BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang belakang dan Masalah Masalah
Koperasi sebagai badan usaha dapat melaksanakan kegiatan di segala bidang kehidupan ekonomi, dengan memperhatikan bahwa usaha tersebut adalah usaha yang berkaitan dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraannya. Dala Dalam m pasa pasall 43 ayat ayat 1 Unda Undang ng-U -Und ndan ang g Nomo Nomorr 25 Tahu Tahun n 1992 1992 tent tentan ang g Perkoperasian disebutkan bahwa usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan dengan kepenti kepentingan ngan anggota anggota untuk untuk mening meningkat katkan kan usaha usaha dan kepenti kepentingan ngan anggota anggota,, penje penjelas lasanny annyaa menyebut menyebutkan kan bahwa bahwa Usaha Usaha koperas koperasii teruta terutama ma diarah diarahkan kan pada bidang bidang usaha usaha yang yang berkait berkaitan an langsun langsung g dengan dengan kepenti kepentingan ngan anggota anggota,, baik baik untuk untuk menunj menunjang ang usaha maupun kesejahteraannya. Dalam hubungan ini maka pengelola usaha koperasi harus harus dilakuk dilakukan an secara secara produkt produktif, if, dan efisie efisien n dalam dalam arti arti koperas koperasii harus harus mempuny mempunyai ai kemampuan untuk mewujudkan pelayanan usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya pada anggota dan tetap mempertimbangkan untuk memperoleh sisa hasil yang wajar. Adapun mengenai pelaksanaan usaha koperasi dapat dilakukan dimana saja, baik di dalam maupun luar negeri dengan mempertimbangkan kelayakan usahanya. Lapangan usaha koperasi merupakan perwujudan dari peran dan fungsi koperasi dalam menunjang usaha manapun. Manajem Manajemen en merupak merupakan an salah salah satu satu bagian bagian penting penting dari dari organi organisas sasii koperas koperasi. i. Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada mutu dan kerja dalam bidang manajemennya. Apabila orang-orang manajemen itu memiliki kejujuran, kecakapan dan giat giat dalam dalam bekerja bekerja maka besarla besarlah h kemungk kemungkina inanny nnyaa koperas koperasii akan maju maju pesat pesat atau atau setidak-tid setidak-tidaknya aknya tendensi tendensi untuk terjadinya terjadinya kebangkrutan kebangkrutan akan mudah ditanggulangi ditanggulangi.. Tetapi sebaliknya, orang-orang ini tidak cakap, curang atau tidak berwibawa tentulah koperasipun akan mundur atau tidak semaju seperti yang diharapkan. Kita sering melihat, melihat, terjadinya terjadinya kesulitan-kesuli kesulitan-kesulitan tan dalam soal keuangan, keuangan, soal yang menarik perhatian perhatian anggota pada koperasi, koperasi, pemasaran pemasaran barang-barang, barang-barang, organisasi yang yang kacau kacau dan sebaga sebagainy inya. a. Kesuli Kesulitan tan-kes -kesuli ulitan tan semacam semacam ini pangkal pangkal persoal persoalanny annyaa karena ketidakberesan pada manajemen. Manajem Manajemen en memang memang bukanla bukanlah h satu-s satu-satu atunya nya unsur unsur yang yang menentu menentukan kan gagal gagal tidaknya suatu usaha, tetapi bagaimanapun orang-orang yang duduk dalam manajemen ini mempunyai peranan penting. Lebih-lebih dalam organisasi yang bukan kumpulan modal uang melainkan kumpulan orang-orang. Sehingga dari sekian banyak koperasi yang gagal banyak diantara yang disebabkan oleh kekacauan dalam bidang manajemen. Demiki Demikian an penting penting keduduka kedudukan n manusia manusia dalam dalam suatu suatu usaha, usaha, sehing sehingga ga sebagi sebagian an besar waktu dan tenaga “pengusaha” “pengusaha” dalam menghadapi masalah usaha adalah terutama dicurahkan kepada masalah-masalah manusiawi karyawannya. 1.2 Perumus Perumusan an Masalah Masalah
Berdas Berdasark arkan an pada Latar Latar Belakan Belakang g Masala Masalah h diatas diatas,, maka maka perumu perumusan san masala masalah h dalam penulisan makalah ini adalah Analisis Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia pada Koperasi Karyawan PT. LJ 1.3 Tujuan Penulisan Dan Kegunaan Penulisan Sesuai Sesuai dengan dengan perumus perumusan an masala masalah h yang yang telah telah diurai diuraikan kan diatas diatas,, maka maka tujuan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Peranan Manajemen SDM pada koperasi karyawan. Dengan Penulisan ini kita dapat mengharapkan dan mengetahui bagaimana perkembangan perkembangan koperasi koperasi saat ini yang mungkin banyak banyak tertinggal tertinggal dari negara lain serta serta apa yang yang harus harus dilaku dilakukan kan untuk untuk memaham memahamii dan menger mengerti ti bahwa bahwa koperas koperasii sebagai sebagai ekonomi rakyat.
1
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode studi pustaka, penelitian lapangan dan wawancara serta dengan membaca buku-buku yang berisi tentang manajemen koperasi.
2
BAB II PEMBAHASAN Sumber Daya Manusia
Dalam mengelola sumber daya manusia suatu organisasi seperti koperasi diperlukan juga manajemen. Manajemen secara umum, menurut Fayol (dalam Sahertian, 1985) adalah pelaksanaan fungsi-fungsi administrasi secara umum, yang meliputi aspek perencanaan, organisasi, komando, koordinasi dan control. Menurut Nawawi (2001) ada tiga pengertian sumber daya manusia yaitu : a. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan) b. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi mewujudkan eksistensinya. c. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non financial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi. Berdasarkan pengerian tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah suatu proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia disebut juga sebagai manajemen personalia atau manajemen kepegawaian. Menurut Wendel French manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh suatu organisasi. Koperasi adalah orang atau badan hokum yang bekerja sama secara suka rela untuk mencapai tujuan bersama, yaitu kesejahteraan bagi anggotanya. Disini yang menjadi pelaku intinya adalah : a. b. c. d.
Orang yang lebih dari satu sehingga diperlukan kiat atau pengikat agar, Orang-orang tersebut dapat bekerja sama secara ekonomi dan suka rela dalam Mencapai tujuan-tujuan bersama bukannya tujuan individu, yaitu Kesejahteraan anggota : kesejahteraan manusia menyangkut perasaan sejahter, ketenangan, dan keadaan ekonomi orang banyak.
Manajemen sumber daya manusia adalah bidang pengetahuan manajemen yang bersangkutan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, pelaksanaan kegiatan kepegawaian agar tetap selalu adanya pembinaan sesuai dengan kebutuhan organisasi, yaitu penggunaan pegawai secara efisien, pengembangan kemampuan kerja, dan menciptakan suasana serta hubungan kerja yang serasi dalam organisasi koperasi. Menurut Edwin B. Flippo, manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian pengarahan, dan pengawasan dari pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja karyawan dengan maksud mencapai tujuan individu karyawan, perusahaan, organisasi serta masyarakat. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Fungsi manajemen sumber daya manusia sangat memegang peranan penting dalam sebuah organisasi. Oleh karena itu, dalam membuat perencanaan sumber daya
3
manusia harus lebih baik, terutama dalam hal perekrutan karyawan sehingga posisi “theright man on the right place” dapat tercapai dengan cara yang selektif dan seefisien mungkin. Fungsi Manajemen; a. Perencanaan (Planning) Bagi seorang manajer sumber daya manusia, perencanaan diartikan sebagai penentuan lebih dahulu dari kebijaksanaan, program, prosedur dan teknisi yang akan menunjang tercapainya tujuan organisasi. Adapun penetapan tujuan organisasi itu sendiri memerlukan partisipasi aktif dari manajer sumber daya manusia, agar aspek sumber daya ini mendapat perhatian. b. Pengorganisasian (Organizing) Sebuah organisasi harus dibentuk untuk dapat melaksanakan policy, program, serta prosedur kepegawaian. Dalam hal ini tampak jelas bahwa organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Seorang manajer sumber daya manusia harus mampu mengidentifikasi semua fungsi operatif, kemudian melakukan pengelompokan kegiatan-kegiatan tersebut ke dalam unit-unit menurut prinsip-prinsip organisasi yang sehat serta mangatur hubungan kerja antar unit tersebut. c. Pengarahan (Directing) Fungsi berikutnya adalah fungsi pelaksanaan, dimana rencana yang telah dibuat akan diterjemahkan menjadi kegiatan-kegiatan nyata. Fungsi pengarahan dapat juga disebut juga dengan istilah lain, seperti motivasi (Motivation), Penggerakan (Actuating), atau pemberian komando (Commanding). d. Pengawasan (Controlling) Fungsi manajemen yang terakhir adalah fungsi pengawasan yakni melakuakn pengukuran serta penilaian terhadap hasil yang diperoleh dari rencana yang terlaksana. Dalam hal ini, seandainya terjadi penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang diharapkan, maka akan diperlukan usaha korelasi dan pengendalian. Hal ini mutlak diperlukan dalam rangka penyempurnaan. Mengenai fungsi-fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia secara singkat dapat diuraikan seperti berikut ini : a. Pengadaan (Procurement) Fungsi operatif ini berhubungan dengan usaha memperoleh dan menempatkan macam dan jumlah pegawai yang tepat diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Aspek kuantitatif atas sejumlah karyawan yang dibutuhkan akan memerlukan sebuah perencanaan kebutuhan karyawan.
b. Pengembangan (Development) Fungsi ini mempunyai tujuan untuk dapat meningkatkan pengetahuan serta kecakapan karyawan melalui pengadaan program-program pelatihan dan program lainnya. Pelatihan diperlukan bagi karyawan baru agar dapat m,encapai prestasi berdasarkan standar yang ditetapkan dalam waktu singkat. Sedangkan perlunya pelatihan bagi karyawan lama adalah sebagai persiapan untuk promosi ke jabatan yang lebih tinggi serta diharapkan agar lebih bertanggung jawab. Pengembangan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting serta perlu berlangsung terus – menerus mengikuti peningkatan arus teknologi dan metode kerja, serta menyesuaikan dengan tuntutan keadaan yang juga terus meningkat. c. Kompensasi (Compentation)
4
Fungsi ini mencakup semua jenis imbalan yang diperoleh karyawan atas sumbangan prestasi mereka pada organisasi. Kompensasi adalah suatu kewajiban yang harus diberikan kepada karyawan atas sumbangan tenaga dan pikirannya kepada organisasi tersebut.
d. Integrasi (Integration) Fungsi integrasi merupakan tantangan yang paling sulit dalam manajemen. Fungsi ini dimaksudkan sebagai usaha yang perlu dilaksanakan untuk mempengaruhi setiap karyawan, dengan harapan tercipta kesatuan tujuan, kesatuan pola berfikir serta kegiatan. Hal ini hanya dapat terlaksana dengan baik apabila seluruh karyawan lebih mengutamakan tujuan organisasi dari pada tujuan pribadi. e. Pemeliharaan (Maintenance) Fungsi pemeliharaan ditujukan untuk dapat mempertahankan serta memperbaiki kondisi fisik dan mental para karyawan. Selain itu dianggap sebagi suatu syarat untuk dapat menjamin awetnya penggunaan karyawan dengan manfaat yang optimal. f. Pemberhentian (Separation) Pada suatu waktu tertentu, seorang karyawan akan berhenti bekerja dan harus meninggalkan pekerjaannya. Suatu hal yang tidak mungkin apabila seseorang dapat bekerja sepanjang hidupnya, oleh karena itu pada suatu sat ia akan mencapai usia pension. Selain itu ada kalanya pula seorang akan berhenti bekerja atas permintaannya sendiri dengan berbagai alasan pribadi, atau karena tindakan disiplin atas prilaku yang melanggar ketentuan yang telah ditatapkan oleh organisasi. Segala macam pemberhentian tersebut haruslah dilakukan dengan cara-cara yang baik sehingga citra perusahaan tetap terjaga di masyarakat. Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, operasi dapat menempuh pendekatan-pendekatan baik structural maupun cultural. Pendekatan structural merupakan cara pengembangan SDM koperasi sebagai lembaga ekonomi dimana pelatihan harus benar-benar efektif, misalnya dengan magang untuk melengkapi pendidikan model kelas yang sarat dengan ceramah. Pendekatan cultural lebih banyak menyoroti SDM koperasi dari sisi anggota masyarakat lingkungannya. Selain itu peningkatan etos koperasi dan pemahamannya dapat dilihat dalam pendidikan formal dan pendidikan anggota yang diselenggarakan oleh gerakan perkoperasian.
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan merupakan awal dari setiap kegiatan manajemen sumber daya manusia, dengan perencanaan akan mengantisipasi kejadian-kejadian di masa yang akan datang. Dalam bab ini diuraikan tentang pengertian perencanaan sumber daya manusia. Untuk memahami pengertian sumber daya manusia berikut beberapa pendapat sebagai berikut : Menurut ”Reilly ” dan telah diartikan oleh ”Yusuf Irianto” : Perencanaan SDM adalah sebuah proses dimana organisasi berupaya untuk memikirkan permintaan (kebutuhan) adanya tenaga kerja dan mengevaluasi ukuran, sifat dan sumber-sumber pasokan yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan tersebut. “Prof. DR. H. Hadari Nawawi” Bahwa Perencanaan SDM bermaksud untuk membuat pengaturan arus gerakan pekerja di dalam organisasi, yang berarti merupakan proses untuk mendayagunakan SDM yang telah tersedia secara efektif dan efisien. Sedangkan pengertian lain mengatakan
5
Perencanaan SDM adalah SERANGKAIAN kegiatan yang berkaitan dengan peramalan kebutuhan tenaga kerja dimasa datang pada suatu organisasi, meliputi penyediaan tenaga kerja baru dan pendayagunaan yang sudah tersedia. Dari beberapa pengertian tersebut disimpulkan bahwa Perencanaan SDM adalah proses untuk menetapkan strategi, memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat ini dan pengembangannya dimana yang akan datang mempunyai makna bahwa : kebutuhan saat ini merupakan usaha untuk mengisi kekurangan sumber daya manusia suatu organisasi. Sedangkan kebutuhan sumber daya manusia akan dating berarti memprediksi kebutuhan sumber daya manusia yang merupakan strategi pengembangan sutatu organisasi. Usaha memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan dengan cara mendapatkan tenaga kerja baru yang relevan, disamping harus dilakukan dengan mempertahankan dan memanfaatkan tenaga kerja yang sudah ada secara maksimal. Makna Penting Dari Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM selalu berkaitan dengan permintaan (demand) dan pasokan (supply) tenaga kerja. Oleh karena itu, perencanaan SDM merupakan tanggung jawab bagi semua manajer dalam organisasi. Perencanaan SDM tidak sekedar tanggung jawab manajer SDM semata, yang mana dalam prakteknya tidak semua manajer organisasi menyadari makna pentingnya perencanaan SDM. Banyak para manajer bagian non-SDM yang memiliki pemahaman akan peran penting perencanaan SDM. Mreka lebih mementingkan perencanaan sumber daya lainnya, seperti material, perlengkapan dan keuangan. Tujuan perencanaan SDM menurut “Stone” adalah untuk meyakinkan atau memastikan bahwa sejumlah pekerja dalam jumlah tertentu yang memenuhi persyaratan telah tersedia pada suatu kurun waktu tertentu. Melalui perencanaan SDM, organisasi dapat mengidentifikasi apa yang harus diperbuat guna memastikan adanya SDM sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Perencanaan SDM harus dilakukan secara terbuka, tidak isolatif. Terbuka dalam arti harus dikaitkan dengan keseluruhan tujuan bisnis perusahaan. Nilai bagi perencanaan SDM terletak pada posisi sebagai bagian integral dari proses perencanaan startegis organisasi. Jadi perencanaan yang baik adalah dengan mengupayakan jangan sampai terjadi perencanaan yang sifatnya hanya memenuhi dan memprediksi kebutuhan sesaat saja atau dalam jangka pendek, melainkan harus berpedoman kepada perencanaan yang jangka panjang dan menyeluruh.
Pentingnya Manajemen Koperasi
Istilah Manajemen berasal dari bahasa Italia ; managio yang artinya pengurusan. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi Management diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan tata laksana, pengelolaan atau pengurusan. Definisi tentang Manajemen banyak ragamnya, berbeda-beda meskipun isinya sama. Secara umum telah dirumuskan bahwa definisi manajemen adalah segenap perbuatan menggerakkan kelompok orang dan mengerahkan segala fasilitas dalam usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap usaha kerjasama harus ada seorang pejabat atau lebih yang memimpin segenap proses penyelenggaraan dalam usaha kerjasama itu. Pejabat itu disebut manajer. Dalam proses penyelenggaraan usaha kerjasama, manajer itu melakukan pekerjaan dari dua segi : 1. Menggerakkan orang-orang, yaitu mendorong, memimpin, menjuruskan dan menertibkan orang-orang agar melakukan perbuatan-perbuatan dalam menuju ke arah tercapainya tujuan yang telah ditentukan dalam usaha kerjasama itu.
6
2. Mengerahkan fasilitas, yaitu menghimpun, mangatur, memelihara, dan mengendalikan alat, benda, uang, waktu dan metode kerja serta peralatan apapun yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam usaha kerjasama itu. Didalam menggerakkan orang-orang dan mengerahkan fasilitas, manajer melakukan pola perbuatan : perencanaan, pembuatan keputusanm pembimbingan, pengorganisasian dan pengendalian. a. Perencanaan Menggambarkan dimuka hal-hal yang harus dikerjakan dan cara mengerjakannya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. b. Pembuatan keputusan Melakukan pemilihan diantara berbagai kemungkinan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan, pertentangan-pertentangan dan keraguan-keraguan yang timbul dalam proses penyelenggaraan usaha kerjasama itu. c. Pembimbingan Memerintah, menugaskan, memberi arah dan menuntut bawahan, untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. d. Pengkoordinasian Menghubung-hubungkan, menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semua berlangsung secara tertib dan seirama menuju kearah tercapainya tujuan tanpa terjadinya kekacauan, percekcokan atau kekosongan kerja. e. Pengendalian Melakukan kegiatan pemerikasaan, mencocokkandan mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan yang ada terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan hasil yang dikehendaki. Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi. Sebagaimana diketahui, hakikat manajemen adalah mencapai tujuan melalui tangan orang lain. Pencapaian tujuan melalui tangan orang lain itu dilakukan oleh manajemen dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan. Dengan demikian, keberhasilan manajemen sebuah organisasi akan sangat tergantung pada pelaksanaan masing-masing fungsi tersebut. Koperasi sebagai bentuk badan usaha yang bergerak dibidang perekonomian, mempunyai tatanan manajemen yang berbeda dengan badan usaha non koperasi. Perbedaan tersebut terletak pada asas koperasi yang bersifat demokratis dimana pengelolaan koperasi adalah dari, oleh dan untuk anggota. Karena itu dalam tatanan manajemen koperasi Indonesia mempunyai unsure-unsur : Rapat Anggota, pengurus, pengawas dan manajer. Dalam manajemen koperasi kekuasaan tertinggi adalah ditangan rapat anggota, sebab koperasi adalah organisasi dari, oleh dan untuk anggota. Karena rapat anggota yang pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan organisasi dengan sendirinya tidak dapat mengelola kegiatan-kegiatan koperasi. Baik pengurus maupun pengawas dipilih oleh anggota-anggota dan bertindak untuk dan atas nama anggota. Peranan manajemen adalah membuat koperasi berhasil dalam mencapai tujuannya, baik tujuan para anggotanya, seperti misalnya untuk mencapai perbaikan tingkat hidup atau sedikitnya meringankna biaya hidup sehari-hari, maupun tujuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal yang pertama, manajemen merupakan unsur pembuat keputusan yang telah digariskan oleh rapat anggota. Dalam hal yang kedua, pemerintah menetapkan bahwa koperasi bertujuan untuk menambah kesejahteraan anggota dan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Seperti badan usaha yang lain, koperasi juga akan menghadapi berbagai persoalan dalam mencapai tujuan. Sebagian besar tugas manajemen adalah memecahkan
7
persoalan-persoalan itu dan membuat putusan-putusan yang akan menuju sasaran yang dikehendaki. Langkah-langkah yang diambil dalam memecahkan sesuatu persoalan adalah : a. Membuat persoalan yang dihadapi menjadi jelas dan terang.; b. Mencari alternatif-alternatif untuk memecahkannnya; c. Memilih salah satu cara atau alternative yang paling sesuai dengan tujuan koperasi; d. Menilai hasil cara tersebut. Anggota Koperasi
Anggota Koperasi minimum harus 20 orang. Latar belakang anggota biasanya tidak sama, baik pendidikan , social, ekonomi, kepercayaan/agama maupun tanggungan keluarga. Jika anggota koperasi lebih dari 20 orang, maka koperasi tersebut semakin besar sehingga sulit untuk mengkoodinasi dan mengorganisasi anggota yang makin banyak itu, karena semakin beragamnya tingkat kepentingan dan motivasi masingmasing anggota. Koperasi harusnya melihat dan memperhatikan kualitas keanggotaan koperasi, bukan kuantitas atau jumlah anggota. Disini prinsip keanggotaan koperasi yang sukarela mulai diterapkan dengan benar untuk memulai koperasi yang baru, yang semuanya bertujuan menciptakan anggota koperasi yang bermotivasi tinggi, pribadi yang betul betul ingin bekerja sama dengan orang lain, dan mempunyai sifat ingin atau senang membantu orang lain agar dapat menolong dirinya sendiri secara bertahap dan berencana. Mereka diharapkan, untuk lebih menyadari apabila diarahkan dan lebih mudah diajak berpartisipasi aktif. Bagi anggota yang memperoleh informasi cukup sehingga memahami koperasi beserta kebijakan dan tindakannya akan : • • • • • • •
Lebih setia kepada koperasinya. Memiliki kepentingan yang lebih besar dengan koperasinya. Bertindak sebagai salesman bagi koperasinya. Memenuhi semua kewajiban dan melunasi segala pembayaran kepada koperasi. Membantu menghentikan desas-desus dan membela koperasinya. Membangun iklim yang baik pada anggota dan masyarakat terhadap koperasinya. Memberitahukan kepada masyarakat mengenai sumbangan koperasinya kepada kemajuan koperasin setempat.
Kelompok-kelompok atau unit-unit aktivitas. Masing-masing mengurus kepentingan kelompoknya sendiri, misalnya dengan pengarahan dan pembinaan kepada anggota, sehingga pengambilan keputusan terhadap hal yang penting dapat disampaikan kepada kelompok. Masing-masing kelompok dapat mengadakan pertemuan rutin sambil melatih dan membiasakan mereka saling belajar serta membantu kepentingan anggota kelompoknya. Karena kekuatan koperasinya berada di tangan para anggotanya, maka kesadaran akan disiplin dan fanatisme anggota sangat penting guna meningkatkan pemahaman koperasi serta etos koperasi yang perlu ditanamkan sedalam-dalamnya kepada setiap anggota. Dengan demikian motivasi mereka agar dapat ditinghkatkan secara bersama-sama dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonominya. Anggota sebagai pemilik harus berani memberikan saran dan kritik kepada pengurus agar koperasi semakin maju dan berkembang. Apabila kelompok atau unit aktivitas dapat hidup dan ada yang lebih tiga kelompok maka akan lebih bagus lagi bila pada koperasin tersebut diadakan organisasi yang khusus menangani komunikasi antar anggota dan antar kelompok dengan koperasinya agar dapat berjalan secara efektif.
8
Manajer Koperasi
Manejer adalah orang yang memegang jabatan tertinggi dari semua karyawan koperasi dimana dia bekerja sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan pengurus. Karena manajer adalah pemimpin dari semua karyawan, maka dia harus : a. Seorang pembuat kebijakan yang handal. b. Seorang pemimpin yang mampu menjadi coordinator yang baik bagi seluruh kegiatan koperasi. c. Seorang pengawas yang bijaksana dalam mengawasi semua kegiatan usaha koperasi. d. Walaupun ada kepala bagian keuangan, namun manajer juga harus mempertanggungjawabkan keuangan koperasi kepada pengurus. e. Figur yang jujur dalam mengatur serta menggunakan dana yang ada secara efisien dan proaktif. Menurut Suparmi Su dalam bukunya Manajemen Koperasi, ada beberapa bidang yang perlu ditangani oleh manajer sebagai pengelola usaha koperasi, yaitu bidang personalia, bidang pengelola usaha, administarsi, perencanaan, serta pengawasan. Bidang Personalia a. Mengusulkan pengangkatan pegawai dan pencatatan pegawai yang melanggar tata tertib. b. Membimbing, memotivasi, dan mengawasi karyawan. c. Mengusulkan peningkatan pendidikan dan ketrampilan pegawai, misalnya dikirim untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. d. Mengusulkan promosi pegawai yang berprestasi, termasuk peningkatan kesejahteraannya. Pemimpin yang baik adalah orang yang tahu banyak tentang bawahan yang dipimpinnya. Karena manajer adalah pemimpin dari seluruh kepala unit maka dia juga harus mengetahui banyak tentang seluk beluk usaha dan tentang teknik pemasaran di mana dia bertanggung jawab terhadap penjualan hasil produksi koperasi. Disamping itu, dia juga harus menguasai tentang komunikasi ke luar untuk mempromosikan usaha koperasi, kerjasama dengan pihak lain, mencari peluang-peluang pasar, dan mengembangkan pemasaran koperasi. Bidang Pengelola Usaha Karena usaha adalah tanggung jawab manajer, maka dia secara intensif harus mencari informasi pasar, merealisasi peluang pasar yang ada, dan bertanggungjawab penuh terhadap omzet penjualan. Dalam menangani masalah strategi teknologi produksi, ia juga harus mengusahakanagar mencapai economic of scale atau penurunan biaya dan mencapai efisien kerja. Selain itu, pemodalan koperasiyang murah dan mudah harus diusahakan oleh koperasi, terutama modal kerja operasional yang menjadi tanggung jawabnya. Bidang Administrasi Administrasi merupakan pendukung lancarnya organisasi mencakup administrasi keuangan dan pembuatan laporan-laporan yang menjadi tanggung jawabnya. Sampai batas tertentu dengan persetujuan pengurus dapat menandatangani surat-surat persetujuan penerimaan dan pengeluaran sampai jumlah tertentu.
9
Bidang Perencanaan 1. Mengkoordinir penyusunan konsep a. Rencana kerja, baik jangka pendek maupun jangka panjang. b. Rencana pengeluaran terutama pengeluaran yang rutin. c. Rencana pemasukan yang sudah ada anggarnnya. 2. Konsep perencanaan ini diajukan ke pengurus, lalu diadakan penyesuaian seperlunya sebelum diajukan ke rapat anggota. 3. Mengikuti rapat yang berkaitan dengan bidang usaha. Bidang Pengawasan Disini manajer bertanggung jawab atas seluruh bidang pengawasan di mana kegiatan yang harus dilakukan mencakup antara lain : a. Perencanaan persediaan, yang meliputi persediaan bahan baku dan barang jadi b. Pengawasan investasi. c. Kerajinan dan kedisiplinan pegawai. d. Jumlah uang masuk dan uang keluar harus diberikan setiap saat serta diadakan evaluasi lalu dibandingkan antara rencana dan kenyataan.
10
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dalam masyarakat modern dewasa ini manajemen semakin menjadi penting. Masyarakat modern adalah masyarakat yang kompleks. Manusia modern yang telah meningkat kecerdasan dan pengetahuan teknologinya, telah menempatkan “rasional, efektivitas dan efisiensi sebagai nilai moral yang tinggi”. Dengan system nilai moral yang demikian itu, orang modern terus berusaha meningkatkan kemampuannya untuk dapat mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhannya secara lebih tepat sebagaimana yang dikehendaki dalam waktu yang lebih cepat dan dengan biaya yang lebih murah. Fungsi manajemen dalam Koperasi adalah sama dengan fungsi manajemen dalam perusahaan atau organisasi pada umumnya. Perbedaannya hanya terletak pada fungsi dimana fungsi manajemen yang dilakukan Rapat Anggota, Pengurus, Badan Pemeriksa dan oleh Manajer. Ada lima fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi dan pengawasan. Manajer adalah fungsionaris atau pemegang jabatan yang melaksanakan kesemuannya, sedangkan bagi Pengurus yang penting adalah Perencanaan dengan sedikit Pengawasan di samping fungsi-fungsi lainnyadan Badan Pemeriksa melakukan Pengawasan. Pengertian manajemen Koperasi bukan sekedar definisi, tetapi yang dapat mencakup keseluruhan makna yang sebenarnya. Untuk itu perlu diungkapkan kembali beberapa pengertian pokok yang pada dasarnya menyatakan bahwa Koperasi adalah suatu bentuk usaha bersama di antara orang-orang yang mempunyai kepentingan bersama, yang dijalankan dan dikelola bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Pengembangan sumberdaya manusia koperasi, dalam berkaitannya dengan tantangan yang dihadapi oleh koperasi di masa depan, adalah masalah utama. Karena itu koperasi harus mampu mengantisipasi pola pendidikan dan latihan sumberdaya manusianya yang paling sesuai dengan kebutuhan dan pengembangannya. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia sering dianggap sebagai faktor utama (crucial factor) perusahaan-perusahaan dan menengah dalam usaha memenangkan persaingan pasar yang semakin sarat dengan persaingan. Demikian halnya dengan koperasi, kalau mau bersaing secara fair dengan perusahaan-perusahaan, maka investasi untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sudah saatnya mendapatkan perhatian utama agar dapat mengimbangi kemampuan perusahaan-perusahaan besar dan menengah. Sumberdaya manusia koperasi harus bersaing dibidang pengetahuan (entrepeneurship), kecakapan manajerial (managerial skill), dan keterampilan teknis (technical skill). 4.3. Saran
Alangkah baiknya bila anggota tidak hanya sekedar bisa mengkritik tetapi juga dapat memberikan jalan keluar atau solusi terbaik untuk perbaikan dan penyelesaian masalah yang masih ada di Koperasi. Pelayanan untuk anggota merupakan satu hal yang tidak boleh diabaikan oleh Koperasi, disatu sisi keaktifan dan pengurus koperasi beraneka ragam, ada yang aktif, kurang aktif dan ada yang tidak aktif. Pengurus harus dapat memaksimalkan tenaga yang ada dalam rangka memberikan pelayanan untuk anggota. Pengurus dan Pengawas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan oleh karena itu bisa diartikan kesalahan dari Pengurus juga merupakan kesalahan dari Pengawas.
11