atau total. ungkin retrograd (meliputi pengalaman sebelum gangguan itu teradi) atau anterograd (meliputi pengalamn sesudah gangguan !ang men!ebabkan amnesia) 2mnesia mungkin teradi karena rudapaksa kepala, gangguan emosi (misaln!a, amnesia histerik), ataupun sesudah hipnosis dan trans (trance). Paramnsia! ingatan !ang keliru karena distorsi pemanggilan kembali (recall ), misaln!a
6. Dja vu seperti sudah pernah melihat, tetapi sebenarn!a belum pernah. 9. Jamais vu seperti belum oernah melihat, tetapi sebenarn!a sudah pernah. :. ausse reconnaissance pengenalan kembali !ang keliru3 merasa pasti bahwa !ang dialami itu benar, tetapi sesungguhn!a tidak benar sama sekali. 11
@. $onfabulasi secara tidak sadar mengisi lubang"lubang dalam ingatann!a dengan cerita !ang tidak sesuai dengan ken!ataan, akan tetapi pasien perca!a akan kebenarann!a. Hi%rmnsia! penahanan dalam ingatan (retensi) dan pemanggilan kembali ( recall ) !ang
berlebihan baikn!a. e. Tara4 intlgnsi &an %ngta*uan umum Gangguan intlnsi Intlgnsi adalah kemampuan untuk men!elesaikan masalah !ang bau melaluui pemikiran dan pertimbangan. Rtar&asi mntal adalah terutama kekurangan intelegensi sehingga da!a guna sosial dan dalam pekeraan seseorang menadi terganggu. Demensia adalah terutama kemunduran
45
intelegensi, karena suatu kerusakan otak !ang tidak dapat diperbaiki lagi (ireversibel). /ungsi lu*ur atau k'gniti4! !ang dinilai adalah kemampuan analisis, pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, antisipasi, dan perencanaan. g5 Pma*aman a$strak! !ang dinilai dalah kemampuan memahami hal"hal !ang mempun!ai makna abstrak. *5 Kmam%uan (isu's%asial! dinilai dari kemampuan menilai ruang. i5 Tilikan +insight) adalah deraat kesadaran dan pemahaman pasien terhadap keadaan sakitn!a. 2da B tilikan sebagai berikut. 6. 'ama sekali denial terhadap pen!akitn!a. 9. 'edikit men!adari keadaan sakitn!a dan memerlukan pertolongan tetapi pada saat !ang bersamaan denial0 dan masih menolakna. :. en!adari keadaan sakitn!a tetapi men!alahkan orang lain atau faktor luar lainn!a atau faktor organik sebagai pen!ebabn!a. @. en!adari keadaan sakitn!a disebabkan karena sesuatu !ang tidak diketahui dalam diri pasien. A. #ilikan intelektual (intellectual insight ) men!adari sakitn!a dan bahwa geala dan kegagalan dalam pen!esuaian sosial kaena perasaan irasional tertentu atau gangguan dalam diri pasien, tetapi tidak menerapkan kesadaran ini pada pengalamann!a dikemudian hari. B. #ilikan emosional seati (true emotional insight ) kesadaran emosional dari perasaan dalam diri pasien dan orang"orang penting dalam diri pasien di mana dapat mengubah perilaku pasien 12
35
Da.a nilai! !ang dinilai adalah kemampuan memberikan penilaian terhadap norma sosial
dan nilai"nilai, kemampua menilai realitas.
GANGGUAN EM#SI)PERASAAN +M##D DAN A/EK, M''& adalah 7nada8 perasaan, men!enangkan atau tidak (seperti kebanggan, kekecewaan,
kasih sa!ang), !ang men!ertai suatu pikiran dan biasan!a berlangsung lama serta kurang disertai oleh komponen fisiologis. A4k adalah manifestasi mood atau perasaan !ang dirasakan di dalam keluar dan disertai oleh ban!ak komponen fsiologis, biasan!a berlangsung relatif tidak lama. D%rsi! dengan komponen psikologis, misaln!a rasa sedih, susah, rasa tidak berguna, gagal,
kehilangan, tidak ada harapan, putus asa, pen!esalan !ang patologis3 dan komponen somatik, misaln!a anoreksia, konsti[asi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan nadi menurun. 2da enis depresi dengan penarikan diri adapula enis depresi dengan kegelisahan atau agitasi. K1masan (an*ietas) dapat dibedakan kecemasan (tidak elas cemas terhadap apa) dari
kerakutan atau fear (elas atau tahu takur terhadap apa). $omponen psikologisn!a dapat berupa khawatir, gugup, tegang, cemas, rasa tak aman, takut, lekas terkeut, sedangkan komponen somatisn!a, misaln!a palpitasi, keringat dingin pada telapak tangan, tekanan darah meninggi, respon kulit terhadap aliran listrik galvanik berkurang, peristal!ik bertambah, leukositosis. $ecemasan dapat berupa 6. $ecemasan !ang mengambang (f ree floating!" kecemasan !ang difus, men!eluruh, dan tidak ada hubungan dengan suatu pemikiran3 9. 2gitasi kecemasan !ang disertai kegelisahan motorik !ang hebat3 :. Panik serangan cemas !ang hebat dengan kegelisahan, kebingungan dan hiperaktivitas !ang tidak terorganisasi.
13
E4'ria! rasa riang, gembira, senang, bahagia !ang berlebihan3 bila tidak sesuai dengan
keadaan maka ini menunukkan adan!a gangguan iwa, ika lebih keras lagi dinamakan8elasi8 dan ika keras sekali dinamakan 7e*altasi8. An*&'nia! ketidakmampuan merasakan kesenangan, tidak timbul perasaan senang dengan
aktivitas !ang biasan!a men!enangkan bagin!a. Ks%ian! merasa dirin!a ditinggalkan. K&angkalan! kemiskinan afek dan emosi secara umum (berkurang, secara kuantitatif)3
dapat digambarkan uga sebagai 7datar8, 7tumpul8, atau 7dingin8 !ang sama maksudn!a. M''& &an a4k .ang ti&ak 2a3ar +ina&kuat,! tidak patut atau tak waar dalam situasi
tertentu (terganggu secara kualitatif), umpaman!a tertawa terkikih"kikih waktu wawancara. ila ekstrin, maka dikatakan inadequate, !aitu afek dan emosi bertentangan dengan keadaan atau isi pikiran ataupun dengan isi bicara. =ariasi a4k &an m'si s%an3ang *ari (variasi diurnal) perubahan afek dan emosi mulai
seak pagi sampai malam hari. isaln!a, pada psikosis bipolar, depresi lebih keras pada pagi hari dan menadi lebih ringan pada sore hari. Am$i(alnsi emosi dan afek !ang berlawanan timbul bersama"sama terhadap seorang, suatu
obek atau suatu hal. A%ati! berkurangn!a afek dan emosi terhadap sesuatu atau terhadap semua hal dengan
disertai rasa terpencil dan tidak peduli. Amara*" kmurkaan" atau %rmusu*an sering din!atakan dalam agresi. 2gresi menadi
patologis bila tidak realistik, menghancurkan dirin!a sendiri, tidak dituukan kepada pemecahan masalah dan ika merupakan hasil konflik emosional !ang belum dapat diselesaikan.
GANGGUAN PERSEPSPI
14
Halusinasi adalah pencerapan tanpa adan!a rangsang apapun pada pancaindra, dan teradi
dalam keadaan sadar/bangun. Dasarn!a mungkin organik, fungsional, psikotik maupun histerik. +enis halusinasi antara lain 6. 1alusinasi penglihatan (visual, optik) tak berbentuk (sinar, kilapan atau caha!a) atau berbentuk (orang, binatang atau barang lain !ang dikenaln!a), berwarna atau tidak. 9. 1alusinasi pendengaran (auditif, akustik) suara manusia, hewan atau mesin, barang, keadian alamiah atau musik. :. 1alusinasi penciuman (olfaktorik) mencium suatu bau. @. 1alusinasi pengecapan (gustatorik) rasa mengecap sesuatu. A. 1alusinasi perabaan (taktil) merasa diraba, disentuk, ditiup, disinari atau seperti ada ulat bergerak di bawah kulitn!a. B. 1alusinasi kinestetik merasa badann!a bergerak dalam sebuah ruang, atau anggota badann!a bergerak (misaln!a, anggota badan ba!angan atau phantom limb) C. 1alusinasi viseral perasaan tertentu timbul di dalam tubuhn!a. . 1alusinasi hipnagogik ada kalan!a pada orang normal, tepat sebelum tidur persepsi sensorik bekera salah. E. 1alusinasi hinopompik seperti pada no tetapi tepat sebelum terbangun penuh dari tidurn!a, 6F. 1alusinasi histerik timbul pada neurosis histerik karena konflik emosional. 66. ormifcication# halusinasi taktil di mana pasien merasa ada serangga mera!ap di bawah kulit, sering teradi pada pengguna kokain. Ilusi adalah interpretasi !ang salah terhadap pencerapan !ang sungguh teradi (ada rangsang
pada pancaindra) D%rs'nalisasi perasaan aneh tentang dirin!a atau perasaan bawah pribadin!a sudah tidak
seperti biasa lagi. Dralisasi! perasaan aneh tentang lingkungann!a dan tidak sesuai dengan ken!ataan. Gangguan s'mat'sns'rik %a&a raksi k'n(rsi! sering secara simbolik menggambarkan
suatu konflik emosional, dibedakan dari gangguan psikofisiologis, dari simulasi, dan dari gangguan neurologis. isaln!a
15
6. 2nasthesia kehilangan indra peraba pada kulit pasien3 tetapi tidak sesuai dengan anatomi saraf. 9. Parasthesia indra peraba !ang berubah, misaln!a seperti ditusuk"tusuk arum, seperti ada semut beralan, merasa panas atau tebal pada kulitn!a. :. -angguan penglihatan atau pendengaran. @. Perasaan n!eri. A. akropsia benda"benda kelihatan lebih besar dari !ang sebenarn!a, kadang"kadang begitu besar, sehingga mengerikan3 terdapat pada neurosis histerik. B. ikropsia benda"benda kelihatan lebih kecil dari !ang sesungguhn!a, dapat berganti"anti dengan makropsia pada histeria (atau dapat timbul pada delirium tremens) Gangguan %sik'4isi'l'gis! adalah geala atau gangguan pada bagian tubuh !ang disarafi oleh
susunan saraf vegetatif dan !ang disebabkan oleh gangguan emosi. -angguan ini mungkin teradi pada 6. $ulit dermatitis, urtikaria, pruritus, dan hiperdrosis. 9. =tot dan tulang otot tegang sampai kaku tension headache, lowback pain. :. 2lat pernapasan sindrom hiperventilasi (bernapas berlebihan sehingga dapat menimbulkan rasa pusing, kepala enteng, paresthesia pada tangan dan sekitar mulut, merasa berat di dada, nafasn!a rasa pendek/kurang panang, tenggorokan kering, perut kembung, tetani) dan asthma bronchiale. @. +antung dan pembuluh darah palpitasi, hipertensi, vascular headache. A. 2lat pencernaan lambung perih, nausea, muntah"muntah, meteorisme, konstipasi, diare. B. 2lat kemih dan kelamin sering kencing, enuresis eakulasi dini, dispareunia, dismenorea, frigiditas, dan disfungsi ereksi. C. Pancaindra mata berkunang"kunang dan tinitus. Agn'sia! ketidak mampuan untuk mengenal dan mengartikan pencerapan, sebagai akibat
kerusakan otak.
GANGGUAN PSIK#M#T#R Klam$anan! gerakan dan reaksi menadi lambat secara umum
6. 1ipokinesa, hipoaktivitas3 gerakan atau aktivitas berkurang. 16
9. (sub") stupor katatonik reaksi terhadap lingkungan sangat berkurang, gerakan dan aktivitas menadi sangat lambat, kelihatan seperti pasien sama sekali tidak memperhatikan lingkungann!a. :. $atalepsi mempertahankan secara kaku posisi badan tertentu, uga bila hendak diubah oleh orang lain. @. Ileksibilitas serea mempertahankan posisi badan !ang dibuat orang lain padan!a. Pningkatan! aktivitas dan reaksi umum meningkat
6. 1iperkinesis, hiperaktivitas gerakan atau kativitas !ang berlebihan. 9. -aduh gelisah katatonik aktivitas motorik !ang kelihatann!a tidak bertuuan, !ang berkali"kali dan seakan"akan tidak dipengaruhi oleh rangsang luar. Tik (tic) gerakan involunter, sekeap serta berkali"kali dari sekelompok otot atau bagian
badan !ang relatif kecil. Brsika% an*! dengan sengaa mengambil sikap atau posisi badan !ang tidak waar, !ang
aneh atau bi%ar. Grimas! mimik !ang aneh dan berulang"ulang. Str'ti%i! gerakan !ang tidak bertuuan dan berkali"kali salah satu anggota badan. Plagakan +mannerism) gerakan atau lagak !ang stereotip dan teatral (seperti sedang
bermain sandiwara) Ek*'%ra0ia! lengsung meniru gerakan orang lain pada saat melihatn!a. Ek*'lalia! langsung
mengulangi atau meniru apa !ang dikatakan orang lain. Aut'matism %rinta* (command automatism) menuruti sebuah peirntah secara otomatis
tanpa pikir terlebih dahulu. Aut'matism! berbuat secara automatis sebagai pern!ataan (ekspresi) simbolik alam tak
sadar. Ngati(ism! menentang nasihat atau permintaan orang lain atau melakukan !ang
berlawanan dengan itu.
17
Kata%l0ia! tonus otot menghilang dengan mendadak dan seenak, uga timbul kelemahan
umum dengan atau tanpa penurunan kesadaran, !ang dapat disebabkan oleh berbagai keadaan emosi. Gangguan s'mat'm't'rik %a&a raksi k'n(rsi! sering menggambarkan secara simbolik
suatu konflik emosional, dapat berupa 6. $elumpuhan 9. -erakan !ang abnormal, misaln!a tremor, tik, keang"keang atau ataksia. :. 2stasia"abasia tidak dapat duduk, berdiri, dan beralan. =r$igrasi! berkali"kali mengucapkan sebuah kata !ang sama. Br3alan! tidak tegap, kaku (rigid ) atau lambat. Gangguan m't'rik (!ang sebenarn!a bukan merupakan gangguan psikomotor) !ang
mungkin disebabkan oleh pemakaian obat (misaln!a tremor, hipokinesis, diskinesia, akatisia) karena neuroleptika, gangguan ortopedik atau gangguan neurologis. K'm%ulsi! suatu dorongan !ang mendesak berkali"kali, biarpun tidak disukai dan mau
dilawan, agar berbuat sesuatu !ang bertentangan dengan keinginann!a sehari"hari atau dengan kebiasaan serta norma"norma. $ompulsi mungkin teradi karena fobi (misaln!a bakteriofobi mengkibatkan kompulsi cuci"cuci tangan) atau karena obsesi (obsesi barangn!a hilang dapat mengakibatkan kumpulsi buka"buka lemari untuk melihat kalau barangn!a masih ada). acam"macam kompulsi antara lain " " " " " " " " " "
dipsomania egomania erotomania kleptomania megalomania monomania nimfomania satiriasis trikhotilomania ritualistik
dorongan agar minum air preokupasi dengan siri sendiri preokupasi dengan hal"hal seksual dorongan agar mencuri dorongan agar mencari kekuasaan preokupasi dengan sebuah subek dorongan bersenggama pada kaum wanita dorongan bersenggama pada kaum pria dorongan mencabut"cabut rambutn!a dorongan bertingkah laku upacara
Gaga%! berbicara berhenti"henti karena spasme otot"otot untuk bicara, mulai dari berbicara
sangat ragu"ragu sampai dengan berbicara eksplosif. 18
'eorang penderita mania dapat berbicara, beralan, bern!an!i atau melakukan apa saa tanpa mengenal lelah. Pada depresi dengan agitasi, maka penderita itu mungkin tak putus"putusn!a menangis, mondar"mandir atau meremas"remas tangann!a. Pada gaudh gelisah katatonik, pasien itu mungkin sangat gelisah, berbicara ban!ak dan keras tak henti"hentin!a.
19
DA/TAR PUSTAKA
6. aramis &I, aramis 22. atatan 5lmu $edokteran +iwa ;disi 9. 'uraba!a 2irlangga Jniversit! Press, 9FFE.
9. $usumawardhani 2, 1usain 2, 2dikusuma 2, et al. uku 2ar Psikiatri. +akarta I$ J5, 9F6F
:. $aplan 15, 'adock +, -rebb +2. 'inopsis Psikiatri ilid 5.
@. $atona , ooper , 4obertson . 2t a -lance Psikiatri ;disi $eempat. +akarta ;rlangga, 9F69.
20