TUGAS INSTRUMEN AUDIT PELAYANAN ANTENATAL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mutu Pelayanan Kebidanan Yang Diampu oleh Endri Astuti, S.SiT,M.Kes
Disusun oleh 1. Lafita Nia P
P17424111024
2. Mumfarida
P17424111025
PRODI DIII KEBIDANAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2014
INSTRUMEN AUDIT STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN
Standar 1
: Persiapan untuk Kehidupan Keluarga Sehat
Lokasi
: Bidan Sartini, Amd.keb, SKM, M.Kes
1. Tidak tersedia waktu untuk kunjungan ke lapangan (waktu) Saran : Bidan Sartini tidak melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil maupun ibu nifas, karena bidan Sartini merupakan Bidan Praktek Mandiri bukan bidan desa. Hal ini merupakan bukan kewenangan dari bidan Sartini, oleh sebab itu seharusnya bidan desa melakukan kunjungan ke lapangan. 2. Tidak ada jadwal kunjungan ke lapangan Saran : kunjungan ke lapangan merupakan tugas dari bidan desa. Bidan Sartini tidak melakukan kunjungan ke lapangan, apalagi mempunyai jadwal untuk kunjungan ke lapangan. Seharusnya, kunjungan ke lapangan memang dijadwalkan sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal karena hal ini merupakan tugas bidan desa. 3. Tidak adanya tempat untuk melaksanakan konseling yang disediakan oleh masyarakat. Saran : masyarakat tidak menyediakan tempat untuk melaksanakan konseling. Biasanya konseling dilakukan di klinik bidan, maupun gedung serba guna yang ada di desa. Konseling tidak harus memiliki gedung sendiri untuk melakukan konseling.
Dari standar 1, ada 9 kriteria dengan jawaban ya, sedangkan 3 dengan jawaban tidak. Jadi, disimpulkan bidan tersebut sudah baik dalam memberikan persiapan untuk kehidupan keluarga sehat di masyarakat. Bidan dapat memberikan konseling yang dibutuhkan warga serta mampu menjawab pertanyaan warga dengan benar.
Standar 2
: Pencatatan
Lokasi
: Bidan Sartini, Amd.keb, SKM, M.Kes
1. Bidan tidak dilatih tentang pengumpulan data bersama masyarakat dan anggota keluarga. Saran : bidan tidak ada pelatihan pengumpulan data bersama masyarakat dan anggota karena bukan merupakan tugas Bidan Praktek Mandiri melainkan tugas dari Bidan Desa. Bidan hanya melakukan pencatatan langsung dari klien yang datang atau berkunjung kepada bidan Sartini. Sebaiknya, pencatatan pengumpulan data juga dilakukan bersama masyarakat dan anggota keluarga sehingga data yang dikumpulkan dapat lebih lengkap. 2. Bidan tidak mengajak kader/PKK/dukun agar dapat mengenal ibu hamil di wilayahnya dan membuat pencatatan Saran : bidan tidak mengajak kader/PKK/dukun karena bidan Sartini merupakan Bidan Praktek Mandiri bukan bidan desa. Bidan Sartini juga tidak mengelola posyandu atau di sekitar tempat bidan Sartini tidak ada posyandu. 3. Bidan tidak mendiskusikan dengan kader/tokoh masyarakat tentang tanda-tanda bahaya dan tindakan yang harus dilakukan berkaitan dengan ibu hamil/ibu bersalin/ibu nifas/bayi baru lahir. Saran : bidan Sartini tidak melakukan diskusi dengan kader atau tokoh masyarakat karena bukan merupakan bidan desa, di tempat bidan Sartini juga tidak tersedia posyandu. Diskusi tentang tanda-tanda bahaya biasanya masuk dalam penyuluhan kepada klien dan tindakan yang harus dilakukan berkaitan dengan ibu hamil/ibu bersalin/ibu nifas/ bayi baru lahir diinformasikan kepada klien langsung. 4. Bidan tidak membuat rencana kegiatan Saran : bidan Sartini tidak membuat rencana kegiatan, tidak ada kegiatan yang mengkhususkan kepada ibu hamil maupun ibu nifas. Seharusnya bidan Sartini melakukan rencana kegiatan sehingga rencana dapat dikerjakan dan hasilnya memuaskan. 5. Tidak semua langkah/kegiatan dalam rencana kegiatan dilaksanakan
Saran : semua langkah atau kegiatan tidak dilaksanakan semua, ada 4 poin yang tidak dilaksanakan. 4 poin tersebut tidak dilaksanakan karena memang tidak ada kegiatan atau posyandu di tempat atau wilayah kerja bidan Sartini.
Dari standar 2, ada 7 poin dengan jawaban iya, ada 5 jawaban dengan jawaban tidak Dapat disimpulkan bahwa proses pencatatan sudah cukup baik dan lengkap karena di bidan terdapat KMS ibu hamil/kohor ibu/kohor bayi/kartu ibu/kartu bayi/partograf digunakan.
Standar 3
: Identifikasi Ibu Hamil
Lokasi
: bidan Sartini, Amd.keb, SKM, M.Kes
1. Bidan mengetahui jumlah seluruh ibu hamil di wilayahnya Saran : bidan Sartini merupakan Bidan Praktek Mandiri bukan merupakan bidan desa. Jadi, bidan Sartini tidak mengetahui secara pasti jumlah ibu hamil diwilayahnya. Bidan hanya mencatat semua yang datang berkunjung ke tempatnya. Seharusnya, bidan desa mendata dan dapat mengetahui seluruh jumlah ibu hamil di wilayahnya. 2. Bidan dapat menghitung perkiraan jumlah ibu hamil yang akan dilayani sebelum kehamilan 12 minggu. Saran : bidan Sartini merupakan Bidan Praktek Mandiri bukan bidan desa, bidan Sartini tidak menghitung perkiraan jumlah ibu hamil. Bidan Sartini hanya mengetahui semua yang datang berkunjung, tidak semua ibu hamil melakukan kunjungan antenatal di bidan. Melainkan dari beberapa ibu hamil melakukan pemeriksaan di RS. 3. Seluruh ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal sebelum umur kehamilannya 12 minggu. Saran : tidak semua ibu hamil mendapat pelayanan antenatal sebelum umur kehamilannya 12 minggu, ada ibu hamil periksa pertama pada trimester 2. Biasanya ibu hamil tersebut tidak sempat atau me mang kesadaran bahwa kesehatan ibu dan janin itu penting. Seharusnya, setiap ibu hamil melakukan kunjungan pada trimester 1 minimal 1 kali. 4. Seluruh proses yang tertulis dalam standar dilaksanakan. Saran : proses yang tertulis dalam standar tidak dilaksanakan semua, ada 3 poin yang tidak dilakukan karena bidan Sartini merupakan Bidan praktek mandiri bukan bidan desa. Standar 3 , ada 11 pertanyaan dengan jawaban iya, ada 4 pertanyaan dengan jawaban tidak. Dapat disimpulkan bahwa bidan Sartini dalam mengidentifikasi ibu hamil sudah baik, perlu ditingkatkan lagi. Dalam mengidentifikasi sudah menggunakan KMS ibu hamil/kartu ibu/kohort ibu.
Standar 4
: Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Lokasi
: bidan Sartini, Amd.ked, SKM, M.Kes
1. Tersedia jadwal kunjungan. Saran : tidak ada jadwal kunjungan karena bidan Sartini bukan merupakan bidan desa melainkan bidan praktek mandiri. Kunjungan dilakukan klien ke klinik bidan jika memang sudah merupakan jadwal kunjungan kehamilan. 2. Tersedia obat untuk pencegahan dan pengobatan malaria (khusus untuk daerah malaria) Saran : tidak tersedia obat untuk pencegahan dan pengobatan malaria karena didaerah tempat bidan malaria bukan merupakan daerah dengan malaria. Seharusnya selalu menyediakan obat malaria, walaupun bukan daerah malaria. 3. Tersedia obat untuk pengobatan kecacingan (untuk daerah dengan prevalensi kecacingan tinggi) Saran :tidak tersedia obat untuk pengobatan kecacingan karena didaerah bidan SArtini prevalensi kecacingan tidak tinggi. Sebaiknya, bidan merupakan tenaga kesehatan dimana selalu dipandang dapat menyembuhkan segala penyakit termasuk kecacingan bukan hanya menangani kehamilan dan persalinan, bidan Sartini menyediakan obat kecacingan. 4. Alat pemeriksaan protein urine tersedia dan berfungsi Saran : tidak ada alat untuk melakukan pemeriksaan protein urine. Ibu hamil yang datang untuk melakukan pemeriksaan kunjungan kehamilan dapat diperiksa apakah ibu hamil etrsebut menderita preeklamsia atau tidak. Seharusnya setiap bidan memiliki alat pemeriksaan protein urine. Baik itu digital amupun manual. 5. Adanya kegiatan tindak lanjut terhadap kasus yang dirujuk. Saran : tidak adanya kegiatan tindak lanjut dari kasus yang dirujuk. Bidan Sartini tidak melakukan kegiatan dimana merupakan tugas bidan desa. Bidan Sartini hanya melakukan rujukan jika memang adanya kasus yang harus dirujuk, tanpa adanya kegiatan tindak lanjut untuk mengatasinya.
Dari standar 4, terdapat 12 poin dengan jawaban iya, sedangkan 5 poin dengan jawaban tidak. Dapat disimpulkan bahwa kinerja bidan sudah baik dalam pemeriksaan dan pemantauan antenatal. tetapi, bagi bidan Sartini seharusnya menyediakan alat pemeriksaan protein urine untuk mengetahui preeklamsia. Terbukti terdapat SIB/SIPB, ijazah bidan, KMS, kohort, partograf, kantong kehamilan,dll.
Standar 5
: Palpasi Abdominal
Lokasi
: bidan Sartini,Amd.keb, SKM, M.Kes
1. Ibu hamil diminta untuk mengosongkan kandung kencing sebelum pemeriksaan perut dilakukan. Saran : bidan Sartini tidak pernah meminta mengosongkan kandung kencing sebelum pemeriksaan perut. Bidan Sartini biasanya langsung memposisikan ibu dan memeriksa perut ibu. Seharusnya, bidan Sartini meminta ibu hamil untuk mengosongkan kandung kencing terlebih dahulu. 2. Pengukuran tinggi fundus menggunakan pita pengukur Saran : bidan Sartini tidak melakukan pengukuran fundus setiap pemeriksaan abdominal. Seharusnya, bidan Sartini selalu mengukur tinggi fundus untuk mengetahui kemajuan kehamilan.
Dari standar 5, ada jawaban 10 poin dengan jawaban iya, ada 2 poin dengan jawaban tidak. Bidan Sartini dalam melakukan palpasi abdominal sudah cukup baik karena setiap pemeriksaan buku KMS ibu hamil atau kartu ibu digunakan, seharusnya bidan Sartini melakukan pemeriksaan secara lengkap. Terbukti terdapat SIB/SIPB, ijazah bidan, KMS, kohort, partograf, kantong kehamilan,dll.
Standar 6
: Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Lokasi
: bidan Sartini, Amd.keb, SKM, M.Kes
1. Tersedia protap penatalaksanaan anemia pada kehamilan Saran : tidak adanya protap penatalaksanaan anemia pada kehamilan, bidan hanya menangani sesuai dari penanganan anemia. Seharusnya, ada protap penatalaksanaan anemia pada kehamilan untuk menghindari adanya anemia. 2. Bidan memahami protap pengobatan anemia ibu hamil Saran : bidan Sartini tidak memiliki protap dalam pengoatan anemia ibu hamil. Seharusnya, bidan Sartini mempunyai dan memahami protap dari pengobatan anemia pada ibu hamil. 3. Tersedia obat untuk pencegahan dan pengobatan malaria (khusus untuk daerah malaria) Saran : bidan Sartini tidak menyediakan obat untuk pencegahan dan pengobatan malaria, karena didaerah sekitar bidan Sartini merupakan bukan daerah malaria. Sebaiknya, walaupun bukan daerah malaria bidan Sartini selalu menyediakan obat malaria jika sewaktu-waktu ada dari warganya yang menderita malaria. 4. Tersedia obat untuk kecacingan Saran : bidan Sartini tidak menyediakan obat untuk kecacingan. Seharusnya bidan Sartini menyediakan obat kecacingan untuk mengobati kecacingan jika warganya atau anak dengan cacingan dapat diobati.
Dari standar 6, ada 14 poin dengan jawaban ya, dan 4 poin dengan jawaban tidak. Dapat disimpulkan bahwa bidan Sartini sudah cukup baik dalam pengelolaan anemia pada kehamilan, seharusnya ada protap dalam penanganan anemia pada ibu hamil. Tetapi bidan Sartini sudah cukup mengerti dalam pemeriksaan Hb dan penanganan anemia kehamilan dan pemberian tablet Fe/folat/Vit C.
Standar 7
: Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Lokasi
: Bidan Sartini, Amd.keb,SKM, M.Kes
1. Tersedia protap penatalaksanaan hipertensi kehamilan oleh bidan Saran : tidak adanya protap dalam penatalaksanaan hipertensi kehamilan oleh bidan. Seharusnya, bidan Sartini menyediakan penatalaksanaan kehamilan oleh bidan untuk mendeteksi secara dini hipertensi kehamilan. 2. Bidan memahami protap penatalaksanaan hipertensi kehamilan Saran : tidak adanya protap dalam penatalaksanaan hipertensi kehamilan sehingga bidan juga tidak memahami protap penataksanaan hipertensi, bidan Sartini seharusnya menyediakan dan memahami protap penatalaksanaan hipertensi kehamilan. 3. Alat untuk pemeriksaan protein dan gula urine tersedia dan dalam keadaan baik Saran : tidak ada alat untuk pemeriksaan protein dan gula urine, sehingga bidan Sartini tidak pernah melakukan pemeriksaan keduanya. Seharusnya bidan Sartini menyediakan alat untuk pemeriksaan protein dan gula urine untuk mendeteksi secara dini adanya kehamilan dan DM dalam kehamilan.
Dari standar 7, ada 14 poin dengan jawaban ya, ada 3 poin dengan jawaban tidak. Dapat disimpulkan bidan Sartini sudah baik dalam pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan bidan memahami oedem pada ibu hamil dan mengetahui penyebab, deteksi dini dan pertolongan pertama hipertensi kehamilan, akan tetapi untuk lebih akurat seharusnya bidan mempunyai alat untuk mengetahui positif berapa protein urinnya.
Standar 8
: Persiapan Persalinan
Lokasi
: Bidan Sartini, Amd.keb, SKM, M.Kes
1. Ada kunjungan rumah terencana untuk persiapan persalinan pada trimester 3 Saran : bidan Sartini merupakan bidan praktek mandiri bukan bidan desa, jadi bidan Sartini tidak melakukan kunjungan rumah, hanya saja untuk persiapan persalinan biasanya masuk dalam penkes saat kunjungan ibu.
Dari standar 8, ada 16 poin dengan jawaban ya, ada 1 poin dengan jawaban tidak. Dapat disimpulkan bidan Sartini sudah baik dalam melakukan penkes kepada ibu hamil,suami maupun keluarga tentang persiapan persalinan, bidan Sartini juga menggunakan KMS ibu hamil/kartu ibu dan kohort ibu. Terbukti terdapat SIB/SIPB, ijazah bidan, KMS, kohort, partograf, kantong kehamilan,dll.
Standar 9
: Asuhan Saat Persalinan
Lokasi
: Bidan Sartini, Amd.keb, SKM,M.Kes
Dari standar 9, semua poin dengan jawaban ya. Dapat disimpulkan bahwa bidan Sartini melakukan asuhan saat persalinan dengan sangat baik. Pencatatan kemajuan persalinan dicatat pada partograf, dicatat dengan lengkap dan benar. Bidan Sartini juga telah terlatih untuk mengenal adanya resiko dan tanda persalinan lama/macet, atau kelainan lain yang memerlukan rujukan. Terbukti terdapat SIB/SIPB, ijazah bidan, KMS, kohort, partograf, kantong kehamilan,dll.
Standar 10
: Persalinan yang Aman
Lokasi
: Bidan Sartini, Amd.keb, SKM, M.Kes
Dari standar 10 terdapat 13 kriteria dan 11 semua dijawab ya. Jadi dapat disimpulkan bahwa bidan sudah sangat baik dalam melaksanakan standar 10. Terdapat standar lingkungan berupa SIB/SIPB, ijazah bidan, sertifikat APN, KMS, kohort, partograf, kantong kehamilan,dll. Yang dapat mendukung praktek bidan.
Standar 11
: Pengeluaran Plasenta dengan Peregangan Tali Pusat
Lokasi
: Bidan Sartini, Amd.ken,SKM,M.Kes
Dari standar 10 terdapat 13 kriteria dan 11 semua dijawab ya. Jadi dapat disimpulkan bahwa bidan sudah sangat baik dalam melaksanakan standar 10. Terdapat standar lingkungan berupa SIB/SIPB, ijazah bidan, sertifikat APN, KMS, kohort, partograf, kantong kehamilan,dll. Yang dapat mendukung praktek bidan.
Standar 12
: Penanganan Kala II dengan Gawat Janin melalui Episiotomi
Lokasi
: Bidan Sartini, Amd.keb, SKM,M.Kes
Dari standar 12 terdapat 10 kriteria dan semua dijawab ya. Jadi dapat disimpulkan bahwa bidan sudah
sangat baik dalam melaksnakan standar 10. Terdapat standar lingkungan berupa
SIB/SIPB, ijazah bidan, sertifikat APN, KMS, kohort, partograf, ,dll. Yang dapat mendukung praktek bidan.
Standar 13
: Perawatan Bayi Baru Lahir
Lokasi
: Bidan Sartini,Amd.ked,SKM,M.Kes
Dari 15 kriteria, semua jawaban ya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bidan sudah sangat baik dalam melaksanan pelayanan neonatal dan ibu nifas. Terbukti dengan adanya pengisian KMS, adanya kunjungan klien untuk pemeriksaan neonatal dan kunjungan ibu untuk pemeriksaan masa nifas.
Standar 14
: Penanganan pada 2 Jam Pertama Setelah Persalinan
Lokasi
: Bidan Sartini, Amd.keb,SKM,M.Kes
Dari 17 kriteria, terdapat 17 kriteria dengan semua jawaban ya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bidan sudah sangat baik dalam memberikan pelayanan bayi dan ibu nifas. Terbukti bidan memiliki SIB/SIPB, kohort, KMS, dan bidan Sartini selalu melakukan pengawasan selama 2 jam pertama setelah persalinan.
Standar 15
: Pelayanan bagi IBu dan Bayi pada Masa Nifas
Lokasi
:Bidan Sartini,Amd.kes, SKM,M.Kes
Dari 15 kriteria, semua jawaban dijawab ya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bidan sudah sangat baik dalam memberikan pelayanan bayi dan ibu nifas. Terbukti bidan memiliki SIB/SIPB, kohort, KMS, bidan Sartini selalu memberikan penyuluhan tentang ASI EKSKLUSIF dan cara perawatan payudara.