TUGAS KB 4 MODUL 5 PROFESIONAL Nama : Eva Hasan No peserta : 18032009710107 18032009710107
1. Menjelaskan Menjelaskan manfaat diterapkannya biopori di lingkungan Biopori adalah lubang atau rongga di dalam atau diatas tanah yang terbentuk secara alami atau buatan. Secara alami, biopori terbentuk akibat adanya gerakan akar tanaman, fauna tanah seperti rayap, semut, cacing, dan lain-lain. Sedangkan secara buatan, biopori dibuat dengan menggunakan suatu alat dengan kedalaman 80cm-100cm dan diameter 10cm-30cm.
Tujuan dibuatnya biopori adalah untuk menjadi resapan air hujan sehingga air hujan dapat meresap kembali ke dalam tanah. Selain itu, dengan adanya biopori maka tanah dapat memperbesar daya tampungnya terhadap air hujan yang masuk ke dalam tanah, mengurangi genangan air di permukaan tanah, dan akhirnya mengurangi limpahan air hujan dan aliran air menuju sungai atau saluran air.
Biopori memiliki segudang manfaat secara ekologi dan lingkungan, yaitu memperluas bidang penyerapan air, sebagai penanganan limbah organik, dan meningkatkan kesehatan tanah. Selain itu, biopori juga bermanfaat secara arsitektur lanskap sehingga telah digunakan sebagai pelengkap pertamanan di berbagai rumah mewah dan rumah minimalis yang menerapkan konsep rumah hijau. Biopori kini menjadi pelengkap penerapan kebijakan luas minimum ruang terbuka hijau di perkotaan bersamaan dengan pertanian urban. Bahkan pemerintah Kota Sukabumi sangat menganjurkan ruang terbuka hijau memiliki biopori. Penyerapan air Biopori mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air sehingga risiko terjadinya penggenangan air (waterlogging ) semakin kecil. Air yang tersimpan ini dapat menjaga kelembaban tanah bahkan di musim kemarau. Keunggulan ini dipercaya bermanfaat sebagai pencegah banjir. Dinding lubang biopori akan membentuk lubang-lubang kecil (pori-pori) yang mampu menyerap air. Sehingga dengan lubang berdiameter 10 cm dan kedalaman 100 cm. Biopori telah dibuat di berbagai tempat di Jakarta dengan tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya genangan air. Selain di Jakarta, biopori juga dibuat di daerah yang tidak memiliki risiko banjir. Biopori tersebut bermanfaat untuk menjaga keberadaan air tanah dan kelestarian mata air. Biopori menjadi alternatif penyerapan air hujan di kawasan yang memiliki lahan terbuka yang sempit. Di Puncak, Bogor, biopori dibangun untuk mengembalikan fungsi penyerapan air di kawasan tersebut sehingga kondisi hulu sungai Ciliwung menjadi lebih sehat. Sejak dijadikan sebagai perkebunan teh, kawasan villa, dan kawasan wisata, Puncak mengalami penurunan kemampuan penyerapan air hujan sehingga risiko erosi dan peluapan air sungai di musim hujan menjadi lebih besar. Namun menurut penelitian oleh LIPI, biopori tidak mampu mencegah banjir, namun efektif dalam menangani genangan air. Dengan dimensi pori-pori yang kecil, maka laju penyerapan air dikatakan relatif lebih lambat dibandingkan dengan debit aliran air ketika terjadi banjir bandang. Inventor biopori, Kamir R Brata sendiri pun mengingatkan bahwa fungsi biopori bukan hanya sebagai penyerap air karena hujan dan genangan air tidak terjadi sepanjang tahun, namun sampah organik dapat menumpuk setiap saat dan itulah yang seharusnya menjadi fokus dari biopori. Efektifitas dalam mengatasi genangan air tersebut diyakini juga dapat menangani jentik nyamuk pembawa penyakit. Penanganan limbah organik Biopori juga dapat mengubah sampah organik menjadi kompos. Pengomposan sampah organik mengurangi aktivitas pembakaran sampah yang dapat meningkatkan kandungan gas rumah kaca di atmosfer. Setelah proses pengomposan selesai, kompos ini dapat diambil dari biopori untuk diaplikasikan ke tanaman. Kemudian biopori dapat diisi dengan sampah organik lainnya. Sampah organik yang dapat dikomposkan di dalam biopori diantaranya sampah taman dan kebun (dedaunan dan ranting pohon), sampah dapur (sisa sayuran dan tulang hewan), dan sampah produk dari
pulp (kardus dan kertas). Sama seperti proses pengomposan secara umum, rasio C/N menentukan kualitas kompos yang akan didapatkan. Umumnya, masalah utama pengomposan adalah pada rasio C/N yang tinggi, sehingga dekomposisi berjalan lambat. Untuk mengatasinya, penambahan limbah yang mengandung unsur N tinggi seperti limbah hewani perlu dilakukan. Namun penambahan demikian perlu dicermati karena terlalu banyak limbah hewani akan menyebabkan kompos menjadi berbau pada tahap awal pengomposan. Kesehatan tanah Biopori juga dapat meningkatkan aktivitas organisme dan mikroorganisme tanah sehingga meningkatkan kesehatan tanah dan perakaran tumbuhan sekitar. Organisme dan mikrorganisme tanah memiliki peran penting dalam ekologi diantaranya sebagai detritivora dan pengikat nitrogen dari atmosfer. Pengikatan nitrogen mampu meningkatkan kadar nitrogen tanah sehingga penggunaan pupuk anorganik urea akan berkurang. Halaman rumah Di area rumah, biopori dapat dibuat bahkan di tempat yang tanahnya tertutup semen, seperti di depan garasi mobil. Kawasan hijau di halaman rumah dapat dilengkapi dengan biopori. Penerapan 3R ( reduce, reuse, dan recycle) di lingkungan rumah dapat dilakukan dengan biopori.
2. Menjelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan energi
Cara Penghematan Energi Perkembangan zaman yang semakin maju membuat kebutuhan energi semakin besar untuk kehidupan yang modern ini, saat ini hampir semua orang menggunakan kendaraan bermotor. Artinya setiap hari setiap orang menggunakan sumber energi minyak bumi, dan minyak bumi adalah salah satu sumber energi yang tak dapat diperbaharui. Yang artinya jika kita terus menerus menggunakan bahan bakar tersebut maka akan habis. Maka kita harus tahu cara menghemat energi tersebut. Bukan hanya bahan bakar saja yang harus kita hemat namun sumber energi yang lain juga perlu kita hemat. Apalagi sumber energi yang tak dapat diperbaharui, itu artinya kita tidak sayang akan anak cucu kita kelak. Energi yang ada haruslah kita gunakan dengan baik dan menghematnya, kita bisa memulai penghematan energi dari hal yang terkecil. berikut ini beberapa cara menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari: Gunakan Air secukupnya. Dalam kehidupan air adalah sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh semua orang, maka gunakanlah air dengan abik serta secukupnya. Misalnya biasakan menggunakan air saat mandi atau pun aktifitas yang menggunakan air secara wajar jangan menghambur-hamburkan nya. Matikan mesin air Kebanyakan orang jarang mengontrol bak mandi atau pun tempat air lainnya sat pengisian air, kini biasakan selalu mematikan mesin air bila bak mandi atau tempat penyimpanan air yang lainnya telah terisi penuh.
Matikan peralatan listrik bila tidak digunakan Mematikan peralatan listrik di rumah bila tidak kita gunakan, adalah salah satu cara menghemat energi. Gunakan kendaraan secara bersama-sama Saat anda kendaraan dalam melakukan kegiatan sehari-hari gunakan secara bersama-sama, misalnya saat anda akan pergi kerja berangkat lah lebih pagi serta antarkan anak-anak anda ke sekolah terle bih dahulu. Kurangi penggunaan kendaraan Jika kegiatan sehari-hari anda memiliki jarak tempuh yang tidak terlalu jauh maka hindari menggunakan kendaraan bermotor, gunakan alat transpormasi yang lain misalnya bersepedah. Gunakan peralatan rumah tangga dan peralatan kantor hanya yang bersifat hemat energi. Penghematan energi ini bisa dimulai dari penggunaan kulkas dan AC yang ramah lingkungan. Matikan komputer, air, lampu, dan juga televisi jika sudah tidak digunakan, dan gunakan setrika listrik sesuai dengan kebutuhan. Gunakan lampu penerang yang hemat energi namun memiliki cahaya yang cukup terang seperti pada lampu LED. Lampu ini dapat bersinar terang meskipun wattnya kecil, namun dalam penggunaannya sesuaikan juga dengan fungsinya. Tidak membiasakan diri untuk berperilaku boros, sehingga gunakan listrik sesuai dengan kebutuhan, secara bergantian dan tidak berlebihan dalam menggunakannya. Mengembangkan dan melakukan penelitian untuk energi alternatif, misalnya energi biodiesel.
3. Menganalisis pemanfaatan teknologi ramah lingkungan Teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia tanpa perlu merusak atau memberikan dampak negatif pada lingkungan di sekitarnya. Teknologi seperti ini diharapkan mampu menjaga lingkungan, misalnya dalam alat-alat teknologi ramah lingkungan tersebut tidak menggunakan polutan, serta pada akhirnya dapat memberikan penanganan yang tepat terhadap limbah-limbah yang mungkin dihasilkan dari alat-alat teknologi ramah lingkungan tersebut. Ada 6 prinsip yang diterapkan pada konsep teknologi ramah lingkungan, yaitu: 1. Refine, yang berarti menggunakan bahan yang ramah lingkungan serta melalui proses yang lebih aman dari teknologi sebelumnya. 2. Reduce , yang berarti mengurangi jumlah limbah dengan cara mengoptimalkan penggunaan bahan. 3. Reuse, yang berarti memakai kembali bahan-bahan yang tidak terpakai atau sudah berupa limbah dan diproses dengan cara yang berbeda. 4. Recycle, yang berarti hampir sama dengan reuse, hanya saja recycle menggunakan kembali bahan-bahan atau limbah dan diproses dengan cara yang sama.
5. Recovery , yang berarti pemanfaatan material tertentu dari limbah untuk diproses demi keperluan yang lain. 6. Retrieve Energy, yang berarti penghematan energi dalam suatu proses produksi. Manfaat dari Konsep Teknologi Ramah Lingkungan Teknologi yang ramah terhadap lingkungan tentunya memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan sehari-hari, antara lain: Teknologi ramah lingkungan sangat efektif dan efisien dalam hal pemanfaatan sumber daya alam, sehingga lingkungan pun dapat tetap terjaga dengan baik. Teknologi ramah lingkungan dapat mengurangi jumlah limbah agar tidak berlebihan, sehingga bisa mencegah pencemaran lingkungan. Teknologi ramah lingkungan mengurangi risiko penurunan kondisi kesehatan makhluk hidup, khususnya manusia. Teknologi ramah lingkungan dapat menekan biaya produksi (hemat) dengan memanfaatkan sumber daya alam sebagai bagian dari teknologi yang mampu menghemat biaya. Contohnya adalah pemanfaatan listrik tenaga surya yang hanya mengandalkan energi matahari tanpa dipungut biaya.
Contoh Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Kehidupan 1. Mesin Tenaga Angin (Wind Power) 2. Mesin Tenaga Surya (Solar Power) 3. Hidroelektrik (Hydroelectricity) 4. Mobil Tenaga Listrik (Electric Car) 5. Sel Bahan Bakar (Fuel Cell) 6. Toilet Pengomposan (Composting Toilet) 7. Kulkas atau lemari pendingin Non Freon 8. Pendingin ruangan (AC) Non Freon 9. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) 10. Pembangkit listrik tenaga panas bumi (Enhanced Geolhermal System)
Saat ini, kondisi lingkungan akibat penggunaan energi fosil yang masif sejak era industri dimulai di Inggris Raya yang kemudian menyebar ke Eropa dan Amerika yang akhirnya ke seluruh dunia, sudah semakin memprihatinkan. Dampak pemanasan global sudah dirasakan di tingkat lokal. Musim tanam yang sudah berubah, musim tangkap ikan pun demikian, banjir dan berbagai akibat lainnya telah dirasakan oleh penduduk dunia. Beberapa teknologi energi ramah lingkungan yang sudah banyak digunakan antara lain; tenaga angin, geotermal, pembangkit listrik tenaga air, energi matahari, bioenergy. Istilah lain dari energi ramah lingkungan adalah energi berkelanjutan (sustainable energy) dimana energi berkelanjutan ini memiliki dua pilar yaitu efisiensi energi dan energi terbarukan. energi berkelanjutan ini dapat dipisahkan dengan istilah energi alternatif dengan memfokuskannya pada kemampuan dari sebuah sumber energi untuk terus menyediakan energi.
Keuntungan dari penggunaan energi terbarukan beberapa diantaranya adalah; emisi GRK yang dihasilkan sangat sedikit, jika gas alam dapat menghasilkan emisi antara 0,3 – 0,9 kg emisi setara CO 2 per kWh, batubara mengeluarkan 0,6 – 1,6 kg emisi setara CO 2 per kWh bandingkan dengan emisi pembangkit tenaga angin yang hanya mengeluarkan antara 0,009 – 0,018 kg emisi setara CO2 per kWh, atau geothermal yang hanya mengeluarkan antara 0,04 – 0,09 kg emisi setara CO 2 per kWh dan hidroelektrik mengeluarkan 00,4 – 0,22 kg emisi setara CO 2 perkWh. Dengan rendahnya tingkat emisi yang dihasilkan maka tentu akan membawa dampak positif bagi kesehatan manusia serta kualitas lingkungan. Pengembangan teknologi ramah lingkungan seperti pembangkit listrik tenaga angin dan air merupakan solusi yang baik untuk mengurangi dampak buruk dari teknologi yang tak ramah lingkungan seperti turunan minyak bumi dan pembakaran batu bara. Sesuai dengan prinsip energi terbarukan ( retrieve energy), angin yang tersedia melimpah di Indonesia merupakan sumber energi yang tidak akan habis. Berikut ini adalah contoh penerapan pengembangan teknologi berbasis angin sebagai sumber energi di Indonesia. Kincir Angin (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) Angin bisa menjadi sumber energi alternatif yang baik untuk menggantikan bahan bakar fosil. Baling-baling dari kincir akan berputar dan bergerak ketika ada energi angin yang mendorongnya. Selain untuk pengganti bahan bakar fosil, kincir angin juga berfungsi sebagai pembangkit listrik dan membantu penyaluran air dalam imigrasi. Dalam hal pemanfaatan energi yang ramah lingkungan, kincir angin mampu menjaga kebersihan lingkungan, karena tidak menimbulkan polusi udara sama sekali, berbeda dengan bahan bakar lainnya yang dapat menyebabkan munculnya polusi udara yang berbahaya bagi lapisan atmosfer bumi.
Turbin (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Air merupakan sebuah sumber energi ramah lingkungan yang menghasilkan limbah yang bersih. Dengan menggunakan arus air yang bergerak cepat kita bisa memasang kincir. Kincir ini nantinya yang akan
menggerakkan turbin listrik. Air yang digunakan sendiri adalah air yang mengalir maka tidak akan limbah yang masuk karena air terus mengalir. Tak hanya air sungai air laut yang memiliki arus cepat juga bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin listrik. Arus air yang cenderung stabil ini memiliki sedikit keuntungan dibanding menggunakan kincir angin. Kita bisa menghemat energi hanya dengan memasang kincir pada aliran air tanpa merusak sungai tersebut. Dengan demikian energi yang dihasilkan lebih ramah lingkungan. 4. Mendeskripsikan teknik pemurnian air sederhana Reverse osmosis (Osmosis terbalik) atau RO adalah suatu metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring). Proses tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa memilah yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tetapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-ion. Osmosis adalah sebuah fenomena alam yang terjadi dalam sel makhluk hidup dimana molekul pelarut (biasanya air) akan mengalir dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah Berkonsentrasi tinggi melalui sebuah membran semipermeabel. Membran semipermeabel ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari pelarut berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran. Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah terlarut dari sebuah daerah konsentrasi terlarut tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah terlarut rendah dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah larutan melalui filter yang menangkap zat terlarut dari satu sisi dan membiarkan pendapatan pelarut murni dari sisi satunya. Untuk mendapatkan air tawar dari air laut bisa dilakukan dengan cara osmosis terbalik, suatu proses penyaringan air laut dengan menggunakan tekanan dialirkan melalui suatu membran saring. Sistem ini disebut SWRO (Seawater Reverse Osmosis) dan banyak digunakan pada kapal laut atau instalasi air bersih di pantai dengan bahan baku air laut. Berikut adalah skema alat pemurnian air menggunakan sistem RO:
Skema osmosis terbalik (desalinasi) menggunakan pertukaran tekanan. 1:Aliran masuk air laut, 2: Aliran air bersih flow (40%), 3:Aliran konsentrasi (60%), 4:Aliran air laut (60%), 5: Konsentrat (pembuangan), A: Aliran pompa tekanan tinggi (40%), B: Pompa sirkulasi, C :Satuan osmosis dengan membran, D: Penukar tekanan Proses Osmosis Osmosis adalah proses alami. Ketika dua cairan konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh sebuah membran semipermeabel, cairan memiliki kecenderungan untuk bergerak dari konsentrasi yang lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi untuk keseimbangan potensial kimia. Secara formal, reverse osmosis adalah proses memaksa pelarut dari daerah konsentrasi zat terlarut tinggi melalui membran semipermeabel ke daerah konsentrasi zat terlarut rendah dengan menerapkan tekanan melebihi tekanan osmotik. Aplikasi terbesar dan paling penting dari reverse osmosis adalah pemisahan air murni dari air laut dan air payau, air laut atau air payau bertekanan terhadap satu permukaan membran, menyebabkan transportasi garam-menipis air melintasi membrane dan munculnya air minum dari sisi tekanan rendah. Membran yang digunakan untuk reverse osmosis memiliki lapisan padat dalam matriks polimer - baik kulit membran asimetris atau lapisan interfasial dipolimerisasi dalam membran tipis-film-komposit - di mana pemisahan terjadi. Dalam kebanyakan kasus, membran ini dirancang untuk memungkinkan air hanya untuk melewati melalui lapisan padat, sementara mencegah bagian dari zat terlarut (seperti ion garam). Proses ini mensyaratkan bahwa tekanan tinggi akan diberikan pada sisi konsentrasi tinggi membran, biasanya 2-17 bar (30-250 psi) untuk air tawar dan payau, dan 40-82 bar (6001200 psi) untuk air laut, yang memiliki sekitar 27 bar (390 psi) [3] tekanan osmotik alam yang harus diatasi.Proses ini terkenal karena penggunaannya dalam desalinasi (menghilangkan garam dan mineral lainnya dari air laut untuk mendapatkan air tawar), namun sejak awal 1970-an itu juga telah digunakan untuk memurnikan air segar untuk aplikasi medis, industri, dan domestik. Osmosis menjelaskan bagaimana pelarut bergerak antara dua solusi yang dipisahkan oleh sebuah membran semipermeabel untuk mengurangi perbedaan konsentrasi antara larutan. Ketika dua larutan dengan konsentrasi yang berbeda dari zat terlarut dicampur, jumlah total zat terlarut dalam dua larutan akan terdistribusi secara merata di jumlah total pelarut dari dua larutan Daripada mencampur dua larutan bersama-sama, mereka dapat dimasukkan ke dalam dua kompartemen di mana mereka dipisahkan dari satu sama lain dengan membran semipermeabel. Membran semipermeabel tidak memungkinkan zat terlarut untuk berpindah dari satu kompartemen ke lainnya,
namun memungkinkan pelarut untuk bergerak.Karena kesetimbangan tidak dapat dicapai oleh pergerakan zat terlarut dari kompartemen dengan konsentrasi zat terlarut tinggi untuk yang satu dengan konsentrasi zat terlarut rendah, itu bukan dicapai dengan pergerakan pelarut dari daerah konsentrasi zat terlarut rendah ke daerah-daerah konsentrasi zat terlarut tinggi.Ketika pelarut bergerak jauh dari daerah konsentrasi rendah, hal itu menyebabkan daerah-daerah untuk menjadi lebih terkonsentrasi. Di sisi lain, ketika pelarut bergerak ke daerah-daerah konsentrasi tinggi, konsentrasi zat terlarut akan menurun. Proses ini disebut osmosis. Kecenderungan untuk pelarut mengalir melalui membran dapat dinyatakan sebagai "tekanan osmotik", karena analog mengalir disebabkan oleh perbedaan tekanan. contoh Osmosis adalah difusi. Dalam osmosis terbalik, dalam penyusunan yang sama seperti yang di osmosis, tekanan diterapkan ke kompartemen dengan konsentrasi tinggi. Dalam hal ini, ada dua kekuatan yang mempengaruhi gerakan air: tekanan yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut antara dua kompartemen (tekanan osmotik) dan tekanan eksternal diterapkan. 5. Menganalisis pemanfaatan energi alternatif di Indonesia MAKALAH DI HALAMAN SELANJUTNYA
PEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF DI INDONESIA
Disusun oleh: Nama : Eva Hasan No Peserta : 18032009710107
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penggunaan energi di Indonesia seperti juga yang terjadi di dunia secara umum meningkat pesat seiring dengan pertumbuhan penduduk, pertumbuhan perekonomian, dan perkembangan teknologi. Pemakaian energi mix di Indonesia saat ini lebih dari 90% menggunakan energi yang berbasis fosil, yaitu minyak bumi 54.4%, gas 26.5%, dan batu bara 14.1%. Untuk energi dengan panas bumi 1.4%, PLTA 3.4%, sedangkan energi baru dan terbarukan (EBT) lainnya 0.2%. Kebutuhan minyak yang semakin meningkat sementara cadangan mulai berkurang telah menyebabkan Indonesia yang masih menjadi anggota OPEC, malah menjadi negara pengimpor minyak. Akibatnya, kenaikan harga minyak dunia tidak lagi menguntungkan bangsa Indonesia dimana posisi tawar Indonesia menjadi lemah. Berdasarkan data Departemen ESDM (2009), cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan akan habis dalam waktu 18 tahun, gas bumi 66 tahun dan batu bara 147 tahun. Mengingat semakin besarnya ketergantungan masyarakat Indonesia pada energi primer dari sumber fosil yang berdampak pada polusi dan pemanasan global serta semakin menipisnya cadangan energi primer utama tersebut, Pemerintah telah mengeluarkan serangkaian kebijakan di bidang pengembangan sumber energi alternatif sejak awal tahun 2006. Saat ini sudah dikembangkan beberapa teknologi untuk pengembangan pemanfaatan batu bara, baik teknologi batubara cair maupun gasifikasi batu bara. Dalam pengembangan skala besar, teknologi ini dapat membantu ketahanan pasokan gas untuk kepentingan domestik (sebagai BBG atau feedstock industri). Disamping batu bara, di bidang sumber energi terbarukan Indonesia juga memiliki sumber energi yang berlimpah. Misalnya, potensi panas bumi yang sangat besar akan tetapi pemanfaatannya pada saat ini masih sangat minim. Pemerintah telah menetapkan program percepatan 10.000 MW tahap II akan memanfaatkan panas bumi > 25 % (2.8 GW). Selain itu pemberian insentif melalui kebijakan untuk bidang usaha panas bumi, akan mendorong pengembangan potensi ini lebih cepat. Bahan Bakar Nabati (BBN) merupakan energi alternatif dari sumber energi terbarukan. Capaian pengembangan BBN sudah meliputi kapasitas terpasang produksi untuk bio-ethanol sebanyak 192.000 kl/tahun dan biodiesel sebanyak 2 juta kl/tahun. Saat ini terdapat 279 SPBU biofuel yang tersebar di wilayah Jakarta, Surabaya, Malang dan Bali. Adapun pembangkit listrik dengan biofuel sudah terpasang 96 MW yang tersebar di sejumlah wilayah di Sumatera, Kalimantan, Maluku, Bali dan NTB. Untuk menunjang kesuksesan program diversifikasi energi serta pengembangan dan pemanfaatan EBT diperlukan kajian pengembangan secara intensif, mencakup potensi dan prioritas pengembangan berbagai EBT di Indonesia.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan beberapa hal sebagai berikut: 1. Apa sajakah potensi sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan di Indonesia? 2. Bagaimana pengembangan sumber energi alternatif di Indonesia? 3. Bagaimana kebijakan pemerintah Indonesia terkait penmanfaatan sumber energi alternatif? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui potensi sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan di Indonesia? 2. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan sumber energi alternatif di Indonesia? 3. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan pemerintah Indonesia terkait penmanfaatan sumber energi alternatif?
BAB II PEMBAHASAN A. Potensi sumber energi alternatif di Indonesia Dengan keuntungan geografis ini, belajarlistrik akan mencoba untuk memaparkan apa saja potensi energi alternatif yang dapat dikembangkan di Indonesia. Setidaknya ada 5 sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan: 1. Energi panas matahari 2. Energi panas bumi 3. Energi Angin 4. Energi gelombang air laut 5. Energi pengelohan sampah 6. Nuklir
1. Panas Matahari sebagai sumber energi alternatif Salah satu karunia Tuhan yang patut kita syukuri sebagai orang Indonesia adalah iklim tropis sehingga matahari menyinari bumi Indonesia sepanjang tahun. Panas yang dihasilkan oleh sinar matahari merupakan energi yang dapat dikatakan renewable (energi baru terbarukan) serta ramah lingkungan (green energy) karena tidak menimbulkan polusi akibat pembakaran seperti pada sumber energi fosil.Energi panas matahari ini dapat dimanfaatkan untuk memanasi panel surya atau solar cell yang nantinya akan terkonversi menjadi energi listrik. Panas matahari sebagai sumber energi untuk panel surya ini dapat dikatakan sebagai sumber energi alternatif yang sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia matahari menyinari seluruh wilayah Indonesia hampir sepanjang tahun. Sehingga dapat dijadikan sebagai sumber energi untuk pembankit listrik tenaga surya ( solar cell ).
Solar Cell (sumber gambar: en.wikipedia.org) Potensi energi surya Indonesia sebesar 4,8 Kwh/m 2 atau sebesar 112.999 Giga watt peak. Potensi yang dimiliki oleh Indonesia jauh lebih besar dari Jerman yang telah lama mengembangkan energi panas matahari sebagai sumber energi di negara tersebut.
2. Panas bumi sebagai sumber energi alternatif Energi panas bumi merupakan salah satu sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan jenis energi baru terbarukan (renewable energy). Diperkirakan suhu dipusat bumi mencapai 5400 derajat celcius. Energi panas ini dihasilkan dari aktivitas tektonik sejak planet ini diciptakan. Pada zaman dahulu, pada masa kerajaan romawi, panas bumi digunakan sebagai sumber penghangat ruangan disaat musim dingin. Sampai saat ini sekitar 10 Gwatt listrik telah dihasilkan dari energi panas bumi ini. Di Indonesia sendiri yang energi ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
Geothermal (wikipedia.org) Sampai saat ini penggunaan energi panas bumi sebagai sumber pembangkit listrik di Indonesia (pembangkit listrik tenaga panas bumi /PLTP) sebesar 1.800 Mega Watt. Indonesia saat ini menduduki urutan no 3 sebagai negara yang memanfaatkan energi panas bumi terbesar di dunia. Menurut menteri ESDM target kedepan Indonesia telah memanfaatkan energi panas bumi sebagai pembangkit listrik sebesar 3.600 Mega Watt pada tahun 2022.
3. Angin sebagai sumber energi alternatif Angin tanpa kita sadari memiliki banyak manfaat untuk kehidupan kita sehari-hari. Dahulu sebelum mesin uap ditemukan, perahu atau kapal menggunakan layar yang memanfaatkan tenaga angin untuk menggerakkan kapal. Dewasa ini, tenaga angin dapat kita konversikan sebagai penggerak kincir angin yang nantinya digunakan untuk memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik. Tenaga angin dapat dikatakan sumber energi alternatif yang terbarukan dan tentunya sangat ramah terhadap lingkungan sekitar karena tidak terjadi proses pembakaran seperti proses konversi energi fosil. Sampai saat ini, pemanfaatan penggunaan tenaga angin sebagai sumber pembangkit listrik di dunia hampir 60.000 Mega Watt. Jerman merupakan negara yang paling banyak menggunakan pembangkit listrik tenaga angin sebesar 25 % dari total energi listrik di negara tersebut.
Angin sebagai potensi energi alternatif (sumber gambar:www.hydro.com.au) Saat ini belum ada pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga angin di Indonesia. Namun saat ini telah berjalan proyek pembangunan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga angin, yang di Indonesia disebut pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di sulawesi selatan sebesar 75 MW yang diperkirakan sudah bisa beroperasi pada tahun 2018. Kita tentunya berharap pemanfaatan tenaga angin dan berbagai energi alternatif yang bersifat energi baru terbarukan terus menerus dikembangkan pemanfaatannya. Kementrian ESDM sendiri memperkirakan potensi tenaga angin yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik sebesar 18.000 MW.
4. Gelombang air laut sebagai sumber energi alternatif Salah satu keunggulan geografis yang dimiliki oleh Indonesia adalah negara ini berbentukan kepulauan yang terbentang seluas hampir 4000 mil dengan luas lautan 2/3 dari daratan. Fakta geografis tersebut menurut Asosiasi Energi Laut Indonesia (ASELI) berpotensi untuk menjadikan energi gelombang air laut sebagai sumber energi yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik, Hydro powerplant atau pembangkit listrik tenaga gelombang laut (PLTGL). Setidaknya menurut penelitian Asosiasi Energi Laut Indonesia, potensi energi listrik yang dapat dibangkitkan memanfaatkan gelombang dan arus laut sebesar 6000 Mega Watt. Secara teknikal, pembangkit listrik tenaga gelombang laut (PLTG) memanfaatkan oscillating wave column (OWC). Dimana gelombang air laut ini akan dimasukkan ke reservoir untk dikumpulkan dan alirkan ke turbin yang nantinya akan memutar generator sehingga listrik tercipta.
Gelombang air laut sebagai sumber energi alternatif Berdasarkan prinsip kerja diatas, energi gelombang air laut merupakan energi baru terbarukan dan energi yang sangat ramah lingkungan karena tidak menimbulkan efek berupa mpencemaran udara karena hasil pembakaran bahan bakar. Di Indonesia sendiri berencana membangun pembangkit listrik tenaga gelombang laut (PLTGL) di daereah Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 30 Mega Watt (MW) dn diperkirakan akan dapat beroperasi dan mulai menyuplai energi listrik di tahun 2018.
5. Pengolahan sampah sebagai energi alternatif Kenapa sampah dimasukkan sebagai salah satu potensi energi alternatif yang dapat dimanfaatkan di Indonesia? Karena permasalahan pengolahan sampah di Indonesia yang belum maksimal dalam menerapkan prinsip reduce, reuse dan recycle. Sampah organik berpotensi untuk menghasilkan biomassa ( biomass) yang dapat digunakan sebagai sumber energi panas. Energi panas ini dapat kita gunakan untuk berbagai kepentingan salah satunya untuk pemanas ketel uap (boiler ) yang dapat menghasilkan steam. Energi steam ini dapat dimanfaatkan untk berbagai keperluan salah satunya adalah menggerakkan turbin yang dapat digunakan untuk proses pembangkitan listrik.
Potensi energi alternatif yang dapat dikembangkan di indonesia (sumber gambar: www.lusakatimes.com) Di Indonesia sendiri, sampah telah dimanfaatkan untuk proses pembangkitan listrik, disebut sebagai pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Setidaknya di tujuh kota besar di Indonesia telah beroperasi pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).
6. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terakhir adalah terkait energi nuklir. Peningkatan pemakaian energi tidak terbaharui akan mengancam stabilitas alam yang akan berdampak pada ekonomi dan politik. Sehingga, Indonesia harus meningkatkan pemakaian energi terbaharukan seperti energi nuklir. Sumber energi nuklir secara eksplisit telah diakui sebagai salah satu energi nasional oleh Peraturan Presiden No. 5/2006. Sedangkan, aktivitas pengembangan energi nuklir itu sendiri sudah berlangsung sejak tahun 1950 dan dibentuk oleh Komisi Nasional untuk Investigasi Radioaktif. Pada tahun 2002, studi mengidentifikasi bahwa energi nuklir adalah sebagai energi ketiga yang terpenting di samping minyak dan batu bara. Nuklir merupakan energi alternatif yang sudah dikembangkan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Walaupun perkembangannya belum terlalu signifikan seperti negara-negara maju lainnya, Indonesia sudah memiliki tiga lokasi untuk pengembangan nuklir, yaitu Bangka, Banten, dan Muria. Pengembangan nuklir di Indonesia masih dalam tahap pra-persiapan untuk menuju ke dalam pembangunan. Hal tersebut dikarenakan BATAN masih observasi atas lahan yang akan digunakan sebagai penempatan energi nuklir tersebut. B. Pengembangan sumber energi alternatif di Indonesia Saat ini, Indonesia dan seluruh negara di dunia merasakan kalau bumi ini makin panas. Orang menyebutnya pemanasan global (global warming) Seluruh warga dunia pun menjadi gelisah. Pencemaran terjadi dimana-mana, mulai dari air, laut, tanah dan udara. Untuk mengatasi kondisi ini, dunia pun melakukan sejumlah langkah antisipatif, diantaranya dengan mengganti bahan bakar minyak (BBM) dari bahan fosil ke energi alternatif dan ramah lingkungan. Asap kendaraan bermotor yang menggunakan BBM dari fosil menjadi penyumbang polusi terbesar didunia. Seiring dengan laju pertambahan kendaraan bermotor, konsumsi BBM juga makin meningkat dan pencemaran udara terus bertambah. Sementara itu, ketersediaan BBM hanya mengandalkan pasokan dari Pertamina dan impor. Sebab, ketersediaan BBM dalam negeri sudah semakin menipis. Untuk jenis energi yang diimpor antara lain avtur, solar dan minyak tanah. Cadangan minyak Indonesia semakin menipis. Apabila terus dikonsumsi tanpa ditemukannya cadangan minyak baru, diperkirakan cadangan minyak ini akan habis dalam dua dekade mendatang. Bila hal ini terus berlanjut tanpa mempertimbangkan energi alternatif maka akan terjadi permasalahan yang krusial bagi ekonomi bangsa Indonesia. Mengantisipasi kemungkinan terburuk itu, pemerintah Indonesia telah mencoba melakukan berbagai upaya pencegahan, diantaranya dengan mengampanyekan penggunaan energi alternatif seperti biodiesel, fuel cell , listrik, hybrid dan gas sebagai pengganti BBM. Begitu juga dengan produsen otomotif yang mulai menerapkan dan memanfaatkan energi alternatif melalui berbagai produknya. Sebagian masyarakat lainnya, mulai melakukan upaya preventif dan menanam pohon-pohonan (tumbuhan) untuk menghasilkan
energi alternatif. Seperti pohon jarak pagar, singkong, sampah, air dan sumber lainnya. Langkah serupa juga dilakukan di berbagai negara lain di dunia. Semuanya bersatu padu dan berlomba-lomba menghasilkan energi alternatif yang dapat menggantikan bahan bakar minyak dari fosil. Saat ini pemanfaatan energi alternatif yang dikampanyekan pemerintah belum berjalan maksimal. Artinya, pemanfaatan energi alternatif masih sebatas 'pamer' dan tak lebih dari retorika semata. Sebagian masyarakat tentunya masih ingat akan uji coba kendaraan biodiesel dari timur ke barat sampai Aceh. Namun, kini tidak terdengar lagi kelanjutannya. Pemanfaatan energi alternatif tampaknya hanya sebagai upaya menenteramkan saja, tanpa ada keseriusan lebih. Harusnya, pemanfaatan energi alternatif ini harus terus dilakukan secara maksimal, kalau perlu dipaksakan, karena ketika pemerintah menggalakkan penggunaan energi gas untuk bahan bakar minyak di sektor transportasi, sejumlah masyarakat mengalami kendala oleh terbatasnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBBG) di daerah. Hal ini tentu saja tidak maksimal. Padahal, beberapa supir taksi yang memanfaatkan gas sebagai pengganti premium, mengungkapkan, tingkat efisiensi BBG jauh lebih besar dan sangat menguntungkan. Karena itulah, seandainya pemerintah lebih serius, tentu hasilnya akan lebih optimal. Misalnya dengan meminta Pertamina untuk memaksimalkan tiap SPBU-nya melayani pengisian BBG, dalam upaya mengurangi penggunaan BBM dari fosil. Bila mencermati mengapa pemanfaatan energi alternatif berjalan lambat di Indonesia, sedikitnya ada tiga hal pokok yang menjadi kendalanya. Ketiga gal itu adalah masalah sumber daya (resources), baik alam maupun manusianya. Kemudian masalah teknologi dalam memanfaatkan sumber daya yang sudah ada dan infrastruktur (sarana dan prasarana). Bila ketiga masalah ini teratasi, langkah berikutnya adalah komitmen (niat) dan ketegasan pemerintah untuk mengoptimalkannya. C. Kebijakan Pemerintah terkait pemanfaatan sumber energi alternatif Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat sehingga diimbangi dengan peningkatan kebutuhan terhadap energi. Energi yang digunakan masih didominasi dari sumber energi fosil dibandingkan energi terbarukan. Peningkatan dalam mengkonsumsi energi terbarukan dirintis oleh pemerintah Indonesia dengan menetapkan peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2006 bahwa penggunaan minyak kurang dari 20%, penggunaan gas 30%, batu bara 33%, sumber energi terbarukan seperti biogas 5%, energy panas bumi 5%, energy solar 5%, dan pencairan batu bara 2%. Kebijakan tersebut tentunya didasari kesadaran bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai sumber energi terbarukan, seperti panas bumi, air, solar, laut, gelombang laut dan potensi lainnya. Namun, energi terbarukan yang telah sedikit dieksplorasi oleh pemerintah adalah energi hydropower dan panas bumi. Peran aktif pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM, pemerintah berperan aktif dalam menanggulangi masalah harga minyak yang makin meningkat dan cadangan yang makin menipis. Perpres RI
Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak, hendaknya lebih ditekankan pada pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui sebagai altenatif pengganti BBM. Begitu juga dengan Inpres No 1 Tahun 2006 tertanggal 25 Januari 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (biofuels) sebagai energi alternatif. Kedua kebijakan tersebut diharapkan menjadi blue print dan road map dalam mengembangkan dan memanfaatkan bahan bakar nabati (BBN). Indonesia memiliki sejumlah energi terbarukan yang berpotensi menggantikan bahan bakar minyak dari fosil, seperti hidro, mikrohidro, geotermal, biomassa, surya dan angin. Pemerintah Indonesi berkomitmen dalam meningkatkan penggunaan energi surya yang tertuang di dalam Reg 19/2016 yaitu memberikan jaminan terhadap pengembang untuk dapat membantu memanfaatkan sumber-sumer alternatif. Dengan jumlah populasi Indonesia yang semakin meningkat dan kebutuhan energi yang meningkat, Indonesia kemudian menemukan permasalahan saat jumlah ketersediaan dan dana pemasangan tidak mencukupi. Meski dengan teknologi terbatas, namun upaya-upaya pemerintah untuk mendukung terjadinya pembaruan energi alternatif menjadi contoh suportif.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian pada pembahasan tersebut dapat disimpulkan beberpa hal sebagai berikut: 1. Indonesia memili berbagai pilihan sumber energi alternatif diluar minyak. Potensi sumber energi tersebut terdapat dalam energi panas bumi, gas alam, energi panas matahari, dan nuklir. Setiap energy tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. 2. Perlunya peningkatan sumber daya manusia Indonesia dalam mencapai tujuan ketahanan energi mengingat ketersediaan minyak global semakin menipis dan kondisi negara-negara penghasil sumber minyak dalam kondisi konfliktual menyebabkan harga minyak menjadi tidak menentu. Indonesia sebagai negara dengan berbagai potensi sumber energi harus dapat memanfaatkan energi yang dimiliki dengan maksimal dan efesien diikuti dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan. 3. Pemerintah Indonesia telah memiliki berbagai upaya yang tertuang dalam berbagai peraturan untuk mengeksplorasi sumber-sumber ener gi tersebut, namun upaya tersebut dinilai masih belum maksimal karena terdapat berbagai kendala seperti biaya, teknologi yang dibutuhkan serta kebutuhan lainnya. B. Saran
Berdasarkan uaraian kesimpulan tersebut, penulis menyampaiakn beberapa saran sebagai berikut: 1. Kita sebagai warga negara Indonesia sebaiknya lebih peduli lagi terhadap kelangsungan energi dan kelestarian ekosistem dengan cara membiasakan perilaku hemat energi. 2. Perlunya belajar terus-menerus mengenai pemanfaatn sumber energi alternatif selain batu bara dan minyak bumi beserta turunannya sehingga polusi udara dapat ditekan dan kelangkaan energi dapat teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.solarplaza.com/channels/markets/11495/indonesia-unveils-5-gwsolar-plan/ http://www.world-nuclear.org/information-library/country-profiles/countries-gn/indonesia.aspx https://www.researchgate.net/profile/Sawarni_Hasibuan2/publication/3124748 16_Kajian_Strategi_Pengembangan_Investasi_Energi_Alternatif_Di_I ndonesia/links/587e0fe808ae9a860ff4f507/Kajian-StrategiPengembangan-Investasi-Energi-Alternatif-Di-Indonesia.pdf https://hukumenergisumberdayamineral.wordpress.com/2013/03/05/pengaturan -tentang-energi-baru-terbarukan-renewable-energy-di-indonesia/ http://benergi.com/contoh-energi-alternatif-yang-bisa-di-manfaatkan-diindonesia https://www.prosesindustri.com/2015/04/pemanfaatan-sumber-energi-diindonesia.html https://www.kompasiana.com/rambangbasari/5684e2761a7b61ab06052ec7/ene rgi-alternatif-masa-depan-indonesia-berdasarkan-keunggulangeografis?page=all http://belajarlistrik.com/potensi-energi-alternatif-yang-dapat-dikembangkan-diindonesia/ https://www.selasar.com/answer/43260/pemanfaatan-energi-alternatif-sebagaiupaya-perwujudan-indonesia-bebas-polusi http://www.migasreview.com/post/1418183540/momentum-pemanfaatanenergi-alternatif.html https://www.republika.co.id/berita/shortlink/144 http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1104524605&8 http://kabarkampus.com/2015/01/pemanfaatan-energi-terbarukan-terkendalakebijakan-pemerintah/