TUGAS MAKALAH ENDOKRIN Melanocyt Stimulating Hormone (MSH)
Ole ! "arle# Tam$unan Tam$unan (%&'%%&%*)
+URUSAN S% ,IOLOGI MEDIK -AKULTAS ,IOLOGI UNI.ERSITA UNI.ERSI TAS S NASIONAL +AKART +A KARTA A %&
,A, % /ENDAHULUAN %0% Latar ,ela1ang
Dalam hal ini sistem endokrin merupakan suatu sistem yang dapat menjaga berlangsungnnya integrasi kegiatan organ tubuh. Hormon yang dihasilkan oleh sistem endokrin ini memegang peranan yang sangat penting. Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis). Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan diameter ,! cm. "embebasan hormon #denohipofisis dikontrol oleh hipotalamus. $el % sel neurosekresi di hipotalamus mensekresi hormone pembebas dan hormone penghambat ke dalam jaringan kapiler yang terletak di batang pituitary. Darah yang mengandung hormone tersebut mengalir melalui pembuluh % pembuluh portal pendek kedalam jaringan kapiler kedua di dalam pituitary anterior. $ebagai respon terhadap hormone pembebas spesifik, sel % sel endokrin di pituitary anterior mensekresikan hormone tertentu ke dalam sirkulasi. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars intermedia), dan bagian posterior. Kelenjar ini menghasilkan hormon perangsang melanosit atau melanosit stimulating hormone (MSH). &$H merupakan hormone yang jarang diketahui oleh banyak orang dan alur kerja masih belum diketahui begitu jelas. 'leh karena itu penulis akan membahas tentang hormone &$H yang dibentuk di hipofisis intermedia.
,A, II TIN+AUAN /USTAKA 0% De2ini#i
"ars intermedus merupakan bagian tengah dari kelenjar hipofisis yang bersifat unik karena bagian ini akan mengalami kemunduran ( rudimenter ) selama masa pertumbuhan dan belum secara jelas diketahui fungsinya. "ars intermedus mengeluarkan hormon melanocyte stimulating hormone (&$H) atau melanotropin atau intermedian. dalam kelenjar pituitari. &$H dihasilkan melalui pembelahan protein prokursor yang disebut "roopimelanocortin ("'&). Hasil pembelahan ini menghasilkan tiga fragmen, salah satunya yaitu hormon adrenokortikotropik (#H). dikenal secara kolektif sebagai &$H, juga dikenal sebagai melanotropins atau intermedins, adalah golongan dari hormon peptida dan neuropeptida yang terdiri dari *-melanosit-stimulating hormone (*-&$H), +-melanosit-stimulating hormone (+-&$H ), dan -melanosit-stimulating hormone (-&$H) yang diproduksi oleh sel-sel di lobus menengah dari kelenjar pituitary. $elain itu, $ekresi &$H juga dirangsang oleh faktor pengatur yang disebut faktor perangsang pelepasan hormon melanosit dan dihambat oleh faktor inhibisi hormon melanosit (&). "ada akhir bulan kedua kehamilan terjadi peningkatan kadar &$H yang signifikan karena pembesaran pada lobus hipofisis (unningham, /001). &elanocyte stimulating hormone (&$H) akan menyebabkan melanosit yang banyak terdapat di antara epidermis dan dermis kulit membentuk pigmen hitam melanin dan menyebarkannya di sel-sel epidermis. "eningkatan &$H akan menyebabkan kulit lebih gelap pada manusia juga. &$H meningkatkan pada manusia selama kehamilan . ni, bersama dengan peningkatan estrogen menyebabkan peningkatan pigmentasi pada 2anita hamil. "enyakit ushing karena kelebihan hormon adrenokortikotropik (#H) dapat juga menyebabkan
hiperpigmentasi, seperti acanthosis nigricans di ketiak . Kebanyakan orang dengan utama penyakit #ddison telah gelap ( hiperpigmentasi ) dari kulit, termasuk daerah yang tidak terkena sinar matahari3 situs karakteristik yang lipatan kulit (misalnya tangan), p uting, dan bagian dalam pipi (mukosa bukal), bekas luka baru menjadi hiperpigmentasi, sedangkan yang lebih tua tidak gelap. Hal ini terjadi karena &$H dan #H berbagi molekul yang sama prekursor, proopiomelanocortin ("'&). &$H terdiri dari sub unit alfa dan sub untui beta, beta &H$ lebih menentukan khasiat hormon tersebut. "ada manusia, pars intermedus sangat rudimeter sehingga pada orang de2asa tidak ada bukti bah2a &$H dihasilkan oleh bagian ini. 4eta &$H memiliki struktur kimia yang mirip dengan #H (adrenocortico tropic hormon), sehingga #H memiliki khasiat seperti &$H.
0 -ung#i
&elanocyte $timulating Hormon (&$H), merangsang melanosit, yaitu sel-sel yang mengandung pigmen. Hormon melanotropin berfungsi mempengaruhi 2arna kulit individu. $elain itu hormone &$H dapat menyebabkan menggelapnya 2arna puting susu dan daerah sekitarnya. "igmentasi kecoklatan pada 2ajah, pada bagian dalam dan garis dari pusar ke baeah (linea nigra). "ada manusia, &$H dihasilkan secara lokal ketika kulit terpapar sinar matahari. "ada manusia yang sedang hamil akan mengalami peningkatan &$H yang membuat kulit mereka lebih gelap. Hal ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan estrogen (peningkatan pigmentasi pada 2anita hamil). $elain itu kelebihan #H juga dapat mengakibatkan hiperpigmentasi, seperti pada ketiak, lipatan kulit, putting, dan bagian dalam pipi (mukosa bukal). Hal ini terjadi karena &$H dan #H berbagi molekul perkursor yang sama, "roopiomelanocortin ("'&). ungsi &$H adalah bersamaan dengan #drenocorticotropic hormon (#H) terlibat dalam pembentukan kulit serta mengontrol kadar melanin pada kulit, sedangkan
melatonin berfungsi untuk mengaktifkan melanosit. &elanin yang bertanggung ja2ab untuk memproduksi pigmen 2arna di beberapa bagian tubuh seperti mata, kulit, dan rambut. &elanin dihasilkan oleh melanosit pada lapisan ba2ah epidermis. &elanosit di bagian epidermis terdalam juga berfungsi menutup luka dan mengembalikan integritas kulit sel % sel, serta memproduksi melanin, pigmen gelap kulit. 'leh sebab itu, umumnya orang berkulit lebih gelap mempunyai lebih banyak melanosit aktif. &elanin yang dihasilkan merupakan pigmen cokelat, hitam atau kuning-cokelat.indakan &$H di otak memiliki efek pada nafsu makan dan gairah seksual. 4erbagai tingkat &$H bukanlah penyebab utama dari variasi ras di 2arna kulit . 5amun, dalam banyak orang berkepala merah, tidak ada variasi dalam hormon mereka reseptor , menyebabkan mereka tidak menanggapi &$H dalam darah. &elanin bekerja tanpa adanya sinar matahari oleh karena itu hanya dapat bekerja secara optimal malam hari. $ehingga saat tidur, kita dianjurkan untuk mematikan lampu supaya saat pagi hari lebih terlihat segar dan tidak gampang stress. &elanin $timulating Hormon (&$H) merangsang melanogenesis melalui interaksi dengan reseptor membran untuk menstimulasi aktivitas adenyl cyclase (c-#&") dan juga meningkatkan pembentukan tirosinase, melanin dan penyebaran melanin. Hipermelanosis yang difus berhubungan dengan insufisiensi korteks adrenal. "eningkatan &$H dan #H yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari akan terjadi bila kortisol mengalami defisiensi sebagai akibat dari kegagalan mekanisme inhibisi umpan ba lik Dalam beberapa he2an (seperti cakar-toed katak 6enopus laevis ) produksi &$H meningkat ketika he2an tersebut di lokasi yang gelap. Hal ini menyebabkan pigmen akan tersebar di sel-sel pigmen di kulit katak, membuatnya menjadi lebih gelap, dan lebih sulit untuk predator untuk spot. $el-sel pigmen yang disebut melanophores dan karena itu, dalam amfibi, hormon yang sering disebut hormon melanophore-merangsang. "ada beberapa he2an (misal pada katak) produksi &$H meningkat ketika he2an tersebut berada dalam 2ilayah yang kurang cahaya (gelap), hal ini menyebabkan pigmen
yang tersebar di sel-sel pigmen dikulit katak yang mengakibatkan menjadi lebih gelap. $el-sel pigmen tersebut disebut melanophores, sedangkan dalam ampibi hormon yang ada dalam ampibi disebut hormone melanophores.
0' Stru1tur 1imia3i
4entuk-bentuk yang berbeda dari &$H termasuk kelompok yang disebut melanocortins . Kelompok ini mencakup #H, *-&$H, +-&$H, dan -&$H3 peptida ini semua produk pembelahan prekursor besar peptida disebut proopiomelanocortin ("'&). a-&$H adalah melanocortin paling penting untuk pigmentasi. 4entuk-bentuk yang berbeda dari &$H memiliki berikut asam amino urutan 7 a-&$H7 +-&$H (manusia)7 beta-&$H (porcine)7 gamma-&$H7
#c-$er-yr-$er-&et-8lu-5ya-"he-#rg-rp-8ly-9ys-"ro-:al #la-8lu-9ys-9ys-#sp-8lu-8ly-"ro-yr-#rg-&et-8lu-5ya-"he-#rgrp-8ly-$er-"ro-"ro-9ys-#sp #sp-8lu-8ly-"ro-yr-9ys-&et-8lu-5ya-"he-#rg-rp-8ly-$er-"ro-"ro9ys-asp yr-:al-&et-8ly-5ya-"he-#rg-rp-#sp-#rg-"he-8ly
04 Me1ani#me
4asofil lebih besar dibanding asidofil, punya granula tercat "#$ positif. $alah satu tercat secara imunokimia dengan tirotropin dan disebut tirotrop. ;ang lain tercat dengan $H (follicle stimulating hormone) dan 9H (luteini
4asofil
yang
terbanyak
secara
imunositokimia
tercat
dengan
proopiomelanokortin ("'&) yang merupakan prekursor dan adrenokortikotropin (#H), melanocyte-stimulating hormone *-endorfin, dan +-lipotropik hormon (+-9"H). $el-sel ini disebut sel "'&.
&olekul prekursor umum "'&, dipecah menjadi #H dan +-9"H yang berberat molekul tinggi. #H yang berberat molekul tinggi kemudian dipecah suatu 5-terminal dan #H normal. Dalam pars intermedia, #H normal dipecah menjadi *-&$H dan orticotropin-like peptide (l"). 4agian +-9"H menghasilkan *-9"H dan +-endorfin di pars intermedia. &asuk dalam kelompok yang disebut dengan melanocortins. Kelompok ini meliputi beberapa senya2a lain, yaitu #H (#drenocorticotropic Hormone), alpha melanosit stimulating hormone (a % &$H), beta melanosit stimulating hormone (b % &$H), gama melanosit stimulating hormone (g % &$H). $emua peptide tersebut merupakan hasil produk dari
pembelahan
precursor
peptide
besar
yang
disebut
dengan
"'&
(proopiomelanocortin). =ntuk senya2a alpha melanosit stimulating hormone adalah melanocortin yang paling penting untuk pigmentasi.
05 Dam6a17/ato2i#iologi &$H merupakan salah satu faktor hormon yang menyebabkan terjadinya &elasma. Hormon yang dikenal dapat meningkatkan melanogenesis antara lain 7 &elanin $timulating Hormone (&$H), #H, lipotropin, estrogen, dan progesteron. &elanin $timulating Hormon (&$H) merangsang melanogenesis melalui interaksi dengan reseptor membran untuk menstimulasi aktivitas adenyl cyclase (c-#&") dan juga meningkatkan pembentukan tirosinase, melanin dan penyebaran melanin. Hipermelanosis yang difus berhubungan dengan insufisiensi korteks adrenal. "eningkatan &$H dan #H yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari akan terjadi bila kortisol mengalami defisiensi sebagai akibat dari kegagalan mekanisme inhibisi umpan balik. &$H ( Melanocyte Stimulating Hormon), dan #H ( #drenocorticotropic hormon ) merupakan faktor penting timbulnya melasma, meskipun kadarnya tak selalu meninggi pada penderita melasma.
8ambar /. &ekanisme hiperpigmentasi oleh radiasi =:
8ambar diatas menjelaskan bagaimana radiasi sinar =: dapat memicu terjadinya >'$. >'$ memicu keluarnya Nitrite Oxide (5'), "rotein Kinase, Melanocyte Stimulating
Hormone
(&$H)
yang
dapat
merangsang
terjadinya
proses
melanogenesis.&elanogenesis dapat memicu terbentuknya melanin oleh melanosit. >adiasi sinar =: menyebabkan pigmentasi oleh beberapa cara yaitu meningkatkan kerja en
4erdasarkan usia kehamilan, yaitu trimester ketiga, dimana terjadi peningkatan kadar estrogen, progesteron, &$H, dan #H yang signifikan dan terkait dengan
kejadian melasma. "ada akhir bulan kedua kehamilan terjadi peningkatan kadar &$H yang signifikan karena pembesaran pada lobus hipofisis (unningham, /001). &elanocyte stimulating hormone (&$H) akan menyebabkan melanosit yang banyak terdapat di antara epidermis dan dermis kulit membentuk pigmen hitam melanin dan menyebarkannya di sel-sel epidermis (8uyton and Hall, /00?). Hormon lain yang berperan dan kadarnya meninggi pada kehamilan adalah + &$H (4eta &elanocyte $timulating Hormone). + &$H mengandung rangkaian ? asam amino yang identik dengan gugusan asam amino @-0 dalam * &$H dan #H. $ehingga #H juga mempunyai banyak aktivitas yang sama dengan &$H, termasuk menyebabkan hipermelanosis. 8ambaran klinis kasus melisma yaitu bercak hipermelanosis yang sering ditemukan, ditandai sering muncul di daerah terpapar sinar matahari di 2ajah, terutama ditemukan pada seseorang dengan tipe kulit fit
"revalensi melasma lebih banyak pada 2anita dan individu dengan tipe kulit : sampai :, terutama pada orang #sia imur, #sia enggara, dan Hispanik, namun juga dapat mengenai semua ras dan 2arna kulit ($h2eta et al, /03 $ch2art< et al, /00). &enurut "rakoes2a (/00/), tipe kulit orang ndonesia secara umum termasuk dalam tipe :-: dalam klasifikasi it
0& /encegaan
) &eminimalisir paparan sinar =: 9okasi geografis sering menempatkan pasien dalam risiko untuk terpapar =: saat kegiatan sehari-hari. "enderita diharuskan menghindari pajanan langsung sinar ultraviolet terutama antara pukul 0F.00-E.00. &enggunakan pakaian dan topi yang melindungi dari sinar matahari dan menggunakan sunblock yang mengandung $" ( $un
protection actor) !0 atau lebih yang melindungi dari =:# dan =:4 saat melakukan kegiatan di luar yang terpapar sinar matahari. =langi pemakaian setiap /-! jam./,1 /) &eminimalisir efek hormonal 4aik pil oral kontrasepsi dan Hormone >eplacing herapy mempunyai peran dalam perkembangan melasma. $ebagai tambahannya, ri2ayat medikasi diperlukan untuk mengidentifikasi substansi-substansi yang memiliki hormone-like activity seperti suplemen-suplemen antiaging dan krim pharmacy-compounded yang digunakan untuk mengurangi gejala-gejala dari menopause.
0* /engo$atan &elanogenesis pada kulit manusia dipengaruhi oleh banyak hal dari faktor internal maupun eksternal. aktor eksternal yang paling sering terjadi adalah paparan sinar =:, penuaan dan obat, sedangkan faktor internal adalah faktor hormon dan inflamasi "engobatan melasma memiliki respon yang cukup lama dan pada mereka yang mendapatkan hasil yang baik dari pengobatan, pigmentasi mungkin muncul kembali pada paparan sinar matahari musim panas dan atau karena faktor hormonal, kontrol yang teratur serta kerjasama yang baik antara penderita dan dokter yang menanganinya akan mengurangi nilai kekambuhan "rinsip pengobatan melasma adalah menghambat melanogenesis, dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu &engurangi jumlah sinar =: yang mengenai kulit, &engurangi aktivitas en
,A, III KESIM/ULAN DAN SARAN '0% Ke#im6ulan
&elanosit $timulating Hormone atau biasa disebut dengan &$H merupakan suatu hormon kelas peptida yang dihasilkan atau diproduksi oleh hipofisis intermedia dalam kelenjar pituitari. &$H dihasilkan melalui pembelahan protein prokursor yang disebut "roopimelanocortin ("'&). &$H adalah mempengaruhi 2arna kulit dari setiap individu dengan merangsang produksi dan pelepasan melanin (melanogonesis) oleh sel-sel melanosit dalam kulit dan rambut. $inyal dari &$H yang berada dalam otak akan mempengaruhi peningkatan dan penurunan nafsu makan dan gairah seksual dari makhluk hidup. "ada manusia yang sedang hamil akan mengalami peningkatan &$H yang membuat kulit mereka lebih gelap. &elanocyte $timulating Hormone (&$H) yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kulit terutama deposit pigmen dan hiperpigmentasi. $alah satunya adalah striae gravidarum yang merupakan lesi memanjang ber2arna merah yang pigmentasinya menghilang di akhir persalinan. &elasma atau topeng kehamilan karena menimbulkan pigmentasi kulit muka terutama di sekitar pipi. &elasma berkaitan dengan perubahan hormonal karena muncul pada sebagian besar ibu pada masa hamil. 4ila setelah persalinan hilang, maka kemungkinan terbesar penyebabnya adalah perubahan hormon salah satunya adalah hormone &elanocyte $timulating Hormone (&$H).
'0 Saran
$aran yang dapat penulis berikan diantaranya adalah perlu ditindak lanjuti dan diteliti kembali untuk masalah hormone &$H. 4agaimana proses terbentuknya dan apa saja dampak negative yang ditimbulkan selain penyakit melasma.
DA-TRA /USTAKA
#bdel &alek J#, odorovic #, Koikov 95, &c5ulty , et al. &elanoma prevention strategy based on using tetra-peptide *-&$H analogs that protect human melanocytes from =:-induced D5# damage and cytotoLicity. (Diunduh tanggal &aret /0?). #vailable from7 =>97 http7MM222.fasebj.orgMcgiMreprint M /0MFME1 4ednarek , &ac5eil , ang >, ong &, abello #, &aroto &, et al. #nalog of *&elanocyte $timulating Hormone 2ith High #gonist "otency and $elec-tivity at Human &elanocortin >eceptor b7 he >ole of rpF in &olecular >ecognition. (Diunduh tanggal &aret /0?). #vailable from7 =>97 http7MM222!.interscience.2iley.comMcgi4ermann, K. /0/. &elasma,hloasma, &ask of "regnancy, "regnancy &ask. "ub&ed Health.,
(Diunduh
tanggal
&aret
/0?).
#vailable
from7
=>97
http7MM222.ncbi.nlm.nih.govMpubmedhealthM"&H000C!FM
ebrianti , $udharmono #, >ata 8#K, 4ernadette . Npidemiologi melasma di poliklinik departemen ilmu kesehatan kulit dan kelamin >$. Dr. ipto mangunkusumo akarta tahun /00@. "erdoski OnternetP. /00@ (Diunduh tanggal &aret /0?).. ersedia di7 perdoski.orgMindeL.phpMpublicMinformationMmdvi-detail-contentMC1. 8uyton #, Hall N., /00C. 4uku #jar isiologi Kedokteran. akarta7 "enerbit 4uku Kedokteran N8. &ontemarano #D, Nlston D&, editor. &elasma. (Diunduh tanggal &aret /0?). ersedia di7 emedicine.medscape.comMarticleM01C@0-overvie2. 9u D, Aillard D, "atel >, Kad2ell $, 'verton 9, Kost , et al. #gouti "rotein is an #ntagonist of the &elanocyte-$timulating-Hormone receptor. (Diunduh tanggal
&aret
/0?).P.
#vailable
from7
=>97
http7MM222.nature.comMnatureMjournalMv!?Mn1E00MpdfM!??FFa0.pdf >isud $alatiga. akultas Kedokteran =niversitas &uhammadiyah $urakarta. . (Diunduh tanggal &aret /0?). ;ani &$. Hubungan faktor-faktor resiko terhadap kejadian melasma pada pekerja 2anita penyapu jalan di kota &edan tahun /00C OthesisP. &edan7 =niversitas $umatera =tara3 /00C.