BY SINDIE UNIV MULAWARMAN BAB II ISI fraktur. Kelainan jaringan keras oleh karena non infeksi terdiri dari atrisi, abrasi, erosi, dan fraktur. A. Atrisi Pada saat gigi berkontak, maka ketika itu timbul keausan gigi. Makin sering kontak terjadi makin besar keausannya. Oleh karena itu, lazim sekali dijumpai adanya keausan di permukaan oklusal dan proksimal pada gigi yang telah berada dalam mulut bertahun-tahun lamanya. Keausan yang disebabkan oleh kontaknya gigi disebut
atrisi. Mengingat
email itu
demikian demikian kerasnya kerasnya dan gigi yang saling berhadapan berhadapan tidak terlalu terlalu sering berkontak berkontak karena karena adanya saliva sebagai pelumas, maka biasanya keausan terbatas sifatnya meksi gigi telah beberapa dekade berada di dalam mulut. Keadaan ringan sering ditemukan berupa terbentuknya facet pada puncak kaninus dan hilangnya tuberkel di tepi insisal. Keadaan semacam ini tidak memerlukan perawatan apaapa. Keau Keausa san n yang yang teru teruss berl berlan anjut jut akan akan memb membuk ukaa tubu tubulu luss dent dentin in dan dan pulp pulpaa akan akan mengadakan mengadakan raeksi dengan membentuk membentuk kalsifikas kalsifikasii pada tubulus di daerah daerah yang terkena dan dengan pembentukan dentin reaksioner. Keausan yang ditimbulkan hanya oleh kebiasaan mengerotlan gigi menyebabkan keausan yang merata pada email dan dentin. Jika dijumpai cekungan cekungan dangkal dan dikelilingi dikelilingi oleh lingkaran lingkaran email, maka biasanya biasanya ini terjadi karena karena adanya erosi yang tumpah tindih dengan atrisi. Pada tahapnya yang masih dini, pengamatan dan nasehat yang tepat merupakan tindakan tepat karena kavitasnya belum bisa menerima tumpatan. Akan tetapi kadang-kadang terlihat keausan yang hebat sekali. Sering kali hal ini disebabkan oleh kebiasaan pasien mengerotkan giginya tanpa sadar, terutama di waktu malam ketika saliva yang berfungsi sebagai pelumas sedang sedikit. Kalau keausan menjadi sangat luas luas sehing sehingga ga banyak banyak jaring jaringan an gigi gigi yang yang hilang hilang dan jika jika kecepa kecepatan tan keaus keausan an melebi melebihi hi kecepatan pembentukan dentin reaksionernya, pulpa mungkin akan terbuka sehingga harus dila dilaku kuka kan n pera perawa wata tan n salu salura ran n akar akar.. Inte Interv rven ensi si perl perlu u dila dilaku kuka kan n jika jika keau keausa san n suda sudah h mengganggu mengganggu,, pulpa dalam bahaya bahaya terbuka, terbuka, atau mengganggu mengganggu oklusi. Sering kali diperlukan diperlukan pembuatan mahkota. Bagi gigi posterior biasanya digunakan mahkota tuang emas, sementara bagi gigi anterior digunakan mahkota metal keramiik sehingga merupakan kombinasi estetika dan kekuatan. Biasanya Biasanya keausan keausan menimpa menimpa banyak gigi sehingga sehingga perawatanny perawatannyaa tak dapat dihindarkan lagi, merupakan perawatan yang ekstensif. Perawatan akan merupakan perawatan yang sukar dan memakan waktu karena sering kali oklusi pasien harus diperbaiki dulu; maka perawatan seperti ini sangat tidak menyenangkan bagi operator yang tidak berpengalaman.
Gamb Gambar ar
4.5 4.5
Pola Pola
abra abrasi si
pada pada
spesi pesime men n
tengkorak purbakala. Perhatikan pola kerusakan
helico helicoida idall pada pada gigi gigi poster posterior ior yang yang meneka menekan n lekukan ke arah lidah pada molar ke-3
Gambar 4.6 Atrisi. Atrisi yang berat ditunjukkan
pad padaa gigi gigi #11 #11 dan dan #12, #12, sama sama halny halnyaa deng dengan an serpihan enamel
Ciri khas atrisi adalah perkembangan dari suatu sisi yang mana adalah permukaan yang datar dengan di kelilingi oleh tepi yang berbatas jelas. Disana akan terdapat garis paralel yang jelas hanya dalam satu arah dan di dalam tepi dari permukaan gigi. Satu sisi akan bersatu dengan sempurna dengan sisi yang lain pada sebuah gigi di lengkungan yang berbeda dan garis yang paralel akan terletak pada arah yang sama. Penyeba Penyebaran ran dari dari atrisi atrisi dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh tipe tipe dari dari oklusi oklusi,, geomet geometri ri dari dari system system stomatognathic dan pola karakteristik dari kertakan gigi individu. B. Abrasi Abrasi Abrasi adalah adalah keausa keausan n gigi gigi yang yang tidak tidak diseba disebabka bkan n oleh oleh berkon berkontak taknya nya gigi gigi melai melainka nkan n disebabkan oleh penyikatan penyikatan horisontal yang berlebihan dengan dengan menggunakan pasta pasta gigi yang abrasif atau ausnya tepi insisal karena kebiasaan menggigit benda tertentu seperti jepitan rambut atau pipa rokok Pulpa Pulpa mengad mengadaka akan n reaksi reaksi dengan dengan memben membentuk tuk kalsif kalsifika ikasi si di tubulu tubuluss dentin dentin dan pembe pembentu ntukan kan dentin dentin reaksi reaksione onerr. Dentin Dentin yang yang terbuk terbukaa ini jarang jarang sensit sensitif if dan dan bentuk bentuknya nya seringkali seperti alur berbentuk V di dekat tepi ginggiva. Seringkali dijumpai adanya resesi ginggiva akibat penyikatan berlebihan tetapi ginggivanya biasanya sehat. Perawatannya adalah menasihati pasien agar menggunakan teknik penyikatan yang kurang merusak dan dengan pasta gigi yang tidak abrasif atau hentikan kebiasaan menggigitgigit. gigit. Pada Pada bentuk bentuknya nya yang yang ringan ringan,, kavita kavitass lebih lebih baik baik diamati diamati dahulu dahulu.. Jika Jika alur alur ke arah arah ginggiva sangat dalam dan membahayakan pulpa dapat ditambal dengan semen adhesive yang merupakan prosedur yang tidak membahayakan Bahan-bahan yang dapat dapat menyebabkan terjadinya abrasi abrasi disebut abrasive. Contohnya:
a.
Kapur
b. Pumice c.
Pasir
d. Cuttle e.
Garnet
f.
Emery
g. Silex h. Tin ox oxide i.
Alumu umunium oxide
Abrasive yang digunakan pada kedokteran gigi, yaitu: a.
Diamond bu burs Pecahan berlian yang dilekatkan pada sebuah gagang
b. Stones Tersedia dalam berbagai bentuk ukuran dan tingkat kekasaran, dan dibuat dari berbagai bahan. c. Rubb Rubber er whee wheels ls or poin pointt Karet yang dilelehkan kemudian dicampur dengna abrasive dan dibentuk menjadi roda atau batangan. Karet tersebut berperan sebagai pengikat bahan abrasive. d. Disk Diskss or or str strip ipss Partikel abrasive dilekatkan pada sebuah kertas, logam, atau plastik yang dibentuk menjadi lempengan atau batangan. e.
Bubuk Digunakan dengan bahan lain, seperti: Air, alkohol, gliserin atau mouthwash untuk membentuk pasta. Beberapa digunakan di laboratorium dan prosedur klinis, dimana yang lain hanya digunakan di laboratorium.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat abrasi: a.
Tingk ingkat at keke kekera rasa san n baha bahan n Partikel abrasive harus lebih keras daripada permukaan gigi. Jika tidak, abrasive nya akan rusak dan permukaan gigi akan tidak terlalu dipengaruhi. Tingkat abrasi tergantung pada temperatur, dimana objek yang temperaturnya tinggi akan menjadi l ebih lunak, dan nantinya mudah terabrasi.
b. Ukuran Partikel abrasive yang lebih besar akan menghasilkan goresan yang lebih dalam daripada partikel yang lebih kecil. Goresan yang lebih dalam berarti lebih banyak bahan yang dibuang. Ukuran partikel abrasive dinamakan grit.
c.
Bentuk Partikel yang berbentuk bulat akan kurang efektif daripada partikel yang berbentuk irreguler. irreguler. Hal ini dikarenakan partikel yang irreguler akan lebih mungkin menggores permukaan gigi daripada partikel yang bulat.
d. Tekanan Tekanan yang lebih kuat berarti tingkat abrasive yang lebih tinggi t inggi dikarenakan partikel abrasive memotong lebih dalam pada permukaan gigi. Peningkatan tekanan dapat juga meningkatkan temperatur dari permukaan gigi. e.
Kecepatan Seperti tekanan, peningkatan kecepatan juga meningkatkan abrasive. Kecepatan yang lebih tinggi juga akan menghasilkan kenaikan te mperatur. mperatur.
f.
Lubrikasi Lubrikan yang paling sering digunakan di kedokteran gigi adalah air. Kegunaannya adalah untuk mendinginkan gigi. Lubrikan juga digunakan untuk menghilangkan panas yang disebabkan oleh kegiatan abrasive yang ditimbulkan oleh permukaan gigi yang sedang terabrasive.
C. Erosi Erosi adalah hilangnya hilangnya jaringan jaringan keras gigi karena bahan kimia. Disebabkan Disebabkan oleh kebiasaan makan asam seperti terlalu banyak minum jus jeruk, minuman asam, terlalu banyak makan buah jeruk atau apel asam atau yoghurt. Juga disebabkan oleh muntahan asam dari perut pada beberapa pasien yang terserang kelainan pencernaan seperti hiatus hernia, atau pasien penderita anoreksia nervosa atau bulimia nervosa. Apli Aplika kasi si asam asam lemah lemah beru berula lang ng-u -ula lang ng dan dan tera teratu turr pada pada perm permuk ukaa aan n gigi gigi akan akan menghilangkan mineral yang terdapat di daerah itu. Hilangnya gigi karena erosi dipercepat oleh oleh atri atrisi si dan dan abra abrasi si.. Peny Penyik ikat atan an gigi gigi sete setela lah h aplik aplikas asii asam asam seca secara ra sign signif ifik ikan an tela telah h meningkatkan hilangnya jaringan gigi. Pada Pada erosi erosi yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan diet diet yang yang paling paling banyak banyak terken terkenaa adalah adalah permukaan bukal gigi atas dan permukaan oklusal gigi bawah. Pada erosi karena muntah yang paling parah terkena adalah permukaan palatal gigi anterior atas. Pada tahap yang masih dini, perikimata pada permukaan gigi menghilang dan gigi akan akan terlih terlihat at datar datar tetapi tetapi warnany warnanyaa normal normal bila bila diband dibanding ingkan kan warna warna email email karies karies yang yang mengapur. Jika erosi berjalan terus maka dentin akan terbuka yang sering sangat peka karena kalsifikasi di tubulus telah terdemineralisasi oleh asam. Akhirnya pulpa bisa terinflamasi.
Pada Pada erosi erosi yang melu meluas as,, kese keselu luru ruha han n mahk mahkot otaa gigi gigi mung mungki kin n terke terkena na penga pengaruh ruhnya nya,, dengan dengan hilang hilangny nyaa ketajam ketajaman an permuk permukaan aan yang yang mengha menghasilk silkan an suatu suatu lapisan kaca, penampilan yang tidak menarik dengan tidak tajamnya daerah enamel
seperti seperti ini menjadi membulat. membulat. Permukaan enamel mungkin mungkin menjadi relatif cembung sampai sampai dentin dentin terliha terlihat, t, kemudi kemudian an reduks reduksii gigi gigi bertamb bertambah ah cepat cepat karena karena perbed perbedaan aan kelunakan pada dentin. Hal ini menyebabkan penampilan yang berlubang. Perawatan Perawatan erosi erosi yang berhubungan berhubungan dengan diet meliputi meliputi anjuran pada pasien pasien agar menghentikan kebiasaan mengkonsumsi buah asam, makanan dan minuman ber pH rendah. pada keadaan keadaan kronis kronis seperti pada pencicip pencicip anggur anggur profesiona profesional, l, gunakan gunakan obat kumur yang berflourida juga. Setelah mengkonsumsi asam, akan cukup hanya dengan mencuci mulut dengan baik dengan menggunakan air untuk menghilangkan residu asam dan menunda menyikat gigi hingga 3 jam. Tentu saja, tidak ada masalah yang yang mungki mungkin n muncul muncul dari dari saran saran ini yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan aktivitas aktivitas karies karies karena, tanpa adanya plak yang matang, tidak akan ada generasi karies, dan apakah plak dihilangkan sebelum atau sesudah makan, itu tidak ada kaitannya.
Gambar 4.8 Lesi erosi yang parah. Gigi #13 dan
#14 menunj menunjukk ukkan an erosi erosi yang yang parah parah yang yang pasti pasti diperburuk oleh abrasi dari sikat gigi
D. Fraktur
Fraktu Frakturr gigi gigi adalah adalah kejadi kejadian an yang yang relatif relatif umum, umum, terutama terutama pada gigi gigi yang yang telah telah diperbaiki. Mungkin ini merupakan hasil dari trauma langsung, tetapi ada alasan lain, dan suatu diagnosis yang cermat diperlukan lebih banyak daripada hanya sekedar menghaluskan permukaan yang kasar. Bentuk selanjutnya dari kehilangan gigi akibat fraktur harus dicatat.
Fraktur disebabkan oleh trauma baik berupa pukuluan langsung terhadap gigi atau pukulan tidak langsung terhadap mandibula yang dapat menyebabkan pecahnya tonkol-tonjol gigi, gigi posterior. Selain itu, tekanan oklusal yang berlebihan pada tump tumpat atan an yang ang luas luas dan dan tonj tonjol ol-t -ton onjo joln lny ya tak tak terd terduk ukun ung g oleh oleh dent dentin in dapa dapatt menyebabkan fraktur. Keparahan fraktur bisa hanya sekedar retak saja, pecahnya tonjol, sampai lepasnya gigi. Trauma langsung kebanyakan mengenai gigi anterior, dan karena arah pukulan mengenai permukaan labial, garis retakannya menyebar ke
belakang dan horisontal atau oblik. Pada fraktur tekanan hampir selalu mengenai permukaan oklusal sehingga garis frakturnya vertikal. Pukulan terhadap gigi anterior paling sering terjadi pada anak bila dibiarkan tubulu tubuluss dentinn dentinnya ya akan akan terpapa terpaparr plak plak sehing sehingga ga terjadi terjadi inflam inflamasi asi pulpa pulpa dan perlu perlu dirawat. Gigi posterior yang fratktur karena tekanan oklusal yang besar biasanya karena mempunyai tumpatan yang luas. Pada gigi semacam ini, hanya sedikit tubulus dentin yang terbuka yang langsung berhubungan dengan pulpa karena telah terjadinya reaksi reaksi terhada terhadap p karies karies dan prosed prosedur ur penamb penambalan alan berupa berupa kalsif kalsifika ikasi si tubulu tubuluss dan penempatan dentin reaksioner di kamar pulpa sehingga pulpa jarang terkena.