BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Manusia dengan segala sifat dan tingkah lakunya merupakan makhluk yang sangat kompleks.
Proses mempelajari manusia tidak cukup hanya ditinjau dari segikeilmuan. Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa untuk mengembangkanergonomi diperlukan dukungan dari berbagai disiplin, antara lain psikologi,antropologi, faal kerja, biologi, sosiologi, perencanaan kerja, fisika, dan lain-lain (Sutalaksana, !"!#. Perubahan waktu, walaupun secara perlahan-lahan, telah merubah manusia dari keadaan primitif menjadi manusia yang berbudaya. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga sehingga peralatan peralatan sudah menjadi kebutuhan kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan. pekerjaan. $rtinya $rtinya peralatan dan teknologi merupakan penunjang yang penting dala m upaya meningkatkan produkti%itas untuk berbagai jenis pekerjaan. &isamping itu, disisi lain akan terjadi dampak negatifnya bila kita kurang kurang waspada waspada menghadap menghadapii bahaya bahaya potensial potensial yang mungkin mungkin timbul. 'al ini tidak akan terjadi terjadi jika dapat diantisipasi dan tidak akan ada risiko yang mempengaruhi kehidupan para pekerja. rgonomi dan )* ()eselamatan dan )esehatan )erja# merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. )eduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality (quality of working life). life) . $spek kualitas kehidupan kerja merupakan merupakan salah satu faktor penting penting yang yang mempen mempengar garuhi uhi rasa rasa keperc kepercaya ayaan an dan rasa rasa kepemi kepemilika likan n pekerj pekerjaa kepada kepada perusa perusahaa haan n yang yang berujung pada produkti%itas dan kualitas kerja. )enyataannya, kecelakaan kerja masih terjadi di berbagai perusahaan yang secara administratif t elah lulus audit sistem manajemen )*. $da ungkapan bahwa “witho “without ut ergono ergonomic mics, s, safety safety manage managemen mentt is not enough enough” ” . Sangat Sangat disaya disayangk ngkan an apabil apabilaa ergonomi sering disalah-artikan dan hanya dikaitkan dengan aspek kenyamanan (perancangan kursi# atau dimensi fisik tubuh manusia. manusia. $kibatnya, $kibatnya, aplikasi aplikasi ergonomi ergonomi masih belum dianggap penting, penting, terutama di perusahaan + perusahaan di ndonesia, sehingga banyak sekali rancangan sistem kerja yang tidak ergonomi. 'al ini terlihat dari ketidaksesuaian antara pekerja dengan cara kerja, mesin, atau alat kerja yang dipakai, lingkungan tempat kerja, atau menyangkut pengaturan beban kerja yang tidak optimal.
1.2
Rumusan Masalah • • • •
$pa &efinisi dari ergonomi Bagaimana aplikasi ergonomi di industri $pa saja dampak yang ditimbulkan diti mbulkan jika prinsip ergonomi diabaikan Bagaimana pencegahan dan pengendalian pada industri yang belum menerapkan prinsip ergonomi
1.3
Tujuan ujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas keselamatan industri
yang diberikan oleh dosen pengampu dan juga sebagai bahan pertimbangan pembelajaran bersama.
BAB II Tnjauan Pustaka 1.
De!ns Erg"n"m
rgonomi berasal dari kata /unani ergon (kerja# dan nomos (aturan#, secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja. rgonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari perancangan pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia, sistem orang dan mesin, peralatan yang dipakai manusia agar dapat dijalankan dengan cara yang paling efektif termasuk alat + alat peragaan untuk memberi informasi kepada manusia. Banyak definisi tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh para pakar dibidangnya antara lain0 a.
rgonomi
adalah
1lmu1
atau
pendekatan
multidisipliner
yang
bertujuan
mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sehingga tercapai alat, cara dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien (Manuaba, $, !2#. b.
rgonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (arwaka. dkk, 3445#.
c.
rgonomi adalah ilmu tentang manusia dalam usaha untuk meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerja (6urmianto, !!7#.
d.
rgonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimaloptimalnya (Suma8mur, !2"#.
e.
rgonomi adalah praktek dalam mendesain peralatan dan rincian pekerjaan sesuai dengan kapabilitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah cidera pada pekerja. (9S'$, 3444#. &ari berbagai pengertian di atas, dapat diintepretasikan bahwa pusat dari ergonomi adalah manusia. )onsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan kemampuan, dan kapabilitas manusia. Sehingga dalam usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan produkti%itas, efisiensi dan kenyamanan dibutuhkan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yang terlibat dengan pekerjaan tersebut.
&efinisi ergonomi juga dapat dilakukan dengan cara menjabarkannya dalam fokus, tujuan dan pendekatan mengenai ergonomi (Mc :oinick !!*# dimana dalam penjelasannya disebutkan sebagai berikut0 a. Secara fokus rgonomi menfokuskan diri pada manusia dan interaksinya dengan produk, peralatan, fasilitas, prosedur dan lingkungan dimana sehari-hari manusia hidup dan bekerja. b. Secara tujuan ujuan ergonomi ada dua hal, yaitu peningkatan efektifitas dan efisiensi kerja serta peningkatan nilai-nilai kemanusiaan, seperti peningkatan keselamatan kerja, pengurangan rasa lelah dan sebagainya. c. Secara pendekatan Pendekatan ergonomi adalah aplikasi informasi mengenai keterbatasan-keterbatasan manusia, kemampuan, karakteristik tingkah laku dan moti%asi untuk merancang prosedur dan lingkungan tempat akti%itas manusia tersebut sehari-hari. Berdasarkan ketiga pendekatan tersebut diatas, definisi ergonomi dapat terangkumkan dalam definisi yang dikemukakan :hapanis (!2;#, yaitu ergonomi adalah ilmu untuk menggali dan mengaplikasikan informasi-informasi mengenai perilaku manusia, kemampuan, keterbatasan dan karakteristik manusia lainnya untuk merancang peralatan, mesin, sistem, pekerjaan dan lingkungan untuk meningkatkan produkti%itas, keselamatan, kenyamanan dan efektifitas pekerjaan manusia. Sedangkan
produkti%itas dan kualitas produk. &esain dan modifikasi ruang kerja serta tata letak tempat kerja untuk kemudahan dan
•
kecepatan operasi, pelayanan dan pemeliharaan. &esain dan modifikasi metode kerja, termasuk otomatisasi dan alokasi tugas antara
•
operator (manusia# dan mesin. Perancangan kondisi lingkungan fisik kerja yang mampu memberikan kenyamanan, keamanan>keselamatan dan kesehatan kerja bagi manusia untuk meningkatkan moti%asi kerja, kualitas lingkungan kerja dan produkti%itas. =aktor fisik dari lingkungan kerja0 . )ebisingan0 2; dB$. 3. klim )erja0 suhu kering (35-37 o:#, suhu basah (3-*4 o:#, )elembaban (7;!; ?#. *. @etaran0 5-; 'A untuk organ perut dan tulang belakang sedangkan 54-24 'A untuk ketajaman mata.
3. A%lkas Dan Penera%an Erg"n"m 1. Posisi )erja, terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak
terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang %ertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. a. Posisi kerja duduk Berikut beberapa tips untuk posisi kerja duduk di depan komputer P"ss &u&uk
+ Posisi paha horiAontal, sejajar dengan lantai + Posisi telapak kaki menapak ke tanah. Bila tidak, berarti posisi duduk $nda terlalu tinggi + Bantalan kursi menopang punggung bagian bawah, sehingga punggung tetap tegak +
+ Punggung santai tapi tidak membungkuk + )epala tak membungkuk atau terlalu condong ke depan
M"nt"r
+ Pastikan layar monitor dalam kondisi bersih, sehingga tak ada noda yang menghalangi pandangan mata + $tur setelan brighthness dan kontras layar secukupnya sehingga nyaman bagi mat + $tur posisi tak layar monitor agar tak memantulkan cahaya yang menyilaukan mata + $tur posisi bagian atas layar sejajar atau sedikit di bawah pandangan mata + arak antara mata ke layar antara ;4-74 cm P"ss Meja
+ Cetakkan keyboard pada posisi yang membuat lengan terasa rileks + Posisi siku dengan meja membentuk sudut !4 derajat + Pergelangan tangan pada posisi netral, lurus dan nyaman + Saat mengetik, pergelangan tangan berada pada posisi yang tetap, namun bisa menjangkau tombol keyboard dengan jari + empatkan tetikus> mouse dekat dengan keyboard, sehingga tak perlu menggerakan tangan terlalu jauh untuk meraihnya.
•
. 3. *. •
. 3. *.
)euntungan0 Mengurangi kelelahan pada kaki. erhindarnya sikap yg tidak alamiah. Berkurangnya pemakaian energi. )erugian0 Melembeknya otot perut. Melengkungnya punggung. fek buruk bagi organ bagian dalam.
b. Posisi )erja Berdiri )euntungan0 9tot perut tidak kendor, • sehingga %ertebra (ruas tulang belakang# tidak rusak bila mengalami pembebanan. )erugian0 9tot kaki cepat lelah. •
Pengaturan meja kerja %a&a %"ss 'er&r
2. Proses )erja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu
bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. 'arus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
&eskripsi Sekali-sekali erus-menerus
ingkat &ewasa Pria ()g# Danita ()g# 54 ;-2
; 4
ingkat Muda Pria ()g# Danita ()g# ; 4-;
4-3 7-!
@ambar0 angkauan
3. ata letak tempat kerja. &isplay harus jelas terlihat pada waktu melakukan akti%itas
kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional harus lebih banyak digunakan daripada hanya kata-kata saja.
ata
Cetak empat )erja antara yang rgonomis (kanan# dan yang idak rgonomis (kiri#
(. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan
kepala, bahu, tangan, punggung dan sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan. Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan C9 sebagai berikut0
Met"&e mengangkat 'e'an
Semua pekerja harus diajarkan bagaimana cara mengangkat beban yang baik. &isamping itu, jenis kelamin seseorang juga dapat mempengaruhi kegiatan mengangkat dan mengangkut. :ara mengangkat dan mengangkut yang baik harus memenuhi 3 prinsip kinetis, yaitu 0 . Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat dan sebanyak mungkin otot tulang yang lemah dibebaskan dari pembebanan. 3. Momentum
gerak
badan
dimanfaatkan
untuk
mengawali gerakan. Prinsip mengangkat beban0 . $nda harus selalu melindungi tangan dan kaki $nda dengan mengenakan $lat Pelindung &iri yang sesuai. 3. Selalu gunakan otot perut $nda untuk membantu pinggang di saat mengangkat. *. Periksa bawaan $nda dan pastikan sudah didistribusikan secara merata serta tidak menonjol atau memiliki tonjolan tajam. 5. Periksa lajur yang akan $nda lewati untuk memastikan bahwa tidak ada benda-benda yang akan membuat anda tersandung dan jatuh. ;. @unakan lutut sebagai tumpuan, baik dalam mengambil maupun menurunkan benda. angan membungkuk atau memutar tubuh $nda sambil membawa benda. 7. Pastikan berat beban sesuai dengan kemampuan $nda dan membuat $nda nyaman saat membawanya. Minta bantuan rekan jika beban terlalu besar atau terasa berat untuk diangkat oleh satu orang. ". $ngkat dengan benar dan pastikan pijakan $nda kuat. aga punggung tetap lurus, tanpa melengkung atau membungkuk. Pusatkan tubuh $nda di atas kaki, dapatkan pegangan
yang baik pada objek dan tarik hingga dekat dengan $nda. $ngkat dengan kaki $nda, bukan punggung. 2. ika $nda perlu untuk mengubah jalur, putar badan beserta kaki $nda dan jangan hanya memutar punggung $nda saja. !. Entuk benda yang berada di tempat tinggi, gunakan tangga yang kokoh untuk mencapai beban tersebut . &ekatkan rak ke tubuh $nda, geser, dan ambil. Cakukan semua pekerjaan dengan lengan dan kaki, bukan punggung. 4. Benda yang berada di bawah rak dan lemari membutuhkan perawatan ekstra. arik benda ke arah $nda sebelum $nda mengangkat. @unakan kaki $nda untuk menambah daya angkat.
(.
Baha)a* Rsk" Erg"n"m
=aktor resiko yang terpenting jika kita mengabaikan faktor ergonomi dalam tempat kerja adalah kita akan mengalami MS&s (musculoskletal disorders#. 'al ini terjadi jika melakukan sesuatu pekerjaan dalam waktu yang lama. $dapun faktor-faktor kumulatif yang akan menyebabkan MS&s0 F @erakan repetitif Melakukan gerakan berulang. Bergantung pada berapa kali aktifitas itu dilakukan, banyak otot yang terlibat, kecepatan dalam
pergerakan atau perpindahan. @erakan ini akan
menimbulkan ketegangan pada syaraf dan otot yang terakumulatif dan akan semakin meningkat jika tidak ada gerakan untuk meregangkan.
F Awkward Postur Sikap tubuh sangat menentukan sekali pada tekanan yang diterima otot pada saat melakukan suatu akti%itas. Postur ini meliputi reaching, twisting, bending, kneeling, squatting, working overhead dan menahan benda dengan posisi yang tetap.
F Contact Stresses ekanan yang diakibatkan oleh interaksi antara bagian tubuh pekerja dengan benda. 'al ini dapat menghambat kerja syaraf dan aliran darah.
F Vibration @etaran yang diterima oleh anggota tubuh akibat penggunaan mesin dan alat-alat penunjang pekerjaan.
F &urasi umlah waktu yang digunakan dalam melakukan suatu pekerjaan. Semakin lama melakukan suatu pekerjaan, maka semakin besar resiko yang diterima, dan semakin besar pula waktu yang dibutuhkan untuk proses pemulihan.
F )ondisi lain )ondisi selain yang diatas, yaitu0 o emperatur o am istirahat
+. E,aluas &an Analsa Resk" Erg"n"m Sebelum memilih program inter%ensi ergonomi diperlukan proses e%aluasi dan analisis ergonomi untuk mengidentifikasi permasalahan ergonomi di suatu lingkungan kerja. %aluasi ergonomi mencakup beberapa hal yang meliputi analisis lingkungan kerja, postur kerja, jenis tugas>pekerjaan, pengangkatan dan pengangkutan, faktor-faktor resiko bahaya, deraja t tingkat resiko bahaya, prioritas>fokus program peningkatan, tindakan koreksi. 'al-hal yang die%aluasi dalam ergonomi mencakup lingkungan kerja fisik, kimia, biologi maupun faktor ergonomi. ujuan dilakukannya e%aluasi dalam ergonomi adalah untuk mengetahui faktorfaktor potensi tidak aman dan tidak sehat, melakukan koreksi terhadap faktor-faktor yang menyebabkan tidak aman dan tidak sehat, serta menentukan faktor-faktor yang memiliki resiko tinggi sebagai prioritas untuk dilakukan koreksi. Berdasarkan
$ntropometri,
Biomekanika,
=isiologi
)erja,
Pencegahan
dan
Pengendalian Bahaya. &engan diterapkannya ergonomi, sistem kerja dapat menjadi lebih produktif dan efisien. &ilihat dari sisi rekayasa, informasi hasil penelitian ergonomi dapat dikelompokkan dalam beberapa bidang penelitian, yaitu0 # $ntropometri # Biomekanika # =isiologi # Pencegahan dan Pengendalian Bahaya 1. Antr"%"metr $ntropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran dimensi
tubuh manusia dan karakteristik khusus lain dari tubuh yang rele%an dengan perancangan alat-alat>benda-benda yang digunakan manusia.$ntropometri dibagi a#
atas dua bagian utama, yaitu0 $ntropometri Statis (struktural#. Pengukuran manusia pada posisi diam, dan linier permukaan tubuh. b# $ntropometri &inamis (fungsional#. /ang dimaksud dengan antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya. /ang sering disebut sebagai antropometri rekayasa adalah aplikasi dari kedua bagian utama di atas untuk merancang workspace dan peralatan.Permasalahan %ariasi dimensi antropometri seringkali menjadi faktor dalam menghasilkan rancangan sistem kerja yang “fit” untuk pengguna. &imensi tubuh manusia itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang harus menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan sampel data yang akan diambil. =aktor-faktor tersebut adalah0 . Emur. Ekuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 34 tahun untuk pria dan " tahun untuk wanita. $da kecenderungan berkurang setelah 74 tahun. 3. enis kelamin. Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali bagian dada dan pinggul. *. pekerja Perancangan untuk populasi sendiri memiliki tiga pilihan yaitu0 a) #esign for e$treme individuals. b) #esign for ad&ustable range.
c) #esign for average%
2. B"mekanka Biomekanika adalah ilmu yang menggunakan hukum-hukum fisika dan
konsep-konsep mekanika untuk mendeskripsikan gerakan dan gaya pada berbagai macam bagian tubuh ketika melakukan akti%itas. =aktor ini sangat berhubungan
dengan pekerjaan yang bersifat material handling, seperti pengangkatan dan pemindahan secara manual, atau pekerjaan lain yang dominan menggunakan otot tubuh. Meskipun kemajuan teknologi telah banyak membantu akti%itas manusia, namun tetap saja ada beberapa pekerjaan manual yang tidak dapat dihilangkan dengan pertimbangan biaya maupun kemudahan. Pekerjaan ini membutuhkan usaha fisik sedang hingga besar dalam durasi waktu kerja tertentu, misalnya penanganan atau pemindahan material secara manual. Esaha fisik ini banyak mengakibatkan kecelakaan kerja ataupun low back pain, yang menjadi isu besar di negara-negara industri belakangan ini. 3. -s"l"g Pengukuran "nsums Energ Secara garis besar, kegiatan-kegiatan kerja manusia dapat digolongkan
menjadi kerja fisik (otot# dan kerja mental (otak#. Pemisahan ini tidak dapat dilakukan secara sempurna, karena terdapat hubungan yang erat antara satu dengan lainnya. $pabila dilihat dari energi yang dikeluarkan, kerja mental murni relatif lebih sedikit mengeluarkan energi dibandingkan kerja fisik. )erja fisik akan mengakibatkan perubahan pada fungsi alat-alat tubuh, yang dapat dideteksi melalui perubahan 0 a# )onsumsi oksigen. b# &enyut jantung. c# Pengeluaran nergi. d# Peredaran udara dalam paru-paru. e# emperatur tubuh. f# )onsentrasi asam laktat dalam darah. g# )omposisi kimia dalam darah G air seni. ingkat penguapan, dan faktor lainnya. h# )erja fisik mengakibatkan pengeluaran energi yang berhubungan erat dengan konsumsi energi. )onsumsi energi pada waktu bekerja biasanya ditentukan
b#
dengan cara tidak langsung, yaitu dengan pengukuran 0 a# )ecepatan denyut jantung )onsumsi oksigen Bilangan nadi atau denyut jantung merupakan peubah yang penting dan pokok, baik dalam penelitian lapangan maupun dalam penelitian laboratorium. &alam hal penentuan konsumsi energi, biasa digunakan parameter indeks kenaikan bilangan kecepatan denyut jantung. ndeks ini merupakan perbedaan antara kecepatan denyut jantung pada waktu kerja tertentu dengan kecepatan denyut jantung pada saat istirahat. (Didyasmara, 344"#.
Pengukuran Be'an Psk"l"gs $spek psikologi dalam suatu pekerjaan dapat berubah setiap saat. Banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan psikologi tersebut. =aktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri pekerja (internal# atau dari luar diri pekerja>lingkungan (eksternal#. Baik factor internal maupun eksternal sulit untuk dilihat secara kasat mata, sehingga dalam pengamatan hanya dilihat dari hasil pekerjaan atau faktor yang dapat diukur secara objektif, atau pun dari tingkah laku dan penuturan pekerja sendiri yang dapat diidentifikasikan. Pengukuran beban psikologi dapat dilakukan dengan 0
Pengukuran beban psikologi secara objektif a. Pengukuran denyut jantung. Secara umum, peningkatan denyut jantung berkaitan dengan meningkatnya le%el pembebanan kerja. b. Pengukuran waktu kedipan mata. Secara umum, pekerjaan yang membutuhkan atensi %isual berasosiasi dengan kedipan mata yang lebih sedikit, dan durasi kedipan lebih pendek. c. Pengukuran dengan metoda lain. Pengukuran dilakukan dengan alat flicker, berupa alat yang memiliki sumber cahaya yang berkedip makin lama makin cepat hingga pada suatu saat sulit untuk diikuti oleh mata biasa.
Menurut 6euman (3447# dalam satu artikel tentang ergonomi 6oor
=itrihana,
menyatakan ada 2 jenis tool yang dapat digunakan untuk melakukan e%aluasi ergonomi yaitu0 F ool untuk pengambilan keputusan strategis F ool untuk sistem kerja dan desain produk F Peralatan uji yang digunakan untuk menge%aluasi lingkungan kerja F ool e%aluasi yang berbasis computer F Checklist untuk e%aluasi lingkungan kerja F )uesioner untuk mengetahui persepsi faktor-faktor yang menimbulkan resiko F )uesioner untuk mengetahui kesehatan dan kenyamanan F Model ekonomi )ekuatan otot dan keluhan pada otot merupakan salah satu indikator
untuk
menge%aluasi penerapan ergonomi. Menurut artikel tersebut, ada beberapa faktor dari pekerjaan yang dapat mempengaruhi kekuatan otot dan biasanya menyebabkan keluhan otot adalah0 F Posisi kerja yang tidak alamiah awkward 'osture)
F Pengulangan pekerjaan pada satu jenis otot F Penggunaan tenaga yang berlebihan F Posisi kerja yang statis F erjadi kontak bagian tubuh dengan lingkungan ataupun peralatan kerja F Metode>cara kerja F am kerja yang terlalu panjang Selain faktor diatas, ada juga yang mempengaruhi seperti faktor
lingkungan fisik,
kimia dan psikososial. Menurut buku (ealth and Safety $ecutive ('S, 3447# dalam artikel tentang ergonomi 6oor =itrihana, ada beberapa panduan langkah-langkah untuk melakukan analisis bahaya di tempat kerja yang meliputi identifikasi sumber bahaya, menentukan siapa yang kemungkinan terkena tersebut dan bagaimana bahaya tersebut mengenai mereka, melakukan
e%aluasi
resiko
bahaya
dan
menentukan
program
pencegahan,
mendokumentasikan temuan>solusin dan mengimplementasikannya serta meninjau ulang hasil analisis dan memperbaikinya jika diperlukan. &alam melakukan program ergonomi, perlu memperhatikan beberapa prinsip dasar, yaitu0 F Sebagai upaya proaktif untuk pencegahan terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan F Pelaksanaannya didasarkan pada hasil ilmu pengetahuan dan hasil penelitian yang terbaik F Bekerjasama dengan pekerja dan departemen terkait F =leksibel dan hindari satu ukuran untuk semua F Program yang dilaksanakan harus terjangkau dan sesuai kekuatan sumberdaya yang dimiliki F Program yang dilaksanakan harus jelas, singkat dan sederhana Sementara untuk melakukan pengendalian terhadap sumber bahaya ada * strategi yang dapat dilakukan meliputi0 F Pengendalian secara teknis misalnya misalnya terhadap jalur pemindahan material, komponen dan produk, merubah proses atau benda untuk mengurangi paparan bahaya pada pekerja, merubah layout tempat kerja, merekayasa bentuk desain komponen, mesin dan peralatan, memeprbaiki merode kerja dan lainnya F Pengendalian secara administratif misalnya dengan memberikan pelatihan kerja, %ariasi jenis pekerjaan, memberikan pelatihan tentang faktor-faktor bahaya di tempat
kerja, melakukan rotasi pekerjaan, mengurangi jam kerja dan mengatur shif t kerja, memberikan istirahat yang cukup dan lainnya F Menggunakan alat perlindungan diri misalnya masker, sarung tangan, pelindung mesin dan lainnya. /. Pen0egahan &an Pengen&alan Baha)a Menghilangkan, mengurangi, atau mengontrol adanya faktor res iko. . Pengendalian secara eknik 3. Pengendalian secara $dministrasi *. &esain )antor )erja 5. Pelatihan 1. Pengen&alan se0ara Teknk eknik kontrol adalah mekanisme yang lebih disukai untuk mengendalikan bahaya
ergonomis. ni mungkin memerlukan merancang ulang stasiun kerja, metode kerja, dan alat untuk mengurangi tuntutan pekerjaan, seperti tenaga, pengulangan, dan posisi yang aneh. Seperti pada gambar dibawah ini salah satu cara dalam bekerja secara ergonomis dengan cara pengadaan suatu alat (yaitu berupa tempat duduk>kursi seperti yang ditunjukkan gambar dibawah ini#.
@ambar0 Bekerja secara rgonomis (kiri# dan idak rgonomis (kanan# 2. Pengen&alan se0ara A&mnstras - Penggantian personil untuk berbagai macam pekerjaan dengan persyaratan fisik yang berbeda. - Membuat jadwal kerja > jadwal istirahat istirahat. - Pelatihan personil untuk menggunakan metode kerja yang sesuai > cocok. 3. Desan ant"r erja . )antor kerja harus mudah disesuaikan untuk mengakomodasi pekerja dalam
melakukan tugas. (. Pelathan #Pelatihan harus memungkinkan setiap orang untuk mengenali faktor risiko dan memahami prosedur yang digunakan untuk meminimalkan resiko.
-
Pelatihan penyegaran harus disediakan setiap tahun dan pelatihan ulang harus
dilakukan ketika personil ditugaskan ke pekerjaan baru dengan risiko yang berbeda, atau risiko baru ditemukan.