MANAJEMEN PENGADAAN
DISUSUN OLEH : KELOMPOK IX
2.
1. ITA YA YANTI NTI NA NAIBAH IBAHO O (7 (70822 082210 105 50) RIADI IADI TUA TUA SINU SINURA RAT T (7082 708221 2106 068) 8) 3. SARTO ARTONO NO PAK PAKP PAHAN AHAN((70822 082210 1074 74))
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SUMATERA UTARA 2009
Kata Pengantar
Puji Puji syuk syukur ur kami kami ucap ucapka kan n kepa kepada da Tuha Tuhan n Yang Yang Maha Maha Esa Esa kare karena na deng dengan an perke perkenaa naanNy nNyaa makala makalah h ini dapat dapat kami kami selesa selesaika ikan. n. makala makalah h ini kami kami susun susun dengan dengan tujuan tujuan untuk membantu membantu memperlanca memperlancarr dan mempermud mempermudah ah dalam penyampaian penyampaian materi Manaemen Koperasi.
Meskipun kami telah berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya, namun namun kami kami menyad menyadari ari bahwas bahwasany anyaa makalah makalah ini masih masih memili memiliki ki kekura kekuranga ngan n dan kesalah-kesalahan. oleh karena itu, segala kritik yang sifatnya membangun dari pihak manapun akan kami terima dengan senang hati.
semoga makalah sederhana ini bermanfaat bagi siapa saja dan selamat membaca.
Hormat Kami,
Kelompok IX
BAB II MANAJEMEN PENGADAAN
Pengadaan sangat pentingbagi perusahaan, tingkat kepentingannya dapat dilihat dari aspek keuangan, aspek barang, aspek tempat dan aspek harga.
1. Aspek Keuangan
Dengan manajemen pengadaan yang baik, biaya yang akan ditanggung organisasi atau koperas koperasii dapat dapat diteka ditekan n serend serendah ah mungki mungkin. n. Organi Organisas sasii atau kopera koperasi si juga juga harus harus mement mementing ingkan kan kualit kualitas as dari dari produk produk terseb tersebut. ut. Dengan Dengan berpri berprinsi nsip p bahwa bahwa kebutu kebutuhan han baran barang g suatu suatu period periodee tercuku tercukupi, pi, dengan dengan kualit kualitas as pelaya pelayanan nan yang yang dikehe dikehenda ndaki ki dan dengan biaya semurah mungkin.
2. Aspek Barang
Pada Pada saat saat terte tertent ntu u bebe bebera rapa pa jenis jenis baran barang g terte tertent ntu u sang sangat at dibu dibutu tuhk hkan an oleh oleh konsum konsumen en yang yang anggot anggotaa atau atau nonang nonangota ota koper koperasi asi dan barang barang tersebu tersebutt tidak tidak dapat dapat digantikan digantikan oleh barang barang lain. Barang itu tidak mempunyai mempunyai substitus substitusii sehingga sehingga koperasi harus selalu menyediakan barang tersebut sampai kebutuhan anggota terpenuhi. Hal- hal yang menjadi perhatian koperasi atau organisasi yang menyediakan produk tersebut adalah masalah pembungkusan, penimangan, pengepakan, dan yang terpenting masalah kualitas barang. Aspek barang merupakan hal yang sangat penting yang harus tersedia dan harus disesuaikan dengan selera dan kebutuhan pelanggan. Bagian pengadaan harus dapat mengatur jumlah bara dengan keperluan. Jika persediaan barang berlebihan,maka akan mengalami resiko seperti : kehilangan, rusak, dan sebagainya.
3.Aspek Tempat
Koperasi dituntut untuk beranggapan bahwa konsumen tidak mau bersusah payah dalam mendapatkan barang yang diinginkan. Oleh karena itu, barang- barang yang dibutuhkan harus ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi konsumen berada.
Koperasi Koperasi juga harus mempertimbangk mempertimbangkan an masalah masalah pesaing. pesaing. Sehingga Sehingga koperasi koperasi harus harus berasu berasumsi msi bahwa bahwa para para pesain pesaing g membaw membawaa barang barang yang yang dijual dijual ketemp ketempat at dia berada.. Bila dilihat dari sisi anggota,mereka menginginkan mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan pengorbanan sekecil mungkin. Pengorbanan tersebut dapat berupa waktu, tenaga, dan biaya. Pengorbanan yang berwujud waktu adalah para anggota dapat memp memper erol oleh eh baran barang g yang yang diin diingi gink nkan an sece secepa patt mung mungki kin n karen karenaa akan akan digu diguna naka kan. n. Peng Pengor orba bana nan n beru berupa pa tena tenaga ga,, deng dengan an tena tenaga ga yang yang seke sekecil cil mung mungki kin n suda sudah h dapa dapatt memperoleh barang yang dibutuhkan. Sedangkan pengorbanan yang berwujud biaya adalah anggota atau konsumen dapat memperoleh barang kebutuhan tanpa onkos. Kope Koperas rasii haru haruss meny menyed edia iaka kan n baran barang g kebu kebutu tuha han n kons konsum umen en di temp tempat at yang yang strategis, yaitu mendekati lokasi konsumen.
4. Aspek Harga
koperasi koperasi harus berusaha berusaha menyediakan menyediakan barang atau produk produk dengan dengan harga yang pantas dan dengan harga yang termurah sehingga dapat terjangkau oleh anggota. Harga yang ditetapkan sudah dapat menutup harga pokok atau harga beli produk tersebut. Koperasi memberikan potongan harga dari kuantitas. Faktor- faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah cara pembayaran, karena biasa biasanya nya anggot anggotaa jarang jarang mempun mempunyai yai uang uang tunai tunai yang yang cukup. cukup. Sehing Sehingga ga kopera koperasi si menyediakan menyediakan cara pembayaran pembayaran yang dilakukan dilakukan dengan dengan kredit. kredit. Jadi pengadaan ditinjau dari dari aspek aspek harga harga adalah adalah koperas koperasii harus harus mampu mampu menyed menyediak iakan an barang barang dengan dengan harga harga “murah “murah”” dan dengan dengan cara pembay pembayaran aran yang yang sesuai sesuai dengan dengan kemamp kemampuan uan keuang keuangan an anggota.
Sehubungan dengan pengadaan barang yang dilakukan koperasi, maka manajemen koperasi harus melakukan hal- hal berikut:
Meneta Menetapka pkan n tingka tingkatt pelaya pelayanan nan yang yang optima optimall dari dari setiap setiap aspek aspek dan produk produk dengan dengan memberikan memberikan keseimbang keseimbangan an antara kepentinga kepentingan n penghematan penghematan dengan dengan kebutuhan anggota untuk memperoleh pelayanan.
Harus mampu mengelola pengadaan barang secara efektif, yaitu dengan tingkat pelayanan tertentu sehingga biaya operasinya minimum.
PEMILIHAN ASAL, JENIS, DAN JUMLAH BARANG
1. Pemilihan Asal Barang
Menyelidiki asal- usul barang tersebut. Apakah barang tesebut dibeli langsung dari dari pabrik pabrik atau atau dibeli dibeli dari dari agen agen penjua penjualan lan atau atau melalui melalui distrib distributo utorr yang yang ditunj ditunjuk. uk. Manajer harus mengetahui sumber barang yang paling murah. Jika tidak bisa membeli langsung dari produsen, maka diusahakan memperpendek saluran distibusi sehingga dapat menekan biaya. biaya. Koperasi Koperasi harus berfungsi berfungsi sebagai sebagai pedagang pedagang perantara perantara dimana dimana setiap pos yang dilewati (sebagai distribusi barang ) tentu ada biayanya. Jika saluran diperpendek, koperasi dapat menghemat berbagai macam biaya.
2. Jenis Barang
Bagian pengadaan barang harus mengetahui secara persis barang yang ada karena di pasar terdapat berbagai macam barang dengan kualitas dan jenis yang hampir sama. Di sini sini masing masing-mas -masing ing konsum konsumen en sering sering mengal mengalami ami kesuli kesulitan tan dalam dalam menent menentuka ukan n barang barang mana yang akan dibeli dan yang memenuhi memenuhi syarat. syarat. Keadaan ini mengharuskan mengharuskan pet petug ugas as bagi bagian an peng pengad adaan aan untu untuk k meng mengua uasa saii prod produk uk yang yang dike dikend ndak akii disa disamp mpin ing g memberikan keterangan atau informasi tentang produk secara benar dan jujur kepada para anggota koperasi.
3. Jumlah Barang
Bagian pengadaan barang selain harus mengetahui jenis dan asal produk juga harus mengetahui jumlah barang yang sekiranya akan dikonsumsi oleh para anggota yang yang benar-b benar-bena enarr ingin ingin berbel berbelanj anjaa ke koperas koperasi. i. Jadi Jadi kopera koperasi si harus harus tahu tahu pangsa pangsa pasarnya, dimana hal ini dapat ditempuh dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Menget Mengetahu ahuii dinas-d dinas-dina inass yang yang terkait terkait untuk menaksi menaksirr jumlah jumlah kebutuha kebutuhan n yang yang ideal. 2. Apabila Apabila mungkin mungkin dapat dapat dilakukan dilakukan penelitian penelitian atas atas jumlah tersebut tersebut,, apakah sudah sudah ada yang yang disedi disediaka akan n oleh oleh para para pesain pesaing. g. Dengan Dengan demiki demikian an koperas koperasii harus harus menyediakan berapa banyak untuk masing-masing jenis barang.
Setelah beberapa aspek pandangan tentang pengadaan tersebut diketahui, akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Dilihat Dilihat dari segi anggota anggota,, pengadaan pengadaan oleh kopera koperasi si dapat dirasaka dirasakan n oleh anggota anggota melalu melaluii pelaya pelayanan nan yang yang baik baik kepada kepada mereka mereka.. Hal ini akan akan beraki berakibat bat kepada kepada efisiensi bagi individu anggota, terutama bagi anggota yang mempunyai usaha. 2. Jika dilihat dilihat dari dari segi koperas koperasi, i, maka dapat dapat menghemat menghemat biaya biaya sehingga sehingga harga harga jual produk kepada anggota dapat lebih murah. Selain itu, pelayanan yang lain dapat juga diberikan secara lebih baik kepada anggota. Disini anggota diharapkan untu untuk k
lebi lebih h
berp berpar arti tisi sipa pasi si kepa kepada da kope kopera rasi si yang yang akan akan meng mengak akib ibat atka kan n
peningkatan atas Sisa Hasil Usaha koperasi.
PENGENDALIAN PENGENDAL IAN PERSEDIAAN
Faktor Faktor kunci dalam mengelola mengelola produks/ produks/operas operasii adalah pengendali pengendalian an persediaan. persediaan. fungs fungsii utama utama pengen pengendal dalian ian persed persediaa iaan n adalah adalah mengam mengamank ankan an dan menjag menjagaa jumlah jumlah optima optimall serta serta jenisjenis-jen jenis is sumber sumber daya daya fisik fisik yang yang dibutu dibutuhka hkan n oleh oleh rencan rencanaa strate strategik gik organisasi.Bagian persediaan akan merasa senang dan tenang kalau jumlah jumlah persediaan barangnya sedikit. Hal ini memang diharapkan diharapkan karena beberapa alasan berikut : 1. Lebi Lebih h mud mudah ah meng mengaw awas asi. i. 2. Resiko Resiko hilang hilang , rusak, rusak, dan ketingg ketinggalan alan mode mode akan lebih lebih ringan ringan atau lebih lebih rendah. rendah. 3. Ruan Ruanga gan n yang yang dipa dipaka kaii meny menyim impa pan n bara barang ng lebi lebih h sedi sediki kitt sehi sehing ngga ga dapa dapatt menghemat biaya, misalnya biaya perawatan, biaya gudang, dan biaya asuransi.
•
Dana yang diinvestasikan untuk barang yang jumlahnya sedikit, otomatis juga sediki sedikitt sehing sehingga ga dapat dapat menghe menghemat mat modal. modal. Hal sebali sebalikny knyaa dapat dapat terjadi terjadi bila bila diliha dilihatt dari dari sisi sisi bagian bagian produk produksi si atau atau bagian bagian pemasa pemasaran ran.. Bagian Bagian produk produksi si menginginkan jumlah persediaan bahan baku sebanyak mungkin dimana hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi jika ada permintan akan produksi.
PEMBELIAN PALING EKONOMIS
Keadaan paling ekonomis akan dapat dicapai apabila hal-hal berikut ini telah dipertimbangkan : 1. Biay Biayaa pera perawat watan an di di guda gudang ng 2. Biay Biayaa peme pemesa sana nan n 3. Harga Harga beli beli per unit unit atau atau nilai nilai baran barang g per per unit unit 4. Jumlah Jumlah kebutuhan kebutuhan barang barang satu periode periode , misalny misalnyaa kebutuhsn kebutuhsn barang barang satu tahun. tahun.
PENGAWASAN PERSEDIAAN
Disini Disini sering terjadi ketidaksesuaian ketidaksesuaian mengenai jumlah yang tertulis dalam catatan dengan jumlah fisiknya, dimana hal ini biasa terjadi karena : •
Kesalahan hitung .
•
Pencurian / kehilangan.
•
Barang rusak ( harus ada bukti ).
•
Susut / menguap karena sifat barang.
•
Ada kebocoran tempat penyimpanan.
•
Kesal terhadap Barang rusak ( harus ada bukti ).
•
kesalahan menulis dan mencatat.
Jadi tugas bagian pengawasan adalah memastikan hal-hal seperti seberapa luas penyebabn penyebabnya ya dan seberapa banyak banyak tingkat tingkat keseringan keseringan atau frekuensi frekuensi kejadian. kejadian. Setelah Setelah itu baru dilakukan tindakan penanganannya. Ditinjau dari segi lain maka pengawas juga harus meneliti prosedur yang ada dan pelaksanaannya dimana prosedur pemeriksaan adalah sebagai berikut : 1. Wa Wakt ktu u peng pengir irim iman an sep sepert ertii : •
Meyakinkan bahwa barang yang dikirim itu benar.
•
Pembongkaran barang harus benar, baik caranya agar barang tidak rusak maupun jumlah dan jenisnya.
•
Mencocokkan dengan catatan dan dokumen yang menyertainya.
•
Apabila sudah cocok bubuhkan suatu tanda.
•
Laporan atau berita acara penerimaan barang harus segera diselesaikan dengan prosedur yang ada.
2. Pencat Pencatata atan n barang barang keluar keluar harus sesuai sesuai dengan dengan metode metode yang sudah sudah disepaka disepakati. ti. Isilah kartu gudang dengan tertib dan benar. 3. Peme Pemeri riks ksaan aan berk berkal alaa seca secara ra ruti rutin, n, baik baik terh terhad adap ap catat catatan an maup maupun un baran barangn gnya ya secara secara fisik fisik dimana dimana hal ini akan akan memper mempermud mudah ah pengaw pengawasa asan n atau atau menceg mencegah ah adanya ketidaksesuaian. 4. Pastik Pastikan an bahwa bahwa fluktu fluktuasi asi barang barang atau atau mutasi mutasi persedia persediaan an harus didukun didukung g oleh oleh bukti-bukti yang benar dan lengkap. 5. Tempatkan Tempatkan petugas petugas yang menget mengetahui ahui persis persis sifat-sifat sifat-sifat barang barang yang disimpan disimpan dan dan pilihlah karyawan yang berdedikasi tinggi serta mau melayani anggota dengan sebaik-baiknya.
Pemberdayaan Pemberdayaan Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil Dalam Pengadaan Barang / Jasa
A.Perluasan Peluang Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil
Untuk meningkatkan pemberdayaan usaha kecil termasuk koperasi kecil setempat dalam dalam rangka rangka pengad pengadaan aan barang barang// jasa jasa instan instansi si pemerin pemerintah, tah, ditetap ditetapkan kan sebaga sebagaii berikut:
Setiap Setiap awal awal tahun tahun anggar anggaran, an, penggu pengguna na barang barang// jasa jasa atau pejaba pejabatt
berwe berwenan nang g lainny lainnyaa wajib wajib membua membuatt rencan rencanaa pengad pengadaan aan barang barang// jasa jasa sesuai sesuai deng dengan an kepe keperl rlua uann nnya ya berd berdas asark arkan an dana dana yang yang ters tersed edia ia dan dan agar agar seba sebany nyak ak mung mungki kin n meny menyed edia iaka kan n pake pakett- pake pakett peke pekerja rjaan an bagi bagi usah usahaa keci kecill term termas asuk uk koperasi koperasi kecil, selanjutnya selanjutnya segera melaporkan melaporkan kepada kepada pimpinan pimpinan instansinya instansinya,, serta instansi yang membidangi usaha kecil termasuk koperasi kecil disetiap kabupaten/ kota.
Instansi yang membidangi saha kecil di setiap kabupaten/ kota wajib
menghimpun menghimpun laporan rencana pengadaan pengadaan barang/ jasa instansi pemerintah di wilayahnya dan menyusun direktori peluang bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil, serta memantau pelaksanaannya berdasarkan pedoman teknis dari Menteri yang membidangi usaha kecil. B. Pembin mbina aan 1.
Menteri/ Panglima TNI/ Kapolri/ Pimpinan Lembaga
Peme Pemeri rint ntah ah// Gube Gubern rnur ur BI/ BI/ Pimp Pimpin inan an BHMN BHMN// Dire Direks ksii BUMN BUMN// BUMD BUMD agar agar membebaska membebaskan n segala bentuk pungutan biaya yang berkaitan dengan perizinan perizinan usaha, usaha, registrasi registrasi uasaha kecil termasuk termasuk koperasi koperasi kecil, serta pungutan pungutan lain dalam penga pengadaa daan n barang barang// jasa jasa instan instansi si pemeri pemerinta ntah h kepada kepada usaha usaha kecil kecil tewrma tewrmasuk suk koperasi kecil di wilayahnya. 2.
Menteri/ Panglima TNI/ Kapolri/ Pimpinan Lembaga
Pemerintah/ Gubernur/ Bupati/ Walikota/ Dewan Gubernur BI/ Pimpinan BHMN/ Direks Direksii BUMN/ BUMN/ BUMD BUMD bertan bertanggu ggung ng jawab jawab atas atas pengen pengendal dalian ian pelaks pelaksana anaan an pengaaan pengaaan barang/jasa barang/jasa termasuk upaya peningkatan peningkatan pelaksanaan pelaksanaan kemitraan kemitraan antara
usaha besar, menengah dan usaha kecil termasuk koperasi kecil di lingkungan instansinya. 3.
Usaha kecil termasuk koperasi kecil kecil yang ditetapkan
sebaga sebagaii penyed penyedia ia barang barang/ja /jasa sa (pemen (pemenang ang
pengad pengadaan aan barang barang/ja /jasa) sa) dilaran dilarang g
mengalihkan pelaksanaan pekerjaan kepada pihak lain dengan alasan apapun.
BAB I PENDAHULUAN
STUDI KASUS EFEKTIFITAS PENGADAAN BERAS DI PROPINSI SUMATERA BARAT
Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif homogen, mau bersatu dalam suatu wadah untuk meningkatkan kesejahteraannya. Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usaha yang cukup strategis bagi anggotanya, dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya berdampak kepada masyarakat secara luas. Di sektor pertanian misalnya, peranserta koperasi di masa lalu cukup efektif untuk mendorong peningkatan produksi khususnya di subsektor pangan. Selama era tahun 1980-an, koperasi terutama KUD mampu memposisikan diri sebagai lembaga yang diperhitungkan dalam program pengadaan pangan nasional. Ditinjau dari sisi produksi pangan khususnya beras, peran signifikannya dapat diamati dalam hal penyaluran prasarana dan sarana produksi mulai dari pupuk, bibit, obat-obatan, sampai dengan pemasaran gabah atau beras. Sementara itu, di dalam negeri telah terjadi berbagai perubahan seiring dengan berlangsungnya era globalisasi dan liberalisasi ekonomi, kondisi tersebut membawa konsekuensi serius dalam hal pengadaan bahan pangan. Liberalisasi ekonomi dengan menyerahkan kendali roda perekonomian kepada mekanisme pasar, yang belum tentu secara otomatis berpihak kepada komunitas ekonomi lemah atau kecil. Kondisi yang demikian berlangsung juga di sektor pangan, terutama diperkirakan karena belum tertatanya sistem produksi dan distribusi dalam mengantisipasi perubahan yang terjadi.
Semula peran Bulog sangat dominan dalam pengadaan pangan dan penyangga harga dasar, tetapi sekarang setelah tiadanya paket skim kredit pengadaan pangan melalui koperasi maka pengadaan pangan hampir sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme pasar. Sebagai dampaknya, peran koperasi dalam pembangunan pertanian dan ketahanan pangan semakin tidak berarti lagi. Bahkan sulit dibantah apabila terdapat pengamat yang menyatakan, bahwa pemerintah tidak lagi memiliki konsep dan program pembangunan koperasi yang secara je las memposisikan koperasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Sebelum masa krisis (tahun 1997) terdapat sebanyak 8.427 koperasi yang menangani ketersediaan pangan, sedangkan pada masa krisis (tahun 2000) terjadi penurunan menjadi 7.150 koperasi (Kementerian Koperasi dan UKM, 2003). Fakta ini mengungkap berkurangnya jumlah dan peran koperasi dalam bidang pangan, meskipun begitu beberapa koperasi telah melakukan inovasi model-model pelayanan dalam bidang pangan seperti bank padi, lumbung pangan, dan sentra-sentra pengolahan padi. Fakta lain menunjukkan bahwa selama tiga tahun terakhir (tahun 2001–2003), terdapat kesenjangan antara produksi padi dengan kebutuhan konsumsi yang harus ditanggulangi dengan impor. Akibatnya, ketahanan pangan di dalam negeri dewasa ini menghadapi ancaman keterpurukan yang cukup serius. Perubahan kebijakan pemerintah dalam pengadaan beras memberikan dampak serius bagi ketahanan pangan nasional. Dalam hal penanganan ketersediaan pangan, penurunan jumlah koperasi dari 8.427 koperasi sebelum krisis (tahun 1997) menjadi 7.150 koperasi setelah krisis (tahun 2000) juga merupakan indikasi penurunan peran koperasi dalam menunjang ketahanan pangan (Kementrian Koperasi dan UKM, 2003). Padahal koperasi selama ini telah memiliki sejumlah fasilitas penunjang (gudang, lantai jemur, dan lain-lain) yang mendukung pengadaan produksi gabah/beras, dan koperasi mewadahi sejumlah besar petani padi. Kekurangan produksi gabah/beras di dalam negeri selanjutnya akan dijadikan alasan untuk membuka impor beras meskipun kita tahu bahwa hal ini mengancam dan merugikan para petani. Pada pengadaan gabah/beras dan penyalurannya kepada konsumen, kini tidak ada lagi skim kredit bagi koperasi untuk pembiayaan usaha pembelian dan pemasaran pangan. Juga sesuai Inpres Nomor 9 tahun 2001 dan Inpres Nomor 9 tahun 2002 tentang kebijakan perberasan, maka koperasi tidak berfungsi lagi sebagai pelaksana tunggal pembelian gabah. Harga dasar pembelian gabah/beras petani hanya ditetapkan oleh Bulog. Petani diduga memiliki bargaining position yang lemah dan karena itu akan sangat merugikan mereka dalam hal stabilitas produksinya, tingkat pendapatannya, dan harga yang wajar diterima terutama pada waktu panen raya. Dalam kondisi mekanisme pasar yang belum menjamin posisi petani, dan bahkan belum tentu juga menjamin ketersediaan pangan nasional, koperasi hadir mengangkat posisi petani dan dapat menjamin ketersediaan pangan nasional. Koperasi yang selama ini sudah eksis sebenarnya memiliki peran mendasar dalam penguatan ekonomi petani yakni melalui penjaminan ketersediaan pupuk dan harga terjangkau bagi petani, penanganan dan pengolahan gabah petani di saat surplus maupun defisit produksi, penjaminan nilai tukar dan income petani, membuka berbagai akses teknologi, informasi, pasar, dan bisnis kepada petani. Dalam tujuan ketahanan pangan, koperasi telah mengembangkan beberapa model pengamanan
persediaan pangan diantaranya model bank padi, lumbung pangan, dan sentra-sentra pengolahan padi. Model-model ini berperan menjamin persediaan gabah/beras baik di daerah sentra produksi maupun daerah defisit pangan dan sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor beras yang sebenarnya secara substansial mengancam ketahanan nasional. Karena itu bagaimana memerankan koperasi sebagai lembaga ekonomi petani dan penguatan agribisnis di dalam perekonomian pasar sangatlah diperlukan.
BAB KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang diambil berdasarkan pembahasan di atas adalah : 1). Kebijakan pemerintah memberi peran lebih besar kepada pihak swasta dalam penyaluran pupuk, memberikan dampak yang merugikan para petani karena kelangkaan pupuk pada level petani, akibatnya produksi gabah petani menurun. 2). Kebijakan tersebut juga menurunkan kapasitas produksi beras koperasi serta volume usaha, sisa hasil usaha dan indikator-indikator produktivitas koperasi. Dalam hal ini kebijakan menyerahkan sepenuhnya distribusi pupuk dan pengadaan beras kepada pihak swasta tidak efektif. 2. Saran Dari hasil pembahasan diatas, maka rekomendasi yang perlu dilakuakn pemerintah adalah : 1). Kebijakan memerankan kembali koperasi dalam pengadaan beras ,karena mampu meningkatkan penggunaan pupuk, produksi gabah, dan pendapatan petani, serta
meningkatkan kapasitas produksi beras koperasi, volume usaha, SHU dan indikatorindikator produktivitas koperasi. 2). Kebijakan mengembalikan koperasi dan memberikan peran sepenuhnya kepada koperasi dalam pengadaan beras dapat memberikan hasil yang lebih baik kepada para petani dan juga pada pengadaan beras nasional.
DAFTAR PUSTAKA www.google.com/ studi kasus mengenai pengaadaan beras di Sumatera Barat.