ANALISIS JURNAL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu
Mata Kuliah : Pengembangan Pendidikan IPA SD
Dosen Pengampu : Ipin Aripin, M.Pd.
Oleh:
RANI OCTAVIA KHOERUNNISA
12.22.1.0366
VII – IPA 3
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2015
KAJIAN
DESKRIPSI
Judul Jurnal
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBANTU MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD GUGUS II TAMPAKSIRING
Masalah Utama
Perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berbantu media konkret dengan siswa yang belajar melalui pembelajaran konvensional
Pertanyaan Penelitian
Apakah ada perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berbantu media konkret dengan siswa yang belajar melalui pembelajaran konvensional ?
Kajian Pustaka
Group Investigation, Media Konkret, Hasil belajar, IPA
Metode Penelitian
Di SD Gugus II Tampaksiring pada tanggal 14 januari 2013
Seluruh siswa kelas V SD Negeri 6 Tampaksiring dan SD Negeri 1 Tampaksiring
Populasi 182 Siswa SD Gugus II Tampaksiring. Sampelnya SD Negeri 6 Tampaksiring sebagai kelompok eksperimen dan SD Negeri 1 Tampaksiring sebagai kelompok kontrol
Sampel penelitian ditentukan dengan teknik random sampling
Metode pembelajaran konvensional (ceramah, tanya jawab dan penugasan)
Instrumen penelitian berupa tes objektif yaitu pilihan ganda
Hasil Penelitian
Hasil penelitian dengan uji-t menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) berbantuan media konkret dengan siswa yang belajar melalui pembelajaran konvensional. Hal tersebut terbukti dengan hasil thitung lebih besar dari
t tabel yaitu thitung=5,22, ttabel=2,00 dengan taraf signifikan 5 % sehingga thitung > ttabel, ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dan diperolehan nilai rata-rata hasil belajar kelas ekspereimen lebih tinggi dari kelas kontrol yaitu sebesar 86,97 > 77,98. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) berbantuan media konkret memberikan pengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa.
Kesimpulan
Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) berbantuan media konkret dengan siswa yang belajar melalui pembelajaran konvensional.
Disarankan kepada: Bagi guru di sekolah dasar agar lebih berinovasi dalam pembelajaran dengan menerapkan suatu model pembelajaran yang inovatif dan didukung suatu teknik belajar yang relevan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Bagi siswa-siwa di sekolah dasar agar lebih termotivasi dalam kegiatan pembelajaran, karena semakin tinggi motivasi belajar, maka hasil belajar yang diraih akan semakin tinggi pula.
Daftar Pustaka
Mengacu pada APA ( American Psychological Association)
KAJIAN
DESKRIPSI
Judul Jurnal
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV/ A SD NEGERI 08 KEPAHIANG
Masalah Utama
Pembelajaran masih bersifat konvensional
Pertanyaan Penelitian
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode eksperimen dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA?
Kajian Pustaka
Pembelajaran Kooperatif, STAD, Hasil Belajar Siswa
Metode Penelitian
Di SD Negeri 08 Kepahiang. Tahun pelajaran 2013-2014
Siswa kelas IV/ A SD Negeri 08 Kepahiang
3 Siklus, di mana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode eksperimen dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV/ A SD Negeri 08 Kepahiang
Instrumen pelaksanaan pembelajaran mencakup RPP dan perangkatnya berupa materi ajar dan media pembelajaran, Instrumen pengukuran penelitian berupa tes, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, dan catatan lapangan.
Hasil Penelitian
Hasil dan ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata yang diperoleh pada pra PTK nilai rata-rata 62,50 dengan ketuntasan belajar 28%. Pada siklus I nilai rata-rata siswa meningkat dari 62,50 menjadi 68 dengan ketuntasan belajar 41%. Refleksi pada siklus I digunakan untuk memper-baiki pembelajaran di siklus II sehingga nilai rata-rata siswa kembali meningkat menjadi 75,40 dengan ketuntasan belajar 62 %. Pada akhir siklus II dilakukan refleksi lagi sehingga pembelajaran siklus III menghasilkan nilai rata-rata 81,53 dengan ketuntasan belajar 92 %.
Maka pada pembelajaran di siklus III proses pembelajaran dalam penelitian ini dihentikan karena telah mencapai nilai ketuntasan belajar yang dikehendaki oleh Depdiknas (2006) bahwasanya ketuntasan belajar dapat dikatakan tuntas secara indi-vidual apabila siswa mendapat nilai > 70 dan tuntas secara klasikal apabila 85 % siswa di kelas mendapat nilai > 70.
Kesimpulan
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode eksperimen dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPA siswa kelas IV/ A SD Negeri 08 Kepahiang. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut didukung dengan pemberian bimbingan yang intensif dari guru terhadap siswa pada saat siswa diskusi kelompok. Selain itu, pemberian kesem-patan yang lebih lama pada siswa untuk melaksanakan eksperimen membuat siswa lebih termotivasi belajar dengan potensi yang dimilikinya.
Daftar Pustaka
Mengacu pada APA ( American Psychological Association)
KAJIAN
DESKRIPSI
Judul Jurnal
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SCRIPT BERBANTUAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI BUSUNGBIU
Masalah Utama
Apakah pembelajaran kooperatif script berbantuan peta pikiran mempunyai pengaruh yang positif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional ?
Pertanyaan Penelitian
Apakah ada perbedaan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran kooperatif script berbantuan peta pikiran dengan model pembelajaran konvensional?
Kajian Pustaka
Kooperatif Script, Peta Pikiran, Hasil Belajar
Metode Penelitian
SD Negeri 1 Bungusbiu dan SD Negeri 2 Bungusbiu Kecamatan Bungusbiu Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2012-2013
Siswa kelas IV SD Negeri 1 Bungusbiu dan SD Negeri 2 Bungusbiu
34 orang kelompok eksperimen dan 32 orang kelompok kontrol
Sampel penelitian ditentukan dengan teknik random sampling
Metode tes dan observasi
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu, tes dan observasi
Analisis statistik deskriptif (mean, modus, median, dan standar deviasi) dan statistik interval uji-t (uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis
Hasil Penelitian
Skor rata-rata hasil belajar IPA siswa kelompok eksperimen (M) adalan 31,56. Berdasarkan hasil konversi, dapat dinyatakan bahwa rata-rata hasil belajar IPA kelompok eksperimen termasuk dalam kategori sangat tinggi.
Skor rata-rata hasil belajar IPA siswa kelompok kontrol (M) adalan 22,97. Berdasarkan hasil konversi, dapat dinyatakan bahwa rata-rata hasil belajar IPA kelompok kontrol termasuk dalam kategori sedang.
Kesimpulan
Adanya perbedaan yang signifikan menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif script berbantuan peta pikiran lebih unggul dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar IPA.
Disarankan kepada; guru diharapkan mempelajari, memahami, dan mengaplikasikan model pembelajaran yang inovatif salah satunya model pembelajaran kooperatif script berbantuan peta pikiran. Dan kepala sekolah diharapkan selalu mendorong para guru untuk berinovasi dalam melakukan proses pembelajaran.
Daftar Pustaka
Mengacu pada APA ( American Psychological Association)