Tugas Pestisida Mode of Action Fungisida, Bentuk Formulasi

MODE OF ACTION FUNGISIDA DAN BENTUK FORMULASI PESTISIDA

 Dibuat untuk memenuhi memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pestisida Pestisida dan Teknik Teknik Aplikasi

Disusun oleh : Putri Erli Dwi Yulistari 150510150255

Kelas – A

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2017

MODE OF ACTION FUNGISIDA

Fungisida berdasarkan cara asukn!a "ode o# entr!$ dala tanaan dibagi en%adi #ungisida kontak dan sisteik& 'erdasarkan cara ker%a racun #ungisida( ada !ang erusak dinding sel )atogen( e)engaruhi )ebelahan sel( e)engaruhi  )ereabilitas ebran sel( enghabat en*i( engganggu )roses etabolise dan  ban!ak cara ker%a #ungisida lainn!a& +engetahui cara ker%a "ode o# action$ suatu #ungisida )enting untuk engetahui a)akah suatu )en!akit da)at dikendalikan dengan #ungisida atau tidak( serta )enting %uga untuk eana%een )enundaan resistensi #ungisida dengan cara engganti suatu #ungisida dengan #ungisida lain dengan ode o#  action !ang berbeda&  Protektan atau sebutan lain untuk #ungisida kontak !ang elindungi tanaan dari serangan )atogen )ada )erukaan tanaan atau )ada te)at a)likasi& ,enis #ungisida ini tidak da)at engendalikan atau en!ebuhkan tanaan !ang sudah terserang& Fungisida kontak berbahan akti# tebaga "-u$ se)erti -u)ra.it( beker%a dengan cara denaturasi )rotein !ang en!ebabkan keatian sel %aur& Fungisida se)erti anko*eb !ang tergolong ditiokarbaat( beker%a sebagai agen )enghelat unsur !ang dibutuhkan %aur sehingga enghabat )ertubuhan %aur& +ekanise ker%a deikian disebut dengan multisites action atau beker%a )ada ban!ak te)at di tubuh  %aur atau da)at )ula dikatakan beker%a secara nons)esi#ik& /ebalikn!a #ungisida sisteik beker%a sa)ai %auh dari te)at a)likasi atau asuk ke dala %aringan tanaan dan ditranslokasikan ke seluruh bagian tanaan& Fungisida ini da)at en!ebuhkan atau engendalikan )atogen )ada tanaan !ang telah terserang& ,enis #ungisida sisteik beker%a bersaa dengan )roses etabolise tanaan "-rowd!( 1 dalam /uardiono( 200$& Fungisida sisteik han!a beker%a )ada satu te)at dari  bagian sel %aur sehingga disebut e)un!ai cara ker%a !ang s)esi#ik atau single site action& -ontohn!a se)erti )ada golongan oksatin !ang da)at enghabat suksinat dehidrogenase !ang )enting dala )roses res)irasi di dala itokondria& 'en*iida*ol  ber)engaruh )ada )ebelahan inti dengan engikat ikrotubulus sehingga benang gelendong tidak terorganisir& Antibiotika )olioksin dan kita*in enghabat sintesis khitin )atogen "Agrios( 1 dalam /uardiono( 200$&

-ara ker%a #ungisida lainn!a !aitu enargetkan ko)onen ebaran sel( sintesis )rotein( transduksi sin!al( res)irasi( itosis sel( dan sintesis asa nukleat "Yang( -&( et.al ( 2011$& 

E#ek terhada) sintesis li)id( sterol( dan ko)onen ebran lainn!a +ebran sel eru)akan dinding dengan selekti#itas )eriable !ang da)at eisahkan isi sel dari lingkungan luar& Perlakuan #ungisida da)at engubah struktur dan #ungsi dari ebran suatu ikroorganise tanah& /truktur li)id !ang eru)akan ko)onen dasar dari ebran sel terodi#ikasi dengan #ungisida dari golongan Aroatic 3!drocarbons "A3$ !ang akhirn!a berda)ak )ada #ungsi siste ebran ikroba& -ontoh bahan akti# #ungisida golongan A3 se)erti etridia*ole !ang en!ebabkan hidrolisis #os#oli)id ebran sel en%adi asa leak bebas& /elain itu )ada )enelitian sebelun!a terbukti bahwa #ungisida dicloran da)at en!ebabkan utasi )ada Salmonella typhimurium dengan engganggu interaksi hidro#obik dala ebran& /terol eru)akan ko)onen )en!usun )enting dari ebran sel %aur& /alah satu #ungisida !ang da)at enghabat biosintesis sterol dala sel %aur se)erti Deeth!lation "D+4$&



E#ek terhada) sintesis asa aino dan )rotein Protein eru)akan salah satu bagian ter)enting dala kehidu)an suatu organise& Protein eiliki berbagai #ungsi biologis se)erti en!usun sitoskeleton( eberikan sin!al antara selsel( dan engkatalis reaksi biokiia& Pen!usun dari  )rotein !aitu asa aino& 'ebera)a #ungisida engganggu biosintesis asa aino dan )rotein sehingga e)engaruhi #ungsi biologis s uatu organise& -ontoh bahan akti# !ang engganggu sintesis )rotein se)erti stre)toisin&



E#ek terhada) sin!al transduksi Fungisida !ang ber)engaruh terhada) ebran ikroba atau )rotein( se)erti !ang dibahas di atas( da)at ber)engaruh )ula terhada) transduksi sin!al !ang  berlangsung )ada tingkat ebran dan elibatkan #ungsi )rotein tertentu& 6elah diteukan bahwa #ludio7onil da)at engganggu %alur transduksi sin!al( !ang engarah ke dis#ungsi sintesis gliserol dan )enghabatan )ebentukan hi#a di Candida albicans&



E#ek terhada) res)irasi 'ebera)a #ungisida dengan aksi !ang berbeda diketahui ada !ang da)at enghabat res)irasi ikroba& -ontohn!a )ada inhibitor ko)leks 44 naun tidak   ban!ak digunakan se)erti

boscalid(

carbo7in( dan #lutolanil

!ang da)at

en!ebabkan dis#ungsi suksinat dehidrogenase "/D3$ dala siklus trikarboksilat dan itokondria rantai trans)or elektron( enghabat akti.itas ko)leks 44 dan res)irasi di sel %aur& 

E#ek terhada) itosis dan )ebelahan sel Fungisisda +eth!l ben*iida*ole carbaat "+'-$ diketahui berda)at terhada) itosis dan )ebelahan sel )ada sel %aur target& Penelitian sebelun!a engungka)kan e#ek )enghabatan #ungisida )ada )olierisasi tubulin ke dala ikrotubulus& +'- ini engikat 8tubulin di ikrotubulus !ang enghabat  )roli#erasi dan enekan ketidakstabilan& +ikrotubulus adalah )olier sitoskeletal dala sel eukariotik dan dengan deikian ban!ak eainkan )eran )enting dala #ungsi seluler& Penera)an #ungisida +'- enekan )erakitan ikrotubulus s)indel( engganggu )en%a%aran krooso di #ase eta#ase dan interaksi ikrotubulus kinetokor en!ebabkan kerugian bagi kroatid( kehilangan krooso atau en!ebabkan nondis%unction di sel target( atau )un da)at engakibatkan e#ek lain  )ada ikroorganise lainn!a&



E#ek terhada) sintesis asa nukleat Fungisida Phen!laides "PA$ e)engaruhi sintesis asa nukleat dengan enghabat akti.itas siste 9A )olierase 4& Fungisida PA ban!ak digunakan( cara ker%an!a enghabat )enggabungan uridin ke dala rantai 9A& /ehingga da)at engganggu sintesis asa nukleat elalui )enghabatan akti.itas 9A  )olierase !ang da)at enghalangi sintesis r9A )ada tingkat transki) uridin& A)likasi #ungisida PA da)at eningkatkan )re.elensi resistensi #ungisida dala  )o)ulasi )atogen dan en!ebabkan resistensi atau lebih ban!ak isolat tahan&



Fungisida dengan multisite activity Fungisida ultisite acti.it! atau !ang beker%a secara nons)esi#ik ban!ak  digunakan dala kegiatan agronoi( hal ini karena eiliki s)ektru !ang luas dari akti.itas )engendaliann!a( naun ungkin eiliki e#ek sa)ing )ada

ikroorganise lain atau nontarget& -ontohn!a se)erti )ada #ungisida dengan  bahan akti# chlorothalonil&

BENTUK FORMULASI PESTISIDA

Forulasi )estisida eru)akan ca)uran hoogen dan stabil dari bahan akti#  dan bahanbahan tak akti# atau bahan tabahan !ang digunakan dala )roduksi  )estisida& Pestisida harus di#orulasikan karena bahan akti# urni sangat beracun dan  berbaha!a( bahan akti# urni sangat ahal serta uun!a sulit digunakan dala  )raktek& Fungsi dari #orulasi )estisida !aitu untuk e)erudah )enanganan dan a)likasi di la)angan( eningkatkan keselaatan " safety$ bagi )engguna( konsuen( dan lingkungan( eningkatkan e#ikasi )estisida di la)angan serta eningkatkan kestabilan  )roduk& 3alhal !ang )erlu di)ertibangkan untuk ebuat suatu #orulasi !aitu kelestarian lingkungan( )h!toto7icit!( biologi ;P6 ";rganise Pengganggu 6anaan$ sasaran( teknis "seakin udah seakin baik$( bia!a "seakin urah seakin baik$( keselaatan )engguna dan )eralatan& /usunan #orulasi )estisida : 1& 'ahan akti# "active ingredient $ /en!awa kiia atau bahanbahan lain !ang eiliki e#ekbiologi sebagai )estisida "eracuni( ebunuh atau e)engatuhi kehidu)an ;P6$& 6erasuk kedala  bahan akti# : bahan akti#( sinergis "kadang dica)urkan untuk eningkatkan e#ikasi  )estisida tertentu$( i)urit! "bahan cearan< sen!awa kiia !ang tidak diinginkan( teta)i sulit dihindari )ada )roses )roduksi bahan akti#$& 2& 'ahan tidak akti# "inert ingredient $ 4nert ditabahkan dala #orulasi untuk eudahkan )endis)ersian dala air( adar )estisida udah digunakan( eningkatkan kiner%a )estisida di la)angan( en!ebarkan )estisida )ada bidang sasaran( eningkatkan )enetrasi )estisida )ada sasaran( serta eningkatkan kestabilan dan uur si)an )roduk )estisida& 

'ahan )ebantu "adjuvant $ : utility modifier " solvent "*at )elarut$( suspension agent, defoaming agent $( spray modifier  "thickener "*at )engental$( sticker "*at  )erekat$( emulsifier $( activator adjuvant " surfactant, penetrant $&



'ahan )ebawa "carrier $ : cair "ater based formulation dan oil based   formulation$( dan )adat "te)ung( butiran( dan lainlain$&

6abel 1& 'entukbentuk #orulasi )estisida Kode Forulasi

=raian

E-

 !mulsifiable Concentrate" eru)akan ca)uran bahan akti#  dan bahan )engeulsi !ang eungkinkan )estisida akan ebentuk eulsi %ika ditabahkan dengan air 

/-

Suspension Concentrate" berbentuk sus)ensi )ekat akan ebentuk sus)ensi !ang lebih encer %ika dilarutkan dala air 

>P

#ettable Poder" eru)akan #orulasi )estisida !ang  berbentuk te)ung dengan ukuran )artikel !ang sangat kecil& ,ika dilarutkan dala air akan ebentuk sus)ensi

/?

Soluble $i%uid" berbentuk larutan )ekat !ang dala a)likasin!a dilarutkan dala air sehingga ebentuk larutan !ang lebih encer untuk dise)rotkan

DP

 Dustable Poder" berbentuk te)ung sia) )akai( digunakan dengan cara dihebuskan "enggunakan alat )enghebus( duster 

/P

Soluble Poder" berbentuk te)ung( dala a)likasin!a diencerkan dala air agar ebentuk larutan hoogen untuk  dise)rotkan

@

&ranule" berbentuk butiran sia) )akai( dia)likasikan secara kering dengan cara ditabur 

>D@

#ater Dispersible &ranule" berbentuk butiran( dala a)likasin!a dilarutkan dala air agar ebentuk sus)ensi untuk dise)rotkan

/@

Soluble &ranule" berbentuk butiran( dala a)likasin!a dilarutkan dala air agar ebentuk larutan untuk  dise)rotkan

=?

'ltra $o (olume" uun!a berbasis in!ak& Dibuat khusus untuk )en!e)rotan dengan .olue sangat rendah antara 15 literBhektar 

>/-

#ater Soluble Concentrate" iri) dengan E- akan teta)i siste sol.ent !ang digunakan berbasis air bukan in!ak  DAFTAR PUSTAKA

D%o%osuarto( P& 200& Pengetahuan Pestisida< Forulasi Pestisida& htt):BBhortikultura&litbang&)ertanian&go&idB+odulC20P66B'awang+erahBPestisida&)d# & Diakses tanggal 1 /e)teber 201& Pukul 20:55 >4'& htt):BBre)ositor!&unand&ac&idB101B1B'ahanA%arPestisida&)d# & Diakses tanggal 1 /e)teber 201& Pukul 1:5 >4'& htt)s:BBwww&e7tension&iastate&eduBsitesBwww&e7tension&iastate&eduB#ilesBgreeneBFungicid e101&)d# & Diakses tanggal 1 /e)teber 201& Pukul 1: >4'& /uardiono( -& 200& Ketahanan ,aur 6erhada) Fungisida Di 4ndonesia& ,urnal Perlindungan 6anaan 4ndonesia( ol& 1( o& 1( 200: 15& Yang( -&( et.al & 2011& Fungicide: +odes o# Action and Possible 4)act on ontarget +icroorganis& 4nternational /cholarl! 9esearch etwork: 4/9 Ecolog!& olue 2011( Article 4D 1G02(  )ages& doi:10&502B2011B1G02&