PANCASILA
Kata Pengantar
Pancasila sebagai dasar Negara bangsa Indonesia hingga sekarang telah mengalami per perja jala lanan nan wakt waktu u yang yang tidak tidak seben sebenta tarr, dala dalam m rent rentang ang wakt waktu u ters tersebu ebutt bany banyak ak hal/peristiwa yang terjadi menemani perjalanan Pancasila.
Mulai peristiwa pertama saat pancasila dicetuskan sudah menuai banyak konflik di intern internal al para para pencet pencetusn usnya, ya, hingga hingga sekara sekarangpu ngpun n di era reform reformasi asi dan global globalis isasi asi Pancas Pancasila ila masih masih hangat hangat diperbi diperbinca ncangka ngkan n oleh banyak banyak kalang kalangan an berpen berpendidi didikan kan terutama kalangan Politik dan mahasiswa.
Kebany Kebanyaka akan n dari dari para para pihak pihak yang yang memper memperbin bincang cangkan kan masala masalah h Pancas Pancasila ila adalah adalah mengenai awal dicetuskannya Pancasila tentang sila perta aterutama.
Memang dari sejarah awal perkembangan bangsa Indonesia dapat kita lihat bahwa komponen masyarakatnya terbentuk dari dua kelompok besar yaitu kelompok agamis dala dalam m hal hal ini ini dido didomi minas nasii oleh oleh kelom kelompo pok k agam agamaa Isla Islam m dan dan yang yang kedua kedua adala adalah h kelompok Nasionalis.
Kedua kelompok tersebut berperan besar dalam pembuatan rancangan dasar Negara kita tercinta ini.
Makalah ini dibuat sebagai catatan perjalanan Pancasila dari jaman ke jaman, agar kita kita senant senantias iasaa tidak tidak melupak melupakan an sejara sejarah h pembent pembentukan ukan Pancas Pancasila ila sebagai sebagai dasar dasar Negara, dan juga dapat digunakan untuk menjadi penengah bagi pihak yang sedang berbeda berbeda pendapat pendapat tentang tentang dasar Negara supaya kedepan kita tetap seperti seperti semboyan semboyan kita yaitu “Bhineka Tunggal Ika”.
DAFTAR ISI
Pokok Bahasan : •
Bagaimana anda melihat peristiwa perumusan Pancasila 64 tahun yang lalu/
•
Apa artinya Pancasila merupakan campuran berbagai ide?
•
Ada pendapa pendapatt Pancas Pancasila ila merupak merupakan an hasil hasil kompro kompromi mi dari dari dua kekuat kekuatan an yang yang bersaing saat itu?
•
Mengapa kita harus melihat sejarah pancasila?
•
Apa akibatnya jika Pancasila hanya dilihat dalam satu momentum saja?
•
Ke depan apakah sebagai pengikat Pancasila masih bisa diandalkan?
•
Bagaimana cara yang harus di lakukan untuk menanamkan pemahaman itu?
•
Baga Bagaim imana ana bisa bisa oran orang g Indo Indones nesia ia tida tidak k lagi lagi pedul pedulii denga dengan n dasa dasarr Indon Indones esia ia (Pancasila)?
•
Dalam penerapan Pancasila gagal, apa pendapat anda?
•
Padahal Pancasila sangat mengandalkan kesejahteraan rakyat?
•
Orang akan kembali percaya kepada Pancasila kalau nilai-nilai sudah dibuktikan?
Penjabaran :
Pancasila. Istilah Pancasila selalu berkumandang pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan HM Soehar Soeharto. to. Apa saja saja selal selalu u dikait dikaitkan kan dengan dengan Pancas Pancasila ila.. Begitu Begitu pula pula dengan dengan Undang-Undang Dasar 1945 selalu dibicarakan. Pancasila dan UUD 1945 menjadi dua istilah sangat popular, bahkan selalu menjadi slogan Orde Baru.
Kita Kita tent tentu u masi masih h inga ingatt tenta tentang ng P-4 P-4 (Ped (Pedom oman an Pengh Penghay ayat atan an dan dan Peng Pengal alam aman an Pancas Pancasila ila)) yang yang disosi disosiali alisas sasika ikan n dalam dalam dunia dunia pendid pendidika ikan, n, baik baik formal formal,, inform informal al maupun non-formal. Istilah Penataran P-4 tidaklah asing bagi generasi muda kala itu. Selanjutny Selanjutnyaa buat mereka yang aktif dalam organisasi organisasi social kemasyarak kemasyarakatan atan dan politik, istilah asas tunggal Pancasila juga ramai dibincangkan. Sama halnya dengan Pancasila, istilah UUD 1945 juga selalu ditekankan oleh para elit Orde Baru. Mereka kala itu selalu menyebut-nyebut UUD 1945, terlebih ketika hendak menyusun atau membuat berbagai peraturan dan perundang-undangan. Pidato para pejabat selalu mengaitkannya kepada konstitusi tersebut. Tak pel pelak lagi lagi,, Pak Pak Har Harto seba sebag gai Pres Presiiden, den, mand mandat atar ariis MPR MPR (Majel ajeliis Perm Permus usya yawa wara rata tan n Raky Rakyat at)) meru merupak pakan an toko tokoh h utam utamaa dala dalam m mens mensos osia iali lisa sasi sika kan n Pancasila dan UUD 1945. Boleh disebut, Pak Hartolah yang secara tegas menyatakan bahwa bahwa pedoma pedoman, n, peganga pegangan, n, landasa landasan, n, acuan acuan utama utama kita kita dalam dalam bermas bermasyar yarakat akat,, berbangsa dan bernegara adalah Pancasila dan UUD 1945. “Kita harus melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen,” ucap Pak Harto dalam tiap kesempatan. Peneka Penekanan nan kata kata murni murni dan konsek konsekuen uen dipaha dipahami mi sebagai sebagai tidak tidak perlun perlunya ya lagi lagi kita kita mengusik, mengusik, mengotak-atik mengotak-atik Pancasila dan UUD 1945 sebagaimana sebagaimana apa adanya adanya seperti seperti yang yang diteta ditetapka pkan n pada pada 18 Agustu Agustuss 1945, 1945, sehari sehari setela setelah h kemerde kemerdekaa kaan n Indones Indonesia ia diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Guna mengamankan konstitusi, per perub ubah ahan an UUD UUD 1945 1945 hany hanyaa dimu dimungk ngkin inkan kan jika jika mela melalu luii pers perset etuj ujuan uan lewa lewatt referendum. Dalam Dalam perjal perjalanan anannya nya,, mengin mengingat gat begitu begitu kuatny kuatnyaa penekan penekanan an tentang tentang pentin pentingnya gnya Pancasila dan UUD 1945 masa Orde Baru, banyak orang merasa bosan, jenuh atau bahkan menjadi antipati. an tipati. Terlebih Terlebih lagi memang upaya mensosialisasikan dasar Negara dan konstitusi tersebut oleh elit Orde Baru kala itu seolah tidak ada jemu-jemunya, bahkan bahkan cenderu cenderung ng seolah seolah sepert sepertii tidak tidak ada kata kata henti. henti. Kesan Kesan pemaks pemaksaan aan sering sering dijadikan dijadikan alasan untuk menolak Pancasila. Pancasila. Sementara, Sementara, banyak pula yang melihat melihat berb berbag agai ai pril prilak aku, u, tind tindaka akan n atau atau perb perbua uata tan, n, baik baik oleh oleh peja pejaba batt maup maupun un anggo anggota ta masyarakat, dinilai menyimpang jauh dari nilai-nilai Pancasila yang disosialisasikan dan dilestarikan itu. Akhirnya Akhirnya ketika gerakan gerakan reformasi reformasi menerpa kita semua dan Pak Harto lengser pada 21 Mei 1998, Pancasila dan UUD 1945 ikut pula dilengserkan. Sosialisasi Pancasila lewat P-4 dihentikan. BP-7 (Badan Pelaksanaan Pendidikan dan Pengkajian Pedoman Penghayatan Penghayatan dan Pengamalan Pengamalan Pancasila) Pancasila) lembaga penyelenggar penyelenggaraa P-4 dibubarkan. dibubarkan. Sement Sementara ara UUD 1945 diamand diamandeme emen n hingga hingga 4 kali kali sehing sehingga ga kini kini konsti konstitus tusii kita kita dinilai betul-betul sudah menjadi baru, tidak lagi sama dengan apa yang dirumuskan para founding father. Buruk Rupa Cermin Dibelah, Lantas apakah dengan kita melengserkan Pancasila dan UUD 1945, kehidupan kita bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kini menjadi jauh lebih baik dibandingkan masa Orde Baru? Apakah berbagai krisis ekonomi,
krisis multi dimensi sebagaimana terjadi pada penghujung masa Orde Baru sudah teratasi? Sudah tentu jawabannya tidak dapat dinyatakan secara hitam putih. Hal yang pasti, permasalahan yang dihadapi masa sekarang tampaknya tidak banyak beranjak jauh, terutama yang dirasakan oleh rakyat kalangan menengah ke bawah. Sementara untuk di kalangan sebagian elit secara pribadi-pribadi, kelompok atau golongan tentu saja menilai banyak jauh meningkat pada kondisi saat ini. Terlebih bila kita memang total melupakan Pancasila dan UUD 1945. Nah, dari kondisi saat ini yang dinilai masih gonjang ganjing itulah, sementara pihak melihat ada sesuatu yang hilang dalam kehidupan kita. Mereka melihat kita selama ini ternyata ibarat “buruk rupa cermin dibelah.” Maksudnya, wajah kita yang buruk tapi malah yang kita rusak adalah cermin, alat bagi kita untuk dapat melihat siapa kita. Lebih jauh, dapat pula bagaikan: “kita tak pandai menari, lantai yang dibilang goyah.” Selain itu dapat pula ibarat: “pesawat yang gagal diterbangkan tapi landasan yang dipersalahkan.” Kenyat Kenyataan aan terseb tersebut ut membua membuatt ada penila penilaian ian yang yang menyeb menyebutk utkan an kita kita kini kini dalam dalam kondisi memprihatinkan. Rakyat Indonesia mengalami degradasi wawasan nasional bahkan juga degradasi kepercayaan atas keunggulan dasar Negara Pancasila, sebagai sistem sistem ideolo ideology gy nasion nasional al karenany karenanya, a, elit elit reform reformasi asi mulai mulai pusat pusat sampai sampai daerah daerah mempraktekkan budaya kapitalisme-liberalisme dan neo-liberalisme. Jadi, rakyat dan bangsa Indonesia mengalami erosi jati diri nasional!” Kalau kita melihat masalah Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. Ketiganya terlihat sepakat bahwa saat ini kita sudah melenceng atua bahkan cenderung sudah mengabaikan penerapan substansi dari konstitusi dan ideologi Negara sebagaimana yang yang diamana diamanatka tkan n oleh para para foundi founding ng father father,, bapak bapak bangsa. bangsa. Penyel Penyelengg enggara araan an kehidupan bermasyarkaat, berbangsa dan bernegara saat ini tidak lagi memakai acuan UUD 1945 dan Pancasila. Masa Masa Orde Orde Baru Baru sudah sudah memula memulaii menanam menanamkan kan Pancas Pancasila ila dan UUD 1945 dalam pikiran kita. Selanjutnya sudah pula terus diucap-ucapkan dan banyak pula dicoba diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dasar Negara dan konstitusi warisan founding fathers itu tidak disosialisasikan dalam waktu singat tapi makan waktu cukup lama, lewat proses dialog yang panjang. Lewat musyawarah mufakat yang tidak langsung begitu saja disetujui. Bayangkan, penerimaan Pancasila sebagia satu-satunya asas buat organisasi sosial politik dan kemasyarakatan baru disepakati pada Sidang Umum MPR 1983, sekitar 15 tahun setelah Orde Baru. Itu pun tidak langsung diterapkan karena dibuat dulu undang-undangny undang-undangnya. a. Sementara Sementara sampai berakhirnya berakhirnya Orde Baru, sebenarnya sebenarnya upaya sosialisasi dan pelestariannya masih terus dilakukan. Sungguh saying, euphoria reformasi telah membuat kita lupa, mana yang harus tetap dipertahankan dan mana yang harus dibuang. Kita terlalu emosional sehingga semua pro produ duk k Orde Orde Baru Baru dian diangga ggap p kelir keliru. u. Pada Padaha hall yang yang kelir keliru u adal adalah ah dalam dalam tara tarara ran n operasional yang memang dimungkinkan dapat saja belum sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Hal paling menarik, kita melihat seolah Pancasila dan UUD 1945 adalah produk Orde Baru. Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen hanyalah
rekayasa, sebuah kepentingan kekuasaan Orde Baru. Oleh karena itulah agaknya kenapa kita kini merasa tidak penting lagi melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Bukankah hal ini sangat naïf jika kita seharusnya mau menjunjung tinggi warisan para founding father? Founding father ibarat orangtua dalam kehidupan keluarga. Dari kacamata agama, kita sebagai anak harus berbakti kepada orangtua. Artinya, warisan dan nilai-nilai yang ditinggalkan sebagai amanat orangtua harus kita junjung. Kalau tidak, kita dapat kualat, kualat, menjad menjadii anak anak durhak durhaka. a. Berbag Berbagai ai bencana bencana yang yang terus terus melanda melanda,, krisis krisis dan masalah yang terus menghinggapi rakyat kita, boleh jadi sebagai pertanda Tuhan menegur kita karena kita kualat atau durhaka. Tampaknya, memang mau tidak mau kita harus kembali memakai wacana “mari melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.” Oke saja, titik tolaknya tidak dengan melihat apa yang dilakukan pada masa Orde Baru dan juga Orde Lama. Melainkan mari kital ebih jauh back to basic, melihat langsung sejarak produk awal lahirnya dasar Negara dan konstitusi yang kemudian ditetapkan pada 18 Agustus 1945. mungkin dari sini kita akhirnya dapat kembali membangun semangat Kebang Kebangki kita tan n Nasi Nasion onal al 1908, 1908, Sumpa Sumpah h Pemu Pemuda da 1928 1928 dan dan akhi akhirn rnya ya sema semanga ngatt Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Disamping itu juga telah dibuktikan dengan kenyataan sejarah bahwa Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan karena menjadikan bangsa Indonesia bersatu. Karena Pancasila merupakan ideology dari negeri kita. Dengan Dengan adanya adanya persat persatuan uan dan kesatu kesatuan an terseb tersebut ut jelas jelas mendor mendorong ong usaha usaha dalam dalam menegakkan menegakkan dan memperjuangk memperjuangkan an kemerdekaan. kemerdekaan. Ini membuktikan membuktikan dan meyakinkan meyakinkan tentang Pancasila sebagai suatu yang harus kita yakini karena cocok bagi bangsa Indonesia. Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kita ideologi sendiri diciptakan oleh destutt de trascky pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide”. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu, sebagai akal sehat dan beberapa kecenderungan filosofis, atau sebagai serangkaian ide yang dikemukakan oleh kelas masyarakat yang dominant kepada seluruh anggota masyarakat (definisi ideology Marxisme). Untuk bisa melihat Pancasila sebagai lebih jernih kita perlu melihat sejarah awalnya Pancas Pancasila ila.. Pancas Pancasila ila adalah adalah sebuah sebuah istila istilah h yang yang dicipt diciptakan akan Bung Bung Karno Karno dalam dalam pidatonya di siding BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, sehingga dikenal sebagai hari lahirnya Pancasila. Sedikit dari kita yang masih mengingat bahwa Pancasila versi Bung Karno di BPUPKI berbeda dengan Pancasila yang kita kenal sekarang. Secara histories, selama ini kita telah salah memahami Pancasila. Banyak orang mengira, Pancasila itu adalah sesuatu yang murni diciptakan oleh Soekarno, dan merupakan sebuah karya yang digali dari perut bumi Nusantara. Itu, jelas, tidak seluruhnya benar, namun tidak juga semuanya salah. Yang benar benar adalah adalah,, apa yang dirumu dirumuska skan n oleh oleh Soekar Soekarno no pada pada 1 Juni Juni 1945 itu, merupak merupakan an krista kristalis lisasi asi dari dari pemiki pemikiran rannya nya sejak sejak 1926. 1926. Kita Kita tahu, tahu, pada tahun tahun itu, itu, Soek Soekar arno no menul menulis is sebuah sebuah buku buku yang yang dia dia beri beri judul judul Nasi Nasion onal alis isme me,, Isla Islam m dan Marx Marxis isme me.. Nah, Nah, dari dari sini sinila lah h kemu kemudi dian an Soek Soekar arno no mula mulaii meng mengem emba bang ngka kan n pemikirannya hingga 1940-an. Kemudian, ada orang bilang, Pancasila itu digali dari
warisan asli Indonesia. Kata siapa? Kalau benar itu warisan asli bumi Indonesia, mengapa Soekarno dalam Lahirnya Pancasila menyebut pemikiran Lenin, Sun Yat Send an beberapa ahli lainnya? Pancasila yang kita kenal sekarang adalah Pancasila versi Piagam Jakarta, dengan revisi sila pertama. Pancisa versi Bung Karno adalah sep erti ini : 1. 2. 3. 4. 5.
Keba ebangs ngsaan Intern Internasi asional onalisme isme atau atau kemanu kemanusia siaan an Mufa Mufaka katt dan dan dem demok okra rasi si Kesej Kesejah ahte tera raan an sosi sosial al Ke-T Ke-Tuhana uhanan n Yang Yang Mah Mahaa Esa
Bung Karno melihat bahwa yang paling penting sebagai fondasi berbangsa adalah kita harus menjadi sebuah bangsa yang satu. Setelah itu baru menyusul kemanusiaan, keraky kerakyata atan, n, keadila keadilan, n, dan ke-Tu ke-Tuhan hanan. an. Dulu Dulu sewakt sewaktu u masih masih sekolah sekolah aku sempat sempat mempertanyakan kenapa Bung Karno menempatkan ke-Tuhanan sebagai sila terakhir. Apakah Bung Karno menganggap Tuhan tidak penting? Bung Karno melihat sila keTuhanan sebagai sebuah penutup untuk melengkapi. Beliau menyadari bahwa agamaagama yang berbeda di Indonesia juga bisa membawa benih perpecahan. Sebagai penutup, sila ke-Tuhanan versi Bung Karno berarti toleransi beragama, janganlah keempat sila sebelumnya tercerai-berai hanya karena pertikaian agama. Itulah versi Bung Karno. Lain lagi dengan versi Mohammad Yamin. Yamin. Beliau menempatkannya seperti sepe rti ini : 1. Peri Peri Keba Kebang ngsa saan an 2. Peri Peri Kema Kemanu nusi siaa aan n 3. Peri Peri Ke-T Ke-Tuh uhan anan an 4. Peri Peri Kera Keraky kyat atan an 5. Kead Keadil ilan an Sosi Sosial al Kemudian Yamin Yamin merevisinya menjadi menjad i : 1. Ketuh Ketuhana anan n Yang Yang Mah Mahaa Esa Esa 2. Rasa Rasa Per Persa satua tuan n Indo Indones nesia ia 3. Rasa Rasa Keman Kemanusi usiaan aan yang yang adil adil dan beradab beradab 4. Keraky Kerakyata atan n yang yang dipimp dipimpin in oleh oleh hikmat hikmat kebijaks kebijaksanaa anaan n dalam dalam permusya permusyawar warata atan n/ perwakilan 5. Keadil Keadilan an sosial sosial bagi bagi seluruh seluruh raky rakyat at Indones Indonesia ia Mohammad Yamin menempatkan Tuhan di sila pertama. Yamin memaknai sila keTuhanan berbeda dengan Bung Karno. Baginya ke-Tuhanan bukan menjadi dasar Negara melainkan pengakuan akan ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Yamin juga melihat potensi sila ini sebagai pemecah bangsa. Tiap-tiap agama monoteis memiliki konsepsi Tuhan yang berbeda-beda. Belum lagi yang animis, polities apalagi ateis. Oleh karena itu di dalam dalam pidato pidatonya nya ia mengat mengataka akan n bahwa bahwa ke-Tu ke-Tuhan hanan an hanya hanya mengik mengikat at bagi bagi bangsa Indonesia, tidak mengikat bagi masing-masing pribadi. Namun tawaran ini juga memberikan masalah baru, karena kalau sila pertama tidak mengikat, begitu pula sila berikutnya, dengan demikian peri kemanusiaan juga tidak mengikat, begitu pula kebangsaan, kerakyatan dan keadilan. ke adilan. Ini menjadi masalah besar. Sementara Sementara itu golongan Islam Islam umumnya umumnya mempunyai mempunyai tafsir yang lain. lain. Kelompok Kelompok ini dapat diwakili diwakili oleh pemikiran pemikiran Hatta, Hatta, Natsir Natsir dan Hamka. Mereka semua berpendapat berpendapat bahwa sila pertama adalah fondasi fondasi bagi sila-sila sila-sila lain. Karena jika seorang seorang mengakui mengakui
Tuhan Yang Maha Esa, ia juga otomatis menjadi seorang yang berperikemanusiaan, kebangsaan kerakyatan, dan tentunya juga berkeadilan sosial. Sila pertama adalah inti dari dari Pancas Pancasila ila.. Golong Golongan an agama, agama, khususn khususnya ya monote monoteis, is, setela setelah h digant digantiny inyaa versi versi Piagam Jakarta yang berbunyi ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalan syariat Islam bagi penganutnya, dapat menerima versi ini. Akhirnya adalah Pancasila dari Piagam Jakarta-lah yang kita pakai sampai saat ini, minus sila Pertama : Kebang Kebangsa saan an Indon Indones esia ia itu itu dala dalam m suat suatu u Huku Hukum m Dasa Dasarr Nega Negara ra Indon Indones esia ia,, yang yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ke-T Ke-Tuhana uhanan, n, denga dengan n kewaji kewajiba ban n menj menjal alank ankan an syar syari’ i’at at Isla Islam m bagi bagi peme pemelu lukk pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Penyusunan Piagam Jakarta ini adalah panitia kecil yang terdiri dari Soekarno, Hatta, Marami Maramis, s, Abikus Abikusno no Tjokro Tjokrosuj sujoso oso,, Abdulk Abdulkahar ahar Muzakki Muzakkir, r, Agus Agus Salim, Salim, Achmad Achmad Subardjo, Wachid Wachid Hasjim dan Mohammad Yamin. Yamin. Kelompok ini memang didominasi oleh oleh golong golongan an Islam, Islam, sehingg sehinggaa tidak tidak aneh hasiln hasilnya ya sepert sepertii demikia demikian. n. Dan bisa bisa dipahami bahwa Ke-Tuhanan yang Maha Esa versi Piagam Jakarta mengacu pada keTuhanan versi Islam, atau paling tidak versi agama monoteis. Agama polities seperti Hindu dan agama ateis seperti Buddha tidak mendapat tempat. Begitu pula penganut animis animisme, me, dinami dinamisme sme,, dan banyak banyak keperca kepercayaa yaan n menur menurut ut adat adat lainnya lainnya.. penganu penganutt paham materialis seperti komunisme juga tidak mendapat tempat. Jumlah mereka yang diabaikan memang jauh lebih kecil dibandingkan dengan penganut monoteisme tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa mereka juga berdiam di tanah Indonesia. Salah satu bukti cerdasnya cerdasnya Soekarno. Soekarno. Sepanjang Sepanjang proses pergerakan pergerakan nasional dan pasca kemerdekaan, ideologi yang selalu bersaing adalah kekuatan Islamisme dan kekuatan nasionalisme. Karena itu, Soekarno memberikan sebuah rumusan yang bisa meng mengik ikat at kedu keduaa ideol ideologi ogi itu itu untu untuk k kepen kepenti ting ngan an bangs bangsa. a. Rumu Rumusa san n itu itu adal adalah ah Pancasila. Jadi, tujuan Soekarno merumuskan Pancasila adalah untuk memberi kedua ideologi yang berbeda itu suatu pegangan bersama. Jadi, sangat tidak mungkin memisahkan Soekarno dengan Pancasila?
Tentu saja tidak mungkin. Dan ini yang penting, adalah sangat keliru kalau ada orang yang mengidentikkan Soekarno hanya dengan Pancasila yang dirumuskan 1 Juni. Pancasila yang dirumuskan 1 Juni itu adalah Pancasila yang kemudan berproses sampai 18 Agustus. Jadi, kalau ada orang yang menilai Pancasila 1 Juni, Pancasila 22 Juni, dan Pancasila 18 Agustus, itu masing-masing berbeda, yakin saja, orang itu tidak paham sejarah. Pancasila itu adalah dari 1 Juni, 22 Juni hingga 18 Agustus, itu tidak bisa dipisahkan. Dan, di setiap momen itu, Soekarno selalu menjadi penentu. Jadi Jadi,, kalau kalau ada ada oran orang g yang yang mau mau memi memisa sahka hkan n Panca Pancasi sila la denga dengan n Soeka Soekarn rno, o, itu itu kecelakaan sejarah. Di sinilah akar permasalahan Pancasila, di sila pertama. Sila-sila yang lain relatif tidak bermasalah dan dapat diterima semua pihak. Persoalan ini kemudian dibawa ke Konstituante yang bertugas merumuskan sebuah undang-undang dasar yang tetap, mengin mengingat gat semua semua undangundang-und undang ang dasar dasar sebelum sebelumnya nya (UUD (UUD 45, UUD RIS, RIS, UUD
Sement Sementara) ara) adalah adalah bersif bersifat at sement sementara ara.. Masala Masalah h perumu perumusan san dasar dasar Negara Negara adalah adalah penti penting ng sebelu sebelum m penyus penyusuna unan n konstit konstitusi usi karena karena diperlu diperlukan kan pijaka pijakan n filoso filosofis fis bagi bagi konstit konstitusi usi:: apakah apakah ia berdasa berdasarr agama, agama, atua atua yang yang lain lain misaln misalnya. ya. Pancas Pancasila ila yang yang tercantum tercantum di UUD 1945 adalah sebuah kesepakatan sementara sementara yang diterima dalam keadaan darurat, dimana perbedaan-perbedaan diabaikan demi kepentingan situasi. Adalah tugas Konstituante untuk menyelesaikan masalah ini, begitu besar masalah yang diemban oleh Konstituante. Di lain pihak Konstituante adalah badan paling demokratis yang pernah ada di bumi Indonesia. Ia dibentuk oleh pemilu yang paling demokra demokratis tis dalam dalam sejara sejarah h Indones Indonesia. ia. Semua Semua orang orang menaruh menaruh harapa harapan n besar besar pada pada Konstituante. Di dalam Konstituante terdapat pertentangan yang kuat tentang tafsir Pancasila ini. Penafsiran kelima sila lima tersebut tidak mencapai kesepakatan mengenai sila apa yang paling mendasar. Golongan agama melihat sila yang pertama, p ertama, Ke-Tuhanan Yang Yang Maha Maha Esa sebagai sebagai yang yang paling paling utama dan mendas mendasari ari sila yang yang lain. lain. Golong Golongan an komunis, yang cukup besar waktu itu sebagai pemenang ke-4 Pemilu tentu tidak bisa menerima ini. Mereka mau mengubah sila pertama menjadi “Kebebasan Beragama”. Secara implicit sebenarnya mereka mau memasukkan tafsir bahwa bebas beragama juga juga berart berartii bebas bebas tidak tidak beragam beragama, a, yang yang menjad menjadii landas landasan an berpik berpikir ir bagi bagi paham paham mereka. Ini tentu saja tidak bisa diterima oleh golongan agama, karena melihat ini sebagai pintu masuk bagi komunis untuk u ntuk mengambil alih Negara ini. Pihak Pihak nasion nasionali aliss yang yang diwaki diwakili li PNI juga juga memili memiliki ki pemiki pemikiran ran yang yang lain. lain. Mereka Mereka mengikuti mengikuti pemikiran Bung Karno yang menempatkan menempatkan kebangsaan sebagai sila yang utama utama.. Bung Bung Karno Karno jika jika dipa dipaks ksaa meny menyar arik ikan an Panc Pancas asil ilaa menj menjad adii satu satu sila sila,, ia menamakannya Ekasila, yaitu “Gotong Royong”. Golongan agama tentu tidak bisa menerima ini juga, karena sila utamanya menjadi bukan sila ke-Tuhanan. Perdebatan tiga tiga golonga golongan n ini cukup cukup untuk untuk membuat membuat siding siding Konsti Konstitua tuante nte panas. panas. Sayangn Sayangnya ya masalah ini tidak pernah selesai. Pada saat Konstituante sedang masa reses, mereka ditelikung dari belakang lewat persekutuan di belakang antara Soekarno lewat PNI, tentara tentara melalui melalui IPKI (Ikatan Partai Pendukung Kemerdekaan Indonesia) Indonesia) dan PKI memboikot Konstituante. Akhir ceritanya sudah kita ketahui semua, Dekrit Presiden yang mengakhiri era paling demokratis dalam sejarah Indonesia. Sebuah kesempatan emas untuk menyelesaikan masalah bangsa yang paling besar, masalah dasar Negara, seperti yang diamanatkan UUD 1945, telah lewat, digantikan dengan masa dictatorial Soekarno. Sejak itu pintu perdebatan dasar negara ditutup, digant digantikan ikan oleh ideolo ideologi gi Nasako Nasakom m yang yang diajuk diajukan an Soekar Soekarno. no. Hal yang yang sama sama pun dilakukan oleh Soeharto dengan ideologi Pancasila (versi Orde Baru) dengan P4 dan 36 butir pengamalan Pancasila. Pancasila yang belum selesai ini pun menjadi alat penguasa, bukan lagi menjadi dasar negara. Pancas Pancasila ila yang yang belum belum selesa selesaii ini menyi menyimpan mpan masala masalah h yang yang sewakt sewaktu-wa u-waktu ktu bisa bisa terb terbuk ukaa kembal kembali. i. Sepe Sepert rtii kata kata Suta Sutan n Takdi akdirr Alis Alisya yahb hbana ana dalam dalam perte pertemu muan an Perhimpunan Pendidikan Indonesia di Bandung tanggal 27 Desember 1950, Pancasila hanyalah kumpulan faham-faham yang berbeda-beda untuk menenteramkan semua golongan pada rapat. Dengan demikian golongan agama dalam ditenteramkan dengan sila sila pertam pertama. a. Mereka Mereka yang yang humani humaniss dapat dapat dipuas dipuaskan kan dengan dengan sila sila kedua. kedua. Yang nasionalis dengan sila ketiga, yang democrat dengan sila keempat dan sosialis dengan sila sila kelima kelima.. Mengena Mengenaii apakah apakah semuany semuanyaa bisa bisa berkes berkesina inambu mbungan ngan menjad menjadii satu satu ideologi negara adalah persoalan lain, karena masing-masing golongan mempunyai tafsirnya masing-masing terhadap Pancasila.
Memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni 1945, adalah memperbincangkan ideologi nasional Bangsa Indonesai yang tentu saja akan dikaji berdasarkan konteks waktu, generasi dan semangat jaman, maupun perspektif sudut pandangnya, dan diharapkan dapat menjadi wacana yang lebih komprehensif serta bermuara pada kegiatan dan tindak tindakan an yang yang nyata, nyata, sehingg sehinggaa tidak tidak terjeb terjebak ak dalam dalam romant romantisi isisme sme,, abstra abstraksi ksi dan angan-angan pemikiran belaka. Pancasila tidak bergerak pada proses konseptualisasi yang semakin mantap, tetapi mempunyai peran dalam kegiatan empiric dsebagai visi, orientasi orientasi dan perangkat perangkat kritik kritik dalam kehidupan praktis berbangsa dan bernegara. bernegara. Pembuda Pembudayaa yaan n Pancas Pancasila ila sebaga sebagaii ideolo ideologi gi moder modern n harus harus berjal berjalan an selara selarass dengan dengan proses pembangunan bangsa dalam berbagai aspeknya tanpa terjebak dalam praktik dogmatisme dan determinisme, serta indoktrinasi. Indonesia dan Pancasila adalah realitas histories dari hasil perjuangan rakyat yang melepaskan diri dari penjajahan dan penind penindasa asan, n, untuk untuk hidup hidup sebaga sebagaii bangsa bangsa yang yang lebih lebih bermar bermartab tabat at dan lebih lebih sejahtera. Pancasila sebagai ideologi bangsa mempunyai makna fungsional sebagai penopang solidaritas nasional dan sekaligus sebagai sumber inspirasi pembangunan untuk mewujudkan keadilan sosial yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila oleh para founding fathers dimaksudkan sebagai staat sebagai staat fundamental norm sekaligus philosophie sekaligus philosophie grondslag . Makna dari hal ini adalah ditempatkannya Pancasila seba sebagai gai sist sistem em nila nilaii yang yang menj menjad adii landa landasa san n bagi bagi penye penyele lengg nggar araan aan kehi kehidu dupan pan berban berbangsa gsa dan bernega bernegara, ra, serta serta filoso filosofi fi hidup hidup bagi bagi setiap setiap warga warga negara negara.. Panasi Panasila la dengan demikian memiliki makna emansipatif emansipatif karena ada orientasi orientasi berupa tindakan praktis dalam setiap denyut kehidupan di Indonesia. Pancasila menjadi jiwa yang tertanam dalam setiap sanubari seluruh elemen bangsa untuk menyusun Indonesia, kini dan esok. Dalam pengalaman kehidupan kebangsaan kita, Pancasila yang telah berusia 64 tahun lamanya, telah melampaui ruang dan waktu berdialektika dengan dinamika jaman. Sepanjang waktu itu, Pancasila telah menjadi landasan bagi penyelenggaraan negara dengan berbagai dinamikanya. Sejarah lahirnya Pancasila memberikan pesan kepada kita kita bahwa bahwa Pancas Pancasila ila merupak merupakan an manifes manifestas tasii dari dari keluhur keluhuran an budi budi dan semang semangat at kolekt kolektifi ifitas tas dari dari bangsa bangsa Indones Indonesia ia yang yang oleh para para foundi founding ng father fatherss dirumu dirumuska skan n menjadi suatu tata nilai bagi kehidupan kebangsaan yang lebih untuk Indonesia yang merdeka. Pancasila menjadi produk histories dari konsensus sosial segenap kekuatan sosial sosial politi politik k yang yang membent membentuk uk Indones Indonesia ia moder modern n terseb tersebut, ut, sekalig sekaligus us dijadi dijadikan kan pengalaman empiris dalam menciptakan harmoni di antara perbedaan kepentingan dari keragaman orientasi. Nil Nilai ai-n -nil ilai ai Panca Pancasi sila la pada pada prakt praktik ik penge pengeja jawan wanta taha hanny nnyaa kemud kemudia ian n sang sangat atla lah h dipengaruhi oleh struktur kepentingan kekuasaan politik yang tengah berlangsung. Pengal Pengalaman aman sejarah sejarah politi politik k bangsa bangsa kita kita memperl memperliha ihatka tkan n hal terseb tersebut. ut. Pancas Pancasila ila perna pernah h berada berada pada pada masa masa dijadi dijadikan kan suatu suatu instru instrumen men politi politik k untuk untuk mengakh mengakhir irii fragmentasi dan kekacau balauan politik eksperimen demokrasi liberal dalam sistem politik parlementer yang bertentangan dengan Pancasila yang berlandaskan nilai-nilai ke-Ind ke-Indone onesia siaan. an. Dengan Dengan demikia demikian, n, keluarn keluarnya ya dekrit dekrit Presid Presiden en 1 Juli Juli 1959 dapat dapat dimaknai sebagia suatu upaya politik untuk mengembalikan prinsip permusywaratan yang merupakan nilai principal dalam Pancasila dan UUD 1945. Dala Dalam m perj perjal alan anan an seja sejara rah h sela selanj njut utny nya, a, Panca Pancasi sila la haru haruss berd berdia iale lekt ktik ikaa denga dengan n inte interrpret pretas asii yang yang dila dilaku kuka kan n oleh oleh keku kekuas asaa aan n Orde Orde Baru Baru.. Komi Komitm tmen en untu untuk k melaksanakan Panasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen pada realitasnya kemudian justru menjadi jargon dan idiom politik belaka. Kita menyaksikan realitas adanya keretakan antara sistem sistem nilai ideal dengan pengalaman praktis. Pancasila Pancasila
bermetamor bermetamorfosa fosa sebagai sebagai ideologicals ideologicalstate tate apparatus apparatus dalam dalam bentuk bentuk doktri doktrin n resmi resmi berupa butir-butir P4 yang dioperasionalisasikan oleh represif state apparatur dalam apparatur dalam forum-forum resmi penataran, litsus negara dengan berbagai aparatusnya. Tingkat pemahaman terhadap butir-butir P4 kemudian menjadi ukuran bagi sesuatu yang oleh negara negara diangga dianggap p sebaga sebagaii kadar kadar komitm komitmen en terhad terhadap ap Pancas Pancasila ila.. Persoa Persoalan lan muncul muncul buka bukan n pada pada nila nilaii-ni nila laii ideal ideal yang yang terk terkan andun dung g dala dalam m P4, P4, namu namun n terl terlet etak ak pada pada kesenj kesenjanga angan n antara antara nilainilai-nil nilai ai ideal ideal dalam dalam penjaba penjabaran ran Pancas Pancasila ila dalam dalam praktek praktek kenegaraan. Tak hanya itu, Pancasila pun digunakan sebagai instrumen untuk melakukan penataan politik yang muaranya adalah menjaga legitimasi dan stabilitas kekuasaan rezim yang berlangsung. Atas nama Pancasila, penguasa secara sewenang-wenang melakukan tindakan represi terhadap masyarakat yang kritis dan dianggap potensial menjadi ancaman bagi kekuasaan. Dua realitas penyelewenang terhadap nilai-nilai Pancasila : adalah ah bent bentuk uk dari dari prak prakti tik k kema kemala lasa san n bang bangssa untu untuk k sena senant ntia iasa sa Pertama : adal mengaktualisasi dan merevitalisasi nilai-nilai luhur jati diri bangsa, sebagai elaborasi Pancasila terhadap konteks aspirasi jaman dan generasi. Sehingga menjadikan kita tidak percaya diri dan gamang. Mengadopsi sebuah nilai dengan menirunya mentahmentah. Bila tanah (baca: ruang) yang mau dipijak saja tidak tahu, lagit (baca: jaman) mana yang akan dijunjung. Kedua : terutama pada praktik penyederhanaan, yang melahirkan penyeragaman dan orientasi kepada materi yang bersifat fisik belaka. Proses sebagai nilai penentuan hasil cenderung diabaikan, tak pelak lebih mudah menerima hal yang instant dan cepat saji.
Rakyat dan realitasny realitasnyaa diabaikan diabaikan perannya perannya sebagai sebagai unsur emansipatoris emansipatoris bersama pemerintah dan negara, untuk menggunakan Pancasila dalam menilai pembangunan bangsa dan Negara. Pada prinsipnya kedua praktik penyimpangan, adalah praktik koru korups psi, i, teru teruta tama ma terh terhada adap p nila nilai, i, yang yang kini kini tela telah h melahi melahirk rkan an ketid ketidak akadi adilan lan,, disk diskri rimi minas nasi, i, dan dan cende cenderu rung ng meng menggun gunak akan an keker kekeras asan an dari daripad padaa berdi berdial alog og dan dan bertoleransi karena pluralitas masyarakat dan budayanya. Indonesia, kini memasuki babak lanjut dari perjalanan sejarahnya, masuk pada tata masyar masyaraka akatt global global yang yang makin makin integr integrati ative. ve. Berjut Berjutaa peluang peluang dan tantang tantangan an ada didepa didepan n kita. kita. Perkem Perkemban bangan gan teknolo teknologi gi dan inform informasi asi memungk memungkink inkan an kita kita untuk untuk mengem mengembang bangkan kan diri diri dan memaju memajukan kan perada peradaban ban kita. kita. Namun Namun demikia demikian, n, ketida ketidak k siapan kita dapat juga menimbulkan permasalahan dalam pergaulan global. Dalam konteks ini kita merasakan bahwa dampak globalisasi globalisasi yakni liberalisa liberalisasi si ekonomi ekonomi dengan praktik korporasi yang tamak yang pernah dialami oleh bangsa kita hampir genap genap empa empatt abad abad lama lamany nya. a. Mula Mulaii era era impe imperi rial alis isme me kolon kolonia iall Bela Beland ndaa denga dengan n Perseroan Terbatas Terbatas yang bernama VOC menancapkan menanca pkan kuku kekuasaannya dikerajaankerajaan Nusantara. Kemudian hingga berlangsung pada derajat yang lebih intens ketika pada pemerintahan pemerintahan yang merilis merilis kebijakan politik dan ekonomi ekonomi pintu terbuka terhadap kepentingan modal asing. Dikelu Dikeluark arkanny annyaa UU Penanam Penanaman an Modal Modal Asing Asing Tahun ahun 1967, 1967, membaw membawaa Indone Indonesia sia dalam tata ekonomi yang dikonstruksi oleh paham kapitalisme-liberalisme secara lebih dalam. Pancasila dilupakan sebagai dasar filosofi kehidupan berbangsa dan bern berneg egar ara, a, yang yang dapa dapatt menj menjad adii dasa dasarr pena penata taan, an, poli politi tik, k, ekon ekonom omii dan dan Negar Negara. a. Liberalisasi tahap lanjut saat ini, berjalan parallel dengan arus gerakan demokratisasi
yang diusung oleh gelombang reformasi, implikasinya adalah semakin terbukanya ruang untuk mengekspresikan kebebasan yang cenderung menjadi anarki. Liberalisasi mela melanda nda selu seluru ruh h sect sector or dan dan bida bidang ng kehid kehidup upan an tanp tanpaa terk terkec ecua uali li dan dan meny menyer eret et Indonesia dalam tata dunia global tanpa reserve. reserve. Liberalisasi ini di satu sisi memberikan inspirasi akan tata masyarakat bebas, keluar dari praktek penindasan dan penjajahan, dari rezim yang hegemonic dan represif. Kebebasan ini diyakini dapat memberikan kesempatan untuk menata kehidupan lebih baik sebagaimana menjadi cita-cita founding fathers. Namun demikian, yang perlu dikritisi adalah muatan kepentingan neo-liberal yang menyelusup dalam kebebasan ini sarat dengan sejumlah kontradiksi yang tidak sesuai dengan Indonesia Merdeka yang kita cita-citakan. Saat Saat ini para para pemimp pemimpin in negara negara kita, kita, seolah seolah kehila kehilangan ngan daya daya untuk untuk bernegos bernegosias iasii dengan kepentingan-kepentingan global maupun kepentingan kelompok yang kerap bertentangan dengan kepentingan nasional. Hal ini membuat masyarakat bangsa kita mengalami kemunduran kebelakang jauh seperti yang dicita-citakan Pancasila, dan terjeb terjebak ak dalam dalam berbag berbagai ai proble problemat matika ika kebangs kebangsaan aan yang yang semaki semakin n carutcarut-mar marut, ut, kompleks, dan akut. Dalam alam yang lebih bebas kini, negara tidak lagi mempunyai kemampuan monopolistic untuk menafsirkan Pancasila. Kini ada ruang yang sama terb terbuk ukaa bagi bagi siap siapapu apun n untu untuk k meng mengin inter terpr pret etas asik ikan an Panc Pancas asil ilaa dala dalam m suas suasan anaa demokratis. Impl Impleme ement ntas asii Panc Pancas asil ilaa tida tidak k pada pada seke sekeda darr abtr abtrak aksi si teor teorit itis is,, teta tetapi pi sema semaki kin n emansi emansipat patif if berupa berupa tindak tindakan-t an-tind indakan akan prakti praktiss dalam dalam berbagai berbagai bidang bidang kehidupa kehidupan, n, Pancasila Pancasila tidak hanya sumber etik sosial, sosial, tetapi juga sebagai instrument instrument politik bagi masyarakat untuk melihat kinerja struktur kekuasaan yang sedang berlangsung dan melawan melawan semua bentuk ketidak ketidak adilan adilan sosial, sosial, diskrimin diskriminasi, asi, kekerasan dan segala segala manifestasinya. Logika yang memposisikan Pancasila adalah alat kekuasaan harus dibalik dengan menyertakan nilai-nilai yang tumbuh berkembang dalam masyarakat secara secara demokratis, demokratis, dan kacamata kacamata untuk melihat dan memastikan memastikan kekuasaan telah beke bekerj rjaa sesu sesuai ai denga dengan n mand mandat at raky rakyat at.. Panc Pancas asil ilaa sebag sebagai ai ideol ideology ogy nasio nasiona nal, l, merupak merupakan an konsens konsensus us sosial sosial yang yang bersifa bersifatt final final.. Konsek Konsekuens uensii dari dari hal ini adalah adalah penerimaan penerimaan terhadap terhadap Pancasila Pancasila secara demokratis demokratis tanpa wacana dan upaya-upaya upaya-upaya menyangsikan keberadaannya. Para pemimpin elit politik yang ada pada supra dan infra infra strukt struktur ur politi politik k memiku memikull tanggun tanggung g jawab jawab besar besar untuk untuk mengin mengintegr tegrasi asikan kan Pancasila dalam semua dimensi kehidupan dan menjawab seluruh persoalan yang terjadi dan dirasakan bangsa kita saat ini. Oleh Oleh karena karenanya nya elit elit politi politik k harus harus berani berani memutar memutar haluan haluan kembali kembali,, kembali kembali pada Pancasila sebagai pedoman dalam perilaku politik secara nyata dengan berpijak teguh pada tiga hal : Pertama, karena kita adalah negaram erdeka, tentunya harus menunjukan memiliki kedaula kedaulatan. tan. Kedaul Kedaulata atan n yang yang tidak tidak dinil dinilai ai karena karena formal formalita itass batas batas geogra geografis fis dan pengakuan pengakuan politik politik dari negara lain. lain. Namun yang terpenting terpenting,, memberikan memberikan peneguhan raky rakyat at kita kita send sendir iri, i, deng dengan an cepat cepat dan dan beran beranii bersi bersika kap, p, tega tegass dan jelas jelas,, pada pada pengam pengambil bilan an keputus keputusan an yang yang menyangk menyangkut ut rakyat rakyat dan Negara Negara.. Kegamang Kegamangan an dan keragu-raguan, sama saja menyemai sikap oposisi yang selanjutnya anarkis yang massif massif guna pemenuhan keputusan dan kebijakan kebijakan yang berkaitan berkaitan dengan rakyat dan negara.
Kedua, di bidang ekonomi yang seharusnya untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, pengelolaan sector yang menjadi sumber daya ekonomi bangsa diprioritaskan bertumpu pada potensi bangsa sendiri dan untuk kepentingan rakyat rakyat banyak banyak.. Prose Prosess menghad menghadirk irkan an kemampu kemampuan an berdir berdiri, i, tidak tidak disede disederha rhanaka nakan n dengan tindakan nasionalisasi aset. Karena hidup dalam perkembangan dunia yang kian mengglobal, menjadi lebih mudah bila pilihannya pada semakin meningkatkan kemampuan dan keunggulan daya saing bangsa. Kemampuan dan keunggulan daya saing pada sumber daya manusia, baik pada produksi, konsumsi dan komunikasi. Ketiga, kekayaan akan ragam budaya dan nilai-nilai luhurnya adalah modal bagi kepribadian bangsa Indonesia. Modal dasar ini harus semakin dikembangkan untuk pemenuhan pemenuhan dan peningkatan peningkatan peran kontributifnya kontributifnya padap engembangan engembangan peradaban peradaban dunia secara universal. Hal inilah kenapa Bung Karno, salah satu pendiri negara dan bangsa bangsa Indonesia, Indonesia, menuliskannya menuliskannya kepada kita dengan : ….nasionalis ….nasionalisme me kita, adalah nasi nasiona onali lism smee yang yang hidu hidup p pad pad atam ataman an sari sari inter interna nasi siona onali lisme sme.. Panc Pancas asil ilaa haru haruss diinteg diintegras rasika ikan n dalam dalam perila perilaku ku sosial sosial maupun maupun politi politik k dan sebagai sebagai alat alat pemersa pemersatu tu bangsa di semua dimensi kehidupan.
Perubahan akan dapat terjadi jika para pemimpin politik kita dapat memberikan tauladan kepada seluruh masyarakat akan pelaksanaan Pancasila secara murni dan konsekuen. Bentuk nyata dari keteladanan dan konsistensi pelaksanaan Pancasila ini dpaat dimulai dengan diakhirinya kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada kepenti kepentinga ngan n rakyat rakyat,, prakti praktik k kejahat kejahatan an korups korupsi, i, ego kepenti kepentingan ngan yang yang bersif bersifat at sekt sektor oral al,, pengu penguta tama maan an perm permus usya yawa wara rata tan n sebag sebagai ai mekan mekanis isme me poli politi tik k dalam dalam menyelesaik menyelesaikan an seluruh seluruh persoalan persoalan bangsa dan menolak menolak seluruh seluruh kepentingan kepentingan asing yang bertentangan dengan kepentingan nasional. Pancasila dinilai gagal meniupkan roh kebangsaan dan spiritualitas rakyat Indonesia? Karena dianggap terlalu normative dibandingkan dengan ideology lainnya, semisal Marxisme, Sosialisme dan Liberalisme, terutama dalma hal metodologinya, maka ada yang yang meng mengat ataka akan n hal hal itu itu benar benar.. Baga Bagaim iman anaa bisa bisa meng mengang angka katt bangs bangsaa ini, ini, jika jika Pancas Pancasila ila telah telah terpin terpinggi ggirkan rkan dari dari zona zona kehidupa kehidupan n bangsa bangsa Indones Indonesia ia.. Pancas Pancasila ila hanyal hanyalah ah sebuah sebuah artefa artefak k sejara sejarah h yang yang nasibn nasibnya ya tak tak jauh jauh beda dengan dengan sampah sampah,, dimasu dimasukka kkan n di tempat tempat pembuan pembuangan gan dan dilupa dilupakan kan begitu begitu saja. saja. Apalag Apalagii menuru menurutt Koento Wibisono Siswomihardjo, Siswomihardjo, penghapusan Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila menimbulkan sikap alergi dan sinis masyarakat terhadap Pancasila. Yang ang lebi lebih h meny menyed edih ihka kan n lagi lagi adal adalah ah hamp hampir ir 70% 70% per perguru guruan an ting tinggi gi tela telah h menanggalkan menanggalkan mata kuliah kuliah Pancasila Pancasila sebagai bahan ajarnya. ajarnya. Ini adalah preseden buruk buruk bagi Panasi Panasila la sendir sendiri. i. Semaki Semakin n Pancas Pancasila ila terpi terpinggi nggirkan rkan,, bangsa bangsa Indones Indonesia ia terancam krisis ideology dan mudah tersusupi ideologi lain yang kental sectarian. Ini adalah titik nadir bagi keberlanjutan NKRI (Gatut Saksono:2007 ). Ada beberapa ideology yang masih eksis. Ideology kapitalisme menawarkan nikmat duniawi duniawi sepert sepertii kekayaa kekayaan, n, pengua penguasaan saan modal modal sebaga sebagaii tujuan tujuan pokok. pokok. Sedang Sedangkan kan komu komuni nism smee menaw menawar arka kan n pers persam amaa aan n kepem kepemil ilik ikan an anta antarr indi indivi vidu du dala dalam m suat suatu u komunitas sebagai representasi keadilan distributive yang menjadi unsur pokoknya. Di Indonesia, ideologi Pancasila menawarkan keluhuran budi dalam etika sebagai daya pikat untuk mengundang masyarakat sepaham dengan muatan ideologi yang dibawanya. Jadi semua ideologi pada umumnya menawarkan satu garis perjuangan poko pokok k seba sebaga gaii konse konsent ntra rasi si utam utaman anya ya.. Kemu Kemudi dian an denga dengan n isu isu poko pokok k ters terseb ebut ut diasumsikan dapat menjawab segala persoalan kehidupan.
Indikasi tersebut banyak bermunculan mengingat perilaku para ideolog cenderung menjad menjadii fanati fanatik, k, dan bangga, bangga, terhada terhadap p ideolo ideologi gi yang yang dianut dianutnya nya.. Kaum kapita kapitalis lis begit begitu u bernaf bernafsun sunya ya mengej mengejar ar uang uang sebaga sebagaii pangkal pangkal pokok pokok kehidupa kehidupan. n. Sehing Sehingga ga apapun apapun yang yang tidak tidak berbau berbau uang bukanla bukanlah h kehidup kehidupan an yang yang pantas pantas untuk untuk dijala dijalani. ni. Demikian juga komunisme, para pengajur ideologi ini begitu lantang meneriakan keadilan distributif bagi kaumnya, tanpa pernah mengimbangi dirinya dengan sisi spiri spiritual tualism isme. e. Akibat Akibatnya nya ideolog ideologii yang yang ada sekaran sekarang g terlih terlihat at kurang kurang utuh utuh dalam dalam menyikapi problem kehidupan. Ideologi terlalu didewakan menjadi sebuah sistem yang mampu menuntaskan segala hal. Padahal ideologi di mata orang awam yang dihing dihinggap gapii perut perut lapar lapar,, takkan takkan ada manfaa manfaatny tnyaa apa-ap apa-apaa jika jika tidak tidak mendat mendatangk angkan an keadilan dan kemakmuran. Maka Maka dari dari itu persoa persoalan lan umat umat manusi manusiaa hubunga hubunganny nnyaa dengan dengan kehidupa kehidupan n bangsa bangsa,, terutama ekonomi menjadi begitu dominant. Prof. Gunar Mirdal peraih hadiah nobel bidan bidang g ekonom ekonomii melalu melaluii peneli peneliti tianny annyaa mengen mengenai ai keterp keterpuru urukan kan negaranegara-neg negara ara terbel terbelakan akang g dalam dalam bidang bidang ekonom ekonomii menyebu menyebutka tkan n bahwa bahwa faktor faktor akhlakl akhlaklah ah yang yang menjad menjadii penyeba penyebab b utama utama keterb keterbela elakang kangan an terseb tersebut. ut. Hal ini menand menandask askan an bahwa bahwa dalam kehidupan apapun segala persoalan harus menempatkan pembenahan perilaku harus menjadi perhatian utama. Artinya bahwa apapun ideologi yang dianut, tetap aspek perilaku memegang kunci dalam membangun peradaban. Pancasila yang notabene dilahirkan atas pondasi nilai-nilai luhur yang tumbuh di dalam diri bangsa Indonesia, menurut saya amatlah pantas dijadikan ideologi trans nasion nasional. al. Hal ini didasa didasarka rkan n pada pada subtan subtansi si nilainilai-nil nilai ai Pancas Pancasila ila yang yang cender cenderung ung meleng melengkapi kapi berbag berbagai ai unsur unsur-un -unsur sur kehidu kehidupan pan termas termasuk uk didala didalamny mnyaa ideolo ideologi gi dan bukannya membenturkannya. Sehingga Pancasila, saya nilai sebagai ideologi yang mempunyai mempunyai karakterist karakteristik ik konvergensi konvergensi daripada daripada dikotomis. dikotomis. Oleh karenanya karenanya untuk mendapatkan hasil yang dicita-citakan Pancasila dibutuhkan pemahaman bersama (mutual understanding ) dan tingkat pendidikan yang lebih baik (well (well educated ) agar kesan yang muncul dari pancasila sebagai ideologi tidak terlalu apologetic. Menuru Menurutt Ma’ruf Ma’ruf Amin, Amin, Pancas Pancasila ila memang memang bukan bukan agama, agama, karena karena ia merupak merupakan an kumpulan value (nilai) dan vision (visi) (visi) yang hendak diraih diraih dan diwujudkan bangsa Indonesia saat berikhtiar mendirikan sebuah negara. Menurutnya Pancasila adlaah ision of state state.. Inilah sebagai Vision Inilah yang yang sering sering kali kali tidak tidak dipaham dipahamii para para penenta penentang ng Panasila sebagai ideologi transnasional bangsa Indonesia. Mereka kecewa kepada Pancasila karena tidak membawa perubahan yang berarti bagi hidup mereka. Padahal jika kita lihat pandangan Feith, Persepsi yang salah dari beberapa kelompok terhadap Pancasila sebenarnya bukan terletak pada nilai-nilai luhurnya, tetapi lebih ditujukan kepada cara menafsirkan dan memperlakukan nilai-nilai tersebut (Feith, 1991). Ke depan agaknya senada dengan pendapat Dr. Kaelani, agar Pancasila tidak menjadi ideo ideolo logi gi Trans ransna nasi sion onal al yang yang tumpu tumpull maka maka perl perlun unya ya adan adanya ya pembe pembena nahan han dari dari epistemolog epistemology y pemahaman pemahaman kita terhadap Pancasila. Pancasila. Beliau mengusulkan mengusulkan agar ada usaha untuk merevitalisasi nilai-nilai Pancasila adalah dengan : •
• •
Mengemb Mengembangk angkan an nilainilai-nil nilai ai Pancasi Pancasila la melalu melaluii pengemb pengembanga angan n Pancas Pancasila ila sebagai kerangka dasar pengembangan dasar epistemis ilmu. Pancasila sebagai landasan etis bagi pengembangan ilmu. Panc Pancas asil ilaa seba sebaga gaii landa landasa san n filo filoso sofi fiss peng pengem emban banga gan n pendi pendidi dikan kan yang yang berkepribadian Indonesia.
•
Dan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber nilai dalam realisasi normatif dan prakt praktis is kehidup kehidupan an berneg bernegara ara dan berbang berbangsa. sa. Dengan Dengan demikia demikian n Pancas Pancasila ila sebagai sebuah sistem nilai semakin dapat dielaborasi lebih jauh.
Kita memang tidak bisa memutar kembali jarum sejarah. Masa demokrasi terpimpin apalagi masa Orde Baru dengan sukses membuat tidak saja bangsa ini a-historis tapi juga a-ideologis. a-ideologis. Lihat saja partai-par partai-partai tai yang berlaga berlaga di era reformasi reformasi ini, tidak ada yang yang mengus mengusung ung ideolog ideologii partai partai yang yang jelas, jelas, apalagi apalagi kalau kalau meliha melihatt sepak sepak terjan terjang g mereka mereka di parlem parlemen. en. Persek Persekut utuan uan mereka mereka bukanl bukanlah ah persek persekutu utuan an kebangs kebangsaan aan dan perse persekut kutuan uan ideolog ideologis is melain melainkan kan persek persekutu utuan an kepenti kepentinga ngan, n, itu pun kepenti kepentinga ngan n jangka pendek. Hanya segelintir partai saja yang menunjukkan garis politik yang jelas, entah itu agamis, kanan atua kiri. Sisanya Cuma melihat angin politik, mana yang bertiup lebih kencang. Bangsa ini dengan ideologi yang tidak jelas juga terlihat banci. Ideologi kita tidak jelas, kiri atau kanan. Di dalam text book Pancasila, atau PMP atau PPKn, disebutkan bahwa ideologi kita tidak komunis dan juga tidak liberal. Hal ini sulit diterima oleh akal khususnya bagi mereka yang terdidik, karena tidak kiri atau tidak kanan sama saja dengan tidak berideologi, alias berfondasi di atas pasir longgar. Dan ini di era Orde Baru malah membuat bangsa ini mengambil semua keburukan liberal barat (swastanisasi dan liberalisasi perdagangan) dan semua keburukan komunisme (represi dan sensor informasi). Kebancian ideologi seperti inilah yang membuat bangsa ini bisa terombang-ambing, tergantung pihak mana yang memainkannya. Mempersoalkan kembali Pancasila memang ibarat membuka kotak Pandora. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi. Di lain pihak sulit untuk melibat bangsa ini maju ke depan tanpa menyelesaikan masalah ideologi bangsa. Nampaknya bangsa ini memang terjepit seperti memakan buah simalakama. Hal seperti ini memang sering terjadi di dalam sejarah. Bangsa Amerika saja harus mengalami perang sipil yang memakan korban sangat banyak untuk menyelesaikan masalah ideologinya. Mudah-mudahan bangsa ini bisa belajar dari sejarah bangsa lain sehingga kita bisa meny menyele elesa saik ikan an masa masala lah h ideol ideologi ogi bangs bangsaa ini ini denga dengan n gonto gontokk-go gont ntoka okan n di alam alam pem pemik ikir iran an saja saja,, tidak tidak di level level fisi fisik. k. Meski Meskipun pun kala kalau u meli meliha hatt perk perkem emba bang ngan an belakangan ini sulit diharapkan bangsa ini bisa menyelesaikan masalah sepeka ini tanpa gontok-gontokan fisik. Mungkin memang tepat para bapak bangsa kita dulu sebe sebelu lum m merd merdeka eka yang yang lebi lebih h meni meniti tikbe kbera ratk tkan an pada pada bidan bidang g pend pendid idik ikan, an, untu untuk k membuat anak-anak bangsa ini melek. Tanpa itu kita hanya menjadi bulan-bulanan sejarah. Waktu aktu ini tampak tampak mening meningkat kat keingi keinginan nan masyar masyarakat akat untuk untuk menegakk menegakkan an kembal kembalii Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan Dasar Negara RI. Hal itu sangat menggembirakan mengingat kuatnya usaha pihak-pihak tertentu di dalam maupun luar negeri, yang ingin menghilangkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Nam Namun un demik demikia ian, n, masi masih h menj menjad adii pert pertan anya yaan an apak apakah ah semu semuaa orang orang yang yang ingi ingin n Pancasila tegak kembali, mengetahui inti pikiran Pancasila dan perbedaannya dengan cara berpikir Barat. Pikiran Barat. Sejak terjadi Renaissance di Eropa pada abad ke 14, pikiran Barat sangat berpangkal pada peran Manusia sebagai Individu dalam kehidupan. Dunia Barat memandang Individu sebagai mahluk yang lahir dengan kebebasan penuh dan sama satu dengan yang lain (Men (Men are created Free and Equal ). ). Kebebasan itu memberikan kepadanya hak untuk mencapai segala hal yang diinginkan. Ia hidup terpisah satu sama lain,
masing-masing dilengkapi dengan kekuasaan penuh, sehingga ia segan berkumpul dengan individu lain. Thomas Hobbes (1588-1679) berkata bahwa kondisi manusia ini adalah kondisi perang antara setiap individu dengan individu lainnya (bellum (bellum omnium contra omnes). omnes). Karena dengan begitu sekuriti setiap individu selalu terancam, maka Ratio individu mendorongnya untuk memperoleh perdamaian dengan hidup bersama individu lain. Jadi dalam pikiran Barat hidup bersama antara individu adalah karena dorongan ratio guna mengamankan mengamankan sekuritinya sekuritinya melalui melalui perdamaian. perdamaian. Itu berarti berarti bahwa hubungan antara antara indiv individu idu adalah adalah selalu selalu dalam dalam bayanga bayangan n Konfli Konflik. k. Inilah Inilah yang yang dinama dinamakan kan Individualisme dan Liberalisme. Pikiran Pancasila. Ketika Ketika Bung Bung Karno Karno pada pada 1 Juni Juni 1945 menguraik menguraikan an pandanga pandanganny nnyaa yang yang beliau beliau namak namakan an Panc Pancas asil ilaa depan depan Pani Paniti tiaa Pers Persia iapan pan Keme Kemerd rdeka ekaan an Indon Indones esia ia,, belia beliau u menyatakan bahwa Pancasila beliau gali dari kehidupan bangsa Indonesia yang sudah beraba berabad d lamany lamanya. a. Beliau Beliau mengat mengataka akan n bahwa bahwa Pancas Pancasila ila adalah adalah Isi Jiwa Jiwa bangsa bangsa Indonesia.
Dalam Dalam Pancas Pancasila ila kehidup kehidupan an digamb digambark arkan an sebagai sebagai Perbed Perbedana ana dalam dalam Kesatu Kesatuan, an, Kesatuan dalam Perbedaan. Tidak ada Manusia atau Individu yang hidup sendiri melain melainkan kan senant senantias iasaa dalam dalam hubung hubungan an dengan dengan indivi individu du lain lain dalam dalam satu satu ikatan ikatan bersama. bersama. Individu Individu berada dalam Keluarga. Keluarga. Meskipun Meskipun berada dalam satu keluarga tidak ada dua individu yang benar-benar sama, jadi selalu berbeda. Karena perbedaan itu individu hidup mengejar yang terbaik. Akan tetapi perbedaan individu itu selalu berada dalam hubungan Keluarga, sehingga kehidupan individu selalu disesuaikan dengan kepentingan Keluarga (Ora sanak ora kadang, yen mati melu kelangan). Sebaliknya karena individu adalah bagian permanent dari Keluarga, maka Keluarga mengusahakan mengusahakan yang terbaik bagi semua individu individu yang ada di dalamnya. dalamnya. Maka dasar pikiran Pancasila adalah Perbedaan dalam Kesatuan, Kesatuan dalam Perbedaan yang berarti Kekeluargaan dan Kebersamaan. Hubungan antara individu dengan individu lain dan dengan Keluarga adalah selalu mengusahakan Harmoni atau Keselarasan. Bentuk dinamiknya adalah Gotong Royong. Maka dalam memandang kehidupan pikiran Pancasila jelas sekali berbeda dengan pikiran Barat, yaitu Harmoni berbeda dengan Konflik, Individu dalam Kebersamaan berbeda dengan Individu bebas, sama dan dengan kekuasaan penuh. Pengaruh terhadap pandangan tentang Negara. Berdasarkan pikiran Barat itu maka Barat melihat Negara sebagai sumber Kekuasaan. Hal mana antara lain ditegaskan Nicolo Machiavelli (1469-1527) dan masih berlaku hingga sekarang. Ia melihat Negara sebagai satu-satunya jalan untuk menciptakan orde (ketertiban) dalam kehidupan yang diisi individu-individu yang bebas dan penuh kekuasaan. Sebab dalam negara itu terdapat supreme power atau power atau sovereignty yang dapat menciptakan orde dalam kehidupan. Yang dimaksudkan dengan sovereignty dengan sovereignty adalah the absolute and perpetual power of commanding in a state (Jean Bodin, 1530-1596) Thomas Hobbes dan John Locke (1632-1704) melihat bahwa sumber kekuasaan dari supreme power itu adalah kekuasaan yang ada pada individu. Sebab individu melalui rationya rationya menyadari bahwa harus ada ketertiban ketertiban dan untuk itu diperlukan diperlukan kekuasaan. Joh Joh Locke Locke kemud kemudia ian n menc mencar arii jala jalan n bagi bagi pengg penggun unaan aan kekuas kekuasaa aan n itu. itu. Ia tida tidak k memberikannya kepada seorang, seperti digambarkan Machiavelli, melainkan melalui
pembagian kekuasaan di tiga tangan yang mengadakan keseimbangan melalui checks and balance. Inilah yang dinamakan Trias Politica yang sejak tahun 1688 digunakan dalam mengatur kekuasaan negara di Barat. Pancas Pancasila ila berpangk berpangkal al pada pada pengli penglihat hatan an umat umat manusi manusiaa sebagai sebagai Kesatu Kesatuan an dengan dengan manusia dilahirkan hidup bersama. Sebab itu buat Pancasila negara bukan organisasi kekuasaan, kekuasaan, melainkan melainkan organisas organisasii untuk mewujudkan Kebahagiaan Manusia (Sila ke 5: Kesejahteraan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia). Tujua Tujuan n itu dicapai dicapai dengan dengan cara cara Musyaw Musyawara arah h Mufaka Mufakatt (Sila (Sila ke 4) dengan dengan selalu selalu memperhatikan Kemanusiaan Beradab (Sila ke 2) dan menjamin Persatuan Indonesia (Sila (Sila ke 3) dengan dilandasi dilandasi kesadaran akan kekuasaan kekuasaan Tuhan Yang Yang Maha Esa (Sila (Sila ke 1). Karena 200 juga bangsa Indonesia tidak dapat melakukan musyawarah, maka dibentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai Penjelmaan Rakyat. Jadi MPR bukan padanannya Parlemen dari sistem Barat. Karena MPR terdiri dari sekian banyak orang, maka ia tidak dapat menjalankan kewaji kewajiban ban mewuju mewujudkan dkan kebahag kebahagiaa iaan n dan keseja kesejahte hteraa raan n umum. umum. Sebab Sebab itu MPR meng mengang angkat kat Pres Presid iden en Repu Republ blik ik Indo Indones nesia ia seba sebaga gaii Mand Mandat atar aris is MPR. MPR. Untu Untuk k menjal menjalanka ankan n kewajib kewajibann annya ya MPR meneta menetapka pkan n GarisGaris-Gar Garis is Besar Besar Haluan Haluan Negara Negara (GBHN0 (GBHN0 yang yang harus harus dijala dijalankan nkan Presid Presiden en RI. Untuk Untuk menjal menjalanka ankan n pekerj pekerjaann aannya ya Presid Presiden en RI didampi didampingi ngi Dewan Dewan Perwak Perwakila ilan n Rakyat Rakyat (DPR) (DPR) untuk untuk bersama bersama-sa -sama ma menetapkan undang-undang, Dewan Pertimbangan Agung (DPA) yang memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden RI, Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) untuk mengawasi kebendaan dan keuangan negara, Mahkamah Agung (MA) untuk menyelenggar menyelenggarakan akan pengadilan. pengadilan. Selain itu Presiden RI dibantu dibantu Pemerintah Pemerintah RI terdiri terdiri para Menteri untuk melaksanakan pekerjaan yang menjadi kewajibannya. Jadi Negara RI berdasarkan Pancasila tidak sama dan bukan satu Negara Berdasarkan pikiran Barat. Negara RI tidak menjalankan Trias Politica, melainkan menjalankan segala ketentuan yang termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang asli sebelum di-amandemen. di-amandemen. Segala Segala issue yang yang dikemuk dikemukakan akan pihak pihak Barat Barat sepert sepertii Hak Azasi Azasi Manusi Manusiaa (HAM), (HAM), Demokr Demokrasi asi,, dll harus harus pula pula diliha dilihatt dari dari kacamat kacamataa dan pikira pikiran n Pancasila. Mengapa Kita Mau Melaksanakan Pancasila? Orang-orang yang menganut pikiran Barat berpendapat bahwa jauh lebih bermanfaat dan praktis untuk menggunakan cara berpikir Barat dalam membangun kehidupan di Indonesia. Indonesia. Barat sudah membuktikan membuktikan pencapaian kesejahteraa kesejahteraan n dan memberikan memberikan model jelas apa yang harus kita lakukan. Mengapa harus melaksanakan Panasila, kata mereka, padahal belum ada buktinya untuk dijadikan model. Akan terlalu lama dan penuh ujian sebelum kita tiba pada pelaksanaan Pancasila, kata mereka, sedangkan Rakyat sudah menunggu kesejahteraan hidup yang mereka dambakan. Jawabannya adalah : Belum tentu jalan terbaik. Apalagi kalau kita perhatikan pendapat dan pikiran orangoran orang g terk terkem emuk ukaa Bara Barat, t, term termasu asuk k kaum kaum filo filoso soff seper seperti ti Oswa Oswald ld Spen Spengl gler er Der (Der Untergang des Abendlandes), Abendlandes), P.A. Sorokin (The (The Crisis of our Age), Age), J.Huizinga dan Jan Romein dalam berbagai buku bu ku mereka, Ortega Y Gasset, dan lainnya. Para pemikir Barat sendiri sangsi akan masa depan dunia Barat kalau tidak melakukan perubahan mendasar. Jadi apakah kita hanya mau mengekor kepada perkembangan yang menuju ke keruntuhannya? Tentu tidak, kita harus membangun bangsa untuk sepanjang masa sampai dunia kiamat.
Sudah Sudah dua kali kali terbuk terbukti ti bahwa bahwa melaks melaksanak anakan an cara cara berpik berpikir ir Barat Barat menyeb menyebabk abkan an persoalan besar bagi kita, yaitu dalam masa antara 1950 hingga 1959, dan sekarang setelah Reformasi tahun 1998 yang bahkan dapat memecah NKRI yang keutuhannya hanya dapat dijamin dengan Pancasila untuk menghadapi berbagai perbedaan, seperti agama. Yang Yang pertama dapat kita akhiri setelah Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Kembali pada UUD 1945 pada 5 Juli 1959. Sedangkan yang sekarang belum dapat kita akhiri dan semoga tidak akan lama lagi terjadi koreksi terhadap Reformasi. Yang kita perlukan adalah Reformasi yang menjadikan Pancasila Kenyataan di Indonesia. Melihat sejarah umat manusia, baik dalam sejarah bangsa-bangsa maupun sejarah tokoh-tokoh dunia, maka terbukti bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan lahir batin tercap tercapai ai kalau kalau kehidupa kehidupan n dilaku dilakukan kan berdas berdasarka arkan n Jati Jati Diri Diri Bangsa Bangsa.. Kalau Kalau tidak tidak didasarkan Jati Diri maka kalaupun terjadi kemajuan, maka itu tidak menimbulkan kebahagiaan dan kesejahteraan lahir batin yang hakiki bagi rakyat. Maka karena Pancas Pancasila ila adalah adalah Jati Jati Diri Diri Bangsa Bangsa Indones Indonesia, ia, kita kita harus harus memban membangun gun kehidu kehidupan pan bangsa berdasarkan Pancasila. Hanya itu yang akan memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan lahir batin rakyat Indonesia. Apa artinya Pancasila merupakan campuran berbagai ide? Sejarah mengatakan, memang demikian adanya. Tapi, kita jangan lupa, Soekarno merumuskan Pancasila berangkat dari sebuah pemahaman kondisi bahwa Indonesia merupak merupakan an negara negara yang yang majemu majemuk. k. Majemuk Majemuk dalam dalam dua hal. hal. Pertam Pertama, a, dari dari segi segi geografis atau kondisi alam. Kedua, majemuk dalam arti memiliki ragam latar budaya dan dan pendu pendudu duk. k. Dari Dari situ situas asii itu, itu, Soeka Soekarn rno o sang sangat at meny menyada adari ri bahw bahwaa bangs bangsaa ini ini memerlukan sebuah alat pengikat. Alat pengikat itu, menurut dia, tak lain adalah Pancasila. Relasi Pancasila Agama dan Kebudayaan Sebuah Refleksi. Secara teoritik hubungan antara Panasila dengan Agama, bersifat ganda. Disatu pihak bisa bersifat simbiose-mutualistik. Keduanya bisa saling mengisi dan memperkuat ranah etika berbangsa dan bernegara Dilain pihak keduanya dapat bersaing sebagai pendefinisi realitas dan memperebutkan dukungan. “Ketegangan” antara Pancasila (Islam addin dan Agama bisa semi-permanen, jika agama dipahami sebagai ideologi Islam wa-daulah) wa-daulah) dan bukan sebagai “addin “addin”. ”. Agama bisa berubah menjadi ideologi jika berfun berfungsi gsi sebagai sebagai legitim legitimasi asi kekuasa kekuasaan an status-quo), status-quo ( ), sebali sebalikny knyaa Pancas Pancasila ila bisa bisa berabah menjadi pseudo agama, jika ditampilkan secara doktriner.
Secara Secara bistor bistoris is ketegan ketegangan gan Pancas Pancasila ila dan Agama terjad terjadii sejak sejak negara negara ini berdiri berdiri.. Distorsi Pancasila pada waktu itu lebih pada dominasi multitafsirnya. Demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin yang bertentangan itu, sama-sama bernaung dalam demokrasi Pancasila. Pada masa Orba Pancasila banyak mengalami inkonsistensi, cenderung menggeser peran agama (pseudo agama) dan berfungsi sebagai legitimasi kekuasaan. Asas-tunggal yang diterapkan pada tahun decade 80-an, telah berhasil mengakhiri mengakhiri “ketegangan” hubungan antara Agama Agama dan Pancasila. Pancasila. Sayangnya Sayangnya karena prosesnya bersifat indoktrinasi dan bukan atas dasar adanya “kebutuhan bersama”, membuat relasi harmoni itu sangat pendek umurnya. Pada masa pasca-reformasi merupakan periode yang paling rentan terhadap eksistensi Pancasila. Pancasila telah kehilan kehilangan gan energi energi untuk untuk mensos mensosial ialisa isasik sikan an diriny dirinya. a. Pancasi Pancasila la telah telah kehilan kehilangan gan kesaktiannya sebagai referensi tindakan bernegara dan berbangsa. Bbahkan dalam kadar yang terbatas, Pancasila telah kehilangan dukungan. Selama Selama ini telah telah terjad terjadii “ketid “ketidakse akseimb imbanga angan” n” produk produksi si wacana wacana antara antara geraka gerakan n keaga keagama maan an yang yang mena menamp mpil ilka kan n seman semanga gat: t: inkl inklus usif if,, toler toleran, an, demokr demokrat atis is dan dan
memandang pluralitas sebagai kenyataan realitas sosial di Indonesia, dengan corak keagamaa keagamaan n yang: yang: eksklu eksklusif sif,, intoler intoleran, an, anti-d anti-demo emokra krasi, si, tidak tidak memili memiliki ki konsep konsep nasionalisme dsb. Hasilnya terdapat kecenderungan kuat, paling tidak di kalangan mahasi mahasiswa swa umum, umum, untuk untuk mengges menggeser er Pancas Pancasila ila dengan dengan Syari’ Syari’at at Islam. Islam. Jika Jika hasil hasil survey yang mengatakan bahwa 80 persen mahasiswa umum di UGM, UI, ITB, UNAIR dan UNIBRA, menginginkan Syari’at Islam benar, maka fenomena ini cukup merisaukan. Kebutuhan kita yang sekarang adalah bagaimana menapai kewarganegaraan inklusif ditengah-tengah tarik menarik kepentingan ideologi dan mengerasnya semangat neo primordialisme, khususnya semangat egois kolektif yang numpang dalam kesadaran keagamaa keagamaan. n. Jika Jika krisis krisis Pancasil Pancasilaa ini tidak tidak disadar disadarii sejak sejak sekara sekarang ng maka maka the end ideologi Pancasila benar-benar akan terjadi. Di tingkat impelementasi Pancasila telah menunj menunjukka ukkan n ideolog ideologii yang yang kosong kosong,, diting ditingkat kat kesada kesadaran ran tidak tidak dimina diminati ti lagi lagi dan ditingkat revitalisasi telah kehilangan etos. Beberapa Kekuatan Pancasila antara lain : 1. Seba Sebaga gaii basi basiss dasa dasarr berba berbangs ngsaa dan dan bern berneg egar ara, a, Panca Pancasi sila la memi memili liki ki keku kekuat atan an kekua kekuata tan n integ integra rati tive ve . Panca Pancasi sila la menye menyedi diak akan an ruan ruang g untuk untuk mena menampu mpung ng keberagaman perbedaan primordial yang dapat dipertemukan dalam “kehendak bersama”.
2. Seba Sebaga gaii ideo ideolo logy gy terb terbuk uka. a. Panc Pancas asil ilaa memi memili liki ki kemam kemampu puan an adap adapti tiff deng dengan an perubahan zaman tanpa beban prinsip kesakralan sebagaimana agama. 3. Prin Prinsi sip p Bhin Bhineka eka Tungga unggall Ika Ika yang yang ada, ada, memu memungk ngkin inkan kan perbe perbeda daan, an, poli politi tik, k, keyakinan, agama, kebudayaan, dipersatukan dalam puncak-puncak budayatanpa penyeragamanmu. 4. Secara Secara substantial substantial Pancasi Pancasila la merupakan merupakan perpaduan perpaduan : Agama (kepercay (kepercayaan aan kepada kepada Tuhan YME), Kebudayaan (Bhineka Tunggal Ika) dan Barat (Demokrasi, HAM, Kemanusiaan, pluralisme dsb). 5. Nila Nilaii-ni nila laii univ univer ersa sall agama agama seper seperti ti:: kemanu kemanusi siaa aan, n, keadi keadila lan, n, demok demokra rasi si dapat dapat dipertemukan disini, tanpa harus mempersoalkan perbedaan ritual agama sebagai alas an untuk membuat ideology alternative. 6. Pancasila Pancasila juga juga memberikan memberikan ruang pada sekulari sekularisi si parsial, parsial, terhadap terhadap system system politik, politik, orientasi orientasi budaya, budaya, termasuk termasuk penerapan penerapan system system demokrasi demokrasi yang secara tradisional tradisional tidak seluruhnya disediakan agama. 7. Panc Pancas asil ilaa juga juga meny menyed edia iakan kan ruan ruang g dial dialogi ogiss yang yang seca secara ra teor teorit itik ik meli melindu ndung ngii kelomp kelompok ok minori minorita, ta, menghar menghargai gai perbed perbedaan aan cultur cultural al (multi (multikul kultur turali alisme sme), ), dan mema memanda ndang ng plur plural alit itas as seba sebaga gaii condi conditi tion on sine sine guano guanon. n. Prin Prinsi sip p ini ini dapat dapat mengeliminasi konflik-budaya yang muncul akibat semangat neo-primordialisme termasuk egois kolektif yang numpang dalam semangat keagamaan. Kelemahan : 1) Panc Pancas asil ilaa tida tidak k memi memili liki ki sabu sabuk k peng pengam aman an atas atas kemu kemung ngki kina nan n terj terjad adin inya ya penyalahgunaan atas dirinya-sendiri. Baik dalam overdosisi dalam penerpannya, seperti terjadinya perubahan Pancasila sebagai ideology Negara menjadi “pseudo agama” diperlakukan sebagai idoleogi tertutup (doktriner) seperti yanhg terjadi sepanjang Orba maupun defisit ideology seperti yang terjadi sekarang.
2) Premi Premiss Sentr Sentral al bahwa Pancas Pancasila ila memberik memberikan an rumusa rumusan n Indones Indonesia ia bukan bukan Negara Negara sekuler dan bukan Negara agama, lebih banyak menyulitkan daripada menjadi problem solving dalam sengketa hak-hak “kepercayaan”. Posisi Negara sebagai apparatus-keyakinan telah melampaui batas-batas yang dibutuhkan. 3) Kelema Kelemahan han dan seklai seklaigus gus kekuatan kekuatan Pancas Pancasila ila adalah adalah kekabur kekaburanny annya. a. Akibatny Akibatnyaa Pancasila Pancasila mudah terjebak terjebak pada monopoli monopoli interpretasi interpretasi,, multimulti- interpretas interpretasii dan intrumentalisasi kepentingan kekuasaan. Ancaman : Jika pancasila hanya menjadi daftar keinginan bersama (das-sollen) tetapi ksoong dalam implementasinya (das-seinnya). Jika pancasila kehilangan pendukung sebagai konseku konsekuens ensii atas atas rendahn rendahnya ya komitme komitmen. n. Sepert Sepertii disiny disinyali alirr oleh oleh Kompas Kompas,, sudah sudah menjadi keprihatinan umum, ideology pancasila tidak lagi mengambil porsi sentral dalam dalam wacana wacana public, public, lebihlebih-leb lebih ih dalam dalam beberap beberapaa tahun tahun belakan belakangan gan ini. ini. Bahkan Bahkan mulai muncul kekhawatiran tentang kemungkinan Pancasila digeser oleh ideology lain. Jika terjadi gerak polirik keaagamaan yang mengarah pada politik teokrasiotor otorit iter er yang yang mema memaks ksaka akan n dokt doktri rin n andr andros osent entri riss dan dan meng menganc ancam am pand pandang angan an antroposentris.
Jika terjadi hegemoni budaya (Barat) yang mendalangi seluruh perjalanan bangsa, yang membuat kita tidak memiliki kemandirian dan harga diri. Tantangan Pancasila : Ditingkat empiris Pancasila telah gagal menjadi guidance atas prinsip-prinsip yang dirumuskan dirumuskan sendiri dalam tingkat implementa implementasi, si, Pancasila Pancasila telah kehilangan kehilangan daya tahannya untuk menjaga “kehendak bersama”. Kegagalan Pancasila, bukan karena Pancasila tidak memiliki elemen-elemen yang mempertemukan mempertemukan kebutuhan bersama, tetapi lebih kepada tidak adanya inkonsisten inkonsistensi si dalam penerapannya.
Dalam kenyataanya, kenyataanya, elemen-eleme elemen-elemen n yang mendasari pembukaan UUD 1945, nyaris nyaris menjadi fosil tata nilai. Dalam bidang ekonomi pasal 33 nyaris tidak pernah secara sungguh-sung sungguh-sungguh guh menjadi menjadi dasar kebijakan ekonomi makro. Seluruh kebiajkan yang ada seluruhnya didikte oleh neo l.liberalisme lewat consensus Washington dengan sepuluh prinsipnya. Dalam dunia pendidikan rencana mem-BHP-kan 81 perguruan tinggi negeri (PTN) se-Indonesia, menjadi kontradiktif dengan jiwa Pasal 31 UUD 1945 (kemal, Kompas, 4 Maret 2008) Sikap kompetitip Pancasila dengan agama, sebagai sebagai syste system m nilai nilai yang yang memili memiliki ki watak watak dan karakt karakteri eristi stik k yang yang berbeda berbeda,, telah telah mela melahi hirk rkan an kompe kompeti tisi si baik baik dala dalam m bida bidang ng Ideol Ideologi ogi (Pol (Polit itik ik)) maup maupun un sebag sebagai ai pendef pendefmis misii relita relitas. s. Meskip Meskipun un tidak tidak ada perbeda perbedaan an yang yang signif signifika ikan n antara antara partai partai berlandaskan ideology agama dengan partai berlandaskan ideology sekuler, kecuali system system simbo simbolik liknya nya,, secara secara ideolo ideologis gis keduany keduanyaa tidak tidak mudah mudah dipert dipertemu emukan kan dan berpotensi melahirkan konflik. Dimasa Dimasa depan ketegangan baru yang mungkin terjadi, adalah polarisasi polarisasi pemahaman pemahaman keag keagam amaa aan n yang yang tela telah h menj menjam amur ur pasc pascaa-or orde de baru baru.. Der Derasny asnyaa pema pemaha hama man n konserv konservati atisme sme keagama keagamaan an model model ichwanu ichwanul-M l-Musl uslimi imin n atau atau wahabi wahabiya, ya, khusun khusunya ya dika dikala lang ngan an maha mahasi sisw swaa dika dikamp mpus us-k -kam ampus pus umum umum,, didu diduga ga akan akan mempe mempeng ngar aruhi uhi pergumulan baru dalam demokrasi di Indonesia.
Kecendurngan seperti ini penting untuk dipastikan sketsanya, pertama-tama bukan untu untuk k mengh menghen enti tikan kan kekha kekhawa wati tira ran n yang yang mung mungki kin n terj terjad adi, i, teta tetapi pi lebi lebih h pada pada pencegahan kemungkinan terjadinya “clash culture” dan mentradisikan dialog-dialog agar klaim tafsir agama tidak terjebak pemutlakan tafsir yang mematikan. Progonosisi Masa Depan. Dalam Dalam kaitan kaitannya nya dengan dengan pancasi pancasila la kalau kalau kita kita berfik berfikir ir optimi optimisti stic, c, maka maka proses proses dialektika sejarah, tidak seluruhnya didorong oleh kekuatan atau “driving force” yang elemen-elemennya premisnya selalu bersifat positif. Kemampuan peradaban hanya lahir melalui proses dialektika yang rumit. Dialektika tidak pernah bisa dihentikan oleh priode waktu, seperti disinyalir oleh Fukuyama dalam the end of history. Kita harus membangun “historical force” yang tidak mengulang kesalahan sejarah masa lalu atau tidak produktif seperti yang terjadi sekarang ini. Sebaliknya jika kita berfikir pesimis, pesimis, maka akan terjadi “clash ideolois” ideolois” mengancam mengancam perpecahan bangsa di masa depan.
Dalam kaitannya dengan kebudayaan arah kebudayaan, dalam konteks determinasi global yang sekarang terjadi, perlu adanya kesadaran kebutuhan proteksi terbatas atas apa yang selama ini menjadi consensus nasional (UUD 1945). Ideology dibelakang consen consensus sus Washing ashington ton sebaga sebagaii penggan pengganggu ggu penerap penerapan an pasal pasal 33 misaln misalnya, ya, harus harus dianggap sebagai salah satu “ancaman” atas kemandirian budaya. Apalagi lahirnya IMF dan World Bank (1944) sejak awal dilandasi oleh upaya ideologis untuk menjaga “proyek modernisasi”. Dalam kaitannya dengan agama konservatisme keagamaan yang berusaha memutar jarum sejarah dalam bentuk romantisasi islam klasik abad 7 dengan menyodorkan tradis tradisii arabis arabisasi asi,, bisaany bisaanyaa tidak tidak memili memiliki ki daya daya tahan tahan lama lama karena karena tidak tidak adanya adanya stra strateg tegii adapa adapata tasi si,, teta tetapi pi pros proses es isla islami misa sasi si model model ini ini cender cenderun ung g meri merisa sauka ukan. n. Istrum Istrument entali alisas sasii kekera kekerasan san dan klaim klaim kemutl kemutlakan akan keberna kebernaran ran atas atas tafsir tafsir yang yang diya diyaki kini ni,, tela telah h meng menggan gangg ggii kebut kebutuh uhan an kemap kemapana anan n buday budayaa demokr demokras asii yang yang dibutuhkan. Pranata demokrasi yang telah susah payah diracik dari kemelut Orde Baru bisa terdekontruksi lewat semangat teokrasi yang anti : Demokrasi, pluralisme, yang bertentangan dengan kebutuhan bangsa Indonesia. Sejarah Pancasila. Orang Orang tidak tidak meliha melihatt tiga tiga waktu waktu itu sebaga sebagaii renteta rentetan n proses proses yang yang saling saling terkai terkait. t. Tanggal 1 Juni 1945, Pancasila sebagai calon dasar Negara, baru dirumuskan dan diajuk diajukan an soekar soekarno no kepada kepada siding siding BPUPKI BPUPKI (Badan (Badan Pemban Pembantu tu Usaha Usaha Persia Persiapan pan Kemerdekaan Indonesia). Tanggal 22 Juni 1945 BPUPKI membuat sebuah panitia kecil berisi 9 anggota dengan pimpinan Soekarno untuk mebahas tawaran soekarno itu. Baru pada 18 Agustus 1945 Pancasila disahkan sebagai dasar Negara.
Menjela Menjelang ng kekala kekalahan han Jepang Jepang pada Perang Perang Dunia Dunia II, Jepang Jepang berusah berusahaa menari menarik k perhatian para pemimpin kita dengan mendirikan panitia persiapan kemerdekaan dan BPUPKI. Pertanyaan Pertanyaan yan timbul timbul pada sidang yang berlangsung berlangsung yang berlangsung berlangsung tiga hari itu adalah ? jika Indonesia merdeka apa yang menjadi dasar Negara? Begitu Begitu banyak banyak pendapa pendapatt teori teori dan perdeba perdebatan tan.. Tetapi etapi pada tangga tanggall 1 Juni Juni 1945 1945 Soekarno berpidato dan memukau semua orang yang hadir pada sidang tersebut.
Jika hanya memikirkan hal yang remeh-temeh kapan Indonesia akan merdeka? Dasar Negara haruslah simpel dan universal ? Ada 5 poin utama yang dikemukakan Soekarno pada saat itu: 1) Keb Kebangs angsaa aan, n, 2) Kema Kemanu nussiaan iaan 3) Ker Keraky akyatan atan,, 4) Kead Keadil ilan an Sos Sosia ial, l, dan dan 5) Ketu etuhana anan Dan jika kelima poin tersebut disimpulkan maka menjadi gotong royong. Karena itu gotong gotong royong royong merupak merupakan an roh dari dari Pancas Pancasila ila.. Soekar Soekarno no dalam dalam pidato pidatonya nya juga juga mengatakan, Ketuhanan Dengan Berkebudayaan? Akhirnya dibetuklah panitia untuk menyusun Pancasila sebagai dasar Negara, dan lahi lahirl rlah ah Piag Piagam am Jaka Jakart rta. a. Ada Ada perb perbed edaan aan pada pada sila sila pert pertam amaa saat saat itu itu yait yaitu u : ? Ketuhanhan dengan menjelankan Syariat Islam? Dengan mempertimbangkan suara dari Indonesia Timur maka sila Pertama diganti menjadi ? Ketuhanan Yang Maha Esa? Pancasila sering dipolitisir oleh pihak-pihak tertentu. Pada tahun 1957 – 1959 ada pem pemik ikir iran an untu untuk k mer merumus umuska kan n kemb kembal alii dasa dasarr Nega Negara ra.. Dewa Dewan n Kons Konsti titu tuan ante te memperdebatkan hal itu selama 2 tahun dengan beberapa pilihan : 1) Dasar Dasar Negara Negara Pancas Pancasila ila dipert dipertaha ahanka nkan n 2) Dasa Dasarr Nega Negara ra Isl Islam am,, atau atau 3) Dasar Dasar Nega Negara ra Sosi Sosio o Demokr Demokrati atiss Pada akhirnyaSoekarno akhirnyaSoekarno mengeluarkan mengeluarkan Dekrit Presiden Presiden dan membubarkan membubarkan Dewan konstituante dan kembali pada Pancasila. Untuk mempertahanakan mempertahanakan Pancasila, Pancasila, Soekarno Soekarno membuat indoktrinasi indoktrinasi yang dikenal dikenal dengan 7 Pokok Indoktrinasi yang berujung membuat Pancasila menjadi dogmatis dan menjenuhkan. Banyak orang menolak Pancasila hanya karena merasa ingin berbeda dengan pihak pengua penguasa, sa, karena karena Pancas Pancasila ila di politi politisir sir oleh PihakPihak-pih pihak ak yang yang berkuas berkuasaa untuk untuk melanggengkan kekuasaannya. Apa yang membuat pancasila menarik adlah nilai-nilai persatuan tapi universal yang dika dikand ndun ung g dida didala lamn mny ya. Keti Ketika ka kita kita diha dihada dapi pi oleh oleh bebe bebera rapa pa per persoala oalan n multid multidime imensi nsional onal dan mulai mulai kehilan kehilangan gan arah, arah, maka maka ada pihak pihak yang yang mengus mengusung ung budaya kearab-arabanpada satu sisi ada kebarat-baratan pada sisi yang lain. Ditengah kebingungan ini muncul pertanyaan tentang apa sih jati diri kita sesungguhnya yang dapat dapat memp memper ersa satu tukan kan semu semuaa piha pihak. k. Kare Karena na pert pertany anyaa aan n ters terseb ebut ut dan dan tamp tampak ak mengabaikan pihak yang lain, maka Pancasila menjadi jawaban yang Relevan. Sebagai nilai-nilai dasar, Pancasila telah mencakup semuanya. Kesadaran akan nilainila nilaii univ univer erssal yang yang ada ada di Indo Indone nesi siaa tela telah h tera terang ngku kum m semu semuan anya ya dida didala lam m PANCASILA. Pancas Pancasila ila harus harus dibuat dibuat bermak bermakna na bagi bagi kehidupa kehidupan n kita kita agar agar tidak tidak hanya hanya menjad menjadii sekedar sekedar konsep konsep yang yang sewakt sewaktu-w u-wakt aktu u dapat dapat dibuan dibuang. g. Karena Karena itu kesadar kesadaran an akan akan Pancasila harus muncul dari bawah.
Nilai-nilai dasar sangat penting untuk selalu dimaknai kembali. Karena generasi di masa mendatang belum tentu bisa menghayati menghayati Pancasila Pancasila sebagai perekat dasar yang memper mempersat satukan ukan Indone Indonesia sia.. Hal terseb tersebut ut akan akan sulit sulit sekali sekali dicapa dicapaii jika jika kita kita tidak tidak berusaha memaknai kembali nilai-nilai luhur Pancasila.
Jika Pancasila hanya dilihat dalam satu momentum saja. Kita akan kehilangan fakta sejarah yang benar. Dan, kalau sejarah sudah kehilangan fakta, itu namanya bukan sejarah. Pancasila yang Tak Tak Terdengar Sedih melihat Negara kita tercinta, Indonesia berada dalam kondisi yang terpuruk. Politi Politikmpe kmpenuh nuh kecura kecurangan ngan.. Ekonomi Ekonomi Negara Negara kacau kacau balau balau tak terkend terkendali ali,, social social menu menuru run n denga dengan n bany banyak akny nyaa keraw kerawana anan n soci social al,, buday budayaa sema semaki kin n terk terkik ikis is oleh oleh penjajahan cara baru, pertahanan kebobolan, dan keamanan tidak bisa diandalkan hingga banyak investor bahkan warga Negara yang memilih kabur dari Negara kita yang kita cintai ini.
Aneh memang, Negara sekaya Indonesia bisa mengalami keterpurukan dan juga krisis multi dimensi yang semakin hari semakin tak bisa dikendalikan. Begitu banyak permasalahan yang terjadi di negeri yang kata band Koes Plus tongkat, kayu dan batu bisa jadi tanaman. Sebenarnya ada apa sih dengan Negara kita yang kaya sehingga dijuluki zamrud katulistiwa ini? Segala sesuatu pastilah ada sebabnya. Sebab-akibat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan di dunia ini. Karena itu, kita kita bisa melihat sebab-sebab dari akibat yang telah terjadi. terjadi. Contoh, kenapa sih tagihan tagihan listrik listrik membengkak? Jawabannya Jawabannya mungkin karena lupa mematikan lampu dan juga televise. Kenapa sih tagihan telepon naik? Jawabannya mungkin karena keseringan internetan. Nah, seperti itulah kita akan melihat sebab dan akibat krisis multidimensi di Indonesia. Sebena Sebenarny rnyaa hanya hanya ada satu satu alasan alasanata atau u sebab sebab yang yang pasti pasti kenapa kenapa Indone Indonesia sia gagal gagal menjadi Negara yang disegani, maju dan terhormat. Ada satu kata yaitu Pancasila, Negara kita yang katanya menggunakan Pancasila sebagai dasar negaranya justru hanya hanya menjad menjadikan ikannya nya nyanyi nyanyian an yang yang dulu dulu ketika ketika sekolah sekolah serin sering g kita kita nyanyi nyanyikan kan bersama teman-teman. Pancasila sebagai ideology yang katanya terbaik dan diambil dari nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia toh pada kenyataanya tidak bisa membawa Negara pada cita-cita yang diharapkan, yaitu kemakmuran Negara. Yang Yang terjadi justru kemakmuran pejabat yang melakukan korupsi. Apa Pancasilanya yang salah? Apa penataran P4-nya yang kurang sempurna? Pancas Pancasila ila hanya hanya dasar dasar,, dan itu tak berart berartii tanpa tanpa adanya adanya subjek subjek yang yang dikena dikenakan kan kepadanya, yaitu pelaku atau pelaksana dari Pancasila itu sendiri. Yang saya lihat, mayoritas masyarakat Indonesia seolah tak peduli dan bahkan acuh tak acuh terhadap dasar yang dilambangkan dengan burung garuda gepeng yang dipajang di depan kelas. Kenapa sebenarnya? Kenapa banyak warga Negara tidak peduli pada dasar Negara mereka? Apakah layak disebut warga Negara? Mari kita bahas satu persatu dengan mengambil masing-masing satu contoh. Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa
Kita mengakui sebagai Negara bangsa yang bertuhan, bangsa yang berkeyakinan dan bukan komunis ataupun atheis, tetapi apakah pengejawantahannya telah terjadi dalam kehidup kehidupan an sehari sehari-ha -hari ri?? Kita Kita lihat lihat hamper hamper di setiap setiap kota di negeri negeri ini ada yang yang namanya namanya lokalisas lokalisasi? i? Itu adalah tempat berkumpulnya berkumpulnya para pelacur pelacur yang menjajakan dirinya dirinya kepada pria-pria pria-pria hidung belang. Dalam semua semua agama yang dianut di Negara kita kita ini, ini, saya saya yakin yakin pelacu pelacuran ran adalah adalah dosa dosa dan hukumny hukumnyaa haram. haram. Tapi Tapi kenapa kenapa pelacuran justru diadakan oleh pemerintah melalui lokalisasi? Bukankah lokalisasi itu yang mengatur adalah pemerintah? Katanya bertuhan, tapi kenapa tumah ibadah bisa dekat dengan pelacuran? Sila Kedua Kemanusaan yang Adil dan Beradab Benar Benarka kah h kita kita semu semuaa warg wargaa Negar Negaraa Indon Indones esia ia adla adlaah ah manus manusia ia?? Saya Saya yaki yakin n jawabannya ya, karena hanya mereka yang berakal yang bisa menerima kesepakatan mengenai konstitusi dan kenegaraan. Tapi pantaskah kita disebut manusia bila kita bersifat dan bersikap layaknya binatang? Bagaimana dengan kasus-kasus yang terjadi berkenaan dengan pelanggaran HAM di Negara ini? Kasus GAM, Timor TImur, Tragedi Mei 2008, Kerusuhan Monas, itu semua bisa disebut manusia yang beradab? APakah pengeroyokan, pembunuhan, penyiksaan dan main hakim sendiri bisa disebut kemanu kemanusi siaa aan n yang yang berad beradab? ab? Apaka Apakah h diseb disebut ut manus manusia ia bila bila memb membia iark rkan an warg wargaa negaranya mati kelaparan karena tidak mampu membeli sembako yang harganya melangit tatkala tiga huruf yang dijadikan lelucon di televise (BBM) meroket bak pesawat pesawat ulang alik Chalenger Chalenger.. Dimana Dimana sisi kemanusiaan kemanusiaan yang beradab ketika ketika masih masih dan sering kita temui warga miskin yang terinjak-injak dalam pembagian sembako gratis gratis atau atau keluar keluarga ga yang yang memili memilih h bunuh bunuh diri diri sebagai sebagai jalan jalan keluar keluar?? Dimana Dimana sisi sisi kemanusiaannya tatkala anggota dewan yang berjas dan berdasi meminta kenaikan gaji gaji yang yang tinggi tinggi sement sementara ara banyak banyak wargany warganyaa yang yang masih masih makan makan SeninSenin-Kam Kamis is layaknya puasa sunah? Adil dan beradabkah?
Sila ketiga Persatuan Indonesia .
Inilah Inilah yang lucu dari para subjek negara di Indonesia. Indonesia. Persatuan Persatuan seperti seperti apa yang ditampilkan? Persatuan seperti apa yang telah terjadi dan terlihat nyata di negara ini? Apakah persatuan mengganyang aliran sesat dengan kekerasan? Apakah persatuan meno menola lak k harg hargaa BBM BBM deng dengan an meny menyer erang ang dan dan mele melemp mpar arka kan n molo moloto tov? v? Apak Apakah ah persatuan mogok makan sebagai bentuk protes? Atau mungkin persatuan paduan suara DPR yang mengatakan ”ya” sementara mata mereka tampak seperti senter yang mulai kehabisan baterai? Apa persatuan karena telah ada ”pelicin” yang membuat kita mau menyingsingkan lengan baju? Atau persatuan yang ditunjukkan dengan bersamasama menyanyikan lagu kebangsaan dan mengadakan acara peringatan tanpa bisa diambil dan diresapi maknanya? maknan ya? Yang Yang mana nih? Sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan . Pertanyaan dari sila terpanjang ini adalah, sudahkah kita menggunakan jalan musyawarah sebagai penyelesaian? Atau kita lebih memilih jalan yang lebih muda yang disimbolkan dengan amplop? Atau mungkin melalui pent pentun ungan gan dan kapak kapak yang yang siap siap memo memoto tong ng leher leher kita kita kapan kapan saja saja?? Dima Dimana na sisi sisi musyaw musyawara arahny hnya? a? Sudahka Sudahkah h rakyat rakyat dipimp dipimpin in oleh para para pemimp pemimpin in yang yang memil memiliki iki kebijaksanaan layaknya Nabi Muhammad, Yesus, atau Budha? Sudah pulakah suarasuara masyarakat terwakilkan oleh orang-orang yang katanya cerdas yang kita pilih dengan dengan menusu menusukkan kkan paku? paku? Kalau Kalau telah telah terwak terwakilk ilkan, an, kenapa kenapa bisa bisa terja terjadi di banyak banyak keputusan-keputusan kontroversial yang bertentangan dengan keinginan masyarakat? Jujur saja, musyawarah adalah ciri khas dari negara ini semenjak nenek moyang kita.
Tapi sepertinya musyawarah sebagai penyelesaian masalah yang kita banggakan ini hanya milik nenek moyang kita yang katanya seorang pelaut. Dan terakhir... Sila kelima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia . Kita tahu pasti kalau sila inilah yang paling banyak disorot disorot saat ini. Keadilan yang dilambangkan dilambangkan dengan rasi bintang Libra, ternyata hanyalah kumpulan buku-buku berbahasa Belanda yang menjadi monopoli orang-orang berdompet tebal alias orang kaya harta. KUHP yang dibanggakan seolah hanya digunakan sebagai formalitas, dan hanya akronimnya yang sering dipakai (KUHP – Kasih Uang Habis Perkara). Adilkah maling ayam yang tewas di tangan massa yang tak beradab dengan koruptor milyaran rupiah yang bisa melenggang melenggang wisata keluar negeri? Apakah Apakah adil ketika ketika para pejabat dan konglomerat konglomerat hitam yang telah merugikan negara milyaran rupiah itu bebas tak bersyarat? Adilkah sementara tetangga kita yang mencuri karena kemiskinan tewas terpanggang dengan mengenaskan?
Yang terjadi sekarang adalah : Sila 1 Banyak yang lebih takut sama Bos daripada sama Tuhan Tuhan • Sila 2 Banyak yang pada nggak peduli sama keadaan saudara kita yang kena • musibah dan di kampong-kampung yang buat makan aja susah. Sila 3 Banyak persepsi, banyak argument, banyak kepentingan yang justru jauh • dari persatuan. Sila Sila 4 Suda Sudah h ngga nggak k ada ada lagi lagi musy musyaw awar arah ah mufa mufakat kat,, kare karena na beda beda pend pendapa apatt • mendingan jadi oposisi ketimbang ketimbang jalan bareng. Sila 5 yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin. •
Dari pembahasan kelima sila di atas, bisalah kita menyimpulkan kalau Pancasila yang terdiri dari lima sila dengan masing-masing simbol yaitu bintang, pohon beringin, kepala banteng, rantai dan padi dan kapas ternyata tidak diamalkan dengan baik. Begitu Begitu banyak banyak contoh contoh-co -conto ntoh h nyata nyata tentang tentang pelangg pelanggara aran n akan akan nilainilai-nil nilai ai dasar dasar Pancasila. Bukankah pelanggar dasar negara patut dan pantas untuk dihukum? Lalu kenapa kenapa mere mereka ka tida tidak k dihu dihuku kum? m? Apaka Apakah h hukum hukum hany hanyaa mili milik k para para pejab pejabat at dan dan konglomerat? Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa bila kita ingin bangkit dari segala segala keter keterpuru purukan kan bangsa bangsa dan krisis krisis multid multidime imensi nsi,, marila marilah h kita kita kembal kembalii ke Pancasila sebagai dasar negara sekaligus pedoman kita. Ke depan, apakah sebagai pengikat, Pancasila masih bisa diandalkan? Tergantung ergantung bagaimana bagaimana orang Indonesia menanggapiny menanggapinyaa sekarang. sekarang. Kalau saya, jujur saja, sangat khawatir. Orang sekarang malas berbicara soal Pancasila. Saya bertanya, siapa yang mau berdiskusi soal Pancasila sekarang? Orang kampus saja, sudah ogah. Sebaga Sebagaii warga warga negara negara,, justru justru hal sepert sepertii itu sangat sangat saya saya khawat khawatirk irkan. an. Tidak Tidak ada sebuah negara yang tidak tegak di atas sebuah ideologi. Selonggar apa pun pengertian ideologi itu. Amerika punya ideologi, ideologi demokrasi. Kita punya apa? Angkatan pergerakan nasional sudah memberikannya kepada kita, yakni Pancasila. Sayangnya, dalam upaya penerapannya, Pancasila selalu ditawarkan dalam bahasa cuci otak. Dipaksakan dengan cara indoktrinasi.
Ideologi Pancasila di tengah Perubahan Dunia
Dunia berkembang dan berubah dengan sangat cepat, dan perubahan yang terjadi itu ikut mewarnai kehidupan bangsa kita secara fundamental. Ada beberapa penulis buku yang melalui konsep-konsepnya telah berhasil memotret realitas zaman yang sedang kita jalani ini. Di antaranya adalah Rowan Gibson (1997) yang menyatakan bahwa The road stop here. here. Masa di depan kita nanti akan sangat lain dari masa lalu, dan karenanya diperlukan pemahaman yang tepat tentang masa depan itu. New time call for new organizations, organizations, dengan tantangan yang berbeda diperlukan bentuk organisasi yang berbeda, dengan ciri efisiensi yang tinggi. Where do we go next; dengan berbagai perubahan yang terjadi, setiap organisasi-termasuk organisasi negara-perlu merumuskan dengan tepat arah yang ingin dituju. Peter Senge (1994) mengemukakan bahwa ke depan terjadi perubahan dari detail complexity complexity menjadi dynamic dynamic complexity complexity yang membuat interpolasi menjadi sulit. Perubahan-perubahan terjadi sangat mendadak dan tidak menentu. Rossabeth Moss Kanter (1994) juga menyat menyataka akan n bahwa bahwa masa masa depan depan akan akan didomi didominas nasii oleh oleh nilainilai-nil nilai ai dan pemikir pemikiran an cosmopolitan, cosmopolitan, dan karenanya setiap pelakunya, termasuk pelaku bisnis dan politik confidence. dituntut memiliki 4 C, yaitu concept, competence, connection, dan confidence. Kesadaran Berbangsa
Sebenarnya, proses reformasi selama enam tahun belakangan ini adalah kesempatan emas yang harus dimanfaatkan secara optimal untuk merevitalisasi semangat dan cita-cita para pendiri negara kita untuk membang un negara Pancasila ini. Sayangnya, peluang untuk melakukan revitalisasi ideologi kebangsaan kita dalam era reformasi ini masih kurang dimanfaatkan. Bahkan dalam proses reformasi-selain sejumlah keberhasilan yang ada, terutama dalam bidang politik-juga muncul ekses berupa melemahnya kesadaran hidup berbangsa. Patut disadari disadari oleh semua warga bangsa bahwa keragaman keragaman bangsa ini adalah adalah berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh sebab itu, semangat Bhinneka Tunggal Ika harus terus dikembangkan karena bangsa ini perlu hidup dalam keberagaman, kesetaraan, dan harmoni harmoni.. Sayangn Sayangnya, ya, belum belum semua semua warga warga bangsa bangsa kita kita menerim menerimaa keragam keragaman an seba sebagai gai berkah berkah.. Oleh Oleh kare karena nany nya, a, kita kita semu semuaa harus harus menol menolak ak adan adanya ya konse konseps psii hegemoni hegemoni mayoritas mayoritas yang melindungi melindungi minoritas minoritas karena karena konsep tersebut tidak sesuai dengan konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perl Perlu u disa disada dari ri oleh oleh semu semuaa piha pihak k bahw bahwaa pros proses es demo demokr krat atis isas asii yang yang seda sedang ng ber berla lang ngsu sung ng ini ini memi memili liki ki kori korido dorr, yait yaitu u untu untuk k menj menjag agaa dan dan meli melind ndun ungi gi keberlangsungan NKRI, yang menganut ideologi negara Pancasila yang membina keberagaman, dan memantapkan keseta-raan. Oleh karenanya, tidak semua hal dapat dilakukan dengan mengatasnamakan demokrasi.
Mahasiswa Tak Minati ak Minati Pancasila Melemahnya kekuatan Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa juga terjadi kepada kelompok mahasiswa . Kaum muda yang diharapkan menjadi penerus kepemimpinan bangsa ternyata abai dengan Pancasila . Mengutip survei yang dilakukan aktivis gerakan nasionalis pada 2006, sebanyak 80 persen mahasiswa memilih syariah sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Sebanyak 15,5
persen responden memilih aliran sosialisme dengan berbagai varian sebagai acuan hidup. Hanya 4,5 persen responden yang masih memandang Pancasila tetap layak sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Peneli Penelitia tian n itu dilaku dilakukan kan di Univer Universit sitas as Indones Indonesia ia,, Instit Institut ut Teknolo eknologi gi Bandung Bandung,, Univers Universita itass Gadjah Gadjah Mada, Mada, Univers Universita itass Airlan Airlangga, gga, dan Univers Universita itass Brawij Brawijaya aya.. Perguruan-perguruan tinggi tersebut selama ini dikenal sebagai basis gerakan politik di Indonesia.Danial menilai survei tersebut menunjukkan kondisi riil di perguruan ting tinggi gi nege negeri ri di selu selurruh Indo Indone nesi sia. a. Kond Kondis isii ini ini menu menunj njuk ukka kan n sema semaki kin n rendahnya rendahnya semangat semangat nasionalis nasionalisme me di kalangan kalangan generasi generasi penerus penerus bangsa. bangsa. "Banyak "Banyak generasi muda yang lupa isi harfiah Pancasila . Apalagi mengerti Pancasila secara maknawi? Pascabe Pascaberg rguli ulirny rnyaa gerakan gerakan reform reformasi asi,, Pancas Pancasila ila dilala dilalaika ikan n oleh oleh banyak banyak pihak. pihak. Pancasila tidak lagi menjadi acuan dalam kehidupan politik dan tak lagi digunakan sebagai sebagai kerangka kerangka penyelesaia penyelesaian n masalah masalah nasional. nasional. Bahkan, banyak orang bersikap sinis sinis dan takut takut ditert ditertawa awakan kan jika jika berbic berbicara ara tentan tentang g Pancas Pancasila ila.. Pancas Pancasila ila tak tak lagi lagi menjadi menjadi acuan, baik dalam pengambilan pengambilan keputusan keputusan maupun penyusunan penyusunan perundangperundangundangan. Jarang pula masalah nasional yang menentukan jalannya sejarah bangsa direfleksikan atau dipertanyakan kembali dalam kerangka dasar negara, Pancasila. Masalah itu, antara lain terlihat dalam meningkatnya jumlah penduduk miskin dan peng pengan angg ggur ur,, keseh kesehat atan an dan dan pend pendid idik ikan an bagi bagi raky rakyat at misk miskin in,, konf konfli lik k etni etniss dan antarumat beragama, serta meluasnya sikap ekstrem dan fundamentalis. Itu semua jauh dari Pancasila.Kebebasan yang diperoleh melalui reformasi, lanjutnya, dipahami dalam kerangka logika konsumerisme dan tumbuhnya sikap tak peduli akan nilai empa empati ti,, comp compas assi sion on,, cint cintaa kasi kasih, h, soli solida dari rittas, as, dan dan nila nilaii kema kemanu nusi siaa aan n yang yang menjembatani privat dengan publik. Terkait dengan hal itu, kata Sastrapratedja, Pendidikan Pancasila perlu diperhatikan kembali kembali.. Pascar Pascarefo eforma rmasi si,, Pendid Pendidika ikan n Pancas Pancasila ila menjad menjadii kurang kurang pentin penting g dalam dalam lemb lembag agaa pendi pendidi dikan kan.. Hal Hal itu itu bisa bisa jadi jadi meru merupa pakan kan akib akibat at atau atau ekse eksess Pedo Pedoma man n Penghayatan dan Pengamalan Pancasila yang selama Orde Baru sangat ditekankan. Pendid Pendidika ikan n Pancas Pancasila ila harus harus ditumb ditumbuhka uhkan n lagi lagi menjad menjadii bagian bagian dari dari Pendid Pendidika ikan n Kewarganegar Kewarganegaraan aan dengan cara yang menarik.Maftuh menarik.Maftuh Basyuni juga mengajak mengajak semua pihak untuk menegaskan komitmen pada Pancasila. Beberapa langkah yang bisa dika dikateg tegor orik ikan an seba sebagai gai penga pengama mala lan n Panca Pancasi sila la adal adalah ah memp memper erbai baiki ki kual kualit itas as keberag keberagama aman n masyar masyaraka akatt secara secara berimba berimbang, ng, memper memperbai baiki ki kualit kualitas as ketahan ketahanan an keluarga, dan memperbaiki persaudaraan antarsesama kelompok. Pemimpin yang mampu
Secar Secaraa terpi terpisa sah, h, Wakil akil Ketu Ketuaa Dewa Dewan n Perw Perwak akil ilan an Daer Daerah ah Laod Laodee Ida Ida meni menila lai, i, Kebangk Kebangkita itan n Nasion Nasional al telah telah berusia berusia satu satu abad, abad, tetapi tetapi hingga hingga saat saat ini belum belum ada pemimpin yang mampu membangkitkan rakyat dari kemelaratan, kebodohan, dan ketertinggal ketertinggalan. an. Pemimpin Pemimpin seperti seperti ini yang dibutuhkan dibutuhkan Indonesia Indonesia ke depan. Soalnya, situasi yang dihadapi Indonesia saat ini berbeda dengan 100 tahun lalu. Sekara Sekarang ng tidak tidak lagi lagi butuh butuh pemimp pemimpin in yang yang memper mempersat satukan ukan kelomp kelompok ok etnik, etnik, raja raja sepert sepertii 100 tahun tahun lalu, lalu, karena karena teror terorgani ganisir sir dalam dalam negara negara.. Yang dihadap dihadapii rakya rakyatt sekaran sekarang g adalah adalah ketiad ketiadaan aan pemimp pemimpin in yang yang bisa bisa membua membuatt mereka mereka bangki bangkitt dari dari kemelaratan, kemelaratan, kebodohan, ketertinggalan ketertinggalan aat ini masih banyak banyak warga warga Indonesia Indonesia yang
belum menikmati listrik, akses jalan dan transportasi dari satu tempat ke tempat lain, bahkan mati karena kelaparan. Indo Indone nesi siaa juga juga memb membut utuh uhka kan n pemi pemimp mpin in yang yang mau mau bers bersun ungg gguh uh-s -sun ungg gguh uh memperjuangkan apa yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi nasion nasional al dan dasar dasar negara negara Republi Republik k Indones Indonesia ia sudah sudah final. final. Karena Karena itu itu Presid Presiden en Yudhoy udhoyon ono o meng mengaj ajak ak selur seluruh uh masy masyar araka akatt Indon Indones esia ia untu untuk k meng menghi hidu dupka pkan, n, mengamalkan dan memegang teguh Pancasila sebagai dasar negara. "Memang, kita tidak ingin Pancasila dan UUD 1945 disakralkan karena tidak perlu disakralkan. Namun pemikiran untuk mengganti Pancasila dengan idelogi dan dasar negara lain atau pun mengubah mengubah Pembukaan UUD 1945 yang merupakah ruh dan jiwa konstitus konstitusii kita, tentulah tidak akan kita berikan tempat dalam kehidupan bernegara. Dikata Dikatakan kan ada empat empat pilar pilar utama utama yang yang menjad menjadii nilai nilai dan consen consensus sus dasar dasar yang yang menopang tegaknya Republik Indonesia selama ini yakni : - Pancasila - UUD 1945 - Negara Negara Kesatu Kesatuan an Republi Republik k Indon Indonesi esiaa dan prinsi prinsip p - Bhin hineka eka Tu Tunggal gal Ik Ika Sepanjang perjalanan sejarah bangsa kita, selalu ada saja ujian terhadap pilar-pilar utama kehidupan bernegara. Dalam era globalisasi dan transformasi nasional dewasa ini, kembali kita menghadapi tantangan empat pilar utama itu. Terhadap rongrongan itu, itu, pertam pertama-t a-tama ama kita kita harus harus menegas menegaskan kan bahwa bahwa Pancas Pancasila ila sebagai sebagai dasar dasar negara, negara, sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa sudah final, Pancasila tetap harus ditegakan sebagai falsafah bangsa, pandangan hidup bangsa (way of life) serta perangkat pemer pemersat satu u bangsa bangsa.. Pada Pada tahun tahun 1998, 1998, Majeli Majeliss Permus Permusyaw yawara aratan tan Rakyat Rakyat (MPR) (MPR) mengeluarkan Ketetapan MPR RI No XVIII/MPR/1998 yang mencabut TAP MPR No II/MPR/197 II/MPR/1978 8 tentang tentang Pedoman Pedoman Penghayatan Penghayatan dan Pengamalan Pengamalan Pancasila Pancasila yang sekaligus secara eksplisit menetapkan Pancasila sebagai dasar negara. Pembukaan UUD 1945 juga harus dipertahankan karena memuat cita-cita, tujuan nasi nasiona onal, l, dan dan dasa dasarr nega negara ra.. Sela Selain in itu itu NKRI NKRI juga juga suda sudah h fina finall dan dan tida tidak k dapat dapat diga digang nggu gu gugat gugat.. Keut Keutuha uhan n dan dan kedaul kedaulat atann annya ya tidak tidak dapat dapat diko dikomp mpro romi mika kan. n. Peneg Penegak akann annya ya dapat dapat dila dilakuk kukan an denga dengan n berb berbaga agaii cara cara yang yang menge mengede depa panka nkan n pendekatan pendekatan keadilan dan kesejahtera kesejahteraan. an. Di tengah-teng tengah-tengah ah keragaman keragaman bangsa bangsa kita yang majemuk, lanjutnya, lanjutnya, slogan Bhineka Bhineka Tunggal Tunggal Ika harus terus diaktualisa diaktualisasikan, sikan, sebagai sebagai kenisca keniscayaa yaan n kehidup kehidupan an bangsa bangsa yang yang beragam beragam suku, suku, agama, agama, bahasa bahasa dan budaya. Untuk itu, dia mengajak untuk bersatu dan bertekad bulat guna mengukuhkan persatuan dan kesatuan bangsa. Demokrasi Pada bagian lain Presiden Yudhoyono meng mengem emuk ukak akan an bahw bahwaa demo demokr kras asii di Indo Indone nesi siaa saat saat ini ini bert bertum umbu buh h meka mekarr. Tantanga antanganny nnyaa bagaima bagaimana na menggun menggunaka akan n kebebas kebebasan an itu itu secara secara tepat, tepat, bermanf bermanfaat aat,, pen penuh uh tangg tanggung ung jawab jawab,, dan dise disert rtai ai akhl akhlak ak yang yang baik baik.. Mari Marila lah h kita kita abdi abdika kan n demok demokra rasi si dan dan kebeba kebebasa san n ini ini untu untuk k menga mengata tasi si perma permasa sala lahan han dan dan memb membang angun un kesejahteraan rakyat. Dalam penerapan, Pancasila gagal? Pancasila tidak pernah sukses saat diterapkan. Itu fakta. Dari zaman Bung Karno sampai Pak Harto, dan sampai sekarang sekarang implementa implementasi si Pancasila itu gagal. Di mana-
mana, rakyat jauh dari sejahtera, dan menderita. Jangan jauh-jauh, contoh paling dekat kasus Lapindo.
Peneta Penetapan pan P4 dan azas azas tunggal tunggal merupa merupakan kan bentuk bentuk formal formalisa isasi si Pancas Pancasila ila yang yang dilakukan oleh Pemerintah Orde Baru sebagai perwujudan kediktatoran pada masa itu. Akan tetapi, formalisasi Pancasila tersebut tidak mampu melembagakan Pancasila ke dala dalam m jiwa jiwa seti setiap ap manu manusi siaa Indon Indones esia ia.. Akiba Akibatn tnya ya,, wala walaupu upun n pena penata tara ran n P4 dilaks dilaksanak anakan an terus terus - meneru menerus, s, Pancas Pancasila ila tetap tetap tidak tidak tertan tertanam am dalam dalam jiwa jiwa Bangsa Bangsa Indonesia. Pancasila tidak mampu menjadi pandangan hidup bangsa. Banyaknya Banyaknya korupsi, korupsi, manipulasi manipulasi anggaran anggaran dan penyimpangan penyimpangan-peny -penyimpanga impangan n lain yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh peja pejaba batt dan dan apar aparat at meru merupa pakan kan bukti bukti bahw bahwaa mere mereka ka yang yang seharus seharusnya nya menjad menjadii teladan teladan dalam dalam berpanc berpancasi asila la pun gagal gagal menjad menjadika ikan n Pancas Pancasila ila sebagai pandangan hidup mereka. Menekan masyarakat dalam berpolitik, mencurangi pem pemil ilu u seca secara ra sist sistem emat atik ik dala dalam m pemi pemilu lu sela selama ma Orde Orde Baru Baru juga juga meru merupak pakan an perwu perwujuda judan n dari dari pengkhi pengkhianat anatan an kepada kepada Pancas Pancasila ila.. Orde Orde Baru Baru telah telah melakuk melakukan an formalisasi Pancasila dan menggunakan Pancasila sebagai senjata untuk menakutnakuti masyarakat. Alih-alih melembagakan Pancasila ke dalam jiwa setiap warga negar negara, a, pemer pemerin inta tah h Orde Orde Baru Baru just justru ru memb membua uatt Panca Pancasi sila la menj menjadi adi hant hantu u bagi bagi masyarakat. Akibatnya, masyarakat tidak mampu menjiwai Pancasila. Kini, marilah kita kembalikan esensi Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangs angsa. a. Formali alitas Panca ncasila tidak kita perlukan kan lagi. gi. Justru pengejawantahannya dalam kehidupan kita sehari-harilah yang perlu kita wujudkan. Padahal, Pancasila sangat mengindahkan kesehjateraan rakyat? Begini, saat lahirnya Pancasila, ketika Soekarno merumuskan arti keadilan sosial, apa yang dia katakan? Kita bisa catat: “Di dalam Indonesia merdeka, tidak akan ada kemiski kemiskinan. nan.”” Itu, Itu, dia ucapka ucapkan n pada pada pidato pidato 1 Juni Juni 1945, 1945, ketika ketika dia merumus merumuskan kan Pancasila. Dan sekarang, setelah 62 tahun kita merdeka? Kita menjadi salah satu negara termiskin di dunia. Belum masalah keadilan hukum, bagaimana bisa koruptor berkeliaran? Ya, Ya, inilah bukti bu kti kita jelas tidak Pancasilais. Orang Orang akan akan kembali kembali per percaya caya kepada kepada Pancasi Pancasila la kalau kalau nilai-ni nilai-nilain lainya ya sudah sudah dibuktikan? Oh, iya. Tapi, bagaimana dalam situasi sekarang orang akan percaya? Sedang jurang sosial menganga lebar antara rakyat dengan pejabat. Itu fakta. Kita hidup sekarang ada dalam pengertian anti-Pancasila, kok. Angkat kembali nilai Pancasila Nilai Nilai-ni -nilai lai Pancas Pancasila ila sebaga sebagaii dasar dasar kehidupa kehidupan n berbang berbangsa sa dan bernega bernegara ra telah telah memudar. Bukan hanya pada generasi muda, tapi juga pada diri para tokoh yang ada sekarang ini, yang menjadi penentu masa depan bangsa Indonesia. Kita lihat dari gejala-gejal gejala-gejalaa dan bukti-bukti bukti-bukti,, sekarang sekarang ini nilai-nila nilai-nilaii itu sudah memudar memudar. Bukan hanya pada generasi muda. Semangat dan nilai-nilai Pancasila, seperti saat dilahirkan melalui pidato mantan Presiden Soekarno, mesti diangkat kembali. Peristiwa penting dan heroik heroik yang yang mengand mengandung ung nilai nilai histor historis is,, filoso filosofis fis kenegar kenegaraan, aan, sudah sudah banyak banyak dilupakan.
Saat ini terjadi dekadensi moral di semua lapisan generasi, pentingnya nilai-nilai Pancasila dipertahankan. Kita melihat akhir-akhir ini rasa persaudaraan sesama anakanak bangsa semakin semakin menipis, menipis, persoalan dalam hal toleransi toleransi antarumat antarumat beragama beragama di
sejumlah sejumlah daerah. Pancasila Pancasila adalah kesepakatan para pendiri pendiri bangsa, bangsa, nilai-nilai nilai-nilai luhur yang harus selalu menjadi pedoman bangsa. Kalau tidak, bubarlah negeri ini. Sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila perlu direaktualisasi dengan mempertimbangkan konteks dinamika lokal, nasional dan global yang terus berubah. Pancasila tidak boleh hanya sebatas pajangan yang dikerangkeng dalam mukadimah konstitusi. Proses kehidupan di berbagai bidang terus bergerak menjauh dari nilai kolektif Pancasila. Reaktualisasi Pancasila harus jadi agenda besar bangsa. Perlu Perlu dirumuskan dirumuskan parameter transformatif transformatif setiap sila dari Pancasila. Pancasila. "Agar lebih mampu mampu menjad menjadii refere referensi nsi konsep konsepsi sional onal dan operasi operasional onal.. Lalu Lalu semua semua kebija kebijakan kan pembangunan nasional mesti merujuk pada parameter transformatif itu. Hal senada dikata dikatakan kan Fatwa Fatwa.. Pancas Pancasila ila merupa merupakan kan nilainilai-nil nilai ai yang yang member memberik ikan an inspir inspirasi asi,, rujukan, menjadi landasan ke mana kita akan membawa bangsa ini pada kemajuan. Tapi kita tidak boleh bole h kaku. Pancasila Panca sila itu dinamis. Nilai-Nilai Pancasila.
Topik opik bahasan bahasan nilainilai-nil nilai ai Pancas Pancasila ila dibawak dibawakan an oleh oleh Ahmad Ahmad Yulden ulden Erwin Erwin dari dari Lampung, dengan lugas, mengelitik dan menarik Erwin juga mengisahkan bahwa dulu dia sendiri sangat alergi dengan Pancasila, Karena image Pancasila diusung oleh pihak penguasa sebagai ikon-kon politik para penguasa yang korup. Sampai akhirnya Pembicara sadar bahwa dulu yang ditolak bukan Pancasila tetapi Rezim/orang-orang yang menggunakan Pancasila untuk memperkuat posisinya.
Burung Garuda Pancasila bisa ditafsirkan menjadi Funky, antara lain misalnya :
Mengapa Garuda menoleh kesebelah kanan? Karena Karena berkai berkaitan tan dengan dengan otak otak kanan kanan (berka (berkaita itan n dengan dengan rasa rasa bisaany bisaanyaa simbol simbolnya nya LOVE), LOVE), karena karena Soekar Soekarno no pecint pecintaa yang yang hebat hebat karena karena itu itu Garuda Garuda dibuat dibuat menoleh menoleh kekanan. Artinya: ‘Kepala harus dituntun oleh Cinta’ Mengapa Garuda memakai Perisai? Perisai adalah pelindung, pelindung dari hal-hal negatif yang menjadi kontra dari kelima sila. Mengapa simbol sila kerakyatan adalah Kepala Banteng? Naman Namanya ya Rakyat Rakyat bisaany bisaanyaa tidak tidak berpik berpikir ir panjan panjang g sama sama sepert sepertii banten banteng g mudah mudah diprov diprovoka okasi, si, karena karena itu itu Banteng Banteng di Garuda Garuda memeja memejamkan mkan mata, mata, agar tidak tidak mudah mudah diprovokasi (banteng yang Meditatif) Mengapa Bintang ditengah? Bintang di tengah dengan sudut-sudut menunjuk ke empat sila, karena setiap sila-sila dalam Pancasila harus selalu dijiwai d ijiwai oleh Ketuhanan Yang Yang Maha Esa. E sa.
Kelima-lima Sila dalam Pancasila saling berhubungan. Jika muncul pertanyaan dalam masyar masyaraka akat, t, mengapa mengapa rakyat rakyat belum belum sejahte sejahtera( ra( sila sila ke-5) ke-5) Karena Karena rakyat rakyat belum belum dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan (sila ke-4). Mengapa Rakyat belum dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan? Karena belum ada persatuan (sila ke-3)? Mengapa belum ada persatuaan? Karena belum belum ada kemanu kemanusia siaan an yang yang adil adil dan beradab beradab (sila (sila ke-2). ke-2). Mengapa Mengapa belum belum ada kemanusiaan? Karena belum b elum ada Ketuhanan Yang Maha Esa. Melihat simbol yang ada di Burung Garuda, kita menjadi mengetahui Jiwa Indonesia sebenarnya adalah Ketuhanan. Salah satu pertanyaan yang menarik adalah bagaimana cara agar bisa mengawal penafsiran kita tentang Pancasila supaya tidak menyimpang atau tidak salah tafsir? Jawaban Jawabanya ya adalah adalah jika jika kita kita ingin ingin menghi menghindar ndarii multi multi tafsir tafsir,, kita kita harus harus meliha melihatt keseluruhan secara komprehensif, dari semua simbol yang ada di Burung Garuda Panca Pancasi sila la yang yang dita ditafs fsir ir,, Janga Jangan n kita kita melu melupak pakan an nila nilaii di bawa bawah h Garu Garuda da yang yang merupakan seuntai pita bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika" Itu adalah keseluruhan Roh dari bangsa Indonesia. Apapun penafsiran harus selalu kembali kepada rohnya yaitu, Berbeda tetapi tetap satu. Mengembalikan Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pada Pada 1 Juni Juni 1945, 1945, Soekar Soekarno no mengaj mengajukan ukan rumusa rumusan n dasar dasar negara negara yang yang kemudi kemudian an dikenal sebagai Pancasila, dasar negara dan pandangan hidup Bangsa Indonesia. 1 Juni kemudian diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Pancasila telah mengalami perjalanan satu generasi. 64 tahun. Dalam kurun waktu tersebut banyak peristiwa sejar sejarah ah yang yang dihada dihadapi pi oleh Pancas Pancasila ila.. Salah Salah satu satu peris peristiw tiwaa sejarah sejarah yang yang paling paling terkenal terkenal adalah tantangan terhadap Pancasila berupa G30S/PKI. G30S/PKI. Peristiwa Peristiwa yang lain yang mewarnai perjalanan Pancasila adalah penetapan P4 oleh MPR tahun 1978, kemudi kemudian an peneta penetapan pan Pancas Pancasila ila sebagai sebagai azas azas tunggal tunggal dan pencabut pencabutan an Tap MPR MPR tentang P4 dan penghapusan azas tunggal. Peneta Penetapan pan P4 dan azas azas tunggal tunggal merupa merupakan kan bentuk bentuk formal formalisa isasi si Pancas Pancasila ila yang yang dilakukan oleh Pemerintah Orde Baru sebagai perwujudan kediktatoran pada masa itu. Akan tetapi, formalisasi Pancasila tersebut tidak mampu melembagakan Pancasila ke dala dalam m jiwa jiwa seti setiap ap manu manusi siaa Indon Indones esia ia.. Akiba Akibatn tnya ya,, wala walaupu upun n pena penata tara ran n P4 dilaks dilaksanak anakan an terus terus - meneru menerus, s, Pancas Pancasila ila tetap tetap tidak tidak tertan tertanam am dalam dalam jiwa jiwa Bangsa Bangsa Indonesia. Pancasila tidak mampu menjadi pandangan hidup bangsa. Banyaknya Banyaknya korupsi, korupsi, manipulasi manipulasi anggaran anggaran dan penyimpangan penyimpangan-peny -penyimpanga impangan n lain yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh peja pejaba batt dan dan apar aparat at meru merupa pakan kan bukti bukti bahw bahwaa mere mereka ka yang yang seharus seharusnya nya menjad menjadii teladan teladan dalam dalam berpanc berpancasi asila la pun gagal gagal menjad menjadika ikan n Pancas Pancasila ila sebagai pandangan hidup mereka. Menekan masyarakat dalam berpolitik, mencurangi pem pemil ilu u seca secara ra sist sistem emat atik ik dala dalam m pemi pemilu lu sela selama ma Orde Orde Baru Baru juga juga meru merupak pakan an perwu perwujuda judan n dari dari pengkhi pengkhianat anatan an kepada kepada Pancas Pancasila ila.. Orde Orde Baru Baru telah telah melakuk melakukan an formalisasi Pancasila dan menggunakan Pancasila sebagai senjata untuk menakutnakuti masyarakat. Alih-alih melembagakan Pancasila ke dalam jiwa setiap warga negar negara, a, pemer pemerin inta tah h Orde Orde Baru Baru just justru ru memb membua uatt Panca Pancasi sila la menj menjadi adi hant hantu u bagi bagi masyarakat. Akibatnya, masyarakat tidak mampu menjiwai Pancasila.
Kini, marilah kita kembalikan esensi Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangs angsa. a. Formali alitas Panca ncasila tidak kita perlukan kan lagi. gi. Justru pengejawantahannya dalam kehidupan kita sehari-harilah yang perlu kita wujudkan. Pemerintah Harus Aktualisasikan Nilai-nilai Pancasila
Pemeri Pemerinta ntah h harus harus bertang bertanggung gungjaw jawab ab untuk untuk memeli memelihar hara, a, mengem mengembang bangkan kan dan mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga bangsa baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, hukum, kebudayaan maupun aspek-aspek kehidupan lainnya. Pancasila adalah dasar negara, oleh karenanya Pancasila harus dijadikan sumber nilai utama dan sekaligus tolok ukur moral bagi penyelenggaraan negara dan pembentukan peraturan perundang-undangan. Negara Negara juga harus bertanggungjawab bertanggungjawab untuk senantiasa senantiasa membudayakan membudayakan Pancasila Pancasila melalu melaluii pendid pendidika ikan n Pancas Pancasila ila di semua semua lingku lingkunga ngan n dan tingka tingkatan tan secara secara sadar sadar,, terencana dan terlembaga. Sebab Pancasila merupakan sistem filsafat terbaik yang dimiliki bangs ngsa Indone onesia sebagai dasar dan acuan bagi keh kehidupa upan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Segen Segenap ap kompon komponen en bangs bangsaa Indon Indones esia ia waji wajib b menj menjun unju jung ng ting tinggi gi,, menj menjaga aga dan dan mengaktualisasikan Pancasila. Pancasila merupakan sistem nilai fundamental yang haru haruss dija dijadi dika kan n dasa dasarr dan acua acuan n oleh oleh peme pemeri rint ntah ah Nega Negara ra Kesat Kesatuan uan Republ Republik ik Indone Indonesia sia dalam dalam melaks melaksanak anakan an tugas tugas pokokny pokoknyaa melind melindung ungii segena segenap p bangsa bangsa dan seluruh seluruh tumpah tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan kesejahteraan umum, mencerdaskan mencerdaskan kehi kehidu dupa pan n bang bangsa sa,, dan dan mela melaks ksan anak akan an kete ketert rtib iban an duni duniaa yang ang berd berdas asar ar atas atas kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social. Kesemua itu, dalam rangka mewujudkan visi bangsa yakni Indonesia yang sungguh-sungguh merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Pancasila Pancasila sebagai sebagai suatu sisitem yang berkadar berkadar filosofis, filosofis, maka Pancasila Pancasila senantisas senantisasaa terbuka untuk didiskusikan, ditafsirkan, dikritik dan sekaligus menjadi alat analisis kritis bagi ideologi-ideologi lain yang harus dikembangkan secara terus-menerus oleh segenap segenap kompone komponen n bangsa bangsa dengan dengan menghi menghindar ndarii domina dominasi si dan hegemon hegemonii pihak pihak tertentu. Pancasila itu adalah ideologi terbuka, bukan tertutup seyogyanya masyarakat dan media media massa massa juga juga proakt proaktif if mendir mendirika ikan n kelomp kelompokok-kelo kelompok mpok kajian kajian atau atau diskus diskusii menjaga dan mengembangkan Pancasila.