Makalah Sistem Endokrin BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Sistem endokrin dapat dijumpai pada semua golongan hewan, baik vertebrata maupun inverte inv ertebrat brata. a. Sis Sistem tem end endokr okrin in (ho (hormo rmon) n) dar darii sist sistem em sara saraff seca secara ra ber bersam samaa leb lebih ih dik dikena enall seba se baga gaii su supe perr si sist stem em ne neur uroe oend ndok okri rin n ya yang ng be beke kerj rjaa sa sama ma se seca cara ra ko koop oper erat atif if un untu tuk k menyelenggarakan fungsi kendali dan koordinasi pada tubuh hewan. Pada umumnya, sistem endokrin endok rin bekerj bekerjaa untu untuk k mengen mengendalika dalikan n berbag berbagai ai fungsi fisiologi tubuh, antara lain aktiv aktivitas itas metabolisme, pertumbuhan, reproduksi, regulasi osmotik, dan regulasi ionik. Kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama dibawah nama organ endokrin, sebab sekresi yang dibuat tidak meninggalkan kelenjar melalui satu saluran, tetapi langsung masuk ke dalam darahyang beredar di dalam kelenjar. Kata endokrin! berasal dari bahasa "unani yang berarti sekresi ke dalam!# $at aktif utama dari sekresi internal ini disebut hormon, dari kata"unani yang berarti merangsang!. %eberapa dari organ endokrin mengha men ghasilk silkan an satu hor hormon mon tun tungga ggal, l, sed sedang angkan kan yan yang g lain lagi dua atau beb beberap erapaa jeni jeniss horm ho rmon on&& mi misa saln lny ya ke kele lenj njar ar hi hipo pofi fisi siss me meng ngha hasi silk lkan an be bebe bera rapa pa je jeni niss ho horm rmon on yan ang g mengendalikan kegiatan banyak organ lain, karena itulah maka kelenjar hipofisis dilukiskan sebagai !kelenjar pemimpin tubuh!. 'leh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fisiologi sistem endokrin pada berbaga jenis hewa vertebrata dan invertebrata maka dibuatlah makalah ini. BAB II ISI
A.
Pengertian Sistem Endokrin Sistem Sis tem end endokr okrin in terd terdiri iri dar darii sek sekelo elomp mpok ok org organ an (ka (kadan dang g dise disebut but seba sebagai gai kel kelenj enjar ar sekresi sek resi int interna ernal), l), yan yang g fun fungsi gsi uta utaman manya ya ada adalah lah men mengha ghasil silkan kan dan mele melepas paskan kan hor hormo mon n hormon secara langsung ke dalam aliran darah. ormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh (*nonim, +-). Sistem /ndokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk menge mengeluarka luarkan n sekret sekretnya. nya. Sekret dari kelen kelenjar jar endok endokrin rin dinam dinamakan akan hormon. ormon berperan penting untuk mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh (0lfhitha, +--+). Sistem endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem saraf, namun cara kerjanya dalam mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf. *da dua perbedaaan cara kerja ke rja an antar taraa ke kedu duaa si siste stem m te terse rsebu but. t. Ke Kedu duaa pe perb rbed edaan aan te terse rsebu butt ad adala alah h seb sebag agai ai be berik rikut ut (0lfhitha, +--+ +--+)& )& -. 1ibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih banyak bekerja melalui transmisi kimia. +. Sistem endok endokrin rin memp memperhatik erhatikan an waktu respon responss lebih lambat darip daripada ada sistem saraf. Pada sistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna hanya dalam waktu -2 milidetik, tetapi kerja endokrin melalui hormon baru akan sempurna dalam waktu yang sangat bervariasi, berkisar antara beberapa menit hingga beberapa jam. ormon adrenalin bekerja hanya dalam waktu singkat, namun hormon pertumbuhan bekerja dalam waktu yang sangat lama. 1i bawah kendali sistem endokrin (menggunakan hormon pertumbuhan), proses pertumbuhan memerlu mem erlukan kan wak waktu tu hin hingga gga pul puluha uhan n tahu tahun n unt untuk uk men mencap capai ai tin tingka gkatt per pertum tumbuh buhan an yan yang g sempurna.
-.
+.
B.
-. +. . ;.
1asar dari sistem endokrin adalah hormon dan kelenjar (glandula), sebagai senyawa kimia perantara, hormon akan memberikan informasi dan instruksi dari sel satu ke sel lainnya. %anyak hormon yang berbedabeda masuk ke aliran darah, tetapi masingmasing tipe hormon tersebut bekerja dan memberikan pengaruhnya hanya untuk sel tertentu (0lfhitha, +--+). Selsel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut (0lfhitha, +--+) & Sel Neusekretori , adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi berfungsi sebagai penghasil hormon. 3ontoh sel neusekretori ialah sel saraf pada hipotalamus. Sel tersebut memperhatikan fungsi endokrin sehingga dapat juga disebut sebagai sel neuroendokrin. Sesungguhnya, semua sel yang dapat menghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori. 'leh karena itu, sel saraf seperti yang terdapat pada hipotalamus disebut sel neusekretori. Sel endokrin sejati , disebut juag sel endokrin kelasik yaitu sel endokrin yang benarbenar berfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki bentuk seperti sel saraf. Kelenjat endokrin sejati melepaskan hormon yang dihasilkannya secara langsung ke dalam darah (cairan tubuh). Kelenjar endokrin sejati dapat ditemukan pada hewan yang memepunyai sistem sirkulasi, baik vertebrata maupun invertebrata. ewan invertebrata yang sering menjadi objek studi sistem endokrin yaitu 4nsekta, 3rustaceae, 3ephalopoda, dan 5oluska. Kelenjar endokrin dapat berupa sel tunggal atau berupa organ multisel. Sistem hormon (endokrin) dan saraf dahulu dianggap sebagai pengatur fisiologi yang terpisah. 6etapi pandangan tersebut berubah setelah ditemukannya neuronneuron termodifikasi yang dapat mensekresi hormon. %eberapa di antara neuronneuron tersebut menunjukkan mekanisme pengaturan terhadap kelenjarkelenjar khusus yang menghasilkan hormon. Sekresi neuronneuron termodifikasi tersebut dipengaruhi neuronneuron biasa!, dan banyak kelenjar penghasil hormon (kelenjar endokrin) yang secara langsung diinervasi oleh neuron yang mempengaruhi aktivitas sekretorinya. Sistem endokrin 7ertebrata melibatkan kelenjar endokrin yang mensintesis dan melepaskan duta kimia khas ke dalam darah (the blood spesific chemical messenger!) yang disebut hormon. ormon diangkut melalui darah ke jaringan sasaran khas tempat hormon menyebabkan perubahan aktivitas sel penyusun jaringan tersebut. Karena suatu hormon hanya mempengaruhi sasaran tertentu, maka sasaran harus dapat menerima sinyal tersebut, berarti sasaran harus mempunyai reseptor khas agar dapat merespon sinyal. 'rgan lain yang bukan sasaran dan dipapar oleh hormon yang sama dengan kadar yang sama harus tidak mampu merespon, dalam arti harus tidak mempunyai reseptor yang mampu merespon keberadaan hormon. ungsi Sistem Endokrin se!ara Umum 5embedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang, menstimulasi urutan perkembangan, mengkoordinasi sistem reproduktif, memelihara lingkungan internal optimal. /mpat tujuan8kegunaan paling penting dari Sistem /ndokrin, yaitu & omeostasis (temperatur8thermoregulation, metabolisme, nutrisi, keseimbangan asam basa) 3ombating stress (infeksi, trauma, shock) 9rowth : development (mengembangkan jumlah sel8hyperplasia, dan mengembangkan ukuran sel8hypertrophy).
-. +. . ;.
2. ". -.
a. -) +) ) ;) 2)
b. -) +) +.
.
;.
2.
Pencernaan dan fungsi metabolik yang terkait. > Sekretin, gasterin, insulin, glukagon, noradrenalin, tiroksin, dan hormon dari kortes adrenal. 'smoregulasi, pengeluaran, dan metabolisme air serta garam. > Prolaktin, vasopresin, aldosteron. 5etabolisme kalsium& > ormon pada teroid, kalsitonin. Pertumbuhan dan perubahan morfologis# > ormon pertumbuhan, androgen dari korteks adrenal > 6iroksin (untuk metamorfosis amfibi) > 5S (perubahan warna amfibi) 'rgan dan proses reproduksi > ?S,@, estrogen, progesteron, prolaktin, dan tes tosteron. #elenjar Endokrin Kelenjar Pituitari Kelenjar pituitari ini dikenal sebagai master of glands (raja dari semua kelenjar) karena pituitari itu dapat mengkontrol kelenjar endokrin lainnya. Sekresi hormon dari kelenjar pituitari ini dipengaruhi oleh faktor emosi dan perubahan iklim. Pituitari dibagi + bagian, yaitu anterior dan posterior. ipofisis anterior& ormon Somatotropin(untuk pembelahan sel, pertumbuhan) ormon tirotropin (sintesis hormon tiroksin dan pengambilan unsur yodium) ormon *drenokortikotropin (merangsang kelenjar korteks membentuk hormon) ormon @aktogenik (sekresi *S4) ormon 9onadotropin (?S pada wanita pemasakan folikel, pada pria pembentukan spermatogonium# @ pada wanita pembentukan korpus luteum,pada pria merangsang sel interstitial membentuk hormon testosteron) ipofisis 5edula (membentuk hormon pengatur melanosit) ipofisis posterior ormon oksitosin (merangsang kontraksi kelahiran) ormon 7asopresin (merangsang reabsorpsi air ginjal) Kelenjar 6iroid Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di leher. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein dan mengatur kesensitifan tubuh terhadap hormon lainnya. Kelenjar tiroid dapat distimulasi dan menjadi lebih besar oleh epoprostenol. ?ungsi tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid (6S) hipofisis, dibawah kendali hormon pelepas tirotropin (6<) hipotalamus melalui sistem umpan balik hipofisishipotalamus. ?aktor utama yang mempengaruhi laju sekresi 6< dan 6S adalah kadar hormon tiroid yang bersirkulasi dan laju metabolik tubuh. Kelenjar Paratiroid *da + jenis sel dalam kelejar paratiroid, ada sel utama yang mensekresi hormon paratiroid (P6) yang berfungsi sebagai pengendali keseimbangan kalsium dan fosfat dalam tubuh melalui peningkatan kadar kalsium darah dan penuurunan kadar fosfat darah dan sel oksifilik yang merupakan tahap perkembangan sel chief. 6imus Kelenjar timus merupakan kelenjar yang bertanggungjawab dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh pada saat usia pertumbuhan. Kelenjar timus berfungsi untuk pertumbuhan. %ila kekurangan kelenjar timus akan menderita kretinisme (kekerdilan) dan bila kelebihan menimbulkan gigantisme (raksasa). *drenalin
Kelenjar adrenal atau kelenjar anak ginjal (kelenjar supra renal) terletak di atas ginjal bagian kiri dan kanan. %agian luar dari kelenjar adrenal berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut korteks dan bagian medula yang menghasilkan adrenalin atau epinefrin dan non adrenalin atau nor eprinefrin. Kelenjar adrenal beratnya kirakira ; gram. Kelenjar adrenal terdiri atas dua bagian yang berbeda, yaitu& Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). 5edula *drenal yang berada di pusat, bagian ini kirakira +A dari keseluruhan kelenjar adrenal, berkaitan dengan sistem saraf simpatis, bertugas untuk mensekresi hormon epinefrin dan norepinefrin. Korteks *drenal, bagian ini berada di luar dan berfungsi untuk mensekresi hormon kortikosteroid dan androgen. Pada korteks menghasilkan hormon deoksikortison dan kortison dengan fungsi mempengaruhi penyerapan. *pabila kekurangan menyebabkan penyakit adison. Pada medulla menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) dengan fungsi mengubah glikogen menjadi glukosa, menaikkan gula darah dan mempercepat kerja jantung. ormone adrenalin bekerja antagonis dengan hormone insulin dalam mengatur gula dalam darah agar tetap normal. B. Pankreas Kelenjar pankreas termasuk golongan kelenjar endokrin. *da beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau langerhans. %agian ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone insulin. ormoneinsulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glucagons yang bekerja antagonis dengan hormon insulin. C. 9onad Kelenjar kelamin (kelenjar gonad) adalah kelenjar endokrin yang memproduksi dan mengeluarkan steroid yangmengatur pembangunan tubuh dan mengendalikan karakteristik seksual sekunder. 9onad adalah organ yang memproduksi sel kelamin. Pada pria, gonadnya adalah testes, dan pada wanita gonadnya adalah ovarium. Secara umum, kelanjar kelamin (kelenjar gonad) pada lakilaki dan perempuan sangat berbeda baik dari segi struktur fisiologis, kandungan dan jumlah hormon yang dikandungnya. Kelenjar kelamin (kelenjar gonad) terbentuk pada mingguminggu pertama gestasi dan tampak jelas pada minggu kelima. 1iferensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron fetal terlihat jelas pada minggu ketujuh dan ke delapan gestasi. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (?S dan @) akibat penurunan inhibisisteroid.
D.
Hormon Hormon (dari bahasa "unani, όρμή& horman Dyang menggerakkanD) adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel. Semua organisme multiselular , termasuk tumbuhan juga memproduksi hormon. ormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal.
-.
+.
a.
b.
c.
penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. ormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular. Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata. Ealaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. 5olekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon yang disebut ektohormon ( ectohormone) yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target. Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). ipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar kelenjar lain. ipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya. isiologi Hormon se!ara umum Sistem endokrin terdiri dari kelenjarkelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan selsel, lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler. Kelenjar endokrin mensekresi substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh darah. Sekresinya disebut hormon. ormon yaitu penghantar (transmitter) kimiawi yang dilepas dari selsel khusus ke dalam aliran darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke selsel target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormon. #lasi$ikasi hormon 6ergantung dari pandangan seseorang hormon dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok atau kelas, yaitu dari sudut susunan atau struktur kimia alamiahnya dan yang kedua dari segi fungsi atau kerjanya. %ila ditilik dari struktur kimianya maka hormon dapat kita katagorikan sebagai berikut & Protein. ormon tumbuh atau grwoth hormone termasuk hormon protein yang terbesar yang mengandung -F- asam amnio (pada manusia). Gumlah adam amino pada hormon tumbuh bervariasi tergantung pada species. ormon parathyroid mempunyai sekitar HH2 asam amino, sedangkan insulin yang terdiri dari rantai * dan rantai % mengandung asam amino sebanyak ;F2+. Susunan asam amino pada insulin ini adalah ++- asam amino pada rantai * dan sejumlah +F- asam amino pada rantai %. Pe%tida. "ang termasuk peptida antaranya adalah beberapa hormon yang dihasilkan oleh hipothalamus yaitu 6 dalam bentuk tripeptida, vasopressin dan o=ytocin yang secara struktur kimianya termasuk octapeptida. ormon gastrin mempunyai komponen asam amino sebanyak -C buah. ormon perangsang alphamelanosit (*lphamelanocytestimulating hormone) mempunyai komponen asam amino sejumlah - buah, sedangkan yang beta (%eta melanocytestimulating hormone) mengandung -H atau ++ asam amino. 9lucagon mempunyai komponen asam amino sebanyak +F buah, calcitonin + buah dan *36 F buah. Asam amino. "ang termasuk kelompok ini adalah hormonhormon amine, yaitu yang berasal dari asam amino yang mengalami modifikasi. 1i antara yang termasuk ke dalam hormon amine adalah epinephrine dan norepinephrine yang merupakan hasil modifikasi dari asam amino tyrosine. 5odifikasi dari asam amino tryptophan dapat menghasilkan serotonin
dan melatonin. ormon thyro=in (6;) juga termasuk hormon amine, sebagai hasil yodanisasi dan kondensasi dari dua molekul asam amino tyrosine. d. Steroid. ormon steroid dihasilkan dari metabolisme dan proses konversi dari kolesterol yang mengandung +C buah atom karbon (3+C). ormon steroid larut dalam lemak dan dihasilkan oleh kelenjar adrenal, testes, ovarium, dan plasenta. ormonhormon itu diantaranya adalan estrogen (3-H), androgen (3-F), corticoid (3-+) dan progesteron (3 +-). e. Asam lemak. ormon prostaglandin adalah satusatunya hormon yang masuk katagori ini. Prostaglandin dihasilkan oleh beragam sel hewan yang merupakan biosintesis dari dua asam lemak yaitu asam lemak arachidonic dan dihomogammalinolenic (arachidonic acid# di homoIlinolenic acid). Sebagai dikemukakan di atas hormonhormon dapat pula dibedabedakan berdasarkan kerja mereka (klasifikasi secara fungsional). %erdasarkan klasifikasi ini, hormonhormon dapat dikelompokk sebagai berikut & Hormon %erkem&angan 'De(elo%ment hormone). "ang dimasukkan ke dalam kelompok ini adalah hormonhormon yang memegang peranan di dalam perkembangan dan pertumbuhan serta peranannya dalam biologi reproduksi, baik ketika individu masih dalam kandungan (intrauterine) maupun setelah berada di luar kandungan (e=trauterine) sampai mencapai usia remaja (pubertas) pada manusia atau dewasa kelamin pada hewan. 6ermasuk dalam kelompok hormon ini adalah hormonhormon yang dihasilkan oleh kelenjar gonad. Hormon meta&olisme 'Meta&oli! hormone). Konservasi atau proses homeostasis gula (glukosa) dalam tubuh diatur oleh beragam hormon, diantaranya glucocorticoid, glucagon, dan catecholamine. Sebaliknya insulin, somatomedin dannonsuppressible insulinelike activity (JS4@*) mempunyai efek yang berlawanan dengan glucocorticoid maupun dengan glucagon ataupun catecholamine. ormon tumbuh (9rowth ormone) dan thyro=in memegang peranan pula di dalam metabolisme, di samping peranan kedua macam hormon dalam proses pertumbuhan. ormonhormon androgen, estrogen, dan progesteron meskipun mempunyai peranan utama dalam perkembangan indiividu atau hewan, ketiga macam hormon ini juga mempunyai peranan dalam proses metabolisme dan pertumbuhan. Hormon tro$ik '*ro%i! hormone). 1i dalam prose evolusi dan perkembangan species sampai mencapai peringkat vertebrata terbentuklah suatu struktur dari organ tubuh yang mempunyai peranan yang khusus. 1i dalam pengaturan fungsi kelenjar endokrin terbentuk suatu sistem yang menghasilkan hormon yang merangsang kelenjar endokrin agar pada gilirannya kelenjar endokrin ini menghasilkan hormon pula. ormon yang dihasilkan oleh struktur yang khusus ini, yaitu hipofisa adalah hormonhormon yang dikatagorikan sebagai hormon trofik. ormonhormon tersebut adalah hormon perangsang kelenjar thyroid (6S), hormon perangsang folikel (?S) yang merangsang pertumbuhan folikel pada ovarium dan proses spermatogenesis# hormon penguning (@uteini$ing hormone#@) yang mengatur produksi progesteron pada hewan betina dan testosteron pada hewan jantan# hormon adrenocortikotrofik (*36) yang merangsang korteks kelenjar adrenal untuk menghasilkan hormon glucocorticoid dan hormonhormon yang dihasilkan oleh hipothalamus (hypothalamic releasing hormone atau hypothalamic releasing factor ). 1ua hormon lain yang bersifat trofik tetapi dihasilkan diluar hipofisa adalah chorionic gonadotropin manusia (human chorionic gonadotropin# 39) dan chorionic thyrotropin manusia (human chorionic thyrotropin) yang dihasilkan oleh placenta. 39 mempunyai fungsi atau efek yang sama dengan @ sedangan 36 mempunyai peranan yang mirip dengan 6S dari hipofisa. 5eskipun belum umum diterima, telah sejak tahun -FC2 disarankan bahwa placenta juga menghasilkan hormon *36 (human chorionic corticotrophin# 33).
Berkurangn+a %engaruh hormon dapat disebabkan oleh gangguan sintesis dan penyimpanan hormon. Penyebab lain adalah gangguan transport di dalam sel yang mensintesis atau gangguan pelepasan. 1efisiensi hormon dapat juga terjadi jika kelenjar hormon tidak cukup dirangsang untuk memenuhi kebutuhan tubuh, atau jika sel penghasil hormon tidak cukup sensitive dalam bereaksi terhadap rangsangan, atau jika sel panghasil hormon jumlahnya tidak cukup (hipoplasia, aplasia). %erbagai penyebab yang mungkin adalah penginaktifan hormon yang terlalu cepat atau kecepatan pemecahannya meningkat. Pada hormon yang berikatan dengan protein plasma, lama kerja hormon bergantung pada perbandingan hormon yang berikatan. 1alam bentuk terikat, hormon tidak dapat menunjukkan efeknya, pada sisi lain, hormon akan keluar dengan dipecah atau dieksresi melalui ginjal. %eberapa hormon mulamula harus diubah menjadi bentuk efektif di tempat kerjanya. Jamun, jika pengubahan ini tidak mungkin dilakukan, misalnya defek en$im, hormon tidak akan berpengaruh. Kerja hormon dapat juga tidak terjadi karena target organ tidak berespons (misal, akibat kerusakan pada reseptor hormone atau kegagalan transmisi intra sel) atau ketidakmampuan fungsional dari sel atau organ target . Penyebab meningkatn+a %engaruh hormon meliputi, yang pertama peningkatan pelepasan hormon. al ini dapat disebabkan oleh pengaruh rangsangan tunggal yang berlebihan. Peningkatan sensitivitas, atau terlau banyak jumlah sel penghasil hormon (hyperplasia, adenoma). Kelebihan hormon dapat juga disebabkan oleh pembentukan hormon pada sel tumor yang tidak berdiferensiasi diluar kelenjar hormonnya (pembentukan hormon ektopoik). Peningkatan kerja hormon juga diduga terjadi jika hormone dipecah atau diinaktifkan terlalu lambat, missal pada gangguan inaktivasi organ (ginjal atau hati). Pemecahan dapat diperlambat dengan meningkatnya hormon ke protein plasma, tetapi bagian yang terikat dengan protein. E. Si$at #imia Hormon erte&rata 6erdapat banyak jenis hormon 7ertebrata dengan banyak pola aksi, tetapi berdasar struktur dan sifat kimianya, hormonhormon 7ertebrata dapat dikelompokkan menjadi , yaitu kelompok hormon steroid, hormon peptida dan protein, dan hormon yang berasal dari tirosin. Struktur dan sifat kimia hormon menentukan pola aksi hormon terhadap sel sasaran. Hormon steroid berasal dari kolesterol, dengan struktur dasar cincin karbon (tersusun atas B atom karbon) dan satu cincin karbon yang tersusun dari 2 atom karbon. Perbedaan struktur kimia sedikit saja akan mengakibatkan perbedaan efek fisiologi yang besar. Sebagai contohnya adalah sedikit perbedaan struktur kimia pada estradiol dan testosteron mengakibatkan dua jenis hormon steroid tersebut mempunyai pengaruh yang berlawanan. ormonhormon yag tergolong dalam kelompok ini adalah hormon androgen, estrogen, progesteron, dan kortikosteroid. ormonhormon yang termasuk ke dalam kelompok hormon peptida dan protein dapat dilihat pada 6abel berikut.
%eberapa jenis hormon hipotalamus mempengaruhi pelepasan8sekresi hormon lain yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin tertentu. ormon hipotalamus dengan aksi memacu pelepasan hormon lain disebut sebagai releasing hormone!, sedangkan sebaliknya release inhibiting hormone!. ormonhormon hipotalamus merupakan peptida dengan jumlah asam amino penyusun sekitar -; asam amino. 6hyrotropin releasing hormone (6<) tersusun hanya dari asam amino, growth hormone releasing hormone (9<) tersusun atas - asam amino, dan growth hormone releaseinhibiting hormone (9<4) tersusun atas -; asam amino.
ormon utama yang berasal dari adenohipofisis merupakan protein yang mengandung beberapa ratus asam amino. 9rowth hormone manusia, sebagai contoh mengandung -Fasam amino dan mempunyai berat molekul sekitar ++.. %eberapa merupakan glikoprotein yang selain mengandung rantai peptida juga mengandung komponen karbohidrat. Sebagaimana protein, ukurannya tak terlalu besar, beberapa jenis berberat molekul sekitar ., tetapi seringkali sulit mengatakan apakah komponen aktif yang diisolasi dari kelenjar identik dengan hormon fungsional pada organisme hidup. ormonhormon yang berasal dari tirosin, misalnya dua jenis katekolamin yang dikenal yaitu noradrenalin dan adrenalin, berbeda gugus metilnya (3). *drenalin mengandung gugus metil sedangkan noradrenalin tidak. 6irosin juga merupakan bahan baku pembuatan hormon tiroid (6 dan 6;). ormon tiroid bukan katekolamin, tetapi membentuk kelompok tersendiri. ormon tiroid dibentuk dari tirosin dengan jalan mengkondensasi + cincin 3B. ormon aktif setelah terjadi iodinasi. . Pengaturan ungsi Endokrin -leh -tak 'rganorgan endokrin secara konstan berinteraksi dengan sistem saraf pusat. 'tak mempengaruhi dan mengendalikan fungsifungsi endokrin baik secara langsung maupun tak langsung. ormonhormon berpengaruh besar terhadap funsi sistem saraf pusat. Sebagai contoh, anjing betina yang sedang birahi menerima perilaku kawin anjing jantan meski pada saat lain sinyal yang sama menimbulkan perilaku antagonis. Kenyataannya bahwa sinyal yang sama yang dapat mengakibatkan perilaku berbeda tergantung pada pengaruh hormonal yang dapat ditiru dengan menginjeksikan hormon yang sesuai. . Sistem #ontrol Hi%otalamus ipotalamus terletak pada dasar otak, berdekatan dengan hipofisis (kelenjar pituitari), jadi terletak posterior chiasma optici. ipotalamus merupakan tempat pengatur beberapa fungsi saraf, termasuk pengaturan temperatur tubuh dan pengaturan intake minum dan makanan. Pengendalian suhu tubuh merupakan sistem feedback. Perannya dalam pengaturan intake makanan dapat ditunjukkan dengan merusak bagian tertentu hipotalamus dengan stimulasi elektrik. Gika perusakan pada lokasi yang tepat, hewan akan makan dalam jumlah yang sangat besar dan tumbuh gemuk abnormal. Pengaturan intake air, dapat ditunjukkan dengan cara serupa. Stimulasi elektrik atau injeksi larutan garam pekat ke area tertentu di hipotalamus, akan menyebabkan hewan minum berlebihan. 1engan cara tersebut, biribiri akan minum terus secara berlebih, hanya dalam hitungan menit, ;A berat badannya adalah air. ipotalamus merupakan bagian penting dalam pengendalian endokrin karena hipotalamus mengendalikan fungsifungsi hipofisis yang disebut sebagai master gland dari sistem endokrin. Pengendalian ini diperantarai oleh neurohipofisis melalui pembuluh darah khusus yang dikenal dengan sirkulasi portal. Jeurohipofisis mengandung dua jenis hormon yaitu vasopressin (yang berperan dalam reabsorbsi air di ginjal dan diperlukan dalam pemekatan urin ) dan oksitosin (menyebabkan kontraksi otot polos uterus menjelang melahirkan). *nti diuretic hormon mamalia identik dengan vasopresin (disebut sebagai vasopresin karena injeksi dalam jumlah besar mengakibatkan peningkatan nyata pada tekanan darah akibat konstriksi arteriol). 7asopresin dan oksitosin merupakan oktapeptida. Keduanya dibentuk dalam sel saraf di dekat hipotalamus, dan ditranspor sepanjang akson menuju ke akhiran saraf di neurohipofisis, dari neurohipofisis kemudian dilepaskan ke darah. 1engan demikian neurohipofisis hanya berperan sebagai penyimpan dan pelepas hormon (organ neurohemal) karena hormon yang disekresikannya ternyata dihasilkan oleh bagian otak yang lain.
*denohipofisis, sebaliknya, menghasilkan hormon dan pelepasnan hormonhormon tersebut ke darah diatur oleh hipotalamus melalui hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus. ormon tersebut dapat mencapai hipofisis melalui sirkulasi portal. saat ini diketahui ada - hormon pengatur yang dihasilkan oleh hipotalamus yang terlibat dalam sistem pengendalian hipofisis. 6iga hormon adenohipofisis (9, prolaktin8 P, dan melanocyte stimulating hormon85S) dikendalikan hipotalamus secara dual, satu inhibisi dan satunya lagi stimulasi. 1engan demikian pelepasan ketiga jenis hormon tersebut tidak diatur dengan sistem feedback sederhana, meskipun tidak diragukan lagi bahwa sinyal feedback terlibat dalam pengaturan tersebut. Pelepasan empat hormon yang lain nampaknya tergantung pada sistem feedback negatif. 3orticotropin (*36), 6S, @, dan ?S mempunyai organ target korteks adrenal, tiroid, dan gonad. Kelenjarkelenjar tersebut saat distimulasi melepaskan hormon yang sesuai ke dalam darah. Keberadaan hormon di dalam darah sebaliknya menghambat, dengan feedback negatif, sekresi hormonhormon tropik. %uktibukti menunjukkan bahwa inhibisi terjjadi pada tingkat hipotalamus (kecuali tiroksin yang kemungkinan mempunyai lengkung feedback lebih pendek melalui adenohipofisis). Peran utama hipotalamus pada pengaturan endokrin menimbulkan pertanyaan bagaimana organ penting tersebut dikendalikan. ubungan hipotalamus dengan berbagai lokasi di otak melalui saraf memungkinkan pengendalian oleh berbagai lingkungan, juga faktorfaktor emosi, siklus terang gelap, musim, dan sebagainya. 1engan demikian jjelas bahwa sistem endokrin secara keseluruhan ada di bawah kendali saraf, melalui peran hipotalamus. H. E$ek /!as!ade0 Pengendalian fungsifungsi metabolik oleh sistem endokrin dapat menyebabkan terjadinya cascade!, atau amplifikasi tahapdemi tahap (step by step amplification!) yang memungkinkan pengendalian suatu proses akhir dengan hanya memerlukan sangat sedikit hormon untuk mengawali proses. Sebagai contoh, untuk proses akhir deposisi glikogen pada hepar, diperlukan sejumlah kecil 3< (,- ug) yang dilepaskan oleh hipotalamus. pelepasan 3< mengakibatkan rangkaian peristiwa dengan tahap akhir pembentukan 2.B ug glikogen di hepar. I. Interaksi hormon dengan sel target Suatu hormon hanya dapat menampakkan aksinya pada sel target jika sel tersebut mempunyai reseptor yang sesuai, dan sel lainyang bukan merupakan sel target harus tidak mempunyai reseptor tersebut. 1alam kaitannya dengan sel target, hormon dapat dikelompokkan menjadi (-) katekolamin dan hormon peptida, yang beraksi melalui reseptor pada permukaan sel, dan (+) steroid dan hormon tiroid, yang mampu melakukan penetrasi ke dalam sel dan menampakkan efeknya langsung pada inti sel dan mekanisme sintesis protein selular. asil pengamatan aksi adrenalin pada hepatosit menunjukkan bahwa adrenalin menyebabkan terjadinya konversi glikogen menjjadi glukosa dengan jalan mengendalikan pembentukan c*5P. Proses tersebut tergantung serangkaian en$im, yang salah satunya adalah fosforilase yang merupakan rate limiting step! proses (gambar +-). /n$im aktif, fosforilase a dibentuk dari prekursor, fosforilase b melalui aksi suatu fosforilase kinase dan *6P pada fosforilase a. Proses secara keseluruhan hanya diawali dari terikatnya adrenalin pada reseptornya pada membran sel. 4katan adrenalinreseptor mengakibatkan pelepasan en$im adenilat siklase yang kemudian akan megkatalisis pe mbentukan c*5P dari *6P. *5P siklik (3*5P) disebut sevagai second messenger pada proses aksi hormon, sedangkan hormonnya disebut sebagai first messenger! 3*5P dan adenilat siklase ditemukan pada beberapa jenis jaringan 7ertebrata dan *vertebrata, dan ditemukan pula pada
1.
2.
3.
4.
5.
sel bakteria. Peristiwa awal aksi hormon melalui c*5P selalu melibatkan pelepasan adenilat siklase dari tapak pengikatan hormon di membran sel. ?ungsi sel dapat juga dimodulasi oleh mekanisme aktivasi reseptor yang tidak melibatkan c*5P. Proses tersebut salah satunya tergantung pada pembentukan inositol trifosfat dan mobilisasi ion kalsium dari pool kalsium intraselular. Pada sistem ini ion kalsium dan fosfoinositol berperan sebagai second messenger!. ormon steroid, termasuk hormon seks betina dan jantan, dan hormon yang disekresikan korteks adrenal, beraksi melalui mekanisme yang berbeda. /stradiol terikat pada reseptor di uterus, testosteron pada prostat, progesteron pada oviduct burung, dan sebagainya. Pada permukaan sel, hormonhormon tersebut membentuk kompleks dengan dengan proein reseptor dan dengan cepat menuju ke nukleus, menstimulasi8 menginduksi ekspresi gen. ormon steroid yang disekresikan gonad tikus yang baru lahir dapat dirunut hingga ke sel target di area tertentu di otak, ormon berinteraksi dengan reseptor spesifik dan menginduksi perkembangan jaringan saraf. Garingan saraf yang diinduksi perkembangannya tersebut, akan menjadi pengendali apakah individu dewasa menunjukkan perilaku jantan atau betina. 1iferensiasi seksual pada jaringan saraf menentukan terjadinya aktivasi pada jenis perlaku tertentu dan supresi bagi perilaku yang lain. Selama perkembangan fungsi sistem saraf pusat dimodulasi hormon dan seperti kita ketahui sistem saraf pusat yang kemudian menjadi pengatur utama fungsifungsi endokrin tubuh. Sistem endokrin %ada In(erte&rata Sejumlah invertebrata tidak mempunya organ khusus untuk sekresi hormon sehingga sekresinya dilaksanakan oleh sel neurosekretori, yang merupakan sumber hormon pada invertebrata. Sel neurosekretori dapat ditemukan antara lain pada & "oelenterata 3ontohnya ialah ydra. ydra mempunyai sejumlah sel yang dapat menghasilkan senyawa kimia yang berperan dalam proses reproduksi, pertumbuhan, dan regenerasi. *pabila kepala hydra dipotong, sisa tubuhnya akan mengeluarkan molekul peptide yang disebut activator kepala. Lat tersebut akan memnyebabkan sisa tubuh hydra dapat membentuk mulut dan tentakel, dan selanjutnya membenyuk daerah kepala. Plat+helminthes ewan ini dapat menghasilkan hormon yang berperan penting dalam proses regenerasi. ormon yang dihasilkan tersebut juga terlibat dalam regulasi osmotic, ionic, dan dalam proses reproduksi. Nematoda ewan ini dapat mengalami ganti kulit hingga ; kali dalam siklus hidupnya., serta mempunyai struktur khusus yang berfungsi untuk sekresi neurohormon, yang berkaitan erat dengan sistem saraf. Struktur khusus tersebut terdapat pada ganglion di daerah kepala dan beberapa pada daeran korda saraf. Annelida Sejumlah annelida seperti poliseta (misalnya neris), oligoseta (misalnya lumbricus),dan hirudinae (misalnya lintah) sudah memperlihatkan adanya derajat sefalisasi yang memadai. 'tak hewan tersebut memiliki sejumlah besar sel saraf yang berfungsi sebagai sel sekretori. ewan ini juga telah memiliki system sirkulasi yang berkembang sangat baik sehingga kebutuhan untuk menyelenggarakan system kendali endokrin dapat terpenuhi.sistem endokrin annelida berkaitan erat dengan aktivitas pertumbuhan, perkembangan, regenerasi, dan reproduksi. 3ontoh yang baik untuk hal tersebut ialah perubahan bentuk cacing poliseta dewasa, yang dikenal dengan istilah epitoki.epitoki ialah perubahan sejumlah ruas tubuh menjadi struktur reproduktif.dalam proses tersebut ,beberapa ruas tubuh annelida yang mengalami perubahan bentuk akan terlepas dari tubuh utamanya, dan berkembang menjadi organisme hidup
6.
7.
a. b. c.
bebas.epitoki di kendalikan oleh system neuroendokrin.hormon yang dilepaskan bersifat menghambat epitoki sehingga epitoki hanya akan berlansung pada saat kadar hormon tersebut rendah.cara kerja hormone ini tidak diketahui secara jelas, tetapi diduga sekresinya diatur oleh faktor lingkungan. Moluska 5oluska (terutama siput) mempunyai sejumlah besar sel neuroendokrin yang terletak pada ganglia penyusun system saraf pusat. ewan ini juga memiliki organ endokrin klasik. Senyawa yang dilepaskan menyerupai protein dan berperan penting dalam mengendalikan osmoregulasi, pertumbuhan, serta reproduksi.
8.
Inse!ta 6erdapat kelompok sel neuroendokrin yang utama, sebagai berikut. -. Sel neurosekretori medialis & memiliki akson yang membentang hingga ke korpora kardiaka, yakni sepasng organ yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pelepasan neurohormon. +. Sel neurosekretori lateralis & memiliki akson yang membentang hingga ke korpora kardiaka. . Sel neurosekretori subesofageal & terdapat di bawah kerongkongan dan memiliki akson yang membentang ke korpora alata yang merupakan organ endokrin klasik. Ketiganya berfungsi untuk mengendalikan berbagai aktivitas pertumbuhan dan pengelupasan rangka luar (kulit luar). Sistem endokrin invertebrata umumnya mengatur proses yang sama seperti halnya pada vertebrata seperti pengembangan, pertumbuhan, dan reproduksi. Karena spesies invertebrata telah mengembangkan keragaman sejarah kehidupan dengan peristiwa karakteristik seperti pembentukan larva, sering dengan serangkaian tahapan yang berbeda dan 8 atau pupation, metamorfosis, diapause atau tahap istirahat yang tidak terjadi pada vertebrata , jelas bahwa sistem endokrin dari invertebrata jauh lebih beragam dari yang ditemukan pada vertebrata. 4nvertebrata menggunakan steroid, terpenoid dan hormon peptida, tetapi ini adalah yang paling umum di antara filum ini. Struktur sekretori pada invertebrata sering kali berasal dari neuronal sehingga disebut sebagai organ atau sel neurosekretori. Steroid seperti ecdysone dan steroid jenis vertebrata, khususnya terpenoid berbeda dari hormon peptida pada sifat fisik dan kimia serta kelarutan dan ketahanan terhadap degradasi ('ehlmann, +). Secara umum, sistem endokrin invertebrata belum didokumentasikan dalam rincian yang sama seperti vertebrata. 5eskipun terdapat keragaman endokrinologi pada invertebrata, beberapa generalisasi dasar dapat dibuat. Sistem /ndokrin disebut juga kelenjar buntu. Sekret dari kelenjar endokrin dinamakan hormon. ormon berperan penting untuk mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh. Sistem endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem saraf, namun cara kerjanya dalam mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf. #.
Sistem Endokrin %ada erte&rata am&ar 9 Sistem Endokrin %ada erte&rata %erbeda dengan invertebrata, sistem endokrin pada vertebrata terutama sekali tersusun atas berbagai organ endokrin klasik. Sistem endokrin vertebrata dapat dibedakan menjadi kelompok kelenjar utama yaitu hipotalamus, hipofisis atau pituitari, dan kelenjar endokrin tepi. Pada vertebrata, sistem syaraf memberikan pengaruh yang sangat jelas terhadap sistem endokrin. %erbagai organ endokrin tepi pada vertebrata bekerja di bawah kendali kelenjar pituitari bagian depan (anterior) yang merupakan salah satu organ endokrin pusat. Pituitari anterior bekerja dibawah pengaruh hipotalamus, yang kerjanya dipengaruhi oleh syaraf. 2. Hi%otalamus dan Pituitari ipotalamus dan pituitari merupakan organ endokrin pusat yang dimilki hewan vertebrata. ipotalamus merupakan bagian otak vertebrata yang terletak di bawah talamus dan berperan dalam mempertemukan sistem saraf dan endokrin. 6alamus adalah kumpulan sel syaraf yang terletak di bagian tengah otak vertebrata. ipotalamus berfungsi untuk mengendalikan kelenjar pituitari, sementara pituitari juga berfungsi mengendalikan kelenjar endokrin lainnya. 'leh karena itu hipotalamus disebut sebagai kelenjar induk. ormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan dibawa ke pituitari ada dua jenis hormon dari hipotalamus yaitu hormon yang dilepaskan ke pituitari depan dan hormon yang dilepas ke pituitari
3.
@.
a.
b.
belakang. ormon yang dilepas ke pituitari belakang akan dilepas melalui akson plasma yang membentang dari hipotalamus hingga ke bagian tersebut . Kelenjar pituitari belakang disebut daerah neurondokrinal karena pada daerah ini banyak ditemukan juluran saraf dari sel neurosekretori, yang badan selnya terletak di hipotalamus. 'leh karena itu pituitari belakang disebut juga neurohipofisis. 1ari neurohipofisis hormon dari hipotalamus akan langsung dilepas ke sirkulasi melalui ujung akson. ormon hipotalamus yang dilepas di pituitari belakang ialah hormon *1 dan oksitosin. *1 sangat penting untuk mengendalikan penyerapan air di saluran ginjal sedangkan oksitosin berperan merangsang kontraksi otot polos pada dinding rahim dan kelenjar susu. *1 dan oksitosin merupakan hormon dari golongan peptida. Pada semua vertebrata dapat ditemukan peptida yang memiliki efek hayati serupa dengan *1 dan oksitosin tetapi susunan asam aminonya berbeda. ormon penting lain yang dikeluarkan oleh hipotalamu yaitu hormon pelepas ( releasing hormon, < ) dan hormon penghambat (
0ntuk dapat mendeteksi jalur yang di jelajahinya, individu rayap yang berada di depan mengeluarkan feromon penanda jejak (trail following pheromone) yang keluar dari kelenjar stenum (sternal gland di bagian bawah, belakang abdomen), yang dapat dideteksi oleh rayap yang berada di belakangnya. Sifat kimiawi feromon ini sangat erat hubungannya dengan bau makanannya sehingga rayap mampu mendeteksi obyek makanannya. 1isamping feromon penanada jejak , para pakar etologi (perilaku) rayap juga menganggap bahwa pengaturan koloni berada di bawah kendali feromon dasar ( primer pheromone). c. ?eromon pada Jgengat Jgengat gipsi betina dapat memengaruhi ngengat jantan beberapa kilometer jauhnya dengan memproduksi feromon yang disebut disparlur!. Karena ngengat jantan mmampu mengindra beberapa ratus molekul dari betina yang mengeluarkan isyarat dalam hanya satu mililiter udara, disparlur tersebut efektif saat disebarkan di wilayah yang saat besar sekalipun. d. ?eromon pada Semut dan @ebah 5adu Semut menggunakan feromon sebagai penjejak untuk menunjukkan jalan menuju sumber makanan. %ila lebah madu menyengat, ia tak hanya meninggalkan sengat pada kulit korbannya, tetapi juga meninggalakan $at kimia yang memanggil lebah madu lain untuk menyerang. 1emikian pula, semut pekerja dari berbagai spesies mensekresi feromon sebagai $at tanda bahaya, yang digunakan ketika terancam musuh. ?eromon disebar di udara dan mengumpulkan pekerja lain. %ila semutsemut ini bertemu musuh, mereka juga memproduksi feromon sehingga isyaratnya bertambah atau berkurang, bergantung pada sifat bahayanya.
BAB III PENU*UP A.
#esim%ulan Kesimpulan makalah ini antara lain& -. Sistem endokrin dan sistem saraf bekerja sama secara kooperatif untuk mengatur aktivitas dalam tubuh hewan, dengan cara menghasilkan hormon yang kan mempengaruhi sel sasaran. ormon dapat dihasilkan oleh organ endokrin sejati atapun oleh neurosekretori. ormon dapat diklasifikasi menjadi yaitu steroid, peptida, dan turunan tirosin. +. 6imbulnya tanggapan hayati pada sel target akibat rangsang hormon relatif lebih lambat jika dibandingkan dengan tanggapan yang timbul akibat rangsang saraf. ormon mempengaruhi sel target secara spesifik. Pengaruh tersebut berkaitan erat dengan adanya reseptor hormon pada sel target yang sesuai dengan hormon tetentu.
B.
Saran 6idak ada kata sempurna yang pantas untuk segala hal di dunia, begitu juga dengan makalah yang telah kami susun, oleh karena itu bagi pihak terkait kami mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat. *miin.
DA*A; PUS*A#A
%ond, 3. /. -FCF. Biology of ishes. E. %. Saunders, Philadelphia. ?ujaya, "ushita., 4r., 5.Si. +;. isiologi !kan.
*nonim, +-. $ormon dan %istem &ndokrin. http&88sehatenak.blogspot.com8 diakses pada tanggal +B 5aret +- pukul -;.-; E46*, 5akassar. 0lfhitha, 1esi, +-+. %istem &ndokrin. http&88desyyulfitha.blogspot.com8 diakses pada tanggal +B 5aret +- pukul -;.+ E46*, 5akassar.