BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sebagai warga negara yang baik, setia kepada nusa dan bangsa, seharusnyalah mempelajari dan menghayati pandangan hidup bangsa yang sekaligus sebagai dasar filsafa filsafatt negara, negara, seterusn seterusnya ya untuk untuk diamal diamalkan kan dan diperta dipertahan hankan kan.. Pancasi Pancasila la selalu selalu menjadi pegangan bersama bangsa Indonesia, baik ketika negara dalam kondisi yang aman maupun dalam kondisi negara yang terancam. Hal itu tebukti dalam sejarah dimana pancasila selalu menjadi pegangan ketika terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa indonesia. Pancasila merupakan cerminan dari karakter bangsa dan negara indonesia yang beragam. Semua itu i tu dapat dilihat dari fungsi dan kedudukan pancasila, yakni sebagai; jiwa bangsa indonesia, keribadian bangsa, pandangan hidup bangsa, sarana tujuan hidup bangsa indonesia, dan pedoman hidup bangsa indonesia. Oleh karena itu, penerapan pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sangat penting dan mendasar oleh setiap warga negara, dalam segala aspek kenegaraan dan hukum di Indonesia. Pengamalan pancasila yang baik akan mempermudah terwujudnya tujuan dan citacita bangsa Indonesia.
B. Rumusan masalah !. "pa Pedoman Pengamalan pancasila # $. %agaimana Pola pelaksanaan pedoman pelaksanaan pelaksanaan pengamalan pancasila # &. %agaimana 'ealisasi 'ealisasi pengamalan pengamalan pancasila pancasila dalan bidang kesehatan, kesehatan, ekonomi, ekonomi, budaya, pendidikan, dan Ilmu Ilmu pengetahuan dan teknologi
C. Tu Tujua juan n 1.
(ntuk memenuhi tugas matakulyah pancasila.
$. (ntuk menambah pengetahuan tentang pengamalan pancasila. &. (ntuk mengetahui realisasi pengamalan pancasila dalam bidang kesehatan.
1
D. Manfaat
!. )ahasiswa dapat mengetahui pola dalam pelaksanaan pengamalan pancasila. $. )ahasiswa dapat menambah wawasan pengetahuan dalam pengamalan pancasila. &. )ahasiswa dapat mengetahui jenisjenis pengamalan pancasila. *. )ahasiswa dapat mengetahui realisasi pengamalan pancasila dalam bidang kesehatan
2
BAB II PEMBAHAAN A. Pe!"man Pengamalan Pan#as$la Pedoman dalam penghayatan dan pengamalan pancasila dituangkan dalam ketetapan +o.II)P'!-/. Penjabaran ketetapan )P' itu adalah 0+oor )s. %akry1 !--*, !/& !/231 %. $la ketuhanan &ang Maha Esa
!3 Percaya dan takwa kepada 4uhan 5ang )aha 6sa sesuai dengan agamanya masingmasing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. $3 )engembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada 4uhan 5ang )aha 6sa. &3 )engembangkan saling hormat menghormati kemerdekaan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. *3 )enghargai setiap bentuk ajaran agama, dan tidak boleh memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain. '. $la kemanus$aan (ang a!$l !an bera!ab
!3 )engakui dan memperlakukan manusia dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk 4uhan 5ang )aha 6sa. $3 )emandang persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia tanpa membedakan suku, turunan dan kedudukan sosial. &3 )engembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tepa selira dan tidak semenamena terhadap orang lain. *3 )enjunjung tinggi nilainilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatankegiatan kemanusiaan dan berani membela kebenaran dan keadilan. 3
23 )erasa sebagai bagian dari seluruh umat manusia dan karena itu berkewajiban mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa bangsa lain. ). $la *ersatuan $n!"nes$a
!3 )enempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. $3 7inta tnah air dan bangsa Indonesia, sehingga sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa, apabila diperlukan. &3 %angga sebagai bangsa Indonesia ber4anah air Indonesia dalam rangka memelihara ketertiban dunia. *3 )engembangkan rasa persatuan dan kesatuan atas dasar %hinneka 4unggal Ika dalam memajukan pergaulan hidup bersama. +. $la
kerak(atan
(ang
!$*$m*$n
"leh
h$kmat
keb$jaksanaan
!alam
*ermus(a,aratan *er,ak$lan
!3 Sebagai warga negara dan wargamasyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sma dalam. $3 8eputusan yang menyangkut kepentingan bersama terlabih dahulu diadakan musyawarah, dan keputusan musyawarah diusahakan secara mufakat, diliputi oleh semangat kekeluargaan. &3 )enghormati dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusan musyawarah dan melaksanakannya dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab. *3 )usyawarah dilakukan dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur, dengan mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, serta tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
4
23 8eputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada 4uhan 5ang )aha 6sa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, serta nilainilai kebenaran dan keadilan. -. $la kea!$lan s"s$al bag$ seluruh rak(at $n!"nes$a
!3 )enyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat indonesia. $3 )engembangkan perbuatanperbuatan yang luhur menceminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. &3 %ersikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hahak orang lain. *3 )emupuk sikap suka memberi pertolongan kepada orang lain yang membutuhkan agar dapat berdiri sendiri, tidak menggunakan hak milik untuk pemerasan, pemborosan, bergaya hidup mewah dan perbuatan lain yang bertentangan dan merugikan kepentingan umum. 23 )emupuk sikap suka bekerja keras dan menghargai karya orang lain yang bermanfaat, serta bersamasama mewujudkan kemajuan yang merata dan kesejahteraan bersama.
B.
P"la Pelaksanaan Pe!"man Pelaksanaan Pengamalan Pan#as$la Pola pelaksanaan pedoman pelaksanaan pengamalan pancasila dilakukan agar Pancasila sungguhsungguh dihayati dan diamalkan oleh segenap warga negara, baik dalam kehidupan orang seorang maupun dalam kehidupan kemasyarakatan. Oleh sebab itu, diharapkan lebih terarah usahausaha pembinaan manusia Indonesia agar menjadi insan Pancasila dan pembangunan bangsa untuk mewujudkan masyarakat Pancasila. %. alur/jalur (ang !$gunakan
5
!3 Jalur pendidikan Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pengamalan Pancasila, baik pendidikan formal 0sekolahsekolah3 mapun pendidikan nonformal 0di keluarga dan lingkungan masyarakat3, keduanya sangat erat kaitanya dengan kehidupan manusia. 9alam pendidikan
formal
semua
tindakperbuatannya
haruslah
mencerminkan nilainilai luhur Pancasila. 9alam pendidikan keluarga pengamalan Pancasila harus ditanamkan dan dikembangkan sejak anakanak masih kecil, sehingga proses pendarahdagingan nilainilai Pancasila dengan baik
dan menuntut
suasana
keluarga
yang mendukung. :ingkungan
masyarakat juga turut menentukansehingga harus dibina dengan sungguh sungguh supaya menjadi tempat yang subur bagi pelaksanaan pengamalan Pancasila. )elalui pendidikan inilah anakanak didik menyerap nilainilai moral Pancasila. Penyerapan nilainilai moral Pacasila diarahkan berjalan melalui pemahaman dari pemikiran dan dan pengamalan secara pribadi. Sasaran pelaksanaan pedomaan pengamalan Pancasila adalah perorangan, keluarga, masyarakat, baik dilingkungan tempat tinggal masingmasing, maupun di lingkungan tempat bekerja. $3 Jalur media massa Peranan media massa sangat menjanjikan karena pengaruh media massa dari dahulu sampai sekarang sangat kuat, baik dalam pembentukan karakter yang positif maupun karakter yang negatif, sasaran media massa sangat luas mulai dari anakanak hingga orang tua. Sosialisasi melalui media massa begitu cepat dan menarik sehingga semua kalangan bisa menikmati baik melalui pers, radio, teleisi dan internet. Hal itu membuka peluang besar golongan tertentu menerima sosialisasi yang seharusnya belum saatnya mereka terima dan juga masuknya sosialisasi yang tidak bersifat membangun. )edia
6
massa adalah jalur pendidikan dalam arti luas dan peranannya begitu penting sehingga perlu mendapat penonjolan tersendiri sebagai pola pedoman pengamalan Pancasila. Sehingga dalam menggunakan media massa tersebut harus dijaga agar tidak merusak mental bangsa dan harus seoptimal mungkin penggunaannya untuk sosialisasi pembentukan kepribadian bangsa yang pancasilais.
bangsa
dalam
bidangnya
masingmasing
sesuai
dengan
keahliannya, peran dan tanggung jawabnya. Sehingga segala unsurunsur dalam organisasi sosial politik seperti para pegawai 'epublik Indonesia harus mengikuti pedoman pengmalan Pancasial agar berkepribadian Pancasila karena mereka selain warga negara Indonesia, abdi masyarakat juga sebagai abdi masyarakat, dengan begitu maka segala kendala akan mudah dihadapi dan tujuan serta citacita hidup bangsa Indonesia akan terwujud. '. Pen#$*taan suasana (ang menunjang
!3 Kebijaksanaan pemerintah dan peraturan perundang-undangan Penjabaran
kebijaksanaan
pemerintah
dan
perundangundangan
merupakan salah satu jalur yang dapat memperlancar pelaksanaan pedoman pengamalan pancasila dimana aspek sanksi atau penegakan hukm mendpat penekanan khusus. $3 Aparatur negara 'akyat hendaklah berpartisipasi aktif di dalam menciptakan suasana dan keadaan yang mendorong pelaksanaan pedoman pengamalan Pancasila. 9an aparatur pemerintah sebagai pelaksana dan pengabdi kepentingan rakyat harus memahami dan mengatasi permasalahanpermasalahan yang ada di dalam masyarakat. Sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pengamalan 7
Pacasila perlu disediakan dan memfungsikan lembagalembaga kenegaraan, khususnya lembaga penegak hukum dalam menjamin hakhak warga negaranya dan melindungi dari perbutanperbuatan tercela. &3 Kepemimpinan dan pemimpin masyarakat Peranan kepemimpinan dan pemimpin masyarakat, baik pemimpin formal maupun informal sangat penting dalam pelaksanaan pedoman pengamalan.
)ereka
dapat
menyampaikan
bagaimana
pola
9engan
pelaksanaan pedoman pengamalan Pancasila dan menyuruh bawahan atau umatnya untuk mengikuti pola pedoman pelaksanaan Pancasila. begitu Pengamalan pancasila akan tetep lestari.
C. Pengamalan *an#as$la se#ara subjekt$f !an 0bjekt$f %. Pengamalan se#ara "bjekt$f
Pengamalan pancasila yang obyektif adalah pelaksanaan dalam bentuk realisasi
dalam
setiap
penyelengaraan
negara,
baik
di
bidang
legislatif,eksekutif, maupun yudikatif. 9an semua bidang kenegaraan terutama realisasinya dalam bentuk peraturan perudangundangan negara Indonesia antara lain sebagai berikut 1 !3 4afsiran ((9 !-*2, harus dapat dilihat dari sudut dasar filsafat negara pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan ((9 !-*2 alenia I= $3 Pelaksanaan ((9 !-*2 dalam undangundang harus mengingat dasardasar pokok pikiran tercantum dalam dasar filsafat negara Indonesia &3 4anpa mengurangi sifat undangundang yang tidak dapat diganggu gugat, iterprestasi pelaksanaannya harus mengingat unsurunsur yang terkandung dalam dassaar filsafat negara. *3 Interprestasi pelaksanaan undangundang harus lengkap dan menyeluruh, meliputi seluruh perundangundangan dibawah undangundang dan keputusan keputusan administratif dari tingkat penguasa penguasa negara, mulai dari
8
pemerintah pusat sampai dengan dengan alatalat perlengkapan negara di daerah, keputusankeputusan pengadilan serta alat perlengkapnya,begitu juga meliputi usaha kenegaraan dan ermasuk rakyat. 23 9engan demikian seluruh hidup kenegaraan dan tertip hukum Indonesia didasarkan atas dan diliputi oleh asas filsafat, politik dan tujuan negara didasarkan atas asas kerohanian Pancasila. Hal ini termasuk pokok kaidah negara serta pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan ((9 !-*2. 9alam realisasi pelaksanaan kongkritnya yaitu dalam setiap penentuan kebijakan dibidang kenegaraan antara lain 1 !3 >aris besar haluan negara $3 Hukum, perundangundangan, dan peradilan &3 Pemerinta *3 Politik dalam dan luar negeri 23 8eselamatan, keamanan,dan pertahanan ?3 8esejahteraan 3 8ebudayaan /3 pendidikan '. Pemgamalan se#ara subjekt$f
Pengamalan pelaksanaan
pancasila
pengamalan
dalam pribadi
pancasila
yang
seseorang,warga negara,
subyektif
adalah
indiidu, penduduk,
penguasa, dan orang Indonesia. Pengamalan pancasila yang subyektif ini justru lebih penting dari pengamalan yang karena pengamalan yang subyektif merupakan syarat pengamalan pancasila yang obyektif 0+otonegoro,!-*;**3. 9engan demikian pelaksanaan pancasila yang subyektif ini berkaitan dengan kesadaran, ketaatan, serta kesiapan indiidu untuk mengamalkan pancasila.
9
9alam pengertian inilah akan terwujud jika suatu keseimbangan kerohanian yang mewujudkan suatu bentuk kehidupan dimana kesadaran wajib hukum telah berpadu menjadi kesadaran wajib moral. Sehingga dengan demikian suatu perbuatan yang tidak memenuhi wajib melaksanakan pancasila. 9alam pengamalan pancasila yang subyektif ini bilamana nilainilai pancasila telah dipahami,diresapi, dan dihayati oleh seseorang maka orang itu telah memiliki moral pancasila dan jika berlansung terus menerus sehingga melekat dalam hati maka disebut dengan kepribadian pancasila. Pengertian kepribadian bangsa Indonseia dapat dikembalikan kepada hakikat manusia.4elah diketahui bahwa segala sesuatu itu memiliki tiga macam hakikat yaitu 1 Hakikat abstrak, yaitu terdiri atas unsurunsur yang bersamasama menjadikan hal itu ada, dan menyebabkan sesuatu yang sama jenis menjadi berbeda dengan jenis lain sehingga hakikat ini disebut dengan hakikat uniersal. 7ontoh; jenis manusia, hewan, tumbuhan. Hakikat pribadi yaitu ciri khusus yang melekat sehingga membedakan dengan sesuatu yang lain. %agi bangsa Indonesia hakikat pribadi ini disebut dengan kepribadian.9an hakikat pribadi ini merupakan penjelmaan dari hakikat abstrak. Hakikat kongkrit yaitu hakikat segala sesuatu dalam menyatakan kongkrit, dan hakikat ini merupakan penjelmaan dari hakikat abstrak dan hakikat kongkrit. Oleh karena itu bagi bangsa Indonsesia, pengertian kepribadian Indonsesia ini memiliki tingkatan yaitu 1 !3 8epribadian yang berupa sifatsifat hakikat kemanusiaan @monupluralis@jadi sifatsifat kemanusiaan yang abstrak umum uniersal. 9alam pengertian ini disebut kepribadian kemanusiaan, karena termasuk jenis manusia, dan memiliki sifat kemanusiaan. $3 8epribadian yang mengandung sifat kemanusiaan, yang telah terjelma dalam sifat khas kepribadian bangsa Indonseia 0pancasila3 dan ditambah dengan sifatsifat tetap yang terdapat pada bangsa Indonesia, ciri khas, karakter, kebudayaan dan lain sebagainnya. 10
&3 8epribadian kemanusiaan, kepribadian Indonesia dalam realisasi kongkritnya, setiap orang, suku bangsa, memiliki sifat yang tidak tetap, dinamis tergantung pada
keadaan
manusia0Indonesia3
perorangan
secara
kongkrit.
0+otonegoro,!-!;!?-3. %erdasarkan uraian diatas maka pengamalan pancasila subyektif dari pancasila meliputi pelaksanaan, pandangan hidup, telah dirumuskan dalam P*0Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila3.
D. Real$sas$ Pengamalan Pan#as$la !alam B$!ang kesehatan1 Ek"n"m$1 Bu!a(a1 *en!$!$kan !an I*tek %. B$!ang 2esehatan
8edokteran merupakan suatu proses interpersonal yang terapeutik dan signifikan. Inti dari asuhan kedokteran yang diberikan kepada klien adalah hubungan dokter pasien yang bersifat profesional dengan penekanan pada bentuk interaksi aktif antara dokter dan pasien. Hubungan ini diharapkan dapat memfasilitasi partisipasi pasien dengan memotiasi keinginan pasien untuk bertanggung jawab terhadap kondisi kesehatannya. Salah satu motiasi seorang dokter maupun mahasiswa kedokteran dalam menangani pasiennya, yaitu dapat mengambil dari pengamalan Pancasila. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. 9i dalam Pancasila terdapat butirbutir yang memuat seluruh pedoman dalam menjalani kehidupan sebagai manusia yang memiliki bangsa dan negara yang telah merdeka. Setiap masyarakat Indonesia dituntut untuk dapat mengamalkan beberapa dari butirbutir pengamalan Pancasila tersebut. Salah satu profesi yang menuntut agar berpedoman pada Pancasila dalam menjalankan tugasnya yaitu seorang dokter maupun mahasiswa kedokteran. 9okter atau mahasiswa kedokteran dituntut dapat mengamalkan beberapa pengamalan Pancasila sebagai upaya dalam merawat pasien. Hal ini dikarenakan seorang dokter maupun mahasiswa kedokteran bekerja untuk sosial, berkecimpung di bidang kesehatan masyarakat, serta bersosialisasi dengan
11
masyarakat. 9okter maupun mahasiswa kedokteran dituntut mampu mengayomi masyarakat yang sedang menjalani pengobatan 0pasien3. 9alam
butir
pancasila
sila kedua
dalam
pengamalannya
disebutkan
Amengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia@. Ini berhubungan dalam bidang kedokteran. 8arena dalam kedokteran seorang dokter harus memiliki sifat saling mencintai dalam penyembuhan pasien. Sifat saling mencintai dapat menumbuhkan jati diri seorang dokter dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan masyarakat. 9alam butir pancasila sila kelima BBmengembangkan sikap adil terhadap sesamaBB.
tulus
dokter
untuk
penyembuhan
pasien.
8eramahtamahan
merupakan hal yang sangat utama dalam pelayanan kesehatan. Impian masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang ramah dari pelaku kesehatan sangat tinggi, +amun kondisi ini sangat bertentangan dengan kenyataan dalam kehidupan sehari hari, dalam hal ini adalah pelayanan kesehatan di rumah sakit. 9alam kenyataannya, pelaku kesehatan telah menomorduakan pasien dan yang menjadi perhatian utama adalah bagaimana caranya untuk mendapatkan keuntungan sebesarbesarnya dari pelayanannya. Sebagaimana dijelaskan bahwa Cuality "ssurance 0C"3 adalah usaha untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. C" ini merupakan salah satu faktor penting dan fundamental bagi manajemen rumah sakit itu sendiri dan para stakeholder. 9ampak dari C" menentukan hidup matinya sebuah rumah sakit. %agi rumah sakit, adanya C" yang baik tentu saja membuat rumah sakit mampu untuk bersaing dan tetap eDist di masyarakat. )engacu pada konsep ini, apabila para dokter yang merupakan jumlah terbanyak dalam rumah sakit tersebut dalam pelayananannya menunjukkan sikap tidak profesional dengan Atidak tersenyum@ saja maka sebenarnya rumah sakit tersebut sudah kalah bersaing dengan rumah sakit lainnya. %agi pelaku kesehatan, dengan adanya C" para pelaku kesehatan dituntut untuk semakin teliti, telaten, dan hatihati dalam menjaga mutu pelayanannya. 4ernyata senyuman saja pun membawa dampak yang sangat besar bagi sebuah rumah sakit. "gar suatu rumah sakit terhindar dari sebutan rumah sakit yang tidak ramah,
12
perlu adanya beberapa langkah konkrit untuk mencapai C" dalam hospitality in nursing serices, seperti yang ditawarkan oleh Purwodadi, S.H 0$EE/3, yaitu1 )ulailah dengan Senyum. Senyuman yang dimaksud adalah senyuman yang murni dan tulus dari dalam lubuk hati, bukan senyum yang dibuatbuat. Fatson menekankan dalam sikap caring ini juga harus tercermin sepuluh faktor kuratif yaitu pembentukan sistem nilai humanistic dan altruistik. dokter menumbuhkan rasa puas karena mampu memberikan sesuatu kepada klien. Selain itu, dokter juga memperlihatkan kemapuan diri dengan memberikan pendidikan kesehatan pada klien. )emberikan kepercayaan
G
harapan
dengan cara memfasilitasi dan
meningkatkan asuhan kedokteran yang holistik. 9i samping itu, dokter meningkatkan prilaku klien dalam mencari pertolongan kesehatan. )enumbuhkan sensitifan terhadap diri dan orang lain. 9okter belajar menghargai kesensitifan dan perasaan kepada klien, sehingga ia sendiri dapat menjadi lebih sensitif, murni, dan bersikap wajar pada orang lain. )engembangkan hubungan saling percaya. 9okter memberikan informasi dengan jujur, dan memperlihatkan sikap empati yaitu turut merasakan apa yang dialami klien. )eningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien. 9okter memberikan waktunya dengan mendengarkan semua keluhan dan perasaan klien. Penggunaan sistematis metoda penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan. 9okter menggunakan metode proses kedokteran sebagai pola pikir dan pendekatan asuhan kepada klien. Peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal, memberikan asuhan mandiri, menetapkan kebutuhan personal, dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan personal klien. )enciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural, dan spritual yang mendukung. 9okter perlu mengenali pengaruhi lingkungan internal dan eksternal klien terhadap kesehatan kondisi penyakit klien. )emberi bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manisiawi. 9okter perlu mengenali kebutuhan komperhensif diri dan klien. Pemenuhan kebutuhan paling dasar perlu dicapai sebelum beralih ke tingkat selanjutnya. )engijinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenomologis agar pertumbuhan diri dan kematangan jiwa klien dapat dicapai. 8adangkadang seseorang klien perlu dihadapkan pada pengalaman atau pemikiran yang bersifat profokatif. 4ujuannya adalah agar dapat meningkatkan pemahaman lebih mendalam tentang diri sendiri. 13
8esepuluh faktor karatif ini perlu selalu dilakukan oleh dokter agar semua aspek dalam diri klien dapat tertangani sehingga asuhan kedokteran profesional dan bermutu dapat diwujudkan. Selain itu, melalui penerapan faktor karatif ini dokter juga dapat belajar untuk lebih memahami diri sebelum mamahami orang lain. Selain itu seorang dokter dapat melakukan pengamalan terhadap pancasila sila pertama ketuhanan yang maha esa dengan cara berdoBa sebelum dan sesudah melakukan perawatan pasien, meyakini dengan sepenuh hati bahwa konsep sakit dan sehat dari 4uhan 5ang )aha 6sa dan tidak menyiarkan atau menyebarkan tentang agama yang salah atau kurang benar kepada para pasien. Sila kedua kemanusiian yang adil dan beradap dapat diamalkan dengan cara yakni memperlakukan pasien sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengakui persamaan derajat, menghormati para pasien, mengembangkan sikap tidak semenamena, menjunjung tinggi nilainilai kemanusiaan dan gemar melakukan kegiatan kemanusiaan yang positif seperti penyuluhan kesehatan serta menjunjung tinggi nilainilai kemanusiaan. Sila ketiga persatuan Indonesia yakni dengan sikap mengutamakan kepentingan dan keselamatn pasien, mengembangkan kerjasama sebagai tim dengan dokter lain dan mengoordinir dalam menjalankan pelayanan asuhan serta manjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar, teman sejawat dan profesi lain. Sedangkan sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dapat diamalkan dengan cara tidak boleh memaksakan kehendak pada pasien, menghargai dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusan dan kesepakatan. 9an sila kelima keadilan social bagi seluruiatan dalam rangkah rakyat Indonesia dapat dilakukan pengamalan dengan cara mengembangkan sikap adil terhadap semua pasien, suka bekerja keras dan melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial. %. B$!ang ek"n"m$
6konomi yang berdasarkan Pancasila tidak dapat dilepaskan dari sifat dasar indiidu dan sosial. )anusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain untuk memenuhi semua kebutuhanya tetapi manusia juga mempunyai kebutuhan dimana orang lain tidak diharapkan ada atau turut campur. 6konomi menurut pancasila adalah berdasarkan asas kebersamaan, kekeluargaan artinya walaupun terjadi persaingan namun tetap dalam kerangka tujuan bersama sehingga tidak 14
terjadi persaingan bebas yang mematikan 08aelan, !--?1 !-&3. 9engan demikian pelaku ekonomi di Indonesia dalam menjalankan usahanya tidak melakukan persaingan bebas, meskipun sebagian dari mereka akan mendapat keuntungan yang lebih besar dan menjanjikan. Hal ini dilakukan karena pengamalan dalam bidang ekonomi harus berdasarkan kekeluargaan.
8ebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, adatistiadat dan lain kemampuan serta kebiasaankebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat 0Soerjono Soekanto, $EE21 !$3. %egitu luas cakupan kebudayaan tetapi dalam pengamalan Pancasila kebudayaan bangsa Indonesia adalah budaya ketimuran, yang sangat menjunjung tinggi sopan santun, ramah tamah, kesusilaan dan lainlain. %udaya Indonesia memang mengalami perkembangan misalnya dalam hal Iptek dan pola hidup, perubahan dan perkembangan ini didapat dari kebudayaan asing yang berhasil masuk dan diterima oleh bangsa Indonesia. Semua kebudayaan asing yang diterima adalah kebudayaan yang masih sejalan dengan Pancasila. Falaupun begitu tidak jarang kebudayaan yang jelasjelas bertentangan dengan budaya Indonesia dapat berkembang di Indonesia. Ini menunjukan bahwa filter Pancasila tidak berperan optimal, itu terjadi karena pengamalan Pancasila tidak sepenuhnya dilakukan oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu harus ada tindakan lanjut agar budaya bangsa Indonesia sesuai dengan Pancasila. Pembudayaan Pancasila tidak hanya pada kulit luar budaya misalnya hanya pada tingkat propaganda, pengenalan serta pemasyarakatan akan tetapi sampai pada tingkat kemampuan mental kejiwaan manusia yaitu sampai pada tingkat akal, rasa dan kehendak manusia 08aelan, !--?1 !-&3. ). B$!ang *en!$!$kan
Pendidikan adalah salah satu piranti untuk membentuk kepribadian. )aka dari itu pendidikan yang dilaksanakan harus sesuai diperhatikan. Pendidikan nasional 15
harus dipersatukan atas dasar Pancasila. )enurut +otonegoro 0!-&3, perlu disusun sistem ilmiah berdasarkan Pancasila tentang ajaran, teori, filsafat, praktek, pendidikan nasiona, yang menjadi dasar tunggal bagi penyelesaian masalah masalah pendidikan nasional. 9engan begitu diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat terwujud dengan mudah. 4ujuan pendidikan nasional adalah menciptakan manusia yang beriman, bertawa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. +. Ilmu *engetahuan !an tekn"l"g$
Iptek harus memenuhi etika ilmiah, yang paling berbahaya adalah yang menyangkut hidup mati, orang banyak, masa depan, hakhak manusia dan lingkungan hidup. 9i samping itu Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia harus sesuai dengan nilainilai Pancasila karena Iptek pada dasarnya adalah untuk kesejahteraan umat manusia. +ilainilai Pancasila bilamana dirinci dalam etika yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah sebagai berikut 04.
mengejar
pemecahan
persoalan
ilmiah
namun
mengorbankan
kemanusiaan 0sila II, =3. *3 Sumber ilmiah sebagai sumber nasional bagi warga negara seluruhnya 0sila III3. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan tenologi harus mendahulukan kepentingan bangsa dan negara. 23 "lokasi pemerataan sumber dan hasilnya 0sila III, =3.
16
?3 Pentingnya indiidualitas dan kemanusiaan dalam catur darma ilmu pengetahuan, yaitu penelitian, pengajaran, penerapan, dsan pengamalannya 0sila II, III, =3. 3 Pelestarian lingkungan dengan memperhitungkan generasi mendatang 0sila I, II, =3. /3 Hak untuk berbeda dan kewajiban untuk bersatu 0semua sila3. -3 Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mengakibatkan terpisahnya jasmani dan rokhani bagi hayat 0semua sila3.
17
BAB III PENUTUP A. 2es$m*ulan %angsa Indonesia mempunyai pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia, nilai dan norma yang terkandung di dalamnya merupakan keinginan dari bangsa Indonesia yang harus di amalkan. Pengamalan Pancasila secara subjektif akan memperkuat pengamalan Pancasila secara objektif. Pengamalan Pancasila ini harus di lakukan dalam berbagai bidang kehidupan di negara Indonesia agar Pancasila benarbenar berperan sebagaimana ungsi dan kedudukannya dan supaya tujuan serta citacita bangsa Indonesia mudah terwujud.
B. aran 9ewasa ini pengamalan pengamalan Pancasila semakin memudar terlebih lagi di era globalisasi, sehingga mengancam mental dan kepribadian bangsa Indonesia. Hal ini harus segera ditangani dengan cara meningkatkan penanaman pengamalan Pancasila melalui pendidikan yang seutuhnya, jadi tidak sebatas teori tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan seharihari. (ntuk itu, perlu adanya kesadaran dari setiap warga negara akan pentingya pengamalan pancasila dan mempertahankannya.
18
9"4"' P(S4"8" "ndriani Purwastuti, dkk. $EE$. Pendidikan Pancasila. 5ogyakarta1 (+5 Press.
8aelan. !--?. Filsafat Pancasila. 5ogyakarta1 Paradigma.
)s %akry, +oor. !--*. Pancasila Yuridis Kenegaraan. 5ogyakarta1 :iberty.
Soerjono Soekanto. $EE2. Sosiologi Suatu Pengantar. rafindo
19