PERANCANGAN PRODUK RAK MULTIFUNGSI UNTUK PENGGUNA APARTEMEN
DESIGN OF MULTIFUNCTIONAL SHELVES PRODUCTS FOR USERS OF APARTMENTS
Aileen Nur'Annisa Kurniawan, Aprizal, Patricia Simanjuntak
Prodi S1 Desain Produk, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak
Peningkatan jumlah penduduk di daerah kota besar Indonesia terus membludak dan berdampak pada berkurangnya lahan tanah. Hal ini merupakan salah satu alasan pembangunan gedung-gedung apartemen sebagai jalan keluar untuk menanggulangi permasalahan lahan yang sempit di kota besar Indonesia. Namun, dengan ukuran kamar apartemen yang tidak terlalu luas, seringkali penghuni apartemen merasa kewalahan dengan barang-barang miliknya yang banyak dan berfikir dua kali untuk mengisi apartemennya dengan furniture baru mengingat space ruangan yang akan bertambah sempit. Karena dari itu, kami mendesain produk multifungsi rak + meja yang bisa menjadi salah satu jalan keluar untuk menghadapi masalah tersebut. Dengan begitu, penghuni apartemen hanya perlu membeli satu buah produk multifungsi, yang dapat menjadi rak sekaligus meja. Sehingga space kamar apartemen tidak terlalu banyak digunakan, dan tetap dapat beraktivitas dengan nyaman di dalam ruangan.
Metode peneltian yang digunakan yaitu metode observatif, kuisioner, kualitatif, dan studi literature.
Kata kunci : lahan sempit, apartemen, rak buku, meja, produk multifungsi
Abstract
An increasing number of residents on many Indonesia major cities continued to impact on the depletion of land and soil. This is one reason the construction of apartment buildings as a way out to overcome the narrow land problems in Indonesia major cities. However, with the size of the apartment is not too spacious, apartment dwellers often feel overwhelmed with his stuff and think twice to fill his apartment with new furniture. Because of that, I designed a multifunctional product, that combined shelves + desk, could be one way out to confront the issue. That way, the occupant of the apartment only need to buy one product versatility, which can be a shelf and table on the same time. So, the space of apartments room not too widely used, and can move comfortably indoors.
The method of writing used in this journal there are observatif method, questionnaire, qualitative, and the study of literature.
Keywords: narrow land, apartments, book shelves, desk, multifunction products
Pendahuluan
Peningkatan jumlah penduduk di daerah-daerah kota besar Indonesia yang terus membludak pastinya akan berdampak pada berkurangnya lahan tanah. Hal ini merupakan salah satu alasan pembangunan gedung-gedung apartemen sebagai salah satu jalan keluar untuk menanggulangi permasalahan lahan yang sempit di kota-kota besar Indonesia. Penyebaran gedung-gedung apartemen di Indonesia paling banyak terdapat di daerah Jakarta dan sekitarnya, dari data yang didapat yaitu mencapai 4.940.524 unit kamar untuk daerah Jakarta Selatan.
Dengan kesibukan yang dimiliki, banyak pekerja kantoran di kota besar yang lebih memilih untuk tinggal di apartemen. Keputusan untuk tinggal di apartemen ini diambil dengan melihat beberapa faktor seperti, lokasi apartemen yang kebanyakan terletak di spot yang strategis, yaitu di tengah-tengah kota sehingga akses lebih mudah, ukuran kamar apartemen yang tidak terlalu sempit maupun luas dengan segala fasilitas di dalamnya yang sudah termasuk lengkap, lingkungan apartemen yang baik, bersih dan nyaman, tidak repot untuk membersihkan kamar apartemen, praktis.
Namun, dengan ukuran kamar apartemen yang tidak terlalu luas tersebut, seringkali penghuni apartemen merasa kewalahan dengan barang-barang miliknya yang banyak dan berfikir dua kali untuk mengisi apartemennya dengan furniture baru mengingat space ruangan yang akan bertambah sempit. Karena dari itu, kami mendesain produk multifungsi rak + meja yang bisa menjadi salah satu jalan keluar untuk menghadapi masalah tersebut. Dengan begitu, penghuni apartemen hanya perlu membeli satu buah produk multifungsi, yang dapat menjadi rak sekaligus meja. Sehingga space kamar apartemen tidak terlalu banyak digunakan, dan dapat beraktivitas dengan nyaman di dalam ruangan.
Identifikasi Masalah
Kepadatan jumlah penduduk yang semakin membludak di kota besar.
Persediaan lahan yang mulai menipis pada kota Jakarta.
Pembangunan apartemen sebagai salah satu jalan keluar untuk menghadapi permasalahan lahan tanah untuk hunian yang mulai menipis.
Kurang luasnya ruang atau space pada kamar apartemen.
Tidak tersedianya ruang kerja pada beberapa tipe apartemen.
Tidak cukupnya storage untuk menyimpan barang.
Tidak memungkinkannya untuk menambah furniture di dalam kamar apartemen dikarenakan ruang yang sudah cukup sempit.
Batasan Masalah
Batasan masalah pada perancangan produk ini adalah :
Penelitian menggunakan metode observatif, kuisioner, kualitatif dan studi literatur.
Tempat terfokus pada apartemen yang ada di Jakarta.
Material yang akan diteliti adalah multiplek dan kayu solid.
Penelitian akan dilakukan dengan mencari data-data langsung ke apartemen yang ada di Jakarta, membagikan kuisioner dan sebagian data didapat dari internet. Data-data yang dicari diantaranya tentang berapakah rata-rata luas kamar apartemen, apa saja kelengkapan yang sudah tersedia di dalam kamar apartemen, apakah sudah terpenuhinya kebutuhan produk/furniture di dalam kamar apartemen bagi penggunanya, desain seperti apa yang dapat memecahkan permasalahan untuk sebuah kamar apartemen dengan ruang/space yang terbatas.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada perancangan produk ini adalah :
Apakah kurangnya ruang/space pada apartemen dapat menghambat aktivitas penggunanya?
Apakah storage yang disediakan dalam kamar apartemen kurang memadai bagi penggunanya?
Apakah dampak yang ditimbulkan dari kurangnya ruang/space untuk bekerja pada sebuah kamar apartemen?
Apa itu produk multifungsi?
Perancangan desain rak meja multifungsi yang seperti apa yang dapat menjadi solusi dari permasalahan ruang terbatas pada kamar apartemen?
Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan produk ini adalah :
Menciptakan sebuah produk inovasi baru yang memiliki nilai fungsi.
Menambah informasi, pengetahuan dan kekayaan desain dibidang keilmuan desain produk.
Menciptakan produk rak meja multifungsi yang dapat memecahkan permasalahan kekurangan ruang atau space pada kamar apartemen.
Manfaat Perancangan
Membagi wawasan tentang perancangan desain suatu produk rak meja multifungsi untuk pengguna apartemen yang sering mengalami permasalahan dengan space ruang apartemen yang terbatas kepada pembaca dan khalayak umum. Perancangan ini juga dapat dijadikan sebagai referensi pembaca dalam mencari sebuah produk furniture untuk mengisi ruang apartemen maupun rumahnya.
Metode Penelitan dan Material
Metode Peneltian
Metode Observatif
Merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
Metode Kuisioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka). Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penyerahan kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan melalui email.
Metode Penelitian Kualitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam (in-depth analysis) terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
Studi Literatur
Studi literatur akan digunakan untuk memenuhi kelengkapan data seperti penggunaan buku teori studi visual, buku ataupun jurnal tentang pembahasan mengenai keramik, makalah yang memiliki pembahasan terkait topik yang diangkat dalam laporan.
Material
Material yang digunakan pada produk rak pada umumnya yaitu menggunakan material kayu solid atau multiplek. Banyak juga furnitur yang menggunakan material mix kayu solid dengan multiplek.
Kayu solid
Kayu adalah bagian batang/cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak (contohnya bila menggunakan tungku), membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dijadikan sebagai hiasan di rumah dan sebagainya.
Tumbuhan berkayu muncul di alam diperkirakan pertama kali pada 395-400 juta tahun yang lalu. Manusia telah menggunakan kayu untuk berbagai kebutuhan sejak ribuan tahun, terutama untuk bahan bakar dan bahan konstruksi untuk membuat rumah dan senjata serta sebagai bahan baku industri (misal pengemasan dan kertas). Kayu bisa dijadikan referensi sejarah mengenai kondisi iklim dan cuaca pada masa pohon tersebut tumbuh melalui variasi jarak antar cincin pertumbuhan.
Multipleks
Kata multipleks dilihat dari asal katanya terdiri dari "Multy" dan "Ply" (Multyply) dalam Bahasa Indonesiak menjadi multipleks. Multipleks adalah material buatan yang terdiri hanya dari beberapa lapisan, yaitu lapisan atas bawah berupa veneer (kulit kayu) dan lapisan tengah berupa isian dari kayu. Jumlah total lapisan harus selalu angka ganjil (misalnya 5, 7, 9, 11, dst). Pemilihan veneer bisa bermacam-macam tergantung dari kebutuhan. Dipasaran banyak kita temukan tripleks yang memakai veneer dari Kayu Sungkai misalnya, atau dari kayu jati, atau dari kayu yang lainnya.
Kelebihan Multipleks :
Kembang-susut bisa dibilang tidak ada, karena penyusunan yang bersilang sehingga kembang susut kayu bisa diminimalisirkan
Tampilan masih seperti kayu karena memang berasal dari veneer kayu
Bisa didapatkan papan yang besar dengan ukuran standard 2440x1220 mm
Ukuran ketebalan bervariasi mulai dai 9 mm, 12 mm, 15 mm, 18 mm, dst
Gambar 2.1 Papan Multipleks
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 18:40 WIB)
HPL (High Pressure Laminate)
High Pressure Laminate (HPL) yaitu laminasi dengan tekanan tinggi yang merupakan salah satu bahan finishing umum digunakan dalam produk mebel dan permukaan interior, terutama untuk furniture berbahan dasar multiplek. HPL bekerja lebih baik sebagai penutup permukaan untuk cabinets, meja, kitchen set, dekorasi interior, dll. Meningkatnya biaya dan kekurangan pasokan bahan kayu solid, seiring dengan meningkatnya permintaan dari bahan yang ramah lingkungan telah membuat HPL sebagai salah satu finshing yang paling populer untuk produk furniture dan dekorasi interior.
HPL memiliki kelebihan yaitu cukup anti gores dan anti air. Tidak seratus persen anti gores, namun material ini kuat berkat bahan utamanya, yaitu plastik keras PVC dengan permukaan bertekstur. Selain itu, pengerjaan yang lebih bersih dari pada menggunakan cat duco atau sanding, karena material ini di lem pada multipleks. Bagi pengrajin meubel dan furniture multipleks, material ini memiliki keunggulan bersih dan cepat. HPL juga memiliki varian produk 'edging' yang mempermudah pengerjaan furniture pada bagian pinggiran yang tipis.
Prosesnya cukup praktis (tanpa finishing tukang semprot), mudah dan lebih cepat pengerjaannya
Cost dan biayanya lebih rendah
Tidak memerlukan tukang khusus finishing
Warna dan motif furnitur akan sama, tidak beresiko belang-belang seperti jika menggunakan finishing cat duco
Memiliki banyak sekali jenis, mulai dari motif kayu, warna solid, metalik, hingga motif seperti marmer dan granit
Pemakaian HPL lebih cepat selesai dibanding dengan finishing spray
Cocok untuk furnitur dengan tampilan yang modern dan minimalis
Lebih bersih dalam aplikasinya
Ketahanan yang lebih baik terhadap panas, goresan dan zat kimia
Relatif lebih murah
Namun disamping kelebihan-kelebihan tersebut, ada pula kelemahan material HPL ini, antara lain:
Sulit atau bahkan tidak mungkin untuk membuat bidang yang lengkung terlalu kecil
Pemotongan HPL yang kurang sempurna akan mengakibatkan terlihat adanya lapisan ketebalan HPL dan terlihat kurang rapi pada sudut-sudutnya
Tingkat flexibel rendah dan mudah patah
Lapisan HPL sering lepas jika proses lem nya tidak sempurna
Tampilan HPL tidak semewah Cat Duco
Dibanding Decosit, HPL sedikit lebih mahal
Bagian edging harus difinishing lagi
Kurang natural dibandingkan cat melamik, dimana cat melamik dapat menampilkan keaslian motif urat kayu dari material kayu yang dipakai
Gambar 2.2 HPL (High Pressure Laminate)
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:00 WIB)
Pembahasan
Hasil Kuisioner
Dari kuisioner yang dibagikan didapatkan data dari 16 orang responden. Hasil kuisioner yang didapat sebagai berikut :
Berapakah umur anda?
Gambar 3.1 Diagram Usia Pengguna Apartemen
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:03 WIB)
Dapat disimpulkan bahwa pengguna apartemen paling banyak berusia 22 tahun dan 23 tahun.
Apakah pekerjaan anda?
Gambar 3.2 Diagram Profesi Pengguna Apartemen
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:07 WIB)
Dapat disimpulkan bahwa pengguna apartemen paling banyak yaitu seorang mahasiswa.
Apakah apartemen yang anda tempati saat ini merupakan milik sendiri atau sewa?
Gambar 3.3 Diagram Status Kepemilikan Apartemen
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:11 WIB)
Dapat disimpulkan bahwa status kepemilikan pengguna apartemen paling banyak yaitu menyewa dn bukan milik sendiri.
Apakah tipe dari apartemen anda?
a.Studio b. Standart c. Deluxe
Gambar 3.4 Diagram Tipe Kamar Apartemen
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:17 WIB)
Dapat disimpulkan bahwa pengguna apartemen paling banyak menggunakan tipe kamar studio.
Apakah furniture yang ada di apartemen anda sudah tersedia dari pihak apartemennya atau anda sendiri yang mengisinya?
Gambar 3.5 Diagram Ketersediaan Fasilitas Kamar Apartemen
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:22 WIB)
Dapat disimpulkan bahwa sebanyak 62% pengguna apartemen mendapatkan kamar apartemen dalam keadaan kosong (tanpa fasilitas furnitur).
Apakah di dalam apartemen anda sudah terdapat meja dan storage yang memadai?
Gambar 3.6 Diagram Keadaan Fasilitas Kamar Apartemen
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:23 WIB)
Dapat disimpulkan bahwa sebanyak 62% pengguna apartemen memiliki meja dan storage di dalam kamar apartemennya.
Apakah storage yang ada dia apartemen anda sudah memadai? Jika belum, apa kendala yang dihadapi?
Gambar 3.7 Diagram Kendala pada Storage
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:27 WIB)
Dapat disimpulkan bahwa kendala yang dihadapi pada storage kebanyakan yaitu banyak barang.
Kegiatan apa yang paling sering anda lakukan di meja?
Gambar 3.8 Diagram Kegiatan di atas Meja
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:30 WIB)
Dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang paling banyak dilakukan di atas meja yaitu saat menggunakan laptop.
Apakah anda sudah merasa nyaman saat menggunakan meja yang ada di apatemen anda? Jika belum, apa alasannya?
Gambar 3.9 Diagram tingkat kenyamanan saat menggunakan fasilitas meja
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:35 WIB)
Apakah anda sering membawa pulang pekerjaan anda ke apartemen khususnya yang menggunakan laptop?
Gambar 3.10 Diagram tingkat ektensitas membawa pulang pekerjaan kantor ke partemen
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:41 WIB)
Dapat disimpulkan bahwa pengguna apartemen seringkali membawa pekerjaannya ke apartemen.
Berapa lama biasanya anda menggunakan laptop dimeja?
Gambar 3.11 Diagram lamanya pengguaan laptop di atas meja
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:47 WIB)
Dapat disimpulkan bahwa sebanyak 50% pengguna apartemen menggunakan laptop di atas meja selama 3 jam.
pakah anda mengetahui tentang produk modular/multifungsi?
Gambar 3.12 Diagram tingkat pengetahuan narasumber tentang produk multifungsi
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:52 WIB)
Dapat disimpulkan bahwa sebanyak 56% pengguna apartemen mengetahui tentng produk modular.
Dengan ukuran apartemen anda sekarang, apakah anda merasa perlu utuk membeli produk modular meja+storage?
Gambar 3.14 Diagram tingkat kebutuhan narasumber terhadap produk multifungsi
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 5 Maret, 19:62 WIB)
Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan pengguna apartemen memerlukan meja dan storage di dalam kamar apartemennya.
BMC (Business Model Canvas)
Bisnis Model Canvas adalah model bisnis yg terdiri dari 9 blok area aktivitas bisnis, yang memiliki tujuan memetakan strategi untuk membangun bisnis yang kuat, bisa memenangkan persaingan dan sukses dalam jangka panjang.
Bisnis Model Canvas ini memiliki ciri khas dengan 9 blok model yang jika disatukan akan menjadi satu kesatuan bisnis:
Customers Segment
Value Proposition
Customer Relationship
Channel
Revenue Stream
Key Resource
Key Activities
Key Partnership
Cost Structure
Jika dihubungkan dengan perancangan produk rak meja multifungsi, didapatkan BMC sebagai berikut :
Gambar 3.15 Business Model Canvas
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 30 April, 00:07 WIB)
TOR (Term of Reference)
TOR atau Term of Reference merupakan acuan perancangan yang di dalamnya berisi tentang hal-hal yang menjadi panduan dalam proses perancangan rak meja multifungsi ini.
Pertimbangan Desain
Hal - hal yang dipertimbangkan dalam proses perancangan rak meja multifungsi ini yaitu :
Produk yang dirancang dapat membantu pengguna apartemen dalam beraktivitas.
Produk yang dirancang mempunyai ukuran yang sesuai dengan ukuran tubuh rata - rata pengguna.
Produk yang dirancang memiliki dua fungsi, yaitu rak dan meja.
Produk yang dirancang memiliki ukuran yang pas (tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil) dan multifungsi (menggabungkan beberapa fungsi dalam satu buah produk), sehingga dapat menghemat ruang pada apartemen yang terbatas.
Batasan Desain
Batasan desain merupakan hal-hal yang harus dibatasi agar desain yang dibuat bisa lebih fokus dan tidak berlebihan, sehingga tidak memakan biaya yang banyak pada saat diproduksi. Berikut batasan desain yang akan diterapkan pada produk ini :
Pengguna Produk
Pengguna produk ini merupakan pekerja baru yang tinggal di apartemen dan mahasiswa yang tinggal di rumah pribadi.
Dimensi Produk
Dimensi produk yang akan dipakai menyesuaikan ukuran pintu apartemen, lift, dan pintu rumah pada umunya yang berukuran sekitar 7x80x200 cm.
Kebutuhan Desain
Berdasarkan analisis pada aspek desain yang telah dilakukan, ada beberapa kebutuhan desain yang telah dipertimbangkan untuk diaplikasikan ke dalam produk ini.
Fungsi produk yang diaplikasikan pada produk ini yaitu lemari yang mempunyai fasilitas rak, meja kerja, dan dinding tempat menempelkan catatan pengingat (note).
Dimensi produk yang diaplikasikan harus mengikuti standar ukuran pintu rumah, lift dan pintu apartemen agar rak meja multifungsi ini bisa masuk ke dalam ruangan.
Operasional. Rak multifungsi ini diaplikasikan dengan oprasional yang simple dan praktis sehingga tidak membuang banyak energi pada saat melakukan aktivitas di produk ini.
Sasaran Desain
a. Pengguna produk
1) Jenis Kelamin : Unisex
2) Usia : 17 - 30 tahun
3) Pekerjaan : Mahasiswa dan pekerja
b. Fungsi produk
Fungsi produk yang sesuai dengan analisis kebutuhan pengguna apartemen dan Mahasiswa.
Deskripsi Produk
a. Bentuk
Bentuk yang digunakan pada produk ini adalah bentuk minimalis desain Bauhaus yang menggunakan bentuk - bentuk geometri dasar seperti kotak, segitiga, dan lingkaran.
b. Dimensi Produk
Ukuran produk yang akan direalisasikan disesuaikan kebutuhan antropometri dan ergonomi pengguna yaitu maksimal 80 x 80 x 190 cm.
c. Warna
Pemilihan warna pada lemari ini yaitu warna yang menggambarkan sifat moderen minimalis, seperti warna putih, hitam, cokelat, abu-abu dan lain sebagainya serta dipadukan dengan warna texture alam.
d. Material
Material yang digunakan adalah papan kayu multiplek berukuran 150 mm. Papan kayu multiplek memiliki kekuatan dan cukup ringan jika dibandingkan dengan kayu solid. Kemudian diberikan beberapa aksen kayu sonokeling, seperti pada bagian cover lampu meja dan tombol lampu.
e. Keistimewaan
Keistimewaan pada produk ini ada pada fungsi produk, di dalam suatu produk terdapat fungsi rak, meja kerja, dan dinding untuk menempelkan catatan pengingat dengan sistem yang praktis dalam pemakaiannya.
Hipotesa : 5W + 1H
Who (Siapa?)
Produk ini dirancang untuk pengguna apartemen yang mayoritas adalah pekerja kantoran dan beberapa diantaranya adalah mahasiswa.
What (Apa?)
Produk rak meja multifungsi, dimana produk ini menggabungkan dua buah fungsi yaitu fungsi dari rak buku dan meja dalam satu produk.
Why (Kenapa?)
Produk ini dirancang untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh kebanyakan pengguna apartemen, yaitu permasalahan mengenai ukuran kamar apartemen yang terbatas.
Where (Dimana?)
Produk ini dirancang untuk pengguna apartemen, namun tidak menutup kemungkinan untuk digunakan di rumah.
When (Kapan?)
Produk rak ini dapat digunakan untuk menaruh buku dan perlengkapan tulis menulis lainnya. Sedangkan untuk meja dapat digunakan hanya untuk sekedar bersantai, mengerjakan suatu pekerjaan, atau saat sedang menggunakan laptop.
How (Bagaimana?)
Produk ini menggunakan material papan multipleks dengan ketebalan 150 mm dan sedikit aksen kayu sonokeling di beberapa bagian produk.
Analisa SWOT
S – Strenght = Kekuatan
Menggunakan material papan multipleks yang lebih ringan, mudah didapat dan lebih murah daripada kayu, namun dengan kekuatan yang hampir sama.
Produk dirancang multifungsi. Yaitu menggabungkan beberapa fungsi dalam satu produk. Sehingga tidak banyak menghabiskan space ruangan.
W – Weakness = Kelemahan
Kurang tahan terhadap serangan rayap
Daya tahan produk/umur produk lebih pendek daripada produk yang bermaterial kayu solid
Tidak tahan terhadap air
O – Opportunity = Peluang
Dapat diproduksi masal dengan mudah karena material utama produk yang mudah ditemui, mudah dibentuk, harga lebih terjangkau dan ringan sehingga dalam proses pengiriman barang lebih mudah.
T – Threat = Ancaman
Sudah banyak produk yang serupa (competitor).
Konsep Perancangan
Gagasan Awal
Produk yang dirancang dapat ditempatkan pada ruang kamar dengan pertimbangan pintu kamar.
Produk dirancang dengan gabungan bentuk dasar persegi panjang dan lingkaran.
Produk yang dirancang berbentuk meja dengan dinding pembatas.
Produk yang dirancang mempunyai fungsi sebagai rak, meja kerja, dan tempat menempelkan catatan pengingat.
Produk dirancang dengan dimensi total 80 x 80 x 190 cm dan meja dengan tinggi 80 cm.
Produk yang dirancang menggunakan material papan kayu multipleks dengan ketebalan 150 mm.
Produk yang dirancang dapat menghemat pemakaian ruang pada kamar.
Deskripsi Produk
No
Deskripsi Produk
1
Nama Produk
Sarana penyimpanan rak buku dan meja kerja.
2
Sebutan Produk
Rak meja multifungsi.
3
Fungsi Produk
Menyimpan barang - barang dan buku
Sebagai sarana meja kerja maupun bersantai
Tempat menempelkan catatan pengingat
Memudahkan pengguna dalam melakukan aktivitas kerja
4
Sasaran
Membantu pengguna produk (user) dalam bekerja dan menyimpan barang-barang atau bukunya.
5
Tujuan
Menghemat ruang kamar yang terbatas.
6
Kategori Produk
Produk tempat penyimpanan (storage) dan meja kerja.
7
Pengguna
Mahasiswa dan pekerja umur 17 - 30 tahun.
8
Keunggulan
produk
Sistem yang menarik
Multifungsi (beberapa fungsi dalam satu produk)
Menghemat ruang
Tabel 4.1 Deskripsi Produk
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 00:11 WIB)
Kebutuhan Produk
Kebutuhan produk merupakan penjabaran alur kegiatan pengguna produk untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan pada saat merancang produk ini. Berikut tabel yang menjelaskan tentang alur kegiatan pengguna beserta kebutuhan desain yang diperlukan untuk menunjang perancangan produk rak multifungsi ini :
No
Kegitan
Sub Kegiatan
Kebutuhan Sistem
Kebutuhan Sarana
Kebutuhan Komponen
1
Sarana penyim-panan rak
buku dan meja kerja di dalam ruangan
Rak multifungsi diletakkan di
ruangan yang di-hendaki
-
Sebuah rua-ngan
Sarana pe-
nyimpanan rak buku
dan meja
kerja
Dinding san-daran
Sarana
Penyimpan-an rak buku dan meja
kerja
2
Rak
multifungsi
digunakan
Duduk di kursi depan meja
kerja
Menggunakan
perangkat
laptop
Sistem rak
multifungsi
Kursi
Sarana pe-
nyimpanan rak buku
dan meja
kerja
Dinding
sandaran
Meja kerja
3
Menggunkaan meja kerja
Membuka meja kerja tambahan
Meletakkan pe-rangkat laptop pada meja
Sistem
pembuka
Sarana
pembuka
Handle
Meja kerja tambahan
4
Rak
multifungsi
Menutup meja kerja tambahan
Memutar lema-ri 180 derajat
Sistem
Penutup
Sistem
Pemutar
Sarana
Penutup
Sarana
Pemutar
Handle
Meja kerja
tambahan
5
Menggunakan rak
Memegang ba-
rang yang ingin disimpan
Melihat rak
yang kosong
Sistem Rak multifungsi
Sarana pe-
nyimpanan
rak buku dan meja kerja
Rak barang
6
Menyimpan
barang
Meletakkan ba-rang ke dalam
rak
Barang
tersimpan
Sistem rak
multifungsi
Sarana pe-
nyimpanan
rak buku dan meja kerja
Rak barang
Tabel 4.2 Tabel Kebutuhan Produk
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 00:27 WIB)
Berdasarkan analisis dari tabel kebutuhan kegiatan diatas, terdapat beberapa kriteria komponen yang perlu dipenuhi, yaitu :
Desain
Desain yang diterapkan pada produk menggunakan sistem rotasi atau diputar, sehingga memudahkan pengguna dalam melakukan aktivitas kerja tanpa berjalan.
Material
Material utama yang digunakan adalah material papan kayu multipleks dengan ketebalan 150 mm, karena memiliki kekuatan yang hampir sama dengan kayu solid namun lebih ringan dan murah.
Proses Perancangan
Mind Maping Concept
Mind maping concept merupakan pemetaan konsep dalam merancang sebuah produk yang bertujuan untuk mencari konsep dasar pembuatan produk seperti konsumen, lokasi, masalah, ide dan desain.
Gambar 4.1 Mind Maping Concept
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 00:38 WIB)
Product Competitor
Product Competitor atau yang biasa disebut Produk Pembanding adalah produk-produk yang sudah ada dan mirip dengan produk yang akan dibuat. Nantinya, produk pembanding ini akan menjadi referensi dan pertimbangan desain rak meja multifungsi ini.
Gambar 4.2 Product Competitor
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 00:40 WIB)
Alternatif Sketsa
Produk sudah dianalisis dan ditetapkan konsep dasarnya kemudian di-visualisasikan menjadi sketsa alternatif yang nantinya akan dipilih dengan beberapa pertimbangan. Adapun alternatif sketsa tersebut sebagai berikut :
Alternatif sketsa 1Ukuran 80 x 80 x 190 cmAlternatif sketsa 1Ukuran 80 x 80 x 190 cm
Alternatif sketsa 1
Ukuran 80 x 80 x 190 cm
Alternatif sketsa 1
Ukuran 80 x 80 x 190 cm
Alternatif sketsa 2Ukuran 80 x 80 x 190 cmAlternatif sketsa 2Ukuran 80 x 80 x 190 cm
Alternatif sketsa 2
Ukuran 80 x 80 x 190 cm
Alternatif sketsa 2
Ukuran 80 x 80 x 190 cm
Gambar 4.3 Alternatif Sketsa
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 00:49 WIB)
Aspek Desain
Alternatif Sketsa 1
Alternatif Sketsa 2
Bentuk
Vv
vvv
Fungsi
Vv
vvv
Operasional
Vvv
vvv
Antropometri
Vv
vvv
Ruang
Vvv
vv
Material
Vv
vv
Produksi
Vv
vvv
JUMLAH
16
19
Tabel 4.3 Tabel Analisis Pemilihan Sketsa
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 00:53 WIB)
Berdasarkan hasil analisis alternatif sketsa yang telah dilakukan diatas, maka alternatif sketsa yang terpilih adalah alternatif sketsa 2.
Desain Final Produk
Gambar Kerja
Bagian Assembly/Keseluruhan (Part 1 Bagian Luar/Kotak + Part 2 Bagian Dalam)
Gambar 4.4 Gambar Kerja bagian Assembly/Keseluruhan
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 3 Mei, 10:57 WIB)
Part 1 (beserta ukuran)
Gambar 4.5 Gambar Kerja bagian Part 1
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 3 Mei, 11:02 WIB)
Part 2 (beserta ukuran)
Gambar 4.6 Gambar Kerja bagian Part 2
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 3 Mei, 11:06 WIB)
Part 2 - Tampak Atas (dengan ukuran)
Gambar 4.7 Gambar Kerja bagian Part 2 tampak atas
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 3 Mei, 11:10 WIB)
Bagian Meja Lipat yang terdapat pada Part 2 (dengan ukuran)
Gambar 4.8 Gambar Kerja bagian Meja Lipat pada Part 2
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 3 Mei, 11:10 WIB)
Gambar 3D (Digital)
Sketsa desain yang terpilih telah menjadi final desain dan dibuat kedalam gambar 3D.
Gambar 4.9 Final Desain
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 00:59 WIB)
Standar Operasional Produk
Operasional produk merupakan langkah-langkah cara pengoperasian produk. Gambar operasional produk diberikan agar pengguna mendapatkan informasi tentang cara pakai produk rak meja multifungsi ini. Berikut gambar operasional yang telah dibuatkan :
Gambar 4.10 Operasional Produk
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 01:03 WIB)
Proses Produksi
Gambar 4.11 Proses Produksi Produk
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 01:10 WIB)
Foto Produk
Gambar 4.12 Foto Produk
Sumber: Data Penulis (diakses tanggal 2 Mei, 01:32 WIB)
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dengan semakin membludaknya jumlah penduduk, maka lahan tanah semakin menipis yang menyebabkan banyaknya dibangun apartemen di berbagai kota besar. Perancangan produk rak meja multifungsi untuk memberi solusi bagi pengguna apartemen dengan ruang apartemen yang terbatas dan barang yang banyak. Dengan adanya produk multifungsi ini maka pengguna apartemen dapat menghemat uang namun tetap mendapatkan kenyamanan saat beraktivitas di dalam apartemen.
Saran
Pada perancangan rak multifungsi untuk kamar yang memiliki ruang sempit ini memiliki beberapa saran yang perlu disampaikan penulis untuk pengembangan produk yang lebih sempurna.
Bagi pengguna, hasil perancangan produk rak multifungsi ini diharapkan bisa dipakai dan dimanfaatkan dengan baik.
Desain yang telah ada diharapkan dapat dikembangkan kembali sehingga tidak menutup kemungkinan dapat menghasilkan produk-produk inovasi lainnya yang dapat menjadi alternative produk baru.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, Rosmani. 2010. Perancangan Produk. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu
Palgunadi, Bram. 2008. Desain Produk 2 : Analisis Konsep Disain. Bandung: Penerbit ITB
Palgunadi, Bram. 2008. Desain Produk 3 : Mengenal Aspek Disain. Bandung: Penerbit ITB
Santosa, Sugeng Imam dkk. 2012. 44 desain rak dan lemari. Bogor : Griya Kreasi
http://minimainterior.blogspot.co.id/2014/05/kelebihan-dan-kekurangan-hpl-dalam.html