Sofyana Jamil 180910110009 Sastra Arab Tugas Naqdul Adab (Kritik Sastra)
Kritik Sastra Sejarah dan Perkembangannya
Perkembangan Makna Naqd
Naqd adalah kata dalam bahasa Arab yang berasal dari kata
, secara
bahasa, kata tersebut mempunyai beberapa makna dalam bahasa Indonesia yaitu kupasan, kritik, dan tinjauan (Kamus Al-Munawir). Sebelum mempunyai maknamakna tersebut, makna naqd telah mengalami banyak perubahan dari makna asalnya (sejak pertama kali dipakai). Berkaitan dengan perbedaan makna tersebut, di setiap zamannya makna tersebut mempunyai fungsi yang berbeda pula, yaitu pertama: pada abad kedua hijriah, naqd lebih cenderung digunakan untuk membedakan syair dari alat tenun, karena pada waktu itu orang-orang yang suka membuat syair (penyair) sangat mendapat penghargaan dan penghormatan dari khalifah, sampai-sampai khalifah itu memberikan hadiah kepada para sastrawan yang membuat antologi dari syiir-syiir terdahulu. Kedua adalah pada abad ketiga hijriah, naqd lebih sering digunakan pada syiir daripada prosa, dan dari sebagian para penyair yang pertama menggunakan naqd dalam syiir adalah Al-Buhtari. adalah Al-Buhtari. Ketiga adalah pada abad keempat hijriah, hijri ah, pada masa ini penggunaan naqd sudah mulai dibatasi dengan dukungan dari para ilmuwan seperti Abu Bakar Ash-shouli (225 h). Keempat adalah pada abad kelima hijriah, pada masa ini penggunaan naqd semakin dibatasi dan dikhususkan oleh para sastrawan dan kritikus seperti Abdul Qahir Al-Jarzani. Fenomena naqd al-syi’ir al-syi’ir lebih dulu muncul dari pada naqd Al-natsr Al -natsr adalah karena keberadaan syair pada waktu itu merupakan puncak dari peradaban bahasa di dunia dunia Arab. Arab. Sehingga Sehingga membuat mereka tertarik untuk mendengarkannya dan
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
memperhatikannya dengan seksama karena ketertarikan dan perhatian yang sangat besar serta pemahaman mereka terhadap sya’ir, ketika terjadi kesalahan pada sya’ir mereka langsung mengkritiknya. Terlebih sifat mengkritik mereka lahir dari sifat Dzauk al-fitri yang sudah menjadi ta bi’at mereka. Hal tersebut diperkuat dengan riwayat yang ada bahwa naqd al-syi’ir al- syi’ir lebih dulu muncul dari pada naqd Al -natsr. (Nasr: 14-18).
Ciri-ciri dan Orientasi Kritik Sastra pada Masa Jahiliyah
Pada umumnya kritik sastra itu mempunyai beberapa ciri-ciri sebagai berikut (Ushul Naqd: 176): 1. Generalisasi Contohnya adalah adalah catatan (ta’liq) torfah terhadap perkataan Musayib yang mensifati unta dengan sifat unta betina. (Ushul Naqd: 113) 2. Memakai Dzauq Memakai Dzauq Fithri 3. Spontanitas 4. Implikasi dan sentralisasi
Orientasi Kritik Sastra Jahiliyah
1. Naqd 1. Naqd Al-lughowi Orang arab erat kaitannya dengan rahasia bahasa (seluk beluk kebahasaannya) ia memahami arti/pengertian suatu kata. Ketika seorang penyair menggunakan kata-kata yang jauh, bukan dari apa yang biasanya dan tanpa ada kaitannya dengan selainnya, orang Arab langsung merasakannya dan spontan langsung memberitahukannya, sebagai contoh : ketika seseorang mendeskripsikan dengan 2. Naqd 2. Naqd al-ma’na al-ma’na wa al-uslub al-uslub Orang Arab yang erat kaitannya dengan kebahasaannya berjalan dalam penggunaannya dengan keasliannya. Bahasa bisa juga sebagai ekspresi pengucapnya, bila bila kata dan makna makna sesuai berarti ia benar. Akan tetapi meskipun
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
dimaksudkan orang arab tidak membenarkannya membenarkannya sebagaimana s ebagaimana hal nya dalam hal kebahasaan. 3. Naqd 3. Naqd al-‘arudhi al-‘arudhi Berkaitan dengan bunyi dan suara pada syair, juga bahr dengan qasidah-qasidah pada masa islam dilakukan pengkodifikasian syair-syair lama. Untuk mengetahui shohih atau tidaknya syair tersebut.
Islam dan Kesusastraan Kesusastraan
Pengaruh islam terhadap kritik sastra pada masa jahilyah, memperkuatnya. dan meyakini syair-syair jahiliyah merupakan syair yang bagus walaupun beberapa ada yangg tidak sesuai dengan akhlak islami, tetapi ditinjau dari segi arud, bahasa merupakan syair yang bagus. Islam pun telah berhasil mengubah bebrapa hal yaitu islam mampu mengubah dzauq arab padahal hal itu adalah watak mereka, islam mampu menciptakan kebangkitan dari standarisasi aturan kritik dan memodifikasi arah kritik tersebut. Dan yang paling berperan dalam hal tersebut adalah al-Quran
Permulaan Aktivitas Kritik Sastra pada Masa jahiliyah
Sungguh sulit menentukan secara pasti kapan awalnya kritik sastra itu dimulai, karena perkembangannya beriringan dengan berkembangnya, dan sebagaimana kita ketahui bahwa perjalanan awal syair Arab itu tidaklah melampaui 150 tahun sebelum munculnya islam. (An-Naqd Al-Adabiy: 20) Dalam sejarah kritik sastra Aab, kritik sastra telah muncul sejak masa Jahiliyyah (Pra Islam) khususnya dalam moment Pasar Raya Ukaz yang tidak saja berfungsi sebagai pasar material. Tetapi juga sastra dan budaya budaya yang melahirkan karya sasta al-muâllaqât al-muâllaqât (karya sastra monumentalyang monumental yang digantung di di dinding ka’bah). Al-Nabigah Al-Zibyâni misalnya, pernah mengkritik Hassânah bin Tsabit ketika Hassânah dalam syai’r nya menyebut kata jafnât (sarung-sarung (sarung-sarung pedang), asyâf (pedang-pedang) dan membnggakan anak keturunan. Menurut Al -Nabigah, diksi yang digunakan Hassânah kurang tepat, karena kata jafnâh dan asyâf merupakan kata jamak
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
membanggakan anak, menurut Al-Nabigah kurang tepat, karena bukan tradisi Arab Jahiliyyah yang domonan, seharusnya Hasânah mengungkapkan kalimat yang membanggakan nenek moyang. Pada masa awal Islam, Nabi sendiri bahkan pernah melakukan kritik terhadap syai’r -syai’r hajâ (ejekan) yang diungkapkan Hassan bin Tsabit, Ka’ab bin Malik dan Abdullah bin Rawahah, kketika mereka mela’wan sayai’r hajâ kaum Quraisy sabdanya, syai’r dua penyai’r yang disebut terakhir cukup baik dan baik dan yang paling baik adalah syai’r Hassana, karena penguasaannya terhadap peristiwaperistiwa - peristiwa sejarah arab.
Periodisasi Sejarah Kesusastraan Arab
Ahmad Al-Iskandi dan Mustafa Anani Anani dalam Al-Wasit alam Al-Wasit Al-Adab Al-Arobiyah Wa Tarikhihi Tarikhihi (1916:10)membagi periodesasi kesusastraan Arab ke dalam lima periode, yaitu: 1. Periode Jahiliyah, Jahiliyah, periode ini berakhir dengan datangnya agama Islam, dan rentang waktunya sekitar 150 tahun. 2. Periode permulaan Islam atau shadrul Islam, Islam , di dalamnya termasuk juga periode Bani Umayyah, yakni dimulai dengan datangnya dat angnya Islam dan berakhir dengan berdirinya Daulah Bani Abbas pada tahun 132 H. 3. Periode Bani Abbas, Abbas, dimulai dengan berdirinya dinasti mereka dan berakhir dengan jatuhnya Bagdad di tangan bangsa Tartar pada tahun 656 H. 4. Periode dinasti-dinasti yang berada di bawah kekuasaan orang-orang Turki , di mulai dengan jatuhnya Baghdad dan berakhir pada permulaan masa Arab modern. 5. Periode Modern, Modern, dimulai pada awal abad ke-19 Masehi dan berlangsung
sampai sekarang ini.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
SYAIR ARAB
Sastra memiliki perjalanan sejarah yang cukup panjang, dimulai sejak masa Jahiliyah, sebuah masa yang identik dengan masa kedholiman, masa munculnya agama Islam, masa Umayyah, Abbasiyah, dan berakhir di masa Modern. Setiap masa memiliki karakteristik khas, baik dalam kehidupan sosial, budaya, politik, maupun kehidupan keintelektualan, khususnya dalam bidang kesusastraan. Pada pembahasan ini, penulis akan memfokuskan pada bidang sastra, yakni syair. Masa Jahiliyah, terkenal dengan puncak masa kreatifitas dan imajinasi pen yair. Para penyair saat itu begitu terkenal dengan fashahah dengan fashahah (kefasihan), hasan alibda’ (memiliki ibda’ (memiliki kreatifitas yang bagus), jamal bagus), jamal fi al-uslub (gaya bahasa yang mempesona), dan sebagainya. Selain itu, mereka tidak takalluf (memaksakan (memaksakan diri), tidak terburu-buru, dan penuh perenungan dalam melahirkan sebuah syair. Sehingga syair yang dilahirkan benar-benar indah baik dalam segi lafadz maupun maknanya. maknanya. Para penyair, di kalangan masyarakat Jahiliyah, ibarat seorang Nabi di kalangan Umatnya. Mereka begitu diagung-agungkan, disanjung, serta perkataannya diikuti. Hal itu tidak aneh, sebab bagi orang Arab saat itu, syair adalah buku petunjuk dan senjata untuk memerangi kabilah lain. Konon, orang Arab Jahiliyah membuat pesta (semacam tasyakkuran) tasyakkuran) terhadap tiga hal: pertama hal: pertama,, bila lahir seorang bayi, kedua, kedua, bila muncul seorang penyair yang dianggap hebat, dan ketiga, bila seekor kuda beranak. Diantara penyair yang piawai dalam bersya’ir adalah Zuhair bin Abu Sulma dan Nabighoh Dzibyani. Kedua penyair ini merupakan pemilik s yair Mu’allaqat, syair yang terpilih karena keistimewaannya dalam aspek lafadz dan makna dan digantungkan didinding Ka’bah. Dengan alasan di atas, penulis tertarik untuk mengkaji syair Nabighoh Dzibyani dan Zuhair dengan menggunakan pendekatan Strukturalisme, sehingga kita bisa mengetahui di mana letak keistimewaannya.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
dengan kemunculan seorang penyair handal dari kalangan mereka, mereka pun kerap kali mengadakan acara khusus untuk menyaksikan dan menikmati syair -syair tersebut. Jenis-jenis syair pada masa jahiliyah : 1. Al-Madh atau Al-Madh atau pujian. 2. Al- Hija’ Hija’ atau atau cercaan. 3. Al-Fakhr atau atau membangga. 4. Al-Hamaasah atau Al-Hamaasah atau semangat yakni untuk membangkitkan semangat ketika ada suatu peristiwa semacam perang atau membangun sesuatu 5. Al-Ghozal atau atau ungkapan cinta bagi sang kekasih 6. Al- I’tidzar atau I’tidzar atau permohonan maaf. 7. Ar- Ritsa’ Ritsa’ atau atau belasungkawa 8. Al-Washf atau pemerian yaitu penjelasan perhadap sesuatu dengan sangat simbolistik dan ekspresionistik
Al-Mu’allaqot Al-Mu’allaqot
Adalah Qasidah panjang yang indah yang diucapkan oleh para penyair jahiliyah dalam
berbagai
kesempatan
dan
tema.
Sebagian AlSebagian Al- Mu’allaqot Mu’allaqot ini ini
diabadikan dan ditempelkan didinding-dinding didinding- dinding Ka’bah pada masa Jahiliyah. Dinamakan dengan Al-Mu’allaqot Al- Mu’allaqot ( Kalung ) karena indahnya syair -syair -syair tersebut menyerupai perhiasan yang dikalungkan oleh seorang wanita. Para pujangga AlMu’allaqot berjumlah tujuh orang, yaitu :
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Contoh Syair Al- Mu’allaqot dan penyair Arab Arab : Biografi Zuhair Bin Abi Sulma
Zuhair bin Abi Sulma Rabiah bin Riyah Al Muzni adalah orang ketiga dari pujangga- pujanga masa pertama Jahiliah yang paling ringan perkataanya, katakatanya paling ringkas, penuh dengan hikmah dan syair-syairnya paling teratur. Ia dibesarkan di Ghathfan, dan asal usulnya dari Muzayanah dari keluarga penyair, baik yang laki-laki maupun perempuan. Paling banyak dia mengambil syair s yair dan hikmahnya serta adabnya dari paman ayahnya Basyamah bin Ghadir s alah seorang pemuka Ghathfan. Basyamah adalah termasuk ahli syair yang unggul. Orang-orang Arab selalu mengadakan persoalannya kepada mereka memberikan bagian harta rampasan ke hadapanya sebagai orang mulia. Zuhair mempunyai persamaan dengan dia dalam sebagian sifatnya dan memperoleh warisan tentang syairnya. Di samping itu zuhair juga memperoleh dari Aus bin Hajar. Zuhair mengkhususkan diri dalam memuji Harim bin Sinan ad-Dzubyani alMurry, Ia memujinya dengan pujian-pujian yang mengabadikan namanya, sampai dijadikan sebagai suatu contoh seperti perkataan Al-Bushiri dalam Burdahnya:
* Aku tidak menghendaki menghendaki bunga dunia yang dipetik dipetik oleh tangan Zuhair atas apa yang dipujikannya pada Haram .
Yang mengesankan dalam pujiannya adalah usahanya bersama Harits bin Auf dalam perdamaian antara Abbas dan Dzubyan dalam perang Dahis dan Ghabra'. Ia
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Disamping itu, ia adalah orang yang teliti, ia melaksanakan dan mengatur apa yang ia katakan, terutama dalam muhala'ahnya, muhala'ahnya, sampai ada yang mengatakan ia menyusun qasidah lamanya 4 bulan dan baru dibacakan di depan umum setelah 1 tahun.
Contoh Syair Zuhair Bin Abi Sulma
Perang yang begitu dahsyat berkecamuk antara kabilah ‘Abs dan kabilah Dzubyan Dzubyan hanya dikarenakan pacuan kuda, perang ini berlangsung hingga 40 tahun lamanya, maka dua orang pembesar dari kabilah lain yaitu Haram bin Sinan dan AlHarits bin ‘Auf berupaya mendamaikan kedua kabilah tersebut dengan menanggung kerugian akibat perang yang dialami oleh kedua belah pihak, dan akhirnya perangpun berhenti. Hal ini memberikan kekaguman yang luar biasa bagi diri Zuhair bin Abi Sulma sehingga ia menciptakan sebuah Qosidah yang begitu indah dalam rangka memuji kedua orang tersebut. Zuhair berkata:
–
-
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Aku telah letih merasakan beban kehidupan kehidupan Sungguh aku letih setelah hidup delapan puluh tahun ini Aku tahu apa yang yang baru saja terjadi dan kemarin hari hari Namun terhadap masa depan sungguh aku aku buta Barang siapa yang lari dari kematian sungguh akan menemuinya Walau ia panjat langit dengan tangganya Barang siapa yang memuji orang yang tak pantas pantas dipuji Maka esok hari pujiannya itu akan akan disesali Seorang manusia tentu memiliki tabiat tertentu Walau ia sangka tertutupi pasti orang lain l ain akan mengetahui Itu karena lidah seseorang adalah kunci hatinya Lidahnyalah yang menyingkap menyingkap semua rahasia Lidah itu adalah setengah setengah pribadi manusia dan setengahnya lagi adalah hati Tidak ada selain itu kecuali daging dan darah sahaja
Analisis Syair
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Barang siapa yang memuji orang yang tak pantas pantas dipuji Maka esok hari pujiannya itu akan akan disesali Seorang manusia tentu memiliki tabiat tertentu Walau ia sangka tertutupi pasti orang lain l ain akan mengetahui Itu karena lidah seseorang adalah kunci hatinya Lidahnyalah yang menyingkap menyingkap semua rahasia Lidah itu adalah setengah setengah pribadi manusia dan setengahnya lagi adalah hati hati Tidak ada selain itu kecuali daging dan darah sahaja
Tema dan Amanat
Syair ini menjelaskan tentang kehidupan dan marabahaya yang berada di depan kita. Ia mengingatkan kepada kaumnya agar kekalahan jangan sampai terulang lagi, serta segala sesuatu harus ada pertimbangan,jika tidak maka penyesalan akan didapat di kemudian hari.
Uslub
Dalam pemilihan kata, Zuhair lebih sedikit memakai kata-kata yang sulit dipahami ketimbang Nabighoh , ia hanya memakai kata asing (Yadlrus, ( Yadlrus, munsim, Zajaj, lahdzam, lahdzam, dan yatajamjam). yatajamjam ). Namun secara keseluruhan uslub yang dipakai serta tarkib yang dirangkainya sudah bagus dan penuh dengan keindahan.
Analisis Makna
Pada bait pertama yaitu
bermakna “aku telah letih
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Pada bait ketiga dan ke empat yaitu
bermakna “ barang
siapa yang lari dari kematian sungguh dia akan menemuinya” merupakan Insyaa’i ungkapan Al-Amr ungkapan Al-Amr yang bermakna Al-tahdiid bermakna Al-tahdiid (ancaman) sedangkan kalimat
berarti “ barang siapa memuji orang yang tak pantas dipuji dipuji”” dilanjut
dengan kalimat
“maka esok hari pujiannya itu akan disesali” disesali ”
merupakan Insyaa’i ungkapan ungkapan Amr bermakna Al-Irsyad (membimbing) agar tidak mudah memuji orang. Bait
selebihnya
merupakan
ungkapan
khobar
yaitu
hanya
sekedar
memberitahukan info/berita yang ada dalam syair tersebut.
Analisis Arudhiah
Analisis ilmu arudh syair ini ialah termasuk bahr thowil tam dengan wazan
-
-
-
yaitu dua kali pengulangan, empat di satr awal dan empat di
satr tsani. Arudh syair ini
sementara dhorobnya
hasywunnya berkisar antara
–
,
–
–
sementara
.
Khottul Arudh
0//0// |/0// |0/0/0// |0/0//
0//0// |0/0/0/ |0/0/0// |0///
0//0// |/0// |0//0// |0/0//
# 0//0// |/0// |0/0/0// |/0// # 0//0// |0/0// |0/0/0// |/0// # 0//0// |0/0// |0/0/0// |0/0//
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
0//0// |0/0// |0/0/0// |0/0//
# 0//0// |0/0// |0/0/0// |0/0//
Daftar Pustaka
Asy-Syayab, Ahmad 1994 Ushul An-Naqd Al-Adabi. Cetakan ke-10. Mesir: Maktabah Nahdhoh Al Misriyyah Istiqomah, Arina 2013 tokoh-tokoh sastra jahiliyah. Melalui http://arinaistiqomah.blogspot.com/2012/11/makalah-tokoh-tokoh-sastra jahiliyah.html Mouze, Na 2013 Sejarah Kesusastraan Arab. Melalui http://mouzena20.blogspot.com/2013/01/sejarah-kesusastraan-arab.html 2013 Sejarah Kritik Sastra. Melalui http://mouzena20.blogspot.com/2013/01/sejarah-kritik-sastra.html Munawwir, Ahmad Warson 1997 Al-Munawwir: 1997 Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia. Arab-Indonesia. Cetakan ke-14. Yogyakarta: Pustaka Progressif.