TUGAS EPIDEMIOLOGI BAB VI Studi Kasus : Penyemprotan di Pacuan Kuda
Disusun Oleh : Muhammad Fathur Rahman
25-2015-096
Yuke Djulianti
25-2015-105
Ilhaam Harvianto Alfano
25-2015-122
Nyayu Madia Alfisyah
25-2015-131
Kelompok : 3 Kelas : TL-C
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG 2017
TUGAS EPIDEMIOLOGI Kasus : Penyemprotan di Pacuan Kuda Tiga pacuan kuda secara periodik disemprot untuk mengurangi debu. Setelah penyemprotan didapat banyak insekta dan burung mati. Seorang anak mimisan, sakit sendi-sendi, sakit kepala, dan bercak-bercak dikulit. Dua anak lakilaki berusia 3 tahun menderita khorakne, gejala khas untuk keracunan TCDD. Gejala keracuunan TCDD adalah kholarkne, kadar kolestrol naik, dan kelainan fungsi hati. Penyemprotan biasanya tidak menggunakan dioksin tetapi anak-anak sakit setelah penyemprotan, diteliti bahan yang digunakn untuk penyemprotan. Pengusaha yang melakukan penyemprotan tidak tahu persis isi dari minyak yang digunkan. Diteliti pula adanya kemungkinan pabrik kimia yang mungkin ada reidu TCDD-nya, ternyata pada pabrik pembuat 2.4.5.T, menempati lokasi pembuatan agent orange, yang limbahnya semula dibuang ke TPA kimia tetapi karena mahal pembuangan disumkontrakkan pada penyemprot tadi. dia mencampur dengan oli lain dan digunakan untuk menyemprot. TCDD ditemukan di 37 tempat, konsentrasi sampai 100
φ g-1 mg/kg tanah, sedangkan LD50 tikus = 20-44
φ g /kg. Persisten saaat ini dilarang pemakaiannya dengan konveksi stockholm. Pertanyaan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pajanan apa yang diterima anak yang sakit Bagaimana membuktikannya Apa yang perlu diukur dan tidak dilakukan oleh penulis artikel ini Dapatkan terjadi wabah diantara hewan Bagaimana mereka sampai ppada kesimpulannya Adakah cara lain yang dapat mempercepat penyelesaian masalah
Jawab 1. Pajanan yang diterima anak yang sakit yang itu adalah pajanan terhadap udara dan pajanan terhdap tanah setelah dilakukaknnya penyemprotan untuk mengurangi debu. Ketika dia terus terpapar oleh penyemprotan
pengurangan debu tersebut yang didalamnya tekandung dioksin, efek dioksin pada konsentrasi yang berbeda menghasilkan penyakit yang berbeda pada konsentrasi rendah dapat menyebabkan sakit kepala, sendi, dan terdapat bercak-bercak pada kulit sedangkan pada konsentarsi tinggi dapat menderita khlorakne. 2. Cara membuktikannya adalah dengan meneliti jumlah pasien yang sakit dan meneliti kondisi lingkungan di tempat pasian mengalami pajanan udara dan pajanan dari tanah tersebut. 3. Yang perlu diukur yang tidak ditulis oleh penulis yaitu banyaknya jumlah penderita oleh penyemprotan pengurangan debu, konsentrasi TCDD yang terkandung didalam minyak yang digunakan sebagi bahan bakar mesin penyemprot dan jumlah banyaknya insekta dan burung tiak dicantumkan angka berapa banyaknya yang mati. 4. Dapat terjadi wabah bila masyarakat ditempat pacuan kuda tersebut terus terpapar oleh udara dan tanah yang sama, walaupun pada waktu yang berbeda tetap akan terjadi wabah. Hal ini juga karena sebelumnya belum terjadi penyakit ini maka dapat dipastikan xi>xr+2SD. 5. Mereka sampai pada kesimpulan bahwa penyakit didaerah ini disebabkan oleh dioksin yaitu setalah dilakukannya penelitian bahwa didalam minyak yang digunakan untuk penyemprotan terkandung kadar dioksin dengan konsentrasi yang tinggi. Kadar dioksin ini bersumber dari pabrik yang berada didaerha sekitar pacuan kuda. Karena pabrik kimia ini tidak dapat membawa limbah dioksinnya ke tempat pengolahan kimia karen terlalu mahal maka dicampurkan dengan minyak dan disumbangksn untuk peroses penyemprotan penghilangan debu. 6. Cara lain yang dapat mempercepat masalah yaitu dengan cara mengganti bahan bakar untuk mesin penyemprot dengan bahan bakar yang lain yang tidak terdapat dioksin didalamnya. A. Perubahan DDT ke organofosfat a) Percobaan dilakukan dinigeria dan uganda. b) laporan keracunan semakin banyak, 5 orang meninggal (2 orang tercampur organofosfat dan 3 orang penyemprot). c) Terdapat 1100 kelompok pekerja, setiap tim terdiri atas 8 orang (5 penyemprot, 2 pengencer dan 1 mandor) d) Hari jumat dan sabtu lebih banyak yang sakit daripada hari minggu
Pertanyaan 1. Bagaimana mengetahui kuantitas dan kualitas paparan? 2. Mengapa kasus hari jumat dan sabtu > dari minggu? 3. Mengapa insektesida yang dianggap aman menjadi berbahaya? Jawab 1. Untuk mengetahui kuantitas dan kulitas paparan dilakukan penelitian tentang sumber pencemar DDT, lingkungan sekitar penyemprotan organofosfat, penderita karena keracunan DDT yang berubah menjadi organofosfat,
dan
lamanya
penderita
menghirup
udara
ditempat
dilakuknnya penyemprotan. Semua hal ini diukur karena kuantitas dan kulitas paparan akan dapat terlihat dengan mudah setelah diketahui konsentrasi agent sumber pencemar. 2. Karena pada hari jumat dan sabtu kelompok pekerja ditempat tersebut melakukan aktifitas pekerjaannya, sehingga selalu terpapar oleh udara dan tanah didaerah kerja. Sedangkan pada hari minggu pekerja mendapatkan waktu instrahat yang menyebabkan konsentrasi DDT dan organofosfat yang diterimah semakin kecil. Hal inilah yang menyebabkan kenapa di hari jumat dan sabtu jumlah peerja yang sakit lebih banyak daripada jumlah pekerja yang sakit dihari minggu. 3. Insektesida yang dianggap aman namun pada akhirnya menjadi berbahaya karena telah terjadi perubahan genetik dari insektisida di daerah tersebut setelah menerima paparan dari gas organofosfat yang disemprotkan tersebut. Karena insektesida yang menerima paparan tidak ingin tubuhnya terncam maka terjadi perubahan genetika pada tubuh insektisida didaerah tersebut. Hal inilah yang menyebabkan insektesida diderah tersebut menjadi berbahaya. B. Cari dari literature tentang paparan yang diterima masyarakat terhadap : 1. Masing-masing 3 jenis zat fisis, kimiawi, biologis dan sosial. Jawab - Zat fisis yaitu air, tanah, makanan, dan lingkunga tempat tinggal -
masyarakat, radiasis sinar matahari, dan iklim serta perubahan musim. Zat kimiawi yaitu makanan yang didalamnya terdapat zat kimia, udara, air, angin dan kelembaban udara.
-
Zat biologis yaitu mikroorganisme, mikroba patogen, vektor penyakit, reservoir penyakit, hewan dan tumbuhan yang dapat menjadi sarang
-
datangnya berbagai macam penyakit. Sosial yaitu kesejahteraan masyarakat, usia harapan hidu, taraf pendidikan, beban tanggungan, jenis pekerjaan, pengetahuan tentang
dunia luar, dan taraf sosial ekonomi lainnya. 2. Jelaskan bagaimana mengukur paparannya, sehingga dapat data yang representatif dan akurat (ingat peralatan, lokasi, durasi, metoda, dan lainlain). Jawab Untuk mengukur paparan disuatu lokasi perlu dilakukannya pengukuran secara kuantitas dn kualitas. Pengukuran kuantitas dan kualitas ini dilakukan agar dapat diketahui jumlah konsentrasi pencemar didaerah tersebut dan apakah pencemar tersebt berbahaya atau tidak. Selain itu untuk mendapat data yang representative ari pengukuran paparan sebaiknya diperhatikan bebarapa hal berikut ini : - Lokasi sampling, penentuan lokasi sampling sangat penting karena lokasi inilah yang nantinya akan menentukan banyaknya jumlah -
pencemar yang masuk kedalam suatu daerah. Peralatan yang digunakan juga dapat mengukur apa yang dinginkan
-
ditujuan dilakukannya pengukuran. Arah angin karena kita mengukur tingkat paparan masyarakat maka arah angin sangan mempengaruhi kemara konsentrasi zat tercemar
-
akan dibawah sehingga arah angin sangat penting. Membedakan pengukuran sampling didalam ruangan dan diluar ruangan karena keduanya memiliki tingkat konsentrasi pencemara
-
yang brbeda-beda. Durasi sangat diperluka karena untuk mengukur jenis paparan yang diterima masyarakat disuatu daerah yang disebabkan oleh pabrik belum tentu pabrik tersebut beroperasi 24 jam sehingga perlu diketahui plamanya pabrik beroperasi dan dilakukan pengmabilan sampel sesuai
-
dengan jam operasi pabrik. Peralatan dan metoda sebaiknya digunakan sesuai dengan tujuan
dilakukannya pengukuran. 3. Jelaskan pula berbagai tempat atau lokasi paparan yang diterima masyarakat terhadap amsing-masing zat tersebut.
Jawab Lokasi paparan yang diterima oleh masyarakat di berbeda-beda baik dari segi waktu dan lokasi itu sendiri, sehingga jumlah paparan yang diterima oleh masyarakat pun mengalami perbedaan antara satu individu dengan individu yang lain. Tempat tempat paparan ayng dapat ada dimasyarakat yaitu di rumah, lingkungan kerja, lingkungan sekolah dan lingkungan sosial masyarat itu sendiri. 4. Jelaskan bagaimana anda sebaiknya menganalisis dan mengambil kesimpulan dari hasil pengukuran tadi. Jelaskan bila ada bias dan lain-lain. Jawab Pengukuran paparan dilakukan secara kangsung dan tidak langsung karena zat pencemar yang ada dilingkungan berbeda dengan zat pencemara yang ada didalam tubug host. Untuk pengukuran secara langsung dilakukan pengukuran jumlah agent yang masuk kedalam tubuh host, yang dilakuka secara individual sehingga memerluka waktu dan biaya yang cukup banyak karena pada kasus ini dilakukan pemeriksaan apakah orang atau individu tersebut terpapar oleh agent penyakit atau tidak. Sedangkan untuk pengukuran tidak langsung dilakukan pengukuran kualitas lingkungan menggunakan indikatoryang dapat mewakili adanya paparan. Dengan adanya indikator yang diunakan dapat mempermudah dalam menentukan kemudahan penelitian epidemiologis seperti indikator coliform didalam air akan mempermudah penelitian apakah masyarakat yang mengkonsumsi air tersebut sakit atau tidak dan lain sebagainya. Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa pengunan indikator dalam pengukuran tidak langsung sebagai penentu ada atau tidak adanya paparan tiak terlalu akurat tetapi mudah untuk dilakukan selain itu pengukuran setiap individu dapat mewakili adanya paparan disuatu daerah namun pelu dilihat apakah sudah ada teknologi yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran tersebut, hal ini karena kita dibatasi oleh teknologi yang ada sekarang. 5. Sebutkan berapakah stasiun pemantauan yang ada di Indonesia, serta buatkan analisis apakah data tersebu baik untuk dipakai dalam penelitian epidemiologi. Jawab Stasiun Pemantaun Kualitas Udara (ISPU)
BMKG (Badan Meteorologi dan Geofisika) sebagai stasiun pemantauan cuaca dan iklim. Data dari ISPU dan BMKG ini baik digunakan untuk penelitian epidemiologi karena dapat diketahui analisis hubungan antara agen potensial yang ada dengan penyakit yang akan terjadi.