TEORI NEUROBIOLOGI DALAM GANGGUAN JIWA Pada dasarnya, terjadinya gangguan jiwa pada seseorang terlihat apabil apa yang dilakukannya tidak sesuai dengan kaidah kaidah dalam normalitas kondisi lingkungan. Dalam arti bahwa yang dilakukan merupakan bentuk distorsi atau penyimpangan yang patologis. Kondisi ini tidak disadari oleh klien dengan gangguan jiwa. Perilaku yang abnormal tersebut sebagai reaksi dari penyimpangan dari proses impuls atau neurotransmisi yang diperankan o leh neurotransmitter dengan reseprtor atau free atau free nervie nervie ending di ending di celah sinaps. Transduksi Impuls atau neurotransmisi pada manusia diawali oleh impuls dari perifer akan dibawa oleh saraf menuju otak, terutama ke pusat persepsi yang berada pada girus post-sentralis yang dibuat sensori spesifik. Penyampaian informasi yang dilakukan dari neuron satu ke yang lainnya dikemas dalam bentuk pesan neurokimia, yang diperankan khusus oleh neurotransmitter dengan melibatkan dendrit dan akson. Dendtrit berperan sebagai pembawa pesan yang dibawa oleh neurokimia khusus sementara akson menerima pesan neurokimia untuk disampaikan ke dendrit berikutnya hingga pesan tersebut sampai pada pusat persepsi melalui medula spinalis (Nasir &Muhith, 2010).
Neurotrasmitter sendiri adalah zat kimia yang disintesis dalam neuron yang membantu transmisi informasi ke seluruh tubuh (Videbeck, 2008). 2008 ). Kompleks dari neuotransmitter dan reseptor yangterjadi pada celah sinaps akan menyebabkan terjadinya eksitatori post-sinaps potensial (stimulasi aksi di dalam sel) dan inhibitori post-sinaps potensial (penghentian aksi). Terjadinya ganguan disebabkan oleh abnormalitas dari penyampaian pesan. Hal tersebut terjadi bila terdapat hal hal berikut: 1. Kurangnya jumlah neurotransmitter 2. Berlebihnya neurotransmitter 3. Kurangnya jumlah reseptor 4. Berlebihnya reseptor Neurotransmitter terbukti berperan dalam gangguan psikiatri, psikiatri, begitu juga efek dari obat psikotropika. Menurut Videback (2008) efek dari obat obatan tersebut akan dijelaskan berikut:
PSIKODINAMIKA GANGGUAN JIWA Psikodinamika adalah teori atau hakikat yang berusaha menunjukkan perkembangan kepribadian. Unsur-unsur yang diutamakan dalam teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainnya. Pelopor psikodinamika yang paling terkenal adalah Sigmund Freud. Sigmund Freud (1856-1939) adalah seorang dokter berkebangsaan Vienna, yang mengkhususkan diri mempelajari gangguan kejiwaan, terutama gangguan jiwa neurotik atau gangguan jiwa dimana penderita akan memperlihatkan gejala kecemasan yang berlebihan, mudah lelah, insomnia, depresi, kelumpuhan dan hal lain yang berkaitan dengan konflik dan tekanan jiwa. Teori Freud dikenal dengan Teori Psikoanalitis, yaitu teori mengenai kepribadian, abnormalitas, dan perawatan penderita.