KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu yang berjudul “Perawatan “Perawatan Luka dan Kontrol Infeksi”. Infeksi”. Makalah ini berisikan tentang informasi kesehatan perawatan luka dan metode control infeksi. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang masalah tersebut. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Kiranya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca. Amin.
1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 b. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 c. Rumusan masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 BAB II PEMBAHASAN A. Perawatan Luka 1. Proses penyembuhan luka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka . . . . . . . . . . . . . . . . 4 3. Tujuan perawatan luka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 a. Mengganti Balutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
Penggantian balutan kering . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
Penggantian balutan basah ke kering . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
Irigasi luka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
Angkat jahitan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18 B. Kontrol Infeksi a. Mencuci tangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20 b. Menggunakan sarung tangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24 c. Melepas sarung tangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26 d. Memakai masker . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26 e. Memakai baju steril (gown) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27 f. Mencuci tangan untuk persiapan bedah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29 g. Membuka pack steril . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32 h. Persiapan area steril . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33 i. Menuangkan cairan steril . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35
BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36 2. Kritik dan saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36 DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
2
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa ini perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan juga memberikan kontribusi yang sangat untuk menunjang praktek perawatan luka ini. Disamping itu manajemen perawatan luka ini berkaitan dengan perubahan profil pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif dan kelainan metabolik semakin banyak ditemukan. Kondisi tersebut biasanya sering menyertai kekompleksan suatu luka dimana perawatan yang tepat diperlukan agar proses penyembuhan bisa tercapai dengan optimal. Dengan demikian, perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan luka yang dimulai dari pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis. Disamping itu perawat juga berkaitan dengan biaya perawatan luka yang efektif. Manajemen perawatan luka modern sangat mengedepankan hal tersebut. Hal ini ditunjang dengan semakin banyaknya inovasi terbaru dalam perkembangan produk-produk yang bisa dipakai dalam merawat luka. Dalam hal ini, perawat dituntut untuk memahami produk-produk tersebut dengan baik sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang perawatan luka dan aspek-aspek yang ada dalam perawatan luka. Selain itu dapat mengetahui metode kontrol infeksi.
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan luka? 2. Bagaimana perawatan luka? 3. Apa saja yang dilakukan dalam kontrol infeksi?
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Perawatan Luka Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat proses patologis yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ tertentu. (Lazarus et al, 1994).Ada dua jenis luka, yaitu luka dengan jaringan yang hilang dan luka tanpa jaringan yang hilang. Proses penyembuhan luka :
1. Penyembuhan primer
Fase Inflamasi ( Reaksi )
Fase proliferasi ( Regenerasi )
Maturasi ( Remodeling )
2. Penyembuhan Sekunder
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka :
1. Faktor sistemik : usia, nutrisi, insufisiensi vascular, obat -obatan 2. Factor local : suplai darah, infeksi, nekrosis, adanya b enda asing pada luka
Tujuan perawatan luka :
1. Meningkatkan hemostasis luka 2. Mencegah Infeksi 3. Mencegah cedera jaringan yang lebih lanjut 4. Meningkatkan penyembuhan luka 5. Mempertahankan integritas kulit 6. Mendapatkan kembali fungsi normal 7. Memperoleh rasa nyaman
4
Mengganti Balutan a. Penggantian balutan kering
Balutan kering melindungi luka dengan drainase minimal terhadap kontaminasi mikroorganisme. Balutan dapat hanya berupa bantalan kasa yang tidak melekat ke jaringan luka dan menyebabkan iritasi yang sangat kecil. Atau berupa bantalan telfa yang juga tidak melekat pada insisi atau lubang luka tetapi memungkinkan drainase melalui permukaan yang tidak melekat di bawah kasa lembut. Selama insisi / luka tetap terbuka, pemasangan balutan kering memerlukan teknik steril. Peralatan :
Set balutan steril / bahan-bahan sebagai berikut 1. Sarung tangan steril 2. Set balutan (gunting dan forsep) 3. Balutan kasa dan bantalan kasa 4. Basin untuk larutan antiseptik/larutan pembersih 5. Salep antiseptik 6. Larutan pembersih yang diresepkan oleh dokter 7. Larutan garam faal/air 8. Plester, pengikat/balutan sesuai kebutuhan 9. Kantung tahan air untuk sampah 10. Balutan kasa extra dan surgihad/bantlan ABD 11. Selimut mandi 12. Pengangkat perekat (tidak menjadi keharusan) 13. Alat pengukur (tidak menjai keharusan)
LANGKAH
RASIONAL
1. Jelaskan prosedur pada klien.
Menghilangkan meningkatkan penyembuhan. 5
ansietas pemahaman
klien
dan proses
2. Susun semua peralatan yang diperlukan Mencegah kesempatan merusak teknik steril di meja tempat tidur.
dengan kelalaian tak disengaja pada perawatan yang diperlukan.
3. Ambil kantung sekali pakai dan buat Mencegah kontaminasi tak disengaja pada lipatan diatasnya.
bagian atas luar permukaan kantung. Jangan menyebrangi area steril untuk membuang balutan kotor.
4. Tutup semua jendela yang terbuka.
Memberikan klien privasi dan mengurangi udara yang dapat mentransmisikan mikro organisme.
5. Bantu klien pada posisi nyaman dengan Gerakan selimut
pasien
untuk
tiba-tiba
memanjakan penggantian
balutan
dari dapat
klien
selama
menyebabkan
tempat luka. Instruksikan klien tidak kontaminasi luka atau peralatan. Penutupan menyentuh tempat steril dan area luka.
memberikan jalan masuk pada luka dan meminimalkan pemajanan yang tidak perlu.
6. Cuci tangan secra menyeluruh dan Menghilangkan mikroorganisme yang tinggal gunakan sarung tangan steril serta dipermukaan kulit dan mengurangi transmisi lepaskan
plester
/
ikatan
yang pathogen pada jaringan yang terpajan.
menempel.
7. Gunakan sarung tangan bersih sekali Sarung tangan mencegah transmisis organism pakai dan lepaskan plester, ikatan, atau dari balutan kotor pada tangan anda. balutan.
8. Lepaskan plester dengan melepaskan Mengurangi tegangan pada jaitan atau tepi ujung dan menariknya dengan perlahan luka. sejajar pada kulit dan mengarah pada 6
balutan (bila masih ada plester di kulit gunakan aseton).
9. Dengan sarung tangan / fonsep, angkat Penampilan drainase dapat mengganggu klien balutan pertahankan permukaan kotor secara
emosional.
jauh dari penglihatan klien.
hati-hati
dengan
Pengangkatan dari
balutan
balutan mencegah
penarikan tak disengaja pada drain.
10. Bila balutan lengket pada luka lepaskan Mencegah kerusakan permukaan epiderma. dengan memberikan larutan steril / air.
11. Observasi karakter dan jumlah drainase Memberikan perkiraan hilangnya drainase dan pada balutan.
pengkajian kondisi muka.
12. Buang balutan kotor pada kantong Prosedur sampah,
hindari
mengurangi
transmisi
kontaminasi mikroorganisme untuk orang lain.
permukaan luar kantung . lepaskan sarung tangan dengan menarik bagian dalam keluar. Buang di tempat yang tepat.
13. Buka nampan balutan steril, tempatkan Balutan steril dan perapatan tetap steril saat pada meja tempat tidur / disamping atau dalam permukaan steril. Persiapan semua pasien. Buka botol atau bungkusan bahan
mencegah
merusa
teknik
selama
larutan antiseptik dan tuangkan basin mengganti balutan actual. steril/di atas kasa steril.
14. Bila
penutup/kemasan
menjadi
basah
kasa
akibat
steril Cairan bergerak melalui bahan dengan aksi larutan kapiler.
antiseptik,ulangi persiapan bahan.
Mikroorganisme
menjalar
dari
lingkungan tidak steril di atas meja atau linen tempat tidur menembus kemasan balutan ke 7
balutan itu sendiri.
15. Kenakan sarung tangan steril.
Memungkinkan anda memegang balutan steril, instrument, dan larutan tanpa menyebabkan kontaminasi.
16. Inspeksi luka. Perhatikan kondisinya, Menentukan status penyembuhan luka. (kontak letak drain , intergritas jahitan /penutup dengan
permukaan
kulit
atau
drainase
kulit, dan karakter drainase. (palpasi mengkonstaminasi sarung tangan) luka, bila perlu dengan bagian tanagn non-dominan
yang
tidak
akan
menyentuh bahan steril).
17. Bersihkan
luka
antiseptik
yang
dengan
larutan Penggunaan forsep mencegah kontaminasi jari
diresepkan/larutan yang memakai sarung tangan. Arah tekanan
garam faal. Pegang kasa yanag dibasahi pembersihan mencegah introduksi organism ke dalam larutan dengan forsep. Gunakan dalam luka. kasa
terpisah
untuk
setiap
usapan
membersihkan. Bersihkan dari area yang kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi.
Gerakkan
dalam
tekanan progresif menjauh dari insisi atau tepi luka.
18. Gunakan
kasa
baru
untuk Mengurangi kelembaban pada tempat luka,
mengeringkan luka atau insisi.
yang akhirnya dapat menjadi tempat tumbuh mikroorganisme.
19. Berikan
salep
antiseptik
bila Pengolesan yang diarahkan langsung pada
dipesankan,gunakan tehnik seperti pada balutan pembersihan. Jangan dioleskan di atas drainase. 8
atau
drainase
dapat
menghambat
tempat drainase.
20. Pasang balutan steril kering pada insisi atau letak luka
Pasang satu balutan setiap kali
Mencegah pemasangan balutan besar yang dapat
mengganggu
gerakan
klien,
dan
memastikan penutupan luka keseluruhan.
Pasang kasa jarang(4 x4) atau Meningkatkan absorbs tepat terhadap drainase. telfa sebagai lapisan kontak
Bila
terpasang
drain,ambil Balutan sekitar drain mengamankan letak drain
gunting dan potong kasa 4 x 4 dan mengarbsorbsi drainase. kotak
untuk
dipaskan
di
sekitarnya
Pasang kasa lapisan kedua Melindungi pada lapisan absorben
luka
dari
masuknya
mikroorganisme.
Pasang surgipat yang lebih tebal atau bantalan ABD(garis biru
di
tengah
bantalan
menandai permukaan luar)
21. Gunakan plester di atas balutan atau Membeikan dukungan pada luka dan menjamin amankan dengan ikatan montgomery, penutupan lengkap dengan pemajanan pemajan an minimal balutan atau pengikat.
pada mikroorganisme.
22. Lepaskan sarung tangan dan buang Mengurangi transmisi mikroorganisme. pada tempat yang telah disediakan.
23. Buang semua bahan dan bantu klien Lingkungan pada posisi nyaman.
yang
kenyamanan klien. 9
bersih
meningkatkan
24. Cuci tangan
Mengurangi transmisi mikroorganisme.
25. Catat pada catatan perawat observasi Dokumentasi yang akurat dan tepat waktu luka,
balutan,
dan
drainase. memberitahukan personel adanya perubahan
Dokementasikan penggantian balutan, kepada kondisi luka dan status klien. termasuk pernyataan respon klien.
b. Penggantian Balutan Basah ke Kering
Balutan basah ke kering adalah tindakan pilihan untuk luka yang memerlukan debridemen. Bagian yang basah dari balutan secara efektif membersihkan luka terinfeksi dan nekrotik. Kasa lembab langsung mengabsorbsi semua eksudat dan debris luka. Lapisan luka kering membantu menarik kelembaban dari luka ke dalam balutan dengan aksi kapiler. Peralatan :
1. Sarung tangan steril 2. Gunting dan forsep steril 3. Duk steril 4. Balutan kasa dan bantalan kasa beranyam jarang 4x4 5. Basin untuk larutan antiseptic (tidak menjadi keharusan) 6. Larutan pembersih yang diresepkan oleh dokter 7. Normal Salin atau air 8. Sarung tangan sekali pakai 9. Plester, pengikat, atau perban sesuai kebutuhan 10. Kantung tahan air untuk sampah 11. Balutan kasa ekstra dan surgipad atau bantalan bant alan ABD 12. Selimut mandi 13. Aseton (tidak menjadi keharusan) 14. Bantalan tahan air
10
LANGKAH
RASIONAL
1. Jelaskan prosedur pada klien dengan Menghilangkan menggambarkan
langkah-langkah meningkatkan
perawatan luka.
2. Susun
semua
diperlukan
ansietas
klien
dan
pemahaman
proses
penyembuhan.
peralatan
dimeja
tempat
yang Mencegah kesempatan rusaknya tekhnik tidur steril oleh sentuhan tidak disengaja pada
(jangan dibuka dahulu).
peralatan yang diperlukan.
3. Ambil kantung sekali pakai dan Manset
mencegah
kontaminasi
tak
buat lipatan di atasnya. Letakkan disengaja pada bagian atas luar permukaan kantung dalam jangkauan area kerja kantung. Anda tidak harus menyebrangi anda.
area steril untuk membuang balutan kotor.
4. Tutup ruangan atau tirai tempat Memberikan privasi klien dan mengurangi tidur atau susun sekat disekitar udara masuk yang dapat memindahkan tempat tidur. Tutup jendela yang mikroorganisme. terbuka.
5. Bantu
klien
pada
posisi
yang Gerakan
tiba-tiba
oleh
klien
selama
nyaman dan tutup pada selimut mengganti balutan dapat menyebabkan mandi hanya untuk memajankan kontaminasi luka atau peralatan. Penutupan tempat
luka.
Instruksikan
klien memberikan
jalan
masuk
luka
dan
untuk tidak menyentuh area luka meminimalkan pemajanan yang tak perlu. atau peralatan steril.
6. Cuci tangan secara menyeluruh.
Menghilangkan
mikroorganisme
pada
permukaan kulit dan mengurangi transmisi patogen pada jaringan yang terpajan.
7. Letakkan
bantalan
tahan
air Mencegah mengotori linen tempat tidur. 11
dibawah klien.
8. Kenakan sarung tangan bersih sekali Sarung
tangan
mencegah
transmisi
pakai dan lepaskan plester, ikatan, organisme infeksi dari balutan kotor pada atau perban.
9. Lepaskan
tangan anda.
plester
dengan Mengurangi tegangan atau jahitan pada
melepaskan ujungnya dan menarik tepi luka. secara perlahan, sejajar dengan kulit dan kearah balutan. (bila masih terdapat sisa perekat dikulit, dapat dihilangkan dengan aseton).
10. Dengan
tangan
yang
telah Penampilan balutan dapat mengganggu
menggunakan sarung tangan atau klien
secara
forsep, angkat balutan, permukaan balutan
emosional.
dengan
Pengambilan
hati-hati
mencegah
bawah balutan yang kotor jauhkan penarikan drain secara tidak disengaja. dari penglihatan klien. CATATAN : bila terpasang drain, lepaskan 1 lapis setiap kali.
11. Bila balutan pelekat pada jaringan Pembalutan basah ke kering dibuat untuk dibawahnya, Perlahan
jangan
bebaskan
dibasahi. luka
balutan
bersih
dari terinfeksi
terkontaminasi
dengan
atau
debridemen
luka
jaringan
eksudat yang mengering. Ingatkan nekrotik dan eksudat. klien
tentang
penarikan
dan
ketidaknyamanan.
12. Observasi jumlah drainase pada Memberikan perkiraan kehilangan drainase balutan.
dan pengkajian kondisi luka.
12
13. Buang balutan kotor pada wadah Mengurangi transmisi mikroorganisme ke yang
disediakan,
hindari orang lain.
kontaminasi permukaan luar wadah. Lepaskan sarung tangan sekali pakai dengan menarik bagian dalam ke luar. Buang pada tempat yang telah disediakan.
14. Siapkan peralatan balutan steril. Lapisan kasa yang bersentuhan dengan Tuangkan larutan yang diresepkan luka harus terbasahi secara menyeluruh kedalam
baskom
steril
dan untuk meningkatkan kemampuan absorbsi
tambahkan kasa berlubang kecil.
15. Kenakan sarung tangan.
balutan.
Memungkinkan anda memegang balutan steril,
instrumen,
dan
larutan
tanpa
mengkontaminasi dengan mikroorganisme.
16. Inspeksi
luka.
Perhatikan Menentukan status penyembuhan luka.
kondisinya, letak drain, integritas (kontak dengan permukaan kulit atau jahitan atau penutupan kulit, dan drainase mengkontaminasi sarung tangan). karakteristik drainase. (palpasiluka, bila perlu, dengan bagian tangan non-dominan anda yang tidak akan menyentuh peralatan steril).
17. Bersihkan
luka
dengan
larutan Penggunaan forsep mencegah kontaminasi
antiseptik atau larutan NS. Pegang jari
anda
kasa yang sudah dibasahi dengan tangan. larutan
menggunakan
Gunakan
1
kasa
untuk
yang
Arah
menggunakan
pembersihan
mencegah
forsep. introduksi organisme kedalam luka. setiap
tekanan pemebersihan. Bersihkan 13
sarung
dari
area
yang
kurang
terkontaminasi ke area yang paling terkontaminasi.
Bergerak
dari
tekanan progresif menjauh dari garis insisi atau tepi luka.
18. Pasang kasa beranyam halus yang Kasa basah mengabsorbsi drainase dan basah tepat pada permukaan luka. melekat pada debris. Pengemasan kasa Bila luka dalam dengan perlahan sehingga secara merata di distribusikan buat kasa seperti kemasan dengan pada permukaan luka. menekuk tepi kasa dengan forsep. Secara perlahan masukkan kasa kedalam
luka
sehingga
semua
permukaan luka kontak kon tak dengan kasa basah.
19. Pasang kasa steril kering ( 4x4 ) diatas kasa basah.
Lapisan keringan bekerja sebagai lapisan absorben untuk menarik kelembaban dari permukaan luka.
20. Tutup dengan kasa, Surgipad, atau Kasa atau bantalan melindungi luka dari bantalan ABD.
masuknya mikroorganisme.
21. Pasang plester diatas balutan atau Memberikan penyangga pada luka dan amankan
dengan
ikatan menjamin
Montgomery, perban, atau pengikat.
penutupan
luka
dengan
sempurna untuk meminimalkan pemajanan pada mikroorganisme.
22. Bantu
klien
pada
posisi Meningkatkan perasaan sejahtera klien.
kenyamanan.
14
23. Cuci tangan
24. Catat
pada
Mengurangi transmisi mikroorganisme
catatan
perawat Dokumentasi
akurat
observasi luka, balutan, drainase memberitahukan dan respons klien.
dan
tepat
personil
waktu adanya
perubahan kondisi luka dan status klien.
c. Irigasi Luka
Tujuan irigasi luka adalah untuk menghilangkan eksudat dan debris dari luka yang lambat sembuh. Ini memerlukan teknik steril dan terutama berguna untuk luka dalam terbuka, bila jalan masuk ke semua permukaan luka terbatas. Luka irigasi dapat memberikan panas pada area yang sakit untuk meningkatkan penyembuhan atau memudahkan pengolesan obat local. Peralatan :
1. Basin steril 2. Larutan irigasi (200 sampai 500 ml sesuai pesanan) dihangatkan pada suhu (32ᵒ (32ᵒ C sampai 37ᵒ 37ᵒ C atau sampai 90ᵒ 90ᵒ F sampai 98,6ᵒ 98,6ᵒ F) 3. Spuit irigasi steril ( kateter karet merah steril sebagai penghubung untuk luka dengan lubang kecil ) 4. Basin bersih untuk menampung larutan 5. Tray balutan steril dan peralatan untuk mengganti balutan 6. Bantalan tahan air 7. Jeli pelumas dan spatel lidah (tidak menjadi keharusan )
LANGKAH 1. Jelaskan Gambarkan
prosedur sensasi
dirasakan selama irigasi.
RASIONAL pada yang
klien. Ansietas
klien
akan
dikurangi
melalui
akan kesadaran tentang apa yang akan terjadi selama prosedur dan perasaan apa yang dirasakan.
15
2. Susun
peralatan
disamping
tempat Mencegah merusak prosedur.
tidur.
3. Posisiskan
klien
sehingga
larutan Aliran cairan dipengaruhi gravitasi area yang
irigasi akan mengalir dari bagian atas kurang terkontaminasi ke area yang paling tepi
luka
ke
dalam
basin
yang terkontaminasi.
diletakkan dibawah luka.
4. Letakan bantalan tahan air di bawah Mencegah mengotori linen tempat tidur. klien.
5. Cuci tangan
Mengurangi transmisi mikroorganisme.
6. Kenakan sarung tangan bersih sekali Sarung tangan mencegah transmisi organism pakai dan lepaskan plester, ikatan atau infeksius dari balutan kotor ke tangan anda. perban.
7. Lepaskan plester dengan melepaskan Mengurangi tegangan pada garis jahitan atau ujungnya
dan
menarikan
perlahan, tepi luka.
sejajar dengan kulit dank e arah balutan (bila masih tersisa perekat di kulit, dihilangkan dengan aseton).
8. Dengan
tangan
anda
yang
telah Penampilan drainase dapat mengganggu klien
memakai sarung tangan atau forsep, secar emosional. Pengangkatan balutan dengan angkat balutan, pertahankan bagian hati-hati mencegah tertariknya drain secara tak bawah
yang
kotor
jauh
dari sengaja.
penglinghatan klien. Lepaskan satu lapis balutan setiap kali.
9. Bila balutan lengket ke luka, lepaskan Mencegah kerusakan permukaan epidermal. 16
dengan meneteskan normal salin steril atau air.
10. Observasi karakter dan jumlah drainase Memberikan perkiraan hilangnya drainase dan pada balutan.
pengkajian kondisi luka.
11. Buang balutan kotor pada wadah yang Mengurangi transmisi mikroorganisme pada telah disediakan, hindari kontaminasi orang lain. dengan
permukaan
Lepaskan
sarung
luar
wadah.
tangan
dengan
menarik bagian dalam ke luar. Buang di tempat yang telah disediakan.
12. Siapkan peralatan steril. Buka basin Mencegah dan
tuangkan
larutan
masuknya
mikroorganisme
ke
(volume dalam luka.
bervariasi tergantung ukuran luka dan banyaknya
drainase).
Buka
spuit,
siapkan tray balutan. Pakai sarung tangan steril.
13. Letakkan basin bersih menempel kulit Menampung klien di bawah insisi atau letak luka.
larutan
pengirigasi
yang
terkontaminasi.
14. Hisap larutan ke dalam spuit tepat di Irigasi secara mekanik mengangkat drainase atas luka, irigasi dengan perlahan tetapi dan debris. Lokalisasi atau depresi di dasar secara kontinu dengan tekanan yang luka dapat dengan mudah menampung debris. cukup untuk mendorong drainase dan debris. Hindari menyemburkan atau menyemprotkan larutan. Irigasi tepat di atas luka.
17
15. Lanjutkan irigasi sampai larutan yang Memastikan mengalir ke dalam basin jernih.
bahwa
semua
debris
telah
terbuang.
16. Dengan kasa steril, keringkan tepi luka. Mengeringkan basah yang berlebihan, yang Bersihkan
dari
yang
kurang dapat
menjadi
media
untuk
pertumbuhan
terkontaminasi sampai ke area yang mikroorganisme atau sebagai pengiritasi kulit. terkontaminasi.
Bergerak
secara
progresif menekan dari garis insisi atau tepi luka.
17. Pasang balutan steril.
Balutan
steril
mencegah
infeksi
dan
meningkatkan penyembuhan luka.
18. Bantu klien untuk posisis yang nyaman.
Meningkatkan kenyamanan klien.
19. Buang peralatan dan cuci tangan.
Mengontrol transfer mikroorganisme.
20. Catat pada catatan perawat volume dan Pencatatan tipe
larutan,
karakteristik
drainase, dokumentasi
penampilan luka, dan respon klien.
tepat terapi
waktu dan
memberikan kemajuan
penyembuhan luka.
d. Angkat Jahitan
Angkat jahitan adalah merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada hari ke 5-7 (sesuai dengan penyembuhan luka), untuk mengangkat jahitan luka bedah atau mengambil jahitan pada luka bedah dengan cara memotong simpul jahitan, bertujuan mencegah infeksi silang dan mempercepat proses penyembuhan luka. 1. Indikasi A. Luka operasi yang sudah waktunya diangkat jahitannya B. Luka pasca bedah yang sudah sembuh
18
C. Luka infeksi oleh karena jahitan 2. Kontraindikasi A. Luka habis operasi yang belum waktunya diangkat jahitannya B. Semua luka yang dijahit dan belum waktunya diangkat jahitannya Alat dan bahan:
1. Pinset anatomi
11. Betadhin 10%
2. Pinset cirurghi 12. Larutan H2O2 lisol/savlon
3. Kapas bulat 4. Gunting angkat jahitan
13. Obat luka
5. Lidi kapas(lidi yang diberi/dilapisi kapas pada ujungnya)
14. 2 Bengkok
6. Kasa steril 7. 2 atau 3 mangkok steril (cucing steril)
15. Handskon steril
8. Gunting pembalut 16. Korentang
9. Plester 10. Alkohol 70%
Cara Kerja:
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 2. Dekatkan alat pada pasien 3. Bantu pasien dengan posisi senyaman mungkin 4. Cuci tangan 5. Gunakan sarung tangan steril 6. Membuka balutan dengan hati-hati dan balutan dimasukan kedalam kantong balutan kotor 7. Bila perlu bersihkan luka dengan menggunakan savlon, H2O2, boorwater atau NaCl 0,9% sesuai dengan keadaan luka, lakukan dengan bersih. 8. Mendisinfeksi sekitar luka operasi dengan kapas alkohol 70 % dan mengolesi luka operasi dengan bethadine 10 %
19
9. Melepaskan jahitan satu persatu selang seling, dengan cara: Menjepit simpul jahitan dengan pinset anatomis dan ditarik sedikit ke atas kemudian menggunting benang dibawah simpul yang berdekatan dengan kulit atau pada sisi yang lain yang tidak simpul 10. Olesi luka dan sekitarnya dengan betadhin 10% 11. Tutupi luka dengan kasa steril kering dan diplester 12. Rapikan pasien 13. Bersihkan alat dan kembalikan pada tempatnya 14. Cuci tangan 15. Dokumentasikan perubahan keadaan luka
B. Kontrol Infeksi a. Mencuci Tangan Peralatan :
1. Bak cuci dengan keran air hangatn mengalir 2. Sabun atau desinfektan dalam dispenser yang dioperasikan dengna kaki (atau sabun batangan) 3. Handuk kertas 4. Batang oranye (tidak menjadi keharusan)
LANGKAH
RASIONAL
1. Dorong ke atas jam tangan dan Memberikan akses lengkap ke jari-jari, lengan baju seragam yang oanjang tangan
,
dan
di atas pergelangan tangan anda. meningkatkan Lepaskan perhiasan
pergelangan.
jumlah
Cincin
mikroorganisme
pada tangan (Jacobson et al, 1985)
2. Pertahankan kuku jari anda pendek Kebanyakan mikroba pada tangan berasal terkikir
dari bawah kuku
20
3. Perhatikan permukaan tangan anda Terpotong atau luka terbuka dapat menjadi dan jari-jari terhadap adanya luka sarang mikroorganisme. Lesi demikian goresan atau terpotong pada kulit dapat
menjadi
tempat
keluar,
dan kutikula. Laporkan adanya lesi meningkatnya pemajanan klien terhadap bila
merawat
klien
dengan infeksi,
kerentanan tinggi
atau
meningkatkan
sebagai risiko
jalan anda
masuk,
mendapat
infeksi.
4. Berdiri di depan bak cuci, jaga agar Bagian dalam dari bak cuci merupakan tangan dan seragam anda tidak area yang terkontaminasi. Menjangkau menyentuh permukaan bak cuci. keran di atas bak cuci meningkatkan risiko (Jika tangan menyentuh bak cuci menyentuh selama
mencuci
tangan,
tepinya,
yang
merupakan
ulangi bagian terkontaminasi
proses mencuci tangan dari awal). Gunakan bak cuci dengan keran yang mudah terjangkau
5. Alirkan
air.
Tekan
pedal
kaki Bila
tangan
dengan kaki untuk mengatur aliran dianggap
menyentuh
terkontaminasi.
keran
tangan
Organisme
dan suhu air. Tekan tangkai pedal menyebar dengan mudah dari tangan ke ke arah lateral untuk mengontrol keran aliran dan suhu air. Hidupkan keran yang dioperasikan dengan tangan, tutupi bagian atas keran dengan handuk kertas
6. Hindari
memercikkan
air
ke Mikroorganisme menyebar dan bertumbuh
seragam anda
dalam situasi lembab
7. Atur aliran air sehingga suhunya Air hangat lebih nyaman. Air panas hangat
membuka pori-pori kulit, menyebabkan 21
iritasi
8. Basahi tangan dan lengan bawah Tangan
merupakan
bagian
paling
secara menyeluruh di bawah air terkontaminasi yang hasrus dicuci. Air mengalir. Jaga agar tangan dan mengalir dari area yang paling bersih ke lengan bawah lebih rendah dari siku yang paling terkontaminasi selama mencuci
9. Oleskan 1 ml sabun cair biasa atau 3 Jumlah bakteri berkurang secara signifikan ml sabun cair antiseptik pada tangan pada tangan bila mneggunakan 3-5 ml dan
buat
menggunakan
berbusa. sabun
Bila sabun antimicrobial (Larsen, 1987)
batangan,
pegang dan gosok sapmai berbusa. Dapat
juga
digunakan
sabun
berbentuk granula dan preparat liflet
10. Cuci tangan menggunakan banyak Sabun membersihkan dengan mengemulsi busa dan gosokkan selama 10-15 lemak
dan
minyak
detik. Jalin jari-jari dan gosok tegangan
permukaan.
telapak
mekanik
dan
punggung
tangan gosokan
dengan gerakan memutar
dan
menurunkan
Gesekan
dan
melepaskan
dan
mengangkat kotoran dan bakteri transien. Menjalin jari-jari jari-jari dan ibu jari memastikan memastikan bahwa
semua
permukaan
dibersihkan.
Sabun antimicrobial harus kontak dengan kulit selama sedikitnya 10 detik
11. Bila area di bawah jari-jari kotor,
Pengangkatan kotoran dan sedimen di
bersihkan dengan kuku jari tangan bawah
kuku
dengan
cara
mekanik
yang lain dan tambahkan sabun atau mengurangi mikroorganisme tangan kayu oranye bersih. Jaga agar kulit di bawah (disekitar) kuku anda tidak 22
luka atau terpotong
12. Bilas
tangan
dan
pergelangan Dengan
membilas
tangan secara menyeluruh, jaga agar membersihkan tangan di bawah dan siku di atas
13. Ulangi
langkah
perpanjangan
9-11
periode
secara
mekanik
kotoran
dan
mikroorganisme
tetapi Makin besar kemungkinan tangan akan actual terkontaminasi, makin besar kebutuhan
mencuci tangan selama 1, 2, dan 3 untuk mencuci keseluruhan tangan. menit.
14. Keringkan
tangan
secara Mengeringkan dari area paling bersih
menyeluruh, usap dari jari turun le (ujung jari) ke area yang kurang bersih pergelangan
tangan
dan
lengan (pergelangan tangan) untuk menghindari
bawah.
kontaminasi. Dengan mengeringkan tangan mencegah kulit terkelupas dan kasar.
15. Buang handuk kertas dalam wadah Pembuangan benda yang terkontaminasi di yang telah disediakan
tempat yang telah disediakan mencegah perpindahan mikroorganisme
16. Hentikan aliran air dengan kaki dan Handuk
basah
gagang pedal. Untuk menghentikan memungkinkan aliran
keran
tangan,
dan
tangan
pemindahan
basah pathogen
gunakan melalui kerja kapiler
handuk kertas bersih yang kering
17. Pertahankan tangan dan kutikula Kulit kering dan merekah mudah pecah, cukup
terlumasi
dengan
losion menimbulkan jalan masuk untuk infeksi
tangna atau pelembab di antara waktu pencucian.
23
b. Menggunakan Sarung Tangan Peralatan : Kemasan sarung tangan steril dengan ukuran yang sesuai
LANGKAH
RASIONAL
1. Cuci tangan secara menyeluruh
Mengurangi jumlah mikroorganisme yang tinggal pada permukaan tangan
2. Buka pembungkus kemasan bagian Mencegah kemasan bagian dalam sarung luar dengan hati-hati menyibakkan tangan terbuka dan menyentuh benda ke samping
terkontaminasi secara sengaja
3. Pegang kemasan bagian dalam dan Objek steril yang dipegang di bawah taruh pada permukaan datar yang pergelangan anda dianggap terkontaminasi. bersih tepat
di
atas ketinggian Permukaan
dalam
pembungkus
sarung
pergelangan tangan. Buka kemasan, tangan dipertimbangkan steril pertahankan sarung tangan pada permukaan dalam pembungkus
4. Bila sarung tangan belum dibedaki, Bedak ambil
sebungkus
bedak
memungkinkan
sarung
tangan
dan mudah dikenakan. (Beberapa dokter tidak
tuangkan sedikit pada tangan di atas menggunakan bak cuci atau keranjang sampah
bedak
karena
meningkatkan
takut
pertumbuhan
mikroorganisme)
5. Identifikasi sarung tangan kanan Identifikasi dan
kiri.
Setiap
sarung
sarung
tangan mencegah
mempunyai manset kurang lebih 5 ketidaktepatan cm
(2
inchi).
Kenakan
tangan
kontaminasi dalam
yang
tepat kerna
menggunakannya.
sarung Mengenakan sarung tangan pada tangan
tangan pada tangan dominan anda dominan terlebih dahulu meningkatkan
24
terlebih dahulu
kecekatan anda dalam prosedur
6. Dengan ibu jari dan dua jari lainnya Tepi dalam manset akan berada pada dari
tangan
non-dominan
anda, permukaan kulit anda dan tidak dianggap
pegang tepi manset sarung tangan steril untuk
tangan
dominan.
Sentuh
hanya
pada
permukaan
dalam
sarung tangan
7. Dengan hati-hati tarik sarung tangan Bila pada
tangan
lebarkan
dominan
manset
dan
permukaan
luar
sarung
tangan
anda, menyentuh tangan atau pergelangan anda, pastikan ini terkontaminasi
bahwa manset tidak menggulung pada
pergelangan
tangan
anda.
Pastikan juga bahwa ibu jari dan jari-jari pada posisi yang tepat
8. Dengan tangan dominan anda yang Manset melindungi jari anda yang telah telah menggunakan sarung tangan, memakai sarung tangan. Bagian steril masukkan
jari
anda
di
bawah menyentuh bagian steril mencegah sarung
manset sarung tangan kedua
tangan terkontaminasi
9. Dengan hati-hati tarik sarung tangan Kontak terhadap sarung tangan yang telah kedua pada tangan non-dominan tersarungi
dengan
tangan
anda. Jangan biarkan jari-jari dan mengakibatkan terkontaminasi ibu jari sarung tangan dominan menyentuh dominan
bagian anda
tangan
yang
non-
terbuka.
Pertahankan ibu jari tangan nondominan abduksi ke belakang
25
terbuka
10. Manakala sarung tanga kedua telah Memastikan melekat lembut pada jari-jari terpasang, cakupkan kedua tangan anda.
Manset
setelah untuk
biasanya
terlepas
pemasangan. hanya
Pastikan
menyentuh
bagian
yang steril
c. Melepas Sarung Tangan
LANGKAH
RASIONAL
1. Pegang bagian luar dari satu manset Meminimalkan dengan tangan,
tangan
yang
hindari
kontaminasi
kulit
di
bersarung bawahnya menyentuh
pergelangan tangan
2. Lepaskan sarung tangan, balikkan Bagian luar sarung tangan tidak menyentuh menjadi bagian dalam ke luar. permukaan kulit Buang ke pembuangan
3. Dengan
jari
yang
telah
lepas
tersebut, ambil bagian salam dari sarung
tangan
yang
masih
dikenakan. Lepaskan sarung tangan, bagian dalam ke luar. Buang di tempat pembuangan
d. Memakai Masker
LANGKAH
RASIONAL
1. Temukan tepi atas masker (masker Logam lunak menempel dengan tepat
26
biasanya mempunyai strip logam terhadap batang hidung tipis di tepinya). Masker terbaru yang
dianjurkan
mempunyai
pita
oleh
CDC
kepala
elastik.
Periksa kebijakan institusi untuk penggunaan masker yang tepat 2. Pegang masker pada kedua tali atau Posisi
ikatan
pada
puncak
kepala
pita bagian atasnya. Ikatkan kedua memberikan ikatan yang kencang. Ikatan tali tersebut di atas pada puncak di atas telinga dapat menyebabkan iritasi belakang kepala anda, dengan tali di atas telinga (alternative : selipkan tali masker dia tas masing-masing telinga).
CATATAN
:
Masker
tinggi-filtrasi diikat dengan dua pita karet
3. Ikat kedua tali bawah dengan kuat Mencegah
keluarnya
mikroorganisme
sekitar leher anda, dengan masker melalui sisi masker saat anda bicara atau tepat di bawah dagu
bernapas
4. Dengan perlahan cubit pita logam Mencegah mikroorganisme keluar dari atas sekitar batang hidung anda
sekitar hidung
e. Memakai Baju Steril (Gown)
LANGKAH
RASIONAL
1. Sebelum memasuki ruang operasi atau Man droplet nuclei mengontaminasi area kerja area penanganan, kenakan kap, masker yang steril. Kacamata melindungi membrane wajah, dan kacamata. Penutup kaki mukosa mata. Penutup kaki terbuat dari kertas juga diperlukan di ruang operasi.
atau kain dan terpasang pas terhadap sepatu kerja. 27
2. Lakukan cuci tangan bedah dengan Menghilangkan seksama.
bakteri
residen
dan
dan
transein dari jari tangan, tangan dan lengan atas.
3. Minta
perawat
circulating
untuk Bagian luar gown tetap steril.
membantu membuka kemasan steril yang berisi gown steril ( terlipat dengan bagian dalam keluar).
4. Minta
perawat
circulating
untuk Menjaga sarung tangan steril dan biarkan
menyiapkan kemasan sarung tangan perawat yang melakukan scrub menangan dengan
mengoyak
pembungkus
bagian
membuka
luar peralatan steril.
sementara
menjaga dalam tetap steril. Bagian dalam
sarung
diletakkan
dalam
diciptakan
dari
tangan area
kemudian steril
yang
bagian
luar
pembungkus.
5. Turunkan kemasan gown steril ; angkat Menyediakan secara langsung lipatan gown ke atas mencegah
batas
keamanan
kontaminasi
yang
terhadap
luas, gown.
dan melangkah menjauh dari meja.
6. Pegang bagian lipatan gown, dapatkan Membersihkan tangan dapat menyentuh bagian ban
leher.
Dengan
kedua
tangan, dalam gown tanpa mengontaminasi bagian
pegang bagian dalam depan dari gown luarnya. tepat dibawah ban leher.
7. Biarkan lipatan gown terbuaka, jaga Bagian luar gown akan merupakan area bagian dalam gown terhadap tubuh. permukaan yang steril. Jangan menyentuh bagian luar gown 28
dengan tangan telanjang.
8. Dengan tangan sejajar bahu, masukkan Pemakaian
yang
hati-hati
mencegah
kedua lengan ke lubang lengan secara kontaminasi. Gown menutupi tangan untuk bersamaan. Minta perawat circulating persiapan mengenakan sarung tangan tertutup. untuk menarik gown ke atas bahu dengan meraih bagian dalam lipatan lengan. Gown ditarik, biarkan kain menutup tangan.
9. Minta
perawat
mengikat
bagian
circulating punggung
untuk Gown harus ditutupi dengan lengkap menutupi gown pakaian.
dengan baik pada leher dan pinggang. (jika gown membungkus melingkar, penutup steril yang menutup gown tidak boleh disentuh sampai perawat mengenakan sarung tangan).
f. Mencuci Tangan untuk Persiapan Bedah Peralatan :
1. Bak cuci dalam dengan pengontrol pedal atau tangkai kaki 2. Sabun antimicrobial (missal CHG atau iodofor) 3. Sikat tangan sekali pakai dan pengikir kuku 4. Tongkat oranye atau pengikir kuku sekali pakai LANGKAH
RASIONAL
1. Periksa tangan dan jari terhadap Area inflamasi atau lecet pada kulit dapat luka terpotong atau abrasi
menjadi tempat mikroorganisme
2. Lepaskan semua perhiasan
Menjadi tempat mikroorganisme
29
3. Kenakan masker wajah, pastikan Mencegah keluarnya mikroorganisme ke bahwa masker tersebut menutupi udara, yang dapat mengkontaminasi tangan hidung dan mulut anda dengan baik 4. Atur aliran air pada suhu hangat
Air
panas
menghilangkan
minyak
pelindung dari kulit dan meningkatkan sensitifitas kulit terhadap sabun
5. Basahi tangan anda dan lengan Air mengalir berdasarkan gravitasi dari bawah dengan bebas, pertahankan ujung jari ke siku. Tangan menjadi bagian tangan atas berada setinggi siku yang paling bersih dan ekstremitas atas. selama seluruh prosedur
Dengan
mempertahankan
tangan
tetap
tinggi memungkinkan air mengalir dari area yang paling kurang terkontaminasi ke area yang paling terkontaminasi
6. Alirkan sejumlah sabun (2-5 ml) ke tangan
dan
gosok
tangan
Mencuci area luas mengurangi resiko
serta kontaminasi pada gaun yang akan anda
lengan sampai 5 cm ( 2 inchi) di gunakan atas siku
7. Bersihkan
kuku
di
bawah
air Menghilangkan
kotoran
dan
materi
mengalir dengan tongkat oranye organik yang merupakan tempat tinggal atau pengikir. Buang pengikir
mikroorganisme dalam jumlah besar
8. Basahi sikat dan oleskan sabun Menghilangkan antimikrobia. Sikat ujung
kuku
tangan
15
residen
yang
jari, melekat pada permukaan kulit. Metodologi
tangan, lengan dengan cara berikut : a. Sikat
bakteri
kali
gosokan b. Lakukan gerakan sirkular, sikat 30
skrub mencakup seluruh permukaan kulit
telapak tangan, dan permukaan anaterior jari 110 kali gosokan c. Sikat bagian samping ibu jari 10 kali
gosokan
dan
bagian
posterior ibu jari 10 gosokan d. Sikat
bagian
belakang
tiap
samping
dan
jari
kali
10
gosokan tiap area e. Sikat punggung tangan 10 kali gosokan
9. Cuci sikat. Oleskan kembali sabun
Dengan membilas sikat, menghilangkan mikroorganisme
dan
menghindari
kontaminasi tangan
10. Bayangkan anda membagi lengan Penyikatan menghilangkan bakteri reside dalam
3
bagian.
Sikat
setiap yang melkat pada permukaan kulit
permukaan bagian bawah lengan bawah
dengan
gerakan
sirkular
selama 10 kali gosokan; sikat bagian tengah
dan
atas
lengan
bawah
dengan cara yang sama. Buang sikat pada tempat yang telah disediakan
11. Dengan
tangan
fleksi,
bilas
menyeluruh dari ujung jari sampai siku dalam 1 kali gerakan, biarkan air mengallir pada siku
12. Ulangi langkah 8-11 untuk lengan yang lain 31
13. Pertahankan lengan fleksi, buang Mencegah kontaminasi tangan sikat kedua. Matikan air dengan pedal kaki 14. Gunakan
handuk
mngeringkan
1
steril
untuk Keringan dari area yang paling bersih ke
tangan
secara area yang kurang bersih. Pengeringan
menyeluruh, gerakan dari jari ke mencegah kulit kering dan memudahkan siku. Keringkan dengan gerakan pemakaian sarung tangan melingkar
15. Ulangi metode pengeringan untuk Mencegah kontaminasi tangan tangan yang lain, gunakan area handuk yang lain atau handuk steril baru
16. Pertahankan tangan lebih tinggi dari Mencegah kontaminasi yang tak disengaja siku dan lebih jauh dari tubuh anda
17. Masuk
ke
ruang
operasi
atau Bila
tangan
anda
menyentuh
objek,
bersalin, lindungi tangan dari kontak penyikatan harus diulang. dengan objek apapun.
g. Membuka Pack Steril
Langkah-langkah :
1. Letakkan peralatan mendatar dibagian tengah permukaan meja 2. Ambil plester atau segel yang menunjukkan tanggal sterilisasi 3. Pegang bagian luar dari ujung yang paling jauh dari permukaan penutup 4. Buka bagian luar penutup menjauh dari tubuh, pertahankan lengan terulur dan jauh dari lapangan steril
32
5. Pegang bagian luar permukaan pada sisi pertama penutup 6. Buka sisi penutup, biarkan jatuh mendatar pada permukaan meja. Pertahankan supaya lengan berada pada sisi tersebut dan tidak berada diatas permukaan steril. Jangan biarkan penutup menutup kembali diatas sisi yang steril 7. Pegang bagian luar permukaan pada sisi kedua penutup dan biarkan jatuh mendatar pada permukaan meja 8. Pegang bagian luar permukaan bagian yang paling dalam dari penutup 9. Berdiri menjauh dari kemasan steril dan tarik penutup kebelakang, biarkan jatuh mendatar pada permukaan 10. Gunakan permukaan bagian dalam kemasan linen (kecuali 2,5 cm dari batasan sekeliling sisi) sebagai area steril untuk menambah peralatan steril tambahan. Batas yang 2,5 cm tersebut dapat dipegang untuk memindahkan area di atas permukaan meja. Jika persedian steril tidak akan digunakan segera, perawat dapat menutup kemasan steril. Untuk menutup kemasan urutan membuka kemasan dibalik dan perawat tidak boleh menyentuh bagian dalam isi atau menjangkau diatas area tersebut. Membuka peralatan steril sambil memegangnya
Kemasan dipegang pada tangan non-dominan sementara bagian bagaian atas penutup dibuka dan ditarik menjauh dari perawat. Perawat membuka sisi dan bagian atas penutupnya menjauh dari peralatan steril yang tidak tertutup dengan cara yang sama yang telah diterangkan terlebih dahulu. Perawat membuka peralatan steril pada tangan agar dapat dipegang oleh individu dengan mengginakan sarung tangan steril atau memindahkannya diarea steril. h. Persiapan Area yang Steril
LANGKAH 1. Siapkan area steril tepat sebelum prosedur yang direncanakan.
RASIONAL Mencegah paparan area dan persendian steril terhadap udara dan kontaminasi
Persediaan bahan untuk digunakan segera.
33
2. Pilih permukaan yang bersih untuk Obyek steril yang dipegang di bawah pinggang bekerja di bawah batas pinggang
3. Pasang alat – alat – alat alat yang diperlukan : a. Kain alas steril
adalah terkontaminasi
Mempersiapkan peralatan terlebih dahulu mencegah gagalnya teknik
b. Berbagai jenis peralatan steril
4. Periksa tanggal atau label pada persendian untuk sterilitas
Peralatan yang disimpan sampai tanggal kedaluarsa dinyatakan tidak steril
peralatan
5. Cuci tangan dengan seksama
Mencegah penularan infeksi
6. Letakkan pak yang berisi kain
Memastikan sterilitas kain kemasan
steril diatas area kerja dan buka seperti yang digambarkan.
7. Dengan ujung jari dari satu tangan, ambil bagian tepi lipatan yang
Batas 2,5 cm sekeliling kain adalah tidak steril dan boleh disentuh
paling atas dari kain steril tersebut.
8. Angkat kain perlahan dari pembungkus bagian yang paling
Jika obyek steril menyentuh salah satu obyek ob yek non-steril, objek tersebut menjadi terkontaminasi
luarnya dan biarkan terbuka tanpa menyentuh suatu obyek. Buang pembungkus bagian paling luar dengan tangan yang satunya.
9. Dengan tangan yang satunya, pegang sudut yang berdampingan
Sekarang kain dapat diletakkan secara tepat dengan menggunakan dua tangan. Kain harus 34
dari kain dan pegang lurus keatas
dipegang menjauh dari permukaan steril
dan menjauh dari tubuh anda.
10. Sambil memegang kain, pertama letakkan setengah dari dasar kain
Mencegah perawat untuk menjangkau diatas area steril
diatas permukaan area kerja yang di inginkan.
11. Terakhir letakkan setengah dari bagian atasnya diatas permukaan
Menghasilkan permukaan area kerja yang datar, steril
area kerja
i.
Menuangkan Cairan Steril
Perawat menuangkan larutan steril kedalam wadah yang steril. Ketika membuka botol tutup atau sumbat botol tidak boleh terletak dipermukaan steril, meskipun bagian dalam tutup tersebut steril. Sehingga botol tersebut harus dipegang dengan labelnya terletak dalam telapak tangan untuk nencegah kemungkinan larutan membasahi dan memudarkan label. Sebelum menuangkan larutan kedalam wadah, perawat menuang sejumlah kecil ( 1-2 ml) kedalam penutup sekali pakai atau tempat sampah yang dilapisi plastik.larutan yang dibuang membersihkan bibir botol . Bagian tepi botol dipertahankan jauh dari dari bagian tepi atau bagian dalam wadah penampung. Perawat menuangkan larutan dengan perlahan untuk menghindari percikan pada lapisan kain k ain atau area alas. Botol tidak boleh dipegang dipegan g terlalu tinggi di atas wadah wada h yang menyebabkan tuangan yang pelan pun mengakibatkan percikan . Botol harus dipegang di bagian tepi luar dari area steril.
35
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Perawatan luka merupakan tindakan untuk merawat luka dan memalukan pembalutan, dengan tujuan mencegah infeksi silang (masuk melalui luka) dan mempercepat proses penyembuhan luka. Jika luka sudah membaik atau sembuh, disarankan agar balut tekan tetap digunakan dengan tujuan untuk mengontrol risiko pembengkakkan, memperbaiki system saraf dan mencegah risiko terjadinya luka ini kembali. Sebelum kita melakukan intervensi terhadap luka, ada baiknya kita melakukan pengkajian terlebih dahulu. Melakukan pengkajian luka secara komprehensif pada klien yang tepat merupakan komponen penting dalam manajemen luka. Kemampuan untuk melakukan pengkajian luka tersebut membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang cukup. Perencanaan perawatan luka sangat dibutuhkan namun dalam perencanaan tersebut dibutuhkan juga keterangan-keterangan atau fakta dari hasil evalu asi rencana tersebut.
B. Kritik dan Saran Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari seluruh pihak demi sempurnanya makalah ini dan sebagai perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah berikutnya.
36
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry.2000. Ketrampilan Ketrampilan dan dan Prosedur Dasar Dasar edisi 3.EGC:Jakarta 3 .EGC:Jakarta Potter & Perry.2005. Fundamental Fundamental Keperawatan Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik Vol 1.EGC:Jakarta
37